PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian dan Catatan Atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 S E & O, ttd Direksi Oktober 2010 PT KERTAS BASUKI RACHMAT INDONESIA Tbk dan ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI NERACA KONSOLIDASIAN 1-2 LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN 3 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN 4 LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN 5 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 6 - 43 PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasian 30 September 2010 dan 2009 Catatan 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp A S E T ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha - Bersih Piutang Lain-lain Persediaan Pajak Dibayar Dimuka Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka Jumlah Aset Lancar 6 7 8 9 10 11 2,604,223,808 870,885,329 1,172,695,543 557,752,964 1,662,545,504 1,152,728,421 8,020,831,569 828,996,846 3,794,745,151 270,385,025 4,732,108,379 3,347,061,242 1,221,879,350 14,195,175,992 12 13 14 10 15 6,865,331,314 2,261,433,353 1,040,980,685,248 1,728,408,939 6,107,169,406 1,057,943,028,260 7,034,857,320 2,261,433,353 1,085,232,162,265 1,100,184,316 20,246,253,939 1,115,874,891,193 1,065,963,859,829 1,130,070,067,185 ASET TIDAK LANCAR Piutang Hubungan Istimewa Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Aset Tetap - Nilai buku bersih Aset Pajak Tangguhan Aset Lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET 1 PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasian 30 September 2010 dan 2009 Catatan 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang Bank - Jangka pendek Hutang Usaha Hutang Pajak Biaya Yang Masih Harus Dibayar Kewajiban Tidak Lancar Jatuh Tempo Setahun Hutang Hubungan Istimewa Hutang Bank - Jangka panjang Hutang Sewa Guna Usaha Uang Muka Penjualan Hutang Lain-lain Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang Hubungan Istimewa Hutang Bank - Jangka panjang Hutang Sewa Guna Usaha Pinjaman Jangka Panjang Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Goodwill Negatif Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan EKUITAS Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Saham Seri A, 1.250.000.000 lembar - Saham Seri B, 680.028.770 lembar Agio Saham Selisih Restrukturisasi Entitas Sepengendali Selisih Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Laba (Rugi) Ditahan Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 16 17 10 18 1,860,000,000 12,145,194,934 1,650,982,050 3,411,949,364 2,661,500,000 45,420,720,359 9,541,488,278 7,779,438,506 21 22 23 19 20 0 0 83,182,160 64,086,620,910 12,034,235,524 95,272,164,941 2,164,180,800 6,418,507,495 102,811,200 77,041,140,627 16,523,735,813 167,653,523,079 21 22 23 24 25 4 4,928,245,209 0 17,520,973 344,330,184,064 11,776,059,451 361,052,009,697 7,388,094,797 18,472,292,353 19,795,905,210 69,622,560 373,538,829,216 14,094,842,237 425,971,491,576 7,804,325,486 26 2,281,366,794 2,080,709,805 27 27 27 3 28 500,000,000,000 136,005,754,000 201,907,886,304 7,803,435,210 1,648,357,377,084 (1,894,104,228,999) 599,970,223,599 1,065,963,859,829 500,000,000,000 136,000,752,000 201,899,633,004 7,803,435,210 1,648,357,377,084 (1,967,501,180,058) 526,560,017,240 1,130,070,067,185 2 PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Laba Rugi Konsolidasian Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 Catatan 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp PENDAPATAN USAHA 29 58,528,668,267 69,160,218,264 BEBAN POKOK USAHA 30 (57,187,558,508) (75,008,557,518) 1,341,109,759 (5,848,339,253) (11,325,914,456) (17,247,547,364) (9,984,804,697) (23,095,886,617) 84,156,347,298 45,993,144,281 74,171,542,601 22,897,257,664 0 209,832,776 0 202,227,791 74,381,375,377 23,099,485,455 LABA (RUGI) KOTOR BEBAN USAHA 31 LABA (RUGI) USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 32 LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini Pajak Tangguhan LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS (70,379,765) LABA (RUGI) BERSIH LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM 33 (82,376,852) 74,310,995,612 23,017,108,604 51.34 7.95 3 PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp Modal Saham Awal Tahun Penambahan Modal Saham Jumlah Modal Saham 636,005,752,000 2,000 636,005,754,000 636,000,000,000 752,000 636,000,752,000 Agio Saham Awal Tahun Penambahan Agio Saham Jumlah Agio Saham 201,907,883,004 3,300 201,907,886,304 201,898,392,204 1,240,800 201,899,633,004 Modal Disetor Akhir Periode 837,913,640,304 837,900,385,004 7,803,435,210 7,803,435,210 1,648,357,377,084 1,648,357,377,084 (1,968,415,224,611) 74,310,995,612 (1,894,104,228,999) (1,990,518,288,662) 23,017,108,604 (1,967,501,180,058) PERUBAHAN MODAL DISETOR SELISIH TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN PERUBAHAN LABA (RUGI) DITAHAN Laba (Rugi) Ditahan Awal Tahun Laba (Rugi) Periode Berjalan Laba (Rugi) Ditahan Akhir Periode JUMLAH EKUITAS 599,970,223,599 526,560,017,240 4 PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Arus Kas Konsolidasian Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Penurunan (kenaikan) uang muka dan biaya dibayar dimuka Pembayaran beban administrasi dan umum Pembayaran bunga pinjaman Pembayaran pajak Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi 57,718,956,085 (63,692,691,485) (387,674,007) (8,080,095,800) (1,547,926,371) (2,053,499,183) (18,042,930,761) 61,988,534,963 (40,071,804,383) (128,253,230) (11,428,514,556) (3,900,055,894) (131,214,253) 6,328,692,647 1,374,500,000 24,238,800,000 12,000,000,000 (173,045,001) (209,816,000) (1,179,212,850) 36,051,226,150 5,000,000,000 0 0 (444,042,993) (1,925,311,652) (18,752,794,412) (16,122,149,057) (15,708,227,944) 476,657,519 (801,500,000) (77,108,400) 5,300 (16,110,173,525) 2,472,292,353 1,876,157,349 2,558,423,046 (77,108,400) 1,992,800 6,831,757,148 1,898,121,863 (2,961,699,262) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pelepasan saham anak perusahaan Penjualan aset tetap Uang muka penjualan aset tetap Penambahan aset tetap Penambahan aset dalam penyelesaian Penurunan (kenaikan) aset lain-lain Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan (pembayaran) hutang hubungan istimewa Penurunan (kenaikan) piutang hubungan istimewa Kenaikan (penurunan) hutang bank Pembayaran hutang sewa guna usaha Penambahan modal dari pelaksanaan waran Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 706,101,946 3,790,696,108 2,604,223,808 828,996,846 0 2,321,805,013 AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Pengalihan kewajiban lancar lain-lain kepada pemegang saham 5 PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2010 dan 2009 1 UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (dahulu PT Indhasana) didirikan berdasarkan akta No. 21 tanggal 14 Pebruari 1978 dibuat dihadapan Notaris Edison Sianipar, SH di Jakarta, akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/231/24 tanggal 12 Oktober 1979. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapakali perubahan, terakhir berdasarkan RUPS tanggal 17 Januari 2008 dengan akta Notaris Sutjipto S.H.,M.Kn. No. 22 tanggal 5 Pebruari 2008 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM RI melalui Surat Keputusan No. AHU-06707.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 12 Pebruari 2008, mengenai perubahan nama perusahaan menjadi PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk, peningkatan modal dasar, perubahan nilai nominal saham dan perubahan anggaran dasar sesuai dengan ketentuan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. Selanjutnya, perubahan susunan pengurus Perusahaan berdasarkan RUPS tanggal 26 Juni 2009 dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 30 tanggal 6 Juli 2009, dibuat dihadapan Notaris Sutjipto S.H.,M.Kn. yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-000357.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 6 Januari 2010. Ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan antara lain bergerak dalam bidang produksi dan distribusi kertas. b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Berdasarkan surat dari Bapepam dan LK No. S-4213/BL/2008 tanggal 30 Juni 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sebanyak 1.360.000.000 saham. Pada tanggal 4, 5 dan 7 Juli 2008 Perusahaan telah melaksanakan penawaran umum perdana saham dengan hasil sebesar Rp 353.600.000.000,-. Jumlah saham yang dijual kepada publik adalah sebanyak 1.360.000.000 saham seri B dengan harga Rp 260,- per lembar. Perusahaan menyatakan penerbitan waran Seri I sebanyak 875.000.000 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 265,- per lembar saham, dan dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 272 saham baru hasil penawaran umum melekat 175 waran Seri I secara cuma-cuma, dan setiap pemegang 1 waran Seri I yang terdaftar dalam daftar pemegang waran Seri I berhak untuk membeli saham baru dengan cara melakukan pelaksanaan pada hari bursa selama masa berlaku pelaksanaan. 