Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 1 UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli dan Staphylococcus aureus: Review Teresya Puteri1, Tiana Milanda2 1 Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung Sumedang km 21 Jatinangor 45363 [email protected] Abstrak Resistensi seakan menambah daftar masalah yang belum terselesaikan, sehingga dibutuhkan pembaharuan atau pengembangan obat-obat bahan alam untuk membunuh bakteri dan mencegah terjadinya resistensi. Aloe vera L. memiliki kemampuan antibakteri, antijamur, antivirus, antiinflamasi, dan anti-tumor. Dalam review ini akan dilihat aktivitas antibakteri ekstrak daun lidah buaya terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Ekstrak daun lidah buaya memiliki aktivitas antibakteri. Kemampuan tertinggi aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus terjadi pada konsentrasi 100% dengan rata-rata daya hambat 11,58 mm, sedangkan pada bakteri Escherichia coli kemampuan tertinggi aktivitas antibakteri terjadi pada konsentrasi 75% dengan rata-rata daya hambat 6,92 mm. Kata kunci: Aloe vera L., Staphylococcus aureus, Escherichia coli, daya hambat Abstract Resistance seemed to add to the list of unresolved issues, so we need renewal or development of medicines of natural ingredients to kill bacteria and prevent resistance. Aloe vera L. has antibacterial, antifungal, antiviral, anti-inflammatory, and anti-tumor. In this review will be the antibacterial activity of aloe leaf extract against Staphylococcus aureus and Escherichia Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 2 coli. Aloe leaf extract has antibacterial activity. The highest ability antibacterial activity against Staphylococcus aureus occurs at a concentration of 100% with an average of 11.58 mm inhibition, whereas the bacterium Escherichia coli highest capability antibacterial activity occurs at concentrations of 75% with an average inhibition of 6.92 mm. Keywords: Aloe vera L., Staphylococcus aureus, Escherichia coli, inhibition karena PENDAHULUAN Berbagai macam tumbuhan memiliki manfaat yang luas bagi manusia. Tidak hanya sebagai tanaman hias, namun dapat dimanfaatkan sebagai obat. tercatat pada WHO (World Health Organization) bahwa terdapat tumbuhan sekitar yang 20.000 dapat jenis dimanfaatkan [1] sebagai tanaman obat . Indonesia sendiri merupakan Negara yang kaya akan berbagai macam tanaman yang dapat sumber terbaik obat adalah tanaman obat yang berasal dari alam[3]. Ekstrak dari berbagai tanaman telah menunjukkan akan peran dalam menghambat bahkan penggunaan pentingnya patogen-patogen ekstrak tanaman dengan kemampuan aktivitas antibakteri punya peran penting dalam mengendalikan infeksi[4]. Lidah lainnya, buaya termasuk dan 60 famili spesies Liliaceae. Tanaman ini dapat tumbuh di cuaca panas digunakan sebagai obat[2]. dan kering karena kapasitas yang tinggi Penggunaan tanaman sebagai obat dalam mempertahankan air. Aloe vera juga merupakan untuk mengurangi tingkat memiliki resistensi terhadap antibiotik. Resistensi antijamur, antivirus, antiinflamasi, dan dalam penggunaan antibiotic merupakan anti-tumor masalah yang besar, maka dari itu berguna dalam luas berbagai penyakit solusinya termasuk: adalah dengan cara kemampuan sifat arthritis, yang antibakteri, membuatnya asma, penyakit memanfaatkan sumber daya alam yang ada Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 3 gastrointestinal, dan masalah kulit (mis: pneumoniae dengan metode MIC psoriasis, pembakaran dan luka) [5]. (Minimum Inhibit Concentration)[10]. Pada Penggunaan antibakteri merupakan daun lidah buaya mengandung suatu solusi untuk menangani berbagai penyakit senyawa antroquinon yang ditemukan infeksi. Namun ketidaksesuaian dosis yang pada getah daun lidah buaya. Senyawa ini diberikan dapat mengakibatkan terjadinya merupakan zat antimikroba dan juga dapat resistensi bakteri terhadap zat antibakteri memberikan efek analgesic. Disamping