Dinamika Kebidanan vol. 3 no.1 Januari 2013 1 HUBUNGAN POLA

advertisement
Dinamika Kebidanan
vol. 3 no.1 Januari 2013
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI KABUPATEN DEMAK
Ida Sri Wahyuningsih
Sri EndangWahyuningsih*)
*)Akademi kebidanan Abdi Husada Semarang
Korespondensi : [email protected]
ABSTRAK
Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia yaitu 248 per 100.000 kelahiran hidup yang merupakan yang
tertinggi diASEAN. penyebab langsung kematian ibu di indonesia adalah perdarahan. Adapun penyebab utama
perdarahan adalah karena anemia. Anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh kurang baik pada ibu, baik
dalam kehamilan, persalinan maupun dalam masa nifas dan masa selanjutnya. Pengaruhnya antara lain abortus,
persalinan prematur, infeksi, decompensasi cordis, hyperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, perdarahan
post partum karena atonia uteri, syok, infeksi dan lain-lain..
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan mengkaji antar variabel dan menggunakan
rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang datang periksa
di BPM kecamatan Guntur Demak dilakukan pada bulan Mei 2012, sebanyak 55 ibu hamil, sampel yang
diambil sebanyak 36 responden dengan tehnik purposive sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden berumur 25-35 tahun sebanyak 20
responden (55,6%). Sebagian besar responden dengan tingkat pendidikan SMP sebanyak 14 responden (38,9%).
Sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 18 responden (50%). Sebagian besar responden
dengan pola makan tidak seimbang sebanyak 20 responden (55,6%). Dan sebagian besar responden mengalami
anemia sebanyak 25 responden (69,4%). Ada hubungan bermakna pola makan dengan kejadian anemia pada ibu
hamil di BPM Kecamatan Guntur Demak, didapatkan Fisher Exact dengan p value sebesar 0,000.
Kesimpulan penelitian ini ada hubungan bermakna pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil
di BPM Kecamatan Guntur Kabupaten Demak, ( p value 0,000). Saran yang diberikan kepada masyarakat untuk
memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia sebaik mungkin dan bila ada gangguan yang berhubungan dengan
pola makan sebaiknya datang ke tenaga kesehatan.
Kata Kunci : Anemia, ibu hamil
PENDAHULUAN
Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia yaitu 248 per 100.000 kelahiran hidup
merupakan yang tertinggi di ASEAN (SDKI, 2007). Menempatkan penurunan AKI
sebagai program prioritas. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah
perdarahan (40-60%), infeksi (20-30%) eklamsi (20-30%) dan lain-lain (5%) (Depkes RI,
2001). Selain perdarahan dan infeksi, penyebab kematian ibu yaitu akibat abortus
terinfeksi dan partus lama sekitar 5% saja kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang
1
Dinamika Kebidanan
vol. 3 no.1 Januari 2013
memburuk akibat kehamilan, misal penyakit jantung dan infeksi yang kronis
(Prawirohardjo, 2005).
Adapun penyebab utama terjadinya perdarahan karena anemia tercatat 50,9%
wanita hamil mengalami anemia. Penyebab anemia antara lain adalah perdarahan, asupan
gizi yang kurang adekuat, penyerapan yang tidak adekuat, peningkatan kebutuhan akan
zat besi untuk pembentukan sel darah merah dan pola makan yang tidak sesuai dengan
pola menu seimbang (Almatsier, 2003).
Anemia adalah keadaan menurunnya kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah
sel darah merah dibawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan (Arisman, 2004).
Anemia defisiensi besi pada wanita hamil mempunyai dampak buruk bagi ibu dan
janinnya. Persalinan pada wanita dengan anemia defisiensi besi dapat menyebabkan 1228% angka kematian janin, 30% kematian perinatal dan 7-10% angka kematian neonatal
(Riswan, 2003).
Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik pada ibu, baik dalam
kehamilan, persalinan, maupun dalam masa nifas dan masa selanjutnya. Pengaruhnya
antara lain abortus, persalinan prematur, infeksi, decompensasia cordis, hyperemesis
gravidarum, perdarahan antepartum, perdarahan post partum karena atonia uteri, syok,
infeksi dan lain-lain (Prawirohardjo, 2005).
Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil pada masa kehamilan merupakan
masa terjadinya stres fisiologi pada ibu hamil. Karena masa penyesuaian tubuh ibu
terhadap perubahan fungsi tubuh. Ibu hamil sebenarnya sama dengan ibu yang tidak
hamil, namun kualitas dan kuantitasnya ditingkatkan melalui pola makan dengan
kebiasaan makan yang baik, pola makan dan kebiasaan makan yang baik disini adalah
menu seimbang dengan jenis makan yang bervariasi.
2
Dinamika Kebidanan
vol. 3 no.1 Januari 2013
Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2005 mentargetkan prevalensi anemia ibu hamil
hanya 45%. Prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil di Propinsi Jawa Tengah
masih sangat tinggi sekitar 62,3% (Amirudin, 2007). Prevalensi anemia defisiensi besi
pada ibu hamil yang tinggi disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang gizi menu seimbang dan kesehatan dan adanya daerah miskin gizi
(Suhermi, 2007). Pola makan yang kurang benar pada menu yang kurang seimbang
merupakan satu hal yang menjadi penyebab kurang gizi hal inilah yang kurang disadari
oleh para ibu hamil saat ini, ibu hamil kurang memperhatikan nilai gizi hanya suka
mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat saja.
Data yang diperoleh dari dinas kesehatan kabupaten Demak pada bulan
September 2011, dilaporkan terdapat angka kejadian anemia tertinggi dari 26 puskesmas
di Demak adalah puskesmas Guntur I terdapat 24 dari 778 ibu hamil, puskesmas
Mranggen III terdapat 16 dari 794 ibu hamil, dan puskesmas Mranggen I terdapat 15 dari
997 ibu hamil.
Dari data yang peneliti dapatkan di puskesmas Guntur I Demak, pada bulan
September – Oktober tahun 2011, dilaporkan terdapat angka kejadian anemia tertinggi
dari 10 desa di wilayah kerja puskesmas adalah desa Bogosari terdapat 10 dari 108 ibu
hamil, di desa Guntur terdapat 8 dari 100 ibu hamil.
Berdasarkan study pendahuluan yang dilakukan peneliti bulan Desember 2011, di
BPM Desa Bogosari kecamatan Guntur Demak, dari 10 ibu hamil yang diwawancarai
dengan item pertanyaan tentang pola makan dan dilakukan pemeriksaan kadar HB
terdapat 7 ibu hamil yang pola makannya tidak seimbang dan mengalami anemia dengan
kadar HB < 11 gr % dan 3 ibu hamil pola makannya seimbang dan tidak mengalami
anemia dengan kadar HB > 11 gr %.
3
Dinamika Kebidanan
vol. 3 no.1 Januari 2013
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
tentang “Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di BPM Desa
Bogosari Kecamatan Guntur Demak.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dan penelitian ini
merupakan penelitian korelasional (hubungan atau asosiasi). Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh ibu hamil yang datang periksa di BPM Desa Bogosari Kecamatan Guntur
Demak pada bulan Mei 2012 sebanyak 55 ibu hamil , sampel yang diambil sebanyak 36
responden dengan teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Karakteristik
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pola makan dengan
kejadian anemia pada ibu hamil di BPM Desa Bogosari Kecamatan Guntur Demak.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2012 di BPM Desa Bogosari Kecamatan
Guntur Demak . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang datang
periksa di BPM Desa Bogosari Kecamatan Guntur Demak sebanyak 55 ibu hamil,
sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 36 responden. Yang
terdiri atas umur <25 tahun sebanyak 14 responden, umur 25-35 tahun sebanyak 20
responden, umur >35 tahun sebanyak 2 responden, dengan pendidikan SD sebanyak 9
responden, pendidikan SMP sebanyak 14 responden, pendidikan SMA sebanyak 13
responden, dan pekerjaan wiraswasta sebanyak 6 responden, swasta sebanyak 10
responden, buruh sebanyak 2 responden dan IRT sebanyak 18 responden.
