BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Remunerasi selalu menjadi perhatian utama untuk kedua belah pihak, yaitu
perusahaan dan karyawan. Istilah remunerasi sendiri yaitu adalah total kompensasi yang
diterima oleh pegawai sebagai imbalan dari jasa yang telah dikerjakannya. Bagi
karyawan, gaji yang mereka dapatkan sangat penting dalam hal pemenuhan kebutuhan
ekonomi karyawan selain itu juga berguna untuk meningkatkan kinerja karyawan itu
sendiri. Adalah penting bahwa mereka puas dengan remunerasi yang mereka terima
secara keseluruhan karena hal ini dapat mempengaruhi sikap dan perilaku karyawan.
Menurut Heneman dan Hakim dalam Singh dan Loncar (2010) menyimpulkan bahwa
penelitian telah tegas menunjukkan bahwa ketidakpuasan akan penerimaan gaji/upah
dapat memiliki dampak penting yang tidak diinginkan pada karyawan. Ketidakpuasan
karyawan dengan remunerasi, dapat menurunkan komitmen pada pekerjaan,
meningkatkan pencurian, dan mengkatalisasi turnover (Currall et al, 2005; Greenberg,
1990; Miceli dan Mulvey, 2000). Selain itu, remunerasi dalam perusahaan juga semakin
dipandang sebagai alat strategis dalam menyelaraskan kepentingan karyawan dan
manajemen juga meningkatkan kinerja perusahaan dimana perusahaan dapat
menggunakan remunerasi untuk memotivasi perilaku strategis (Milkovich dan
Newman:2008), sehingga penting bahwa karyawan puas dengan remunerasi yang
mereka terima.
Masalah kepuasan kerja, yang salah satunya juga berkaitan dengan kepuasan
dalam penerimaan remunerasi, jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi masalah
yang memiliki implikasi bagi kelangsungan hidup organisasi. Kepuasan kerja, menurut
Robbins dan Judge (2012) adalah perasaan positif tentang pekerjaan sebagai hasil
evaluasi karakter-karakter pekerjaan tersebut. Menurut Robbins dan Judge (2012),
ketidakpuasan karyawan biasanya ditunjukkan dengan 4 cara yaitu exit, voice, loyalty
dan neglect. Dari 4 respon ketidakpuasan, yang paling mudah dilihat dan paling banyak
1
2
ditemui yaitu adalah exit, ketidakpuasan yang ditunjukkan melalui perilaku diarahkan
pada meninggalkan organisasi, termasuk mencari posisi baru atau mengundurkan diri.
Hal tersebut sejalan dengan pengertian dari turnover menurut Cascio dalam Novliadi
(2007) yaitu adalah berhentinya hubungan kerja secara permanen antara perusahaan
dengan karyawannya. Penjelasan diatas menunjukan bahwa penerimaan remunerasi
adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan begitu juga
dengan kepuasan kerja karyawan mempengaruhi turnover intention dari karyawan.
Bagi banyak perusahaan, employee turnover adalah perhatian utama karena
waktu dan uang terlibat dalam menangani masalah ini, diantara beberapa faktor lainnya.
Dalam catatan Holtom, Mitchell dan Lee (2008), “…it is not surprising that turnover
continues to be a vibrant field despite more than 1500 academic studies addressing the
topic.". Salah satu efek domino bagi perusahaan yang ditinggalkan oleh karyawan nya
karena adalah kenaikan biaya yang signifikan pada pengembangan sumber daya manusia
dan penurunan produktivitas karyawan. Chen et al (2010) menemukan bahwa
dibutuhkan 45 sampai 60 hari untuk menggantikan posisi yang kosong dan
membutuhkan waktu lagi untuk melatih karyawan baru ke dalam pekerjaan baru mereka.
Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya untuk menemukan solusi segera agar karyawan
tetap stay dan bekerja untuk perusahaan dimana mereka bekerja mengingat bahwa biaya
penggantian karyawan dan biaya untuk melatih karyawan pengganti membutuhkan biaya
yang besar dan juga waktu. Selain di atas, Menefee dan Murphy (2004) menemukan
alasan yang merangsang niat untuk meninggalkan perusahaan yaitu ketidakpuasan
dengan gaji/upah yang diterima, ketidakpuasan dengan manajemen, kesempatan tidak
memadai untuk pengembangan keterampilan yang berhubungan dengan karier,
ketidakpuasan dengan benefit, lingkungan kerja yang tidak nyaman dan konflik dengan
manajer/rekan kerja.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Tahira Nazir, Syed Fida Hussain Shah
dan Khalid Zaman dimana penemuan dari penelitian ini menunjukan hubungan yang
kuat antara gaji/upah dengan kepuasan kerja. Universitas harus mempertimbangkan
aspek tersebut saat mendesign strategi reward dan kompensasi untuk para guru.
