LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI DINAMIKA MEMAAFKAN PADA KORBAN PELECEHAN SEKSUAL OLEH I NYOMAN BAGUS DARMA YUDHA 1202205064 Telah disetujui untuk diuji oleh: Tanggal, 4 Oktober 2016 Pembimbing, David Hizkia Tobing, S.Psi., M.A. LEMBAR PENGESAHAN Dipertahankan di depan Panitia Ujian Skripsi Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana dan Diterima untuk memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Pada Tanggal: Mengesahkan Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Dekan, Prof. Dr. dr. I Putu Astawa, SpOT (K). M. Kes Tim Penilai : 1. David Hizkia Tobing, S.Psi., M.A. Pembimbing 2. Yohanes Kartika Herdiyanto, S.Psi., M.A. Ketua Penguji 3. I.G.A.P. Wulan Budisetyani, S.Psi., M.Psi. Sekretaris Penguji 4. Putu Nugrahaeni Widiasavitri , S.Psi., M.Psi. Anggota Penguji Tanda Tangan : MOTTO I never lose. Either I win or I learn. - Big Empire PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Yang bertanda tangan dibawah ini, saya I Nyoman Bagus Darma Yudha, dengan disaksikan oleh tim penguji skripsi, dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh derajat kesarjanaan disuatu perguruan tinggi manapun. Sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis/diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan telah disebutkan dalam kutipan serta daftar pustaka. Jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan isi pernyataan ini, maka saya bersedia derajat kesarjanaan saya dicabut. Denpasar, 4 Oktober 2016 Yang menyatakan, I Nyoman Bagus Darma Yudha (1202205064) Dinamika Memaafkan pada Korban Pelecehan Seksual I Nyoman Bagus Darma Yudha Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana ABSTRAK Dewasa ini semakin banyak kasus pelecehan seksual terjadi, korban pelecehan seksual tidak memandang usia dan jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan. Berdasarkan data yang dimiliki Direktorat Reaserse Kriminal Umum Polda Bali, pada tahun 2014 tercatat 87 kasus pelecehan seksual, sedangkan di tahun 2015, hingga Maret 2015 baru tercatat 18 kasus pelecehan seksual. Pelecehan seksual dapat menimbulkan berbagai dampak, baik secara psikologis, fisik, maupun dalam bidang pekerjaan. Dalam mengatasi dendam kepada pelaku pelecehan seksual, memaafkan menjadi satu cara yang dapat dilakukan oleh para korban untuk menghapus trauma yang dirasakan. Memaafkan merupakan sesuatu yang penting tapi juga sulit untuk dilakukan. Memaafkan tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat dan setiap individu akan mengalami proses yang berbedabeda satu dengan yang lainnya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengetahui bagaimana perilaku memaafkan pada korban pelecehan seksual dengan pelaku (teman baik, ayah, paman, tetangga) dan jenis kelamin korban pelecehan seksual (laki-laki dan perempuan). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Jumlah responden terdiri dari dua orang perempuan dan dua orang laki-laki sebagai korban pelecehan seksual, beserta satu significant others dari satu responden. Hasil penemuan dalam penelitian ini dibagi dalam tiga fase, yaitu Fase I: Pengalaman, bentuk dan dampak pelecehan seksual, Fase II: Proses, tujuan dan motivasi perilaku memaafkan dan Fase III: Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku memaafkan. Dalam penelitian ini, satu responden perempuan dan satu responden pria dapat memaafkan pelaku, sedangkan responden penelitian lainnya tidak dapat memaafkan pelaku, sehingga penelitian ini menemukan bahwa perilaku memaafkan tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin korban. Kata Kunci: dinamika memaafkan, pelecehan seksual, korban pelecehan seksual Forgiveness of The Victims of Sexual Abuse I Nyoman Bagus Darma Yudha Psychology Studies Program, Faculty of Medicine, University of Udayana ABSTRACT Recently there have been a lot more cases of sexual harassment, sexual abuse regardless of age and gender, for both men and women. Based on data by General Criminal Police Directorate Reaserce Bali, sexual harassment cases occurred in 2014 recorded 87 cases of sexual abuse and for the year 2015 from January to March only recorded 18 cases of sexual abuse in Bali. Sexual harassment will cause various effects, including psychological, physical and effects for victims’ ability to work. To overcome the animosity to the perpetrator, it can be done by forgiving as a way to heal the trauma of the victims. Forgiveness is something that is important but is also a difficult thing to do. Forgiveness can not be done in a short time and every individual will experience a different process from one