penerapan konsep green use untuk mengukur konsumsi energi

advertisement
PENERAPAN KONSEP GREEN USE
UNTUK MENGUKUR KONSUMSI ENERGI LISTRIK PADA
PT.COCA-COLA DISTRIBUTION INDONESIA
CABANG PALEMBANG
Bambang Sulistio1, Ahmad Yani Ranius2, Susan Dian Purnamasari3
Mahasiswa Teknik Informatikan1 ,Dosen Fakultas Ilmu Komputer2,3
[email protected], [email protected], [email protected]
Abstract. Dilatar belakangi oleh kebutuhan global akan pentingnya penggunaan teknologi informasi dan sumber
daya komputer secara efisien serta ramah lingkungan. Maka perlu kita ketahui adalah bagaimana menerapakan
teknologi yang baik untuk manusia, alam dan lingkungan. Salah satunya dengan cara penerepan Green Computing
(Green IT) dengan pendekatan holistik yang melingkupi, Green Use, Green Disposal, Green Design dan Green
Manufacturing, dengan tujuan untuk medeskripsikan penerapan serta menganalisis penggunaan energi listrik,
dari penerapan Green Use. Analisis data yang digunakan untuk menghitung penggunaan konsumsi energi listrik
setelah dilakukan penerapan Green Computing dan tidak dilakukan penerapan. Objek penelitian ini adalah area
office PT. Coca-Cola Distribution Indonesia cabang Palembang yang menggunakan perangkat teknologi
informasi, diharapankan dapat menerapkan Green Computing dilingkungan kerja.
Kata kunci: Green Computing, Pendekatan Holistik, Energi Listrik.
Abstract. Triggered by the global needs of the importance of using information technology and computer resources
in an efficient and environmentally friendly. So we need to know is how applying technology that is good for people,
nature and the environment. One way penerepan Green Computing (Green IT) with a holistic approach that
encompasses, Green Use, Green Disposal, Green Design and Green Manufacturing, with the aim of
medeskripsikan application and analyze the use of electrical energy, from the implementation of Green Use.
Analysis of the data used to calculate the use of electric energy consumption after the implementation of Green
Computing and not done the implementation. The object of this study is the office area of PT. Coca-Cola
Distribution Indonesia Palembang branch of the use of information technology devices, can implement Green
Computing diharapankan working environment.
Keywords : Green Computing, Holistic Approach, Electrical Energy.
1.
1.1.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat ini perkembangan teknologi telah
berhasil memudahkan manusia dalam berbagai
kegiatan seperti : berkomunikasi, bekerja,
belajar, berbisnis, berbagai kemudahan aktifitas
lain dalam kesehariannya. Secara tidak
langsung
pemanfaatan
teknologi
yang
memudahkan tersebut mampu menarik banyak
minat manusia yang menggunakannya.
Semakin banyak masyarakat yang menjadi
pengguna perangkat teknologi informasi
tentunya semakin banyaknya perangkat
komputasi yang digunakan akan meningkat
pula konsumsi daya listrik dari tahun ke tahun.
Peningkatan konsumsi daya listrik inilah yang
perlu dicermati bagi setiap elemen masyarakat
tentunya apabila komputasi tidak dilakukan
secara bijak maka hal tersebut dapat menjadi
Bambang Sulistio, 2016
salah satu faktor pembentukan emisi gas rumah
kaca yang berdampak pada pemanasan global
(global warming).
Coca-Cola merupakan produsen dan
distributor minuman non-alkohol siap minum
terkemuka di Indonesia. Dalam melakukan
kegiatan usahanya, Coca-Cola menggunakan
beberapa jenis hardware, seperti server,
komputer, laptop, tablet, printer, roam aspen,
dan perangkat tekonologi informasi lainya, serta
beberapa jenis penggunaan software seperti,
penggunaan Basis / AS400 (online) yang
memiliki fungsi berbeda sesuai dengan divisi
masing-masing, contohnya pada divisi sales &
finance yang berfungsi sebagai mengolah
Kredit Outlet, Payment, Taking Order (TO),
divisi Warehouse yang berfungsi sebagai Stock
Inventory barang, divisi Delivery yang
berfungsi memastikan barang sampai ke pada
Outlet. Dan penggunaan Lotus Notes yang
1
Universitas Binadarma
memiliki berbagai macam fungsi diantaranya
sebagai, mengolah data Outlet dari penempatan,
penarikan maupun perbaikan GDM atau lebih di
kenal dengan kulkas (refrigerator), pengolahan
data karyawan, dari pengajuan cuti (leave
request),
melakukan
approval,
serta
penggunaan software lainnya. Coca-Cola
hampir beroperasi selama 24 jam selama 1 hari.
