lembar persetujuan pembimbing skripsi dinamika memaafkan pada

advertisement
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
SKRIPSI
DINAMIKA MEMAAFKAN PADA KORBAN
PELECEHAN SEKSUAL
OLEH
I NYOMAN BAGUS DARMA YUDHA
1202205064
Telah disetujui untuk diuji oleh:
Tanggal, 4 Oktober 2016
Pembimbing,
David Hizkia Tobing, S.Psi., M.A.
LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan di depan Panitia Ujian Skripsi Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Udayana dan Diterima untuk memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Pada Tanggal:
Mengesahkan
Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana
Dekan,
Prof. Dr. dr. I Putu Astawa, SpOT (K). M. Kes
Tim Penilai :
1. David Hizkia Tobing, S.Psi., M.A.
Pembimbing
2. Yohanes Kartika Herdiyanto, S.Psi., M.A.
Ketua Penguji
3. I.G.A.P. Wulan Budisetyani, S.Psi., M.Psi.
Sekretaris Penguji
4. Putu Nugrahaeni Widiasavitri , S.Psi., M.Psi.
Anggota Penguji
Tanda Tangan :
MOTTO
I never lose. Either I win or I learn.
-
Big Empire
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya I Nyoman Bagus Darma Yudha, dengan
disaksikan oleh tim penguji skripsi, dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya
sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh derajat kesarjanaan disuatu perguruan
tinggi manapun. Sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis/diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini
dan telah disebutkan dalam kutipan serta daftar pustaka. Jika terdapat hal-hal yang tidak
sesuai dengan isi pernyataan ini, maka saya bersedia derajat kesarjanaan saya dicabut.
Denpasar, 4 Oktober 2016
Yang menyatakan,
I Nyoman Bagus Darma Yudha
(1202205064)
Dinamika Memaafkan pada Korban Pelecehan Seksual
I Nyoman Bagus Darma Yudha
Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
ABSTRAK
Dewasa ini semakin banyak kasus pelecehan seksual terjadi, korban pelecehan seksual tidak
memandang usia dan jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan. Berdasarkan data yang
dimiliki Direktorat Reaserse Kriminal Umum Polda Bali, pada tahun 2014 tercatat 87 kasus
pelecehan seksual, sedangkan di tahun 2015, hingga Maret 2015 baru tercatat 18 kasus
pelecehan seksual. Pelecehan seksual dapat menimbulkan berbagai dampak, baik secara
psikologis, fisik, maupun dalam bidang pekerjaan.
Dalam mengatasi dendam kepada pelaku pelecehan seksual, memaafkan menjadi satu cara
yang dapat dilakukan oleh para korban untuk menghapus trauma yang dirasakan. Memaafkan
merupakan sesuatu yang penting tapi juga sulit untuk dilakukan. Memaafkan tidak bisa
dilakukan dalam waktu singkat dan setiap individu akan mengalami proses yang berbedabeda satu dengan yang lainnya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengetahui
bagaimana perilaku memaafkan pada korban pelecehan seksual dengan pelaku (teman baik,
ayah, paman, tetangga) dan jenis kelamin korban pelecehan seksual (laki-laki dan
perempuan).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Jumlah responden terdiri dari dua orang perempuan dan dua orang laki-laki sebagai korban
pelecehan seksual, beserta satu significant others dari satu responden. Hasil penemuan dalam
penelitian ini dibagi dalam tiga fase, yaitu Fase I: Pengalaman, bentuk dan dampak pelecehan
seksual, Fase II: Proses, tujuan dan motivasi perilaku memaafkan dan Fase III: Faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku memaafkan. Dalam penelitian ini, satu responden perempuan
dan satu responden pria dapat memaafkan pelaku, sedangkan responden penelitian lainnya
tidak dapat memaafkan pelaku, sehingga penelitian ini menemukan bahwa perilaku
memaafkan tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin korban.