6 c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan pengurus Perusahaan per 30 September 2010 sesuai dengan RUPS tanggal 25 Juni 2010 dihadapan Notaris di Jakarta Sutjipto S.H.,M.Kn. dan susunan pengurus Perusahaan per 30 September 2009 sesuai dengan RUPS tanggal 26 Juni 2009 dengan akta perubahan No. 30 tanggal 6 Juli 2009 dihadapan Notaris yang sama adalah sebagai berikut: 30 Sep 2010 (Unaudited) Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur 30 Sep 2009 (Unaudited) Anton Hudyana Farid Harianto Adam Ariaji Bambang Susanto Amor Kodrat - Glenn M S Yusuf Krisman Tarigan Theo Satria - Yusuf Ardhi Krisman Tarigan Bassa Suseno Tiur Simamora Efektif tanggal 15 Oktober 2009 dan berdasarkan RUPSLB tanggal 22 Januari 2010, Sdri. Tiur Simamora telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Perusahaan. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 Perusahaan mempunyai karyawan tetap sebanyak 255 dan 606 orang. d. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan Daftar Anak Perusahaan yang dikonsolidasi dalam laporan keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Jumlah Aset 30 Sep 2010 30 Sep 2009 (Unaudited) (Unaudited) PT Kertas Basuki Rachmat (Kepemilikan: 99,56 %; Jenis usaha: Pabrik ketas; Lokasi: Banyuwangi, Jawa Timur) PT Kertas Blabak - 99,16 % (Kepemilikan: 99,16 %; Jenis usaha: Pabrik kertas; Lokasi: Magelang, Jawa Tengah) PT HTI Basuki Rachmat - 90,00 % (Kepemilikamn: 90,00 %; Jenis usaha: Hutan tanaman industri; Lokasi: Ketapang, Kalimantan Barat) 1,042,692,522,498 1,044,329,772,262 0 40,053,894,243 500,073,000 501,121,000 7 Berdasarkan Akata Jual Beli Saham No. 26 dihadapan Notaris Sutjipto S.H.,M.Kn. tanggal 14 Januari 2010, Perusahaan telah membeli 531 lembar (0.84%) saham Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) yang dimiliki Pemerintah Negara RI dengan harga perolehan sebesar Rp 540.000.000,- sesuai surat kesepakatan harga dari Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S-559/MBU/2009 tanggal 10 Agustus 2009 tentang Penjualan Saham Milik Negara RI pada PT Kertas Blabak (Catatan 5). Setelah Perusahaan memiliki seluruh saham Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) maka berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 77 dihadapan Notaris Sutjipto S.H.,M.Kn. tanggal 25 Januari 2010, Perusahaan menjual seluruh saham yang dimiliki sebanyak 63.531 lembar saham di Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) kepada perusahaan tidak terafiliasi PT Satya Mitra Mandiri dengan harga penjualan sebesar Rp 8.874.500.000,-(Catatan 5). 2 KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan metode akrual menggunakan konsep harga perolehan, dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Republik Indonesia. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung yang diklasifikasi masing-masing kedalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan, dan disajikan dalam rupiah penuh kecuali dinyatakan lain. b. Prinsip-Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan, yang secara langsung maupun tidak langsung dimiliki Perusahaan dengan kepemilikan lebih dari 50 %. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai kesatuan usaha. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas pada Anak Perusahaan disajikan sebagai "Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan" dalam Neraca Konsolidasi. c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan Anak Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dengan menggunakan kurs tetap yang telah ditentukan pada awal bulan transaksi berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada akhir bulan sebelumnya. Pada tanggal neraca, pos-pos aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disajikan kedalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, kurs tengah Bank Indonesia masing-masing adalah 1 Dolar AS = Rp 8.924,- dan 1 Dolar AS = Rp 9.681,8 Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos-pos aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. d. Transaksi Hubungan Istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang memenuhi sifat hubungan istimewa. Definisi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No. 7 tentang "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa". Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan transaksi modal kerja dengan tingkat bunga yang ditetapkan sebesar 14,5 % per tahun, dan jangka waktunya tidak mengikat atau fleksibel. Berdasarkan PSAK No. 7, transaksi antar Badan Usaha Milik Negara tidak perlu diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai PSAK No. 7, adalah sebagai berikut: 1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, 2) 3) 4) 5) atau berada dibawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk induk perusahaan, anak perusahaan dan fellow subsidiaries). Perusahaan asosiasi. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi dalam transaksinya dengan Perusahaan. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, dewan direksi dan manajer Perusahaan serta anggota keluarga dekat dari orang-orang tersebut. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir 3) atau 4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas Perusahaan. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, dewan direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan, dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan. e. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas meliputi, kas kecil, dana (tabungan dan giro) tanpa pembatasan yang ditempatkan di Bank serta deposito yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan sejak tanggal penempatannya dan tidak diagunkan. 9 f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Atas saldo piutang, dibentuk pencadangan piutang ragu-ragu, manajemen meyakini bahwa saldo cadangan piutang ragu-ragu tersebut telah memadai. g. Persediaan Suatu penilaian baru (new assessment) dilakukan atas nilai realisasi netto pada setiap periode berikutnya. Ketika kondisi yang semula mengakibatkan penurunan nilai persediaan dibawah biaya ternyata tidak ada lagi atau ketika terdapat bukti yang jelas terhadap peningkatan nilai realisasi netto karena perubahan keadaan ekonomi, maka jumlah penurunan nilai harus dibalik (dalam hal ini pemulihan adalah terbatas untuk jumlah penurunan nilai awal) sehingga jumlah tercatat yang baru dari persediaa adalah yang terendah dari biaya atau nilai realisasi netto yang telah direvisi. h. Taksiran Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Final: Beban pajak kini sehubungan dengan penghasilan yang menjadi subyek pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan. Sesuai Surat Dirjen Pajak No. S-73/PJ.312/1998 tertanggal 26 Maret 1998 mengenai pembebanan biaya bagi wajib pajak yang memiliki kegiatan yang dikenakan pajak penghasilan final dan tidak final, selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan final pada perhitungan laba rugi konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau hutang pajak. Pajak Penghasilan Tidak Final: Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kenapajak dalam periode bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada tahun menandatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban pada tanggal neraca. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak, dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dengan akumulasi rugi fiskal, sepanjang kemungkinan besar dapat dimanfaatkan untuk mengurangi penghasilan kena pajak pada masa mendatang. Pajak Tangguhan: Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian atau ke ekuitas apabila pajak tersebut berhubungan dengan transaksi yang langsung dikreditkan atau dibebankan ke ekuitas. 10 i. Investasi pada Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi Penyertaan modal pada Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi merupakan investasi jangka panjang dalam bentuk saham. Dalam menyusun laporan keuangan sebagai induk Perusahaan, Perusahaan menggunakan metode ekuitas (equity method) untuk mencatat penyertaan saham dengan penyertaan lebih dari 20 %, dan metode harga perolehan (cost method) untuk mencatat penyertaan kurang dari 20 %. j. Aset Tetap Sebelum 1 Januari 2008 aset tetap dinyatakan dengan biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (revisi 2007) tentang "Aset Tetap", yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) tentang "Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain" dan PSAK No. 17 tentang "Akumulasi Penyusutan". Berdasarkan PSAK No. 16 (revisi 2007), suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasian sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetap. Perusahaan dan Anak Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset tetap kecuali tanah, disusutkan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran manfaat ekonomis aset tetap bersangkutan adalah sebagai berikut: Jenis Aset Tetap Bangunan Mesin dan Perlengkapan Kendaraan Peralatan dan Inventaris Kantor Manfaat Ekonomis 15-30 Tahun 10-15 Tahun 5 Tahun 5 Tahun Pengeluaran untuk perbaikan dan perawatan aset tetap untuk menjaga manfaat keekonomian masa yang akan datang dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Penyempurnaan yang menambah nilai (kegunaan) dan masa manfaat serta penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan yang bersangkutan, dan keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan suatu aset tetap diakui sebagai laba atau rugi penjualan aset tetap dalam laporan laba rugi periode berjalan. k. Aset Dalam Penyelesaian Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar harga perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi harga perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Biaya penyusutan dibebankan pada saat aset tersebut mulai digunakan. 