perbandingan efisiensi informasi pasar modal

advertisement
PERBANDINGAN EFISIENSI INFORMASI
PASAR MODAL
Bramantyo Djohanputro, PhD
Lecturer and Consultant in Management, Specializing on
Finance, Investment, and Risk
Sekolah Tinggi Manajemen PPM (PPM School of Management)
Keywords:
Capital market; efficiency; weak form; semi strong form; strong
form; Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange); ISE
(International Stock Exchange); SEC (Stock Exchange Commission);
Korea Stock Exchange.
Contact:
- [email protected]
- [email protected]
- Blog: www.bram39.wordpress.com
Pendahuluan
Pasar modal di dunia ini, termasuk BEI – Bursa Efek Indonesia (IDX,
Indonesia Capital Exchange), tentunya, dibangun atas dasar salah satu
landasan utama: efisiensi informasi. Setiap investor, akuntan publik,
emiten, dan pelaku pasar lainnya, diasumsikan memiliki informasi yang
sama dalam hal kuantitas, kualitsas, kecepatan diterima dan tanpa biaya.
Kemampuan para pelaku pasar dalam mengolah informasi yang mereka
terima juga diasumsikan sama. Dengan demikian, diharapkan apa yang
terjadi di perusahaan emiten direfleksikan dengan tepat di pasar, berupa
harga saham dan perdagangan.
Bangkrutnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat, yang terdaftar
dalam pasar modal sekunder masyhur di dunia, Wall Street, menunjukan
landasan di atas ternyata kurang dapat dipercaya. Rentetan kasus yang
terjadi dengan Enron, WorldCom, Merck, dan lainnya sebenarnya bukan
yang pertama terjadi. Hal serupa juga pernah menimpa beberapa
Perbandingan efisiensi informasi pasar modal
1
perusahaan besar yang bermarkas di Inggris dan terdaftar di ISE
(International Stock Exchange), di London.
Pertanyaan besar yang selalu tidak pernah bisa dijawab dengan baik
sampai saat ini adalah, koq pelaku pasar modal bisa ditipu, padahal
regulator sudah mewajibkan publikasi segala informasi yang material?
Bila benar bahwa informasi bergerak secara efisien, apa yang terjadi di
perusahaan harus secara otomatis tercermin pada harga saham sehingga
tidak ada yang bisa menipu dan tertipu.
Efisiensi Pasar Modal
Untuk memahami proses terkelabuhinya pelaku pasar, berikut ini
disajikan hasil penelitian beberapa pakar yang menunjukkan bahwa
pelaku pasar, terutama investor, memang bisa ditipu. Dengan tidak
mengecilkan hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa beberapa pasar
modal sudah efisien, hasil penelitian berikut menunjukkan hal yang
sebaliknya. Ternyata informasi di pasar tidak efisien.
Perbandingan efisiensi informasi pasar modal
2
Pasar yang efisien itu seperti apa? Para akademisi dan praktisi
megelompokkan efisiensi informasi ke dalam tiga kategori: kategori
lemah (weak form), kategori cukup kuat (semi strong form) dan kategori
kuat (srtong form). Pembedaan ketiga bentuk efisiensi informasi tersebut
didasarkan atas jenis data yang digunakan dalam analisis dan valuasi
saham.
Apa hubungan antara kejadian dalam perusahaan dengan informasi dan
pergerakan harga saham? Secara sederhana dapat diilustrasikan sebagai
berikut. Misalnya di perusahaan ada kejadian berupa kredit macet yang
menyebabkan perusahaan rugi. Beberapa saat setelah kejadian tersebut
(bisa dalam beberapa detik, jam, hari, dan seterusnya, tergantung pada
kecepatan pasar menangkap momentum kejadian tersebut) pasar
menangkap berita kredit macet tersebut. Kemudian analis pasar
mengevaluasi arti dari kredit macet dan kerugian perusahaan dan
kemudian menetapkan harga saham yang baru berdasarkan analisis
tersebut.
Perbandingan efisiensi informasi pasar modal
3
Semakin pendek waktu antara kejadian dalam perusahaan dengan
pembentukan harga yang baru, pasar semakin efisien. Bila penyebaran
informasi berjalan sedemikian baiknya sehingga setiap pelaku pasar
dapat segera membentuk harfga yang baru, maka tidak ada satupun
pelaku
pasar
yang
dapat
memanfaatkan
analisis
tersebut
untuk
mendapatkan keuntungan ekstra, yang lebih besar dari keuntungan yang
diperoleh pelaku pasar lainnya. Inilah landasan dari efisiensi informasi.
