59 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani disekolah menjadi sangat penting, karena pada masa
sekolah seorang anak sedang dalam proses dan pengembangan karakteristik diri.
Pendidikan jasmani hadir dan diharapkan dapat membantu semua proses yang
dialami oleh para siswa tersebut. Untuk itu, pelaksanaan pembelajaran ditingkat
satuan pendidikan perlu kehati-hatian dan kecermatan sehingga upaya membantu
dalam proses tersebut tidak salah tujuan dan menjadi sebuah hambatan tersendiri
bagi siswa yang bersangkutan.
Tuntutan jaman yang semakin maju, menyebabkan pola pendidikan
dituntut lebih baik dan berkembang. Berbagai upaya dilakukan pemerintah agar
mutu pendidikan di Indonesia meningkat. Selain menigkatkan mutu pendidikan,
Instansi pendidikan juga memiliki peran yang sama untuk menjaga pola
pendidikan agar lebih berkualitas dan mampu bersaing dengan Negara lain.
Dalam hal ini, lembaga pendidikan menjadi peran utama untuk memenuhi
tuntutan jaman yang sangat maju. Sehingga kedepannya pola pikir yang majulah
yang akan mampu bersaing dalam ketatnya kompetisi di era globalisasi.
Oleh karena itu pendidikan jasmani telah diajarkan dari tingkat Sekolah
Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA),
bahkan Perguruan Tinggi. Pelaksanaan pendidikan jasmani di dalamnya diajarkan
beberapa macam cabang olahraga yang terdapat ada kurikulum pendidikan
jasmani. Cabang olahraga yang terdapat pada penjas yaitu aktifitas ritmik,
aquatik, permaian bola besar, permainan bola kecil, atletik, dan bela diri. Dari
sekian cabang olahraga dalam pendidikan jasmani salah satu yang menjadi favorit
adalah permainan bola besar. Siswa lebih tertarik pada permainan bola besar,
dalam permainan bola besar salah satunya yang menjadi materi favorit adalah
permainan bolavoli. Perminan bolavoli memiliki konsep dasar yaitu memainkan
bola jangan sampai jatuh menyentuh tanah dengan dibatasi jumlah poin, siapa
yang bisa mencapai poin yang sudah ditentukan tersebut maka tim itulah yang
menang.
59
60
Banyak materi pelajaran penjas yang harus diberikan
kepada siswa
menuntut guru penjas harus lebih maksimal. Namun pada kenyataannya, materi
yang harus diberikan kepada siswa tidak semuanya diberikan, karena terbatasnya
fasilitas pembelajaran penjas. Diketahui bahwa guru penjas sendiri kurang
mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya. Agar tujuan pendidikan
jasmani tercapai, maka seorang guru penjas harus selalu mengembangkan ilmu
pengetahuan maupun keterampilannya agar dapat memberikan pembelajaran
sesuai dengan kurikulum Penjas. Salah satu upaya mencapai tujuan pembelajaran
Penjas yaitu menerapkan alat bantu pada proses pembelajaran Penjas dalam hal
ini passing bawah bolavoli.
Menerapkan alat bantu yang tepat sangatlah penting, karena dapat
mempengaruhi pencapaian hasil belajar lebih baik lagi. Sering kita jumpai
disekolah, pembelajaran penjas masih berifat tradisional. Siswa harus melakukan
perintah guru dengan menggunakan sarana dan parasarana yang sesungguhnya.
Bedasarkan hasil pengamatan pembelajaran di SMK Negeri 7 Surakarta,
pembelajaran Bolavoli khususnya passing bawah bolavoli masih kurang
maksimal. Penyebabnya adalah kurangnya sarana dan prasarana yang kurang
menunjang pelaksanaan pembelajaran passing bawah bolavoli. Dan karena itu
kreatifitas seorang guru pendidikan jasmani dibutuhkan untuk mengatasi masalahmasalah keterbatasan sarana dan prasarana olahraga khususnya bolavoli yang
memang banyak digemari. Sering kali kita ketahui dan temui bahwa masih banyak
guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di dalam mengajarkan passing
bawah bolavoli tidak menggunakan alat bantu pembelajaran seperti bola gabus,
bilah dan sebagainya, sehingga banyak siswa yang kurang berminat dan tidak
sedikit pula yang takut melakukan passing bawah bolavoli, hal tersebut sering
terjadi pada siswa putri. Ketepatan seorang guru penjas dalam menerapkan
strategi
pembelajaran
akan
sangat
mempengaruhi
tingkat
keberhasilan
pembelajaran. Selain itu nilai KKM (kriteria Ketuntasan Minimal) adalah 3,00,
yang dimaksud bahwa siswa harus minimal mendapatkan nilai lebih atau sama
dengan 3,00 hal tersebut juga terjadi di SMK Negeri 7 Surakarta.
