77 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.8 No.1, April 2015, 77 - 84 RIWAYAT RADANG GUSI PADA IBU HAMIL DENGAN RISIKO KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKIT WILAYAH KOTA BANDA ACEH GINGIVITIS HISTORY OF PREGNANT WOMEN WITH RISK OCCURRENCE OF LOW BIRTH WEIGHT BABIES (LBW) CITY REGIONAL HOSPITAL IN BANDA ACEH Magfirah*, Juliastuti**, Fitriana*** Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Aceh [email protected] Abstrak: BBLR merupakan salah satu penyebab angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada neonatus. Menurut WHO, terdapat 5 juta kematian neonatus setiap tahun dan paling banyak terjadi di negara berkembang yaitu berkisar 16% per tahun. Salah satu faktor penyebab terjadinya BBLR adalah rendahnya perawatan dan kesehatan mulut. Untuk mengetahui risiko kejadian BBLR pada ibu hamil yang mengalami riwayat radang gusi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin, KESDAM, dan Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh. Rancangan penelitian case control. Pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling. Jumlah sampel sebanyak 30 bayi untuk masing-masing kasus dan kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Analisis statistik yang digunakan adalah Chi Square Test dan Odds Ratio. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara riwayat radang gusi dengan kejadian BBLR (P Value : 0,03). Risiko kejadian BBLR sebesar 4 kali pada ibu yang mempunyai riwayat radang gusi (OR: 4,000). Ada hubungan riwayat radang gusi pada ibu hamil dengan kejadian BBLR dan berpeluang 4 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak memiliki riwayat radang gusi. Agar petugas kesehatan mampu memberi informasi pencegahan dan pengobatan radang gusi sehingga mengurangi risiko kejadian bayi berat lahir rendah. d i . c a . h e c a s e k a w Kata Kunci : bayi berat lahir rendah, riwayat radang gusi, ibu hamil. u s na Abstract: LBW is one of the causes of morbidity and mortality in neonates. According to WHO, there are 5 million neonatal deaths each year and is most prevalent in developing countries is around 16 % per year. One of the causes of low birth weight is low and oral health care. To determine the incidence of low birth weight on the risk of pregnant women who have a history of gingivitis in General Hospital dr. Zainal Abidin, KESDAM, and Women's and Children 's Hospital in Banda Aceh. A case control study design. Sampling using accidental sampling method. The total sample of 30 infants for each case and control. Data was collected through questionnaires. Statistical analysis used was Chi square test and Odds Ratio. The results showed that there was a significant association between a history of gingivitis with LBW (P value: 0.03). LBW risk by 4 times in women who have a history of gingivitis (OR:4.000). There is a relationship history gingivitis in pregnant women with LBW and 4 times greater chance than women who do not have the history of gingivitis. To be able to inform healthcare workers of prevention and treatment of gingivitis, there by reducing the risk of incidence of low birth weight babies. Keywords: low birth weight babies, history gingivitis, pregnant women. PENDAHULUAN Bayi (AKB). Salah satu indikator untuk Indonesia termasuk salah satu negara mengetahui derajat kesehatan masyarakat yang tertinggi untuk Angka Kematian adalah Angka Kematian Bayi (AKB). 