103 92 PENGGUNAAN MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK

advertisement
Lectura Volume 01, Nomor 02, April 2014, hlm 92 - 103
PENGGUNAAN MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
DI KELAS VIII SMP N 4 MINAS
*Raudhah Awal
*Yusriana
[email protected]
*Dosen FKIP Universitas Lancang Kuning
**Alumni FKIP Universitas Lancang Kuning
Abstract : This research represent class room action research, this researchaims to
improve student’s learning achievement by using models snowball throwing on the human
digestion system at grade eigh SMP N 4 Minas. This research it was conducted on
September-Oktober 2013. The total subjects were 20 students’consists of, 7 male and 13
female. Students’ learning achievement were analyzed from students’ learning capacity,
passing score, students’ and teachers’activities. The instruments used were test and
observations sheet. Data was analiyzed with kuantitative method. From the research
finding, it was found that the mean of students’ score for daily drill was improved, in cycle
I it was 75.5 (enough), in cycle II was 86.3 (good). The percentage of students’ passing
score was also improved from cycle I 75% (good) and cycle II was 100% (very good).
Mean while for students’activities in cycle I was 79 (good) and in cycle II was 100 (very
good), teachers’activities in cycle I was 95,9 (very good) and in cycle II was 100 (very
good) Based on the research result can be canduded that using snowball throwing models
can improve the student learning achievement on the human digestion system at grade eigh
SMP N 4 Minas
Key Word : Snowball throwing, learning achievement, the human digestion system
Abstrak : Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model snowball throwing pada
materi sistem pencernaan manusia siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Minas tahun pelajaran
2013 / 2014, Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2013. Subjek
penelitian adalah siswa yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13
perempuan. Parameter penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang terdiri dari daya serap
dan ketuntasan belajar serta aktivitas siswa dan aktivitas guru sebagai data pendukung.
Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar dan lembar observasi. Analisis data
dilakukan secara kuantitatif. Dari hasil penelitian diketahui rata-rata daya serap siswa dari
nilai UH pada siklus I adalah 75,5 (cukup), dan pada siklus II adalah 86,3 (baik).
Ketuntasan belajar siswa pada siklus I 75% dan pada siklus II 100%. Sedangkan aktivitas
belajar siswa pada siklus I rata-rata adalah 79 (baik) dan pada siklus II rata-rata 90,5 (amat
baik), aktivitas guru pada siklus I rata-rata adalah 95,9 (amat baik) dan pada siklus II ratarata 100 (amat baik). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan model snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi sistem pencernaan manusia di kelas VIII SMP Negeri 4 Minas tahun pelajaran
2013/2014
Kata Kunci : Snowball throwing, hasil belajar, sistem pencernaan manusia
92
Lectura Volume 01, Nomor 02, April 2014, hlm 92 - 103
pembelajaran
PENDAHULUAN
Keberhasilan
dipengaruhi
pembelajaran
oleh
beberapa
faktor,
berlangsung.
Permasalahan yang lain adalah masih
terdapat
siswa
yang
kurang
diantaranya peran guru dan siswa, serta
memperhatikan pelajaran dan melakukan
penerapan
metode
kegiatan lain di luar konteks belajar,
harus
antara lain mengantuk, bermain HP,
mempertimbangkan hal yang berkenaan
mengerjakan tugas pelajaran lain, dan
dengan masalah kemampuan anak di
bercerita dengan teman sebangku.
strategi
pembelajaran.
dan
Guru
dalam melakukan aktivitas belajar, dan
Berdasarkan
beberapa
kegiatan pembelajaran yang menarik
permasalahan yang terungkap, terdapat
agar anak termotivasi. Hal ini dianggap
permasalahan serius yang tidak boleh
penting sebab tanpa motivasi kegiatan
dibiarkan terus berlanjut karena akan
pembelajaran
sangat
sulit
untuk
berhasil
(Ibrahim, 2003)
mempengaruhi
pencapaian
Berdasarkan hasil wawancara,
tujuan
keberhasilan
pembelajaran.
