139 HASIL WAWANCARA DENGAN GURU KELAS IV SEBELUM

advertisement
Lampiran 1: Hasil Wawancara dengan Guru
Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran
139
HASIL WAWANCARA
DENGAN GURU KELAS IV SEBELUM MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TWO STAY TWO STRAY (TS-TS)
Peneliti
Nama Guru
: Aah Masri’ah
Jabatan
: Guru Kelas IV SD 3 Jepangpakis
Tempat wawancara
: Ruang kelas IV
Waktu Wawancara
: Kamis, 6 Pebruari 2014
Pukul
: 09.00-09.20 WIB
: “Bagaimana minat siswa terhadap pelajaran IPS?”
Ibu Aah : “Siswa kurang berminat pada pelajaran IPS, karena mereka susah
dalam mengingat materi yang saya ajarkan”.
Peneliti
: “Kesulitan apa yang dihadapi selama pembelajaran IPS di kelas IV?”
Ibu Aah : “Saya merasa kesulitan dalam mengunakan model pembelajaran yang
inovatif dalam kegiatan pembelajaran, karena materi tidak terpenuhi
semua dan siswa pasti akan ramai. Saya juga kesulitan dalam
membuat media pembelajaran karena keterbatasan waktu dan
tenaga”.
Peneliti
: “Bagaimana hasil belajar siswa kelas IV terhadap pembelajaran IPS?”
Ibu Aah : “Hasil belajar siswa kelas IV pada pelajaran IPS tidak baik semua, ada
siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM (65), ada juga nilai
siswa yang sudah memenuhi KKM”.
Peneliti
: “Bagaimana upaya yang dilakukan bapak/ibu agar pembelajaran IPS
menjadi menarik bagi siswa?”
Ibu Aah : “Agar pembelajaran menarik, terkadang saya menggunakan buku
paket, karena didalam buku paket terdapat gambar-gambar yang
menarik dan saya terkadang juga mengajak siswa untuk mencari
contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang masalah-masalah sosial
(disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari)”.
140
Peneliti
: “Pernahkah bapak/ibu menggunakan model pembelajaran kooperatif
Two Stay Two Stray (TS-TS) dalam pembelajaran IPS di kelas IV?”
Ibu Aah : “Saya baru dengar dengan model pembelajaran tersebut, jadi saya
tidak pernah menggunakan model pembelajaran tersebut”.
Peneliti
: “Pernahkah bapak/ibu menggunakan media dalam pembelajaran IPS
di kelas IV?”
Ibu Aah : “Saya tidak pernah menggunakan media pembelajaran, karena
keterbatasan waktu dan tenaga, saya menggunakan buku paket dan
LKS saja”.
Simpulan:
Siswa kurang begitu minat dengan pelajaran IPS karena materinya yang
terlalu banyak. Guru merasa kesulitan dalam menggunakan model pembelajaran
yang inovatif, karena tidak efisien waktu dan membuat siswa ramai. Guru juga
merasa kesulitan dalam membuat media pembelajaran, karena keterbatasan waktu
dan tenaga. Dari masalah-masalah tersebut, maka berakibat pada hasil belajar
siswa yang tidak maksimal, masih terdapat siswa yang memperoleh nilai dibawah
KKM.
Kudus, 6 Pebruari 2014
Anisa Litashofa Bastian
NIM. 201033295
Lampiran 2: Hasil Wawancara dengan Siswa
Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran
141
HASIL WAWANCARA
DENGAN SISWA KELAS IV SEBELUM MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TWO STAY TWO STRAY (TS-TS)
Nama Siswa
: M. Ridwan Annas
Tempat wawancara
: Ruang kelas IV SD 3 Jepangpakis
Waktu Wawancara
: Kamis, 6 Pebruari 2014
Pukul
: 10.30-10.45 WIB
Peneliti
: “Apakah kamu suka dengan pelajaran IPS?”
Ridwan
: “Saya kurang suka dengan pelajaran IPS, karena membosankan”.
Peneliti
: “Apakah kamu mengalami kesulitan dalam memahami IPS?”
Ridwan
: “Ya saya mengalami kesulitan dalam belajar IPS, karena bacaannya
terlalu banyak”.
Peneliti
: “Apakah kamu pernah diskusi kelompok dalam pembelajaran IPS?”
Ridwan
: “Kadang-kadang”.
Peneliti
: “Apakah dalam pembelajaran IPS, gurumu
pernah menggunakan
media pembelajaran?”
Ridwan
: “Bu guru tidak pernah menggunakan media pembelajaran dalam
mengajar IPS”.
Peneliti
: “Bagaimana nilaimu dalam mapel IPS?”
Ridwan
: “Nilai saya ya “pas-pasan”.
Simpulan:
Siswa merasa bosan dengan pelajaran IPS karena materinya terlalu banyak
dan guru kelas IV jarang menggunakan kegiatan diskusi kelompok dan tidak
menggunakan media pembelajaran, akibatnya nilai siswa tidak maksimal.
Kudus, 6 Pebruari 2014
Anisa Litashofa Bastian
NIM. 201033295
142
HASIL WAWANCARA
DENGAN SISWA KELAS IV SEBELUM MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TWO STAY TWO STRAY (TS-TS)
Nama Siswa
: Dina Kusumawardani
Tempat wawancara
: Ruang kelas IV SD 3 Jepangpakis
Waktu Wawancara
: Kamis, 6 Pebruari 2014
Pukul
: 10.30-10.45 WIB
Peneliti
: “Apakah kamu suka dengan pelajaran IPS?”
Dina
: “Ya saya suka dengan pelajaran IPS, tetapi terkadang saya sebel
karena banyak materi yang disuruh menghafalkan oleh bu guru”.
Peneliti
: “Apakah kamu mengalami kesulitan dalam memahami IPS?”
Dina
: “Ya saya mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran IPS, karena
bu guru menerangkannya sangat panjang dan saya jadi bingung”.
Peneliti
: “Apakah kamu pernah diskusi kelompok dalam pembelajaran IPS?”
Dina
: “Pernah tapi bukan di pelajaran IPS”.
Peneliti
: “Apakah dalam pembelajaran IPS, gurumu
pernah menggunakan
media pembelajaran?”
: “Guru saya tidak menggunakan media pembelajaran dalam
Dina
menerangkan pelajaran IPS, biasanya hanya memakai buku paket
dan LKS”.
Peneliti
: “Bagaimana nilaimu dalam mata pelajaran IPS?”
Dina
: “Nilai saya lumayan, tapi teman saya ada yang remidi pada pelajaran
IPS”.
Simpulan:
Siswa merasa kesulitan dalam memahami pelajaran IPS karena materinya
yang banyak dan bersifat hafalan. Pembelajaran IPS di kelas IV juga tidak pernah
menggunakan kegiatan diskusi kelompok serta tidak menggunakan media
pembelajaran. Maka siswa memperoleh nilai yang kurang maksimal dalam
143
pelajaran IPS. Hal ini menjadi catatan penting bagi guru, agar pembelajaran dapat
di evaluasi kembali sehingga hasil belajar siswa dapat meningkatkan.
Kudus, 6 Pebruari 2014
Anisa Litashofa Bastian
NIM. 201033295
144
Lampiran 3: Hasil UTS 1 IPS
HASIL UTS 1 MATA PELAJARAN IPS
SD 3 JEPANGPAKIS KECAMATAN JATI KABUPATEN KUDUS
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
No
Nama
Responden
1 AA
2 A
3 ABF
4 AM
5 DK
6 ENA
7 FN
8 MCA
9 MFR
10 MIM
11 MRA
12 MR
13 M
14 NFR
15 NTR
16 NHS
17 RFF
18 RKR
19 RSP
20 RF
21 RCA
22 SP
23 SPA
24 SNA
25 SD
26 TAW
27 WAN
Jumlah
Rata-Rata Kelas
Tuntas
Tidak Tuntas
Nilai
UTS 1
53
60
60
75
64
50
73
45
70
55
68
71
60
59
70
73
50
70
45
69
50
40
71
69
74
43
68
1655
Kriteria Ketuntasan Hasil
Belajar Individu (Kognitif)
Tuntas
Tidak Tuntas
-
√
√
√
√
-
-
√
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
√
-
-
√
√
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
√
√
√
-
-
√
√
14
13
61,29
13 (48,15%)
14 (51,85%)
145
KISI-KISI SOAL UJI COBA EVALUASI
SIKLUS I
Kompetensi
Dasar
1. 2.4 Mengenal
permasalah
an sosial di
daerahnya.
No
Materi
MasalahMasalah
Sosial di
Lingkungan
Setempat.
Satuan Pendidikan
: SD 3 Jepangpakis
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kurikulum
: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Materi Pokok
: Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat
Kelas/Semester
: IV/II
Jumlah Soal
: 30
Indikator
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Menyebutkan arti makhluk sosial.
Menyebutkan masalah pribadi.
Menentukan contoh masalah pribadi.
Menyebutkan akibat dari masalah sosial.
Menjelaskan masalah sosial.
Mengkategorikan prilaku penyimpang.
Memilih tindakan yang tepat ketika dihadapkan pada
masalah kenakalan remaja.
Mengkategorikan masalah sosial (kependudukan).
Menemukan penyebab dari masalah sosial
(kependudukan, kekurangan gizi, kemiskinan dan
pengangguran).
Ranah
Kognitif
C1
C3
C1
C2
No Soal
1
2
3
4
5
6
C6
7
C2
8
9
12
14
C4
146
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Menyebutkan pengertian dari pengangguran.
Menganalisis akibat dari pengangguran.
Menggambarkan tentang kemiskinan.
Menentukan contoh kejahatan di lingkungan sekitar.
Menciptakan cara mencegah banjir.
Memilih tindakan yang tepat ketika dihadapkan pada
masalah sosial (kebakaran, kedisiplinan dan
narkoba).
16. Menganalisis masalah sosial.
17. Mengkategorikan suatu contoh ke dalam masalah
sosial (pencemaran lingkungan).
18. Menentukan contoh masalah sosial (pencemaran
udara, kedisiplinan, dan kenakalan remaja).
19. Menciptakan suatu cara untuk mengurangi dampak
dari masalah sosial (pencemaran lingkungan,
kenakalan remaja, pemborosan energi, dan
kelangkaan barang-barang kebutuhan).
20. Mengkategorikan fasilitas umum di lingkungan
setempat.
C1
C4
C1
C3
C5
C4
10
11
13
15
16
17
22
23
25
27
C2
18
C6
C3
C5
C2
19
21
26
20
24
28
30
29
147
KISI-KISI SOAL UJI COBA EVALUASI
SIKLUS II
Kompetensi
Dasar
1. 2.5 Mengenal
permasalahan
sosial di
daerahnya.
No
Satuan Pendidikan
: SD 3 Jepangpakis
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kurikulum
: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Materi Pokok
: Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat
Kelas/Semester
: IV/II
Jumlah Soal
: 30
Materi
Indikator
MasalahMasalah
Sosial di
Lingkungan
Setempat.
1. Menyebutkan nama lain dari orang yang menciptakan
lapangan pekerjaan sendiri.
2. Menyebutkan kegiatan dalam menjaga kebersihan di desa.
3. Mengkategorikan bantuan bagi rakyat miskin.
Ranah
Kognitif
C1
C2
4. Menciptakan cara baru untuk meminimalisir masalah sosial
(kependudukan dan kemiskinan)
5. Merumuskan cara mengurangi jumlah pengangguran.
6. Menganalisis cara mengatasi masalah sosial (kemiskinan dan
tawuran)
7. Menyebutkan kepanjangan dari GNOTA.
C5
C4
C1
No
Soal
1
2
3
4
10
5
7
6
8
20
9
148
8. Memilih tindakan yang tepat ketika dihadapkan pada
hambatan dalam menyelesaikan masalah sosial.
9. Memenentukan contoh tindakan dalam mengatasi masalah
sosial (kejahatan, kebakaran, pencemaran lingkungan, dan
pemborosan energi).
10. Menyebutkan lembaga yang mengatasi kebersihan.
11. Mengkategorikan tempat pelanggaran tata tertib yang sering
terjadi di masyarakat.
12. Memilih tindakan yang tepat ketika dihadapkan pada masalah
sosial (pencurian, kenakalan remaja, dan kedisiplinan).
13. Menciptakan suatu cara untuk mengurangi dampak dari
masalah sosial (pemborosan energi dan kelangkaan barangbarang kebutuhan).
14. Menyebutkan kepanjangan dari BOS.
15. Menganalisis upaya pemerintah dalam mengatasi masalah
sosial.
16. Menganalisis hambatan dalam mengatasi masalah sosial.
17. Menyebutkan lembaga PBB yang membantu Indonesia dalam
mengatasi masalah sosial.
18. Menganalisis cara mengatasi hambatan dalam menyelesaikan
masalah sosial.
C1
11
24
12
15
19
14
22
13
C2
16
C6
17
21
29
C5
23
27
C1
18
C4
25
C4
28
C2
26
C4
30
C6
C3
149
Lampiran 6: Soal Uji Coba Evaluasi Siklus I
Nama
:
No Absen
:
SOAL UJI COBA EVALUASI SIKLUS I
MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT
Petunjuk Umum
1. Tulislah terlebih dahulu nama dan nomor absenmu pada kolom yang sudah
tersedia!
2. Bacalah soal-soal dengan teliti!
3. Kerjakan dahulu soal-soal yang kamu anggap paling mudah!
4. Teliti sekali lagi pekerjaanmu sebelum kamu serahkan kepada Bapak/Ibu
Guru !
Berilah tanda silang (×) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
tepat!
1.
Manusia adalah mahkluk sosial, artinya ....
a. manusia adalah seorang pribadi
b. manusia mampu hidup tanpa orang lain
c. manusia harus hidup bersama orang lain
d. manusia tidak bisa berkembang bersama orang lain
2.
Permasalahan yang terjadi pada diri sendiri dan dapat diselesaikan tanpa
bantuan dari orang lain disebut dengan ....
3.
a. masalah sosial
c. masalah umum
b. masalah politik
d. masalah pribadi
Masalah pribadi berbeda dengan masalah sosial. Berikut ini yang merupakan
contoh masalah pribadi adalah ....
a. perampokan
c. kebakaran hutan
b. tidak naik kelas
d. kemacetan lalu lintas
150
4.
5.
Permasalahan sosial dapat .... masyarakat.
a. menyejahterakan
c. membahagiakan
b. memperkaya
d. membahayakan
Berikut ini yang merupakan sifat masalah sosial adalah ....
a. berdampak pada masyarakat luas
b. terjadi karena kelalaian pribadi
c. dapat diselesaikan sendiri
d. hanya merugikan diri sendiri
6.
Permasalahan sosial yang dikategorikan sebagai prilaku menyimpang adalah
....
7.
8.
a. belajar dengan giat
c. bekerja dengan tekun
b. kenakalan remaja
d. meminta uang pada orang tua
Jika kita diminta teman untuk minum alkohol, sebaiknya kita ....
a. menolak secara halus
c. mencobanya lain waktu
b. mengajak teman lainnya
d. memberi respon positif
Di bawah ini yang bukan menjadi masalah kependudukan di Indonesia adalah
....
9.
a. besarnya jumlah penduduk
c. besarnya pengangguran
b. tingginya angka kelahiran
d. tingginya angka kematian
Salah satu masalah kependudukan adalah rendahnya kualitas penduduk.
Penyebab masalah tersebut adalah ....
a. penduduk peduli dengan pendidikan anak
b. banyak lulusan sarjana yang menganggur
c. tingkat pendidikan penduduk rendah
d. para penduduk rajin untuk belajar sendiri
10. Pengangguran adalah ....
a. orang yang terkena masalah sosial
b. orang yang sedang menjalani hukuman
c. orang yang tidak mempunyai pekerjaan
d. orang yang melakukan pelanggaran
151
11. Pengangguran dapat mengakibatkan hal-hal berikut ini, kecuali ....
a. stress
c. kemiskinan
b. kepuasan
d. tindak kejahatan
12. Anak balita yang mengalami kurang gizi atau gizi buruk disebabkan karena
....
a. kesejahteraan
c. kenyamanan
b. ketidaktahuan
d. kemiskinan
13. Orang yang termasuk miskin atau di bawah garis kemiskinan yaitu orang
yang tidak dapat memenuhi ….
a. kebutuhan pokoknya
c. kebutuhan pendidikannya
b. kebutuhan tambahannya
d. kewajiban dalam hidupnya
14. Kemiskinan dan pengangguran dapat menyebabkan terjadinya masalah ....
a. majunya suatu bangsa
c. rendahnya mutu pendidikan
b. rendahnya tingkat pendidikan
d. pencurian dan perampokan
15. Perbuatan berikut ini yang termasuk kejahatan adalah ....
a. mencuri uang
c. bekerja sendiri
b. senang berjanji
d. belajar kelompok
16. Cara mencegah banjir di bawah ini adalah ....
a. membuang sampah di sungai
b. mengurangi tempat resapan air
c. menebang pohon sembarangan
d. membuang sampah di tempatnya
17. Jika kamu melihat kebakaran, maka yang dapat kamu lakukan adalah ....
a. menyelamatkan barang-barangmu
b. menelepon pemadam kebakaran
c. menjauhi tempat terjadinya kebakaran
d. pura-pura tidak mengetahuinya
18. Munculnya abu vulkanik dari gunung kelud merupakan jenis pencemaran ....
a. udara
c. gunung
b. air
d. sungai
152
19. Perbuatan berikut ini yang merupakan contoh pencemaran udara adalah ....
a. membuang sampah ke sungai
b. membakar lahan pertanian
c. menebang pohon sembarangan
d. menangkap ikan dengan peledak
20. Banyaknya kendaraan bermotor menyebabkan pencemaran lingkungan. Hal
yang dapat kita lakukan untuk mengurangi polusi udara adalah ....
a. memakai kendaraan yang mengeluarkan banyak asap
b. menggunakan kendaraan umum jika berpergian
c. menggunakan kendaraan sendiri jika berpergian
d. menggunakan kendaraan yang sudah tidak layak pakai
21. Contoh perilaku tidak tertib dan tidak disiplin adalah ....
a. menghormati pengguna jalan lainnya
b. menyeberang di jembatan penyebrangan
c. mengendarai motor di trotoar karena macet
d. menyalakan lampu pada malam hari
22. Jika kamu melihat pejalan kaki yang tidak berjalan di trotoar, tindakan yang
dapat kamu lakukan yaitu ....
a. mengingatkannya
c. mencontohnya
b. membiarkannya
d. melihatnya
23. Jika temanmu mengajak untuk membolos sekolah, sebaiknya kamu ....
a. menerima ajakannya
c. mencobanya lain waktu
b. melaporkan pada guru
d. memberi respon positif
24. Kenakalan remaja banyak meresahkan warga masyarakat. Hal yang dapat
dilakukan untuk mengurangi maraknya kenakalan remaja adalah ....
a. membiarkan anak bergaul secara bebas tanpa pengawasan
b. pura-pura tidak tahu jika ada teman yang menyimpang
c. tidak melapor polisi apabila ada anak yang menyimpang
d. orang tua selalu memantau aktivitas yang dilakukan anak
153
25. Jika ada teman yang menawarkan narkoba kita harus ....
a. menerimanya
c. mendekatinya
b. menawarnya
d. menolaknya
26. Bentuk kenakalan remaja yang membahayakan para pengguna jalan adalah ...
a. tawuran masal
c. berbuat onar
b. kebut-kebutan
d. pergaulan bebas
27. Berikut ini yang bukan termasuk dalam permasalahan sosial adalah ....
a. kekayaan
c. kejahatan
b. kemiskianan
d. pertikaian
28. Sumber energi tidak dapat diperbaruhi, jadi dalam menggunakan sumber
energi tidak boleh boros. Cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi
pemborosan energi adalah ....
a. menyalakan lampu tiap hari
c. bepergian naik motor pribadi
b. menonton televisi tiap waktu
d. bepergian dengan naik sepeda
29. Ada bermacam-macam fasilitas umum yang terdapat di lingkungan sekitar
kita. Fasilitas umum tersebut adalah ....
a. rumah penduduk
c. mobil pribadi
b. kolam renang pribadi
d. Puskesmas
30. Kelangkaan barang-barang kebutuhan akan menghambat produksi makanan.
Cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi kelangkaan barang-barang
kebutuhan adalah ....
a. pemerintah membiarkan petani kesulitan mendapatkan pupuk
b. pemerintah memberikan bantuan pupuk pada para petani
c. pemerintah tidak memberikan bantuan pada para petani
d. para petani mogok kerja karena harga pupuk yang mahal
Lampiran 7: Soal Uji Coba Evaluasi Siklus II
Nama
:
No Absen
:
154
SOAL UJI COBA EVALUASI SIKLUS II
MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT
Petunjuk Umum
1. Tulislah terlebih dahulu nama dan nomor absenmu pada kolom yang sudah
tersedia!
2. Bacalah soal-soal dengan teliti!
3. Kerjakan dahulu soal-soal yang kamu anggap paling mudah!
4. Teliti sekali lagi pekerjaanmu sebelum kamu serahkan kepada Bapak/Ibu
Guru !
Berilah tanda silang (×) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
tepat!
1.
Orang yang menciptakan lapangan pekerjaan sendiri disebut ....
a. wirausaha
b. wirakarya
c. berdagang
d. berusaha
2.
Dalam masyarakat kegiatan bersih desa sering disebut ....
a. bersih desa
b. bersih-bersih
c. gotong royong
d. bersih kampung
3.
Pemberian kartu Askes bagi masyarakat miskin bertujuan untuk mengatasi
masalah di bidang ....
a. pangan
c. tenaga kerja
b. pendidikan
d. kesehatan
155
4.
5.
Pemberian kartu Askes berguna untuk ....
a. berobat gratis bagi semua
c. keluarga kaya
b. berobat keluarga miskin
d. untuk biaya umum
Masalah kependudukan menjadi penyebab munculnya masalah-masalah baru
bagi negara kita. Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi masalah
kependudukan adalah ....
a. membiarkan kualitas penduduk rendah
b. melaksanakan program imigrasi
c. merencanakan program KB
d. membiarkan kualitas kesehatan rendah
6.
7.
Mengurangi jumlah pengangguran dapat dilakukan dengan cara ....
a. transmigrasi
c. urbanisasi
b. pemberian uang
d. pelatihan kerja
Kemiskinan menjadi masalah sosial yang sangat memprihatinkan bagi negara
kita. Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya masalah
kemiskinan adalah ....
a. membiarkan meraka meminta-minta di jalan
b. acuh kepada mereka yang tidak berpendidikan
c. melaporkan mereka yang suka meminta-minta
d. memberikan bantuan keterampilan dan usaha
8.
Bantuan yang paling tepat untuk para pengemis adalah ....
a. makanan dan pakaian
b. modal dan keterampilan
