8 PASAR KEUANGAN (FINANCIAL MARKET) PASAR UANG PASAR MODAL (MONEY MARKET) (CAPITAL MARKET) Bagan 2.1 Struktur Pasar Modal II.2 Manfaat Pasar Modal Pasar Modal menurut Tjiptono (20006) banyak memberikan manfaat diantaranya: 1. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya diversifikasi. 2. Menyediakan indicator utama bagi tren ekonomi Negara. 3. Sebagai alokasi sumber dana secara optimal. 4. Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan resiko yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi investasi. II.3 Indeks Harga Saham Pada dasarnya indeks adalah angka yang dapat dipergunakan untuk melakukan perbandingan antara kegiatan yang sama (penjualan, ekspor, impor , dan lain – lainnya) dalam dua waktu yang berbeda. Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Dengan indeks ini investor dapat melakukan tindakan terhadap sahamnya apakah 9 melakukan posisi jual ,beli, atau menahan saham tersebut. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu. Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui trend pergerakan harga saham saat ini; apakah sedang naik, stabil atau turun. II.3.1 fungsi indeks harga saham Pada umumnya indeks harga saham diharapkan memiliki beberapa fungsi, yaitu : 1. Sebagai indikator trend pasar 2. Indikator tingkat keuntungan yang diharapkan 3. Sebagai tolak ukur kinerja suatu portofolio. II.3.2 jenis indeks harga saham Di Bursa Efek Indonesia terdapat 6 (enam) jenis indeks, antara lain: Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG (Composite Stock Price Index) (http://www.idx.co.id/) adalah salah satu indeks saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia yang menunjukkan pergerakan harga saham secara umum dimana menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen penghitungan indeks. Pergerakan nilai indeks akan menunujukkan perubahan situasi pasar. Peneliti akan memfokuskan pada IHSG terkait pengaruh bursa Asia. 10 Perhitungan IHSG menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks, dengan dasarnya adalah pada tanggal 10 Agustus 1982, yaitu jumlah nilai pasar dari total yang tercatat, dan penghitungan indeks dapat dilakukan dengan rumus : nilai pasar ( jumlah saham tercatat x h arg a terakhir ) x100 nilai dasar ( jumlah saham tercatat x h arg a perdana) Indeks Individual Menggunakan indeks harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya, atau indeks masing-masing saham yang tercatat di BEI. Indeks Harga Saham Sektoral Menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing sektor, misalnya sektor keuangan, pertambangan, dan lain-lain. Di BEI indeks sektoral terbagi atas sembilan sektor yaitu: pertanian, pertambangan, industri dasar, aneka industri, konsumsi, properti, infrastruktur, keuangan, perdagangan dan jasa, dan manufaktur. Indeks LQ 45 Indeks ini terdiri dari 45 saham dengan likuiditas tinggi, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain pertimbangan atas likuiditas, kapitalisasi pasar juga ikut dipertimbangkan. 11 Indeks Kompas 100 Diluncurkan bertepatan dengan perayaan pasar modal ke-30 dan ulang tahun Bursa Efek Jakarta ( Bursa Efek Indonesia ) yang ke- 15. Proses pemilihan 100 saham yang masuk dalam perhitungan indeks Kompas 100 ini mempertimbangkan fakor likuiditas, kapitalisasi pasar, dan kinerja fundamental dari saham – saham tersebut. Dengan kriteria sebagai berikut : 1. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan 2. Masuk dalam 150 saham berdasarkan nilai transaksi di pasar reguler 3. Dari 150 saham, sebanyak 60 saham dengan nilai transaksi terbesar secara otomatis akan masuk dalam Kompas 100 4. Sedangkan 40 saham sisanya berdasarkan kriteria har transaksi di pasar reguler Jakarta Islamic Index (JII) Berdasarkan kerja sama antara BEI dengan PT. Danareksa Investment Management, diluncurkan lah indeks saham yang berbasis syariah Islam, dengan tujuan indeks ini menjadi tolak ukur kinerja saham-saham yang berbasis syariah serta untuk lebih mengembangkan pasar modal syariah. II.4 Bursa Menurut Undang – undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995 bursa efek adalah ”Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak – pihak lain dengan tujuan 12 memperdagangkan efek di antara mereka”. Secara umum adalah lembaga/perusahaan sebagai penyedia fasilitas (pasar) yang mempertemukan penawaran jual dan beli efek yang terlibat dalam tujuan perdagangan efek perusahaan – perusahaan yang tercatat di bursa. II.4.1 Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia (BEI) bersumber dari (http://www.idx.co.id/) yang sekarang ini merupakan gabungan antara Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Cikal bakal BEI berawal dari dibukanya sebuah bursa saham oleh pemerintahan Hindia Belanda pada 1912 di Batavia. Setelah sempat tutup beberapa kali karena terjadinya perang dunia ke-I (pada masa ini BEJ sempat dibuka kembali bersamaan dengan dibukanya BES) dan Ke-II, BEJ kembali dibuka pada 1977 di bawah pengawasan Bapepam. Sampai dengan tahun 1987 perdangan sangat lesu, hal ini disebabkan masyarakat lebih memilih instrumen perbankan ketimbang instrumen pasar modal. Pada tahun ini juga resminya hadir Paket Desember 1987 dimana investor asing diperkenankan menanamkan modal di Indonesia. Pada 13 Juli 1992, BEJ diprivatisasi dengan dibentuknya PT. Bursa Efek Jakarta. Kemudian pada 1995, perdagangan elektronik di BEJ dimulai ditandai dengan hadirnya sistem JATS (Jakarta Automated Trading Systems). Pada tanggal 10 September 2007 BEJ dengan surat No.S-0700/BEJ/08-2007 melakukan merger dengan BES dengan surat No.jkt-226/BES/VIII-2007 dan berganti nama menjadi 13 Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan akta No.6 tanggal 14 November 2007 dan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.C-04552.HT.01.04-TH.2007 yang resmi beroperasi pada tanggal 30 November 2007, dimana modal ditempatkan dan disetor adalah Rp 23.520.000.000,- . Berdasarkan UU No.40/2007 maka menjadi persero PT.Bursa Efek Indonesia (persero). Visi dan misi BEI adalah menjadi bursa yang memiliki kredibilitas tingkat dunia dan sebagai pilar ekonomi Indonesia. II.4.2 Sejarah Singkat Bursa di Asia Berikut Indeksnya 1. Jepang Bursa Saham Tokyo atau Tokyo Stock Exchange (TSE), didirikan pada tanggal 15 Mei 1878 di Tokyo, dan perdagangan dimulai pada tanggal 1 Juni tahun yang sama. Bursa ini sempat tuutp selam perang dunia Ke- II, dibuka dengan dilakukan reorganisasi kembali dan memulai perdagangan pada 16 Mei 1949. pada Januari 2006 perdagangan pertama kalinya ditutup lebih awal karena volume perdagangan yang melampaui kapasitas sistem di TSE sebesar 4,5 juta perdagangan per hari. Indeks yang digunakan adalah Nikkei 225 2. Hong Kong (http://www.hkex.com.hk/eng/exchange/exchange.htm) Berawal dari Association of Stockbroker of Hongkong pada 1891 dan berubah menjadi Hong Kong Stock Exchange (HKSE) tahun 1914 hingga tahun 1986 telah 14 merger dengan perusahan lainnya HKSE telah menjadi bursa terbesar ke tiga setelah Tokyo Stock Exchange dan Shanghai Stock Exchange. Dengan jumlah lebih kurang 1240 perusahaan yang terdaftar da indeks yang digunakan adalah Hangseng , indeks ini dimulai sejak 24 November 1969, dikembangkan oleh HSI Services Limited yang merupakan anak perusahaan Bank Hangseng, bank terbesar kedua di Hongkong, dimana perusahaan yang terdaftar didalamnya mewakili 67% kapitalisasi di bursa efek ini. 3. Malaysia The Bursa Malaysia (MYX) atau Kuala Lumpur Stock Exchange berawal pada 1930 dimana