penerapan kooperatif nht untuk meningkatkan

advertisement
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014)
PENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET
Kadek Sri Setiawati, I Gusti Lanang Agung Parwata, I Made Satyawan.
Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
{e-mail: [email protected], [email protected], [email protected]}
Abstrak
Jenis penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Mengwi, merupakan penelitian tindakan kelas yang
mempunyai tujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1
Mengwi tahun pelajaran 2013/2014.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek
penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Mengwi, berjumlah 32 orang dengan rincian 23 siswa
putri dan 9 siswa putra. Data penelitian dianalisis memakai analisis statistik deskriptif. Berdasarkan hasil
penelitian bahwa aktivitas belajar teknik dasar passing bola basket pada observasi awal 6,4 meningkat
sebesar 0,4 dari siklus I menjadi 6,8 dan terjadi peningkatan sebesar 1,3 pada siklus II menjadi 8,1.
Sedangkan ketuntasan hasil belajar passing bola basket pada observasi awal 15,16% meningkat
sebesar 9,84% pada siklus I menjadi 25% dan terjadi peningkatan sebesar 53,12% menjadi 78,12%
pada siklus II.Dari hasil analisis data dan pembahasan menyimpulkan aktivitas dan hasil belajar teknik
dasar passing bola basket meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada
siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Mengwi tahun pelajaran 2013/2014. Disarankan kepada guru
Penjasorkes untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada pembelajaran karena
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.
Kata-kata kunci: kooperatif, NHT, aktivitas dan hasil belajar, passing bola basket.
Abstract
This type of research conducted at SMP Negeri 1 Mengwi, is a class action which has the aim to
increase the activity and results of learning the basic techniques of basketball passing through the
implementation of cooperative learning model NHT class VIIA student of SMP Negeri 1 Mengwi
academic year 2013/2014. Classroom action research was conducted in two cycles. The subjects were
students of class VII A SMP Negeri 1 Mengwi, totaling 32 people with the details of 23 female students
and 9 male students. Data were analyzed using descriptive statistical analysis. Based on the findings that
the activity of learning the basic techniques of basketball passing on increased 6.4 preliminary
observations from the first cycle of 0.4 to 6.8 and an increase of 1.3 to 8.1 in the second cycle. The
average activity of learning the basic techniques of passing the basketball has reached 7.45 with the
active category. While mastery of learning outcomes passing basketballs on preliminary observations
64.22% increased by 8.54% in the first cycle to 72.76% and an increase of 5.26% to 78.02% in the
second cycle. The average percentage rate of learning the basic techniques of passing the basketball
has reached 75.39% in active categories. From the analysis of data and discussion of the activities and
results concluded learned the basic techniques of basketball passing up through the application of
cooperative learning model NHT A class VII student of SMP Negeri 1 Mengwi academic year 2013/2014.
Penjasorkes recommended to teachers to use cooperative learning model NHT on learning because it
can increase activity and learning outcomes..
Key words: cooperative, NHT, activities and learning outcomes, passing of basketball.
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014)
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan
suasana
belajar
dan
proses
pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan,
pengendalian
diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara.
Pendidikan jasmani, olahraga
dan kesehatan yang diajarkan di
sekolah memiliki peranan sangat
penting, yaitu memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk terlibat
langsung dalam berbagai pengalaman
belajar melalui aktivitas jasmani,
olahraga dan kesehatan yang terpilih
yang dilakukan secara sistematis.
Pembekalan pengalaman belajar itu
diarahkan untuk membina pertumbuhan
fisik dan pengembangan psikis yang
lebih baik, sekaligus membentuk pola
hidup sehat dan bugar sepanjang
hayat. Pendidikan memiliki sasaran
pedagogis, oleh karena itu pendidikan
kurang
lengkap
tanpa
adanya
pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan, karena gerak sebagai
aktivitas jasmani adalah dasar bagi
manusia untuk mengenal dunia dan
dirinya sendiri yang secara alami
berkembang
searah
dengan
perkembangan zaman.
Pembelajaran
merupakan
interaksi dua arah dari seorang guru
dan peserta didik, dimana antara
keduanya terjadi komunikasi (transfer)
yang intens dan terarah menuju pada
suatu target yang telah ditetapkan
sebelumnya
(Trianto,
2011:17).
