MANAJEMEN KEUANGAN (Program Pembentukan Wirausaha Baru Jawa Barat) Oleh: Dr. H. Sutisna Bandung, 16 Maret 2016 UMKM pengangguran mandiri tahan banting Usaha Mikro Kecil (UMK) kontribusi bagi pendapatan domestik bruto flexibel Kendala dan Permasalahan tidak memiliki laporan keuangan sulitnya akses kepada lembaga keuangan formal / bank perhitungan harga pokok yang tidak akurat pengendalian terhadap penggunaan laba untuk prive dan lain sebagainya Manfaat Laporan Keuangan Sebagai alat pertanggungjawaban dan alat penilaian kinerja usaha. Dapat mengetahui posisi keuangan setiap saat. Untuk mengetahui Laba atau Rugi Perusahaan selama periode usaha, sehingga diketahui kemajuan atau kemunduran usahanya. Dapat memberikan informasi kepada pihak luar perusahaan. Pengertian Pembukuan adalah suatu kegiatan pencatatan secara sistematis dan rutin terhadap transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan, yang pada akhir periode disusun suatu laporan keuangan, yang disebut “Neraca dan Laporan Laba/Rugi”. Laporan Keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses pembukuan dalam satu periode. Pada umumnya laporan keuangan yang disusun oleh UMK secara garis besar dapat berupa Neraca dan Laporan Laba / Rugi. Proses Pembukuan Neraca Buku Kas Kartu Utang Kartu Piutang Kartu Persediaan Ikhtisar Laba/Rugi Proses Pembukuan TRANSAKSI PENCATATAN KE DALAM BUKU HARIAN IKHTISAR ATAU RINGKASAN PADA AKHIR PERIODE TANPA BUKTI-BUKTI BUKU KAS DAN BUKU BANK IKHTISAR PENJUALAN BUKTI-BUKTI PENERIMAAN KARTU UTANG IKHTISAR BIAYA BUKTI-BUKTI PENGELUARAN KARTU PIUTANG DAFTAR AKTIVA UTANG DAN MODAL MAP ARSIP BUKTI PENERI MAAN MAP ARSIP BUKTI PENGELU ARAN KARTU PERSEDIAAN LAPORAN KEUANGAN NERACA DAN IKHTISAR LABA/RUGI BUKU K A S Tanggal Keterangan Penerimaan Jumlah Pengeluaran Sisa Keterangan : a. Kolom “Tanggal”, diisi dengan tanggal terjadinya penerimaan atau pengeluaran uang. b. Kolom “Keterangan”, diisi dengan keterangan sumber penerimaan maupun tujuan pengeluaran pada tanggal tersebut. c. Kolom “Jumlah”, diisi dengan jumlah uang yang diterima maupun dikeluarkan pada setiap transaksi. d. Kolom “Sisa”, diisi dengan saldo awal dan saldo setelah penerimaan atau pengeluaran. KARTU UTANG Tanggal Nama : ............................................. Alamat : ............................................. Keterangan Tambah Jumlah Kurang Keterangan : a. Baris “Nama”, dan “Alamat”, diisi dengan nama orang / perusahaan dan alamat dari si pemberi utang (kreditur). b. Kolom “Tanggal”, diisi dengan tanggal bertambah atau berkurangnya utang. c. Kolom “Keterangan”, diisi dengan keterangan yang menyebabkan bertambah atau berkurangnya utang. d. Kolom “Tambah”, diisi dengan jumlah pertambahan utang, misalnya bila kita melakukan pembelian secara kredit. e. Kolom “Kurang”, diisi dengan jumlah pengurangan utang, misalnya bila kita melakukan pembayaran utang. f. Kolom “Sisa”, diisi sisa terakhir setiap setelah ada perubahan. Sisa KARTU PIUTANG Tanggal Keterangan Tambah Nama : .............................................. Alamat : .............................................. Jumlah Kurang Keterangan : a. Baris “Nama”, dan “Alamat”, diisi dengan nama orang / perusahaan dan alamat dari yang diberi pinjaman (debitur). b. Kolom “Tanggal”, diisi dengan tanggal bertambah atau