Kata Kunci: dinamika memaafkan, pelecehan seksual, korban pelecehan seksual
Forgiveness of The Victims of Sexual Abuse
I Nyoman Bagus Darma Yudha
Psychology Studies Program, Faculty of Medicine, University of Udayana
ABSTRACT
Recently there have been a lot more cases of sexual harassment, sexual abuse regardless of
age and gender, for both men and women. Based on data by General Criminal Police
Directorate Reaserce Bali, sexual harassment cases occurred in 2014 recorded 87 cases of
sexual abuse and for the year 2015 from January to March only recorded 18 cases of sexual
abuse in Bali. Sexual harassment will cause various effects, including psychological, physical
and effects for victims’ ability to work.
To overcome the animosity to the perpetrator, it can be done by forgiving as a way to heal the
trauma of the victims. Forgiveness is something that is important but is also a difficult thing
to do. Forgiveness can not be done in a short time and every individual will experience a
different process from one another. Based on this case, this research wanted to find out the
forgiving behavior of the victims of sexual abuse to the perpetrator (a good friend, father,
uncle, neighbor) and sex of the victims of sexual abuse (men and women).
This study uses qualitative research with case study approach. The number of respondents in
this study were two women and two men as sexual abuse victims, along with the significant
others of the respondents. The findings in this study were divided into three phases, namely
Phase I: Experience, forms and impact of sexual harassment, Phase II: Processes, goals and
motivation to forgive behavior and Phase III: Factors that influence the behavior of
forgiveness. This study found that one woman and one man as the respondents could forgive
the perpetrator, contrast with the other respondents who could not forgive the perpetrator.
Therefore, the result of this study indicated that forgiving behavior is not affected by the sex
of the victim.
Keywords: forgiveness, sexual abuse, sexual abuse victims
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
berkat-Nya, penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Skripsi merupakan salah satu syarat
dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana, sehingga dengan demikian, terciptalah skripsi dengan judul “Perilaku
Memaafkan pada Korban Pelecehan Seksual” ini.
Atas tercapainya tujuan untuk menyusun dan menyelesaikan skripsi ini, penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung
penulisan skripsi ini :
1.
Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah memberkati dan memberikan kemudahan bagi
penulis dalam menempuh setiap perjalanan dan melewati kesulitan yang dihadapi
peneliti dalam mencapai tujuan.
2.
Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana.
3.
Dra. Adijanti Marhaeni, S.Psi., M.Si., sebagai Ketua Program Studi Psikologi Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana.
4.
David Hizkia Tobing, S.Psi, MA., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah sangat
sabar dan sangat baik membimbing sekaligus bertukar pikiran dengan penulis, serta
bersedia membagikan ilmu yang dimiliki guna membantu menyempurnakan karya yang
penulis tulis.
5. Putu Nugrahaeni Widiasavitri , S.Psi., M.Psi., selaku dosen penguji skripsi yang telah
bersedia menyediakan waktunya dan sepenuh hati tetap memberikan dan membagikan
ilmunya demi membantu menyempurnakan karya tulis ini.
6. I.G.A.P. Wulan Budisetyani, S.Psi., M.Psi., selaku dosen penguji skripsi yang telah
bersedia menyediakan waktunya dan sepenuh hati tetap memberikan dan membagikan
ilmunya demi membantu menyempurnakan karya tulis ini.
7. Yohanes Kartika Herdiyanto, S.Psi., M.A., selaku dosen penguji skripsi yang telah
bersedia menyediakan waktunya dan sepenuh hati tetap memberikan dan membagikan
ilmunya demi membantu menyempurnakan karya tulis ini.
8. Ayah I Made Wendra, Ibu I Wayan Mendri, dan seluruh keluarga yang selalu
memberikan dukungan dan menjadi motivasi utama dalam hidup penulis. Terima kasih
telah mendampingi penulis selama ini. Terima kasih atas doa-doa dan dukungan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini dalam waktu seperti yang telah
diharapkan.
9. Para responden yang telah membantu penulis dalam penulisan karya ini serta
memberikan wawasan baru bagi penulis akan sisi kehidupan yang tidak pernah
terungkap.
10. Kepada sahabat terkasih, kekasih terbaik, dan psikolog kehidupan terhebat, Sayu
Prabandari Mahathanaya, terima kasih telah mendampingi penulis selama penyusunan
karya ini. Terima kasih untuk bantuan yang tidak pernah berhenti demi membantu
peneliti untuk menyelesaikan karya ini.