Permasalahan tersebut antara lain adalah
dengan guru biologi SMP Negeri 4
kurangnya
Minas,
bahwa
berkomunikasi siswa. Motivasi siswa
permasalahan yang ada di kelas tersebut
yang kurang dapat dilihat dari sebagian
adalah
besar siswa kurang antusias dalam
diperoleh
adanya
keterangan
ketidakaktifan
siswa
motivasi
dan
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
mengikuti
pada mata pelajaran biologi atau dapat
Keaktifan berkomunikasi siswa yang
dikatakan
kurang dapat dilihat pada saat kegiatan
bahwa
kelas
tersebut
pembelajaran
keaktifan
mempunyai aktivitas pembelajaran yang
pembelajaran
kurang. Guru mengungkapkan bahwa
beberapa siswa saja yang bertanya
pada saat guru memberikan kesempatan
maupun menjawab pertanyaan dari guru,
kepada siswa untuk bertanya tentang hal
dan didominasi oleh siswa tertentu.
yang belum dimengerti ataupun untuk
Bahkan, tidak ada satupun siswa yang
memberikan.
hanya
berani untuk mengemukakan pendapat
sedikit siswa yang mau bertanya. Siswa
ataupun menanggapi pendapat siswa
kurang
menjawab
lain. Siswa kurang percaya diri dengan
pertanyaan-pertanyaan rangsangan yang
konsep yang dimilikinya dan merasa
pendapat
antusias
dilontarkan
oleh
maka
untuk
guru
pada
berlangsung,
biologi.
hanya
saat
93
Lectura Volume 01, Nomor 02, April 2014, hlm 92 - 103
canggung untuk berbicara di depan kelas
dilempar dari satu siswa ke siswa yang
sehingga hal ini menjadikan siswa pasif.
lain. Setelah siswa dapat satu bola / satu
Hal
diberikan
ini
tes
menyebabkan
oleh
guru,
bila
pertanyaan, guru meminta mereka untuk
hasilnya
membaca pertanyaan di depan kelas dan
cendrung masih rendah. Dari ulangan
memberikan
harian tentang materi sistem pencernaan
siswa lain dapat mengomentari bila perlu
manusia yang dilakukan pada semester II
(Bayor, 2010).
tahun ajaran 2012/2013, hanya 16 orang
jawabannya.
Guru
dan
Model Snowball throwing yang
(55,2%) dari 29 siswa yang mencapai
menggabungkan
nilai KKM 68.
permainan
antara
diharapkan
diskusi
dapat
dan
lebih
Permasalahan di atas tidak boleh
memotivasi siswa untuk aktif berperan
dibiarkan terus berlanjut karena akan
serta dalam pembelajaran dan tidak
sangat
merasa jenuh. Diharuskannya siswa
mempengaruhi
pencapaian
keberhasilan
tujuan
pembelajaran,
untuk
membuat
pertanyaan
dan
terutama pembelajaran biologi. Maka
menjawab pertanyaan di depan kelas
dari itu, dibutuhkan salah satu cara untuk
diharapkan dapat melatih siswa untuk
mengatasi
permasalahan
terbiasa berbicara di depan umum,
tersebut, salah satunya yaitu dengan
mengurangi rasa canggung siswa dan
menggunakan model snowball throwing.
dapat
berbagai
Model snowball throwing dapat
melatih siswa untuk lebih tanggap
menerima
pesan
dari
orang
lebih meningkatkan keaktifan
berkomunikasi
siswa
dalam
proses
pembelajaran (Sudjana, 2009)
lain,
Penggunaan
model
snowball
menyampaikan pesan tersebut kepada
throwing bertujuan untuk meningkatkan
temannya dalam satu kelompok, melatih
keaktifan berkomunikasi, siswa akan
siswa untuk berani berbicara di depan
mampu berkomunikasi dan berinteraksi
kelas, dan dapat merangsang keaktifan
sosial lebih matang, arif, dan dewasa.
berkomunikasi siswa. Dalam kegiatan
Selain itu, mereka juga akan terlatih
pembelajaran
untuk
biologi
dengan
mengemukakan
gagasan
dan
menggunakan model snowball throwing
perasaan secara cerdas dan kreatif. Tidak
ini, guru
siswa bermain
kalah penting, siswa juga akan mampu
dengan cara membuat bola pertanyaan
berkomunikasi secara efektif dan efisien
dari kertas, kemudian kertas tersebut
sesuai dengan etika yang berlaku dan
mengajak
94
Lectura Volume 01, Nomor 02, April 2014, hlm 92 - 103
mampu menghargai pendapat orang lain.
akhir siklus diadakan ulangan harian.
