11 alat back up dan penyalin eeprom menggunakan mikrokontroler

advertisement
11
ALAT BACK UP DAN PENYALIN EEPROM
MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51
Rino Purwanto
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Dipenogoro
Dalam era modern sekarang ini teknologi dalam bidang elektronika mengalami kemajuan yang
sangat pesat. Banyak peralatan elektronika menggunakan EPROM atau EEPROM diantaranya VCD dan
Keyboard yang menggunakan EPROM untuk menyimpan data/program. Dengan adanya EPROM ini,
banyak teknisi yang kesulitan dalam penggantian EPROM jika telah mengalami kerusakan, apalagi EPROM
yang biasanya digunakan mempunyai kapasitas yang besar. Teknisi tidak dapat hanya mengganti EPROM
tersebut dengan EPROM yang ada di pasaran. Terlebih dahulu teknisi harus mengisikan program ke
EPROM yang baru.
Untuk itu pentingnya mem-backup EPROM-EPROM dari sistem elektronik sehingga pada saat
EPROMnya mengalami kerusakan, teknisi dapat mengisikan programnya ke dalam EPROM yang baru atau
mempunyai EPROM cadangannya. EPROM dapat digantikan dengan EEPROM karena perbedaannya
hanya pada cara penulisan dan penghapusan datanya. Jadi proses salin dilakukan tidak antara EPROM
dengan EPROM tetapi antara EPROM/EEPROM dengan EEPROM.
I. PENDAHULUAN
ditingkatkan dan kebutuhan daya yang
diturunkan.
Ada dua tipe dasar dari memori yang
berdasarkan apakah data hilang atau tidak, bila
catu daya dipadamkan, istilah asingnya adalah
volatile dan non-volatile.
2.2.1 Volatile memory
 ROM (Read Only Memory) - Memori yang
datanya sudah diisi oleh pembuat chip
memori, artinya user meminta kepada pabrik
pembuat memori agar diisi sesuai dengan
keinginannya..
 PROM (Programmable ROM) - Data hanya
sekali saja diisi dengan alat yang dinamakan
programmer ROM, setelah itu data tidak
dapat diganti atau dihapus lagi.
 EPROM (Erasable Programmable ROM) Memori yang datanya dapat diisi (dengan
programmer) kemudian dihapus kembali
dengan bantuan sinar ultraviolet intensitas
tinggi melalui jendela kaca pada chip.
 EEPROM
(Electricaly
Erasable
Programmable ROM) - Data pada EEPROM
dapat diisi, dihapus atau dirubah secara
random dan individual di rangkaian, seperti
halnya RAM, tetapi data tetap tersimpan
meskipun catu padam.
 Flash EPROM – Flash EPROM serupa
dengan
EEPROM
kecuali
bahwa
Penghapusan data Flash EPROM secara
keseluruhan, tidak dapat secara byte pada
satu waktu.
 NVRAM (Non-Volatile Random Access
Memory)
-NVRAM
memiliki
batere
terintegrasi didalamnya yang menjaga data
tetap. NVRAM memiliki kecepatan akses
yang relatif lebih tinggi dibanding dengan
ROM biasa. Beberapa tipe NVRAM tidak
memiliki batere, seperti RAM biasa yang
Banyak peralatan elektronika menggunakan
EPROM atau EEPROM diantaranya VCD dan
Keyboard dimana EPROM tersebut digunakan
untuk menyimpan programnya. Dengan adanya
EPROM ini, banyak teknisi yang kesulitan dalam
penggantian EPROM jika telah mengalami
kerusakan. Teknisi tidak dapat hanya mengganti
EPROM tersebut dengan EPROM yang ada di
pasaran karena
harus dilakukan pengisian
program ke EPROM yang baru.
Untuk itu pentingnya mem-backup EPROMEPROM dari sistem elektronik sehingga pada saat
EPROMnya mengalami kerusakan, teknisi dapat
mengisikan programnya ke dalam EPROM yang
baru atau mempunyai EPROM cadangannya.
EPROM dapat digantikan dengan EEPROM
karena perbedaannya hanya pada cara penulisan
dan penghapusan datanya. Jadi proses salin
dilakukan tidak antara EPROM dengan EPROM
tetapi
antara
EPROM/EEPROM
dengan
EEPROM.
