KONSEP NASIONALISME SOEKARNO DALAM PNI 1927-1930 Guntur Arie Wibowo* Abstrak Pemikiran Soekarno dipengaruhi oleh potensi intelektual, kemampuan berpikir bebas, pengaruh latar belakang sosial budaya, serta perkenalkannya dengan dunia luar atau pemikiran orang lain yang digunakan sebagai pembanding. Soekarno juga melakukan pengamatan yang cermat terhadap masyarakat sebelum melahirkan masyarakatnya. Faktor-faktor yang mewarnai pemikiran politik Soekarno adalah Nasionalisme, Tradisionalisme Jawa, Sosialis-Demokratis, Islam, dan Komunisme. Soekarno berhasil merangkai nilai-nilai dasar yang terkandung di berbagai aliran pemikiran yang hidup dan tumbuh di dalam masyarakatnya, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, kemudian dirangkum dalam suatu pemikiran yang sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakatnya. Dalam prakteknya, secara tidak langsung Soekarno mengatakan bahwa Nasionalisme lebih diutamakan daripada Islam dan Marxisme. Hal ini terbukti dengan didirikannya PNI pada tahun 1927 yang berideologikan nasionalisme sekuler. Kata kunci: Nasionalisme, Soekarno, PNI Pendahuluan Pola pemikiran Soekarno dirasakan dalam bidang politik, dalam memperjuangkan nasib sangat ekonomi, sosial dan budaya. Faktor- dipengaruhi faktor yang berasal dari intelektual faktor-faktor yang berada di luar dirinya di samping yang faktor intelektual yang dimilikinya. pengamatan yang dilakukan Soekarno Faktor-faktor yang berasal dari luar terhadap dirinya adalah kenyataan dari bangsa ditemukan akar-akar ideologi bangsa Indonesia yang berada dalam kondisi yang tumbuh di dalam masyarakat. terbelakang karena adanya praktek Soekarno yang sudah dipengaruhi kolonialisme budaya Belanda, dan imperialisme telah membawa dimilikinya menerima adalah masyarakat dari Indonesia Jawa berusaha untuk dan mengubah unsur- kesengsaraan dan penderitaan bangsa unsur Indonesia terjadi suatu sintesa baru yang disesuaikan terutama dengan kebudayaan bangsa Indonesia penindasan karena hak telah asasi yang diterimanya menjadi *Guntur Arie Wibowo adalah Dosen Pendidikan Sejarah Universitas Samudra Langsa Nanggroe Aceh Darussalam 21 diantaranya tercermin di dalam mengetahui perkembangan PNI konsepsinya tentang Marhaenisme, dapatlah diketahui Soekarno melalui Pancasila serta Nasakom. PNI-nya Kolonialisme akibatnya telah Belanda yang dirasakan rakyat Indonesia telah mendorong lahirnya memperjuangkan Indonesia bangsa dalam menentang dan kolonialisme imperialisme Belanda. nasionalisme yang merupakan suatu tekad, kesadaran nasional untuk Konsep Yang Mewarnai mencintai nationnya atau bangsanya. Pemikiran Politik Soekarno Munculnya nasionalisme di Indonesia pada awal abad ke-20 ditandai Adapun faktor-faktor yang dengan berdirinya organisasi politik mewarnai pemikiran politik Soekarno dan partai politik yang di dalamnya adalah Nasionalisme, Tradisionalisme dapat Jawa, Sosialis-Demokratis, Islam, dan digunakan sebagai alat perjuangan politik untuk mencapai Komunisme. Pada kemerdekaan yang dicita-citakan oleh Soekarno menulis bangsa Nasionalisme, Islam dan Marxisme Indonesia dengan perjuangannya. tahun 1926 tentang sebagai tiga rumpun ideologi yang Partai politik tersebut salah mewarnai seluruh organisasi politik satunya yang muncul adalah PNI yang di Indonesia. Hal ini merupakan cara berdiri tahun 1927 dengan ketuanya yang Ir.Soekarno yang mempunyai tujuan menghadapi utama untuk mencapai kemerdekaan, pluralistis, yaitu pertama bersama- sedangkan asasnya berdiri di kaki sama sendiri, dan imperialisme, kedua