Kegiatan permainan lempar bola yang
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
terdapat dalam sintaks pembelajaran
bulan September–Oktober tahun 2013.
model
akan
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas
yang
VIII
snowball
menciptakan
throwing,
suasana
menyenangkan
baru
Negeri
4
Minas
yang
proses
berjumlah 20 orang yang terdiri dari 13
Suasana
orang siswa perempuan dan 7 Orang
seperti ini akan membuat siswa merasa
siswa laki-laki. Parameter Penelitian ini
lebih senang dalam belajar, tidak jenuh
meliputi : 1. Hasil belajar siswa, 2.
dan tidak bosan selama pembelajaran
Aktivitas siswa, 3. Akivitas guru
berlangsung. Siswa juga akan lebih
Instrumen penelitian
pembelajaran
selama
SMP
berlangsung.
bergairah dan antusias dalam mengikuti
kegiatan
pembelajaran
di
kelas.
Penggunaan model snowball throwing
Adapun instrumen penelitian yang
digunakan terdiri dari
1. Perangkat pembelajaran
diharapkan dapat memotivasi siswa pada
a. Silabus
pembelajaran biologi dan pada akhirnya
b. RPP
meningkatkan hasil belajar siswa (Bayor,
2010).
2. Instrumen pengumpulan data
a. Lembar tes
Berdasarkan
latar
belakang
diatas, maka telah dilakukan penelitian
dengan judul : penggunaan
model
b. Lembar observasi
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian terdiri dari
snowball throwing untuk meningkatkan
beberapa tahapan sebagai berikut :
hasil belajar siswa pada materi sistem
1. Tahap persiapan
penceraan manusia di kelas VIII SMP 4
2. Tahap pelaksanaan
Minas”
3. Tahap observasi
4. Tahap refleksi
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
merupakan
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian
Data hasil belajar dikumpulkan
Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari
melalui posttest dan ulangan harian.
2 siklus, setiap siklus dilaksanakan
Data juga dikumpulkan dengan cara
dalam 2 kali pertemuan, setiap akhir
mengamati aktivitas siswa dan aktivitas
pertemuan diadakan posttest dan setiap
95
Lectura Volume 01, Nomor 02, April 2014, hlm 92 - 103
guru dalam proses belajar mengajar
b. Ketuntasan Klasikal
melalui lembaran observasi.
Ketuntasan secara klasikal 85%
dihitung dengan rumus:
Hasil Belajar Siswa
Untuk mengetahui hasil belajar
KK 
siswa dapat dilihat dari daya serap dan
JT
x 100%
JS
ketuntasan belajar:
Keterangan :
1. Daya Serap
KK : Ketuntasan belajar klasikal
Daya serap siswa dilihat dari
JT
: Jumlah siswa yang tuntas
nilai post test dan ulangan harian
JS
: Jumlah seluruh siswa
digunakan rumus :
DS 
c. Uji Komparatif antara UH 1
JB
x 100%
BS
dan UH 2
1. Uji Normalitas
Keterangan :
Uji Normalitas diperlukan
DS
: Daya serap
JB
: Jawaban benar
BS
: Jumlah butir soal
untuk mengetahui distribusi data.
Salah satu metode Kolmogorov
Smirnov (KS-21).
Analisa data mengenai daya
serap siswa dapat diberi nilai dengan
kategori seperti pada Tabel 1 berikut :
Tabel 1
Interval dan Kategori Daya
Serap siswa
Interval
Kategori
90-100
Baik sekali
80-89
Baik
70-79
Cukup
≤69
Kurang
Sumber : Depdiknas (2002)
2. Ketuntasan Belajar Siswa
Keterangan :
KS
: Nilai KS hitung
Fn(Yi-1) : Frekwensi persentase kumulatif
pada waktu sebelum i
Fo(Yi) : Frekwensi data sebaran normal
pada i
Normal atau tidaknya sebuah data
dapat dilihat dari taraf signifikan (α)
yaitu
sebesar
0,05
Asymp.sig
(2-tailed)
keputusan
terima
(5%)
>
Ho
apabila
0,05
maka
berarti
data
berdistribusi normal jika Asymp.sig (2-
Ketuntasan belajar siswa dapat
diketahui dengan rumus :
tailed) < 0,05 maka keputusan tolak Ho
berarti data tidak berdistribusi normal.
a. Ketuntasan Individu
Ketuntasan
individu
tercapai
apabila setiap individu sudah mencapai
KKM yaitu ≥ 70.