Oleh karena itu, penggunaan energi listrik yang
besar sering kali tidak dapat dihindari. Hal
tersebut menyebabkan tagihan listrik pada
Coca-Cola cendrung tinggi setiap bulannya,
sehingga pentingnya kesadaran dan upaya
dalam
memanfaatkan
energi
maupun
penggunaan teknologi informasi itu secara
efektif dan efisien.
Pada saat ini Coca-Cola secara tidak
langsung telah menerapkan beberapa prinsip
Green Computing pada perushaanya. Adapun
penerapan prinsip Green Computing yang telah
dilakukan berupa penggunaan komputer yang
berlogo Energy Star, kemudian substitusi CRT
(Cathode Ray Tube) monitor dengan LCD
(Lequid Crsytal Display) monitor, serta
substitusi dari komputer (PC Desktop) maupun
laptop (PC Notebook) dengan Tablet, yang
berfokus pada jabatan DSM (Distrik Sales
Manager) sehingga secara tidak langsung
mengurangi penggunaan komputer.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas
penulis melakukan penelitian dengan judul
“Penerapan Green Computing (Green IT)
pada PT. Coca-Cola Distribution Indonesia,
Tbk. cabang Palembang”. Hasil dari
penelitian ini diharapkan dapat menjadi
masukan bagi Coca-cola sebagai langkah yang
tepat dalam penerapan Green Computing
sehingga kelestarian alam pada kaitannya
dengan kamajuan dan pemanfaatan perangkat
teknologi informasi dapat dijaga oleh semua
pihak.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang
telah diuraikan, maka dirumuskan masalah
sebagai berikut, Bagaimana yang harus
dilakukan dalam penerapan Green Computing
(Green IT) pada PT. Coca-Cola Distribution
Indonesia, Tbk. Palembang.
Bambang Sulistio, 2016
1.3.
Batasan Masalah
Penelitian ini berfokus pada kajian
penerapan Green Computing (Green IT) dengan
pendekatan holistik yang melingkupi empat
bidang dalam pelaksanaanya yaitu :
(Murugesan, 2008).
1.
Green Use : Penerapan konsep Green
Computing dengan melakukan upaya
untuk mengurangi konsumsi daya dari
komputer dan perangkat TIK lainnya,
serta menggunakan perangkat-perangkat
tersebut dengan cara yang ramah
lingkungan.
Pada penerapan konsep Green Use,
dilakukan perbandingan penerapan
Green Computing sebanyak 50% dari
total perangkat teknologi informasi yang
ada, berikut detail perangat TI : PC
Desktop 12 Unit, PC Laptop 8 Unit, dan
PC Tablet 6 Unit.
2.
Green Disposal :Penerapan konsep
Green
Computing
dengan
cara
menggunakan kembali perangkat lama
dan juga mendaur ulang perangkat
elektronik yang sudah tidak dipakai lagi.
3.
Green Design : Penerapan konsep Green
Computing dengan terlebih dahulu
membuat perancanaan penggunaan
perangkat-perangkat TIK yang efisien
terhadap daya dan ramah lingkungan.
4.
Green Manufacturing : Penerapan
konsep Green Computing dengan
memperhatikan spesifikasi bahan untuk
komponen
perangkat
TIK
yang
berdampak kecil atau bahkan tidak
berdampak sama sekali terhadap
lingkungan.
1.4. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang berjudul
tentang Penerapan Green Computing (Green
IT) pada PT. Coca-Cola Distribution Indonesia,
Tbk. cabang Palembang adalah melakukan
penerapan konsep Green Computing (Green IT)
dengan pendekatan holistik pada PT. Coca-Cola
Distribution Indonesia khususnya cabang
Palembang.
2
Universitas Binadarma
1.4.2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini
adalah :
1.