Untuk pengisian data ke dalam paralel
EEPROM diperlukan komputer, dan program
bantu di komputer, sehingga kurang praktis dan
kurang efisien. Oleh karena itu penulis membuat
alat backup dan penyalin paralel EEPROM. Alat
ini berfungsi untuk menyalin EPROM/EEPROM
ke paralel EEPROM yang lain menggunakan
komputer dan juga dapat berdiri sendiri hanya
menggunakan mikrokontroler saja.
II. PARALEL EEPROM
Memori yang digunakan untuk menyimpan
data atau program di jaman komputer ini
perkembangannya sangat pesat, baik dalam segi
kapasitas yang diperbesar, kecepatan akses yang
1
22
digunakan untuk menduplikasi data dari
EEPROM kemudian akses dari NVRAM
akan lebih cepat.
 Bipolar PROM - Suatu BIPOLAR PROM
adalah chip memori dengan teknologi
transistor BIPOLAR dan digunakan untuk
menyimpan data yang relatif kecil. Sekali
diprogram, data didalamnya tidak dapat
dirubah lagi. Pemrograman dipergunakan
tegangan tinggi dan arus yang relatif besar.
Bipolar PROM memiliki imunitas yang
tinggi terhadap derau lingkungan dan juga
terhadap radiasi gelombang elektromagnetik,
oleh karena itu chip tersebut banyak
digunakan untuk teknologi militer dan ruang
angkasa.
ROM, PROM dan EPROM pada saat
operasi hanya dapat dibaca, tidak dapat ditulisi,
oleh karena itu tidak terdapat kontrol W (write)
pada chip ini, sedangkan pada EEPROM atau
Flash EPROM pada saat operasi juga hanya dapat
dibaca saja, tetapi dimungkinkan pada dalam
konfigurasi rangkaiannya untuk membuat data
yang ada didalamnya dirubah atau dihapus.
2.2.2 Non-Volatile memory
RAM (Random Access Memory) - Suatu
memori yang datanya akan hilang bila catu
padam, diakses secara random, tidak sekuensial,
artinya di alamat mana saja dapat dicapai secara
langsung dengan cepat. Ada dua jenis RAM,
yaitu:
 SRAM (Static RAM) - rangkaian ekivalen
dengan flip-flop yang menyimpan state '0'
atau '1'. Selama tidak dirubah dan catu
tidak padam, data akan tetap nilainya.
 DRAM (Dynamic RAM) - rangkaian
ekivalen dengan kapasitor dan sebuah
transistor, kapasitor memiliki sifat dapat
menyimpan data '0' atau '1' (dapat diisi
tegangan atau tidak), secara teoritis data
dapat disimpan dalam kapasitor dalam
bentuk tegangan listrik terus-menerus,
tetapi dalam prakteknya bahwa kapasitor
memiliki sifat adanya arus bocor, sehingga
jika diberi tegangan, maka beberapa saat
kemudian, tegangan tersebut akan turun.
Sebelum turun menjadi nol, ada suatu
proses untuk menyegarkan kembali sel-sel
memori untuk tetap mempertahankan
datanya. Proses ini dinamakan refresh,
yang dilakukan berulang-ulang dalam
suatu periode sekian milli detik, baik itu
saat diakses maupun tidak.
RAM memiliki sinyal kontrol R dan W,
karena bisa baca dan tulis. SRAM memiliki
keunggulan; tidak perlu refresh, tetapi memiliki
kekurangan; densitas yang lebih kecil dan harga
yang relatif lebih mahal serta daya yang lebih
banyak untuk kapasitas yang sama.
