ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional

advertisement
ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mate atika “NMPM
6 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
ISBN 978-602-71252-1-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
“STRATEGI MENGEMBANGKAN KUALITAS
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS RISET”
CIREBON, 6 FEBRUARI 2016
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mate atika “NMPM
6 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
ISBN 978-602-71252-1-6
Tim Prosiding Seminar Nasional Matematika Pendidikan Matematika
Tim Reviewer :
Dr. H. Ena Suhena Praja, M.Pd
Cita Dwi Rosita, M.Pd
Anggita Maharani, M.Pd
Tonah, M.Si
Ika Wahyuni, S.Si., M.Pd
Ferry Ferdianto, ST., M.Pd
Wahyu Hartono, M.Si
Laelasari, M.Pd
M. Subali Noto, S.Si.. M.Pd
Toto Subroto, S.Si., M.Pd
M. Dadan Sundawan, M.Pd
Fahrudin Muhtarulloh, S.Si., M.Sc
Surya Amami P., M.Si.,
Editor :
Toto Subroto, S.Si., M.Pd
Fahrudin Muhtarulloh, S.Si., M.Sc
Tri Nopriana, M.Pd
Sri Asnawati, M.Pd
Penyunting:
Toto Subroto, S.Si., M.Pd
ISBN: 978-602-71252-1-6
Link:
Penerbit:
FKIP Unswagati Press
Redaksi:
Jl. Perjuangan No 1 Cirebon
Kampus 2 Unswagati Cirebon
Telp. (0231) 482115
Fax (0231) 487249
Email: [email protected]
Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dengan bentuk dan cara apapun tanpa ijin penerbit
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mate atika “NMPM
6 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
i
ISBN 978-602-71252-1-6
Sambutan Ketua Panitia
Assalamu’ alaikum Wr.Wb.
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati telah dilaksanakan pada tanggal 6 Februari 2016.
Seminar tersebut ditindaklanjuti dengan menerbitkan prosiding sebagai bukti otentik
telah berlangsungnya komunikasi dan sharing gagasan ilmiah dari berbagai kalangan
yang bersifat nasional. Prosiding ini diharapkan dapat membantu dan bermanfaat
bagi semua insan pendidikan khususnya yang berkiprah dalam pengembangan
profesi. Tema ”Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika
Berbasis Riset” sangat tepat dipilih untuk memberikan sumbangan dalam
peningkatan kompetensi pada pengembangan profesi sebagai peneliti, dosen, dan
guru serta profesi lainnya.
Ketua Panitia menyampaikan penghargaan kepada para pembicara utama,
pemakalah, peserta, dan panitia Seminar Nasional Matematika 2016 yang telah
mendukung penyelenggaraan kegiatan ini. Kegiatan seminar ini sangat penting
diadakan selain untuk pengembangan pribadi dan institusi sekaligus juga untuk
menjalin komunikasi ilmiah antar peneliti, dosen, guru, dan praktisi pendidikan
dalam rangka memperbaiki pendidikan khususnya serta kemajuan bangsa pada
umumnya.
Akhirnya saya berharap semoga dengan terbitnya prosiding ini dapat bermanfaat
dalam rangka membangun insan profesional berkarakter kuat dan cerdas. Amin.
Sebagai akhir kata Wabillahi taufiq wal hidayah
wassalamu’ alaikum Wr. Wb.
Ketua Panitia Seminar Nasional
Dr. H. Ena Suhena Praja, M.Pd
NIP. 19570531 198303 1001
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
ii
ISBN 978-602-71252-1-6
DAFTAR ISI
Sambutan Ketua Panitia
Daftar Isi
Kode Nama
Judul
P1
Didi Suryadi
Didactical Design Research (DDR): Upaya
Membangun Kemandirian Berpikir Melalui
Penelitian Pembelajaran
P2
Widodo
P3
A.K Uswatun
Hasanah
P4
i
ii
Hal.
1
Strategi Pengembangan Pembelajaran Berbasis
Riset Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran
Matematika
Problematika Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Alternatif
Penyelesaian Pada PembelajaranMatematika
14
Dedek
Kustiawati
Pembelajaran Aljabar Linear Berbantuan
Perangkat Lunak Software Algeberator 4.02
37
P5
Abdul Muin1),
Damayanti2)
Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep
MatematikaSiswa Melalui Teknik Scaffolding
61
P6
Ika
Wahyuni1),
Ade Tia
Ariyani2)
78
P7
Ena Suhena
Praja
Efektifitas Model Pembelajaran Scramble
Berbantuan CD Pembelajaran Terhadap Motivasi
Dan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa
SMA
Penerapan Strategi REACT dalam Pembelajaran
Matematika
P8
Georgina
Maria
Tinungki
P9
Abdul Mujib
Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe
Team Assested Individualization Untuk
Meningkatkan Self Proficiency Mahasiswa
Pengembangan Kemampuan Pembuktian
DalamMatematika Diskrit Menggunakan
Pengajaran Berbasis DNR
29
90
111
122
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
iii
ISBN 978-602-71252-1-6
P10
Adang
Effendi
Pembelajaran Matematika Dengan Model
QuantumUntuk Meningkatkan Kemampuan
Komunikasi Dan Koneksi Matematis Siswa
Sekolah Menengah Pertama
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model
Contextual Teacing And Learning Dengan Media
E-Learning Materi Dimensi Tiga
139
P11
Abdul Rofik
P12
Agusmanto
J.B. Hutauruk
Pendekatan Metakognitif Dalam
PembelajaranMatematika
176
P13
Alit Kartiwa
191
P14
Anugrahita
Yusi Awari
Kajian Model Persamaan Diferensial Konservasi
Aliran Terbuka Pada Suatu Sungai
Problematika Penerapan Model Pembelajaran
Snowball Throwing dan Alternatif Penyelesaian
pada Pembelajaran Matematika
P15
Andi
Kurniawan1),
Dechi
Yulpratiwi2)
Alit Kartiwa
Analisis Ketimpangan Pendapatan Antar Provinsi
di Pulau Sumatera Tahun 2006- 2013:
Aplikasi Regresi Data Panel
213
P16
P17
P18
P19
P20
161
203
Kajian Skema Diferensial Beda Hingga pada
Pemodelan Aliran Sungai
1)
Asep Sujana , Penerapan Model Pembelajaran PBL untuk
Ika Meika2)
Mengembangkan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika
232
Andri Suryana Implementasi Pembelajaran Model Pace Untuk
Meningkatkan Self-Renewal Capacity Mahasiswa
Bety
Kurikulum 2013 Dan Pendidikan Karakter
Miliyawati
TerintegrasiDalam Pembelajaran Matematika
Muchamad
Profil Kemampuan Penalaran, Spasial Dan
1)
Subali Noto , Koneksi Matematis Mahasiswa Calon Guru
Surya Amami Matematika
Pramudiya2),
Dina Pratiwi,
D.S3)
257
241
274
293
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
iv
ISBN 978-602-71252-1-6
P21
Armanila
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Matematika Siswa Dengan Model Pembelajaran
Pogil
306
P22
Arwanto
320
P23
Bagus Ardi
Saputro1)
Lukman
Harun2)
Beni Yusepa,
G.P
Explorasi Nilai-Nilai Etnomatematika Untuk
Menemukan Nilai Filosofi Dan Pesan Moralitas
Dalam Kebudayaan Cirebon
Studi Etnomathematics Dalam Pertanian
Masyarakat Brebes
Analisis Perbandingan Kurikulum Pendidikan
Indonesia Dan Inggris Untuk Meningkatkan
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi
Profesional Guru Matematika
346
P24
341
P25
Benny
Anggara
Pengembangan Pembelajaran Matematika
Melalui Eksplorasi Etnomatematika Pada Ragam
Hias Batik Trusmi Cirebon
366
P26
Cecep Anwar
Hadi Firdos
Santosa
Chatarina
Febriyanti ¹),
Ari Irawan ²),
Dan Luh Putu
Widya
Andyani³)
Dana Arif
Lukmana
Pengukuran Efisiensi Kognitif Matematis Di
Perguruan Tinggi
383
Peran Kemampuan Awal Dan Karakter Siswa
Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
395
Penerapan Discovery Learning Berbantuan Koin
Berwarna Dan Dadu Untuk Memahamkan
Konsep Peluang Pada Mahasiswa STKIP PGRI
Lumajang
402
Pengaruh Pendekatan Modifikasi-APOS terhadap
Kemampuan Abstraksi Matematis dalam Mata
Kuliah Struktur Aljabar 1
420
P27
P28
P29
Toto
Subroto1, M.
Dadan
Sundawan2
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
v
ISBN 978-602-71252-1-6
P30
Dede Trie
Kurniawan,
Tarmidzi
Analisis Gaya Belajar (Learning Styles) Dan
Profil Kecerdasan Majemuk (Multiple
Intelligence) Mahasiswa Calon Guru Matematika
FKIP Unswagati Cirebon
Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Matematika Model Role Playing Bernuansa
Pendidikan Karakter Pada Kemampuan
Komunikasi Matematis Siswa
430
P31
Deni Rosdian
P32
Igo Samuel
Leton
Profil Kemampuan Koneksi Matematis
Berdasarkan Perspektif Gender Pada Siswa Kelas
VIII Tuna Runggu Sekolah Luar Biasa
Mohamad
Trigonometri Dasar Pada Permasalahan Ruang
Riyadi
Parkir
Fahrudin
Integrasi Numerik Kuadratur Gauss-Legendre
Muhtarulloh1), Dan Aplikasinya
Wahyu
Hartono2),
Fuad Nasir3)
Deti
Peningkatan Kemampuan Self ConfidenceSiswa
Ahmatika
Melalui Resources-Based Learning (RBL)
Dengan Pendekatan Scientific
461
P36
Anggita
Maharani
508
P37
Dian
Cahyawati S.
P38
Diar Veni
Rahayu
Profil Kemampuan Berfikir Logis Dan
KomunikasiMatematis Siswa SMK Di Kabupaten
Cirebon
Analisis Korelasi Faktor-Faktor Yang Berkaitan
Dengan Penghasilan Perajin Tenun Songket
Pembelajaran Pelangi Matematika Untuk
Meningkatkan Kemandirian Belajar Mahasiswa
Pada Mata Kuliah Kapita Selekta Matematika SD
P39
Eva Tri
Wahyuni
Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman
Matematis Siswa SMK
546
P33
P34
P35
440
470
479
493
519
532
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
vi
ISBN 978-602-71252-1-6
P40
Faizal Ananda Penerapan Strategi PembelajaranProblem Posing
Tohara Al
Dengan Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan
Ghazali
Kemampuan Siswa Menyelesaikan Masalah
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Di Kelas
VIII F SMPN 1 Bulakamba Tahun 2013/2014
560
P41
Hasan Hamid
577
P42
Hetty
Patmawati
P43
P44
Hj. Epon
Nur’ aeni L1),
Muhammad
Rijal Wahid
Muharram2)
Ida Nuraida
Evaluasi Bagian Formal-Rhetorical Dan
Problem-Centered Dari Bukti Matematis
Perbandingan Kemampuan Berpikir Kritis
Matematis Peserta Didik Antara Yang
Menggunakan Model Discovery Learning Dan
Problem Based Learning
Desain Didaktis Kemampuan Pemahaman
Matematis Siswa Pada Materi Balok Dan Kubus
Di Kelas IV Sekolah Dasar
614
P45
In In Supianti
P46
Imam
Nulhakim1),
Pattahuddin2),
Kamaruddin3)
Inri
Rahmawati
Analisis Kurikulum Matematika Sekolah
Menengah Indonesia Dan Singapura Kaitannya
Dengan Kompetensi Guru Matematika
Self Regulated Learning Mahasiswa Pendidikan
Matematika
Penerapan Analisa Time Series Terhadap Nilai
Matematika Di SMAN 3 Cimahi
P47
P48
P49
587
598
630
643
Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Model Silver
Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis Siswa SMP
1)
Setiyani ,
Implementasi Pembelajaran Berbasis Masalah
Anggita
Terhadap Kemampuan Representasi Matematis
Maharani2),Nu Mahasiswa Tingkat1 Pada Perkuliahan Statistika
rulIkhsan
Dasar Di FKIP Unswagati Cirebon
Karimah3)
652
Imam
Nulhakim1),
Oki Neswan2)
678
Masalah Billiar Al HassanUntuk Jajaran Genjang
664
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
vii
ISBN 978-602-71252-1-6
P50
Herri
Sulaeman1),
Dian Permana
Putri2)
P51
Jero Budi
Darmayasa
P52
Joko
Soebagyo
P53
Muhammad
Wakhid
Musthofa
P54
Kadir1) Dan
Shifa
Fauziah2)
Khairunnisa
P55
P56
Muhammad
Win Afgani
P57
Mega Nur
Prabawati
P58
Muhammad
Prayito
P59
Nandang Arif
Saefuloh
P60
Nia Kania
Kajian Model Eksponensial dan Logistik dengan
Contoh Aplikasinya pada Pertumbuhan Populasi
Bakteri Pantoea Agglomerans di Medium Luria
Bertani Cair Sistem Batch Culture
Ethnomathematics Sebagai Salah Satu Landasan
Pedagogik Pembelajaran Matematika Di Bali
685
Perbandingan Kemampuan Pemahaman
Matematis Antara SiswaYang Belajar Dengan
Pemanfaatan WKA Menggunakan Strategi
Scaffolding dengan Siswa Yang Belajar
Menggunakan Pembelajaran Konvensionaldi
SMA Negeri Jakarta Utara
Permainan Dinamis Linear Kuadratik Berkendala
Lunak Berjumlah Nol Lingkar Terbuka Sistem
Deskriptor Dengan Kendali Tetap Untuk Pemain
Pertama
Meningkatkan Kemampuan Menulis Matematis
Melalui Pendekatan Matematika Realistik
711
Quantum Learning Dalam Pembelajaran
Matematika
Belajar Matematika Yang Menyenangkan
Melalui Aplikasi Permainan Android
Sistem Pendidikan Di Negara Finlandia Terbaik,
Kenapa?
757
Pemecahan Masalah Pada Pembelajaran
GeometriKelas 7 SMP
Alat Peraga Simulasi Banjir Pada Pembelajaran
Volume Bangun Ruang
810
Penggunaan Alat Peraga Sebagai Upaya
Meningkatkan Pembelajaran Matematika Pada
Konsep Bilangan Bulat Bagi Calon Guru Sekolah
Dasar
828
701
726
741
772
783
817
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
viii
ISBN 978-602-71252-1-6
P61
Nidaul
Hidayah
P62
Nita Delima
P63
Nursyamsi
P64
Nurul Saila
P65
Rafiq
Zulkarnaen
P66
Sri Asnawati
P67
Ratna Dewi
Lestyorini
P68
Ratna Rustina
P69
Retna
Ayuningrum
P70
Ria Noviana
Agus
P71
Rina
Oktaviyanthi1)
, Ria Noviana
Agus2), Yani
Supriani3)
Pembelajaran Contextual Teaching And Learning
(CTL) Dalam Meningkatkan Kemampuan
Penalaran Statistis Mahasiswa Olahraga
Pengaruh Konsep Diri Matematik Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik
Mahasiswa
Pembelajaran Hitung Volume Benda Putar
Berbantuan Geogebra
838
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Pada Perkuliahan Matematika Materi Ukuran
Gejala Pusat Dan Ukuran Letak
Kemampuan Pemodelan Matematis Dalam
Kurikulum Matematika Di Jerman Dan Singapura
886
PengaruhPenggunaan Metode Pembelajaran
Kuantum Terhadap Kemampuan Komunikasi
Matematis Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun
Ruang
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan
Kreatif Matematis Siswa Smk Melalui
Pembelajaran BerbasisMasalah
Efektifitas Penggunan Model Pembelajaran
Missouri Mathematics Project Terhadap
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematik Mahasiswa
Proses Berpikir Siswa Cerdas Istimewa (Gifted
Talented) Dalam Memecahkan Permasalahan
Matematika
Aplikasi Metode Pembelajaran Inkuiri
Berbantuan Maple Dalam Meningkatkan Hasil
Dan Motivasi Belajar Pada Materi Limit Fungsi
Identifikasi Functional Skills Mathematics
Mahasiswa Teknik Informatika Dalam Proses
Pemecahan Masalah
916
869
878
902
931
949
960
972
983
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
ix
ISBN 978-602-71252-1-6
Runisah1),
Tatang
Herman2),
Jarnawi
Afgani
Dahlan3)
Siska
Firmasari1),
Neneng
Aminah 2)
Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis Matematis Siswa Kelas VIII Melalui
Model Learning Cycle 5E Dengan Teknik
Metakognitif
997
Kemampuan Pemahaman Dan Penalaran
Matematis Pada Perkuliahan Teori Bilangan
Menggunakan Teknik Superitem
1013
P74
Via Yustitia
1033
P75
Nurmuludin
Efektivitas Model Pembelajaran Teams Games
Tournament Dengan Pendekatan Saintifik
Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pemalang
Pembelajaran Guided Inquiry untuk
Meningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif
Dan Beliefs Matematis Siswa SMP
P76
Sandha
Soemantri1),
Toto
Nusantara2),
Abdul Qohar3)
Wahyu Ridlo
Purwanto
Defragmenting Struktur Berpikir Siswa Impulsif
Pada Masalah Geometri Bangun Ruang
1068
Efektivitas Model Pembelajaran Student Teams
Achievement Divisions Dan Index Card Match
Dengan Media Modul Terhadap Hasil Belajar
Matematika Sekolah Menengah Pertama
Kabupaten Kudus Tahun Ajaran 2014/2015
Uji Coba Bahan Ajar Geometri Transformasi
Berbantuan Software Geogebra Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa
Pendidikan Matematika Universitas Kuningan
1086
Pembelajaran Matematika Geometri Dengan
Konstruktivisme Student Active Learning (KSAL)
Sebagai Upaya Meningkatkan Kreatifitas Proses
Belajar Siswa
1026
P72
P73
P77
P78
Sumarni
P79
Syafi’ i
1050
1111
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
x
ISBN 978-602-71252-1-6
P80
P81
Syaiful
Bakhri1),
Orthio Rizki
Pratama2),
Agustin
Ernawati3)
Syamsuri
P82
Mohammad
Dadan
Sundawan
P83
Trusti
Hapsari1),
Tatang
Herman2)
Tatang
Supriatna
P84
P85
Laelasari
P86
Titi Rohaeti
P87
Tohir
Zainuri1),
Abdur
Rahman
As’ ari2), I
Made
Sulandra3)
Usep
Sholahudin
P88
P89
Wahyu Ridlo
Purwanto
Polr’ imatika: Media Pembelajaran Inovatif
Dalam Meningkatkan Kemampuan Hitung Dasar
1044
Skema Berpikir Mahasiswa Dalam
Mengonstruksi Bukti Formal Matematis
Menggunakan Cognitive Mapping
Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis
Melalui Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Atas
Karakteristik Pembelajaran Matematika Di Cina
1061
Analisis Sistem Pendidikan Australia Dan
Indonesia
Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran
Matematika
Pengaruh Penerapan Strategi Pemecahan Masalah
Sistematis Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi
Kubus Dan Balok Di Kelas VIII SMP
1104
Analisis Kemampuan Siswa dengan Gaya
Kognitif Field Independent dalam Memecahkan
Masalah Matematika Berdasarkan LangkahLangkah Polya
1152
Pengajaran Limit Suatu Fungsi dengan
Menggunakan Perangkat Lunak Mathematica
Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan
Masalah Matematika Materi Persamaan Linier
Dua Variabel Ditinjau Dari Perspektif Gender
1165
1077
1092
1124
1135
1176
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
xi
ISBN 978-602-71252-1-6
P90
Wahyudin1,
Didik Abidin2
P91
Wati
Susilawati
P92
Yulyanti
Harisman
P93
Yusfita Yusuf
1)
, Wangsih
Setiawati2)
P94
Pertumbuhan Ekonomi Dan Perdagangan Luar
Negeri Indonesia Di Kawasan Asean: Analisis
Menggunakan Metode Error Correction
Mechanism(ECM)
Analisis Kurikulum Dan System Pendidikan
Matematika Di Korea Selatan
Menilik Cara Pembelajaran Matematika Di Slb
Letera Bunda Kota SolokDengan Objek Cacat
Tunagrahita
Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dengan
Metode Permainan Dalam Upaya Meningkatkan
Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa
1188
Zetriuslita
Profil Kemampuan Disposisi Matematis
Mahasiswa Berdasarkan Level Akademik
1250
P95
Cita Dwi
Rosita
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Argumentasi
Dan Representasi Matematis Pada Mata Kuliah
Teori Bilangan
1265
P96
Wahid Umar
Strategi Pemecahan Masalah Versi George Polya
Dan Penerapannya Dalam Pembelajaran
Matematika
1280
P97
Yani Supriani
Meningkatkan Kemandirian Belajar
Menggunakan Multimedia Interaktif
1296
P98
Yanti
Mulyanti1),
Hamidah
Suryani
Lukman2)
Sukono1),
Endang
Soeryana2),
Sudradjat
Supian3)
Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis
IslamiPada Kapita Selekta Matematika I
1303
Model Matematika Ekonomi Dalam Perencanaan
Sistem Pencicilan Berkala Suatu Hutang
1319
P99
1200
1220
1236
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
xii
ISBN 978-602-71252-1-6
P100
Endang
Soeryana
Hasbullah1,
Nur Fadhlina
Bt Abdul
Halim2,
Sukono3,
Endang
Rusyaman4
Yatha Yuni
Toleransi Risiko Pada Model Optimisasi
Portofolio Investasi Markowitz
1347
Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Intuisi Matematis Melalui Model Pembelajaran
Inquiry Berbasis Open Ended (Hasil Kajian)
1360
P102
Rostina
Sundayana
Kaitan Antara Gaya Belajar, Kemandirian
Belajar, Dan Kemampuan Pemecahan Masalah
Siswa SMP Dalam Pelajaran Matematika
1379
P103
Cita Dwi
Rosita1), Tri
Nopriana2)
Analisis Tingkat Berpikir Geometri Dan Tingkat
Berpikir Logis Serta Disposisi Berpikir Kritis
Mahasiswa
1397
P104
Fuad Nasir
Metode Pengajaran Metode Numerik Dengan
Berbantuan Program Komputer
1409
P101
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
1
ISBN 978-602-71252-1-6
DIDACTICAL DESIGN RESEARCH (DDR): UPAYA MEMBANGUN
KEMANDIRIAN BERPIKIR MELALUI PENELITIAN PEMBELAJARAN
Didi Suryadi
Universitas Pendidikan Indonesia
P1
A.
Pendahuluan
Disadari atau tidak, pembelajaran merupakan peristiwa transfer pengetahuan dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Peristiwa transfer tersebut terjadi secara turun temurun
sehingga membentuk suatu sistem keyakinan pendidik, bahwa pengetahuan yang diajarkan
tersebut sepertinya bersifat permanen. Peran seorang pendidik seolah hanya sebagai pengajar
yang menjadi perantara proses pewarisan pengetahuan. Dalam pembelajaran matematika
misalnya, persiapan seorang guru biasanya mengacu pada dokumen bahan ajar yang tersedia
berupa buku paket atau buku-buku referensi. Proses serta alur berpikir yang termuat dalam
materi ajar tersebut, baik berupa uraian konsep maupun contoh soal dan solusinya, menjadi
acuan utama untuk disajikan kembali di kelas. Sulit dipungkiri bahwa pada peristiwa tersebut
terjadi proses imitasi pemikiran tentang matematika yang dilakukan oleh guru dan juga
peserta didik.
Gambaran di atas, menunjukkan adanya permasalahan mendasar dalam proses pendidikan
yang berlangsung saat ini. Jika kemandirian menjadi kata kunci dalam pendidikan, dan
mendorong generasi muda menjadi pribadi mandiri adalah salah satu tujuan penting
pendidikan, maka kemandirian pendidik merupakan sebuah keniscayaan dalam proses
pendidikan. Bagaimana mungkin seorang pendidik yang cenderung imitatif dalam berpikir
mengenai bahan ajar, dapat memandirikan proses berpikir peserta didiknya. Jika proses
pendidikan yang berlangsung saat ini dominan seperti ini, maka dapat dipahami jika
masyarakat bangsa ini cenderung bersifat konsumtif dalam banyak aspek kehidupan,
termasuk dalam kaitannya dengan pengetahuan.
Permasalahan mendasar tersebut tentu harus menjadi perhatian banyak pihak, termasuk
penulis sendiri. Awal tahun 2000, sejak penulis berkesempatan mengkaji pembelajaran
matematika di Jepangdan secara bersamaan juga mulai tertarik pemikiran tentang teori
situasi didaktis (TDS) yang berkembang di Eropa atau secara khusus di Perancis, muncul
kesadaran baru mengenai pentingnya perubahan mendasar cara berpikir pendidik. Karakter
kemandirian peserta didik harus menjadi orientasi pendidik dalam memikirkan, mendesain,
dan menerapkan materi ajar dalam pembelajaran. Pemikiran ini kemudian mulai dijabarkan
dalam teori metapedadidaktik (TM) yang memberikan perhatian khusus tentang hubungan
tripartit guru-siswa-materi dalam proses pembelajaran (Suryadi, 2009). Antisipasi didaktispedagogis (ADP) yang digagas Suryadi melalui teori tersebut memberi penekanan pada
perlunya memikirkan kemungkinan respon siswa secara mendalam atas desain materi ajar
yang dikembangkan guru. Dugaan-dugaan alur belajar anak sangat penting untuk
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi
Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
14
ISBN 978-602-71252-1-6
STRATEGI PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
BERBASIS RISET DAN IMPLEMENTASINYA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Widodo
Jurusan Matematika FMIPA UGM Yogyakarta
[email protected], [email protected]
P2
Abstrak
Salah satu definisi Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) adalah metode pembelajaran yang
dapat mengembangkan secara aktif keterampilan “penelitian” peserta didik secara
independen dan memberikan kesempatan peserta didik ketrampilan tersebut dalam
melakukan penelitian dengan pengawasan sendiri. Materi pembelajaran yang diberikan
antara lain merupakan hasil penelitian yang relatif terkini termasuk hasil penelitian
pengampunya. Di sini peserta didik mendapat pelajaran dari pengalaman riset para penulis.
Biasanya pada akhir semester peserta didik diminta membuat Proyek Akhir Tahun (PAT)
atau Final Year Project (FYP), yang dapat dipandang sebagai “puncak” prestasi peserta didik
dalam pembelajaran selama satu semester (University of Leeds, 2008). PBR juga dapat
dipandang sebagai metode Student-Centered Learning (SCL) yang mengintegrasikan riset di
dalam proses pembelajaran. PBR bersifat multifase yang mengacu kepada berbagai macam
metode pembelajaran. PBR memberi peluang / kesempatan kepada peserta didik untuk
mencari data (informasi), mengumpulkan data (informasi), menganalisis data (informasi),
menyusun hipotesis (conjucture),membuktikan hipotesis (conjucture), membuat kesimpulan,
menyusun dan mengkomunikasikan hasil riset.
Strategi pengembangan PBR antara lain:(1) Memperkaya dengan penelitian dalam
merancang dan mengajar mata kuliah, (2) Pada pembelajaran di kelas, diberikan hasil
penelitian yang relatif terbaru di dalam bidang sesuai konteks sejarah, (3) Mendesain
kegiatan pembelajaran dengan isu-isu penelitian kontemporer, (4)Mengajarkan metode,
teknik dan keterampilan penelitian secara eksplisit dalam proses pembelajaran, (5)
Memberikan kegiatan penelitian skala kecil menjadi tugas peserta didik, (6) Melibatkan
peserta didik dalam kegiatan penelitian institusi, (7) Mendorong peserta didik untuk merasa
menjadi bagian dari budaya penelitian departemen/ jurusan, (8) Dalam proses pembelajaran
didiklah peserta didik dengan nilai-nilai / etika penelitian. (Griffith Institute for Higher
Education, 2008 danWidayati, dkk, 2010). Dalam makalah ini akan disampaikan
pengembangan PBR pada pembelajaran matematika.
Kata Kunci:SCL (Student-Centered Learning), PBR (Pembelajaran Berbasis Riset).
A. Pendahuluan
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
29
ISBN 978-602-71252-1-6
PROBLEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
A.K Uswatun Hasanah
P3
Universitas Sebelas Maret
[email protected]
Abstrak
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui : (1) permasalahan apa saja
yang terjadi dalam penerapan model kooperatif tipe Jigsaw pada pembelajaran Matematika,
(2) solusi apa yang diberikan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Permasalahanpermasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran jigsaw
yaitu (1) Penugasan anggota kelompok untuk menjadi ahli sering tidak sesuai antara
kemampuan dengan kompetensi yang harus dipelajari (2) Siswa yang pintar akan lebih
mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya diskusi (3) Siswa yang memiliki
kemampuan membaca dan berfikir rendah akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan
materi ketika menjadi tenaga ahli sehingga dimungkinkan terjadinya kesalahan
(miskonsepsi). Adapun solusi dari permasalahan tersebut adalah (1) menyesuaikan
kemampuan dengan kompetensi yang dimiliki siswa (2) guru memotivasi semua siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran (3) membuat catatan kecil/poin-poin penting materi
yang akan disampaikan agar tim ahli yang memiliki kemampuan membaca dan
berfikir rendah dapat menyampaikan konsep dengan benar.
Kata kunci: Model pembelajaran, kooperatif, jigsaw.
A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena
dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya dalam
upaya mencapai kesejahteraan hidup. Pendidikan adalah usaha secara sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi
Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
7
ISBN 978-602-71252-1-6
PEMBELAJARAN ALJABAR LINEAR BERBANTUAN PERANGKAT
LUNAK SOFTWARE ALGEBERATOR 4.02
Dedek kustiawati
Pendidikan Matematika FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
[email protected]
P4
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar
mahasiswa dengan menggunakan software algeberator 4.02 lebih tinggi dengan menggunakan metode
konvensional,(2) Perbedaan hasil belajar matematika kelompok yang menggunakan algeberator 4.02
dengan Kelompok yang tidak menggunakan algeberator 4.02 pada kelas ekperimen dan kelas control,
(3) apakah terdapat interaksi antara penggunaan algeberator 4.02 dalam pembelajaran aljabar matriks
dengan kemampuan matematis dalam mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Penelitian ini telah
dilaksanakan pada bulan Agustus- November 2014 di FITK UIN Syarif Hidayatullah. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode Quasi-eksperimen. treatment by blocks 2 × 2.haspenel.