11. Kepada sahabat seperjuangan, grup Komfour. Dalam kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungannya selama ini. Perjuangan
kita bersama telah tersimpan dalam ingatan penulis, dan selamanya akan menjadi harta
yang abadi dan tak terlupakan.
12. Para sahabat di Psikologi 2012, Zettrasedon, terima kasih untuk suka dan duka selama
masa-masa perkuliahan.
13. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang selama ini turut
membantu dalam penyusunan dan pengerjaan skripsi penulis. Penulis menyadari bahwa
penulisan skripsi ini belum sepenuhnya sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir
kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Terimakasih.
Denpasar, 4 Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................................v
ABSTRAK .................................................................................................................. vi
ABSTRACT................................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ix
DAFTAR ISI .................................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL..................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Fokus Penelitian.................................................................................................. 5
C. Signifikansi dan Keunikan Penelitian ................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 7
E. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 7
1. Manfaat Teoretis ............................................................................................. 7
2. Manfaat Praktis ............................................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................... 9
A. Memaafkan ......................................................................................................... 9
A.1. Pengertian Memaafkan ............................................................................... 9
A.2. Tipe Memaafkan ....................................................................................... 10
A.3. Proses Memaafkan .................................................................................... 12
A.4. Faktor yang Memengaruhi Pemberian Maaf ............................................ 14
A.5. Tujuan Memaafkan ....................................................................................15
A.6. Dampak Memaafkan..................................................................................16
A.7. Motivasi Memaafkan .................................................................................17
B. Pelecehan Seksual .............................................................................................18
B.1. Pengertian Pelecehan Seksual ....................................................................18
B.2. Pasal yang Mengatur Pelecehan Seksual ..................................................20
B.3. Kategori Pelecehan Seksual .......................................................................21
B.4. Bentuk Pelecehan Seksual .........................................................................22
B.5. Faktor Penyebab Terjadinya Pelecehan Seksual .......................................23
B.6. Pelaku Pelecehan Seksual ..........................................................................25
B.7. Dampak Psikologis Pelecehan Seksual......................................................26
C. Perspektif Teoretis ............................................................................................ 27
D. Pertanyaan Utama Penelitian ............................................................................ 31
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 32
A. Tipe Penelitian .................................................................................................. 32
B. Unit Analisis ..................................................................................................... 35
C. Responden Penelitian........................................................................................ 36
D. Teknik Penggalian Data ................................................................................... 37
D.1. Wawancara ................................................................................................ 38
D.2. Observasi ................................................................................................... 40
E. Teknik Pengorganisasian Data .......................................................................... 40
F. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 41
G. Kredibilitas Penelitian ...................................................................................... 44
I. Isu Etik ............................................................................................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................48
A. Orientasi Kancah ...............................................................................................48
1. Persiapan Penelitian .......................................................................................48
a. Preliminary Study..................................................................................48
B. Pelaksanaan Penelitian.......................................................................................50
1. Lokasi Penelitian ..........................................................................................50
2. Karakteristik Responden ..............................................................................51
3. Pengumpulan Data .......................................................................................52
a. Pengumpulan Data dengan Wawancara ..............................................55
b. Pengumpulan Data dengan Observasi .................................................57
4. Pengorganisasian Data .................................................................................58
