Penerapan BPM6: BPM6: Apa yang Berubah pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) Mulai Agustus 2014, Statistik Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang dipublikasikan Bank Indonesia akan menerapkan the Balance of Payments and International Investment Position Manual edisi ke-6 (BPM6) yang diterbitkan oleh the International Monetary Fund (IMF) pada 20091. Kompilasi Statistik NPI oleh Bank Indonesia saat ini dilakukan dengan mengacu pada BPM5. Informasi ini kami sajikan untuk membantu pengguna NPI memahami dampak perpindahan dari BPM5 ke BPM6 terhadap statistik eksternal yang dipublikasikan Bank Indonesia. Perubahan Utama pada Statistik NPI Penerapan BPM6 pada Statistik NPI akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama yaitu mulai publikasi NPI triwulan II-2014, perubahan yang diimplementasikan mencakup reklasifikasi pada komponen data yang ada dan penyempurnaan metodologi sesuai BPM6, dengan menggunakan sumber data yang tersedia saat ini. Sementara itu, konvensi penggunaan tanda +/- sebagaimana yang telah diterapkan selama ini pada publikasi NPI berdasarkan BPM5 tetap akan dipertahankan. Hal ini dengan mempertimbangkan kemudahan pemahaman bagi pengguna dan best practice di beberapa negara yang telah mengadopsi BPM6. A. Transaksi berjalan Format penyajian transaksi berjalan akan relatif sama dengan BPM5 karena perubahan terutama berupa reklasifikasi dan perubahan nama beberapa komponen standar. Perubahan tersebut sebagian besar mempengaruhi neraca perdagangan barang dan jasa, serta dalam skala yang lebih kecil juga mempengaruhi neraca pendapatan primer. Perubahan dalam neraca perdagangan barang meliputi: 1) penggabungan komponen ‘barang yang diperoleh di pelabuhan oleh sarana pengangkut’ ke dalam kelompok ‘barang dagangan umum menurut neraca pembayaran’ 2) reklasifikasi ‘barang untuk diolah’ dan ‘barang untuk diperbaiki’ menjadi komponen ‘jasa manufaktur atas barang input yang dimiliki pihak lain’ dan ‘jasa pemeliharaan dan perbaikan’ pada kelompok neraca perdagangan jasa. 1 Lihat Info Terbaru: “Bank Indonesia Akan Mengimplementasikan Balance of Payments and International th Investment Position Manual 6 Edition (BPM6) pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dan Posisi Investasi Internasional Indonesia (PIII)”, 29 April 2014, website Bank Indonesia. 1 Sementara itu, data merchanting yang berdasarkan BPM6 direklasifikasi dari kelompok jasa ke kelompok perdagangan barang belum akan tersedia pada publikasi NPI Agustus 2014. Pada neraca perdagangan jasa, selain mendapatkan tambahan dua komponen yang pada BPM5 diklasifikasikan sebagai barang sebagaimana dijelaskan di atas, perubahan juga berupa penggabungan dua komponen jasa, yaitu ‘jasa komputer dan informasi’ dan ‘jasa komunikasi (selain jasa pos dan kurir)’ ke dalam satu komponen ‘jasa telekomunikasi, komputer dan informasi’. Sementara itu, jasa pos dan kurir direklasifikasi ke dalam kelompok ‘jasa transportasi’. Selain itu, perubahan pada neraca perdagangan jasa juga dipengaruhi perluasan cakupan jasa keuangan dengan memasukkan perhitungan financial intermediation services indirectly measured (FISIM). Pada Statistik NPI berdasarkan BPM6, neraca pendapatan dan transfer berjalan berubah nama menjadi neraca pendapatan primer dan pendapatan sekunder mengikuti penamaan pada the System of National