Dari hasil data yang diperoleh Hasil belajar matematika mahasiswa yang pembelajarannya
menggunakan software algebrator 4.02 lebih tinggi dikelas ekperimen dari hasil belajar matematika
mahasiswa dengan pembelajaran kelas control yaitu Fhitu(13,28) > Ftabel (4.02),(2) Penggunaan software
Algebrator tidak berpengaruh signifikan di kelas kontol, karena tidak memberikan perbedaan hasil
belajar antara kedua kelompok. F hitung( 0,0085 ) < F tabel (4.02 ), (3) Terdapat interaksi antara
yang menggunakan software algebrator 4.2 dan yang tidak menggunakan software algebrator 4.02,
dalam pembelajaran aljabar matriks lebih aktif mahasiswa yang menggunakan software tersebut dapat
memecahkan masalah dan presentasi kedepan kelas hal ini terlihat pada F hitung 4,38 > F tabel 4.02
Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan dalam pembelajaran yang menggunakan aplikasi
perangkat lunak bantu yang dapat digunakan dalam pembelajaran Aljabar yaitu Aljaberator 4.02.
Program ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kecepatan,dan keakuratan dalam berbagai
perhitungan dalam pembelajaran aljabar linier sehingga waktu yang diperlukan untuk mengerjakan
lebih efisien dan hasil yang diperoleh lebih akurat dibandingkan dengan perhitungan yang dilakukan
secara manual
Kata kunci : Aljabar linear, Software Aljaberator4.02.
A. Pendahuluan
Meskipun matematika telah dikenal sejak awal, namun dalam kenyataannya
masih banyak mahasiswa yang kurang mampu menguasinya karena kurang keaktifan
mahasiswa dalam mengerjakan soal-soal latihan, merasa jenuh atau bosan karena
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi
Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
61
ISBN 978-602-71252-1-6
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
MATEMATIKA SISWA MELALUI TEKNIK SCAFFOLDING
Abdul Muin1), Damayanti2)
P5
Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jl. Juanda No. 95 Ciputat 15412
1)
[email protected] & 2)[email protected]
Abstrak
Artikel ini menjelaskan tentang penerapan teknik scaffolding dalam meningkatkan
pemahaman konsep matematika siswa, yang meliputi pemahaman dimensi translasi,
interpretasi, dan ekstrapolasi. Penelitian dilakukan di salah satu Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri di Tangerang dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F yang terdiri dari 35 siswa. Hasil temuan
menunjukkan bahwa: a) Pemahaman konsep matematika siswa meningkat setelah
diterapkannya teknik scaffolding, b) teknik scaffolding dapat meningkatkan aktivitas belajar
matematika siswa, c) Siswa mempunyai respon sangat baik terhadap pembelajaran
matematika setelah diterapkannya teknik scaffolding.
Kata Kunci : scaffolding, translasi, interpretasi, ekstrapolasi
A. Pendahuluan
Matematika merupakan alat yang berfungsi untuk membangun penalaran, pola
berpikir logis, kritis, obyektif dan rasional, yang diperlukan baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam
Permendiknas No. 22 tahun 2006 dikemukakan bahwa, matematika diajarkan di
sekolah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep
matematika, menggunakan penalaran, memecahkan masalah, mengkomunikasikan
gagasan, serta memiliki sikap menghargai matematika. Melalui pemahaman siswa
bisa mengetahui bahwa ide matematika penting dan berguna dalam kehidupan
sehari-hari. Siswa menyadari bahwa matematika mempunyai banyak koneksi dengan
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
78
ISBN 978-602-71252-1-6
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE BERBANTUAN CD
PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI DAN KEMAMPUAN
PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMA
(Penelitian Eksperimen Kelas X MIA di SMA Negeri 5 Cirebon)
P6
Ika Wahyuni1), Ade Tia Ariyani2)
Pendidikan Matematika FKIP UNSWAGATI Cirebon;
1)
ik_math @yahoo.com & 2)[email protected]
Abstrak
Salah satu faktor lemahnya kemampuan pemahaman matematis siswa terhadap pembelajaran
matematika yaitu siswa belajar secara pasif dan hanya mengutamakan hafalan dan mencatat.
Padahal dengan mengingat atau menghafal belum tentu siswa dapat memahami materi yang
diajarkan oleh guru bahkan mudah terlupakan. Sehingga pemahaman matematis siswa
menjadi sangat lemah yang mengakibatkan tidak adanya motivasi siswa untuk semangat
belajar. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan cluster sampling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan CD pembelajaran efektif
terhadap motivasi dan kemampuan pemahaman matematis siswa (2) perbedaan kemampuan
pemahaman matematis antara siswa yang menggunakan model pembelajaran scramble
berbantuan CD pembelajaran dengan pembelajaran biasa (3) motivasi siswa terhadap
pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan
CD pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan CD pembelajaran efektif terhadap
motivasi dan kemampuan pemahaman matematis siswa SMA dengan rata-rata tes akhir pada
kelas eksperimen sebesar 85,64 dan pengaruh sebesar 81% (2) perbedaan kemampuan
pemahaman matematis antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model
pembelajaran scramble berbantuan CD pembelajaran dengan pembelajaran biasa (3)
motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model
pembelajaran scramble berbantuan CD pembelajaran pada umumnya baik pada saat kegiatan
pembelajaran yaitu motivasi yang muncul dari dalam dirinya sebesar 81,08% sedangkan
motivasi yang muncul dari luar dirinya sebesar 71,50%.
Kata Kunci:
Efektifitas, Model Pembelajaran Scramble, CD Pembelajaran, Motivasi, dan
Kemampuan Pemahaman Matematis
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016
Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis
Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
90
ISBN 978-602-71252-1-6
PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
Ena Suhena Praja
Prodi. Pendidikan Matematika - FKIP - Unswagati
Jln. Perjuangan no.01 – Cirebon.
[email protected]
P7
Abstrak
Makalah Penerapan Strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, dan
Transferring (REACT) dalam pembelajaran matematika ini bersifat kajian pustaka, yang
berdasarkan pada teori dan beberapa hasil penelitian. Kajian ini mencoba memberikan
penjelasan tentang apa itu strategi REACT, mengapa pembelajaran matematika
menggunakan strategi REACT, dan bagaimana penerapannya dalam pembelajaran
matematika. Selain itu juga dalam makalah ini diberikan contoh bagaimana cara
penerapannya dalam pembelajaran matematika, baik pada siswa di Sekolah maupun
mahasiswa di Perguruan Tinggi. Penerapannya untuk masing-masing tingkatan sekolah
dan mahasiswa tersebut mempunyai beberapa perbedaan, terutama dalam hal
pelaksanaannya dan kemampuan matematis yang dikembangkan.
Kata Kunci: Strategi REACT dan Pembelajaran Matematika
A. Pendahuluan
Matematika merupakan ilmu dasar yang perlu untuk dipelajari dan dipahami, karena
pola pikir matematika dapat membantu siswa untuk berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, dan kreatif. Oleh karena itu melalui matematika diharapkan dapat
membantu pola pikir siswa dalam menghadapi kehidupan yang selalu berkembang,
dan mampu membantu mempermudah dalam mempelajari berbagai ilmu
pengetahuan. Walaupun matematika banyak manfaatnya, pada dasarnya matematika
merupakan ilmu deduktif dan abstrak, sehingga menyulitkan banyak orang untuk
memahaminya, termasuk para siswa. Oleh karena itu diperlukan adanya upaya-upaya
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016
Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis
Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
111
ISBN 978-602-71252-1-6
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM
ASSESTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN SELF
PROFICIENCY MAHASISWA
Georgina Maria Tinungki
Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin Makassar
[email protected]
P8
Abstrak.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan Self-Proficiency mahasiswa yang
memperoleh pembelajaran kooperatif tipe TAI dan pembelajaran Biasa. Mahasiswa perlu
dibekali kemampuan self proficiency dengan baik, sehingga diharapkan mahasiswa tersebut
dapat memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu menghadapi dan menyelesaikan masalahmasalah kehidupan pada umumnya atau tugas matematik pada khususnya. Penelitian ini
adalah Quasi Eksperimen. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Program Studi Statistika, yang mengontrak mata kuliah Teori Peluang di salah satu
Perguruan Tinggi Negeri di Kota Makassar. Teknik Sampling yang digunakan berupa
Purposive Sampling. Sedangkan instrumen yang digunakan adalah skala Self-Proficiency
(SPr) yang telah divalidasi. Data penelitian ini diaalisis menggunakan statistik Parametrik
dan Non Parametrik. Adapun hasil dari penelitian ini adalah peningkatan Self-Proficiency
mahasiswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih baik daripada
mahasiswa yang memperoleh pembelajaran Biasa
Kata Kunci: Self Proficiency , Pembelajaran Kooperatif tipe TAI, Pembelajaran
Biasa
A. Pendahuluan
Self proficiency merupakan kecakapan diri seseorang yang akan mempengaruhi
tindakan, upaya, ketekunan, fleksibilitas dalam perbedaan, dan realisasi dari tujuan
dari individu. Self proficiency yang terkait dengan kemampuan seseorang seringkali
menentukan outcome sebelum tindakan terjadi (Bandura, 1997). Dalam mengkaji
Self proficiency mahasiswa, maka model pembelajaran yang diprediksi dapat
memfasilitasi kajian tersebut adalah pembelajaran matematika model Kooperatif tipe
Team Assisted Individualization (TAI). Model ini merupakan pembelajaran
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
122
ISBN 978-602-71252-1-6
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN DALAM
MATEMATIKA DISKRIT MENGGUNAKAN PENGAJARAN BERBASIS
DNR
P9
Abdul Mujib
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah, Medan;
[email protected]
Abstrak
Makalah ini merupakan kajian teoritis tentang kemampuan pembuktian matematika mahasiswa dalam
matematika diskrit.Pembuktian merupakan salah satu kemampuan berpikir matematis tingkat
lanjut.Berdasarkan penelitian, masih banyak mahasiswa kesulitan dalam mengkonstruksi bukti
matematis.Mengembangkan kemampuan berpikir mahasiswa tingkat lanjut merupakan alternatif
mengatasi kesulitan tersebut.Selain itu, matematika diskrit sangat memungkinkan sebagai media
mengembangkan kemampuan pembuktian.Dalam makalah ini, mengkaji beberapa topik khusus
matematika diskrit tentang pembuktian. Selain itu, salah satu pembelajaran yang memperhatikan
pemahaman dan proses berpikir serta kebutuhan intelektual mahasiswa salah satunya kemampuan
pembuktian adalah DNR-based instruction.
Kata Kunci :kemampuan pembuktian, matematika diskrit, DNR-based instruction
A. Pendahuluan.
Berpikir matematika tingkat lanjut atau advanced mathematical thinking (AMT)
dapat di interpretasikan dalam dua acara yang berbeda yaitu berpikir berkaitan
dengan matematika tingkat lanjut, atau sebagai bentuk lanjutan dari proses berpikir
matematika (Tall, 1988). Menurut perspektif secara matematis, AMT mengkaji
tentang konsep dan konten matematika pada level sekolah menengah atas (SMA),
level perguruan tinggi, dan tahap transisi antara SMA menuju ke perguruan tinggi.
Penelitian-penelitian dalam kategori ini, banyak mengkaji tentang pemahaman
konsep matematika, teknik pembuktian, pemecahan masalah matematika, teknik
pengajaran dan proses abstraksi. Sedangkan menurut perspektif proses berpikir,
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
139
ISBN 978-602-71252-1-6
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL QUANTUM UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KONEKSI
MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
P10
ADANG EFFENDI
UNIVERSITAS GALUH
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah perbedaan peningkatan kemampuan
komunikasi matematis dan koneksi matematis yang signifikan antara siswa yang
mendapatkan pembelajaran matematika dengan model quantum dan siswa yang
mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Untuk mendapatkan data hasil
penelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan komunikasi dan koneksi matematis,
skala sikap siswa, lembar observasi, dan daftar wawancara. Penelitian ini dilakukan di
Sekolah Menengah Pertama dengan level menengah (sedang). Populasi penelitian ini adalah
siswa SMP dengan sampel penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 3 Baleendah
Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat dengan responden penelitiannya adalah siswa kelas
VII sebanyak dua kelas yang dipilih secara acak kelas dari empat kelas yang ada. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan model quantum dapat
meningkatkan kemampuan komunikasi dan koneksi matematis siswa ditinjau dari
pembelajaran dan kategori kemampuan matematika siswa. Tidak terdapat interaksi antara
faktor pembelajaran dengan faktor kategori kemampuan matematis siswa menyangkut
peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa namun terdapat interaksi antara faktor
pembelajaran dengan faktor kategori kemampuan matematis siswa menyangkut peningkatan
kemampuan koneksi matematis siswa. Analisis data angket memperlihatkan bahwa siswa
yang pembelajarannya dengan model quantum sebagian besar bersikap positif terhadap
pembelajaran matematika dengan model quantum. Pembelajaran matematika dengan model
quantum secara signifikan lebih baik dalam meningkatkan kemampuan komunikasi dan
koneksi matematis siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
Kata kunci : Kemampuan komunikasi , kemampuan koneksi, model Quantum
Teaching.
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi
Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
161
ISBN 978-602-71252-1-6
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
MODEL CONTEXTUAL TEACING AND LEARNING
DENGAN MEDIA E-LEARNING MATERI DIMENSI TIGA
Abdul Rofik
SMA Negeri 1 Cirebon
[email protected]
P11
ABSTRAK
Penelitian membahas tentang jalannya perangkat pembelajaran model Contextual Teaching
and Learning dengan Media E-Learning yang dikembangkan menghasilkan perangkat
pembelajaran yang valid praktis. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja peserta didik (LKPD), media
e-learning, dan tes kemampuan pemecahan masalah (TKPM). Hasil penelitian menunjukkan:
(1) setelah melalui tahap validasi tim ahli dan teman sejawat serta proses revisi diperoleh
penilaian dengan rentang nilai 1,00 sampai 4,00 didapat rata-rata skor silabus 3,69, RPP
3,57, LKPD 3,44, media e-learning 3,77, TKPM 3,58 menunjukkan kriteria valid, (2) respon
siswa dan guru terhadap komponen dan kegiatan pembelajaran positif.
Kata kunci:
Contextual Teaching and Learning, Media E-Learning.
A. Pendahuluan
Banyak ahli mendefinisikan pengertian tentang model pembelajaran, model
pembelajaran adalah suatu cara mengatasi berbagai problematika dalam pelaksanaan
pembelajaran. Model pembelajaran dipandang perlu untuk mengatasi kesulitan guru
dalam melaksanakan tugas mengajar dan juga kesulitan belajar peserta didik. Model
diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam
melakukan kegiatan, (Sagala, 2003: 175). Sehingga model pembelajaran dapat
merupakan suatu cara atau bentuk, atau desain dalam penyampaian materi/bahan ajar
dari seorang pendidik terhadap peserta didiknya sehingga materi yang diberikan
dapat terserap sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Komaruddin sebagaimana
yang dikutip oleh Sagala (2003) model dapat dipahami sebagai: (1) suatu tipe atau
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016
Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis
Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
17
ISBN 978-602-71252-1-6
PENDEKATAN METAKOGNITIF DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
P
1
Agusmanto J.B. Hutauruk
Pascasarjana Pendidikan Matematika, Univ. Pendidikan Indonesia; Bandung;
[email protected]
ABSTRAK
Seringkali siswa mengikuti suatu instruksi dalam memecahkan masalah matematika tanpa
menyadari apa yang mereka lakukan, mengapa mereka melakukan, dan bahkan tidak tahu
apa yang harus mereka lakukan dengan tugas tersebut. Sementara untuk menjadi seorang
pemecah masalah yang baik, seseorang harus memiliki kemampuan metakognisi yang baik.
Dengan kesadaran metakognisi, siswa terlatih untuk selalu merancang strategi terbaik dalam
memilih, mengingat, mengenali kembali, mengorganisasi informasi yang dimilikinya serta
menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Siswa akan terbiasa untuk selalu memonitor,
mengontrol dan mengevaluasi hal yang telah dilakukannya. Pendekatan metakognitif dalam
pembelajaran matematika dapat dilaksanakan dengan berbagai cara, salah satunya dengan
menggunakan kartu metakognisi, yang berisi pertanyaan-pertanyaan metakognitif yang dapat
disesuaikan dan disusun berdasarkan topik atau materi yang sedang dipelajari di kelas.
Kata Kunci: Metakognisi, Pembelajaran Metakognitif
A. Pendahuluan
Matematika tak dapat dipungkiri lagi merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang
sangat berperan dalam peradaban, sehingga mnguasai kecakapan matematis sangat
penting dicapai untuk dapat bersaing dan mencapai kemajuan di zaman modern
(NRC, 2002; Hudojo, 2004; dalam Hendrayana, 2015). Namun kebanyakan siswa
mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika, walaupun kadang kesulitan itu
sengaja dibuat untuk melatih dan membiasakan siswa agar terbiasa dalam aktifitas
berpikir dan aktifitas memecahkan masalah (Hendrayana, 2015).
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi
Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
191
ISBN 978-602-71252-1-6
KAJIAN MODEL PERSAMAAN DIFERENSIAL KONSERVASI ALIRAN
TERBUKA PADA SUATU SUNGAI
P13
Alit Kartiwa
Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Jatinangor Km 21, Jatinangor (45363), Sumedang, Jawa Barat
Email: [email protected]
Abstrak
Paper ini bermaksud melakukan kajian tentang persamaan diferensial konservasi aliran
sungai terbuka. Persamaan diferensial konservasi massa atau kontinuitas untuk aliran tak
permanen satu dimensi dapat dijabarkan dengan pertolongan sebuah control, yang
merupakan pias air yang diisolasi dari sekelilingnya, sehingga dapat diamati secara rinci
semua debit yang masuk dan keluar. Selain hukum kekekalan massa, dalam paper ini juga
dikaji tentang hukum kekekalan momentum suatu aliran air. Kajian model kekekalan
momentum yang dilakukan meliputi: (1) asumsi aliran satu dimensi, dan (2) asumsi rapat
massa adalah konstan. Gaya-gaya yang bekerja pada volume control yang dikaji meliputi:
gaya berat, gaya gesekan, dan gaya hidrostatika. Hasil kajian dalam paper ini adalah berupa
model persamaan diferensial yang memenuhi asumsi aliran satu dimensi dan rapat massa
konstan, yang juga meliputi asumsi gaya bertat, gaya gesekan, dan gaya hidrostatik tertentu.
Kata Kunci : Persamaan diferensial, aliran sungai, konservasi massa, hukum kekekalan,
gaya
A. Pendahuluan
Sungai atau saluran terbuka adalah saluran dimana air mengalir dengan muka air
bebas. Pada saluran terbuka, misalnya sungai (saluran alam), variabel aliran sangat
tidak teratur terhadap ruang dan waktu. Variabel tersebut adalah tampang lintang
saluran, kekasaran, kemiringan dasar, belokan, debit aliran dan sebagainya. Sungai
juga merupakan saluran terbuka dengan suatu ukuran geometri, yang berubah dengan
waktu tergantung pada debit, material dasar dan tebing, serta jumlah dan jenis dari
sedimen yang diangkut oleh aliran (Wibowo, 2013). Kondisi aliran saluran terbuka
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi
Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
03
ISBN 978-602-71252-1-6
PROBLEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL
THROWING DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
P14
Anugrahita Yusi Awari
Universitas Sebelas Maret
[email protected]
Abstrak
Pembelajaran yang diterapkan guru di kelas sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa
dalam belajar. Rendahnya hasil belajar merupakan indikasi pembelajaran belum optimal. Hal
ini dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya penerapan model pembelajaran yang kurang
tepat. Karena penerapan model pembelajaran yang kurang tepat mengakibatkan kurangnya
minat siswa terhadap matematika serta rendahnya pemahaman siswa terhadap materi yang
diberikan. Sehubungan dengan hal tersebut perlu adanya upaya perbaikan pembelajaran
matematika yang dapat meningkatkan pemahaman matematis siswa. Penggunaan model
pembelajaran kooperatif merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan pemahaman
siswa.Model pembelajaran kooperatif mempunyai banyak variasi. Salah satu diantaranya
adalah model pembelajaran Snowball Throwing namun dalam pelaksanaan pembelajaran
pada model pembelajaran Snowball Throwingmasih terdapat beberapa permasalahan yang
dihadapi. Salah satu permasalahannya adalah pemanfaatan waktu yang digunakan,
pengkondisian kelas dan sebagainya. Oleh karena itu diperlukan adanya solusi dalam
menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut untuk memaksimalkan penggunaan model
pembelajaran Snowball Throwingdalam proses pembelajaran di kelas.
Kata Kunci: Model pembelajaran, kooperatif, Snowball Throwing.
A.
Pendahuluan
Pendidikan merupakan sumber daya insani yang sepatutnya mendapat perhatian terus
menerus dalam upaya peningkatan mutunya.Peningkatan mutu pendidikan berarti
pula peningkatan kualitas sumber daya manusia.Untuk itu perlu di lakukan
pembaharuan dalam bidang pendidikan dari waktu ke waktu tanpa henti.Dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, maka peningkatan mutu pendidikan suatu
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi
Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
213
ISBN 978-602-71252-1-6
Analisis Ketimpangan Pendapatan Antar Provinsi
di Pulau Sumatera Tahun 2006- 2013:
Aplikasi Regresi Data Panel
P15
1,
2
Andi Kurniawan Dechi Yulpratiwi
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta,
1
[email protected]
Abstrak.
Penelitian ini bertujuan mengaplikasikan regresi data panel untuk menganalisis
Ketimpangan Pendapatan Antar Provinsi di Pulau Sumatera Tahun 2006- 2013. Penelitian
ini akan menggambarkan tingkat ketimpangan pendapatan antar provinsi yang terjadi di
Koridor Sumatera tahun 2006- 2013.dan faktor-faktor yang memengaruhi. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah PDRB perkapita, intensitas sumber daya alam, kondisi
jalan, Tingkat pengangguran terbuka dan aglomerasi.
Metode yang digunakan adalah
Feasible Generalized Least Square (FGLS) atau Seemingly Unrelated Regression (SUR)
dengan data panel seluruh provinsi di Pulau Sumatera pada periode tahun 2006-2013.Hasil
penelitian menunjukan bahwa intensitas sumber daya alam dan kondisi jalan antar provinsi
berpengaruh negative dan signifkan terhadap ketimpangan pendapatan antar provinsi.
Sedangkan variabel tingkat pengangguran terbuka dan aglomerasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ketimpangan pendapatan antarprovinsi.
Kata Kunci: Regresi data panel, Feasible Generalized Least Square (FGLS), Seemingly
Unrelated Regression (SUR), Ketimpangan Pendapatan
A.
PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup
berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap masyarakat, dan institusi
nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan
ketimpang pendapatan, serta pengetasan kemiskinan (Todaro:2004).
Pertumbuhan
ekonomi
dan
pemerataan
ekonomi
merupakan
dua
tujuan
pembangunan yang seharusnya dapat dicapai secara bersamaan dalam proses
pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tanpa diikuti oleh pemerataan
ekonomi akan memperlebar jurang pemisah antara satu kelompok masyarakat dan
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016
Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis
Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
ISBN 978-602-71252-1-6
KAJIAN SKEMA DIFERENSIAL BEDA HINGGA PADA PEMODELAN
ALIRAN SUNGAI
P1
Alit Kartiwa
Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Jatinangor Km 21, Jatinangor (45363), Sumedang, Jawa Barat
Email: [email protected]
Abstrak
Paper ini mermaksud melakukan kajian tentang skema diferensial beda hingga pada
pemodelan aliran sungai. Dasar dari setiap skema dari metode beda hingga dapat dirunut dari
deret Taylor. Skema diferensial beda hingga dapat dikelompokkan menjadi tiga keluarga
besar, yaitu keluarga skema eksplisit, implicit, dan eksplisit-implisit. Bagaimana bentukbentuk skema diferesial beda hingga yang termasuk dalam tiga keluarga tersebut. Dalam
paper ini kajian tentang skema diferensial beda hingga meliputi, skema maju, skema mundur,
skema tengah, skema loncat-katak, skema DuFort-Frankel, skema Crank-Nicolaon, skema
empat titik Pressman, skema bobot waktu dan ruang. Hasil kajian dalam paper ini adalah
bentuk-bentuk diferensial beda hingga yang mengikuti beberapa skema tersebut di atas.
Kata Kunci : Diferensial beda hingga, skema eksplisit, skema implisit, skema eksplisitimplisit.
A. Pendahuluan
Dalam dekade belakangan ini timbul kekhawatiran akan semakin meningkatnya
kerusakan berbagai daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia, pada musim hujan semakin
banyak sungai yang meluap dan banjir sedangkan pada musim kemarau banyak wilayah
mengalami kekeringan. Diantara masalah yang cukup dianggap mendesak dan perlu
penanggulangan serius adalah semakin kritisnya keadaan hidrologi beberapa sungai yang
ditandai dengan semakin besarnya angka rasio antara debit maksimum pada musim hujan
dengan debit minimum pada musim kemarau, serta semakin mundurnya produktivitas lahan
terutama di bagian hulu DAS (Sara, 2011). Kegiatan manusia yang bersifat merubah tipe
atau jenis penutup lahan dalam suatu DAS seringkali dapat memperbesar atau memperkecil
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi
Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
1
ISBN 978-602-71252-1-6
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA
P
1
Asep Sujana1), Ika Meika2)
Prodi Pendidikan Matematika FKIPUniversitas Mathla’ ul Anwar Banten,
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian mix method dengan strategi embedded konkuren dengan
tujuan penelitian untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa
yang belajar dengan pembelajaran berbasis masalah atau problem based learning (PBL)
lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional; Populasi pada penelitian ini
adalah mahasiswa jurusan pendidikan matematika FKIP UNMA Banten, dengan sampel dua
kelas pada semester IV. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal uraian,
lembar wawancara dan lembar observasi kegiatan mahasiswa dan dosen.Analisis data
dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh dari hasil pretes dan postes. Hasil
penelitian menunjukkan bahwakemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa
yang belajar dengan pembelajaran berbasis masalah atau problem based learning (PBL) dan
dengan pembelajaran konvensional tidak terdapat perbedaan signifikan
Kata Kunci: Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Pemecahan Masalah
Matematika.
A. Pendahuluan
Di abad ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat
cepat.Hal ini menuntut kesiapan kita untuk dapat mengambil manfaat dari
perkembangan tersebut, dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan.Matematika
merupakan salah satu sarana yang dapat menangkap perkembangan pengetahuan dan
teknologi
menjadikannya
sangat
penting
untuk
menjadi
prioritas
dalam
pembelajaran. Namun pada kenyataannya pembelajaran matematika masih hanya
sebatas proses yang berjalan satu arah saja tanpa melihat sejauh mana perkembangan
mahasiswa dalam menerima materi terlebih jika dikaitkan dengan penerapan
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi
Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
ISBN 978-602-71252-1-6
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MODEL PACE UNTUK
MENINGKATKAN SELF-RENEWAL CAPACITY MAHASISWA
Andri Suryana
Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
Jl. Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur
[email protected]
P
1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan Self-Renewal Capacity mahasiswa
yang memperoleh pembelajaran Model PACE dan konvensional Penelitian ini merupakan
penelitian quasi eksperimen. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Program Studi Pendidikan Matematika yang mengambil/mengontrak Mata Kuliah Statistika
Matematika 2 di salah satu PTS di Jakarta Timur. Teknik sampling yang digunakan berupa
purposive sampling dan acak kelas, sedangkan instrumen utama yang digunakan adalah
skala Self-Renewal Capacity (SRC) yang telah divalidasi. Data penelitian ini dianalisis
menggunakan statistik parametrik dan non-parametrik. Adapun hasil dari penelitian ini
adalah peningkatan Self-Renewal Capacity mahasiswa yang memperoleh pembelajaran
Model PACE lebih baik daripada mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
Kata Kunci: Model PACE, Self-Renewal Capacity
A. Pendahuluan
A.1 Latar Belakang
Materi matematika di perguruan tinggi umumnya lebih kompleks daripada
matematika tingkat sekolah karena materi yang disajikan lebih bersifat abstrak. Agar
materi matematika mudah dipahami dan disukai oleh mahasiswa, maka perlu
dikembangkan Self-Renewal Capacity. Self-Renewal Capacity merupakan kapasitas
seseorang dalam menyempurnakan/memperbaiki kinerjanya dalam belajar serta
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi
Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
274
ISBN 978-602-71252-1-6
KURIKULUM 2013 DAN PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASI
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Bety Miliyawati
Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Subang
[email protected]
P19
ABSTRAK
Isu pendidikan di Indonesia saat ini adalah pendidikan Karakter. Pendidikan karakter bukan hanya
menjadi tanggungjawab mata pelajaran Agama atau Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), namun
proses pembelajaran nilai-nilai karakter dapat diintegrasikan di dalam setiap mata pelajaran sejak
proses pembelajaran berlangsung. Adapun nilai-nilai pendidikan karakter yang dikembangkan dalam
setiap mata pelajaran meliputi: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Nilai-nilai
karakter tersebut sejalan dengan visi matematika dan tujuan kurikulum 2013 yaitu untuk
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga
negara yang beriman, produktif, berpikir dan bersikap kritis, kreatif, inovatif, afektif, cermat, objektif
dan terbuka, menghargai keindahan matematika, rasa ingin tahu dan senang belajar matematika serta
mampu berkonstribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Namun di sisi lain fenomena dekadensi moral sungguh amat memprihatinkan, tidak semakin
berkurang, justru semakin meningkat. Upaya-upaya dari berbagai pihak termasuk pihak sekolah
selama ini ternyata belum mampu mewadahi pengembangan karakter peserta didik secara dinamis dan
adaptif. Seiring waktu bergulir, permasalahan ini merupakan salah satu indikator kekurangberhasilan
sekolah dalam menanamkan pendidikan karakter terhadap peserta didik. Dalam pembahasan makalah
ini, penulis mencoba menelaah bagaimana konsep pendidikan karakter terintegrasi dalam kurikulum
2013 dan penerapannya dalam pembelajaran matematika, untuk mendukung tumbuhnya budaya dan
karakter siswa di sekolah. Pembahasan yang disajikan meliputi tiga hal, yakni kurikulum 2013,
pendidikan karakter, dan pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran matematika.
