gambaran karakteristik ibu dengan hipertensi dalam

advertisement
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN HIPERTENSI
DALAM KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIMPANG
RAMBUTAN KABUPATEN BANYUASIN
TAHUN 2015
Deby Meitia Sandy
Program Studi DIII Kebidanan STIK Bina Husada Palembang
Jln.Syech Abdul Somad No.28 Kel.22 Ilir Bukit Kecil Palembang 30131
Abstrak
Hipertensi dalam kehamilan adalah adanya tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih
setelah kehamilan 20 minggu pada wanita yang sebelumnya normotensif, atau kenaikan tekanan
sistolik 30 mmHg dan atau tekanan diastolik 15 mmHg di atas nilai normal. Di Indonesia
mortalitas dan morbiditas hipertensi dalam kehamilan juga masih cukup tinggi.
Tujuan Penelitian ini adalah diketahuinya gambaran karakteristik dengan kejadian
hipertensi dalam kehamilan di Puskesmas Simpang Rambutan Kabupaten Banyuasin Tahun 2015.
Dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah dengan
mengambil seluruh kejadian hipertensi dalam kehamilan pada wanita atau ibu hamil di Puskesmas
Simpang Rambutan Kabupaten Banyuasin. Besar populasi sebanyak 32 kejadian, dan sampel
dengan cara total population. Metode Penelitian ini dengan metode kuantitatif. Data diolah
dengan analisis univariat dan disajikan dalam bentuk tabel dan teks.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil responden umur resiko tinggi 24 orang
(75%), umur resiko rendah 8 orang (25%), dan dari faktor kejadian pekerjaan, yang bekerja
sebanyak 21 responden (65,6%),dan yang tidak bekerja sebanyak 11(34,4%). Untuk itu paritas
yang beresiko sebanyak 25 orang (78,1%), dan paritas yang tidak beresiko 7 orang (21,9%).
Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk dapat menurunkan angka kejadian hipertensi
dalam kehamilan dan mengurangi angka kematian ibu dan anak.
Kata Kunci
: Hipertensi dalam Kehamilan
ABSTRACT
Hypertension during pregnancy is a condition where the blood pressure level is 140/90
mmHg or more after 20 weeks of mothers pregnancy period which previously is normotensive, or
the increasing of systolic pressures 30 mmHg and or diastolic pressures 15 mmHg is above
normal value. In Indonesia mortality and morbidity of hypertension during pregnancy also still
high enough.
The purpose of this study is to know the characteristic image of mothers who had
hypertension during their pregnancy at Puskesmas Simpang Rambutan Banyuasin in 2015. This
study conducted using descriptive research design. Population in this research is all incidences of
mothers or women who had hypertension during their pregnancy at Puskesmas Simpang Rambutan
Banyuasin Regency. Total number of population as much as 32 incidences and sample is processed
by using total population. The method of this study is using quantitative methods. The data is
processed through univariate analysis and it is presented in form of table and texts.
The result of this study showed that the result of respondents who had high risk age as much
as 24 mothers ( 75 % ), low risk age as much as 8 ( 25 % ), and from work or profession incidences
factor, working mother as much as 21 respondents ( 65,6 % ), and non working as much as 11 (
34,4 % ). For parity with risk there are), 25 mothers ( 78,1 % ) and non risk parity as much as 12
mothers ( 21,9 % ).
It is hoped that to all of health officials to make to decrease the level of hypertension
incidences during pregnancy and reducing the number of mother and childrenmortality.
Keywords
: Hypertension During Pregnancy
PENDAHULUAN
Menurut WHO diseluruh dunia
terdapat kematian ibu sebanyak ± 500.000
jiwa pertahun. Kematian ibu dan perinatal
merupakan tolak ukur kemampuan
pelayanan kesehatan suatu negara. Di
Indonesia Departemen Kesehatan telah
membuat rencana strategi National
Making Pregnancy Safer yaitu : (1)
menurunkan AKI (Angka Kematian ibu)
sebesar 75 % pada tahun 2015 menjadi
115/100.000 kelahiran hidup dan (2)
menurunkan AKB (Angka Kematian Bayi)
menjadi kurang dari 35/1000 kelahiran
hidup pada tahun 2015 (USU, 2014).