Accounts 2008 (SNA 2008). Selain itu, perubahan pada neraca pendapatan juga terkait dengan penyesuaian yang dilakukan setelah penerapan estimasi FISIM pada komponen jasa keuangan. Data statistik transaksi berjalan berdasarkan BPM6 dapat dilihat pada Tabel 1 yang merupakan tabel prototipe Statistik NPI BPM6 untuk periode 2011-2013 dan triwulan I2014 yang disusun berdasarkan publikasi Mei 2014. Dari tabel tersebut terlihat penerapan BPM6 akan mengakibatkan nilai bruto dan neto transaksi barang, jasa, dan pendapatan berubah karena adanya reklasifikasi dan penerapan FISIM. Namun, secara keseluruhan, nilai transaksi berjalan tetap sama. Meski nilai total transaksi berjalan tidak berubah, penerapan BPM6 akan mempengaruhi perhitungan beberapa indikator terkait transaksi berjalan. Reklasifikasi komponen ‘ barang untuk diolah’ dari kelompok barang ke jasa yang disertai perubahan konsep pencatatan pencatatan komponen tersebut dari bruto menjadi neto mengakibatkan nilai impor barang dan jasa serta penerimaan transaksi berjalan menjadi lebih kecil. Akibatnya, indikator ‘bulan impor’ kecukupan cadangan devisa dan ‘debt service ratio’ menjadi relatif lebih besar be sar dibandingkan perhitungan BPM5. B. Transaksi finansial dan neraca keseluruhan Perubahan utama pada transaksi finansial berupa format penyajian data investasi langsung dari sebelumnya berdasarkan prinsip arah investasi (‘investasi langsung ke luar negeri’ dan ‘investasi langsung asing di Indonesia’) menjadi berdasarkan prinsip asetkewajiban (‘investasi langsung – aset’ dan ‘investasi langsung – kewajiban’). Untuk keperluan analisis, data investasi langsung berdasarkan arah investasi akan tetap dimunculkan pada memorandum item. 2 Selain karena dampak penerapan BPM6, perubahan data transaksi finansial pada publikasi Agustus 2014 akan terkait pula dengan ditampilkannya data derivatif finansial sebagai komponen tersendiri. Hal ini dimaksudkan antara lain untuk meningkatkan konsistensi dengan Statistik Posisi Investasi Internasional Indonesia (PIII) yang telah lebih dulu memunculkan komponen data tersebut. Dari tabel prototipe NPI BPM6 pada Tabel 1 terlihat bahwa penerapan BPM6 akan mengakibatkan secara gross, nilai investasi langsung aset dan investasi langsung kewajiban masing-masing berbeda dengan jumlah investasi langsung di luar negeri dan investasi langsung di Indonesia. Namun demikian, nilai neto investasi langsung BPM6 tetap sama dengan BPM5. Dengan dampak yang terjadi pada transaksi berjalan dan transaksi finansial, secara keseluruhan nilai ‘total’, ‘selisih ‘ selisih perhitungan bersih’ bersih’ , ‘ neraca keseluruhan’, keseluruhan’, dan ‘cadangan devisa dan yang terkait’ tidak berbeda antara NPI BPM6 dengan NPI BPM5. Penjelasan lebih rinci terkait implementasi BPM6 dapat dilihat pada Frequently Pertanyaan lebih lanjut dapat disampaikan melalui email Asked Questions (FAQs). (FAQs) [email protected] atau telepon kepada Sdri. Pujiastuti (+6221 2981 8328), Sdr. Bayu D. Atmanto (+6221 2981 6688), atau Sdr. Andy J. Prasetyo (+6221 2981 4182). 