2.2.3 Memori akses Paralel dan Serial
Sejauh ini dijelaskan bahwa data input
atau output ke memori adalah paralel, artinya jika
ada 8 bit data bus, maka ke 8 jalur data tersebut
adalah paralel. Ada suatu teknologi yang
menghadirkan serial memory yang dimaksudkan
untuk menghemat jumlah kaki, salah satunya
dengan teknologi Microwire. Pengaksesan data
dengan memberikan sekuen (rentetan) alamat
secara serial pada salah satu pin dan akan
didapatkan data pada pin yang lainnya secara
serial juga. Untuk sinkronisasi digunakan sinyal
detak yang dimasukan pada salah satu pin nya.. [9]
2.2.4 Pena-pena Parallel EEPROM
IC Paralel EEPROM dengan kode
XX28Cxxx, XX merupakan kode pabrik
pembuat, 28 menandakan bahwa IC tersebut
adalah paralel EEPROM, C menandakan bahwa
IC tersebut dengan jenis CMOS dan ada juga
yang F menandakan IC tersebut dengan jenis
Flash, sedangkan xxx merupakan angka yang
biasanya (tetapi tidak selalu) mengindikasikan
kapasitas paralel EEPROM itu dalam satuan
kilobit, sebagai contoh XX28C16 merupakan IC
paralel EEPROM berkapasitas 16 k-bit atau
16x1.024 atau 16.384 bit.
Keluarga XX28Cxx terdiri
dari
bermacam-macam IC. IC-IC itu berbeda
kapasitas, tapi mempunyai susunan kaki IC dasar
yang sama, seperti terlihat pada gambar 1. Tetapi
beberapa EEPROM dengan paket 32 kaki yang
mengijinkan untuk kaki-kaki tambahan yang
dibutuhkan. [19]
Kaki CE (Write Enable) digunakan
untuk mengaktifkan chip. Tanda setrip diatas CE
(Chip Enable) menunjukkan bahwa kaki CE aktif
rendah (0 Volt). Kaki WE digunakan untuk
menuliskan data sedangkan OE (Output Enable)
digunakan untuk mengeluarkan data pada chip.
Gambar 1 Diagram Pin IC AT28C16 (tipe
PDIP)
33
2.2.5 Mode Operasi
Tabel 1 Mode operasi EEPROM
EEPROM mempunyai 7 mode operasi, yaitu :
1.
Read jika CE dan OE dalam kondisi VIL
sedangkan WE dalam kondisi VIH. Operasi
ini digunakan untuk membaca data
EEPROM.
2.
Write jika CE dan WE dalam kondisi VIL
sedangkan OE dalam kondisi VIH. Operasi
ini digunakan untuk menulis data
EEPROM. Operasi ini bergantung bentuk
gelombang pemrograman AC.
3.
Standby/Write Inhibit jika CE dalam
kondisi VIH. Operasi ini dalam kondisi
standby atau menahan penulisan karena
chip tidak diaktifkan walau bagaimanapun
kondisi masukan pada OE dan WE.
4.
Write Inhibit jika WE dalam kondisi VIH.
Operasi ini menahan penulisan karena WE
berlogika tinggi (1).
5.
Write Inhibit jika OE dalam kondisi VIL.
Operasi ini juga menahan penulisan karena
OE berlogika rendah.
6.
7.
Output Disable jika OE dalam kondisi VIH.
Operasi ini tidak mengijinkan akses data
memori karena OE berlogika tinggi (1).
Chip Erase jika CE dan WE dalam kondisi
VIL sedangkan OE dalam kondisi VH. VH
besarnya 12V±0,5V. Operasi ini akan
menghapus chip.
2.2.5.1 Proses pembacaan Data
Proses pembacaan data dari paralel
EEPROM dilakukan seperti gambar 2.3. Mulamula mikrokontroler mengirimkan alamat yang
akan dibaca isinya, setelah itu mengirim sinyal
low pada CE, disusul dengan mengirimkan sinyal
low pada OE untuk membaca isi paralel
EEPROM dan selanjutnya disusul dengan
pembacaan isi serial EEPROM Karakteristik
pembacaan data dapat dilihat pada tabel 2.3
Tabel. 2 Karakteristik AC Pembacaan Data
Gambar 2 Bentuk gelombang AC pembacaan data
2.2.5.2 Proses Penulisan Data
Gambar
2.4
dan
gambar
2.5
menggambarkan proses penulisan data. Ada dua
cara penulisan data EEPROM yaitu WE
terkontrol dan CE terkontrol.
Dalam proses penulisan data kaki OE
diberi logika tinggi yang kemudian diikuti
pengiriman alamat data. Selanjutnya masukan
WE atau CE diberi pulsa rendah dengan CE atau
WE rendah (sebaliknya). Kemudian dikirim data
yang akan dituliskan ke EEPROM.