96
Lectura Volume 01, Nomor 02, April 2014, hlm 92 - 103
2. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan
untuk mengetahui keseragaman data
penelitian, metode yang digunakan untuk
mengujinya adalah uji Leven (levene
Keterangan :
ni : Jumlah sampel 1
n2 : Jumlah sampel 2
U1 : Jumlah peringkat 1
U2 : Jumlah peringkat 2
R1 : Jumlah rangking pada sampel 1
R2 : Jumlah rangking pada sampel 2
Test)
Aktivitas Siswa
( N  k )  ni(V i  V k ) 2
L
(k  1) (Vij  V i) 2
Jumlah aktivitas
x 100%
Jumlah aktivitas max
Aktivitas
siswa
diberikan
Persentase 
Vij  Xij  X
Keterangan :
L
: Nilai Levene hitung
X
: Nilai data residual
: Rata – rata data residual
N
: Jumlah Sampel
k
: Jumlah kelompok
Jika nilai levene hitung < levene
berdasarkan kategori seperti pada tabel
2 berikut:
mempunyai ragam yang homogen. Dan
Tabel 2
Interval dan Kategori Aktivitas siswa
% Interval
Kategori
90-100
Baik sekali
80-89
Baik
70-79
Cukup
≤69
Kurang
Sumber : Depdiknas (2002)
sebaliknya jika nilai levene besar levene
Aktivitas Guru
tabel atau P value , 5% maka data regresi
Observasi
tabel atau P value > 5% maka data
regresi sederhana atau regresi berganda
sederhana
atau
regresi
berganda
mempunyai ragam yang tidak homogen.
Jika pada sample berdistribusi
normal dan mempunyai varians yang
homogen maka dilanjutkan dengan Uji-t
dan jika tidak berdistribusi normal dan
atau tidak mempunyai varians yang
homogen maka di analisis menggunakan
statistik non parametik yaitu U Mann –
Whitney test
Rumus 1:
dilakukan
aktivitas
bersamaan
guru
dengan
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Dengan menggunakan rumus :
Jmlh aktivitas
x 100%
Jmlh aktivitas max
berdasarkan kategori seperti pada tabel
Persentase 
3 berikut:
Tabel 3
Interval dan Kategori Aktivias guru
% Interval
Kategori
90-100
Baik sekali
80-89
Baik
70-79
Cukup
≤69
Kurang
Sumber : Depdiknas (2002)
Rumus 2 :
97
Lectura Volume 01, Nomor 02, April 2014, hlm 92 - 103
HASIL DAN PEMBAHASAN
materi sistem pencernaan manusia dapat
a. Daya Serap
dilihat pada tabel 4 berikut :
Hasil belajar siswa selama 2 siklus
dengan model snowball throwing pada
Tabel 4
Daya Serap Siswa Terhadap Materi Pembelajaran
Daya Serap Siswa
Interval
Kategori
Siklus I
Posttest I Posttest II
(%)
(%)
90-100 Baik sekali
1 (5%)
80-89
Baik
5 (25%) 8 (40%)
70-79
Cukup
11(55%) 9 (45%)
≤69
Kurang
4 (20%) 2 (10%)
Jumlah Siswa
20
20
Rerata
70,5
74
Kategori
Cukup
Cukup
Siklus II
UH I
(%)
Posttest I Posttest II
(%)
(%)
UH II
(%)
3 (15%) 6 (30%) 10 (50%) 6 (30%)
5 (25%) 9 (45%) 5 (25%) 13(65%)
7 (35%) 5 (25%) 5 (25%)
1 (5%)
5 (25%)
20
75,5
Cukup
20
80,5
Baik
20
83,5
Baik
20
86,3
Baik
Dari tabel 4 di atas dapat dilihat
menulis dan berbicara mengenai materi
bahwa daya serap siswa siklus I pada
yang didiskusikan dalam kelompok.
posttest I Rerata daya serap siswa 70,5
Siswa merasa mudah menyerap materi
kategori cukup sedangkan posttest II
pelajaran
adalah 74 kategori cukup dan ulangan
throwing dan siswa merasa senang saat
harian yang pertama rerata daya serap
kegiatan
siswa 75,5 dengan kategori cukup. daya
Penggunaan model snowball throwing
serap siswa pada siklus II meningkat.
pada materi sistem pencernaan pada
Pada post test I rerata daya serap siswa
manusia
80,5 dengan kategori baik, sedangkan
belajar
pada post test II rerata daya serap siswa
pembelajaran ini siswa berinteraksi
83,5 dengan kategori baik dan pada
dengan
ulangan harian kedua rerata daya serap
sekitarnya hal senada di ungkapkan oleh
siswa 86,3 dengan kategori baik Hal ini
Slameto (2003).