another. Based on this case, this research wanted to find out the forgiving behavior of the victims of sexual abuse to the perpetrator (a good friend, father, uncle, neighbor) and sex of the victims of sexual abuse (men and women). This study uses qualitative research with case study approach. The number of respondents in this study were two women and two men as sexual abuse victims, along with the significant others of the respondents. The findings in this study were divided into three phases, namely Phase I: Experience, forms and impact of sexual harassment, Phase II: Processes, goals and motivation to forgive behavior and Phase III: Factors that influence the behavior of forgiveness. This study found that one woman and one man as the respondents could forgive the perpetrator, contrast with the other respondents who could not forgive the perpetrator. Therefore, the result of this study indicated that forgiving behavior is not affected by the sex of the victim. Keywords: forgiveness, sexual abuse, sexual abuse victims KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan berkat-Nya, penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Skripsi merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, sehingga dengan demikian, terciptalah skripsi dengan judul “Perilaku Memaafkan pada Korban Pelecehan Seksual” ini. Atas tercapainya tujuan untuk menyusun dan menyelesaikan skripsi ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung penulisan skripsi ini : 1. Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah memberkati dan memberikan kemudahan bagi penulis dalam menempuh setiap perjalanan dan melewati kesulitan yang dihadapi peneliti dalam mencapai tujuan. 2. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 3. Dra. Adijanti Marhaeni, S.Psi., M.Si., sebagai Ketua Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 4. David Hizkia Tobing, S.Psi, MA., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah sangat sabar dan sangat baik membimbing sekaligus bertukar pikiran dengan penulis, serta bersedia membagikan ilmu yang dimiliki guna membantu menyempurnakan karya yang penulis tulis. 5. Putu Nugrahaeni Widiasavitri , S.Psi., M.Psi., selaku dosen penguji skripsi yang telah bersedia menyediakan waktunya dan sepenuh hati tetap memberikan dan membagikan ilmunya demi membantu menyempurnakan karya tulis ini. 6. I.G.A.P. Wulan Budisetyani, S.Psi., M.Psi., selaku dosen penguji skripsi yang telah bersedia menyediakan waktunya dan sepenuh hati tetap memberikan dan membagikan ilmunya demi membantu menyempurnakan karya tulis ini. 7. Yohanes Kartika Herdiyanto, S.Psi., M.A., selaku dosen penguji skripsi yang telah bersedia menyediakan waktunya dan sepenuh hati tetap memberikan dan membagikan ilmunya demi membantu menyempurnakan karya tulis ini. 8. Ayah I Made Wendra, Ibu I Wayan Mendri, dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan dan menjadi motivasi utama dalam hidup penulis. Terima kasih telah mendampingi penulis selama ini. Terima kasih atas doa-doa dan dukungan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini dalam waktu seperti yang telah diharapkan. 9. Para responden yang telah membantu penulis dalam penulisan karya ini serta memberikan wawasan baru bagi penulis akan sisi kehidupan yang tidak pernah terungkap. 10. Kepada sahabat terkasih, kekasih terbaik, dan psikolog kehidupan terhebat, Sayu Prabandari Mahathanaya, terima kasih telah mendampingi penulis selama penyusunan karya ini. Terima kasih untuk bantuan yang tidak pernah berhenti demi membantu peneliti untuk menyelesaikan karya ini. 11. Kepada sahabat seperjuangan, grup Komfour. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungannya selama ini. Perjuangan kita bersama telah tersimpan dalam ingatan penulis, dan selamanya akan menjadi harta yang abadi dan tak terlupakan. 12. Para sahabat di Psikologi 2012, Zettrasedon, terima kasih untuk suka dan duka selama masa-masa perkuliahan. 13. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang selama ini turut membantu dalam penyusunan dan pengerjaan skripsi penulis. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum sepenuhnya sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Terimakasih. Denpasar, 4 Oktober 2016 Penulis DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... iii HALAMAN MOTTO ................................................