Linguistik Indonesia Tahun ke-28, No. 1, Februari 2010, 101-103 Copyright 2010 by Masyarakat Linguistik Indonesia Resensi Buku Judul : World Englishes the Study of New Linguistic Varieties. Key Topics in Sociolinguistics Penulis : Rajend Mesthrie dan Rakesh M. Bhatt Penerbit : New York: Cambridge University Press. 2008 Tebal : 276 halaman Riani Balai Bahasa Yogyakarta PENDAHULUAN Bahasa Inggris telah mendunia menjadi bahasa internasional. Perkembangan bahasa Inggris menjadi bahasa internasional dimulai dengan masa kolonialisme. Pengaruh kolonialisme dan imprelialisme tidak hanya dari segi politik dan kekuasaan saja tapi juga mempengaruhi penggunaan bahasa Inggris. Pemakaian bahasa Inggris sedikit-sedikit mulai mengalami pergeseran dan adaptasi dengan budaya dan bahasa masyarakat tempat kolonialisme. Era globalisasi informasi melalui media internet turut juga memberikan sumbangan besar terhadap perkembangan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Perspektif variasi linguistik semakin kaya akan corak dan warna yang diakibatkan dengan sentuhan-sentuhan budaya dan bahasa setempat melalui teknologi informasi. Buku ini menyoroti secara sekilas perkembangan bahasa Inggris yang diakibatkan era globalisasi. Selain itu, buku ini secara khusus membahas perkembangan bahasa Inggris di daerah kolonial Inggris: Afrika Barat dan Timur, Kepulauan Karibia dan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Perkembangan bahasa Inggris dianggap telah mengalami metamorfosis akibat sumbangan berbagai variasi di bidang morfologi dan struktur, pola penggunaan, kosa kata dan aksen. Kemetamorfosisan bahasa Inggris ditandai dengan banyaknya variasi bentukan bahasa Inggris seperti bahasa Inggris Singapur, Inggris India, Ingris Malaysia dan lain-lain. Dari berbagai variasi ini memunculkan istilah baru yaitu new Englishes yang mensimbolkan bahasa Inggris tidak lagi memiliki satu bentuk dari barat tapi bahasa Inggris telah menjadi milik dunia dengan berbagai variasi-varisi linguistik yang unik sumbangan dari berbagai budaya, bahasa dan sosial lokal khususnya dari Asia dan Afrika. ISI BUKU Buku ini terdiri dari tujuh unit dengan dilengkapi dengan glosarium, ilustrasi dan tabel-tabel. Selain itu, pada akhir setiap bab dilengkapi dengan pertanyaan. Pertanyaan ini bermanfaat bagi penelitian lebih jauh dan untuk memperdalam topik yang disajikan pada setiap unit. Di setiap unit juga diberikan referensi bahan bacaan yang diacu pada unit bersangkutan untuk memberi informasi tambahan pada pembaca untuk memperdalam topik bahasan. Pada unit satu diuraikan tentang sejarah perkembangan bahasa Inggris. Bahasa Inggris dipandang sebagai bahasa yang kompleks dengan menyoroti peranan bahasa Inggris dalam topik sejarah linguistik, makro-sosiolinguistik, studi politik dan ideologi, dan studi budaya dan literasi. Selanjutnya, pada unit ini juga dibahas asal mula dan definisi istilah Englishes dan disertai dengan berbagai variasinya ditinjau dari aspek sosiolinguistik dan pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Pada bagian akhir bab ini dibahas sekilas tentang kontroversi dalam pembelajaran bahasa Inggris yaitu antara istilah native speaker (penutur asli) dan non native speaker (bukan penutur asli). Pada unit dua dibahas tentang ciri-ciri struktural dari New Englishes ditinjau dari aspek morfologi dan sintaksis frase. Sebelum mengungkap keanekaragaman variasi, diuraikan terlebih Riani dahulu metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan ciri-ciri struktural morfologi dan sintaksis frase. Selanjutnya dibahas tentang istilah-istilah dan bidang-bidang studi yang berkaitan dengan variasi ciri-ciri struktural. Disingung pula variasi ciri-ciri struktural morfologis dan sintaksis pada frase kata benda, kata kerja dan kata fungsi yang lainnya. Unit tiga masih merupakan kelanjutan pembahasan pada unit dua yaitu ciri-ciri struktural New Englishes yang mengkhusukan pada sintaksis klausa- silang dan teori sintaksis. Unit ini