mengawinkan marhaenisme. Ketiga asas tersebut semua ide yang ada dan tumbuh di sebagai prinsip PNI. Soekarno sebagai dalam masyarakat menjadi ide baru tokoh PNI sebelumnya telah menjadi yang lebih tinggi yang bisa di terima figur oleh semua unsur penting yang ada. non politik politiknya karena sangat menentang imperialisme perjuangan kooperasi pemikiran digunakan Soekarno masyarakatnya satu tujuan dalam yang menentang handal dalam Untuk lebih jelasnya, maka kolonialisme dan akan penulis uraikan satu demi satu Belanda melalui konsep yang mewarnai pemikiran politiknya. Dengan politik Soekarno. 1. Nasionalisme Pada Nasionalisme di Indonesia mulanya nasionalisme yang dikembangkan seperti yang telah dikembangkan oleh oleh kolonialisme Soekarno mencerminkan Soekarno adalah dan anti imperialisme rasa antinya kepada kolonialisme saja, dan menjadi bersifat anti unsur-unsur imperialisme. imperialisme yang ingin dan Adanya kolonialisme menguasai liberal kemudian barat. berkembang Bagi Soekarno semua nasionalisme yang berkembang di sektor dari tanah jajahan, baik itu barat berbeda yang berkembang sektor politik, ekonomi, sosial dan di Asia umumnya dan di Indonesia sebagainya khususnya. telah menjadikan Nasionalisme yang kehidupan rakyat di tanah jajahan ada di barat mempunyai ciri-ciri menderita komersialisme, lahir Penderitaan dan bangsa batin. kapitalisme, Indonesia kolonialisme dan imperialisme, akibat adanya penjajahan Belanda maka nasionalisme di timur (Asia) sangat khususnya di Indonesia bersifat mempengaruhi nasionalisme Soekarno. Nasionalisme yang diyakininya adalah nasionalisme anti kolonialisme dan imperialisme. yang Memang tidak berperikemanusiaan, dalam arti disangkal Soekarno tidak senang terhadap seorang nasionalisme tulen, atau tindakan yang dilakukan oleh dapat dikatakan pula Soekarno kaum penjajah yang menginjak- adalah injak harkat dan martabat bangsa radikal. Indonesia atau bangsa lain serta politiknya menganggap persatuan dan kesatuan bangsa sendiri kalau yang bangsanya paling martabatnya. tinggi bahwa dapat seorang menginginkan nasionalisme yang belum ada tidak membenci bangsa lain, yang Indonesia. hidup dikatakan internasionalisme. demi dan negara Indonesia. Soekarno tokoh sarinya pemikiran ditujukan adalah taman nasionalisme Segala Soekarno dalam Soekarno nasionalis yang tandingannya Hal oleh ini Herbert di pernah Feith dalam Alfian (1981 : 100) yaitu : Citra Soekarno di antara ideolog Indonesia cukup tinggi, citranya di kalangan tokoh nasionalis radikal pada masa itu sangat memuncak sekali. Memang nyatanya kebanyakan pemikir nasionalisme radikal pada masa itu tidak lebih dari pada pembawa gagasan Soekarno saja, tidak saja karena kekuasaan Soekarno sangat besar, tetapi mereka tidak sememukau Soekarno dalam mengemukakan pendapatnya. Di antara amat menarik dan mudah dimengerti oleh khalayak ramai. Melalui PNI-nya Soekarno mengobarkan semangat nasionalisme rakyat, karena bagi Soekarno gambaran imperialisme dan kolonialisme tidak pernah berakhir, dan Soekarno selalu berusaha untuk memeranginya dengan jalan menanamkan jiwa nasionalisme ke dalam setiap warga negara Indonesia. pemikir- 2. Tradisionalisme Jawa pemikir modern di Indonesia, Tradisionalisme Jawa Soekarno adalah yang terbesar. adalah segala tingkah laku dalam Hal ini bukan karena kualitas kehidupan sehari-hari dari orang- pemikiran-pemikiran orang Jawa, baik dalam segi sosial, yang orisinil dan brilian, tetapi juga ekonomi, karena pemikiran-pemikirannya pemerintahan. Dalam segi sosial itu mampu menjangkau