Mustakim (dalam Wijaya dan Dedi,
2012:117) menjelaskan bahwa proses
pembelajaran dipengaruhi oleh 2 faktor,
yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
Faktor intern berasal dari diri siswa
mencangkup minat, keinginan, dan
kecakapan belajar. Sedangkan faktor
eksternnya berasal dari guru dengan
segala
strateginya.
Keberhasilan
proses pembelajaran tercermin dari
hasil belajar siswa.
Kenyataannya
siswa
yang
kurang aktif dalam melaksanakan
perintah
guru
itu
dikarenakan
komunikasi yang terjadi hanya satu
arah, siswa tidak berani bertanya pada
guru sehingga siswa melakukan
gerakan tanpa didasari pemahaman,
pembelajaran masih bersifat individual
sehingga kurangnya komunikasi dan
kerjasama antar siswa dalam kelompok
belajarnya yang berdampak pada
aktivitas siswa dan hasil belajar siswa
rendah.
Namun,
kenyataan
pada
observasi awal yang peneliti lakukan di
kelas VII A SMP Negeri 1 Mengwi
Tahun pelajaran 2013/2014 pada
tanggal 22Juli 2013 menunjukan
aktivitas dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran teknik dasar passing bola
basketmasih perlu ditingkatkan karena
secara klasikal masih belum memenuhi
kriteria ketuntasan minimal (KKM) di
sekolah yang sebesar 75.
Pada data aktivitas belajar
teknik dasardasar passing bola basket,
dari 32 siswa, siswa dalam kategori
sangat aktif 2 orang (6,25%), aktif
sebanyak 10 orang (31,25%), cukup
aktif sebanyak 12 orang (32,43%),
kurang aktif sebanyak 8 orang (25%),
dan sangat kurang aktif tidak ada.
Rata-rata persentase aktivitas belajar
teknik dasar passing bola basketsecara
klasikal
sebesar
6,4.
Dengan
persentase yang seperti itu, maka
dapat dikatakan aktivitas belajar siswa
secara klasikal pada teknik dasar
passing bola basket berada dalam
kategori cukup aktif. Sedangkan, pada
data hasil belajar teknik dasar passing
bola basket, dari 32siswa, siswa yang
tuntas terdiri dari 5 orang (15,62%) dan
yang tidak tuntas 27 orang (84,37%),
siswa yang berada pada kategori
sangat baik tidak ada, baik sebanyak 5
orang (15,62%), cukup baik sebanyak
10 orang (31,25%), kurang baik
sebanyak 17 orang (53,12%), dan
sangat kurang baik tidak ada Tingkat
ketuntasan hasil belajar siswa secara
klasikal sebesar 64,22 dan berada
dalam kategori cukup baik.
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014)
Dari hasil refleksi awal yang
dilakukan
peneliti
mendapatkan
permasalahan pada siswa yaitu siswa
yang kurang aktif dalam melaksanakan
dalam pembelajaran, siswa kurang
dibiasakan belajar kelompok sehingga
pembelajaran masih bersifat individual,
siswa tidak berani bertanya pada guru,
sehingga
kesempatan
untuk
menemukan konsep pada materi yang
diajarkan masih kurang sehingga
menyebabkan aktivitas dan hasil
belajar
siswa
belum
memenuhi
ketuntasan belajar.
Bola basket dianggap sebagai
olahraga unik, karena diciptakan secara
tidak sengaja oleh seorang guru
olahraga Kanada yaitu Dr. James
Naismith pada tahun 1981. Dr, James
Naismith mengajar di sebuah fakultas
untuk para mahasiswa profesional di
Young Man Christian Association
(YMCA) sebuah wadah pemuda umat
Kristen di Sringfield, Massachusetts,
harus membuat suatu permainan di
ruang tertutup untuk mengisi waktu
para siswa pada masa liburan musim
dingin di New England. Terinspirasi dari
permainan yang pernah ia mainkan
saat kecil di Ontario, Naismith
menciptakan permainan yang sekarang
dikenal sebagai bola basket pada 15
Desember 1891.
Teknik dasar mengoper atau
passing selalu berhubungan dengan
menangkap (catching) atau menerima
bola. Operan pada umumnya dilakukan
dengan 2 bahkan 1 tangan serta harus
cepat, tepat, keras, tetapi tidak liar
sehingga dapat dikuasai oleh kawan
yang menerimanya. Namun mengoper
tidaklah semudah orang menduga
(Iwan Swadesi, 2007: 46). Untuk dapat
melakukan operan dengan baik harus
dapat
menguasai
macam-macam
teknik dasar melempar dan menangkap
bola dengan baik pula oleh karena itu
perlu diketahui macam-macam teknik
dasar melempar (passing) yaitu operan
dada (chest pass), operan pantulan
(bounce pass), dan operan dari atas
kepala (over head pass).
