CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 disusun berdasarkan peraturan perundangundangan bidang keuangan, meliputi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Pasal 31 Ayat (2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 menyebutkan bahwa, Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD terdiri dari Laporan Realisasi APBD, Neraca Daerah, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Selanjutnya pada pasal 101 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, menyebutkan bahwa Kepala Daerah menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) berupa Laporan Keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI) paling lambat 6 (enam) bulan setelah Tahun Anggaran berakhir. Laporan Keuangan disusun dan disajikan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Penyusunan Laporan Keuangan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 dimaksudkan untuk memenuhi kewajiban Pemerintah Provinsi Banten atas pelaksanaan APBD sebagaimana telah diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, Neraca Daerah dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Tujuan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2014 untuk memberikan gambaran yang komprehensif terhadap pelaksanaan kinerja keuangan, sebagai berikut : Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 8 a. Memberikan informasi secara wajar dan menyeluruh dari kegiatan Pemerintah Daerah, pencapaian kinerja keuangan daerah dan pemanfaatan sumber daya ekonomi, serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan; b. Membandingkan antara realisasi dengan anggaran, serta penyebab terjadinya selisih antara realisasi dengan anggarannya; c. Menyajikan laporan keuangan secara konsisten antara satu periode akuntansi dengan periode akuntansi sebelumnya; d. Menjelaskan kebijakan akuntansi yang diterapkan; e. Menggambarkan transaksi atau kejadian penting yang terjadi setelah tanggal tutup buku yang mempengaruhi kondisi keuangan; dan f. Mengungkapkan catatan-catatan terhadap isi laporan keuangan dan informasi tambahan lainnya yang diperlukan. 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1. Undang-Undang Republik Indonesia Dasar Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara; 6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undangundang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 Tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan; Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 9 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 17. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Banten; 18. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014; 19. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perubahan APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014; 20. Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Banten sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Banten; 21. Peraturan Gubernur Nomor 42 Tahun 2009 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Provinsi Banten. 1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 10 BAB II. EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD 2.1. Ekonomi Makro 2.2. Kebijakan Keuangan 2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD BAB III. IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan 3.2. Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan BAB IV. KEBIJAKAN AKUNTANSI 4.1. Entitas Pelaporan Keuangan Daerah 4.2. Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.3. Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan BAB V. PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN 5.1. Rincian dan Penjelasan masing-masing pos-pos laporan keuangan 5.1.1. Pendapatan 5.1.2. Belanja 5.1.3. Transfer 5.1.4. Belanja dan Transfer 5.1.5. Surplus/(Defisit) 5.1.6. Pembiayaan 5.1.7. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 5.1.8. Aset 5.1.9. Kewajiban 5.1.10. Ekuitas Dana 5.1.11. Penjelasan Atas Hibah Barang 5.1.12. Komponen-komponen Laporan Arus Kas 5.2. Pengungkapan Atas Pos-pos Aset dan Kewajiban BAB VI. PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN BAB VII. PENUTUP Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 11 BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD 2.1. Ekonomi Makro Berdasarkan Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Banten edisi 5 Februari 2015 perekonomian Banten tahun 2014 tumbuh sebesar 5,47%. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Informasi dan Komunikasi merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 18,71%, diikuti oleh Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 14,30% dan Jasa Lainnya sebesar 13,84%. Secara regional (ekonomi se-Jawa tahun 2014), laju pertumbuhan ekonomi Banten sebesar 5,47%, menunjukan peringkat ketiga diatas Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. 6,2 6 5,8 5,6 5,4 5,2 5 4,8 4,6 5,95 5,86 5,47 5,42 5,18 5,07 DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah DI Jawa Timur Yogyakarta Grafik 2.1 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi se-Jawa Tahun 2014 Struktur perekonomian Banten menurut lapangan usaha tahun 2014 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Industri Pengolahan (34,23%); Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (12,37%) dan Transportasi dan Pergudangan (9,16%). Lebih jauh berdasarkan Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Banten edisi 5 Februari 2015 secara keseluruhan besaran nominal Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Banten tetap mengalami peningkatan, seperti pada tabel berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 12 Tabel 2.1 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 Tahun 2014 (Persen) Lapangan Usaha (1) Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah E dan Daur Ulang F Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi G Mobil dan Sepeda Motor H Transportasi dan Pergudangan I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum J Informasi dan Komunikasi K Jasa Keuangan dan Asuransi L Real Estate M,N Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan O Jaminan Sosial Wajib P Jasa Pendidikan Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R,S,T,U Jasa Lainnya A B C D PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Triw IV‐2014 Terhadap TWIV‐2013 (2) 6.60 13.78 7.05 (1.21) Laju Pertumbuhan 2014 (3) 2.64 10.24 0.23 8.31 Sumber Pertumbuhan 2014 (4) 0.15 0.08 0.09 0.10 7.62 7.15 0.01 4.67 13.06 1.12 5.96 5.62 0.75 8.08 14.64 18.77 8.20 7.65 12.97 6.28 11.81 18.71 3.80 9.06 12.59 0.39 0.26 0.86 0.10 0.70 0.12 19.07 14.30 0.24 13.11 7.00 14.32 8.86 6.34 13.84 0.25 0.07 0.19 8.00 5.47 5.47 Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Banten, Edisi 5 Februari 2015. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Asli Daerah merupakan indikator untuk mengukur tingkat kemandirian keuangan daerah serta keberhasilan daerah dalam menggali potensi pendapatan. Rasio Pendapatan Asli Daerah terhadap Pendapatan Daerah pada tahun 2014 sebesar 69,31% meningkat dari rasio tahun 2013 sebesar 66,11%. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 13 5000 4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 Tahun Pajak Daerah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1.037,94 1.071,22 1.246,28 1.601,61 1.617,82 2.208,08 2.769,88 3.257,73 3.943,82 4.624,34 Retribusi Daerah 2,50 2,71 3,05 3,19 2,92 3,20 3,78 6,42 13,67 30,73 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 9,36 13,20 17,84 21,48 29,42 37,87 31,53 32,29 38,33 42,42 20,45 31,02 31,20 34,90 37,59 72,60 90,37 99,44 122,73 201,63 Lain‐lain PAD yang Sah Pendapatan Asli Daerah 1.070,25 1.118,15 1.298,37 1.661,18 1.687,75 2.321,75 2.895,57 3.395,88 4.118,55 4.899,13 Grafik 2.2 Perkembangan Nilai PAD Provinsi Banten Tahun 2005-2014 (dalam Miliar Rupiah) Pendapatan Asli Daerah Provinsi Banten masih didominasi oleh besarnya M penerimaan dari sektor pajak daerah yang dalam kurun waktu 10 tahun terakhir memberikan i l konstribusi rata-rata sebesar 94,39% dari total Pendapatan Asli Daerah dalam APBD y a Provinsi Banten. Pada tahun 2014 komposisi ini masih pada kisaran 94%, dimana realisasi r Penerimaan Pajak Daerah sebesar Rp4.624.337.475.308,00 atau 94,39% dari realisasi R u Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp4.899.125.741.756,00. p i Komposisi masing-masing objek pendapatan dari kelompok PAD Tahun Anggaran a h 2014 yaitu: Pajak Daerah sebesar 94,39%, Retribusi Daerah sebesar 0,63%, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan sebesar 0,87% dan Lain-lain PAD yang Sah sebesar 4,12%. HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN 0,87% LAIN‐LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH 4,12% RETRIBUSI DAERAH 0,63% PAJAK DAERAH 94,39% Grafik 2.3 Komposisi Realisasi PAD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 14 2.2. Kebijakan Keuangan Kebijakan keuangan daerah tidak hanya ditujukan untuk mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah, namun juga diperlukan dalam rangka peningkatan capaian pendapatan dan mengefektifkan serta efisiensi belanja dan pembiayaan daerah. Kebijakan keuangan Provinsi Banten tidak terlepas dari Visi Pemerintah Provinsi Banten yaitu : ”Rakyat Banten Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa” yang dijabarkan kepada 7 (tujuh) misi sebagai sarana untuk mewujudkan visi tersebut. Yang terkait dengan kebijakan keuangan diantaranya adalah misi Melakukan revitalisasi dan refungsionalisasi lembaga-lembaga pemerintahan dan lembaga-lembaga kemasyarakatan menuju tata pemerintahan yang bersih, transparan dan profesional yang berorientasi pada pelayanan publik yang mempunyai tujuan mewujudkan aparatur yang bersih, profesional, betanggungjawab serta untuk menciptakan birokrasi yang efisien dan efektif agar dapat memberikan pelayanan yang bermutu. Selain itu, misi ini juga bertujuan mendorong dan memfasilitasi lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai mitra dari pemerintahan untuk melakukan perbaikan-perbaikan dari sisi manajemen, keuangan dan sumberdaya manusia. Untuk laporan keuangan Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2014 tanggal 7 Januari Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 dan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2014 tanggal 23 September 2014 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014. 2.2.1. Kebijakan Pendapatan Daerah Sejalan dengan arah kebijakan penganggaran khususnya kebijakan pendapatan, tantangan pokok yang dihadapi akan banyak berkaitan dengan upaya untuk terus meningkatkan pendapatan asli daerah melalui pajak, non pajak daerah dan bagi hasil pajak pusat dengan tidak menimbulkan biaya ekonomi tinggi bagi masyarakat guna membiayai prioritas pembangunan yang ditetapkan. Sasaran dalam peningkatan pendapatan antara lain adalah: 1. Terpeliharanya suatu capaian dan peningkatan pendapatan daerah dari pajak maupun non pajak. Dalam hal capaian penerimaan pajak, upaya optimalisasi melalui perluasan jangkauan dan kualitas pelayanan terhadap potensi yang bersinergi dengan perkembangan perekonomian daerah, serta tidak menghambat kegiatan ekonomi yang menjadi basis pajak; 2. Target Pendapatan Daerah Tahun 2014 sebesar Rp6,840 Triliun, yang terdiri dari: a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditargetkan sebesar Rp4,662 Triliun, yang meliputi : (1) Pajak Daerah sebesar Rp4,473 Triliun; (2) Retribusi Daerah sebesar Rp34.31 Miliar; (3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sebesar Rp44,78 Miliar serta (4) Lain–Lain PAD Yang Sah Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 15 sebesar Rp109,48 Miliar; b. Pendapatan Transfer ditargetkan sebesar Rp2,177 Triliun, yang meliputi : Dana Bagi Hasil Pajak sebesar Rp419.21 Miliar, Bagi Hasil SDA sebesar Rp3,32 Miliar, Dana Alokasi Umum ditargetkan sebesar Rp728,49 Miliar, Dana Alokasi Khusus ditargetkan sebesar Rp16,71 Miliar, Dana Penyesuaian ditargetkan sebesar Rp1,009 Triliun; c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah ditargetkan sebesar Rp1,392 Miliar. Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran tersebut adalah meningkatkan pendapatan daerah dengan mempertimbangkan perkembangan dunia usaha dan aspek keadilan masyarakat. Langkah–langkah yang ditempuh antara lain melalui: a. Penetapan dasar hukum Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan Lainlain serta melakukan penyesuaian tarif untuk obyek pajak dan retribusi tertentu; b. Pengembangan sistem administrasi Pajak Daerah; c. Koordinasi dan pembinaan pengelolaan pendapatan daerah; d. Intensifikasi Pajak Daerah; e. Ekstensifikasi Retribusi Daerah dengan berpegang kepada prinsip keadilan dan tidak memberatkan masyarakat; f. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam bidang pendapatan daerah melalui sosialisasi, penyuluhan dan razia pajak; g. Peningkatan kompetensi aparatur pemungut pendapatan daerah; h. Peningkatan jumlah lokasi pelayanan Gerai Samsat; i. Penataan bidang perencanaan, pelaporan dan evaluasi pendapatan; j. Dana Perimbangan diharapkan minimal sama besarnya dari realisasi tahun-tahun sebelumnya dengan asumsi masih terjadi fiscal gap antara pendapatan - belanja daerah, dengan mengupayakan ketepatan dan kelancaran dalam realisasinya. Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2014 Perubahan kebijakan umum yang dilakukan pada tahun anggaran 2014 untuk mencapai sasaran, dengan menyesuaikan pendapatan daerah terhadap kondisi makro ekonomi nasional dan daerah serta terus melakukan upaya peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan publik melalui : 1. Peningkatan sarana dan prasarana : a. Rehabilitasi/renovasi Bangunan Gedung UPT; b. Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendukung disetiap UPT. 2. Peningkatan Sumber Daya Manusia : a. Bimbingan teknis peningkatan kemampuan aparatur; Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 16 b. Pelatihan penerapan Sistem Aplikasi Samsat. 3. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Daerah : a. Razia Kendaraan Bermotor; b. Sosialisasi Pajak Daerah melalui media cetak dan media elektronik; c. Penyuluhan Pajak Daerah di Kecamatan-kecamatan; d. Koordinasi dengan instansi teknis terkait (SKPD penghasil, Penyedia Bahan Bakar, GAIKINDO, Lembaga Pembiayaan/Leasing, Kepolisian, dan Jasa Raharja). 4. Peningkatan pelayanan pada UPT/Kantor Bersama Samsat : a. Samsat Keliling; b. Pembentukan Gerai Samsat Baru; c. Pemeliharaan Kualitas Layanan bagi UPT/Kantor Bersama Samsat yang telah memperoleh Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008; d. Mempertahankan dan meningkatkan layanan Informasi Pajak Kendaraan Bermotor melalui SMS (Short Message Services). 5. Peningkatan Sistem : a. Maintenance Sistem Aplikasi Samsat; b. Pengembangan Sistem Samsat Online; c. Pengembangan Sistem Informasi Pajak Daerah. 2.2.2. Kebijakan Belanja Daerah Belanja daerah disusun dengan pendekatan prestasi kerja dengan berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan, oleh karena itu dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2014, Pemerintah Provinsi Banten berupaya menetapkan target capaian dan indikator kinerja baik dalam konteks daerah, satuan kerja, dan kegiatan sejalan dengan urusan yang menjadi kewenangannya. Selain itu belanja daerah disusun untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintah daerah yang menjadi kewenangan provinsi, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Penyusunan belanja untuk pelaksanaan urusan wajib dimaksud berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan. Penerapan azas efisiensi dan efektifitas belanja merupakan langkahlangkah yang ditempuh dalam mengoptimalkan belanja aparatur daerah dan belanja pelayanan publik. Total Belanja dalam APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 ditargetkan sebesar Rp7,872 Triliun, yang dialokasikan untuk membiayai Belanja Tidak Langsung sebesar Rp4,351 Triliun dan Belanja Langsung sebesar Rp3,521 Triliun. Kebijakan Belanja Tidak Langsung terutama lebih difokuskan pada, Belanja Pegawai, Belanja Hibah dan Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil ke Kabupaten/Kota dan ke Pemerintah Desa serta Belanja Tak Terduga. Sementara Belanja Langsung yang merupakan Belanja Program dan Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 17 Kegiatan Pembangunan ditargetkan sebesar Rp3,521 Triliun. Belanja Langsung disusun dengan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada capaian hasil dari input yang direncanakan, oleh karena itu dalam APBD Tahun Anggaran 2014, Pemerintah Provinsi Banten berupaya menetapkan target capaian kinerja setiap belanja, baik dalam konteks Daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah, maupun program dan kegiatan, yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran dan memperjelas efektifitas serta efisiensi penggunaan anggaran. Disamping itu, program dan kegiatan harus memberikan informasi yang jelas, terukur, dan memiliki korelasi langsung dengan keluaran yang diharapkan dari program dan kegiatan ditinjau dari aspek indikator, tolok ukur dan target kinerja, prioritas pembangunan daerah Tahun 2014. Prioritas pembangunan daerah Provinsi Banten Tahun 2014 merupakan gambaran prioritas pembangunan Tahun 2014 yang diambil dan dikaitkan dengan program pembangunan daerah (RPJMD) untuk tahun 2012-2017. Sejalan dengan tema RKP Tahun 2013 “Memperkuat Perekonomian Domestik Bagi Peningkatan Dan Perluasan Kesejahteraan Rakyat” maka ditetapkan tema RKPD sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 13 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Banten Tahun 2014 dan Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2014 tentang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2014 yaitu “Memantapkan Perekonomian Nasional Untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan” dengan prioritas pembangunan sebagai berikut: 1. Memantapkan konektivitas dan daya dukung pusat-pusat pertumbuhan; 2. Revitalisasi investasi, memperluas lapangan kerja baru, dan membentuk Bank Banten; 3. Optimalisasi peningkatan daya saing SDM; 4. Percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran; 5. Pelestarian lingkungan hidup dan mitigasi bencana; 6. Pemantapan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan daerah; 7. Mensukseskan penyelenggaraan Pemilu Tahun 2014. Selanjutnya langkah–langkah kebijakan yang ditempuh, antara lain : A. Belanja Tidak Langsung 1. Belanja Pegawai a) Besarnya penganggaran untuk gaji pokok dan tunjangan PNSD disesuaikan dengan hasil rekonsiliasi jumlah pegawai dan belanja pegawai dalam rangka perhitungan DAU Tahun 2014 dengan memperhitungkan rencana kenaikan gaji pokok dan tunjangan PNSD serta pemberian gaji ketiga belas. b) Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan pengangkatan Calon PNSD sesuai formasi pegawai tahun 2014. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 18 c) Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, tunjangan keluarga dan mutasi pegawai dengan memperhitungkan acress yang besarnya maksimum 2,5% dari jumlah belanja pegawai untuk gaji pokok dan tunjangan. d) Penganggaran tambahan penghasilan PNSD, baik aspek kebijakan pemberian tambahan penghasilan maupun penentuan kriterianya harus ditetapkan terlebih dahulu dengan peraturan kepala daerah dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai amanat Pasal 63 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dan Pasal 39 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011. 2. Belanja Hibah dan Bantuan Sosial Penganggaran belanja hibah yang diberikan Pemerintah Provinsi Banten kepada pemerintah, masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan ditujukan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah. Sedangkan penganggaran belanja bantuan sosial yang diberikan kepada individu, keluarga, masyarakat, dan kelompok masyarakat diarahkan untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya resiko sosial. 3. Belanja Bagi Hasil Kepada Kabupaten/Kota Penganggaran dana bagi hasil yang bersumber dari pendapatan pemerintah provinsi kepada pemerintah kabupaten/kota mempedomani Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. Tata cara penganggaran dana bagi hasil tersebut telah memperhitungkan rencana pendapatan pajak daerah dan retribusi daerah pada tahun 2014, sedangkan pelampauan target TA. 2013 yang belum direalisasikan kepada pemerintah daerah dan menjadi hak pemerintah kabupaten/kota atau pemerintah desa ditampung dalam APBD Perubahan TA. 2014. 4. Belanja Bantuan Keuangan. Penganggaran bantuan keuangan kepada pemerintah daerah lainnya dan kepada desa yang didasarkan pada pertimbangan untuk mengatasi kesenjangan fiskal, membantu pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang tidak tersedia alokasi dananya, sesuai kemampuan keuangan masingmasing daerah. Belanja bantuan keuangan diberikan kepada pemerintah kabupaten dan kota, pemerintah desa, dan partai politik. Belanja bantuan keuangan kepada kabupaten/kota diarahkan untuk: a) Jaminan kesehatan daerah; b) Distribusi bantuan beras untuk masyarakat miskin; c) Infrastruktur; d) Sarana dan prasarana pendidikan; e) Prasarana dan sarana kesehatan; f) Pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi; Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 19 g) Up date data/pelaporan pembangunan. 5. Belanja Tidak Terduga Penganggaran belanja tidak terduga dilakukan secara rasional dengan mempertimbangkan realisasi TA. 2013 dan kemungkinan adanya kegiatankegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya, diluar kendali dan pengaruh pemerintah daerah. Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk mendanai kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan terjadi berulang, seperti kebutuhan tanggap darurat bencana, penanggulangan bencana alam dan bencana sosial, yang tidak tertampung dalam bentuk program dan kegiatan pada TA. 2014, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya. B. Belanja Langsung Belanja langsung yang merupakan belanja program dan kegiatan pembangunan akan digunakan untuk membiayai pembangunan tahun 2014 yang akan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten dengan kebijakan sebagai berikut: 1) Kewenangan pada tingkat pemerintahan; 2) Tugas pokok dan fungsi SKPD; 3) Evaluasi kinerja SKPD tahun sebelumnya; 4) Capaian target pro job, pro poor, pro growth, pro enviromental, dan MDG’s; 5) Aspirasi masyarakat yang mendesak untuk ditangani; 6) Sinkronisasi perencanaan program dan penganggaran pusat daerah; 7) Belanja hibah barang dan jasa berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Peraturan Gubernur Banten Nomor 27 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Hibah dan Bansos sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2014. 2.2.3. Kebijakan Pembiayaan Sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. Oleh karena sifatnya lintas tahun, maka pembiayaan merupakan bagian dari sistem pengelolaan keuangan negara, mencakup penerimaan dan pengeluaran pada tahun berjalan yang berfungsi menutup defisit atau mengalokasikan surplus antara pendapatan dan belanja. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 20 Penerimaan pembiayaan tahun 2014 berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran Sebelumnya yang pada akhirnya menentukan jumlah SILPA Tahun Berkenaan. Adapun pengeluaran pembiayaan diarahkan untuk memperkuat investasi pemerintah daerah yang relatif aman dan produktif, berupa penyertaan modal baik pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) maupun pada lembaga keuangan bank/non bank yang aktivitasnya selain berorientasi kepada profit juga mempunyai misi memperkuat perekonomian daerah, yaitu untuk pendirian Bank Banten dan penguatan modal pada PD. BPR/LPK. 2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD Indikator pencapaian target kinerja merupakan hasil perhitungan untuk melihat perkembangan suatu pekerjaan (kegiatan) dibandingkan dengan target yang hendak dicapai atau perkembangan periode sebelumnya yang biasanya dilambangkan dengan angka persentase/indeks/rasio atau klasifikasi dengan skala ordinal dalam suatu kurun waktu tertentu. Kegunaan indikator adalah sebagai salah satu bahan untuk membuat evaluasi kemajuan pekerjaan sekaligus dapat dijadikan bahan untuk menyusun perencanaan kegiatan/program kedepan. 2.3.1. Pendapatan Pendapatan Daerah adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih daerah, dalam APBD Tahun Anggaran 2014 ditetapkan target Pendapatan Daerah Provinsi Banten sebesar Rp6.878.071.982.000,00 dan target Pendapatan Daerah Provinsi Banten setelah Perubahan sebesar Rp6.840.986.902.000,00 dengan realisasi mencapai 103,32% atau sebesar Rp7.068.432.912.654,00. Capaian realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2014 lebih tinggi sebesar Rp838.203.098.855,00 dari Tahun Angaran 2013 sebesar Rp6.230.229.813.799,00 atau meningkat sebesar 13,45%. Pemerintah Provinsi Banten sudah menerbitkan beberapa Peraturan Daerah yang mengatur Pendapatan Daerah, yaitu : 1. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2009 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Daerah Banten Global Development Menjadi Perseroan Terbatas Banten Global Development; 2. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2007 tentang Penyertaan Modal ke dalam Modal Saham Perusahaan Daerah PT. Banten Global Development, Bank Jabar, Bank Perkreditan Rakyat dan Lembaga Perkreditan Kecamatan di Provinsi Banten; 3. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 16 Tahun 2008 tentang Penyertaan Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 21 Modal Daerah ke dalam Modal Saham Perusahaan Daerah PT. Banten Global Development; 4. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penambahan Penyertaan Modal Daerah ke dalam PD. Bank Perkreditan Rakyat Serang dan Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja Tangerang; 5. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah; 6. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah; 7. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2012 tentang Penyertaan Modal Daerah Ke Dalam Modal PT. Bank Bjb Syariah dan Penambahan Penyertaan Modal Daerah Ke Dalam Modal PT. Banten Global Development; 8. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2013 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan Pada Rumah Sakit Umum Daerah Banten; 9. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pembentukan Perseroan Terbatas Penjamin Kredit Daerah Banten; 10. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2013 tentang Penyertaan Modal Daerah Ke Dalam Perseroan Terbatas Penjaminan Kredit Daerah Banten; 11. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 5 Tahun 2013 tentang Penambahan Penyertaan Modal Daerah Ke Dalam Modal Saham Perseroan Terbatas PT. Banten Global Development Untuk Pembentukan Bank Pembangunan Daerah; 12. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2014 tentang Retribusi Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA). Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2014 ini berasal dari Pos Pendapatan Asli Daerah ditargetkan pada APBD sebesar Rp4.675.126.000.000,00 dan pada Perubahan APBD sebesar Rp4.662.415.387.946,00 tercapai sebesar Rp4.899.125.741.756,00 atau 105,08%, sedangkan Pendapatan Transfer ditargetkan pada APBD sebesar Rp2.197.545.982.000,00 dan pada Perubahan APBD sebesar Rp2.177.178.872.000,00 tercapai sebesar Rp2.161.455.657.122,00 atau 99,28% yang berasal dari Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat berupa Dana Perimbangan dan Dana Penyesuaian, sedangkan Pos Lain-lain Pendapatan Yang Sah ditargetkan pada APBD sebesar Rp5.400.000.000,00 dan pada Perubahan APBD sebesar Rp1.392.642.054,00 tercapai sebesar Rp7.851.513.776,00 atau 563,79%. Secara ringkas realisasi pendapatan dapat dilihat dalam tabel berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 22 Tabel 2.2 Perbandingan Target dan Realisasi Pendapatan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 No. Kelompok Pendapatan 1 2 APBD Murni Perubahan APBD Rp. 3 Rp. 4 Realisasi Tahun Anggaran 2014 Rp. % 5 6 1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 4.675.126.000.000,00 4.662.415.387.946,00 4.899.125.741.756,00 105,08 2 Pendapatan Transfer 2.197.545.982.000,00 2.177.178.872.000,00 2.161.455.657.122,00 99,28 3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 5.400.000.000,00 1.392.642.054,00 7.851.513.776,00 563,79 6.878.071.982.000,00 6.840.986.902.000,00 7.068.432.912.654,00 103,32 JUMLAH 5.000,00 M i 4.000,00 l 3.000,00 y a 2.000,00 r 1.000,00 R u p i a h ‐ PAD Pendapatan Transfer Milyar Rupiah Lain‐lain Pendapatan yang Sah PAD Pendapatan Transfer Target 2014 4.662,42 2.177,18 Lain‐lain Pendapatan yang Sah 1,39 Realisasi 2014 4.899,13 2.161,46 7,85 Grafik 2.4 Perbandingan Target dan Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2014 Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 23 Lain‐lain Pendapatan yang Sah 0.11% Pendapatan Transfer 30,58% PAD 69,31% Kelompok Pendapatan PAD Pendapatan Transfer Lain-lain Pendapatan yang Sah Jumlah Realisasi 4,899,125,741,756.00 2,161,455,657,122.00 7,851,513,776.00 7,068,432,912,654.00 % 69.31% 30.58% 0.11% 100% Grafik 2.5 Komposisi Realisasi Pendapatan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 2.3.2. Belanja Indikator pencapaian target kinerja APBD untuk tahun berjalan dapat dicermati melalui: a) optimalisasi capaian kinerja output pada sejumlah input; atau b) minimalisasi jumlah input yang dikeluarkan untuk menghasilkan sejumlah output. Jumlah input berdasarkan nilai uang (in monetary term) merupakan batas tertinggi belanja yang dikeluarkan sebagaimana tercantum dalam APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp5.582.706.520.000,00 dan Perubahan APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp6.001.971.151.350,00 dengan realisasi sebesar Rp4.428.131.045.270,00 atau 73,78% dengan rincian sebagai berikut: a. Belanja Operasi, yaitu belanja dalam rangka menunjang aktivitas pemerintahan, mendorong aktivitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pembiayaan program pembangunan Kabupaten/Kota ditargetkan pada APBD sebesar Rp3.883.090.797.597,00 dan Perubahan APBD sebesar Rp4.257.344.071.261,9 dengan realisasi sebesar Rp3.736.646.652.313,00 atau 87,77%; b. Belanja Modal, yaitu belanja yang dimaksudkan untuk perolehan aset dengan manfaat lebih dari satu tahun dalam rangka penyediaan sarana prasarana pemerintahan dan sarana prasarana publik ditargetkan pada APBD sebesar Rp1.694.615.722.403,00 dan Perubahan APBD sebesar Rp1.739.627.080.088,10 dengan realisasi sebesar Rp691.484.392.957,00 atau 39,75%; c. Belanja Tak Terduga ditargetkan pada APBD sebesar Rp5.000.000.000,00 dan Perubahan APBD sebesar Rp5.000.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp0,00 atau 0,00%. Secara ringkas target dan realisasi belanja Tahun Anggaran 2014 seperti yang tercantum dalam tabel dan gambar sebagai berikut: Tabel 2.3 Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 24 PerbandinganTarget dan Realisasi Belanja Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 Belanja 1 Realisasi TA 2014 APBD Perubahan APBD Rp. Rp. Rp. % 2 3 4 5 Belanja Operasi 3.883.090.797.597,00 4.257.344.071.261,90 3.736.646.652.313,00 87,77 Belanja Modal 1.694.615.722.403,00 1.739.627.080.088,10 691.484.392.957,00 39,75 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.582.706.520.000,00 6.001.971.151.350,00 Belanja Tak Terduga Milyar Rupiah JUMLAH 4.428.131.045.270,00 0,00 73,78 5.000,00 ‐ Belanja Operasi Belanja Modal Belanja Tak Terduga Belanja Operasi Belanja Modal Target 2014 4.257,34 1.739,63 Belanja Tak Terduga 5,00 Realisasi 2014 3.736,65 691,48 ‐ Grafik 2.6 Perbandingan Target dan Realisasi Belanja Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 Belanja Operasi 79,47% Belanja Tak Terduga 0,00% Belanja Modal 20,53% Grafik 2.7 Komposisi Realisasi Belanja Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 25 2.3.3. Transfer Realisasi Transfer/Bagi Hasil Pendapatan ke Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2014 ditargetkan pada APBD sebesar Rp1.766.695.512.000,00 dan Perubahan APBD sebesar Rp1.870.732.614.091,00 dengan realisasi sebesar Rp1.764.024.522.670,00 atau 94,30%, berdasarkan Peraturan Gubernur Banten Nomor 51 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Banten Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014. Jumlah tersebut seluruhnya merupakan realisasi transfer atas Bagi Hasil Pajak Daerah ke Kabupaten/Kota. 2.3.4 Pembiayaan Daerah Realisasi Pembiayaan Netto Tahun Anggaran 2014 ditargetkan sebesar Rp471.330.050.000,00 dan perubahan APBD sebesar Rp1.031.716.863.441,00 dengan realisasi sebesar Rp1.031.716.863.441,00 atau 100,00% dari jumlah anggaran. Rincian realisasi pembiayaan netto adalah sebagai berikut: a. Penerimaan Pembiayaan Penerimaan Pembiayaan ditargetkan dalam APBD sebesar Rp759.418.050.000,00 dan Perubahan APBD sebesar Rp1.069.804.863.441,00 dengan realisasi sebesar Rp1.069.804.863.441,00 atau 100,00% dari jumlah anggaran. Seluruhnya diperoleh dari Penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan Tahun 2013. b. Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan ditargetkan dalam APBD sebesar Rp288.088.000.000,00 dan Perubahan APBD sebesar Rp38.088.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp38.088.000.000,00 atau 100,00% dari jumlah anggaran. Realisasi pengeluaran pembiayaan dialokasikan untuk Penyertaan Modal Pemerintah Daerah, yaitu pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan jumlah penyertaan modal sebesar Rp10.588.000.000,00, terdiri dari BPR Kabupaten Serang sebesar Rp4.990.000.000,00 dan BPR Kertaraharja Kabupaten Tangerang sebesar Rp5.598.000.000,00 dan PT.JAMKRIDA Rp27.500.000.000,00. Tabel 2.4 Perbandingan Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 26 No. Pembiayaan Daerah 1 2 Realisasi Tahun Anggaran 2013 APBD Murni Perubahan APBD Rp. Rp. Rp. 3 4 5 % 6 1 Penerimaan Pembiay aan 759,418,050,000.00 1,069,804,863,441.00 1,069,804,863,441.00 100.00 2 Pengeluaran Pembiay aan 288,088,000,000.00 38,088,000,000.00 38,088,000,000.00 100.00 JUMLAH ( 1 - 2) 471,330,050,000.00 1,031,716,863,441.00 1,031,716,863,441.00 100.00 Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 27 BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2014 tanggal 7 Januari 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014, target pendapatan daerah Provinsi Banten pada tahun 2014 adalah Rp6.878.071.982.000,00. Selanjutnya, sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tanggal 23 September 2014 tentang Perubahan APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014, target pendapatan daerah Provinsi Banten pada tahun 2014 menjadi Rp6.840.986.902.000,00. Pendapatan tersebut bersumber dari Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Berdasarkan pengelompokkan belanja menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, target pendapatan tersebut selanjutnya dialokasikan untuk Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Alokasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2014 setelah perubahan sebesar Rp4.351.471.859.360,00 untuk membiayai Belanja Pegawai, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil kepada Kabupaten/Kota, Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa serta Belanja Tidak Terduga. Sedangkan alokasi Belanja Langsung setelah perubahan sebesar Rp3.521.231.906.081,00 untuk membiayai 78 (tujuh puluh delapan) program dan 939 (sembilan ratus tiga puluh sembilan) kegiatan. Sehingga secara keseluruhan anggaran belanja dialokasikan sebesar Rp7.872.703.765.441,00. Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp4.013.607.703.615,00 atau 92,24% dari anggaran, sedangkan realisasi Belanja Langsung sebesar Rp2.178.547.864.325,00 atau 61,87% dari anggaran. Rincian realisasi pendapatan dan belanja per SKPD Tahun Anggaran 2014 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 28 Tabel 3.1 Perbandingan Target dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 NO SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH 1 2 1 DINAS PENDIDIKAN PENDAPATAN BELANJA ANGGARAN REALISASI % ANGGARAN REALISASI 3 4 5 6 7 - - % 8 - 308.524.500.000,00 252.330.621.853,00 81,79 67,10 2 DINAS KESEHATAN 390.000.000,00 517.805.750,00 132,77 147.787.181.350,00 99.169.033.125,00 3 RSUD MALINGPING 2.068.050.000,00 3.889.781.083,00 188,09 17.325.298.000,00 16.309.845.228,00 94,14 4 RSUD BANTEN 6.000.000.000,00 7.111.474.049,00 118,52 202.044.000.000,00 132.083.013.347,00 65,37 30.000.000,00 14.943.700,00 49,81 520.872.475.700,00 381.820.652.350,00 73,30 671.265.000,00 423.397.250,00 63,07 1.226.752.000.000,00 391.004.770.599,00 31,87 - 39.136.000.000,00 37.158.722.896,00 94,95 60,61 39.885.890.300,00 33.156.232.682,00 83,13 5 DINAS SUMBER DAYA AIR & PEMUKIMAN 6 DINAS BINA MARGA & TATA RUANG 7 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 8 DINAS PERHUBUNGAN,KOMUNIKASI & INFORMATIKA 9 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH 3.203.224.000,00 1.941.558.000,00 - - - 22.817.510.000,00 20.853.239.321,00 91,39 10 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN & MASYARAKAT DESA - - - 22.983.000.000,00 21.265.638.335,00 92,53 11 DINAS SOSIAL - - - 60.983.000.000,00 59.200.148.262,00 97,08 - 38.008.000.000,00 33.765.042.708,00 88,84 12 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 13 DINAS KOPERASI & UMKM BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH DAN 14 PELAYANAN TERPADU 1.400.000.000,00 1.970.531.109,00 - - - 27.164.000.000,00 19.017.000.000,00 25.596.484.704,00 16.500.611.020,00 94,23 86,77 15 DINAS KEBUDAYAAN & PARIWISATA - - - 34.022.000.000,00 30.902.341.422,00 90,83 16 DINAS PEMUDA & OLAH RAGA - - - 21.685.000.000,00 20.220.858.994,00 93,25 17 BADAN KESATUAN BANGSA & POLITIK - - - 23.071.000.000,00 20.437.660.738,00 88,59 18 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH - - - 33.930.000.000,00 33.581.303.434,00 98,97 19 KEPALA DAERAH & WAKIL KEPALA DAERAH - - - 6.844.000.000,00 2.510.447.732,00 36,68 20 SEKRETARIAT DPRD - - - 164.619.933.131,00 132.728.666.229,00 80,63 21 BIRO PEMERINTAHAN - - - 14.950.000.000,00 12.688.488.027,00 84,87 22 BIRO HUKUM - - - 5.000.000.000,00 4.757.213.397,00 95,14 23 BIRO ORGANISASI - - - 5.300.000.000,00 4.938.729.112,00 93,18 24 BIRO EKONOMI & ADMINISTRASI PEMBANGUNAN - - - 29.645.000.000,00 27.224.062.305,00 91,83 25 BIRO KESEJAHTERAAN RAKYAT - - - 38.000.000.000,00 35.610.781.060,00 93,71 26 BIRO UMUM - - - 140.228.000.000,00 118.684.624.452,00 84,64 27 BIRO PERLENGKAPAN & ASET - - - 141.300.000.000,00 70.209.144.000,00 49,69 17.700.000.000,00 4.075.395.359.360,00 16.929.944.710,00 3.754.478.058.608,00 95,65 92,13 28 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT & PROTOKOL DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 6.806.366.413.000,00 29 7.037.286.767.162,00 103,39 30 INSPEKTORAT PROVINSI - - - 27.265.000.000,00 25.496.039.962,00 93,51 31 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH - - - 22.889.405.600,00 15.921.538.695,00 69,56 65,43 50.414.000.000,00 38.158.820.130,00 75,69 32 BADAN PENDIDIKAN & PELATIHAN 18.020.000.000,00 11.791.315.000,00 33 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA - - - 22.385.000.000,00 21.670.018.679,00 96,81 34 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH - - - 17.652.000.000,00 15.927.160.615,00 90,23 35 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN - - - 14.912.000.000,00 13.789.096.045,00 92,47 108,00 7.716.000.000,00 7.174.987.680,00 92,99 29.723.000.000,00 28.920.484.572,00 97,30 36 KANTOR PENGHUBUNG 70.000.000,00 37 BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN 75.600.000,00 - - - 38 SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH - - - 5.652.000.000,00 4.694.071.145,00 83,05 39 BADAN PERPUSTAKAAN & ARSIP DAERAH - - - 20.052.712.000,00 18.348.283.192,00 91,50 40 DINAS PERTANIAN & PETERNAKAN 130,94 48.996.000.000,00 45.122.438.333,00 92,09 41 DINAS KEHUTANAN & PERKEBUNAN - - - 32.747.870.000,00 30.932.062.343,00 94,46 42 DINAS PERTAMBANGAN & ENERGI - - - 59.999.000.000,00 57.787.133.941,00 96,31 85,80 36.691.430.000,00 33.433.787.062,00 91,12 43 DINAS KELAUTAN & PERIKANAN 44 DINAS PERINDUSTRIAN & PERDAGANGAN TOTAL 25.000.000,00 342.950.000,00 32.735.900,00 294.266.900,00 2.400.000.000,00 3.082.736.751,00 128,45 30.618.200.000,00 28.663.264.896,00 93,62 6.840.986.902.000,00 7.068.432.912.654,00 103,32 7.872.703.765.441,00 6.192.155.567.940,00 78,65 Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 29 Selanjutnya 78 (tujuh puluh delapan) program yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2014, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.2 Program Yang Dilaksanakan Pada TA 2014 Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 30 NO 1 2 PROGRAM ANGGARAN Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur REALISASI % 56.424.989.450,00 51.251.827.137,00 90,83 524.565.757.444,00 427.854.240.045,00 81,56 3 Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 13.223.330.000,00 12.163.018.100,00 91,98 4 Program Pendidikan Dasar Wajib Belajar 9 Tahun 65.565.268.100,00 48.684.785.515,00 74,25 64.437.978.600,00 52.835.222.208,00 81,99 32.452.220.000,00 27.291.846.650,00 84,10 5 6 Program Pendidikan Menengah Wajib Belajar 12 Tahun Program Peningkatan Mutu, Kesejahteraan dan Perlindungan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 7 Program Pendidikan Tinggi 14.827.036.000,00 8.788.811.350,00 59,28 8 Program Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFi) 22.361.058.000,00 15.804.473.100,00 70,68 9 Program Peningkatan Pencitraan Pendidikan 7.631.400.700,00 7.100.738.100,00 93,05 11.089.663.900,00 9.301.663.000,00 83,88 128.846.535.200,00 96.407.259.444,00 74,82 13.302.578.282,00 9.946.716.709,00 74,77 6.509.955.950,00 5.763.597.350,00 88,54 35.762.971.800,00 6.331.647.813,00 17,70 38.955.085.260,00 33.487.390.666,00 85,96 1.195.062.607.750,00 363.205.954.455,00 30,39 99.112.016.000,00 73.313.612.074,00 73,97 384.084.895.300,00 282.412.267.845,00 73,53 10.663.842.000,00 1.361.934.150,00 12,77 3.699.025.000,00 3.600.081.900,00 97,33 11.671.975.000,00 11.139.794.458,00 95,44 Mutu Tata Kelola 10 Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak 11 Program Pembinaan Upaya Kesehatan 12 Program Pengendalian Lingkungan 13 Program Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan 14 15 16 17 18 19 Penyakit Dan dan Penyehatan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Kesehatan Program Peningkatan Mutu Layanan Kesehatan Masyarakat Program Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Program Pengembangan dan Revitalisasi Infrastuktur Permukiman Program Pembinaan dan Penataan Perumahan 20 Program Penataan Ruang Wilayah dan Kawasan 21 Program Perencanaan Pembangunan Daerah 22 Program Pengendalian Pembangunan Daerah 7.807.000.000,00 6.972.483.400,00 89,31 23 Program Kerjasama Pembangunan Daerah 2.105.000.000,00 1.652.108.191,00 78,48 11.211.018.100,00 8.289.375.534,00 73,94 8.025.000.000,00 7.099.734.150,00 88,47 6.001.870.000,00 5.417.448.650,00 90,26 24 25 26 dan Penganggaran Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup 27 Program Penataan Administrasi Kependudukan 1.207.892.900,00 948.135.580,00 78,50 28 Program Kesetaraan Gender, Perempuan dan Perlindungan Anak 5.800.000.000,00 5.270.519.438,00 90,87 29 Program Kependudukan dan Keluarga Berencana 400.000.000,00 400.000.000,00 100,00 30 Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin 5.996.833.000,00 5.101.653.850,00 85,07 31 Program Rehabilitasi Sosial 9.487.954.000,00 9.332.643.695,00 98,36 32 Program Perlindungan dan Jaminan Sosial 25.020.000.000,00 24.579.672.359,00 98,24 34.704.747.200,00 32.486.586.350,00 93,61 3.480.228.000,00 3.345.603.500,00 96,13 4.456.050.000,00 4.336.502.473,00 97,32 33 34 35 Pemberdayaan Program Pemberdayaan Kelembagaan Sosial dan Keagamaan Program Pengembangan Kelembagaan, Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja Program Peningkatan Produktivitas, Perluasan, Kesempatan Kerja dan Berusaha Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 31 NO 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 PROGRAM ANGGARAN Program Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja Program Pengembangan Us aha dan Aks es Permodalan K-UMKM Program Pengembangan Produk dan Pemas aran KUMKM Program Peningkatan Daya Saing, Kapas itas Kelembagaan dan SDM K-UMKM Program Peningkatan Iklim Inves tas i Program Peningkatan Promos i dan Kerjas ama Inves tas i Program Pengelolaan dan Pengembangan Keragaman, Kekayaan dan Nilai Budaya Program Kepemudaan dan Kepramukaan Program Pembinaan. Pembudayaan dan Pengembangan Olahraga Program Pembinaan Kerukunan, Kes atuan Bangs a dan Politik Program Pembinaan. Pemantapan Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum Program Pemeliharaan Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Mas yarakat 48 Program Penanggulangan Bencana 49 Program Pengelolaan Kekayaan dan As et Daerah 50 51 52 53 54 55 56 57 Program Peningkatan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaks anaan Perangkat Daerah Program Pembinaan Karir dan Layanan Adminis tras i Kepegawaian Daerah Program Peningkatan Kapas itas SDM Aparatur Program Pembinaan. Pengawas an dan Akuntabilitas Aparatur Program Peningkatan Kapas itas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Program Peningkatan Kes adaran dan Pengembangan Produk Hukum dan HAM Program Penelitian, Pengembangan Kebijakan Strategis Daerah dan IPTEK REALISASI % 1.850.000.000,00 1.758.442.200,00 95,05 6.454.604.000,00 6.187.906.200,00 95,87 5.074.150.000,00 4.729.011.600,00 93,20 6.500.000.000,00 6.125.757.180,00 94,24 4.361.765.800,00 3.528.439.620,00 80,89 5.349.750.000,00 4.178.630.244,00 78,11 7.509.430.800,00 6.678.002.078,00 88,93 3.495.000.000,00 3.378.245.500,00 96,66 7.595.000.000,00 6.851.538.306,00 90,21 11.685.567.088,00 9.826.544.849,00 84,09 60.917.149.500,00 56.476.578.577,00 92,71 9.870.400.000,00 9.600.961.600,00 97,27 9.012.677.500,00 8.363.039.650,00 92,79 111.624.030.000,00 44.470.566.000,00 39,84 39.834.143.450,00 32.150.603.522,00 80,71 3.724.074.000,00 3.517.935.700,00 94,46 7.425.405.600,00 6.149.954.675,00 82,82 29.901.401.500,00 