Di Indonesia mortalitas dan
morbiditas hipertensi dalam kehamilan
juga masih cukup tinggi. Hal ini
disebabkan selain oleh etiologi tidak jelas,
juga oleh perawatan dalam persalinan
masih ditangani oleh petugas non medik
dan sistem rujukan yang belum sempurna
(Yeyeh, 2010).
Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia saat ini menurut Survey
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2009 sebesar 228/100.000 kelahiran
hidup, penyebab kematian ibu secara
langsung adalah perdarahan 60-70%,
infeksi 10-20 % dan eklampsi 10-20%.
Sedangkan
AKB
sebesar
34/1000
kelahiran hidup (Republika, 2014).
Profil kesehatan Kementerian
Kesehatan RI tahun 2011 menunjukkan
jumlah ibu hamil di Indonesia mencapai
5.060.637 jiwa. Dengan demikian, setiap
tahun terdapat sekitar 17.500 kematian
maternal atau lima ibu melahirkan setiap
hari, bila AKI sekitar 350/100.000
kelahiran hidup (UI, 2014).
Hipertensi
pada
kehamilan
merupakan penyebab utama morbiditas
dan mortalitas kematian ibu dan janin.
Hipertensi terjadi pada 5-10 % kehamilan.
Masalah pokok yang dihadapi di Indonesia
dan negara-negara berkembang adalah
tingginya angka kematian perinatal
maupun ibu bersalin (Republika, 2014).
Berdasarkan laporan Depkes tahun
2009, AKI di Indonesia 226/100.000
kelahiran hidup. Penurunan AKI di
Indonesia masih terlalu lambat untuk
mencapai target Tujuan Pembangunan
Millenium
(Millenium
Development
Goals/ MDGs) yaitu menurunkan angka
kematian ibu tiga per empat selama
kehamilan dan persalinan. Rentang tahun
2003-2009 penurunan AKI di Indonesia,
jauh dari target yang ingin dicapai pada
tahun 2010 dan 2015 diperkirakan
125/100.000
kelahiran
hidup
dan
115/100.000 kelahiran hidup (Yogawati,
2014).
Angka Kematian Ibu di Sumatera
Selatan tahun 2012 yaitu, 149/ 100.000
kelahiran hidup, Pada tahun 2013 angka
kematian ibu di Sumatra Selatan mencapai
146/100.000 kelahiran hidup, sedangkan
penyebab utama nya adalah pendarahan
28%, eklamsi 24%, infeksi 11%, partus
lama 5%, abortus 5%, dan lain-lain
(Sulistyawati, 2012).
Data
dari
kesehatan
kota
Palembang Jumlah kematian ibu tahun
2012 di Kota Palembang, berdasarkan
laporan sebanyak 13/29.451 kelahiran
hidup,pada tahun 2013 yaitu 10/28. 501
kelahiran hidup. Penyebab utamanya
adalah perdarahan, hipertensi dalam
kehamilan, dan sepsis (Republika, 2014).
Berdasarkan data yang kami
peroleh
dari
Puskesmas
Simpang
Rambutan Kabupaten Banyuasin tahun
2012 yang terjadi pada ibu hamil dengan
hipertensi dalam kehamilan sejumlah 39
kasus, tahun 2013 sejumlah 30 kasus ibu
hamil dengan hipertensi dalam kehamilan
dan pada tahun 2014 kejadian hipertensi
dalam kehamilan mengalami peningkatan
yaitu sejumlah 42 kasus (Data Rekam
Medik Medik Puskesmas Simpang
Rambutan, 2016).