tersebut[6]. Timbulnya masalah resistensi itu, pada daun lidah buaya juga terdapat ini seakan menambah daftar masalah yang beberapa senyawa yang berperan sebagai belum terselesaikan, sehingga dibutuhkan antiinflamasi pembaharuan atau pengembangan obat- campesterol, sitosterol dan lupeol[11]. dan antibakteri seperti obat bahan alam untuk membunuh bakteri Escherichia coli merupakan bakteri dan mencegah terjadinya resistensi. Salah yang terdapat dalam usus manusia yang satu tanaman yang dapat digunakan bertindak sebagai flora normal namun di sebagai tanaman obat yaitu daun lidah beberapa strain bersifat pathogen yang buaya atau Aloe vera L[7]. berpotensi Ekstrak daun lidah buaya secara in mengakibatkan penyakit diare[2]. vitro dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus merupakan bakteri Pseudomonas aeruginosa[8]. Aloe bakteri chinensis Baker dan Aloe barbadensis berbagai macam infeksi epidermal dan Miller subkutan seperti piogenik, bisul, infeksi juga dapat menghambat pertumbuhan Escherichia coli[9]. pneumonia lesi supuratif, dan luka[12]. Ekstrak daun lidah buaya dapat menghambat beberapa bakteri yang menyebabkan terjadinya Gram Tercantum pada data WHO, pada tahun 2008 penyakit infeksi telah memakan negatif diantaranya E. coli dan Klebsiella Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 4 korban jiwa lebih dari 9.500.000 orang buaya. Untuk pengukuran daya hambat setiap tahunnya[13]. sendiri digunakan konsentrasi ekstrak METODE lidah buaya 75% dan 100%. Dalam review ini peneliti menggunakan sumber data primer yang dikumpulkan Pencarian langsung data oleh peneliti. primer dilakukan menggunakan instrumen online seperti Google dan Pubmed sebagai sumber informasi dan data peneliti. Pencarian Tabel 1. Perbandingan daya hambat pada bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Konsentras i ekstrak Aloe vera (%) Daya Hambat (mm) 75 Staphylococcu s aureus 10, 5 Escherichi a coli 6,92 100 11,58 6,81 dengan kata kunci “inhibition activities” “antibacterial activities” “extract Aloe vera”. Daftar pustaka yang PEMBAHASAN relevan Dari beberapa penelitian digunakan oleh peneliti sebagai sumber menunjukkan hasil yang signifikan, bahwa informasi lainnya dan sebagai penunjang ekstrak daun lidah buaya mampu dari informasi yang tercantum dalam menghambat review. Pustaka yang Escherichia merupakan pustaka yang pertumbuhan bakteri digunakan coli dan Staphylococcus melakukan aureus. Hal ini disebabkan karena di penelitian dalam 10 tahun terakhir. Dalam dalam ekstrak daun lidah buaya itu sendiri review ini digunakan sebanyak 24 jurnal. mengandung HASIL Terdapat sebagai aktivitas antibakteri diketahui bioaktif yang antibakteri[14]. Lidah mengandung berperan buaya emodin ditunjukkan dengan adanya daya hambat antrakuinon lidah yang sebelumnya telah yang ditimbulkan dari ekstrak daun lidah terbukti memiliki aktivitas Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 antimikroba[15].. 5 Antrakuinon bekerja dikombinasikan dapat memberikan efek dengan cara menghambat sintesis protein sinergis sehingga memberikan efek total sehingga bakteri tersebut tidak dapat yang lebih besar. [19-21]. tumbuh dalam media yang terdapat ekstrak Ekstrak daun lidah buaya dapat lidah buaya. Aloe vera pun terdapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram saponin yang mengandung glikosida yang positif seperti Staphylococcus aureus dan memiliki antiseptik[16]. efek Saponin Enterococcus bovis, sedangkan untuk bekerja dengan cara mengganggu stabilitas bakteri membran vulgaris, sel menyebabkan bakteri terjadinya sehingga lisis dan terjadinya kerusakan pada membran sel akibat keluarnya Ekstrak daun mengandung gugus merupakan gugus lidah buaya glikosida yang amonioglikosida sebagai antibiotik. Glikosida merupakan senyawa yang dapat menghambat aktivitas bakteri dan sudah banyak digunakan sebagai bahan antiseptik[18]. yang jumlah senyawa-senyawa kecil, terkandung namun Pseudomonas Proteus