3 Tabel 1 Prototipe Statistik NPI berdasarkan BPM6 Juta USD 4) BPM5 Komponen I. Transaksi Berjalan 1) A. Barang - Ekspor - Impor BPM6 2011 2012 2013* 2014 Tw.I** 1,685 -24,418 -29,090 -4,191 34,783 8,618 6,016 200,788 188,496 183,344 -166,005 -179,878 -177,328 3,545 44,412 -40,866 2011 2012 2013* 1,685 -24,418 -29,090 33,825 8,680 5,833 191,109 187,346 182,089 -157,284 -178,667 -176,256 2014 Tw.I** Komponen -4,191 I. Transaksi Berjalan 1) 3,509 44,097 -40,588 A. Barang - Ekspor - Impor B. Jasa-jasa - Ekspor - Impor -10,632 20,690 -31,323 -10,331 23,113 -33,444 -12,067 22,346 -34,413 -2,214 5,682 -7,895 -9,794 21,888 -31,683 -10,555 23,660 -34,215 -12,047 22,944 -34,991 -2,211 5,825 -8,036 B. Jasa-jasa - Ekspor - Impor C. Pendapatan - Penerimaan - Pembayaran -26,676 2,517 -29,192 -26,800 2,575 -29,374 -26,998 2,515 -29,513 -6,490 397 -6,888 -26,556 2,577 -29,133 -26,638 2,645 -29,282 -26,836 2,590 -29,426 -6,456 413 -6,869 C. Pendapatan Primer - Penerimaan - Pembayaran 4,211 7,636 -3,425 4,094 8,067 -3,972 3,959 8,289 -4,330 968 2,003 -1,034 4,211 7,636 -3,425 4,094 8,067 -3,972 3,959 8,289 -4,330 968 2,003 -1,034 D. Pendapatan Sekunder - Penerimaan - Pembayaran 33 51 21 1 33 51 21 13,534 -15,657 29,191 24,845 -16,242 41,087 22,366 -9,858 32,224 7,828 -4,433 12,261 13,534 -16,980 30,514 24,845 -18,305 43,150 22,366 -14,318 36,684 7,828 III. Transaksi Finansial -5,503 - Aset 13,331 - Kewajiban 11,528 -7,713 19,241 3,806 -1,189 4,996 N/A N/A N/A -1,801 -6,754 4,954 13,716 -5,422 19,138 9,206 -5,467 14,673 N/A N/A N/A 1,922 -5,353 7,275 13,660 -5,158 18,817 9,831 -1,273 11,104 N/A N/A N/A -1,125 -3,427 2,303 2,992 -1,535 4,527 8,971 465 8,506 N/A N/A N/A -4,136 -3,364 -772 11,528 -9,037 20,565 3,806 -1,189 4,996 0 0 0 -1,801 -6,754 4,954 13,716 -7,485 21,201 9,206 -5,467 14,673 0 0 0 1,922 -5,353 7,275 13,660 -9,618 23,277 9,831 -1,273 11,104 0 0 0 -1,125 -3,427 2,303 2,992 -2,605 5,597 8,971 465 8,506 0 0 0 -4,136 -3,364 -772 D. Transfer berjalan - Penerimaan - Pembayaran II. Transaksi Modal III. Transaksi Finansial - Aset - Kewajiban 2) 1. Investasi Langsung 1.1. Ke luar negeri 1.2. Di Indonesia 2. Investasi Portofolio 2.1. Aset 2.2. Kewajiban 3. Investasi Lainnya 3.1. Aset 3.2. Kewajiban 1 II. Transaksi Modal 2) 1. Investasi Langsung 1.1. Aset 1.2. Kewajiban 2. Investasi Portofolio 2.1. Aset 2.2. Kewajiban 3. Derivatif Finansial 3.1. Aset 3.2. Kewajiban 4. Investasi Lainnya 4.1. Aset 4.2. Kewajiban IV. Total (I+II+III) 15,252 478 -6,703 3,638 15,252 478 -6,703 V. Selisih Perhitungan Bersih -3,395 -262 -622 -1,572 -3,395 -262 -622 -1,572 V. Selisih Perhitungan Bersih 11,857 215 -7,325 2,066 11,857 -215 -7,325 2,066 VI. Neraca Keseluruhan (IV+V) VII. Cadangan Devisa dan yang Terkait -11,857 -215 7,325 -2,066 -11,857 -215 7,325 -2,066 VII. Cadangan Devisa dan yang Terkait Memorandum: Posisi Cadangan Devisa dalam Bulan Impor dan Pembayaran ULN Pemerintah Transaksi Berjalan (% PDB) 110,123 6.5 0.2 112,781 6.1 -2.8 99,387 5.5 -3.3 102,592 5.7 -2.1 110,123 6.7 0.2 112,781 6.2 -2.8 99,387 5.5 -3.3 VI. Neraca Keseluruhan (IV+V) 3) 1) Dalam free on board (fob) 2) Tidak termasuk cadangan devisa dan yang terkait 3) Negatif berarti surplus dan positif berarti defisit 4) 3,638 IV. Total (I+II+III) 3) 102,592 5.7 -2.1 Memorandum: Posisi Cadangan Devisa dalam Bulan Impor dan Pembayaran ULN Pemerintah Transaksi Berjalan (% PDB) Tanda +/- mengikuti praktik BPM5. Pada transaksi berjalan, ekspor/penerimaan bertanda positif, impor/pembayaran bertanda negatif. Pada transaksi finansial, inflow (pengurangan aset/penambahan kewajiban) bertanda positif, outflow (penambahan aset/pengurangan kewajiban) bertanda negatif. 4