c. obat-obatan dan makanan
d. pendidikan dan uang
9.
GNOTA adalah singkatan dari ....
a. Gerakan Nasional Orang Tua Asuh
b. Gerakan Nasional Orang Tua Anak
c. Gerakan Nasional Orang Tua Aku
d. Gerakan Nasional Orang Tua Angkat
156
10. Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) merupakan akibat dari
kompensasi kenaikan harga ....
a. bahan bakar minyak
c. pulsa telepon
b. tarif dasar listrik
d. sembako
11. Kurang meratanya bantuan yang diberikan pemerintah terhadap masyarakat
miskin, menjadikan hambatan dalam mengatasi masalah sosial. Tindakan
yang dapat kalian lakukan adalah ....
a. membiarkan mereka tidak menerima bantuan
b. memberitahukan pada pihak yang bersangkutan
c. pura-pura tidak mengetahui hal tersebut
d. marah-marah terhadap petugas yang menyalurkan
12. Salah satu cara mengatasi kejahatan yang terjadi di rumah adalah ....
a. ketika rumah kosong, pintu tidak dikunci
b. menerima tamu yang tidak dikenal
c. jika ada yang mengetuk pintu dicermati
d. keluar rumah tidak pamit pada orang tua
13. Lembaga yang bertugas mengelola sampah adalah ....
a. Dinas Kebersihan
c. Dinas Kehutanan
b. Dinas Kesehatan
d. Dinas Perhubungan
14. Banyaknya pabrik di perkotaan, menyebabkan udara dan air menjadi
tercemar. Di bawah ini yang bukan cara dalam mengatasi masalah tersebut
adalah ....
a. membuat taman kota
b. mengolah limbah pabrik
c. meminmalisir jumlah pabrik
d. mendirikan pabrik-pabrik baru
15. Upaya yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah terjadinya
kebakaran di pemukiman adalah ....
a. membiarkan kabel yang mengelupas
b. membiarkan kompor selalu menyala
c. merawat kopor supaya layak pakai
157
d. menyalakan lilin dengan alas kardus
16. Andi sering tidak memakai helm dan membawa SIM ketika mengendarai
motor. Perbuatan Andi tersebut telah melanggar tata tertib ....
a. rumah
c. halte
b. sekolah
d. jalan
17. Jika kamu diajak temanmu untuk mengambil mangga di kebun tetangga,
sebaiknya kamu ....
a. menerimanya
b. menasehatinya
c. mengikutinya
d. membiarkannya
18. BOS singkatan dari ....
a. Bantuan Olahraga Siswa
b. Bantuan Olahraga Sekolah
c. Bantuan Operasional Siswa
d. Bantuan Operasional Sekolah
19. Tindakan yang harus diambil kalau rumah warga mengalami kebakaran
adalah ....
a. menonton petugas pemadam kebakaran bekerja
b. membantu warga untuk memadamkan api
c. menutup jalan masuk ke lokasi kebakaran
d. menggunakan kesempatan untuk mencuri
20. Pernyataan yang bukan termasuk cara mengatasi tawuran adalah ....
a. menjauhi taman yang mengajak tawuran
b. memberanikan diri untuk berkata tidak
c. mengikuti tawuran agar banyak teman
d. mencari aktivitas yang lebih bermanfaat
21. Jika ada temanmu yang mengajak untuk bergabung dengan gang motor,
sikapmu yaitu ....
a. monolaknya
c. pura-pura menerima
b. menerimanya
d. pura-pura menolak
158
22. Di bawah ini yang bukan cara menghemat energi adalah ....
a. mematikan lampu yang tidak perlu
b. menggunakan kendaraan pribadi
c. menutup kran air setelah digunakan
d. menggunakan energi alternatif
23. Sumber energi tidak dapat diperbaruhi, jadi dalam menggunakan sumber
energi tidak boleh boros. Cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi
pemborosan energi adalah ....
a. menyalakan lampu tiap hari
b. bepergian naik motor pribadi
c. bepergian dengan naik sepeda
d. menonton televisi tiap waktu
24. Jika terdapat pihak-pihak yang menyelewengkan bantuan dari pemerintah.
Tindakan yang dapat dilakukan adalah ....
a. ikut menerima bagian
c. pura-pura tidak tahu
b. melaporkan pada polisi
d. membiarkannya
25. Di bawah ini yang bukan merupakan contoh upaya pemerintah dalam
mengatasi permasalahan sosial adalah ....
a. pemberian bantuan modal usaha
b. pemberian kartu Askes
c. pemberian penghargaan upakarti
d. pemberian beras untuk raskin
26. Lembaga-lembaga PBB yang tidak memberikan bantuan sosial pada
Indonesia adalah ....
a. IGGI
c. UNESCO
b. WHO
d. UNICEF
27. Kelangkaan barang-barang kebutuhan akan menghambat produksi makanan.
Cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi kelangkaan barang-barang
kebutuhan adalah ....
a. pemerintah memberikan bantuan pupuk pada para petani
b. pemerintah tidak memberikan bantuan pada para petani
159
c. para petani mogok kerja karena gharga pupuk yang mahal
d. pemerintah membiarkan petani kesulitan mendapatkan pupuk
28. Dalam mengatasi masalah sosial ternyata terdapat hambatan. Contoh
hambatan dalam upaya mengatasi masalah sosial berikut ini, kecuali ....
a. adanya penyelewengan dana bentuan
b. program yang dilakukan tidak merata
c. bantuan sudah tepat pada sasaran
d. kurangnya kepedulian pada masalah sosial
29. Jika kamu melihat pejalan kaki yang tidak berjalan di trotoar, tindakan yang
dapat kamu lakukan yaitu ....
a. mencontohnya
c. membiarkannya
b. melihatnya
d. mengingatkannya
30. Berikut ini yang bukan merupakan hambatan dalam mengatasi masalah sosial
yaitu ....
a. banyaknya dana yang diselewengkan
b. pemberian pelatihan dan keterampilan
c. kurangnya kepedulian para pemerintah
d. pemberian bantuan tidak tepat sasaran
160
Lampiran 8: Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian
Soal Uji Coba Evaluasi Siklus I
KUNCI JAWABAN
SOAL UJI COBA EVALUASI SIKLUS I
1.
c
11. b
21. c
2.
d
12. d
22. a
3.
b
13. a
23. b
4.
d
14. c
24. d
5.
a
15. a
25. d
6.
b
16. d
26. b
7.
a
17. b
27. a
8.
d
18. a
28. c
9.
c
19. c
29. d
10. c
20. b
30. b
PEDOMAN PENILAIAN
SOAL UJI COBA EVALUASI SIKLUS I
Skor tiap nomor = 1
Skor maksimal
= 30
Skor =
x 100
Keterangan.
B = jumlah benar
N = skor maksimal
161
Lampiran 9: Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian
Soal Uji Coba Evaluasi Siklus II
KUNCI JAWABAN
SOAL UJI COBA EVALUASI SIKLUS II
11. a
11. b
21. b
12. c
12. c
22. c
13. d
13. a
23. a
14. b
14. c
24. d
15. c
15. b
25. b
16. d
16. d
26. c
17. b
17. d
27. c
18. a
18. b
28. a
19. d
19. c
29. d
20. a
20. a
30. a
PEDOMAN PENILAIAN
SOAL UJI COBA EVALUASI SIKLUS II
Skor tiap nomor = 1
Skor maksimal
= 30
Skor =
x 100
Keterangan.
B = jumlah benar
N = skor maksimal
162
Lampiran 10: Tabel Nilai-Nilai r Product Moment
Tabel Nilai-Nilai r Product Moment
N
DB
R
3
1
0,997
4
2
0,950
5
3
0,878
6
4
0,811
7
5
0,754
8
6
0,707
9
7
0,666
10
8
0,632
11
9
0,602
12
10
0,576
13
11
0,553
14
12
0,532
15
13
0,514
16
14
0,497
17
15
0,482
18
16
0,468
19
17
0,456
20
18
0,444
21
19
0,433
22
20
0,423
23
21
0,413
24
22
0,404
25
23
0,396
26
24
0,388
Sumber: Wijaya, Tabel Statistika
N
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
DB
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
N = Jumlah sampel yang digunakan untuk menghitung r
R
0,381
0,374
0,367
0,361
0,355
0,349
0,344
0,339
0,334
0,329
0,325
0,320
0,316
0,312
0,308
0,304
0,301
0,297
0,294
0,291
0,288
0,284
0,281
0,279
163
Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Evaluasi No. 1-15
Siklus I
No
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Jumlah
Validitas (rxy)
rtabel
Kriteria
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
19
0,451926
0.404
Valid
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
19
0,38762
0.404
Tidak
3
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
22
0,08924
0.404
Tidak
4
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
7
0,44209
0.404
Valid
5
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
23
0,14884
0.404
Tidak
6
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
17
0,18993
0.404
Tidak
7
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
19
0,40906
0.404
Tidak
No Butir
8
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
19
0,45193
0.404
Valid
9
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
19
0,08753
0.404
Tidak
10
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
19
0,47336
0.404
Valid
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
19
0,38762
0.404
Tidak
12
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
18
0,55285
0.404
Valid
13
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
18
0,59306
0.404
Valid
14
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
12
0,60936
0.404
Valid
15
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
11
0,51394
0.404
Valid
164
Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Evaluasi No. 16-30
Siklus I
No
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Jumlah
Validitas (rxy)
rtabel
Kriteria
16
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
12
0,03482
0.404
Tidak
17
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
20
0,2725
2
0.404
Tidak
18
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
14
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
19
20
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
21
21
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
20
22
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
16
0,42672
0,38762
0,01974
0,27252
0,10464
0.404
Valid
0.404
Tidak
0.404
Tidak
0.404
Tidak
0.404
Tidak
No Butir
23
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
19
24
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
18
25
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
18
26
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
18
27
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
12
28
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
14
29
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
11
30
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
21
0,30188
0,55285
0,55285
0,59306
0,60936
0,42672
0,6013
0,32245
0.404
Tidak
0.404
Valid
0.404
Valid
0.404
Valid
0.404
Valid
0.404
Valid
0.404
Valid
0.404
Tidak
165
Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Evaluasi No. 1-15
Siklus II
No
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Jumlah
Validitas (rxy)
rtabel
Kriteria
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
19
2
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
19
0,4399302
0,0652089
0.404
Valid
0.404
Tidak
3
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
19
0,48401
51
0.404
Valid
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
19
0,02112
4
0.404
Tidak
5
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
18
0,5116
638
0.404
Valid
6
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
19
0,46197
27
0.404
Valid
7
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
20
0,41234
65
0.404
Tidak
No Butir
8
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
18
0,53233
71
0.404
Valid
9
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
13
0,65950
49
0.404
Valid
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
21
0,36203
03
0.404
Tidak
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
22
0,14844
87
0.404
Tidak
12
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
23
0,08026
29
0.404
Tidak
13
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
17
0,20761
42
0.404
Tidak
14
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
15
0,409107
8
0.404
Tidak
15
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
20
0,50842
73
0.404
Valid
166
Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Evaluasi No. 16-30
Siklus II
No
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Jumlah
Validitas (rxy)
rtabel
Kriteria
16
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
5
17
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
20
0,0450033
0,220185
0.404
Tidak
0.404
Tidak
18
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
23
0,143726
5
0.404
Tidak
19
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
18
0,511663
8
0.404
Valid
20
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
18
0,449643
9
0.404
Valid
21
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
12
0,563963
1
0.404
Valid
22
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
19
0,550142
4
0.404
Valid
No Butir
23
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
15
0,446089
3
0.404
Valid
24
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
12
0,223794
9
0.404
Tidak
25
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
20
0,388326
3
0.404
Tidak
26
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
14
0,361637
9
0.404
Tidak
27
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
11
0,526256
4
0.404
Valid
28
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
21
0,416165
6
0.404
Valid
29
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
21
0,11842
11
0.404
Tidak
30
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
12
0,76090
25
0.404
Valid
167
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal Evaluasi
Siklus I
No
Responde
n
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Np
p
q
pq
∑pq
No Butir
1
4
8
10
12
13
14
15
18
24
25
26
27
28
29
Skor
x2
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
19
0,79166
7
0,20833
3
0,16493
1
3,07
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
7
0,29166
7
0,70833
3
0,20659
7
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
21
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
19
0,79166
7
0,20833
3
0,16493
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
18
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
18
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
12
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
11
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
14
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
18
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
18
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
18
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
12
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
14
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
11
5
9
8
8
7
15
8
15
11
10
14
6
5
12
1
8
8
14
10
14
15
13
9
5
230
25
81
64
64
49
225
64
225
121
100
196
36
25
144
1
64
64
196
100
196
225
169
81
25
2540
0,75
0,75
0,5
0,458333
0,583333
0,75
0,75
0,75
0,5
0,583333
0,458333
0,25
0,25
0,5
0,541667
0,416667
0,25
0,25
0,25
0,5
0,416667
0,541667
0,1875
0,1875
0,25
0,248264
0,243056
0,1875
0,1875
0,1875
0,25
0,243056
0,248264
0,875
0,125
0,10937
5
168
r11 =
=
=
=
–
=
–
=
–
=
= 0,83567
=
= 13,99167
= 13,99
= 0,836
Kesimpulan: Karena r11 (0,836) > 0,7, maka instrumen tes reliabel.
169
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal Evaluasi
Siklus II
No
Responde
n
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Np
p
q
pq
∑pq
No Butir
1
3
5
6
8
9
15
19
20
21
22
23
27
28
30
Skor
x2
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
19
0,79166
7
0,20833
3
0,16493
1
2,89
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
19
0,7916
67
0,2083
33
0,1649
31
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
18
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
19
0,79166
7
0,20833
3
0,16493
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
18
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
13
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
20
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
18
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
18
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
12
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
15
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
12
7
13
10
9
6
15
5
15
11
9
15
6
8
13
6
6
10
15
11
15
15
15
11
6
252
49
169
100
81
36
225
25
225
121
81
225
36
64
169
36
36
100
225
121
225
225
225
121
36
2956
0,541667
0,833333
0,75
0,75
0,5
0,875
0,5
0,25
0,458333
0,166667
0,25
0,25
0,5
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
11
0,4583
33
0,5416
67
0,2482
64
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
21
0,75
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
19
0,7916
67
0,2083
33
0,1649
31
0,125
0,5
0,1093
75
0,25
0,75
0,25
0,1875
0,1875
0,248264
0,138889
0,1875
0,1875
0,25
0,625
0,375
0,2343
75
170
r11 =
=
=
=
–
=
–
=
–
=
= 0,82604
=
= 12,92
= 0,826
Kesimpulan: Karena r11 (0,826) > 0,7, maka instrumen tes reliabel.
171
SILABUS PEMBELAJARAN
Siklus I
Nama Sekolah
: SD 3 Jepangakis
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: IV/2
Standar Kompetensi
: 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi.
Kompetensi
Materi
Dasar
Pokok
2.6 Menge
nal
permasa
Penilaian
Kegiatan Pembelajaran
Masalah- 1. Siswa dan guru
Masalah
Sosial di
melakukan kegiatan
tanya jawab.
lahan
Lingkun
2. Siswa menerima komik
sosial di
gan
daerah
Setempat 3. Siswa membaca komik
dan LKS dari guru.
kemudian
Indikator
1. Mengenal
Aspek
Proses
Bentuk
Penilaian
Penilaian
Instrumen
Tes:
masalah pribadi
dan masalah
sosial yang
Tes Hasil
Waktu
Sumber Belajar
Tes Tertulis
4 x 35
Media:
Pilihan
Terlampir
menit
1. Komik
Ganda
Belajar
(2 x
Lembar
lingkungan
Pengamatan
Non Tes:
Media dan
Soal Tes:
terjadi di
setempat.
Alokasi
Aktivitas
pertemuan)
Sumber:
2. Buku Paket
Lembar
Hisnu,
Tantya
172
Kompetensi
Materi
Dasar
Pokok
nya
Penilaian
Kegiatan Pembelajaran
mendiskusikan LKS
secara kelompok.
4. Dua orang siswa tinggal
Indikator
2. Menjelaskan
penyebab
terjadinya
Aspek
Proses
Bentuk
Penilaian
Penilaian
Instrumen
Aktivitas
Siswa:
Siswa
Check List
Pengamatan
Alokasi
Media dan
Waktu
Sumber Belajar
dan
Winardi.
2008.
Terlampir
Ilmu
Pengetahuan
pada kelompoknya
masalah pribadi
Sosial 4: SD/MI
untuk memberikan
dan masalah
Kelas
informasi kepada tamu
sosial.
Jakarta:
yang berkunjung.
5. Dua orang siswa
IV.
Pusat
Perbukuan
Departemen
bertamu ke tiap
Pendidikan
kelompok untuk
Nasional
mendapatkan informasi
hasil diskusi dari
kelompok lain.
6. Semua siswa kembali
ke kelompok asal untuk
mendiskusikan hasil
temuannya dari
kelompok lain.
7. Siswa
Pujiati,
Retno
Heny
Yuliati,
2008.
dan
Umi.
Cerdas
Pengetahuan
Sosial 4: untuk
Kelas VI SD/MI
Kelas
Jakarta:
IV.
Pusat
173
Kompetensi
Materi
Dasar
Pokok
Penilaian
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Aspek
Proses
Bentuk
Penilaian
Penilaian
Instrumen
Alokasi
Media dan
Waktu
Sumber Belajar
mempresentasikan hasil
Perbukuan
diskusinya secara
Departemen
kelompok.
Pendidikan
Nasional
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin, rasa ingin tahu, kerja keras, tekun, kerjasama, teliti, toleransi, dan keberanian.
Lampiran 16: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus I
174
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Siklus I
Satuan Pendidikan
: Sekolah Dasar
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester
: IV / 2
Materi Pokok / Topik : Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan
Setempat
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit (2 × pertemuan)
B. Standar Kompetensi
2.
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi
di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
C. Kompetensi Dasar
2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya.
D. Indikator
1.
Mengenal masalah pribadi dan masalah sosial yang terjadi di lingkungan
setempat.
2.
Menjelaskan penyebab terjadinya masalah pribadi dan masalah sosial.
E. Tujuan Pembelajaran
1.
Melalui media komik siswa dapat mengenal masalah pribadi dan masalah
sosial yang terjadi di lingkungan setempat.
2.
Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan penyebab terjadinya masalah
pribadi dan masalah sosial.
175
Tujuan karakteristik yang diharapkan.
Disiplin, rasa ingin tahu, kerja keras, tekun, kerjasama, teliti, toleransi,
dan keberanian.
F. Materi Pembelajaran
Masalah-masalah sosial di lingkungan setempat.
G. Model, Tipe, dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Kooperatif.
Tipe Pembelajaran
: Two Stay Two Stray.
Metode
: Pengamatan, Diskusi, dan Presentasi.
H. Media dan Sumber Belajar
1. Komik
2. Buku Paket
Hisnu, Tantya dan Winardi. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 4: SD/MI
Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Pujiati, Retno Heny dan Yuliati, Umi. 2008. Cerdas Pengetahuan Sosial 4:
untuk Kelas VI SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
(a) Guru menyampaian tujuan pembelajaran kepada siswa.
(b) Guru memberikan motivasi kepada siswa.
(c) Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan prasyarat
terhadap siswa sesuai dengan materi.
Adalah kesulitan yang terjadi pada diri kalian atau orang lain?
Sebutkan kesulitan yang pernah kalian atau orang lain rasakan!
176
2. Kegiatan Inti (55 menit)
(a) Eksplorasi
Tahap 1: Membagi Kelompok
1) Siswa dibagi menjadi 7 kelompok. Masing-masing kelompok
terdiri dari 4 orang siswa yang heterogen (disiplin).
2) Siswa mengamati masalah-masalah sosial di lingkungan setempat
(rasa ingin tahu).
3) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai masalahmasalah sosial yang telah diamati (kerja keras).
4) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pokok-pokok
materi yang akan dipelajari (tekun).
(b) Elaborasi
Tahap 2: Membagi Subpokok Bahasan
5) Guru membagikan subpokok bahasan (komik) kepada tiap
kelompok.
6) Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok.
Tahap 3: Diskusi Kelompok
7) Siswa mendiskusikan LKS yang telah diberikan oleh guru
(kerjasama).
8) Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok.
Tahap 4: Keliling Kelompok
9) Setelah selesai diskusi kelompok, dua orang siswa tinggal (stay)
pada kelompoknya, untuk memberikan informasi kepada tamu
yang berkunjung (teliti).
10) Dua orang siswa bertamu (stray) ke tiap kelompok untuk
mendapatkan informasi hasil diskusi dari kelompok lain (rasa
ingin tahu).
Tahap 5: Kembali Kekelompok Semula
11) Siswa mohon diri dan kembali kekelompok semula untuk
membahas hasil temuannya (toleransi).
177
Tahap 6: Presentasi
12) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
(keberanian).
(c) Konfirmasi
13) Guru dan siswa membahas hasil diskusi kelompok.
14) Guru memberikan pujian kepada siswa
yang aktif dan
memberikan penguatan kepada siswa yang belum aktif.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
(a) Guru dan siswa menyimpulkan materi.
(b) Guru memberikan tindak lanjut.
Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
(a) Guru menyampaian tujuan pembelajaran kepada siswa.
(b) Guru memberikan motivasi kepada siswa.
(c) Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan prasyarat
terhadap siswa sesuai dengan materi.
Tahukah kalian tentang masalah-masalah sosial?
Mengapa suatu masalah dapat terjadi pada seseorang?
2. Kegiatan Inti (55 menit)
(a) Eksplorasi
Tahap 1: Membagi Kelompok
1) Siswa dibagi menjadi 7 kelompok. Masing-masing kelompok
terdiri dari 4 orang siswa yang heterogen (disiplin).
2) Siswa mengamati masalah-masalah sosial di lingkungan setempat
(rasa ingin tahu).
3) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai masalahmasalah sosial yang telah diamati (kerja keras).
4) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pokok-pokok
materi yang akan dipelajari (tekun).
178
(b) Elaborasi
Tahap 2: Membagi Subpokok Bahasan
5) Guru membagikan subpokok bahasan (komik) kepada tiap
kelompok.
6) Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok.
Tahap 3: Diskusi Kelompok
7) Siswa mendiskusikan LKS yang telah diberikan oleh guru
(kerjasama).
8) Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok.
Tahap 4: Keliling Kelompok
9) Setelah selesai diskusi kelompok, dua orang siswa tinggal (stay)
pada kelompoknya, untuk memberikan informasi kepada tamu
yang berkunjung (teliti).
10) Dua orang siswa bertamu (stray) ke tiap kelompok untuk
mendapatkan informasi hasil diskusi dari kelompok lain (rasa
ingin tahu).
Tahap 5: Kembali Kekelompok Semula
11) Siswa mohon diri dan kembali kekelompok semula untuk
membahas hasil temuannya (toleransi).
Tahap 6: Presentasi
12) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
(keberanian).
(c) Konfirmasi
13) Guru dan siswa membahas hasil diskusi kelompok.
14) Guru memberikan pujian kepada siswa
yang aktif dan
memberikan penguatan kepada siswa yang belum aktif.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
(a) Guru dan siswa menyimpulkan materi.
(b) Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru.
(c) Guru memberikan tindak lanjut.
179
J. Penilaian
1. Aspek yang dinilai
Aspek Kognitif
:
Kemampuan siswa dalam menyanggah dan
menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Aspek Afektif
:
Aktifitas/sikap
siswa
dalam
proses
pembelajaran.
Aspek Psikomotorik
:
Aktifitas siswa dalam presentasi dan kegiatan
diskusi kelompok.
2. Teknik penilaian
a. Tes
b. Non tes
3. Jenis penilaian
a. Tes tertulis
b. Perbuatan
4. Bentuk instrument
a. Pilihan ganda
b. Check list
K. Lampiran
1. Materi Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat
2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
3. Pedoman Jawaban LKS dan Pedoman Penilaiannya
4. Kisi-Kisi Soal Evaluasi
5. Soal Evaluasi
180
6. Kunci Jawaban Soal Evaluasi dan Pedoman Penilaiannya
7. Lembar Pengamatan
- Pengelolaan Guru
- Aktivitas Belajar Siswa
Lampiran 17: Daftar Nama Anggota Kelompok Siklus I dan II
DAFTAR NAMA ANGGOTA KELOMPOK
Nama Kelompok
Kelompok 1
Nama Siswa
(Inisial)
AM
MR
MFR
Kelompok 2
NHS
DK
RCA
TAW
Kelompok 3
NTR
FN
RFF
SP
Kelompok 4
SD
MRA
ABF
MIM
Kelompok 5
SNA
SPA
AA
MCA
Kelompok 6
RF
RKR
M
RSP
Kelompok 7
WAN
A
NFR
ENA
181
Lampiran 18: Materi Siklus I
182
MATERI SIKLUS I
MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT
Tiap hari kita berhadapan dengan masalah-masalah. Ada masalah pribadi
dan ada juga masalah sosial. Contoh masalah pribadi adalah lupa mengerjakan
PR, dimarahi orang tua, mendapatkan nilai jelek, dan dijauhi teman-teman.
Masalah pribadi dapat diselesaikan oleh orang yang bersangkutan.
Masalah sosial menuntut suatu penyelesaian. Jika tidak dipecahkan atau
diselesaikan, masyarakat akan resah, takut dan merasa tidak aman. Akibat
masalah dirasakan oleh semua warga masyarakat. Masalah sosial tidak dapat
diselesaikan atau dipecahkan seorang diri. Masalah sosial hanya dapat
diselesaikan secara bersama-sama.
Ada banyak sekali masalah sosial di lingkungan sekitar kita. Contohnya
masalah sosial adalah.
(1) Pengangguran
Pengangguran adalah orang dewasa yang tidak bekerja dan tidak
mendapatkan penghasilan. Jumlah pengangguran semakin banyak karena jumlah
lulusan sekolah lebih banyak dari pada jumlah lapangan pekerjaan. Selain itu para
pengusaha dihadapkan pada persoalan kenaikan tarif listrik dan harga bahan bakar
minyak yang mahal. Hal itu menyebabkan banyaknya perusahaan yang tutup dan
bangkrut, atau setidaknya mengurangi jumlah karyawannya.
Kamu bisa membayangkan jika orang tuamu tidak lagi bekerja dan tidak
punya penghasilan. Apa yang akan terjadi? Tentunya keluargamu akan kesulitan
memenuhi kebutuhan hidup baik makan, pakaian, biaya sekolah serta kebutuhan
yang lainnya. Itulah sebabnya pengangguran dapat menimbulkan permasalahan
sosial lainnya. Seperti kemiskinan, kejahatan, perjudian, kelaparan, kurang gizi
bahkan meningkatnya angka bunuh diri.
183
(2) Kemiskinan
Semakin banyak dan semakin lama orang menganggur menyebabkan
kemiskinan. Di Indonesia jumlah rakyat miskin masih cukup banyak, walaupun
pemerintah telah berupaya mengatasinya. Orang yang miskin tidak dapat
memenuhi kebutuhan pokoknya seperti pangan, sandang dan papan. Kemiskinan
dapat menyebabkan berbagai permasalahan sosial yang lain, seperti kejahatan,
kelaparan, putus sekolah, kurang gizi, rentan penyakit dan stress.
Kemiskinan bisa disebabkan oleh dua hal, yakni dari dalam diri seseorang
(internal) dan faktor dari luar (eksternal). Faktor internal antara lain karena
pendidikan yang rendah, tidak memiliki keterampilan dan karena sifat malas.
Sedangkan faktor eksternal antara lain disebabkan oleh kondisi ekonomi negara
yang buruk, harga-harga melambung tinggi dan kurangnya perhatian pemerintah.
(3) Masalah Kejahatan
Tindak kejahatan pencurian dan perampokan sering disebakan oleh
masalah kemiskinan dan pengangguran. Karena itu, pemerintah dan masyarakat
harus berusaha keras untuk.
(a) Menciptakan lapangan kerja.
(b) Kualitas dan pemerataan pendidikan harus
ditingkatkan.
(c) Aparat keamanan, terutama polisi harus
mampu memberantas tindak kejahatan.
(d) Masyarakat diharapkan membantu polisi.
(4) Masalah Sampah
Sampah yang menumpuk menimbulkan bau tidak sedap. Sampah yang
ditumpuk dapat menjadi sumber berbagai penyakit
menular. Misalnya, muntah berak (muntaber),
penyakit kulit, paru-paru, dan pernapasan.
Masalah lain berkaitan dengan sampah
adalah kebiasaan buruk membuang sampah
sembarangan. Di banyak tempat banyak warga
yang biasa membuang sampah ke sungai dan
184
saluran air. Sungai dan aliran air menjadi mampet. Akibatnya, sering terjadi banjir
jika hujan lebat.
Semua warga masyarakat harus ikut serta mengelola sampah. Warga bisa
mengurangi masalah sampah dengan tertib mengelola sampah. Kita biasakan
untuk memisahkan sampah plastik dari sampah basah. Kemudian kita menaruh
sampah di tempat semestinya.
(5) Masalah Kebakaran
Kebakaran hutan sering terjadi pada musim kemarau. Asap kebakaran
hutan banyak sekali. Asap kebakaran hutan mengganggu kesehatan dan lalu lintas.
Selain itu, kawasan hutan akan semakin berkurang.
Kebakaran yang terjadi di masyarakat umumnya merupakan kebakaran
pemukiman.
menjalar
ke
Sebuah
rumah
rumah-rumah
terbakar
di
dan
sekitarnya.
Penyebabnya antara lain kompor meledak dan
sambungan arus pendek (korsleting) listrik.
Kebakaran
menyusahkan warga.
pemukiman
Kita
sangat
harus berusaha
mencegah terjadinya kebakaran di lingkungan
kita. Caranya antara lain sebagai berikut.
(a) Merawat kompor supaya layak pakai dan tidak bermasalah.
(b) Merawat jaringan listrik. Kabel yang mulai mengelupas diganti.
(c) Mematikan kompor setelah memasak.
(d) Berhati-hati menggunakan lilin dan korek api.
(6) Pencemaran Lingkungan
Perairan bisa tercemar karena ulah manusia, misalnya membuang sampah
ke sungai dan menangkap ikan dengan menggunakan pestisida. Sungai, danau,
atau waduk juga menjadi tercemar kalau pabrik-pabrik membuang limbah industri
ke sana. Pencemaran mengakibatkan matinya ikan dan makhluk lainnya yang
hidup di air. Akhirnya, manusia juga menderita kerugian.
185
Pencemaran udara disebabkan asap kendaraan bermotor dan asap pabrikpabrik. Kamu yang tinggal di kota pasti menghadapi masalah ini setiap hari.
Kalau kamu habis jalan-jalan, coba usaplah
wajahmu dengan kapasbersih. Apa yang kamu lihat
pada kapas itu? Kapas itu akan menjadi hitam
karena kotoran yang ada di wajahmu. Kotoran itu
berasal dari debu dan asap kendaraan bermotor.
Udara yang kita hirup adalah udara yang sangat
kotor. Bayangkan apa yang terjadi dengan paruparu kita, kalau kita menghirup udara yang sangat
kotor seperti itu.
(7) Perilaku Tidak Disiplin
Contoh beberapa perilaku tidak disiplin di jalan raya antara lain sebagai
berikut.
(a) Menjalankan kendaraan melawan arus. Hal ini umumnya dilakukan
pengendara sepeda motor.
(b) Mengendarai sepeda motor di tempat yang bukan semestinya, misalnya
di trotoar dan jalur cepat.
(c) Pengandara mobil yang parkir sembarangan.
(d) Angkot dan bis sering berhenti di sembarang tempat untuk menaikkan
atau menurunkan penumpang.
(e) Pejalan kaki menyebrang jalan meskipun rambu untuk pejalan kaki
menyala merah. Banyak juga pejalan kaki yang menyeberang bukan pada
tempat semestinya.
(8) Penyalahgunaan Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika
dan obat-obatan berbahaya. Narkotika adalah obat
untuk menenangkan syaraf, menghilangkan rasa
sakit, dan meningkatkan rangsangan, contohnya
morfin, heroin, dan kokain. Zat-zat yang tergolong
narkoba umumnya dipakai dalam dunia medis.
186
Penyalahgunaan narkoba menjadi masalah sosial yang sangat serius.
Pemakai narkoba akan kecanduan. Zat-zat itu perlahan-lahan merusak tubuh
pemakainya. Banyaknya peredaran narkoba dan penyalahgunaan narkoba sangat
meresahkan.
(9)
Pemborosan Energi
Sumber energi berupa bahan bakar (minyak bumi, gas alam, dan batu bara)
suatu ketika akan habis. Sumber energi ini tidak dapat diperbarui karena itu, kita
harus hemat memakainya. Contoh cara menghemat energi antara lain sebagai
berikut.
(a) Mematikan lampu-lampu yang tidak diperlukan.
(b) Bepergian naik kendaraan umum atau sepeda.
(c) Memanfaatkan sumber energi alternatif misalnya dari tumbuh-tumbuhan,
angin, air, dan matahari.
(10) Rusak atau Buruknya Fasilitas Umum
Fasilitas umum digunakan secara bersama oleh masyarakat. Kalau fasilitas
umum itu rusak, maka masyarakat tidak bisa menggunakannya.
Fasilitas umum memang dipelihara dan dijaga oleh pemerintah. Meskipun
demikian, masyarakat harus membantu merawat dan menjaga supaya tidak cepat
rusak. Kalau ada fasilitas umum yang rusak, hendaknya segera melapor ke pihak
berwenang.
(11) Kelangkaan Barang Kebutuhan
Beberapa waktu yang lalu masyarakat
kesulitan mendapatkan kedelai. Akibatnya, kegiatan
industri berbahan baku kedelai, seperti industri
tahu, tempe, susu kedelai, dan kecap terganggu.
Barang-barang kebutuhan yang sering langka antara
lain minyak tanah dan minyak sayur.
Kelangkaan
barang-barang
kebutuhan
sehari-hari meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, kelangkaan barang-barang
termasuk masalah sosial. Pemerintah mempunyai tugas memastikan bahwa
persediaan barang-barang kebutuhan sehari-hari cukup.
Lampiran 19: Lembar Kerja Siswa (LKS)
Pertemuan 1 dan 2 Siklus I
187
Lampiran 19: Lember Kerja Siswa (LKS)
Pertemuan 1 dan 2 Siklus I
188
189
Lampiran 20: Pedoman Jawaban LKS Siklus I
Pertemuan 1 dan 2
PEDOMAN JAWABAN LKS SIKLUS I
PERTEMUAN 1
Jenis Masalah
No
Nama Masalah
Pribadi
Sosial
1
Lupa mengerjakan PR
√
-
2
Kejahatan
-
√
3
Sampah
-
√
4
Pencemaran lingkungan
-
√
5
Dimarahi orang tua
√
-
Kesimpulan
Kesimpulan
6. Masalah pribadi adalah masalah yang di alami oleh diri sendiri.
7.
Masalah sosial adalah masalah yang dialami oleh orang banyak/masyarakat
luas.
8.
Contoh masalah pribadi yaitu lupa mengerjakan PR, dimarahi orang tua, nilai
ulangan jelek, dijauhi teman-teman.
9.
Contoh masalah sosial yaitu pengangguran, kemiskinan, keamanan/kejahatan,
sampah, kebakaran, pencemaran lingkungan, prilaku tidak disiplin,
penyalahgunaan narkoba, pemborosan energi, rusaknya fasilitas umum,
kelangkaan barang kebutuhan.
190
Lampiran 20: Pedoman Jawaban LKS Siklus I
Pertemuan 1 dan 2
PEDOMAN JAWABAN LKS SIKLUS I
PERTEMUAN 2
No
1
Nama
Penyebab
Masalah
Pengangguran
Kurangnya lapangan pekerjaan, kurangan semangat untuk
berwiraswasta, kuarangnya modal untuk membuka usaha sendiri.
2
Kemiskinan
Pendidikan yang rendah, tidak memiliki keterampilan dan karena
sifat malas (faktor internal). Kondisi ekonomi negara yang buruk,
harga-harga
melambung
tinggi
dan
kurangnya
perhatian
pemerintah (faktor eksternal).
3
Kejahatan
Adanya kesempatan seperti pintu rumah tidak dikunci,
menggunakan perhiasan yang berlebihan, kebutuhan hidup yang
mendesak dan tidak adanya pekerjaan.
4
Sampah
Membuang sampah sembarangan, tidak adanya petugas kebersihan
sehingga masyarakat membuang sampah ke sungai.
5
Pencemaran
Membuang sampah ke sungai, menangkap ikan dengan
lingkungan
menggunakan pestisida, pembekaran sampah dan lahan pertanian.
Kesimpulan
6. Penyebab masalah sosial yaitu tindakan manusia yang tidak sesuai dengan
aturan/kedisiplinan yang berlaku di lingkungan masyarakat.
7. Masalah sosial dapat dicegah dengan cara mematuhi aturan-aturan yang telah
dibuat oleh masyarakat dan pemerintah.
Lampiran 21: Pedoman Penilaian LKS Siklus I
Pertemuan 1 dan 2
PEDOMAN PENILAIAN LKS SIKLUS I
PERTEMUAN 1
Skor tiap nomor = 2
Skor maksimal
= 18
Skor =
x 100
Keterangan.
B = jumlah benar
N = skor maksimal
PEDOMAN PENILAIAN LKS SIKLUS I
PERTEMUAN 2
Skor tiap nomor = 2
Skor maksimal
= 14
Skor =
x 100
Keterangan.
B = jumlah benar
N = skor maksimal
191
192
KISI-KISI SOAL EVALUASI
SIKLUS I
Kompetensi
Dasar
1. 2.7 Mengenal
permasalah
an sosial di
daerahnya.
No
Materi
MasalahMasalah
Sosial di
Lingkungan
Setempat.
Satuan Pendidikan
: SD 3 Jepangpakis
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kurikulum
: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Materi Pokok
: Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat
Kelas/Semester
: IV/II
Alokasi Waktu
: 20 menit
Jumlah Soal
: 15
Indikator
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Menyebutkan arti makhluk sosial.
Menyebutkan akibat dari masalah sosial.
Menganalisis masalah sosial.
Mengkategorikan masalah sosial (kependudukan).
Menemukan penyebab dari masalah sosial (kekurangan
gizi, kemiskinan dan pengangguran).
Menyebutkan pengertian dari pengangguran.
Menggambarkan tentang kemiskinan.
Menentukan contoh kejahatan di lingkungan sekitar.
Memilih tindakan yang tepat ketika dihadapkan pada
masalah sosial (narkoba).
Ranah
Kognitif
C1
C1
C4
C2
No Soal
C1
C1
C3
1
2
3
4
6
8
5
7
9
C6
12
C4
193
10. Mengkategorikan suatu contoh ke dalam masalah
sosial (pencemaran lingkungan).
11. Menentukan contoh masalah sosial (kenakalan
remaja).
12. Menciptakan suatu cara untuk mengurangi dampak
dari masalah sosial (kenakalan remaja dan
pemborosan energi).
13. Mengkategorikan fasilitas umum di lingkungan
setempat.
C2
10
C3
13
C5
11
14
C2
15
Lampiran 23: Soal Evaluasi Siklus I
194
195
196
Lampiran 24 : Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian
Soal Evaluasi Siklus I
KUNCI JAWABAN
SOAL EVALUASI SIKLUS I
1.
c
2.
d
3.
a
4.
d
5.
c
6.
d
7.
a
8.
d
9.
b
10. b
11. a
12. a
13. b
14. c
15. b
PEDOMAN PENILAIAN
SOAL EVALUASI SIKLUS I
Keterangan.
Skor tiap nomor = 1
Skor maksimal
B = jumlah benar
=15
N = skor maksimal
Skor =
x 100
197
198
LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN GURU
DALAM PROSES PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TS-TS)
SIKLUS I
Nama Peneliti
: Anisa Litashofa Bastian
Nama Sekolah
: SD 3 Jepangpakis Kecamatan Jati Kabupaten Kudus
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: IV/2
Materi
: Masalah Pribadi dan Masalah Sosial serta Penyebab Masalah Pribadi dan Masalah Sosial
Hari/Tanggal
: 5 Mei 2014 dan 6 Mei 2014
Keterangan Penilaian : 1. Dalam melakukan penilaian mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan.
2. Berilah tanda check (√) pada skor sesuai deskriptor yang tampak!
3. Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut.