5. Analisa Data .................................................................................................60
C. Hasil Penelitian ..................................................................................................61
1. Dinamika Memaafkan Responden I .............................................................61
2. Dinamika Memaafkan Responden II ............................................................77
3. Dinamika Memaafkan Responden III ..........................................................90
4. Dinamika Memaafkan Responden IV ........................................................100
D. Pembahasan .....................................................................................................115
D.1.Dinamika Memaafkan Fase I...................................................................116
D.2. Dinamika Memaafkan Fase II ................................................................118
D.3. Faktor yang Memengaruhi Pemberian Maaf ..........................................131
D.4. Perbandingan Jenis Kelamin Terkait Dinamika Memaafkan .................136
D.5. Tabel Hasil Penelitian.............................................................................137
E. Keterbatasan Penelitian ....................................................................................139
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................140
A. Kesimpulan ......................................................................................................140
B. Saran ................................................................................................................142
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................145
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Perspektif Teoretis .............................................................................. 29
Gambar 2. Dinamika Memaafkan Responden I .....................................................60
Gambar 3. Fase I dalam Dinamika Memaafkan Responden I ...............................61
Gambar 4. Fase II dalam Dinamika Memaafkan Responden I ..............................68
Gambar 5. Fase III dalam Dinamika Memaafkan Responden I.............................74
Gambar 6. Dinamika Memaafkan Responden II ...................................................76
Gambar 7. Fase I dalam Dinamika Memaafkan Responden II ..............................77
Gambar 8. Fase II dalam Dinamika Memaafkan Responden II.............................80
Gambar 9. Fase III dalam Dinamika Memaafkan Responden II ...........................87
Gambar 10. Dinamika Memaafkan Responden III ................................................89
Gambar 11. Fase I dalam Dinamika Memaafkan Responden III...........................90
Gambar 12. Fase II dalam Dinamika Memaafkan Responden III .........................94
Gambar 13. Fase III dalam Dinamika Memaafkan Responden III ........................99
Gambar 14. Dinamika Memaafkan Responden IV ..............................................100
Gambar 15. Fase I dalam Dinamika Memaafkan Responden IV ........................101
Gambar 16. Fase II dalam Dinamika Memaafkan Responden IV .......................107
Gambar 17. Fase III dalam Dinamika Memaafkan Responden IV ......................113
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jenis Kelamin .......................................................................................... 50
Tabel 2. Identitas Pelaku Pelecehan Seksual .........................................................51
Tabel 3. Bentuk Pelecehan Seksual .......................................................................52
Tabel 4. Usia Responden .......................................................................................53
Tabel 5. Karakteristik Responden ..........................................................................54
Tabel 6. Waktu Pelaksanaan Wawancara ..............................................................56
Tabel 7. Waktu Pelaksanaan Observasi .................................................................57
Tabel 8. Kode Data Verbatim dan Fieldnote .........................................................58
Tabel 9. Dinamika Perilaku Memaafkan Fase I...................................................116
Tabel 10. Dinamika Perilaku Memaafkan Fase II ..............................................117
Tabel 11. Faktor yang Memengaruhi Pemberian Maaf .......................................131
DAFTAR LAMPIRAN
Surat Ijin Pengambilan Data
Informed Consent Responden AN
Informed Consent Responden MN
Informed Consent Responden RA
Informed Consent Responden RT
Informed Consent Sighificant Other TG
Pedoman Wawancara
Open Coding Responden AN
Axial Coding Responden AN
Selective Coding Responden AN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, semakin banyak kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan yang dapat
terjadi kapan dan dimana saja. Korban pelecehan seksual tidak memandang usia, jenis
kelamin baik laki-laki maupun perempuan dapat mengalami pelecehan seksual, akan tetapi
sebagian besar korban pelecehan seksual berasal dari kaum perempuan, baik anak-anak,
remaja maupun dewasa yang dapat terjadi di sekolah, lingkungan keluarga maupun di
tempat-tempat umum. Tahun 2016 di Indonesia sendiri kekerasan seksual berada di peringkat
kedua terkait dengan kekerasan terhadap perempuan dengan jumlah kasus mencapai 2.399
kasus (72%), pencabulan mencapai 601 kasus (18%), dan pelecehan seksual mencapai 166
kasus (5%) (Komnas Perempuan).
Di Bali sendiri, kasus pelecehan seksual terjadi pada tahun 2014 tercatat 87 kasus
pelecehan seksual dan untuk di tahun 2015 dari bulan Januari sampai dengan Maret tercatat
18 kasus pelecehan seksual yang terjadi (Direktorat Reaserse Kriminal Umum Polda Bali).
Menurut Marks (dalam Collier, 1998) di Amerika sendiri menunjukkan bahwa 62% pelaku
pelecehan seksual adalah laki-laki dan hampir semua perempuan mengaku pernah
mendapatkan pengalaman pelecehan seksual dari laki-laki.