berkurangnya piutang c. Kolom “Keterangan”, diisi dengan keterangan yang menyebabkan bertambah atau berkurangnya piutang. d. Kolom “Tambah”, diisi dengan jumlah pertambahan piutang, misalnya bila kita melakukan penjualan secara kredit. e. Kolom “Kurang”, diisi dengan jumlah pengurangan piutang, misalnya bila kita menerima pembayaran dari debitur. f. Kolom “Sisa”, diisi sisa terakhir setiap setelah ada perubahan. Sisa KARTU PERSEDIAAN NAMA/KELOMPOK BARANG : ............................................ LETAK BARANG Tanggal Keterangan Tambah : ............................................ Jumlah Kurang Keterangan : a. Nama / Kelompok barang, diisi dengan nama barang. b. Letak barang, menunjukan dimana disimpannya barang tersebut, misalnya lemari A atau B. c. Kolom “Tanggal” diisi tanggal terjadinya perubahan yang ada. d. Kolom “Tambah”, diisi dengan jumlah barang yang dibeli atau selesai diproduksi. e. Kolom “Kurang”, diisi dengan jumlah yang dijual pada suatu saat tertentu. f. Kolom “Sisa”, diisi dengan sisa persediaan setelah terjadi perubahan Sisa REKAPITULASI BUKU KAS SEBELAH PENERIMAAN Penerimaan penjualan Penerimaan Utang Penerimaan Piutang Keterangan : Rekapitulasi dari Buku Kas sebelah Debet : a. Kolom “Penerimaan Penjualan” diisi dengan seluruh hasil penjualan selama satu periode. b. Kolom “Penerimaan Utang” diisi dengan seluruh penerimaan yang berasal dari utang-utang selama satu periode. c. Kolom “Penerimaan Piutang” diisi dengan seluruh penerimaan yang berasal dari piutang-piutang selama satu periode. REKAPITULASI BUKU KAS SEBELAH PENGELUARAN Biaya Bahan Biaya Kantor Utang Gaji / Upah Pegawai Pribadi Piutang Keterangan : Rekapitulasi dari Buku Kas sebelah Kredit : a. Biaya Bahan, Semua pembelian bahan dianggap sebagai biaya bahan pada saat pembelian, sebab pada perusahaan industri kecil, bahan-bahan dibeli dalam jumlah yang kecil sehingga persediaannya relatif kecil. b. Biaya Kantor, Seluruh pengeluaran yang digunakan untuk keperluan kantor dan biaya pemeliharaan kantor. c. Utang, Seluruh pengeluaran untuk pembayaran utang selama satu periode. d. Gaji / upah pegawai, Seluruh pengeluaran untuk pembayaran gaji dan upah selama satu periode. e. Pribadi, Seluruh pengeluaran untuk keperluan pribadi. f. Piutang, Pengeluaran yang dibayarkan untuk transaksi apabila kita meminjamkan uang ke orang / perusahaan lain. LAPORAN LABA RUGI PERUSAHAAN a. Penjualan • Tunai Rp ..................................... • Kredit Rp ..................................... Rp ..................................... b. Biaya-biaya • Biaya bahan Rp ..................................... • Biaya kantor Rp ..................................... • Gaji / upah Rp ..................................... Rp ..................................... (-) Rp ..................................... Sekian Terima Kasih Kasus nilai waktu dari uang: PT ABC mengajukan kredit Bank sebesar Rp 30.000.000,- pada tanggal 1 April 2010. Bank mensyaratkan pembayaran pokok dan bunga dibayar dalam jumlah yang sama (anuitas) setiap tanggal 31 Maret untuk 5 tahun yang akan datang. Tingkat bunga pinjaman adalah 14 % per tahun. Berapakah cicilan pokok dan bunga pinjaman yang harus dibayar PT ABC setiap tahun. Dari kasus di atas, berapa yang harus dibayar pada akhir tahun ke 5, jika Bank mensyaratkan pinjaman dan bunga dilunasi pada akhir tahun ke lima. Permasalahan UKM Kualitas SDM rendah Akses pasar lemah One man show Sistem pembukuan belum baik Belum terdaftar secara formal Terbatasnya kolateral Akses informasi dan teknologi rendah Prinsip Dasar Kehidupan 1.Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari 2.Kejujuran dan integritas 3.Bertanggung jawab 4.Hormat pada aturan & hukum masyarakat 5.Hormat pada hak orang/warga lain 6.Cinta pada pekerjaan 7.Berusaha keras untuk menabung & investasi 8.Mau bekerja keras 9.Tepat waktu Kendala Usaha UMKM 46,30% 54,70% Tidak ada kendala Ada kendala Sumber Data : Dinas KUKM dan Perindag Jenis Kendala UMKM 31,02% 18,37% 14,76% 13,55% 8,73% 3,01% 4,22% 6,33% Sumber Data : Dinas KUKM dan Perindag Kendala dan Permasalahan UMKM Tidak memiliki laporan keuangan Sulitnya akses kepada lembaga keuangan formal / bank Perhitungan harga pokok yang tidak akurat Pengendalian terhadap penggunaan laba untuk prive dan lain sebagainya Alasan UMKM Meminjam Uang Tidak memiliki informasi ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ Besarnya laba Besarnya prive (dividen) Tanpa sadar prive lebih besar dari laba Berdampak pada tergerusnya modal Kesulitan likuiditas Tidak memahami cara perhitungan biaya modal Bagian Utama Rencana Bisnis 1) Konsep Bisnis bidang industri, struktur bisnis, penawaran produk/jasa, cara mensukseskan bisnis 2) Pasar (Market) konsumen potensial, alasan pembelian, kondisi persaingan, posisi dalam persaingan 3) Rencana Keuangan estimasi pendapatan, analisis break even Komponen Rencana Bisnis 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Ringkasan Eksekutif Deskripsi Bisnis Strategi Pemasaran Analisis Persaingan Rencana Desain dan Pengembangan Rencana Operasi dan Manajemen Analisis Rencana Keuangan Fixed Cost vs Variable Cost Rp Variable cost Fixed cost Jumlah Unit Break Even Point Sales Rp Profit BEP Loss Jumlah Unit Total cost 1. A. Kebutuhan dana dan sumbernya Untuk merealisasikan proyek bisnis dibutuhkan dana untuk investasi. Dana tersebut diklasifikasikan atas dasar aktiva tetap berwujud seperti tanah, bangunan, pabrik dan mesin. Serta Aktiva tetap tak berwujud seperti paten, lisensi, biaya-biaya pendahuluan dan biaya-biaya sebelum operasi. 28 Disamping untuk aktiva tetap, dana juga dibutuhkan untuk modal kerja. Menghitung modal kerja dapat menggunakan metode yang didasarkan pada waktu yang diperlukan dana sejak keluar dari kas sampai kembali menjadi kas. 29 Beberapa sumber dana dlm bisnis: Modal pemilik perusahaan yg disetorkan Saham yang diperoleh dari listing di bursa saham Obligasi yang diterbitkan perusahaan Kredit investasi yang diterima bank Sewa guna (Leasing) dari lembaga non bank 30 B. Aliran Kas Laporan perubahan kas (Cash flow statement) disusun utk menunjukan perubahan kas selama satu periode tertentu. Serta dapat menunjukan dari mana sumber kas dan penggunananya. Kas merupakan aliran yang paling likuid. 