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................................v ABSTRAK .................................................................................................................. vi ABSTRACT................................................................................................................. vii KATA PENGANTAR ................................................................................................ ix DAFTAR ISI .................................................................................................................x DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL..................................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................................xv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 A. Latar Belakang.................................................................................................... 1 B. Fokus Penelitian.................................................................................................. 5 C. Signifikansi dan Keunikan Penelitian ................................................................. 5 D. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 7 E. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 7 1. Manfaat Teoretis ............................................................................................. 7 2. Manfaat Praktis ............................................................................................... 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................... 9 A. Memaafkan ......................................................................................................... 9 A.1. Pengertian Memaafkan ............................................................................... 9 A.2. Tipe Memaafkan ....................................................................................... 10 A.3. Proses Memaafkan .................................................................................... 12 A.4. Faktor yang Memengaruhi Pemberian Maaf ............................................ 14 A.5. Tujuan Memaafkan ....................................................................................15 A.6. Dampak Memaafkan..................................................................................16 A.7. Motivasi Memaafkan .................................................................................17 B. Pelecehan Seksual .............................................................................................18 B.1. Pengertian Pelecehan Seksual ....................................................................18 B.2. Pasal yang Mengatur Pelecehan Seksual ..................................................20 B.3. Kategori Pelecehan Seksual .......................................................................21 B.4. Bentuk Pelecehan Seksual .........................................................................22 B.5. Faktor Penyebab Terjadinya Pelecehan Seksual .......................................23 B.6. Pelaku Pelecehan Seksual ..........................................................................25 B.7. Dampak Psikologis Pelecehan Seksual......................................................26 C. Perspektif Teoretis ............................................................................................ 27 D. Pertanyaan Utama Penelitian ............................................................................ 31 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 32 A. Tipe Penelitian .................................................................................................. 32 B. Unit Analisis ..................................................................................................... 35 C. Responden Penelitian........................................................................................ 36 D. Teknik Penggalian Data ................................................................................... 37 D.1. Wawancara ................................................................................................ 38 D.2. Observasi ................................................................................................... 40 E. Teknik Pengorganisasian Data .......................................................................... 40 F. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 41 G. Kredibilitas Penelitian ...................................................................................... 44 I. Isu Etik ............................................................................................................... 