Pelecehan seksual pada dasarnya adalah setiap bentuk perilaku yang memiliki muatan
seksual yang dilakukan seseorang atau sejumlah orang namun tidak disukai dan tidak
diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran sehingga menimbulkan akibat negatif seperti
rasa malu, tersinggung, terhina, marah, kehilangan harga diri, kehilangan kesucian, dan
sebagainya, pada diri orang yang menjadi korban (Supardi & Sadarjoen, 2006).
Pelecehan seksual memiliki beberapa golongan antara lain, pertama dalam bentuk
verbal yaitu tatapan penuh nafsu, tatapan yang mengancam, dan gerak-gerik yang bersifat
seksual, kedua dalam bentuk verbal seperti siulan, gosip, gurauan seks, dan pernyataan yang
bersifat mengancam, dan yang ketiga dalam bentuk fisik yaitu sentuhan, mencubit, menepuk,
menyenggol dengan sengaja, meremas, dan mendekatkan diri tanpa diinginkan Kelly (Dalam
Lubis, 2013). Pelecehan seksual bisa mengarah menjadi kekerasan seksual seperti
pemerkosaan jika tindakan yang dilakukan oleh pelaku pelecehan seksual sudah
menimbulkan bekas atau luka, maka tindakan itu digolongkan menjadi kekerasan seksual
(Gruber, 1992).
Pelecehan seksual bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, meskipun pada umumnya
para korban pelecehan seksual adalah kaum wanita, namun hal ini tidak berarti bahwa kaum
pria kebal (tidak pernah mengalami) terhadap pelecehan seksual (Lubis, 2013). Pada
umumnya pelecehaan seksual atau pemerkosaan dilakukan oleh orang yang sudah sangat
dikenal korban, misalnya teman dekat, kekasih, saudara, ayah (tiri maupun kandung), guru,
pemuka agama dan atasan. Sebagian kasus lainnya, pelecehan seksual juga dilakukan oleh
orang yang baru di kenal dan semula nampak sebagai orang baik-baik yang menawarkan
bantuan, misalnya mengantarkan korban ke suatu tempat. Terdapat tiga dampak pelecehan
seksual yang ditimbulkan menurut O’Donohue (dalam Lubis, 2013), pertama akan
berdampak pada psikologis seperti menurunnya harga diri, menurunnya kepercayaan diri,
depresi, kecemasan dan ketakutan, kedua akan berdampak pada kondisi fisik seperti sakit
kepala, gangguan makan, gangguan pencernaan, menurun atau bertambahnya berat badan dan
memanggil tanpa sebab yang jelas, ketiga akan berdampak pada pekerjaan korban pelecehan
seksual seperti menurunnya kepuasan kerja, semangat kerja dan tingkat kepercayaan diri.
Pelecehan seksual akan berdampak pada psikologis korban seperti diliputi perasaan
dendam, marah, penuh kebencian yang tadinya ditujukan kepada orang yang melecehkannya
dan kemudian menyebar kepada obyek-obyek atau orang-orang lain (Supardi & Sadarjoen,
2006). Pelecehan seksual dan pemerkosaan dapat menimbulkan efek trauma yang mendalam
pada korban. Korban pelecehan seksual dan pemerkosaan dapat mengalami stres akibat
pengalaman traumatis yang telah dialaminya dan seringkali disebut dengan gangguan stres
pasca trauma (post traumatic stress disorder atau PTSD). Korban pelecehan seksual
cenderung merasa tidak berharga dibandingkan dengan orang lainnya, mendapat celaan dari
orang lain, merasa tidak punya harapan, merasa gagal sehingga menimbulkan depresi, dan
terlebih kurangnya dukungan dari keluarga dan akan menyalahkan dirinya sendiri, sehingga
jika keadaan ini terus menerus berlanjut, maka korban dapat memiliki pandangan yang
negatif terhadap dirinya. Lingkungan sekitar sangat berpengaruh seperti adanya penolakan
dan tidak diberikannya kesempatan karena orang tersebut merupakan korban pelecehan
seksual. Dalam kondisi seperti inilah banyak faktor-faktor yang mempengaruhi respon
dengan sikap dan perilaku yang kurang wajar (Dahlan, 2000).