disebabkan karena siswa mendapat
Ketuntasan Belajar Siswa
melalui
melempar
dapat
model
snowball
bola
kertas.
meningkatkan
siswa
lingkungan
karena
yang
hasil
model
ada
di
penjelasan dari teman sebaya yang
Ketuntasan belajar siswa diperoleh
secara khusus disiapkan oleh guru serta
dari nilai hasil UH I dan UH II seperti
mengerahkan penglihatan, pendengaran,
terlihat pada tabel 5 berikut ini:
98
Lectura Volume 01, Nomor 02, April 2014, hlm 92 - 103
UH
I
II
Ketuntasan
Tabel 5
Ketuntasan Belajar Siswa Pada UH I dan UH II
Ketuntasan Belajar
Jumlah
Individual
Siswa
Tuntas
Tidak Tuntas
Klasikal
Jumlah (%) Jumlah (%)
20
15(75%)
5(25%)
Tidak Tuntas
20
20(100%)
Tuntas
belajar
individu
secara
klasikal
belajar
sudah
siswa.
tercapai
dilihat dari nilai UH yang diperoleh
ketuntasan
Hal
ini
siswa pada setiap siklus. Ketuntasan
menunjukkan bahwa pada siklus II
belajar dicapai apabila siswa mendapat
siswa sudah termotivasi untuk belajar
nilai besar atau sama dengan 70 dan
dengan model snowball throwing dan
suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya
didukung juga dengan aktivitas guru
(ketuntasan klasikal) jika dalam kelas
yang baik maka hasil belajar tentu akan
tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang
baik pula sesuai dengan ungkapan
telah tuntas belajarnya (Depdikbud
Slameto (2003).
dalam Trianto, 2010).
Uji Normalitas
Dari tabel 5 diatas pada siklus I
Uji normalitas hasil UH 1 dan
terdapat 15 orang siswa (75%) tuntas
UH 2 dilakukan berdasarkan pada uji
secara individu dan 5 orang siswa
Kolmogorov Smirnov dengan keluaran
(25%) yang belum tuntas. Jadi secara
berupa One – Sample Kolmogorov
klasikal
Smirnov test seperti yang terlihat pada
belum
tercapai
ketuntasan
belajar pada siklus ini. Pada siklus II
tabel 6 di bawah ini :
seluruh siswa (100%) tuntas secara
individu. Hal ini menunjukkan bahwa
Tabel 6
Hasil Uji Normalitas Data UH 1 dan UH 2
Uji Normalitas
Jenis Data
Asymp.sig
α
Keputusan
(2-tailed)
Siklus 1
UH 1
0,116
0,05
Terima Ho
Siklus 2
UH 2
0,059
0,05
Terima Ho
Keterangan
Normal
Normal
99
Lectura Volume 01, Nomor 02, April 2014, hlm 92 - 103
Dari tabel 6 di atas dapat di uji
(5%) apabila Asymp.sig (2-tailed) >
normalitas UH I nilai Asymp.sig (2-
0,05 maka keputusan terima Ho berarti
tailed) 0,116 keputusan terima Ho yang
data berdistribusi normal jika Asymp.sig
menyatakan bahwa data berdistribusi
(2-tailed) < 0,05 maka keputusan tolak
normal. Pada uji normalitas UH II nilai
Ho berarti data tidak berdistribusi
Asymp.sig (2-tailed) 0,059 keputusan
normal.
terima Ho yang menyatakan bahwa data
Uji Homogenitas
berdistribusi
normal.
Normal
atau
Uji
homogenitas
dengan
tidaknya sebuah data dapat dilihat dari
menggunakan Levene test. data pada
taraf signifikan (α) yaitu sebesar 0,05
UH 1 dan UH
Jenis Data
UH 1 dan UH 2
Tabel 7.