44
Tabel 2.4 Karakteristik AC Penulisan
Gambar 5 Bentuk gelombang AC penulisan
dengan sistem polling data
Gambar 3 Bentuk gelombang AC penulisan
dengan WE terkontrol
2.2.5.3 Proses Penghapusan Data
Proses penghapusan data dilakukan
dengan cara memberikan sinyal low pada CE dan
WE dan kemudian memberikan sinyal high ‘1’
pada OE. Tegangan yang diberikan pada OE
sebesar 12 volt ± 0,5 Volt.
Gambar 4 Bentuk gelombang AC penulisan
dengan CE terkontrol
Penulisan data ke EEPROM dapat
dilakukan tiap-tiap byte maupun page (64 byte).
Penulisan page dilakukan sama dengan penulisan
byte, byte pertama ditulis kemudian dilanjutkan
byte 1 sampai 63.
Dalam EEPROM menyediakan DATA
polling yang dapat digunakan untuk menandai
akhir suatu siklus penulisan. Selama siklus
penulisan byte atau page diusahakan membaca
byte yang terakhir ditulis yang akan dimunculkan
berlawanan dengan data yang ditulis untuk
ditampilkan pada I/O7. Sekali siklus penulisan
telah lengkap, data benar berlaku pada seluruh
keluaran dan kemudian siklus penulisan
berikutnya dimulai kembali. DATA Polling dapat
mulai sewaktu-waktu selama siklus penulisan.
Bentuk gelombang DATA Polling dapat dilihat
pada gambar 2.6.
Gambar 6 Karakteristik AC penghapusan serpih
2.2.5.4 Proteksi Penulisan
Penulisan yang kurang hati-hati pada
devais dapat dicegah dengan beberapa cara :
(a) Mengindera VCC – jika Vcc di bawah 3,8 V
(khas) fungsi penulisan ditahan.
(b) Menunda penyalaan (on) Vcc – sekali Vcc
mencapai 3,8 V devais akan secara otomatis
tertunda 5 ms (khas) sebelum mengijinkan
suatu penulisan byte.
(c) Menahan penulisan – memegang salah satu
dari OE rendah, CE tinggi atau WE tinggi
menahan siklus-siklus penulisan byte.
55
III. ALAT BACK UP DAN PENYALIN
EEPROM
Untuk dapat membuat sebuah alat back
up dan penyalin Paralel EEPROM dengan
menggunakan mikrokontroler AT89S51, maka
perlu dibuat sebuah sistem yang mampu menyalin
EEPROM jenis XX28Cxx dengan mudah dan
benar, sehingga mudah dalam pengoperasiannya.
3.1 BLOK DIAGRAM RANGKAIAN
Berdasarkan karakteristik sistem yang
direncanakan, maka dapat disusun suatu blok
diagram sistem secara lengkap seperti terlihat
pada gambar 3.1 di bawah ini:
Gambar 7 Diagram Blok Rangkaian
3.2 Cara Kerja Sistem
Diagram blok di atas terdiri dari
beberapa sub sistem yang jika digabungkan akan
menjadi sistem. Catu daya 5 volt akan
memberikan catu kepada mikrokontroler, modul
LCD M1632, EEPROM Paralel dan IC RS 232.
Mikrokontroler
berfungsi
sebagai
pengolah data yang menampung semua masukan
dari keypad. Keypad digunakan untuk
mengoperasikan alat back up dan penyalin
EEPROM. Apabila salah satu keypad ditekan
maka akan muncul tampilan menu pada display
yaitu pilihan EEPROM yang akan digunakan.
Jika sudah dipilih, kemudian tekan OK.
Kemudian muncul tampilan Silahkan Pasang
EEPROM dan setelah EEPROM terpasang tekan
OK. Selanjutnya muncul tampilan pilihan operasi
yang diinginkan. Pilihan-pilihan itu antara lain
pilihan copy, erase dan verify dari EEPROM
Paralel 28cxx. Jika pilihan sudah ditentukan,
tekan OK. Selama proses berlangsung, LCD
menampilkan teks Silahkan Tunggu Sebentar.
Dan setelah proses selesai, tampilan LCD akan
kembali ke tampilan awal. Untuk proses verify,
jika terjadi kegagalan, maka akan muncul
tampilan Verify Gagal * == menu.