11 l. Aset Lain-lain Pos-pos yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam aset tetap, dan juga tidak dapat digolongkan sebagai aset lancar, investasi/penyertaan, piutang hubungan istimewa maupun aset tidak berwujud, seperti: aset tetap yang tidak digunakan, proyek dalam penyelesaian, beban yang ditangguhkan dan aset lancar lainnya disajikan dalam kelompok aset lain-lain. Biaya yang tidak dilaporkan sebagai beban pada periode terjadinya karena dianggap memberikan manfaat bagi periode-periode selanjutnya digolongkan sebagai beban yang ditangguhkan. m. Kapitalisasi Biaya Pinjaman Sesuai dengan PSAK No. 26 (revisi 1997) tentang "Biaya Pinjaman", beban bunga dan rugi kurs yang timbul atas pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang digunakan untuk pembangunan dan instalasi fasilitas-fasilitas penting dikapitalisasi. Kapitalisasi biaya pinjaman berakhir pada saat aset dalam penyelesaian tersebut selesai dibangun dan siap untuk digunakan, atau pembangunan aset tersebut dihentikan untuk sementara. n. Estimasi Kewajiban Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang "Ketenagakerjaan". Sesuai UU tersebut, Perusahaan dan Anak Perusahaan diharuskan membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak jika kondisi tertentu dalam UU terpenuhi. Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (revisi 2004) tentang "Imbalan Kerja", secara restrospektif dan mengubah metode akuntansi sebelumnya atas imbalan kerja karyawan. Jumlah yang akan diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui. o. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Sesuai dengan PSAK No. 40 tentang "Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan atau Perusahaan Asosiasi", selisih nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih Anak Perusahaan yang timbul dari perubahan ekuitas Anak Perusahaan, yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan anak Perusahaan terkait, dicatat dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi pada akun "Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan". 12 p. Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berupa pengalihan aktiva, kewajiban, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam satu kelompok usaha yang sama tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan, dan oleh karena itu, transaksi tersebut tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan maupun bagi entitas individu dalam kelompok perusahaan tersebut. Berdasarkan PSAK No. 38 (revisi 2004) mengenai "Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali", transaksi tersebut harus dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest method). Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari entitasentitas yang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah tergabung sejak permulaan periode perbandingan yang disajikan. Selisih antara harga pengalihan dan nilai buku dalam transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat dalam akun "Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali" yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada neraca konsolidasi. Jika substansi sepengendali antara entitas yang pernah melakukan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali kepada pihak lain yang tidak sepengendali, maka saldo akun selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebagai laba atau rugi yang direalisasikan pada laporan laba rugi konsolidasi. q. Goodwill Sesuai dengan PSAK No. 22 tentang "Akuntansi Penggabungan Usaha", selisih lebih antara biaya perolehan dengan bagian kepemilikan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi pada tanggal transaksi diakui sebagai goodwill dan disajikan sebagai aktiva yang diamortisasi selama 20 tahun dengan menggunakan metode garis lurus. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian kepemilikan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang terjadi pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aktiva nonmoneter yang dibeli harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Apabila setelah nilai wajar aktiva non-moneter telah diturunkan seluruhnya, namun masih terdapat sisa selisih yang belum dieliminasi, maka sisa selisih tersebut diakui sebagai goodwill negatif yang diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan secara sistimatis selama suatu periode yang tidak kurang dari 20 tahun. r. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham adalah biaya yang terjadi terkait publikasi saham Perusahaan yang meliputi biaya notaris, penasehat hukum, perusahaan penilai, biaya percetakan efek dan prospektus, biaya pendaftaran, penjamin emisi dan lain-lain. Biaya emisi saham diperlakukan sebagai pengurangan atas agio saham yang timbul dari selisih nilai saham pada saat penawaran umum perdana dengan nilai nominal saham. 13 s. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan, beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). Disamping itu, tidak terdapat ketidakpastian yang signifikan mengenai arus penerimaan pendapatan dari penjualan dan biaya-biaya terkait penjualan tersebut serta kemungkinan terjadinya pengembalian barang (retur). t. Laba ( Rugi ) Bersih Per Saham Laba (rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih sebagai pembilang dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebagai penyebut setelah menghitung efek retroaktif pemecahan jumlah lembar modal saham yang ditempatkan dan disetor karena perubahan nilai nominal modal saham. u. Penurunan Nilai Aset Berdasarkan PSAK No. 48 tentang "Penurunan Nilai Aset", nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang memberi indikasi bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat dipulihkan. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset, Perusahaan dan Anak Perusahaan diharuskan menentukan nilai yang terpulihkan (recoverable value) dari aset yang bersangkutan, dan mencatat penurunan nilai aset tersebut sebagai kerugian pada laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan. v. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, maka hasil aktual yang dilaporkan pada periode yang akan datang mungkin berbeda dengan jumlah estimasi tersebut. w. Informasi Segmen Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (revisi 2000) yang mensyaratkan penyajian informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen yang dapat dibedakan dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda menurut pembagian industri atau kelompok produk atau jasa dengan jenis yang berbeda, terutama untuk pelanggan diluar entitas Perusahaan dan Anak Perusahaan. Informasi segmen disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasi. 14 3 TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI Bulan Pebruari 2008, Perusahaan menjual tiga Anak Perusahaan (PT Indhasana Purisejahtera, PT Sinar Pedoman Abadi dan PT Tridiantara Alvindo) dengan nilai transfer sebesar Rp 48.216.000.000,- kepada PT Sinar Semindo Rezeki (sekarang bernama PT Petroneks Energy, perusahaan asosiasi), transaksi penjualan tidak dalam bentuk tunai tetapi diselesaikan dengan cara pengalihan piutang Perusahaan atas penjualan saham tersebut kepada Quest Corporation (Catatan 24), dengan rincian adalah sebagai berikut: Penjualan Saham Nilai Transfer Saham PT Indhasana Purisejahtera PT Sinar Pedoman Abadi PT Tridiantara Alvindo Jumlah Nilai Transfer Aset Bersih Bagian Induk di Anak Perusahaan PT Indhasana Purisejahtera PT Sinar Pedoman Abadi PT Tridiantara Alvindo Jumlah Aset Bersih Bagian Induk Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 4,750,000,000 4,043,000,000 39,423,000,000 48,216,000,000 4,750,000,000 4,043,000,000 39,423,000,000 48,216,000,000 4,750,000,000 1,000,000,000 34,662,564,790 40,412,564,790 4,750,000,000 1,000,000,000 34,662,564,790 40,412,564,790 7,803,435,210 7,803,435,210 Atas penjualan saham Anak Perusahaan tersebut di atas, dengan nilai transfer yang lebih besar dari nilai aset bersih bagian induk dalam Anak Perusahaan, menimbulkan selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp 7.803.435.210,-. 