Menurut kategori efisiensi lemah (weak form), informasi disebut efisien
bila semua informasi mengenai harga saham dan perdagangan saham
masa lalu sudah tercermin dalam harga saham saat ini. Implikasinya,
pelaku pasar tidak bisa menggunakan data-data harga saham dan
perdagangannya untuk memprediksi harga saham ke depan. Ini juga
berarti, penggunakan chart oleh para chartists, misalnya, tidak berguna
dan tidak akan menghasilkan keuntungan ekstra.
Pasar Modal Korea (Korean Capital Market), seperti ditunjukkan dalam
tabel, ternyata tidak efisien dalam kategori lemah ini. Penelitian
menunjukkan, dengan menggunakan data volume perdagangan saham
dan return saham masa lalu, kita bisa memprediksi ke mana pergerakan
Perbandingan efisiensi informasi pasar modal
4
harga saham. Demikian juga volume perdagangan dapat diprediksi
dengan menggunakan tingkat return saham masa lalu.
Pasar Modal Inggris Raya juga menunjukkan hal yang sama. Bahkan,
ketidakefisienan terjadi pada saham-saham besar dan dikenal luas yang
nota bene, diperdagangkan secara reguler dan harusnya informasi sangat
efisien. Penelitian menunjukkan, harga saham selalu overshoot oleh
karena rasa optimisme atau pesimisme investor yang berlebihan. Akibat
ovedrshoot, kita bisa memprediksi bahwa harga saham akan bebalik
(reversal) dan besar serta waktu berbaliknya harga dapat diprediksi
berdasarkan harga saham masa lalu.
Pasar
Modal
di
Amerika
Serikat
juga
ternyata
menunjukkan
ketidakefisienan dalam bentuk lemah ini. Dengan menggunakan data Dow
Jones Industrial Average Index, terbukti bahwa pergerakan harga saham
dan tingkat returnnya dapat diprediksi dengan menggunakan buy and sell
signal masa lalu yang diturunkan dengan menggunakan metoda moving
average.
Perbandingan efisiensi informasi pasar modal
5
Apalagi bagi pasar modal yang masih pada taraf berkembang, seperti
Colombo Stock Exchange. Ternyata harga saham dari hari kehari, minggu
ke minggu, maupun bulan ke bulan menunjukkan ada keterkaitan (serial
dependent). Ini juga berarti harga saham bisa diprediksi dengan
menggunakan harga saham masa lalu.
Menurut kategori efisien cukup kuat (semi strong), informasi disebut
efisien bila harga saham telah mencerminkan semua informasi yang
dipublikasi. Termasuk ke dalam jenis informasi ini antara lain laporan
keuangan perusahaan, peraturan pemerintah, dan kejadian-kejadian
dalam perusahaan. Bila pasar efisien dalam bentuk ini, tidak ada gunanya
melakukan analisis informasi yang dipublikasi karena tidak akan
menghasilkan prediksi harga saham yang baru dan tidak dapat
mengeksploitasi keuntungan dari analisis.
Kejadian di Amerika Serikat akhir-akhir ini menyangkut Enron,
WorldCom, Merck, dan sebagainya, membuktikan bahwa pasar modal
Amerika Serikat tidak efisien. Buktinya, perusahaan telah mengeluarkan
laporan keuangan tetapi pasar tidak mampu menangkap dengan
sempurna makna angka-angka tersebut. Tidak heran bila ternyata harga
Perbandingan efisiensi informasi pasar modal
6
saham
tidak
mencerminkan
apa
yang
sesungguhnya
terjadi
di
perusahaan. Ini sering terjadi di pasar modal di negara maju. Pada saat
harga saham tinggi dan terus meningkat, tiba-tiba perusahaan tersebut
mengumumkan bangkrut.
Demikian juga dengan kejadian-kejadian penting di perusahaan ternyata
berpengaruh pada pergerakan harga saham, dan pengaruh tersebut
dapat diprediksi. Oleh karena itu strategi berdagang saham secara aktif
mengikuti kejadian-kejadian penting dapat menghasilkan tingkat return
yang lebih baik dibandingkan bila menerapkan strategi investasi pasif
(hanya buy and hold strategy).