aeruginosa, [3] . Umumnya pada beberapa lurus dengan konsentrasi yang diberikan[7]. Puncak dari kemampuan aktivitas antibakteri ini terjadi pada konsentrasi 75%, dimana pada bakteri Staphylococcus aureus memiliki rata-rata zona hambat sebesar 10,5 mm dan pada Escherichia coli 6,92 mm. Namun pada konsentrasi 100% terjadi penurunan rata-rata zona hambat di dalam ekstrak daun lidah buaya memang dalam yaitu penelitian, zona hambat akan berbanding memiliki efek antiseptik dan bersifat Senyawa negatif Proteus mirabilis, Morganella morganii komponen-komponen penting dari dalam membran sel[17]. Gram apabila tersebut pada Escherichia coli yaitu sebesar 6,81 mm, sedangkan pada Staphylococcus aureus mengalami peningkatan 11, 58 mm. hal ini membuktikan bahwa besarnya rataPrinted : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 6 rata zona hambat tidak selalu berbanding aktivitas lurus dengan peningkatan konsentrasi Staphylococcus yang saja konsentrasi 100% dengan rata-rata daya disebabkan karena terjadinya perbedaan hambat 11,58 mm, sedangkan pada bakteri kecepatan difusi dan jenis antimikroba itu Escherichia coli kemampuan tertinggi sendiri yang menyebabkan hasil zona aktivitas diberikan, hambat yang hal ini bisa pula[22]. berbeda Jenis senyawa dan besarnya konsentrasi yang diberikan akan mempengaruhi besarnya antibakteri terhadap aureus antibakteri terjadi terjadi bakteri pada pada konsentrasi 75% dengan rata-rata daya hambat 6,92 mm. UCAPAN TERIMAKASIH kerusakan atau struktur sel tersebut[23]. Penulis menyadari bahwa banyak Namun hal ini tidak terjadi pada bakteri pihak yang telah membantu dalam proses Staphylococcus aureus, dimana pembuatan review dalam bentuk moril konsentrasi suatu zat antibakteri akan maupun material. Oleh karena itu, penulis mempengaruhi kinerja zat antibakteri tersebut[24]. Dengan adanya peningkatan mengucapkan terimakasih kepada Dr. Tiana Milanda, M.Si, Apt. selaku dosen konsentrasi ekstrak yang diberikan pembimbing dan Rizky Abdulah selaku mengakibatkan kandungan bahan aktif dosen metodelogi penelitian, dan temanbertambah pula sehingga menyebabkan zat teman 2013 yang telah membantu. antibakteri memiliki kemampuan yang semakin besar untuk menghambat KONFLIK KEPENTINGAN pertumbuhan mikroba[14]. SIMPULAN Seluruh penulis menyatakan tidak terdapat dengan potensi konflik penelitian, kepentingan kepenulisan Ekstrak daun lidah buaya memiliki (authorship), dan atau publikasi artikel ini. aktivitas antibakteri. Kemampuan tertinggi DAFTAR PUSTAKA Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 1 7 Kusmana, C. (2010). Keaneragaman Hayati Flora di Indonesia. Tersedia 2 pada 4 213. 5 Ehsani, M., Amin Marashi, M., Zabihi, http://cecep_kusmana.staff.ipb.ac.i E., Issazadeh, M., & Khafri, S. d/2010/06/15/keanekaragaman- (2013). A Comparison between hayati-flora di indonesia/ Diakses Antibacterial Activity of Propolis pada tanggal 28 Januari 2013. and Aloe vera on Enterococcus Aswarita, r. 2013. Interaksi ekstrak daun faecalis (an In Vitro Study). Int J lidah buaya (aloe vera l.) Dan daun Mol Cell Med, 2(3), 110-116. jambu biji (psidium guajava l.) Retrieved Terhadap daya hambat escherichia http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubm coli secara in vitro. Vol. 1, no. 2, ed/24551800 6 61-120. 3 Journal of Plant Science. 3: 209- Wardani, Pandey, R & Avinash M. (2010). A.K. from 2008. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Residu Ekstrak Antibacterial Activities of Crude Etanolik Extract of Aloe barbadensis to (Duchesnea indica (Andr. Facke.) Clinically Isolated Bacterial terhadap Staphylococcus aureus Pathogen. Appl Biochem dan Daun Pseudomonas Arbenan aeruginosa Biotechnol. 160:1356-1361. Multiresisten Antibiotik Beserta Sheikh, M., Abdul R M, Meghavanshi & Profil Kromatografi Lapis Tipis Irshad M. (2012). Studies on Some [Skripsi S-1], Fakultas Farmasi Plant Universitas Extracts Antimicrobial for Their Potential against Certain Microorganisms. Pathogenic American Muhammadiyah. Surakarta. 