4 GOODWILL NEGATIF Pada tanggal 15 Juli 2008, Perusahaan telah membeli 440.700 lembar saham Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) yang dimiliki Goal Trading Asstes Ltd (GTA) dengan harga sebesar Rp 308.750.000.000,- sesuai akta No. 118 tentang perjanjian jual beli saham yang dibuat dihadapan Notaris Sutjipto, SH di Jakarta. Sumber pendanaan untuk pembelian saham tersebut berasal dari hasil penawaran umum perdana saham Perusahaan. Sehubungan dengan transaksi pembelian saham Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) dibawah nilai wajar aset bersihnya, menimbulkan goodwill negatif yang diamortisasi selama 20 tahun dengan menggunakan metode garis lurus, dengan perhitungan sebagai berikut: 15 Pembelian Saham Nilai wajar aset bersih Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) Nilai wajar kepemilikan GTA (65,91%) Harga pembelian saham Selisih harga pembelian dengan nilai wajar Penyesuaian nilai wajar aktiva bersih Goodwill Negatif Akumulasi Amortisasi: Saldo Awal Amortisasi Periode Berjalan Jumlah Akumulasi Amortisasi Goodwill Negatif - Bersih 5 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 481,072,088,987 481,072,088,987 317,074,613,851 308,750,000,000 8,324,613,851 0 8,324,613,851 317,074,613,851 308,750,000,000 8,324,613,851 0 8,324,613,851 624,346,035 312,173,019 936,519,054 208,115,346 312,173,019 520,288,366 7,388,094,797 7,804,325,486 PELEPASAN SAHAM ANAK PERUSAHAAN Pada tanggal 14 Januari 2010, Perusahaan membeli 531 lembar saham Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) yang dimiliki Pemerintah Negara RI dengan harga perolehan sebesar Rp 540.000.000,- sesuai surat kesepakatan harga dari Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S-559/MBU/2009 tanggal 10 Agustus 2009 tentang Penjualan Saham Milik Negara RI di PT Kertas Blabak. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, jumlah harga perolehan tersebut telah dibayarkan Perusahaan ke Pemerintah Negara RI. Atas pembelian saham Anak Perusahaan yang dimiliki Pemerintah Negara RI dengan harga lebih besar dari nilai aset bersihnya per 31 Desember 2009, maka menimbulkan goodwill positif yang akan diperhitungkan kedalam perhitungan laba (rugi) atas penjualan keseluruhan saham anak perusahaan tersebut kepada PT Satya Mitra Mandiri. 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Nilai wajar aset bersih Anak Perusahaan Harga pembelian saham Nilai wajar kepemilikan Negara RI (0,84%) Goodwill Positif Akumulasi Amortisasi: Saldo Awal Amortisasi Periode Berjalan Jumlah Akumulasi Amortisasi Goodwill Positif - Bersih (161,348,469,375) 540,000,000 (1,355,327,143) 1,895,327,143 0 0 0 1,895,327,143 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 0 0 0 0 0 0 0 0 16 Setelah Perusahaan memiliki seluruh saham Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) maka berdasarkan akta jual beli saham No. 77 dihadapan Notaris Sutjipto S.H., M.Kn. tanggal 25 Januari 2010, Perusahaan telah melepas 63.531 lembar saham di Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) dengan harga sebesar Rp 8.874.500.000,- kepada perusahaan tidak terafiliasi PT Satya Mitra Mandiri. Atas penjualan saham Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) dengan harga yang lebih besar dari nilai aset bersih bagian induk dalam anak perusahaan per 31 Desember 2009, maka selisih transaksi tersebut diakui sebagai Laba (Rugi) Pelepasan Anak Perusahaan, dengan perhitungan adalah sebagai berikut. Pelepasan Saham Nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan Nilai Penjualan Saham Dikurangi dengan: Piutang Hubungan Istimewa Goodwill Positif Aktiva Bersih Bagian Induk Perusahaan dalam Anak Perusahaan (100,- %) Laba (Rugi) Pelepasan Anak Perusahaan 6 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp (161,348,469,375) 0 8,874,500,000 0 119,039,249,846 1,895,327,143 0 0 (161,348,469,375) 49,288,392,386 0 0 KAS DAN SETARA KAS 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Kas Kas Penjualan Kas Kecil Jumlah Kas Bank - Rupiah Bank DBS Indonesia Bank BNI Bank Mandiri Bank Haga Bank BCA Bank Muamalat Indonesia Bank Panin Bank Mega Bank CIMB Niaga Jumlah Bank - Rupiah 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 339,168,378 17,101,773 356,270,151 345,843,652 30,671,071 376,514,723 0 1,884,684,996 192,815,467 6,789,707 91,351,053 24,425,688 6,141,992 1,581,221 0 68,928,784 39,781,678 108,999,811 7,325,457 9,705,155 17,451,251 6,141,992 120,113,868 1,206,330 2,207,790,124 379,654,325 17 Bank - Dollar AS Bank DBS Indonesia Bank BNI Bank Muamalat Indonesia Jumlah Bank - Dollar AS Jumlah Kas dan Setara Kas 0 31,777,740 8,385,793 40,163,533 38,360,412 24,767,193 9,700,193 72,827,798 2,604,223,808 828,996,845 Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 tidak ada unsur kas dan setara kas pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, seluruhnya pada pihak ketiga. 7 PIUTANG USAHA 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Pihak Ketiga: UD Siong Khong CV Tri Inti Pratama Percetakan Angkasa Penjilidan Dian PT Greta Sastra Prima Koperasi Insani PT Indonesia Cone CV Putra Tunggal PT Tatimel CV Rema Abadi PT Sabnani PT Suryo Renggo PT Jatismas Paper PT Yapanto Lain-lain (dibawah Rp 10 juta) Jumlah Piutang Usaha - Pihak Ketiga Pihak Hubungan Istimewa: PT Indhasana Energy Jumlah Piutang Usaha Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah Piutang Usaha - Bersih 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 10,868,034 15,739,028 10,549,263 10,118,281 0 15,359,010 0 0 0 0 0 0 0 0 53,869,193 116,502,809 10,868,034 15,739,028 10,549,263 10,118,281 135,271,334 15,359,010 22,879,214 3,331,970,740 38,420,951 19,563,364 90,681,980 110,364,736 29,565,845 55,765,547 111,200,721 4,008,318,048 870,885,329 987,388,138 (116,502,809) 870,885,329 165,591,006 4,173,909,054 (379,163,903) 3,794,745,151 Saldo piutang usaha pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 tidak ada dalam bentuk mata uang asing, seluruhnya dalam mata uang Rupiah. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang dicadangkan cukup untuk mengkompensasi kerugian yang mungkin timbul jika ada piutang usaha yang tidak dapat ditagih. 18 Rincian piutang usaha menurut umur piutang adalah sebagai berikut: 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 30 hari 60 hari Lebih dari 60 hari Jumlah Piutang Usaha 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 0 193,950,442 0 0 987,388,138 987,388,138 2,524,332,104 779,279,200 676,347,308 4,173,909,054 Rincian mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir 8 116,502,809 0 0 116,502,809 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 379,163,903 0 0 379,163,903 PIUTANG LAIN-LAIN 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Pihak Ketiga: Lainnya Pihak Hubungan Istimewa: Karyawan Jumlah Piutang Lain-lain Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah Piutang Lain-lain Bersih 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 1,184,398,818 271,372,450 7,074,293 1,191,473,111 (18,777,568) 1,172,695,543 12,061,700 283,434,150 (13,049,125) 270,385,025 19 Rincian mutasi penyisihan piutang lain-lain ragu-ragu adalah sebagai berikut: 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir 9 18,777,568 0 0 18,777,568 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 13,049,125 0 0 13,049,125 PERSEDIAAN 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Barang jadi Bahan baku dan pembantu Barang dalam proses Perlengkapan suku cadang Bahan bakar minyak dan pelumas Penyisihan penurunan nilai persediaan Jumlah Persediaan 0 81,334,311 0 643,865 475,774,788 557,752,964 0 557,752,964 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 2,236,782,378 641,449,298 718,746,924 566,496,749 568,633,029 4,732,108,379 0 4,732,108,379 Rincian persediaan menurut segmen usaha adalah sebagai berikut: 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp SPBU Kertas Jumlah Persediaan 475,774,788 81,978,176 557,752,964 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 343,613,444 4,388,494,935 4,732,108,379 Persediaan Perusahaan sebesar Rp 536.300.000,- dijadikan jaminan plafond L/C atau SKBDN dan fasilitas KMK Post-Financing dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 16). Persediaan Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) sebesar Rp 5.000.000.000,diasuransikan terhadap kemungkinan kerugian karena kebakaran, kehilangan dan sebagainya kepada PT Asuransi Wahana Tata. 20 10 PERPAJAKAN 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp Pajak Dibayar Dimuka: PPN-Masukan PPh 22 PPh 23 PPh 25 Jumlah Pajak Dibayar Dimuka 946,638,765 213,534,274 401,238,543 101,133,922 1,662,545,504 2,965,421,468 206,675,274 73,830,578 101,133,922 3,347,061,242 Hutang Pajak: PPN-Keluaran PPh 21 PPh 22 - Final PPh 23 PBB Jumlah Hutang Pajak 467,718,912 553,386,495 47,938,722 365,491,498 216,446,423 1,650,982,050 8,432,089,755 913,381,519 47,938,722 148,078,281 0 9,541,488,278 61,676,872,718 5,830,807,124 130,908,728 708,422,376 839,331,104 201,056,322 607,854,843 808,911,165 Taksiran Beban Pajak Kini Perusahaan Induk: Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan Estimasi Beda Waktu/Temporer Beban penyusutan aktiva tetap Beban manfaat karyawan Jumlah Beda Temporer Estimasi Beda Tetap Beban yang tidak dapat dikurangkan Pendapatan yang tidak dapat ditambahkan Rugi pelepasan saham anak perusahaan Pendapatan yang telah kena PPh final Jumlah Beda Tetap Estimasi Koreksi Fiskal Taksiran Laba (Rugi) Kena Pajak Rugi pajak yang dapat diperhitungkan Jumlah rugi pajak Taksiran beban pajak kini 1,073,313,456 (49,288,392,386) (54,656,500,000) (50,555,763,545) (153,427,342,475) (152,588,011,371) (90,911,138,652) (5,180,652,272) (96,091,790,924) 0 2,098,570,735 0 0 (42,019,683,750) (39,921,113,015) (39,112,201,850) (33,281,394,726) (6,698,562,435) (39,979,957,161) 0 21 Aktiva Pajak Tangguhan: Saldo Awal Pajak Tangguhan Beban penyusutan aktiva tetap Beban manfaat karyawan Jumlah Saldo Awal Manfaat Pajak Tanguhan Beban penyusutan aktiva tetap Beban manfaat