0 = Jika tidak ada deskriptor yang tampak
kriteria
sangat kurang

1 = Jika satu deskriptor yang tampak
kriteria
kurang

2 = Jika dua deskriptor yang tampak
kriteria
cukup

3 = Jika tiga deskriptor yang tampak
kriteria
baik

4 = Jika semua deskriptor yang tampak
kriteria
sangat baik
199
No
1
2
3
4
Indikator
Deskriptor
Pendahuluan
Menyampaikan
Menyampaikan materi yang akan dipelajari kepada siswa.
tujuan pembelajaran,
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
memotivasi siswa,
Memberikan motivasi pada siswa.
dan melakukan
Melakukan apersepsi sebelum memulai pembelajaran.
apersepsi.
Kegiatan Inti
Tahap 1: Membagi Kelompok
Membagi siswa
Mempersiapkan siswa dalam membentuk kelompok.
dalam kelompok
Membuat daftar nama kelompok yang telah dibentuk.
yang heterogen.
Membagi siswa dalam kelompok yang tingkat kemampuannya berbeda
(heterogen).
Mengarahkan siswa dalam mencari kelompoknya.
Menjelaskan pokokMempersiapkan siswa dalam memperhatikan materi yang akan
pokok materi yang
disampaikan.
akan dipelajari.
Memanfaatkan media dalam menjelaskan materi.
Menyampaikan materi jelas sehingga mudah diterima.
Melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dijelaskan.
Tahap 2: Membagi Subpokok Bahasan
Membagikan
Membagikan komik kepada tiap kelompok.
subpokok bahasan
Membagikan LKS pada tiap kelompok.
(komik) dan LKS
Memberikan kesempatan pada kelompok untuk menanyakan maksud
pada tiap kelompok.
komik/LKS yang belum dimengerti.
Pertanyaan dalam LKS jelas dan mudah dipahami oleh siswa.
Dilakukan
Ya Tidak
Skor
200
Tahap 3: Diskusi Kelompok
5
6
7
Membimbing siswa
dalam diskusi
kelompok.
Memperhatikan tiap kelompok yang sedang berdiskusi.
Membimbing siswa dalam diskusi kelompok.
Mengarahkan kelompok yang belum menemukan solusi atas masalah
yang diberikan.
Memberikan kesempatan pada kelompok yang ingin bertanya.
Tahap 4: Berkeliling Kelompok
Membimbing siswa
Memberikan langkah-langkah dalam keliling kelompok dengan jelas.
dalam keliling
Membimbing siswa dalam keliling kelompok.
kelompok (stay dan
Memberikan tugas dalam keliling kelompok dengan jelas.
stray).
Memberikan tugas dalam keliling kelompok sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa.
Tahap 5: Kembali Kekelompok Semula
Membimbing siswa
Mendampingi siswa dalam menyimpulkan hasil temuannya.
dalam menyimpulkan
Memberikan solusi jika siswa kesulitan dalam menyimpulkan hasil
hasil temuannya.
temuannya.
Memberikan kesempatan pada siswa yang ingin bertanya.
Memotivasi siswa dalam menyimpulkan hasil temuannya.
Tahap 6: Presentasi
8
Memberikan
kesempatan pada
siswa untuk
presentasi.
Memberikan kesempatan pada siswa untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
Memberikan motivasi pada siswa untuk berani presentasi di depan
kelas.
Mendengarkan dengan seksama kelompok yang presentasi.
Memberikan tanggapan pada kelompok yang telah presentasi.
201
9
Kegiatan Penutup
Membimbing siswa
untuk menarik
kesimpulan.
10
Melakukan evaluasi
atas pembelajaran
yang telah
terlaksana.
11
Merencanakan
tindak lanjut.
Mempersiapkan siswa dalam menarik kesimpulan.
Membimbing siswa dalam menarik kesimpulan.
Menerima semua masukkan dari tiap kelompok.
Memotivasi siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Mempersiapkan evaluasi.
Melakukan evaluasi atas pembelajaran yang telah terlaksana.
Membuat soal evaluasi untuk tugas mandiri.
Memberikan kesempatan pada siswa untuk berpendapat tentang
pembelajaran yang telah terlaksana.
Memberikan penguatan.
Memberikan tugas rumah.
Memberikan motivasi pada siswa untuk selalu belajar.
Menginformasikan pada siswa tentang materi yang akan dipelajari
dipertemuan berikutnya.
Jumlah Skor
Skor Rata-Rata
Presentase
Presentase Rata-Rata
Kriteria
Kriteria Rata-Rata
Penilaian
Skor maksimal = 44
Skor minimal = 0
Kriteria Pengelolaan Guru
Persentase =
x 100%
Presentase
85-100%
65-84%
55-64%
0-54%
Kriteria
Sangat baik (SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)
202
LEMBAR PENGAMATAN
AKTIVITAS BELAJAR (AFEKTIF) SISWA KELAS IV SD 3 JEPANGPAKIS
SIKLUS I
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Materi
: Masalah Pribadi dan Masalah Sosial serta Penyebab Masalah Pribadi dan Masalah Sosial
Hari/Tanggal
: 5 Mei 2014 dan 6 Mei 2014
Keterangan Penilaian
: 1. Dalam melakukan penilaian mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan.
2. Berilah tanda check (√) pada skor sesuai deskriptor yang tampak!
3. Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut.

0 = Jika tidak ada deskriptor yang tampak
kriteria
sangat kurang

1 = Jika satu deskriptor yang tampak
kriteria
kurang

2 = Jika dua deskriptor yang tampak
kriteria
cukup

3 = Jika tiga deskriptor yang tampak
kriteria
baik

4 = Jika semua deskriptor yang tampak
kriteria
sangat baik
203
N
Indikator
o
1 Disiplin dalam
mengikuti
pembelajaran.
2
Peduli terhadap
anggota
kelompok.
3
Toleransi
terhadap
pendapat
anggota
kelompok.
Kerja keras
dalam diskusi
kelompok.
4
5
Jujur dalam
menjalankan
tugas kelompok
(stay atau stray).
Deskriptor
Duduk pada tempat yang telah disediakan.
Menyiapkan semua peralatan belajar dengan lengkap.
Mematuhi aturan dalam proses pembelajaran.
Melaksanakan perintah guru tepat waktu.
Meminjamkan alat tulis pada teman yang membutuhkan.
Menggunakan media pembelajaran secara bergantian.
Membantu mencari jawaban dari tugas temannya yang belum selesai.
Membantu teman yang sedang memerlukan bantuan.
Memberikan kesempatan pada teman untuk berpendapat.
Menghargai pendapat yang berbeda.
Menerima pendapat teman yang berbeda dari dirinya.
Tidak mengucilkan teman yang berbeda pendapat.
Mengerjakan semua tugas dengan sungguh-sungguh.
Mengerjakan tugas dengan teliti dan rapi.
Mencari informasi dari sumber di luar buku paket.
Mencatat materi yang telah dipelajari.
Mengemukakan ketidaknyamanan dirinya dalam kelompok.
Melaksanakan tugas dengan benar.
Memberikan informasi hasil diskusi dengan benar (stay).
Mengemukakan ketidakpahaman dirinya dalam menerima hasil diskusi (stray).
Jumlah Skor
Persentase
Kriteria
Dilakukan
Ya Tidak
Skor
204
Penilaian
Skor maksimal = 20
Skor minimal = 0
Persentase =
x 100%
Kriteria Aktivitas Siswa
Presentase
85-100%
65-84%
55-64%
0-54%
Kriteria
Sangat baik (SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)
205
LEMBAR PENGAMATAN
AKTIVITAS BELAJAR (PSIKOMOTORIK) SISWA KELAS IV SD 3 JEPANGPAKIS
SIKLUS I
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Materi
: Masalah Pribadi dan Masalah Sosial serta Penyebab Masalah Pribadi dan Masalah Sosial
Hari/Tanggal
: 5 Mei 2014 dan 6 Mei 2014
Keterangan Penilaian
: 1. Dalam melakukan penilaian mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan.
2. Berilah tanda check (√) pada skor sesuai deskriptor yang tampak!
3. Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut.