Kata Kunci: kurikulum 2013, pendidikan karakter, pembelajaran matematika
A. PENDAHULUAN
Apabila dianalisis penyelenggaraan pendidikan nasional saat ini berbagai
keberhasilan telah dapat dicapai, namun di sisi lain fenomena dekadensi moral
peserta didik sangat bertolak belakang dengan nilai-nilai yang selama ini dikenal
dimiliki oleh bangsa Indonesia dan sudah menjadi ciri khas yang mencerminkan jati
diri bangsa Indonesia. Hal ini dapat kita saksikan berbagai gaya hidup yang
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016
Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis
Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
293
ISBN 978-602-71252-1-6
PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN, SPASIAL DAN KONEKSI
MATEMATIS MAHASISWA
CALON GURU MATEMATIKA
P20
Muchamad Subali Noto1), Surya Amami Pramuditya2), Dina Pratiwi, D.S3)
1,2,3)
Universitas Swadaya Gunung Djati, Cirebon; 2)Mahasiswa SPS Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung
1)
[email protected], 2) [email protected],
3)
[email protected]
Abstrak
Kemampuan penalaran, spasial dan koneksi matematis (PSKM) merupakan kemampuan
yang harus dimiliki mahasiswa untuk belajar beberapa mata kuliah matematika tingkat
lanjut. Berkaitan dengan hal tersebut, maka seorang dosen harus mengetahui kemampuan
PSKM mahasiswa sehingga dapat merencanakan pembelajaran dan bahan ajar yang sesuai
dengan profil kemampuan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
kemampuan PSKM mahasiswa calon guru matematika. Metode penelitian adalah penelitian
deskriptif dengan subjek mahasiswa calon guru matematika tingkat satu sebanyak 201
mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata
kemampuan penalaran sebesar 48,86; rata-rata kemampuan spasial sebesar 50,13; rata-rata
kemampuan koneksi matematis sebesar 39,07. Ini berarti ketiga kemampuan tersebut masih
tergolong rendah, terutama untuk kemampuan koneksi matematis.
Kata Kunci : Kemampuan Penalaran, Spasial, Koneksi Matematis, Mahasiswa Calon Guru
Matematika.
A. Pendahuluan
Pada tingkatan perguruan tinggi khususnya program studi pendidikan
matematika, mahasiswa dituntut untuk belajar beberapa mata kuliah matematika
tingkat lanjut seperti aljabar, teori grup, analisis real ataupun geometri. Maka
beberapa kemampuan matematis sangatlah perlu dikembangkan oleh mahasiswa dan
dosen. Mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan matematisnya dengan cara
rutin mengerjakan soal-soal matematika yang memuat penalaran atau spasial
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
0
ISBN 978-602-71252-1-6
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
MATEMATIKASISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN POGIL
Armanila
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung,
[email protected]
P
21
Abstrak
Matematika sebagai salah satu disiplin ilmu yang tidak terlepas kaitannya dengan dunia
pendidikan. Selain itu tidak bisa kita pungkiri matematika tidak bisa lepas dari kehidupan
sehari-hari seseorang, misal saja dalam hal jual beli, TI dll. Kemudian, alasan lain mengapa
pendidikan itu penting dalam kehidupan dalah sebagai sarana komunikasi yang kuat, singkat
dan jelas. Penyampaian informasi dengan berbagai cara dapat meningkatkan kemampuan
berpikir. Berpikir adalah fungsi kognitif tingkat tinggi dan berpikir melibatkan manipulasi
otak terhadap informasi seperti saat kit membentuk konsep, terlibat dalam pemecahan
masalah melakukan penalaran dan membuat keputusan.Dan salah satu kemampuan berpikir
tingkat tinggi adalah kemampuan berpikir kritis.Kemampuan berpikir kritis merupakan salah
satu kemampuan yang penting untuk dimiliki siswa selain kemampuan matematis lainnya
seperti kreatif, penalaran, pemahaman, komunikasi dan representasi.Mengingat bahwa
kemampuan ktitis perlu dimiliki siswa, maka pengembangan berpikir kritis merupakan suatu
persoalan yang penting untuk dilakukan.Untuk meningkatkan kemampuan kritis salah
satunya adalah dengan diterapkan model pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa serta self efficacy .Salah satu model pembelajaran yang
diterapkan yaitu Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL).POGIL merupakan
model pembelajaran aktif yang menggunakan belajar dalam tim, aktivitas guided inquiry
untuk mengembangkan pengetahuan, pertanyaan untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis dan analitis, memecahkan masalah, melaporkan, metakognisi, dan tanggung jawab
individu.POGIL (Process Oriented Guided-Inquiry Learning) adalah model pembelajaran
yang didesain dengan kelompok kecil yang berinteraksi dengan instruktur/guru sebagai
fasilitator.Model pembelajaran ini membimbing siswa melalui kegiatan eksplorasi agar siswa
membangun pemahaman sendiri (inkuiri terbimbing).
Kata Kunci: Kemampuan berpikir kritis matematis, POGIL (process oriented guided
inquiry learning)
A. PENDAHULUAN
A.1 Latar belakang
berpikir sendiri menurut Wikipedia Bahasa Indonesia adalah gagasan dan proses
mental. Berpikir memungkinkan seseorang untuk merepresentasikan dunia sebagai
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi
Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
320
ISBN 978-602-71252-1-6
EXPLORASI NILAI-NILAI ETNOMATEMATIKA UNTUK MENEMUKAN
NILAI FILOSOFI DAN PESAN MORALITAS DALAM KEBUDAYAAN
CIREBON
P22
Arwanto
Dosen Tetap Universitas Muhammadiyan Cirebon dan
Mahasiswa Pascasarjana S3 Prodi Pendidikan Matematika
Universitas Negeri Surabaya (UNESA)
email : [email protected]
Abstrak
Etnomatematika merupakan matematika yang tumbuh dan berkembang dalam kebudayaan
tertentu . Budaya yang dimaksud disini mengacu pada kumpulan norma atau aturan umum
yang berlaku di masyarakat, kepercayaan, dan nilai yang diakui pada kelompok masyarakat
yang berada pada suku atau kelompok bangsa yang sama. Dengan demikian, sebagai hasil
dari sejarah budaya matematika dapat memiliki bentuk yang berbeda-beda dan berkembang
sesuai dengan perkembangan masyarakat pemakainya. Etnomatematika menggunakan
konsep matematika secara luas yang terkait dengan berbagai aktivitas matematika, meliputi
aktivitas mengelompokkan, berhitung, mengukur, merancang bangunan atau alat, bermain,
menentukan lokasi, nilai-nilai geometri dan teori bilangan dan lain sebagainya. Didalam
Kebudayaan Cirebon khususnya Keraton Kanomam Cirebon, mengandung unsur-unsur
filosofi dan nilai-nilai etnomatematika tersendiri, dengan tanpa sadar tertanamnya nilai-nilai
geometri dalam filosofi kebudayaannya. memberikan pandangan dan menyatakan secara
tidak langsung mengenai sistem kenyakinan dan kepercayaan. Dengan mengembangkan
filosofinya melalui belajar dari hubungan interpersonal, pengalaman pendidikan formal dan
informal, keagamaan, budaya dan lingkungan itu sendiri yang didalamnya terdapat nilai-nilai
etnomatematika dan pesan-pesan moralitas dalam kebudayaan tersebut.
Kata Kunci : Etnomatematika, Kebudayaan Cirebon
A. PENDAHULUAN
Budaya merupakan suatu kebiasaan yang mengandung unsru-unsur nilai penting
dan fundamental yang diwariskan dari generasi-kegenasi. Kebiasaan-kebiasaan yang
dilakukan tidak lepas dari penerapan konsep matematika, sehingga memberikan hasil
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
341
ISBN 978-602-71252-1-6
STUDI ETNOMATHEMATICS DALAM PERTANIAN
MASYARAKAT BREBES
Bagus Ardi Saputro1) Lukman Harun2)
P23
1),2)
Universitas Pendidikan Indonesia, Jln. Dr. Setiabudi No. 299, Bandung;
Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang, Jln. Lontar No.1 Semarang
1)
[email protected], 2)[email protected]
1),2)
Abstrak
Makalah ini menjelaskan tentang aturan-aturan pertanian dalam masyarakat jawa yang
terkait dengan matematika. Diantara aturan tersebut dapat digunakan untuk memperkaya
pemahaman aplikasi matematika dalam kehidupan bermasyarakat. Beberapa konsep yang
terkait diantaranya adalah satuan pengukuran, pecahan, dan perbandingan. Materi langsung
disajikan dalam bentuk pemecahan masalah sehingga siswa memiliki rasa ingin tahu,
perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri. Hal
tersebut dapat digunakan dalam pembelajaran matematika karena matematika ada dekat
dengan mereka.
Kata Kunci : etnomathematics, Brebes, satuan pengukuran, pecahan, perbandingan
A. Pendahuluan
Banyak ahli memandang etnomathematics dengan cara yang berbeda. Matematika
dapat digunakan dalam masyarakat, sehingga matematika menjadi kegiatan yang
membudaya (D’ Ambrosio, 1985). Sehingga setiap masyarakat di seluruh dunia
berbeda dalam menggunakan dan mengembangkan matematika untuk meningkatkan
pengetahuan mereka (Lee, 2004). Sehingga segala pengetahuan matematika yang
diperoleh dari kebudayaan masyarakat disebut juga sebagai etnomathematics
(Emmanuel, 2009). Karena matematika yang membudaya dalam masyarakat itu
bermanfaat, maka harus diteruskan ke generasi berikutnya dalam masyarakat
tersebut. Oleh karena itu muncul kajian tentang bagaimana mengajarkan matematika
yang sudah membudaya dalam ruang kelas (Orey & Rosa, 2004).
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
36
ISBN 978-602-71252-1-6
ANALISIS PERBANDINGAN KURIKULUM PENDIDIKAN INDONESIA
DAN INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK
DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MATEMATIKA
P24
Beni Yusepa, G.P.
Program Studi Pendidikan Matematika FKIPUniversitas Pasundan Bandung
[email protected]
Abstrak
Syarat guru profesional adalah kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi. Guru wajib memiliki
kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial.Uji Kompetensi Guru (UKG)
dapat dijadikan sebagai cermin diri untuk guru sekaligus sebagai sarana yang mampu
merefleksikan sejauh mana kompetensi yang dikuasainya.UKG bertujuan untuk memetakan
kompetensi guru khususnya pada kompetensi pedagogik dan kompetensi profesionalserta
sebagai dasar pembuatan kebijakan pembinaan dan pengembangan profesi guru.Guru
memiliki peranan yang sangat penting dalam membelajarkan siswa. Agar guru dapat
membelajarkan siswa dengan baik, maka guru harus memenuhi semua syarat sebagai guru
profesinal. Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru matematika yang tinggi
berpengaruh lebih baik terhadap kemampuan matematis siswa.Kurikulum menjadi bagian
terpenting untuk meningkatkan pendidikan di suatu Negara. Namun, kurikulum jangan
dipandang terlalu sempit yang hanya berupa seperangkat dokumen. Akan tetapi kurikulum
harus dipandang secara luas, menyangkut dokumen dan komponen-komponen yang
mendukung proses pembelajaran. Inggris salah satu Negara maju yang tergabung dalam
OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) dan merupakan salah
satu Negara dengan sistem pendidikan terbaik.Hal ini dapat dijadikan contoh dalam
meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia.
Kata Kunci: Uji Kompetensi Guru (UKG),kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,
kemampuan matematis siswa, kurikulum.
A. PENDAHULUAN
Pendidikan menjadi hak setiap warga negara. Anak-anak wajib mengikuti
pendidikan yang sudah dicanangkan oleh pemerintah yaitu pendidikan dasar 12
tahun. Karenanya, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bukan hanya tugas
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
366
ISBN 978-602-71252-1-6
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI
EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA RAGAM HIAS BATIK
TRUSMI CIREBON
P25
Benny Anggara
Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Raya Sleman No. 21 Blok Kenclung,
Sleman, Sliyeg, Indramayu;
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pembelajaran matematika melalui
etnomatematika pada ragam hias Batik Trusmi dengan cara menunjukkan adanya hubungan
timbal balik antara matematika dengan budaya. Saat ini matematika dianggap tidak memiliki
keterkaitan dengan budaya. Padahal budaya adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga memungkinkan adanya konsep-konsep matematika yang
tertanam dalam praktek-praktek budaya dan mengakui bahwa semua orang mengembangkan
cara khusus dalam melakukan aktivitas matematika disebut etnomatematika. Penelitian ini
dilakukan di Kampung Batik Trusmi Cirebon. Fokus yang diteliti adalah teknik membatik
dari berbagai ragam batik Trusmi. Tujuannya yaitu mengungkap aspek-aspek matematis
yang terdapat pada teknik membatik dan mengembangkan pembelajaran matematika yang
relevan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode etnografi, meliputi observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik membatik yang
menghasilkan beberapa corak khusus pada ragam batik Trusmi memuat adanya konsepkonsep matematis salah satunya pada konsep transformasi.
Kata Kunci : Etnomatematika, Batik Trusmi Cirebon, Pembelajaran Matematika
A. PENDAHULUAN
Matematika merupakan disiplin ilmu yang kaya akan konsep. Konsep-konsep dalam
matematika memiliki keterkaitan yang tinggi, yaitu konsep yang satu dapat
menunjukkan bahkan membangun konsep yang lain. Tetapi pada praktiknya tidak
sedikit siswa yang kesulitan dalam memahami konsep-konsep matematis. Sehingga
banyak siswa yang tidak tahu bagaimana memanfaatkan ilmu matematika dalam
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
383
! "#$%&'(%#)(*(%)%&
PENGUKURAN EFISIENSI KOGNITIF MATEMATIS
DI PERGURUAN TINGGI
P26
Cecep Anwar Hadi Firdos Santosa
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Jln Raya Jakarta km.4, Serang;
[email protected]
Abstrak
Pembelajaran matematika yang baik, selain memfokuskan masalah akurasi, harus
mempertimbangkan masalah efisiensi. Efisiensi yang dimaksudkan adalah efisiensi kognitif.
Gagasan ini pada dasarnya adalah mengukur usaha mental yang dikerahkan dalam
menyelesaikan suatu permasalahan. Salah satu komponen untuk mengukur efisiensi kognitif
adalah usaha mental. Pengukuran usaha mental dapat dilakukan dengan berbagai cara,
namun intinya dapat dikagetorikan menjadi metode pengukuran secara subjektif dan objektif.
Penelitian ini menggunakan dua jenis metode subjektif yang akan diuji reliabilitasnya
sebelum digunakan untuk mengukur efisiensi. Subjek penelitian adalah mahasiswa Untirta
sebanyak 64 orang. Masalah yang dikaji pada artikel ini adalah pertama, untuk mengetahui
deskripsi respon usaha mental mahasiswa menggunakan respon skala likert dan skala
peringkat usaha mental. Kedua, untuk menentukan metode subjektif apa yang tepat untuk
digunakan dalam mengukur usaha mental mahasiswa ketika berhadapan dengan tugas
matematis yang diberikan. Ketiga, bagaimana penerapan pengukuran efisiensi kognitif
matematis oleh mahasiswa ketika mengerjakan permasalahan matematis. Keempat, untuk
mengetahui tingkat efisiensi kognitif matematis mahasiswa dalam pembelajaran matematika.
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa yang mengambil mata kuliah Kalkulus Diferensial dan Integral dengan jumlah 64
mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah Pengantar Dasar Matematika. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa usaha mental mahasiswa terhadap soal matematis yang terkategori near
transfer cenderung tinggi. Hal ini menandakan bahwa, mahasiswa mengalami beban kognitif
berlebihan ketika menyelesaikan masalah matematis. Instrumen skala sembilan titik
memiliki kategori reliabilitas yang tinggi (0.82) dan skala peringkat usaha mental sangat
tinggi (0.92). Efisiensi kognitif yang dicapai adalah rendah (-0.15) menandakan bahwa
terjadi ketidakefisienan dalam pembelajaran.
Kata Kunci : Efisiensi kognitif, usaha mental, beban mental, near transfer, pemecahan
masalah matematis
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
39
5
+,-. /0123452065752623
PERAN KEMAMPUAN AWAL DAN KARAKTER SISWA TERHADAP
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS
P27
Chatarina Febriyanti ¹), Ari Irawan ²), dan Luh Putu Widya Andyani³)
Universitas Indraprasta PGRI, Jl Nangka No 58 C Tanjung Barat, Jakarta Selatan,
[email protected]¹), [email protected]²), [email protected]³)
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisia sampai sejauh mana kemampuan awal dan
karakter siswa secara bersama-sama berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis
matematis. Metode penelitian ini dengan menggunakan teknik survey
dengan jumlah
sampel sebanyak 225 siswa yang diambil dari tiga sekolah yang ada di kota Depok. Hasil
penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif yang cukup signifikan antara kemampuan
awal dan karakter siswa secara bersama terhadap kemampuan berpikir kritis. Hal ini dapat
terlihat siswa yang memiliki kemampuan awal yang tinggi dan memiliki karakter yang baik
dapat melakukan proses analisis berpikir kritis matematis yang lebih baik jika dibandingkan
dengan yang meiliki kemampuan awal rendah dan karakter yang kurang baik.
Kata Kunci : Kemampuan Awal, Karakter Siswa, Berpikir Kritis Matematis
A. Pendahuluan
Proses penerimaan siswa baru pada tingkat SMA di Kota Depok masih menggunakan
nilai ujian nasional dengan menggunakan sistem grade. Selain itu ada pula kuota
20% untuk siswa miskin. Hal ini akan membuat input dari siswa yang masuk
kedalam suatu sekolah negeri yang ada di kota depok memiliki kemampuan yang
berda-beda sesuai dengan tingkatan katagori sekolah yang memiliki kualitas baik,
sedang dan kurang. Dalam hal ini tentunya akan berimbas pada kemampuan awal
yang dimiliki oleh siswa pada setiap sekolah menjadi lebih bervariasi.
Herawati, dkk. (2013) menyatakan bahwa dalam proses belajar mengajar, guru akan
menemui perbedaan kemampuan awal yang dimiliki siswa. Oleh karena itu perlu
adanya strategi pembelajaran yang pas agar pembelajaran menjadi lebih efektif.
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
89:
;<=> ?@ABCDEB@FEGEBFBC
PENERAPAN DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN KOIN BERWARNA
DAN DADU UNTUK MEMAHAMKAN KONSEP PELUANG PADA
MAHASISWA STKIP PGRI LUMAJANG
Dana Arif Lukmana
FMIPA Universitas Malang
[email protected]
P:H
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan discovery learning berbantuan
koin berwarna dan dadu untuk memahamkan konsep peluang pada Mahasiswa STKIP PGRI
Lumajang.Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua
siklus.Setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan dan setiap pertemuan berlangsung selama
3x50’ .Subyek penelitian ini adalah mahasiswa semester III kelas A Prodi Pendidikan
Matematika di STKIP PGRI Lumajang yang terdiri dari 12 mahasiswa putra dan 18
mahasiswa putri. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun akademik 20152016.Kegiatan penelitian berupa pembelajaran dengan menggunakan model discovery
learning dengan berbantuan koin berwarna dan dadu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaran dengan discovery learning berbantuan koin berwarna dengan tahapan: 1)
Stimulasi, 2) Identifikasi masalah, 3) Pengumpulan data, 4) Pengolahan data, 5) Verifikasi,
dan 6) Generalisasi, dapat memahamkan konsep peluang pada mahasiswa.
Kata Kunci: Discovery Learning, Koin Berwarna, Dadu, Memahamkan, Peluang.
A. Pendahuluan
Anshar (2000) menyatakan bahwa pembelajaran matematika di perguruan
tinggi perlu diberi penekanan pada aspek: pemahaman konsep dengan baik dan
benar, kekuatan bernalar matematika, keterampilan dalam teknik dan metode dalam
matematika, dan kemampuan belajar mandiri. Namun pentingnya pemahaman
konsep matematika bagi mahasiswa calon guru tidak berjalan seiring dengan
kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep matematika.Hal ini terjadi pada
mahasiswa semester III kelas A Prodi Pendidikan Matematika di STKIP PGRI
Lumajang. Setelah dilakukan observasi diketahui beberapa fakta diantaranya: 1)
kemampuan dasar matematika mahasiswa rendah, 2) mahasiswa kurang antusias
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
IJK
ISBN 978-602-71252-1-6
PENGARUH PENDEKATAN MODIFIKASI-APOS TERHADAP
KEMAMPUAN ABSTRAKSI MATEMATIS DALAM MATA KULIAH
STRUKTUR ALJABAR 1
LJM
Toto Subroto1, M. Dadan Sundawan2
Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati
1
[email protected]
Abstraksi
Penelitian ini untuk melihat pengaruh pendekatan modifikasi-APOS terhadap kemampuan
Abstraksi matematis dalam mata kuliah struktur aljabar 1. Modifikasi-APOS adalah
pendekatan pembelajaran berdasarkan Langkah-langkah teori APOS yaitu Action, Process,
Object, dan Schema. Langkah-langkah tersebut merupakan langkah belajar sesuai dengan
teori kontruktivisme sosial. Modifikasi-APOS (M-APOS) adalah APOS yang dimodifikasi
pada penggunaan komputer dengan menggunakan lembar kerja tugas. Kemampuan abstraksi
adalah proses penggambaran situasi tertentu ke alam suatu konsep yang dapat dipikirkan
(thinkable concept) melalui sebuah konstruksi. Objek penelitian ini adalah mahasiswa
tingkat 3 yang sedang belajar mata kuliah struktur aljabar 1. Dalam penelitian ini
mengunakan eksperimen semu dengan adanya kelas kontrol dan eksperimen, pengambilan
sampelnya menggunakan acak berkelompok. Uji hipotesis statistiknya menggunakan uji-t
karena datanya berdistribusi normal dan variannya homogen. Hasil uji-t dari penelitian ini
diperoleh nilai Signifikansi indeks (Sig. (2-tailed)) 0,014 yang artinya H0 ditolak. Dengan
kata lain terdapat pengaruh yang signifikan pendekatan Modifiaksi-APOS terhadapa
kemampuan abstraksi dalam mata kulaih struktur aljabar 1.
Kata Kunci : Modifikasi-APOS, Kemampuan Abstraksi, Struktur Aljabar 1
A. PENDAHULUAN
Mata kuliah struktur aljabar 1 merupakan mata kuliah yang sudah mulai
mengenalkan konsep matematika secara strukural secara umum. Konsep – konsep
tersebut bisa dilihat dari salahsatu materinya yaitu konsep grup. Grup adalah sifatsifat yang muncul dari hal-hal yang sudah ditemukan atau dipelajari sebelumnya
seperti operasi penjumlahan pada himpunan bilangan bulat. Sifat-sifat pada operasi
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
430
ISBN 978-602-71252-1-6
ANALISIS GAYA BELAJAR (LEARNING STYLES)
DAN PROFIL KECERDASAN MAJEMUK (MULTIPLE INTELLIGENCE)
MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA FKIP UNSWAGATI
CIREBON
P30
Dede Trie Kurniawan, Tarmidzi
FKIP Unswagati Cirebon
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil kecerdasan majemuk dan gaya
belajar pada mahasiswa calon guru matematika di FKIP Unswagati Cirebon. Fokus dari
kajian ini yaitu untuk mendeskripsikan delapan kecerdasan majemuk. Delapan Kecerdasan
majemuk itu adalah kecerdsasan verbal/linguistik, logis matematika, visual/spatial,
kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal dan naturalis dan juga mendeskripsikan
delapan belas gaya belajar. Mulai dari gaya belajar visual, auditori, kinestetik, terbuka,
tertutup, acak intuitif, konkreet berurutan, global, khusus, sintesis analisis, sharper,
menyamaratakan, deduktif, induktif, impulsif dan reflektif..Sebagai mahasiswa calon guru
matematika, mereka haruslah mengenal apa dan bagimana cara mereka menerima,
memproses dan memahmi sebuah informasi dalam belajarnya. Penelitian ini dilakukan pada
program studi pendidikan matematika FKIP Unswagati Cirebon. Mahasiswa calon guru
matematika yang dimaksud adalah mahasiswa semester 1 dan 5 yang mengontrak mata
kuliah berkonten IPA pada program studi pendidikan matematika semester ganjil 2014-2015.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu : 1. Observasi lansung, 2. Angket, 3.
Wawancara, dan 4. Analisis dokumen. Berdasarkan data dan analisis hasil penelitian yang
telah dilakukan tentang gaya belajar dan dominiasi kecerdasan majemuk pada mahasiswa
calon guru matematika dapat disimpulkan bahwa Mahasiswa Calon Guru matematika
memiliki gaya belajar yang beragam. Dosen memiliki kemampuan menciptakan lingkungan
belajar yang yang menyenangkan dan bermakna, tetapi penggunaan strategi pembelajaran
yang kurang tepat menyebabkan kegiatan pembelajaran kurang mampu mengembangkan
kemampuan seluruh mahasiswa. Kecerdasan mejemuk untuk mahaiswa calon guru
matematika didominasi oleh kecerdasan logika matematika dan kecerdasan interpersonal.
Kata kunci : gaya belajar, kecerdasan majemuk, calon guru matematika
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
NNO
PQRS TUVWXYZWU[Z\ZW[WX
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MODEL ROLE PLAYING BERNUANSA PENDIDIKAN KARAKTER PADA
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
]^1
Deni Rosdian
SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon
[email protected]
ABSTRAK
Keefektivan perangkat pembelajaran sangat bergantung pada kreativitas guru dalam
merencanakan, mempersiapkan, dan mengembangkan perangkat pembelajaran, sehingga
mampu diselenggarakannya suatu kegiatan pembelajaran yang dapat menuntaskan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian ini untuk membuat
pengembangan perangkat pembelajaran matematika model role playing bernuansa
pendidikan karakter untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas X
pada materi aplikasi trigonometri valid dan efektif. Model pengembangan perangkat
pembelajaran yang digunakan adalah model pengembangan yang dikemukakan oleh Plomp
yang terdiri dari 5 fase, yaitu: (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase
realisasi/konstruksi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi, tanpa fase yang kelima, yaitu fase
implementasi. Subjek penelitian adalah siswa SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon pada tahun
ajaran 2011/2012, yaitu 16 siswa kelas X.3 (kelas uji coba), 16 siswa kelas X.2 (kelas
kontrol), dan 30 siswa kelasX.1 (simulasi). Data penelitian diperoleh melalui: (1) lembar
validasi, (2) pengamatan, (3) angket, dan (4) tes. Pada proses pengembangan dihasilkan: (1)
perangkat pembelajaran valid, dan (2) uji coba perangkat pembelajarannya efektif yang
ditandai dengan adanya pengaruh positif aktivitas siswa terhadap kemampuan komunikasi
siswa, pembelajaran siswa tuntas, adanya perbedaan kemampuan komunikasi matematis
siswa antara kelas uji coba dengan kelas kontrol, adanya peningkatan kemampuan
komunikasi matematis siswa di kelas uji coba, dan siswa memberikan respon positif
terhadap proses dan komponen pembelajaran.
Kata Kunci:
Pengembangan perangkat, role playing, komunikasi matematis.
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
_`a
bcde fghijkligmlnlimij
KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS
PADA SISWA KELAS VIII TUNA RUNGGU
SEKOLAH LUAR BIASA KARYA MULIA RUTENG
Pop
Igo Samuel Leton
Universitas Katolik Widya Mandira Kupang
[email protected]
ABSTRAK
Setiap insan manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Siswa
tunarunggu merupakan siswa penyandang cacat fisik yang mempunyai keterbatasan, dalam
hal ini mengalami ganggunan pendengaran. Koneksi matematis adalah salah satu
kemampuan yang esensial yang harus dimiliki oleh siswa menegah baik yang mengalami
gaangguan pendengaran maupun tidak (normal). Koneksi matematis merupakan suatu
proses kognitif yang memerlukan usaha untuk mencari hubungan suatu representasi konsep
dan prosedur, memahami antar topik dan mengaplikasikan konsep matematika tersebut
dalam bidang lain atau dalam bidang kehidupan sehari-hari. Dalam membangun kemampuan
koneksi matematika pada siswa tuna runggu, setiap siswa memiliki karekterik yang berbeda.
Oleh karena itu, cukup menarik dilakukan suatu kajian ilmiah untuk melihat bagaimana
kemampuan koneksi pada siswa tunarunggu kelas VIII Sekolah Luar Biasa Karya Mulia
Ruteng .
Kata kunci; kemampuan koneksi matematis, dan siswa tunarunggu.
A. PENDAHULUAN
Dalam menghadapi tantangan era globalisasi saat ini diperlukan sumber daya
manusia yang handal yang memiliki pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif, dan
kemauan kerjasama yang efektif. Sumber daya manusia yang memiliki pemikiran
seperti yang telah disebutkan, lebih mungkin dihasilkan dari lembaga pendidikan.
Salah satu mata pelajaran di sekolah yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut adalah matematika karena matematika memiliki keterkaitan dengan
kehidupan sehari-hari baik masa kini maupun masa mendatang. Sehingga, betapa
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
470
qrst uvwxyz{xv|{}{x|xy
TRIGONOMETRI DASAR PADA PERMASALAHAN RUANG PARKIR
Mohamad Riyadi
Program Studi Pendidikan Matematika UNIKU
Kuningan
[email protected]
P33
Abstrak
Dalam studi ini, dibahas beberapa konsep dasar trigonometri diantaranya perbandingan
sinus, cosines dan tangen. Konsep dasar tersebut diterapkan dalam pemodelan konfigurasi
ruang parkir dengan menentukan besar sudut pada ruang parkir agar banyak ruang
maksimum. Komponen yang diperhatikan adalah lebar jalur akses, panjang dan lebar ruang
parkir serta panjang lahan kosong. Simulasi dilakukan dengan memeriksa besar sudut dari
45o sampai 90o dengan increment 1o . Untuk menentukan banyaknya ruang parkir pada
setiap baris, panjang sisi dikurangi dengan panjang lahan kosong kemudian dibagi
dengan lebar ruang parkir dan diambil bilangan bulat terbesar. Dengan memperhatikan
gerbang masuk/keluar, diperoleh ruang parkir optimal adalah 62 ruang. Tempat parkir yang
ditinjau berbentuk persegi panjang dengan ukuran 200 x 100 ft2.