ke jauh orang-orang Jawa suka membantu ke dalam lapisan masyarakat. dan kerja sama (gotong royong), Sebagai cendekiawan dalam segi ekonomi orang-orang yang mempunyai kemampuan Jawa tidak banyak menuntut dan besar di dalam menuangkan bersifat apa adanya (nrimo) dan pemikiran-pemikirannya dalam seorang yang politik segi politik dan dan jernih, Soekarno juga seorang pemerintahan orang-orang Jawa orator atau seorang yang ahli mempunyai pidato kekuasaan yang kemampuan karismatik mempunyai tinggi berbentuk bersumber sama saja, bahwa dan artinya mampu kekuasaan di tangan individu atau pemikiran- kelompok lainnya itu sama saja, pemikirannya dengan gaya yang atau dengan kata lain orang-orang menyampaikan yang dan pandangan Jawa mengatakan bahwasannya dalam bentuk baru yang sesuai anak itu harus patuh dan taat dengan kebudayaannya dan tidak kepada meninggalkan ciri-ciri tradisinya. orang tuanya dan sebaliknya orang tua harus bisa Soekarno mendidik anaknya serta orang tua kemampuan yang besar dalam harus mengayomi anak-anaknya mempertemukan dari segala gangguan. mengawinkan Bagi yang mendalami dan memahami kebudayaan Jawa mempunyai atau ide-ide yang bertentangan atau kadang-kadang berlawanan ke dalam suatu dengan sungguh-sungguh maka sintesa yang baru yang telah di akan mengerti bahwa pemikiran- analisa dengan jalan pikirannya pemikiran baru bisa lahir karena sendiri. Marhaenisme, Pancasila ciri atau sifat sinkretisme dari dan kebudayaan dilahirkannya Jawa sendiri. Menurut Alfian (!981 : 118) : Nasakom politiknya yang sebagai adalah juga diwarnai untuk mengkompromikan atau mengawinkan semua ide yang ada dan tumbuh di dalam masyarakatnya menjadi ide baru yang lebih tinggi tempatnya yang bisa diterima oleh semua unsur di dalam masyarakat. Orang-orang Jawa sering memasukkan unsur-unsur yang datangnya dari luar dirinya yang mereka anggap baik, dan unsur-unsur tadi sifat kemudian sinkretisme yang kuat. Hal ini dipadukan terlihat dari cara berpikirnya yang kebudayaannya sendiri. Sebagai menerima kemudian contoh sebelum masuknya agama mengubah dari unsur-unsur yang Hindu dan Budha ke Jawa (Jawa berbeda menjadi suatu unsur Tengah dan Jawa Timur) orang- dan oleh ide keinginan Soekarno Sinkretisme memungkinkan orangorang Jawa untuk memadu apa-apa yang baik dari dalam dirinya sendiri dengan apa-apa yang baik pula dari luar dirinya, dan melalui perpaduan ini akan lahir manusiamanusia baru yang lebih baik dan maju tanpa kehilangan landasan dasar, kebudayaannya sendiri dan tempat berpijak. Jalan pemikiran Soekarno telah dengan orang Jawa sudah mempunyai kepercayaan animisme sendiri, dan menjadi pecinta wayang yang fanatik, yang lambat laun memahami betul falsafah-falsafah ceritanya, apa yang dia tonton pada malam-malam berikutnya lambat laun akan tertanam dalam diri Soekarno sebagai nilainilai yang banyak mempengaruhi tingkah laku sehari-hari, baik tingkah laku sosial maupun tingkah laku politik. yaitu dinamisme. Sesudah agama Hindu dan Budha masuk ke Jawa dan dianut oleh orang-orang Jawa bukan berarti orang-orang Jawa meninggalkan kepercayaan aslinya, tetapi terjadi perpaduan antara agama HinduBudha dengan kepercayaan asli tersebut. Sebagai contoh masih adanya sesaji nenek Cerita wayang yang sangat moyang yang telah meninggal dan mempengaruhi proses sosialisasi sesaji atau proses pendidikan politik terhadap kepada tempat-tempat yang dianggap keramat. Soekarno adalah cerita Bharata Faktor lain yang dianggap menyuburkan adalah adanya mitologi wayang Yudha dari Mahabharata yang Jawa