0 = Jika tidak ada deskriptor yang tampak
kriteria
sangat kurang

1 = Jika satu deskriptor yang tampak
kriteria
kurang

2 = Jika dua deskriptor yang tampak
kriteria
cukup

3 = Jika tiga deskriptor yang tampak
kriteria
baik

4 = Jika semua deskriptor yang tampak
kriteria
sangat baik
206
N
Indikator
o
1 Kesiapan dalam
mengikuti proses
pembelajaran.
2
3
Kemampuan
dalam
membentuk
kelompok.
Keterampilan
dalam keliling
kelompok.
4
Ketertiban siswa
dalam proses
pembelajaran.
5
Keterampilan
menyampaikan
informasi hasil
diskusi.
Deskriptor
Berdoa sebelum pelajaran dimulai.
Diam dalam memperhatikan penjelasan dari guru.
Tidak mengganggu konsentrasi temannya.
Menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran.
Mempersiapkan diri dalam membentuk kelompok.
Mematuhi aturan dalam pembentukan kelompok.
Menempatkan diri pada kelompoknya dengan cepat.
Tidak banyak bicara dalam mencari anggota kelompoknya.
Keliling kelompok sesuai dengan petunjuk dari guru.
Bergegas untuk bertamu pada kelompok lain.
Tidak banyak bercanda dengan temannya.
Mengetahui langkah selanjutnya dalam mengunjungi kelompok lain.
Tidak usil terhadap temannya.
Melaksanakan aturan dalam proses pembelajaran dengan benar dan rapi.
Tidak gaduh sendiri dan mendengarkan penjelasan guru.
Teratur dalam melaksanakan tugas (stay atau stray).
Bicara secara keras dan lantang.
Berdiri tegak menghadap teman yang mendengarkan.
Tidak mengulang-ulang pernyataan yang sudah dibicarakan.
Bicara dengan kata-kata yang jelas dan mudah dipahami.
Jumlah Skor
Persentase
Kriteria
Dilakukan
Ya
Tidak
Skor
207
Penilaian
Skor maksimal = 20
Skor minimal = 0
Persentase =
x 100%
Kriteria Aktivitas Siswa
Presentase
85-100%
65-84%
55-64%
0-54%
Kriteria
Sangat baik (SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)
208
Lampiran 28: Hasil Belajar (Kognitif) Siswa
Siklus I
Hasil Belajar (Kognitif) Siswa
Siklus I
No
Nama
Responden
Nilai
Kriteria Ketuntasan Hasil
Belajar Individu (Kognitif)
Tuntas
1 AA
2 A
3 ABF
4 AM
5 DK
6 ENA
7 FN
8 MCA
9 MFR
10 MIM
11 MRA
12 MR
13 M
14 NFR
15 NTR
16 NHS
17 RFF
18 RKR
19 RSP
20 RF
21 RCA
22 SP
23 SPA
24 SNA
25 SD
26 TAW
27 WAN
Jumlah
Rata-Rata Kelas
Tuntas
Tidak Tuntas
60
73
67
80
73
60
73
47
73
60
73
73
67
60
73
73
60
73
47
73
53
47
73
80
80
47
73
1791
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
17
66,33
17 ( 63%)
10 ( 37%)
Tidak Tuntas
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
10
Lampiran 29: Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Afektif) Siswa
Pertemuan 1 dan 2 Siklus I
209
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Afektif) Siswa
Pertemuan 1 Siklus I
No
Nama
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
AA
A
ABF
AM
DK
ENA
FN
MCA
MFR
MIM
MRA
MR
M
NFR
NTR
NHS
RFF
RKR
RSP
RF
RCA
SP
SPA
SNA
SD
TAW
WAN
1
Aspek yang Diamati
2
3
4
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
Rata-Rata
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
3
3
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
2
5
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
Skor
Persentase
Kriteria
10
11
11
12
12
11
11
10
12
10
10
11
10
10
11
11
10
11
10
11
10
10
13
13
12
10
10
10,85
50%
55%
55%
60%
60%
55%
55%
50%
60%
50%
50%
55%
50%
50%
55%
55%
50%
55%
50%
55%
50%
50%
65%
65%
60%
50%
50%
54%
Kurang
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Kurang
Cukup
Kurang
Kurang
Cukup
Kurang
Kurang
Cukup
Cukup
Kurang
Cukup
Kurang
Cukup
Kurang
Kurang
Baik
Baik
Cukup
Kurang
Kurang
Kurang
Lampiran 29: Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Afektif) Siswa
Pertemuan 1 dan 2 Siklus I
210
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Afektif) Siswa
Pertemuan 2 Siklus I
No
Nama
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
AA
A
ABF
AM
DK
ENA
FN
MCA
MFR
MIM
MRA
MR
M
NFR
NTR
NHS
RFF
RKR
RSP
RF
RCA
SP
SPA
SNA
SD
TAW
WAN
1
Aspek yang Diamati
2
3
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
2
2
2
3
3
2
2
2
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
2
2
3
3
2
2
2
3
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
Rata-Rata
2
2
3
2
2
3
3
2
3
2
2
2
3
3
2
2
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
3
2
2
3
3
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
2
5
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
Skor
Persentase
Kriteria
13
12
14
13
12
13
13
10
13
11
10
13
12
11
13
13
11
13
10
12
10
11
14
14
14
14
11
65%
60%
70%
65%
60%
65%
65%
50%
65%
55%
50%
65%
60%
55%
65%
65%
55%
65%
50%
60%
50%
55%
70%
70%
70%
70%
55%
12,22
61%
Baik
Cukup
Baik
Baik
Cukup
Baik
Baik
Kurang
Baik
Cukup
Kurang
Baik
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Cukup
Baik
Kurang
Cukup
Kurang
Cukup
Baik
Baik
Baik
Baik
Cukup
Cukup
Lampiran 30: Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar
(Psikomotorik) Siswa Pertemuan 1 dan 2 Siklus I
211
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Psikomotorik) Siswa
Pertemuan 1 Siklus I
No
Nama
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
AA
A
ABF
AM
DK
ENA
FN
MCA
MFR
MIM
MRA
MR
M
NFR
NTR
NHS
RFF
RKR
RSP
RF
RCA
SP
SPA
SNA
SD
TAW
WAN
1
Aspek yang Diamati
2
3
4
2
3
2
2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
3
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
3
2
2
2
3
Rata-Rata
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
5
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
Skor
Persentase
Kriteria
11
10
11
13
11
11
11
10
11
11
11
11
10
10
10
11
10
11
10
10
10
10
12
12
11
10
11
10,74
55%
50%
55%
65%
55%
55%
55%
50%
55%
55%
55%
55%
50%
50%
50%
55%
50%
55%
50%
50%
50%
50%
60%
60%
55%
50%
55%
54%
Cukup
Kurang
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
Kurang
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Kurang
Kurang
Kurang
Cukup
Kurang
Cukup
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Cukup
Cukup
Cukup
Kurang
Cukup
Kurang
Lampiran 30: Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Psikomotorik)
Siswa Pertemuan 1 dan 2 Siklus I
212
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Psikomotorik) Siswa
Pertemuan 2 Siklus I
No
Nama
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
AA
A
ABF
AM
DK
ENA
FN
MCA
MFR
MIM
MRA
MR
M
NFR
NTR
NHS
RFF
RKR
RSP
RF
RCA
SP
SPA
SNA
SD
TAW
WAN
1
Aspek yang Diamati
2
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
3
2
3
2
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
Rata-Rata
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
3
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
3
2
2
2
2
3
2
2
5
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
Skor
Persentase
Kriteria
12
12
13
14
13
13
12
10
12
11
11
13
11
11
12
13
12
12
11
11
11
11
13
12
13
11
11
11,89
60%
60%
65%
70%
65%
65%
60%
50%
60%
55%
55%
65%
55%
55%
60%
65%
60%
60%
55%
55%
55%
55%
65%
60%
65%
55%
55%
59%
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Baik
Baik
Cukup
Kurang
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
213
Lampiran 31: Hasil Pengamatan Pengelolaan Guru dalam
Pembelajaran IPS Pertemuan 1 dan 2 Siklus I
Hasil Pengamatan Pengelolaan Guru dalam Pembelajaran IPS
Siklus I
No
Indikator
Skor
Pertemuan 1
Pertemuan 2
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
Pendahuluan
1
Menyampaikan tujuan pembelajaran,
memotivasi siswa, dan melakukan
apersepsi.
Kegiatan Inti
Tahap 1: Membagi Kelompok
2
Membagi siswa dalam kelompok yang
heterogen.
3
Menjelaskan pokok-pokok materi yang
akan dipelajari.
Tahap 2: Membagi Subpokok
Bahasan
4
Membagikan subpokok bahasan (komik)
dan LKS pada tiap kelompok.
Tahap 3: Diskusi Kelompok
5
Membimbing siswa dalam diskusi
kelompok.
Tahap 4: Keliling Kelompok
6
Membimbing siswa dalam keliling
kelompok (stay dan stray).
Tahap 5: Kembali Kekelompok
7
Membimbing siswa dalam
menyimpulkan hasil temuannya.
Tahap 6: Presentasi
8
Memberikan kesempatan pada siswa
untuk presentasi.
214
Kegiatan Penutup
9
Membimbing siswa untuk menarik
2
3
1
2
Merencanakan tindak lanjut.
3
3
Jumlah Skor
27
31
kesimpulan.
10
Melakukan evaluasi atas pembelajaran
yang telah terlaksana.
11
Skor Rata-Rata
Presentase
29
61%
Persentase Rata-Rata
Kriteria
Kriteria Rata-Rata
70%
65,5%
Cukup
Baik
Baik
215
SILABUS PEMBELAJARAN
Siklus II
Nama Sekolah
: SD 3 Jepangakis
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: IV/2
Standar Kompetensi
: 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi.
Kompetensi
Materi
Dasar
Pokok
2.4 Mengenal
permasala
han sosial
MasalahMasalah
Sosial di
Penilaian
Kegiatan Pembelajaran
1. Siswa dan guru
melakukan kegiatan
tanya jawab.
Indikator
1.
Menjelaska
Aspek
Proses
Bentuk
Penilaian
Penilaian
Instrumen
Tes:
n cara
menyelesai
Tes Hasil
Sumber Belajar
4 x 35
Media:
Pilihan
Terlampir
menit
3. Komik
Ganda
Belajar
(2 x
kan masalah
daerahnya
Setempat.
dan LKS dari guru.
pribadi
Lembar
3. Siswa membaca komik
masalah
Pengamatan
Non Tes:
Waktu
Tes Tertulis
Lingkungan 2. Siswa menerima komik
sosial.
Media dan
Soal Tes:
di
kemudian
Alokasi
Aktivitas
pertemu
Sumber:
4. Buku Paket
an)
Lembar
Hisnu,
Tantya
216
Kompetensi
Materi
Dasar
Pokok
Penilaian
Kegiatan Pembelajaran
mendiskusikan LKS
secara kelompok.
4. Dua orang siswa tinggal
Indikator
2.
Aspek
Proses
Bentuk
Penilaian
Penilaian
Instrumen
Menyebutk
Aktivitas
Siswa:
an
Siswa
Check List
hambatan
Pengamatan
Alokasi
Media dan
Waktu
Sumber Belajar
dan
Winardi.
2008.
Terlampir
Ilmu
Pengetahuan
pada kelompoknya
yang terjadi
Sosial 4: SD/MI
untuk memberikan
dalam
Kelas
informasi kepada tamu
mengatasi
Jakarta:
yang berkunjung.
masalah-
Perbukuan
masalah
Departemen
sosial.
Pendidikan
5. Dua orang siswa
bertamu ke tiap
kelompok untuk
IV.
Pusat
Nasional
mendapatkan informasi
hasil diskusi dari
kelompok lain.
6. Semua siswa kembali
ke kelompok asal untuk
mendiskusikan hasil
temuannya dari
kelompok lain.
7. Siswa
Pujiati,
Heny
Yuliati,
2008.
Retno
dan
Umi.
Cerdas
Pengetahuan
Sosial 4: untuk
Kelas VI SD/MI
Kelas
Jakarta:
IV.
Pusat
217
Kompetensi
Materi
Dasar
Pokok
Penilaian
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Aspek
Proses
Bentuk
Penilaian
Penilaian
Instrumen
Alokasi
Media dan
Waktu
Sumber Belajar
mempresentasikan hasil
Perbukuan
diskusinya secara
Departemen
kelompok.
Pendidikan
Nasional
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin, rasa ingin tahu, kerja keras, tekun, kerjasama, teliti, toleransi, dan keberanian.
Lampiran 33: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
218
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Siklus II
Satuan Pendidikan
: Sekolah Dasar
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester
: IV / 2
Materi Pokok / Topik
: Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan
Setempat
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit (2 × pertemuan)
A. Standar Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi
di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
B. Kompetensi Dasar
2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya.
C. Indikator
1.
Menjelaskan cara menyelesaikan masalah pribadi dan masalah sosial.
2.
Menyebutkan hambatan yang terjadi dalam mengatasi masalah-masalah
sosial.
D. Tujuan Pembelajaran
1.
Melalui pengamatan dan diskusi siswa dapat menjelaskan cara
menyelesaikan masalah pribadi masalah sosial.
2.
Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan hambatan yang terjadi dalam
mengatasi masalah-masalah sosial.
219
Tujuan karakteristik yang diharapkan.
Disiplin, rasa ingin tahu, kerja keras, tekun, kerjasama, teliti, toleransi,
dan keberanian.
E. Materi Pembelajaran
Masalah-masalah sosial di lingkungan setempat.
F. Model, Tipe, dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Kooperatif.
Tipe Pembelajaran
: Two Stay Two Stray.
Metode
: Pengamatan, Diskusi, dan Presentasi.
G. Media dan Sumber Belajar
1. Komik
2. Buku Paket
Hisnu, Tantya dan Winardi. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 4: SD/MI
Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Pujiati, Retno Heny dan Yuliati, Umi. 2008. Cerdas Pengetahuan Sosial
4: untuk Kelas VI SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
(a) Guru menyampaian tujuan pembelajaran kepada siswa.
(b) Guru memberikan motivasi kepada siswa.
(c) Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan prasyarat
terhadap siswa sesuai dengan materi.
220
Jika mengetahui masalah pribadi maupun maslah sosial, apa yang
dapat kalian lakukan?
2. Kegiatan Inti (55 menit)
(a) Eksplorasi
Tahap 1: Membagi Kelompok
1)
Siswa dibagi menjadi 7 kelompok. Masing-masing kelompok
terdiri dari 4 orang siswa yang heterogen (disiplin).
2)
Siswa
mengamati
masalah-masalah sosial
di
lingkungan
setempat (rasa ingin tahu).
3)
Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai masalahmasalah sosial yang telah diamati (kerja keras).
4)
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pokok-pokok
materi yang akan dipelajari (tekun).
(b) Elaborasi
Tahap 2: Membagi Subpokok Bahasan
5)
Guru membagikan subpokok bahasan (komik) kepada tiap
kelompok.
6)
Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok.
Tahap 3: Diskusi Kelompok
7)
Siswa mendiskusikan LKS yang telah diberikan oleh guru
(kerjasama).
8)
Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok.
Tahap 4: Keliling Kelompok
9)
Setelah selesai diskusi kelompok, dua orang siswa tinggal (stay)
pada kelompoknya, untuk memberikan informasi kepada tamu
yang berkunjung (teliti).
221
10) Dua orang siswa bertamu (stray) ke tiap kelompok untuk
mendapatkan informasi hasil diskusi dari kelompok lain (rasa
ingin tahu).
Tahap 5: Kembali Kekelompok Semula
11) Siswa mohon diri dan kembali kekelompok semula untuk
membahas hasil temuannya (toleransi).
Tahap 6: Presentasi
12) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
(keberanian).
(c) Konfirmasi
13) Guru dan siswa membahas hasil diskusi kelompok.
14) Guru memberikan pujian kepada siswa yang aktif dan
memberikan penguatan kepada siswa yang belum aktif.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
(a) Guru dan siswa menyimpulkan materi.
(b) Guru memberikan tindak lanjut.
Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
(a) Guru menyampaian tujuan pembelajaran kepada siswa.
(b) Guru memberikan motivasi kepada siswa.
(c) Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan prasyarat
terhadap siswa sesuai dengan materi.
Adakah kesulitan yang menjadi hambatan dalam menyelesaikan
masalah?
Apa yang kalian ketahui tentang hambatan-hambatan tersebut?
222
2. Kegiatan Inti (55 menit)
(a) Eksplorasi
Tahap 1: Membagi Kelompok
1)
Siswa dibagi menjadi 7 kelompok. Masing-masing kelompok
terdiri dari 4 orang siswa yang heterogen (disiplin).
2)
Siswa
mengamati
masalah-masalah sosial
di
lingkungan
setempat (rasa ingin tahu).
3)
Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai masalahmasalah sosial yang telah diamati (kerja keras).
4)
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pokok-pokok
materi yang akan dipelajari (tekun).
(b) Elaborasi
Tahap 2: Membagi Subpokok Bahasan
5)
Guru membagikan subpokok bahasan (komik) kepada tiap
kelompok.
6)
Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok.
Tahap 3: Diskusi Kelompok
7)
Siswa mendiskusikan LKS yang telah diberikan oleh guru
(kerjasama).
8)
Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok.
Tahap 4: Keliling Kelompok
9)
Setelah selesai diskusi kelompok, dua orang siswa tinggal (stay)
pada kelompoknya, untuk memberikan informasi kepada tamu
yang berkunjung (teliti).
10) Dua orang siswa bertamu (stray) ke tiap kelompok untuk
mendapatkan informasi hasil diskusi dari kelompok lain (rasa
ingin tahu).
223
Tahap 5: Kembali Kekelompok Semula
11) Siswa mohon diri dan kembali kekelompok semula untuk
membahas hasil temuannya (toleransi).
Tahap 6: Presentasi
12) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
(keberanian).
(c) Konfirmasi
13) Guru dan siswa membahas hasil diskusi kelompok.
14) Guru memberikan pujian kepada siswa yang aktif dan
memberikan penguatan kepada siswa yang belum aktif.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
(a) Guru dan siswa menyimpulkan materi.
(b) Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru.
(c) Guru memberikan tindak lanjut.
I. Penilaian
1. Aspek yang dinilai
Aspek Kognitif
:
Kemampuan siswa dalam menyanggah dan
menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Aspek Afektif
:
Aktifitas/sikap
siswa
dalam
proses
pembelajaran.
Aspek Psikomotorik
:
Aktifitas siswa dalam presentasi dan kegiatan
diskusi kelompok.
2. Teknik penilaian
a. Tes
b. Non tes
224
3. Jenis penilaian
c. Tes tertulis
d. Perbuatan
4. Bentuk instrument
c. Pilihan ganda
d. Check list
J. Lampiran
1. Materi Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat
2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
3. Pedoman Jawaban LKS dan Pedoman Penilaiannya
4. Kisi-Kisi Soal Evaluasi
5. Soal Evaluasi
6. Kunci Jawaban Soal Evaluasi dan Pedoman Penilaiannya
7. Lembar Pengamatan
- Pengelolaan Guru
- Aktivitas Belajar Siswa
Lampiran 34: Materi Siklus II
225
MATERI SIKLUS II
MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT
A. Upaya Mengatasi Masalah Sosial
Mengatasi masalah sosial bukanlah perkara yang mudah. Pemerintah
selalu berusaha mengatasi berbagai masalah sosial dengan melibatkan peran serta
tokoh masyarakat, pengusaha, pemuka agama, tetua adat, lembaga-lembaga sosial
dan lain-lainya. Kamu pun sebenarnya dapat berperan serta dalam mengatasi
masalah sosial tersebut. Tentu saja sesuai dengan kemampuanmu masing-masing.
Berikut ini beberapa contoh upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah
dalam mengatasi permasalahan sosial.
(1) Pemberian Kartu Askes
Kartu Askes (Asuransi Kesehatan) diberikan kepada keluarga miskin.
Kartu Askes kadang disebut Askeskin (Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin).
Dengan kartu Askes. keluarga miskin dapat berobat di rumah sakit yang ditunjuk
dengan biaya ringan atau gratis.
(2) Pemberian Beras Untuk Masyarakat Miskin (Raskin)
Raskin merupakan program pemberian bantuan pangan dari pemerintah
berupa beras dengan harga yang sangat murah. Dengan raskin diharapkan
masyarakat yang termasuk keluarga miskin dapat memenuhi kebutuhan
pangannya.
(3) Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
BOS diberikan kepada siswa-siswi sekolah mulai dari sekolah dasar
sampai tingkat SLTA. Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan. Sekarang
juga sudah dilakukan program BOS buku. Yakni program penyediaan buku
pelajaran bagi siswa sekolah. Dengan BOS buku diharapkan orang tua tidak lagi
dibebani biaya membeli buku pelajaran untuk anaknya yang sekolah.
226
(4) Sekolah Terbuka
Sekolah terbuka merupakan sekolah yang waktu belajarnya tidak terlalu
padat dan terikat. Sekolah terbuka diperuntukkan bagai siswa yang kurang
mampu. Dengan sekolah terbuka siswanya dapat sekolah meskipun sudah bekerja.
(5) Program Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan luar sekolah biasanya berupa kursus-kursus seperti menjahit,
perbengkelan ataupun komputer. Pemerintah mengadakan program pendidikan
luar sekolah agar anak-anak yang tidak sekolah atau putus sekolah dapat tetap
memiliki ilmu dan ketrampilan.
(6) Pemberian Bantuan Tunai Langsung (BTL)
BTL diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan. BTL
merupakan dana kompensasi/pengganti kenaikan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM).
(7) Pemberian Bantuan Modal Usaha
Bantuan modal usaha diberikan kepada masyarakat miskin yang akan
mengembangkan atau memulai suatu usaha. Biasanya untuk usaha kecil dan
menengah. Bantuan modal usaha ini adalah dalam rangka mengurangi angka
pengangguran dan kemiskinan.
Selain berbagai bantuan dari pemerintah, ada juga pihak-pihak lain yang
juga turut membantu mengatasi masalah sosial, antara lain.
(a) Menjadi orang tua asuh bagi anak sekolah yang kurang mampu.
(b) Para tokoh agama memberikan penyuluhan tentang keimanan dan moral
dalam menghadapi masalah sosial.
(c) Para pengusaha dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan lain
memberikan
bantuan,
beasiswa,
modal
usaha,
penyuluhan,
dan
pendidikan.
(d) Lembaga-lembaga dari PBB seperti UNESCO, UNICEF dan WHO
memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi
masalah sosial.
227
(e) Organisasi pemuda seperti karang taruna dan remaja masjid mendidik dan
mengarahkan para pemuda putus sekolah untuk berkarya. Sehingga ikut
mengatasi masalah pengangguran.
(f) Perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan
memberikan
berbagai
penyuluhan,
bakti
sosial
ataupun
melatih
keterampilan.
B. Hambatan Dalam Mengatasi Masalah Sosial
Dalam mengatasi masalah sosial ternyata terdapat banyak hambatan.
Beberapa contoh hambatan dalam upaya mengatasi masalah sosial, antara lain.
(1) Berbagai bantuan dari pemerintah kadang-kadang tidak tepat sasaran.
Contohnya orang yang mampu mendapat bantuan sedangkan yang miskin
tidak mendapat bantuan.
(2) Program yang dilakukan tidak merata ke seluruh daerah.
(3) Kurang disiplinnya petugas dalam menyalurkan bantuan pemerintah.
(4) Terdapat pihak-pihak yang menyalahgunakan bantuan dari pemerintah
maupun luar negeri.
(5) Kurang kerja sama dari masyarakat yang mengalami masalah sosial terhadap
pemerintah.
(6) Penyuluhan maupun pelatihan
keterampilan yang diberikan kepada
masyarakat kadang-kadang tidak ditanggapi sebagaimana mestinya.
(7) Ada pihak-pihak yang kurang peduli dalam masalah-masalah bantuan sosial.
Masalah sosial merupakan masalah bersama. Sehingga dibutuhkan kerja
sama yang erat antara semua pihak. Tidak mungkin pemerintah dalam
menyelesaikan semua masalah sosial tanpa dukungan dari masyarakat. Demikian
pula sebaliknya, masyarakat juga tidak dapat melakukan upaya penyelesaian
sendiri tanpa ada dukungan pemerintah.
Lampiran 35: Lembar Kerja Siswa (LKS)
Pertemuan 1 dan 2 Siklus II
228
Lampiran 35: Lembar Kerja Siswa (LKS)
Pertemuan 1 dan 2 Siklus II
229
Lampiran 36: Pedoman Jawaban LKS Siklus II
Pertemuan 1 dan 2
230
PEDOMAN JAWABAN LKS SIKLUS II
PERTEMUAN 1
N
Nama
o
Masalah
1
Pengangguran
Penyelesaian
Pemerintah harus menyiapkan lapangan pekerjaan, pemberian
bantuan untuk modal usaha, memberikan penyuluhan untuk
mendirikan lapangan pekerjaan bagi yang memiliki modal.
2
Kejahatan
Menciptakan lapangan kerja, kualitas dan pemerataan pendidikan
harus ditingkatkan, aparat keamanan, terutama polisi harus
mampu memberantas tindak kejahatan, masyarakat diharapkan
membantu polisi.
3
Pemborosan
Mematikan lampu-lampu yang tidak diperlukan, bepergian naik
energi
kendaraan umum atau sepeda, memanfaatkan sumber energi
alternatif misalnya dari tumbuh-tumbuhan, angin, air, dan
matahari.
4
Sampah
Warga bisa mengurangi masalah sampah dengan tertib mengelola
sampah. Biasakan untuk memisahkan sampah plastik dari sampah
basah. Sampah plastik dapat didaur ulang, sampah basah dapat
dioleh menjadi pupuk kompos.
5
Pencemaran
Tidak membakar ladang dan sampah, menggunakan kendaraan
lingkungan
yang tidak banyak mengeluarkan asap, menggunakan kendaraan
umum ketika berpergian untuk mengurang polusi asap kendaraan.
Kesimpulan
6.
Cara menyelesaikan masalah-masalah tersebut yaitu diselesaikan secara
bersama-sama oleh masyarakat dan pemerintah karena masalah sosial tidak
dapat diselesaikan secara sendirian.
7.
Jika masalah dapat teratasi, maka hidup kita akan terasa nyaman dan tenang.
Lampiran 36: Pedoman Jawaban LKS Siklus II
Pertemuan 1 dan 2
231
PEDOMAN JAWABAN LKS SIKLUS II
PERTEMUAN 2
No
1
Hambatan
Berbagai bantuan dari pemerintah kadang-kadang tidak tepat sasaran.
Contohnya orang yang mampu mendapat bantuan sedangkan yang miskin
tidak mendapat bantuan.
2
Program yang dilakukan tidak merata ke seluruh daerah.
3
Kurang disiplinnya petugas dalam menyalurkan bantuan pemerintah.
Terdapat pihak-pihak yang menyalahgunakan bantuan dari pemerintah
maupun luar negeri.
4
Kurang kerja sama dari masyarakat yang mengalami masalah sosial terhadap
pemerintah. Ada pihak-pihak yang kurang peduli dalam masalah-masalah
bantuan sosial.
5
Penyuluhan maupun pelatihan keterampilan yang diberikan kepada
masyarakat kadang-kadang tidak ditanggapi sebagaimana mestinya.
Kesimpulan
6. Dalam menghadapi hambatan tersebut, maka pemerintah harus melakukan
pemantauan yang ketat agar bantuan dapat terlaksana dengan baik, tapat
sasaran dan merata. Sosialisasi terhadap masyarakat juga diperlukan agar
muncul kesadaran masyarakat untuk mengubah nasibnya melalui bantuan
tersebut.
Lampiran 37: Pedoman Penilaian LKS Siklus II
Pertemuan 1 dan 2
PEDOMAN PENILAIAN LKS SIKLUS II
PERTEMUAN 1
Skor tiap nomor = 2
Skor maksimal
= 14
Skor =
x 100
Keterangan.
B = jumlah benar
N = skor maksimal
PEDOMAN PENILAIAN LKS SIKLUS II
PERTEMUAN 2
Skor tiap nomor = 2
Skor maksimal
= 12
Skor =
x 100
Keterangan.
B = jumlah benar
N = skor maksimal
232
233
KISI-KISI SOAL EVALUASI
SIKLUS II
Kompetensi
Dasar
1. 2.8 Mengenal
permasalahan
sosial di
daerahnya.
No
Satuan Pendidikan
: SD 3 Jepangpakis
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kurikulum
: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Materi Pokok
: Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat
Kelas/Semester
: IV/II
Alokasi Waktu
: 20 menit
Jumlah Soal
: 15
Materi
Indikator
MasalahMasalah
Sosial di
Lingkungan
Setempat.
1. Menyebutkan nama lain dari orang yang menciptakan lapangan
pekerjaan sendiri.
2. Mengkategorikan bantuan bagi rakyat miskin.
3. Menciptakan cara baru untuk meminimalisir masalah sosial
(kependudukan)
4. Merumuskan cara mengurangi jumlah pengangguran.
5. Menganalisis cara mengatasi masalah sosial (kemiskinan dan
tawuran)
6. Menyebutkan kepanjangan dari GNOTA.
7. Memenentukan contoh tindakan dalam mengatasi masalah
sosial (kebakaran dan pemborosan energi).
Ranah
Kognitif
No
Soal
C1
1
C2
2
C5
C4
C1
C3
3
4
5
9
6
7
8
234
11
8. Memilih tindakan yang tepat ketika dihadapkan pada masalah
sosial (kenakalan remaja).
9. Menciptakan suatu cara untuk mengurangi dampak dari
masalah sosial (pemborosan energi dan kelangkaan barangbarang kebutuhan).
10. Menganalisis hambatan dalam mengatasi masalah sosial.
11. Menganalisis cara mengatasi hambatan dalam menyelesaikan
masalah sosial.
C6
10
C5
12
13
C4
14
C4
15
Lampiran 39: Soal Evaluasi Siklus II
235
236
237
Lampiran 40: Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian
Soal Evaluasi Siklus II
KUNCI JAWABAN
SOAL EVALUASI SIKLUS II
1. a
2. d
3. c
4. d
5. b
6. a
7. c
8. b
9. c
10. a
11. b
12. c
13. a
14. d
15. b
PEDOMAN PENILAIAN
SOAL EVALUASI SIKLUS II
Keterangan.
Skor tiap nomor = 1
Skor maksimal
B = jumlah benar
=15
N = skor maksimal
Skor =
x 100
238
239
LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN GURU
DALAM PROSES PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TS-TS)
SIKLUS II
Nama Peneliti
: Anisa Litashofa Bastian
Nama Sekolah
: SD 3 Jepangpakis Kecamatan Jati Kabupaten Kudus
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: IV/2
Materi
: Cara Menyelesaikan Masalah Pribadi dan Masalah Sosial serta Hambatan yang Terjadi dalam
Menyelesaiakan Masalah Sosial
Hari/Tanggal
: 12 Mei 2014 dan 13 Mei 2014
Keterangan Penilaian : 1. Dalam melakukan penilaian mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan.
2. Berilah tanda check (√) pada skor sesuai deskriptor yang tampak!
3. Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut.