Kata Kunci : perbandingan trigonometri, ruang parkir, tempat parkir
A. Pendahuluan
Trigonometri telah dimulai sejak jaman kuno sekitar tahun 3100 SM. Pada awalnya,
trigonometri digunakan dalam astronomi, geometri dan pengukuran tanah. Penemu
trigonometri sebagai suatu ilmu pengetahuan telah dimulai oleh Hipparchus (161 –
126 SM) dari bangsa Yunani. Kemudian pada tahun 600 – 1200 M, bangsa Hindu
dan, terutama, bangsa Arab melanjutkan dalam mengembangkan konsep-konsep
trigonometri ini. Pada abad ke-16, seorang bangsa Jerman, yaitu Rhaeticus (1514 –
~€‚ƒ„ …ƒ†‡‚ƒˆ ‰ƒŠ€ƒŠ‹ƒ Œƒ‚ ‚ŒŒ‹ƒ‚ ‰ƒŠ€ƒŠ‹ƒ (~…‰‰) Ž‘ ’Strategi Mengembangkan
Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset“ „‡Œ ‚ŒŒ‹ƒ‚ ‰ƒŠ€ƒŠ‹ƒ ”•– —‚†˜ƒ™ƒŠ ,
š„›‡‚ 6 Februari 2016
479
œžŸ ¡¢£¤¥¦£¡§¦¨¦£§£¤
INTEGRASI NUMERIK KUADRATUR GAUSS-LEGENDRE
DAN APLIKASINYA
Fahrudin Muhtarulloh1, Wahyu Hartono2, Fuad Nasir
Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati Cirebon
1
[email protected]
P34
Abstrak
Rencana penelitian ini secara khusus bertujuan untuk menerapkan metode kuadratur Gauss
Legendre untuk menghitung integral. Dalam hal ini, integral yang akan dicari adalah integral
tentu. Nilai integral tentu tersebut akan didekati secara numerik dengan algoritma yang
ditulis menggunakan Software Mathematica.
Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah (1) metode alternatif yang dapat digunakan
untuk mencari nilai integral tentu fungsi yang kompleks (rumit) (2) mengembangkan bahan
ajar berupa produk softwareperhitungan integral tentu, sehingga diharapkan dapat
membantu mahasiswa dalam mencari nilai integral dengan metode non analitik sekaligus
memahami prosesnya.Target luaran yang diharapkan tercapai setelah penelitian ini
dilaksanakan adalah mempublikasikan hasil penelitian melalui publikasi ilmiah,
prosiding, dan pengayaan produk software. Dengan demikian diharapkan hasil penelitian
dapat bermanfaat secara luas.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan simulasi untuk menguji
produk software (program pencarian integral metode Gauss-Legendre N titik) dengan
serangkaian soal-soal integral.
Kata Kunci : Metode Numerik,Kuadratur Gauss-Legendre,Galat,Integral, Simulasi
A. PENDAHULUAN
Susila (1994) menyatakan bahwa tidak semua permasalahan matematis atau
perhitungan dapat diselesaikan dengan mudah atau dapat diselesaikan dengan
menggunakan perhitungan biasa (metode analitik). Metode analitik seringkali hanya
unggul untuk sejumlah persoalan yang memiliki tafsiran geometri sederhana, padahal
persoalan yang muncul dalam dunia nyata sering melibatkan bentuk dan proses yang
rumit. Akibatnya nilai praktis penyelesaian metode analitik menjadi
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
©ª«
¬­®¯ °±²³´µ¶³±·¶¸¶³·³´
PENINGKATAN KEMAMPUAN SELF CONFIDENCESISWA MELALUI
RESOURCES-BASED LEARNING (RBL) DENGAN PENDEKATAN
SCIENTIFIC
P«5
Deti Ahmatika
Universitas Islam Nusantara, Jl. Soekarno Hatta No. 530, Bandung;
[email protected]
Abstrak
Latar belakang dari penelitian ini adalah rendahnya self confidence siswa SMP. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan self confidence
siswa SMP yang mendapat pembelajaran Resources-Based Learning (RBL) dengan
pendekatan scientific lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran Discovery
Learning (DL) dengan pendekatan scientificbaik secara keseluruhan maupun ditinjau dari
kategori KAM (tinggi, sedang, rendah). Penelitian ini merupakan penelitian kuasi
eksperimen dengan desain penelitian disain kelompok kontrol pretes-postes. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh SMPN kota Bandung, sedangkan sampel dari penelitian ini
adalah kelas VII-7 dan VII-8 di salah satu SMPN di kota Bandung. Instrumen dalam
penelitian ini yaitu angket self confidence untuk mengukur self confidence siswa. Data
diperoleh dari pretes dan postes angket self confidence siswa. Analisis data dilakukan secara
kuantitatif dengan menggunakan uji t dan non-parametrik. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa, peningkatan self confidence siswa melalui Resources-Based Learning (RBL) dengan
pendekatan scientificlebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran Discovery
Learning (DL) dengan pendekatan scientificbaik secara keseluruhan maupun ditinjau dari
kategori tinggi dan sedang. Sedangkan untuk kategori rendah, peningkatan self confidence
siswa melalui Resources-Based Learning (RBL) dengan pendekatan scientificsama dengan
siswa yang mendapat pembelajaran Discovery Learning (DL) dengan pendekatan scientific.
Kata kunci: Resources-Based Learning (RBL), pendekatan scientific, dan self confidence
siswa
A. Pendahuluan
Kepercayaan diri sangat bermanfaat dalam setiap keadaan,kepercayaan diri
juga menyatakan seseorang bertanggung jawab atas pekerjaannya. Kepercayaan diri
memiliki peranan penting dalam pembelajaran matematika agar siswa dapat
berpartisipasi aktif, kreatif dan mandiri selama proses pembelajaran berlangsung.
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
508
¹º»¼ ½¾¿ÀÁÂÃÀ¾ÄÃÅÃÀÄÀÁ
PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DAN KOMUNIKASI
MATEMATIS SISWA SMK DI KABUPATEN CIREBON
Anggita Maharani
Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati Cirebon,
[email protected]
P36
Abstrak
Makalah ini memberikan gambaran hasil penelitian deskriptif eksploratif mengenai
kemampuan berpikir logis dan komunikasi matematis siswa SMK di Kabupaten Cirebon.
Dengan menggunakan One-shot Design, penelitian ini melibatkan deskripsi, pencatatan,
analisis, dan intepretasi yang terjadi pada 39 siswa SMK kelas X Kabupaten Cirebon
Kelompok Teknologi & Rekayasa yang berasal dari dua sekolah yakni SMK Samudra
Nusantara Asjap dan SMK Yami Waled. Hasil penelitian memberikan gambaran Profil
kemampuan berpikir logis pada umumnya masih dalam kategori kurang. Jika dilihat dari
rata-rata skor secara keseluruhan, prosentase skor kemampuan berpikir logis hanya mencapai
28,46% . Sedangkan kemampuan komunikasi matematis pada umumnya masih dalam
kategori cukup. Jika dilihat dari rata-rata skor secara keseluruhan, prosentase skor
kemampuan komunikasi matematis pada beberapa topik bilangan real mencapai 48,46% .
Kata Kunci : berpikir logis, komunikasi matematis, SMK
A. Latar Belakang
Tujuan pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar dan pendidikan
menengah adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan
keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang melalui latihan
bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efisien, dan
efektif. Dari tujuan tersebut terlihat bahwa matematika sangat penting untuk
menumbuhkan nalar atau kemampuan berpikir logis serta sikap positif siswa yang
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan
Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati,
Cirebon 6 Februari 2016
5Æ9
ÇÈÉÊ ËÌÍÎÏÐÑÎÌÒÑÓÑÎÒÎÏ
ANALISIS KORELASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN
PENGHASILAN PERAJIN TENUN SONGKET
Dian Cahyawati S.
Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya, Palembang
e-mail: [email protected]
P37
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan signifikansi dan struktur keeratan hubungan
antar faktor yang terkait dengan penghasilan perajin tenun songket. Populasi penelitian
adalah seluruh perajin tenun songket di Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Sumatera
Selatan. Sampel dipilih dengan quota sampling sebanyak 100 responden wanita perajin
tenun songket. Pengumpulan data dilakukan dengan survey menggunakan kuesioner. Faktorfaktor yang diamati adalah karakteristik perajin tenun songket, karakteristik suami bagi
perajin tenun songket yang sudah menikah, dan karakteristik yang berkaitan dengan kegiatan
menenun. Faktor-faktor yang berkaitan dengan kegiatan menenun songket merupakan
variabel bebas yang dianalisis struktur keeratan hubungannya dengan penghasilan
responden. Analisis data menggunakan analisis korelasi Rank Spearman dan Metode CHAID
untuk mendapatkan struktur keeratan hubungan antar faktor dengan penghasilan perajin
tenun songket. Susunan dari faktor yang memiliki hubungan paling erat hingga lemah,
digambarkan pada dendogram. Faktor-faktor itu adalah harga jual tenun songket, waktu
penyelesaian 1 stel kain songket, jam kerja menenun per hari, dan jumlah hasil kain songket
dalam 1 bulan. Harga jual tenun songket memiliki hubungan yang paling erat dengan
penghasilan perajin tenun songket. Perajin yang menjual tenun songket dengan harga jual
pada kategori 2 (antara 500 – 749 ribu rupiah) memiliki peluang lebih besar untuk
mendapatkan penghasilan lebih tinggi dibandingkan dengan perajin tenun yang menjual
songket dengan harga lebih mahal.
Kata Kunci: korelasi, struktur keeratan hubungan, perajin tenun songket, Metode CHAID
A. PENDAHULUAN
Usaha kerajinan tenun songket yang berada di Kecamatan Indralaya termasuk dalam
kelompok Usaha Kecil. Kriteria Usaha Kecil berdasarkan jumlah tenaga kerja yaitu
yang memiliki 5 sampai 19 orang, sedangkan untuk UKM tenaga kerjanya berjumlah
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
532
ÔÕÖ× ØÙÚÛÜÝÞÛÙßÞàÞÛßÛÜ
PEMBELAJARAN PELANGI MATEMATIKA
UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA
PADA MATA KULIAH KAPITA SELEKTA MATEMATIKA SD
á38
Diar Veni Rahayu
STKIP GARUT, Jl Pahlawan No.32 Tarogong Kidul, Garut,
[email protected]
Abstrak
Salah satu softskill yang perlu dimiliki oleh mahasiswa dalam rangka menghadapi MEA
adalah kemandirian belajar. Dengan memiliki kemandirian belajar yang baik, mahasiswa
dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal. Kenyataannya
masih banyak mahasiswa yang belum memiliki kemandirian belajar yang baik khususnya
pada mahasiswa tingkat pertama yang mengontrak mata kuliah Kapita Selekta Matematika
SD. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa pada mata
kuliah Kapita Selekta Matematika SD melalui penerapan model Pembelajaran Pelangi
Matematika. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisisdeskriptif dimana setiap perlakuan yang diberikan diamati melalui lembar observasi aktivitas
belajar mahasiswa dan lembar observasi aktivitas dosen ketika mengajar di dalam kelas.
Untuk mengetahui hasil dari perlakuan yang telah diberikan, dilakukan melalui tes akhir dan
pemberian angket kemandirian belajar. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini antara lain
menunjukkan bahwa penerapan model Pembelajaran Pelangi Matematika
mampu
membawa mahasiswa ke dalam situasi pembelajaran yang lebih bermakna dan
menyenangkan. Strategi pengelompokan mahasiswa secara homogen memunculkan
kemandirian dan rasa percaya diri mahasiswa untuk menyelesaikan tugas belajar yang
dihadapi. Peningkatan kemandirian belajar mahasiswa berada pada kategori tinggi dan
mahasiswa memiliki sikap yang positif terhadap penerapan model Pembelajaran Pelangi
Matematika Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penerapan model Pembelajaran Pelangi
Matematika dapat meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa khususnya pada mata
kuliah Kapita Selekta Matematika SD.
Kata Kunci: kemandirian belajar, model pembelajaran pelangi matematika
A. Pendahuluan
Untuk memajukan suatu bangsa, diperlukan adanya perhatian khusus pada bidang
pendidikan. Perhatian tersebut salah satunya bisa diwujudkan melalui upaya
penataan sistem dan peningkatan mutu pendidikan. Salah satu faktor utama yang
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
54â
ãäåæ çèéêëìíêèîíïíêîêë
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMK
Eva Tri Wahyuni
STKIP Sebelas April Sumedang, Jln. Angkrek Situ No.19,
Sumedang;[email protected]
P 39
Abstrak
Penelitian ini berfokus pada upaya untuk mengetahui pencapaian dan peningkatan
kemampuan pemahaman matematis siswa ditinjau berdasarkan pembelajaran dan
kemampuan awal matematis (KAM) siswa. Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen
dengan populasi adalah seluruh siswa kelas X salah satu SMK Swasta di Sumedang. Sampel
diambil dua kelas dari sebelas kelas X secara purposive. Sampel yang terlibat sebanyak 64
siswa, 31 siswa kelas eksperimen dan 33 siswa kelas kontrol. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini meliputi tes kemampuan pemahaman matematis. Analisis data
menggunakan uji Mann-WhitneyU, dan uji ANOVA dua jalur dengan interaksi. Berdasarkan
hasil analisis data diperoleh kesimpulan: (1) Secara keseluruhan dan pada kategori
KAMsedang dan rendah, pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahaman matematis
siswa yang mendapat Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) lebih baik daripada siswa yang
mendapat pembelajaran ekspositori. Sedangkan pada kategori KAM tinggi, tidak terdapat
perbedaan pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahaman matematis antara
siswayang belajar dengan PBM dan ekspositori; dan (2) Tidak terdapat interaksi antara
faktor pembelajaran dan faktor KAM terhadap pencapaian kemampuan pemahaman
matematis siswa.
Kata kunci : pembelajaran berbasis masalah (PBM), pemahaman matematis.
A. Pendahuluan
Berdasarkan Kurikulum 2013 yang saat ini sedang berjalan, diharapkan pendidikan
di Indonesia akan lebih meningkat. Tidak hanya meningkatkan kualitas hasil belajar
tetapi kualitas proses belajar siswa. Kemendikbud (2014: 4) menyatakan bahwa
Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi yang sangat diperlukan
sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas
yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2)
manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
560
ðñòó ôõö÷øùú÷õûúüú÷û÷ø
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN
PROBLEM POSING DENGAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN MASALAH SISTEM
PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII F
SMPN 1 BULAKAMBA TAHUN 2013/2014
Faizal Ananda Tohara Al Ghazali
Pý0
Pascasarjana UPI Bandung, Guru SMPN 1 Bulakamba Kab. Brebes
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah melalui penerapan strategi pembelajaran pengajuan soal dengan
memanfaatkan tutor sebaya dapat meningkatkan keaktifan siswa, kerja sama dan
kemampuan siswa menyelesaikan masalah sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV) di
kelas Kelas VIII A Semester 2 SMPN 1 Bulakamba. Subjek penelitian adalah siswa kelas
VIII A SMPN 1 Bulakamba yang berjumlah 38 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2
siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan
dan refleksi. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswa
dalam menyelesaikan masalah SPLDV. Berdasarkan hasil refleksi pada silklus I dihasilkan
antara lain: 1) waktu yang dipergunakan dalam membahas materi ajar tidak efektif, 2) siswa
kurang berani dalam mengajukan soal, 3) masih banyak kelompok yang mengalami kesulitan
dalam mengajukan soal dan menyelesaikannya dengan memanfaatkan tutor sebaya. 4) Tutor
sebaya kurang maksimal dalam mengatasi masalah kelompoknya. Analisis hasil post test I
prosentase banyaknya siswa yang tuntas belajar 78,95 % dengan nilai rata-rata 76,71, jadi
secara klasikal ketuntasan belajar belum tercapai. Sedangkan hasil refleksi pada siklus II
yakni: 1) alokasi waktu sudah efektif, 2) siswa sudah berani mengajukan soal, 3) kerja
kelompok siswa dengan memanfaatkan tutor sebaya sudah optimal. 4) Analisis hasil post test
siklus II prosentase banyaknya siswa yang tuntas belajar 89,47 % dengan nilai rata-rata
81,71 , jadi secara klasikal ketuntasan belajar tercapai. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa keaktifan, kerja sama siswa dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah
SPLDV dapat ditingkatkan dengan penerapan strategi pembelajaran pengajuan soal dengan
memanfaatkan tutor sebaya.
Kata Kunci : Pengajuan Soal, Tutor Sebaya
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
þÿ
577
EVALUASI BAGIAN FORMAL-RHETORICAL DAN PROBLEM-CENTERED
DARI BUKTI MATEMATIS
4
Hasan Hamid
FKIP Universitas Khairun Ternate, Pendidikan Matematika;
[email protected]
Abstrak
Tulisan ini merupakan hasil dari penelitian pendahuluan yang ditujukan untuk melakukan
evaluasi proses pembuktian dari mahasiswa pendidikan matematika dalam melakukan
pembuktian dengan menggunakan formal-rethorical part dan problem centered part sebagai
struktur bukti. Deskripsi kombinasi pemahaman terhadap formal-rethorical part dan
problem centered part dalam membuktikan lemma, teorema dan akibat (corollary) dalam
Analisis Real akan memunculkan sisi kreatif dari mahasiswa dalam memahami dan
memvalidasi serta mengkonstruksi bukti. Bagian formal-rethorical part kadang dikatakan
sebagai framework (kerangka) bukti dari bukti sedangkan bagian problem centered
bergantung secara murni pada pemecahan masalah matematis, intuisi, dan pemahaman yang
lebih yang terkait dengan konsep. Selden dan Selden (2013) menyatakan bahwa dua aspek
dari struktur bukti ini merupakan genre bukti..
Kata Kunci: Bukti, formal-rethorical, problem centered
A.
Pendahuluan
Di dalam matematika, bukti adalah serangkaian argumen logis yang menjelaskan
kebenaran suatu pernyataan, yang dimaksud logis di sini adalah semua langkah pada
setiap argumen harus di justifikasi oleh langkah sebelumnya. Menurut Healy dan
Hoyles (Cheng & Lin, 2009, hlm. 124) bukti dalam matematika adalah jantung
pemikiran matematika dan penalaran deduktif. Sedangkan menurut Yuanqian Chen
(2008, hlm. 398) bukti adalah langkah-demi-langkah yang mendemonstrasikan suatu
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
587
PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS
PESERTA DIDIK ANTARA YANG MENGGUNAKAN
MODEL DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING
Hetty Patmawati
Pend. Matematika FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya
[email protected]
P42
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kemampuan berpikir kritis
matematis peserta didik antara yang menggunakan model Discovery Learning dengan model
Problem Based Learning dan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap pembelajaran
matematika yang menggunakan model Discovery Learning dan Problem Based Learning.
Peserta didik kelas VIII SMPN 4 Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah penelitian
eksperimen. Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal tes kemampuan berpikir kritis
matematis bentuk uraian dan angket sikap.Teknik pengumpulan data dengan memberikan tes
kemampuan berpikir kritis dan menyebarkan angket tentang sikap terhadap
pembelajaranDiscovery Learning dan Problem Based Learning. Teknik analisis data
menggunakan uji perbedaan dua rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data,
analisis data dan pengujian hipotesis diperoleh simpulan bahwakemampuan berpikir kritis
matematis peserta didik yang menggunakan model Discovery Learning lebih baik daripada
model Problem Based Learning.
Kata kunci: Berpikir Kritis Matematis, Discovery Learning, Problem Based Learning
A. Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi sekarang ini
telah membawa perubahan hampir diseluruh aspek kehidupan manusia, dengan
adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa Indonesia dituntut
bersaing di segala bidang. Hal ini harus disertai dengan kesiapan generasi penerus
bangsa baik mental, keterampilan dan wawasan yang dapat menunjang kondisi
tersebut.
Salah satu tolak ukur keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran dapat dilihat
dari tumbuh kembangnya daya pikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
598
!"#$!%$&$!%!"
DESAIN DIDAKTIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA
PADA MATERI BALOK DAN KUBUS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Hj. Epon Nur’ aeni L1), Muhammad Rijal Wahid Muharram2)
P43
UPI Kampus Tasikmalaya; Tasikmalaya;
1)
[email protected]) [email protected]
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh learning obstacle yang dialami siswa kelas IV SD ketika
kesulitan untuk menyelesaikan soal pemahaman matematis pada konsep balok dan kubus.
Siswa belum memahami terkait konsep balok dan kubus.Maka dengan hal itu peneliti
menyusun dan mengembangkan desain didaktis.Lokasi penelitian berada di SD Negeri 1
Pengadilan. Penelitian ini menggunakan Penelitian Desain Didaktis. Analisis datanya
menggunakan metode kualitatif.Instrumen dalam peneletian ini menggunakan instrumen
berupa tes tertulis.Peneliti pun menyusun alur proses pembelajaran berupa HLT beserta
ADP. Hasil penelitian ini adalah suatu desain didaktis alternatif yang dapat digunakan dalam
pembelajaran matematika SD.
Kata kunci: Desain didaktis, pemahaman matematis, konsep balok dan kubus
A. Pendahuluan
Pembelajaran geometri pada konsep balok dan kubus sangat penting
dipelajari untuk siswa SD. Konsep ini, sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya pada bentuk benda-benda di lingkungan sekitar. Hal tersebut sejalan
dengan NCTM (2000) yang menjelaskan bahwa terdapat lima standar isi dalam
pembelajaran matematika yang salah satunya adalah geometri (geometry). Geometri
ini menjadi salah satu cabang matematika yang dipelajari dalam matematika di
sekolah. Geometri memiliki peluang lebih besar untuk dipahami siswa dibandingkan
cabang matematika yang lain karena ide-ide geometri seperti titik, garis, bidang dan
ruang sudah dikenal oleh siswa sejak sebelum mereka masuk sekolah.
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
6'4
()*+ ,-./012/-3242/3/0
ANALISIS KURIKULUM MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH
INDONESIA DAN SINGAPURA
KAITANNYA DENGAN KOMPETENSI GURU MATEMATIKA
Ida Nuraida
Dosen Pendidikan Matematika FKIP Universitas Galuh Ciamis
Email: [email protected]
544
Abstrak
Penulisan paper ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta bahwa konten kurikulum matematika
sekolah menengah yang diterapkan di Indonesia terlalu padat dan luas, sehingga guru
matematika yang mengampu mata pelajaran tersebut merasa kewalahan dan tidak bisa
mengejar target yang distandarkan oleh kurikulum.Penulisan artikel ini juga bertujuan untuk
mengetahui kedalaman dan keluasan kurikulum Matematika Sekolah menengah di Indonesia
dan Singapura serta untuk mengetahui keterkaitan antara kurikulum tersebut dengan
kompetensi guru Matematika Sekolah Menengah di Indonesia.Kurikulum Matematika
sekolah Menengah yang diterapkan di Indonesia begitu banyak dan luas, dansetelah
dianalisis ternyata kurikulum matematika sekolah menengah di Indonesia kurang begitu
mendalam dalam konten materinya.Kurikulum Matematika di Singapura lebih mendalam
materinya, sehingga peserta didik lebih mahir dalam memahami materi tersebut. Hal ini
menjadi tanda tanya besar kalangan pendidikan, khususnya kalangan para praktisi
pendidikan matematika. Berkaitan dengan kurikulum matematika tersebut berimbas pada
kompetensi yang dimilki guru matematika, karena guru matematika dituntut untuk lebih
memahami konten materi yang terdapat dalam kurikulum matematika tersebut, bahkan guru
harus lebih memahami konten materi di atas standar kurikulum.
Kata Kunci: Analisis, kurikulum matematika, sekolah menengah, kompetensi
A. Pendahuluan
Berdasarkan fakta di lapangan yang terjadi di masayarakat Indonesia dan
menjadi topik pembicaraan yaitu tentang apa itu matematika, apa itu matematika
sekolah, dan mengapa matematika diajarkan di sekolah. Masyarakat juga mengetahui
dalam kehidupan sehari-hari sering berkaitan dengan matematika, tetapi mereka
tidak menyadari pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari. Mereka
berasumsi bahwa matematika tidak perlu diajarkan di sekolah, mereka berpendapat
bahwa dalam kehidupan sehari-hari merupakan pembelajaran matematika juga. Hal
ini harus dibenahi oleh pendidik dan tenaga kependidikan juga para praktisi
pendidikan yang peduli pada perkembangan pendidikan khususnya pembelajaran
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
630
6789 :;<=>?@=;A@B@=A=>
SELF REGULATED LEARNING MAHASISWA
PENDIDIKAN MATEMATIKA
In in Supianti
Universitas Pasundan, Jl. Sumatera No. 41 Bandung 40117
[email protected]
P45
ABSTRAK
Self Regulated Learning (SRL) merupakan kemampuan seseorang dalam (1) merancang
belajarnya sendiri sesuai dengan keperluan atau tujuan individu yang bersangkutan; (2)
memilih strategi dan melaksanakan rancangan belajarnya; (3) memantau kemajuan
belajarnya sendiri, mengevaluasi hasil belajarnya dan membandingkannya dengan standar
tertentu. SRL penting dimiliki oleh mahasiswa pendidikan matematika dalam menyelesaikan
pendidikannya,namun berdasarkan hasil pengamatan, SRL mahasiswa pendidikan
matematika masih rendah.Untuk meningkatkannya diperlukan model, strategi, dan
pendekatan pembelajaran yang efektif, yang dapat memberikan keleluasaan bagi mahasiswa
dalam meningkatkan SRLnya.Artikel ini merupakan studi pustaka yang menerangkan
pengertian dan pentingnya SRL, juga model pembelajaran yang secara teori dapat
meningkatkan SRL mahasiswa.
Kata Kunci: Self Regulated Learning, Pendidikan Matematika
A. PENDAHULUAN
Kemandirian belajar merupakan komponen penting dalam pembelajaran
matematika. Long (Sumarmo, 2010), memandang belajar sebagai proses kognitif
yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti keadaan individu, pengetahuan
sebelumnya, sikap, pandangan individu, konten, dan cara penyajian. Satu sub-faktor
penting
dari
keadaan
individu
yang
mempengaruhi
belajar
adalah
kemandirianbelajar.Wang et al. (dalam Abdullah dan Iannone, 2010:3) menunjukkan
bahwa yang terlibat pada prestasi tinggi siswa adalah aktivitas kemandirian
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
643
CDEF GHIJKLMJHNMOMJNJK
PENERAPAN ANALISA TIME SERIES TERHADAP NILAI MATEMATIKA
DI SMAN 3 CIMAHI
1
2
3
P46
Imam Nulhakim , Pattahuddin , Kamaruddin
Institut Teknologi Bandung, Jl.Tamansari no 64, Bandung;
Jl.Tamansari no 64, Bandung;
1
[email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Time series merupakan serangkaian pengamatan berdasarkan pada urutan waktu dengan
mempelajari pola gerakan nilai-nilai variabel pada satu interval waktu. Berdasarkan
pengamatan tersebut dapat dilihat suatu model yang dapat digunakan untuk memprediksi
kejadian pada periode berikutnya. Hal yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah
memprediksi secara kuantitatif terjadinya perubahan dan perkembangan kemampuan
penguasaan materi pada pelajaran matematika yang ada di SMAN 3 Cimahi yang dilihat
dari pencapian nilai ulangan harian siswa. Metode yang digunakan adalah Autoreressive
Integrated Moving Average (ARIMA). Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah nilai matematika siswa semenjak masuk ke SMAN 3 Cimahi pada tahun 2012
sampai dengan ujian nasional pada tahun 2014. Didapatkan hasil nilai ujian ke- siswa
dipengaruhi oleh dua nilai ujian terakhir sebelum ujian yang akan dihadapi (waktu ke
1dan
2).
Kata Kunci : ARIMA, Stasioner, Forecast
A. Pendahuluan
Time series merupakan serangkaian pengamatan berdasarkan pada urutan waktu
dengan mempelajari pola gerakan nilai-nilai variabel pada satu interval waktu.
Berdasarkan pengamatan tersebut dapat dilihat suatu model yang dapat digunakan
untuk memprediksi kejadian pada periode berikutnya. Hal yang akan dikaji dalam
penelitian ini adalah memprediksi secara kuantitatif terjadinya perubahan dan
perkembangan kemampuan penguasaan materi pada pelajaran matematika yang ada
di SMAN 3 Cimahi yang dilihat dari pencapian nilai ulangan harian siswa.
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
652
PQRS TUVWXYZWU[Z\ZW[WX
PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL SILVER TERHADAP
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP
Inri Rahmawati
STKIP Muhammadiyah Kuningan
Jln. R.E Martadinata No. 26, Kuningan
[email protected]
P4]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pembelajaran Inkuiri Model Silver
terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis baik secara keseluruhan
maupun ditinjau dari kemampuan awal matematik siswa. Penelitian ini merupakan penelitian
kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol non-ekuivalen. Populasi pada penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas VIII salah satu SMP Negeri di Bandung. Dengan teknik
purposive sampling diambil dua kelas sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan,
(1)Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan
pembelajaran Inkuiri Model Silver lebih baik daripada siswa yang menggunakan
pembelajaran biasa. (2) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang
menggunakan pembelajaran Inkuiri Model Silvertidak berbeda secara signifikan ditinjau dari
kemampuan awal matematika (atas, tengah, bawah).
Kata kunci:pembelajaran Inkuiri model Silver, kemampuan pemecahan masalah matematis.
