BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatan usaha, suatu perusahaan tentunya membutuhkan berbagai sumber daya, seperti tenaga kerja (karyawan), modal, material dan mesin. Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan karena memiliki bakat, tenaga dan kreativitas yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuana. Sebaliknya, sumber daya manusia juga mempunyai berbagai macam kebutuhan yang ingin dipenuhinya. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan inilah yang dipandang sebagai pendorong atau penggerak bagi seseorang untuk melakukan sesuatu, termasuk melakukan pekerjaan atau bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami apa yang memotivasi karyawan dalam melakukan pekerjaan di dalam organisasi. Menurut Ryan dan Deci (2000), terdapat dua istilah motivasi, yang pertama motivasi ekstrinsik adalah sebuah pencapaian dari hasil yang dapat dipisahkan dari performa aktivitas. Kedua, motivasi intrinsik yaitu performa aktivitas yang diperoleh melalui suatu kepuasan yang berasal dari aktivitas itu sendiri. Bagi sebagian keryawan, harapan untuk mendapatkan uang adalah satu-satunya alasan untuk bekerja, namun yang berpendapat bahwa uang hanyalah salah satu dari banyak kebutuhan yang terpenuhi melalui kerja. Mereka akan merasa lebih dihargai apabila menerima berbagai fasilitas dan simbol-simbol status lainnya dari perusahaan dimana mereka bekerja. Dari uraian di atas dapat dikatakan, bahwa kesediaan karyawan untuk mencurahkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, tenaga, dan waktu sebenarnya mengharapkan adanya imbalan (kompensasi) dari pihak perusahaan yang dapat memuaskan kebutuhan. Salah satu perusahaan yang memiliki sistem kompensasi adalah PT Draegerindo Jaya yang bergerak dalam bidang penyediaan produk dan jasa keselamatan. Sebagai perusahaan besar, PT Draegerindo Jaya memiliki jumlah karyawan dan divisi yang besar sehingga harus memiliki sistem kompensasi yang baik. Tetapi hal tersebut tidaklah cukup jika lingkungan kerja tidak kondusif. Karyawan-karyawan divisi Sekretariat Perusahaan dari PT Draegerindo Jaya melakukan protes kepada pimpinan perusahaan karena adanya perbedaan besaran kompensasi (insentif dan bonus) dengan divisi-divisi lain dikarenakan tinggi jabatan, wewenang, dan tanggung jawab sama besarnya. Mereka merasakan adanya ketidak-adilan pada perusahaan. Pemimpin perusahaan yang diwakilkan oleh manajer divisi Audit Internal mengatakan bahwa karyawan divisi lain mendapatkan kompensasi lebih besar karena motivasi kerja karyawan divisi lain sangat tinggi dalam menjalankan pekerjaan dan selalu mencapai sasaran serta tepat waktu sehingga prestasi kerjanya sangat tinggi. Sehingga berdasarkan perusahaan yang mengembangkan sistem kompensasi atas kinerja dan prestasi berdasarkan sistem merit pay (bayaran prestasi) karyawan divisi-divisi lain berhak mendapat kompensasi lebih besar. Divisi Sekretariat Perusahaan mendapat kompensasi lebih kecil dikarenakan hasil kerjanya tidak bagus, angka absensinya pun tinggi sehingga diketahui motivasi kerja karyawan divisi Sekretariat Perusahaan rendah atau kurang meskipun sistem kompensasi perusahaan dapat dikatakan baik. Hal ini dapat diakibatkan karena kurangnya jalinan komunikasi yang baik antara divisi Sekretariat Perusahaan dengan divisi lain sehingga menimbulkan kondisi kerja yang tidak konduktif. Besaran pemberian kompensasi oleh perusahaan tidak sama atau lebih kecil akan menimbulkan tingkat motivasi kerja karyawan divisi Sekretariat Perusahaan rendah. Perusahaan harus mencari solusi yang terbaik untuk menyelesaikan masalah ini agar karyawan divisi Sekretariat mampu meningkatkan kinerja mereka dengan memotivasi mereka agar bekerja lebih baik lagi. Karena jika ini dibiarkan dapat mengganggu seluruh aktivitas perusahaan sehingga perusahaan akan mengalami kerugian. Menurut Hasibuan (2003), kompensasi terdiri dari kompensasi langsung dan tidak langsung. Kompensasi langsung dapat berupa kompensasi finansial dan kompensasi non finansial. Kompensasi finansial berhubungan dengan pembayaran yang diterima oleh karyawan, baik dalam bentuk gaji yang diterima secara tetap ataupun upah. Kompensasi non finansial terbagi menjadi dua bagian yaitu benefit dan service. Benefit merupakan suatu bentuk bantuan berbentuk uang yang diberikan kepada karyawan secara individu. Benefit ini seperti pembayaran asuransi, pembiayaan perawatan karyawan di rumah sakit, tunjangan-tunjangan, dan lain-lain. Sedangkan service merupakan balas jasa bagi karyawan dalam bentuk jasa atau pelayanan yang tidak menciptakan nilai finansial tetapi dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh karyawan, seperti program rekreasi, cafetaria, fasilitas olah raga, fasilitas kerohanian, dan lain-lain Pemberian kompensasi bagi karyawan harus dilakukan sebaik mungkin, karena pemberian kompensasi yang tidak menarik kepada karyawan akan menimbulkan kurangnya motivasi karyawan dalam bekerja. Hal ini dapat menyebabkan terganggunya proses pencapaian tujuan dalam perusahaan. Tetapi akan berbeda jika kompensasi diberikan dengan menarik, maka setiap karyawan akan merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk lebih giat lagi menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan mereka sehingga target-target yang ditetapkan oleh perusahaan dalam kerangka tujuan perusahan dapat terealisasi dengan optimal. Dengan dilaksanakannya pemberian kompensasi yang tepat