0 = Jika tidak ada deskriptor yang tampak
kriteria
sangat kurang

1 = Jika satu deskriptor yang tampak
kriteria
kurang

2 = Jika dua deskriptor yang tampak
kriteria
cukup

3 = Jika tiga deskriptor yang tampak
kriteria
baik

4 = Jika semua deskriptor yang tampak
kriteria
sangat baik
240
No
1
2
3
4
Indikator
Deskriptor
Pendahuluan
Menyampaikan
Menyampaikan materi yang akan dipelajari kepada siswa.
tujuan pembelajaran,
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
memotivasi siswa,
Memberikan motivasi pada siswa.
dan melakukan
Melakukan apersepsi sebelum memulai pembelajaran.
apersepsi.
Kegiatan Inti
Tahap 1: Membagi Kelompok
Membagi siswa
Mempersiapkan siswa dalam membentuk kelompok.
dalam kelompok
Membuat daftar nama kelompok yang telah dibentuk.
yang heterogen.
Membagi siswa dalam kelompok yang tingkat kemampuannya berbeda
(heterogen).
Mengarahkan siswa dalam mencari kelompoknya.
Menjelaskan pokokMempersiapkan siswa dalam memperhatikan materi yang akan
pokok materi yang
disampaikan.
akan dipelajari.
Memanfaatkan media dalam menjelaskan materi.
Menyampaikan materi jelas sehingga mudah diterima.
Melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dijelaskan.
Tahap 2: Membagi Subpokok Bahasan
Membagikan
Membagikan komik kepada tiap kelompok.
subpokok bahasan
Membagikan LKS pada tiap kelompok.
(komik) dan LKS
Memberikan kesempatan pada kelompok untuk menanyakan maksud
pada tiap kelompok.
komik/LKS yang belum dimengerti.
Pertanyaan dalam LKS jelas dan mudah dipahami oleh siswa.
Dilakukan
Ya Tidak
Skor
241
Tahap 3: Diskusi Kelompok
5
6
7
Membimbing siswa
dalam diskusi
kelompok.
Memperhatikan tiap kelompok yang sedang berdiskusi.
Membimbing siswa dalam diskusi kelompok.
Mengarahkan kelompok yang belum menemukan solusi atas masalah
yang diberikan.
Memberikan kesempatan pada kelompok yang ingin bertanya.
Tahap 4: Berkeliling Kelompok
Membimbing siswa
Memberikan langkah-langkah dalam keliling kelompok dengan jelas.
dalam keliling
Membimbing siswa dalam keliling kelompok.
kelompok (stay dan
Memberikan tugas dalam keliling kelompok dengan jelas.
stray).
Memberikan tugas dalam keliling kelompok sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa.
Tahap 5: Kembali Kekelompok Semula
Membimbing siswa
Mendampingi siswa dalam menyimpulkan hasil temuannya.
dalam menyimpulkan
Memberikan solusi jika siswa kesulitan dalam menyimpulkan hasil
hasil temuannya.
temuannya.
Memberikan kesempatan pada siswa yang ingin bertanya.
Memotivasi siswa dalam menyimpulkan hasil temuannya.
Tahap 6: Presentasi
8
Memberikan
kesempatan pada
siswa untuk
presentasi.
Memberikan kesempatan pada siswa untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
Memberikan motivasi pada siswa untuk berani presentasi di depan
kelas.
Mendengarkan dengan seksama kelompok yang presentasi.
Memberikan tanggapan pada kelompok yang telah presentasi.
242
9
Kegiatan Penutup
Membimbing siswa
untuk menarik
kesimpulan.
10
Melakukan evaluasi
atas pembelajaran
yang telah
terlaksana.
11
Merencanakan
tindak lanjut.
Mempersiapkan siswa dalam menarik kesimpulan.
Membimbing siswa dalam menarik kesimpulan.
Menerima semua masukkan dari tiap kelompok.
Memotivasi siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Mempersiapkan evaluasi.
Melakukan evaluasi atas pembelajaran yang telah terlaksana.
Membuat soal evaluasi untuk tugas mandiri.
Memberikan kesempatan pada siswa untuk berpendapat tentang
pembelajaran yang telah terlaksana.
Memberikan penguatan.
Memberikan tugas rumah.
Memberikan motivasi pada siswa untuk selalu belajar.
Menginformasikan pada siswa tentang materi yang akan dipelajari
dipertemuan berikutnya.
Jumlah Skor
Skor Rata-Rata
Presentase
Presentase Rata-Rata
Kriteria
Kriteria Rata-Rata
Penilaian
Skor maksimal = 44
Skor minimal = 0
Kriteria Pengelolaan Guru
Persentase =
x 100%
Presentase
85-100%
65-84%
55-64%
0-54%
Kriteria
Sangat baik (SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)
243
LEMBAR PENGAMATAN
AKTIVITAS BELAJAR (AFEKTIF) SISWA KELAS IV SD 3 JEPANGPAKIS
SIKLUS II
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Materi
: Cara Menyelesaikan Masalah Pribadi dan Masalah Sosial serta Hambatan yang Terjadi dalam
Menyelesaiakan Masalah Sosial
Hari/Tanggal
: 12 Mei 2014 dan 13 Mei 2014
Keterangan Penilaian
: 1. Dalam melakukan penilaian mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan.
2. Berilah tanda check (√) pada skor sesuai deskriptor yang tampak!
3. Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut.