menggambarkan atau antara dua peperangan keluarga yang dengan kata lain adanya cerita- bermusuhan, cerita dalam pewayangan. Cerita melawan dalam banyak Dahm, Soekarno terutama sekali mempengaruhi pandangan hidup tertarik pada tokoh Bima dari dan tingkah laku orang-orang Pandawa, Bima adalah seorang Jawa pada umumnya dan tingkah ksatria laku mempunyai pewayangan Soekarno dalam bidang yaitu Kurawa Pandawa. Menurut dari Pandawa sifat-sifat kompromi yang tidak politik khususnya. Dalam hal ini mengenal dengan Alfian (1981 : 100) menyatakan : musuh yang datang dari luar golongannya, dan pada waktu Proses sosialisasi politik Soekarno di mulai pada masa kanak-kanaknya, sewaktu dia masih bernama Kusno dan tinggal bersama kakeknya di Tulungagung, waktu dia yang sama berkompromi dengan berusaha mereka yang segolongan dengan Bima sendiri. Oleh karena itu Bernard Dahm menganggap bahwa tidak ada jalan yang mempelajari tepat dan untuk mengerti “Sosialisme adalah terambil dari perkataan yang berarti : Soekarno selain melalui tokoh masyarakat, pergaulan hidup, dan Bima dalam pewayangan tersebut. hidup tumbuh. Sosio nasionalisme Sifat-sifat ini sangat menonjol adalah dalam perkembangan pemikiran masyarakat, dan sosio demokrasi dan tingkah laku politiknya pada adalah tahun-tahun Ra’jat, 1932). tidak berikutnya. mengenal Sifat kompromi dua nasionalisme masyarakat Soekarno “ (Fikiran lebih tertarik terhadap musuh luar atau asing akan sistem demokrasi rakyat jelas ditunjukkan oleh sikap anti yang kolonialis dan anti imperialisme perbedaan-perbedaan Soekarno yang sangat keras, dalam kehidupan di masyarakat. kemudian kesediaannya untuk Sejak berkompromi dengan mereka tidak didasarkan sebelum Indonesia, pada kelas kemerdekaan Soekarno telah yang segolongan dengan Soekarno mencanangkan ditunjukkan oleh Soekarno dalam demokrasi yang sesuai dengan usaha-usahanya situasi dan kondisi masyarakat untuk perlunya mencarikan landasan yang sama Indonesia. Demokrasi bagi diharapkan Soekarno masyarakatnya yang suatu yang bukan pluralistis (sama-sama menentang hanya dalam bidang politik saja, penjajah asing). tetapi 3. Sosialisme Demokrasi Sosialisme adalah masyarakat. dalam demokrasi ekonomi. Dalam hal ini atau dalam demokrasi demokrasi mengutamakan juga yang kepentingan Sosialisme juga hal demokrasi ekonomi Soekarno tidak menjelaskan lebih jauh gagasan-gagasannya tersebut. 4. Islam sering dikatakan atau dinamakan Peranan orang-orang Islam masyarakat banyak. Sosialisme dalam perjuangan kemerdekaan demokrasi maupun dikatakan juga dapat dengan juga dalam mengisi sosio kemerdekaan tidak kecil, karena demokrasi. Dalam hal ini satu dari faktor terpenting yang Soekarno menyatakan : mendukung nasionalisme terpadu adalah tingginya derajat dimiliki oleh hampir 90% homogenitas agama di Indonesia, penduduk sebab agama Islam bukan hanya mempercayainya suatu ikatan biasa, ini benar- kemungkinan ini. Di negara Islam benar semacam lain mungkin tidak ditemukan simbol kelompok dalam (in group) toleransi agama yang setinggi itu, untuk melawan pengganggu asing kurangnya yang menindas suatu agama yang keterbukaan berbeda. Maka menurut Wertheim gagasan baru seperti di Indonesia. dalam George Mc.Kahin (1995 : Hal 100) : partai-partai merupakan Seseorang memang tidak menunjang paradoks bahwa perluasan Islam di kepulauan Indonesia adalah akibat ulah orang-orang barat. Datangnya orang-orang Portugis di wilayah ini, katanya, mendorong sejumlah besar bangsawan Indonesia untuk memeluk kepercayaan Islam sebagai suatu pergerakan politik