Media
penghubung
antara
mikrokontroler adalah RS232 yang berfungsi
untuk mengubah level tegangan TTL menjadi
level tegangan RS232 (serial port)
atau
sebaliknya dari level tegangan RS232 menjadi
level tegangan TTL sehingga dapat transfer data
dari mikrokontroler ke komputer atau pun
sebaliknya.
Data di EEPROM paralel target dapat
dibaca atau ditulis melalui komputer dengan
bantuan serial port. Jika DB9 dihubungkan
dengan mikrokontroler maka otomatis semua
perintah akan dikendalikan dari komputer
sehingga keypad menjadi tidak aktif. Setelah
perangkat terhubung dengan komputer, maka
muncul
tampilan
Connected
Computer.
Selanjutnya perangkat menunggu perintah dari
komputer. Jika sedang dilakukan proses, tampilan
akan
menampilkan
Sedang
Proses
Membaca/Menulis EEPROM dan jika sudah
selsai akan kembali ke tampilan awal saat
terhubung dengan komputer. Hasil baca dari
EEPROM paralel target dapat disimpan di
komputer serta memungkinkan untuk melakukan
pengeditan. Apabila soket DB9 dilepas otomatis
keypad akan menjadi aktif kembali.
3.3 Perancangan
Perangkat
Keras
(Hardware)
Komponen yang akan digunakan dalam
perancangan ini dipilih atas dasar beberapa hal,
diantaranya adalah :
66
a.
b.
Sederhana dan mudah dalam hal perancangan
sistem dan pemakaiannya.
Cukup mudah dan murah diperoleh di
pasaran.
3.3.1
Modul Keypad
Keypad merupakan suatu tombol-tombol
yang digunakan untuk menjalankan sistem.
Keypad semuanya terhubung pada port 2.
arus yang mengalir melalui melalui kaki reset.
Setelah kapasitor terisi penuh oleh muatan kaki
reset akan berlogika nol. Mikrokontroler akan
memulai proses dengan membaca data pertama
kali pada alamat 0000H.
Setelah AT89S51 di-reset, semua bit dalam
register SCON bernilai ‘0’, jadi sebelum memakai
sarana komunikasi serial harus mengatur isi
register SCON, sesuai dengan tata kerja yang
diharapkan. Instruksi ini menjadikan sarana
komunikasi data seri AT89S51 menjadi sebuah
UART . Data ditransmisikan per 10 bit, terdiri
atas 1 bit Start (‘0’), 8 bit data dan 1 bit stop (‘1’).
Kecepatan transmisi data (Baud Rate) ditentukan
lewat Timer 1, bisa diatur untuk berbagai
kecepatan.
3.3.3
Gambar 8 Modul Keypad
Saklar (switch) 2,4,6 dan 8 merupakan saklar
pemilih perintah. Saklar # merupakan saklar OK.
3.3.2
Sistem Minimum Mikrokontroler
AT89S51
Sistem minimum mikrokontroler AT89S51
dibentuk dengan menambahkan 3 kapasitor, 1
resistor, 1 kristal serta catu daya 5 volt. Kapasitor
10 µF dan resistor 10 k Ω dipakai untuk
membentuk rangkaian reset, dengan adanya
rangkaian reset ini AT89S51 otomatis direset
begitu rangkaian menerima catu daya. Kristal
dengan frekuensi 11,059 MHz dan 2 kapasitor 30
pF dipakai untuk melengkapi rangkaian osilator
pembentuk clock yang menentukan kecepatan
kerja mikrokontroler. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar 3.3 di bawah ini.
Gambar 9 Sistem minimum mikrokontroller atmel
89S51
Kaki reset akan berlogika 1 menuju nol
selama pengisian muatan kapasitor karena adanya
Modul LCD M1632
Sebagai tampilan untuk menampilkan semua
perintah, port data 8 bit dari LCD module
dihubungkan dengan port 0. Sedangkan port
control LCD module dihubungkan dengan port 3.
Kaki Vee yang merupakan pengatur kekontrasan
dari display LCD dihubungkan dengan resistor
variable 1K.