0 = Jika tidak ada deskriptor yang tampak
kriteria
sangat kurang

1 = Jika satu deskriptor yang tampak
kriteria
kurang

2 = Jika dua deskriptor yang tampak
kriteria
cukup

3 = Jika tiga deskriptor yang tampak
kriteria
baik

4 = Jika semua deskriptor yang tampak
kriteria
sangat baik
244
N
Indikator
o
1 Disiplin dalam
mengikuti
pembelajaran.
2
Peduli terhadap
anggota
kelompok.
3
Toleransi
terhadap
pendapat
anggota
kelompok.
Kerja keras
dalam diskusi
kelompok.
4
5
Jujur dalam
menjalankan
tugas kelompok
(stay atau stray).
Deskriptor
Duduk pada tempat yang telah disediakan.
Menyiapkan semua peralatan belajar dengan lengkap.
Mematuhi aturan dalam proses pembelajaran.
Melaksanakan perintah guru tepat waktu.
Meminjamkan alat tulis pada teman yang membutuhkan.
Menggunakan media pembelajaran secara bergantian.
Membantu mencari jawaban dari tugas temannya yang belum selesai.
Membantu teman yang sedang memerlukan bantuan.
Memberikan kesempatan pada teman untuk berpendapat.
Menghargai pendapat yang berbeda.
Menerima pendapat teman yang berbeda dari dirinya.
Tidak mengucilkan teman yang berbeda pendapat.
Mengerjakan semua tugas dengan sungguh-sungguh.
Mengerjakan tugas dengan teliti dan rapi.
Mencari informasi dari sumber di luar buku paket.
Mencatat materi yang telah dipelajari.
Mengemukakan ketidaknyamanan dirinya dalam kelompok.
Melaksanakan tugas dengan benar.
Memberikan informasi hasil diskusi dengan benar (stay).
Mengemukakan ketidakpahaman dirinya dalam menerima hasil diskusi (stray).
Jumlah Skor
Persentase
Kriteria
Dilakukan
Ya Tidak
Skor
245
Penilaian
Skor maksimal = 20
Skor minimal = 0
Persentase =
x 100%
Kriteria Aktivitas Siswa
Presentase
85-100%
65-84%
55-64%
0-54%
Kriteria
Sangat baik (SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)
246
LEMBAR PENGAMATAN
AKTIVITAS BELAJAR (PSIKOMOTORIK) SISWA KELAS IV SD 3 JEPANGPAKIS
SIKLUS II
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Materi
: Cara Menyelesaikan Masalah Pribadi dan Masalah Sosial serta Hambatan yang Terjadi dalam
Menyelesaiakan Masalah Sosial
Hari/Tanggal
: 12 Mei 2014 dan 13 Mei 2014
Keterangan Penilaian
: 1. Dalam melakukan penilaian mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan.
2. Berilah tanda check (√) pada skor sesuai deskriptor yang tampak!
3. Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut.