karyawan Jumlah Manfaat Pajak Tangguhan Saldo Akhir Pajak Tangguhan Beban penyusutan aktiva tetap Beban manfaat karyawan Jumlah Saldo Akhir 111,423,447 1,407,152,716 1,518,576,163 67,018,774 830,937,751 897,956,525 32,727,182 177,105,594 209,832,776 50,264,081 151,963,711 202,227,791 144,150,629 1,584,258,310 1,728,408,939 117,282,855 982,901,462 1,100,184,316 11 UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Uang muka pembelian Proyek/Kontrak dalam penyelesaian Asuransi Perjalanan dinas Lain-lain Jumlah Uang Muka & Biaya Dibayar Dimuka 29,764,517 396,728,803 638,627 0 725,596,474 1,152,728,421 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 392,530,534 607,973,462 8,078,961 23,686,635 189,609,758 1,221,879,350 12 PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp PT Tridiantara Alvindo PT Petroneks Energy PT Indhasana Energy Pemegang Saham Jumlah Piutang Hubungan Istimewa 6,720,173,754 10,279,020 0 134,878,540 6,865,331,314 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 6,517,135,469 123,765 332,636,647 184,961,439 7,034,857,320 Piutang kepada PT Tridiantara Alvindo, PT Petroneks Energy dan PT Indhasana Energy merupakan pinjaman modal kerja tanpa bunga yang tidak mempunyai jadwal pengembalian, dan tidak ditetapkan tanggal jatuh temponya. Piutang hubungan istimewa kepada Pemegang Saham merupakan pinjaman tanpa bunga yang digunakan untuk pengembangan usaha, dan tidak ditetapkan tanggal jatuh temponya. 22 Perusahaan tidak membentuk cadangan piutang ragu-ragu atas piutang hubungan istimewa karena menajemen berpendapat bahwa piutang-piutang tersebut masih dapat ditagih. 13 INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp PT KHI Pipe Industries Tbk Penambahan investasi Penurunan nilai wajar (impairment) Jumlah Investasi - Bersih 2,261,433,353 0 0 2,261,433,353 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 2,261,433,353 0 0 2,261,433,353 Persentase kepemilikan saham di PT KHI Pipe Industries Tbk adalah sebesar 1,52 %. 23 14 ASET TETAP Saldo Awal Harga Perolehan Tanah Mesin dan Peralatan Bangunan dan Prasarana Kendaraan Peralatan dan Inventaris Kantor Aset Dalam Penyelesaian Akumulasi Penyusutan Tanah Mesin dan Peralatan Bangunan dan Prasarana Kendaraan Peralatan dan Inventaris Kantor Aset Dalam Penyelesaian Nilai Buku 30 September 2010 (Unaudited) Pengurangan Penambahan (Reklasifikasi) Saldo Akhir 15,401,175,500 11,369,281,513 22,274,704,069 1,676,807,753 1,407,618,231 1,021,827,332,231 1,073,956,919,296 0 0 0 154,850,000 18,195,001 209,816,000 382,861,001 9,119,643,000 0 3,202,274,930 184,505,850 0 0 12,506,423,780 6,281,532,500 11,369,281,513 19,072,429,139 1,647,151,903 1,425,813,231 1,022,037,148,231 1,061,833,356,517 0 7,982,570,558 10,760,573,624 1,381,836,077 1,125,966,117 0 21,250,946,377 0 412,425,841 598,547,925 76,427,499 72,027,856 0 1,159,429,120 0 0 1,373,198,379 184,505,849 0 0 1,557,704,228 0 8,394,996,399 9,985,923,170 1,273,757,727 1,197,993,973 0 20,852,671,269 1,052,705,972,919 1,040,980,685,248 24 Saldo Awal Harga Perolehan Tanah Mesin dan Peralatan Bangunan dan Prasarana Kendaraan Peralatan dan Inventaris Kantor Aset Dalam Penyelesaian Akumulasi Penyusutan Tanah Mesin dan Peralatan Bangunan dan Prasarana Kendaraan Peralatan dan Inventaris Kantor Aset Dalam Penyelesaian Nilai Buku 30 September 2009 (Unaudited) Pengurangan Penambahan (Reklasifikasi) Saldo Akhir 17,292,178,484 144,567,854,841 37,787,802,900 4,861,857,731 2,160,714,549 1,020,823,781,484 1,227,494,189,989 0 357,184,993 0 42,000,000 44,858,000 1,925,311,652 2,369,354,645 5,720,000 0 1,294,542 364,005,205 0 0 371,019,747 17,286,458,484 144,925,039,834 37,786,508,358 4,539,852,526 2,205,572,549 1,022,749,093,136 1,229,492,524,887 0 114,270,269,544 17,182,038,298 3,459,065,066 1,714,398,663 0 136,625,771,571 0 6,345,948,074 1,212,011,688 345,238,550 96,692,485 0 7,999,890,797 0 0 1,294,541 364,005,205 0 0 365,299,746 0 120,616,217,618 18,392,755,445 3,440,298,411 1,811,091,149 0 144,260,362,622 1,090,868,418,418 1,085,232,162,265 25 Perhitungan penjualan aset tetap Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut: 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Piutang penjualan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Nilai buku aset tetap Laba Penjualan Aset Tetap 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 1,140,000,000 24,238,800,000 11,077,047,233 14,301,752,767 0 0 0 0 Aset tetap Perusahaan dijaminkan kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, aset tetap Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) dijaminkan kepada Quest Corporation dan aset tetap Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) dijaminkan kepada PT Bank DBS Indonesia (Catatan 16, 21, 22 dan 24). Aset tetap Perusahaan sebesar Rp 4.035.336.000,- diasuransikan terhadap kerugian karena kebakaran kepada PT Asuransi Tri Pakarta dan aset tetap Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) sebesar Rp 84.646.800.000,- diasuransikan terhadap kemungkinan kerugian "Property All Risk" kepada PT Asuransi Wahana Tata. Aset dalam penyelesaian merupakan biaya yang terjadi sehubungan dengan pengadaan mesin dan pembangunan pabrik kertas baru (PM-2) untuk ekspansi kertas HVS serta biaya proyek HTI pada Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat), termasuk biaya pinjaman. PSAK No. 26 tentang "Biaya Pinjaman", mengatur kapitalisasi beban bunga dan rugi kurs yang timbul atas pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang digunakan untuk pembangunan dan instalasi fasilitas-fasilitas penting. Kapitalisasi biaya pinjaman ini berakhir pada saat aset dalam penyelesaian tersebut selesai dibangun dan siap untuk digunakan, atau pembangunan aset tersebut dihentikan untuk sementara. Kapitalisasi beban bunga dan rugi kurs yang dicatat Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) kedalam akun "aset dalam penyelesaian", adalah sebagai berikut: 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Bunga Rugi Kurs Jumlah Kapitalisasi Biaya Pinjaman 135,402,042,229 324,163,893,620 459,565,935,849 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 135,402,042,229 324,163,893,620 459,565,935,849 26 15 ASET LAIN-LAIN 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Biaya ditangguhkan Bank garansi Proyek dalam penyelesaian Uang jaminan PLN Cadangan denda proyek dalam penyelesaian Jumlah Aset Lain-lain Bersih 2,358,004,606 0 3,703,325,000 45,839,800 6,107,169,406 0 6,107,169,406 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 2,525,550,826 1,296,079,300 16,268,800,000 155,823,813 20,246,253,939 0 20,246,253,939 Proyek dalam penyelesaian merupakan pelaksanaan kontrak Konsorsium (Perusahaan dan PT PJB Services) dengan PT Pertamina (Persero) yang masih dalam proses sehubungan dengan pengadaan 1 (satu) unit Distillate Genset Caterpillar, type D3616, kapasitas 14 MW untuk Kilang Pertama Unit Pengolahan II Dumai, yang merupakan bagian pekerjaan Perusahaan. Pada tanggal 2 Maret 2009, perusahaan memperoleh fasilitas "Al Wakalah bil Ujrah" dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dengan plafond sebesar US$ 2.255.000,- yang berjangka waktu 12 bulan sejak penandatangan Persetujuan Prinsip Fasilitas pembiayaan tersebut. Fasilitas ini digunakan untuk pembukaan L/C atas pembelian 1 (satu) unit Distillate Genset Caterpillar, type D3616, kapasitas 14 MW dalam rangka pelaksanaan kontrak dengan PT Pertamina (Persero). Jaminan pembiayaan ini berupa Cross Collateral dengan fasilitas PT Sinar Pedoman Abadi, Corporate Guarantee dari PT Sinar Pedoman Abadi, pengalihan tagihan atas pembayaran kontrak oleh PT Pertamina (Persero) sebesar US$ 2.388.225,- dan Cash Collateral minimal sebesar US$ 120.000,16 HUTANG BANK - Jangka Pendek 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Jumlah Hutang Bank Jangka Pendek 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 1,860,000,000 2,661,500,000 1,860,000,000 2,661,500,000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pada tanggal 20 Mei 2010, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas KMK Post-Financing dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan plafond maksimum sebesar Rp 1.860.000.000,- yang berjangka waktu satu tahun sejak tanggal 8 April 2010 sampai dengan 7 April 2011 dan suku bunga sebesar 13 % per tahun. Fasilitas KMK Post-Financing ini dipergunakan untuk penebusan dokumen LC/ SKBDN dan bersifat clean-up system yang harus lunas maksimum empat bulan setelah pendudukan dokumen LC/SKBDN tersebut. Fasilitas ini dijamin dengan tanah/bangunan kantor dan persediaan Perusahaan (Catatan 9 dan 14). 27 17 HUTANG USAHA 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Pihak Ketiga PT Trakindo Utama CV Artha Perdana PT Klorin Inti PT Inti Kaliasin, Surabaya PT Indimex SAG CV Putra Tunggal PT Karisma PT Jaya Mandiri PD Sumber Tehnik PT CBC Indonesia PT GSP Teknik Lain-lain (dibawah Rp 200 juta) Jumlah Hutang Usaha - Pihak Ketiga Pihak Hubungan Istimewa PT Sinar Pedoman Abadi Jumlah Hutang Usaha 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 0 0 649,823,608 456,173,981 246,129,972 6,143,197,222 645,022,915 0 0 0 0 3,049,692,444 11,190,040,142 17,895,680,000 275,776,650 673,823,608 480,173,981 270,129,972 6,639,677,897 0 814,222,800 384,335,211 362,041,751 1,341,593,873 8,440,173,683 37,577,629,425 955,154,792 12,145,194,934 7,843,090,934 45,420,720,359 Saldo hutang usaha pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 tidak ada dalam bentuk mata uang asing, seluruhnya dalam mata uang Rupiah. Hutang usaha kepada pihak ketiga CV Putra Tunggal merupakan hutang Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) atas penerimaan bahan baku dan bahan kimia sehubungan dengan transaksi makloon, dan hutang tersebut akan dikompensasi dengan pengiriman barang jadi kertas kepada CV Putra Tunggal. Hutang usaha kepada pihak ketiga PT Trakindo Utama merupakan hutang proyek dalam penyelesaian sehubungan dengan pengadaan 1 (satu) unit Distillate Genset Caterpillar, type D3616, kapasitas 14 MW untuk Kilang Pertama Unit Pengolahan II Dumai, yang merupakan bagian pekerjaan Perusahaan. Hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Sinar Pedoman Abadi merupakan hutang atas penebusan bahan bakar minyak untuk SPBU Mampang. 28 18 BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Gaji Astek/Jamsostek Listrik, telepon dan air Asuransi Bunga Purna kerja/Pesangon pensiun Denda pajak Angkutan Kertas Lain-lain (dibawah Rp 10 juta) Jumlah Biaya Yang Masih Harus Dibayar 1,768,333,595 13,299,624 614,872,383 225,087,973 266,651,429 421,683,114 0 0 102,021,246 3,411,949,364 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 3,687,757,302 12,400,241 1,068,383,109 225,087,973 1,003,117,505 607,449,093 261,889,966 372,037,453 541,315,864 7,779,438,506 19 UANG MUKA PENJUALAN 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp PT Greta Sastra Prima PT Masco Indonesia CV Putra Tunggal Dili Machineries Unipessoal, Lda PT Pusaka Buana Utama PT Satya Mitra Mandiri Lain-lain (dibawah Rp 100 juta) Jumlah Uang Muka Penjualan 51,916,742,076 0 107,000,000 12,000,000,000 0 0 62,878,834 64,086,620,910 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 62,742,306,068 2,614,979,266 6,510,476,936 0 0 5,000,000,000 173,378,357 77,041,140,627 Uang muka penjualan PT Greta Sastra Prima merupakan kewajiban Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat dan PT Kertas Blabak) sehubungan dengan transaksi makloon, dimana Anak Perusahaan menerima pekerjaan untuk memproduksi kertas, bahan baku dan modal kerja disediakan oleh PT Greta Sastra Prima, dan kewajiban tersebut akan dikompensai dengan penyerahan kertas jadi kepada PT Gerta Sastra Prima. Uang muka penjualan PT Masco Indonesia merupakan hutang Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) atas penerimaan bahan baku, bahan kimia dan penerimaan uang tunai sehubungan dengan transaksi makloon, dan hutang tersebut akan dikompensasi dengan pengiriman barang jadi kertas kepada PT Masco Indonesia. Uang muka penjualan CV Putra Tunggal merupakan hutang Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) atas penerimaan bahan baku, bahan kimia dan penerimaan uang tunai sehubungan dengan transaksi makloon, dan hutang tersebut akan dikompensasi dengan pengiriman barang jadi kertas kepada CV Putra Tunggal. 29 Uang muka penjualan dari Dili Machineries Unipessoal, Lda merupakan uang muka penjualan 4 unit Diesel Generator Set merk Niigata milik Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) sesuai perjanjian jual beli tanggal 17 Maret 2010 (Catatan 34). Uang muka penjualan PT Pusaka Buana Utama merupakan uang muka penjualan Tanah dan SPBU # 34.12706 milik Perusahaan sesuai Akta perjanjian jual beli tanggal 21 Juni 2010. Sampai dengan tanggal 30 September 2010 serah terima belum terlaksana (Catatan 34). Uang muka penjualan dari PT Satya Mitra Mandiri merupakan uang muka penjualan seluruh saham yang dimiliki Perusahaan di Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) sebanyak 63.000 lembar saham, sesuai perjanjian pengikatan jual beli saham. 20 HUTANG LAIN-LAIN 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Pihak Ketiga PT Valmet Corporation PT Weltes Energi Nusantara PT Tirta Kreasi Amrita Niigata Engineering Co. PT Grama Bazita PT Saka PT Seltech Utama PT Purna Sentana Baja HA Simons, Ltd. PT Arianto Darmawan PT Dinda Perdana Insurance Pakaian Dinas Karyawan Pesangon Karyawan Taspen dan Astek/Jamsostek DPLK Gaji Dana Kematian Lain-lain (dibawah Rp 200 juta) Jumlah Pihak Ketiga Pihak Hubungan Istimewa PT Indhatama Laksana Perdana PT Sinar Pedoman Abadi Jumlah Pihak Hubungan Istimewa Jumlah Hutang Lain-lain 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 2,505,859,200 1,094,800,000 745,385,015 355,208,728 422,297,411 387,763,653 359,029,698 621,609,755 237,027,419 212,430,200 1,440,102,000 374,711,192 0 0 0 0 0 2,039,070,253 10,795,294,524 2,559,492,000 1,094,800,000 745,385,015 362,848,728 422,297,411 387,763,653 359,029,698 609,527,387 242,100,507 212,430,200 1,440,102,000 308,979,038 1,432,893,048 935,687,581 2,452,145,407 388,292,500 278,286,000 1,052,734,640 15,284,794,813 0 1,238,941,000 1,238,941,000 0 1,238,941,000 1,238,941,000 12,034,235,524 16,523,735,813 30 Hutang lain-lain kepada pihak hubungan istimewa (PT Sinar Pedoman Abadi), merupakan pinjaman modal kerja Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) tanpa bunga yang tidak mempunyai jadwal pengembalian, dan tidak ditetapkan tanggal jatuh temponya. 21 HUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Pemegang Saham PT Malindo Nusantara Cemerlang Ahli Waris Tuan Boediono PT. Indhasana Energy PT Sinar Pedoman Abadi Jumlah Hutang Hubungan Istimewa Kewajiban Jatuh Tempo Dalam Setahun: PT Sinar Pedoman Abadi Jumlah Bagian Yang Jangka Panjang 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 2,500,000,000 2,321,805,013 106,440,196 0 4,928,245,209 2,500,000,000 2,321,805,013 0 15,814,668,140 20,636,473,153 0 4,928,245,209 2,164,180,800 18,472,292,353 Pada tanggal 30 Juni 2008 dan adendum tanggal 10 Juli 2008, Perusahaan mengadakan "Perjanjian Hutang" dengan perusahaan asosiasi (PT Sinar Pedoman Abadi) berjumlah sebesar Rp 16.000.000.000,- yang digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Jangka waktu pinjaman 72 bulan termasuk masa tenggang 12 bulan dengan bunga 14,50 % pertahun. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan SPBU Mampang milik Perusahaan (Catatan 14). Pada tanggal 16 Juli 2010, pinjaman ini telah dilunasi dengan dana dari uang muka penjualan SPBU (Catatan 34). Hutang kepada pemegang saham PT Malindo Nusantara Cemerlang sebesar Rp 2.500.000.000,merupakan pinjaman tanpa bunga yang digunakan untuk modal kerja Perusahaan, sedangkan hutang kepada pemegang saham Ahli Waris Tuan Boediono sebesar Rp 2.321.805.013,merupakan piutang PT Indhatama Laksana Perdana dari Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) yang telah dialihkan, sesuai Akta Perjanjian Pengalihan Piutang No. 38 tanggal 27 Juli 2009. Hutang-hutang tersebut tidak mempunyai jadwal pengembalian dan tidak ditetapkan tanggal jatuh temponya. 22 HUTANG BANK - Jangka Panjang 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Hutang Bank Bank DBS (TL-1 dan TL-2) Jumlah Hutang Bank Kewajiban Jatuh Tempo Dalam Setahun Bank DBS (TL-1 dan TL-2) Bagian Yang Jatuh Tempo Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 0 0 26,214,412,705 26,214,412,705 0 0 6,418,507,495 6,418,507,495 0 19,795,905,210 31 Bank DBS Pada tanggal 21 Juli 2009, pinjaman PT Bank DBS Indonesia yang merupakan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) direstrukturisasi menjadi Term Loan-1 dan Term Loan-2 dengan fasilitas sebesar Rp 28.788.438.000,- dan grace period sampai dengan 25 Desember 2009 serta tingkat suku bunga sebesar 11 % per tahun. Pinjaman ini dijamin secara fiducia dengan mesin-mesin dan peralatan, dan pemberian hak tanggungan atas 17 bidang tanah milik Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak), (Catatan 14 dan 16). 23 HUTANG SEWA GUNA USAHA 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp PT BCA Finance Jumlah Hutang Sewa Guna Usaha Kewajiban Jatuh Tempo Dalam Setahun Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 100,703,133 100,703,133 83,182,160 17,520,973 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 172,433,760 172,433,760 102,811,200 69,622,560 Hutang sewa guna usaha merupakan hutang Perusahaan kepada perusahaan pembiayaan sehubungan dengan perolehan kendaraan untuk Direktur Perusahaan. 24 PINJAMAN JANGKA PANJANG 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Quest Corporation: Tranche A - US$ 10.000.000,Tranche B - US$ 19.000.000,Tranche C - US$ 9.584.736,Jumlah Pinjaman Jangka Panjang 89,240,000,000 169,556,000,000 85,534,184,064 344,330,184,064 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 96,810,000,000 183,939,000,000 92,789,829,216 373,538,829,216 Pinjaman jangka panjang kepada Quest Corporation awalnya, merupakan hutang Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) kepada Goal Trading Assets Ltd yang telah direstrukturisasi pada tanggal 29 Mei 2006. Selanjutnya, pada tanggal 30 Agustus 2007, Goal Trading Assets Ltd mengalihkan piutangnya kepada Quest Corporation, yang kemudian merestrukturisasi hutang tersebut menjadi tiga fisilitas Tranche, adalah sebagai berikut: a. Tranche A, hutang pokok sebesar US$ 10.000.000,- jatuh tempo 10 tahun setelah tanggal perjanjian restrukturisasi, bunga 2 % per tahun dan grace period 4 tahun setelah tanggal perjanjian restrukturisasi. Pinjaman ini dijamin dengan seluruh aset tetap Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) yang meliputi mesin, tanah dan bangunan termasuk aset dalam penyelesaian (Catatan 14). 