e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014) PENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET Kadek Sri Setiawati, I Gusti Lanang Agung Parwata, I Made Satyawan. Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia {e-mail: [email protected], [email protected], [email protected]} Abstrak Jenis penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Mengwi, merupakan penelitian tindakan kelas yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Mengwi tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Mengwi, berjumlah 32 orang dengan rincian 23 siswa putri dan 9 siswa putra. Data penelitian dianalisis memakai analisis statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian bahwa aktivitas belajar teknik dasar passing bola basket pada observasi awal 6,4 meningkat sebesar 0,4 dari siklus I menjadi 6,8 dan terjadi peningkatan sebesar 1,3 pada siklus II menjadi 8,1. Sedangkan ketuntasan hasil belajar passing bola basket pada observasi awal 15,16% meningkat sebesar 9,84% pada siklus I menjadi 25% dan terjadi peningkatan sebesar 53,12% menjadi 78,12% pada siklus II.Dari hasil analisis data dan pembahasan menyimpulkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Mengwi tahun pelajaran 2013/2014. Disarankan kepada guru Penjasorkes untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada pembelajaran karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Kata-kata kunci: kooperatif, NHT, aktivitas dan hasil belajar, passing bola basket. Abstract This type of research conducted at SMP Negeri 1 Mengwi, is a class action which has the aim to increase the activity and results of learning the basic techniques of basketball passing through the implementation of cooperative learning model NHT class VIIA student of SMP Negeri 1 Mengwi academic year 2013/2014. Classroom action research was conducted in two cycles. The subjects were students of class VII A SMP Negeri 1 Mengwi, totaling 32 people with the details of 23 female students and 9 male students. Data were analyzed using descriptive statistical analysis. Based on the findings that the activity of learning the basic techniques of basketball passing on increased 6.4 preliminary observations from the first cycle of 0.4 to 6.8 and an increase of 1.3 to 8.1 in the second cycle. The average activity of learning the basic techniques of passing the basketball has reached 7.45 with the active category. While mastery of learning outcomes passing basketballs on preliminary observations 64.22% increased by 8.54% in the first cycle to 72.76% and an increase of 5.26% to 78.02% in the second cycle. The average percentage rate of learning the basic techniques of passing the basketball has reached 75.39% in active categories. From the analysis of data and discussion of the activities and results concluded learned the basic techniques of basketball passing up through the application of cooperative learning model NHT A class VII student of SMP Negeri 1 Mengwi academic year 2013/2014. Penjasorkes recommended to teachers to use cooperative learning model NHT on learning because it can increase activity and learning outcomes.. Key words: cooperative, NHT, activities and learning outcomes, passing of basketball. e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014) PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman. Pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya (Trianto, 2011:17). Mustakim (dalam Wijaya dan Dedi, 2012:117) menjelaskan bahwa proses pembelajaran dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern berasal dari diri siswa mencangkup minat, keinginan, dan kecakapan belajar. Sedangkan faktor eksternnya berasal dari guru dengan segala strateginya. Keberhasilan proses pembelajaran tercermin dari hasil belajar siswa. Kenyataannya siswa yang kurang aktif dalam melaksanakan perintah guru itu dikarenakan komunikasi yang terjadi hanya satu arah, siswa tidak berani bertanya pada guru sehingga siswa melakukan gerakan tanpa didasari pemahaman, pembelajaran masih bersifat individual sehingga kurangnya