K-13 Geograļ¬ POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami batas wilayah. 2. Memahami laut dangkal, laut dalam, dan potensinya. 3. Memahami batas perairan. 4. Memahami potensi iklim. I. 1. Batas Wilayah Batas Darat dan Laut Indonesia berbatasan darat dengan Malaysia, Timor Leste, dan Papua Nugini. Laut wilayah (laut teritorial) Indonesia berbatasan dengan Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Papua Nugini, dan Timur Leste. Akibatnya Indonesia dapat bekerja sama di bidang ekonomi dan iptek dengan negara-negara di sekitarnya, khususnya dengan negara yang lebih maju; mengembangkan pelabuhan laut dan udara; dan membangun pertahanan laut, darat, dan udara. 2. Batas Geologis a. Bagian Barat (Paparan Sunda) terdiri atas Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Madura serta Bali; bersatu dengan Asia; akibatnya memiliki jenis flora dan fauna Asia. K e l a s XI 3. J. 1. b. Bagian Tengah (Wilayah Peralihan) terdiri atas Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara; tidak bersatu dengan Asia maupun Australia; akibatnya memiliki jenis flora dan fauna yang khas. c. Bagian Timur (Paparan Sahul) terdiri atas Pulau Maluku dan Papua; bersatu dengan Australia; akibatnya memiliki jenis fauna yang sama dengan Australia. Bukti Paparan Sunda Pernah Bersatu dengan Asia a. Ada persamaan struktur batuan dengan Asia. b. Ada persamaan flora dan fauna dengan Asia. c. Ada alur sungai di dasar Selat Karimata yang menghubungkan sungai-sungai bagian timur Sumatra dengan bagian barat Kalimantan, dan alur sungai di dasar Laut Jawa yang menghubungkan sungai-sungai bagian selatan Kalimantan dengan bagian utara Jawa. d. Ada persamaan jenis ikan di sungai-sungai bagian timur Sumatra dengan bagian barat Kalimantan, dan di sungai-sungai bagian selatan Kalimantan dengan bagian utara Jawa. e. Semua laut di Paparan Sunda merupakan laut dangkal (bekas daratan yang tergenang). Laut Dangkal dan Laut Dalam Laut Dangkal Laut dangkal Indonesia tersebar di wilayah Paparan Sunda dan Paparan Sahul. Awalnya Paparan Sunda bersatu dengan Asia dan Paparan Sahul bersatu dengan Australia. Pada zaman antarglasial terjadi pencairan es di kedua kutub secara besar-besaran sehingga permukaan air laut di seluruh dunia naik. Akibatnya tanah yang rendah dan lembahlembah tergenang air dan menjadi laut dangkal. Laut dangkal di Paparan Sunda ada enam, yaitu Selat Sunda, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Malaka, Selat Madura, dan Selat Bali. Adapun laut dangkal di Paparan Sahul adalah Laut Arafuru. 2. Laut Dalam Laut dalam Indonesia tersebar di wilayah antara Paparan Sunda dan Paparan Sahul. Di antaranya adalah Selat Lombok, Selat Alas, Selat Sape, Selat Sumba, Laut Flores, Laut Sawu, Laut Timor, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Seram, Laut Halmahera, Laut Banda, dan Laut Aru. 2 3. Potensi Laut Dangkal dan Laut Dalam a. Sumber daya perikanan. b. Sumber daya pertambangan. c. Sumber daya listrik. d. Sumber obat-obatan. e. Sarana transportasi. f. Penyebab timbulnya hujan di daratan. K. Batas Perairan 1. Batas Wilayah Laut (Laut Teritorial) a. 2. 3. Dasarnya adalah sebagai berikut. 1) Deklarasi Juanda 1957 yang melakukan protes laut teritorial sejauh 3 mil dari garis dasar karena 3 mil merupakan garis batas jangkauan meriam. 2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1960. 3) Konvensi Hukum Laut Internasional tahun 1982 di Jamaika (Amerika Tengah). b. Batas laut teritorial sejauh 12 mil dari garis dasar (titik terluar pulau-pulau di Indonesia saat surut). c. Hak berupa kedaulatan penuh atas laut, dasar laut, dan udara di atasnya (hak mutlak). Batas Laut Landas Kontinen a. Dasarnya adalah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1973. b. Laut landas kontinen adalah laut dangkal dengan kedalaman < 200 meter yang merupakan lanjutan dari kontinen Asia dan Australia. c. Batas laut landas kontinen maksimal 200 mil dari garis dasar laut teritorial. Apabila lebar laut kurang dari 400 mil dan dimiliki oleh dua negara maka dibuat “Perjanjian Bilateral” dengan ketentuan ditarik sama jauh dari garis dasar masing-masing/titik terluar pulau masing-masing/landas kontinen terluar masing-masing. d. Perjanjian bilateral terjadi antara Indonesia dengan India, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Australia. Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) a. Dasarnya adalah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1983. b. Batas ZEE sekitar 200 mil ke arah laut terbuka diukur dari garis laut teritorial. 3 L. 1. c. Hak mendapatkan kesempatan pertama untuk memanfaatkan sumber daya alam seperti hak eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, dan melakukan pelestarian. d. Kewajiban berupa menghormati hal lintas laut damai. Potensi Fisik Potensi Iklim Indonesia memiliki tiga iklim, yaitu sebagai berikut. a. Iklim Tropis, dengan ciri-ciri: 1) 2) b. Suhu tinggi (>18°C) menyebabkan: • Indonesia bebas beku sehingga aktivitas pertanian, peternakan, dan perikanan dapat berlangsung sepanjang tahun; • mendukung proses fotosintesis, yaitu pembentukan makanan oleh tumbuhan hijau dengan bantuan sinar matahari sehingga tumbuhan berdaun hijau makin berkembang dan berpotensi sebagai sumber daya nabati serta mencegah pencemaran udara; dan • mendukung proses penguapan, kondensasi, dan curah hujan sehingga membantu proses pelapukan batuan menjadi tanah dan menggemburkan tanah. Curah hujan yang tinggi tetapi tidak merata menimbulkan berbagai jenis hutan dan tanaman yang berpotensi sebagai kekayaan sumber daya alam hayati. Iklim Muson (Musim) Musin hujan yang dibawa angin muson barat membantu aktivitas pertanian, sedangkan musim kemarau yang dibawa angin muson timur menimbulkan cuaca cerah sehingga memperlancar transportasi udara, laut, darat serta distribusi hasil pertanian dan industri. c. Iklim Laut (Lembap) Kelembapan tinggi menjaga kondisi suhu udara dan tanah tetap lembap atau tidak kering. Selain itu, amplitudo suhu yang rendah ini menyebabkan siang tidak terlalu panas dan malam tidak terlalu dingin sehingga berbagai aktivitas dapat dilakukan siang dan malam. 4 Super "Solusi Quipper" Unsur iklim: SU.TE.K.CU.AN 1. SUhu 2. TEkanan, 3. Kelembaban 4. CUrah hujan 5. ANgin 5