Dapat lebih mengoptimalkan dalam
penggunaan energi dari perangkat
teknologi informasi.
2.
Dapat melakukan penghematan biaya
listrik perusahaan.
3.
Dapat membantu menjaga pelestarian
lingkungan.
4.
Dapat memberikan informasi lebih
kepada karyawan ataupun pengguna
perangkat tekonologi mengenai
pentingnya penerapan Green Computing
itu sendiri.
2.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, metode penelitian
yang digunakan adalah penelitian tindakan atau
Action Research menurut Davison, Martinson,
dan Kock (2004). Dalam penelitian tindakan
yang mendeskripsikan, menginterpretasi dan
menjelaskan suatu situasi atau keadaan terhadap
penerapan Green Computing (Green IT) di PT.
Coca-Cola Distribution Indonesia cabang
Palembang dan melakukan analisis hasil dari
perhitungan serta perbandingan penghematan
energy sebelum diterapkannya metode Green
Computing (Green IT) dan sesudah
diterapakannya,
dengan
tujuan
untuk
mengetahui bagaimanakan penerapan Green
Computing (Green IT) itu sendiri, apakah sudah
sesuai dengan yang diharapkan yaitu untuk
dapat dapat lebih mengoptimalkan penggunaan
energy dari perangkat teknologi informasi,
seperti komputer, monitor lcd, dan printer, serta
mengurangi penggunaan daya yang berlebihan,
sehingga tidak mengganggu sumber daya
kebutuhan dimasa depan dan dapat ikut serta
dalam pelestarian lingkungan.
Populasi pada penelitian ini adalah
perangkat teknologi informasi, seperti PC
Desktop, LCD Monitor, PC Laptop dan Printer
yang ada diarea office Coca-Cola cabang
Palembang, pada penerapan konsep Green Use,
akan dilakukan perbandingan penerapan Green
Computing sebanyak 50% dari total perangkat
yang ada. Total populasi perangkat IT sebanyak
Bambang Sulistio, 2016
12 Unit PC Desktop, 12 Unit LCD Monitor, 8
Unit PC Laptop dan 3 Unit Printer. pada
penelitian ini alat yang digunakan berupa
perangkat hardware berupa Digital Clamp
Meter MT87, dan Software berupa, Joulemeter
dan Passmark BurnIn Test.
Persamaan dari perhitungan biaya listrik yang
digunakan seperti berikut :
Watts = amper (A) x volt (V).
kWh = Watts (W) / 1000
Biaya Listrik = kWh x Hour x Day x cost per
kWh
Keterangan :
V = Volt
W = Watts
kWh = kilo watt per hour
Hour = Total Jam
Day = Total Hari
Cost per kWh = Biaya listrik per kWh
Gol. 6.600 VA s.d. 200kVA Rp. 1.410,12
(tariff adjustment, 2016, aug - pln.co.id)
3.
HASIL
Hasil pengujian yang didapat berupa
angka dalam bentuk watt. pada tahap pengujian
ini dilakukan perbandingan antara, sebelum
dilakukan penerapan Green Computing konsep
Green Use dan sesudah dilakukan penerapan
dengan total 50% dari total perangkat teknologi
informasi yang ada di area office PT. Coca-Cola
Distribution Indonesia, Tbk cabang Palembang.
Data dikumpulkan dengan menggunakan
alat Digital Clamp Meter MT87, dengan tiga
kondisi yaitu, kondisi peratama Full Load,
pengujian daya dengan kondisi Full Load
dilakukan dengan menjalankan program
Passmark BurnIn Test yang berfungsi sebagai
menaikan aktivitas dari aspek, Prosesore / CPU,
RAM, Hardisk, Memori Video, Grafis 2D dan
3D, dll.