61
Dari hasil observasi di lapangan saat pembelajaran permainan bolavoli
khususnya materi passing bawah pada kelas XI MM 2 belum berjalan secara
efektif. Hal ini disebabkan oleh faktor kurangnya inovasi dan kreativitas guru
dalam mengelola pengajaran serta tidak adanya alat bantu pembelajaran yang
digunakan, akibatnya siswa kurang antusias dan cepat bosan dalam mengikuti
proses pembelajaran, tingkat kesegaran jasmani rendah dan hasil belajar mata
pelajaran pendidikan jasmani juga rendah karena minimnya aktivitas gerak dalam
proses pembelajaran. Melihat masih rendahnya nilai yang dicapai oleh siswa
sebelum diadakan penelitian, maka perlu diadakannya sebuah penelitian agar
dapat membantu peningkatan hasil belajar baik secara individu maupun klasikal.
Dalam hal ini model penelitian yang akan diberikan yaitu dengan menggunakan
penerapan alat bantu, karena belum diketahui apakah penerapan alat bantu bisa
lebih memberikan keuntungan untuk meningkatkan hasil belajar siswa daripada
model pembelajaran sebelumnya. Karena melalui penerapan alat bantu siswa
dapat mempelajari atau melakukan setiap gerakan yang berulang-ulang tetapi
dengan model yang berbeda jadi siswa tidak akan merasa bosan dengan kegiatan
yang diajarkan dan perintahkan oleh guru, selain itu melalui penerapan alat bantu
yang dikombinasikan dengan permainan siswa akan merasa senang dengan
permainan yang dibuat sehingga lebih mudah siswa untuk mempelajari setiap
gerakan yang diajarkan dan diperintahkan oleh guru
Media pembelajaran yang ada di SMK Negeri 7 surakarta untuk materi
passing bawah bolavoli sangat minim sehingga motivasi siswa semakin berkurang
untuk mengikuti pembelajaran. Dan disinilah guru dituntut kreatif untuk menarik
motivasi dan keefektifan pembelajaran agar tujuan yang diinginkan akan tercapai.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka akan diadakan
penelitian pada siswa kelas XI MM 2 di SMK Negeri 7 Surakarta tahun ajaran
2014/2015, dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Passing Bawah
Bolavoli Melalui Penerapan Alat Bantu Pada Siswa Kelas XI MM 2 SMK Negeri
7 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015”
62
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat ditarik rumusan
masalah yaitu: Bagaimanakah penerapan alat bantu dapat meningkatan hasil
belajar passing bawah bolavoli pada siswa kelas XI MM 2 di SMK Negeri 7
Surakarta tahun ajaran 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas
tersebut,
penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan hasil belajar passing bawah
bolavoli melalui penerapan alat bantu pada siswa kelas XI MM 2 SMK Negeri 7
Surakarta tahun ajaran 2014/2015.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh nantinya akan memberikan manfaat yang
penting untuk beberapa pihak yaitu :
1. Siswa, dalam penelitian ini diharapkan mampu membantu meningkatkan
hasil belajar passing bawah bolavoli, meningkatkan motivasi dan minat
siswa dalam pembelajaran, siswa tidak lagi takut untuk melakukan passing
bawah, serta membuka ruang gerak siswa menjadi lebih luas sehingga
kebugaran siswa dapat meningkat.
2. Guru, penelitian ini diharapkan guru dapat memperoleh pengalaman
mengatasi salah satu permasalahan dalam pembelajaran, memberikan
gambaran tentang pentingnya alat bantu guna meningkatkan hasil belajar
pada setiap pembelajaran yang diberikan oleh guru penjas.
3. Sekolah, hasil penelitian ini bermanfaat untuk membantu memperbaiki
proses dan hasil pembelajaran mata pelajaran penjasorkes, serta
menambah sumber pustaka di dalam perpustakaan sekolah.
Download