melawan penetrasi Kristen. Menurut Hurgronye Snouck dalam George Mc Kahin, bahwa agama Islam tidak begitu saja menyerapkan nurani suatu ciri pasif. kebangsaan secara Agama pengadaan ini saluran menjadi dini dari perkembangan nasionalisme yang matang, suatu nasionalisme saluran yang modern, sampai sekarang masih sangat penting. Karakter unik agama Islam yang ini Indonesia yang membantu kefanatikan kepada dan gagasan- menyebabkan politik banyak sebelum Indonesia merdeka bernaung atau bersumber dari agama Islam, sehingga dengan demikian ideologi (agama Islam) ini turut serta menentukan pergerakan nasional Indonesia. Ajaran-ajaran dari agama Islam baik secara langsung maupun tidak langsung ikut serta mendasari atau mewarnai serta mempengaruhi pola pemikiran dan pelaksanaan politik Soekarno. Menurut Soekarno Islam merupakan agama yang progresif dan rasionil bukan sebagai apa yang dipraktekkan di Indonesia, yang menurutnya masih kolot dan sebab itu masih jauh dari sifatsifat progresif dan Pandangan ini diyakininya setelah rasionil. bertambah terlibat mempelajari agama Islam lebih mendalam antara tahun 1912- sosial, 1941. Dalam pandangannya ini pemerintahan semuanya di kuasai Soekarno melihat bahwa Islam oleh negara. Bahkan kebebasan tidak merintangi dan menghalangi beragamapun juga dilarang oleh kemajuan zaman, sehingga Islam negara. berjalan seiring dengan kemajuan merupakan zaman walaupun dalam ajaran- yang tidak mengenal perbedaan ajaran kelas. Komunis menolak sistem Islam tidak pernah ekonomi, Masyarakat berubah. Kekolotan praktek Islam kelas-kelas negeri menurut ini menurut Soekarno politik suatu dan komunis masyarakat dalam masyarakat, konsep komunisme harus dirombak dan disesuaikan dalam kehidupan bermasyarakat dengan kemajuan zaman, karena adalah sama rasa dan sama rata, Islam dimana tidak menyuruh orang dalam untuk duduk terenung sehari-hari kebebasan di dalam masjid dan memutarkan diberikan. tasbih di dalam masjid, tetapi sistem individu Soekarno tidak yang waktu Islam menentang pergerakan nasional bangsa dan imperialisme, Indonesia berusaha untuk banyak sehingga pemberontak- pemberontak melawan menjadi pada Islam adalah perjuangan. Ajaran kolonialisme itu ini membebaskan bangsa dilakukan kaum yang Perjuangan Soekarno serta organisasi- dan negaranya dari ketidakadilan yang penjajahan Belanda pada masa lalu, tokoh penjajah. dalam organisasi pada masa pergerakan memperjuangkan nasional berada di bawah panji- bangsanya dipengaruhi oleh cara panji Islam. Hal ini sejalan dengan perjuangan marxist, yaitu dengan nasionalisme jalan radikalisme. Dalam hal ini menentang Soekarno yang imperialisme dan kolonialisme. 5. Komunisme Komunisme adalah suatu Soekarno kemerdekaan menyatakan, bahwa ”non-cooperation” kita adalah juga telah kita aktivitas paham dimana segala kekuasaan, radikalisme baik itu kekuasaan dalam bidang radikalisme tegakkan, dan berisi radikalisme, semangat, sepak terjang, radikalisme pikiran, radikalisme Indonesia, seperti kaum dagang dalam segala lahir batin. Menurut kecil, kaum ngarit, kaum tukang Soekarno kaleng, dalam Hardjosatoto, kooperasi adalah (Suhartoyo 1985) yang non- dimaksudkan non-kooperasi kaum gerobak, kaum nelayan dan kaum nelayan dan kaum lain-lain”. yang Walaupun dalam berdasarkan pada keyakinan dan pemikiran Soekarno dipengaruhi kenyataan, dimana antara Belanda oleh dan Barat Indonesia pertentangan ada suatu kebutuhan pemikir dalam yang politiknya, tidak dapat ditutup, baik itu kehidupan kebutuhan keyakinannya Indonesia untuk sosialis-sosialis