Kondisi kedua Idle, pengujian daya
dengan kondisi Idle dilakukan komputer sudah
dalam keadaan siap pakai atau kondisi aktivitas
prosesornya kurang dari 50% yang dilihat dari
Task Manager. Dan kondisi ketiga Hibernate /
Universitas Binadarma
3
Sleep, pengujian daya dengan kondisi
Hibernate / Sleep komputer dipastikan benarbenar dalam keaadan Hibernate / Sleep
sehingga tidak ada proses apapun pada
perangkat tersebut. Sedangkan untuk perangkat
PC Laptop tidak dapat dilakukan pengujian
dengan kondisi Hibernate / Sleep karena alat
pengukur yang digunakan yaitu berupa
Software yang berjalan pada system operasi
windows (Joulemeter). Berikut struktur
pengujian dan analisis data :
Desktop yaitu sebesar 75.48 watt untuk kondisi
pengujian Full Load sedangkan penggunaan
konsumsi energi terkecil yaitu sebesar 7.80 watt
untuk kondisi Hibernate, terdapat perbedaan
sangat besar terhadap konsumsi energi listrik
dalam kondisi Full Load dan Hibernate yaitu
sebesar 67.68 watt.
B.
Hasil Pengujian Sesudah Dilakukan
Penerapan Green Computing.
Gambar 3. Hasil pengujian sesudah dilakukan
penerapan Green Computing.
Gambar 1. Struktur Pengujian dan
Analisis Data.
Berikut hasil dari pengujian terhadap
perangkat teknologi informasi yang berfokus
pada penerapan Green Computing dengan
konsep Green Use dengan pendekatan holistik.
A.
Hasil Pengujian Sebelum Dilakukan
Penerapan Green Computing.
Pada gambar 3. merupakan hasil dari
pengujian sesudah dilakukan penerapan Green
Computing dengan konsep Green Use. Pada
konsep Green use, sebelumnya telah
dikonfigurasi
terlebih
dahulu terhadap
perangkat PC Desktop maupun PC Laptop
dengan tidak menggunakan Screensaver, Turn
Off Display dalam 10 Menit, kemudian
mengkonfigurasi default Hibernate akan aktif
setelah 10Menit perangkat tidak digunakan.
Sehingga saat perangkat dalam keadaan
Hibernate,
sangat
membantu
dalam
memaksimalkan penggunaan energi listrik,
dapat dilihat rata-rata penggunaan energi
dengan kondisi Hibernate yaitu sebesar 9.23
watt.
4.
Gambar 2. Hasil pengujian sebelum dilakukan
penerapan Green Computing.
Pada gambar 2. merupakan hasil dari
pengujian sebelum dilakukan penerapan Green
Computing dengan konsep Green Use.
Penggunaan terbesar pada perangkat PC
Bambang Sulistio, 2016
PEMBAHASAN
Cara penggunaan dengan penerapan
Green Computing (Green IT) dengan konsep
Green Use yang tepat dapat membawa
penghematan konsumsi energi listrik terutama
untuk perkantoran yang menggunakan banyak
perangkat teknologi informasi dan menyala
dalam jangka waktu yang lama, pada pengujian
ini penulis mengansumsikan kurang lebih dari 9
jam per hari selama 25 hari kerja dalam satu
Universitas Binadarma
4
bulan, pada gambar 4.1 akan dijelaskan
perbandingan dari perhitungan penggunaan
konsumsi energi listrik sebelum dilakukan
penerapan dan setelah dilakukan penerapan
Green Computing (Green IT) dengan konsep
Green use.
A.
Hasil Perbandingan
Pengujian
Dari
Setiap
Gambar 4. Perbandingan hasil tiap pengujian
kondisi Full Load
Pada gambar 4. merupakan hasil dari
perbandingan antara sebelum dilakukan
penerepan Green Coputing (Green IT) dengan
setelah dilakukan penerapan Green Computing
dengan konsep Green use setiap pengujian
dengan kondisi Full Load. Perbandingannya
hanya selisi sebesar Rp. 2.588 (dua ribuh lima
ratus delapan puluh delapan rupiah)
perbulannya.
Gambar 5. Perbandingan hasil tiap pengujian
kondisi Idle.
Pada gambar 5. merupakan hasil dari
perbandingan antara sebelum dilakukan
penerepan Green Coputing (Green IT) dengan
setelah dilakukan penerapan Green Computing
dengan konsep Green use setiap pengujian
dengan kondisi Idle Perbandingannya hanya
selisi sebesar Rp. 22.504 (dua puluh dua ribu
lima ratus empat rupia) perbulannya.
Bambang Sulistio, 2016
Gambar 6. Perbandingan hasil tiap pengujian
kondisi Hibernate.