Dalam penelitian ini materi yang
digunakan adalah teknik dasar passing
bola
basket.
Oleh karena
itu,
dibutuhkan sebuah solusi
untuk
mengatasi permasalahan tersebut.
Solusi
yang
diharapkan
bisa
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
teknik dasar passing bola basket, yaitu
dengan memilih model pembelajaran
yang dapat membuat interaksi yang
baik dalam pembelajaran sehingga
pembelajaran tidak berpusat pada guru
melainkan guru dan siswa berinteraksi
dalam pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk belajar adalah model
kooperatif tipe Numbered Heads
Together.
Model pembelajaran adalah
kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan
pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu,
dan
berfungsi
sebagai
pedoman
bagi
para
perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam
merencanakan
aktivitas
belajar
mengajar (Soekamto, dalam Trianto
2011:22)
Pembelajaran
kooperatif
(cooperatif
learning)
merupakan
sebuah kelompok strategi pengajaran
yang melibatkan siswa bekerja secara
berkolaborasi untuk mencapai tujuan
bersama (Eggen dan kauchak, dalam
Trianto, 2011:58).
Numbered
Head
Together
(NHT)
atau
penomoran
berfikir
bersama adalah merupakan jenis
pembelajaran
kooperatif
yang
dirancang untuk mempengaruhi pola
interaksi siswa dan sebagai alternatif
terhadap struktur kelas tradisional
(Trianto, 2007:62).
Adapun ciri khas dari NHT
adalah guru hanya menunjuk seorang
siswa yang mewakili kelompoknya.
Dalam menujuk siswa tersebut, guru
tanpa memberi tahu terlebih dahulu
siapa yang akan mewakili kelompok
tersebut. Selain itu model pembelajaran
kooperatif
tipe
NHT
memberi
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014)
kesempatan kepada siswa untuk
membagikan
ide-ide
dan
mempertimbangkan jawaban yang
paling tepat. Adapun tahapan dalam
pembelajan kooperatif tipe NHT antara
lain yaitu penomoran, mengajukan
pertanyaan, berfikir bersama, dan
menjawa (Nurhadi dkk, 2004:67).
Adapun tujuan penelitian yang
ingin dicapai yaitu untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar teknik dasar
passing bola basket melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe
NHT pada siswa kelas VII A SMP
Negeri 1 Mengwi Tahun Pelajaran
2013/2014.
METODE PENELITIAN
Jenis
penelitian
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (PTK). PTK
adalah suatu bentuk penelitian yang
bersifat reflektif dengan tindakantindakan
tertentu
agar
dapat
memperbaiki
atau
meningkatkan
praktik-praktik pembelajaran di kelas
secara professional (Kanca, I Nyoman
2010:108).
Penelitian ini dilaksanakan di
kelas VII A SMP Negeri 1 Mengwi
tahun
pelajaran
2013/2014.
Dilaksanakan sebanyak 2 siklus
dengan pertemuan setiap siklus 2 kali
pertemuan.
Masing-masing siklus terdiri dari
4 tahapan yaitu: rencana tindakan,
pelaksanaan
tindakan,
observasi
/evaluasi dan refleksi tindakan (Kanca, I
Nyoman 2010: 139). Adapun prosedur
PTK adalah sebagai berikut: a)
observasi awal, b) refleksi awal, c)
identifikasi
masalah,
d)
analisis
masalah, e) perumusan masalah, f)
perencanaan tindakan siklus I : 1.
Tahap perencanaan, 2. Pelaksanaan
tindakan, 3. Observasi/evaluasi, 4.
Refleksi, g) Perencanaan tindakan
siklus II :1. Tahap perencanaan, 2.
Pelaksanaan
tindakan,
3.
Observasi/evaluasi, 4. Refleksi(Kanca, I
Nyoman 2010:136).