Dalam menghadapi situasi yang sulit dan penuh tekanan, seseorang membutuhkan
dukungan atau bantuan yang berasal dari orang lain seperti teman, keluarga, tetangga, rekan
kerja dan orang lain (Dimatteo, 1991), untuk meredakan kemarahan, balas dendam dan
kebencian terhadap pelaku atau pihak yang menimbulkan permasalahan atau konflik, dapat
dilakukan dengan memaafkan. Perilaku memaafkan adalah jalan untuk menghapus luka atau
bekas-bekas luka dalam hati (Nashori, 2008). Tidak semua korban pelecehan seksual mau
dan mampu secara tulus memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain (Affinito, 1999).
Perilaku memaafkan lebih dari meredakan atau menghentikan kemarahan terhadap
pelaku dan bukan hanya untuk membuat diri sendiri merasa baik. Perilaku memaafkan adalah
sebuah pemberian untuk orang lain. Ketika individu tidak berfokus pada dirinya tetapi pada
pelaku, dan memaafkan pelaku maka individu akan mengalami pemulihan psikologis
(McGary, 1989 dalam Enright & North, 1998). Perilaku memaafkan berarti memutuskan
untuk tidak menghukum tindakan tidak adil yang diterima, mengambil tindakan berdasarkan
keputusan tersebut dan mengalami kelegaan secara emosional oleh karena keputusan tersebut
(Affinito, 1999).
Memaafkan merupakan suatu hal yang penting akan tetapi disatu sisi sulit untuk
dilakukan bahkan sangat menyakitkan bagi seseorang karena sudah disakiti baik secara fisik
maupun psikologis. Memaafkan tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat tapi membutuhkan
waktu yang lama dan setiap individu akan mengalami proses yang berbeda-beda satu dengan
lainnya (Enright, 2001). Berdasarkan preliminary study yang dilakukan oleh peneliti kepada
salah satu responden perempuan korban pelecehan seksual di Bali, berikut kutipan
wawancara :
“Kalau marah sih enggak udah nggak, yaudahlah tapi memaafkan sih saya nggak bisa
sampai sekarang saya sempet ditanyain sih kenapa ditanyain sama ibu saya nggak
bisa memaafkan,pas ngobrol-ngobrol, kamu bisa nggak sih maafin ayahnya ria, trus
aku bilang nggak kayak gitu, trus ibu saya bilang nak padahal Allah itu maha pemaaf,
trus aku bilang mah kalau aku bisa jadi maha pemaaf aku udah jadi Allah sekarang
aku bilang kayak gitu, habis itu ibu saya nggak pernah nanya gitu lagi sampai
sekarang”. (VerMN1_13Jan16_01 line 142-148)
Menurut Smith (dalam Henderson, 2003), belajar memaafkan orang lain yang telah
melakukan kesalahan dan menyakiti sangat sulit untuk dilakukan namun sangat berarti.
Perilaku memaafkan membuat individu berusaha untuk menilai kembali dan melihat pelaku
dari sudut pandang yang berbeda, hal tersebut dapat tercapai apabila individu mengubah cara
berpikir dan perasaannya terhadap pelaku serta dirinya sendiri. Perilaku memaafkan dapat
menjadi suatu pengalaman yang membuat individu tidak memikirkan keinginan dirinya
sendiri dan kebutuhannya. Berdasarkan preliminary study yang dilakukan oleh peneliti
kepada salah satu responden perempuan korban pelecehan seksual di Bali, berikut kutipan
wawancara :
“Kalau sampe bener-bener maafin itu sih sampe ga ada rasa marah itu sih sebulan,
tapi kalo udah sempet mengucapkan ya aku maafin lah itu tu 3 hari cuma setelah
kejadian itu kalo misalnya di inget lagi terus dikasi omongan temenmu jahat banget
itu aku marah lagi tapi setelah sebulan aku udah bener-bener maafin dia”.