19.088.693.100,00 63,84 14.698.673.150,00 13.929.203.950,00 94,77 122.016.721.757,00 95.332.484.646,00 78,13 4.550.000.000,00 4.333.695.897,00 95,25 2.450.000.000,00 2.282.822.570,00 93,18 7.725.000.000,00 7.524.425.558,00 97,40 5.150.000.000,00 4.877.591.000,00 94,71 58 Program Ketahanan Pangan Mas yarakat 59 Program Pemberdayaan Perdes aan 60 Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah 13.555.841.100,00 12.622.197.120,00 93,11 61 Program Pembinaan Kears ipan Daerah 3.365.451.600,00 3.020.081.900,00 89,74 62 Program Pengembangan Komunikas i, Informas i dan Telematika 5.047.540.000,00 4.314.447.238,00 85,48 63 Program Pengembangan Minat dan Budaya Baca 1.090.099.600,00 983.733.900,00 90,24 64 65 66 67 68 69 70 71 Mas yarakat dan Lembaga Program Pengembangan dan Pembinaan Perpus takaan Program Peningkatan Produks i, Produktivitas Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan Program Peningkatan Daya Saing dan Pemas aran Produk Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan Program Pemberdayaan Kelembagaan dan Sumberdaya Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan Program Peningkatan Daya Dukung Sumberdaya Pertanian Program Peningkatan daya dukung s umber daya hutan dan lahan Program Pengelolaan Lis trik dan Pemanfaatan Energi Program Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Mineral, Batubara, Panas Bumi, Geologi dan Mitigas i Bencana Geologi Program Pengembangan, Pengus ahaan Potens i dan Produk Pertambangan dan Energi 4.077.271.900,00 3.866.054.341,00 94,82 32.485.364.350,00 28.201.572.190,00 86,81 10.562.183.000,00 10.120.260.961,00 95,82 14.375.900.000,00 13.924.838.300,00 96,86 2.904.300.000,00 2.381.719.000,00 82,01 2.500.000.000,00 2.258.581.100,00 90,34 40.338.251.000,00 39.134.899.349,00 97,02 5.909.265.100,00 5.675.280.150,00 96,04 1.445.767.000,00 1.386.153.300,00 95,88 73 Program Pengelolaan dan Pengembangan Pariwis ata 8.841.030.000,00 7.708.694.207,00 87,19 74 Program Pengembangan Kemitraan Kepariwis ataan 3.273.869.200,00 3.018.739.534,00 92,21 1.800.000.000,00 1.516.546.321,00 84,25 8.284.945.150,00 7.613.210.100,00 91,89 4.609.000.000,00 4.425.337.008,00 96,02 2.037.100.000,00 1.755.094.845,00 86,16 3.521.231.906.081,00 2.178.547.864.325,00 61,87 72 75 76 Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pes is ir dan Pulau-Pulau Kecil Program Peningkatan dan Pengembangan Perdagangan 77 Program Peningkatan Daya Saing Indus tri 78 Program Penyiapan, Trans migras i Pengerahan dan Jumlah Belanja Langs ung Pembinaan Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 32 3.2. Hambatan dan Kendala Secara umum tidak terdapat hambatan dan kendala yang berpengaruh secara signifikan terhadap pencapaian target yang ditetapkan. Terdapat beberapa realisasi pendapatan yang tidak melampaui target yang ditetapkan, diantaranya Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari Retribusi Daerah terealisasi sebesar Rp30.734.862.552,00 atau 89,56% dari target sebesar Rp34.318.000.000,00 dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan terealisasi sebesar Rp42.421.275.504,00 atau 94,72% dari target sebesar Rp44.785.160.505,00, Dana Perimbangan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak yaitu Dana Bagi Hasil Pajak terealisasi sebesar Rp415.270.932.833,00 atau 99,06% dari target sebesar Rp419.211.440.000,00, Dana Alokasi Khusus terealisasi sebesar Rp12.538.478.000,00 atau 75,00% dari target sebesar Rp16.717.970.000,00 dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah yang bersumber dari Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus yaitu Bantuan Operasional Sekolah (BOS) terealisasi sebesar Rp1.001.583.024.000,00 atau 99,22% dari target sebesar Rp1.009.433.920.000,00. Berkaitan dengan pelaksanaan program-program yang telah ditetapkan, secara umum telah tercapai sesuai dengan sasaran, kecuali beberapa kegiatan yang tidak seluruh tolok ukurnya dapat dilaksanakan, diantaranya beberapa kegiatan yang realisasinya dibawah 75,00% dari anggaran : 1. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Dinas Pendidikan dianggarkan sebesar Rp11.147.820.000,00 terealisasi sebesar Rp7.795.023.250,00 atau 69,92%, hal tersebut disebabkan karena Pengadaan Mobil Derek Gerai Pintar, Karoseri Gerai Pintar dan Display dengan nilai total Rp 1.550.000.000,00 tidak dilaksanakan dikarenakan tidak tersedia waktu yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Kemudian Belanja AC Ceilling dengan nilai Rp270.000.000,00 tidak dilaksanakan karena pada saat akan dilaksanakan lelang, harga barang tersebut mengalami kenaikan cukup signifikan sehingga pagu anggaran untuk penyediaan sebanyak 10 unit sudah tidak memadai lagi; 2. Kegiatan Peningkatan Mutu, Akses, dan Tata Kelola Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan dianggarkan sebesar Rp29.278.000.000,00 terealisasi sebesar Rp17.960.728.715,00 atau 61,35%, hal tersebut disebabkan karena jumlah peserta kegiatan ASMOPS tidak sesuai dengan target di DPA, Kegiatan visitasi hibah barang tidak dilaksanakan karena kegiatan tersebut sama dengan kegiatan Verifikasi Hibah Barang, Lomba Tata Upacara Bendera tidak dilaksanakan karena kegiatan tersebut sudah ada di SKPD Lain (Dinas Pemuda dan Olahraga) dan Pengadaan Sarana Pembelajaran (Globe Interactive dan Atlas Digital) gagal dilaksanakan karena harga pasar dengan perencanaan di DPA tidak sesuai; 3. Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi pada Dinas Pendidikan dianggarkan sebesar Rp14.827.036.000,00 terealisasi sebesar Rp8.788.811.350,00 atau 59,28%, hal tersebut disebabkan karena belanja hibah barang/jasa kepada pihak ketiga (sub kegiatan E-Teaching Digital Multimedia Perguruan Tinggi) dengan pagu Rp3.315.000.000,00 tidak terserap karena gagal lelang dan Belanja Hibah Barang/Jasa Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 33 kepada Pihak Ketiga (Hibah kepada Politeknik Piksi Input Serang/Alat IT) dengan Pagu Rp 1.500.000.000,00 tidak terserap karena secara administrasi Politeknik Input sudah mendapatkan bantuan barang pada Tahun 2013, sehingga tidak bisa mendapatkan bantuan lagi di tahun 2014 (tidak boleh berturut-turut); 4. Kegiatan Gerakan Pemberantasan Buta Aksara pada Dinas Pendidikan dianggarkan sebesar Rp6.821.083.500,00 terealisasi sebesar Rp3.157.207.500,00 atau 46,29%, hal tersebut disebabkan karena adanya selisih penawaran harga dan efisiensi sisa kontrak karena gagal lelang pada pekerjaan Pengadaan Alat Pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri sebesar Rp675.000.000 serta tidak terserapnya anggaran kegiatan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Keaksaraan Dasar dan Keaksaraan Usaha Mandiri Rp2.865.100.000,00 karena tidak ada dalam SBU mengenai honor tutor; 5. Kegiatan Perluasan dan Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan pada Dinas Pendidikan dianggarkan sebesar Rp3.220.000.000,00 terealisasi sebesar Rp1.994.666.400,00 atau 61,95%, hal tersebut disebabkan karena adanya selisih penawaran harga, efisiensi sisa kontrak dan tidak terserapnya annggaran kegiatan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Paket B dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Paket C Rp 775.900.000; 6. Kegiatan Pemasyarakatan Minat dan Kebiasaan Membaca Untuk Mendorong Terwujudnya Masyarakat Pembelajar pada Dinas Pendidikan dianggarkan sebesar Rp3.070.000.000,00 terealisasi sebesar Rp2.293.433.000,00 atau 74,70%, hal tersebut disebabkan karena adanya selisih penawaran harga, efisiensi sisa kontrak dan tidak terserapnya anggaran kegiatan Bantuan Operasional Penyelenggaraan TBM Penguatan Rp 600.000.000,-; 7. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset pada Dinas Kesehatan dianggarkan sebesar Rp509.155.000,00 terealisasi sebesar Rp260.722.680,00 atau 51,21%, hal tersebut disebabkan karena belanja kursus dan pelatihan PNS yang seharusnya ada pada Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur, sehingga tidak dapat direalisasikan serta efisiensi belanja akomodasi dan rapat di hotel; 8. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Dinas Kesehatan dianggarkan sebesar 5.441.526.685,00 terealisasi sebesar Rp4.069.847.429,00 atau 74,79%, hal tersebut disebabkan karena banyaknya kegiatan belanja barang dan jasa yang di sesuaikan dengan SSH, Untuk kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam dan luar daerah turunnya anggaran tidak sesuai dengan jadwal kegiatan sehingga banyak yang tidak dapat diserap; 9. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur pada Dinas Kesehatan dianggarkan sebesar Rp816.957.600,00 terealisasi sebesar Rp456.152.010,00 atau 55,84%, hal tersebut disebabkan karena Tolok Ukur Sosialisasi Informasi Pembangunan Kesehatan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan; 10. Kegiatan Pembinaan Kualitas Pelayanan Kesehatan Anak pada Dinas Kesehatan dianggarkan sebesar Rp2.306.928.900,00 terealisasi sebesar Rp1.724.047.500,00 atau Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 34 74,73%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi anggaran pada belanja akomodasi dan makan minum yang tidak diserap terkait Surat Edaran Menpan RB Nomor 10 Tahun 2014 tentang larangan bagi PNS untuk melakukan rapat atau pertemuan di hotel serta keterbatasan Waktu dalam pelaksanaan Kegiatan; 11. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan RS Labuan (DAK) pada Dinas Kesehatan dianggarkan sebesar Rp2.859.148.000,00 terealisasi sebesar Rp6.900.000,00 atau 0,24%, hal tersebut disebabkan karena Rumah Sakit Labuan belum beroperasi, sehingga pengadaan sarana penunjang alkes di Ruang ICU tidak dilaksanakan; 12. Kegiatan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang pada Dinas Kesehatan dianggarkan sebesar Rp1.317.210.000,00 terealisasi sebesar Rp885.599.000,00 atau 67,23%, hal tersebut disebabkan karena Pengadaan Alat Penunjang Pemeriksaan Mikroskop Malaria tidak diserap karena Kenaikan harga mikroskop mengikuti kenaikan nilai dollar sehingga harga melebihi pagu anggaran; 13. Kegiatan Pembinaan Surveilance Epidemiologi, Imunisasi dan Penanggulangan Wabah pada Dinas Kesehatan dianggarkan sebesar Rp4.908.184.282,00 terealisasi sebesar Rp3.002.712.020,00 atau 61,18%, hal tersebut disebabkan karena gagal lelang karena tidak ada yang mengajukan penawaran; 14. Kegiatan Pembinaan, Pengembangan, Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan pada Dinas Kesehatan dianggarkan sebesar Rp30.132.015.500,00 terealisasi sebesar Rp1.653.692.111,00 atau 5,49%, hal tersebut disebabkan karena Penyerapan Belanja Premi Asuransi Kesehatan (Jamkesmaskin) di RSUD Banten dan RSUD Malingping Kecil (Tidak Sesuai Target); 15. Kegiatan Peningkatan Program Kesehatan Kerja dan Olahraga pada Dinas Kesehatan dianggarkan sebesar Rp683.315.300,00 terealisasi sebesar Rp377.635.800,00 atau 55,27%, hal tersebut disebabkan karena kegiatan pelatihan tidak sesuai dengan standarisasi waktunya sehingga tidak dapat dilaksanakan karena harus mengacu pada modul yang telah ditentukan, sedangkan kegiatan pengukuran kebugaran jasmani bagi TKHI tidak terlaksana karena perencanaan melewati waktu pelaksanaan ibadah haji; 16. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan pada RSUD Malingping dianggarkan sebesar Rp154.410.000,00 terealisasi sebesar Rp71.448.100,00 atau 46,27%, hal tersebut disebabkan karena pada penyusunan SOP tidak terealisasi karena tidak ada Pikak Ketiga yang mau melaksanakan pekerjaan tersebut dengan alasan anggaran yang disediakan kurang; 17. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset pada RSUD Banten dianggarkan sebesar Rp226.125.050,00 terealisasi sebesar Rp130.920.620,00 atau 57,90%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efiisensi anggaran dan penyesuaian dengan analisa standar biaya terutama untuk rekening honor narasumber; 18. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan pada RSUD Banten dianggarkan sebesar Rp259.854.000,00 terealisasi sebesar Rp150.379.000,00 atau 57,87%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi honorarium panitia kegiatan, narasumber, makan Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 35 minum kegiatan, perlengkapan peserta dan perjalanan dinas dalam daerah; 19. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada RSUD Banten dianggarkan sebesar Rp13.457.694.950,00 terealisasi sebesar Rp7.558.545.500,00 atau 56,17%, hal tersebut disebabkan karena terdapat pengadaan barang yang gagal lelang yaitu Genset sebesar Rp 2.240.000.000 dan penambahan daya listrik sebesar Rp 3.230.000.000; 20. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada RSUD Banten dianggarkan sebesar Rp5.279.350.000,00 terealisasi sebesar Rp2.647.587.000,00 atau 50,15%, hal tersebut disebabkan karena terdapat pengadaan barang yang gagal lelang seperti pemeliharaan gedung dan renovasi atap Rp 2.000.000.000; 21. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada RSUD Banten dianggarkan sebesar Rp56.067.487.800,00 terealisasi sebesar Rp24.277.167.303,00 atau 43,30%, hal tersebut disebabkan karena tidak terserapnya uang jasa pelayanan; 22. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur pada RSUD Banten dianggarkan sebesar Rp942.700.000,00 terealisasi sebesar Rp424.524.500,00 atau 45,03%, hal tersebut disebabkan karena terbatasnya tempat dan waktu untuk melaksanakan kegiatan dikarenakan pertemuan internal tidak boleh dilaksanakan diluar kantor/SKPD sehingga ada beberapa anggaran yang tidak terserap karena kegiatan tidak terlaksana; 23. Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Manusia RSUD Banten pada RSUD Banten dianggarkan sebesar Rp385.965.000,00 terealisasi sebesar Rp155.020.500,00 atau 40,16%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi pada belanja pengiriman kursuskursus/pelatihan dikarenakan jumlah PNS di RSUD Banten masih sedikit sedangkan peserta pelatihan harus PNS; 24. Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan pada RSUD Banten dianggarkan sebesar Rp91.810.000,00 terealisasi sebesar Rp41.575.500,00 atau 45,28%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi anggaran honorarium narasumber, makan minum kegiatan dan perlengkapan peserta serta perjalanan luar daerah; 25. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman dianggarkan sebesar Rp156.880.800,00 terealisasi sebesar Rp91.242.900,00 atau 58,16%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi pada belanja sewa kamar/tempat penginapan, narasumber, tenaga ahli, honorarium pejabat pengadaan; 26. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Cidurian - Cisadane pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman dianggarkan sebesar Rp500.000.000,00 terealisasi sebesar Rp361.825.401,00 atau 72,37%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi pada belanja listrik dan telepon, sewa gedung/ kantor, perjalanan dinas dalam dan luar daerah, makanan dan minuman kegiatan; 27. Kegiatan Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, Situ serta Bangunan Penampung Air Lainnya pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman dianggarkan sebesar Rp2.021.129.000,00 terealisasi sebesar Rp908.290.000,00 atau 44,94%, hal Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 36 tersebut disebabkan karena putus kontrak dan sisa belanja penunjang; 28. Kegiatan Pengadaan Lahan Pengairan pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman dianggarkan sebesar Rp9.065.000.000,00 terealisasi sebesar Rp6.741.585.325,00 atau 74,37%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi pada belanja modal pengadaan tanah, serta terjadinya batal lelang pada belanja konsultasi; 29. Kegiatan Pengelolaan Kualitas Air Pada Daerah Aliran Sungai pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman dianggarkan sebesar Rp525.000.000,00 terealisasi sebesar Rp322.211.350,00 atau 61,37%, hal tersebut disebabkan karena terjadinya batal lelang pada belanja konsultasi; 30. Kegiatan Pengendalian Banjir pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman dianggarkan sebesar Rp18.233.805.000,00 terealisasi sebesar Rp10.259.070.464,00 atau 56,26%, hal tersebut disebabkan karena Pekerjaan terhutang, Pekerjaan melewati TA. 2014, sisa belanja penunjang; 31. Kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan, Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman dianggarkan sebesar Rp36.956.942.200,00 terealisasi sebesar Rp25.425.370.357,00 atau 68,80%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi pada belanja ATK, pengiriman peserta sosialisasi, honor narasumber, tenaga ahli, adanya pekerjaan terhutang, pekerjaan melewati TA. 2014, sisa Belanja penunjang, terjadi gagal lelang, bahan baku bangunan, belanja modal Pengadaan peta; 32. Kegiatan Pengawasan Teknis Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman dianggarkan sebesar Rp2.054.727.300,00 terealisasi sebesar Rp1.107.175.000,00 atau 53,88%, hal tersebut disebabkan karena Pekerjaan Terhutang, sisa Pek. Penunjang (Honorarium, SPPD), Pek. Fisik gagal lelang dan batal lelang (Pengawasan DI. Cilangkahan I dan pengawasan DI. Cipari/Ciwuni dan Cikarang udik); 33. Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor di KP3B pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman dianggarkan sebesar Rp89.628.726.060,00 terealisasi sebesar Rp59.724.779.837,00 atau 66,64%, hal tersebut disebabkan karena Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Bangunan Gagal Lelang, Pek. Terhutang TA. 2014, Pek. Melewati TA. 2014, optimasi, sisa belanja penunjang; 34. Kegiatan Penyelenggaraan dan Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman dianggarkan sebesar Rp101.530.383.840,00 terealisasi sebesar Rp54.793.596.550,00 atau 53,97%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi pada belanja promosi dan publikasi, terjadinya batal lelang dan gagal lelang, adanya pembatalan kontrak, serta adanya sisa belanja penunjang; 35. Kegiatan Pengawasan Teknis Bidang Pemukiman pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman dianggarkan sebesar Rp10.755.453.400,00 terealisasi sebesar Rp6.882.299.000,00 atau 63,99%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi belanja makanan dan minuman kegiatan dan sewa kamar, gagal lelang, pekerjaan fisik batal Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 37 lelang, gagal lelang, fisik batal kontrak, sisa belanja penunjang;jm 36. Kegiatan Fasilitasi dan Stimulasi Pembangunan Perumahan Masyarakat Kurang Mampu pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman dianggarkan sebesar Rp9.665.000.000,00 terealisasi sebesar Rp464.620.700,00 atau 4,81%, hal tersebut disebabkan karena gagal lelang, efisiensi belanja promosi dan publikasi; 37. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp450.000.000,00 terealisasi sebesar Rp266.601.500,00 atau 59,24%, hal tersebut disebabkan karena: a) Penyusunan neraca aset dan e-SPT tidak terlaksana sehubungan dengan terbenturnya Kemenpan tentang Efisiensi Biaya dan Pelanggaran Rapat-Rapat di hotel. b) Terbatasnya waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset TA.2014 karena ada data aset hanya dapat terkumpul pada akhir bulan Desember. 38. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp3.062.500.000,00 terealisasi sebesar Rp2.267.483.440,00 atau 74,04%, hal tersebut disebabkan karena : a) Terdapat tolok ukur yang tidak terserap yaitu pengadaan 10 unit motor trail senilai Rp551.000.000,00 b) Pada saat penyusuna anggaran bulan September harga umum (bukan harga plat merah) motor per unit masih Rp50.000.000,00 kemudian pada saat pengusulan akhir bulan November 2014 ke ULP untuk motor yang diinginkan yaitu dengan Spesifikasi kendaraan setara merk Kawasaki jenis Trail 250 cc masih belum terdapat didalam E-Catalogue dan harga umum pada saat tersebut telah mengalami kenaikan pada harga Rp55.000.000,00. Pada saat tersebut masih memungkinkan untuk melaksanakan pengadaan dengan kendaraan yang berbeda tetapi atas dasar pertimbangan kualitas dan ketersediaan suku cadang tidak dilaksanakan. 39. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Selatan pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp881.772.750,00 terealisasi sebesar Rp470.455.150,00 atau 53,35%, hal tersebut disebabkan karena : a) Pada kegiatan tersebut terdapat kode rekening yang tidak terserap yaitu Belanja Modal Perbaikan Geometrik Jalan (5.2.3.26.01) senilai RP405.200.000,00 ; dengan penjelasan sebagai berikut : 1) Terjadinya misskomunikasi bahwa proses lelang untuk tahun 2014 dilaksanakan di balai masing-masing yang pada awalnya semua proses lelang dilaksanakan oleh Pokja Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten. 2) Belum tersedianya RAB dan DED untuk kegiatan tersebut. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 38 3) Atas kesepakatan antara KPA dan PPTK, tidak melaksanakan proses pendaftaran lelang ke ULP karena mengingat waktu yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan proses lelang untuk kegiatan tersebut. b) Adanya sisa anggaran dari sisa kontrak yang tidak terealisasi. 40. Kegiatan Pembangunan Jalan Wilayah Utara pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp113.879.547.000,00 terealisasi sebesar Rp35.061.182.550,00 atau 30,79%, hal tersebut disebabkan karena adanya kendala (sebagaimana terlampir) sehingga tidak terserapnya anggaran Rp78.818.364.450,- (Tujuh Puluh Milyar Delapan Ratus Delapan Belas Juta Tiga Ratus Enam Puluh Empat Ribu Empat Ratus Lima Puluh Rupiah ) pada kode rek 5.2.3.21.01 (Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan); 41. Kegiatan Pembangunan Jalan Wilayah Selatan pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp70.042.033.000,00 terealisasi sebesar Rp30.746.439.750,00 atau 43,90%, hal tersebut disebabkan karena adanya kendala (sebagaimana terlampir) sehingga tidak terserapnya anggaran Rp39.295.593.250,(Tiga Puluh Sembilan Milyar Dua Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Lima Ratus Sembilan Puluh Tiga Ribu Dua Ratus Lima Puluh Rupiah) pada kode rekening 5.2.3.21.01 (Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan); 42. Kegiatan Pembangunan Jembatan pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp22.872.588.000,00 terealisasi sebesar Rp6.728.392.219,00 atau 29,42%, hal tersebut disebabkan karena : a) Untuk kegiatan kontraktual jembatan yang berpotensi perlu dilaksanakan pemutusan kontrak adalah Kegiatan Pembangunan Jembatan Kedaung Tahap II,dikarenakan setelah diberikan perpanjangan waktu 50 ( Lima Puluh Hari) Kalender sesuai dengan Pergub Tentang Penyelesaian Pekerjaan Akhir Tahun tetap masih belum mencapai progress realisasi fisik yang signifikan, bahkan proses SCM ( Show Cause Meeting ) Tahap I telah dilaksanakan pada Tanggal 20 Desember 2014 dan SCM Tahap II pada Tanggal 2 Januari 2015 dengan diberikan Evaluasi Uji Coba Tahap II sampai dengan Tanggal 10 Februari 2015. b) Untuk kegiatan kontraktual jembatan lainnya yaitu Paket Kegiatan Pelebaran Jembatan Cibere cs, Pembangunan Jembatan Carenang, Pembangunan Jembatan Mandalawangi Tahap II dan Pembangunan Jembatan Bangangah Tahap II. Terdapat keterlambatan proses pengajuan pembayaran untuk paket kegiatan yang dimaksud di atas adalah karena masih menunggu Berita Acara Hasil Audit Eksternal dari Inspektorat Provinsi Banten yang belum cukup untuk dijadikan sebagai dasar penagihan/pembayaran, sekaligus masih menyelesaikan kelengkapan Laporan Adminstrasi Teknis Proyek Kegiatan jembatan tersebut. 43. Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase dan Gorong-Gorong Jalan pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp12.000.000.000,00 terealisasi sebesar Rp7.016.614.376,00 atau 58,47%, hal tersebut disebabkan karena faktor cuaca karena curah hujan yang tinggi, keterlambatan item U-Ditch dan penutup tiba dilokasi karena Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 39 kalalaian pihak pabrikasi dan back-up laporan belum lengkap; 44. Kegiatan Pengadaan Lahan Kebinamargaan pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp519.087.862.750,00 terealisasi sebesar Rp122.601.365.881,00 atau 23,62 %, hal tersebut disebabkan karena : a) Kondisi DPA Kegiatan Pengadaan Lahan Kebinamargaan dibagi atas: 1) Pembebasan lahan di atas 5 (hektar) terdiri dari Ruas Jalan Palima-Pasang Teneng senilai Rp53.507.660.000,00, Ruas jalan Pakupatan-Palima senilai Rp131.113.950.000,00, Ruas Jalan Saketi-Malingping senilai Rp721.559.800,00, dan Ruas Jalan Citeras-Tigaraksa senilai Rp14.627.688.200,00 sebagai berikut: - Terjadi gagal lelang dalam penetapan appraisial untuk ruas jalan CiterasTigaraksa sehingga pembayaran lahan tidak direalisasikan; - Untuk Ruas Jalan Palima-Pasang Teneng dan Ruas Jalan PakupatanPalima terkendala atas validasi data kepemilikan lahan yang belum diverifikasi oleh BPN Kabupaten Serang sehingga dana untuk pembayaran pembebasan lahan dikembalikan sebagai STS; - Untuk Ruas Jalan Saketi-Malingping pada DPA perubahan targetnya hanya penetapan lokasi. 2) Pembebasan Lahan dibawah 5 (Hektar) terdiri dari Ruas Jalan Hasim Ashari senilai Rp41.740.000.000,00, Ruas Jalan Sp.Muncul-Pamulang-Otista (Batas DKI) senilai Rp75.000.100.000,00, Ruas Jalan Sempu-Cilaku senilai Rp175.638.904.750,00, Let.Jidun-Tb.Suwandi senilai Rp14.430.000.000,00 dan KH.Abdul Fatah Hasan-Abdul Hadi senilai Rp12.158.000.000,00. Pada Ruas Jalan Sempu- Cilaku mengingat dana berada di DPA Perubahan sehingga terkendala oleh waktu dan personil lapangan kurang. 45. Kegiatan Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp6.430.000.000,00 terealisasi sebesar Rp1.543.712.000,00 atau 24,01%, hal tersebut disebabkan karena : a) Keterlambatan surat penyampaian hasil lelang dari ULP mengakibatkan personil konsultan yan sudah memang sudah bekerja ditempat lain karena terlalu lama menunggu kontrak; b) Desain yang akan dilaksanakan perlu kajian lain terlebih dahulu; c) Beberapa paket batal dilelangkan karena sisa waktu diprediksi tidak mencukupi, khususnya paket pada APBD Perubahan; d) Terdapat lokasi pekerjaan yang akan di disain tetapi sudah ditangani dengan mengacu pada gambar standar. 46. Kegiatan Pengawasan Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Kebinamargaan pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp12.227.500.000,00 terealisasi sebesar Rp1.550.297.400,00 atau 12,68 %, hal tersebut disebabkan karena : Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 40 a) Belum tercapainya hasil penyerapan dengan maksimal pada Anggaran 2014 sangat dipengaruhi oleh kemajuan kegiatan fisik pembangunan jalan dan jembatan; b) Untuk proses pencairan konsultan supervisi kegiatan seksi Pengawasan Pembangunan Jalan dan Jembatan diharuskan melampirkan berita acara serah terima selesai pekerjaan fisik Pembangunan Jalan dan Jembatan ( PHO), Sedangkan kegiatan fisik Pembangunan Jalan dan Jembatan masih ada yang belum diperiksa oleh Tim PHO. c) Setelah Tim PHO memeriksa hasil kegiatan fisik pembangunan jalan dan jembatan, pihak Inspektorat dan BPK akan mengadakan pemeriksaan pada kegiatan sebagai dasar pembayaran kegiatan pembangunan jalan dan jembatan. 47. Kegiatan Pengadaan Alat-alat ukur Kebinamargaan dan Pengujian Kualitas Bahan pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp867.900.000,00 terealisasi sebesar Rp588.805.200,00 atau 67,84%, hal tersebut disebabkan karena : a) Belanja Perjalanan Dinas dalam daerah dan luar daerah sebagian anggaran tidak terserap dikarenakan : 1) Perjalanan Dinas untuk pengujian bahan cenderung mengikuti kegiatan fisik konstruksi di Bina Marga, sedangkan realisasi pekerjaan fisik konstruksi informasinya agak tersendat karena beberapa kali gagal lelang. 2) Personil laboratorium jumlahnya sedikit, dan juga per bulan untuk perjalanan dinas maksimum 9 (sembilan) kali. 3) Perjalanan Dinas untuk ke lapangan tergantung dari permohonan uji yang diterima oleh laboratorium. b) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Ukur Laboratorium terdapat sisa anggaran dikarenakan :Terdapat sisa anggaran antara Pagu belanja dengan nilai kontrak yang terealisasi. c) Pemeliharaan tidak terserap sebagian dikarenakan perbaikan alat mengikuti kebutuhan perbaikan kerusakan alat.Sebagian alat yang dialokasikan untuk diperbaiki, ternyata masih belum memerlukan perbaikan, sehingga ada sisa pemeliharaan. d) Sebagian sedikit-sedikit sisa anggaran yang tidak terealisasi merupakan sisa kontrak dari : a. Kontrak belanja suku cadang alat ukur b. Kontrak belanja jasa pengujian c. Kontrak belanja perlengkapan pakaian kerja lapangan d. Dan sebagian kecil yang lainnya. 48. Kegiatan Pembangunan Jalan Prioritas Tahun Jamak pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp322.435.000.000,00 terealisasi sebesar Rp48.532.734.250,00 atau 15,05%, hal tersebut disebabkan karena : a) Pembangunan Jalan Citeras-Tigaraksa: 1) Proses Lelang memakan waktu kurang lebih selama 5 bulan (april s/d agustus) sehingga menyisakan waktu waktu untuk Tahun Anggaran 2014 tinggal 139 Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 41 hari kalender dan dikurangi masa persiapan selama 60 hari kalender maka waktu optimal hanya 79 hari kalender ; 2) Lahan belum bebas menyebabkan sulitnya melaksanakan satu link pekerjaan; 3) Penyedia jasa hanya mampu menyerap Anggaran sebesar Rp20.299.213.350,00. b) Pembangunan Jalan Saketi-Banjarsari: 1) Proses Lelang memakan waktu kurang lebih selama 5 bulan (april s/d agustus) sehingga menyisakan waktu waktu untuk Tahun Anggaran 2014 tinggal 139 hari kalender dan dikurangi masa persiapan selama 60 hari kalender maka waktu optimal hanya 79 hari kalender; 2) Lahan belum bebas menyebabkan sulitnya melaksanakan satu link pekerjaan; 3) Penyedia jasa hanya mampu menyerap Anggaran sebesar Rp15.676.011.750,00. c) Pembangunan Jalan Banjarsari-Sp.Malingping: 1) Proses Lelang memakan waktu kurang lebih selama 5 bulan (april s/d agustus) sehingga menyisakan waktu waktu untuk Tahun Anggaran 2014 tinggal 139 hari kalender dan dikurangi masa persiapan selama 60 hari kalender maka waktu optimal hanya 79 hari kalender ; 2) Lahan belum bebas menyebabkan sulitnya melaksanakan satu link pekerjaan; 3) Penyedia jasa hanya mampu menyerap Anggaran sebesar Rp 12.271.377.800. d) Pembangunan Jalan Palima-Pasang lahannya belum bebas sehingga tidak dilelangkan pada Tahun Anggaran 2014; e) Pembangunan Jalan Pakupatan-Palima lahannya belum bebas sehingga tidak dilelangkan pada Tahun Anggaran 2014. 49. Kegiatan Pemeliharaan Peralatan Kebinamargaan Wilayah Utara pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp2.039.961.500,00 terealisasi sebesar Rp1.488.498.300,00 atau 72,97%, hal tersebut disebabkan karena terdapat beberapa alat baru yang tidak memerlukan biaya pemeliharaan, adapun sisa pagu anggaran yang ada sebesar Rp419.987.000,- (Empat Ratus Sembilan Belas Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Tujuh Ribu Rupiah) pada kode rekening 5.2.2.01.14 (Belanja Suku Cadang Alat Bengkel); 50. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dianggarkan sebesar Rp4.540.859.700,00 terealisasi sebesar Rp3.004.161.100,00 atau 66,16%, hal tersebut disebabkan karena terdapat sisa kontrak; 51. Kegiatan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dianggarkan sebesar Rp2.130.327.800,00 terealisasi sebesar Rp1.419.100.585,00 atau 66,61%, hal tersebut disebabkan karena pekerjaan pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan berupa pengadaan dan pemasangan pagar pengaman jalan (guardraill) dan pengadaan pemasangan paku jalan tidak dapat dilaksanakan mengingat acuan penyusunan harga perkiraan sendiri (HPS) Standar Satuan Harga Barang Jasa (SSHBJ) terlalu rendah dan terdapat beberapa kekeliruan Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 42 dalam spesifikasi teknis yang ditentukan; 52. Kegiatan Peningkatan Pelayanan dan Pemeliharaan Fasilitas Jembatan Timbang pada UPT Tangerang pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dianggarkan sebesar Rp650.600.000,00 terealisasi sebesar Rp426.047.700,00 atau 65,49%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi perjalanan dinas dan Sisa Kontrak; 53. Kegiatan Penyelenggaraan Teknik Sarana dan Prasarana Transportasi pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dianggarkan sebesar Rp400.000.000,00 terealisasi sebesar Rp239.613.161,00 atau 59,90%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi perjalanan dinas dan Sisa Kontrak; 54. Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan Jalan (DAK) pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dianggarkan sebesar Rp1.882.890.300,00 terealisasi sebesar Rp667.923.000,00 atau 35,47%, hal tersebut disebabkan karena Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan perlengkapan jalan berupa pengadaan dan pemasangan pagar pengaman jalan (guardraill) dan pengadaan pemasangan paku jalan tidak dapat dilaksanakan mengingat acuan penyusunan harga perkiraan sendiri (HPS) Standar Satuah Harga Barang Jasa (SSHBJ) terlalu rendah dan terdapat kekeliruan dalam spesifikasi teknis yang ditentukan; 55. Kegiatan Penguatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa dianggarkan sebesar Rp1.900.000.000,00 terealisasi sebesar Rp1.389.969.000,00 atau 73,16%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi kontrak karena harga satuan pada DPA terlalu tinggi (maksimal) sedangkan pada pelaksanaannya berupa kontrak, harganya sesuai standar serta perjalanan dinas monitoring dan evaluasi tidak dapat direalisasikan karena waktu pelaksanaan yang terlalu dekat; 56. Kegiatan Pembinaan Pasca Penempatan Transmigrasi pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dianggarkan sebesar Rp1.000.100.000,00 terealisasi sebesar Rp738.726.945,00 atau 73,87%, hal tersebut disebabkan karena : a) Pergantian pejabat struktural berpengaruh pada lambatnya proses pengajuan dan pencairan keuangan dilingkungan dinas tenaga kerja dan transmigrasi. b) beberapa kegiatan mengalami pergeseran anggaran, sehingga pelaksanaan kegiatan sedikit terhambat yang seharusnya dilaksanakan pada tw III digeser ke tw IV. c) Proses perubahan anggaran yang tertumpu dipenghujung tahun berdampak pada tidak terlaksananya beberapa kegiatan mengingat waktu yang sangat terbatas. 57. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana pada Balatkop pada Dinas Koperasi dan UMKM dianggarkan sebesar Rp14.000.000,00 terealisasi sebesar Rp9.802.100,00 atau 70,02%, hal tersebut disebabkan karena adanya kelebihan penganggaran di rekening 5220505 Belanja STNK dan 5220507 Belanja Pajak Kendaraan Bermotor dan BPKB; 58. Kegiatan Fasilitasi Percepatan Realisasi Ijin Usaha Tetap Penanaman Modal pada Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 43 Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu dianggarkan sebesar Rp733.765.800,00 terealisasi sebesar Rp544.411.900,00 atau 74,19%, hal tersebut disebabkan karena adanya efisiensi tiket perjalanan dinas serta efisiensi kontrak hasil pengadaan terhadap pagu anggaran; 59. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dianggarkan sebesar Rp527.447.000,00 terealisasi sebesar Rp385.522.400,00 atau 73,09%, hal tersebut disebabkan karena terdapat 1 (satu) tolok ukur partisipasi perencanaan yang tidak terserap sebesar Rp127.483.300,00 serta adanya efisiensi kontrak dan beberapa rincian objek belanja yang tidak digunakan; 60. Kegiatan Pengelolaan Destinasi Wisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dianggarkan sebesar Rp2.410.135.000,00 terealisasi sebesar Rp1.588.775.530,00 atau 65,92%, hal tersebut disebabkan karena terdapat 1 (Satu) tolok ukur kegiatan yang tidak dilaksanakan yaitu Revitalisasi Banten Lama dengan jumlah sebesar Rp158,675,000,- serta kode rekening pada belanja penginapan, ruang rapat/meeting yang tidak dipergunakan; 61. Kegiatan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) pada Dinas Pemuda dan Olahraga dianggarkan sebesar Rp750.000.000,00 terealisasi sebesar Rp273.177.000,00 atau 36,42%, hal tersebut disebabkan karena Belanja Jasa konsultasi Perencanaan sebesar Rp 443.295.900,00 tidak bisa diserap karena proses lelang dan pelaksanaan pekerjaan tidak memungkinkan untuk dilaksanakan, karena keterbatasan waktu pelaksanaan; 62. Kegiatan Fasilitasi Kewaspadaan Dini dan Penanganan Konflik pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dianggarkan sebesar Rp1.889.000.000,00 terealisasi sebesar Rp1.212.440.000,00 atau 64,18%, hal tersebut disebabkan karena setelah dievaluasi tim inspektorat honor panitia rapat tim terpadu tidak sesuai dengan SSH 2014 sehingga tidak dilakukan penyerapan; 63. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Sekretariat DPRD dianggarkan sebesar Rp3.877.790.000,00 terealisasi sebesar Rp2.197.372.550,00 atau 56,67%, hal tersebut disebabkan karena belanja modal pengadaan mobil dinas untuk Pimpinan DPRD tidak jadi dilaksanakan dikarenakan atas permintaan Pimpinan DPRD untuk menggunakan mobil dinas yang sudah ada serta pada belanja modal alatalat elektronik pelaksanaan pengadaannya tidak dilanjutkan harga pagu pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran tidak sesuai dengan harga pasar saat itu; 64. Kegiatan Fasilitasi Pengkajian Produk Hukum pada Sekretariat DPRD dianggarkan sebesar Rp8.979.617.600,00 terealisasi sebesar Rp6.383.036.928,00 atau 71,08%, hal tersebut disebabkan karena : a) Pada kegiatan Forkom Bagian hukum sekretariat DPRD Provinsi Banten tidak dilaksanakan karena baru dianggarkan pada anggaran perubahan, pada bulan Oktober sampai dengan awal bulan Desember memfasilitasi Kegiatan Pembentukan Fraksi, Penyusunan Draft Tata Tertib DPRD dan pembahasan 2 (dua) Rancangan Peraturan Daerah usul Gubernur, masih ada waktu untuk melaksanakan Kegiatan Forkom dari tanggal 4 s.d 31 Desember, namun sesuai Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 44 Surat Edaran dari Menpan yang mengintruksikan bahwa aparatur tidak diperbolehkan melaksanakan kegiatan diluar gedung (hotel) yang diberlakukan sejak tanggal 1 Desember 2014. b) Belanja perjalanan dinas dalam daerah Dewan pada kegiatan pengawasan tidak terserap maksimal karena Pimpinan dan Anggota Dewan melaksanakan persiapan pelaksanaan pemilihan legislatif. c) Pada kegiatan pembahasan Prolegda (Balegda), dari 4 (empat) Raperda usul prakarsa DPRD dan 4 (empat) Raperda usul Gubernur yang terbahas hanya 4 (empat) Raperda usul Gubernur karena Pimpinan dan Anggota DPRD melaksanakan Pansus 3 (tiga) Raperda diluar Prolegda, yaitu Raperda tentang Pemberdayaan Pemuda, Raperda tentang Perlindungan Perempuan dan Raperda tentang Peningkatan Fungsi Lahan Pertanian untuk mendukung Konservasi Pertanian di Provinsi Banten sehingga 4 (empat) Raperda usul prakarsa DPRD tidak terbahas karena keterbatasan waktu. 65. Kegiatan Fasilitasi Penyusunan, Persetujuan dan Penetapan Rancangan Peraturan Daerah dan Keputusan DPRD Provinsi Banten pada Sekretariat DPRD dianggarkan sebesar Rp22.430.120.000,00 terealisasi sebesar Rp12.824.779.744,00 atau 57,18%, hal tersebut disebabkan karena terdapat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) usul Gubernur yang belum dilaksanakan karena tidak cukup waktu untuk dilaksanakan pembahasan sehingga terdapat anggaran yang tidak terserap dan target tidak tercapai, efisiensi penyerapan anggaran makan minum rapat yang dilaksanakan diluar gedung DPRD, dan tidak semua Anggota DPRD menyerap biaya SPPD melalui Panitia Khusus Pembahasan Raperda, akan tetapi penyerapan dilakukan pada Alat Kelengkapan Dewan; 66. Kegiatan Fasilitasi Rapat Konsultasi dan Koordinasi Alat Kelengkapan DPRD pada Sekretariat DPRD dianggarkan sebesar Rp43.318.233.807,00 terealisasi sebesar Rp31.552.292.727,00 atau 72,84%, hal tersebut disebabkan karena belanja perjalanan dinas untuk Anggota DPRD dan Staf Pendamping karena proses pembentukan susunan Alat Kelengkapan DPRD Provinsi Banten untuk masa jabatan 2014-2019 baru terbentuk pada akhir Bulan Oktober Tahun Anggaran 2014, sehingga terjadi kekosongan kegiatan pada Bulan September s.d pertengahan Bulan Oktober Tahun Anggaran 2014 yang mengakibatkan anggaran yang tersedia tidak dapat digunakan; 67. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan pada Biro Pemerintahan pada Biro Pemerintahan dianggarkan sebesar Rp1.023.000.000,00 terealisasi sebesar Rp766.060.000,00 atau 74,88%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi pada pelaksanaan Bintek Peningkatan Kapasitas Aparatur Dalam Pengelolaan Penyusunan Laporan Capaian Program Fisik dan Keuangan sehubungan dengan Surat Edaran Menpan dan RB Nomor 10 dan 11 Tahun 2014 dan Penyerapan belanja perjalanan dinas didasarkan atas undangan dari instansi lainnya; 68. Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Kerjasama Antar Daerah dan Luar Negeri pada Biro Pemerintahan dianggarkan sebesar Rp905.000.000,00 terealisasi sebesar Rp497.527.100,00 atau 54,98%, hal tersebut disebabkan karena kegiatan yang Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 45 dilaksanakan didasarkan kepada undangan dari instansi pemerintah maupun stakeholder lainnya; 69. Kegiatan Fasilitasi Administrasi Kepala Daerah dan DPRD pada Biro Pemerintahan dianggarkan sebesar Rp500.000.000,00 terealisasi sebesar Rp324.485.500,00 atau 64,90%, hal tersebut disebabkan karena : a) Sehubungan dengan 2 surat permohonan yang disampaikan oleh Sekretariat DPRD Kota Tangerang dan 1 surat permohonan yang disampaikan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Banten, maka tolok ukur Pemberhentian Anggota DPRD dan Pengangkatan PAW yang ditargetkan untuk difasilitasi sebanyak 4 kali hanya terealisasi 3 kali. b) Sehubungan dengan 1 surat permohonan yang disampaikan oleh Sekretariat Daerah Kab. Serang, maka tolok ukur Fasilitasi Ijin ke Luar Negeri Pejabat dan Anggota DPRD Triwulan I – IV yang ditargetkan untuk difasilitasi sebanyak 4 kali hanya terealisasi 1 kali. c) Fasilitasi Pengesahan Pimpinan DPRD Provinsi hanya terealisasi sebanyak 1 kali fasilitasi dari target 4 kali fasilitasi, dengan memperhatikan kepada surat permohonan yang disampaikan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Banten. d) Fasilitasi dan Konsultasi Tata Tertib DPRD Kota di Provinsi Banten hanya terealisasi sebanyak 2 kali fasilitasi dari target 4 kali, dengan memperhatikan jumlah pelaksanaan Pileg yang dilakukan di Kota Cilegon dan Kota Tangerang. e) Fasilitasi dan Konsultasi Tata Tertib DPRD Kabupaten di Provinsi Banten hanya terealisasi sebanyak 2 kali fasilitasi dari target 4 kali, dengan memperhatikan jumlah pelaksanaan Pileg yang dilakukan di Kab. Pandeglang dan Kab. Serang. 70. Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan pada Biro Pemerintahan pada Biro Pemerintahan dianggarkan sebesar Rp175.000.000,00 terealisasi sebesar Rp119.840.000,00 atau 68,48%, hal tersebut disebabkan karena realisasi belanja pada Pengelolaan Website hanya diserap sebanyak 10 bulan, mengingat data yang dijadikan bahan untuk informasi dalam website biro baru dilaksanakan input pada bulan Maret 2014 dan belanja narsumber pada penyusunan buku profil tidak direalisasikan disebabkan karena sifat pekerjaan yang dilaksanakan sebatas kepada cetak buku; 71. Kegiatan Peningkatan dan Pembinaan Budaya Kerja Aparatur pada Biro Organisasi dianggarkan sebesar Rp300.000.000,00 terealisasi sebesar Rp215.166.800,00 atau 71,72%, hal tersebut disebabkan karena Perubahan Peraturan Perundang-undangan mengenai budaya kerja sehingga berdampak pada perubahan rancangan peraturan gubernur; 72. Kegiatan Penyelenggaraan Kedinasan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada Biro Umum dianggarkan sebesar Rp7.443.620.000,00 terealisasi sebesar Rp2.605.205.809,00 atau 35,00%, hal tersebut disebabkan karena keluarnya keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor, 38/P Th 2014 tanggal 8 Mei 2014 perihal Pemberhentian sementara Hj. Ratu Atut Chosiyah, SE sebagai Gubernur Banten masa Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 46 Jabatan 2012-2017, sehinggga pemeberian biaya penunjang operasional KDH/ WKDH sejak awal Januari s.d Desember 2014 hanya diberikan kepada WKDH sebagai Plt. Gubernur Banten; 73. Kegiatan Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Dinas Pimpinan Daerah pada Biro Umum dianggarkan sebesar Rp4.572.220.500,00 terealisasi sebesar Rp3.400.752.424,00 atau 74,38%, hal tersebut disebabkan karena dengan terbitnya Keputusan Presiden RI Nomor 38/P Tahun 2014 tentang pemberhentian sementara Ratu Atut Chosiyah sebagai Gubernur Banten dan pengangkatan Rano Karno sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten. Sementara pada tolok ukur yang lain anggaran terserap sesuai kebutuhan pada saat pelaksanaan kegiatan; 74. Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan pada Biro Umum pada Biro Umum dianggarkan sebesar Rp100.000.000,00 terealisasi sebesar Rp68.320.000,00 atau 68,32%, hal tersebut disebabkan karena Efisiensi dari Honorarium Pejabat Pengelola Informasi Daerah. Dialokasikan dalam DPA sebanyak 12 Orang Kegiatan, akan tetapi dalam Standar Satuan Harga TA. 2014 maksimal diberikan hanya untuk 4 Orang Kegiatan untuk 1 Tahun Anggaran; 75. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset pada Biro Perlengkapan dan Aset pada Biro Perlengkapan dan Aset dianggarkan sebesar Rp450.000.000,00 terealisasi sebesar Rp303.022.000,00 atau 67,34%, hal tersebut disebabkan karena terbentur dengan Surat Edaran dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor : 11 Tahun 2014 tentang pembatasan kegiatan pertemuan/rapat diluar kantor; 76. Kegiatan Penyelesaian TPTGR dan Penghapusan Barang Daerah pada Biro Perlengkapan dan Aset dianggarkan sebesar Rp1.700.000.000,00 terealisasi sebesar Rp1.062.720.600,00 atau 62,51%, hal tersebut disebabkan karena Adanya efesiensi anggaran dari beberapa kegiatan di tahun 2014, Terdapatnya aturan baru yang berbenturan dengan aturan sebelumnya sehingga tidak terserap secara maksimal, adanya kegiatan sensus barang, dan untuk tahun 2014 kegiatan TLHP IRJEN Kemendagri pada bidang penghapusan tidak ada; 77. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Provinsi Banten pada Biro Perlengkapan dan Aset dianggarkan sebesar Rp101.636.030.000,00 terealisasi sebesar Rp36.719.094.150,00 atau 36,13%, hal tersebut disebabkan karena dalam penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan kepentingan umum pada Biro Perlengkapan Dan Aset terdapat kendala atau permasalahan diantaranya adalah sebagai berikut:; a) Dalam Tahap Pelaksanaan Pengadaan Tanah yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Serang memerlukan waktu ± 7 (Tujuh) bulan, sehingga mengakibatkan terlambatnya penyerapan anggaran. b) Pengadaan Tanah untuk Rencana Pembangunan Waduk Sindangheula terkendala dengan harus intensnya koordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air dan Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 47 Pemukiman Provinsi Banten dan Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian Kabupaten Serang. c) Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Sarana Pendukung Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Banten, tertunda akibat adanya 1 (satu) bidang yang tumpang tindih bukti kepemilikan/ penguasaan. 78. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp1.102.642.000,00 terealisasi sebesar Rp746.821.300,00 atau 67,73%, hal tersebut disebabkan karena Efisiensi real cost pada belanja Perjalanan Dinas dan Efisiensi pada belanja ATK, Cetak dan Belanja Penggandaan serta adanya Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2014 tentang peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara dan Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pembatasan kegiatan Pertemuan/rapat diluar kantor yang tidak memperbolehkan melakukan kegiatan di luar kantor atau menyewa rapat pertemuan di hotel; 79. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT DPPKD Malingping pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp100.144.500,00 terealisasi sebesar Rp66.451.809,00 atau 66,36%, hal tersebut disebabkan karena kesulitan untuk meng-SPJ-kan service kendaraan bermotor maupun service computer karena di Malingping sangat terbatas mengenai suku cadang baik kendaraan maupun computer dan tidak ada bengkel yang resmi untuk servis sehingga harus membawa kendaraan/computer ke Serang/Pandeglang dan kurangnya tenaga administrasi masih terbatas; 80. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada UPT DPPKD Balaraja pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp3.216.156.414,00 terealisasi sebesar Rp2.260.625.558,00 atau 70,29%, hal tersebut disebabkan karena penyerapan belanja telepon/Fax/Internet dan belanja listrik tidak maksimal dikarenakan pagu anggaran Tahun 2014 untuk belanja tersebut dibuat besar karena pengeluaran belanja tersebut tidak bisa diprediksikan sebelumnya pada saat pembuatan rencana kerja dan anggaran di Tahun 2014, maka terjadilah kelebihan pagu anggaran di akhir Tahun sehingga penyerapan menjadi kecil karena pagu anggaran besar dan penyerapan belanja tersebut kecil dan penyerapan Sewa gedung kantor UPT Balaraja dan sewa gedung arsip tidak di serap karena pada Tahun dan Bulan yang sama kita sudah menempati gedung UPT baru yang bertempat di Jalan Tobat sehingga untuk Belanja sewa gedung tersebut tidak terpakai/tidak direalisasikan dan efisiensi; 81. Kegiatan Koordinasi Konsultasi Keluar dan Dalam Daerah pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp1.650.000.000,00 terealisasi sebesar Rp1.150.915.339,00 atau 69,75%, hal tersebut disebabkan karena: a) Penetapan anggaran transport dan penginapan yang terlalu besar. b) Tidak terserapnya anggaran transport karena adanya sistem at cost. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 48 c) Kegiatan koordinasi konsultasi keluar dan dalam daerah ini merupakan anggaran perjalanan dinas rutin yang berdasarkan disposisi atas undangan instansi lain. d) Sehubungan dengan realisasi yang dibawah target tersebut maka anggaran untuk Tahun 2015 dirasionalkan menjadi Rp1.350.000.000,00 dari semula Rp1.1650.000.000,00. 82. Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan Pajak Daerah pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp950.000.000,00 terealisasi sebesar Rp434.985.100,00 atau 45,79%, hal tersebut disebabkan karena : a) Tolok ukur Rekonsiliasi Pajak Daerah Triwulan I, II, III dan IV dengan Pagu Rp149.580.000,00 tidak dapat terserap karena dikhawatirkan adanya kegiatan yang sama yang dilaksanakan oleh Bendahara Penerima DPPKD Provinsi Banten yang melakukan kegiatan Rekonsiliasi Pajak Daerah dengan Bendahara Penerima Pembantu yang ada di UPT DPPKD Provinsi Banten. b) Tolok ukur Standar Operasional Pelayanan (SOP) Pajak daerah pada kode rekening 5.2.2.22.03, Belanja Jasa Konsultasi Pengawasan untuk jasa konsultasi non fisik penyusunan SOP Pemungutan PKB/BBNKB pada Polda Metro 1 Paket dengan Biaya Rp50.000.000,00 dan Polda Banten 1 Paket dengan biaya Rp50.000.000,00 tidak terserap karena SOP Pajak daerah merupakan salah satu temuan BPK, yang selama ini Provinsi Banten belum memiliki Standar Operasional Pelayanan (SOP) Pajak Daerah khususnya Pelayanan Pemungutan Pajak Daerah yang ada di Samsat DPPKD Provinsi Banten, sehingga proses pembahasan (SOP) Pajak Daerah dilakukan dengan melibatkan Instansi terkait, Kepala UPT DPPKD dan Kepala Seksi yang ada di UPT DPPKD se-Provinsi Banten. c) Tolok Ukur Standar Operasional Pelayanan (SOP) Pajak Daerah pada Belanja Jasa Konsultasi Software Aplikasi Sistem On-line Aplikasi Alat Berat 1 Paket dengan biaya Rp50.000.000,00 dikarenakan proses pemungutan Pajak Alat Berat di Provinsi Banten belum dapat dilaksanakan karena perlu adanya MOU terkait Alat Berat dengan mekanisme pemungutan pajak alat berat. 83. Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPTD Ciledug pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp332.210.000,00 terealisasi sebesar Rp248.048.000,00 atau 74,67%, hal tersebut disebabkan karena kegiatan penagihan alat berat belum ada payung hukum/peraturan; 84. Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPTD Serang pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp312.710.000,00 terealisasi sebesar Rp230.315.500,00 atau 73,65%, hal tersebut disebabkan karena kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan antara lain kegiatan penagihan alat berat belum ada payung hukum/peraturan, dengan sisa anggaran sebesar Rp 82.394.500,00; 85. Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPTD Pandeglang pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp407.210.000,00 terealisasi sebesar Rp264.199.040,00 atau 64,88%, hal tersebut Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 49 disebabkan karena Kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan antara lain kegiatan penagihan alat berat belum ada payung hukum/peraturan; 86. Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPTD Serpong pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp227.132.000,00 terealisasi sebesar Rp165.439.500,00 atau 72,84%, hal tersebut disebabkan karena belum adanya dasar hukum dalam pelaksanaan tolok ukur penagihan tunggakan PKB dan pontensi pajak daerah serta perubahan tolok ukur tersebut dilakukan melalui mekanisme anggaran perubahan yaitu pada bulan Oktober Tahun 2014 sehingga waktu pelaksanaan terbatas; 87. Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPTD Cikokol pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp442.210.000,00 terealisasi sebesar Rp316.477.709,00 atau 71,57%, hal tersebut disebabkan karena : a) Perjalanan Dinas untuk golongan 2 yang sudah dianggarkan tidak dapat diserap dikarenakan tidak adanya pegawai golongan 2; b) Untuk Bahan Bakar Minyak Solar Dex penggunaan sudah sangat rasional, namun dalam penganggaran biaya cukup maksimal; c) Efektititas dalam biaya honor narasumber untuk eselon 2 dianggarkan Rp4.000.000,00 namun diserap Rp2.500.000,00 mengingat kegiatan bersifat rapat persiapan. 88. Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPTD Balaraja pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp932.710.000,00 terealisasi sebesar Rp334.438.850,00 atau 35,86%, hal tersebut disebabkan karena pada kegiatan penagihan tunggakan potensi pajak kendaraan bermotor dan alat-alat berat tidak direalisasikan dikarenakan kegiatan itu belum ada peraturan yang mengatur kegiatan penagihan tunggakan potensi Pajak Kendaraan Bermotor dan Alat-alat berat sehingga pagu anggaran sebesar Rp 492.510.150,00 tidak diserap dan dikembalikan untuk efisiensi; 89. Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPTD Malingping pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp252.210.000,00 terealisasi sebesar Rp107.696.000,00 atau 42,70%, hal tersebut disebabkan karena kesulitan dalam hal pelaksanaan penagihan pajak PKB dan potensi alat berat dikarenakan tidak ada aturan/payung hukum yang melindungi kegiatan tersebut sehingga tidak dilaksanakan sepenuhnya, hanya melaksanakan kegiatan Razia Pajak Kendaraan Bermotor dan Samsat Keliling saja; 90. Kegiatan Pembinaan dan Bagi Hasil Pajak Kabupaten/Kota pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp800.000.000,00 terealisasi sebesar Rp542.432.422,00 atau 67,80%, hal tersebut disebabkan karena : a) Efisiensi pada tolok ukur rapat koordinasi kabupaten/kota dan Penyusunan Dokumen Berita acara hasil rapat koordinasi alokasi bagi hasil pajak daerah bulan Januari s.d Desember Ta. 2014. Pada saat dianggarkan untuk 12 bulan, akan tetapi Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 50 pada saat pelaksanaannya disesuaikan dengan kesepakatan dari perwakilan kabupaten/kota untuk dilaksanakan 2 (bulan) sekali, namun demikian hal tersebut tidak mengurangi Output dan tolok ukur yang telah ditetapkan. b) Efisiensi penggabungan pada saat pelaksanaan pada tolok ukur rapat koordinasi dengan kabupaten/kota dan penyusunan dokumen berita acara hasil rapat koordinasi alokasi BHPD periode 16 s.d 31 Desember TA. 2013 dan Pelampauan target TA.2013 dan tolok ukur rapat koordinasi dan pembinaan pengelolaan keuangan daerah kepada kabupaten/kota namun demikian tidak mengurangi output dan target pelaksanaan. c) Efisiensi Real Cost pada belanja Perjalanan Dinas. d) Adanya surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2014 tentang Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara dan Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pembatasan Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar kantor yang tidak memperbolehkan melakukan kegiatan di luar kantor atau menyewa rapat pertemuan di Hotel. 91. Kegiatan Rekonsiliasi Data Penerimaan dan Pengeluaran APBD Provinsi Banten TA 2014 pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp950.000.000,00 terealisasi sebesar Rp631.350.502,00 atau 66,46%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi dan real cost pada belanja perjalanan dinas serta efisiensi akomodasi hotel pada kegiatan pemutakhiran data SP2D dan STS pemutakhiran data SIMDA SKPD serta Pemutakhiran data retribusi daerah di DPA dianggarkan dua hari efisiensi dilaksanakan satu hari; 92. Kegiatan Penyusunan Laporan Pada Koordinator Unit Akuntansi Perwakilan Wilayah pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp750.000.000,00 terealisasi sebesar Rp380.890.870,00 atau 50,79%, hal tersebut disebabkan karena : a) Efisiensi terkait honor Gubernur dan Wakil Gubernur tidak dapat direalisasikan dikarenakan Surat Keputusan Tim kegiatan ditandatangani Gubernur di alihkan menjadi SK Sekretaris Daerah Provinsi Banten sehingga honorarium yang semula dianggarkan di DPA tidak bisa direalisasikan untuk Gubernur dan Wakil Gubernur. b) Efisiensi pada tolok ukur Rekonsiliasi data triwulan IV Dana Dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan TA. 2014, dikarenakan output data rekonsiliasi triwulan IV Tahun 2014 sesuai dengan data laporan akhir tahun yang akan dilaksanakan di Tahun 2015. c) Adanya Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2014 tentang Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara dan Nomor 11 Tahun 2014 tentang pembatasan kegiatan pertemuan/rapat di luar kantor tau menyewa rapat pertemuan di Hotel, sehingga pelaksanaan rapat koordinasi semester II dana Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 51 Dekonsentrasi dan tugas pembantuan dilaksanakan di ruang aula rapat DPPKD Provinsi Banten. 93. Kegiatan Penyusunan Pedoman Anggaran pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp2.500.000.000,00 terealisasi sebesar Rp1.706.163.250,00 atau 68,25%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi pada belanja pegawai karena tidak terserapnya honorarium pengarah dan narasumber pada tim terkoordinasi serta efisiensi pada belanja barang dan jasa karena pemadatan kegiatan konsinyering dan tidak diserapnya akomodasi hotel menindaklanjuti surat edaran Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pembatasan kegiatan pertemuan/rapat di luar kantor; 94. Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp450.000.000,00 terealisasi sebesar Rp294.520.500,00 atau 65,45%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi real cost pada belanja perjalanan dinas dan efisiensi pada belanja ATK, cetak dan belanja penggandaan serta adanya Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2014 tentang peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara dan Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pembatasan kegiatan Pertemuan/rapat diluar kantor yang tidak memperbolehkan melakukan kegiatan di luar kantor atau menyewa rapat pertemuan di hotel; 95. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur pada Inspektorat Provinsi Banten dianggarkan sebesar Rp749.950.000,00 terealisasi sebesar Rp476.991.370,00 atau 63,60%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi honorarium tim , perjalanan dinas (dalam dan luar) dan efesiensi kontrak; 96. Kegiatan Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan pada Inspektorat Provinsi Banten dianggarkan sebesar Rp650.000.000,00 terealisasi sebesar Rp258.401.500,00 atau 39,75%, hal tersebut disebabkan karena tidak terserapnya honorarium tim kegiatan, belanja makan dan minum, serta akomodasi dikarenakan tidak dapat dilaksanakannya Kegiatan Tunas Integritas yang bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI)) sehubungan padatnya jadwal kegiatan pada Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI); 97. Kegiatan Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan pada Inspektorat Provinsi Banten dianggarkan sebesar Rp50.000.000,00 terealisasi sebesar Rp31.939.200,00 atau 63,88%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi biaya akomodasi dan konsumsi yang tidak dapat dilaksanakan di hotel sehubungan dengan adanya Surat Edaran MENPAN-RB nomor 10 Tahun 2014 tanggal 4 November 2014 tentang Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara dan efesiensi kontrak; 98. Kegiatan Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif pada Inspektorat Provinsi Banten dianggarkan sebesar Rp419.612.000,00 terealisasi sebesar Rp268.438.600,00 atau 63,97%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi honorarium tim, efisiensi belanja akomodasi dan konsumsi yang tidak dapat dilaksanakan di hotel sehubungan dengan adanya Surat Edaran MENPAN-RB nomor 10 Tahun 2014 Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 52 tanggal 4 November 2014 tentang Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara serta efesiensi kontrak; 99. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Badan Kepegawaian Daerah dianggarkan sebesar Rp1.980.000.000,00 terealisasi sebesar Rp1.397.101.962,00 atau 70,56%, hal tersebut disebabkan karena dikarenakan terkait efisiensi dari anggaran perjalanan dinas, efisiensi kontraktual dan adanya unsur pendukung kegiatan (Pembuatan aplikasi PPID/website) yang dalam pelaksanaannya telah direalisasikan dibidang Data dan Informasi Kepegawaian sehingga anggaran tidak diserap untuk menghindari duplikasi anggaran; 100. Kegiatan Fasilitasi Kepangkatan dan Penggajian pada Badan Kepegawaian Daerah dianggarkan sebesar Rp580.000.000,00 terealisasi sebesar Rp353.958.000,00 atau 61,03%, hal tersebut disebabkan karena dikarenakan terkait Penyerapan anggaran Khususnya pada honor-honor kegiatan kenaikan pangkat periode april dan oktober 2014 dan Proses Penerbitan SK Penyesuaian Ijazah tahun 2014 belum diterbitkan , sehingga pada kegiatan tersebut tidak dilaksanakan atau tidak bisa direalisasikan pada Tahun anggaran 2014; 101. Kegiatan Pengembangan Jabatan Fungsional dan Sidang Baperjakat pada Badan Kepegawaian Daerah dianggarkan sebesar Rp1.000.000.000,00 terealisasi sebesar Rp739.904.750,00 atau 73,99%, hal tersebut disebabkan karena untuk Kegiatan Pengembangan Jabatan Fungsional dan Sidang Baperjakat hanya terealisasi 73.99% dari Pagu Anggaran kegiatan tersebut (Tabel 3), dikarenakan terkait adanya efisiensi kontraktual dan silpa honor panitia, Alat Tulis Kantor, pengadaan sewa kamar, makan minum kegiatan, uang transportasi, jasa narasumber dan promosi publikasi; 102. Kegiatan Peningkatan Kompetensi PNS Provinsi Banten pada Badan Kepegawaian Daerah dianggarkan sebesar Rp635.000.000,00 terealisasi sebesar Rp458.188.500,00 atau 72,16%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi pelaksanaan kegiatan (belanja penggandaan, makan minum kegiatan dan perjalanan dinas), serta pengembalian honorarium Gubernur, efisiensi jumlah peserta Diklatpim Tk.II yang bisa dikirim; 103. Kegiatan Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) pada Badan Kepegawaian Daerah dianggarkan sebesar Rp1.715.405.600,00 terealisasi sebesar Rp1.282.661.400,00 atau 74,77%, hal tersebut disebabkan karena dikarenakan terkait efisiensi pelaksanaan kegiatan(pengembalian honorarium Gubernur, makan minum kegiatan, serta sewa gedung), efisiensi kontraktual dan adanya efisiensi pelaksanaan kegiatan dikarenakan jumlah pelamar tes CPNS yang menysuaikan; 104. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset pada Badan Pendidikan dan Pelatihan dianggarkan sebesar Rp200.000.000,00 terealisasi sebesar Rp114.489.000,00 atau 57,24%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi untuk rekening perjalanan dinas dalam daerah dari anggaran sebesar Rp118.350.000,00 hanya terealisasi sebesar Rp 44.350.000,00 atau sebesar 37,47%; Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 53 105. Kegiatan Pengembangan Program dan Kerjasama Kelembagaan pada Badan Pendidikan dan Pelatihan dianggarkan sebesar Rp939.010.000,00 terealisasi sebesar Rp612.475.200,00 atau 65,23%, hal tersebut disebabkan karena Terdapat dua tolak ukur yang realisasi anggarannya sangat rendah yaitu Bimbingan Teknis Bagi Kepala Sekolah Tentang Sekolah Berwawasan Lingkungan (Adiwiyata) yang realisasi anggarannya 0,00 % dan Pembuatan Sertifikat/STTPP Peserta Diklat dan Bintek dengan realisasi sebesar 47,44 % serta Bintek Bagi Kepala Sekolah Tentang Sekolah Berwawasan Lingkungan (Adiwiyata) tidak diselenggarakan disebabkan bintek ini sudah diselenggarakan oleh kabupaten dan kota di Provinsi Banten sedangkan pembuatan sertifikat disesuaikan dengan jumlah alumni diklat; 106. Kegiatan Diklat Manajemen Pemberdayaan Lembaga Pemerintah Daerah pada Badan Pendidikan dan Pelatihan dianggarkan sebesar Rp2.360.000.000,00 terealisasi sebesar Rp1.180.319.900,00 atau 50,01%, hal tersebut disebabkan karena pada Tahun Anggaran 2014 Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Banten menyelenggarakan Diklat Manajemen Pemberdayaan Lembaga Pemerintah Daerah dengan delapan tolak ukur. Dari 8 (delapan) tolak ukur yang ada, 4 (empat) tolak ukur tidak dapat diselenggarakan meliputi : Diklat Mitigasi Bencana, Fasilitasi Pola Kontribusi Diklat Mitigasi Bencana, Fasilitasi Pola Kontribusi Diklat Damkar, dan Fasilitasi Pola Kontribusi Diklat Satpol PP Pola 100 Jam. Tidak terpenuhinya kuota jumlah peserta diklat menyebabkan diklat ini tidak diselenggarakan sehingga realisasi anggaran Kegiatan Diklat Manajemen Pemberdayaan Lembaga Pemerintah Daerah rendah; 107. Kegiatan Diklat Prajabatan Bagi CPNS Daerah Se-Provinsi Banten pada Badan Pendidikan dan Pelatihan dianggarkan sebesar Rp10.652.060.000,00 terealisasi sebesar Rp3.002.768.400,00 atau 28,19%, hal tersebut disebabkan karena terdapat dua tolak ukur kegiatan diklat yang tidak dapat dilaksanakan yaitu Diklat Prajabatan Golongan III CPNS Provinsi Banten dan Diklat Prajabatan Golongan II CPNS Provinsi Banten. Diklat ini tidak dapat diselenggarakan dikarenakan SK Pengangkatan CPNS KI dan K2 Provinsi Banten mengalami keterlambatan dan baru diterima pada Bulan Desember 2014. Dua tolak ukur lainnya yaitu Diklat Prajabatan Golongan III dan II Pola Kontribusi target peserta diklat tidak terpenuhi Selain itu tidak terpenuhinya target peserta diklat ini disebabkan karena adanya perubahan indek biaya untuk penyelenggaraan diklat khususnya Diklat Prajabatan Golongan I, II dan III yang berasal dari honorer K I dan II. Lembaga Administrasi Negara melalui Deputi Diklat Aparatur pada tanggal 19 Oktober 2014 baru mengeluarkan Surat Edaran Deputi Bidang Diklat Aparatur Nomor 2763/D.2HKM.04.2 tentang Pembiayaan Diklat Prajabatan CPNS Gol. I, II dan III yang diangkat dari Honorer Kategori I dan II. Sesuai dengan surat edaran ini ada perbedaan indek biaya untuk penyelenggaraan diklat prajabatan bagi CPNS yang diangkat dari honorer KI dan KII sementara dalam APBD P TA 2014 Badan Pendidikan dan Pelatihan menganggarkan untuk penyelenggaraan diklat prajabatan menggunakan indek biaya yang lama. Hal ini mengingat pada saat penyusunan APBD P TA 2014 indek biaya diklat prajabatan bagi CPNS golongan I, II dan III bagi honorer kategori I/II belum diterbitkan. Hal ini menyebabkan realisasi anggaran Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 54 Kegiatan Diklat Prajabatan Bagi CPNS Daerah Se-Provinsi Banten rendah; 108. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah dianggarkan sebesar Rp455.000.000,00 terealisasi sebesar Rp199.969.000,00 atau 43,95%, hal tersebut disebabkan karena diputuskan secara sepihak oleh Toyota karena tidak mampu mengadakan dengan alasan pemesanan diakhir tahun sehingga stock tidak ada; 109. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur pada Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah dianggarkan sebesar Rp150.000.000,00 terealisasi sebesar Rp95.670.250,00 atau 63,78%, hal tersebut disebabkan karena berdasarkan Undangundang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran dan Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 01/KPI/07/2014 tentang Kelembagaan Komisi Penyiaran Indonesia bahwa anggota KPI Daerah dipilih oleh DPRD Provinsi atas usulan masyarakat melalui uji kepatutan dan kelayakan secara terbuka dan dapat dibantu oleh tim seleksi. Sampai 31 Desember 2014 SK Penetapan Tim Seleksi belum disusun dan ditandatangani oleh DPRD Provinsi, sehingga proses rekruitmen tidak bisa berjalan; 110. Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan PerIjinan Penyiaran pada Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah dianggarkan sebesar Rp350.000.000,00 terealisasi sebesar Rp240.448.000,00 atau 68,70%, hal tersebut disebabkan karena permohonan lenbaga penyiaran yang mengajukan proposal permohonan perijinan, lambat melengkapi kelengkapan administrasi maka agenda verifikasi factual maupun evaluasi dengar pendapat menjadi mundur sehingga tidak dapat dilaksanakan. Jadwal yang ditentukan KPID selalu berubah-ubah, tidak konsisten sehingga pelaksanaan kegitan berbenturan dengan kegiatan lain dan waktu yang tidak memungkinkan; 111. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Dinas Pertanian dan Peternakan dianggarkan sebesar Rp2.201.302.650,00 terealisasi sebesar Rp1.575.813.350,00 atau 71,59%, hal tersebut disebabkan karena terjadi gagal lelang pada pengadaan kendaraan bermotor sehingga belanja modal alat angkut darat bermotor tidak terserap; 112. Kegiatan Pengembangan Ternak Besar, Kecil dan Unggas pada Dinas Pertanian dan Peternakan dianggarkan sebesar Rp3.174.750.000,00 terealisasi sebesar Rp1.995.583.000,00 atau 62,86%, hal tersebut disebabkan karena tidak dicairkannya dana hibah/bansos dikarenakan penerima hibah/bansos tidak lolos tahap verifikasi; 113. Kegiatan Pengembangan Benih Unggul Bermutu pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan dianggarkan sebesar Rp800.000.000,00 terealisasi sebesar Rp560.209.000,00 atau 70,03%, hal tersebut disebabkan karena pelaksanaan pengadaan bibit yang semula akan dilaksanakan sebesar Rp236.000.000,00, tidak dapat dilaksanakan terkait dengan proses pengadaan sehubungan batas waktu lelang yang tidak memungkinkan, sehingga dikhawatirkan adanya keterlambatan penyelesaian pekerjaan melewati tahun anggaran; Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 55 114. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Tawar pada Dinas Kelautan dan Perikanan dianggarkan sebesar Rp2.350.000.000,00 terealisasi sebesar Rp885.440.100,00 atau 37,68%, hal tersebut disebabkan karena berdasarkan hasil verifikasi hibah sarana dan prasarana 2014 dilapangan secara teknis perikanan, anggaran kelompok dan administrasi tidak sesuai Pergub 32 Tahun 2012, sehingga hanya 19 (sembilan belas) kelompok yang memenuhi syarat dari total 65 (enam puluh lima) kelompok; 115. Kegiatan Pengembangan dan Pendayagunaan Pelabuhan Perikanan pada Dinas Kelautan dan Perikanan dianggarkan sebesar Rp1.200.000.000,00 terealisasi sebesar Rp789.378.700,00 atau 65,78%, hal tersebut disebabkan karena : a) Perbaikan dermaga pelabuhan Belum teranggarkannya jasa konsultan pengawasan sehingga dana yang terserap hanya (38,67 %). b) Fasilitasi Gardu Listrik PLN Terdapat tunggakan pembayaran listrik bulan sebelumnya sehingga kegiatan tersebut tidak dapat terserap. 3. Fasilitasi Lampu Suar Pelabuhan Kesalahan ketika penyusunan anggaran nilai satuan harga lebih kecil dari harga yang sebenarnya dan juga uraian objek yang seharusnya pengadaan Lampu Pandu yang di anggarkan adalah Lampu Suar jadi anggaran tidak dapat terserap. 116. Kegiatan Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut pada Dinas Kelautan dan Perikanan dianggarkan sebesar Rp850.000.000,00 terealisasi sebesar Rp581.497.500,00 atau 68,41%, hal tersebut disebabkan karena Anggaran perubahan dengan pagu Rp250.000.000.00 tidak dapat terserap dikarenakan dalam pembahasan Naskah Akademik dan Perda tidak disetujui oleh Balegda DPRD Banten, dan pembahasan berhenti di pembahasan Naskah Akademik. Hal ini mengakibatkan anggaran Perjalanan Dinas sebesar Rp250.000.000.00 tidak dapat terserap sesuai dengan anggaran perubahan; 117. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana pada Balai Pengembangan Teknologi dan Standarisasi Industri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan dianggarkan sebesar Rp508.340.000,00 terealisasi sebesar Rp357.117.000,00 atau 70,25%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi belanja modal pengadaan alat-alat laboratorium karena barang yang akan dibeli tidak tersedia dipasaran. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 56 BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI 4.1. Entitas Pelaporan Keuangan Daerah Pemerintah Provinsi Banten adalah merupakan entitas pelaporan yang meliputi Sekretariat Daerah, Dinas, Badan, Kantor serta Sekretariat DPRD. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bertindak sebagai entitas akuntansi yang mempunyai kewajiban melaksanakan proses Akuntansi. Termasuk dalam entitas akuntansi adalah Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Sedangkan SKPD yang bertindak sebagai Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) adalah Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) yang mempunyai tugas diantaranya melakukan konsolidasi Laporan Keuangan seluruh SKPD. Proses penyusunan Laporan Keuangan dimulai dari proses akuntansi pada entitas akuntansi, selanjutnya output dari entitas akuntansi berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan SKPD dikonsolidasikan oleh SKPKD menjadi Laporan Keuangan Provinsi Banten yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan Provinsi Banten. Penyusunan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2014 ini didasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan serta Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Banten sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Banten. 4.2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas, sedangkan basis akrual diterapkan untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam neraca. Basis Kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima oleh kas daerah, serta belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari kas daerah. Pemerintah daerah tidak menggunakan istilah laba, melainkan menggunakan sisa (lebih/kurang) pembiayaan anggaran untuk setiap tahun anggaran. Sisa pembiayaan anggaran merupakan penjumlahan Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 57 realisasi surplus/defisit anggaran dengan realisasi pembiayaan netto. Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah daerah, bukan pada saat kas diterima atau dibayar. 4.3. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan Pemerintah Daerah menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai rupiah. Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang Rupiah. 4.4. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan. a. Kebijakan Akuntansi Pendapatan (01) Pendapatan diklasifikasikan menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi dan kelompok; (02) Pendapatan diakui pada saat diterima di Rekening Kas Umum Daerah; (03) Pendapatan kas yang diterima oleh bendahara penerimaan sebagai pendapatan daerah dan hingga tanggal pelaporan belum disetorkan ke Rekening Umum Daerah, dengan ketentuan bendahara penerimaan tersebut merupakan bagian dari Bendahara Umum Daerah diakui sebagai Pendapatan; (04) Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang atas penerimaan pendapatan pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan; (05) Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama sedangkan apabila terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana lancar pada akun SILPA pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut; (06) Pendapatan diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah netonya; (07) Pendapatan Jasa Giro yang diterima pada rekening SKPD dicatat oleh PPKD selaku BUD pada saat diterima di Rekening Kas Umum Daerah. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 58 b. Kebijakan Akuntansi Belanja (01) Belanja daerah diklasifikasikan menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi, program dan kegiatan serta kelompok; (02) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah; (03) Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan; (04) Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas pengeluaran belanja dibukukan dalam lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. (05) Belanja diukur dan dicatat berdasarkan nilai perolehan. c. Kebijakan Akuntansi Pembiayaan (01) Pembiayaan diklasifikasikan pertanggungjawaban; menurut sumber pembiayaan dan pusat (02) Penerimaan dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat diterima dan dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah. (03) Akuntansi penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto dan tidak mencatat jumlah netto. (04) Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Pembiayaan Netto; (05) Selisih lebih/kurang pembiayaan anggaran antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA). d. Kebijakan Akuntansi Aset (01) Aset diklasifikasikan menjadi aset lancar dan aset non lancar. (02) Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah daerah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan handal dan pada saat diterima atau kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah. (03) Piutang diakui pada akhir periode ketika akan di susun Neraca dan diakui sebesar Surat Ketetapan tentang Piutang yang belum dilunasi, atau pada saat terjadinya pengakuan hak untuk menagih piutang pada saat terbitnya Surat Ketetapan tentang Piutang; (04) Biaya dibayar dimuka dicatat pada akhir periode sebesar sisa pembayaran yang Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 59 belum diperoleh prestasinya oleh pemerintah daerah. (05) Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. (06) Persediaan bahan baku yang dimiliki dan akan dipakai dalam pekerjaan pembangunan fisik yang dikerjakan secara swakelola, tidak termasuk sebagai persediaan dalam neraca; (07) Persediaan pada akhir tahun anggaran dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik; (08) Persediaan disajikan sebesar : a) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian; b) Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; c) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi atau rampasan. (09) Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan, potongan harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan; (10) Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir diperoleh; (11) Persediaan dapat meliputi: a) b) c) d) e) Barang Konsumsi; Amunisi; Bahan untuk pemeliharaan; Suku Cadang; Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga; f) g) h) i) Pita Cukai dan Leges; Bahan Baku; Barang dalam proses/setengah jadi; Alat perlengkapan kantor dan alat peraga untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dan/atau pihak lainnya; j) Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dan/atau pihak lainnya; k) Hewan dan tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dan/atau pihak lainnya; l) Hasil pengembangbiakan hewan dan tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dan/atau pihak lainnya; m) perlengkapan dapur, kalkulator, flashdisk, modem. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 60 (12) Investasi Jangka Panjang diakui apabila memenuhi salah satu kriteria : - Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah; - Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable). (13) Penilaian investasi pemerintah dilakukan dengan tiga metode yaitu : - Metode biaya; Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait. - Metode Ekuitas; Dengan menggunakan metode ekuitas pemerintah mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi pemerintah setelah tanggal perolehan. Bagian laba kecuali deviden dalam bentuk saham yang diterima pemerintah akan mengurangi nilai investasi pemerintah. Penyesuaian terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi kepemilikan investasi pemerintah, misalnya adanya perubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset tetap. - Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan; Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat. (14) Metode penilaian investasi tersebut didasarkan pada kriteria sebagai berikut : - Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya; - Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas; - Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas; - Kepemilikan bersifat nonpermanen menggunakan metode nilai bersih yang direalisasikan. (15) Pengakuan aset tetap akan sangat handal bila aset tetap telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah dan dinilai dengan biaya perolehan; (16) Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan, apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan; Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 61 (17) Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, termasuk bea import dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut kekondisi yang membuat aset terrsebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan; (18) Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan; (19) Aset tetap yang dihibahkan pada tahun berkenaan maupun pada tahun berikutnya, dieliminasi dari Neraca Daerah dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan menggunakan mekanisme penerbitan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dengan mengacu kepada mekanisme penghapusan Aset yang diatur dalam peraturan perUndang-undang Republik Indonesiaan; (20) Pencatatan penyusutan tidak dilakukan terhadap Aset Tetap; (21) Nilai minimum pengakuan aset berupa mesin, peralatan dan inventaris kantor adalah jumlah pengeluaran untuk per satuan aset tersebut yang jumlahnya sama dengan atau lebih dari Rp1.000.000 (Satu Juta rupiah); (22) Nilai minimum pengakuan aset berupa gedung dan bangunan adalah jumlah pengeluaran untuk per satuan aset tersebut yang jumlahnya sama dengan atau lebih dari Rp15.000.000 (lima belas juta rupiah); (23) Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum selesai; (24) Aset lainnya adalah aktiva yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap dan dana cadangan; (25) Aset tidak berwujud adalah aset tetap yang secara fisik tidak dapat dinyatakan atau tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Contoh aset tidak berwujud adalah hak paten, hak cipta, hak merek, serta biaya riset dan pengembangan. Aset tidak berwujud dapat diperoleh melalui pembelian atau dapat dikembangkan sendiri oleh Pemerintah Provinsi Banten; (26) Pos Aset Lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam Aset Tak Berwujud, Tagihan Penjualan Angsuran, Tuntutan Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi, dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 62 e. Kebijakan Akuntansi Kewajiban/Utang (01) Utang adalah kewajiban kepada pihak ketiga sebagai akibat transaksi masa lalu; (02) Utang dikelompokkan menjadi utang jangka pendek dan utang jangka panjang; (03) Utang jangka pendek dan utang jangka panjang diukur dengan nilai nominal mata uang rupiah yang harus dibayar kembali. f. Kebijakan Akuntansi Ekuitas Dana (01) Ekuitas Dana adalah jumlah kekayaan bersih yang merupakan selisih antara jumlah aset dan kewajiban; (02) Ekuitas Dana terdiri dari Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi dan Ekuitas Dana Cadangan; (03) Ekuitas Dana Lancar adalah selisih antara aset lancar dengan kewajiban jangka pendek; (04) Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam aset non-lancar selain dana cadangan, dikurangi dengan kewajiban jangka panjang; (05) Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan yang telah ditentukan sebelumnya sesuai peraturan perundangundangan Republik Indonesia. g. Kebijakan penyajian Laporan Arus kas (01) Laporan Arus Kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset non keuangan, pembiayaan, dan non anggaran. Arus kas keluar selama periode akuntansi serta saldo kas pada awal dan akhir periode akuntansi; (02) Arus Kas masuk/keluar diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan pada rekening umum Kas Daerah pada periode berjalan; (03) Penyajian Laporan Arus Kas dilakukan dengan metode langsung. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 63 BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 Penyusunan dan penyajian laporan keuangan Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 struktur belanja pada saat penganggaran dibagi dalam kelompok Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung, sedangkan pada saat Penyusunan Laporan Realisasi APBD struktur belanja dibagi dalam kelompok Belanja Operasi, Belanja Modal dan Transfer sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dengan demikian penyajian laporan keuangan disusun melalui konversi yang mencakup akun-akun pada struktur APBD serta pengungkapan akun-akun dimaksud. Konversi dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan dilakukan dengan cara menelusuri kembali (trace back) pos-pos laporan keuangan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dengan pos-pos laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Pemerintahan. Gambaran umum mengenai Laporan Keuangan Provinsi Banten Tahun 2014, adalah sebagai berikut : Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran (TA) 2014 adalah sebesar Rp7.068.432.912.654,00, sedangkan realisasi Belanja dan Transfer sebesar Rp6.192.155.567.940,00 terdiri dari Belanja sebesar Rp4.428.131.045.270,00 dan Transfer kepada Pemerintah Kabupaten/Kota sebesar Rp1.764.024.522.670,00. Berdasarkan Realisasi Pendapatan serta realisasi Belanja dan Transfer tersebut, maka terdapat Surplus Anggaran pada Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp876.277.344.714,00. Sementara itu realisasi Pembiayaan Netto adalah sebesar Rp1.031.716.863.441,00, sehingga Tahun Anggaran 2014 menghasilkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran sebesar Rp1.907.994.208.155,00. 5.1. RINCIAN DAN KEUANGAN 5.1.1. PENDAPATAN PENJELASAN MASING-MASING POS-POS LAPORAN Realisasi Anggaran Pendapatan Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2014 merupakan rangkuman dari seluruh kegiatan pengelolaan pendapatan daerah yang dilaksanakan oleh SKPD penghasil dan SKPKD dimana keseluruhan jenis pendapatan didukung oleh dasar hukumnya. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 64 Secara keseluruhan jumlah realisasi pendapatan Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp7.068.432.912.654,00 atau 103,32% dari target yang direncanakan dalam Perubahan APBD sebesar Rp6.840.986.902.000,00 sedangkan APBD murni sebesar Rp6.878.071.982.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp6.230.229.813.799,00, realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp838.203.098.855,00 atau naik 13,45%. Tabel 5.1 Perbandingan Realisasi Pendapatan Provinsi Banten Tahun 2013 dan 2014 Uraian 1 Selisih Realisasi TA. Prosentasi APBD Murni Tahun Perubahan APBD 2014 Tahun 2014 Rp. Rp. Rp. % Rp. Rp. % 2 3 4 5 6 7=4-6 8=7/6 Realisasi Tahun 2014 Realisasi Tahun 2013 2014 Terhadap TA. Naik/(Turun) 2013 PENDAPATAN 6.878.071.982.000,00 6.840.986.902.000,00 7.068.432.912.654,00 103,32 6.230.229.813.799,00 838.203.098.855,00 13,45 Pendapatan Asli Daerah 4.675.126.000.000,00 4.662.415.387.946,00 4.899.125.741.756,00 105,08 4.118.551.716.459,00 780.574.025.297,00 18,95 Pendapatan Pajak Daerah 4.473.832.000.000,00 4.473.832.000.000,00 4.624.337.475.308,00 103,36 3.943.816.591.566,00 680.520.883.742,00 17,26 Pendapatan Retribusi Daerah 66.970.000.000,00 34.318.000.000,00 30.734.862.552,00 89,56 13.669.633.828,00 17.065.228.724,00 124,84 Pendapatan Hasil Pengelolaan 38.600.000.000,00 44.785.160.505,00 42.421.275.504,00 94,72 38.331.096.525,00 4.090.178.979,00 10,67 95.724.000.000,00 109.480.227.441,00 201.632.128.392,00 184,17 122.734.394.540,00 78.897.733.852,00 64,28 Kekay aan Daerah y ang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Pendapatan Transfer 2.197.545.982.000,00 2.177.178.872.000,00 2.161.455.657.122,00 99,28 2.105.148.757.838,00 56.306.899.284,00 2,67 Transfer Pemerintah Pusat -Dana 1.151.026.982.000,00 1.167.744.952.000,00 1.159.872.633.122,00 99,33 1.126.004.171.838,00 33.868.461.284,00 3,01 Perimbangan Dana Bagi Hasil Pajak 402.493.470.000,00 419.211.440.000,00 415.270.932.833,00 99,06 494.140.096.588,00 (78.869.163.755,00) (15,96) 3.325.530.000,00 3.325.530.000,00 3.573.210.289,00 107,45 4.181.761.250,00 (608.550.961,00) (14,55) Dana Alokasi Umum 728.490.012.000,00 728.490.012.000,00 728.490.012.000,00 100,00 617.081.101.000,00 111.408.911.000,00 18,05 Dana Alokasi Khusus 16.717.970.000,00 16.717.970.000,00 12.538.478.000,00 75,00 10.601.213.000,00 1.937.265.000,00 18,27 1.046.519.000.000,00 1.009.433.920.000,00 1.001.583.024.000,00 99,22 979.144.586.000,00 22.438.438.000,00 2,29 Dana Bagi Hasil Sumber Day a Alam Transfer Pemerintah Pusat -Lainnya Dana Otonomi Khusus - Dana Peny esuaian - - - - 1.046.519.000.000,00 1.009.433.920.000,00 1.001.583.024.000,00 - 99,22 979.144.586.000,00 22.438.438.000,00 2,29 563,79 6.529.339.502,00 1.322.174.274,00 20,25 5.441.490.000,00 1.290,19 4.670.632.000,00 770.858.000,00 16,50 Lain-lain Pendapatan Yang Sah 5.400.000.000,00 1.392.642.054,00 Pendapatan Hibah 5.400.000.000,00 421.758.000,00 7.851.513.776,00 Pendapatan Dana Darurat - - - - - - Pendapatan Lainny a - 970.884.054,00 2.410.023.776,00 248,23 1.858.707.502,00 551.316.274,00 29,66 Penjelasan lebih rinci mengenai realisasi Pendapatan Daerah dapat diuraikan sebagai berikut : 5.1.1.1. Pendapatan Asli Daerah Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp4.899.125.741.756,00 atau 105,08% dari target yang direncanakan dalam APBD sebesar Rp4.662.415.387.946,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp4.118.551.716.459,00 penerimaan Pendapatan Asli Daerah lebih besar Rp780.574.025.297,00 atau naik 18,95%. Adapun rincian Pendapatan Asli Daerah berdasarkan objek pendapatan adalah sebagai berikut : Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 65 a. Pendapatan Pajak Daerah Rekening Pendapatan Pajak Daerah menampung sumber pendapatan dari pajak daerah sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah. Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp4.624.337.475.308,00 atau 103,36% dari target yang direncanakan dalam APBD Perubahan sebesar Rp4.473.832.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp3.943.816.591.566,00 penerimaan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2013 lebih besar Rp680.520.883.742,00 atau naik 17,26%. Adapun rincian jenis penerimaan pajak daerah diuraikan sebagai berikut: 1) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Realisasi Pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp1.481.113.058.050,00 atau 103,95% dari target yang direncanakan dalam APBD Perubahan sebesar 1.424.832.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp1.275.096.181.556,00 penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp206.016.876.494,00 atau naik 16,16%. 2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Realisasi Pendapatan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp1.991.668.494.700,00 atau 100,67% dari target yang direncanakan dalam APBD Perubahan sebesar Rp1.978.470.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp2.001.823.002.800,00 penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Tahun Anggaran 2014 lebih rendah Rp10.154.508.100,00 atau turun 0,51%. 3) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) Realisasi Pendapatan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp779.686.444.128,00 atau 105,15% dari target yang direncanakan dalam APBD Perubahan sebesar Rp741.530.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp640.831.387.897,00 penerimaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp138.855.056.231,00 atau naik 21,67%. 4) Pajak Pemanfaatan Air Permukaan (AP) Realisasi Pendapatan Pajak Pemanfaatan Air Permukaan (AP) Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp31.943.434.370,00 atau sebesar 110,15% dari target yang direncanakan dalam APBD Perubahan sebesar Rp29.000.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 66 sebesar Rp26.066.019.313,00 penerimaan Pajak Pemanfaatan Air Permukaan (AP) Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp5.877.415.057,00 atau naik 22,55%. 