perjuangan tetapi dalam sehari-hari dan Soekarno bukan merdeka dan lepas dari segala marxist atau komunis. Pernyataan penjajahan dan Soekarno adalah : Belanda untuk seorangpun manusia progresif kebutuhan tetap mempertahankan penjajahan di Indonesia. yang berfikiran menentang ”Tak sehat cita-cita akan komunis Pemikiran Soekarno yang dalam bidang sosial dan ekonomi, cepat dan sifat kritisnya yang kuat kami menyetujui ini semua, akan telah memungkinkan Soekarno tetapi untuk Tuhan, jadi aku tidak mungkin melahirkan konsep aku marhaen yang merupakan hasil jadi olahan pemikirannya. Marhaen di 1966: 272). tidak komunis” Indonesia berbeda dengan kaum melupakan (Cindy Adams, Pemikiran-pemikiran proletar di negara-negara Barat Soekarno biasanya berkaitan erat untuk menyebut kaum buruh dengan yang dalam masyarakat Indonesia, oleh tertindas, marhaen (1985: tetapi menurut 107) adalah kaum Soekarno sebagai karena realita-realita itu pemikirannya hidup pemikirantampak berikut : ”Bukan kaum proletar mengandung relevansi yang kuat (kaum buruh) saja, tetapi adalah dan dalam. Pemikiran Soekarno kaum buruh dan kaum melarat dapat dikatakan selalu terarah serta kaum melarat lainnya di kepada keperluan untuk mencari pandangan hidup atau ideologi fenomena atau masalah lagi yang bersama yang bisa dipakai sebagai berupa perhatian kuat terhadap tali demokrasi, keadilan sosial dan pengikat masyarakat Indonesia yang majemuk ke dalam kemanusiaan. satu bangsa yang benar-benar berfikirnya bersatu. Melalui pengamatan yang sebagian dalam, Soekarno selalu berusaha sinkretis. Melalui yang ahli cara tajam, juga oleh dianggap mencari akar-akar dari ideologi bangsa Indonesia dibangunnya. yang Dari ingin permulaan perkembangan pemikirannya, Soekarno mencari selalu Penerapan Pemikiran Soekarno Dalam PNI dan PNI termasuk salah satu di serta antara partai yang besar pengaruhnya melihat beberapa fenomena atau di Indonesia. Dimulai dengan saat masalah menjadi kelahirannya PNI yang pertama kali sasaran dari pemikirannya. Salah yaitu pada Juli 1927, yang didasarkan satu pada Marhaenisme yang diajarkan kemudian menemukan yang telah fenomena atau masalah tersebut adalah dinamika yang oleh terkandung di dalam berbagai kejadian yang menarik dalam tubuh aliran partai ini. pemikiran yang hidup Soekarno dalam masyarakat. perhatian adalah pada mempunyai Partai ini pernah berselisih Salah satu fenomena yang dilihatnya yang kuatnya pemenuhan pendapat dengan Islam dalam banyak kesempatan dan peristiwa, karena PNI mendapat tuduhan yang kebutuhan rohani, di samping menyebutkan bahwa PNI anti Islam pemenuhan menentang poligami, namun PNI tidak kebutuhan materi. Hal itu jelas terlihat dari kritik- bermaksud kritik yang dilontarkan terhadap hanya kebudayaan untuk barat materialistis oleh pemikiran baru kebudayaan modernisasi yang pemikiran- menghapus menginginkan lebih poligami monogami mengangkat derajat wanita. tentang Dilihat dari basisnya terutama dan pemikiran yang ada di Jawa Tengah jelas terlihat Islam. Beberapa PNI memang merakyat. Dasar kenyataan yang menjadi idaman para rakyat, pendiri partai ini rupanya menjadi adalah bagaimana semangat nasional kenyataan. Jika kehadirannya di desa- lahir dapat dihimpun dan dipadukan desa di Jawa bisa dijadikan indikator menjadi satu kekuatan nasional. bagi merakyatnya partai ini, maka pengaruh kharisma pemimpinnya yang PNI adalah mata mengalirnya nasionalisme, desa untuk persoalan partai politik pertama di Indonesia yang semata- terutama Soekarno ikut menambah orang menjadi