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................48 A. Orientasi Kancah ...............................................................................................48 1. Persiapan Penelitian .......................................................................................48 a. Preliminary Study..................................................................................48 B. Pelaksanaan Penelitian.......................................................................................50 1. Lokasi Penelitian ..........................................................................................50 2. Karakteristik Responden ..............................................................................51 3. Pengumpulan Data .......................................................................................52 a. Pengumpulan Data dengan Wawancara ..............................................55 b. Pengumpulan Data dengan Observasi .................................................57 4. Pengorganisasian Data .................................................................................58 5. Analisa Data .................................................................................................60 C. Hasil Penelitian ..................................................................................................61 1. Dinamika Memaafkan Responden I .............................................................61 2. Dinamika Memaafkan Responden II ............................................................77 3. Dinamika Memaafkan Responden III ..........................................................90 4. Dinamika Memaafkan Responden IV ........................................................100 D. Pembahasan .....................................................................................................115 D.1.Dinamika Memaafkan Fase I...................................................................116 D.2. Dinamika Memaafkan Fase II ................................................................118 D.3. Faktor yang Memengaruhi Pemberian Maaf ..........................................131 D.4. Perbandingan Jenis Kelamin Terkait Dinamika Memaafkan .................136 D.5. Tabel Hasil Penelitian.............................................................................137 E. Keterbatasan Penelitian ....................................................................................139 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................140 A. Kesimpulan ......................................................................................................140 B. Saran ................................................................................................................142 DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................145 LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Perspektif Teoretis .............................................................................. 29 Gambar 2. Dinamika Memaafkan Responden I .....................................................60 Gambar 3. Fase I dalam Dinamika Memaafkan Responden I ...............................61 Gambar 4. Fase II dalam Dinamika Memaafkan Responden I ..............................68 Gambar 5. Fase III dalam Dinamika Memaafkan Responden I.............................74 Gambar 6. Dinamika Memaafkan Responden II ...................................................76 Gambar 7. Fase I dalam Dinamika Memaafkan Responden II ..............................77 Gambar 8. Fase II dalam Dinamika Memaafkan Responden II.............................80 Gambar 9. Fase III dalam Dinamika Memaafkan Responden II ...........................87 Gambar 10. Dinamika Memaafkan Responden III ................................................89 Gambar 11. Fase I dalam Dinamika Memaafkan Responden III...........................90 Gambar 12. Fase II dalam Dinamika Memaafkan Responden III .........................94 Gambar 13. Fase III dalam Dinamika Memaafkan Responden III ........................99 Gambar 14. Dinamika Memaafkan Responden IV ..............................................100 Gambar 15. Fase I dalam Dinamika Memaafkan Responden IV ........................101 Gambar 16. Fase II dalam Dinamika Memaafkan Responden IV .......................107 Gambar 17. Fase III dalam Dinamika Memaafkan Responden IV ......................113 DAFTAR TABEL Tabel 1. Jenis Kelamin .......................................................................................... 