(VerAN1_24Mei16_01 line 394-397)
Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian ini ingin melihat gambaran antara individu
yang sudah memberikan maaf, dan belum bisa memberikan maaf kepada pelaku, sehingga
penting untuk dilakukan karena hingga saat ini belum ada penelitian yang membahas tentang
Dinamika memaafkan pada korban pelecehan seksual.
B. Fokus penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini berfokus pada penggalian
data terkait dengan Dinamika memafkan pada korban pelecehan seksual.
C. Signifikansi dan Keunikan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti terkait perilaku memaafkan pada korban
pelecehan seksual. Keaslian penelitian dalam penelitian ini akan diungkap berdasarkan
pembahasan beberapa penelitian terdahulu sebagai acuan untuk membandingkan perbedaan
dan persamaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Putri (2014), dengan judul “Perilaku Memaafkan Di
Kalangan Remaja Broken Home”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode studi kasus. Metode pengambilan data menggunakan wawancara dan
observasi pada sampling yang memiliki kriteria remaja yang berusia 17-22 tahun
dengan keluarga broken home. Hasil penelitian menunjukkan aspek-aspek psikologis
yang terjadi pada subjek adalah secara kognitif subjek memberikan maaf tanpa ada
rasa dendam di hati, secara afektif memaafkan dengan rasa kasihan tapi tidak dengan
terpaksa.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Arif (2013), dengan judul “Komitmen Dengan
Pemaafan Dalam Hubungan Persahabatan”. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kuantitatif yang melibatkan 296 subjek dengan karakteristik berusia 18-22
tahun. Hasil yang diperoleh adalah ada hubungan positif yang signifikan antara
tingkat komitmen dengan pemaafan yang diberikan individu kepada pasangannya
dalam sebuah hubungan persahabatan dengan pembuktian.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Yuniardita (2014), dengan judul “Kematangan Emosi
Dengan Pemaafan Pada Remaja”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif yang melibatkan 244 orang subjek yang dijadikan sampel. Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada korelasi positif yang signifikan antara
tingkat kematangan emosi dengan pemaafan yang diberikan individu kepada kawan
sebayanya.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Munthe (2013), dengan judul “Perbedaan Forgiveness
Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Remaja yang Orangtuanya Bercerai”. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kuantitatif yang melibatkan 150 orang remaja yang
tinggal di kecamatan Medan timur yang terdiri dari 11 kelurahan. Kepada masingmasing sampel diberikan dua skala yaitu skala big five personality yang bertujuan
untuk mengetahui salah satu tipe kepribadian dari tiap-tiap sampel dan skala
forgiveness (memaafkan) bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat
forgivenss dari tiap-tiap sampel. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa adanya Perbedaan Forgiveness Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Remaja yang
Orangtuanya Bercerai.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika memaafkan pada
korban pelecehan seksual baik dalam proses, tujuan, motivasi dan melihat faktor-faktor yang
mendorong terjadinya pemberian maaf pada korban pelecehan seksual.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah dua, baik manfaat yang bersifat teoretis dan
juga bersifat praktis yaitu :
1. Manfaat Teoretis
a. Memberikan kontribusi pada pengetahuan dalam bidang psikologi sosial terkait
dengan pentingnya dukungan keluarga dan lingkungan sekitar yang merupakan
salah satu faktor-faktor yang mendorong terjadinya perilaku memaafkan pada
korban pelecehan seksual.
b. Memberikan kontribusi pada pengetahuan dalam bidang psikologi perkembangan
mengenai dinamika perkembangan emosional pada korban pelecehan seksual.
c. Memberikan kontribusi pada pengetahuan dalam bidang psikologi positif
mengenai proses memaafkan pada diri individu.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi individu yang mengalami pelecehan seksual, penelitian ini dapat
memberikan motivasi agar lebih mengembangkan perilaku memaafkan dan
berdamai dengan segala kondisi di dalam diri terkait kemarahan, kebencian yang
dirasakan.
b. Bagi para orangtua dan keluarga yang memilki anak, saudara ataupun kenalan
yang menjadi korban pelecehan seksual, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran dan menjadi sumber informasi guna meningkatkan
pemahaman serta kesadaran dalam peran memberikan dukungan sosial kepada
korban pelecehan seksual.
Download