Singapore Stockbrokers Association didirikan untuk menangani surat – surat berharga di Malaya dan pada 1937 tebentuklah Melayu Stockbrokers Association yang tidak memperdgangkan saham ke publik. Pada tahun 1960 dibentuk Malayan Stock Exchange dengan mulai memperdagangkan saham ke publik pada tanggal 9 Mei. Tahun 1961 dimulai sistem perdagangan dua kamar yaitu di Singapura dan di Malaysia dan berubah nama menjadi Stock Exchange of Malaysia and Singapore (SEMS). Pada tahun 1973 SEMS pecah Menjadi Kuala lumpur Stock Exchange Bhd (KLSEB) dan Stock Exchane of Singapore (SES). Perusahaan Baru Kuala Lumpur Stock Exchange mengambil alih KLSEB dan pada tahun 1994 menjadi Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE). Dengan indeksnya Kuala Lumpur Composite. 15 4. Singapura Singapore Exchange Limited (SGX) terbentuk pada 1 Desember 1999. Adalah hasil merger antara Stock Exchange of Singapore (SES) dan Singapore International Monetary Exchange (SIMEX). Hingga saat ini perusahaan terdaftar berjumlah 760 – 790 perusahaan dimana kapitalisasi gabungan sebesar $ 600 miliar. Indeks yang digunakan adalah Strait Times(http://www.straitstimes.com) yang dimulai sejak tahun 1966 . 5. Korea Berdiri pada tahun 1956 dengan nama Korea Stock Exchange (KSE) kemudian berubah pada tahun 2005 menjadi Korea Exchange (KRX) hingga saat ini terdaftar lebih dari 1.700 perusahaan di dalamnya dengan indeks yang digunakan adalah Seoul Composite. 6. Taiwan Didirikan pada tahun 1951, hingga saat ini terdapat lebih dari 740 perusahaan di dalamnya dengan indeksnya adalah Taiwan Weighted. II.5 Pengaruh Indeks Bursa Asing Terhadap IHSG Sebenarnya menurut wahyu sidharta (2009), pergerakan IHSG karena pengaruh indeks bursa asing baik regional Asia ataupun lainnya dikarenakan juga pasar modal di Indonesia memperbolehkan investor asing untuk bertransaksi atas saham di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dikarenakan Investor asing berperan sebagai katalis yang mampu 16 mendorong investor – investor lokal dan juga kebiasaan dari investor domestik untuk melakukan strategi mengekor pada investor asing atau setidaknya investor domestik menggunakan perilaku investor asing sebagai acuannya. Sehingga saat investor asing menjual saham maka investor domestik pun sebagai follower juga akan menjual sahamnya, akibatnya indeks akan mendapatkan tekanan dan mengalami pelemahan yang semakin tajam. Investor asing menanamkan modalnya pada bursa seluruh dunia sehingga antara bursa-bursa didunia mempunyai keterkaitan secara global.disebutkan juga dinamika pergerakan harga saham antara satu bursa dengan bursa yang lain saling mempengaruhi, terutama dengan bursa dari negara-negara berdekatan (Mansur, 2005). Penelitian dari Wondabio (2006) juga membuktikan bahwa kondisi perekonomian negara maju akan berpengaruh terhadap perekonomian negara berkembang, yaitu dengan adanya pengaruh negara-negara dengan ekonomi kuat terhadap kondisi pasar modal di Indonesia yang tercermin dalam IHSG, dari penelitiannya disebutkan bahwa terdapat hubungan yang berbeda – beda antara variabel yang mempengaruhi dengan indeks pada bursa di Indonesia. Bahkan hasil penelitian oleh Mansur (2005) dari indeks bursa global, yaitu Bursa Efek Korea (KOSPI), Hongkong (Hang Seng), Jepang (Nikkei 225), Taiwan (TAIEX), London Inggris (FTSE), Amerika (Dowjones), dan Australia (ASX). Pengaruh ketujuh bursa saham global secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan tetapi secara individual hanya indeks bursa KOSPI, Nikkei I225, TAIEX, dan ASX saja yang mempengaruhi IHSG BEI. 17 Wonbandio (2006), dijelaskan bahwa perekonomian suatu negara dipengaruhi perekonomian negara lain, ekonomi negara yang kuat berkecenderungan mempengaruhi negara