Informasi dari saham-saham yang selalu dimuat dalam Wall Street Journal
ternyata tidak efisien. Setiap ada publikasi mengenai inside trading, harga
saham bergerak mengikuti berita tersebut dan dapat diprediksi.
Menurut kategori efisiensi kuat (strong form), harga saham sudah
mencerminkan semua informasi, termasuk hal-hal yang tidak atau belum
dipublikasi. Misalnya, bila perusahaan memperoleh hak eksklusif
mengenai
produk
atau
pasar
Perbandingan efisiensi informasi pasar modal
tertentu,
harga
saham
langsung
7
mencerminkan hak tersebut sekalipun berita belum disebar, atau masih
berupa inside information. Inside information yang sering menjadi isu
berkaitan dengan inside trading. Bila pasar menunjukkan tingkat efisiensi
informasi dalam kategori kuat, maka inside trading tidak akan memberi
keuntungan yang lebih baik dibandingkan dengan yang diterima melalui
public trading.
Pembuktian efisiensi pasar dalam kategori kuat memang yang paling sulit
di antara ketiga kategori efisiensi informasi. Dan sering kali masalah
inside information dan inside trading berurusan dengan masalah hukum,
seperti yang terjadi dengan Indosat saat ini.
Masalah Ketidakefisienan
Kalau informasi tidak efisien, yang menyebabkan tertipunya banyak
investor, terutama investor kecil, di mana letak permasalahannya? Secara
singkat, ada dua hal yang ingin saya sampaikan di sini.
Perbandingan efisiensi informasi pasar modal
8
Pertama, landasan efisiensi informasi itu sendiri diragukan keabsahannya.
Dalam pasar yang efisien, semua orang mendapat informasi yang sama,
tanpa biaya, dan dengan cepat menginterrpretasikan makna informasi
tersebut ke dalam harga saham. Dalam kenyataan tidak demikian.
Informasi cenderung tidak simetris. Artinya, sebagian orang memiliki
informasi lebih banyak dibandingkan orang lain.
Orang dalam perusahaan (inside parties), misalnya anggora dewan
komisaris dan direksi, tahu baik-buruknya perusahaan dibandingkan
investor luar. Wajar saja, inside parties tahu harga saham akan naik atau
turun sebelum pasar mengetahuinya. Wajar pula, berdasarkan prinsip
keadilan (fairness), inside parties tidak boleh berdagang saham
berdasarkan inside information.
Kedua, tentu saja ada pihak-pihak yang memiliki kewajiban untuk
menjadikan pasar modal semakin efisien. Misalnya, SEC (Securities
Exchange Commision) di Amerika Serikat, Bapepam di Indonesia, dan
lembaga-lembaga sejenis di tiap negara selalu mmembuat aturan main
untuk dipatuhi setiap pelaku pasar, termasuk emiten. Aturan tersebut,
antara lain, untuk mewajibkan emiten mempublikasikan setiap kejadian
Perbandingan efisiensi informasi pasar modal
9
penting yang material, yaitu yang sangat besar kemungkinannya
berdampak pada nilai perusahaan dan nilai saham.
Namun tetap perlu diingat, informasi bersifat dinamis. Emiten sering lebih
kreatif daripada peraturan yang keluar. Oleh karena itu, aturan main yang
dibuat supaya pasar informasi menjadi efisien, selalu menyisakan celah
untuk membuat pasar informasi menjadi tidak efisien lagi. Dan ini akan
berlangsung terus.
Perbandingan efisiensi informasi pasar modal
10
Tabel: Ternyata pasar tidak efisien
Efisiensi yang Tidak Efisien
Studi Kasus
Lemah (Weak)
Korean Capital Market
Lemah (Weak)
The UK
Lemah (Weak)
Dow Jones Industrial Average Index
Lemah (Weak)
Colombo Stock Exchange
Cukup Kuat (Semi Strong)
Stocks listed in Wall Street Journal
Cukup Kuat (Semi Strong)
Major Corporate Events
Cukup Kuat (Semi Strong)
US Market
Cukup Kuat (Semi Strong)
Wall Street
Kuat (Strong)
US Capital Market
Perbandingan efisiensi informasi pasar modal
11
Download