Uji Homogenitas data UH 1 dan UH 2
Based on
α
Keputusan
Trimed Mean
0,000
0,05
Tolak Ho
Dari tabel 7 di atas dapat dilihat,
Uji U
Keterangan
Tidak homogen
Mann – Whitney, dimana uji
untuk uji homogenitas nilai based on
Hipotesis komparatif ini berguna untuk
trimmed mean UH 1 dan UH 2 0,000 <
mengetahui nilai Asymp.sig (2-tailed)
0,05. Keputusan yang diperoleh adalah
kemudian dibandingkan dengan taraf
tolak Ho artinya data berasal dari varians
signifiksn 0,05. Jika nilai Asymp.sig (2-
yang
tailed)¸<
tidak
homogen
Setelah
data
0,05
maka
data
berbeda
diketahui tolak Ho dan tidak homogen,
signifikan. Berikut adalah tabel 8 hasil
maka dapat diambil keputusan untuk
uji U Mann – Whitney data UH Siklus I
melakukan uji hipotesis komparatif yaitu
dan II.
Tabel 8
Hasil Uji U Mann – Whitney UH I dan UH II
Mann –
Sig.
Jenis Data
α
Keputusan
Keterangan
Whitney U (2-Tailed)
UH 1 dan UH 2 83.000
0,001
0,05
Tolak Ho Berbeda Signifikan
Dari tabel 8 di atas Sig. (2.Tailed)
Maka dapat dikatakan bahwa data
untuk data UH I dan siklus II adalah
tersebut berbeda signifikan. Hal ini
0,001 dengan taraf kepercayaan (α) 0,05
berarti bahwa selisih hasil belajar pada
keputusan yang diperoleh adalah tolak
materi sistem pencernaan manusia pada
Ho karena Sig. (2.Tailed) 0,001 < 0,05.
siklus I dan siklus II tanpa menerapkan
100
Lectura Volume 01, Nomor 02, April 2014, hlm 92 - 103
model snowball throwing untuk setiap
umum terdapat peningkatan aktivitas
individu
siswa dari siklus I ke siklus II seperti
tidak
sama
dengan
nol
pada tabel 9 beriku ini :
Aktivitas Siswa
Berdasarkan
pengamatan
observer tentang aktivitas siswa secara
No
1.
2.
3.
4.
5
Tabel 9
Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II
Siklus I
Siklus II
Pert I Pert II
Pert
Pert IV
Aktivitas siswa
III
Rerata
Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah
(%)
(%)
(%)
(%)
Duduk
dalam 75 %
85 %
80 % 100 % 100 %
kelompok dengan
cepat
Melempar
bola 100 %
100 % 100 % 100 %
100 %
kertas
Menjawab
35 %
55 %
45 %
65 %
75 %
pertanyaan
Membuat
60 %
80 %
70 %
80 %
85 %
kesimpulan
Mengerjakan
100 %
100 % 100 % 100 %
100 %
posttest
Rerata
74 %
84 %
79 %
89 %
92 %
Kategori
Baik
Cukup
Baik Cukup Baik
Sekali
Rerata
100 %
100 %
70 %
82,5 %
100 %
90,5 %
Baik
Sekali
Pada tabel di atas juga terlihat
baik sekali. Berdasarkan data diatas,
untuk siswa duduk dalam kelompok
terlihat bahwa aktivitas belajar siswa
dengan cepat dikategorikan amat baik.
pada
Begitu
peningkatan.
juga
dengan
pertemuan
berikutnya siswa mulai aktif menjawab
setiap
pertemuan
mengalami
Aktivitas Guru
pertanyaan, membuat kesimpulan dan
Berdasarkan hasil pengamatan
paham menggunakan model snowball
observer dalam penggunaan model
throwing serta siswa sudah aktif dalam
snowball
melaksanakan
seperti tabel 10 berikut :
diskusi
kelompok
throwing
dapat
dianalisa
sehingga pada akhir pertemuan siklus II
aktivitas siswa berada pada kategori
101
Lectura Volume 01, Nomor 02, April 2014, hlm 92 - 103
Tabel 10
Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran Siklus I dan II
Siklus I Siklus II
Rerata
Rerata
Pert I
Pert II
Pert III
Pert IV
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
%
%
%
%
Kategori
11 (91,7)
Baik
Sekali
12 (100)
Baik
Sekali
95,9
Baik
Sekali
Dari tabel diatas dapat diketahui
12 (100)
Baik
Sekali
Negeri
kategori Baik sekali. Pada siklus I
2013/2014.
pertemuan ke II peneliti berusaha
SARAN
kelemahan-kelemahan
100
Baik
Sekali
pencernaan manusia di kelas VIII SMP
bahwa aktivitas guru pada siklus I pada
memperbaiki
12 (100)
Baik
Sekali
4
Minas
Penggunanaan
pelajaran
model
snowball
dalam proses pembelajaran. Sehingga
throwing
pada pertemuan II siklus II aktivitas
dapat dijadikan salah satu alternatif
guru berada pada kategori baik sekali.
pembelajaran khususnya pada materi
Peningkatan aktivitas guru dapat dilihat
sistem
pada persentase yang diperoleh dari
disarankan untuk melakukan penelitian
pertemuan I siklus I sampai pertemuan
tindakan
II siklus II yakni dari 95,9% (baik
pembelajaran model snowball throwing.
sekali) menjadi 100% (kategori baik
sekali).