A. Pendahuluan
Suatu situasi merupakan masalah bagi seseorang jika ia menyadari keberadaan
situasi tersebut, mengakui bahwa situasi tersebut memerlukan tindakan, akan tetapi
tidak dengan segera dapat menemukan pemecahannya (Bell, 1978:310). Berdasarkan
pengertian masalah dari Bell, maka pertanyaan atau soal matematika dapat
dipandang sebagai sebuah masalah jika siswa merasa pertanyaan atau soal tersebut
merupakan sesuatu yang perlu diselesaikan, namun siswa tidak dapat dengan segera
menemukan solusinya. Lebih lanjut menurut Ruseffendi (2006:335) masalah dalam
matematika adalah suatu persoalan yang mampu diselesaikan oleh siswa tanpa
menggunakan cara atau algoritma yang rutin. Suatu persoalan atau pertanyaan bagi
siswa dapat menjadi suatu masalah jika siswa tersebut tidak memiliki suatu cara
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
664
^_`a bcdefghecihjheief
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP
KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MAHASISWA TINGKAT 1
PADA PERKULIAHAN STATISTIKA DASAR DI FKIP UNSWAGATI
CIREBON
P48
1)
2)
3)
Setiyani, Anggita Maharani, Nurul Ikhsan karimah
Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati
1)
[email protected], 2)[email protected],
3)
[email protected]
Abstrak
Kemampuan representasi merupakan salah satu kemampuan yang harus diperhatikan oleh
dosen dalam pelaksanaan pembelajaran matematika. Kemampuan representasi dapat
membantu mahasiswa dalam mengkomunikasikan pemikiran mereka. Namun pada
kenyataannya kemampuan representasi mahasiswa tingkat 1 pada mata kuliah statistika
dasar masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model berbasis
masalahterhadap kemampuan representasi matematis mahasiswa. Metode penelitian yang
digunakan adalah Quasi Eksperimen. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa tingkat 1
pendidikan matematika Universitas Swadaya Gunung jati (Unswagati) Cirebon dan untuk
teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Sampel
dalam penelitian ini adalah kelas 1 C yang berjumlah 22 mahasiswa. Pengambilan data
dilakukan dengan memberikan tes sebelum dan sesudah pembelajaran dengan perlakuan.
Pengolahan data menggunakan uji regresi dengan menggunakan bantuan Statistical Product
and Service Solution (SPSS )versi 17. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas berpengaruh
pada kemampuan representasi matematis mahasiswa, peningkatan kemampuan representasi
matematis dilihat dari gain skor dalam kategori sedang.Pengaruh aktivitas mahasiswa
menggunakan model PBL sebesar 41,9 terhadap kemampuan representasi matematis.
Pembelajaran berbasis masalah ini memberikan masalah di awal pembelajran, sehingga
peran dosen dalam membimbing mahasiswa harus optimal.
Kata kunci: Pembelajaran berbasis masalah, aktivitas mahasiswa, kemampuan
representasi matematis
A. PENDAHULUAN
Pembelajaran matematika di setiap jenjang pendidikansetidaknya harus
membekali peserta didik dengan lima standar kemampuan matematis. Pernyataan ini
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
678
ISBN 978-602-71252-1-6
MASALAH BILLIARD AL HASSAN
UNTUK JAJARAN GENJANG
Imam Nulhakim1, Oki Neswan2
Institut Teknologi Bandung, Jl.Tamansari no 64, Bandung;
1
[email protected], [email protected]
P49
Abstrak
Masalah yang dibicarakan adalah salah satu bentuk dari Masalah Biliard Al Hassan atau
Alhazen Billiard Problem. Misalkan terdapat sebuah meja billiard berbentuk jajaran genjang,
sebut
, dan sebuah bola putih terletak pada sisi
dari meja billiar, sebut titik .
Pertanyaan yang akan dijawab adalah adakah titik
pada sisi
sehingga apabila bola
putih ditembakan ke titik , maka bola akan memantul ke sisi
, ke sisi
, dan kembali
ke titik . Pada makalah ini diberikan syarat jarak ke , tergantung pada besar ∠
dan
panjang sisi
, yang menjamin eksistensi titik tersebut di atas.
Kata Kunci : Pencerminan, Jajaran genjang, pantulan
A. Pendahuluan
Misalkan terdapat sebuah meja biliard yang berbentuk jajaran genjang dan sebuah
bola putih yang terletak pada salah satu sisi meja biliar. Misal titik P mewakili posisi
bola putih yang terletak pada salah satu sisi dari jajaran genjang ABCD, sebut pada
sisi AB. Pertanyaan yang akan dijawab ialah menemukan titik Q pada sisi BC
sehingga apabila bola putih ditembakan ke titik Q, maka bola akan memantul ke sisi
CD, DA dan kembali ke titik P yang merupakan lintasan dari jajaran genjang
ABCD.
B. Pembahasan
Meja Biliar Berbentuk Jajaran Genjang
Pada koordinat cartesius, jika alas dari jajaran genjang
adalah sisi AB yang
memiliki panjang � untuk � ≥ 1 dan garis AB berhimpit dengan sumbu-x serta sisi
AD memiliki panjang 1 dengan ∠
= � dengan � merupakan sudut tumpul. Jika
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2 6 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
68k
lmno pqrstuvsqwvxvswst
KAJIAN MODEL MATEMATIKA EKSPONENSIAL DAN LOGISTIK
DENGAN CONTOH APLIKASINYA PADA PERTUMBUHAN POPULASI
BAKTERI PANTOEA AGGLOMERANSDI MEDIUM LURIA BERTANI CAIR
SISTEM BATCH CULTURE
Pk0
Herri Sulaiman1, Dian Permana Putri2
Pendidikan Matematika FKIP Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
1
[email protected]
Abstrak
Pertumbuhan populasi disebut juga sebagai dinamika pertumbuhan populasi. Dalam
menggambarkan dinamika pertumbuhan populasi yang terjadi pada makhluk hidup, sangat
diperlukan suatu analisis yang mengacu pada pendekatan matematis. Salah satu model yang
dipakai untuk menganalisis pertumbuhan dinamika pertumbuhan populasi tersebut adalah
model eksponensial dan logistik, dimana pemodelannya menggunakan pendekatan
matematis dengan asumsi yang menyesuaikan pada pola pertumbuhan bakteri, dimana
individu-individu di dalam populasi seragam dengan laju reproduksi yang tetap sepanjang
waktu. Model pertumbuhan bakteri dikonstruksikan dari suatu model matematika. Sebelum
mengkonstruksikan model matematika diperlukan terlebih dahulu teori-teori dari fungsi
eksponensial, turunan serta teori-teori lain yang mendukung. Penelitian ini dilakukan untuk
menerapkan model matematika eksponensial dan logistik pada pertumbuhan populasi bakteri
Pantoea Agglomerans yang ditumbuhkan dalam media luria bertani cair. Data populasi
bakteri yang digunakan merupakan hasil pengukuran kekeruhan (optical density)
menggunakan spektrofotometri dengan panjang gelombang 420 nm dimana teknik analisis
data menggunakan bantuan softwere MAPPLE versi 15. Berdasarkan tabel dan grafik/plot
dari pertumbuhan tingkat kekeruhan populasi bakteri dapat disimpulkan bahwa model
matematika yang lebih mampu memberikan gambaran objeknya adalah model logistik,
karena untuk waktu yang tak terbatas model logistiklah yang menyerupai objeknya,
disamping itu kurva model eksponensial selalu naik sampai tak terhingga dan tidak
sebanding dengan jumlah nutrien/makanan yang tetap.
Kata kunci: model eksponensial, model logistik, medium luria bertani cair
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
701
yz{| }~€‚ƒ€~„ƒ…ƒ€„€
ETHNOMATHEMATICS SEBAGAI SALAH SATU LANDASAN
PEDAGOGIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI BALI
Jero Budi Darmayasa
Universitas Borneo Tarakan, Jl. Amal Lama No. 1 Tarakan,
Tarakan-Kalimantan Utara,
[email protected]
†51
ABSTRAK
Ethnomathematics merupakan bidang kajian yang relatif baru, dalam bentuk kajian
yang koheren. Sebagai kajian yang baru berkembang dalam kurun waktu 50 tahun terakhir,
Ethnomathematics memberikan sumbangsih dalam eksplorasi nilai-nilai luhur budaya
masyarakat, termasuk masyarakat Bali. Ethnomathematics dapat berperan sebagai jembatan
penghubung antara pelestarian budaya dan kearifan lokal dengan kemajuan teknologi dan
seni melalui ilmu pengetahuan. Dalam pendidikan formal, masuknya konsep
Ethnomathematics khususnya dalam bidang pendidikan matematika memberikan ruang
untuk dijadikan sebagai landasan dalam pelaksanaan pendidikan. Dalam hal itu
Ethnomathematics dapat dijadikan sebagai landasan pedagogik pembelajaran matematika.
Studi kasus untuk masyarakat Bali, mengingat beranegaragamnya budaya Bali yang telah
diakui oleh masyarakat internasional dan telah diekplorasinya berbagai konsep matematika
di dalamnya, maka sangat memungkinkan mendudukan Ethnomathematics sebagai salah
satu landasan pedagogik dalam pelaksanaan pembelajaran matematika. Penerapannya dapat
disesuaikan dengan konsep matematika yang termuat di dalamnya.
Kata Kunci: Ethnomathematics, Landasan Pedagogik, Pembelajaran Matematika,
Budaya Bali
A. Pendahuluan
Karakter bangsa menjadi topik yang selalu diangkat dalam berbagai diskusi di
Indonesia saat ini. Hangatnya topik karakter bangsa berkatian dengan peliknya
permasalahan sosial yang terjadi sepanjang tahun. Banyak pihak yang mengklaim
akar permasalahannya adalah masalah karakter bangsa. Dalam kaitan membangun
karakter bangsa, kearifan lokal dan budaya memegang peranan penting. Kearifan
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
7‡‡
ˆ‰Š‹ ŒŽ‘’“’”’“
PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS ANTARA
SISWAYANG BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN WKA
MENGGUNAKAN STRATEGI SCAFFOLDINGDENGAN SISWA YANG
BELAJAR MENGGUNAKANPEMBELAJARAN KONVENSIONALDI SMA
NEGERI JAKARTA UTARA
•5–
Joko Soebagyo
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung; STT Wastukancana, Purwakarta;
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kemampuan pemahaman matematis antara
siswa dengan pemanfaatan web Khan Academy menggunakan strategi Scaffolding dan siswa
yang memperoleh pembelajaran dengan pembelajaran konvensional pada siswa SMAN
Jakarta Utara. Populasi penelitian adalah siswa kelas X IPA SMA Negeri di Jakarta Utara.
Sampel penelitian adalah siswa kelas X IPA dengan sampel dua kelas (kelas eksperimen dan
kelas kontrol) di SMA Negeri di Jakarta Utara. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi
eksperimen dengan instrumen penelitian berupa tes kemampuan pemahaman matematis.
Tahapan penelitian dimulai dengan observasi di SMA Negeri Jakarta Utara, wawancara
dengan sekolah sampel, perencanaan pembelajaran, pembuatan instrumen, pelaksanaan
pembelajaran, dan pelaksanaan tes. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif
pada data hasil tes akhir untuk melihat perbedaan rerata antara kedua kelompok sampel di
satu sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan
pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan
pemanfaatan web Khan Academy menggunakan strategi Scaffolding dengan siswa yang
memperoleh pembelajaran konvensional.
Kata Kunci :Kemampuan Pemahaman Matematis, Web Khan Academy, Scaffolding
A. PENDAHULUAN
Bulan Desember 2013, The Programme for International Student Assessment (PISA)
merilis hasil penilaiannya yang dilakukan di tahun 2012 terhadap siswa berusia 15
tahun di bidang matematika, membaca, dan sains. Menurut data (OECD, PISA 2012
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
—26
˜™š› œžŸ ¡¢Ÿ£¢¤¢Ÿ£Ÿ PERMAINAN DINAMIS LINEAR KUADRATIK BERKENDALA LUNAK
BERJUMLAH NOL LINGKAR TERBUKA SISTEM DESKRIPTOR
DENGAN KENDALI TETAP UNTUK PEMAIN PERTAMA
Muhammad Wakhid Musthofa
P5¥
Jurusan Matematika UIN Sunan Kalijaga, Jl. Marsda Adisucipto No. 1 Yogyakarta,
[email protected]
Abstrak
Dalam makalah ini dibahas syarat perlu dan cukup keberadaan solusi keseimbangan titik
pelana lingkar terbuka dari suatu permainan dinamis linear kuadratik berkendala lunak
berjumlah nol dengan struktur informasi lingkar terbuka untuk sistem deskriptor dengan
mengasumsikan pemain pertama menggunakan kendali yang tetap untuk mengontrol sistem.
Langkah pertama untuk mencari solusi keseimbangan titik pelana tersebut adalah dengan
mentransformasi permainan dinamis sistem deskriptormenjadi permainan dinamis sistem
biasa (sistem nonsingular) yang tereduksi dengan menggunakan bentuk kanonik Weierstrass.
Setelah tertransformasi menjadi permainan dinamis sistem biasa, berikutnya akan diturunkan
syarat perlu dan cukup keberadaan keseimbangan titik pelana lingkar terbuka dengan
memanfaatkan hasil-hasil yang telah diperoleh pada sistem nonsingular.Setelah
keseimbangan titik pelana dikonstruksikan untuk kasus yang umum, selanjutnya akan
dikonstruksikan keseimbangan titik pelana pada kasus pertama menggunakan kendali yang
tetap. Hasil analisis menunjukkan bahwa keberadaan keseimbangan titik pelana lingkar
terbuka pada kasus ini tetap dapat diturunkan dari kasus yang umum.
Kata Kunci :permainan dinamis linear kuadratik berkendala lunak berjumlah nol; struktur
informasi lingkar terbuka; sistem deskriptor; kendali tetap untuk pemain pertama.
A. Pendahuluan
Permainan dinamis adalah sebuah model matematika yang merepresentasikan suatu
konflik diantara berbagai pihak yang mengendalikan suatu sistem dinamik dan
masing-masing pihak berusaha meminimalkan fungsi ongkos mereka dengan
memberikan sebuah kendali pada sistem dinamik tersebut.Pihak yang dimaksud
dalam hal ini dapat berupa dapat berupa orang, organisasi maupun pemerintah.
Beberapa subyek kajian yang menerapkan konsep permainan dinamis diantaranya
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
¦§¨
©ª«¬ ­®¯°±²³°®´³µ³°´°±
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS MATEMATIS MELALUI
PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK
Kadir 1) and Shifa Fauziah 2)
P·§
Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Jln. Ir. Juanda 95
1
[email protected] ¶[email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peningkatan kemampuan menulis
matematika dan aktivitas siswa melalui pendekatan Pendidikan Matematika Realistik.
Penelitian dilaksanakan di MIN Bantargebang Tahun Pelajaran 2014/2015. Metode
penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan
dalam dua siklus dengan tahapan: perencanaan, pelaksanaan, obervasi dan refleksi.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, catatan lapangan dan tes. Hasil
penelitian mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan menulis matematis siswa.
Siswa secara bertahap meraih skor di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70 pada akhir
siklus II. Peningkatan kemampuan menulis matematis tersebut meliputi dimensi ketepatan,
penggunaan istilah matematis, dan penjelasan berpikir matematis. Selain itu, hasil penelitian
juga menunjukkan peningkatan partisipasi aktif siswa dari 55,83% siklus I menjadi 77,78%
di siklus II.
Kata Kunci: Kemampuan Menulis Matematis, Aktivitas Siswa, Pendekatan
Matematika Realistik
A. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia yang memiliki keunggulan daya saing adalah investasi masa
depan bangsa. Pendidikan mempunyai peran dan fungsi yang sangat strategis untuk
meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia. Hal sesuai dengan
Undang-undang RI tentang Sisdiknas nomor 20 Tahun 2003, yang berbunyi:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
¸¹¸
º»¼½ ¾¿ÀÁÂÃÄÁ¿ÅÄÆÄÁÅÁÂ
QUANTUM LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ǹ¹
Khairunnisa
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,Ciputat Timur, Tangerang Selatan,
[email protected]
Abstrak
Makalah ini menganalisa kegiatan pembelajaran matematika di suatu Sekolah Dasar Islam
(SDI) yang menggunakan metode Quantum Learning(QL), suatu metode yang diperkenalkan
oleh DePorter dan Hernacki, sehingga menjadikan pelajaran tersebut sebagai pelajaran yang
menyenangkanbagi siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, wawancara,
dokumentasi dan kuisioner terbuka. Pengamatan dilakukan di satu kelas yang jumlah
siswanya 22 orang. Sedangkan kuisioner dibagikan pada 45 anak siswa kelas IV.Untuk
pemeriksaan keabsahan data digunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian memperlihatkan
bahwa sekolah tersebut telah menerapkan metode QL sebagaimana yang diperkenalkan
DePorter dan Hernacki. Selain itu siswa yang menggunakan metode QL dalam pembelajaran
matematika merasakan pembelajaran menjadi menyenangkan.
Kata Kunci : metode Quantum Learning, Quantum Teaching, Pembelajaran matematika
A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa, terutama
bagi bangsa berkembang yang giat membangun negaranya. Apalagi pada masa
sekarang yang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) semakin pesat.
Bangsa yang tidak ingin tertinggal dalam penggunaan teknologi segera menyediakan
sumber daya manusia yang dapat menguasai teknologi tesebut. Melalui pendidikan
dapat dihasilkan sumber daya manusia berkualitas dan berwawasan yang dapat
membentuk peradaban manusia yang bermartabat. Hal inilah yang menjadi fungsi
dan tujuan Pendidikan Nasional di indonesia, seperti yang
tertera pada Undang-
undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
ÈÈ2
ÉÊËÌ ÍÎÏÐÑÒÓÐÎÔÓÕÓÐÔÐÑ
BELAJAR MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN MELALUI APLIKASI
PERMAINAN ANDROID
PÖ6
Muhammad Win Afgani
Prodi Pendidikan Matematika SPS Universitas Pendidikan Indonesia;
Email: [email protected]
Abstrak
Upaya untuk membuat pembelajaran matematika menjadi menyenangkan adalah dengan
menerapkan teknologi informasi dan komunikasi di dalamnya. Penerapan pendekatan itu
bukan suatu hal yang baru, tetapi penggunaan tablet atau smart mobile adalah sebaliknya.
Teknologi smartmobile menyediakan fasilitas permainan. Permainan merupakan fasilitas
yang sangat digemari dalam perangkat mobile, karena anak-anak cenderung suka bermain
serta banyaknya aplikasi permainan matematikaandroid di internet yang dapat dimanfaatkan
dalam pembelajaran.
Kata-kata Kunci: Permainan, Matematika, Android
A. PENDAHULUAN
Matematika dikenal sebagai subjek yang menantang bagi pelajar. Banyak metode dan
pendekatan telah diujicoba untuk menjawab tantangan tersebut. Sayangnya,
tantangan itu masih menjadi keprihatinan. Keprihatinan itu berupa kelemahan
pengajaran matematika yang terjadi selama ini telah menimbulkan persepsi negatif
pada banyak anak, misalnya matematika adalah pelajaran yang menakutkan. Salah
satu cara mengatasi permasalahan ini adalah mengupayakan pembelajaran
matematika yang menyenangkan.Ini menunjukkan perlu solusi pembelajaran yang
baru untuk membantu para siswa meningkatkan prestasi dan sikap mereka terhadap
matematika (Kachepa dan Jere, 2014).
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
×83
ØÙÚÛ ÜÝÞßàáâßÝãâäâßãßà
SISTEM PENDIDIKAN DI NEGARA FINLANDIA TERBAIK, KENAPA?
Mega Nur Prabawati
På×
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung
[email protected]
ABSTRAK
Negara yang kualitas pendidikannya menduduki peringkat 1adalah Finlandia, berdasarkan
hasil survey internasional yang komprehensif oleh Organization for Economic Cooperation
and Development (OECD). Hal yang menarik, sekolah di Finlandia tidak menggenjot
siswanya dengan menambah jam-jam belajar, memberi beban pekerjaan rumah yang berat
dan memborbardir siswa dengan berbagai tes. Usia masuk sekolah di Finladia agak lambat
dibandingkan dengan Negara-negara lainnya di dunia, yaitu mulai usia 7 tahun. Begitupun
dengan jumlah jam di sekolah justru lebih sedikit yaitu hanya 30 jam per minggu. Lantas,
apa kuncinya yang menyebabkan Finlandia menjadi nomor 1 di dunia? Tingginya kualitas
pendidikan di Finlandia tenyata terletak pada kulaitas gurunya. Guru-guru di Finlandia
merupakan guru-guru dengan kualitas pendidikan dan pelatihan terbaik. Persaingan untuk
dapat diterima di universitas yang membuka pendidikan keguruan jauh lebih ketat bahkan
mampu mengalahkan fakultas bergenfsi seperti kedokteran, hukum dan teknik. Kualitas
calon guru yang berasal dari siswa terbaik, dididik oleh perguruan tinggi yang mumpuni
serta didukung oleh pelatihan profesi yang memadai, tidak mengherankan apabila akan
menghasilkan kualitas guru yang baik pula. Melalui kompetensi yang telah dimiliki, guruguru Finlandia bebas menggunakan metode dan strategi pembelajaran, dan mengembangkan
kurikulum yang mereka rancang sendiri. Para siswa di Finlandia tidak dipaksakan untuk
mengetahui semua hal, yang paling penting ditanamkan adalah belajar mengenal potensi diri,
dan langkah strategis untuk mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan tidak dirancang
untuk membuat manusia menjadi seragam, tetapi pengembangan keanekaan sesuai dengan
fitrahnya.
Kata Kunci: Finlandia, Sistem Pendidikan, Kurikulum
A.
PENDAHULUAN
Dalam menyambut perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
yangakan dimulai per 31 Desember 2015, Indonesia dituntut siap menghadapi MEA
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
810
æçèé êëìíîïðíëñðòðíñíî
PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN GEOMETRI
KELAS 7 SMP
óô8
Muhammad Prayito
Universitas PGRI Semarang, Jl. Sidodadi Timur No. 24, Semarang;
[email protected]
Abstrak
Dalam proses pembelajaran di kelas terdapat keterkaitan yang erat antara guru, peserta didik,
kurikulum, sarana dan prasarana. Guru mempunyai tugas untuk memilih pendekatan dan
media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya
tujuan pendidikan. Sampai saat ini masih ditemukan kesulitan-kesulitan yang dialami peserta
didik di dalam mempelajari matematika. Akibatnya peserta didik kesulitan untuk memahami
konsep yang berkesinambungan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar materi segi empat pada siswa kelas 7 Sekolah Menengah Pertama. Penelitin ini
adalah penelitian eksperimen dengan tehnik pengembilan sampel yaitu cluster random
sampling. Hasil penelitian berdasarkan uji beda rata-rata menggunakan uji t ini didapat
t hitung
5,709 dan t ( 0,.95)(83) 1,663 , ini menunjukkan bahwa t hitung t (1 α )(83) . Dari hasil ini
berakibat H0 ditolak dan Ha diterima artinya kemampuan pemecahan masalah peserta didik
yang diajar dengan model pembelajaran Problem Solving lebih baik dibandingkan
kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang mendapat pengajaran dengan
pembelajaran konvensional pada materi segiempat peserta didik kelas VII SMP.
Kata Kunci :Pemecahan Masalah, Segi Empat, Sekolah Menengah Pertama, Hasil Belajar.
A. PENDAHULUAN
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru matematika di dalam kelas
sangat berpengaruh terhadap peningkatan minat dan hasil belajar peserta didik.
Selama ini hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran matematika dapat
dikatakan selalu rendah jika dibanding dengan mata pelajaran lain. Salah satu faktor
penyebabnya adalah kurangnya strategi yang digunakan oleh guru, termasuk
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
8õö
÷øùú ûüýþÿ þüþþÿ
ALAT PERAGA SIMULASI BANJIR PADA PEMBELAJARAN VOLUME
BANGUN RUANG
(Implementasi Discovery Learning dengan Pendekatan Pendidikan Berbasis
Lingkungan dan Pembentukan Karakter)
P 9
Nandang Arif Saefuloh
Universitas Islam Nusantara, Jl. Soekarno-Hatta No. 530, Bandung,
[email protected]
Abstrak
Pembelajaran matematika pada kenyataannya tidak bisa dilepaskan dari keseharian siswa,
hal ini sesuai dengan kenyataan tentang filsafat pembelajaran matematika bahwa landasan
filosofi matematika adalah konstruktivisme sosial, selanjutnya discovery learning yang
merupakan salah satu model pembelajaran berbasis konstruktivisme diterapkan pada
pembelajaran volume bangun ruang sisi datar. Dengan tema lingkungan dan pendidikan
karakter, alat peraga simulasi banjir beserta penanggulangannya secara preventif dan kuratif
turut dijelaskan sebagai jembatan siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya secara
mandiri sekaligus meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga kebersihan
sungai serta menanamkan karakter cinta lingkungan kepada siswa. Kesimpulan dari makalah
ini yaitu, pembelajaran materi volume bangun ruang melalui alat peraga simulasi banjir
menjadi alternatif strategi dalam menerapkan model pembelajaran discovery learning yang
dapat membantu dalam proses konstruksi pengetahuan siswa secara mandiri. Selanjutnya,
kesadaran siswa akan pentingnya menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang
sampah sembarangan lebih terbangun, dan lebih jauh, karakter siswa dalam hal membuang
sampah pada tempatnya dapat ditanamkan pada siswa melalui simulasi tersebut.
Kata kunci: Discovery learning, banjir, lingkungan, karakter.
A. Pendahuluan
Landasan filosofi matematika menurut Ernest (1991: 42) dikategorikan sebagai
konstruktivisme sosial, hal ini dapat dijelaskan oleh 3 hal berikut yang saling
berkaitan: Pertama, Basis pengetahuan matematika adalah pengetahuan bahasa,
kesepakatan-kesepakatan, dan aturan-aturan, yang merupakan suatu konstruktivisme
sosial. Kedua, Proses sosial di dalam individu dibutuhkan untuk merubah
pengetahuan matematis subjektif individu, setelah publikasi, kepada pengetahuan
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
88
PENGGUNAAN ALAT PERAGA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA KONSEP BILANGAN BULAT
BAGI CALON GURU SEKOLAH DASAR
P60
Nia Kania
Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Majalengka
Jalan Universitas Majalengka No. 1 Majalengka,
[email protected]
ABSTRAK
Peran Guru dalam sebuah proses pembelajaran matematika di kelas, memiliki porsi dan
tanggungjawab yang besar dalam mentransfer konsep matematika kepada peserta didik.
Mahasiswa PGSD merupakan calon guru Sekolah Dasar yang akan menghadapi peserta
didik pada rentang usia 7 sampai dengan 11 tahun yang berada pada tahap membuat suatu
kesimpulan dari suatu situasi yang nyata atau dengan menggunakan benda konkret. Sehingga
mahasiswa PGSD dituntut untuk cakap dalam membuat pembelajaran matematika yang
sesuai dengan tingkat perkembangan siswa Sekolah Dasar. Penelitian ini berfokus pada
penggunaan alat peraga sebagai upaya mendongkrak kemampuan matematis mahasiswa
calon guru Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan desain
penelitian berbentuk kelompok pretes-postes. Sampel dipilih secara purposif melibatkan
sebanyak 60 mahasiswa semester IV. Instrumen penelitian berupa tes pembelajaran
matematika mengenai bilangan bulat yang memuat kemampuan matematis; kemampuan
pemahaman matematis, kemampuan penalaran matematis, pemecahan masalah matematis,
dan kemampuan komunikasi matematis. Analisis data menggunakan uji perbedaan rata-rata
untuk kedua sampel. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kemampuan akhir pembelajaran
matematika mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran matematika yang menggunakan
alat peraga lebih baik dibandingkan dengan kemampuan akhir pembelajaran matematika
mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran secara konvensional. (2) Peningkatan
pembelajaran matematika dilihat berdasarkan indikator menjelaskan bahwa kemampuan
matematis mahasiswa yang meliputi; kemampuan pemahaman matematis, kemampuan
penalaran, kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemampuan komunikasi
matematis berbeda secara signifikan. Pada kelas alat peraga rata-rata kemampuan matematis
masuk kedalam ketegori tinggi, sementara pada kelas konvensional peningkatan rata-rata
kemampuan matematis masuk kedalam ketegori sedang.
Kata Kunci: alat peraga, bilangan bulat, pembelajaran matematika, kemampuan
matematis.
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
838
PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS
MAHASISWA OLAHRAGA
Nidaul Hidayah
FPOK-UPI Jl. Setiabudhi 229 Bandung;
[email protected]
P6
Abstraks
Mata kuliah statistika bagi mahasiswa olahraga dipandang matakuliah yang cukup sulit .
Padahal aktivitas olahraga banyak melibatkan statistika, baik itu dalam mengungkap hasil
pertandingan , pengukuran, memprediksi apa yang ingin dicapai berdasarkan hasil latihan,
atau ingin melihat hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya, misal bagaimana
hubungan panjang tungkai dengan kecepatan lari?. Hal ini menjadi tantangan bagi pengampu
mata kuliah statistika untuk menyampaikan materinya dengan pembelajaran yang
mengaitkan dengan aktivitas yang sering dilakukan yakni olahraga sehingga tercipta suasana
pembelajaran yang baik, mahasiswa tidak merasa sulit dan diperoleh hasil yang lebih
baik.Kajian ini akan membahas model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan
penalaran statistis yang dapat diperoleh melalui pembelajaran pada mata kuliah statistika
pada mahasiswa olahraga. Model pembelajaran yang akan dicobakan adalah merupakan
pendekatan pembelajaranContextual Teaching and Learning (CTL). Pembelajaran CTL
yaitu konsep belajar yang mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan/aktifitas mereka sehari-hari, dengan melibatkan
tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni : konstruktivisme (Constructivism),
menemukan (Inquiri), bertanya (Quesioning), masyarakat belajar (Learning Community)),
pemodelan (Modeling), refleksi (Refleksi) dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment)
.Pembelajaran kontekstual mengutamakan pada unsur pengetahuan dan pengalaman atau
realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, berpikir tingkat tinggi, berpusat pada siswa,
dimana siswa harus aktif, kritis serta kreatif, siswa mampu memecahkan masalah, siswa
belajar menyenangkan, menggairahkan, mengasyikkan, tidak membosankan, dan
menggunakan berbagai sumber belajar.Penggunaan konteks dalam pembelajaran statistika
dan kaitannya dengan meningkatkan kemampuan penalaran statistis mahasiswa olahraga
memiliki lima fitur utama yang muncul dari penggunaan konteks yaitu:signifikansi praktis,
kompleksitas dan tantangan, relevansi dan motivasi, keterkaitan dan transfer dan
pemberdayaan siswa.Dari karakteristik, langkah-langkah dan lima fitur pembelajaran
kotekstual dalam statistika tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran
kontekstual merupakan strategi model pembelajaran untuk meningkatkan penalaran statistis
mahasiswa olahraga.