Gambar 10 Modul LCD M1632
3.3.4
Rangkaian RS232
Konverter RS232 berfungsi untuk mengubah
level tegangan TTL ke level tegangan RS232 atau
sebaliknya dari level tegangan RS232 ke level
tegangan TTL. Dalam sistem ini memakai IC
MAX232 yang berisikan 2 buah RS232 Line
Driver dan 2 buah RS232 Line Receiver
.
Gambar 11 Pengubah level TTL ke RS232 atau
sebaliknya
77
3.3.5
PENCACAH (COUNTER)
Pencacah digunakan untuk mengatur
alamat yang akan dikirimkan ke EEPROM.
Pencacah yang digunakan yaitu jenis CMOS
CD4040BE. Pencacah ini mempunyai keluaran
yang banyak dari O1 – O12. Karena keluaran
yang diperoleh dari 1 serpih masih kurang maka
digunakan 2 serpih IC CD4040BE yang disusun
secara seri.
Gambar 14 Rangkaian Transistor sebagai Saklar
3.3.8
PARALLEL EEPROM 28Cxxx
EEPROM mempunyai pena-pena kontrol
CE (Chip Enable), WE (Write Enable) dan OE
(Output Enable) digunakan untuk mengeluarkan
data pada chip. Kalau akan mengakses EEPROM,
caranya yaitu kirim alamat terlebih dahulu baru
kemudian
mengaktifkan
pena
kontrolnya
tergantung operasi yang diinginkan. Susunan pena
EEPROM seperti pada gambar berikut :
Gambar 12 Rangkaian Pencacah IC CD4040BE
3.3.6
PENAHAN
TIGA
KEADAAN
(LATCH)
Karena keterbatasan
port dalam
AT89S51 maka diperlukan penahan data supaya
dapat mengoptimalkan port. Penahan data (Latch)
digunakan untuk mengaktifkan relay yang akan
menyaklar kondisi tiap-tiap pena pada soket
EEPROM. Hal ini karena tiap-tiap jenis
EEPROM mempunyai pena-pena yang berbeda
tergantung pada kapasitasnya.
Rangkaian Penahan Data adalah sebagai
berikut :
Gambar 13 Rangkaian Penahan Data IC 74HC373
3.3.7
PENGGERAK
Transistor pada rangkaian penggerak
berfungsi sebagai saklar. Transistor digunakan
untuk mengaktifkan relay. Gambar rangkaiannya
adalah sebagai berikut :
Gambar 15 Susunan pena Paralel EEPROM
28C16 tipe PDIP
3.4 Perancangan Perangkat Lunak (Sofware)
Perangkat lunak yang digunakan ada dua
yaitu program assembler dan Delphi 7.0. Pada
pembahasan perancangan perangkat lunak disini
akan
membahas
perancangan
algoritma
pembuatan program assembler yang akan
dijalankan pada mikrokontroler dan program
delphi yang akan dijalankan pada komputer.
Program assembler akan mengatur kerja
mikrokontroler
untuk
menjalankan
dan
mengontrol fungsi kerja piranti perangkat keras.
Setelah mikrokontroler mendapat suplai
tegangan, pertama-tama akan menjalankan
algoritma inisialisasi LCD dan inisialisasi serial.
Kemudian LCD menampilkan menu pilihan
EEPROM yang akan digunakan. Tekan * untuk
memilih tipe EEPROM yang digunakan. Cara
memilih adalah dengan menggunakan tanda
panah naik atau turun dan setelah dipilih tekan
OK. Selanjutnya memasang EEPROM dan
setelah terpasang tekan OK. Kemudian muncul
tampilan untuk memilih proses yang diinginkan
yaitu copy, verify atau erase. Setelah dipilih tekan
OK dan kemudian tampil SILAHKAN TUNGGU
88
SEBENTAR. Apabila proses telah selesai,
tampilan akan kembali ke menu awal.
Jika
DB9
terhubung
dengan
mikrokontroler maka keypad akan dinonaktifkan,
semua perintah dikontrol dari komputer. Setelah
DB9 di lepas maka keypad aktif kembali.
Perintah yang bisa dilakukan melalui
komputer adalah baca, tulis, verify, hapus, dan
save. Sedangkan perintah yang dilakukan melalui
mikrokontroler hanya dapat melakukan perintah
copy, hapus dan verify.