Hingga saat ini, hipertensi masih
merupakan masalah dunia dan penyebab
kematian ibu. Sehingga penulis tertarik
untuk melaksanakan studi kasus mengenai
Hipertensi dalam Kehamilan di Puskesmas
Simpang Rambutan Kabupaten Banyuasin
dengan
penelitian
yang
berjudul
“Gambaran Karakteristik Ibu dengan
kejadian Hipertensi dalam Kehamilan di
Puskesmas Simpang Rambutan kabupaten
Banyuasin tahun 2015”.
Tujuan umum dalam penelitian
yaitu
diketahuinya
Gambaran
Karakteristik Ibu dengan kejadian
Hipertensi dalam Kehamilan di Puskesmas
Simpang Rambutan kabupaten Banyuasin
tahun 2015. Tujuan Khusus penelitian ini
yaitu Diketahuinya distribusi frekuensi
umur dengan kejadian hipertensi dalam
kehamilan di Puskesmas
Simpang
Rambutan Kabupaten Banyuasin tahun
2015, diketahuinya distribusi frekuensi
pekerjaan dengan kejadian hipertensi
dalam kehamilan di Puskesmas Simpang
Rambutan Kabupaten Banyuasin tahun
2015, diketahuinya distribusi frekuensi
paritas dengan kejadian hipertensi dalam
kehamilan di Puskesmas Simpang
Rambutan Kab.banyuasin Tahun 2015.
Manfaat Penelitian ini adalah
dengan diketahuinya karakteristik ibu Ibu
dengan kejadian Hipertensi dalam
Kehamilan
diharapkan
Puskesmas
Simpang Rambutan Kabupaten Banyuasin
tentang hipertensi dalam kehamilan dalam
penyusunan kebijaksanaan pelayanan
kesehatan serta dapat meningkatkan
pengetahuan bagi tenaga kesehatan
tentang gambaran Karakteristik dengan
kejadian hipertensi dalam kehamilan.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Desain penelitian ini adalah
deskriptif. Variabel Independen (usia ibu,
pekerjaan dan paritas) dan Variabel
Dependen (ibu yang hipertensi dalam
kehamilan).
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di rekam
medik Puskesmas Simpang Rambutan
terletak di Desa Rambutan, di Simpang
Tiga, Jalan Palembang Betung KM 27,5.
Tanggal penelitian bulan 11-16
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah
semua ibu hamil dengan hipertensi yang
tercatat pada status rekam medik pasien di
Puskesmas Simpang Rambutan Kabupaten
Banyuasin. Dimana jumlah populasi pada
penelitian ini sebanyak 32 orang pada
tahun 2015.
Pengambilan sampel pada penelitian
ini adalah dengan metode total populasi
ibu hamil dengan hipertensi di Puskesmas
Simpang Rambutan Kabupaten Banyuasin
tahun 2015. Sampel dalam penelitian ini
berjumlah 32 orang.
Instrumen Penelitian dan Teknik
Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data yang
dikumpulkan diperoleh dari status medik
pasien (ibu hamil) di Puskesmas simpang
rambutan kabupaten banyuasin tahun
2015.
Teknik Analisis data
Data dianalisis dengan analisis
univariat, yakni Analisis distribusi
frekuensi yang di lakukan terhadap tiap
variabel dari hasil penelitan dengan
distribusi frekuensi dan persentase dari
tiap variabel, kemudian hasil penelitian
disajikan dalam bentuk tabel.
HASIL
PENELITIAN
PEMBAHASAN
DAN
Usia Ibu
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Usia Ibu
Hamil
dengan
Kejadian
hipertensi
di
Puskesmas
Simpang Rambutan Kabupaten
Banyuasin Tahun 2015
No. Usia Ibu
Frekuensi
%
1
Resiko tinggi
24
75 %
2
Risiko rendah
8
25 %
Total
32
100%
Dari tabel 1 di dapatkan distribusi
frekuensi ibu hamil dengan hipertensi pada
kelompok usia ibu yang tertinggi pada usia
ibu beresiko tinggi yaitu sebanyak 75 % .