mendasarkan diri pada yang bertujuan seluruh persatuan menjadi anggota partai ini. Sesuai menyatukan dengan bangsa tanpa membedakan golongan, konsep kepemimpinan menurut kebudayaan Jawa Soekarno suku yang dan kelahirannya mempunyai arti penting mempunyai banyak pengaruh yang untuk persatuan dan kesatuan bangsa. begitu besar, kendatipun Soekarno Lewat PNI ini gerakan kemerdekaan sendiri tidak banyak menampakkan mencapai gejala menentukan dalam seluruh proses didewa-dewakan untuk dikultuskan kaum dan agama. kemajuan priyayi. Peranan Soekarno dalam evolusi menyuburkan kehidupan PNI dapat yang dibuktikan fanatisme warganya yang Syamsuddin, 1988). mengikuti pergerakan telah itu yang kemerdekaan ada (Nazaruddin di Boleh dikatakan bahwa PNI walaupun merupakan wadah uji coba atas demikian panjangnya (Drs. M Rusli semua teori dan pemikiran politik Karim 1983 dalam Naning 2000: 35). Soekarno yang telah dikembangkan berbagai PNI pidato-pidatonya Karena kesempatan lahir sebagai tanda sejak muda sampai tahun 1927 (Cindy kesadaran rakyat Indonesia sebagai Adam, kelanjutan kepemimpinan 20 tahun pergerakan 1966). Di bawah Soekarno, PNI nasional Indonesia. PNI didirikan dan berkembang pesat. Setiap orang yang dipimpin hendak oleh kaum terpelajar menjadi anggota partai Indonesia, dengan pengertian dan haruslah melalui kursus-kursus yang pengalaman hal disebut “kader forming”, sehingga mereka cita-cita partai cepat menyebar pada pergerakan, mereka maka tentang mengetahui bahwa semangat nasional masyarakat sudah umum tersebar di kalangan cepat luas dimengerti dan maksudnya rakyat. Selama empat tahun kehidupan PNI banyak f. Lagu Indonesia Raya semakin dipengaruhi oleh Soekarno di bawah populer kepemimpinannya, kebangsaan. PNI telah mencapai hal-hal yang mempengaruhi sebagai Sementara itu, lagu pentingnya keberadaan bangsa Indonesia. Drs R pendirian PNI oleh Soekarno bagi Nalean dalam G. Moedjanto (1989) perjuangan menyebutkan mengandung arti yang penting untuk pengaruh tersebut sebagai berikut : nasional Indonesia perjuangan kemerdekaan. Peristiwa a. Tertanamnya kesadaran itu sangat menentukan, bukan saja kesatuan bagi keluarga besar PNI sendiri, tanpa melainkan secara obyektif juga untuk melihat pada perbedaan, suku, hari depan bangsa Indonesia. Bahkan ras, agama dan jenis kelamin. sifat yang menentukan itu bukan saja persatuan bangsa dan Indonesia b. Tertanamnya kesadaran mengenai situasi politik di Indonesia untuk merdeka di seluruh sebelum perang dunia ke dua semata- bangsa Indonesia berdasarkan mata, lebih tegas lagi bukan saja setiap bangsa mempunyai hak mengenai untuk menentukan nasibnya kemerdekaan tanggal 17 Agustus sendiri. 1945 melainkan juga secara terus- c. Tertanamnya sosial ide keadilan bagi masyarakat seluruh bangsa menerus episode meliputi perjuangan periode dalam kehidupan nasional. yang Lahirnya PNI bukan saja merdeka sebagai embrio dari berarti sekedar bertambahnya di Pancasila dan UUD 1945. negeri ini dengan satu partai politik di d. Bahasa populer Indonesia makin samping partai-partai yang lainnya, dan dikenal namun kali ini suatu partai baru yang masyarakat umum. bersifat nasional Indonesia dalam arti e. Warna dan bendera merah luas dan tidak ”cauvinistis”. Tetapi PNI putih menjadi milik bangsa, adalah partai yang membawa misi sebagaimana tertera dalam khusus panji-panji merah putih dan menyatukan seluruh rakyat Indonesia kepala banteng. dengan tiada membedakan ras, suku, yakni tugas untuk agama dan sebagainya. Dalam satu kekuatan yang persatuan bangsa “conditio