KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, POWER OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET (Studi Deskriptif pada Siswa Ekstrakurikuler Bola Basket MAN Awipari Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/ 2015) oleh; Wisnu Maulana Heryanto; 1 H. Budi Indrawan., M.Pd.;2 H. Iwan Sudjarwo, M.Pd.;3 dan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya Dosen (Pembimbing I) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya Dosen (Pembimbing II) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang kontribusi power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas pergelangan tangan terhadap hasil lay up shoot dalam permainan bola basket pada siswa ekstrakurikuler bola basket MAN Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi penelitian adalah siswa ekstrakurikuler bola basket MAN Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015 sebanyak 40 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 20 orang. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan uji statistik, ternyata secara empirik terdapat kontribusi yang berarti power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas pergelangan tangan terhadap hasil lay up shoot dalam permainan bola basket pada siswa ekstrakurikuler bola basket MAN Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015 hasilnya hipotesis diterima. Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait dengan bidang keolahragaan, khususnya dengan cabang olahraga bola basket, bahwa untuk menghasilkan lay up shoot yang efektif diutamakan melatih power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas pergelangan tangan serta latihan teknik. Kata Kunci: Power Otot Tungkai, Power Otot Lengan, Fleksibilitas Pergelangan Tangan, Lay up Shoot Bola basket 1 2 A. PENDAHULUAN Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai peran yang besar dalam pembangunan bangsa dan merupakan tempat yang strategis untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sebagai bagian integral dari seluruh proses pendidikan, pendidikan jasmani dan kesehatan mempunyai peran dalam mencapai tujuan pendidikan secara umum melalui aktivitas jasmani. Pendidikan jasmani di sekolah dapat memberikan bantuan dan pengaruh serta bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan siswa menanamkan sikap positif dan sportif melalui gerak dan berbagai aktivitas jasmani. Permainan bola basket merupakan salah satu cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok aspek permainan dan olahraga yang diberikan kepada siswa sejak kelas IV sekolah dasar sampai dengan kelas XII (SMA). Selain diberikan dalam kegiatan kurikuler, permainan bola basket bisa dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler untuk pembinaan siswa yang berminat terhadap permainan bola basket. Hal ini sejalan dengan penjelasan Depdiknas (2003: 10) dalam rambu-rambu butir 12 yang bunyinya sebagai berikut. “Untuk pembinaan siswa yang berminat terhadap salah satu atau beberapa cabang olahraga tertentu, dapat dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler”. Olahraga di Indonesia semakin menunjukkan peningkatan kualitas maupun kuantitas. Peranannya yang sangat strategis dalam kehidupan manusia, olahraga menjadi alat untuk membentuk karakteristik bangsa yang sangat efektif dalam era globalisasi. Penanganan kegiatan olahraga oleh pihak yang kompeten semakin profesional, hal ini di tandai dengan semakin maraknya berbagai kegiatan-kegiatan olahraga yang bersifat rekreasi, dan prestasi yang ditangani secara baik dalam kualitas organisasi maupun penyelenggaraannya. Olahraga bola basket yang bersifat nasional, regional maupun bersifat internasional pencapaian prestasinya semakin meningkat, peningkatan atau prestasi dalam cabang olahraga bola basket tentunya melalui usaha yang keras dilakukan oleh para pelatih dan ahli-ahli bidang olahraga. Permainan bola basket merupakan salah satu cabang olahraga yang dimainkan oleh dua tim, baik putra maupun putri yang terdiri dari lima orang pemain, sedangkan tujuan dari permainannya adalah lima pemain dari suatu pihak membawa bola dari satu 3 sisi pendek ke satu sisi pendek seberangnya dan membuat poin sebanyak-banyaknya dengan cara menembak atau melempar bola ke keranjang (basket) lawan, dan mencegah lawan untuk membuat poin. Sebagai mana dikemukakan Surayin (1987 : 37) bahwa, ”Bola basket adalah suatu permainan yang di mainkan dua regu putra maupun putri yang masing-masing regu terdiri dari lima orang