Kata Kunci: Pendekatan Pembelajaran
olahraga
kontekstual, penalaran statistis, mahasiswa
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
869
!"#$ %&'()*+(&,+-+(,()
PENGARUH KONSEP DIRI MATEMATIK TERHADAP KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK MAHASISWA
Nita Delima
Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Subang
[email protected]
P62
ABSTRAK
Berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 9 ayat (3) dikatakan bahwa kurikulum
tingkat satuan pendidikan tinggi program Sarjana dan Diploma wajib memuat mata
kuliah yang bermuatan kepribadian, kebudayaan, serta mata kuliah Statistika, dan/atau
Matematika.Pada kurikulum program studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Subang, mata kuliah Statistika Dasar merupakan salah satu mata kuliah
wajib. Mata kuliah ini memiliki tujuan untuk memberikan keterampilan kepada
mahasiswa dalam mengolah data baik dari hasil penelitian untuk tugas akhir ataupun
kepentingan yang lainnya. Mahasiswa yang sedari awal telah mengetahui pentingnya
perkuliahan statitika dasar, umumnya memberikan respon yang positif terhadap
perkuliahan, dan memiliki kepercayaan diri dalam memecahkan sebuah
masalah,sebaliknya mahasiswa dengan respon yang negatif cenderung mengalami
kesulitan. PISA (2012) menyatakan bahwa salah satu bagian dari kepercayaan diri (self
belief) matematik adalah konsep diri matematik (mathematics self concept). Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan konsep diri
matematik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa dan untuk
mengetahui berapa besar pengaruh konsep diri matematik terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematik. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan konsep diri matematik terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematik mahasiswa. Konsep diri matematik memberikan
pengaruh sebesar 22.6% terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik, atau
dengan kata lain pengaruh yang diberikan oleh variabel konsep diri matematik terhadap
kemampuan pemecahan masalah matematik adalah rendah.
Kata kunci: konsep diri matematik, kemampuan pemecahan matematik
A. PENDAHULUAN
Matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari – hari maupun dalam
menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berdasarkan PP Nomor 19
Tahun 2005 Pasal 9 ayat (3) dikatakan bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan
tinggi program Sarjana dan Diploma wajib memuat mata kuliah yang bermuatan
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
878
./01 23456785398:85956
PEMBELAJARAN HITUNG VOLUME BENDA PUTAR BERBANTUAN
GEOGEBRA
Nursyamsi
SMAN 1 Losari, Jl. Soekarno-Hatta 110, Kab. Cirebon;
[email protected]
P63
Abstrak
Konsep hitung volume benda putar dirasakan sebagai materi yang sulit bagi siswa SMA
Kelas XII. Hal ini dikarenakan pembelajaran pada materi ini memasuki tahap berpikirtingkat
tinggi yaitu tahap aplikasi dan analisis, selain itu kurangnya media yang interaktif untuk
membantu keberhasilan pembelajaran. Geogebra merupakan software open source yang
mampu memfasilitasi pembelajaran konsep-konsep matematika meliputi geometri, aljabar,
statistika, trigonometri, dan kalkulus. Geogebra juga mampu menyajikan konsep matematika
secara interaktif, sehingga diharapkan dapat membantu keberhasilan pembelajaran. Pada
makalah ini akan dipaparkan suatu model pembelajaran konsep hitung volume benda putar
dengan bantuan geogebra.
Kata Kunci : geogebra, volume benda putar
A. Pendahuluan
Dalam praktek pembelajaran materi hitung volume dijumpai beberapa kendala yang
menyebabkan kurang memuaskannya hasil belajar siswa. Diantara kendala itu
pembelajaran yang abstrak, mengarah pada pembelajaran level berpikir yang lebih
tinggi, membutuhkan tilikan ruang yang baik. Berdasarkan hasil UN, menurut
Kaniawati (Kaniawati & Ramlan, 2012) kemampuan proses kognitif pada SKL
kalkulus digolongkan sebagai kemampuan terrendah. Diantara materi kalkulus
tersebut adalah menghitung volume benda putar.
Geogebra adalah perangkat lunak matematika yang dinamis, bebas, dan multiplatform yang menggabungkan geometri, aljabar, tabel, grafik, statistik, dan kalkulus
dalam satu paket yang mudah dan bisa digunakan untuk semua jenjang pendidikan
(Hidayat, 2013). Beberapa keuntungan yang dapat dimunculkan dalam pembelajaran
yang berbantukan Geogebra. Samkova (Samkova, 2013) menyatakan bahwa
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
886
;<=> ?@ABCDEB@FEGEBFBC
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA
PERKULIAHAN MATEMATIKA MATERI UKURAN GEJALA PUSAT DAN
UKURAN LETAK
Nurul Saila
Universitas Panca Marga, Jl. Cokroaminoto No. 62, Probolinggo; P64
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dan model pembelajaran langsung pada perkuliahan Matematika
materi Ukuran Gejala Pusat dan Ukuran Letak, dan bagaimana hasil belajar yang diperoleh
mahasiswa. Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi(quasi experimen
design) dengan model post test only control group design. Populasi penelitian adalah seluruh
mahasiswa semester I tahun akademik 2015/2016 program studi Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Panca Marga Probolinggo
sebanyak 144 mahasiswa, yang terbagi dalam empat kelas. Penentuan sampel berdasarkan
pertimbangan hasil analisis data kemampuan awal mahasiswa. Sampel penelitian adalah
mahasiswa kelas A dan B sebanyak72 mahasiswa. Penentuan kelas eksperimen dan kontrol
menggunakan teknik undian, yaitu kelas A terdiri dari 36 mahasiswa sebagai kelas
eksperimen dan kelas B terdiri dari 36 mahasiswa sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian
menunjukan bahwa: 1) Keterlaksanaan proses pembelajaran sangat baik dengan nilai ratarata keterlaksanaan proses pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw 89,60% dan nilai rata-rata
keterlaksanaan proses pembelajaran langsung 88,63%, (2) Terdapat perbedaan antara hasil
belajar mahasiswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan hasil
belajar mahasiswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung. Hasil belajar
mahasiswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw (87,35) lebih
tinggi daripada hasil belajar mahasiswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung
(70,30), dengan taraf signikansi sebesar 0,000.
Kata Kunci : Pembelajaran Koperatif Tipe Jigsaw, Hasil Belajar
A. Pendahuluan
Matematika adalah suatu pengetahuan yang digunakan di setiap lapisan masyarakat.
Dari penjual sayur, ibu rumah tangga, sopir angkot, pedagang, dokter, pegawai
kantor sampai dengan pemerintahan menggunakan Matematika. Matematika juga
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
90H
IJKL MNOPQRSPNTSUSPTPQ
KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIS DALAM KURIKULUM
MATEMATIKA DI JERMAN DAN SINGAPURA
Rafiq Zulkarnaen
Pendidikan Matematika FKIP Unsika
Jl. HS Ronggowaluyo Teluk Jambe Karawang 41361
[email protected]
P65
Abstrak
Makalah ini disusun untuk mengetahui kurikulum matematika sekolah menengah di negara
Jerman dan Singapura.Aspek teoritik dan empirik digunakan untuk mengkaji kemampuan
pemodelan matematis yang termaktub dalam kurikulum matematika dan berbagai sumber
yang terkait. Kemampuan pemodelan matematis di Jerman dan Singapura mengacu pada
kerangka kerja OECD-PISA, meliputi: membuat model matematis dari situasi masalah;
matematisasi;de-matematisasi; memvalidasi, merefleksi,menganalisis dan memberikan kritik
terkait model yang dihasilkan; mengkomunikasikan model yang dihasilkan; dan kontrol
terhadap proses pemodelan. Pemodelan matematis digunakan di kedua negara tersebut baik
sebagai proses maupun produk pembelajaran matematika.
Kata Kunci: Pemodelan Matematis, Kurikulum Matematika
A. Pendahuluan
Literasi matematis didefinisikan sebagaikapasitas individu untuk mengenal dan
memahami peran matematika dalam kehidupan sehari-hari, mampu memberikan
penilaian dan pertimbangan secara tepat, memanfaatkan matematika yang dapat
memenuhi kebutuhan seseorang menjadi anggota masyarakat yang konstruktif,
peduli, dan mau berpikir. OECD (2013). Aspek yang diukur dalam PISA (The
Programme for International Student Assessment)untuk matematika, yakni
mengidentifikasikan dan memahami serta menggunakan dasar-dasar matematika
yang diperlukan seseorang dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. (hasil PISA
tahun 2012 tersaji pada Tabel.1).Pemanfaatan matematika kehidupan sehari-hari
dalam hal penyelesaian masalah maupun sebagai pendekatan materi pembelajaran
salah satunya melalui pemodelan matematis.
Pemodelan matematis telah menjadi landasan bagi kerangka matematika PISA 2015
(OECD, 2013) dan telah dimasukkan ke dalam sistem kurikulum pendidikan di
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
VW6
XYZ[ \]^_`ab_]cbdb_c_`
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN
KUANTUM TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI
MATEMATIS SISWA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG
e66
Sri Asnawati
Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Jl. Perjuangan No 1, Cirebon;
[email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakan
metode pembelajan kuantum lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode
pembelajaran ekspositori terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Oleh karena itu
hipotesis yang diajukan yaitu metode pembelajaran kuantum berpengaruh signifikan
terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa dibandingkan dengan metode
pembelajaran ekspositori. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan subjek
penelitian siswa SMP kelas VIII sebanyak dua kelas yang terdiri dari 72 siswa siswa. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah tes kemampuan komunikasi matematis siswa.
Data dianalisis menggunakan uji-t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan
komunikasi matematis kelas eksperimen lebih baik secara signifikan setelah mendapatkan
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kuantum dibandingkan dengan
siswa yang mendapat pembelajaran ekspositori pada pokok bahasan bangun ruang yang
berfokus pada limas segi empat dengan alas persegi dan prsegi panjang di VIII SMP Negeri
2 Gunung Jati.
Kata Kunci: Metode Pembelajaran Kuantum, Kemampuan Komunikasi Matematis.
A. Pendahuluan
Pembelajaran matematika terutama proses belajar mengajar di kelas tidak akan lepas
dari strategi belajar-mengajar. Oleh karena itu, seorang guru haruslah pandai
memilih pendekataan, metode, model, teknik, dan alat peraga dalam pelaksanaan
belajar-mengajar di kelas. Ruseffendi (2006:70) mengemukakan bahwa matematika
adalah ilmu atau pengetahuan yang padat dan tidak mendua arti. Melihat hal tersebut,
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
9fg
hiBN 978-602-71252-1-6
PPENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN
KREATIF MATEMATIS SISWA SMK MELALUI
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
Ratna Dewi Lestyorini
STKIP Pangeran Dharma Kusuma.
[email protected]
P6j
Abstrak
Kemampuan berpikir kritis maupun berpikir kreatif siswa merupakan kemampuan yang
penting untuk dimiliki agar siswa dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang
dihadapinya baik pada mata pelajaran matematika atau mata pelajaran lainnya. Namun
kenyataannya, kemampuan berpikir kritis dan kreatif ini masih rendah. Salah satu faktornya
adalah karena pada umumnya siswa diberikan dengan cara pembelajaran konvensional.
Pembelajaran matematika melalui pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
merupakan suatu alternatif pendekatan yang berupaya meningkatkan kemampuan berpikir
kritis dan kreatif matematis siswa agar terus terlatih dengan baik. Penelitian ini berbentuk
penelitian eksperimen yang bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir
kritis dan kreatif matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan
pendekatan PBM dan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pembelajaran
konvensional. Desain penelitian ini adalah pre-testpost-test control group design dengan
sampel kelas X Multimedia. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes kemampuan
berpikir kritis dan kreatif matematis dan angket skala sikap siswa. Analisis data dilakukan
dengan terlebih dahulu menguji normalitas dan homogenitas, pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji-t. Gain ternormalisasi digunakan untuk mengetahui kualitas penigkatan
kemampuan berpikir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: (1) peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang belajar dengan
pendekatan PBM lebih baik secara signifikan daripada siswa yang belajar dengan
pembelajaran konvensional; (2) peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa
yang belajar dengan pendekatan PBM lebih baik secara signifikan daripada siswa yang
belajar dengan pembelajaran konvensional; (3) analisis data angket sikap siswa
memperlihatkan bahwa siswa menunjukkan sikap positif terhadap pembelajaran matematika
dengan pendekatan PBM. Secara umum dapat disimpulkan bahwa PBM merupakan salah
satu alternatif pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis dan kreatif siswa.
Kata Kunci: kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir kreatif, pendekatan
pembelajaran berbasis masalah.
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
9k9
lmno pqrstuvsqwvxvswst
VEKTIFITAS PENGGUNAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI
MATHEMATICS PROJECT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK MAHASISWA
P68
Ratna Rustina
Prodi Pendidikan Matematika Universitas Siliwangi; Tasikmalaya
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini menerapkan modelMissouri Mathematics Project. Ada beberapa tujuan dalam
penelitian ini. Pertama,untuk mengetahuipeningkatan kemampuan pemecahan masalah
matematik mahasiswa yang lebih baik antara yang menggunakan modelMissouri
Mathematics Projectdengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional, kedua
untuk mengetahui efektifitas penggunaan model Missouri Mathematics Project terhadap
peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa.Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Angkatan
2012/2013 dan peneliti mengambil 2 kelas dari 5 kelas untuk dijadikan sampel
penelitian.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi soal tes kemampuan
pemecahan masalah matematik mahasiswa.Analisis data menggunakan uji perbedaan dua
rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan
pemecahan masalah matematik mahasiswa yang menggunakan modelMissouri Mathematics
Project lebih baik dari mahasiswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional, penggunaan model Missouri Mathematics Project
efektif terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa.
Kata Kunci: Model Missouri Mathematics Project, Kemampuan pemecahan masalah
matematik.
A. Pendahuluan
Pemecahan masalah merupakan salah satu tujuan pembelajaran yang memiliki
tingkatan paling tinggi dibanding yang lainnya.Hal ini sesuai dengan pendapat
Ruseffendi E. T (2006:169) “Pemecahan masalah adalah tipe belajar yang lebih
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
y60
z{|} ~€‚ƒ„…„†„…‚
PROSES BERPIKIR SISWA CERDAS ISTIMEWA (GIFTED TALENTED)
DALAM MEMECAHKAN PERMASALAHAN MATEMATIKA
Retna Ayuningrum
Universitas Sebelas Maret Jl.Ir Sutami 36A Surakarta jawa tengah
‡6y
[email protected]
Abstrak
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses berpikir siswa
cerdas istimewa (gifted talented) dalam memecahkan permasalahan matematika dan untuk
mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan atau mempengaruhi siswa gifted talented
mengambil suatu langkah dalam pemecahan masalah matematika. Proses berpikir sangat
dibutuhkan dalam pemecahan masalah. Berpikir adalah suatu aktivitas mental yang berawal
dari proses penemuan informasi, pengolahan, memanggil kembali informasi dari ingatan
dalam mempertimbangkan, menganalisis, menunjukkan alasan, dan menarik kesimpulan
dalam memecahkan masalah. Anak berbakat adalah anak yang memiliki potensi kecerdasan
(inteligensi), kreativitas, dan tanggungjawab terhadap tugas (task commitment) di atas anakanak seusianya (anak normal), sehingga untuk mewujudkan potensinya menjadi prestasi
nyata, memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Proses belajar mengajar di kelas yang
masih bertumpu pada pola pembelajaran kelas reguler mengakibatkan Anak Berkebutuhan
Khusus sulit mengimbangi kecepatan belajar kelas. Keunikan belajar Anak Berkebutuhan
Khusus menuntut perlakuan khusus guru. Jika guru tidak mampu memberikan layanan yang
sesuai dengan kebutuhannya, Anak Berkebutuhan Khusus pasti mengalami kesulitan dalam
mempelajari matematika. Berkenaan dengan hal tersebut, penelitian ini berupaya menguak
bagaimana proses berpikir anak berbakat, sehingga nantinya akan mempermudah dalam
proses pendampingan ataupun layanan khusus untuk anak yang berbakat istimewa.
Kata kunci: proses berfikir, pemecahan masalah, gifted talented.
A. Pendahuluan
Dikrisis keprihatinan terhadap dunia pendidikan menjadi hal yang tak surut
untuk diperbincangkan. Fakta bahwa
ranah pendidikan
menuai banyak
permasalahan yang memang sulit ditemukannya solusi yang mengadopsi
permasalahan tersebut. Upaya mengatasi problematika pendidikan di Indonesia
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
ˆ‰Š
‹ŒŽ ‘’“”•’–•—•’–’“
APLIKASI METODE PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN MAPLE
DALAM MENINGKATKAN HASIL DAN MOTIVASI BELAJAR PADA
MATERI LIMIT FUNGSI
˜‰0
Ria Noviana Agus
Universitas Srang Raya, Jl.Raya Serang Cilegon Km 5 Taman Drangong, SerangBanten
[email protected]
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar dan
motivasi belajar mahasiswa yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri berbantuan
software maple dengan metode konvensional pada materi limit fungsi. Penelitian ini
dilakukan di Universitas Serang Raya (UNSERA) melalui eksperimen dengan bentuk
penelitian Quasi Experimental Design (eksperimen semu) dan bentuk design Nonequivalent
Group Posttest-Only. Populasi dalam penelitian adalah seluruh mahasiswa program studi
teknik informatika tahun ajaran 2015/2016. Data dikumpulkan dengan kuesioner motivasi
belajar dan tes. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis Manova. Berdasarkan hasil
analisis data diketahui bahwa: (1) Hasil belajar mahasiswa yang menggunakan metode
pembelajaran inkuiri berbantuan maple pada materi limit fungsi lebih baik dari pada hasil
belajar pada metode konvensional. (2) Motivasi belajar mahasiswa yang menggunakan
metode pembelajaran inkuiri berbantuan maple pada materi limit fungsi lebih baik dari pada
motivasi belajar pada metode konvensional. (3) Secara bersama hasil belajar dan motivasi
belajar mahasiswa yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri berbantuan maple pada
materi limit fungsi lebih baik dari pada hasil belajar dan motivasi belajar pada metode
konvensional.
Kata Kunci : Hasil belajar, motivasi belajar, metode inkuiri, software maple.
A. Pendahuluan
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya (Slameto,2003).
Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran matematika terus dilakukan oleh
berbagai pihak, salah satu caranya adalah memberikan kesempatan bagi tenaga
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
98™
š›œ žŸ ¡¢£¤¡Ÿ¥¤¦¤¡¥¡¢
IDENTIFIKASI FUNCTIONAL SKILLS MATHEMATICS MAHASISWA
TEKNIK INFORMATIKA DALAM PROSES PEMECAHAN MASALAH
P§¨
Rina Oktaviyanthi1), Ria Noviana Agus2), Yani Supriani3)
Jl. Raya Serang Cilegon Km 5, Taman Drangong, Serang-Banten
1)
[email protected], 2)[email protected], 3)[email protected]
Abstrak
Functional skills mathematics (kemampuan dasar matematik) merupakan salah satu aspek
dari tiga kemampuan dasar yang diperlukan individu dalam kehidupan, selain bahasa Inggris
dan ICT. Kualifikasi kemampuan dasar matematik pada individu menilai tiga proses yang
saling berhubungan yaitu representing, analysing, dan interpreting. Ketiga kualifikasi
tersebut diidentifikasi dalam proses pemecahan masalah yang dilakukan mahasiswa.
Penelitian ini merupakan studi pendahuluan terkait implementasi bahan ajar dari suatu
pendekatan pembelajaran yang mendukung pengoptimalan kemampuan dasar matematik
mahasiswa. Tujuan studi ini adalah untuk mendapatkan gambaran nyata secara kuantitatif
mengenai kemampuan dasar matematik mahasiswa Jurusan Teknik Informatika di
lingkungan Universitas Serang Raya. Sebanyak 50 mahasiswa dari total 320 mahasiswa
berpartisipasi menjadi sampel penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif analitis melalui proses mendeskripsikan, menuturkan, menafsirkan, dan
menganalisis data. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes kemampuan dasar
matematik, pengisian kuisioner, dan wawancara. Dari hasil pengolahan data diperoleh 10
mahasiswa pada level kemampuan dasar matematik tinggi 90% menguasai representing,
70% analysing, dan 50% interpreting. Kelompok mahasiswa pada level kemampuan dasar
matematik sedang sebanyak 18 orang, keseluruhannya menguasai representing, 44,4%
analysing, dan 27,8% interpreting. Sementara dari 22 mahasiswa dengan kemampuan dasar
matematik rendah, 81,8% menguasai representing, 31,8% analysing, dan hanya 9,1% dalam
hal interpreting. Kesimpulan sementara yang dapat diambil dari studi pendahuluan ini adalah
bahwa kemampuan dasar matematik 50 mahasiswa pada kualifikasi analysing dan
interpreting, khususnya mahasiswa di level kemampuan dasar matematik sedang dan rendah,
masih di bawah 50%. Hal ini yang menjadi acuan dasar tim peneliti untuk melanjutkan studi
pada kajian yang lebih luas mengenai pengoptimalan kemampuan dasar matematik
mahasiswa Jurusan Teknik Informatika dengan mengimplementasikan suatu bahan ajar atau
pendekatan tertentu yang sesuai.
Kata Kunci: functional skills mathematics, kemampuan dasar matematik, pemecahan
masalah.
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
©©ª
«¬­® ¯°±²³´µ²°¶µ·µ²¶²³
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
MATEMATIS SISWA KELAS VIII MELALUI MODEL LEARNING CYCLE
5E DENGAN TEKNIK METAKOGNITIF
¸ª2
Runisah1, Tatang Herman2, Jarnawi Afgani Dahlan3
1
Universitas Wiralodra Jl. Ir H. Djuanda Km 3 Indramayu 45213, Indonesia
2,3
Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr.
Setiabudi No.229, Bandung 40154
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis
matematis siswa antara yang mendapat model Learning Cycle 5E dengan teknik
metakognitif (LCT), model Learning Cycle 5E (LC), dan pembelajaran konvensional (KV).
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol
pretes-postes. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII sekolah level sedang
pada SMP Negeri di Kabupaten Indramayu. Dari sekolah yang terpilih secara acak, diambil
tiga kelas dari seluruh kelas VIII secara acak kelas, satu kelas menggunakan model LCT,
satu kelas menggunakan model LC, dan satu kelas menggunakan model KV. Instrumen yang
digunakan berupa tes untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis. Dari hasil
analisis data dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis yang dilanjutkan dengan uji Multiple
Comparissons Between Treatments, disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang mendapat model LCT
dan siswa yang mendapatkan model LC. Namun peningkatan kemampuan berpikir kritis
matematis siswa yang mendapatkan model LCT dan LC lebih baik daripada siswa yang
mendapat pembelajaran KV.
Kata kunci: Kemampuan berpikir kritis matematis, Learning Cycle 5E, Teknik metakognitif
A. Pendahuluan
Berbagai perubahan dalam bidang kehidupan terjadi pada abad XXI. Oleh
karena itu para siswa perlu dipersiapkan untuk dapat mengatasinya. Berbagai
kemampuan perlu dimiliki oleh siswa agar dapat mengatasi berbagai permasalahan
yang terjadi. Salah satu kemampuan yang perlu dimiliki yaitu kemampuan berpikir
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
101¹
º»¼½ ¾¿ÀÁÂÃÄÁ¿ÅÄÆÄÁÅÁÂ
ANALISIS PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS
PADA PERKULIAHAN TEORI BILANGAN
MENGGUNAKAN TEKNIK SUPERITEM
Siska Firmasari1 Neneng Aminah2;
Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati,
[email protected] 2 [email protected] 1,
Ç7¹
Abstrak
Matematika adalah ilmu yang mempunyai karakteristik deduktif aksiomatik, yang
memerlukan kemampuan berpikir dan bernalar untuk memahaminya. Kedua kemampuan ini
telah tertuang secara jelas dalam kurikulum pengajaran matematika sebagai salah satu
kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah mengikuti pembelajaran
matematika. Kenyataan yang terjadi di lapangan, kedua kemampuan ini masih belum
berkembang dengan baik. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa calon guru matematika
yang diambil menggunakan teknik purposive sampling yang diambil berdasarkan
pertimbangan dari dua kelas yang memiliki rata-rata yang sama, yang sudah sepantasnyalah
mereka harus memiliki kemampuan matematika terutama kedua kemampuan tersebut. Dari
kenyataan tersebut maka telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis
ketuntasan kemampuan pemahaman dan kemampuan penalaran matematis mahasiswa
dengan menggunakan teknik superitem, dengan menggunakan metode penelitian deskriptif
kuantitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1) Kemampuan pemahaman
matematis mahasiswa secara klasikal maupun individual mencapai ketuntasan dimana ratarata nilai ketuntasannya berturut-turut 66,92 dan 76,92% dari keseluruhan mahasisw; 2)
Kemampuan penalaran matematis mahasiswa secara klasikal maupun individual mencapai
ketuntasan berturut-turut 71,60 dan 79,49% dari keseluruhan mahasiswa; 3) Adanya
perbedaan ketuntasan pada kelompok mahasiswa berdasarkan tingkat kemampuan rendah,
sedang dan tinggi di mana masing-masing memperoleh rata-rata 38,89; 68,81; dan 90,56.
Mahasiswa dengan tingkat kemampuan tinggi dan sedang mencapai ketuntasan dimana nilai
rata-ratanya lebih dari 65, sedangkan untuk yang berkemampuan rendah belum tuntas.
Kata Kunci: Kemampuan pemahaman, kemampuan penalaran matematis, superitem.
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
10ÈÈ
ÉÊËÌ ÍÎÏÐÑÒÓÐÎÔÓÕÓÐÔÐÑ
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN
TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 1 PEMALAN
Ö×Ø
Via Yustitia1)
1)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI Adi Buana
Surabaya, Jl. Dukuh Menanggal XII, Surabaya.
[email protected]
Abstrak
Abstrak. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Tujuan dalam penelitian
ini adalah untuk mengetahui: (1) rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar
menggunakan model pembelajaran TGT dengan pendekatan saintifik dapat memenuhi
KKM; (2) rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran TGT dengan pendekatan saintifik lebih baik daripada yang diajar
menggunakan model pembelajaran klasikal dengan pendekatan saintifik. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pemalang. Dengan teknik simple
random sampling diperoleh dua kelas sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan metode
dokumentasi, tes, observasi, dan angket. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa:
(1) keterlaksanaan RPP dalam pembelajaran pada setiap pertemuan mencapai kriteria baik;
(2) aktivitas siswa di kelas eksperimen mencapai kriteria baik; (3) respons siswa terhadap
pembalajaran di kelas eksperimen mencapai kriteria baik; (4) kemampuan pemecahan
masalah siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas pembelajaran klasikal dengan
pendekatan saintifik; (5) proporsi siswa yang dikenai model pembelajaran TGT dengan
pendekatan saintifik di SMP Negeri 1 Pemalang belum mencapai ketuntasan klasikal sebesar
75%. Pembelajaran dengan model TGT dengan pendekatan saintifik di SMP Negeri 1
Pemalang belum mencapai ketuntasan klasikal, tetapi ada beberapa siswa yang tuntas secara
individual. Hal tersebut disebabkan karena siswa yang belum terbiasa menggunakan model
pembelajaran TGT dengan pendekatan saintifik. Walaupun Pembelajaran dengan model
TGT dengan pendekatan saintifik di SMP Negeri 1 Pemalang belum mencapai ketuntasan
klasikal, peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran TGT dengan pendekatan
saintifik efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Taman.
Kata Kunci: kemampuan pemecahan masalah; pendekatan saintifik; teams games
tournament (TGT).
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
10Ù0
ÚÛÜÝ Þßàáâãäáßåäæäáåáâ
PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF DAN BELIEFS MATEMATIS
SISWA SMP
Nurmuludin
Sekolah Pasca Sarjana UPI, Jl. Setiabudi, Bandung
[email protected]
ç75
Abstrak
Kebanyakan siswa masih menganggap bahwa permasalahan di dalam matematika hanya bisa
diselesaikan dengan rumus. Hal ini mengakibatkan pola berpikir siswa tidak bisa
berkembang. Kemampuan penalaran induktif sangat penting dimiliki oleh setiap orang,
karena setiap hari seseorang selalu dituntut untuk mengambil sebuah keputusan secara
induktif. Pengambilan keputusan terhadap suatu tindakan sangat tergantung pada keyakinan
subjektif seseorang yang disebut dengan beliefs. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peningkatan kemampuan penalaran induktif dan beliefs matematis siswa SMP pada
penerapan pembelajaran Guided Inquiry. Penelitian ini dilakukan dengan metode kajian
pustaka terkait konsep, tahapan dan prinsip Guided Inquiry sehingga dapat meningkatkan
penalaran induktif dan beliefs matematis. Dari hasil kajian yang dilakukan ditemukan bahwa,
delapan tahapan, enam prinsip dan enam strategi bimbingan dalam pembelajaran Guided
Inquiry mendukung perkembangan pola berpikir penalaran induktif dan beliefs matematis
siswa SMP. Pada tahap Open-Immerse-Explore, siswa dituntut untuk melakukan eksplorasi
terhadap ide-ide berdasarkan pengetahuan yang sudah sudah ada dalam skema siswa,
sehingga diperlukan beliefs matematis yang baik. Tahap Identify-Gather-Create merupakan
tahap pendugaan fokus, penyelidikan fokus dan pembentukan konsep dari ide-ide yang
mengarah pada suatu permasalahan dimana hal ini meningkatkan kemampuan penalaran
induktif seperti prediksi, generalisasi, dan formulasi. Sedangkan tahap Share-Evaluate
merupakan tahap mengkomunikasikan dan refleksi terhadap hasil penyelidikan selama
proses pembelajaran. Tahap ini merupakan puncak dari pembelajaran dan dapat mendorong
beliefs matematis yang baik bagi siswa.