Peningkatan
ini
sangat
guru
dalam
dalam
tahun
pembelajaran
pencernaan
kelas
manusia.
lanjutan
IPA
Guru
tentang
DAFTAR PUSTAKA
Zain, 2010).
Agustin. (2010). Pengaruh Penerapan
Model Pembelajaran Snowball
Throwing
Terhadap
Hasil
Belajar Biologi Siswa Kelas XI
SMA
Laboratorium
UM.
Jurusan Biologi, Universitas
Negeri Malang. Jurnal BioEdu
Volume 1, Nomor 2. Hal. 58
KESIMPULAN
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian.
Rineka Cipta. Jakarta.
dipengaruhi
oleh
pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas
yang baik akan melahirkan interaksi
belajar yang baik pula (Djamarah &
Berdasarkan
pembahasan
hasil
penelitian
penggunaan
dan
model
snowball throwing dapat meningkatkan
Bayor, A. (2010). Snowball Throwing.
http://akmaldebayor.blogspot.co
m. [10 Mei 2013].
hasil belajar siswa pada materi sistem
102
Lectura Volume 01, Nomor 02, April 2014, hlm 92 - 103
Dalyoni. (2009). Psikologi Pendidikan.
Rineka Cipta. Jakarta.
Depdiknas. (2002). Pedoman Usulan
Penelitian Tindakan Kelas.
Direktorat Pembinaan Penelitian
dan
Pengabdian
Pada
Masyarakat. Jakarta.
Dimyati.
(2006).
Belajar
dan
Pembalajaran. Rineka Cipta.
Jakarta.
Djamarah, (2002). Psikologi Belajar.
PT Rineka Cipta. Jakarta
Endarwati, (2011). Upaya Peningkatan
Motivasi
Dan
Keaktifan
Berkomunikasi Siswa Dengan
Strategi Snowball Throwing
Pada Pembelajaran Biologi Di
Kelas X3 SMAN 1 Sukoharjo
Tahun Pelajaran 2009/2010.
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Jurnal BioEdu
Volume 2, Nomor 1. Hal 22
Hamzah.
(2006).
Perencanaan
Pembelajaran. Bumi Aksara.
Jakarta.
Ibrahim, R. (2003). Perencanaan
Pengajaran.
Rineka
Cipta.
Jakarta.
Biologi Pada Materi Struktur
Dan Fungsi Sel Kelas XI IPA 2
Semester I SMA Negeri 1
Paninggaran
Kabupaten
Pekalongan
tahun
ajaran
2010/2011. Jurusan Biologi,
Universitas Pekalongan. Jurnal
Lenterabio Volume 1, Nomor 1
Hal 3
Purwanto, N. (2008). Psikologi
Pendidikan Dengan Pendekatan
Baru. Remaja Rosdakarya.
Bandung.
Safitri. (2011). Metode Pembelajaran
Snowball Throwing. WWW.
dikotablitar. Sch.id. [10 Mei
2013].
Sagala. (2009). Konsep dan Makna
Pembelajaran.
Alfabeta.
Bandung
Slameto. (2003). Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya.
Rineka Cipta. Jakarta.
Sudjana. (2009). Penilaian Hasil
Proses
Belajar
Mengajar.
Remaja Rosdakarya. Bandung.
Trianto. (2010). Mendesain Model
Pembelajaran
InovatifProgresif. Kencana Prenada
Media Group. Jakarta.
Jihad. (2007). Evaluasi Pembelajaran.
Multi Pressindo. Bandung.
Nasution,
S.
(2005).
Berbagai
Pendekatan
dalam
Proses
Belajar dan Mengajar. Bumi
Aksara. Jakarta.
Purwaningsih (2010), Implementasi
Model Snowball Throwing
Untuk Meningkatkan Motivasi
Siswa Dalam Pembelajaran
103
Download