Sebaiknya universitas menawarkan paket gaji yang menarik dan menguntungkan.
3
Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh I.A. Hussain, N. Yunus, N.A. Ishak
dan N. Daud dimana penelitian ini memperlihatkan bahwa baik remunerasi atau gaji
yang tinggi tidak mempengaruhi bankir muda untuk meninggalkan perusahaan mereka.
Selain itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Faisal Mahdi memperlihatkan
bahwa kepuasan intrinsik mempunyai pengaruh yang lebih kuat terhadap turnover
intention dibandingkan dengan kepuasan ekstrinsik.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, penulis tertarik untuk
menganalisis lebih lanjut pengaruh remunerasi terhadap kepuasan kerja karyawan serta
dampaknya terhadap turnover intention pada PT Tugu Pratama Indonesia. Tugu Pratama
Indonesia, sebuah perseroan, merupakan sebuah perusahaan asuransi umum terkemuka
di Indonesia. Tugu Pratama Indonesia merupakan anak perusahaan dari PT Pertamina.
Tugu Pratama Indonesia sudah mempunyai pengalaman lebih dari tiga puluh tahun
menyelenggarakan operasional di bidang asuransi umum. Dengan pengalaman tersebut,
Tugu Pratama Indonesia mempunyai situasi keuangan yang tangguh serta mempunyai
jaringan internasional yang luas. Tugu Pratama Indonesia berdiri pada tanggal 25
November 1981 di Jakarta, Indonesia. Tugu Pratama Indonesia memulai kegiatan
bisnisnya dengan menyediakan perlindungan asuransi pada industri minyak dan gas
bumi nasional, khususnya PT Pertamina yang menjadi induk perusahaan daripada Tugu
Pratama Indonesia dan juga para perusahaan kontraktor untuk hasil PT Pertamina. Tugu
Pratama Indonesia mengalami pertumbuhan, di mana Tugu Pratama Indonesia kemudian
mulai mengembangkan sektor usaha di pasar dalam negeri dengan menyediakan produkproduk asuransi non minyak dan gas, sehingga sekarang ini Tugu Pratama Indonesia
mempunyai nasabah dari perusahaan-perusahaan dari bidang perbankan, teknologi, dan
penerbangan.
Untuk saat ini, PT Tugu Pratama Indonesia sedang berfokus kepada project
POA, yaitu People and and Organization Allignment. Pada fase pertama dari POA, TPI
melakukan restrukturisasi organisasi agar terbentuk struktur organisasi baru yang ideal.
Fase kedua yaitu mengupdate job profile yang disertai dengan penentuan job value.
Penilaian job value dilakukan oleh konsultan, penilaian dari seluruh direktorat yang
diwakili oleh kepala divisi dan juga POA team. Penilaian job value menjadi tolak ukur
4
dalam hal pemberian gaji/upah. Fase ketiga dari POA yaitu penerapan remunerasi. Dan
latar belakang dilakukannya penerapan remunerasi yaitu karena adanya review struktur
organisasi, job value baru, turnover pada MT angkatan 2 karena hal ketidakpuasan
dalam hal penggajian, benchmarking kisaran gaji dan sistem penggajian dengan industri
asuransi, perbankan dan perusahaan asuransi sejenis , normalisasi struktur penggajian
dengan penerapan sistem “clean wages” dan overlap pada sistem penggajian dan
implementasinya. TPI juga menyelaraskan 3P, yaitu pay for people, pay for position dan
pay for performance.
Berdasarkan latar belakang dilakukannya penerapan remunerasi, yaitu salah
satunya karena angka turnover pada keseluruhan karyawan yang meningkat dari tahun
2012 ke tahun 2013 dan turnover pada MT angkatan 2. Dapat dilihat dari data turnover
karyawan secara keseluruhan berikut bahwa terjadi peningkatan persentase turnover dari
tahun 2012 ke tahun 2013 yaitu dari sebesar 10,76% menjadi 12,16%. Selain itu tingkat
turnover pada MT angkatan 2 dimana berdasarkan interview yang dilakukan oleh
penulis dengan HRD TPI bahwa tingkat turnover pada MT angkatan 2 disebabkan
karena ketidakpuasan kerja terkait dengan penggajian. Hal ini bisa saja diminimalisir
ataupun dihindari jika PT Tugu Pratama Indonesia mengkaji ulang dan menerapkan
sistem remunerasi yang baik yang mempertimbangkan jabatan atau posisi, kompetensi
individual dan juga kinerja seorang karyawan dalam memberikan remunerasi.
Tabel 1.1 Turnover Karyawan Tahun 2012 dan 2013
Tahun
Jumlah Karyawan
Jumlah Karyawan Keluar
Persentase
2012
251
27
10,76%
2013
246
30
12,16%
Sumber: PT Tugu Pratama Indonesia (2014)
5
Tabel 1.2 Turnover MT angkatan 2
Awal
Masa Pendidikan
Masa Ikatan
Pasca Ikatan
Program
Januari-Oktober
Dinas
Dinas
Per 2 Januari
2010
1 Januari 2010-
s/d saat ini
2010
31 Desember
2013
Jumlah Keluar
0
3
3
7
Jumlah Eksisting
19
16
13
6
Sumber: PT Tugu Pratama Indonesia (2014)
Menurut penelitian awal yang telah dilakukan, penulis menyebarkan kuesioner
kepada 50 karyawan PT Tugu Pratama Indonesia. Dimana dari 50 kuesioner yang di
sebarkan, yang kembali hanya 41 lembar kuesioner. Penelitian awal ini penulis lakukan
untuk mengukur tingkat kepuasan kerja dan turnover intention karyawan PT Tugu
Pratama Indonesia. Dari kuesioner yang telah disebar, didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 1.3 Penelitian Awal Kepuasan Kerja
Jumlah Karyawan
Persentase
Puas
23
56,1 %
Tidak Puas
18
43,9 %
Jumlah
41
100 %
Sumber: PT Tugu Pratama Indonesia (2014)
6
Tabel 1.4 Penelitian Awal Turnover Intention
Jumlah Karyawan
Persentase
16
37,5%
25
62,5%
41
100 %
Berkeinginan untuk keluar
dari perusahaan
Berkeinginan untuk tetap
bertahan di perusahaan
Total
Sumber: PT Tugu Pratama Indonesia (2014)
Dari data pada tabel diatas dapat dilihat bahwa karyawan yang merasa tidak puas
dan memiliki keinginan untuk keluar dari perusahaan tinggi. Karena tidak dapat
dipungkiri bahwa dalam dunia bisnis saat ini, kepuasan karyawan dikenal sebagai kunci
penting bagi perusahaan dalam mencapai kesuksesan.
Berikut ini perbandingan struktur gaji lama dan struktur gaji yang telah
diperbaiki oleh PT Tugu Pratama Indonesia dimana pada struktur gaji yang lama banyak
komponen dari kompensasi yang tumpang tindih.
Tabel 1.5 Current Salary Structure
Compensation
Benefit
1. Gaji Pokok
1. Tunjangan Daerah
2. Tunjangan Jabatan Struktural/Fungsional
2. Tunjangan Rumah
3. Insentif Gelar Profesi
3. Tunjangan Kendaraan
4. Tunjangan Kacab
4. Tunjangan Pulsa
5. Tunjangan Tenaga Ahli
5. Lembur
6. Lembur Otomatis
Sumber: PT Tugu Pratama Indonesia (2014)
7
Tabel 1.6 Proposed Salary Structure: “Clean Wages”
Compensation
Benefit
1. Gaji Pokok
1. Tunjangan Daerah
2. Tunjangan Jabatan Struktural/Fungsional
2. Tunjangan Rumah
3. Tunjangan Kendaraan
4. Tunjangan Pulsa
5. Lembur
6. Lembur Otomatis
Sumber: PT Tugu Pratama Indonesia (2014)
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis akan membuat penelitian
dengan judul “Analisis Pengaruh Remunerasi Terhadap Job Satisfaction dan
Dampaknya Terhadap Turnover Intention pada PT Tugu Pratama Indonesia”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah dan kenyataan-kenyataan di atas, maka
melalui penelitian ini penulis ingin membuat pertanyaan dalam penelitian yang dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh antara remunerasi (X) terhadap job satisfaction (Y)
pada PT Tugu Pratama Indonesia?
2. Apakah terdapat pengaruh antara remunerasi (X) terhadap turnover intention (Z)
pada PT Tugu Pratama Indonesia?
3. Apakah terdapat pengaruh antara job satisfaction (Y) terhadap turnover intention
(Z) pada PT Tugu Pratama Indonesia?
4. Apakah terdapat pengaruh antara remunerasi (X) terhadap turnover intention (Z)
melalui job satisfaction (Y) pada PT Tugu Pratama Indonesia?
8
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini mengacu pada topik Sumber Daya yang secara spesifik
melihat pengaruh remunerasi terhadap job satisfaction serta dampaknya pada turnover
intention dengan objek penelitian PT Tugu Pratama Indonesia. Dalam penelitian ini, data
yang digunakan yaitu data turnover karyawan PT Tugu Pratama Indonesia tahun 2012
dan 2013 serta data turnover pada MT angkatan 2 yaitu tahun 2010 sampai dengan saat
ini. Data dianalisis dengan metode analisis jalur atau path analysis, dimana data
didapatkan melalui penyebaran kuesioner, dan karyawan PT Tugu Pratama Indonesia
menjadi unit analisis dalam penelitian ini. Variabel penelitian dibagi menjadi 2 (dua)
variabel eksogen, yaitu Remunerasi (X) dan Job Satisfaction (Y), dan 1 (satu) variabel
endogen yaitu Turnover Intention (Z).