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari pengumpulan data aktivitas dan
hasil belajar. Data aktivitas belajar
dikumpulkan pada setiap pertemuan
pada setiap siklus yang dilakukan oleh
2 orang observer. Sedangkan data
hasil belajar aspek kognitif dikumpulkan
pada pertemuan kedua setiap siklus
yang dilakukan oleh peneliti, aspek
afektif dikumpulkan setiap pertemuan
pada setiap siklus oleh peneliti, dan
psikomotor
dikumpulkan
pada
pertemuan kedua setiap siklus yang
dilakukan oleh 3 orang evaluator.
Adapun tujuan penelitian yang
ingin dicapai adalah:
Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar teknik dasar passingbola basket
melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT pada siswa kelas
VII A SMP Negeri 1 Mengwi Tahun
Pelajaran 2013/2014.
HASIL PENELITIAN
Pada observasi awal yang yang
peneliti lakukan di kelas VII A SMP
Negeri 1 Mengwi Tahun pelajaran
2013/2014 pada tanggal 22 Juli 2013
menunjukan aktivitas dan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran teknik dasar
passing
bola
basketmasih perlu
ditingkatkan karena secara klasikal
masih
belum
memenuhi
kriteria
ketuntasan minimal (KKM) di sekolah
yang sebesar 75.
Pada data observasi awal
aktivitas belajar teknik dasar passing
bola basket, dari 32orang,siswa dalam
kategori sangat aktif 2 orang (6,25%),
aktif sebanyak 10 orang (31,25%),
cukup aktif sebanyak 12 orang
(32,43%), kurang aktif sebanyak 8
orang (25%), dan sangat kurang aktif
tidak ada.
Rata-rata persentase aktivitas
belajar teknik dasar passing bola
basketsecara klasikal sebesar 6,4.
Dengan persentase yang seperti itu,
maka dapat dikatakan aktivitas belajar
siswa secara klasikal pada teknik dasar
passing bola basket berada dalam
kategori cukup aktif. Sedangkan, pada
data hasil belajar teknik dasar passing
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014)
bola basket, dari 32 siswa, siswa yang
tuntas terdiri dari 5 orang (15,62%) dan
yang tidak tuntas 27 orang (84,37%),
siswa yang berada pada kategori
sangat baik tidak ada, baik sebanyak 5
orang (15,62%), cukup baik sebanyak
10 orang (31,25%), kurang baik
sebanyak 17 orang (53,12%), dan
sangat kurang baik tidak ada Tingkat
ketuntasan hasil belajar siswa secara
klasikal sebesar 64,22 dan berada
dalam kategori cukup baik.
Pada
penelitian
siklus
I,
tindakan yang diberikan sesuai dengan
tahapan model pembelajaran kooperatif
tipe NHT dengan mengelompokan
siswa menjadi 6 kelompok dimana 4
kelompok beranggotakan 5 orang dan 2
kelompok beranggotakan 6 orang.
Setelah itu peneliti melakukan langkahlangkah pembelajaran kooperatif tipe
NHT yaitu penomoran, mengajukan
pertanyaan, berfikir bersama dan
menjawab. Namun masih terdapat
siswa yang masih kesulitan dalam
pembelajaran.
Hasil penelitian siklus I pada
aktivitas belajar yaitu:siswa dengan
kategori sangat aktif sangat aktif
sebanyak 3 orang (9,37%), aktif
sebanyak 13 orang (40,62%), cukup
aktif sebanyak 16 orang (50%), kurang
aktif dan sangat kurang aktif tidak ada.
Adapunnilai
rata-rata
aktivitasbelajarsiswa
secara
klasikalyaitu 6,8 (cukupaktif).
Tabel 1.Kategori Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing Bola Basket SiklusI.
No
Kriteria
Kategori
Jumlah
Siswa
Persentase
1
X 9
Sangat Akif
3
9,37%
2
7  X<9
Aktif
13
40,62%
3
5  X<7
Cukup Aktif
16
50%
4
3  X<5
Kurang Aktif
-
-
5
X<3
Sangat
Kurang Aktif
-
Jumlah
Hasil belajar teknik dasar
passingbola basket pada siklus I,
diperoleh data hasil belajar dengan
kategori siswa yang tuntas terdiri dari 8
orang (25%) dan yang tidak tuntas 24
orang (75%), siswa yang berada pada
32
100%
kategori sangat baik tidak ada, baik
sebanyak 8 orang (25%), cukup baik
sebanyak 24 orang (75%), kurang baik
dan sangat kurang baik tidak ada.
Ketuntasan belajar siswa secara
klasikal mencapai72,76%.
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014)
Tabel 2.Data Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Bola Basket Siklus I.