Umur reproduksi yang sehat dan
aman adalah umur 20-35 tahun, Hal ini
dikarenakan pada umur dibawah 20 tahun,
dari segi biologis fungsi reproduksi
seorang wanita belum berkembang dengan
sempurna untuk menerima keadaan janin
dan segi psikis belum matang dalam
menghadapi tuntutan beban moril, mental
dan emosional, sedangkan pada umur
diatas 35 tahun dan sering melahirkan,
fungsi reproduksi seorang wanita sudah
mengalami kemunduran atau degenerasi
dibandingkan fungsi reproduksi normal
sehingga kemungkinan untuk terjadinya
komplikasi pasca persalinan terutama
ketuban pecah dini.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ninza
tahun 2011 dari hasil penelitian pada umur
ibu didapatkan bahwa salah satu faktor
yang mempengaruhi terjadinya hipertensi
dalam kehamilan adalah umur <20 tahun
kemungkinan
disebabkan
belum
matangnya alat reproduksi untuk hamil
dan pada ibu umur >35 tahun disebabkan
karena berkurangnya fungsi organ
repoduksi.
Pekerjaan
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pekerjaan
ibu hamil dengan hipertensi di
Puskesmas Simpang Rambutan
Kabupaten Banyuasin Tahun
2015
No. Pekerjaan
Frekuensi
%
1
Bekerja
21
65,6 %
2
Tidak Bekerja
11
34,4 %
Total
32
100%
Dari tabel 2 di atas, didapatkan
distribusi frekuensi ibu hamil dengan
hipertensi pada kelompok pekerjaan yang
tertinggi pada ibu yang bekerja yaitu
sebanyak 65,6 %.
Pekerjaan adalah aktvitas rutin
yang dilakukan diluar maupun di dalam
rumah yang menghasilkan imbalan materi
maupun uang. Pekerjaaan lebih banyak
dilihat dari kemungkinan keterpaparan
khusus dan derajat keterpaparan tersebut
serta besarnya risiko, menurut sifat
pekerjaan juga akan berpengaruh pada
lingkungan kerja dan sifat sosial ekonomi
karyawan
pada
pekerjaan
tertentu
(Republika, 2014).
Hal Ini tidak sesuai dengan penelitian
Ninza tahun 2011 dari hasil penelitian ibu
yang tidak bekerja memiliki resiko lebih
tinggi terkena hipertensi daripada ibu yang
bekerja. Pekerjaan berpengaruh kepada
aktifitas fisik seseorang.Orang yang tidak
bekerja aktifitasnya tidak banyak sehingga
dapat meningkatkan kejadian hipertensi.
Paritas
Tabel 3.Distribusi Frekuensi Paritas ibu
hamil dengan hipertensi di
Puskesmas Simpang Rambutan
Kabupaten Banyuasin Tahun
2015
No. Paritas
Frekuensi
%
1
Beresiko
25
78,1 %
2
Tidak Beresiko
7
21,9 %
Total
32
100%
Dari tabel 3 di atas, didapatkan
distribusi frekuensi ibu hamil dengan
hipertensi pada kelompok paritas yang
tertinggi pada ibu yang berisiko yaitu
sebanyak 78,1 %.
Berdasarkan hasil penelitian di
Puskesmas Simpang Rambutan Kabupaten
banyuasin didapatkan hasil bahwa
kejadian hipertensi dalam kehamilan
berdasarkan jumlah paritas, kasus yang
tertinggi terjadi pada paritas berisiko 25
orang (78,1%) dan tidak berisiko (21,9%)
Ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ninza tahun (2011) bahwa
kejadian Hipertensi dalam Kehamilan
tertinggi terjadi pada paritas > 3 orang.