komunikasi dan kerjasama antar siswa dalam kelompok belajarnya yang berdampak pada aktivitas siswa dan hasil belajar siswa rendah. Namun, kenyataan pada observasi awal yang peneliti lakukan di kelas VII A SMP Negeri 1 Mengwi Tahun pelajaran 2013/2014 pada tanggal 22Juli 2013 menunjukan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran teknik dasar passing bola basketmasih perlu ditingkatkan karena secara klasikal masih belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) di sekolah yang sebesar 75. Pada data aktivitas belajar teknik dasardasar passing bola basket, dari 32 siswa, siswa dalam kategori sangat aktif 2 orang (6,25%), aktif sebanyak 10 orang (31,25%), cukup aktif sebanyak 12 orang (32,43%), kurang aktif sebanyak 8 orang (25%), dan sangat kurang aktif tidak ada. Rata-rata persentase aktivitas belajar teknik dasar passing bola basketsecara klasikal sebesar 6,4. Dengan persentase yang seperti itu, maka dapat dikatakan aktivitas belajar siswa secara klasikal pada teknik dasar passing bola basket berada dalam kategori cukup aktif. Sedangkan, pada data hasil belajar teknik dasar passing bola basket, dari 32siswa, siswa yang tuntas terdiri dari 5 orang (15,62%) dan yang tidak tuntas 27 orang (84,37%), siswa yang berada pada kategori sangat baik tidak ada, baik sebanyak 5 orang (15,62%), cukup baik sebanyak 10 orang (31,25%), kurang baik sebanyak 17 orang (53,12%), dan sangat kurang baik tidak ada Tingkat ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 64,22 dan berada dalam kategori cukup baik. e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014) Dari hasil refleksi awal yang dilakukan peneliti mendapatkan permasalahan pada siswa yaitu siswa yang kurang aktif dalam melaksanakan dalam pembelajaran, siswa kurang dibiasakan belajar kelompok sehingga pembelajaran masih bersifat individual, siswa tidak berani bertanya pada guru, sehingga kesempatan untuk menemukan konsep pada materi yang diajarkan masih kurang sehingga menyebabkan aktivitas dan hasil belajar siswa belum memenuhi ketuntasan belajar. Bola basket dianggap sebagai olahraga unik, karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga Kanada yaitu Dr. James Naismith pada tahun 1981. Dr, James Naismith mengajar di sebuah fakultas untuk para mahasiswa profesional di Young Man Christian Association (YMCA) sebuah wadah pemuda umat Kristen di Sringfield, Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England. Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario, Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember 1891. Teknik dasar mengoper atau passing selalu berhubungan dengan menangkap (catching) atau menerima bola. Operan pada umumnya dilakukan dengan 2 bahkan 1 tangan serta harus cepat, tepat, keras, tetapi tidak liar sehingga dapat dikuasai oleh kawan yang menerimanya. Namun mengoper tidaklah semudah orang menduga (Iwan Swadesi, 2007: 46). Untuk dapat melakukan operan dengan baik harus dapat menguasai macam-macam teknik dasar melempar dan menangkap bola dengan baik pula oleh karena itu perlu diketahui macam-macam teknik dasar melempar (passing) yaitu operan dada (chest pass), operan pantulan (bounce pass), dan operan dari atas kepala (over head pass). Dalam penelitian ini materi yang digunakan adalah teknik dasar passing bola basket. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Solusi yang diharapkan bisa meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket, yaitu dengan memilih model pembelajaran yang dapat membuat interaksi yang baik dalam pembelajaran sehingga pembelajaran tidak berpusat pada guru melainkan guru dan siswa berinteraksi dalam pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar adalah model kooperatif tipe Numbered Heads Together. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar (Soekamto, dalam Trianto 2011:22) Pembelajaran kooperatif (cooperatif learning) merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama (Eggen dan kauchak, dalam Trianto, 2011:58). Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berfikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional (Trianto, 2007:62). Adapun ciri khas dari NHT adalah guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya. Dalam menujuk siswa tersebut, guru tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompok tersebut. Selain itu model pembelajaran kooperatif tipe NHT memberi e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014) kesempatan kepada siswa untuk membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Adapun tahapan dalam pembelajan kooperatif tipe NHT antara lain yaitu penomoran, mengajukan pertanyaan, berfikir bersama, dan menjawa (Nurhadi dkk, 2004:67). Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Mengwi Tahun Pelajaran 2013/2014. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan tindakantindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara professional (Kanca, I Nyoman 2010:108). Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII A SMP Negeri 1 Mengwi tahun pelajaran 2013/2014. Dilaksanakan sebanyak 2 siklus dengan pertemuan setiap siklus 2 kali pertemuan. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu: rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi /evaluasi dan refleksi tindakan (Kanca, I Nyoman 2010: 139). Adapun prosedur PTK adalah sebagai berikut: a) observasi awal, b) refleksi awal, c) identifikasi masalah, d) analisis masalah, e) perumusan masalah, f) perencanaan tindakan siklus I : 1. Tahap perencanaan, 2. Pelaksanaan tindakan, 3. Observasi/evaluasi, 4. Refleksi, g) Perencanaan tindakan siklus II :1. Tahap perencanaan, 2. Pelaksanaan tindakan, 3. Observasi/evaluasi, 4. Refleksi(Kanca, I Nyoman 2010:136). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pengumpulan data aktivitas dan hasil belajar. Data aktivitas belajar dikumpulkan pada setiap pertemuan pada setiap siklus yang dilakukan oleh 2 orang observer. Sedangkan data hasil belajar aspek kognitif dikumpulkan pada pertemuan kedua setiap siklus yang dilakukan oleh peneliti, aspek afektif dikumpulkan setiap pertemuan pada setiap siklus oleh peneliti, dan psikomotor dikumpulkan pada pertemuan kedua setiap siklus yang dilakukan oleh 3 orang evaluator. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passingbola basket melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Mengwi Tahun Pelajaran 2013/2014. HASIL PENELITIAN Pada observasi awal yang yang peneliti lakukan di kelas VII A SMP Negeri 1 Mengwi Tahun pelajaran 2013/2014 pada tanggal 22 Juli 2013 menunjukan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran teknik dasar passing bola basketmasih perlu ditingkatkan karena secara klasikal masih belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) di sekolah yang sebesar 75. Pada data observasi awal aktivitas belajar teknik dasar passing bola basket, dari 32orang,siswa dalam kategori sangat aktif 2 orang (6,25%), aktif sebanyak 10 orang (31,25%), cukup aktif sebanyak 12 orang (32,43%), kurang aktif sebanyak 8 orang (25%), dan sangat kurang aktif tidak ada. Rata-rata persentase aktivitas belajar teknik dasar passing bola basketsecara klasikal sebesar 6,4. Dengan persentase yang seperti itu, maka dapat dikatakan aktivitas belajar siswa secara klasikal pada teknik dasar passing bola basket berada dalam kategori cukup aktif. Sedangkan, pada data hasil belajar teknik dasar passing e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014) bola basket, dari 32 siswa, siswa yang tuntas terdiri dari 5 orang (15,62%) dan yang tidak tuntas 27 orang (84,37%), siswa yang berada pada kategori sangat baik tidak ada, baik sebanyak 5 orang (15,62%), cukup baik sebanyak 10 orang (31,25%), kurang baik sebanyak 17 orang (53,12%), dan sangat kurang baik tidak ada Tingkat ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 64,22 dan berada dalam kategori cukup baik. Pada penelitian siklus I, tindakan yang diberikan sesuai dengan tahapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan mengelompokan siswa menjadi 6 kelompok dimana 4 kelompok beranggotakan 5 orang dan 2 kelompok beranggotakan 6 orang. Setelah itu peneliti melakukan langkahlangkah pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu penomoran, mengajukan pertanyaan, berfikir bersama dan menjawab. Namun masih terdapat siswa yang masih kesulitan dalam pembelajaran. Hasil penelitian siklus I pada aktivitas belajar yaitu:siswa dengan kategori sangat aktif sangat aktif sebanyak 3 orang (9,37%), aktif sebanyak 13 orang (40,62%), cukup aktif sebanyak 16 orang (50%), kurang aktif dan sangat kurang aktif tidak ada. Adapunnilai rata-rata aktivitasbelajarsiswa secara klasikalyaitu 6,8 (cukupaktif). Tabel 1.Kategori Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing Bola Basket SiklusI. No Kriteria Kategori Jumlah Siswa Persentase 1 X 9 Sangat Akif 3 9,37% 2 7 X<9 Aktif 13 40,62% 3 5 X<7 Cukup Aktif 16 50% 4 3 X<5 Kurang Aktif - - 5 X<3 Sangat Kurang Aktif - Jumlah Hasil belajar teknik dasar passingbola basket pada siklus I, diperoleh data hasil belajar dengan kategori siswa yang tuntas terdiri dari 8 orang (25%) dan yang tidak tuntas 24 orang (75%), siswa yang berada pada 32 100% kategori sangat baik tidak ada, baik sebanyak 8 orang (25%), cukup baik sebanyak 24 orang (75%), kurang baik dan sangat kurang baik tidak ada. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai72,76%. e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014) Tabel 2.Data Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Bola Basket Siklus I. No Kriteria Banyak Siswa Perse ntase Predikat 1 85-100 - - Sangat Baik 2 75-84 8 25% Baik 3 65-74 24 75% Cukup Baik 4 55-64 - - Kurang Baik 5 0-54 - - Sangat Kurang 32 100 % Jumlah Pada siklus II dilakukan tindakan yang sesuai hasil refleksi dari tindakan siklus I. Dari tindakan tersebut terjadi peningkatan pada aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti sesuai data aktivitas dan hasil belajar pada siklus II. Tingkat Ketuntasan 8 orang (25 %) Tuntas 24 siswa (75%) Tidak Tuntas 32 siswa (100%) Pada data aktivitas belajar siswa tidak ada siswa yang berada pada kategori sangat aktif sebanyak 4 orang (12,5%), aktif sebanyak 28 orang (87,5%), cukup aktif, kurang aktif dan sangat kurang aktif tidak ada. Adapun nilai rata-rata aktivitas belajar siswa secara klasikal yaitu 8,1 (aktif). e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014) Tabel 3.Katagori aktivitas belajar teknik dasar passing bola basket pada siklus II. No Kriteria Kategori 1 X 9 Sangat Akif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif 2 7 3 5 X X 4 3 X 5 <9 <7 <5 X <3 Jumlah Siswa Persentase 4 12,5% 28 87,5% - - - - - - 32 100% Jumlah Pada data hasil belajar siswa data hasil belajar dengan siswa yang yang tuntas terdiri dari 25 orang (78,12%) dan yang tidak tuntas 7 orang (21,88%), siswa yang berada pada kategori sangat baik sebanyak 1 orang (3,12%), baik sebanyak 24 orang (75%), cukupbaik sebanyak 7 orang (21,88%), kurang baik dan sangat kurang baik tidak ada. Ketuntasan belajar siswa klasikal mencapai 78,02%. secara Tabel 4. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Bola Basket pada siklusII. No Kriteria Banyak Siswa Persent ase Predikat 1 85-100 1 3,12% Sangat Baik 2 75-84 24 75% Baik 3 65-74 7 21,88% Cukup 4 55-64 - - Kurang Baik 5 0-54 - - Sangat Kurang 32 100 % Jumlah Tingkat Ketuntasan 25 orang (78,12 %) Tuntas 7 siswa (21,88%) Tidak Tuntas 32 siswa (100%) e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014) PEMBAHASAN Dari hasil penelitian pada siklus I dan siklus II dilakukan refleksi melalui diskusi dengan siswa dan guru. Pada penelitian ini ditemukan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passingbola basketsiswa kelas VII A SMP Negeri 1Mengwi tahun pelajaran 2013/2014 pada setiap siklus. Peningkatan tersebut terjadi secara bertahap dan akhirnya sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mampu memenuhi KKM di sekolah. Peningkatan tersebut dapat terlihat pada tabel 4.5 dan tabel 4.6. Tabel 5. Ringkasan Data Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa No Tahapan 1. Observa si Awal 2. 