mencakup tentang ciri-ciri variasi linguistik pada susunan kata, klausa relatif, bentuk pasif, perbandingan, dan lain-lain. Selain itu dibahas juga teknis-teknis statistik untuk mengungkapkan pola-pola sosial dan struktural dalam New English. Unit empat juga melanjutkan bahasan pada unit tiga dengan fokus pembahasan pada leksis dan fonologi. Pada bagian ini dibahas tinjauan ringkas mengenai pengaruh leksis kosa kata Afrika dan Asia terhadap pembendaharaan kosa kata bahasa Inggris. Pengaruh fonetik dan fonologi lokal Asia dan Afrika berkembang menjadi varian-varian baru fonetik dan fonologi bahasa Inggris yang unik. Unit lima membahas tentang pengaruh budaya dan nilai lokal terhadap bentuk pragmatik dan wacana bahasa Inggris baru. Pengaruh ini memberikan perubahan dalam fungsi-fungsi pragmatik yang meliputi partikel wacana, tindak tutur dan struktur wacana. Sehingga produksi sosial wacana ataupun pragmatik lebih mencerminkan bahasa Inggris lokal yang telah diadaptasikan norma-norma linguistik dari komunitas multilingual setempat. Unit enam membahas tentang isu-isu kontak bahasa dan pemerolehan bahasa dalam penelitian bahasa Inggris Baru. Permasalahan pemerolehan bahasa muncul dari kondisi pembelajar yang berada dalam lingkungan bilingualisme tapi dikondisikan untuk menguasai bahasa Inggris seperti kemampuan penutur asli dengan tidak mengidahkan varian-varian linguistik yang mempengaruhi bahasa Inggris baru. Sehingga kondisi ini memunculkan kesenjangan paradigma anatara teori dan implementasi pemerolehan bahasa dengan varianvarian baru bahasa Inggris baru. Dari kesenjangan tersebut mendorong adanya inovasi-inovasi teori pemerolehan bahasa dengan mempertimbangkan varian-varian baru aspek linguistik bahasa Inggris baru. Permasalahan lain yang juga didiskusikan adalah tingkat kontak bahasa dan transmisi bahasa lokal dengan bahasa Inggris. Cakupan diskusi meliputi penelitian historis bahasa Inggris baru yang digunakan oleh pelaut, misionaris, tentara, dan guru. Unit tujuh mengungkapkan trend-trend dalam penyebaran bahasa Inggris di dunia. Aspek-aspek yang dibahas adalah beberapa permasalahan dalam bidang pendidikan serta bidang-bidang lainnya misalnya dalam komunikasi udara, perubahan bahasa Inggris di Eropa, perkembangan bahasa Inggris sebagai bahasa yang digunakan dalam perusahaan internasional. Selain itu, penyebaran bahasa Inggris bersinggungan dengan retensi bahasa internasional lainnya seperti bahasa Cina dalam kaitannya dengan imperialisme budaya. KOMENTAR Buku ini lebih bersifat pengantar untuk penelitian mengenai pengaruh varian-varian linguistik lokal terhadap bahasa Inggris. Pengaruh ini menciptakan bahasa Inggris baru (new Englishes) yang mempengaruhi paradigma pengajaran bahasa Inggris khususnya di daerah Asia dan Afrika. Perkembangan dan penyebaran bahasa Inggris tidak terlepas pula dari pengaruh budaya setempat sehingga kondisi tersebut menjadi lahan yang kaya untuk diteliti dalam kajian sosiolinguistik. Buku ini juga memperkaya kajian sebelumnya tentang trend perkembangan bahasa Inggris oleh David Crystal dalam bukunya English as a Global Language. Kemungkinan trend yang mungkin terjadi adalah bahasa Inggris lebih bersifat lokal karena pengaruh-pengaruh dari kontak bahasa dengan bahasa lainnya di dunia. Selain itu, buku ini bermanfaat bagi guru bahasa Inggris untuk mengetahui trend perkembangan bahasa Inggris dan variasinya. Dengan memahami berbagai permasalahan dan trend perkembangan bahasa Inggris baru memungkinkan guru untuk menerapkan inovasi-inovasi terbaru dalam teori pemerolehan bahasa dengan mempertimbangkan keunikan variasi-variasi unik linguistik bahasa Inggris baru. 102 Linguistik Indonesia, Tahun ke-28, No. 1, Februari 2010 DAFTAR PUSTAKA Crystal, David. 2003. English as a Global Language. Cambridge: Cambridge University Press. Tagliamonte, Sali A. 2006. Analysing Sosiolinguistics Variation. Cambridge: Cambridge University Press. Riani [email protected] Balai Bahasa Yogyakarta 103