5) Pajak Rokok Realisasi Pendapatan Pajak Rokok Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp339.926.044.060,00 atau sebesar 113,31% dari target yang direncanakan dalam APBD Perubahan sebesar Rp300.000.000.000,00. Pada tahun anggaran 2013, tidak terdapat realisasi pendapatan pajak rokok karena Peraturan Mengenai Tata Cara Pemungutan dan Penyetoran Pajak Rokok baru ditetapkan pada tanggal 1 Agustus 2013 yaitu Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 115 / PMK.07 / 2013. Secara ringkas perbandingan pajak daerah Tahun Anggaran 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 5.2 Perbandingan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2013 dan 2014 Selisih Realisasi TA. APBD Perubahan No Uraian 1 2 Realisasi Tahun 2014 Tahun 2014 Realisasi Tahun 2013 2014 Terhadap TA. Rp. Rp. % Rp. 2013 Rp. 3 4 5 6 7=4-6 Prosentasi Naik/(Turun) % 8=7/6 1 PKB 1.424.832.000.000,00 1.481.113.058.050,00 103,95 1.275.096.181.556,00 206.016.876.494,00 16,16 2 BBNKB 1.978.470.000.000,00 1.991.668.494.700,00 100,67 2.001.823.002.800,00 (10.154.508.100,00) (0,51) 3 PBBKB 4 PAJAK AP 5 PAJAK ROKOK Jumlah 741.530.000.000,00 779.686.444.128,00 105,15 640.831.387.897,00 138.855.056.231,00 21,67 29.000.000.000,00 31.943.434.370,00 110,15 26.066.019.313,00 5.877.415.057,00 22,55 300.000.000.000,00 339.926.044.060,00 113,31 - 339.926.044.060,00 - 4.473.832.000.000,00 4.624.337.475.308,00 103,36 3.943.816.591.566,00 680.520.883.742,00 17,26 2.500,00 1.978,47 2.000,00 1.500,00 1.991,67 1.424,83 1.481,11 1.000,00 741,53 779,69 339,93 500,00 29,00 31,94 300,00 ‐ PKB Anggaran Realisasi BBNKB PBBKB PAJAK AP PAJAK ROKOK Jenis Pajak Daerah Grafik 5.1 : Perbandingan Anggaran dan Realisasi Pajak Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 67 AP 0,69% PBBKB 16,86% PKB 32,03% ROKOK 7,35% BBNKB 43,07% Grafik 5.2 : Komposisi Realisasi Pajak Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 2.500,00 2.001,82 2.000,00 1.500,00 1.991,67 1.481,11 1.275,10 1.000,00 640,83 779,69 339,93 500,00 26,07 31,94 ‐ 0,00 PKB BBNKB Realisasi Tahun 2013 Realisasi Tahun 2014 PBBKB AP ROKOK Jenis Pajak Daerah Grafik 5.3 : Perbandingan Realisasi Pajak Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2013 dan 2014 b. Pendapatan Retribusi Daerah Rekening Pendapatan Retribusi Daerah menampung sumber pendapatan berasal dari retribusi daerah sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah. Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp30.734.862.552,00 atau 89,56% dari target sebesar Rp34.318.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp13.669.633.828,00 penerimaan Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp17.065.228.724,00 atau naik 124,84%. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 68 Adapun Pendapatan Retribusi Daerah dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Retribusi Pelayanan Kesehatan Realisasi Pendapatan Retribusi Pelayanan Kesehatan Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp11.111.704.042,00 atau 136,21% dari target sebesar Rp8.158.050.000,00 yang diterima/dipungut dan dicatat oleh Dinas Kesehatan sebesar Rp517.677.750,00 atau 132,77% dari anggaran sebesar Rp390.000.000,00, RSUD Malingping sebesar Rp3.482.424.243,00 atau 196,96% dari anggaran sebesar Rp1.768.050.000,00 dan RSUD Banten sebesar Rp7.111.474.049,00 atau 118,52% dari anggaran sebesar Rp6.000.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp938.398.356,00 penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp10.173.305.686,00 atau naik 1.084,11%. 2) Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang Realisasi Pendapatan Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang Tahun Anggaran 2014 yang diterima/dipungut dan dicatat oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebesar Rp3.082.736.751,00 atau 128,45% dari target sebesar Rp2.400.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp1.633.258.300,00 penerimaan Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp1.449.478.451,00 atau naik 88,75%. 3) Retribusi Pelayanan Pendidikan Realisasi Retribusi Pelayanan Pendidikan Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp11.566.945.000,00 atau 64,26% dari anggaran sebesar Rp18.000.000.000,00, yang merupakan pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pada Badan Pendidikan dan Pelatihan. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp7.142.845.000,00 penerimaan Pendapatan dari Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp4.424.100.000,00 atau naik 61,94%. Realisasi tidak mencapai target disebabkan tidak terpenuhinya target peserta diklat yang diselenggarakan melalui pola kontribusi. Target peserta diklat melalui pola kontribusi didasarkan pada hasil inventarisasi kebutuhan diklat kabupaten/kota di Provinsi Banten dan instansi vertikal maupun provinsi/kabupaten/kota lainnya. Tidak terpenuhinya target pendapatan ini disebabkan adanya perubahan indeks biaya penyelenggaraan diklat khususnya Diklat Prajabatan Golongan I, II dan III yang berasal dari honorer kategori I dan II. Lembaga Administrasi Negara melalui Deputi Diklat Aparatur pada tanggal 19 Oktober 2014 telah mengeluarkan Surat Edaran Deputi Bidang Diklat Aparatur Nomor 2763/D.2HKM.04.2 tentang Pembiayaan Diklat Prajabatan CPNS Gol. I, II dan III yang diangkat dari Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 69 Honorer Kategori I dan II. Sesuai dengan surat edaran ini ada perbedaan indeks biaya untuk penyelenggaraan diklat prajabatan bagi CPNS yang diangkat dari honorer K-I dan K-II sementara dalam APBD P TA 2014 Badan Pendidikan dan Pelatihan menganggarkan untuk penyelenggaraan diklat prajabatan menggunakan indeks biaya yang lama. Hal ini mengingat pada saat penyusunan APBD P TA 2014 indek biaya diklat prajabatan bagi CPNS golongan I, II dan III bagi honorer kategori I/II belum diterbitkan. 4) Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Realisasi Pendapatan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp2.025.564.750,00 atau 76,87% dari target yang direncanakan dalam APBD sebesar Rp2.635.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp2.607.982.172,00 penerimaan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Tahun Anggaran 2014 lebih kecil Rp582.417.422,00 atau turun 22,33%. Realisasi Pendapatan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dikelola oleh Dinas Bina Marga dan Tata Ruang, Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian dan Peternakan, serta Badan Pendidikan dan Pelatihan dengan rincian sebagai berikut : a) Dinas Bina Marga dan Tata Ruang terealisasi sebesar Rp420.848.150,00 atau 62,81% dari anggaran sebesar Rp670.000.000,00 yang terdiri dari Retribusi Pemakaian Bahu Jalan sebesar Rp269.953.650,00 atau 71,04% dari anggaran sebesar Rp380.000.000,00, Retribusi Sewa Peralatan Laboratorium sebesar Rp110.414.500,00 atau 38,07% dari anggaran Rp290.000.000,00 dan Retribusi Sewa Alat Berat sebesar Rp40.480.000,00 dari anggaran Rp0,00. Dibandingkan realisasi tahun 2013 sebesar Rp675.774.500,00 penerimaan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang lebih kecil Rp254.926.350,00 atau turun 37,72%; Realisasi Retribusi Pemakaian Bahu Jalan tidak mencapai target disebabkan karena pada Tahun Anggaran 2014 kewenangan pengelolaan jalan nasional, retribusi pemanfaatan bahu jalan tidak dikelola lagi oleh Provinsi melainkan dikelola oleh Pemerintah Pusat sesuai PP nomor 34 tahun 2006 tentang Jalan. Realisasi Retribusi Sewa Peralatan Laboratorium tidak mencapai target disebabkan karena : - Dalam Uji Laboratorium pelaksanaan pengajuan tergantung dari permintaan uji yang masuk/diterima oleh Laboratorium; - Permintaan Uji Laboratorium cenderung mengikuti realisasi pelayanan fisik kontruksi jalan dan jembatan; Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 70 - Informasi yang ada tidak utuh karena tersendatnya proses lelang di Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten sehingga pelayanan kontruksi menjadi mundur; - Uji bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan fisik kontruksi tidak dilakukan uji bahan di Laboratorium Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten melainkan bisa dilakukan di Laboratorium Kabupaten/Kota yang mampu melayani uji bahan kontruksi. b) Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman yaitu Retribusi Pengujian Kualitas Air pada tahun 2014 terealisasi sebesar Rp14.943.700,00 atau 49,81% dari anggaran sebesar Rp30.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar Rp249.364.972,00 penerimaan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman lebih kecil Rp234.421.272,00 atau turun 94,01%. Realisasi Retribusi Pengujian Kualitas Air pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman tidak mencapai target karena sesuai Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai, kewenangan wilayah sungai hanya berada di Wilayah Selatan Banten (Pandeglang dan Lebak) sehingga perusahaan yang melaksanakan Ijin Pipa atau Ijin Perpanjangan Pipa terutama Perusahaan di wilayah Tangerang semula ijinnya berada di wilayah Provinsi Banten, sekarang ijinnya beralih ke Pusat. c) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika terealisasi sebesar Rp1.175.406.000,00 atau 67,55% dari anggaran sebesar Rp1.740.000.000,00 yang terdiri dari Retribusi Jasa Penimbangan Kendaraan Bermotor sebesar Rp219.851.000,00 atau 25,86% dari anggaran Rp850.000.000,00 dan Retribusi Jasa Pemeriksaan Mutu Karoseri Kendaraan Bermotor sebesar Rp955.555.000,00 atau 107,37% dari anggaran Rp890.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar Rp1.417.232.000,00 penerimaan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika lebih kecil Rp241.826.000,00 atau turun 17,06%. Realisasi Retribusi Jasa Penimbangan Kendaraan Bermotor tidak mencapai target disebabkan karena Akses ke Poris Plawad dan Juru Mudi dibuka, sehingga berdampak pada penurunan pendapatan hingga 50%. d) Dinas Kelautan dan Perikanan yaitu Retribusi Pengujian Komoditi Hasil Perikanan terealisasi sebesar Rp157.261.000,00 atau 104,84% dari anggaran sebesar Rp150.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar Rp136.484.000,00 penerimaan Retribusi Pengujian Komoditi Hasil Perikanan pada Dinas Kelautan dan Perikanan lebih besar Rp20.777.000,00 atau naik 15,22%; Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 71 e) Dinas Pertanian dan Peternakan yaitu Retribusi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner terealisasi sebesar Rp32.735.900,00 atau 130,94% dari anggaran sebesar Rp25.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar Rp25.056.700,00 penerimaan Retribusi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas Pertanian dan Peternakan lebih besar Rp7.679.200,00 atau naik 30,65%; f) Badan Pendidikan dan Pelatihan yaitu Retribusi Sewa Asrama terealisasi sebesar Rp224.370.000,00 atau 1.121,85% dari anggaran Rp20.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar Rp68.070.000,00 penerimaan Retribusi Sewa Asrama pada Badan Pendidikan dan Pelatihan lebih besar Rp156.300.000,00 atau naik 229,62%; 5) Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa Realisasi Pendapatan Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa Tahun Anggaran 2014 yang diterima/dipungut dan dicatat oleh Kantor Penghubung terealisasi sebesar Rp75.600.000,00 atau 108,00% dari target sebesar Rp70.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp60.550.000,00 penerimaan Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp15.050.000,00 atau naik 24,86%. 6) Retribusi Pelayanan Kepelabuhan Realisasi Pendapatan Retribusi Pelayanan Kepelabuhan Tahun Anggaran 2014 yang diterima/dipungut dan dicatat oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten sebesar Rp538.000,00 atau 5,38% dari target sebesar Rp10.000.000,00. Pendapatan Retribusi Pelayanan Kepelabuhan baru dipungut pada Tahun Anggaran 2014. Realisasi Pendapatan Retribusi Pelayanan Kepelabuhan tidak mencapai target disebabkan sarana dan fasilitas yang tidak mendukung sehingga aktivitas tambat labuh kapal berkurang, antara lain: - Break water yang masih rusak dibeberapa titik, dermaga pelabuhan masih ada yang rusak sehingga kapal-kapal perikanan masih belum aman dan nyaman bertambat labuh di PPP Labuhan. - Fasilitas yang ada seperti pabrik es dan cold storage sudah tidak bisa operasi lagi karena keadaannya rusak, sehingga tidak ada retribusi yang didapat dari pabrik es maupun cold storage. 7) Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah Realisasi Pendapatan Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah Tahun Anggaran 2014 yang diterima/dipungut dan dicatat oleh Dinas Kelautan dan Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 72 Perikanan Provinsi Banten sebesar Rp102.617.900,00 atau 77,19% dari target sebesar Rp132.950.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp133.540.000,00 penerimaan Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah Tahun Anggaran 2014 lebih kecil Rp30.922.100,00 atau turun 23,16%. Realisasi Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah tidak mencapai target disebabkan: - Badai/cuaca buruk disekitar laut menyebabkan gelombang laut tidak normal/buruk sehingga mempengaruhi budidaya ikan dilaut; - Infrastruktur PLN hidup-mati, sehingga benih ikan banyak yang mati; - Masih banyaknya nelayan/warga sekitar yang menggunakan bom ikan di laut sehingga mengurangi habitat ikan dan membuat air laut menjadi keruh; - Kurangnya SDM yang terampil. 8) Retribusi Ijin Trayek Realisasi Pendapatan Retribusi Ijin Trayek Tahun Anggaran 2014 yang diterima/dipungut dan dicatat oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sebesar Rp764.775.000,00 atau 52,31% dari target sebesar Rp1.462.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp1.106.175.000,00 penerimaan Retribusi Ijin Trayek Tahun Anggaran 2014 lebih kecil Rp341.400.000,00 atau turun 30,86%. Tidak tercapainya realisasi Retribusi Ijin trayek pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika disebabkan beberapa hal yaitu : - pada Ijin Trayek Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) disebabkan tingginya kenaikan harga unit baru menyebabkan terhambatnya untuk melakukan peremajaan kendaraan; - pada Ijin Trayek Taxi disebabkan Pengusaha transportasi susah mendapatkan unit kendaraan baru terutama jenis sedan; - adanya kebijakan bahwa kendaraan yang dapat melaksanakan daftar ulang hanya kendaraan yang berumur dibawah 10 tahun, menyebabkan banyaknya kendaraan berumur tua yang tidak melakukan daftar ulang. 9) Retribusi Ijin Usaha Perikanan Realisasi Pendapatan Retribusi Ijin Usaha Perikanan Tahun Anggaran 2014 yang diterima/dipungut dan dicatat oleh Dinas Kelautan dan Perikanan sebesar Rp33.850.000,00 atau 67,70% dari target sebesar Rp50.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp46.885.000,00 penerimaan Retribusi Ijin Usaha Perikanan Tahun Anggaran 2014 lebih kecil Rp13.035.000,00 atau naik 27,80%. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 73 Realisasi Pendapatan Retribusi Ijin Usaha Perikanan tidak mencapai target disebabkan: - Masa berlaku Perijinan Usaha Perikanan masih mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2011 tentang Retribusi Daerah dimana masa berlaku Surat Ijin adalah 3 tahun; - Kurangnya petugas cek fisik kapal. 10) Retribusi Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) Realisasi Pendapatan Retribusi Perpanjangan IMTA Tahun Anggaran 2014 yang diterima/dipungut dan dicatat oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten sebesar Rp1.970.531.109,00 atau 140,75% dari target sebesar Rp1.400.000.000,00. Pendapatan Retribusi Perpanjangan IMTA baru dipungut pada Tahun Anggaran 2014 sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2014 tentang Retribusi Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA). Tabel 5.3 Perbandingan Realisasi Retribusi Daerah Tahun 2013 dan 2014 No Uraian 1 2 1 Retribusi Pelayanan Kesehatan 2 Retribusi Pelayanan Tera / Tera Ulang 3 Retribusi Pelayanan Pendidikan 4 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Anggaran Tahun 2014 Selisih Realisasi Realisasi Tahun Persentase TA.2014 Terhadap 2013 Naik / (Turun) TA.2013 Rp. Rp. % Realisasi Tahun 2014 Rp. Rp. 3 4 % 5 6 7=4-6 938.398.356,00 10.173.305.686,00 8 = 7/6 8.158.050.000,00 11.111.704.042,00 136,21 1.084,11 2.400.000.000,00 3.082.736.751,00 128,45 1.633.258.300,00 1.449.478.451,00 18.000.000.000,00 11.566.945.000,00 64,26 7.142.845.000,00 4.424.100.000,00 61,94 88,75 2.635.000.000,00 2.025.564.750,00 76,87 2.607.982.172,00 (582.417.422,00) (22,33) 5 Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa 70.000.000,00 75.600.000,00 108,00 60.550.000,00 15.050.000,00 24,86 6 Retribusi Pelayanan Kepelabuhan 10.000.000,00 538.000,00 5,38 - 538.000,00 132.950.000,00 102.617.900,00 77,19 133.540.000,00 (30.922.100,00) (23,16) 1.462.000.000,00 764.775.000,00 52,31 1.106.175.000,00 (341.400.000,00) (30,86) 50.000.000,00 33.850.000,00 67,70 46.885.000,00 (13.035.000,00) (27,80) 1.400.000.000,00 1.970.531.109,00 140,75 - 7 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah 8 Retribusi Izin Trayek 9 Retribusi Izin Usaha Perikanan 10 Retribusi Perpanjangan IMTA Jumlah 34.318.000.000,00 30.734.862.552,00 - 1.970.531.109,00 - 89,56 13.669.633.828,00 17.065.228.724,00 124,84 c. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Realisasi Penerimaan Pendapatan Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp42.421.275.504,00 atau 94,72% dari target sebesar Rp44.785.160.505,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp38.331.096.525,00 penerimaan Pendapatan Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp4.090.178.979,00 atau naik 10,67%. Adapun Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dapat Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 74 diuraikan sebagai berikut : 1) Bagian Laba pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bjb.Tbk Realisasi Bagian Laba pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten.Tbk Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp40.658.067.754,00 atau 100,00% dari target sebesar Rp40.658.067.754,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp35.641.512.930,00 penerimaan Bagian Laba pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bjb.Tbk Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp5.016.554.824,00 atau naik 14,08%. 2) Realisasi Deviden PT. Banten Global Development (PT. BGD) Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp0,00 atau 0,00% dari target sebesar Rp2.500.000.000,00. Pada Tahun Anggaran 2013 penerimaan Deviden PT. Banten Global Development (PT. BGD) terealisasi sebesar Rp1.500.000.000,00. 3) Deviden BPR/LPK Realisasi Deviden BPR/LPK Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp1.763.207.750,00 atau 108,37% dari target sebesar Rp1.627.092.751,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp1.189.583.595,00, penerimaan Deviden BPR /LPK Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp573.624.155,00 atau naik 48,22%. Tabel rincian deviden Tahun Anggaran 2014 dapat digambarkan sebagai berikut : Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 75 Tabel 5.4 Rincian Deviden Tahun Anggaran 2014 No 1 I II Deviden Untuk Provinsi T ahun 2014 3 1.276.950.110,00 1.276.950.110,00 349.936.196,00 349.936.196,00 - Nama Lembaga 2 PD.BPR Kab.Serang BPR. Serang BPR. Kasemen BPR. Carenang BPR. Cinangka BPR. Any ar BPR. Pontang BPR. Kragilan PD.BPR LPK. Kab.T angerang BPR Kertaraharja LPK Sepatan LPK Balaraja LPK Kronjo LPK Kresek LPK Pasar Kemis LPK Legok LPK Serpong - 1.126.683,00 85.074.691,00 84.868.246,00 206.445,00 51.246.753,00 30.792.715,00 13.669.836,00 128.354.510,00 92.194.178,00 2.663.181,00 17.541.406,00 9.033.689,00 4.802.317,00 543.810,00 1.575.929,00 70.403.644,00 20.647.693,00 20.454.038,00 1.763.207.750,00 3.180.302,00 8.058.960,00 1.470.811,00 8.036.683,00 21.010.240,00 4.400.455,00 3.598.500,00 1.189.583.595,00 LPK Curug III PD.BPR LPK. Kab.Pandeglang BPR Saketi LPK Cimanuk LPK Cibaliung LPK Cigeulis/Sobang LPK Pandeglang LPK Cadasari LPK Labuan LPK Bojong IV PD.BPR LPK. Kab.Lebak BPR Warunggunung BPR Cipanas BPR Malingping LPK Rangkasbitung LPK Maja LPK Cimarga LPK Leuwidamar LPK Muncang LPK Gunung Kencana LPK Banjarsari LPK Panggarangan LPK Bay ah Jumlah Deviden Untuk Provinsi T ahun 2013 4 823.152.817,00 823.152.817,00 167.672.624,00 123.602.658,00 1.125.350,00 14.701.162,00 3.308.038,00 10.138.897,00 - Secara ringkas realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 5.5 Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Anggaran Tahun No Uraian 1 2 2014 Realisasi Tahun 2014 Realisasi Tahun 2013 Selisih Tahun 2014 Terhadap Rp. Rp. % Rp. Tahun 2013 Rp. 3 4 5 6 7=4-6 1 Pendapatan Dev iden dari 40.658.067.754,00 2 Bank BJB Bagian Laba Pada PT. 2.500.000.000,00 40.658.067.754,00 100,00 - 0,00 35.641.512.930,00 Persentase Naik / (Turun) Rp. 8=7/6 5.016.554.824,00 14,08 1.500.000.000,00 (1.500.000.000,00) (100,00) Perusahaan Daerah Banten 3 Global Dev elopment Pendapatan Dev iden dari 1.627.092.751,00 1.763.207.750,00 108,37 1.189.583.595,00 573.624.155,00 48,22 44.785.160.505,00 42.421.275.504,00 94,72 38.331.096.525,00 4.090.178.979,00 10,67 BPR/LPK Jumlah Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 76 d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Rekening Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah merupakan pendapatan yang tidak dapat diklasifikasikan baik ke dalam Pajak Daerah, Retribusi Daerah maupun Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan. Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp201.632.128.392,00 atau 184,17% dari target sebesar Rp109.480.227.441,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp122.734.394.540,00. Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp78.897.733.852,00 atau naik 64,28%. Adapun Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan Tahun Anggaran 2014 terealisasi sebesar Rp407.356.840,00 atau 135,79% dari target sebesar Rp300.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp123.709.750,00, Pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp283.647.090,00 atau turun 229,28%. Pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan adalah dari Penjualan Hasil Obat-obatan dan Hasil Farmasi pada RSU Malingping. 2) Jasa Giro Realisasi Jasa Giro Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp31.491.104.222,00 atau 242,24% dari target sebesar Rp13.000.