pemain”. Dalam permainan bola basket terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemain/atlet, teknik-teknik dasar tersebut di antaranya adalah: 1. Teknik melempar dan menangkap (passing), 2. Teknik memantulkan bola (drible), 3. Teknik menembak atau bola (shooting), 4. Teknik olah kaki atau gerakan kaki (foot work), 5. Teknik berputar (pivot). Semua unsur-unsur teknik dasar tersebut di atas jelas harus di kuasai dengan baik, supaya hasil dari permainannya dapat memuaskan. Selain teknik dasar, kondisi fisik pun sangatlah mendukung, untuk mencapai hal ini. Teknik lay up shoot merupakan cara shooting yang sering dilakukan oleh pemain bola basket walaupun lay up shoot tersebut merupakan cara shooting yang lebih rumit dan membutuhkan koordinasi gerak antara kaki, sikap badan hingga gerakan tangan saat melepaskan bola menuju ring, karena lay up shoot di anggap merupakan cara shooting yang lebih aman digunakan karena posisi bola dengan ring berada pada jarak yang cukup dekat dengan ring, sehingga kemungkinan besar bola dapat masuk dan menghasilkan skor. Adapun penjelasan mengenai lay up shoot menurut Wissel (2000: 61) adalah sebagai berikut: Tembakan lay up shoot dilakukan dekat dengan keranjang setelah menyalib atau menggiring bola. Untuk dapat melakukan lompatan yang tinggi dalam Lay up shoot, anda harus mempunyai kecepatan pada tiga atau empat langkah terakhir. Langkah sebelum anda melakukan Lay Up harus pendek sehingga anda dapat segera membungkuk lalu mengangkat lutut untuk melakukan lompatan dan bola lurus ke atas. Bawa bola di antara telinga dan bahu, arahkan lengan, pergelangan, dan jari-jari anda lurus ke ring dengan sudut antara 45 sampai 60 derajat dan lepaskan bola dari telunjuk. Pertahankan posisi tangan penyeimbang. Lakukan follow through dengan tetap mengangkat lengan dan lurus telentang pada siku, 4 telunjuk anda menunjuk lurus pada target dan telapak tangan untuk menembak menghadap bawah. Komponen-komponen kondisi fisik yang mendukung teknik lay up shoot adalah power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas pergelangan tangan. Menurut Harsono (1988: 200), “Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat”. Sejalan dengan pendapat di atas, Suharno (1993: 50) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan power “adalah kekuatan otot atlet untuk mengatasi tahanan beban dengan kekuatan dan kecepatan maksimal dalam satu gerak yang utuh”. Lengan merupakan bagian tubuh yang dominan dalam permainan bola basket. Keberadaan lengan, baik proporsi maupun kemampuannya harus dimanfaatkan pada teknik yang benar untuk mendukung penguasaan teknik lay up shoot dalam bola basket. Ditinjau dari gerak anatomi, lengan merupakan anggota gerak atas. Sebagai anggota gerak atas lengan terdiri dari seluruh lengan, mulai dari lengan sampai ujung jari tangan. Dalam gerakan lay up shoot, otot lengan mempunyai peran penting untuk menghasilkan pukulan yang maksimal, efektif dan efisien. Dalam gerakan lay up shoot, otot lengan harus dikerahkan sebaik mungkin pada teknik yang benar. Dengan mengerahkan otot-otot lengan secara tepat pada teknik yang benar, maka akan diperoleh hasil yang memuaskan. Selain power otot lengan yang mendukung teknik lay up shoot adalah power otot tungkai. Power otot tungkai merupakan kemampuan untuk mengatasi tahanan beban atau dengan kecepatan tinggi (eksplosif) dalam satu gerakan yang utuh yang melibatkan otot-otot tungkai sebagai penggerak utama. Kekuatan, daya tahan otot dan power, ketiganya saling berkaitan dan unsur utamanya adalah kekuatan. Kekuatan merupakan dasar (basic) otot dari power dan daya tahan otot. Berdasarkan hal tersebut, kekuatan merupakan unsur utama untuk menghasilkan power dan daya tahan otot. Menurut Hare Sarwono (1994: 9) bahwa power (terutama power tungkai) diperlukan meningkatkan kemampuan olahraga, khususnya dalam pengaruh perbedaan sudut tolakan terhadap nilai power tungkai. Sedangkan fleksibilitas adalah kemampuan sendi untuk melakukan gerakangerakan dalam ruang gerak sendi secara maksimal. Kelentukan menunjukkan besarnya pergerakan sendi secara maksimal sesuai dengan kemungkinan gerak (range of 5 movement). Fleksibilitas menurut Harsono (1988: 163) adalah “Kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Kecuali oleh ruang gerak sendi, kelentukan juga ditentukan oleh elastisitas tidaknya otot-otot tendon dan ligamen”. Sejalan dengan pendapat Harsono di atas, Badriah (2002: 25) menjelaskan bahwa “fleksibilitas adalah kemampuan ruang gerak persendian. Jadi dengan demikian meliputi hubungan antara bentuk persendian, otot, tendon, dan ligamen sekeliling persendian”. Dari kutipan-kutipan tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan fleksibilitas adalah kemampuan ruang gerak sendi untuk melakukan gerakan seluas-luasnya, dan fleksibilitas sendi dipengaruhi oleh bentuk sendi, otot, tendon dan ligamen. Berdasarkan pada uraian di atas penulis tertarik dan berkeinginan untuk mengadakan penelitian yaitu kontribusi power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas pergelangan tangan terhadap hasil lay up shoot dalam permainan bola basket. B. PROSEDUR PENELITIAN Metode Penelitian Setiap penelitian yang akan dilakukan memerlukan suatu metode. Berhasil atau tidaknya suatu penelitian tergantung dari metode yang digunakan. Mengenai metode, Surakhmad (1998:131) menjelaskan sebagai berikut: “Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidikan memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan adalah pengertian yang luas, yang biasanya dijelaskan lebih eksplisit di dalam setiap penyelidikan”. Dari kutipan di atas dan sesuai dengan permasalahan penelitian yaitu kontribusi power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas pergelangan tangan terhadap hasil lay up shoot dalam permainan bola basket. Oleh karena itu, metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Proses penelitian yang penulis lakukan sesuai dengan pengertian deskriptif menurut Surakhmad (1998:149) sebagai berikut: “Penyelidikan deskriptif tertuju kepada pemecahan masalah yang ada pada 6 masa sekarang. Metode penyelidikan deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagi teknik deskriptif. Diantaranya adalah penyelidikan yang menuturkan, menganalisa, dan mengklasifikasi penyelidikan dengan teknik survey, teknik interview, angket, observasi atau teknik tes, studi kasus, dan studi komperatif”. Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa metode deskriptif ini cocok untuk memcahkan permasalahan yang dihadapi penulis sekarang, yang dalam hal ini adalah kontribusi power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas pergelangan tangan terhadap hasil lay up shoot dalam permainan bola basket. Variabel Penelitian Menurut Arikunto (1998:94) Variabel adalah “Objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian”. Selanjutnya Arikunto (1998:101) menjelaskan bahwa: “Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab variabel bebas atau Indenpendent variable (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variable (Y)”. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel: 1. Variabel bebas : power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas pergelangan tangan 2. Variabel terikat : lay up shoot dalam permainan bola basket Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, diperlukan suatu instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang penulis gunakan mengacu pada buku tes pengukuran pendidikan olahraga oleh Nurhasan dan Abdul Narlan (2001: 130), sebagai berikut: Instrumen penelitian atau tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Untuk mengukur power otot tungkai digunakan tes standing broad jump. b. Untuk mengukur power otot lengan digunakan tes lempar bola medicine. c. Untuk mengukur fleksibilitas pergelangan tangan digunakan pengukuran fleksibilitas pergelangan tangan d. Untuk mengukur lay up shoot digunakan tes keterampilan lay up shoot dalam bola basket. 7 Populasi dan Sampel Populasi adalah suatu kelompok subjek yang akan di jadikan objek penelitian. Pengertian populasi menurut Arikunto (2013 : 173) Mengemukakan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” sedangkan populasi menurut Sugiyono (1999: 72) adalah “Generalisasi yang terdiri objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan”. Sebelum menetapkan sampel penelitian terlebih dahulu harus menentukan tujuan dari penyelidikan dan memperhatikan apakah populasi pada umumnya dianggap homogen atau heterogen seperti misalnya umur, jenis kelamin dan sebagainya yang dianggap perlu untuk penyelidikan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil siswa ekstrakurikuler bola basket MAN Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015 yang berjumlah 30 orang. Menurut Arikunto (2013 : 174) Mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang teliti”. Karena tidak semua populasi akan diteliti, maka sampelnya diambil sebanyak 20 orang. Penentuan sampel ini dilakukan dengan teknik purposive sampling. Menurut Arikunto (2013 : 183) Mengemukakan bahwa “sampel bertujuan atau purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan berdasarkan dari atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan adanya tujuan tertentu. Sejalan dengan Arikunto, Menurut Sugiyono (2012:117) pengertian purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan berdasarkan kriteria-kriteria atau pertimbangan tertentu. Teknik Pengolahan Data Untuk mengolah dan menganalisis data digunakan rumus-rumus statistik. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus statistik dari buku yang ditulis oleh Sudjana (1989:66-265) serta hasil dari perkuliahan mata kuliah statistika. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji diterima atau ditolaknya hipotesis sesuai dengan taraf nyata atau tingkat kepercayaan yang diajukan. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data inI adalah sebagai berikut: 1. Menghitung skor rata-rata (mean) dari masing-masing tes, rumus yang digunakan fi . ci X Xo p fi 8 arti tanda-tanda tersebut adalah : X = Nilai rata-rata yang dicari Xo = Titik tengah skor yang memuat tanda kelas dengan nilai c = 0 p = Panjang kelas interval = Sigma atau jumlah fi = Frekuensi ci = Deviasi atau simpangan 2. Menghitung Standar deviasi atau simpangan baku dengan rumus sebagai berikut. n fi . ci 2 fi . ci 2 sp n n - 1 3. Menghitung koefisien korelasi antara variabel. rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. r 1 6b 2 n(n 2 1) Arti tanda-tanda tersebut adalah : r = Nilai koefisien korelasi yang dicari b = Beda ranking n = Jumlah sampel 4. Mencari nilai korelasi berganda (multiple corrleation) dengan menggunakan rumus sebagai berikut. ry12 ry 22 2.ry1 .ry 2 .r12 1 r122 Arti tanda-tanda rumus adalah sebagai berikut. Ry1.2 = Nilai koefisien korelasi berganda yang dicari 5. Menguji kebermaknaan korelasi berganda, rumus yang digunakan sebagai berikut R2 F= (1 R 2 ) K n k 1 Arti dalam rumus tersebut adalah: F = Nilai signifikansi yang dicari R2 = Korelasi berganda 9 k = Banyaknya variabel bebas n = Jumlah sampel 6. Untuk mencari kebermaknaan korelasi digunakan statistik F dengan k menyatakan banyaknya variabel bebas dan n menyatakan ukuran sampel. Statistik F ini berdistribusi F dengan derajat kebebasan pembilang (V1) = banyaknya variabel bebas dan sederajat kebebasan penyebut (V2) = n-k-1. Hipotesis pengujian adalah F hitung lebih kecil atau sama dengan F tabel, maka hipotesis diterima dan dalam hal lainnya hipotesis ditolak. 7. Mencari presentase dukungan kedua variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan rumus determinasi. Rumus yang digunakan adalah: D = r2 x 100% Arti tanda dalam rumus tersebut adalah: D = Determinasi (kontribusi) yang dicari R = Nilai koefisien korelasi C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi dan kontribusi power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas pergelangan tangan terhadap hasil lay up shoot dalam permainan bola basket pada siswa ekstrakurikuler bola basket MAN Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. Dari hasil perhitungan tersebut besarnya dukungan power otot tungkai terhadap lay up shoot yaitu sebesar 20,25% dan tingkat korelasinya termasuk kategori cukup (0,45), power otot lengan terhadap prestasi lay up shoot adalah sebesar 20,25% dan korelasinya termasuk kategori cukup (0,45) dan kontribusi fleksibilitas pergelangan tangan terhadap prestasi lay up shoot sebesar 25,00% dan nilai korelasinya termasuk kategori cukup (0,50). Adapun hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut : 1. Terdapat kontribusi yang berarti power otot tungkai terhadap prestasi lay up shoot dalam permainan bola basket pada siswa ekstrakurikuler bola basket MAN Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. 2. Terdapat kontribusi yang berarti power otot lengan terhadap prestasi lay up shoot dalam permainan bola basket pada siswa ekstrakurikuler bola basket MAN Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. 10 3. Terdapat kontribusi yang berarti fleksibilitas pergelangan tangan terhadap prestasi lay up shoot dalam permainan bola basket pada siswa ekstrakurikuler bola basket MAN Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. 