77 Riwayat Radang Gusi Pada Ibu Hamil Dengan Risiko Kejadian Bayi Berat ……..78 Angka kematian 2007 Kelainan periodontal terjadi sebesar 61%. mencapai 34/1000 Kelahiran Hidup (KH) Penyakit periodontal salah satunya yaitu yang masih jauh dari target MDGs tahun gingivitis yang disebabkan oleh infeksi 2015 menjadi 23/1000 KH karena masih bakteri, secara langsung melalui aliran terbilang tinggi bila dibandingkan dengan darah negara -negara langsung dari respon imun sistemik Penyebab bayi di kematian tahun bagian bayi ASEAN. baru (hematogen), maupun tidak lahir infeksi terhadap peningkatan mediator diantaranya Bayi Berat Lahir Rendah infeksi oleh pertahanan tubuh, dianggap (BBLR) 29%, asfiksia 27%, tetanus berhubungan dengan terjadinya kelahiran neonatorum 10%, masalah pemberian bayi BBLR kurang bulan.4 makanan 10%, gangguan hematologik Berdasarkan masalah diatas, maka 6%, infeksi 5%, dan lain-lain 13%. BBLR penulis merupakan penelitian tentang Riwayat Radang Gusi faktor utama penyebab 1 merasa penting melakukan Pada Ibu Hamil d dengan Risiko Kejadian kematian perinatal. i Bayi Berat c. Lahir Rendah (BBLR) di Penyebab utama tingginya angka a kematian bayi khususnya pada masa e c a s perinatal adalah bayi dengan berat lahir Rumah h. Sakit Wilayah Kota Banda Aceh Berdasarkan latar belakang yang telah rendah (BBLR). Bayi yang lahir dengan ke dikemukakan maka rumusan masalah BBLR berisiko kematian 35 kali u lebih penelitian ini adalah “Apakah ibu hamil besar dibandingkan dengan riwayat radang gusi berisiko s dengannabayi wa yang berat badannya di atas 2500 gram.2 terjadinya bayi berat lahir rendah?”. Faktor-faktor yang dapat menyebab- Untuk mengetahui risiko kejadian kan terjadinya kelahiran bayi BBLR BBLR pada ibu hamil yang mengalami kurang bulan antara lain infeksi ibu, riwayat radang gusi di Rumah Sakit malnutrisi, riwayat kelahiran prematur, Umum ruptur membran prematur, terkena bahan KESDAM, dan Rumah Sakit Ibu Dan toksik Anak Banda Aceh. (obat, rokok,alkohol), stres maternal, status sosio-ekonomi rendah, Daerah dr. Zainoel Abidin, Menurut Prawirohardjo, 5 sejak tahun perawatan dan kesehatan mulut yang 1961 kurang.3 Radang gusi (gingivitis) adalah premature baby dengan low birth weight suatu yang baby (bayi dengan berat lahir rendah = biasanya disebabkan oleh akumulasi plak. BBLR). Hal ini dilakukan karena tidak inflamasi pada gingiva WHO telah mengganti istilah 79 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.8 No.1, April 2015, 77 - 84 semua bayi dengan berat kurang dari 2500 perubahan gram pada waktu lahir bayi prematur. kehamilan yang memperburuk respons Keadaan ini dapat disebabkan oleh masa gingival terhadap iritan lokal. Gingivitis kehamilan kurang dari 37 minggu dengan kehamilan terlihat sejak bulan kedua dari berat kehamilan kehamilan dan mencapai puncaknya pada dihitung mulai hari pertama haid terakhir bulan kedelapan. Secara klinis, gingivitis dari haid yang teratur); bayi Small for kehamilan sangat bervariasi. Distribusi Gestational peradangan biasanya cenderung lebih yang sesuai Age (masa (SGA): bayi yang metabolisme jaringan pada beratnya kurang dari berat semestinya menyolok pada sisi interproksimal menurut masa kehamilannya (Kecil untuk daripada sisi vestibular dan oral. Gingiva Masa Kehamilan); kedua-duanya. yang terlibat berwarna merah terang, World Health Organization (WHO) lunak, mudah tercabik, dengan permukaan telah membagi umur kehamilan menjadi yang licin dan berkilat. Pendarahan tiga kelompok gingiva bisadterjadi secara spontan atau yaitu Pre-term yaitu i disebabkan c. oleh iritasi ringan, seperti kurang dari 37 minggu (259 hari), Term, a yaitu mulai 37 minggu sampai 42 minggu cemenyikat a s atau umur antara 259-293 hari, Post-term, e ak yaitu lebih dari 42 minggu (294 hari).6 Pengertian radang gusi radang uw gusi gingiva h. cenderung berdarah pada saat gigi terkadang penderita akan