Kata Kunci : Guided Inquiry, Penalaran Induktif, Beliefs Matematis.
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
1068
èéêë ìíîïðñòïíóòôòïóïð
DEFRAGMENTING STRUKTUR BERPIKIR SISWA IMPULSIF PADA
MASALAH GEOMETRI BANGUN RUANG
Sandha Soemantri1), Toto Nusantara2), Abdul Qohar3)
P76
Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang,
1)
[email protected], 2)[email protected], 3)[email protected]
Abstrak
Hasil survey PISA 2012 menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat 64 dari 65
partisipan dengan skor 375, bahkan terendah diantara Negara ASEAN yang
berpartispasi.Pengamatan di SMP Muhammadiyah 13 Surabaya tentang penyelesaian
masalah geometri menunjukkan bahwa banyak siswa yang mengalami kesulitan, khususnya
masalah yang membutuhkan penalaran tinggi. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah
gaya kognitif (Rozencwajg & Corroyer, 2005). Kagan (1986) mengelompokkan gaya
kognitif menjadi 2, yaitu: reflektif dan impulsif. Anak impulsif berkarakteristik cepat dalam
menjawab masalah, tetapi kurang cermat, sehingga jawaban cenderung salah.Sebaliknya,
reflektif berkarakteristik lambat dalam menjawab, tapi teliti, sehingga jawaban cenderung
benar.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan defragmenting struktur berpikir siswa impulsif
yang kesulitan dalam menyelesaikan masalah geometri. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan kepada individu mulai
dari mendiagnosis kesulitan melalui peta kognitif struktur berpikir siswa hingga upaya
pemberian scaffolding.Subjek penelitian pada penelitian ini terdiri dari 6 siswa yang berasal
dari 3 kelompok yang berbeda.Dengan menggunakan instrumen MFFT (Warli, 2010), siswa
dikelompokkan dalam reflektif atau impulsif.Untuk memperbaiki struktur berpikir siswa
yang mengalami kesulitan, pemberian scaffolding dilakukan secara individu.Fokus
scaffolding yang diberikan adalah developing conceptual thinking (Anghileri, 2006).Pasca
pemberian scaffolding, subjek yang mengalami kesulitan berhasil mengubah struktur
berpikirnya menjadi tepat sehingga mendapatkan jawaban yang diharapkan.
Dari hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran: (1) penjelasan langkah pengerjaan
soal cerita sebaiknya dipaparkan secara jelas., (2) pentingnya pemahaman gaya kognitif
siswa, agar perlakuan terhadap siswa lebih tepat sasaran., (3) membiasakan siswa agar mau
berkomunikasi untuk mengungkapkan setiap kesulitan yang dihadapi.
Kata Kunci: defragmenting, impulsif, masalah geometri, struktur berpikir
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
1086
õö÷ø ùúûüýþÿüú ÿÿü üý
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN INDEX CARD MATCH DENGAN MEDIA
MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN
2014/2015
P77
Wahyu Ridlo Purwanto
Universitas Sebelas Maret
[email protected]
Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara model
Student Teams Achievement Divisions, Index Card Match, dan Konvensional pada materi
Segiempat ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII Semester II SMP N 3 Kudus tahun
pelajaran 2014/2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 4,403 >
3,098 berarti terdapat perbedaan hasil belajar model Student Teams Achievement Divisions
dan Index Card Match dengan pembelajaran konvensional. Antara kelompok eksperimen 1
dan kontrol diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,109 > 1,666 yang berarti model Student Teams
Achievement Divisions lebih baik dibanding pembelajaran konvensional. Antara kelompok
eksperimen 2 dan kontrol diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,890 > 1,666 berarti model Index Card
Match lebih baik dibanding pembelajaran konvensional. Antara kelompok eksperimen 1 dan
eksperimen 2 diperoleh - ttabel < thitung < ttabel yaitu -1,669 < -0,583 < 1,669 hasil belajar model
Student Teams Achievement Divisions sama dengan Index Card Match. Kesimpulan
penelitian, hasil belajar siswa yang mendapatkan model Student Teams Achievement
Divisions lebih baik dibanding model konvensional, hasil belajar siswa yang mendapatkan
model Index Card Match lebih baik dibanding pembelajaran konvensional, dan hasil belajar
siswa yang mendapatkan model Student Teams Achievement Divisions dan Index Card
Match keduanya tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan.
Kata kunci: Student Teams Achievement Divisions, Index Card Match, Hasil belajar.
A. Pendahuluan
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
UJI COBA BAHAN AJAR GEOMETRI TRANSFORMASI BERBANTUAN
SOFTWARE GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS
KUNINGAN
8
Sumarni
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Kuningan (UNIKU), Jl. Tjut
Nyak Dhien No. 36A Cijoho, Kuningan, Jawa Barat, Indonesia.
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah bahan ajar geometri transformasi
berbantuan software GeoGebra dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa pendidikan
matematika Universitas Kuningan. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Pre-Eksperimen
Designs. Penelitian ini melibatkan saru kategori sampel, kelas sampel tersebut dibentuk
dengan menggunakan kelas yang ada, tidak dengan mengambil secara acak subjek
penelitian. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester 4 program studi pendidikan
matematika Universitas Kuningan tahun akademik 2014/2015. Pengumpulan data
menggunakan skala motivasi belajar dan lembar observasi motivasi belajar mahasiswa.
Berdasarkan hasil uji normalitas gain diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan bahan ajar
geometri transformasi berbantuan software GeoGebra dapat meningkatkan motivasi belajar
mahasiswa. Berdasarkan uji normalitas gain (g) diperoleh skor sebesar 0,46 yang berarti
tafsiran peningkatan motivasi belajar mahasiswa termasuk dalam kategori sedang.Uji
normalitas gain didukung hasil observasi dengan rata-rata persentase motivasi belajar pada
lima pertemuan pembelajaran adalah 81,56 % dengan kategori sangat tingggi.
Kata Kunci: Bahan Ajar, GeoGebra, Motivasi Belajar
A. Pendahuluan
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan
peserta didik dalam proses pembelajaran. Menurut Purwanto (2000) motivasi adalah
suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah
laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
106
PEMBELAJARAN MATEMATIKA GEOMETRI DENGAN
KONSTRUKTIVISME STUDENT ACTIVE LEARNING (KSAL) SEBAGAI
UPAYA MENINGKATKAN KREATIFITAS PROSES BELAJAR SISWA
P 9
Syafi’ i
Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati dan SMA Negeri 1 Sumber Cirebon
[email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kreatifitas belajar siswa
dalam berfikir kritis, bertanya, berkomunikasi dan berkarya di kelas X SMAN 1 Sumber
Cirebon. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan tiga siklus inovasi pembelajaran
dengan Konstruktivisme Student Active Learning (KSAL), yaitu sebagai berikut. (1). Siswa
diberi kesempatan mencari sumber belajar sendiri dengan mengaitkan pengetahuan yang
telah dimiliki siswa dan menuliskan konsep-konsep atau idea-idea penting kemudian
menyampaikannya pada siswa lain. (2) Disiapkan sumber belajar dengan setiap siswa
membawa alat-alat tulis untuk menggambar atau mengkonstruk bangun ruang. (3) Disiapkan
sumber belajar, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil Belajar (THB). Pembelajaran
tersebut memiliki unsur sintakmatik yang tercermin dalam RPP,LKS, dan THB memuat
strategi KSAL, yang merupakan modifikasi konstruktivisme Piaget dan Vygostsky dengan
konstruktivisme geometri Van Hiele yang terdiri dari Visualization, Analysis, Informal
Deduction, Formal Deduction, Rigor dan Evaluation. Pembelajaran KSAL berorientasi
kepada siswa dengan penekanan kepada keaktifan siswa, sedangkan guru sebagai fasilitator.
Kompetensi dasar yang ada mencakup materi materi: jarak pada bangun ruang, LKS,
permainan, dan tes akhir disusun dengan strategi KSAL, mengaktifkan siswa membangun
pengetahuan, dalam menanamkan konsep geometri berdasarkan pengetahuan yang dimiliki
sebelumnya, berdampak positif terhadap hasil belajar. Hasil analisis data menunjukkan
bahwa pembelajaran menggunakan metode Konstruktivisme Student Active Learning
(KSAL) dapat meningkatkan kreatifitas siswa untuk menemukan konsep dan ide-ide baru.
Hal ini terlihat dari keaktifan siswa dari siklus 1, sampai dengan siklus 3 mengalami ratarata kenaikan sebesar 29,5% dan keterampilan proses dari siklus 1 sampai dengan siklus 3
rata-rata sebesar 26,6%. Demikian juga tes hasil belajar siklus 1 sampai dengan siklus 3
mengalami rata-rata kenaikan sebesar 15,6%. Kenaikkan prosentasi keaktifan siswa dalam
pembelajaran dengan strategi KSAL sangat membantu memahami konsep kognitif siswa
sehingga akan miningkatkan hasil belajar belajar dengan baik.
Kata kunci: Konstruktivisme, Student Active Learning, Hasil Belajar
A. Pendahuluan
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
10!!
"#$% &'()*+,)'-,.,)-)*
POLR’ IMATIKA:
MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN HITUNG DASAR
Syaiful Bakhri1), Orthio Rizki Pratama2), Agustin Ernawati3)
STKIP AL HIKMAH, Kebonsari Elveka V, Surabaya;
1)
[email protected] 2)[email protected]
3)
[email protected]
/80
Abstrak
Salah satu tujuan formal pembelajaran matematika adalah membentuk kepribadian. Hal ini
dapat diwujudkan salah satunya melalui proses pembelajaran yang terintegrasi dengan nilainilai keagamaan. Proses ini perlu didukung dengan inovasi media pembelajaran matematika
berupa POLR’ IMATIKA (Monopoli Syar’ iah Matematika). Media ini dilengkapidengan
petak sifat terpuji, adab dan doa sehari-hari, kartu kesempatan, kartu rezeki serta kartu
MBM. Kartu MBM (Mari Belajar Matematika) merupakan konten utama yang menyajikan
berbagai soal matematika meliputi operasi hitung dasar sebagai syarat siswa dalam bermain.
Makalah ini menyajikan deskripsi singkat POLR’ IMATIKA yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan hitung dasar serta mengembangkan
kepribadian unggul.
Kata Kunci: POLR’ IMATIKA,konsep hitung dasar, pembentukan kepribadian
A. Pendahuluan
Pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Definisi di atas mengisyaratkan
bahwa akhlak mulia merupakan salah satu aspek penting yang ingin dicapai. Hal ini
membuka jalan bagi guru untuk melakukan sebuah inovasi agar setiap KBM yang
dilaksanakan dapat membentuk kepribadian unggul (akhlak mulia). Lebih lanjut,
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
1061
0123 456789:75;:<:7;78
SKEMA BERPIKIR MAHASISWA DALAM MENGONSTRUKSI BUKTI
FORMAL MATEMATIS MENGGUNAKAN COGNITIVE MAPPING
Syamsuri
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang
& Dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Email : [email protected]
=81
Abstrak
Dalam melakukan proses berpikir mengonstruksi bukti formal matematis, tentunya
mahasiswa berusaha untuk membentuk skema kognitif yang lengkap dalam pikirannya.
Skema kognitif ini dapat dipotret menggunakan Cognitive Mapping. Cognitive Mapping
merupakan model mental dalam bentuk gambar yang mencerminkan pemahaman seseorang.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif, yang dilakukan pada 6 mahasiswa
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah mengambil mata kuliah Teori Bilangan
dengan mengerjakan soal secara think aloud, kemudian dilanjutkan dengan wawancara
berbasis soal tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skema berpikir mahasiswa dapat
dikategorikan dan dimodelkan dalam 4 kuadran proses berpikir mahasiswa dalam
mengonstruksi bukti formal matematis.
Kata kunci : Skema Berpikir, Bukti Formal, Cognitive Mapping
A. Pendahuluan
Bukti dan pembuktian matematis merupakan bagian yang penting dalam matematika,
karena sebagai tiang pada bangunan matematika. Oleh karena itu, pendidikan
matematika khususnya dalam pembelajaran matematika di perguruan tinggi
menekankan pada kemampuan pembuktian matematika. Mahasiswa yang masuk
pada jenjang perguruan tinggi harus mengembangkan pengetahuan matematika
secara formal. Bukti formal (formal proof) mengacu pada bentuk logika yang akurat
seperti
yang dijelaskan oleh Hilbert, atau mengacu pada bentuk bukti yang
digunakan oleh matematikawan untuk saling dikomunikasikan dalam kegiatan
seminar atau artikel ilmiah (Tall dkk., 2010). Dengan demikian, mahasiswa perlu
dilatih pembuktian matematika sehingga mampu memahami struktur bangunan
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
10>>
?@AB CDEFGHIFDJIKIFJFG
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA PESERTA DIDIK
SEKOLAH MENENGAH ATAS
L8M
Mohammad Dadan Sundawan
Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Swadaya Gunung Jati, Jl. Perjuangan No 1, Cirebon;
[email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah menelaah peningkatan kemampuan komunikasi matematis
melalui pembelajaran berbasis proyek pada peserta didik sekolah menengah atas, ditinjau
dari keseluruhan kemampuan matematis awal dari peserta didik yang mengikuti
pembelajaran berbasis proyek. Selain itu untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap
mata pelajaran matematika, model pembelajaran berbasis proyek dan soal-soal komunikasi
matematis. Penelitian ini merupakan studi eksperimen berbentuk kelompok kontrol pretes
dan postes. Populasi dari penelitian ini adalah peserta didik kelas XI di satu SMA Swasta di
Kota Bandung. Hasil penelitian yang diperoleh adalah: 1) Kemampuan komunikasi
matematis yang mengikuti pembelajaran berbasis proyek lebih baik dari pada peserta didik
yang mengikuti pembelajaran konvensional; 2) Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi
matematis peserta didik yang mengikuti pembelajaran berbasis proyek dan peserta didik
yang mengikuti pembelajaran konvensional berdasarkan pretes dan postes. Peningkatan
kemampuan komunikasi matematis peserta didik berkategori sedang. Berdasarkan hasil yang
diperoleh dari uji Mann-Whitney, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi adalah 0.007. Hal
tersebut menunjukan bahwa H0 ditolak karena H0 lebih kecil dari 0.25. Maka dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan secara
signifikan kemampuan komunikasi matematis peserta didik daripada model pembelajaran
konvensional; 3) Sikap peserta didik secara umum terhadap mata pelajaran matematika,
pembelajaran berbasis proyek, dan soal-soal komunikasi matematis berkategori positif.
Kata Kunci : Komunikasi Matematis, Pembelajaran Berbasis Proyek, Pembelajaran
Konvensional.
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
109
N
OPQR STUVWXYVTZY[YVZVW
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI CINA
Trusti Hapsari1), Tatang Herman2)
1)
Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon;
2)
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung;
1)
[email protected], 2)[email protected]
P8\
ABSTRAK
Pendidikan mempunyai peran yang strategis dalam membangun suatu bangsa. Melalui
pendidikan, suatu bangsa dapat berkembang menjadi bangsa yang maju. Cina dikenal
sebagai negara yang mempunyai sistem pendidikan yang baik. Prestasi matematika siswa
Cina diakui dunia internasional. Prestasi matematika siswa terkait erat dengan kualitas
proses pembelajaran. Literatur menunjukkan karakteristik pembelajaran matematika yang
efektif di Cina adalah: (a) mengajar dengan variasi, (b) menekankan bahasa matematika yang
tepat dan elegan, (c) menekankan pada penalaran logis, berpikir matematis, dan pembuktian
selama pembelajaran, (d) kelas tertib dan disiplin, (e) hubungan guru siswa erat dan koheren,
(f) budaya kolaborasi antar guru matematika kuat.
Kata kunci: pendidikan, karakteristik pembelajaran matematika
A. Pendahuluan
Pendidikan mempunyai peran yang strategis dalam membangun suatu bangsa.
Melalui pendidikan, suatu bangsa dapat berkembang menjadi bangsa yang maju.
Pendidikan yang baik akan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber
daya manusia yang berkualitas mempunyai pemikiran yang baik, mampu berkarya,
berinovasi, dan mempunyai tujuan hidup yang maju.
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
110]
^_`a bcdefghecihjheief
ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN AUSTRALIA DAN INDONESIA
Tatang Supriatna
Dinas Pendidikan Kab Sumedang, Sumedang.
[email protected]
P8]
Abstrak
Menurut undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan dalam pasal 1
ayat 8 bahwa jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan
tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang
dikembangan. Dilihat dari jenjang pendidikan formal Indonesia mempunyai 3 tahapan
pendidikan yang sama seperti Australia, yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah
dan pendidikan tinggi. Baik di Indonesia ataupun di Australia pendidikan dasar
merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Perbedaan
jenjang
pendidikan dasar di Indonesia dan Australia terletak
pada
lama
pendidikannya.Pendidikan dasar di Indonesia selama 9 tahun yaitu SD 6 tahun dan SMP
3 tahun sedangkan di Australia lama pendidikan 6 atau 7 tahun setingkat SD tergantung
daerah masing-masing. Pendidikan menengah di Indonesia 3 tahun dan di Australia
selama 5 atau 6 tergantung masing-masing negara bagian. Tahap terakhir adalah
pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi di Indonesia dan Australia mencakup program
pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis dan doktor yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi.
Kata Kunci: pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi
A. Pendahuluan
Setiap siswa menerima pendidikan yang berkualitas, dengan dasar keahlian
kemampuan membaca/menulis dan berhitung, guru yang berkualitas dan dukungan
bagi siswa yang kurang beruntung.Seluruh siswa di Australia mendapat pengetahuan
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
kklm
nopq rstuvwxusyxzxuyuv
PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
Laelasari
Dosen FKIP Unswagati, Cirebon
[email protected]
P8{
Abstrak
Penilaian autentik atau penilaian langsung merupakan hal yang sangat penting dalam
kegiatan proses belajar mengajar. Penilaian dapat dilakukan sebelum, pada saat atau setelah
kegiatan pembelajaran. Melalui penilaian autentik seorang guru dapat mengetahui tingkat
keberhasilan dan pencapaian siswa dalam menerima materi pelajaran. Pada saat penilaian
autentik siswa diberikan kesempatan untuk menunjukkan apa yg sudah dikuasai dan
dipelajari. Tujuh kemampuan dasar yang perlu dinilai meliputi, visual-spasial, bodilykinesthetic, musical-rhythmical, interpersonal, logical mathematical, verbal linguistic.
Perancangan instrumen penilaian autentik harus dapat mengukur kompetensi yang dicapai
pada saat kegiatan KBM. Penilaian autentik merupakan bentuk penilaian yang dapat
menggambarkan hasil belajar yang sesungguhnya, dapat menggunakan berbagai cara atau
bentuk, antara lain melalui penilaian proyek, atau kegiatan siswa, penggunaan portofolio,
jurnal, demonstrasi, laporan tertulis,ceklis dan petunjuk observasi. Pengembangan penilaian
autentik meliputi empat cara, 1). penentuan standar; 2). penentuan tugas otentik; 3).
pembuatan kriteria; dan 4). pembuatan rubrik.
Kata Kunci: penilaian autentik, pembelajaran matematika
A.
Pendahuluan
Istilah penilaian memiliki makna yang
lebih luas daripada istilah pengukuran.
Pengukuran merupakan suatu langkah atau tindakan digunakan pada saat kegiatan
pelaksanaan evaluasi. Untuk sebuah penilaian tidak harus didahului dengan cara
melakukan suatu pengukuran. Pada saat kegiatan pembelajaran matematika penilaian
merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh seorang guru. Penilaian bisa
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
||}5
~€ ‚ƒ„…†‡ˆ…ƒ‰ˆŠˆ…‰…†
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
SISTEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA
MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS
VIII SMP
P86
Titi Rohaeti
Universitas Pendidikan Indonesia
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: 1)mengkaji respon siswa terhadap strategi pemecahan
masalah sistematis; 2)untuk mengetahui seberapa besar kemampuan berpikir kritis siswa
pada mata pelajaran matematika; 3)untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan
strategi pemecahan masalah sistematis terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata
pelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan kelas
eksperimen yaitu kelas VIII E SMP Negeri 8 Kota Cirebon, dengan teknik pengumpulan
data melalui angket dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap siswa menunjukkan
respon positif terhadap strategi pemecahan masalah sistematis, dan terdapat pengaruh
penerapan strategi pemecahan masalah sistematis terhadap kemampuan berpikir kritis
matematika siswa pada mata pelajaran matematika materi pembelajaran kubus dan balok.
Kata Kunci: pemecahan masalah dalam matematika, strategi pemecahan masalah
sistematis, berpikir kritis
A. Pendahuluan
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia, melihat persaingan dalam kehidupan yang semakin ketat pada
era globalisasi saat ini. Semua pihak memungkinkan mendapatkan informasi
melimpah dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber dan dari berbagai penjuru
dunia. Untuk itu manusia dituntut untuk mampu memperoleh, menggali, mengelola,
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
‹‹5Œ
Ž ‘’“”•–—”’˜—™—”˜”•
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DENGAN GAYA KOGNITIF FIELD
INDEPENDENT DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA
P87
Tohir Zainuri1), Abdur Rahman As’ ari2), I Made Sulandra3)
1)
Guru SMPN 1 Kasembon, Malang; [email protected]
Dosen Pascasarjana UM, Malang; [email protected]
3)
Dosen Pascasarjana UM, Malang; [email protected]
2)
Abstrak
Kemampuan pemecahan masalah merupakan bagian penting yang harus diperhatikan dalam
pembelajaran matematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan
menganalisis kemampuan siswa dengan gaya kognitif field independent dalam memecahkan
masalah matematika berdasarkan langkah-langkah Polya. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif-deskriptif. Penelitian dilaksanakan di kelas VIIA SMP Negeri 1
Kasembon Malang. Subjek penelitian terdiri 1 siswa dengan tipe gaya kognitif field
independent. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa,siswa dengan gaya kognitif field
independent dalam penelitian ini mampu melalui setiap tahap pemecahan masalah
berdasarkan langkah-langkah Polya dengan baik yaitu dengan menujukkan kemampuannya,
dapat menentukan apa yang diketahui yang ditanyakan dalam memahami masalah, dapat
menentukan keterkaitan antara yang diketahui dan yang ditanyakan untuk membuat rencana
penyelesaian masalah, dapat menyelesaikan masalah dengan benar, dan dapat menggunakan
informasi yang sudah ada untuk memeriksa kembali jawaban yang diperoleh.
Kata kunci: pemecahan masalah matematika, langkah-langkah Polya, gaya kognitif, field
independent.
A. Pendahuluan
Kemampuan pemecahan merupakan inti dari pembelajaran matematika. Holmes
(dalam
NCTM,
1980)
menyatakanbahwapemecahanmasalahadalah
“jantung”
darimatematika (heart of mathematics). Lebihlanjutdalam NCTM (2000)
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
šš6›
œžŸ ¡¢£¤¥¦£¡§¦¨¦£§£¤
PENGAJARAN LIMIT SUATU FUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN
PERANGKAT LUNAK MATHEMATICA
P88
Usep Sholahudin
Universitas Serang Raya, Jl. Raya Serang – Cilegon Km. 05 (Taman Drangong),
Serang – Banten;
[email protected]
Abstrak
Kalkulus adalah salah satu cabang dari matematika yang sangat penting dan banyak
diterapkan secara luas pada ilmu pengetahuan yang lain, misalnya Sain dan Teknologi,
Pertanian, Kedokteran, Ekonomi dan lain-lain. Inti dari pembelajaran kalkulus yaitu
memakai dan menentukan Limit suatu Fungsi, bahkan secara ekstrim Kalkulus dapat
didefinisikan sebagai pengkajian tentang Limit. Makalah ini membahas penggunaan
perangkat lunak Mathematica dalam pengajaran Limit suatu Fungsi. Metode pendekatan
yang ditawarkan yaitu pengajaran dengan Model Participatory Learning Method (PLM)
dilakukan melalui metode pembelajaran partisipastif.
Penggunaan Mathematica
memungkinkan pembelajaran lebih interaktif dan dinamis karena perangkat lunak ini dapat
memberikan visualisasi, perhitungan matematis dan mudah dipahami.
Kata Kunci : Kalkulus, Limit suatu fungsi, Participatory Learning Method (PLM)
A. Pendahuluan
Kalkulus adalah mata kuliah wajib pada tingkat pertama, dari segi konsep, mata
kuliah kalkulus dapat dikatakan sudah baku, artinya tidak banyak mengalami
perubahan untuk jangka waktu yang cukup panjang. Bagian yang berkala yang
direvisi atau ditambahkan adalah latihan soal dan metoda pembelajarannya.
Dibutuhkan suatu metoda pembelajaran yang menarik kepada mahasiswa dalam
pengajaran mata kuliah kalkulus. Salah satu caranya yaitu memasukan teknologi
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
©©7ª
«¬­® ¯°±²³´µ²°¶µ·µ²¶²³
PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH
MATEMATIKA MATERI PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL
DITINJAU DARI PERSPEKTIF GENDER
Wahyu Ridlo Purwanto
Universitas Sebelas Maret
[email protected]
P89
Abstrak
Berpikir merupakan proses dinamis yang terjadi dalam setiap aktivitas mental seseorang
yang berfungsi untuk memformulasikan atau memecahkan masalah, membuat keputusan,
serta mencari pemahaman terhadap sesuatu. Proses berfikir sangat dibutuhkan dalam
memecahkan masalah, karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian materi
persamaan linier dua variabel siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman yang berbedabeda. Pola pikir yang menandai dalam memecahkan masalah adalah pola pikir yang
melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis dan kreatif. Masing-masing siswa mempunyai
pola pikir yang berbeda dalam menyusun dan mengolah informasi pada materi persamaan
linier dua variabel bisa dikarenakan perbedaan gender pada siswa. Proses analisis data pada
penilitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: membuat transkrip data
verbal dari hasil rekaman yang disebut juga protokol, menelaah seluruh data hasil pekerjaan
siswa, membuat reduksi data yaitu dengan membuat rangkuman dengan menjaga keaslian
data, menyusun satuan-satuan analisis data berdasarkan ranah dan kategori-kategori
selanjutnya dilakukan pengkodean, menganalisis dan menggambarkan proses berpikir
berdasarkan pola pemecahan masalah, menganalisis temuan-temuan menarik. Penentuan
subyek penelitian ini dengan purposif sampling, dimana subyek ditentukan dengan kriteriakriteria yang ditentukan oleh penelitian. Selanjutnya dalam perbedaan gender tersebut, ada
kemungkinan bahwa proses berpikir dalam memecahkan masalah matematika akan berbeda.
Kata Kunci: proses berpikir, pemecahan masalah, perspektif gender
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
1188
ISBN 978-602-71252-1-6
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI
INDONESIA DI KAWASAN ASEAN: ANALISIS MENGGUNAKAN
METODE ERROR CORRECTION MECHANISM (ECM)
Wahyudin1, Didik Abidin2,
1,2
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, BPS Prov. Jawa Timur
1
[email protected], [email protected]
P 90
Abstrak
Dengan diberlakukanya Masyarakat Ekonomi ASEAN(MEA) akhir 2015 inimaka akan ada
liberalisasi arus barang, arus jasa, arus investasi, arus modal, dan pasar tenaga kerja terampil
yang sudah barangtentu akan mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia. Penelitian ini
mengaplikasikan metode Error Correction Mechanism (ECM) untuk menganalisis hubungan
baik jangka pendek maupun jangka panjang antara perdagangan luar negeri Indonesia di
kawasan ASEN dengan pertumbuhan ekonomi. Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat
keseimbangan jangka panjang antara ekspor-impor Indonesia dikawasan ASEAN dengan
pertumbuhan ekonomi. Selain itu, ekspor Indonesia intra-ASEAN berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia baik dalam jangka pendek maupun
dalam jangka panjang. Sedangkan Impor Indonesia intra-ASEAN pengaruhnya tidak
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kata kunci: Error Corection Mechanism (ECM), MEA, Kointegrasi
A. Pendahuluan
Sejak diberlakukanya Masyarakat Eknomi ASEAN (MEA) awal 2016, negaranegara kawasan ASEAN resmi menapaki sejarah baru hubugan perdagangan luar
negeri diantara mereka. Di dalam Economic Community (AEC) Blueprint tercatat
bahwa 4 karakteristik utama MEA, yaitu: (a) pasar tunggal dan basis produksi; (b)
kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi; (c) kawasan pengembangan ekonomi
yang merata; dan (d) kawasan yang secara penuh terintegrasi ke dalam perekonomian
global(ASEAN, 2015).
Pasar tunggal dan basis produksi ASEAN sendiri terdiri dari lima (5) pilar
liberalisasi sebagai kerangka kerjanya, yakni liberalisasi arus barang, arus jasa, arus
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi
Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
1¸00
ISBN 978-602-71252-1-6
ANALISIS KURIKULUM DAN SYSTEM PENDIDIKAN
MATEMATIKA DI KOREA SELATAN
¹º1
Wati Susilawati
Pendidikan Matematika Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung,
[email protected]
Abstrak
Kurikulum dan sistem pendidikan sebagai aspek penting bagi keberhasilan dan persaingan
perkembangan suatu negara. Masalah kurikulum dan sistem pendidikan matematika di Korea
Selatan sebagai pembanding pola pendidikan di Indonesia memegang peran bagi
perkembangan peradaban sebuah bangsa. Pendidikan dan kemajuan bangsa bagaikan dua sisi
mata uang. Keberadaannya saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Karena itulah,
kemajuan bangsa, sejatinya tidak pernah lepas dari peranan pendidikan bagi semua
negara,kita bisa mengadopsi berbagai hal dari kelebihan kurikulum dan sistem pendidikan
Korea Selatandan memanfaatkannya demi kemajuan pendidikan di tanah air.Kurikulum dan
sistem pendidikan juga dipengaruhi faktor-faktor lain seperti political will dan dinamika
sosial. Lembaga Legislatif dan Ekskutif sangat berperan dalam menyusun regulasi
penyelenggaraan sistem pendidikan.