ini quo karena belakang sosial budaya yang pernah merupakan dialaminya, serta diperkenalkannya (syarat dengan dunia luar atau pemikiran mutlak) untuk dapat merealisasikan orang lain yang digunakan sebagai cita-cita kemerdekaan bangsa pembanding. Indonesia dalam negara melakukan pengamatan yang cermat nasional sure hebat yang non” suatu merupakan pintu gerbang atau jembatan emas. Bagi Soekarno terhadap Soekarno masyarakat juga sebelum melahirkan masyarakatnya. Adapun sendiri faktor-faktor yang mewarnai menganggap dirinya sebagai seorang pemikiran politik Soekarno adalah pemberontak Soekarno menganggap Nasionalisme, Tradisionalisme Jawa, rakyat Indonesia sudah siap dan Sosialis-Demokratis, Indonesia Komunisme. harus merdeka (Cindy Islam, Soekarno berhasil Adams, 1966). Dukungan yang luas merangkai dari rakyat Indonesia kepada PNI terkandung semata-mata disebabkan oleh asas pemikiran yang hidup dan tumbuh di Marhaenisme dan oleh figur Soekarno dalam sebagai pemimpin yang kharismatik datang dari dalam maupun dari luar, yang sangat berpengaruh pada masa kemudian di rangkum dalam suatu perjuangan sebelum kemerdekaan. pemikiran yang sesuai dengan situasi Bagi PNI, Soekarno dianggap bukan dan kondisi masyarakatnya. saja pendiri dan pencetus ajaran Marhaenisme yang menjadi asas nilai-nilai dan di berbagai masyarakatnya, Soekarno pembenaran dasar yang aliran baik yang menemukan bagi suatu bentuk partai, tetapi lebih dari itu telah nasionalisme yang tidak mengandung menjadi faktor kunci dalam mengikat komitmen tertentu terhadap Islam, hubungan teori dengan massa pendukungnya. perjuangan kelas, maupun kaitan formal dengan kelompok etnik tertentu. Di dalam gerakan anti Penutup Hasil pemikiran penjajahan yang terpecah-pecah saat Soekarno itu Soekarno melihat adanya bukti antara lain dipengaruhi oleh potensi bahwa yang terpenting adalah intelektual yang dimiliki, kemampuan dicapainya persatuan antara Islam, untuk berpikir bebas, pengaruh latar Marxisme dan Nasionalisme dalam mencapai kemerdekaan. Dalam berkeinginan untuk memperbaiki prakteknya, secara tidak langsung kehidupan masyarakat yang miskin, Soekarno bahwa membangun suatu masyarakat adil diutamakan dan makmur. Untuk mencapai hal daripada Islam dan Marxisme. Hal ini tersebut rakyat Indonesia haruslah terbukti dengan didirikannya PNI senantiasa pada tahun 1927 yang berideologikan kapitalisme dan kolonialisme yang nasionalisme sekuler. tidak mengatakan Nasionalisme lebih Dengan Soekarno gerakan dengan Indonesia dengan menggalang persatuan dan kesatuan seluruh rakyat Indonesia, yang mempunyai basis perjuangan dalam diri kaum Marhaen. Seperti diketahui bahwa perjuangan kemerdekaan merupakan proses kesinambungan dari pergerakan nasional, sedangkan jiwa persatuan merupakan intisari kekuatan rakyat Indonesia untuk dapat melepaskan diri dari belenggu penjajah. dengan jiwa dan PNI-nya memperjuangkan kemerdekaan sesuai menentang politik semangat perjuangan rakyat. PNI dalam berjuang Daftar Pustaka Alfian. 1981. Pemikiran dan Perjuangan Politik Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia. Cindy Adams. 1966. Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Jakarta : PT Gunung Agung. Moedjanto. G. 1989. Indonesia Abad Ke-20. Yogyakarta : Kanisius. Onghokham, Bernharl Dahm. 1978. Soekarno dan Perjuangan Kemerdekaan. Jakarta : LP3ES. Suhartoyo Hardjosatoto. 1980. Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia Suatu Analisa Ilmiah. Yogyakarta : Liberty. Soekarno. 1985. Indonesia Menggugat. Jakarta : Inti Idayu Press.