4
Dinamika Kebidanan
vol. 3 no.1 Januari 2013
2. Analisis Univariat
a. Pola Makan
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pola makan yang dikategorikan
menjadi seimbang dan tidak seimbang dapat dirangkum dalam tabel berikut ini.
Tabel 1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pola makan
Pola Makan
Frekuensi ( f )
Prosentase ( % )
Seimbang
16
44,4
Tidak Seimbang
20
55,6
Jumlah
36
100,0
Mencermati tabel 1 diatas diperoleh informasi bahwa sebagian besar responden
dengan pola makan tidak seimbang yaitu sebanyak 20 responden (55,6%)
dibandingkan dengan pola makan seimbang.
b. Kejadian Anemia
Distribusi frekuensi responden berdasarkan kejadian anemia pada ibu hamil
yang dikategorikan menjadi tidak anemia dan anemia dirangkum dalam tabel berikut.
Tabel 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kejadian anemia ibu
Kejadian Anemia
Tidak Anemia
Anemia
Jumlah
Frekuensi ( f )
11
25
36
hamil
Prosentase ( % )
30,6
69,4
100,0
Mencermati tabel 2 diatas diperoleh informasi bahwa sebagian besar responden
mengalami anemia sebanyak 25 responden (69,4%) dibandingkan yang tidak anemia.
Tabel 3 Tabulasi silang antara pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di
BPM Desa Bogosari Kecamatan Guntur Demak.
5
Dinamika Kebidanan
Pola Makan
vol. 3 no.1 Januari 2013
Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil
Tidak Anemia
n
%
Seimbang
Tidak Seimbang
10
1
Total
11
Anemia
%
n
62,5
5,0
30,6
Total
n
%
6
19
37,5
95,0
16 100,0
20100,0
25
69,4
36 100,0
X2: Fisher’s Exact Test p value = 0,000
Berdasarkan tabel 3 didapatkan hasil bahwa ibu hamil yang tidak anemia sebagian
besar mempunyai pola makan yang seimbang sebanyak 10 (62,5%) responden,
sedangkan yang anemia sebagian besar mempunyai pola makan tidak seimbang yaitu
sebanyak 19 (95,0%) responden.
Berdasarkan hasil uji statistic diperoleh nilai Fisher’s Exact Test p value =
0,000 digunakan untuk menganalisis hubungan pola makan dengan kejadian anemia
pada ibu hamil di BPM Desa Bogosari Kecamatan Guntur Demak, karena p value
lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada
hubungan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di BPM Desa Bogosari
Kecamatan Guntur Demak.
B.Pembahasan
1. Pola Makan
Berdasarkan
hasil
penelitian
diperoleh
hasil
bahwa
sebanyak
20
responden(55,6%) termasuk dalam kategori pola makan yang tidak seimbang. Hasil
tersebut memberikan gambaran bahwa pola makan ibu belum memenuhi pola makan
seimbang. Hal ini bisa dikarenakan kurangnya pengetahuan dan informasi yang
diperoleh para ibu tentang pola makan yang seimbang. Ibu dengan pola makan yang
tidak seimbang, maka kebutuhan akan protein, mineral, serta zat-zat lain yang
diperlukan oleh ibu, bayi dan plasenta tidak tercukupi dengan baik. Hal ini sesuai
6
Dinamika Kebidanan
vol. 3 no.1 Januari 2013
dengan pendapat Santoso dan Ranti (2004), bahwa pola makan ibu yang tidak
seimbang dapat pula disebabkan oleh tingkat pengetahuan ibu yang kurang
mengetahui akan kebutuhan gizi ibu hamil serta dapat pula disebabkan pendapatan
ibu yang rendah, sehingga untuk memenuhi kebutuhan pola makan seimbang belum
dapat tercukupi.