4. Terdapat kontribusi yang berarti power otot tungkai, power otot lengan, dan fleksibilitas pergelangan tangan terhadap prestasi lay up shoot dalam permainan bola basket pada siswa ekstrakurikuler bola basket MAN Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. Dari perhitungan dan analisis data, maka hipotesis diterima dan terbukti. Dengan demikian, jelas bahwa dukungan dari ketiga komponen tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi lay up shoot, power otot tungkai, power otot lengan dan power otot tungkai sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi lay up shoot. Sesuai dengan pengertian power yaitu suatu gerakan yang menggunakan kontraksi maksimal otot pada kecepatan tinggi atau gerakan yang eksplosif sebagai hasil dari kekuatan dikalikan kecepatan, maka power otot tungkai juga turut mempengaruhi terhadap lay up shoot tersebut. Sedangkan fleksibilitas pergelangan tangan dalam lay up shoot bola basket sangat diperlukan, karena pada saat melakukan lay up shoot ada lentukan pergelangan tangan ke depan dan belakang. Dengan mempunyai fleksibilitas yang baik maka akan membantu dan mempercepat terhadap lajunya bola. Dari pendapat di atas dan dari hasil perhitungan jelas bahwa ketiga komponen tersebut sangat mempengaruhi dan mempunyai kontribusi yang berarti terhadap prestasi lay up shoot. D. PENUTUP Simpulan Sesuai dengan hasil perhitungan dan analisis data hasil tes power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas pergelangan tangan serta tes lay up shoot, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat kontribusi yang berarti power otot tungkai terhadap lay up shoot dalam permainan bola basket pada siswa ekstrakurikuler bola basket MAN Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. 2. Terdapat kontribusi yang berarti power otot lengan terhadap prestasi lay up shoot 11 dalam permainan bola basket pada siswa ekstrakurikuler bola basket MAN Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. 3. Terdapat kontribusi yang berarti fleksibilitas pergelangan tangan terhadap prestasi lay up dalam permainan bola basket pada siswa ekstrakurikuler bola basket MAN Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. 4. Terdapat kontribusi power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas pergelangan tangan yang berarti terhadap prestasi lay up shoot dalam permainan bola basket pada siswa ekstrakurikuler bola basket MAN Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. Jadi, dengan demikian dari hasil penelitian ini terbukti bahwa untuk menghasilkan prestasi lay up shoot yang lebih baik diutamakan power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas pergelangan tangan di samping faktor lainnya yakni faktor teknik dan lingkungan. Saran Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait dengan bidang seolahragaan, khususnya dengan cabang olahraga bola basket, bahwa untuk menghasilkan prestasi lay up shoot yang efektif diutamakan adalah pemain yang memiliki power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas pergelangan tangan yang baik secara bersama-sama. E. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara. Badriah, Dewi Laelatul. 2001. Fisiologi Olahraga dalam Perspektif Teoretis dan Praktik. Bandung: Pustaka Ramadhan. Bompa, Tudor O. 1983. Theory and Methadology of Training. Kandal / Hunt Pusblishing Company : Dubugue, Lowa. Brittenham, Gres. 1988. Petunjuk Lengkap: Latihan Pemantapan Bola Basket. Terjemahan Bagus Pribadi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: Tambak Kusuma. 12 Indrawan Budi, dan Nurhidayat, Deni. 2010. Permainan Bola Basket. UNSIL : Tasikmalaya. Novak. 1979. Permainan Bola Basket. Jakarta : Tambak Kusuma. Nurhasan dan Abdul Narlan. 2001. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Tasikmalaya: PJKR FKIP UNSIL. PBVSI. 1995. Metodologi Pelatihan. Jakarta: Sekum. PP.PBVSI. Pusat Bahasa Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka. Sajoto, 1990. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Sudjana. 1989. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Suharno, HP. 1993. Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta. Surayin. 1987. Penuntun Pelajaran. Olahraga dan Kesehatan. Bandung: Ganeca Exact Bandung. Surakhmad, Winarno. 1998. Dasar dan Teknik Research, Pengantar Metodologi Ilmiah. Bandung: Tarsito. Winirawati, Wiwin. 1995. Perbandingan Hubungan Fungsional antara Power Otot Tungkai dan Tinggi Badan terhadap Ketepatan dalam melakukan Spike dalam Permainan Bola Voli. Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi: Kota Tasikmalaya. Wissel. 2000. Bola Basket. Langkah untuk Sukses. Terjemahan Bagus Pribadi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.