Hal ini disebabkan karena paritas
tinggi atau >3 orang anak, dapat
menyebabkan berkurangnya hormonhormon reproduksi wanita, sehingga
hormon-hormon yang mempengaruhi
kehamilan dan persalinan tidak seimbang,
fungsi alat reproduksi sudah mengalami
penurunan
untuk
menerima buah
kehamilan (Marmi, 2011).
Hal ini sejalan dengan teori menurut
Lestari tahun 2011 yang menyebabkan
bahwa paritas 2-3 merupakan paritas
paling aman ditinjau dari sudut maternal.
Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3)
mempunyai angka kematian maternal
lenih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih
tinggi kematian maternal. Resiko pada
paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah
dengan keluarga berencana.
masyarakat yang semakin meningkat akan
pelayanan di Puskesmas
Simpang
Rambutan Kabupaten Banyuasin.
KESIMPULAN
1. Dari 32 kasus ibu hamil dengan
hipertensi pada kelompok usia ibu
yang risiko tinggi 24 orang (75%)
lebih banyak dibaningkan usia resiko
rendah (25%).
2. Dari 32 kasus ibu hamil dengan
hipertensi pada kelompok pekerjaan
ibu yang berkerja 21 orang (65,6%)
lebih banyak dibandingkan ibu tidak
bekerja 11 orang (34,4%).
3. Dari 32 kasus ibu hamil dengan
hipertensi pada kelompok paritas ibu
yang berisiko 25 orang (78,1%) lebih
nbanyak dibandingkan paritas ibu
tidak berisiko 7 orang (21,9%).
Lestari. 2011. Hubungan Paritas dan Umur
dengan Kejadian Hipertensi dalam
Kehamilan.
http://bidanaktif.blogspot.com, diakses tanggal
23 desember 2014.
SARAN
Petugas kesehatan di Puskesmas
Simpang Rambutan Kabupaten Banyuasin
diharapkan dapat menurunkan angka
kejadian hipertensi dalam kehamilan dan
mengurangi angka kematian ibu dan anak.
Diharapkan pula tenaga puskesmas
puskesmas perlu dilakukan secara
berkesinambungan
agar
lebih
meningkatkan
pengetahuan
dan
kemampuan
tenaga
kesehatan
di
puskesmas dalam memenuhi kebutuhan
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
STIK Bina Husada Palembang yang telah
memberi dukungan dalam bentuk financial
dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Data Rekam medik Puskesmas Simpang
Rambutan Kabupaten Banyuasin
2016
Hidayat, A, 2007. Metode penelitian
Kesehatan Kebidanan Dan Teknik
Analisa Data. Salemba Medika,
Jakarta
Republika. 2014.
http://www.republika.co.id/berita/ko
ran/nusantarakoran/14/10/08/nd464b1-angkakematian-ibu-di-sumatera selatan.
diakses pada tanggal 16 desember
2014.
Sulistyawati,
Ari.
Kebidanan
nifas.Yogyakarta
OFFSET. 2009
2009.
Asuhan
pada
ibu
: C.V ANDI
UI, 2014.
http://www.suaramerdeka.com/UI.ph
p/read/cetak/2013/AKI-IndikatorKualitas-Kesehatan-Masyarakat.
Diakses pada 09 Desember 2014
USU. 2014.
Repository.usu.ac.id/bitstream/.../5/C
hapter%20I.pdf.
diakses
pada
tanggal 9 desember 2014.
Yeyeh, Ai, Rukiyah. 2010. Asuhan
Kebidanan 4(patologi). Jakarta :
Trans Info Media. 2010.
Ninza, Yuni. KTI. 2011. Gambaran
Faktor Risiko Hipertensi dalam
Kehamilan tahun 2011. KTI. STIK
Bina Husada Palembang
Yogawati, putri. 2014.
https://putrikayogawati.wordpress.co
m/2013/10/10/hipertensi-padakehamilan- 2/) diakses pada 7
desember 2014.
Download