7 Ariyanti, N. K. Darmayasa, I. B. G. Budirga, B. K. 2012. DAYA Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 HAMBAT EKSTRAK KULIT antibacterial activity and antifungal DAUN LIDAH BUAYA (Aloe activity of crude extract of Aloe barbadensis Miller) TERHADAP excelsa. PERTUMBUHAN Biotechnology, 6 (20): 2406-2410. Staphylococcus 8 8 BAKTERI aureus ATCC 11 Thiruppathi, African S., Journal Ramasubraman of V, 25923 dan Escherichia coli ATCC Sivakumar T. & Thirumalai AV. 25922, vol. 16 no. 1. Hlm. 1-4. (2010). Antimicrobial activity of Aloe ve a (L.) Burm. f. against Isabela, A. 2009. Pengaruh Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) Pertumbuhan aeruginosa pathogenic terhadap Journal Pseudomonas pada 12 Biosciences Otieno, J.N., Kennedy M.M.H., Herbert V.L., & Rogasian L.A.M. 2008. Rumah Sakit Ortopedi Prof.Dr. Multi R.Soeharso Surakarta In Vitro UPT of Research,1(4):251-258. Pasien Osteomielitis Bangsal Cempaka [Abstrak], Microorganisms. Plant or Single Plant Extracts, Which Is The Most Perpustakaan Efective for Local Healing in Universitas Sebelas Maret, Solo. Tanzania?. Afr. J. Trad. CAM. 5 9 Rahayu, I. D. 2006. Aloe barbadensis (2): 165-172. Miller dan Aloe chinensis Baker sebagai Antibiotik 13 Mathers, C., T. Boerma & Fat D.M. dalam 2008. The Global Burden of Pengobatan Etnoveteriner Unggas Disease 2004 Update. Worid secara In Vitro. Jurnal Protein Heath Organization. Tersedia pada 13(1). http://www.who.int/heathinfo/glob 10 Cooposamy, R.M., & Magwa M.L. al_burden (2007). Traditionaluse, disease/GBD_report_2004updatefu Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 9 ll.pdf diakses pada tanggal 31 Mei Indonesia Medicus Veterinus. Vol. 2016. 1 (3): 337-351. 14 Rahmawati, 2014. Interaksi ekstrak daun 18 Rieuwpassa, I. E. Rahmat., Karlina. lidah buaya (aloe vera l.) Dan daun 2011. Daya hambat ekstrak Aloe sirih (piper betle l.) Terhadap daya vera hambat Staphylococcus aureus (studi in stapylococcus aureus secara in vitro, vol. 2, No. 1, hlm. S. 15 Wu YW, Ouyang J, Xiao XH, Gao WY, Liu Y. 2006. properties and Subramanian,D. Arulselvan, S. Kumar, P. and G. P. “In Antimicrobial Senthilkumar, toxicity of antibacterial by activities of ethanolicextract of bioassay. Aloe vera leaf gel,” Journal of anthraquinones microcalorimetric Chinese J Chem, 24: 45-50 16 pertumbuhan vitro), vol. 10, No. 2, hlm. 65-70. 19 121-186. terhadap and vitro antifungal Plant Sciences, vol. 1, no. 4, pp. Kambizi L, Afolayan AJ (2008) Extracts 348–355, 2006. from Aloe ferox and Withania somnifera inhibit Candida albicans and Neisseria gonorrhoea. African J Biotech7, 12-15. 17 Darsana, I.G.O., I. Nengah K.B., & Hapsari M. 2012. Potensi Daun Binahong (Tenore) (Anredera Cordifolia Steenis) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri 20 M. H. Radha and N. P. Laxmipriya, “Evaluation of properties and biological clinical effectiveness of Aloe vera: a systematic review,” Journal of Traditional and Complementary Medicine, vol. 5, no. 1, pp. 21–26, 2015. Escherichia Coli secara In Vitro. Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 21 10 L. Cellini, S. Di Bartolomeo, E. Di Campli, S. Genovese, M. Locatelli, and M. Di Giulio, “In vitro activity of aloe vera inner gel against Helicobacter strains,” pylori Letters in AppliedMicrobiology, vol. 59, no. 1, pp. 43–48, 2014. 22 Dewi, F. K. 2010. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) terhadap Bakteri Pembusuk Daging Segar [Skripsi S-1], FMIPA. Jurusan Universitas Biologi Sebelas Maret. Surakarta. 23 Miksusanti, Fitriya & Nike M. (2011). Aktivitas Campuran Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) dan Kayu Secang (Caesalpina sappan L.) Jurnal Penelitian Sains, 14: 40-47. 24 Brooks, G.F., J.S. Butel, S.A. Morse. 2007. Mikrobiologi Kedokteran Jawetz. Alih bahasa: Huriawati H. Edisi ke-23.EGC. Jakarta. Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157