32 b. Tranche B, hutang pokok sebesar US$ 19.000.000,- jatuh tempo 12 tahun setelah tanggal perjanjian restrukturisasi, bunga 2,5 % per tahun dan grace period 4 tahun setelah tanggal perjanjian restrukturisasi. Pinjaman ini dijamin dengan seluruh aset tetap Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) yang meliputi mesin, tanah dan bangunan termasuk aset dalam penyelesaian (Catatan 14). c. Tranche C, hutang pokok sebesar US$ 16.000.000,- jatuh tempo 15 tahun setelah tanggal perjanjian restrukturisasi, bunga 3 % per tahun dan grace period 4 tahun setelah tanggal perjanjian restrukturisasi. Pinjaman Tranche C ini tidak ada jaminannya. Berdasarkan perjanjian tanggal 11 Oktober 2007 antara Perusahaan dengan Quest Corporation, hutang Tranche C Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) kepada Quest Corporation dialihkan menjadi hutang Perusahaan, pengalihan ini tidak dalam bentuk tunai. Pada tanggal 31 Maret 2008, Perusahaan dan Quest Corporation mengadakan perjanjian pengalihan hak tagih Perusahaan kepada Pemegang Saham dan PT Petroneks Energy, perusahaan asosiasi (dahulu bernama PT Sinar Semindo Rezeki) menjadi hak tagih Quest Corporation (Catatan 3). 25 KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Perusahaan Anak Perusahaan Jumlah Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 5,495,991,194 6,280,068,257 11,776,059,451 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 4,753,876,311 9,340,965,926 14,094,842,237 Undang Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, mensyaratkan Perusahaan untuk membayar pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan jika terjadi pemutusan hubungan kerja apabila memenuhi kondisi sesuai dengan ketentuan ini. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja masingmasing adalah 255 orang dan 606 orang. Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (revisi 2004) tentang "Imbalan Kerja" dalam mengakui estimasi biaya manfaat karyawan. Perhitungan manfaat karyawan dilakukan oleh aktuaris independen PT Mitra Jasa Prima dengan menggunakan metode "projected unit credit actuarial cost method", dengan asumsi sebagai berikut: 33 30 Sep 2010 (Unaudited) Asumsi Keuangan Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Asumsi Demografis Tingkat mortalita Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri s/d 39 tahun 40 s/d 44 tahun 45 s/d 40 tahun 50 s/d 44 tahun Usia pensiun normal 30 Sep 2009 (Unaudited) 10 % per tahun 10 % per tahun 10 % per tahun 10 % per tahun TMI-II 1999 10 % x mortalita TMI-II 1999 10 % x mortalita 0,05 % 0,03 % 0,02 % 0,01 % 55 tahun 0,05 % 0,03 % 0,02 % 0,01 % 55 tahun 26 HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Hak minoritas pihak ketiga atas aset bersih masing-masing Anak Perusahaan 2,281,366,794 Jumlah Hak Minoritas 2,281,366,794 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 2,080,709,805 2,080,709,805 27 MODAL SAHAM 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Modal Ditempatkan dan Disetor Saham Seri A, 1.250.000.000 lembar: Ahli Waris Tn. Boediono Tn. Yusuf Ardhi PT Malindo Nusantara Cemerlang Publik/Masyarakat Saham Seri B, 680.028.770 lembar: Renier AR Latief Publik/Masyarakat Pelaksanaan Waran Seri I Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Agio Saham Saham Publik/Masyarakat Pelaksanaan Waran Seri I Jumlah Agio Saham Jumlah Modal Saham 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 225,300,000,000 100,000,000 74,000,000,000 200,600,000,000 287,900,000,000 100,000,000 212,000,000,000 0 53,909,938,000 82,095,814,000 2,000 0 136,000,000,000 752,000 636,005,754,000 636,000,752,000 201,907,883,004 3,300 201,907,886,304 201,898,392,204 1,240,800 201,899,633,004 837,913,640,304 837,900,385,004 34 Pada tanggal 16 Januari 2009, 3 Agustus 2009, 1 Oktober 2009 dan 1 Juli 2010 telah terjadi pelaksanaan waran Seri I menjadi Saham KBRI masing-masing sebanyak 7.500 lembar, 20 lembar, 50.000 lembar dan 20 lembar saham atau jumlah keseluruhan 57.540 lembar saham. Agio saham per 30 September 2010 berasal dari selisih nilai saham pada saat penawaran umum perdana sebesar Rp 353.600.000.000,- dengan nilai nominal saham sebesar Rp 136.000.000.000,dan dikurangi dengan biaya emisi sebesar Rp 15.701.607.796,- serta ditambah dengan agio saham atas pelaksanaan waran seri I sebesar Rp 9.494.100,-. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB No. 87 tanggal 23 Agustus 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie, SH di Jakarta, Perusahaan melakukan penggabungan nilai nominal saham yaitu; 2 saham menjadi 1 saham dan 2 waran Seri I menjadi 1 waran Seri I (Reverse Stock), dengan merubah nilai nominal saham Seri A dari Rp 200,- menjadi Rp 400,-, saham Seri B dari Rp 100,- menjadi Rp 200,-, dan harga pelaksanaan waran Seri I (atas saham Seri B) dari Rp 265,- menjadi Rp 530,-, saham mana akan ditawarkan kepada pemegang saham Perusahaan melalui Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Struktur kepemilikan modal pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 30 September 2010 (Unaudited) Persen Kepemilikan Jumlah Saham Saham Seri A, 1.250.000.000 lembar: Ahli Waris Tn. Boediono Tn. Yusuf Ardhi PT Malindo Nusantara Cemerlang Publik/Masyarakat Saham Seri B, 680.028.770 lembar: Renier AR Latief Publik/Masyarakat Jumlah 563,250,000 250,000 185,000,000 501,500,000 1,250,000,000 29.18% 0.01% 9.59% 25.98% 64.77% 269,549,690 410,479,080 680,028,770 13.97% 21.27% 35.23% 1,930,028,770 100.00% 35 30 September 2009 (Unaudited) Persen Kepemilikan Jumlah Saham Saham Seri A, 2.500.000.000 lembar: Ahli Waris Tn. Boediono Tn. Yusuf Ardhi PT Malindo Nusantara Cemerlang Publik/Masyarakat Saham Seri B, 1.360.007.520 lembar: Renier AR Latief Publik/Masyarakat Jumlah 1,439,500,000 37.29% 500,000 0.01% 1,060,000,000 27.46% 0 0.00% 2,500,000,000 64.77% 0 0.00% 1,360,007,520 35.23% 1,360,007,520 35.23% 3,860,007,520 100.00% 28 TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN Sehubungan restrukturisasi hutang Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) kepada Goal Trading Assets Ltd, disepakati bahwa nilai tercatat hutang tersebut sebesar Rp 1.971.951.858.618,- dikonversi menjadi modal saham sebanyak 440.700 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp 440.700.000.000,- dan selisih nilai hutang yang dikonversi dengan nilai wajar saham yang diperoleh sebesar Rp 1.531.251.858.618,- diakui sebagai agio saham. Jumlah selisih perubahan ekuitas Anak Perusahaan adalah sebesar Rp 1.648.357.377.084,- yang merupakan selisih nilai aset bersih bagian Perusahaan di Anak Perusahaan sesudah dan sebelum konversi hutang menjadi modal efektif, dengan perhitungan sebagai berikut: Jumlah (Rp) Sebelum perubahan pemegang saham Anak Perusahaan Nilai aktiva bersih Anak Perusahaan Kepemilikan Perusahaan pada Anak Perusahaan Bagian Perusahaan Setelah perubahan pemegang saham Anak Perusahaan Nilai aktiva bersih Anak Perusahaan Kepemilikan Perusahaan pada Anak Perusahaan Bagian Perusahaan Selish Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan (1,513,509,308,527) 98.72% (1,494,086,188,082) 458,442,550,091 33.65% 154,271,189,056 1,648,357,377,084 36 29 PENDAPATAN USAHA 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp SPBU Perdagangan Makloon Kertas Jumlah Pendapatan Usaha 50,757,928,025 0 7,770,740,242 58,528,668,267 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 42,210,187,900 14,043,260,000 12,906,770,364 69,160,218,264 Seluruh transaksi penjualan dilakukan dengan pihak ketiga, tidak ada transaksi penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi makloon dilakukan oleh Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) dengan cara memproses bahan baku menjadi kertas, yang mana bahan baku dan modal kerja disediakan oleh rekanan usaha. Penjualan yang melebihi 10 % berasal dari Publik (konsumen akhir) untuk penjualan BBM dari SPBU dan CV Putra Tunggal untuk penjualan kertas. 30 BEBAN POKOK USAHA 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp SPBU Perdagangan Makloon Kertas Jumlah Beban Pokok Usaha 49,876,882,052 0 7,310,676,456 57,187,558,508 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 40,713,878,308 13,400,177,267 20,894,501,943 75,008,557,518 Beban pokok usaha dan pembelian yang melebihi 10 % berasal dari PT Pertamina (Persero) untuk pembelian BBM SPBU dan CV Putra Tunggal untuk pembelian bahan baku kertas. 37 31 BEBAN USAHA 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Beban Pemasaran 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 329,021,416 669,411,136 Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan tunjangan Administrasi bank Listrik, air dan telepon Penyusutan Jasa profesional Biaya kantor Perjalanan dinas Perbaikan dan pemeliharaan Representasi, jamuan tamu dan sumbangan Asuransi Pajak Lain-lain Jumlah Beban Umum dan Administrasi 6,383,356,850 60,589,361 324,716,201 314,669,152 921,671,974 399,958,717 188,758,781 133,562,851 78,360,290 99,157,180 2,053,499,183 38,592,500 10,996,893,040 10,316,918,737 52,759,550 671,834,275 2,716,489,813 865,032,259 760,518,459 317,071,839 248,078,659 191,295,156 262,955,405 0 175,182,076 16,578,136,228 Jumlah Beban Usaha 11,325,914,456 17,247,547,364 32 PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Pendapatan Lain-lain Laba penjualan aset tetap Amortisasi goodwill Laba selisih kurs Laba pelepasan anak perusahaan Pendapatan luar usaha lain-lain Jumlah Pendapatan Lain-lain Beban Lain-lain Penghapusan piutang Amortisasi goodwill Rugi selisih kurs Beban bunga Beban luar usaha lain-lain Jumlah Beban Lain-lain Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 14,301,752,767 312,173,019 28,617,993,751 49,288,392,386 4,814,487,562 97,334,799,486 0 312,173,019 49,220,276,246 0 1,547,612,638 51,080,061,903 0 0 10,109,290,495 1,547,926,371 1,521,235,321 13,178,452,187 0 0 336,861,728 3,900,055,894 850,000,000 5,086,917,622 84,156,347,298 45,993,144,281 38 33 LABA (RUGI) PER SAHAM Laba (rugi) per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih sebagai pembilang dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebagai penyebut. 30 Sep 2010 (Unaudited) Rp Laba (rugi) bersih Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar Laba (rugi) per saham 30 Sep 2009 (Unaudited) Rp 61,656,429,226 23,017,108,604 1,447,521,573 2,895,005,630 42.59 7.95 34 PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. SK.59/Menhut-II/2007 tanggal 22 Pebruari 2007, Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) memiliki Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) pada Hutan Tanaman Industri (HTI) atas areal hutan produksi seluas 100.150 hektar yang berlokasi di Kecamatan Kendawangan dan Marau, Kabupaten Ketapang, Propinsi Kalimantan Barat, terdiri dari Blok Kendawangan seluas 62.170 hektar dan Blok Air Hitam seluas 37.980 hektar. IUPHHK tersebut belum dialihkan kepada Anak Perusahaan (PT HTI Basuki Rachmat). b. Perjanjian Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) dengan CV Putra Tunggal (pihak kedua) telah diperpanjang pada tanggal 1 Pebruari 2010. PT Kertas Basuki Rachmat akan mengolah bahan baku yang disediakan oleh pihak kedua dan hasil produksinya diserahkan kembali kepada pihak kedua. PT Kertas Basuki Rachmat memperoleh jasa produksi sebesar Rp 2.500,- per kg kertas jadi dan pihak kedua menyediakan pinjaman modal kerja untuk menunjang operasional PT Kertas Basuki Rachmat. c. Berdasarkan Perjanjian Pengalihan Tagihan tanggal 8 Maret 2010 antara Perusahaan dengan Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat), piutang Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) kepada Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) per 31 Desember 2009 sebesar Rp 1.504.274.162,- dialihkan menjadi hak tagih Perusahaan. d. Pada tanggal 17 Maret 2010, Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) mengadakan perjanjian jual beli Diesel Generator Set (Gen Set) dengan Dili Machineries Unipessoal, Lda untuk menjual 4 unit Diesel Generator Set merk Niigata milik Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) dengan harga penjualan sebesar Rp 57.000.000.000,-. Atas perjanjian jual beli Gen Set tersebut, Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) telah menerima uang muka dari Dili Machineries Unipessoal, Lda sebesar Rp 12.000.000.000,- (Catatan 19). 39 e. Pada tanggal 21 Juni 2010, Perusahaan (Pihak Pertama) mengadakan perjanjian jual beli dengan PT Pusaka Buana Utama (Pihak Kedua) untuk menjual Tanah dan SPBU # 34.12706 milik Pihak Pertama yang berlokasi di Jalan Mampang Prapatan Raya dengan harga penjualan sebesar Rp 23.640.000.000,- yang akan dibayar oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama dengan cara sebagai berikut (Catatan 19): 1) Tahap pertama sebesar Rp 500.000.000,- akan dibayar selambat-lambatnya tanggal 23 Juni 2010. Sampai dengan tanggal laporan keuangan per 30 September 2010, jumlah tersebut telah diterima oleh Perusahaan. 2) Tahap kedua sebesar Rp 22.000.000.000,- akan dibayar selambat-lambatnya tanggal 16 Juli 2010. Sampai dengan tanggal laporan keuangan per 30 September 2010, jumlah tersebut telah diterima oleh Perusahaan. 3) Tahap ketiga sebesar Rp 1.140.000.000,- akan dibayarkan setelah peralihan ijin pengelolaan SPBU kepada Pihak kedua disetujui oleh Pertamina selambat-lambatnya dua bulan setelah pembayaran tahap kedua. Sampai dengan laporan keuangan per 30 September 2010, pembayaran atas jumlah ini belum terlaksana. f. Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) telah menerima Uncommitted Indicative Offering Letter dari pihak perbankan untuk fasilitas pinjaman investasi dan modal kerja. Salah satu persyaratan fasilitas pinjaman tersebut adalah pelepasan jaminan atas aset Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) yang saat ini masih menjadi jaminan hutang kepada Quest Corporation, Ltd. Dalam rangka pelepasan jaminan dimaksud, maka pada tanggal 12 Oktober 2010 Perusahaan dan Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) telah menandatangani perubahan atas perjanjian restrukturisasi hutang dengan Quest Corporation, Ltd. dengan syarat apabila disetujui pada RUPSLB dalam rangka PUT I. 35 KELANGSUNGAN USAHA Operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan dimasa mendatang masih akan dipengaruhi oleh kondisi perekonomian di dalam negeri dan ekonomi kawasan sekitarnya di luar negeri. Sampai dengan periode laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan masih mengalami rugi yang terakumulasi sebesar Rp 1.906.887.123.066,Dalam rangka mempertahankan kelangsungan uasaha Perusahaan dan Anak Perusahaan, manajemen telah melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut: a. Menjual seluruh saham yang dimiliki di Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) kepada pihak ketiga yang tidak terafiliasi. b. Menjual Gen Set yang tidak produktif di Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat). c. Menjual Tanah dan Bangunan SPBU # 34.12706 milik Perusahaan. d. Melanjutkan penyelesaian proyek PM-2 di Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) dan memproses pencarian dana pinjaman kepada pihak perbankan nasional. Pada tanggal 14 Juni 2010, Anak Perusahaan tersebut telah memperoleh Uncommitted Indicative Offering Letter dari salah satu bank nasional, untuk membiayai rencana investasi sebesar US$ 40 juta dan modal kerja sebesar US$ 10 Juta. 40 e. Dalam rangka rencana penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), Perusahan telah menyampaikan dokumen-dokumen Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada Ketua Bapepam dan LK, sesuai surat pengantar No. 105/KBRI/DIR/X/10 tanggal 20 Oktober 2010. 36 REKLASIFIKASI AKUN Beberapa akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasian per 30 September 2009 yang disajikan sebagai pembanding telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian per 30 September 2010. 41 37 INFORMASI SEGMEN USAHA (dalam Rp 000) SPBU Pendapatan Usaha Beban Pokok Usaha Laba (Rugi) Kotor Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain Laba (Rugi) Sebelum Pajak Manfaat (Beban) Pajak Laba (Rugi) Sebelum Hak Minoritas Hak Minoritas Laba (Rugi) Bersih 50,757,928 49,876,882 881,046 8,388,567 (7,507,521) 11,997,199 4,489,678 0 4,489,678 0 4,489,678 Perdagangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 September 2010 (Unaudited) Kertas Jumlah 7,770,740 7,310,676 460,064 2,937,347 (2,477,284) 4,362,052 1,884,769 0 1,884,769 0 1,884,769 Informasi Segmen Usaha Menurut Geografis (dalam Rp 000) : 30 September 2010 (Unaudited) SPBU Perdagangan Kertas Daerah Khusus Ibukota (DKI) 50,757,928 0 0 Jawa Tengah 0 0 0 Jawa Timur 0 0 7,770,740 Jumlah 50,757,928 0 7,770,740 58,528,668 57,187,559 1,341,110 11,325,914 (9,984,805) 16,359,252 6,374,447 0 6,374,447 0 6,374,447 Penyesuaian 0 0 0 0 0 67,797,096 67,797,096 209,833 68,006,928 (70,380) 67,936,549 Bersih 58,528,668 57,187,559 1,341,110 11,325,914 (9,984,805) 84,156,347 74,171,543 209,833 74,381,375 (70,380) 74,310,996 Jumlah 50,757,928 0 7,770,740 58,528,668 42 (dalam Rp 000) SPBU Pendapatan Usaha Beban Pokok Usaha Laba (Rugi) Kotor Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain Laba (Rugi) Sebelum Pajak Manfaat (Beban) Pajak Laba (Rugi) Sebelum Hak Minoritas Hak Minoritas Laba (Rugi) Bersih 42,210,188 40,713,878 1,496,310 7,811,651 (6,315,341) (984,282) (7,299,623) 0 (7,299,623) 0 (7,299,623) 30 September 2009 (Unaudited) Perdagangan Kertas Jumlah 14,043,260 13,400,177 643,083 58,263 584,820 0 584,820 0 584,820 0 584,820 12,906,770 20,894,502 (7,987,732) 9,377,634 (17,365,365) (1,705,902) (19,071,267) 0 (19,071,267) 0 (19,071,267) Informasi Segmen Usaha Menurut Geografis (dalam Rp 000) : 30 September 2009 (Unaudited) SPBU Perdagangan Kertas Daerah Khusus Ibukota (DKI) 42,210,188 14,043,260 0 Jawa Tengah 0 0 3,667,573 Jawa Timur 0 0 9,239,197 Jumlah 42,210,188 14,043,260 12,906,770 69,160,218 75,008,558 (5,848,339) 17,247,547 (23,095,887) (2,690,184) (25,786,070) 0 (25,786,070) 0 (25,786,070) Penyesuaian 0 0 0 0 0 48,683,328 48,683,328 202,228 48,885,556 (82,377) 48,803,179 Bersih 69,160,218 75,008,558 (5,848,339) 17,247,547 (23,095,887) 45,993,144 22,897,258 202,228 23,099,485 (82,377) 23,017,109 Jumlah 56,253,448 3,667,573 9,239,197 69,160,218 43