Pada gambar 6. merupakan hasil dari
perbandingan antara sebelum dilakukan
penerepan Green Coputing (Green IT) dengan
setelah dilakukan penerapan Green Computing
dengan konsep Green use setiap pengujian
dengan kondisi Hibernate Perbandingannya
hanya selisi sebesar Rp. 764 (tujuh ratus enam
puluh empat rupiah) perbulannya.
Perbandingan dari penggunaan konsumsi
daya dengan dilakukan penerapan Green
Computing (Green IT) dan tidak dilakukan
penerapan dengan konsep Green use.
Perbandinganya hanya selisi sebesar Rp. 2.588
(dua ribuh lima ratus delapan puluh delapan
rupiah) perbulannya untuk kondisi Full Load,
sedangkan untuk kondisi Idle sebesar Rp.
22.504 (dua puluh dua ribu lima ratus empat
rupiah) perbulannya, serta untuk kondisi
Hibernate sebesar Rp. 764 (tujuh ratus enam
puluh empat rupiah) perbulannya.
Yang harus diperhatikan bahwa pada
pengujian dengan tidak dilakukan penerapan
Green Computing ialah untuk kondisi
Hibernate tidak mempunyai standart / default
kondisi Hibernate itu akan aktif. Sehingga
perangkat tersebut akan terus aktif dengan
kondisi Idle, bahkan saat komputer tidak
digunakan. Tetapi berbeda dengan setelah
dilakukan penerapan Green Computing dengan
konsep Green use, kondisi Hibernate akan aktif
saat perangkat PC Desktop, PC Laptop maupun
Printer setelah 5-10 Menit perangkat tidak
digunakan. Sehingga akan sangat membantu
dalam penghematan konsumsi energi listrik.
Dan dapat melakukan efisiensi berkelanjutan
Universitas Binadarma
5
pada sumber daya yang dipakai sehingga tidak
mengganggu sumber daya kebutuhan masa
depan.
5.
1)
2)
3)
4)
SIMPULAN
Penelitian ini melakukan pengujian dan
penerapan Green Computing (Green IT)
dengan pendekatan holistik yaitu, Green
use, Green Disposal, Green Design, dan
Green Manufacturing.
Hasil pengujian dilakukan perbandingan
antara sebelum dan sesudah dilakukan
penerapan Green Computing sebanyak
50% dari perangkat teknologi informasi
4.
5.
http://pustaka.unpad.ac.id/archives/1356
40/. Diakses : 11 November 2015.
Chheda, Rajesh. 2008. Green Computing
: Profiling Energy Usage for Efficient
Consumption. The Architecture Journal
#18 : pp24.
Kurniawan Budhi, Robby. 2011.
Penerapan Green Computing Di Fakultas
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Universitas
Semarang.
Jurnal
Transformatika, Vol. 8 No.2, pp-84-91.
Perbandingan dari penggunaan konsumsi
daya dengan dilakukan penerapan Green
Computing (Green IT) dan tidak
dilakukan penerapan dengan konsep
Green use. Perbandinganya hanya selisi
sebesar Rp. 2.588 (dua ribuh lima ratus
delapan
puluh
delapan
rupiah)
perbulannya untuk kondisi Full Load,
sedangkan untuk kondisi Idle sebesar Rp.
22.504 (dua puluh dua ribu lima ratus
empat rupiah) perbulannya, serta untuk
kondisi Hibernate sebesar Rp. 764 (tujuh
ratus enam puluh empat rupiah)
perbulannya.
Sudah dilakukan implementasi Green
Disposal, Green Design dan Green
Manufacturing pada PT. Coca-Cola
Distribution Indonesia, Tbk. Cabang
Palembang.
DAFTAR RUJUKAN
1.
Murugesan, San. 2008. Harnessing Green
IT : Principles and Practices. IEEE
Computer Society IT Pro, pp 27-28.
2.
3.
Chakraborty, Parichay. 2009. Green
Computing : Practice of Efficient and
Eco-Frendly Computing Resources.
International Journal of Gird And
Distributed Computing. Vol.2, No.3.
Supriatna. 2010. Implementasi Green
Computing
Sebagai
Upaya
Pengembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi Berwawasan Lingkungan
pada
Sektor
Industri.
(Online)
Bambang Sulistio, 2016
Universitas Binadarma
6
Download