2. Kejadian Anemia
Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa sebanyak 25 responden (69,4%)
dengan kejadian anemia. Hal ini memberikan gambaran bahwa sebagian ibu hamil di
BPM Desa Bogosari Kecamatan Guntur Demak, mengalami kejadian anemia. Anemia
adalah keadaan menurunya kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah sel darah merah
dibawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan. Penyebab anemia ini dapat
terjadi karena: 1) kehilangan darah secara kronis seperti penyakit ulkus peptikum,
hemoroid, infestasi parasit dan proses keganasan. 2) asupan zat besi tidak cukup dan
penyerapan tidak adekuat. 3) peningkatan kebutuhan akan zat besi untuk
pembentukan sel darah merah yang lazim berlangsung pada masa pertumbuhan bayi,
masa pubertas, masa kehamilan, dan menyusui serta pola makan yang tidak seimbang
( Almatsier, 2001 ).
2. Hubungan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil BPM Desa
Bogosari Kecamatan Guntur Demak
Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil analisis bahwa ada hubungan
bermakna pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di BPM Desa Bogosari
Kecamatan Guntur Demak, dengan p value = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa di
BPM Desa Bogosari Kecamatan Guntur Demak masih banyak yang pola makannya
tidak seimbang dan mengalami anemia.
7
Dinamika Kebidanan
vol. 3 no.1 Januari 2013
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Almatsier (2001), bahwa penyebab
kejadian anemia dapat disebabkan oleh asupan zat besi yang tidak cukup dan
penyerapan tidak adekuat serta peningkatan kebutuhan akan zat besi untuk
pembentukan sel darah merah, masa pubertas, masa kehamilan dan menyusui serta
pola makan yang tidak seimbang. Dengan pola makan yang tidak seimbang yaitu
tidak memenuhi persyaratan pola makan empat sehat lima sempurna, maka ibu dan
bayi akan mengalami kekurangan zat-zat yang dibutuhkan terutama zat besi yang
lebih besar untuk pembentukan sel darah merah yang sangat berguna bagi partum
buhan bayi. Dengan pola makan yang tidak seimbang, zat besi tersebut tidak akan
dapat terpenuhi sehingga ibu hamil akan mengalami kejadian anemia.
SIMPULAN
1. Responden dengan pola makan tidak seimbang yaitu sebanyak 20 responden (55,6%)
dibandingkan dengan pola makan seimbang yaitu 16 responden (44,4%).
2. Pada responden mengalami kejadian anemia yaitu sebanyak 25 responden (69,4%)
dibandingkan dengan yang tidak anemia yaitu 11 responden (30,6%).
3. Ada hubungan bermakna pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di BPM
Desa Bogosari Kecamatan Guntur Demak, ( p value 0,000).
KEPUSTAKAAN
Alimul. 2007. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka CiptaAlmatsier, S. 2003.
Prinsip Dasar Iimu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Amirudin,
R.
2007. Anemia
Defisieni
Zat
Besi
Pada
Ibu
Hamil
diIndoneia.
Available:http://ridwanaamirudin.wordpress.com
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI. Jakarta:
Rineka Cipta
Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC
8
Dinamika Kebidanan
vol. 3 no.1 Januari 2013
DepKes RI. 2001. Pedoman Pemberian Zat Besi Bagi Petugas. Jakarta: DepKes RI
DKK Demak. 2011. Profil Kesehatan. Demak: DKK
Lubis, Z. 2006. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi Yang Dilahirkan.
Available: http//zulhaidalubis.htm
Manuaba, I.B.G. 2001. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Moehji, S. 2003. Ilmu Gizi. Jakarta: Bharata Karya Aksara
Notoatmodjo, S. 2002. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba medika
Prawirohardjo, S. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP
Riswan, M. 2003. Anemia Defisiensi Zat Besi Pada Wanita Hamil Dibeberapa Praktik Bidan
Swasta Dalam Kota Madya Medan. Available:http://zigilib unicom.wordpress.com
Santoso dan Ranti. 2004. Kesehatan Dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta
Sigiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta
Suhermi, H.K. 2007. Anemia Dalam Kehamilan. Available:http://ksuhermi.wordpress.com
9
Download