kepada karyawan diharapkan dapat meningkatkan motivasi kerja pada karyawan tersebut. Sesuai dengan apa yang dikemukakan Maslow yang dikutip oleh Mangkunegara (2004), bahwa kebutuhan merupakan fundamen yang mendasari perilaku pegawai. Kita tidak mungkin memahami perilaku pegawai tanpa mengerti kebutuhannya. Apabila kebutuhan pegawai tidak terpenuhi maka pegawai tersebut akan menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi maka pegawai tersebut akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti dan membahas tentang pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja. Penulis menganggap bahwa kompensasi memiliki arti dan peranan penting dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan. Dan perusahaan akan selalu berusaha untuk menjaga dan mempertahankan karyawan agar karyawan tersebut merasa nyaman dan merasa dihargai demi kepentingan perusahaan dan karyawan. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian ini dengan judul : PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PT DRAEGERINDO JAYA . 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang akan dibahas : 1. Bagaimana pemberian kompensasi yang diterima karyawan pada PT Draegerindo Jaya? 2. Bagaimana motivasi kerja karyawan pada PT Draegerindo Jaya? 3. Seberapa besar pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan pada PT Draegerindo Jaya? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pemberian kompensasi yang diterima karyawan pada PT Draegerindo Jaya. 2. Untuk mengetahui tingkat motivasi kerja karyawan pada PT Draegerindo Jaya. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja pada PT Draegerindo Jaya. 1.4 1.4.1 Kegunaan Penelitian Kontribusi Teoritis Dalam penelitian ini terfokus pada kompensasi dan motivasi kerja karyawan. Apabila pembuktian empiris nantinya membuktikan bahwa kompensasi mempengaruhi motivasi kerja karyawan maka hasil ini sesuai dengan pendapat Frey (1997) yang mengatakan bahwa ketika pendapatan pegawai naik di atas tingkat subsistensi, maka mereka akan melakukan pekerjaan secara optimal. Demikian pula sebaliknya bila tidak terbukti maka faktor penyebabnya diharapkan dapat teridentifikasi, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap teori. 1.4.2 Kontribusi Praktis Penelitian ini diharapkan memberikan bukti empirik tentang pengaruh pelaksanan kompensasi terhadap motivasi. Apabila pelaksanaan kompensasi terbukti meningkatkan motivasi kerja karyawan, maka perusahan dapat memanfaatkan hasil penelitian ini agar lebih mengutamakan kompensasi guna meningkatkan motivasi kerja karyawan. Demikian pula apabila kajian penelitian ini tidak terbukti, maka perusahan dapat mengambil hikmah bahwa perusahaan tersebut harus bisa meningkatkan motivasi kryawan dengan alternatif lain selain dengan kompensasi. 1.5 Definisi Variabel Penelitian Kompensasi Hasibuan (2003) mengemukakan bahwa: kompensasi merupakan semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yag diberikan oleh Perusahaan . Motivasi Motivasi merupakan suatu konsep yang menggambarkan dorongandorongan yang timbul pada atau di dalam diri seorang individu yang menggerakkan perilaku. Menurut Hasibuan (2004), mengemukakan bahwa: Motivasi adalah rangsangan keinginan dan pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan 1.6 Outline Skripsi Pembahasan skripsi ini disusun dalam 5 bab yang secara keseluruhan membahas mengenai pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan di PT Draegerindo Jaya. Pada urutan yang dimulai dari Bab I mengenai pendahuluan, yang berisikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian yang dilengkapi pembahasan tentang (a) kontribusi teoritis, (b) kontribusi praktis, definisi variabel penelitian, dan outline skripsi. Pada bab II dibahas tentang tinjauan pustaka, yang berisikan tentang pengertian manajemen, pengertian dan ruang lingkup manajemen SDM, pengertian kompensasi, dilengkapi dengan pembahasan komponen kompensasi, tujuan sistem kompensasi, faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi, kebijakan kompensasi, keadilan dan kelayakan dalam kompensasi, asas kompensasi, proses penentuan kompensasi, pada pengertian motivasi menjelaskan tujuan motivasi, asas motivasi, metode motivasi, alat-alat motivasi, jenis motivasi, proses motivasi yang terdiri dari (a)motivasi sebagai dorongan internal, (b) motivasi sebagai dorongan eksternal, indikasi turun naiknya motivasi kerja, teori motivasi, model-model mitivasi, pengaruh kompensasi terhadap motivasi. Selanjutnya diikuti dengan bab III yaitu menjelaskan tentang objek dan metode penelitian dilengkapi dengan pembahasan objek penelitian, sejarah singkat perusahaan, visi, misi, kegiatan perusahaan, struktur organisasi, metode penelitian, metode yang digunakan, operasional variabel, teknik pengumpulan data, jenis dan sumber data, uji validitas dan rentabilitas kuesioner, teknik pengolahan data. Pada bab IV menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang berisikan tentang pelaksanaan pemberian kompensasi pada PT Draegerindo Jaya, motivasi kerja karyawan pada PT Draegerindo Jaya, karakteristik responden dan pernyataan responden mengenai kompensasi dan motivasi kerja pada PT Draegerindo Jaya, uji validitas dan rentabilitas kuesioner, analisis pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja. Kemudian pada akhir dari penulisan skripsi ini adalah bab V, yaitu membahas mengenai kesimpulan dan saran dari penelitian yang sudah dilakukan.