31 Sumber penerimaan kas Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap dll Adanya emisi dlm bentuk saham atau penambahan modal oleh pemilik dlm bentuk kas Pengeluaran surat tanda bukti utang serta bertambahnya utang yang diimbangi dengan penerimaan kas Berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dng adanya penerimaan kas Adanya penerimaan kas, karena sewa, bunga atau deviden 32 Pengeluaran kas dpt disebabkan oleh transaksi-transaksi sbb: Pengembalian obligasi atau saham dan aktiva tetap lainnya Penarikan kembali saham yang beredar dan pengembalian kas perusahaan Pembayaran angsuran atau pelunasan hutang Pembelian barang dagangan secara tunai Pengeluaran kas untuk membayar deviden, pajak, denda dll 33 Transaksi yang tdk mempengaruhi uang kas perusahaan: Adanya pengakuan atau pembebanan deprisiasi Adanya pengakuan kerugian piutang Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki Adanya pembayaran deviden dlm bentuk saham 34 F. Break even point BEP adalah suatu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan Antar beberapa variabel di dlm kegiatan Perusahaan, seperti luas produksi atau tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan, serta pendapatan yang diterima perusahaan dari kegiatannya. 35 Persamaan regresi linier Y = a +b X Keterangan: Y= Jumlah biaya semi variabel a = Jumlah biaya tetap b = Biaya variebel per unit X = Luas produksi (tkt produksi) 36 BEP Formula TR = TC atau Q.P = a + b.X Keterangan: Q = tkt produksi P = Harga jual per unit a = biaya tetap b = biaya variabel 37 BEP Formula X= a/P-b X.P=a/(1-b)/P Soal: 38 LATIHAN SOAL 25 Maret 2008 Laporan Rugi Laba PT Sumber Jaya untuk satu tahun yang berakhir 31 Desember 2007 Hasil penjualan Beban produk yang terjual Laba kotor Beban pemasaran dan administrasi Rp 3.600.000,00 2.700.000,00 900.000,00 252.000,00 Laba operasi/laba sebelum bunga dan pajak 648.000,00 Beban bunga Laba sebelum pajak 120.000,00 528.000,00 Pajak, 30% 158.400,00 Laba setelah pajak 369.600,00 Neraca PT Sumber Jaya per 31 Desember 2007 Aktiva Rp AKTIVA LANCAR: Pasiva Rp HUTANG: Kas 360.000 Hutang lancar 540.000 Piutang dagang 468.000 Hutang Jangka Panjang 1.638.000 Persediaan 756.000 2.178.000 1.584.000 MODAL SENDIRI: AKTIVA TETAP (net) 2.416.000 Saham biasa Laba yang ditahan 1.300.000 522.000 1.822.000 4.000.000 4.000.000 Bagaimana: Likuiditas; Solvabilitas; Aktivitas dan Profitabilitas PT Sumber Jaya ? Selama 2007, perusahaan baru beroperasi pada 80% dari kapasitas yang tersedia. Tahun 2008 diharapkan penjualan naik 15% dari tahun sebelumnya dan diharapkan Net Profit Margin sebesar 8%. Kebijakan pembayaran dividen 60% dari laba setelah pajak Asumsi: saldo kas minimal Rp 450.000.000,00; Periode pengumpulan piutang dagang Perputaran persediaan tidak berubah Besarnya depresiasi Rp 90.000.000,00 Saham biasa tidak berubah jika perusahaan memerlukan tambahan dana dari luar akan dipenuhi oleh Hutang Jangka Panjang. Apakah perusahaan memerlukan tambahan dana dari luar? Susunlah Neraca proforma per 31 Desember 2008 Tentukan rekening-rekening dalam Neraca yang akan berubah jika penjualan berubah? Apakah Aktiva Tetap akan naik jika penjualan tahun 2008 naik 15% dari tahun 2007. Persentase Aktiva Lancar dari Hasil Penjualan sebesar 44% Persentase Hutang Lancar dari Hasil Penjualan sebesar 15% Kenaikan Hasil penjualan Rp 540.000,00 Kenaikan Aktiva lancar Rp 237.600,00 Kenaikan Hutang lancar Rp 81.000,00 – Kebutuhan dana Rp 156.600,00 Laba setelah pajak Rp 331.200,00 Pembayaran dividen Rp 198.720,00 – Laba yang ditahan Rp 132.480,00 Tambahan Dana = Kebutuhan dana – dana dari Laba Ditahan = Rp.156.600-Rp.132.480 = Tambahan dana Rp 24.120,00 Proyeksi Laba Rugi 2008 Tahun 2008 : Penjualan Rp. 4.140.000,Net Profit Margin 8%, Laba Bersih Setelah Pajak Rp. 331.200,Dividen Rp. 198.720, Laba Ditahan Rp. 132.480,- Proyeksi Neraca 2008 Aktiva Rp AKTIVA LANCAR: Pasiva Rp HUTANG: Kas 450.000 Hutang lancar 621.000 Piutang dagang 538.200 Hutang Jangka Panjang 1.662.120 Persediaan 869.400 2.283.120 1.857.600 MODAL SENDIRI: AKTIVA TETAP (net) Tambahan Aktiva Tetap 2.326.000 Saham biasa 54.000 Laba yang ditahan 1.300.000 654.480 1.954.480 4.237.600 4.237.600 Perputaran persediaan barang dagangan perusahaan DJUMAD 6 kali per tahun, periode pengumpulan piutang dagang ratarata 45 hari dan rata-rata pembayaran hutang dagang 30 hari. Investasi tahunan untuk mendukung siklus operasi perusahaan sebesar Rp 82.500.000,00. Diasumsikan 1 tahun = 365 hari. Hitunglah siklus konversi kas perusahaan, pengeluaran kas harian dan jumlah dana yang dibutuhkan untuk mendukung siklus konversi kas. Hitunglah siklus konversi kas perusahaan dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung siklus konversi kas jika periode pengumpulan piutang dagang diperpendek 10 hari. P14-11 Perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menurunkan periode kredit dari 40 hari menjadi 30 hari, diharapkan dengan adanya perubahan ini, periode rata-rata pengumpulan piutang juga turun dari 45 hari menjadi 36 hari. Bad-debt expenses diharapkan juga turun dari 1,5% menjadi 1% dari penjualan. Selama ini volume penjualan perusahaan sebesar 12.000 unit dan dengan adanya penurunan periode kredit, diharapkan volume penjualan akan turun menjadi 10.000 unit. Harga jual $ 56 per unit dan biaya variabel $ 45 per unit. Required return on equal-risk investment =25%. Apakah penurunan periode kredit dapat dilaksanakan? Jawaban: Volume penjualan Hasil penjualan Jumlah biaya variabel Contribution Margin Beban piutang tak tertagih Perputaran Piutang Investasi dalam Piutang 12.000 unit 10.000 unit $ 672,000 $ 560,000 540,000 450,000 $ 132,000 110,000 $ 10,080 $ 5,600 8,11 x 10,14 x $ 66,584.46 $ 44,378.70 Penurunan: - Biaya dana $ 5,551.44 - Beban piutang tak tertagih $ 4,480 $ 10,031.44 Penurunan Contribution Margin $ 22,000 P14-10 Perusahaan sedang mempertimbangkan untuk pemberian cash discount sebesar 2% kepada konsumen yang membayar dalam jangka waktu 15 hari. Dengan pemberian cash discount diharapkan periode rata-rata pengumpulan piutang turun dari 60 hari menjadi 30 hari. Selama ini volume penjualan perusahaan sebesar 40.000 unit dan dengan adanya pemberian cash discount , diharapkan volume penjualan akan naik menjadi 42.000 unit. Harga jual $ 45 per unit dan biaya variabel $ 36 per unit. Perusahaan memperkirakan hanya 70% konsumen yang akan menggunakan kesempatan cash discount . Required return on equal-risk investment =25%. Apakah pemberian cash discount dapat dilaksanakan? Jawaban: Volume penjualan 40.000 unit Hasil penjualan $ 1,800,000 $ 1,890,000 Biaya variabel Contribution Margin Perputaran Piutang Dagang Investasi dalam Piutang Dagang Biaya dana Cash-discount 42.000 unit 1,440,000 1,512,000 360,000 378,000 6,08 x 12,17 x $ 236,842.1 $ 124,239.9 $ 59,210.53 $ 31,059.98 0 $ 26,460 Penurunan biaya dana $ 28,150.55 Kenaikan Contribution Margin $ 18,000 + $ 46,150.55 Pemberian cash discount $ 26,460 Pemasok Persyaratan kredit X 1/10 net 55 Y 2/10 net 30 Z 2/20 net 60 ANGGARAN DAN MANAJEMEN Proses Manajemen : Suatu kumpulan kegiatan yg saling berkaitan yang dilakukan oleh manajemen suatu organisasi untuk menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi Manajemen : Planning Organizing Staffing Leading Controlling PLANNING Terdiri dari Strategic Planning dan Tactical Planning Proses Perencanaan : Mengadakan Evaluasi Menetapkan Tujuan Umum Perusahaan (Objective) Menetapkan Sasaran-sasaran Perusahaan (Goals) Menetapkan Strategi Menetapkan Financial Plan atau Profit Plan CONTROLLING Berisi : Pelaporan Kinerja Tindak Lanjut Laporan Anggaran Substantive Plan (berisi Tujuan, Sasaran, Strategi, Rencana Tindakan) Financial Plan (berisi Strategic Plan, Tactical Plan), Anggaran Operasional dan Anggaran Keuangan Tujuan Perusahaan (Luas dan Jangka Panjang) Sasaran Perusahaan Rencana Laba Kuantitatif & Terstruktur Rencana Laba Strategis (Jangka Panjang) Rencana Laba Taktis (Jangka Pendek) Contoh Perusahaan Komputer (Anggaran untuk 3 tahun y.a.d) : Tujuan Perusahaan : Meningkatkan pangsa pasar, memperluas produksi dan penjualan komputer. Memberikan pelayanan lebih baik kepada konsumen. Menawarkan produk baru. Memperbaiki kualitas Manajemen Memberikan kenyamanan bekerja pada karyawan Menjadi Perusahaan yang peduli terhadap lingkungan masyarakat Sasaran Perusahaan (untuk tahun 2015, 2016, dan 2017) : Pertumbuhan pendapatan jasa (service revenue) sebesar 8% per tahun. Tingkat Pengembalian terhadap Modal Pemilik (ROE) sebesar 20%. Produksi Komputer, rugi di tahun 2013 & 2014, tetapi untung di tahun 2015. Strategi (untuk mencapai sasaran) : Memperbaiki fasilitas untuk meningkatkan efisiensi dan memperbaiki kondisi kerja karyawan. Meningkatkan kualitas pemasaran. Memperbaiki kualitas iklan, melakukan hubungan langsung dengan calon pelanggan potensial. Memberikan training tambahan bagi tenaga jasa. Membuat program khusus untuk peluncuran produk komputer baru. LATIHAN SOAL-SOAL DIFFERENTIAL ACCOUNTING Soal 1 Sebuah perusahaan saat ini memiliki kapasitas produksi 200.000 unit per tahun. Untuk tahun 2009 direncanakan akan dibuat dan diproduksi sebanyak 150.000 unit dengan harga jual Rp. 1.250,- per unit. Data proyeksi biaya yang diperoleh adalah sbb : Per unit (Rp) Biaya Variabel : Biaya Produksi Biaya Komersial Biaya Tetap : Biaya Produksi Biaya Komersial Total Biaya Total (Rp) 400,120,- 60.000.000,18.000.000,- 300,150,970,- 45.000.000,22.500.000,145.500.000,- a) Jika perusahaan menerima pesanan khusus sebanyak 30.000 unit dengan harga jual Rp. 750,-, apakah pesanan tersebut diterima? Jawab : Hasil Penjualan Total Biaya Variabel Margin Kontribusi Total Biaya Tetap Laba Operasi Menolak Rp. 187.500.000,78.000.000,109.500.000,67.500.000,42.000.000,- Menerima Rp. 210.000.000,93.600.000,116.400.000,67.500.000,48.900.000,- Atau dengan Cara Cepat : Differential Revenue Differential Cost Differential Income Jadi Keputusan : Diterima Rp. 22.500.000,15.600.000,6.900.000,- b) Jika ada sebuah perusahaan (konsumen) memesan sebanyak 50.000 unit tetapi menginginkan adanya perubahan spesifikasi dari produk yang reguler. Bila pesanan tersebut diterima, perusahaan tersebut harus menambah biaya bahan baku sebesar Rp. 50,per unit, tetapi tidak memerlukan