50 Tabel 2. Identitas Pelaku Pelecehan Seksual .........................................................51 Tabel 3. Bentuk Pelecehan Seksual .......................................................................52 Tabel 4. Usia Responden .......................................................................................53 Tabel 5. Karakteristik Responden ..........................................................................54 Tabel 6. Waktu Pelaksanaan Wawancara ..............................................................56 Tabel 7. Waktu Pelaksanaan Observasi .................................................................57 Tabel 8. Kode Data Verbatim dan Fieldnote .........................................................58 Tabel 9. Dinamika Perilaku Memaafkan Fase I...................................................116 Tabel 10. Dinamika Perilaku Memaafkan Fase II ..............................................117 Tabel 11. Faktor yang Memengaruhi Pemberian Maaf .......................................131 DAFTAR LAMPIRAN Surat Ijin Pengambilan Data Informed Consent Responden AN Informed Consent Responden MN Informed Consent Responden RA Informed Consent Responden RT Informed Consent Sighificant Other TG Pedoman Wawancara Open Coding Responden AN Axial Coding Responden AN Selective Coding Responden AN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, semakin banyak kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan yang dapat terjadi kapan dan dimana saja. Korban pelecehan seksual tidak memandang usia, jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan dapat mengalami pelecehan seksual, akan tetapi sebagian besar korban pelecehan seksual berasal dari kaum perempuan, baik anak-anak, remaja maupun dewasa yang dapat terjadi di sekolah, lingkungan keluarga maupun di tempat-tempat umum. Tahun 2016 di Indonesia sendiri kekerasan seksual berada di peringkat kedua terkait dengan kekerasan terhadap perempuan dengan jumlah kasus mencapai 2.399 kasus (72%), pencabulan mencapai 601 kasus (18%), dan pelecehan seksual mencapai 166 kasus (5%) (Komnas Perempuan). Di Bali sendiri, kasus pelecehan seksual terjadi pada tahun 2014 tercatat 87 kasus pelecehan seksual dan untuk di tahun 2015 dari bulan Januari sampai dengan Maret tercatat 18 kasus pelecehan seksual yang terjadi (Direktorat Reaserse Kriminal Umum Polda Bali). Menurut Marks (dalam Collier, 1998) di Amerika sendiri menunjukkan bahwa 62% pelaku pelecehan seksual adalah laki-laki dan hampir semua perempuan mengaku pernah mendapatkan pengalaman pelecehan seksual dari laki-laki. Pelecehan seksual pada dasarnya adalah setiap bentuk perilaku yang memiliki muatan seksual yang dilakukan seseorang atau sejumlah orang namun tidak disukai dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran sehingga menimbulkan akibat negatif seperti rasa malu, tersinggung, terhina, marah, kehilangan harga diri, kehilangan kesucian, dan sebagainya, pada diri orang yang menjadi korban (Supardi & Sadarjoen, 2006). Pelecehan seksual memiliki beberapa golongan antara lain, pertama dalam bentuk verbal yaitu tatapan penuh nafsu, tatapan yang mengancam, dan gerak-gerik yang bersifat seksual, kedua dalam bentuk verbal seperti siulan, gosip, gurauan seks, dan pernyataan yang bersifat mengancam, dan yang ketiga dalam bentuk fisik yaitu sentuhan, mencubit, menepuk, menyenggol dengan sengaja, meremas, dan mendekatkan diri tanpa diinginkan Kelly (Dalam Lubis, 2013). Pelecehan seksual bisa mengarah menjadi kekerasan seksual seperti pemerkosaan jika tindakan yang dilakukan oleh pelaku pelecehan seksual sudah menimbulkan bekas atau luka, maka tindakan itu digolongkan menjadi kekerasan seksual (Gruber, 1992). Pelecehan seksual bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, meskipun pada umumnya para korban pelecehan seksual adalah kaum wanita, namun hal ini tidak berarti bahwa kaum pria kebal (tidak pernah mengalami) terhadap pelecehan seksual (Lubis, 2013). Pada umumnya pelecehaan seksual atau pemerkosaan dilakukan oleh orang yang sudah sangat dikenal korban, misalnya teman dekat, kekasih, saudara, ayah (tiri maupun kandung), guru, pemuka agama dan atasan. Sebagian kasus lainnya, pelecehan seksual juga dilakukan oleh orang yang baru di kenal dan semula nampak sebagai orang baik-baik yang menawarkan bantuan, misalnya mengantarkan korban ke suatu tempat. Terdapat tiga dampak pelecehan seksual yang ditimbulkan menurut O’Donohue (dalam Lubis, 2013), pertama akan berdampak pada psikologis seperti menurunnya harga diri, menurunnya kepercayaan diri, depresi, kecemasan dan ketakutan, kedua akan berdampak pada kondisi fisik seperti sakit kepala, gangguan makan, gangguan pencernaan, menurun atau bertambahnya berat badan dan memanggil tanpa sebab yang jelas, ketiga akan berdampak pada pekerjaan korban pelecehan seksual seperti menurunnya kepuasan kerja, semangat kerja dan tingkat kepercayaan diri. Pelecehan seksual akan berdampak pada psikologis korban seperti diliputi perasaan dendam, marah, penuh kebencian yang tadinya ditujukan kepada orang yang melecehkannya dan kemudian menyebar kepada obyek-obyek atau orang-orang lain (Supardi & Sadarjoen, 2006). Pelecehan seksual dan pemerkosaan dapat menimbulkan efek trauma yang mendalam pada korban. Korban pelecehan seksual dan pemerkosaan dapat mengalami stres akibat pengalaman traumatis yang telah dialaminya dan seringkali disebut dengan gangguan stres pasca trauma (post traumatic stress disorder atau PTSD). Korban pelecehan seksual cenderung merasa tidak berharga dibandingkan dengan orang lainnya, mendapat celaan dari orang lain, merasa tidak punya harapan, merasa gagal sehingga menimbulkan depresi, dan terlebih kurangnya dukungan dari keluarga dan akan menyalahkan dirinya sendiri, sehingga jika keadaan ini terus menerus berlanjut, maka korban dapat memiliki pandangan yang negatif terhadap dirinya. Lingkungan sekitar sangat berpengaruh seperti adanya penolakan dan tidak diberikannya kesempatan karena orang tersebut merupakan korban pelecehan seksual. Dalam kondisi seperti inilah banyak faktor-faktor yang mempengaruhi respon dengan sikap dan perilaku yang kurang wajar (Dahlan, 2000). Dalam menghadapi situasi yang sulit dan penuh tekanan, seseorang membutuhkan dukungan atau bantuan yang berasal dari orang lain seperti teman, keluarga, tetangga, rekan kerja dan orang lain (Dimatteo, 1991), untuk meredakan kemarahan, balas dendam dan kebencian terhadap pelaku atau pihak yang menimbulkan permasalahan atau konflik, dapat dilakukan dengan memaafkan. Perilaku memaafkan adalah jalan untuk menghapus luka atau bekas-bekas luka dalam hati (Nashori, 2008). Tidak semua korban pelecehan seksual mau dan mampu secara tulus memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain (Affinito, 1999). Perilaku memaafkan lebih dari meredakan atau menghentikan kemarahan terhadap pelaku dan bukan hanya untuk membuat diri sendiri merasa baik. Perilaku memaafkan adalah sebuah pemberian untuk orang lain. Ketika individu tidak berfokus pada dirinya tetapi pada pelaku, dan memaafkan pelaku maka individu akan mengalami pemulihan psikologis (McGary, 1989 dalam Enright & North, 1998). Perilaku memaafkan berarti memutuskan untuk tidak menghukum tindakan tidak adil yang diterima, mengambil tindakan berdasarkan keputusan tersebut dan mengalami kelegaan secara emosional oleh karena keputusan tersebut (Affinito, 1999). Memaafkan merupakan suatu hal yang penting akan tetapi disatu sisi sulit untuk dilakukan bahkan sangat menyakitkan bagi seseorang karena sudah disakiti baik secara fisik maupun psikologis. Memaafkan tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat tapi membutuhkan waktu yang lama dan setiap individu akan mengalami proses yang berbeda-beda satu dengan lainnya (Enright, 2001). Berdasarkan preliminary study yang dilakukan oleh peneliti kepada salah satu responden perempuan korban pelecehan seksual di Bali, berikut kutipan wawancara : “Kalau marah sih enggak udah nggak, yaudahlah tapi memaafkan sih saya nggak bisa sampai sekarang saya sempet ditanyain sih kenapa ditanyain sama ibu saya nggak bisa memaafkan,pas ngobrol-ngobrol, kamu bisa nggak sih maafin ayahnya ria, trus aku bilang nggak kayak gitu, trus ibu saya bilang nak padahal Allah itu maha pemaaf, trus aku bilang mah kalau aku bisa jadi maha pemaaf aku udah jadi Allah sekarang aku bilang kayak gitu, habis itu ibu saya nggak pernah nanya gitu lagi sampai sekarang”. (VerMN1_13Jan16_01 line 142-148) Menurut Smith (dalam Henderson, 2003), belajar memaafkan orang lain yang telah melakukan kesalahan dan menyakiti sangat sulit untuk dilakukan namun sangat berarti. Perilaku memaafkan membuat individu berusaha untuk menilai kembali dan melihat pelaku dari sudut pandang yang berbeda, hal tersebut dapat tercapai apabila individu mengubah cara berpikir dan perasaannya terhadap pelaku serta dirinya sendiri. Perilaku memaafkan dapat menjadi suatu pengalaman yang membuat individu tidak memikirkan keinginan dirinya sendiri dan kebutuhannya. Berdasarkan preliminary study yang dilakukan oleh peneliti kepada salah satu responden perempuan korban pelecehan seksual di Bali, berikut kutipan wawancara : “Kalau sampe bener-bener maafin itu sih sampe ga ada rasa marah itu sih sebulan, tapi kalo udah sempet mengucapkan ya aku maafin lah itu tu 3 hari cuma setelah kejadian itu kalo misalnya di inget lagi terus dikasi omongan temenmu jahat banget itu aku marah