3. Siklus I Siklus II Aktivitas Belajar Klasikal 6,4 6,8 8,1 Dari data tabel diatas dapat disampaikan bahwa terjadi peningkatan sebesar 12,5% dari observasi awal ke siklus I, terjadi peningkatan sebesar 50% dari siklus I ke siklus II, dan terjadi peningkatan sebesar 62.5% dari observasi awal ke siklus II. Secara klasikal aktivitas belajar pada siklus I yaitu sebesar 6,8 yang berada pada kategori cukup aktif, sedangkan aktivitas belajar teknik dasar passing (chest pass dan bounce pass ) bola basket secara klasikal pada Keaktifan Siswa Peningkatan Aktivitas Belajar ObAw Siklus Ob Awal al ke I ke ke siklus Siklus Siklus II I II 12 siswa (37,5%) 16 siswa (50%) 32 siswa (100%) 4 siswa (12,5 %) 20 siswa (62,5%) 16 siswa (50%) siklus II adalah sebesar 8,1 yang berada pada kategoriaktif. Dilihat dari hasil aktivitas yang diperoleh tersebut, aktivitas belajar teknik dasar passing (chest pass dan bounce pass ) bola basket mengalami peningkatan 1,3 dari siklus I ke siklus II. Adapun rata-rata aktivitas teknik dasar passing (chest pass dan bounce pass ) bola basket adalah 7,45. Dengan demikian dapat disampaikan bahwa rata-rata aktivitas belajar teknik dasar passing (chest pass dan bounce pass ) bola basket telah mencapai 7,45 dengan kategori aktif. e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014) Tabel 6. Ringkasan Data Hasil Belajar Siswa No Tahapan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar 1 Observasi Awal 5 siswa (15,62%) 2 3 Siklus I Siklus II 8 siswa (25%) 25 siswa (78,12%) Dari data diatas dapat disampaikan peningkatan dari observasi awal ke siklus I adalah 9,37%, peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah 53,12% , dan peningkatan dari observasi awal ke siklus II adalah 62,5%. Secara klasikal hasil belajar pada siklus I sebesar 72,76% yang berada pada kategori cukup baik. Persentase tingkat ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus II adalah sebesar 78,02% yang berada pada kategori baik. Dengan demikian persentase ketuntasan hasil belajar teknik dasar passing (chest pass dan bounce pass ) bola basket mengalami peningkatan sebesar 5,26% dari siklus I ke siklus II. Adapun rata-rata hasil passing (chest pass dan bounce pass) bola basket adalah 75,39. Dengan demikian dapat disampaikan bahwa rata-rata persentase tingkat hasil belajar teknik dasar passing (chest pass dan bounce pass ) bola basket telah mencapai 75,39 dengan kategori baik. Berdasarkan data penelitian di atas maka penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHTdapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknikdasar passing bola basket pada Peningkatan Hasil Belajar Observasi Siklus I ke Observasi Awal ke Siklus II Awal ke Siklus I Siklus II 3 siswa (9,37%) 20 siswa (62,5%) 17 siswa (53,12%) siswa kelas VII A SMP Negeri 1Mengwi tahun pelajaran 2013/2014. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, disimpulkan bahwa aktivitas belajar teknik dasar passing (chest pass dan bounce pass) bola basket meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Mengwi tahun pelajaran 2013/2014. Hasil belajar teknik dasar passing (chest pass dan bounce pass) bola basket meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Mengwi tahun pelajaran 2013/2014. Adapun saran dari penelitian ini adalah Kepada guru Penjasorkes dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada pembelajaran bola basket karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar bola basket. Bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sesuai dengan materi yang akan diberikan. Bagi sekolah agar dijadikan pedoman dalam pembelajaran Penjasorkes khususnya e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014) pada materi pembelajaran dalam bola basket. passing DAFTAR PUSTAKA Kanca, I Nyoman. 2010. Metodologi Penelitian pengajaran Pendidikan Jasmani Dan Olahragaan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Kurniawan, Feri. 2012. Buku Pintar Pengetahuan Olahraga. Jakarta: Laskar Aksara. Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya Dalam KBK. Malang. Universitas Negeri Malang Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran InovatifProgresif. Jakarta: Kharisma Putra Utama.