Gambar 16 Diagram alir Progran Back Up dan Penyalin EEPROM
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari pembahasan dan penulisan tugas akhir
yang berjudul Alat Back Up dan Penyalin
EEPROM dengan Menggunakan Mikrokontroler
AT89S51, dapat diambil beberapa kesimpulan
dan saran.
2.
3.
5.1 KESIMPULAN
1. Alat Back Up dan Penyalin EEPROM dapat
digunakan untuk menyalin data antar
EEPROM dan antara EPROM dengan
EEPROM,
dan
memverifikasi
hasil
salinannya .
Alat Back Up dan Penyalin EEPROM dapat
digunakan untuk menyalin jenis EEPROM
dengan tipe 28C16, 28C64, 28C128, 28C256,
28C512, 28C010, 28C020 dan 28C040.
Ada beberapa tipe EPROM yang tidak bisa
disalin ke EEPROM karena ada perbedaan
susunan pena serpih saat menggunakan tanpa
komputer.
99
4.
5.
6.
Semakin besar kapasitas EEPROM waktu
yang digunakan untuk menulis, membaca,
menyalin, dan verifikasi data ke EEPROM
semakin banyak.
Komputer
digunakan untuk melakukan
proses tulis, baca, save, verify dan hapus.
Dalam transfer data serial ke komputer
dengan baudrate 9600 dengan kristal sebesar
11,059 MHz, TH1 harus diisi FDh.
5.2 SARAN-SARAN
Untuk pengembangan alat maka
penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jenis ROM yang bisa digunakan tidak hanya
EEPROM tetapi juga EPROM mengingat
EPROM jenis OTP lebih mudah diperoleh di
pasaran.
Pengembangan lebih lanjut diarahkan ke
jenis Flash EEPROM tipe 29Cxxx karena
teknologi Flash memungkinkan proses yang
lebih cepat dan lebih mudah.
Penggunaan relay sebagai saklar bisa
digantikan dengan rangkaian transistor
supaya bisa lebih ringkas.
DAFTAR PUSTAKA
Khang,Bustam,Ir,
Trik
Pemrograman
Aplikasi Berbasis SMS, Jakarta : PT. Elex
Media Komputindo, 2002.
LPKBM
MADCOMS,
Pemrograman
Borland Delphi 5, Yogyakarta : Andi Offset,
2001.
Malvino,Paul
Albert,
Prinsip-Prinsip
Elektronika, Jilid 1 Edisi III, Jakarta:
Erlangga, 1996.
Malvino,Paul
Albert,
Prinsip-Prinsip
Elektronika, Jilid 2 Edisi III, Jakarta :
Erlangga, 1996.
Malvino,Paul
Albert.
Prinsip-Prinsip
Penerapan Digital Edisi III, Jakarta :
Erlangga. 1992.
Moh.Ibnu Malik & Anistardi, Bereksperimen
dengan Mikrokontroler 8031, Jakarta : PT.
Elex Media Komputindo, 1997.
7.
S, Wasito. Vademekum Elektronika. Jakarta
: PT. Gramedia Pustaka Utama. 1995.
8. Sudjadi, Teori dan Aplikasi Mikrokontroler,
Yogyakarta : Graha Ilmu, 2005.
9. ...., AT89S51 Datasheet,
http://www.atmel.com.
10. ...., 28C16 Datasheet, http://www.atmel.com.
11. ...., Dasar-Dasar MCS51,
http://www.alds.stts.edu.
12. …, Embedded Control Handbook Volume 1,
USA : Microchip Technology Incorporated,
1997.
13. ...., ICL232 Datasheet,
http://www.intersil.com.
14. …, LCD Module M1632 User Manual,
Japan: Seiko Instruments Inc. 1987,
15. …, MCS-51 Family of Single Chip
Microcomputer User’s Manual, USA : Intel
Corporation, 1981.
16. …, RS232, http://www.alds.stts.edu.
17. ...., Seiko LCD M1632,
http://www.alds.stts.edu.
18. ...., Uart AT89C51, http://www.alds.stts.edu.
19. ...., How EPROM Work, http://xtronics.com
20. ...., EPROM Programmer,
http://www.geocities.com
Mengetahui / menyetujui
Pembimbing I
Ir. Sudjadi, MT
NIP. 131 558 567
Pembimbing II
Trias Andromeda, ST, MT
NIP. 132 283 185
Download