ISOLASI BAKTERI PENGHASIL EKSOENZIM DARI TANAH Wittri Djasmasari dan AriefFuad Akademi Kimia Analisis Bogor ABSTRACT The aim of this research was to obtain the bacteria that can produce extracellular enzyme (amylase, protease, and lipase) qualitatively. A total of JJ bacteria were isolated from soil of around of AKA Bogor campus. Among the JJ only 4 (namely A2, BJ, DJ & D2) produce amylase & protease enzyme. Isolate of A2 have the highest amylolytic & proteolytic index at 30° C and 50° C & identified as Bacillus laterosporus. Key word: extracelluler enzyme, amylase, protease, lipase, soil bacteria PENDAHULUAN Keragaman mikrob biokimiawi membuat jasad renik ini Tanah secara umum tersusun berpotensi sebagai sumber berbagai oleh senyawa anorganik, udara, dan air jenis enzim Beberapa faktor yang dapat serta yang dijadikan sebagai pertimbangan dalam berbentuk j asad hidup yang secara memilih mikrob sebagai sumber enzim umum terdiri dari mikrob. Kandungan adalah dan jenis produktivitas yang tinggi, sifat dapat mengandung bagian mikrob yang ditemukan kemudahan dalam tanah tergantung pada j enis diubah tanah. menguntungkan, Faktor yang mempengaruhi ke arah pertumbuhan, yang lebih pengetahuan yang jenis dan keragaman mikrob adalah meningkat mengenai teknik fermentasi, komposisi tanah, pH, kelembaban, dan mutasi, kedalaman (Suhartono, 1989). tanah. Mikrob tanah sebagian besar terdiri dari bakteri, fungi, dan mikroalga (Waluyo, 2008). Bacillus dan anggota famili dan Mikrob kira-kira -w~. rekayasa genetik mengandung sampai 2000 biokatalisator - 3000 enzim jerus yang enterobacteriaceae merupakan bakteri mengkatalisis yang umum ditemukan dalam tanah Diantara sekian ribu enzim mikrob (Sunatmo, 2009). yang diketahui hanya kurang lebih 20 reaksi biokimiawi. yang menunjukkan arti komersial. WARTA AKAB, No 25, JULI 2011 11 Eksoenzim .ekstraseluler atau adalah enzim enzlm yang protease, dan lipase). Selain itu, isolat yang diperoleh diekskresikan melalui dinding sel dan dikoleksi berfungsi di luar sel. praktikum eksoenzim adalah Fungsi utama melangsungkan dapat untuk disimpan digunakan Mikrobiologi / dalam di AKA Bogor. perubahan-perubahan seperlunya pada nutrien di sekitarnya sehingga memungkinkan nutrien tersebut memasuki sel. Misalnya, amilase menguraikan pati menjadi unit-unit gula yang lebih keeil (pelezar & Chan, 1986). Kebanyakan enzim industrial yang bersifat stabil adalah bersifat ekstraseluler. Enzim-enzim seperti amilase, lipase dan protease seeara alamiah telah bersifat relatif tahan lingkungan yang mungkin bersifat proteolitik. (Suhartono, 1989). BAHAN DAN METODE Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : sampel tanah yang diambil dari kampus AKA Bogor, larutan garam fisiologis (NaCI 0,85%), media Plate Count Agar (PCA), Nutrient Agar (NA), soluble starch, skim milk, minyak indikator phenol zaitun steril, dan kristal digunakan dalam red, Iodium. AIat yang penelitian ini adalah: shaker inkubator, Tuj uan Penelitian mikroskop, eawan petri, labu untuk erlenmeyer, tabung reaksi, pipet mohr, mengisolasi bakteri yang berpotensi pipet mikro I ml dan tipnya, penggaris menghasilkan dan alat tulis. Penelitian rni bertujuan eksoenzim (amilase, protease, dan lipase) dari tanah di sekitar kampus AKA Bogor .. Metode Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bermanfaat tentang informasi potensi yan~. bakteri Bakteri diisolasi dari tanah yang diambil dari sekitar kampus AKA Bogor (pada 5 titik pengambilan yang diisolasi dari tanah di sekitar sampel pada kedalaman ± 20 cm) kampus dengan AKA menghasilkan 12 Bogor eksoenzim dalam (amilase, eara dieawankan pengeneeran dalam media WARTAAKAB, No 25, JULI 2011 dan PCA. Setelah diinkubasi selama 2 x 24 jam 30°Cselama diamati koloni yang tumbuh. Macam koloni yang tumbuh. koloni yang berbeda Isolat-isolat yang diperoleh diuji kemampuannya eksoenzim lipase) dalam dilakukan menghasilkan (amilase, secara protease, dan kualitatif Pengujian menggunakan media yang mengandung substrat enzim diukur dan transparan mengelilingi rnasing-masing diameter (zona hidrolisis) koloni Kolonilbiakan diinokulasikan pada media NA miring. bakteri 24-48 jam. yang menunjukkan perbedaan (warna, sebagainya) diinokulasikan tepian, 30°C selama 24-48 jam. murm biakan tersebut dalam enzim protease, amilase, yang juga suhu Selanjutnya kemampuannya secara kualitatif dan ke media agar miring dan diinkubasi pada zona umtuk Lalu diamati diuji menghasilkan dan lipase Selain itu dilakukan identifikasi pada semua isolat yang diuji secara konvensional. isolat penghasil amilase dan protease, sedangkan untuk isolat penghasillipase diamati media terjadinya yang perubahan ditumbuhi warna koloni Pengujian Aktivitas secara Kualitatif Isolat bakteri diinokulasikan dari warna merah menjadi kuning. Enzim Amilase dalam media agar-patio ke Kemudian diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 30°C. Setelah itu diberi kristal iodium Isolasi Bakteri Sebanyak sampel tanah 109 dimasukkan ke dalam 90 ml NaCI fisiologi (0,85%). larutan Kemudian pada tutup cawan dan ditempatkan alas cawan yang berisi atasnya selama dikocok di atas shaker selama ± 2 jam. Kemudian Setelah itu dibuat pengenceran transparan 4 10 . dari sampai Sebanyak masing-masing pengenceran 102 sampai 1 mL 104 menandakan -....media isolat beberapa diamati di sekitar enzim masing duplo). Kemudian media peA Kemudian dituang sebanyak transparan yang dihasilkan. masing cawan 12-15 dan mL pada diukur yang pati pada amilase dihasilkan oleh zona bakteri dipipet ke dalam cawan petri (masing- di menit. adanya dihidrolisisnya oleh bakteri bakteri diameter yang tersebut. zona dihomogenkan. Setelah membeku diinkubasi pada suhu W ARTA AKAB, No 25, JULI2011 13 Pengujian Aktivitas Enzim Protease secara Kualitatif Tsolat bakteri diinokulasikan dalam media agar-susu. ke Kemudian di kampus AKA Bogor, yaitu A (tanah di sekitar GOR), B (tanah di samping laboratorium instumentasi), (tanah di samping C laboratorium diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu bahasa), 30°C. Setelah itu diamati adanya zona depan/gerbang transparan di samping gedung kompetensi). Hasil identifikasi dapat di menandakan sekitar dihidrolisisnya pada media oleh dihasilkan bakteri protein enzim protease yang oleh Kemudian yang bakteri diukur zona transparan yang dihasilkan. bakteri Enzim mengandung Kemudian diinkubasi pada suhu 30°C. terjadinya yang menjadi selama dihidrolisisnya red. 3 hari Setelah itu diamati warna bakteri kuning, ke zaitun yang phenol perubahan ditumbuhi Lipase diinokulasikan indikator yang minyak halaman kampus), dan E (tanah 11 isolat tersebut Tabel 1. Isolat - isolat Bakteri dari Sampel Tanah di Sekitar Kampus AKA Bogor 1. dalam media agar-minyak di dilihat pada Tabell. No. lsolat (tanah tersebut. diameter Pengujian Aktivitas secara Kualitatif D dari media merah Kode Isolat Jenis Hasi! Identifikasi Gram Al Positif Bacillus coagulans 2. A2 Positif Bacillus laterosporus 3. BI Negatif Enterobacter sp 4. B2 Negatif Enterobacter sp 4. B3 Positif Bacillus pantothenticus 6. Cl Negatif Enterobacter aerogenes 7. C2 Negatif Erwinia carotovora 8. DI Positif Bacillus sp 9. D2 Positif Bacillus circulans 10. El Negatif Enterobacter cloaceae 11 E2 Positif Bacillus laterosporus menandakan zaitun dalam media oleh enzim lipase. Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 11 isolat yang diisolasi merupakan jenis bakteri yang ditemukan di tanah, yaitu BASIL DAN PEMBABASAN Isolasi Bakteri Penghasil Eksoenzim Sebanyak 11 isolat bakteri dapat diisolasi dari sampel tanah di sekitar kampus AKA Bogor. Sampel _~. spesies dari Bacillus dan Enterobacter. Menurut Sunatmo (2009) Bacillus dan anggota famili merupakan enterobacteriaceae bakteri yang umum ditemukan dalam tanah. tanah diambil dari lima (5) titik lokasi 14 WARTAAKAB, No 25, JULI 2011 Pengujian Aktivitas Enzim Amilase secara Kualitatif Pengujian aktivitas amilase secara kualitatif dengan mengamati terang/transparan amilolitik dan pada 50°C, suhu inkubasi sedangkan dilakukan suhu inlrubasi. 30°C dan pada suhu adanya zona 50°C tidak tumbuh (contoh isolat yang menghasilkan zona terang tidak menghasilkan agar pati setelah diinkubasi selama 2 x dilihat pada Gambar 24 jam. Aktivitas enzim amilase secara yang lrualitatif laterosporus indeks dihitung dengan diameter zona terang koloni sebagai nilai amilolitik. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabe12. ~- 30°C At sebagai memiliki nilai Bacillus indeks suhu 30°C maupun dibandingkan tiga Anindyawati telah memproduksi pada suhu 50°C isolat lainnya. et al. (2010), diketahui mampu enzim pendegradasi pati mentah. Suhu'" Isolat ---- ... Aktivitas secara 1) . Isolat A2, amilolitik yang paling tinggi baik pada Menurut 2. Hasil Pengujian Enzim Amilase Kualitatif dan yang zona terang dapat diidentifikasi Bacillus Tabel D1 memiliki indeks amilolitik hanya pada diberi uap kristal yodium pada media dengan diameter isolat enzim di sekitar koloni yang membandingkan 30°C' - 50°C - 1,85 1,82 - A1 Bl 1,60 1,77 B2 B3 Cl C2 Tidak tumbuh 01 1,67 02 1,26 1,67 El E2 -. .. Keterangan: .•.nilai. indeksamilohtik(diameter ~~. zonaterang : diameterkoloni) Gambar - : basil negatif(tidakada zona) - - indeks 1. Isolat Bakteri yang Menghasilkan Zona Terang (01) dan Isolat Bakteri yang Tidak Menghasilkan Zona Terang (C 1) pada Pengujian Aktivitas Enzim Amilase secara Kualitatif WARTA AKAB, No 25, JULI 2011 15 Tabel 2 menunjukkan bahwa isolat A2, B 1, dan D2 memiliki nilai Pengujian Aktivitas Enzim Protease secara Kualitatif Pengujian aktivitas protease secara kualitatif dengan mengamati terang/transparan media indeks 30°C, sedangkan enzim nilai indeks dilakukan suhu 50°C adanya zona susu skim protease dihitung secara dengan suhu hanya pada isolat zona terang yang dan yang zona terang dapat dilihat pada Garnbar 2). diinkubasi selama 2 x 24 jam. Aktivitas enzim pada isolat B2 memiliki (contoh tidak menghasilkan setelah hanya proteolitik menghasilkan di sekitar koloni pada agar proteolitik Isolat A2, yang diidentifikasi sebagai Bacillus laterosporus memiliki kualitatif membandingkan nilai indeks proteolitik yang paling diameter zona dengan diameter koloni tinggi baik pada suhu 30°C maupun sebagai nilai indeks proteolitik. pada suhu 50°C dibandingkan Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel isolat lainnya. 3. Hasil Pengujian Aktivitas Enzim Protease secara Kualitatif r------- Isolat Suhu* 30°C Al ----- A2 .. -"-- - _._-BI - 50°C - - 1,67 1,44 1,63 1,40 1,17 Tidak tumbuh Tidak tumbuh B2 B3 -1,24 Cl C2 Tidak tumbuh D1 1,18 D2 1,20 Tidak turnbuh El E2 .. .. Keterangan: *nihumdeksproteohtik(diameter zonaterang : diameterkoloni) -~.. - : basilnegatif (tidakada zona) f---- - Gambar - Tabel 3 menunjukkan bahwa 2. IsoIat Bakteri yang Menghasilkan Zona Terang (B1) dan Isolat Bakteri yang Tidak Menghasilkan Zona Terang (AI) pada Pengujian Aktivitas Enzim Protease secara Kualitatif Pengujian Aktivitas Enzim Lipase secara Kualitatif isolat A2 dan B 1 memiliki nilai indeks Pengujian aktivitas enzim lipase proteolitik pada suhu 30°C dan 50°C. Isolat B3, Dl dan D2 memiliki nilai 16 secara kualitatif dilakukan dengan WARTA AKAB, No 25, JULI 2011 mengamati terjadinya perubahan warna sebelum inokulasi dengan media yang media telah diinokulasi yang merah ditumbuhi menjadi menandakan bakteri kuning, yang dihidrolisisnya lemak bakteri dapat dilihat pada Gambar 3). Hal ini menunjukkan bahwa semua isolat tidak memiliki zaitun yang aktivitas enzim lipase pada suhu 30°e. indikator phenol red oleh Pada suhu 500e hampir semua isolat dalam media agar-minyak mengandung dari enzim lipase setelah diinkubasi selama menunjukkan 3 x 24 jam. Gambar 3 menunjukkan kecuali isolat AI, perbandingan dapat warna awal media tidak ada pertumbuhan, tumbuh, B 1 dan E2 yang tetapi menunjukkan sebelum inokulasi dengan media yang hasil yang negatif karena tidak terjadi telah perubahan diinokulasi bakteri. Hasil menjadi pengujian dapat dilihat pada Tabel4. warna kuning. media dari merah Ko et al (2005) menyatakan bahwa secara umum hanya Tabel 4. Hasil Pengujian Enzim Lipase Kualitatif Aktivitas secara sedikit sekali menghasilkan bakteri enzim tanah lipase yang dan penghasil lipase yang umum diketahui - Isolat -_ Suhu* ... - .. - Al ----_. A2 __ --_.E2 B1 __ --_. __ . Cl C2 1----- 50°C - - - . _ .. Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak - .. ~l 02 El E2 - Keterangan: adalah aktinomisetes dan fungi. Tidak tumbuh - Bl.- . 30°C tumbuh tumbuh tumbuh tumbuh tumbuh tumbuh tumbuh - *Pengamatan perubahan warna merah ke kuning - : basil negatif Tabel 4 menunjukkan terjadinya media dari Gambar bahwa semua isolat menunjukkan hasil negatif (tidak terjadi warna perubahan media dari 3. Media yang Belum Diinokulasi Bakteri (K) dan Media yang Telah Diinokulasi Bakteri pada Pengujian Aktivitas Enzim Lipase secara Kualitatif merah menjadi kuning) pada suhu 300e (Perbandingan warna awal media WART A AKAB, No 25, JULI 2011 17 Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa isolat dan A2 enzim B1 mampu amilase dan menghasilkan protease 3. Hasil identifikasi isolat menghasilkan amilase dan protease pada suhu 30°C. enzim secara kualitatif Isolat bakteri A2 memiliki indeks amilolitik dan indeks proteolitik paling tinggi, baik pada suhu 30°C maupun suhu 50°C. SIMPULAN Berdasarkan dapat disimpulkan Terdapat hasil penelitian : 4 bakteri (empat) yang menghasilkan dan protease enzim isolat DAFTAR PUSTAKA A2 Anindyawati, T., E. Sukara, N. Sumiasri, & R. Meliawati. 2010. Produksi clan Tekno Ekonomi Amilase untuk Menunjang Industri Dalam Negeri. ww.w.gQQgl~-,.~.Q1n. Ko, W. H, L. T. Wang dan P. 1. Ann. 2005. A Simple Method for Detection of Lipolytic Microorganisms in Soils. Soil Biology & Biochemistry 37:597-599. Pelczar Jr, M. 1. & E. C. S Chan. 1986. Dasar-ciasar Mikrobiologi 1. Penerjemah R. S. Hadioetomo dkk. VI-Press. Jakarta mampu amilase Suhartono, M. T. 1989. Enzim clan Bioteknologi. PAU IPB. Bogor Sunatmo, T. T. 2009. Mikrobiologi Esensial. Penerbit Ardy Agency. Jakarta Waluyo, L. 2008. Teknik Metode Dasar dalam Mikrobiologi. UMM Press. Malang secara kualitatif, yaitu isolat A2, B 1, D 1 dan D2 2. Isolat merniliki indeks amilolitik dan indeks proteolitik paling tinggi pada suhu 30°C dan 50°C 18 bakteri secara 50°C, sedangkan isolat bakteri Dl dan mampu tergolong Bacillus laterosporus kualitatif pada suhu 30°C maupun suhu D2 A2 menunjukkan WARTA AKAB, No 25, JULI 2011