No
Kriteria
Banyak
Siswa
Perse
ntase
Predikat
1
85-100
-
-
Sangat
Baik
2
75-84
8
25%
Baik
3
65-74
24
75%
Cukup
Baik
4
55-64
-
-
Kurang
Baik
5
0-54
-
-
Sangat
Kurang
32
100 %
Jumlah
Pada
siklus
II
dilakukan
tindakan yang sesuai hasil refleksi dari
tindakan siklus I. Dari tindakan tersebut
terjadi peningkatan pada aktivitas dan
hasil belajar siswa. Hal ini terbukti
sesuai data aktivitas dan hasil belajar
pada siklus II.
Tingkat
Ketuntasan
8 orang (25 %)
Tuntas
24 siswa
(75%)
Tidak
Tuntas
32 siswa (100%)
Pada data aktivitas belajar
siswa tidak ada siswa yang berada
pada kategori sangat aktif sebanyak 4
orang (12,5%), aktif sebanyak 28 orang
(87,5%), cukup aktif, kurang aktif dan
sangat kurang aktif tidak ada.
Adapun nilai rata-rata aktivitas
belajar siswa secara klasikal yaitu 8,1
(aktif).
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014)
Tabel 3.Katagori aktivitas belajar teknik dasar passing bola basket pada siklus II.
No
Kriteria
Kategori
1
X 9
Sangat
Akif
Aktif
Cukup
Aktif
Kurang
Aktif
Sangat
Kurang
Aktif
2
7
3
5
 X
 X
4
3
 X
5
<9
<7
<5
X <3
Jumlah
Siswa
Persentase
4
12,5%
28
87,5%
-
-
-
-
-
-
32
100%
Jumlah
Pada data hasil belajar siswa data hasil
belajar dengan siswa yang yang tuntas
terdiri dari 25 orang (78,12%) dan yang
tidak tuntas 7 orang (21,88%), siswa
yang berada pada kategori sangat baik
sebanyak 1 orang (3,12%), baik
sebanyak 24 orang (75%), cukupbaik
sebanyak 7 orang (21,88%), kurang
baik dan sangat kurang baik tidak ada.
Ketuntasan belajar siswa
klasikal mencapai 78,02%.
secara
Tabel 4. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Bola Basket pada
siklusII.
No
Kriteria
Banyak
Siswa
Persent
ase
Predikat
1
85-100
1
3,12%
Sangat
Baik
2
75-84
24
75%
Baik
3
65-74
7
21,88%
Cukup
4
55-64
-
-
Kurang
Baik
5
0-54
-
-
Sangat
Kurang
32
100 %
Jumlah
Tingkat
Ketuntasan
25 orang
(78,12 %)
Tuntas
7 siswa
(21,88%)
Tidak
Tuntas
32 siswa
(100%)
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014)
PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian pada siklus
I dan siklus II dilakukan refleksi melalui
diskusi dengan siswa dan guru. Pada
penelitian
ini
ditemukan adanya
peningkatan aktivitas dan hasil belajar
teknik dasar passingbola basketsiswa
kelas VII A SMP Negeri 1Mengwi tahun
pelajaran 2013/2014 pada setiap siklus.
Peningkatan tersebut terjadi
secara bertahap dan akhirnya sesuai
dengan tujuan pembelajaran dan
mampu memenuhi KKM di sekolah.
Peningkatan tersebut dapat terlihat
pada tabel 4.5 dan tabel 4.6.
Tabel 5. Ringkasan Data Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
No
Tahapan
1.
Observa
si Awal
2.
3.
Siklus I
Siklus II
Aktivitas
Belajar
Klasikal
6,4
6,8
8,1
Dari data tabel diatas dapat
disampaikan bahwa terjadi peningkatan
sebesar 12,5% dari observasi awal ke
siklus I, terjadi peningkatan sebesar
50% dari siklus I ke siklus II, dan terjadi
peningkatan sebesar
62.5% dari
observasi awal ke siklus II.