mengalami sedikit rasa sakit.7 Kejadian BBLR lebih berisiko terjadi s pembengkakan na pada ibu hamil yang memiliki riwayat pada gusi yang ditandai dengan adanya radang gusi dibandingkan ibu hamil yang perubahan bentuk dan warna pada gusi, tidak memiliki riwayat radang gusi. (gingivitis) adalah proses dan gusi lebih mudah berdarah. Gingivitis kehamilan adalah peradangan gingiva METODE PENELITIAN pada wanita hamil. Prevalensi gingivitis Penelitian ini merupakan penelitian kehamilan terjadi Keadaan ini sekitar 60-75%. survey analitik dengan desain penelitian karena case control yaitu studi yang diawali meningkatnya hormon seks wanita dan dengan penentuan kelompok kasus dan biasanya tidak terjadi tanpa keberadaan kelompok iritan lokal. Oleh karena itu, kehamilan kontrol merupakan penelitian epidimio- bukanlah penyebab logis gingivitis pada disebabkan masa langsung hamil, dari tetapi control. analitik Penelitian observasional kasus yang menelaah hubungan antara efek (penyakit Riwayat Radang Gusi Pada Ibu Hamil Dengan Risiko Kejadian Bayi Berat ……..80 atau kondisi kesehatan) tertentu dengan kuesioner yang berisi pertanyaan tentang 8 faktor resiko tertentu. informasi yang diketahui sesuai dengan Penelitian ini dilakukan di Rumah tujuan penelitian. Sakit Wilayah Kota Banda Aceh yaitu Instrumen yang digunakan dalam Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel penelitian ini adalah kuesioner yang Abidin, Kesdam, Rumah Sakit Ibu Dan berdasarkan telaah kepustakaan, berupa Anak. Penelitian ini dilaksanakan pada pertanyaan tertutup untuk memperoleh tanggal 1 s/d 13 Juli 2013. Pada data yang perlu diketahui. Bagian pertama penelitian (bagian ini peneliti membedakan umum) identitas responden, sampel menjadi 2 kelompok yaitu kasus bagian kedua (bagian khusus) melihat dan sampel catatan medik pasien untuk menentukan dan kelompok kasus dan kontrol berdasarkan perbandingan 1:1. Kasus dalam penelitian berat lahir. Bagian ketiga (bagian khusus) ini adalah bayi dengan berat lahir < 2500 berisi pertanyaan d untuk mengidentifikasi kontrol masing-masing dengan jumlah 30 responden i tentangc. riwayat radang gusi pada ibu gram. Kontrol dalam penelitian ini adalah a bayi dengan berat lahir normal (≥ 25004000 gram). Kriteria inklusi e c a s dalam hamil. h. Setelah data terkumpul, dilakukan penelitian ini adalah: Bayi yang dilahirkan ke editing untuk mengetahui kelengkapan dan yang datang berobat ke Rumah u Sakit data. Selanjutnya dilakukan coding untuk Wilayah Kota Banda Acehn memudahkan dalam melakukan tabulasi RSIA, KESDAM), Bayi yang berusia 0 data. Tabulasi data dilakukan sesuai hari sampai 1 bulan, dengan wa s a(RSUDZA, Semua bayi variabel yang diteliti untuk termasuk yang sakit atau mengalami mempermudah dalam melakukan analisis. komplikasi. Sedangkan kriteria eksklusi Analisis data menggunakan komputer dalam penelitian ini adalah bayi yang dengan software Statistical Program for ibunya meninggal. Tehnik pengambilan Social Science (SPSS). sampel pada penelitian ini dengan tehnik Accidental Sampling. Data yang dikumpulkan adalah PEMBAHASAN Analisa univariabel dilakukan untuk data primer. Data Primer dalam penelitian melihat ini adalah data yang langsung didapatkan radang gusi pada ibu hamil. dari responden dengan cara menyebarkan distribusi frekuensi riwayat 81 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.8 No.1, April 2015, 77 - 84 Tabel 1. Distribusi Frekuensi Riwayat Radang Gusi pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2013. Riwayat Radang Gusi Ya Tidak Jumlah f 21 39 60 memilki riwayat radang gusi pada saat hamil lebih besar proporsi untuk berisiko BBLR (50,0%) daripada yang tidak mengalami riwayat radang gusi pada saat % 35 65 100 hamil (20,0%), hasil analisa perbedaan proporsi terpapar resiko antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol secara Tabel 2. Analisa Hubungan Riwayat Radang Gusi pada Ibu Hamil dan Kejadian BBLR di Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2013. statistic bermakna secara signifikan dengan nilai p : 0,030 dan OR : 4,000, artinya risiko terjadinya bayi berat lahir rendah sebesar 4 kali pada ibu yang Riwayat Radang Gusi Ya Tidak Total Kejadian BBLR Kasus Kontrol f f % p OR Cl value (95%) % 15 50,0 6 15 50,0 24 20,0 80,0 30 100 30 0,03 4,00 (1,27 0 212,57 8) ke w responden yang memiliki riwayat suradang a gusi pada ibu hamil yaitu n sebanyak 21 responden (35 %) Analisa bivariat untuk mengidenti fikasi ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara 2 variabel dengan Confidence Interval (CI) 95% dan P Value (<0,05). Serta perhitungan nilai Odds Ratio (OR) pada tabel 2 x 2. Tabel. 2 dapat dilihat bahwa diatas dapat dilihat bahwa Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa d tentang riwayat radang i gusi terhadap c. risiko kejadian BBLR Di a Rumah h. Sakit wilayah Kota Banda Aceh, ceterdapat hubungan antara riwayat radang a s 100 Tabel 1 menunjukkan bahwa daria60 statistik mengalami riwayat radang gusi. responden yang gusi dengan risiko kejadian bayi berat lahir rendah. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa responden yang mengalami riwayat radang gusi pada saat hamil lebih besar proporsi terjadinya BBLR (50,0%) dari pada ibu yang tidak memiliki riwayat radang gusi pada saat hamil (20,0%), hasil analisa perbedaan proporsi terpapar resiko antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol secara statistik bermakna secara signifikan dengan nilai p value 0,030 dan OR 4,000 artinya risiko terjadinya bayi berat lahir rendah sebesar 4 kali disebabkan oleh ibu-ibu yang mempunyai Riwayat Radang Gusi Pada Ibu Hamil Dengan Risiko Kejadian Bayi Berat ……..82 riwayat radang gusi dibandingkan ibu-ibu dapat mengakibatkan kelahiran prematur yang tidak mempunyai riwayat radang dan BBLR. gusi. Pada masa kehamilan terjadi sejumlah Hal ini sesuai dengan pendapat perubahan secara fisik maupun fisiologi. Retnoningrum4 yang meneliti tentang Perubahan tersebut dapat mempengaruhi radang gusi pada ibu hamil sebagai faktor sistem dalam tubuh yang akan berdampak resiko terjadinya bayi berat lahir rendah pula terhadap fisiologi dari bagian-bagian kurang bulan, dengan hasil penelitian tubuh termasuk rongga mulut. Sebagian terdapat 66,7% ibu yang melahirkan bayi besar keluhan pada rongga mulut wanita kurang menurut hamil disebabkan oleh perubahan hormon. persalinan, pada umumnya bayi dilahirkan Kehamilan secara signifikan mempenga- secara spontan 61, 1% dan 57, 1% pada ruhi BBLR dengan kurang bulan. Menurut periodontal bulan. Santoso dkk pada ibu 9 Sedangkan gingivitis berat dan sedang hamil mempunyai terjadinya dan sakit juga d i . timbulnya pada gingivitis. jaringan mempengaruhi Akhir-akhir ini penelitian c membuktikan bahwa perubahan risiko a mengalami kelahiran bayi BBLR kurang hormon h. pada wanita hamil menyebabkan ceterjadinya manifestasi tersebut. Selain itu a s bulan dibandingkan dengan ibu dengan gingivitis ringan. Hal ini didukung oleh ke ibu hamil yang mengalami sakit gigi penelitian yang dilakukan padau tahun kronis berisiko untuk melahirkan bayi 1998, bahwa status teorin berat wa s apenyebaran infeksi secara sistemik dengan lahir rendah (BBLR) karena pertumbuhannya terganggu.11 peningkatan mediator inflamasi dapat Menurut asumsi peneliti, riwayat menyebabkan terjadinya bayi BBLR dan radang gusi pada ibu hamil merupakan kurang bulan. Menurut Susanti10 radang salah satu penyebab terjadinya BBLR, gusi biasa terjadi pada trimester dua dan masuknya kuman melalui mulut dan gusi tiga masa kehamilan, meningkat pada menyebabkan bulan kedelapan dan menurun setelah pembuluh bulan kesembilan. Keadaan ini ditandai sehingga mengganggu pertunbuhan janin dengan dalam rahim. gingiva yang membengkak, merah dan mudah berdarah. Keadaan ini sering terjadi pada regio molar, terbanyak pada regio anterior dan interproximal dan penyebaran darah yang kuman dilalui ke janin KESIMPULAN Berdasarkan tujuan penelitian, hipotesis serta hasil dari penelitian, maka 83 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.8 No.1, April 2015, 77 - 84 dapat disimpulkan bahwa: ada hubungan sampaikan kepada Bapak H. Ampera yang sangat bermakna antara riwayat Miko, DN.Com, MM, sebagai Direktur radang gusi dengan kejadian bayi berat Poltekkes Kemenkes Aceh yang telah lahir rendah (BBLR) p=0,030, dimana memberi risiko kejadian bayi berat lahir rendah Selanjutnya Terima Kasih Kami Ucapkan disebabkan yang memiliki Ibu Susanti, SKM, M.Kes yang telah riwayat radang gusi sebesar 4 kali memberikan masukan dan arahan dalam dibandingkan penulisan Jurnal Penelitian Ini. Semoga oleh ibu pada ibu yang tidak memiliki riwayat radang gusi. izi dan membantu Dana. bantuan yang telah diberikan mendapat imbalan dari Yang Maha Kuasa. SARAN Diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya bidan agar dapat memberikan DAFTAR PUSTAKA 1 Depkes RI. 2008. Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dengan Metode dKangguru. Jakarta : Depkes perawatan mulut dan gusi serta i RI . 2 pencegahan dini radang gusi saat hamil Winkjosastro. 2007. Buku Ajar ac . untuk mencegah risiko terjadinya BBLR. e3 h Asuhan Kebidanan. EGC ; Jakarta c Maryanti D dkk. 2011. Buku Ajar Bagi Peneliti selanjutnya diharapkan sa Neonatus, Bayi dan Balita. Trans Info e k dapat mengembang-kan dan melanjutkan Media; Jakarta. a 4 w Retnoningrum D. 2006. Gingivitis u penelitian ini secara lebih mendalam s Pada Ibu Hamil Sebagai Faktor a n dengan menggunakan variabel-variabel Resiko Terjadinya BBLR Kurang Bulan. Artikel Ilmiah; Semarang lainnya yang belum diteliti mengenai 5 Prawirohardjo, S. 2007. Ilmu faktor-faktor yang berhubungan dengan Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. kejadian BBLR, dengan memperluas 6 Manuaba, I. 2009. Buku ajar patologi variabel yang akan diteliti, subjek obstetri untuk mahasiswa kebidanan. Jakarta: EGC. penelitian, serta metode penelitian yang 7 Novianto F. 2010. Manajemen berbeda. Kesehatan Gigi Pada Kehamilan; F.Kedokteran Univ. Sebelas Maret UCAPAN TERIMA KASIH (UNS) ; Solo. 8 Sastroasmoro, S. 2011. Dasar-Dasar Syukur Alhamdulillah Kehadirat Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Allah SWT yang telah mempermudah Sagung Seto. 9 Santoso O dkk. 2009. Hubungan segala upaya peneliti selama melakukan Kebersihan Mulut Dan Gingivitis Ibu penelitian sehingga terselesaikan Hamil Terhadap Kejadian BBLR penelitian ini, Ucapan terima kasih di penyuluhan pada ibu hamil tentang Riwayat Radang Gusi Pada Ibu Hamil Dengan Risiko Kejadian Bayi Berat ……..84 10 11 Kurang Bulan. Artikel Ilmiah; Semarang. Susanti, E. 2003. Pengaruh kehamilan pada Kesehatan Gigi dan mulut serta Modifikasi Perawatan yang Diperlukan. Universitas Mahasaraswati. J. Edisi ISSW 16930002, Majalah FKG Universitas Mahasaraswati, Denpasar. Daniel, E & Nesse G,J. 1964. Pregnancy gingivitis: History, classification, etiology. Columbia University; School of Dental and Oral Surgery USA. c d i . e a . h e c a s s na u k a w