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh antara remunerasi (X) terhadap job satisfaction (Y)
pada PT Tugu Pratama Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh antara remunerasi (X) terhadap turnover intention
(Z) pada PT Tugu Pratama Indonesia.
3. Untuk mengetahui pengaruh antara job satisfaction (Y) terhadap turnover
intention (Z) pada PT Tugu Pratama Indonesia.
4. Untuk mengetahui pengaruh antara remunerasi (X) terhadap turnover intention
(Z) melalui job satisfaction (Y) pada PT Tugu Pratama Indonesia.
9
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis :
Manfaat bagi penulis adalah untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
yang berhubungan dengan manajemen sumber daya manusia, khususnya dalam
masalah remunerasi, kepuasan kerja dan turnover intention. Selain itu diharapkan
agar teori-teori yang ada di dalam penelitian ini dapat diterapkan oleh penulis
dalam praktek kerja.
2. Bagi perusahaan :
Manfaat bagi perusahaan adalah agar perusahaan dapat mengetahui pengaruh
remunerasi terhadap job satisfaction dan dampaknya terhadap turnover intention.
Serta agar perusahaan mendapatkan rekomendasi dan saran yang bersifat
membangun untuk PT. Tugu Pratama Indonesia.
3. Bagi pembaca :
Manfaat bagi pembaca dan pihak yang tidak terkait langsung adalah adanya
harapan dari hasil penelitian ini untuk dapat dijadikan referensi dan dapat
digunakan sebagai dokumentasi ilmiah yang berguna bagi pembaca.
1.6 State of The Art
Tabel 1.7 State of The Art
No
Pengarang
Judul
Objek
Hasil Penelitian
Penelitian
1
I.A.
Does
Malaysian
Hussain ,
Remuneration
Young
N. Yunus ,
Influence the
Bankers
N.A. Ishak
Intention to
, N. Daud
Leave? A
Remunerasi yang tinggi yang
dibayar
oleh
bank-bank
komersial untuk para bankir
muda
tidak
menunjukkan
pengaruh terhadap niat untuk
10
Preliminary
meninggalkan tempat
mereka
Study among
bekerja. Dari penelitian tersebut,
Young Bankers
ditemukan bahwa faktor-faktor
in Malaysia
lain lebih berpengaruh terhadap
adanya niat untuk meninggalkan
tempat bekerja diantara kalangan
bankir muda. Salah satu faktor
tersebut adalah kepribadian atau
karakteristik yang dimilik para
bankir muda. Sikap kerja para
bankir
muda
menyebabkan
mereka memiliki niat untuk
meninggalkan
organisasi,
terlepas dari remunerasi yang
tinggi
yg
dibayarkan
dan
manfaat lain yang ditawarkan
oleh organisasi.
2
Tahira
The
Employees
Nazir ,
Relationship
from
mencerminkan bahwa universitas
Syed Fida
between Job
production
di pakistan, kepuasan kerja guru
Hussain
Satisfaction and
sector, dan
sangat erat hubungannya dengan
Shah ,
Remuneration
employees
kepuasan gaji mereka. Perguruan
Khalid
in Pakistan :
from
Zaman
Higher
service
pertimbangan pada aspek ini saat
Education
provider
merancang strategi kompensasi
Institutes
Perspective
Temuan
tinggi
penelitian
harus
jelas
memberikan
dan penghargaan bagi para guru
tersebut.
merancang
Universitas
dan
harus
menawarkan
paket gaji yang menarik dan
menguntungkan bagi para guru.
11
3
Ahmad
The
Employees
Hasil
yang
Faisal
Relationship
in XYZ
Mahdi ,
between Job
Sdn. Bhd,
bahwa kedua bentuk kepuasan
Mohamad
Satisfaction and
Malaysia
kerja (intrinsik dan ekstrinsik)
Zaid Mohd
Turnover
memiliki hubungan terbalik pada
Zin , Mohd
Intention
keinginan
penelitian
diperoleh
ini
dalam
menunjukkan
berpindah
pada
Roslan
karyawan. Walaupun kepuasan
Mohd Nor ,
kerja intrinsik memiliki pengaruh
Ahamad
yang lebih kuat pada keinginan
Asmadi
karyawan
Sakat and
Abang
Sulaiman
Abang
untuk
berpindah,
adanya kepuasan kerja ekstrinsik
juga
harus
dipertimbangkan
dalam mengukur niat karyawan
untuk berpindah.
Naim
Sumber: Penulis (2014)
12
Download