dengan tingkat ekonomi yang lemah, sehingga Indeks saham akan berpengaruh terhadap negara lain. Disebutkan pula bahwa memang faktor fundamental dimana didalamnya terdapat faktor eksternal/ faktor luar negeri, yaitu perubahan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara dapat membawa dampak regional bagi perekonomian negara-negara yang berada di kawasan yang sama. Jika dilihat dari historis harga pada 2008 hingga 2009 saja pergerakan bursa global termasuk Indonesia sama pergerakannya yang berarti IHSG masih terpengaruh oleh indeks bursa asing. akan pengaruh pergerakan indeks saham kawasan Asia terhadap pergerakan IHSG. Pada tahun 2000 hingga 2008 Nilai IHSG mengalami peningkatan hingga 400 persen. Gambar 2.1 Perkembangan IHSG 18 Namun krisis global pada pertengahan 2008 akhirnya berhasil mendorong jatuhnya IHSG, Indonesia sebagai negara berkembang mendapat pengaruh yang cukup besar dari krisis finasial global. Pergerakan IHSG dapat memiliki pergerakan indeks yang sama atau bergerak berlawanan karena dipengaruhi oleh pergerakan indeks dari bursa global, sehingga dapat diketahui adanya efek domino (contagion effect) dari satu negara ke negara lainnya. Sejak peristiwa krisis finansial di Asia pada tahun 2008, menurut Rahadian Setyasmoro (2009) terdapat beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa return pasar modal Korea dan Indonesia memiliki hubungan yang sangat dekat. II.6 Contagion Effect Para ahli berpendapat bahwa kondisi perekonomian suatu negara akan berpengaruh terhadap kondisi perekonomian negara. Kondisi krisis negara-negara Asia seperti tahun 1997 menurut hasil penelitian Bank Dunia terutama disebabkan oleh adanya contagion effect (efek domino) dari negara lain (Tan, Jose Antonio, 1998). Dari hal tersebut, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang ternyata hingga saat ini masih sangat tergantung pada kondisi perekonomian luar negeri terutama yang berkaitan dengan investasi. Akibatnya, kondisi pasar modal di Indonesia diduga dipengaruhi oleh kondisi luar negeri terutama kondisi pasar modal yang ada pada negara-negara maju. Dalam arti luas, contagion diindentifikasi dengan proses umum dari transmisi shocks (guncangan) antar negara. Definisi ini berlaku dalam dua kondisi yaitu pada periode stabil maupun krisis dan tidak hanya berhubungan dengan dampak negative 19 suatu efek tetapi juga dengan dampak positif dari pergerakan Negara lain. Definisi restriktif : contagion meliputi perambatan guncangan diantara dua negara lebih dari apa yang sebenarnya diperkirakan berdasarkan faktor fundamental setelah mempertimbangkan pergerakan bersama yang dipicu oleh guncangan bersama (common shocks). Jika definisi ini diadopsi maka diperlukan pengetahuan apa yang menjadi faktor fundamental yang berpengaruh. II.7 Market return Tingkat pengembalian pasar atau tingkat ekspektasi pengembalian dari pasar secara umum, dimana hasil akhir berupa persentase (%) dari perhitungan harga penutupan saham dimana dapat diketahui tingkat kenaikan harga saham, yang dapat dihitung dengan : Rumus : r = II.8 Closet − Closet −1 Closet Statistik Proses Kontrol Biasa disebut SPC (Statistic Process Control) adalah metode analisis dimana untuk memberikan gambaran data yang sedang berjalan, dimana ditentukan batas – batas yang telah ditetapkan sehingga dapat diketahui pergerakan data tersebut dengan ditunjukkan oleh grafik. Tujuan dari SPC adalah untuk mengetahui apa yang sedang terjadi dan bagaimana prediksi yang akan terjadi sehingga dapat diambil tindakan antisipasi. Diagram/grafik kontrol adalah suatu grafik yang terdiri dari batas kontrol atas 20 dan batas kontrol bawah, proses dinyatakan tidak terkontrol jika nilai jatuh di luar batas bawah dan batas atas. .