Secara klasikal aktivitas belajar
pada siklus I yaitu sebesar 6,8 yang
berada pada kategori cukup aktif,
sedangkan aktivitas belajar teknik
dasar passing (chest pass dan bounce
pass ) bola basket secara klasikal pada
Keaktifan
Siswa
Peningkatan Aktivitas
Belajar
ObAw
Siklus
Ob Awal
al ke
I ke
ke siklus
Siklus
Siklus
II
I
II
12 siswa
(37,5%)
16 siswa
(50%)
32 siswa
(100%)
4
siswa
(12,5
%)
20 siswa
(62,5%)
16
siswa
(50%)
siklus II adalah sebesar 8,1 yang
berada pada kategoriaktif. Dilihat dari
hasil aktivitas yang diperoleh tersebut,
aktivitas belajar teknik dasar passing
(chest pass dan bounce pass ) bola
basket mengalami peningkatan 1,3 dari
siklus I ke siklus II. Adapun rata-rata
aktivitas teknik dasar passing (chest
pass dan bounce pass ) bola basket
adalah 7,45.
Dengan
demikian
dapat
disampaikan bahwa rata-rata aktivitas
belajar teknik dasar passing (chest
pass dan bounce pass ) bola basket
telah mencapai 7,45 dengan kategori
aktif.
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014)
Tabel 6. Ringkasan Data Hasil Belajar Siswa
No
Tahapan
Persentase
Ketuntasan
Hasil Belajar
1
Observasi
Awal
5 siswa
(15,62%)
2
3
Siklus I
Siklus II
8 siswa (25%)
25 siswa
(78,12%)
Dari
data
diatas
dapat
disampaikan
peningkatan
dari
observasi awal ke siklus I adalah
9,37%, peningkatan dari siklus I ke
siklus II
adalah 53,12% , dan peningkatan dari
observasi awal ke siklus II adalah
62,5%.
Secara klasikal hasil belajar
pada siklus I sebesar 72,76% yang
berada pada kategori cukup baik.
Persentase tingkat ketuntasan belajar
secara klasikal pada siklus II adalah
sebesar 78,02% yang berada pada
kategori baik.
Dengan
demikian
persentase ketuntasan hasil belajar
teknik dasar passing (chest pass dan
bounce pass ) bola basket mengalami
peningkatan sebesar 5,26% dari siklus I
ke siklus II.
Adapun rata-rata hasil passing
(chest pass dan bounce pass) bola
basket adalah 75,39.
Dengan
demikian
dapat
disampaikan
bahwa
rata-rata
persentase tingkat hasil belajar teknik
dasar passing (chest pass dan bounce
pass ) bola basket telah mencapai 75,39
dengan kategori baik.
Berdasarkan data penelitian di
atas
maka
penerapan
model
pembelajaran kooperatif tipe NHTdapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
teknikdasar passing bola basket pada
Peningkatan Hasil Belajar
Observasi
Siklus I ke
Observasi
Awal ke
Siklus II
Awal ke
Siklus I
Siklus II
3 siswa
(9,37%)
20 siswa
(62,5%)
17 siswa
(53,12%)
siswa kelas VII A SMP Negeri 1Mengwi
tahun pelajaran 2013/2014.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data
dan pembahasan, disimpulkan bahwa
aktivitas belajar teknik dasar passing
(chest pass dan bounce pass) bola
basket meningkat melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe
NHT pada siswa kelas VII A SMP
Negeri 1 Mengwi tahun pelajaran
2013/2014.
Hasil belajar teknik dasar
passing (chest pass dan bounce pass)
bola
basket
meningkat
melalui
penerapan
model
pembelajaran
kooperatif tipe NHT pada siswa kelas
VII A SMP Negeri 1 Mengwi tahun
pelajaran 2013/2014.
Adapun saran dari penelitian ini
adalah Kepada guru Penjasorkes dapat
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT pada pembelajaran
bola
basket
karena
dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
bola basket. Bagi peneliti lain yang
akan mengadakan penelitian dapat
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT sesuai dengan
materi yang akan diberikan. Bagi
sekolah agar dijadikan pedoman dalam
pembelajaran Penjasorkes khususnya
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014)
pada materi pembelajaran
dalam bola basket.
passing
DAFTAR PUSTAKA
Kanca, I Nyoman. 2010. Metodologi
Penelitian
pengajaran
Pendidikan
Jasmani
Dan
Olahragaan.
Singaraja:
Universitas
Pendidikan
Ganesha.
Kurniawan, Feri. 2012. Buku Pintar
Pengetahuan
Olahraga.
Jakarta: Laskar Aksara.
Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran
Kontekstual dan Penerapannya
Dalam
KBK.
Malang.
Universitas Negeri Malang
Trianto.
2011. Mendesain Model
Pembelajaran
InovatifProgresif. Jakarta: Kharisma
Putra Utama.
Download