lagi tapi setelah sebulan aku udah bener-bener maafin dia”. (VerAN1_24Mei16_01 line 394-397) Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian ini ingin melihat gambaran antara individu yang sudah memberikan maaf, dan belum bisa memberikan maaf kepada pelaku, sehingga penting untuk dilakukan karena hingga saat ini belum ada penelitian yang membahas tentang Dinamika memaafkan pada korban pelecehan seksual. B. Fokus penelitian Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini berfokus pada penggalian data terkait dengan Dinamika memafkan pada korban pelecehan seksual. C. Signifikansi dan Keunikan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk meneliti terkait perilaku memaafkan pada korban pelecehan seksual. Keaslian penelitian dalam penelitian ini akan diungkap berdasarkan pembahasan beberapa penelitian terdahulu sebagai acuan untuk membandingkan perbedaan dan persamaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Putri (2014), dengan judul “Perilaku Memaafkan Di Kalangan Remaja Broken Home”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Metode pengambilan data menggunakan wawancara dan observasi pada sampling yang memiliki kriteria remaja yang berusia 17-22 tahun dengan keluarga broken home. Hasil penelitian menunjukkan aspek-aspek psikologis yang terjadi pada subjek adalah secara kognitif subjek memberikan maaf tanpa ada rasa dendam di hati, secara afektif memaafkan dengan rasa kasihan tapi tidak dengan terpaksa. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Arif (2013), dengan judul “Komitmen Dengan Pemaafan Dalam Hubungan Persahabatan”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang melibatkan 296 subjek dengan karakteristik berusia 18-22 tahun. Hasil yang diperoleh adalah ada hubungan positif yang signifikan antara tingkat komitmen dengan pemaafan yang diberikan individu kepada pasangannya dalam sebuah hubungan persahabatan dengan pembuktian. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Yuniardita (2014), dengan judul “Kematangan Emosi Dengan Pemaafan Pada Remaja”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang melibatkan 244 orang subjek yang dijadikan sampel. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada korelasi positif yang signifikan antara tingkat kematangan emosi dengan pemaafan yang diberikan individu kepada kawan sebayanya. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Munthe (2013), dengan judul “Perbedaan Forgiveness Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Remaja yang Orangtuanya Bercerai”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang melibatkan 150 orang remaja yang tinggal di kecamatan Medan timur yang terdiri dari 11 kelurahan. Kepada masingmasing sampel diberikan dua skala yaitu skala big five personality yang bertujuan untuk mengetahui salah satu tipe kepribadian dari tiap-tiap sampel dan skala forgiveness (memaafkan) bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat forgivenss dari tiap-tiap sampel. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya Perbedaan Forgiveness Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Remaja yang Orangtuanya Bercerai. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika memaafkan pada korban pelecehan seksual baik dalam proses, tujuan, motivasi dan melihat faktor-faktor yang mendorong terjadinya pemberian maaf pada korban pelecehan seksual. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah dua, baik manfaat yang bersifat teoretis dan juga bersifat praktis yaitu : 1. Manfaat Teoretis a. Memberikan kontribusi pada pengetahuan dalam bidang psikologi sosial terkait dengan pentingnya dukungan keluarga dan lingkungan sekitar yang merupakan salah satu faktor-faktor yang mendorong terjadinya perilaku memaafkan pada korban pelecehan seksual. b. Memberikan kontribusi pada pengetahuan dalam bidang psikologi perkembangan mengenai dinamika perkembangan emosional pada korban pelecehan seksual. c. Memberikan kontribusi pada pengetahuan dalam bidang psikologi positif mengenai proses memaafkan pada diri individu. 2. Manfaat Praktis a. Bagi individu yang mengalami pelecehan seksual, penelitian ini dapat memberikan motivasi agar lebih mengembangkan perilaku memaafkan dan berdamai dengan segala kondisi di dalam diri terkait kemarahan, kebencian yang dirasakan. b. Bagi para orangtua dan keluarga yang memilki anak, saudara ataupun kenalan yang menjadi korban pelecehan seksual, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan menjadi sumber informasi guna meningkatkan pemahaman serta kesadaran dalam peran memberikan dukungan sosial kepada korban pelecehan seksual.