beban pemasaran sehingga beban komersial hanya menjadi Rp. 100,- per unit. Dengan harga jual sebesar Rp. 775,- apakah tawaran tersebut diterima? Jawab : Hasil Penjualan Total Biaya Variabel Margin Kontribusi Total Biaya Tetap Laba Operasi Menolak Rp. 187.500.000,78.000.000,109.500.000,67.500.000,42.000.000,- Menerima Rp. 226.250.000,105.500.000,120.750.000,67.500.000,53.250.000,- Atau dengan Cara Cepat : Differential Revenue Differential Cost Differential Income Jadi Pesanan Tersebut : Diterima Rp. 38.750.000,27.500.000,11.250.000,- c) Jika perusahaan mendapat tawaran pesanan khusus sebanyak 60.000 unit dengan harga jual dan biaya variabel seperti soal poin b diatas, kemudian perusahaan mempertimbangkannya melalui pengurangan produk reguler, apakah pesanan khusus tersebut diterima? Jawab : Hasil Penjualan Total Biaya Variabel Margin Kontribusi Total Biaya Tetap Laba Operasi Menolak Rp. 187.500.000,78.000.000,109.500.000,67.500.000,42.000.000,- Menerima Rp. 221.500.000,105.800.000,115.700.000,67.500.000,48.200.000,- Atau dengan Cara Cepat : Differential Revenue Differential Cost : Diff. Cost dari pesanan khusus Opportunity Cost karena CM yg Hilang Differential Income Jadi Diterima. Rp. 46.500.000,(33.000.000) (7.300.000) Rp. 6.200.000,- Secara teoretis, jika ada pesanan khusus yang kemudian dihitung secara total dengan produk reguler, ternyata jumlahnya melebihi kapasitas produksinya, maka ada 2 kemungkinan dalam proses pengambilan keputusannya : Kapasitas Produksi ditambah, sehingga memerlukan tambahan aktiva tetap, yang berakibat pada penambahan biaya tetap-nya. Tetap pada kapasitas semula, berarti, jika pesanan khusus diterima, ada pengurangan produksi untuk produk reguler. Sebagai konsekuensinya harus diperhitungkan adanya Opportunity Cost karena adanya Contribution Margin yang hilang. KLASIFIKASI BIAYA Klasifikasi Biaya dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada tujuan yang ingin dicapai (different cost for different purposes). Berdasarkan Obyek Pengeluarannya. Contoh : Biaya Bahan Bakar Biaya Depresiasi Mesin Biaya Asuransi Berdasarkan Fungsi Pokok dalam Perusahaan. Terbagi menjadi : ◦ Biaya Produksi ◦ Biaya Pemasaran ◦ Biaya Administrasi & Umum Berdasarkan Hubungannya dengan sesuatu yg dibiayai. Terbagi menjadi : Biaya Langsung (Direct Cost) Biaya Tdk Langsung (Indirect Cost) Berdasarkan Perilakunya dlm hubungannya dengan Perubahan Volume Kegiatan. Terbagi menjadi : Biaya Variabel Biaya Tetap Biaya Semivariabel Berdasarkan Jangka Waktu Manfaatnya. Terbagi menjadi : Pengeluaran Modal (Capital Expenditure) Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure) BIAYA UTAMA DAN BIAYA KONVERSI Yang termasuk ke dalam Biaya Utama (Prime Cost) adalah Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung. Yang termasuk ke dalam Biaya Konversi (Conversion Cost) adalah Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Overhead Pabrik. METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI •Full Costing Harga Pokok Produksi : Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung BOP Variable BOP Tetap Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produk : Harga Pokok Produksi Biaya Non-Produksi : Biaya Pemasaran Biaya Adm & Umum Harga Pokok Produk xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx