1 press release acara penyerahan sertifikat sistem manajemen mutu

advertisement
PRESS RELEASE
ACARA PENYERAHAN SERTIFIKAT SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2008, PERESMIAN DATA CENTER DAN LAUNCHING SISTEM
RKPD ONLINE, SIPPE (SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN,
PENGENDALIAN DAN EVALUASI), SIMANJA (SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN JALAN) DAN BANK DATA ONLINE
(Hari Kamis tanggal 08 Desember 2014)
Tantangan global yang dihadapi dunia baik sektor pemerintah
maupun
swasta,
mau
tidak
mau
menuntut
semua
pihak
untuk
mempersiapkan diri agar mampu survive dalam menghadapi kondisi
tersebut. Peningkatan mutu produk dan jasa yang ditawarkan pun menjadi
isu utama. Untuk mencapainya tiada pilihan lain kecuali melakukan
standarisasi manajemen organisasi khususnya standarisasi dalam sistem
manajemen mutu. Untuk itu, suatu lembaga baik pemerintah maupun
swasta perlu menyiapkan kerangka sistem manajemen mutu lembaganya ke
arah yang diinginkan sesuai dengan apa yang diharapkan dari pelanggan
atau mitra kerja lembaga tersebut.
Bagi lembaga pemerintah, Undang-Undang RI Nomor 25 tahun 2009
tentang Pelayanan Publik dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 7 Tahun 2010 tentang
Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik pun telah mengamanatkan
perlunya upaya pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintahan. Diperlukan suatu sistem pengelolaan yang
apabila diterapkan, secara bertahap dapat mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik yang dicirikan dengan sistem birokrasi yang
sederhana, inovatif dan sepenuhnya berorientasi pada pelayanan publik
sesuai standar nasional maupun internasional.
Sistem inilah yang pada
akhirnya diharapkan akan menciptakan clean government and good
governance.
1
Sehubungan dengan hal tersebut Bappeda sebagai salah satu unit
kerja pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor telah
melakukan
langkah
terobosan
dengan
menerapkan
sebuah
sistem
manajemen mutu yang berstandar internasional yang berorientasi proses
dan “customer focus” yang disebut Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO
9001:2008. Melalui proses yang sangat ketat dimulai dengan tahap persiapan
sistem internal dan penilaian audit penerapan SMM ISO 9001:2008, pada
bulan Desember tahun 2014 Bappeda Kabupaten Bogor berhasil memperoleh
Sertifikat
Sistem
Manajemen
Mutu
ISO
9001:2008
untuk
lingkup
Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Sebagai tindak lanjut komitmen Bappeda dalam penerapan SMM ISO
dan peningkatan kualitas pelayanan maka Bappeda pun secara bertahap
membangun sebuah pusat pelayanan data yang dinamakan sebagai Data
Center Bappeda. Data Center ini adalah sebuah pusat pelayanan data di
mana Bappeda menghimpun berbagai data sektoral agar dapat diakses dan
dimanfaatkan tidak hanya oleh SKPD tapi juga oleh publik. Harapannya,
dengan adanya Data Center ini maka tidak akan ditemui lagi permasalahan
yang selama ini dikeluhkan berkaitan dengan data mulai dari kelengkapan,
keseragaman sampai kemudahan dalam mengaksesnya.
Tidak hanya itu, seiring dengan perkembangan teknologi informasi,
Bappeda pun telah dan sedang mengembangkan beberapa sistem informasi
yang dibangun untuk membantu Perencana Bappeda dalam melakukan
identifikasi permasalahan secara akurat dan menyusun rumusan kebijakan
yang tepat sebagai bahan dalam penyusunan dokumen perencanaan, baik
jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Beberapa Sistem
informasi yang dibangun adalah sebagai berikut:
1. RKPD Online
Sistem ini dibangun untuk menjawab kebutuhan Bappeda akan
suatu sistem yang dapat mewujudkan perencanaan yang dapat:
–
mewujudkan koordinasi antar pemangku kepentingan pembangunan
2
–
menjamin
terciptanya
integrasi,
sinkronisasi,
dan
sinergi
antar
desa/kelurahan, kecamatan, OPD maupun Bappeda sebagai koordinator
–
menjamin
keterkaitan
dan
konsistensi
antara
perencanaan,
penganggaran pelaksanaan dan pengawasan
–
mengoptimalkan partisipasi masyarakat
–
menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan.
Beberapa keunggulan dari penggunaan Sistem RKPD Online adalah
sebagai berikut:
–
Satu pintu : Interaksi perencanaan dalam satu pintu, baik eksternal
maupun internal
–
Pencatatan permanen : Penyimpanan data yang terpadu, terstruktur dan
terpusat di dalam sistem secara permanen dan dapat dilihat sejarah
pergerakan data tersebut
–
Real time : Pengajuan usulan
dan pengolahan data dapat dilakukan
setiap saat 24 jam sehari, 7 hari seminggu
–
Transparansi data : Semua data dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan tahapan dan menghasikan data untuk Dokumen Rencana Kerja
Pemerintah Daerah
Sistem RKPD Online sudah dilakukan uji coba dan sosialisasi kepada
seluruh SKPD dan sudah bisa operasional per 1 Januari 2015.
2. Sistem Informasi Pemantauan, Pengendalian dan Evaluasi (SIPPE)
SIPPE disebut juga sebagai e-Planning dibangun sebagai sebuah
sistem perencanaan dan monitoring berbasis WEB yang terintegrasi mulai
dari penyusunan RPJMD, RENSTRA dan RKPD-RENJA SKPD sampai pada
tahapan monitoring, pengendalian dan evaluasi untuk setiap program dan
kegiatan. Sistem e-Planning juga menyediakan Tool analisis akademik yang
dapat dipertanggungjawabkan tentang target makro dan proyeksi indikator
makro ekonomi, sosial yang menjadi target dan sasaran didalam RPJMD
Kabupaten/Kota.
3
Di dalam sistem e-Planning, selain memuat proses penyusunan
RPJMD, juga memberikan Tool Analisis Modelling yang berguna untuk
mengetahui target dan indikator sasaran RPJMD dalam konteks makro.
Kegunaan lain yang sangat penting adalah:
–
Memudahkan dalam menyusun secara berkala rencana baik jangka
menengah maupun jangka pendek (RPJMD-RENSTRA, RKPD-RENJA
SKPD).
–
Memudahkan
dalam
penyusunan
pelaporan
secara
berkala
pembangunan daerah (LKPJ akhir tahun, LKPJ akhir masa jabatan dan
LPPD )
–
Memudahkan dalam menyusun secara berkala laporan Evaluasi Kinerja
SKPD dan Kinerja daerah, dengan range waktu triwulanan, tahunan dan
lima tahunan.
3. Sistem Informasi Manajemen Jalan (SIMANJA)
Hingga saat ini tercatat 458 ruas jalan kabupaten dan ratusan jalan
lain dengan status jalan desa, jalan provinsi dan jalan nasional. Pencatatan
data ruas jalan, data hasil survey kondisi jalan dan kegiatan penanganan
jalan masih dilakukan secara manual sehingga evaluasi dan analisis kegiatan
pengelolaan jalan menjadi proses yang rumit. Oleh karena itu diperlukan
suatu sistem atau database ruas jalan dan manajemen pengelolaan jalan
yang terintegrasi.
Maka dibuatlah Sistem Informasi Manajemen Jalan
disingkat SIMANJA.
SIMANJA merupakan aplikasi berbasis web yang dirancang sebagai
perangkat atau tools untuk mempermudah identifikasi, perencanaan
kegiatan dan alat evaluasi bagi pelaksanaan kegiatan terkait penanganan
jalan di Kabupaten Bogor. Ada pun keunggulan dari sistem informasi ini
adalah
–
Client-Server: Database SIMANJA tersentralisasi sehingga memudahkan
integrasi data dan laporan serta pemeliharaan data.
–
Multi-User: SIMANJA dapat diakses oleh banyak pengguna sekaligus
dalam waktu bersamaan.
4
–
Web-Based: SIMANJA dapat diakses pengguna dimana saja asalkan
terhubung ke dalam jaringan SIMANJA baik melalui LAN maupun
internet.
–
Realtime Report: Laporan yang dihasilkan oleh SIMANJA dapat dilihat
saat itu juga.
4. BANK DATA Online
Kurangnya kemampuan untuk mengumpulkan serta mengolah datadata perencanaan pembangunan serta kurangnya akses data berkenaan
dengan perencanaan pembangunan. Perlu disusun suatu basis data pokok
yang berisikan informasi-informasi aktual sebagai dasar penyusunan
perencanaan pembangunan daerah untuk mengolah dan menyajikan data
dan informasi yang dapat mendukung terwujudnya perencanaan yang baik,
sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayah Kabupaten Bogor.
Sistem Informasi Bank Data Perencanaan Pembangunan Daerah telah
berhasil dibangun dengan mengakomodir kebutuhan akan bank data yang
berisi data-data pokok berkenaan dengan perencanaan pembangunan
daerah. Sistem yang dibangun dapat dipergunakan untuk mengelola datadata perencanaan pembangunan daerah yang dikelompokkan dalam empat
bagian, yaitu:
–
Bagian I : memuat Data Umum Kondisi Geografis, Pemerintahan dan
Demografis serta Indikator Kinerja Makro.
–
Bagian II : memuat Data pendukung Indikator Kinerja Kunci (IKK)
Berdasarkan 3 (tiga) Aspek Penetapan Indikator Kinerja Daerah, yaitu (1)
Aspek Kesejahteraan Masyarakat; (2) Aspek Pelayanan Umum; dan (3)
Aspek Daya Saing Daerah.
–
Bagian III : memuat Data Pendukung Indikator Kinerja Utama menurut
Bidang Urusan.
Apa yang sudah diraih dan dibangun oleh Bappeda Kabupaten Bogor
bukanlah tujuan akhir tetapi justru menjadi langkah awal untuk menjamin
konsistensi mutu pelayanannya dan perbaikan secara terus-menerus
(continuous improvement). Beberapa rencana pengembangan sudah kami
5
susun dan akan dilaksanakan di Tahun 2015 ini, antara lain penambahan
ruang lingkup penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008,
pembuatan sistem informasi untuk aplikasi yang lain selain pengembangan
dan penyempurnaan sistem informasi yang sudah ada.
Langkah ini
dilakukan tidak hanya sekedar memenuhi amanat Undang-Undang tapi
diyakini pula akan memberikan kontribusi yang besar terhadap pencapaian
visi “Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia”.
Semoga dengan rahmat Allah SWT, melalui Sertifikat Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 ini dan segala fasilitas yang sudah
dibangun bersama sistem pendukungnya, Bappeda Kabupaten Bogor dapat
menjadi unit kerja terdepan yang mempunyai performance, konsistensi dan
komitmen sesuai Standar Mutu Internasional dalam pelayanan publik
sehingga dapat menjadikan Bappeda sebagai instansi terbaik dalam
pelaksanaan kinerjanya dan seluruh kerja keras kami dicatat sebagai amal
sholeh oleh Allah SWT. Amin Ya Robbal ‘Alamin.
6
Download