0 = Jika tidak ada deskriptor yang tampak
kriteria
sangat kurang

1 = Jika satu deskriptor yang tampak
kriteria
kurang

2 = Jika dua deskriptor yang tampak
kriteria
cukup

3 = Jika tiga deskriptor yang tampak
kriteria
baik

4 = Jika semua deskriptor yang tampak
kriteria
sangat baik
247
N
Indikator
o
1 Kesiapan dalam
mengikuti proses
pembelajaran.
2
3
Kemampuan
dalam
membentuk
kelompok.
Keterampilan
dalam keliling
kelompok.
4
Ketertiban siswa
dalam proses
pembelajaran.
5
Keterampilan
menyampaikan
informasi hasil
diskusi.
Deskriptor
Berdoa sebelum pelajaran dimulai.
Diam dalam memperhatikan penjelasan dari guru.
Tidak mengganggu konsentrasi temannya.
Menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran.
Mempersiapkan diri dalam membentuk kelompok.
Mematuhi aturan dalam pembentukan kelompok.
Menempatkan diri pada kelompoknya dengan cepat.
Tidak banyak bicara dalam mencari anggota kelompoknya.
Keliling kelompok sesuai dengan petunjuk dari guru.
Bergegas untuk bertamu pada kelompok lain.
Tidak banyak bercanda dengan temannya.
Mengetahui langkah selanjutnya dalam mengunjungi kelompok lain.
Tidak usil terhadap temannya.
Melaksanakan aturan dalam proses pembelajaran dengan benar dan rapi.
Tidak gaduh sendiri dan mendengarkan penjelasan guru.
Teratur dalam melaksanakan tugas (stay atau stray).
Bicara secara keras dan lantang.
Berdiri tegak menghadap teman yang mendengarkan.
Tidak mengulang-ulang pernyataan yang sudah dibicarakan.
Bicara dengan kata-kata yang jelas dan mudah dipahami.
Jumlah Skor
Persentase
Kriteria
Dilakukan
Ya
Tidak
Skor
248
Penilaian
Skor maksimal = 20
Skor minimal = 0
Persentase =
x 100%
Kriteria Aktivitas Siswa
Presentase
85-100%
65-84%
55-64%
0-54%
Kriteria
Sangat baik (SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)
249
Lampiran 44: Hasil Belajar (Kognitif) Siswa
Siklus II
Hasil Belajar (Kognitif) Siswa
Siklus II
No
Nama
Responden
Nilai
Kriteria Ketuntasan Hasil
Belajar Individu (Kognitif)
Tuntas
1 AA
2 A
3 ABF
4 AM
5 DK
6 ENA
7 FN
8 MCA
9 MFR
10 MIM
11 MRA
12 MR
13 M
14 NFR
15 NTR
16 NHS
17 RFF
18 RKR
19 RSP
20 RF
21 RCA
22 SP
23 SPA
24 SNA
25 SD
26 TAW
27 WAN
Jumlah
Rata-Rata Kelas
Tuntas
Tidak Tuntas
73
73
73
87
80
73
87
60
80
67
73
73
73
67
80
73
67
87
53
80
60
60
87
80
80
53
73
1972
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
22
73,04
22 (81,48%)
5 (18,52%)
Tidak Tuntas
√
√
√
√
√
5
Lampiran 45: Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Afektif) Siswa
Pertemuan 1 dan 2 Siklus II
250
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Afektif) Siswa
Pertemuan 1 Siklus II
No
Nama
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
AA
A
ABF
AM
DK
ENA
FN
MCA
MFR
MIM
MRA
MR
M
NFR
NTR
NHS
RFF
RKR
RSP
RF
RCA
SP
SPA
SNA
SD
TAW
WAN
1
Aspek yang Diamati
2
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
Rata-Rata
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
4
2
4
2
3
3
2
4
3
3
3
2
5
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
Skor
Persentase
Kriteria
14
14
14
14
14
14
14
13
13
13
12
14
13
12
14
15
11
15
11
14
12
12
15
15
14
14
12
13,41
70%
70%
70%
70%
70%
70%
70%
65%
65%
65%
60%
70%
65%
60%
70%
75%
55%
75%
55%
70%
60%
60%
75%
75%
70%
70%
60%
67%
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Cukup
Baik
Baik
Cukup
Baik
Baik
Cukup
Baik
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Baik
Baik
Cukup
Baik
Lampiran 45: Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Afektif) Siswa
Pertemuan 1 dan 2 Siklus II
251
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa (Afektif)
Pertemuan 2 Siklus II
No
Nama
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
AA
A
ABF
AM
DK
ENA
FN
MCA
MFR
MIM
MRA
MR
M
NFR
NTR
NHS
RFF
RKR
RSP
RF
RCA
SP
SPA
SNA
SD
TAW
WAN
1
Aspek yang Diamati
2
3
4
4
4
3
3
4
3
4
4
4
3
4
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
2
3
4
4
2
3
3
4
3
3
4
2
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
Rata-Rata
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
4
3
4
2
3
3
2
4
3
3
3
3
5
2
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
3
3
3
3
2
Skor
Persentase
Kriteria
17
15
16
18
17
15
15
14
17
15
15
17
14
13
17
17
13
17
12
16
14
13
18
17
16
16
14
15,48
85%
75%
80%
90%
85%
75%
75%
70%
85%
75%
75%
85%
70%
65%
85%
85%
65%
85%
60%
80%
70%
65%
90%
85%
80%
80%
70%
77%
Sangat Baik
Baik
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Sangat Baik
Cukup
Baik
Baik
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Lampiran 46: Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Psikomotorik)
Siswa Pertemuan 1 dan 2 Siklus II
252
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Psikomotorik) Siswa
Pertemuan 1 Siklus II
No
Nama
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
AA
A
ABF
AM
DK
ENA
FN
MCA
MFR
MIM
MRA
MR
M
NFR
NTR
NHS
RFF
RKR
RSP
RF
RCA
SP
SPA
SNA
SD
TAW
WAN
1
Aspek yang Diamati
2
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
Rata-Rata
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
2
2
3
2
3
3
3
3
2
2
Skor
Persentase
Kriteria
15
15
15
16
15
15
15
14
14
14
14
15
12
12
14
15
13
14
12
14
12
13
15
15
15
12
12
13,96
75%
75%
75%
80%
75%
75%
75%
70%
70%
70%
70%
75%
60%
60%
70%
75%
65%
70%
60%
70%
60%
65%
75%
75%
75%
60%
60%
70%
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Baik
Baik
Cukup
Baik
Cukup
Baik
Baik
Baik
Baik
Cukup
Cukup
Baik
Lampiran 46: Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Psikomotorik)
Siswa Pertemuan 1 dan 2 Siklus II
253
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Psikomotorik) Siswa
Pertemuan 2 Siklus II
No
Nama
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
AA
A
ABF
AM
DK
ENA
FN
MCA
MFR
MIM
MRA
MR
M
NFR
NTR
NHS
RFF
RKR
RSP
RF
RCA
SP
SPA
SNA
SD
TAW
WAN
1
Aspek yang Diamati
2
3
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
3
2
3
4
3
4
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
Rata-Rata
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
4
3
3
2
3
4
4
3
2
3
3
4
3
4
3
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
2
4
3
3
3
3
3
3
3
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
2
3
Skor
Persentase
Kriteria
17
16
17
19
17
17
16
15
17
16
16
18
15
14
17
17
15
17
12
16
13
15
18
18
17
13
15
16,04
85%
80%
85%
95%
85%
85%
80%
75%
85%
80%
80%
90%
75%
70%
85%
85%
75%
85%
60%
80%
65%
75%
90%
90%
85%
65%
75%
80%
Sangat Baik
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Sangat Baik
Cukup
Baik
Baik
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Baik
254
Lampiran 47: Hasil Pengamatan Pengelolaan Guru dalam
Pembelajaran IPS Pertemuan 1 dan 2 Siklus II
Hasil Pengamatan Pengelolaan Guru dalam Pembelajaran IPS
Siklus II
Skor
No
Indikator
Pertemuan 1
Pertemuan 2
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
4
4
3
3
4
4
Pendahuluan
1
Menyampaikan tujuan pembelajaran,
memotivasi siswa, dan melakukan
apersepsi.
Kegiatan Inti
Tahap 1: Membagi Kelompok
2
Membagi siswa dalam kelompok yang
heterogen.
3
Menjelaskan pokok-pokok materi yang
akan dipelajari.
Tahap 2: Membagi Subpokok
Bahasan
4
Membagikan subpokok bahasan (komik)
dan LKS pada tiap kelompok.
Tahap 3: Diskusi Kelompok
5
Membimbing siswa dalam diskusi
kelompok.
Tahap 4: Keliling Kelompok
6
Membimbing siswa dalam keliling
kelompok (stay dan stray).
Tahap 5: Kembali Kekelompok
7
Membimbing siswa dalam
menyimpulkan hasil temuannya.
Tahap 6: Presentasi
8
Memberikan kesempatan pada siswa
255
untuk presentasi.
Kegiatan Penutup
9
Membimbing siswa untuk menarik
3
3
2
4
Merencanakan tindak lanjut.
4
4
Jumlah Skor
37
41
kesimpulan.
10
Melakukan evaluasi atas pembelajaran
yang telah terlaksana.
11
Skor Rata-Rata
Presentase
39
84%
Persentase Rata-Rata
Kriteria
Kriteria Rata-Rata
93%
88,5%
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Lampiran 48: Peningkatan Hasil Belajar (Kognitif) Siswa
dari Pra Siklus sampai Siklus II
256
Peningkatan Hasil Belajar Siswa (Kognitif)
Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
No
Nama Responden
1
AA
2
A
3
ABF
4
AM
5
DK
6
ENA
7
FN
8
MCA
9
MFR
10
MIM
11
MRA
12
MR
13
M
14
NFR
15
NTR
16
NHS
17
RFF
18
RKR
19
RSP
20
RF
21
RCA
22
SP
23
SPA
24
SNA
25
SD
26
TAW
27
WAN
Jumlah
Rata-Rata Kelas
Jumlah Siswa Tuntas
Jumlah Siswa Tidak Tuntas
Persentase Tuntas Belajar
Persentase Tidak Tuntas Belajar
Nilai
Pra Siklus
53
60
60
75
64
50
73
45
70
55
68
71
60
59
70
73
50
70
45
69
50
40
71
69
74
43
68
1655
61,29
13
14
48,15%
51,85%
Nilai
Siklus I
60
73
67
80
73
60
73
47
73
60
73
73
67
60
73
73
60
73
47
73
53
47
73
80
80
47
73
1791
66,33
17
10
63%
37%
Nilai
Siklus II
73
73
73
87
80
73
87
60
80
67
73
73
73
67
80
73
67
87
53
80
60
60
87
80
80
53
73
1972
73,04
22
5
81,48%
18,52%
257
Lampiran 49: Peningkatan Aktivitas Belajar (Afektif) Siswa
dari Siklus I ke Siklus II
Aktivitas Belajar Siswa (Afektif)
Siklus I Siklus II
No
Nama Responden
Skor Siklus I
Pertemuan Pertemuan
1
II
Skor Siklus II
Pertemuan
1
Pertemuan
II
1 AA
2 A
3 ABF
4 AM
5 DK
6 ENA
7 FN
8 MCA
9 MFR
10 MIM
11 MRA
12 MR
13 M
14 NFR
15 NTR
16 NHS
17 RFF
18 RKR
19 RSP
20 RF
21 RCA
22 SP
23 SPA
24 SNA
25 SD
26 TAW
27 WAN
Rata-Rata
10
11
11
12
12
11
11
10
12
10
10
11
10
10
11
11
10
11
10
11
10
10
13
13
12
10
10
13
12
14
13
12
13
13
10
13
11
10
13
12
11
13
13
11
13
10
12
10
11
14
14
14
14
11
14
14
14
14
14
14
14
13
13
13
12
14
13
12
14
15
11
15
11
14
12
12
15
15
14
14
12
17
15
16
18
17
15
15
14
17
15
15
17
14
13
17
17
13
17
12
16
14
13
18
17
16
16
14
10,85
12,22
13,41
15,48
Persentase
54%
61%
67%
77%
Persentase Per Siklus
Kriteria
57,5%
72%
Cukup
Baik
258
Lampiran 50: Peningkatan Aktivitas Belajar (Psikomotorik)
Siswa dari Siklus I ke Siklus II
Aktivitas Belajar Siswa (Psikomotorik)
Siklus I Siklus II
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Nama Responden
AA
A
ABF
AM
DK
ENA
FN
MCA
MFR
MIM
MRA
MR
M
NFR
NTR
NHS
RFF
RKR
RSP
RF
RCA
SP
SPA
SNA
SD
TAW
WAN
Skor Siklus I
Pertemuan Pertemuan
1
II
Skor Siklus II
Pertemuan
1
Pertemuan
II
11
10
11
13
11
11
11
10
11
11
11
11
10
10
10
11
10
11
10
10
10
10
12
12
11
10
11
12
12
13
14
13
13
12
10
12
11
11
13
11
11
12
13
12
12
11
11
11
11
13
12
13
11
11
15
15
15
16
15
15
15
14
14
14
14
15
12
12
14
15
13
14
12
14
12
13
15
15
15
12
12
17
16
17
19
17
17
16
15
17
16
16
18
15
14
17
17
15
17
12
16
13
15
18
18
17
13
15
Rata-Rata Kelas
10,74
11,89
13,96
16,04
Persentase
54%
59%
70%
80%
Persentase Per Siklus
Kriteria
56,5%
75%
Cukup
Baik
259
Lampiran 51: Peningkatan Hasil Pengamatan Pengelolaan Guru
dari Siklus I ke Siklus II
Hasil Pengelolaan Guru dalam Pembelajaran IPS
Siklus I Siklus II
Skor
No
Indikator
Skor
Perte
Perte
Pertem
muan
muan
uan 2
2
1
3
3
4
4
2
3
4
4
2
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
2
2
3
3
Pertem
uan 1
Pendahuluan
1
Menyampaikan tujuan pembelajaran,
memotivasi siswa, dan melakukan
apersepsi.
Kegiatan Inti
Tahap 1: Membagi Kelompok
2
Membagi siswa dalam kelompok
yang heterogen.
3
Menjelaskan pokok-pokok materi
yang akan dipelajari.
Tahap 2: Membagi Subpokok
Bahasan
4
Membagikan subpokok bahasan
(komik) dan LKS pada tiap
kelompok.
Tahap 3: Diskusi Kelompok
5
Membimbing siswa dalam diskusi
kelompok.
Tahap 4: Keliling Kelompok
6
Membimbing siswa dalam keliling
kelompok (stay dan stray).
Tahap 5: Kembali Kekelompok
7
Membimbing siswa dalam
menyimpulkan hasil temuannya.
260
Tahap 6: Presentasi
8
Memberikan kesempatan pada siswa
3
3
4
4
2
3
3
3
1
2
2
4
Merencanakan tindak lanjut.
3
3
4
4
Jumlah Skor
27
31
37
41
untuk presentasi.
Kegiatan Penutup
9
Membimbing siswa untuk menarik
kesimpulan.
10
Melakukan evaluasi atas
pembelajaran yang telah terlaksana.
11
Skor Rata-Rata
Presentase
Persentase Rata-Rata
Kriteria
Kriteria Rata-Rata
29
61%
39
70%
65,5%
Cukup
Baik
Baik
84%
93%
88,5%
Baik
Sangat
Baik
Sangat Baik
Lampiran 52: Hasil Wawancara dengan Guru Setelah
Menggunakan Model Pembelajaran
261
HASIL WAWANCARA
DENGAN GURU KELAS IV SETELAH MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TWO STAY TWO STRAY (TS-TS)
Nama Guru
: Aah Masri’ah
Jabatan
: Guru Kelas IV SD 3 Jepangpakis
Tempat Wawancara : Kantor Guru
Peneliti
Waktu Wawancara
: Rabu, 14 Mei 2014
Pukul
: 10.30-10.45 WIB
: “Bagaimanakah pendapat Ibu setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif Two Stay Two Stray (TS-TS) berbantuan media komik?”
Ibu Aah : “Saya lihat, setelah penerapan model pembelajaran tersebut, siswa
lebih aktif dalam pembelajaran, siswa juga terlihat sangat
bersemangat ketika melakukan keliling kelompok, walaupun sedikit
gaduh”.
Peneliti
: “Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two
Stray (TS-TS) berbantuan media komik dapat meningkatkan hasil
belajar siswa?”
Ibu Aah : “Saya belum mengetahui akan hal itu, karena soal evaluasi yang
dikerjakan siswa belum anda nilai, akan tetapi aktivitas belajar siswa
sangat meningkat, hal tersebut terlihat dalam proses pembelajaran
yang telah terlaksana”.
Peneliti
: “Apakah terdapat kendala dalam penerapan model pembelajaran
kooperatif Two Stay Two Stray (TS-TS) berbantuan media komik
yang telah Ibu amati?”
Ibu Aah : “Kendalanya adalah siswa sedikit gaduh dan Anda kurang menguasai
kelas”.
Peneliti
: “Bagaimanakah aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif Two Stay Two Stray (TS-TS) berbantuan media komik?”
262
Ibu Aah : “Tadi sudah saya sebutkan, bahwa aktivitas belajar siswa meningkat,
siswa sangat antusias dalam pembelajaran, pada kegiatan diskusi
kelompok mereka terlihat bersemangat, apa lagi dalam kegiatan
keliling kelompok, mereka aktif dalam mengunjungi kelompokkelompok
lainnya
dan
berlomba-lomba
untuk
segara
menyelesaikannya”.
Simpulan:
Aktivitas belajar siswa menunjukkan suatu perubahan yang lebih baik,
setelah penerapan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray berbantuan
media komik, hal tersebut terbukti dari kegiatan siswa dalam mengikuti tahap
demi tahap proses pembelajaran seperti dalam diskusi kelompok, siswa sangat
aktif untuk menyelesaikan tugas kelompoknya. Siswa sangat bersemangat dalam
kegiatan keliling kelompok, mereka berlomba-lomba untuk segara menyelesaikan
setiap tugas kelompoknya.
Kudus, 13 Mei 2014
Anisa Litashofa Bastian
NIM. 201033295
Lampiran 53: Hasil Wawancara dengan Siswa Setelah
Menggunakan Model Pembelajaran
263
HASIL WAWANCARA
DENGAN SISWA KELAS IV SETELAH MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TWO STAY TWO STRAY (TS-TS)
Peneliti
Nama Siswa
: M. Ridwan Annas
Tempat wawancara
: Ruang kelas IV SD 3 Jepangpakis
Waktu Wawancara
: Rabu, 14 Mei 2014
Pukul
: 10.30-10.45 WIB
: “Apakah kamu senang dengan pembelajaran IPS pada materi masalahmasalah sosial menggunakan model pembelajaran kooperatif Two
Stay Two Stray (TS-TS) berbantuan media komik?”
Ridwan
: “Saya senang sekali bu, apa lagi saat kegiatan diskusi kelompok,
karena kelompok saya bisa kompak”.
Peneliti
: “Apakah kamu menjadi lebih paham dengan pembelajaran IPS pada
materi masalah-masalah sosial dengan model pembelajaran model
pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TS-TS) berbantuan
media komik?”
Ridwan
: “Ya bu, saya lebih paham dengan pembelajaran tersebut, karena ada
gambar contoh masalah dalam komik”.
Peneliti
: “Apakah sekarang kamu masih merasa kesulitan dalam memahami
materi masalah-masalah sosial?”
Ridwan
: “Tidak bu”.
Peneliti
: “Apakah sekarang kamu menjadi lebih bersemangat untuk
mempelajari IPS?”
Ridwan
: “Ya bu, sekarang saya suka dengan pelajaran IPS tapi yang sama
dengan pembelajarannya bu Anisa”.
Peneliti
: “Apa perbedaan yang kamu rasakan sebelum dan sesudah mempelajari
IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay
Two Stray (TS-TS) berbantuan media komik?”
Ridwan
: “Saya lebih paham bu”.
264
Simpulan:
Siswa merasa senang dan lebih paham dengan pembelajaran IPS dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TS-TS)
berbantuan media komik, hal tersebut karena terdapat diskusi kelompok dan
media komik dalam pembelajaran tersebut.
Kudus, 13 Mei 2014
Anisa Litashofa Bastian
NIM. 201033295
265
HASIL WAWANCARA
DENGAN SISWA KELAS IV SETELAH MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TWO STAY TWO STRAY (TS-TS)
Peneliti
Nama Siswa
: Dina Kusumawardani
Tempat wawancara
: Ruang kelas IV SD 3 Jepangpakis
Waktu Wawancara
: Rabu, 14 Mei 2014
Pukul
: 10.30-10.45 WIB
: “Apakah kamu senang dengan pembelajaran IPS pada materi masalahmasalah sosial menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two
Stray (TS-TS) berbantuan media komik?”
Dina
: “Ya bu, saya senang dengan pembelajaran tersebut karena ada
kegiatan keliling kelompok”.
Peneliti
: “Apakah kamu menjadi lebih paham dengan pembelajaran IPS pada materi
masalah-masalah sosial dengan model pembelajaran model pembelajaran
kooperatif Two Stay Two Stray (TS-TS) berbantuan media komik?”
Dina
: “Ya saya lebih paham dengan pembelajaran IPS bu, karena bu Anisa
menggunakan contoh dalam kehidupan sehari-hari”.
Peneliti
: “Apakah sekarang kamu masih merasa kesulitan dalam memahami
materi masalah-masalah sosial?”
Dina
: “Tidak bu, saya sudah paham dengan materi tersebut”.
Peneliti
: “Apakah sekarang kamu menjadi lebih bersemangat untuk
mempelajari IPS?”
Dina
: “Ya bu, saya lebih semangat karena dapat bintang dari bu Anisa”.
Peneliti
: “Apa perbedaan yang kamu rasakan sebelum dan sesudah mempelajari
IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay
Two Stray (TS-TS) berbantuan media komik?”
Dina
: “Saya lebih mengerti dengan pembelajaran IPS”.
266
Simpulan:
Siswa sangat senang, bersemangat dan lebih mengerti dengan pembelajaran
IPS setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray
(TS-TS) berbantuan media komik. Siswa senang dengan pembelajaran IPS karena
terdapat kegiatan keliling kelompok pada proses pembelajaran tersebut. Siswa
bersemangat karena ada bintang yang diberikan peneliti pada siswa atau
kelompok yang aktif. Siswa mengerti dengan materi tersebut, karena contoh
masalah sosial yang diberikan peneliti merupakan contoh dalam kehidupan seharihari.
Kudus, 13 Mei 2014
Anisa Litashofa Bastian
NIM. 201033295
Lampiran 54: Dokumentasi Proses Pembelajaran
dari Siklus I samapai Siklus II
DOKUMENTASI PROSES PEMBELAJARAN IPS
PADA SISWA KELAS IV SD 3 JEPANGPAKIS
TAHUN AJARAN 2013/2014
(1) Proses Pembelajaran Pada Pertemuan 1 Siklus I
Gambar 4.1 Guru Menyampaikan Tujuan
Pembelajaran
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.2 Guru Membagi Kelompok
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.3 Siswa Bergabung dengan Anggota
Kelompok
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.4 Siswa Membaca dan Memahami
Komik
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.5 Guru Membagi LKS
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.6 Siswa Diskusi Kelompok
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
267
268
Gambar 4.7 Guru Membimbing Diskusi
Kelompok
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.8 Siswa Berkeliling Kelompok
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.9 Siswa Kembali Kekelompoknya
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.10 Kelompok 4 Presentasi
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
(2) Proses Pembelajaran Pada Pertemuan 2 Siklus I
Gambar 4.11 Siswa Membaca dan Memahami
Komik
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.12 Guru Membagikan LKS pada Tiap
Kelompok
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.13 Siswa Berdiskusi Kelompok
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.14 Guru Membimbing Diskusi
Kelompok
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
269
Gambar 4.15 Siswa Berkeliling Kelompok
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.16 Siswa Kembali Kekelompoknya
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.17 Kelompok 7 Presentasi
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.18 Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
(3) Proses Pembelajaran Pada Pertemuan 1 Siklus II
Gambar 4.19 Siswa dan Guru Bernyanyi Bersama
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.20 Guru Menyampaikan Tujuan
Pembelajaran
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.21 Siswa Mengamati Penjelasan Guru
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.22 Siswa Membaca dan Memahami
Komik
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
270
Gambar 4.23 Guru Membagi LKS
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.24 Guru Menjelaskan Cara
Mengerjakan LKS pada Siswa
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.25 Siswa Diskusi Kelompok
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.26 Guru Memberikan Bintang pada
Siswa yang Aktif
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.27 Siswa Berkeliling Kelompok
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.28 Siswa Kembali Kekelompoknya
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.29 Guru Membimbing Diskusi Hasil
Temuan
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.30 Kelompok 5 Presentasi
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
271
(4) Proses Pembelajaran Pada Pertemuan 2 Siklus II
Gambar 4.31 Guru Menyiapkan Perangkat
Pembelajaran
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.32 Siswa dan Guru Bernyanyi Bersama
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.33 Guru Menyampaikan Tujuan
Pembelajaran
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.34 Siswa Mengamati Penjelasan dari
Guru
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.35 Siswa Membaca dan Memahami
Komik
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.36 Guru Membagi LKS pada Siswa
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.37 Guru Membimbing Diskusi Kelompok
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
272
Gambar 4.38 Guru Membimbing Siswa dalam
Keliling Kelompok
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.39 Siswa Kembali Kekelompok
Semula
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.30 Kelompok 3 dan Kelompok 6 Presentasi
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.31 Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.32 Guru Memberikan Penghargaan
pada Kelompok yang Mendapatkan
Bintang Terbanyak
(Sumber Dokumentasi Peneliti)
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
Lampiran 56: Surat Permohonan Izin Penelitian
285
286
Lampiran 57: Surat Keterangan dari SD
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KUDUS
UPT PENDIDIKAN KECAMATAN JATI
SD 3 JEPANGPAKIS
Alamat: Jl. Kyai Maja No. 56 Ds. Jepangpakis
Kec. Jati Kab. Kudus 59342 Telp. 0291 4251130
SURAT KETERANGAN
No. :
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SD 3 Jepangpakis Jati Kudus,
dengan ini menerangkan bahwa:
Nama
: Anisa Litashofa Bastian
NIM
: 201033295
Semester
: VIII (delapan)
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas
: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muria Kudus
Telah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), pada siswa kelas
IV SD 3 Jepangpakis Jati Kudus dalam rangka penulisan skripsi berjudul:
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
TWO
STAY
TWO
STRAY
BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS IV SD 3
JEPANGPAKIS KECAMATAN JATI KEBUPATEN KUDUS TAHUN
PELAJARAN 2013/2014.
Demikian surat
keterangan ini
dipergunakan sebagaimana mestinya.
dibuat, selanjutnya
untuk dapat
287
Lampiran 58: Surat Pernyataan
YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS MURIA KUDUS
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Kampus UMK Gondangmanis Bae Kudus PO. Box 53 Phone/Fax. 0291-438229
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
nama
: Anisa Litashofa Bastian
NIM
: 201033295
program studi
: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
judul skripsi
:Peningkatan
hasil
belajar
IPS
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray pada siswa kelas
IV SD 3 Jepangpakis Kecamatan Jati Kabupaten Kudus tahun
pelajaran 2013/2014
menyatakan bahwa skripsi ini berjudul Peningkatan hasil belajar IPS
menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray pada siswa
kelas IV SD 3 Jepangpakis Kecamatan Jati Kabupaten Kudus tahun pelajaran
2013/2014 ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis
orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang
terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Apabila ternyata pernyataan ini terbukti tidak benar, maka sepenuhnyamenjadi
tanggung jawab saya sendiri selaku penulis skripsi.
Lampiran 59: Surat Keterangan Selesai Bimbingan
288
YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS MURIA KUDUS
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Kampus UMK Gondangmanis Bae Kudus PO. Box 53 Phone/Fax. 0291-438229
KETERANGAN SELESAI BIMBINGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
nama
: Dr. Sri Utaminingsih, M.Pd
NIS
: 0610701000001218
jabatan
: Pembimbing I
nama
: Erik Aditia Ismaya, S.Pd, M.A
NIDN
: 0623038604
jabatan
: Pembimbing II
menerangkan bahwa
nama
: Anisa Litashofa Bastian
NIM/Semester
: 201033295/VIII
program studi
: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
telah menyelesaikan bimbingan skripsi dengan judul:
Peningkatan hasil belajar IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif Two
Stay Two Stray pada siswa kelas IV SD 3 Jepangpakis Kecamatan Jati Kabupaten
Kudus tahun pelajaran 2013/2014.
Demikian surat keterangan ini dibuat sebagai syarat untuk mengajukan
permohonan ujian terakhir.
Lampiran 60: Surat Permohonan Ujian Skripsi
289
YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS MURIA KUDUS
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Kampus UMK Gondangmanis Bae Kudus PO. Box 53 Phone/Fax. 0291-438229
PERMOHONAN UJIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
nama
: Anisa Litashofa Bastian
NIM/Semester
: 201033295/VIII
program studi
: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
mengajukan permohonan menempuh ujian skripsi.
Bersama ini kami lampirkan hal-hal sebagai berikut.
1. Surat pernyataan mahasiswa tentang orisinilitas skripsi.
2. Surat keterangan selesai bimbingan skripsi.
3. Naskah skripsi 4 eksemplar.
4. Tanda bukti pembayaran biaya bimbingan dan ujian skripsi.
5. Transkip nilai yang telah lulus dengan IPK minimal 3,0.
Lampiran 61: Berita Acara Bimbingan
290
291
292
Lampiran 62: Daftar Riwayat Hidup
293
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Anisa Litashofa Bastian dilahirkan di Kudus pada
tanggal 8 Juli 1992 dari Bapak Abdul Basir dan Ibu
Sulistianti. Peneliti merupakan anak kelima dari lima
bersaudara. Alamat rumah peneliti di Desa Kajeksan RT 04
RW 02 No.92 A Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
Peneliti menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Nawa Kartika lulus
pada tahun 2004, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP 1 Gebog dan lulus
pada tahun 2007. Peneliti kemudian melanjutkan pendidikan di SMA 1 Gebog dan
lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, peneliti melanjutkan studi di perguruan
tinggi dengan mengambil Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muria Kudus.
Selama menuntut ilmu di perguruan tinggi, peneliti merupakan mahasiswa
aktif dan tercatat sebagai anggota dari teater Tiga Koma, anggota dari
ekstrakurikuler tari yang diadakan HIMA PGSD. Peneliti juga pernah tergabung
dalam Kelompok Studi Wacana IPS PGSD UMK.
Peneliti telah melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dari
bulan Agustus sampai Oktober 2013 di SD 1 Mlati Kidul. Peneliti juga telah
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada bulan November sampai bulan
Desember 2013 di Desa Gemiring Lor Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara.
Sejak kuliah semester VII, peneliti mulai mengajar di bimbingan belajar
Bintang sebagai tentor SD kelas II untuk menunjang studi. Pada tahun 2014,
peneliti mengikuti pelatihan membatik di Pekalongan selama 10 hari.
294
Download