PENDAHULUAN Latar Belakang Ikan sidat (Anguilla sp.) terrnasuk salah satu ikan penting yang rnelakukan perpindahan (rnigrasi) dari laut ke lingkungan tawar (rnigrasi anadromous) untuk pendewasaan dirinya dan selanjutnya kernbali ke laut (migrasi katadromous), untuk melakukan pernijahan (spawning). Kedua migrasi tersebut merupakan keseluruhan daur hidup ikan sidat. Hampir di sernua rnuara sungai di Indonesia yang rnenghadap laut dalarn dapat diternukan elver sidat. Di Indonesia sedikitnya terdapat lirna spesies ikan sidat, yaitu Anguilla bicolor, A. borneensis, A. marmorata, A. celebesencis, dan A. nebulosa (Kottelat, et al. 1993). Siklus hidup ikan sidat tergolong unik dibanding ikan lain, yaitu pada stadia akhir larva sarnpai dewasa hidup di air tawar dan pada waktu akan mernijah hidup di laut. Proses pernatangan gonad terjadi di perairan tawar selarna rnigrasi katadrornous yaitu saat bermigrasi rnenuju laut dalarn (deep sea wated. dibuahi Setelah memijah, induk sidat akan rnati. Telur yang sudah terbawa arus laut dan rnenetas menjadi faselstadia "Preleptocephalle", kernudian berkernbang rnenjadi fase "Leptocephalle", akhirnya menjadi elver sidat yang transparan sarnpai betwarna kuning ("glass ee/'). 'Glass eel" akan terbawa arus pasang menuju rnuara sungai dan akan hidup beberapa waku di muara sungai. Perjalanan dari fase "Leptocephalle" mencapai muara sungai di Eropa Barat memakan waktu 2 sampai 3 tahun (Lacomte - Finiger 1983, diacu dalam Muchsin, 2001). Dalam siklus hidupnya ikan sidat menghadapi tiga masa kritis, yaitu: pertama, fase telur sampai fase glass eel yang planktonis; kedua, fase glass eel yang melakukan migrasi anadromous memasuki sungai sampai tempat perairan tawar yang cocok untuk proses pendewasaan; dan ketga, fase saat migrasi katadromous, dari perairan tawar rnenuju laut untuk memijah. Pada fase pertama, rnasa hidup planktonis di laut, terjadi pemangsaan oleh ikanikan pemangsa plankton. Pada fase kedua, masa migrasi anadromous anak sidat yang masih lemah dan lingkungan yang relatif sempit (sungai) mudah dimangsa biota karnivor dan juga ditangkap manusia. Demikian juga pada fase ketiga, sewaktu bermigrasi katadromous ikan yang sudah dewasa ini ditangkap manusia. Penelitian ikan sidat yang sudah dilakukan sebelumnya di Danau Poso antara lain adalah suhei pendahuluan mengenai ikan sidat di Danau Poso oleh Sutardjo dan Machfudz (1974); mengenai morfologi, pola pertumbuhan kariotif dan pola protein ikan sidat (Angu:lla mauritiana Benn. dan A. celebesencis Kaup.) oleh Ndobe (1997); dan Penyebaran Larva Ikan Sidat (Anquillla spp.) di Muara Sungai Poso, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah oleh Muchsin (2001). Masalah dan Pendekatan Masalah Menurut Bertin (1956) diacu dalam Affandi, e t al. (1995) ikan sidat merupakan ikan peruaya (migrator). Ketika dewasa ikan sidat beruaya dari perairan tawar ke laut untuk memijah (ruaya katadromus). Ikan sidat hanya bertelur sekali di dalam hidupnya (iteropariw setelah bertelur induk tersebut kemudian mati (Lacomte - Finiger 1983, diacu dalam Muchsin, 2001) Di pantai selatan Jawa Tengah dan lawa Barat, elver sidat yang ditangkap sewaktu masih kecil, berbobot i -3 gram, untuk dibudidayakan (Affandi, et at. 1995). Sedangkan di Kabupaten Poso, elver sidat ditangkap dengan menggunakan seser, penangkapan elver sidat dan juvenil "ikan nike" (Valenciennes muralis, CV) cukup intensif sebagai bahan pembuat ikan asin. Elver sidat ini memasuki muara Sungai Poso umumnya mlilai muncul pada bulan April sampai Nopember. Keberadaan elver sidat bersamaan dengan juvenil ikan nike, larva udang dan kepiting (Muchsin, 2001). Ikan sidat yang besar ditangkap di daerah Tentena (out let Danau Poso) yang akan rnelakukan migrasi katadromous menuju ke laut untuk melakukan pemijahan dengan menggunakan alat tangkap yang dikenal dengan sebutan 'waya masap/'. Musim penangkapan dilakukan antara bulan Januari sampai bulan Agustus atau pada saat kedalaman air Danau Poso mulai meninggi. Ikan sidat hasil tangkapan yang beratnya lebih dari 3 kg dipasarkan untuk tujuan ekspor. Mengingat harga ikan sidat kualitas - ekspor yang cukup baik (Rp. 20.000 30.000 per kg), diduga dapat rnendorong penangkapan yang berlebihan baik elver rnaupun sidat calon induk dirnasa datang. Jurnlah populasi sidat dewasa di Danau Poso sangat tergantung pada seberapa besar jurnlah dari elver sidat yang berrnigrasi rnernasuki rnuara Sungai Poso dan selanjutnya seberapa besar dari jurnlah tersebut yang rnarnpu mencapai Danau Poso sebagai daerah rnakanan dan pernbesarannya. Dalarn penelitian perikanan, umurnnya untuk populasi yang dieksploitasi rnaka hasil tangkapan per unit upaya dapat dipakai sebagai indikator kelirnpahan relatif ikan di suatu perairan tersebut (King, 1997). Oleh karena itu fluktuasi hasil tangkapan juga rnenunjukkan fluktuasi kelimpahan. Hal ini erat kaitannya dengan beberapa faktor yang mernbatasi kelirnpahan suatu populasi baik faktor luar rnaupun faktor dalarn. Faktor dalarnnya (gen) adalah elver ikan sidat akhirnya rnenjangkau kernbali habitat yang pernah dilarnpaui induknya yaitu ke daerah rnakanan dan pernbesaran (danau). Sedangkan faktor luarnya adalah faktor lingkungan yang secara langsung ataupun tiaak langsung mernegang peranan didalarn aktivitas eiver dalarn rnelakukan rnigrasi anadrornou:nya. Penelitian ini hanya difokuskan pada faktor luar (lingkungan) yang rnernpengaruhi rnigrasi elver ikan sidat ketika rnernasuki rnuara Sungai Poso. rnasalah ini dapat dilihat pada Gambar 1. Untuk lebih jelasnya pendekatan INPUT PROSES Garnbar 1. Skema Pendekatan Masalah OUTPUT I Tujuan Penelitian dan Kegunaan Dengan rnemperhatikan permasalah dan pendekatan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan : a. Mengetahui pola penyebaran, dan kelimpahan elver sidat ketika memasuki muara Sungai Poso. b. Mengetahui aspek biologi elver ikan sidat, khususnya struktur ukuran panjang dan berat. c. Mengetahui faktor-faktor lingkungan (fisik-kimia perairan) yang berpengaruh terhadap migrasi elver sidat ketika memasuki muara Sungai Poso. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi yang dibutuhkan bagi pengelolaan sumberdaya ikan sidat khususnya di daerah Poso, agar pemanfaatan sumberdaya ikan sidat di daerah ini dapat berkelanjutan (lestari).