Kata Kunci: kurikulum, political will, dinamika sosial
A. Pendahuluan
Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh mutu pendidikan. Pendidikanlah
yang mengangkat harkat dan martabat. Serta mensejajarkan indonesia dengan
bangsa-bangsa lain. Kemajuan suatu bangsa dilihat dari kualitas kecerdasan yang
mampu mengembangkan semua sumber daya manusia yang dimiliki, tak dapat
dielakkan lagi, kurikulum dan sistem pendidikan merupakan salah satu aspek pilar
yang memegang peran penting bagi keberhasilan dalam persaingan peradaban sebuah
bangsa. Terlebih Korea Selatan mengalami perkembangan pesat sesuai dengan
karakteristik hidup warganya pekerja keras dengan motto sekolah “ level up! Our
Future Will Change” dengan kecepatan internet tertinggi di dunia.
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi
Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
1220
»¼½¾ ¿ÀÁÂÃÄÅÂÀÆÅÇÅÂÆÂÃ
MENILIK CARA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SLB LETERA
BUNDA KOTA SOLOK DENGAN OBJEK CACAT TUNAGRAHITA
P92
Yulyanti Harisman
STKIP PGRI SUMBAR, Jln Gunung Pangilun, Padang;
Mahasiswa SPS Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
[email protected]
Abstrak
Mengingat begitu pentingnya sekolah berkebutuhan khusus yang dicantumkan dalam
undang-undang, pemerintah telah mendirikan SLB diseluruh Indonesia disetiap propinsi,
kota dan kabupaten. Namun, pemerataan SLB yang didirikan oleh pemerintah belum mampu
menampung seluruh anak-anak berkebutuhan khusus pada daerah tersebut. Salah satu kota
di provinsi Sumatera Barat yang terdapat SLB adalah kota Solok. Di kota Solok hanya
terdapat satu SLB Negeri, tentu saja hal ini membuat anak-anak yang berkebutuhan khusus
yang berdomisili dipelosok sulit untuk menjangkau SLB tersebut. Oleh sebab itu sebagai
warga negara yang baik salah satu usaha kita adalah membantu pemerintah untuk
pemerataan pendidikan untuk semua. Salah satu perwujudan tersebut adalah dengan
didirikannya SLB suasta di kota Solok yang dapat menjangkau anak-anak berkebutuhan
khusus di pelosok. SLB Tesebut diberi nama SLB “ Lentera Bunda”. Sekolah Luar Biasa ini
dikelola oleh yayasan dan dapat dikategorikan sebagai sekolah formal. Hal ini disebabkan
karena proses belajar yang terjadi secara hirarkis terstuktur, berjenjang, termasuk studi
akademik secara umum, beragam program lembaga pendidikan dengan penuh waktu atau
full time, pelatihan teknis dan profesional. Pada SLB ini dilihat proses pembelajaran
matematikanya. Objek kajian yang ditinjau adalah adalah anak tunagrahita pada tingka
SDLB. Cacat tunagrahita adalah cacat kemampuan otak tidak sesuai dengan umur
sebenarnya. Penelitian ini dilakukan dengan mengobservasi, wawancara, dan dokumentasi.
Pemaparan pada tulisan dilakukan dengan mendeskripsikan proses pembelajaran pada siswa.
Hasil yang diperoleh adalah: Cara guru mengajar adalah memperkenalkan huruf dengan
gambar. Medekati dengan penuh kasih sayang, sehingga peran pendidik tidak hanya
menyampaikan materi tetapi mengayomi dengan sangat ikhlas dan penuh kesabaran.
Kata Kunci : SLB, Tunagrahita, Pembelajaran, Matematika
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan
Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati,
Cirebon 6 Februari 2016
1236
ÈÉÊË ÌÍÎÏÐÑÒÏÍÓÒÔÒÏÓÏÐ
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN METODE
PERMAINAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN
PRESTASI BELAJAR SISWA
P93
Yusfita Yusuf 1), Wangsih Setiawati 2)
STKIP Sebelas April Sumedang, [email protected]
2)
SD Negeri Ciburuan Kecamatan Tanjung Medar Sumedang,
[email protected]
1)
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan aktivitas siswa yang kurang baik
dalam pembelajaran matematika sehingga menyebabkan buruknya prestasi belajar
matematika yang diperoleh siswa. Untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa
khususnya pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, guru perlu
menciptakan suatu pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak SD kelas IV
sehingga anak merasa nyaman pada saat belajar.Salah satu upaya yang dapat dilakukan
adalah dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme dengan metode permainan pada
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.Adapun metode penelitian yang
digunakan pada penelitian ini adalah mix methode dengan desain One-Group Pretest–
Posttest Design. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menganalisis data prestasi belajar
siswa, sedangkan pendekatan kualitatif digunakan untuk mengenalisis data aktivitas siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar dan aktivitas belajar siswa meningkat
setelah melakukan pembelajarn dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan
metode permainan baris berbaris.
Kata Kunci: pendekatan Konstruktivisme, metode permainan, prestasi belajar, aktivitas
belajar
A. Pendahuluan
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting pada jenjang
pendidikan dasar terutama di sekolah dasar.Hal ini terbukti dengan dimasukannya
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
1ÕÖ0
ISBN 978-602-71252-1-6
PROFIL KEMAMPUAN DISPOSISI MATEMATIS MAHASISWA
BERDASARKAN LEVEL AKADEMIK
Zetriuslita
Universitas Islam Riau, Jl. Kaharuddin Nasution No.113 Marpoyan
Pekanbaru-Riau
[email protected],
×9Ø
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan disposisi matematis
mahasiswa berdasarkan tingkat kemampuan akademik. Metode penelitian yang digunakan
metode deskriptif kuantitatif. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan
angket. Hasil tes diambil dari ujian akhir semester (UAS) mata kuliah kalkulus 1. Angket
digunakan untuk menggambarkan disposisi siswa terhadap pela-jaran matematika. Populasi
adalah seluruh mahasiswa tingkat pertama program studi pendidikan matematika Universitas
Islam Riau yang sedang mengambil mata kuliah kalkulus yang berjumlah 205 mahasiswa
yang terdiri dari 5 kelas. Dari 5 kelas, sampel (kelas) dipilih secara acak, terpilih dua kelas
(1A dan 1D). Dari hasil penelitian dan analisis data diperoleh bahwa secara keseluruhan
kemampuan disposisi matematis mahasiswa terhadap matematika adalah 56,5% masih dalam
kategori “cukup”. Berdasarkan level akademik, mahasiswa kelompok tinggi, sedang dan
kemampuan rendah sama-sama memiliki kemampuan disposisi matematis berkategori
“cukup”.Belum tampak perbedaan kemampuan disposisi matematis pada level akademik
secara signifikan.Perlu adanya penelitian lanjut dalam usaha memperbaiki proses
pembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan disposisi matematis, khususnya dari
indikator kepercayaan diri dan tekun.
Kata kunci :Kemampuan disposisi matematis, Hasil belajar kalkulus, Level akademik
A. Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat mengakibatkan
cepatnya perubahan gaya dan tatanan kehidupan global. Dalam
menghadapi
perubahan gaya dan tatanan kehidupan global tersebut, maka seringkali seseorang
dihadapkan kepada kesiapan dan kemampuan untuk menghadapi perubahan yang
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi
Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
1265
ISBN 978-602-71252-1-6
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
BERBASIS ARGUMENTASI DAN REPRESENTASI MATEMATIS
PADA MATA KULIAH TEORI BILANGAN
P95
Cita Dwi Rosita
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gunung Jati
[email protected]
ABSTRAK
Bahan ajar memiliki peranan penting dalam pencapaian tujuan pendidikan. Meskipun
demikian, tidak berarti sebarang sumber belajar dapat digunakan untuk suatu jenis
pembelajaran. Pengajarhendaknyamenyediakan dan mengembangkan bahan ajar yang sesuai
dengan karakteristik dan lingkungan sosial mahasiswanya. Mata kuliah Teori
Bilanganmerupakan salah satu mata kuliah dasar yang akan menjadi prasyarat bagi mata
kuliah-mata kuliah keprodian pada tingkat selanjutnya, seperti mata kuliah Aljabar Linear,
Analisis Kompleks, Analisis Real, Geometri Transformasi, dan Struktur Aljabar. Dengan
demikian, pemahaman mahasiswa secara utuh terhadap konsep-konsep esensial yang ada
pada mata kuliah ini akan sangat menentukan keberhasilan mereka dalam mempelajari mata
kuliah-mata kuliah tersebut di atas.Dalam memahami sebagian besar topik yang terdapat
dalam mata kuliah Teori Bilangan diperlukan kemampuan argumentasi dan representasi
matematis. Kemampuan argumentasi diperlukan mahasiswa dalam mempelajari topik sistem
bilangan kompleks, operasi khusus, induksi matematika, kekongruenan dan keterbagian.
Kemampuan representasi terutama representasi verbal dan simbol dibutuhkan oleh hampir
semua topik pada mata kuliah ini.Tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan proses
pengembangan bahan ajar Teori Bilangan yang memfasilitasi mahasiswa untuk dapat
mengembangkan kemampuan argumentasi dan representasi matematisnya. Model
pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Thiagarajan yang terdiri dari
tahapan pendefinisian, perencanaan, pengembangan, dan penyebaran. Tulisan ini dibatasi
pada analisa penulis terhadap hasil validasi bahan ajar Teori Bilangan dari para ahli.
Kata Kunci: Bahan ajar, Teori Bilangan, Argumentasi, Representasi
A. PENDAHULUAN
Melatih mahasiswa sebagai seorang problemsolver dapat dilakukan melalui
pemberian masalah-masalah matematis yang tiduk rutin kepada mahasiswa. Ketika
mahasiswa dihadapkan pada suatu masalah yang tidak rutin, secara tidak langsung
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016
Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis
Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
1280
ISBN 978-602-71252-1-6
STRATEGI PEMECAHAN MASALAH VERSI GEORGE POLYA
DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Wahid Umar
FKIP Unkhair Ternate
P96
ABSTRAK
George Polya telah meletakan suatu warisan “pentingnya mengajar dengan pemecahan
masalah”. Setiap masalah memiliki “sepuluh strategi” yang tepat dengan “empat” langkah
pemecahan sesuai dengan aspek-aspek dan sudut pandangnya masing-masing di dalam
menyelesaikan suatu masalah matematis.Topik ini telah menjadi komponen utama dalam
kurikulum matematika pada semua tingkatan pendidikan.NCTM dalam standards (1989)
mempublikasikan ”The Curriculum and Evaluations Standards for School Mathematics” ,
yang menekankan bahwa pemecahan masalah harus menjadi fokus dalam kurikulum
matematika di sekolah.Ini berarti bahwa pemecahan masalah merupakan salah satu topik
yang sangat penting dalam pembelajaran matematika. Tujuan mengajarkan matematika
dengan pemecahan masalah adalah: (1) membantu guru memperbaiki keterampilan
pemecahan masalah diri sendiri; (2) diberikan kepada guru untuk membantu siswa
mengembangkan keterampilan pemecahan masalah mereka; (3) untuk menyelidiki strategi
umum pemecahan masalah; dan (4) bagaimana membuat kata “masalah” dan “pemecahan
masalah” menantang dan menarik untuk siswa. Untuk pencapaian tujuan yang ada dalam
setiap materi matematika, siswa perlu dibekali bagaimanamenemukannya suatu pemecahan
masalah.Siswa perlu didorong untuk berpikir bahwa sesuatu itu multi-dimensi sehingga
mereka dapat melihat banyak kemungkinan penyelesaian untuk suatu masalah.Sehingga,
mengajarnya melakukan proses penemuan yang sederhana daripada mengembangkan
keterampilan yang sesuai. Mengingat pemecahan masalah matematika merupakan salah satu
kegiatan matematika yang dianggap penting baik oleh para guru maupun siswamakadalam
proses pembelajaran matematika, guru harus mengetahui paling tidak “sepuluh strategi”
pemecahan masalah sebelum memberikan kepada siswa. Ini menunjukkan bahwa pemecahan
masalah di sekolah dikenalkan sejak mulai mengajar. Fokus kajian makalah ini adalah
bagaimana strategi pemecahan masalahversi George Polyadan penerapannya dalam
pembelajaran matematika.
Kata Kunci: pembelajaran, pemecahan masalah, Polya dan langkah-langkah pemecahannya
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016
Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis
Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
1296
ISBN 978-602-71252-1-6
MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MENGGUNAKAN
MULTIMEDIA INTERAKTIF
Yani Supriani1), Rina Oktaviyanthi2)
Universitas Serang Raya, Serang;
1)
[email protected]
P97
Abstrak
Media tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mengupayakan pemahaman mahasiswa pada
suatu konsep tertentu, tetapi juga memiliki kontribusi dalam meningkatkan kemandirian
belajar. Kemajuan teknologi informasi membawa dampak besar terhadap bidang pendidikan,
khususnya Matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media
pembelajaran Multimedia interaktif terhadap kemandirian belajar pada mata kuliah Aljabar
Linier pokok bahasan matriks. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
multimedia pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Serang Raya. Berdasarkan
random sampling, ditetapkan dua kelas sebagai sampel penelitian, yaitu kelas Multimedia A1
sebagai kelas eksperimen dan Multimedia A2 sebagai kelas kontrol. Data penelitian
diperoleh melalui tes dan angket. Dalam penelitian ini dianalisis mengenai peningkatan hasil
belajar mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan multimedia interaktif dan hasil
belajar mahasiswa tanpa penerapan pembelajaran dengan multimedia interaktif pada mata
kuliah Aljabar Linier pokok bahasan matriks. Proses analisis melalui tingkat perbedaan ratarata skor dengan dua variabel bebas. Hasil akhir penelitian ini diharapkan dapat
dimanfaatkan bagi pengajar sebagai salah satu alternatif dalam upaya meningkatkan
kemandirian belajar mahasiswa pada pembelajaran Aljabar Linier pokok bahasan matriks.
Sementara bagi mahasiswa, media pembelajaran ini dapat dijadikan alat eksplorasi
mengembangkan minat dan kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan
dengan pokok bahasan.
Kata Kunci : Multimedia Interaktif, Kemandirian Belajar, Aljabar Linier
A. Pendahuluan
Penggunaan media pembelajaran diharapkan mampu mengurangi hambatanhambatan yang sering dialami guru maupun siswa dalam proses belajar mengajar di
kelas dan pembelajaran mandiri. Oleh karena itu, media pembelajaran membuat
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
1Ù0Ù
ISBN 978-602-71252-1-6
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS ISLAMI
PADA KAPITA SELEKTA MATEMATIKA I
Yanti Mulyanti 1), Hamidah Suryani Lukman2)
P98
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UMMI
Jl. Raya Syamsudin, SH. No.54:Sukabumi
1)
[email protected], 2)[email protected]
ABSTRAK
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis islami dalam mata kuliah kapita selekta
matematika I adalah salah satu cara untuk memfasilitasi mahasiswa dalam menggali konsep
dan bagaimana mengajarkan materi matematika tingkat dasar dan menengah pertama pada
siswa, juga menanamkan nilai-nilai islam dalam setiap pembelajarannya. Tahapan-tahapan
yang terdapat dalam bahan ajar berbasis islami didesain sedemikian rupa dengan
menyelipkan ayat Al-Qur’ an atau hadis. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1)
mengembangkan dan menghasilkan bahan ajar matematika berbasis islami pada kapita
selekta matematika I, (2) mengetahui kualitas bahan ajar matematika yang dihasilkan (3)
mengetahui respon mahasiswa terhadap bahan ajar yang digunakan.Penelitian ini merupakan
penelitian pengembangan. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa Program
Studi Pendidikan Matematika FKIP-UMMI yang mengontrak mata kuliah kapita selekta
matematika I. Instrumen yang digunakan yaitu lembar penilaian bahan ajar, tes hasil belajar,
dan angket mahasiswa. Penelitian ini menghasilkan bahan ajar matematika berbasis islami
yang dikembangkan melalui prosedur pendahuluan, pengembangan, dan pengujian. Kualitas
bahan ajar berdasarkan validator dan ujicoba lapangan menunjukkan bahwa bahan ajar yang
dikembangkan valid, praktis, dan efektif. Mahasiswa memberikan respon positif terhadap
bahan ajar yang dikembangkan dengan rata-rata keidealan 82,64%.
Kata Kunci: Bahan Ajar Matematika Berbasis Islami, Kapita Selekta Matematika I.
A. Pendahuluan
Pengertian pendidikan sesuai dengan Undang-Undang RepublikIndonesia No. 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi
Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
ÚÛÚÜ
ISBN 978-602-71252-1-6
MODEL MATEMATIKA EKONOMI DALAM PERENCANAAN SISTEM
PENCICILAN BERKALA SUATU HUTANG
ÝÜÜ
Sukono1), Endang Soeryana2), Sudradjat Supian3)
1,2,3)
Departemen Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Jatinangor Km 21, Jatinagor (45363), Bandung-Sumedang, Jawa Barat
1)
Email: [email protected]
Abstrak
Dalam paper ini dianalisis tentang model matematika ekonomi yang digunakan dalam
perencanaan pembayaran hutang dengan cara pencicilan berkala. Masalah utama dalam
pencicilan hutang secara berkala adalah bagaimana menentukan model, lama waktu yang
diperlukan, dan tingkat bunga, serta pengaruh tingkat bunga terhadap jumlah pencicilan
berkala. Adapaun metode-metode yang dibahas dalam penyelesaian masalah tersebut
adalah: metode truth in lending, metode hipotek, metode aproksimasi, metode penyusutan,
metode kapitalisasi dan penjualan singkat. Sebagai studi kasus, metode-metode tersebut
digunakan untuk menganalisis hutang berkala dalam pembelian real estate di sekitar Daerah
Aliran Sungai Citarum.Hasil dari analisissistem pencicilan berkala suatu hutang dengan
menggunakan metode tertentu, menghasilkan jumlah cicilan yang mendekati nilai
sebenarnya, dengan jangka waktu relatif lebih cepat.Sehingga pencicilan berkala tidak lagi
menjadi beban keuangan yang memberatkan, dan mempermudah untuk pengabilan
keputusan dalam pembelian real estate di sekitar Daerah Aliran Sunga Citarum.
Kata kunci: metode truth in lending, hipotek, aproksimasi, penyusutan, kapitalisasi dan
penjualan singkat.
A. Pendahuluan
Sistem pencicilan berkala merupakan serangkaian pembayaran yang dilakukan pada
interval waktu tertentu. Sistem pencicilan berkala adalah permasalahan yang umum
dalam perekonomian dan perbankan. Pembayaran hipotek, pembayaran kredit mobil,
penyewaan rumah merupakan sebagiancontoh dari pencicilan berkala. Begitu
banyak permasalahan dalam perekonomian terutama dalam hal keuangan yang
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi
Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
1Þßà
ISBN 978-602-71252-1-6
TOLERANSI RISIKO PADA MODEL OPTIMISASI PORTOFOLIO
INVESTASI MARKOWITZ
P100
Endang Soeryana Hasbullah1, Nur Fadhlina bt Abdul Halim2, Sukono3, Endang
Rusyaman4
1,3,4)
Departemen Matematika, FMIPA
Universitas Padjadjaran
2)
Pusat Pengajian Informatik dan Matematik Gunaan
Universiti Malaysia Terengganu
1)
[email protected]
Abstrak
Dalam paper ini dibahas tentang permasalahan toleransi risiko pada model optimisasi
portofolio investasi Markowitz.Sebagai basis pembahasan model portofolio efisien yang
digunakan adalah berbentuk Mean-Variansi, atau disebut model Markowitz.Pemilihan
portofolio efisien sangat dipengaruhi oleh faktor toleransi risiko investor.Dalam paper ini
dikaji beberapa bentuk fungsi utilitas sebagai pembentuk faktor toleransi risiko investor.
Beberapa bentuk fungsi utilitas yang dikaji dalam paper ini meliputi: bentuk fungsi utulitas
akar kuadrat, fungsi utilitas pecahan kubik, fungsi utilitas kuadrat, fungsi utilitas negatif
eksponensial, dan fungsi utilitas ligaritmis. Dalam paper ini juga juga diformulasikan faktor
toleransi risiko, khususnya bagi fungsi utilitas eksponensial dan logaritmis, apabila
kekayaan investor berupa returnharapan portofolio investasi. Formulasi yang dilakukan
tersebut menghasilkan bahwa apabila fungsi utilitas berbentuk eksponesial returnharapan
portofolio, maka faktor toleransi risiko berbentuk fungsi konstanta. Sedangkan apabila
fungsi utilitas berbentuk logaritmis returnharapan portofolio, maka faktor toleransi risiko
berbentuk fungsi linier dalam return harapan portofolio.
Kata Kunci: Model Markowitz, fungsi utilitas, toleransi risiko, portofolio investasi, return
harapan portofolio.
A. Pendahuluan
Dalam berinvestasi pada aset saham di pasar modal, strategi yang lazim dilakukan
oleh investor adalah membentuk portofolio efisien.Portofolio efisien adalah
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi
Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
1360
ISBN 978-602-71252-1-6
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR INTUISI
MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BERBASIS
OPEN ENDED (HASIL KAJIAN)
P101
Yatha Yuni
Prodi Pend. Matematika STKIP Kusuma Negara
Jl. Raya Bogor KM. 24 Cijantung Pasar Rebo Jakarta Timur
[email protected]
ABSTRAK
Kemampuan berpikir intuisi merupakan salah satu fungsi belahan otak kanan.Sekalipun
selama ini sering digunakan dalam berpikir matematik namun kurang maksimal dan
dilatih.Siswa lebih sering menerima pembelajaran matematika secara monoton yang bersifat
hafalan dan mencontoh penjelasan guru.Berdampak kemampuan berpikir intuisinya tidak
bekerja. Padahal ketika akan menyelesaikan masalah matematik diperlukan ide-ide awal
yang tidak membutuhkan pembenaran. Ide-ide inilah yang selanjutnya akan mendukung
pada kemampuan siswa menyelesaikan masalah-masalah matematika. Ben-Zeev menyatakan
kemampuan berpikir intuisimatematis dapat dilatih dan dibangun di sekolah melalui belajar
penemuan, dengan bantuan media peraga dan dilatih dengan soal-soal non rutin.
Pembelajaran yang akan diaplikasikan untuk membangun dan melatih kemampuan berpikir
intuisi matematis pada makalah ini merupakan pengembangan model pembelajaran dengan
memadukan dua pendekatan pembelajaran yaitu inquiry dan open-ended. Keduanya
merupakan model pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah
yang dipertanyakan untuk memperoleh pengetahuannya melalui serangkaian proses kegiatan.
Pada proses pembelajaran ini guru memberikan bimbingan, arahan danscaffolding kepada
siswa. Perpaduan dua pendekatan pembelajaran ini adalah “kebaruan” pada makalah ini dan
diberi nama Pembelajaran Inquiry berbasis Open Ended yang selanjutnya disebut
pembelajaran IBOE.
Kata Kunci: Fungsi otak kanan, Kemampuan berpikir Intuisi, Inquiry berbasis Open
Ended.
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016
Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis
Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
1áâ9
ãäBN 978-602-71252-1-6
KAITAN ANTARA GAYABELAJAR,KEMANDIRIAN BELAJAR,
DANKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP DALAM
PELAJARANMATEMATIKA
Rostina Sundayana
STKIP Garut, Jl. Pahlawan No. 32 Tlp. (0262) 233556, Garut;
[email protected]
P
10 å
Abstrak
Pada umumnya kemandirian belajar dan kemampuan pemecahan masalahmatematika siswa
SMP masih rendah. Guru sebagai pelaksana kegiatan belajar mengajar, menjadi faktor utama
yang menjadi penyebab masalahtersebut terjadi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
guruadalah menciptakan suasana belajar yang cocok dengan jenis gaya belajar siswa
(auditorial, visual, ataupun kinestetik), sehingga diharapkan tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif.Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Tarogong Kidul kelas IX
pada tahun ajaran 2015-2016 semester ganjil. Metode penelitian yang digunakan berupa
penelitian eksplanatif komparatif-asosatif. Dari hasil penelitian terungkap bahwa: 1) Tidak
terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematik, antar siswa ditinjau dari
jenis gaya belajarnya.2) Tidak terdapat perbedaan tingkat kemandirian belajar matematika
antar siswa ditinjau dari gaya belajarnya. 3) Kemandirian belajar siswa mempengaruhi
tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.Dari hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa setiap siswa, baik yang mempunyai gaya belajar auditorial, visual,
ataupun kinestetik mempunyai tingkat kemandirian belajar dan kemampuan pemecahan
masalah matematikyang sama. Selain itu, diketahui pula bahwa semakin tinggi tingkat
kemandirian belajar siswa, maka semakin tinggi pula kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa.
Kata Kunci: Gaya Belajar, Kemandirian Belajar, Pemecahan Masalah
A. Pendahuluan
Pembelajaran matematika untuk tingkat SMP mengacu pada tujuan pembelajaran
matematika (BSNP, 2006:139), yaitu agar siswa mempunyai kemampuan:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
1397
æçèé êëìíîïðíëñðòðíñíî
ANALISIS TINGKAT BERPIKIR GEOMETRI DAN TINGKAT BERPIKIR
LOGIS SERTA DISPOSISI BERPIKIR KRITIS MAHASISWA
Cita Dwi Rosita1), Tri Nopriana 2)
Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Jl. Perjuangan No 1, Cirebon;
1)
[email protected] &
2)
[email protected]
P103
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis ketercapaian tingkat berpikir geometri
dan tingkat berpikir logis mahasiswa serta mendeskripsikan disposisi berpikir kritis
mahasiswa tingkat I pendidikan matematika pada tahun ajaran 20014/2015
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah mahasiswa
Unswagati tingkat 1 sebanyak 2 kelas yang terdiri dari 40 mahasiswa. Metode pengumpulan
data yang digunakan meliputi: (1) tes berpikir geometri van Hiele yang dikembangakan oleh
The Cognitive Development and Achievment in Secondary School Geometry Project
(CDASSG), (2) tes berpikir logis (TOLT) yang disusun oleh Tobin dan Capie, (3) Skala
Disposisi Berpikir Kritis dengan 5 kategori skal model Likert. Data dianalisis secara
deskriptif.
Hasil penelitian didapatkan: (1) Sebanyak 44% mahasiswa tingkat I pendidikan matematika
tahun ajaran 2014/2015 memiliki tingkat berpikir geometri van Hiele pada tahap analisis; (2)
Tingkat berpikir logis mahasiswa tingkat I pendidikan matematika tahun ajaran 2014/2015
umumnya pada tahapan transisi sebanyak 46%, sedangkan sebanyak 32% mahasiswa telah
mampu menyelesaikan permasalahan terkait dengan penalaran proporsional, penalaran
variable, penalaran korelasional dan penalaran kombinatorial (3) Disposisi berpikir kritis
mahasiswa tingkat I Pendidikan matematika FKIP Unswagati tahun ajaran 2014/2015
memiliki kategori baik dengan presentasi pencapaian rata-rata skor disposisi matematis
dibandingkan dengan skor total mencapai 70%.
Kata kunci: Berpikir Geometri, Berpikir Logis dan Disposisi Berpikir Kritis.
A. Pendahuluan
Dalam menghadapi tantangan pengimplementasian Kurikulum 2013 dan
diberlakukannya ASEAN Economic Community mulai tahun 2015, Program Studi
Pendidikan Matematika sebagai salah satu LPTK berkewajiban mengupayakan dan
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi
Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
1409
óôBN 978-602-71252-1-6
METODE PENGAJARAN METODE NUMERIK
DENGAN BERBANTUAN PROGRAM KOMPUTER
Fuad Nasir
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati Cirebon
[email protected]
P104
ABSTRAK
Masalah yang dihadapi mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah metode numerik adalah
rendahnya pemahaman dan motivasi belajar mahasiswa di dalam kelas. Hal ini disebabkan
dalam pembelajaran masih menggunakan metode pembelajaran konvensional. Dari keadaan
ini, perlu diterapkan suatu bentuk metode pengajaran yang dapat memberikan solusi
terhadap permasalahan tersebut. Metode yang diterapkan adalah metode pengajaran dengan
berbantuan program komputer. Sebelum metode tersebut diterapkan, terlebih dahulu
melakukan evaluasi dan perbaikan materi ajar metode numerik termasuk Analisis
Instruksional, Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP), dan Satuan Acara
Pembelajaran (SAP). Dengan menggunakan hasil dari quosioner yang diberikan kepada
mahasiswa didapat bahwa metode pembelajaran dengan menggunakan program komputer
adalah sangat membantu dalam memahami mata kuliah metode numerik (81%), metode
pembelajaran dengan adanya bahan ajar atau modul pembelajaran dapat meningkatkan
motivasi mahasiswa dalam belajar mata kuliah metode numerik (85,2%), dapat dilanjutkan
metode pembelajaran ini dimasa-masa yang akan datang (84,5%), pemberian tugas studi
kasus pada setiap pokok bahasandapat memahami mata kuliah metode numerik (75,5%), dan
pemberian materi dalam bentuk bahan ajar atau modul (85,2%).
Kata Kunci :metode pengajaran,metode numerik, program komputer
A.
1.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mata kuliah metode numerik, merupakan salah satu mata kuliah yang sangat penting
dalam
memberikan
pemahaman
kepada
mahasiswa
tentang
bagaimana
menyelesaikan suatu permasalahan model matematika yang sering muncul di bidang
rekayasa. Model matematika tersebut muncul dalam bentuk yang tidak ideal alias
Seminar Nasional Matematika dan PendidikanMatematika (SNMPM) 2016 õö÷øöùúû
üùýúùþÿøýú øý øûöø ùþÿùøø÷øý üøöùþøöû ø ù÷ÿøûûùö Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
Download