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp15.554.604.245,00 penerimaan Jasa Giro Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp15.936.499.977,00 atau naik 102,46%. Realisasi Jasa Giro sebesar Rp31.491.104.222,00 terdiri dari realisasi Jasa Giro Kas Daerah sebesar Rp30.374.226.277,00 dan Jasa Giro rekening bendahara SKPD sebesar Rp1.116.877.945,00. Secara singkat realisasi Jasa Giro Tahun Anggaran 2014 dapat dilihat dalam tabel berikut: a. Jasa Giro Kas Daerah Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 77 Tabel 5.6 Jasa Giro Kas Daerah Bulan 1 Ja nu a ri Fe brua ri Ma re t Apri l Me i Juni Jul i Agus tus Se pte mbe r Oktobe r Nope mbe r De s e mb e r Saldo Rata-rata Harian (Rp.) 2 1.300.650.245.882,00 419.305.324.817,00 458.198.880.608,00 712.465.478.887,00 1.145.764.433.522,00 983.408.131.624,00 1.203.117.055.425,00 1.095.331.227.688,00 1.358.773.965.608,00 1.359.451.304.349,00 1.110.305.971.226,00 774.268.844.070,00 Suku Bunga 3 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% JUMLAH Jumlah Jasa Giro (Rp.) 4=2x 3x jml hr/365 hr 3.313.985.558,00 1.068.366.992,00 1.167.465.641,00 1.815.323.001,00 2.919.344.995,00 2.505.670.034,00 3.065.476.333,00 2.790.843.950,00 3.462.081.611,00 3.463.807.433,00 2.828.998.776,00 1.972.861.953,00 30.374.226.277,00 b. Jasa Giro Rekening Bendahara SKPD Tabel 5.7 Jasa Giro Rekening Bendahara SKPD Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 78 No SKPD 1 2 JUMLAH 3 1 DINAS PENDIDIKAN 258.898,00 2 DINAS KESEHATAN 48.970,00 3 RSUD MALINGPING 1.661.443,00 4 RSUD BANTEN 5 DINAS SUMBER DAYA AIR & PEMUKIMAN 6 DINAS BINA MARGA & TATA RUANG 7 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 3.215.677,00 13.003.346,00 920.069.229,00 8 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 1.013.506,00 9 DINAS PERHUBUNGAN,KOMUNIKASI & INFORMATIKA 7.378.354,00 10 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH 11 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN & MASYARAKAT DESA 536,00 12 DINAS SOSIAL 13 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 1.344.716,00 14 DINAS KOPERASI & UMKM 3.209.653,00 669,00 10.599.697,00 15 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH DAN PELAYANAN TERPADU 16 DINAS KEBUDAYAAN & PARIWISATA 17 DINAS PEMUDA & OLAH RAGA 14.821,00 3.606.858,00 18 BADAN KESATUAN BANGSA & POLITIK 19 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH 49.620,00 20 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 21 KEPALA DAERAH & WAKIL KEPALA DAERAH 2.049.524,00 - 22 SEKRETARIAT DPRD 23 BIRO PEMERINTAHAN 110.989.011,00 24 BIRO HUKUM 864.774,00 25 BIRO ORGANISASI 945.712,00 1.888.790,00 26 BIRO EKONOMI & ADMINISTRASI PEMBANGUNAN 27 BIRO KESEJAHTERAAN RAKYAT 28 BIRO UMUM 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 BIRO PERLENGKAPAN & ASET BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT & PROTOKOL DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH… INSPEKTORAT PROVINSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH BADAN PENDIDIKAN & PELATIHAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KANTOR PENGHUBUNG BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH BADAN PERPUSTAKAAN & ARSIP DAERAH DINAS PERTANIAN & PETERNAKAN DINAS KEHUTANAN & PERKEBUNAN DINAS PERTAMBANGAN & ENERGI DINAS KELAUTAN & PERIKANAN DINAS PERINDUSTRIAN & PERDAGANGAN JUMLAH 788.452,00 2.987.580,00 15.928.920,00 1.642.010,00 1.552.924,00 1.216.542,00 45.150,00 2.481.063,00 1.296.578,00 1.723.523,00 2.562.804,00 2.438.595,00 1.116.877.945,00 3) Pendapatan Bunga Realisasi Pendapatan Bunga Tahun Anggaran 2014 yang berasal dari penerimaan Bunga Deposito pada Bank BJB sebesar Rp116.361.643.837,00 atau 181,82% dari target sebesar Rp64.000.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi pendapatan bunga Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp68.757.534.253,00, realisasi Pendapatan Bunga Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp47.604.109.584,00 atau naik 69,23%. Rincian Penerimaan Deposito per Bulan adalah sebagai berikut : Tabel 5.8 Penerimaan Deposito per Bulan TA. 2014 Bulan Jum lah Deposito Bunga Yang Diterim a Januari 1.250.000.000.000,00 Februari 1.250.000.000.000,00 8.219.178.082,00 - Maret 1.450.000.000.000,00 9.326.027.397,00 April 1.450.000.000.000,00 9.775.342.466,00 Mei 1.650.000.000.000,00 10.926.027.397,00 Juni 1.650.000.000.000,00 11.134.246.576,00 Juli 1.650.000.000.000,00 10.926.027.397,00 Agustus Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten1.650.000.000.000,00 TA. 2014 (Sebelum Audit) 11.057.534.247,00 79 September 1.650.000.000.000,00 11.210.958.905,00 Oktober 1.650.000.000.000,00 10.849.315.068,00 Nov ember 1.650.000.000.000,00 11.210.958.905,00 Desember 1.850.000.000.000,00 Jum lah 11.726.027.397,00 116.361.643.837,00 4) Pendapatan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) Realisasi Pendapatan Tuntutan Ganti Rugi tahun Anggaran 2014 sebesar Rp89.556.424,00 yang berasal dari Penerimaan Kerugian Barang Daerah atau 633,19% dari anggaran sebesar Rp14.143.750,00. Dibandingkan dengan realisasi Pendapatan TGR Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp56.616.000,00, realisasi Pendapatan TGR lebih besar Rp32.940.424,00 atau naik 58,18%. 5) Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Realisasi Penerimaan Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp724.572.911,00 atau 249,86% dari anggaran sebesar Rp289.986.300,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp828.153.467,00, realisasi Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Tahun Anggaran 2013 lebih kecil Rp103.580.556,00 atau turun 12,5%. 6) Pendapatan Denda Pajak Realisasi Pendapatan Denda Pajak Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp30.969.925.269,00 atau 212,12% dari target sebesar Rp14.600.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp22.127.363.069,00, penerimaan Pendapatan Denda Pajak Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp8.842.562.200,00 atau naik 39,96%. Pendapatan Denda Pajak Tahun Anggaran 2014 terdiri dari realisasi Pendapatan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar Rp29.546.593.883,00, Pendapatan Denda Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebesar Rp1.391.314.350,00, Pendapatan Denda Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Rp24.513.145,00, Pendapatan Denda Pajak Air Permukaan Rp7.503.891,00. 7) Pendapatan Denda Retribusi Realisasi Pendapatan Denda Retribusi Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp3.926.100,00 atau 157,74% dari anggaran Rp2.489.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp40.283.761,00, Pendapatan Denda Retribusi Tahun Anggaran 2014 lebih kecil Rp36.357.661,00 atau turun 90,25%. Pendapatan Denda Retribusi Tahun Anggaran 2014 terdiri dari realisasi Pendapatan Denda Retribusi Jasa Perijinan Tertentu pada Retribusi Ijin Trayek AKDP (Dishubkominfo) sebesar Rp1.377.000,00 dan pendapatan denda Retribusi Pemakaian Bahu Jalan sebesar Rp2.549.100,00 (Dinas BMTR). 8) Pendapatan dari Pengembalian Realisasi Pendapatan dari Pengembalian Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp21.582.473.167,00 dari anggaran sebesar Rp17.273.608.391,00 atau 124,94%. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 80 Rp15.246.129.995,00 penerimaan Pendapatan dari Pengembalian Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp6.336.343.172,00 atau naik 41,56%. Realisasi pendapatan dari pengembalian terdiri dari : Pengembalian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) dan BPK-RI sebesar Rp21.539.549.022,00 dan Kelebihan Setoran sebesar Rp3.366.445,00 untuk menampung kelebihan setoran yang tidak sesuai dengan peruntukannya, dan pengembalian kelebihan pembayaran gaji pensiunan PNS dari PT. Taspen sebesar Rp39.557.700,00. 9) Pendapatan dari Angsuran/Cicilan Penjualan Realisasi Pendapatan dari Angsuran/Cicilan Penjualan Tahun Anggaran 2014 terealisasi sebesar Rp1.569.622,00 dari target sebesar Rp0,00 yang berasal dari penerimaan tunggakan ABT. Secara ringkas realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 5.9 Realisasi Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Anggaran No Uraian Realisasi Tahun 2014 Tahun 2014 Rp. 1 1 2 Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan 3 4 300.000.000,00 % 5 Realisasi Selisih 2014 (Kurang) Tahun 2013 terhadap 2013 Rp. Rp. Rp. 6=4-3 7 8=4-7 Persenatse Naik / (Turun) 9 = 8/7 407.356.840,00 135,79 107.356.840,00 123.709.750,00 283.647.090,00 229,28 2 Jasa Giro 13.000.000.000,00 31.491.104.222,00 242,24 18.491.104.222,00 15.554.604.245,00 15.936.499.977,00 102,46 3 Pendapatan Bunga 64.000.000.000,00 116.361.643.837,00 181,82 52.361.643.837,00 68.757.534.253,00 47.604.109.584,00 69,23 4 Tuntutan Ganti Rugi 14.143.750,00 89.556.424,00 633,19 75.412.674,00 56.616.000,00 32.940.424,00 58,18 (12,51) 5 Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan 6 Pendapatan Denda Pajak 7 Pendapatan Denda Retribusi 8 Pendapatan Dari Pengembalian 9 289.986.300,00 724.572.911,00 249,86 434.586.611,00 828.153.467,00 (103.580.556,00) 14.600.000.000,00 30.969.925.269,00 212,12 16.369.925.269,00 22.127.363.069,00 8.842.562.200,00 39,96 2.489.000,00 3.926.100,00 157,74 1.437.100,00 40.283.761,00 (36.357.661,00) (90,25) 17.273.608.391,00 21.582.473.167,00 124,94 4.308.864.776,00 15.246.129.995,00 6.336.343.172,00 41,56 - 1.569.622,00 - 1.569.622,00 - 1.569.622,00 - 109.480.227.441,00 201.632.128.392,00 184,17 92.151.900.951,00 122.734.394.540,00 78.897.733.852,00 64,28 Pendapatan Dari Angsuran/Cicilan Penjualan Jumlah 5.1.1.2. Rp. Selisih Lebih/ Pendapatan Transfer Realisasi Pendapatan Transfer Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp2.161.455.657.122,00 atau 99,28% dari target yang direncanakan dalam APBD sebesar Rp2.177.178.872.000. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp2.105.148.757.838,00, penerimaan Pendapatan Transfer Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp56.306.899.284,00 atau naik 2.67%. Adapun rincian Pendapatan Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 81 Transfer adalah sebagai berikut : a. Transfer Pusat – Dana Perimbangan Realisasi Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2014 sebesar 1.159.872.633.122,00 atau 99,33% dari target sebesar Rp1.167.744.952.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp1.126.004.171.838,00 realisasi Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp33.868.461.284,00 atau naik 3,01%. Penjelasan lebih rinci dari Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan ini adalah sebagai berikut : 1. Dana Bagi Hasil Pajak Realisasi Bagi Hasil Pajak Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp415.270.932.833,00 atau 99,06% dari target sebesar Rp419.211.440.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp494.140.096.588,00 Bagi Hasil Pajak Tahun Anggaran 2014 lebih kecil Rp78.869.163.755,00 atau turun 15,96%. Rincian Penerimaan dari Bagi Hasil Pajak adalah sebagai berikut : - Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.07/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 202/PMK.07/2013 tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Pajak Tahun Anggaran 2014, alokasi Dana Bagi Hasil Pajak PBB Provinsi Banten tahun 2014 sebesar Rp18.000.000.000,00. Realisasinya adalah sebesar Rp24.203.527.704,00 atau 134,46% dari target anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp161.245.097.792,00 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Tahun Anggaran 2014 lebih kecil Rp137.041.570.088,00 atau turun 84,99%; - Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 202/PMK.07/2013 tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Pajak Tahun Anggaran 2014 Tanggal 30 Desember 2013 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 182/PMK.07/2013 tentang Alokasi Kurang Bayar dan Lebih Bayar Dana Bagi Hasil Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Anggaran 2008, Tahun Anggaran 2009, Tahun Anggaran 2010, Tahun Anggaran 2011 Tanggal 13 Desember 2013, alokasi Dana Bagi Hasil Pajak PPh Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 82 pasal 25 dan pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Provinsi Banten tahun 2014 sebesar Rp401.211.440.000,00. Realisasinya adalah sebesar Rp391.067.405.129,00 atau 97,47% dari target anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp332.765.807.524,00 Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp58.301.597.605,00 atau naik 17,52%; 2. Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam Realisasi Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp3.573.210.289,00 atau 107,45% dari target sebesar Rp3.325.530.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp4.181.761.250,00 Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam Tahun Anggaran 2014 lebih kecil Rp608.550.961,00 atau turun 14,55%. Rincian realisasi penerimaan dari Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam adalah sebagai berikut : - Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.07/2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 1/PMK.07/2014 tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Kehutanan Tahun Anggaran 2014, alokasi Provisi Sumber Daya Hutan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp195.000.000,00. Realisasinya adalah sebesar Rp488.330.241,00 atau 250,43% dari target anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp272.858.924,00 Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp215.471.317,00 atau naik 78,97%; - Iuran Tetap (Landrent) Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.07/2014 tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum Tahun Anggaran 2014, alokasi Iuran Tetap (Landrent) Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp124.562.270,00. Realisasinya adalah sebesar Rp180.847.576,00 atau 145,19% dari target anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp114.402.953,00 Iuran Tetap (Landrent) Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp66.444.623,00 atau turun 58,08%; - Iuran Eksploitasi (Royalti) Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.07/2014 tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum Tahun Anggaran 2014, alokasi Iuran Eksploitasi (Royalti) Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 sebesar Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 83 Rp2.881.928.050,00. Realisasinya adalah sebesar Rp2.658.954.072,00 atau 92,26% dari target anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp3.670.459.693,00 Iuran Eksploitasi (Royalti) Tahun Anggaran 2014 lebih kecil Rp1.011.505.621,00 atau turun 27,56%. - Pertambangan Panas Bumi Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.07/2014 tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Panas Bumi Tahun Anggaran 2014, alokasi Pertambangan Panas Bumi Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp124.039.680,00 . Realisasinya adalah sebesar Rp245.078.400,00 atau 197,58% dari target anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp124.039.680,00 Pertambangan Panas Bumi Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp121.038.720,00 atau naik 97,58%. 3. Dana Alokasi Umum Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Dana Alokasi Umum Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2014, alokasi DAU Provinsi Banten tahun anggaran 2014 sebesar Rp728.490.012.000,00. Realisasinya adalah sebesar Rp728.490.012.000,00 atau 100,00% dari target anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp617.081.101.000,00 Dana Alokasi Umum Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp111.408.911.000,00 atau naik 18,05%. 4. Dana Alokasi Khusus Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 180/PMK.07/2013 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2014, alokasi DAK Provinsi Banten tahun 2014 sebesar Rp16.717.970.000,00. Realisasinya adalah sebesar Rp12.538.478.000,00 atau 75,00% dari target anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp10.601.213.000,00. Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp1.937.265.000,00 atau naik 18,27%. Mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 180/PMK.07/2013 tentang pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran, penyaluran DAK dibagi tiga tahap : - Tahap I sebesar 30% Tahap II sebesar 45% - Tahap III sebesar 25% Dengan demikian, realisasi pendapatan DAK baru sampai tahap II (75%). Proses pencairan tahap III (25%) baru bisa diajukan setelah laporan realisasi pekerjaan mencapai 90% dari dana DAK yang sudah diterima. Namun karena sampai batas akhir pengajuan Dana Alokasi Khusus tahap III pada Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 84 pertengahan bulan Desember 2014, pekerjaan ada yang tidak bisa dilaksanakan dan tidak mencapai target 90% dari dana DAK yang telah disalurkan sehingga sisa DAK tahap III (25%) tidak bisa diajukan. Realisasi Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2014 terdiri dari: 1). DAK Bidang Kesehatan sebesar Rp2.686.084.774,39; 2). DAK Bidang Kelautan dan Perikanan sebesar Rp8.166.419.473,83; 3). DAK Bidang Kehutanan sebesar Rp1.067.491.254,52; 4). DAK Bidang Keselamatan Rp618.482.497,25. Transportasi Darat sebesar Secara ringkas realisasi Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 5.10 Anggaran dan Realisasi Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan Tahun 2014 Ur aian 2 Dana Bagi Hasil Pajak: 1.1 PBB 1.2 PPh Pasal 25 dan 2p WP Orang Pribadi Dalam Negeri Anggar an Realisasi Rp. Rp. % Rp. 3 4 5 6=4-3 419.211.440.000,00 415.270.932.833,00 99,06 18.000.000.000,00 24.203.527.704,00 401.211.440.000,00 391.067.405.129,00 1.3 Cukai Tembakau Realisasi Selisih Lebih/ (Kur ang) Tahun 2013 Rp. 7 (3.940.507.167,00) 494.140.096.588,00 134,46 6.203.527.704,00 161.245.097.792,00 97,47 (10.144.034.871,00) 332.765.807.524,00 - - - - 129.191.272,00 3.325.530.000,00 3.573.210.289,00 107,45 247.680.289,00 4.181.761.250,00 1.1 PSDH 195.000.000,00 488.330.241,00 250,43 293.330.241,00 272.858.924,00 1.2 Landrent 124.562.270,00 180.847.576,00 145,19 56.285.306,00 114.402.953,00 2.881.928.050,00 2.658.954.072,00 92,26 (222.973.978,00) 3.670.459.693,00 124.039.680,00 245.078.400,00 197,58 121.038.720,00 124.039.680,00 728.490.012.000,00 728.490.012.000,00 100,00 - 617.081.101.000,00 12.538.478.000,00 75,00 (4.179.492.000,00) 99,33 (7.872.318.878,00) Bagi Hasil SDA : 1.3 Royalti 1.4 Pertambangan Panas Bumi Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Jumlah 16.717.970.000,00 1.167.744.952.000,00 1.159.872.633.122,00 10.601.213.000,00 1.126.004.171.838,00 b. Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/2013 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Bantuan Operasional Sekolah tahun Anggaran 2014 Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 85 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.07/2014 tentang Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah berasal dari pemerintah pusat alokasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya – Dana Penyesuaian Provinsi Banten tahun 2014 sebesar Rp1.009.433.920.000,00. Realisasinya adalah sebesar Rp1.001.583.024.000,00 atau 99,22% dari anggaran, yang terdiri dari Dana Penyesuaian Sertifikasi/Tunjangan Profesi/TPPNS Guru terealisasi sebesar Rp604.500.000,00 dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Satuan Pendidikan Dasar sebesar Rp1.000.978.524.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp979.144.586.000,00 penerimaan pada Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp22.438.438.000,00 atau naik 2,29%. 5.1.1.3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Rekening Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah menampung penerimaan yang berasal dari Pendapatan Hibah dan Pendapatan Lainnya. Realisasi penerimaan dari Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Tahun Anggaran 2014 tersebut terdiri dari : a. Pendapatan Hibah Realisasi Pendapatan Hibah dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta Dalam Negeri Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp5.441.490.000,00 atau 1.290,19% dari target sebesar Rp421.758.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp4.670.632.000,00 penerimaan Hibah Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp770.858.000,00 atau naik 16,50%. Pendapatan Hibah dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta Dalam Negeri berasal dari PT.Jasa Raharja. b. Pendapatan Lainnya Pendapatan Lainnya terealisasi sebesar Rp2.410.023.776,00 dari target sebesar Rp970.884.054,00 atau 248,23% yang berasal dari penerimaanpenerimaan lainnya yang tidak bisa dikelompokkan pada rekening-rekening sebelumnya, diantaranya pendapatan pengembalian BOS TA 2013 dari sekolah-sekolah sebesar Rp1.277.728.830,00, Bunga Bank Dana Hibah Rp123.153.601,00, setoran atas nama lembaga/perorangan sebesar Rp1.009.141.435,00 yang tidak bisa ditelusuri lebih lanjut sumbernya. Secara ringkas realisasi Lain-lain Pendapatan Yang Sah dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 5.11 Realisasi Lain-Lain Pendapatan Yang Sah Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 86 Anggaran 5.1.2. No Uraian 1 2 Tahun 2014 Realisasi Tahun 2014 Selisih Lebih/ (Kurang) Rp. Rp. % Rp. 3 4 5 6=4-3 1 Badan/Lembaga/Organisasi Swasta Dalam Negri 421.758.000,00 -PT.Jasa Raharja 2 Pendapatan Lainnya Jumlah 1.392.642.054,00 5.019.732.000,00 Realisasi Tahun 2013 Rp. 7 5.441.490.000,00 1.290,19 4.670.632.000,00 421.758.000,00 5.441.490.000,00 1290,19 5.019.732.000,00 4.670.632.000,00 970.884.054,00 2.410.023.776,00 248,23 1.439.139.722,00 1.858.707.502,00 7.851.513.776,00 563,79 6.458.871.722,00 6.529.339.502,00 BELANJA Realisasi Belanja Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp6.001.971.151.350,00 atau 73,78% dari anggaran yang direncanakan dalam Perubahan APBD sebesar Rp6.001.971.151.350,00 sedangkan APBD murni sebesar Rp5.582.706.520.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp3.960.865.642.094,00 realisasi belanja Tahun Anggaran 2014 bertambah sebesar Rp467.265.403.176,00 atau naik 11,80%. Realisasi Belanja terdiri dari Belanja Operasi, Belanja Modal dan Belanja Tak Terduga. Tabel 5.12 Realisasi Belanja Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 87 Uraian 1 APBD Murni Perubahan APBD Tahun 2014 Tahun 2014 Rp. Rp. Rp. 2 3 4 5.582.706.520.000,00 3.883.090.797.597,00 BELANJA BELANJA OPERASI 6.001.971.151.350,00 4.257.344.071.261,90 Realisasi Selisih Realisasi TA. Tahun 2013 2014 Terhadap TA. (Audited) Rp. 2013 % Rp. Rp. 5 6 7=4-6 8=7/6 Realisasi Tahun 2014 4.428.131.045.270,00 3.736.646.652.313,00 73,78 3.960.865.642.094,00 87,77 3.147.590.464.979,00 467.265.403.176,00 589.056.187.334,00 Prosentasi Naik/(Turun) 11,80 18,71 Belanja Belanja Pegaw ai 717.781.419.700,00 738.020.102.819,00 626.105.421.399,00 84,84 605.003.141.906,00 21.102.279.493,00 3,49 Belanja Belanja Barang 1.472.890.241.897,00 1.611.952.687.442,90 1.342.286.491.217,00 83,27 983.932.219.941,00 358.354.271.276,00 36,42 Belanja Hibah 1.601.419.136.000,00 1.816.371.281.000,00 1.681.652.739.697,00 92,58 1.522.469.453.132,00 91.000.000.000,00 91.000.000.000,00 86.602.000.000,00 Belanja Bantuan Sosial 159.183.286.565,00 10,46 95,17 36.185.650.000,00 50.416.350.000,00 139,33 1.694.615.722.403,00 1.739.627.080.088,10 691.484.392.957,00 39,75 813.275.177.115,00 (121.790.784.158,00) (14,98) Belanja Tanah 419.006.092.800,00 591.183.862.550,00 136.462.264.956,00 23,08 61.035.171.919,00 75.427.093.037,00 123,58 Belanja Peralatan dan Mesin 238.664.534.267,00 290.699.370.052,10 230.925.635.275,00 79,44 171.324.962.104,00 59.600.673.171,00 34,79 Belanja Gedung dan Bangunan 224.116.408.836,00 218.556.150.836,00 135.796.671.736,00 62,13 140.761.075.785,00 (4.964.404.049,00) (3,53) Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 809.066.533.700,00 633.552.956.350,00 182.951.993.945,00 28,88 432.666.762.382,00 (249.714.768.437,00) (57,72) 2.982.396.600,00 4.635.419.100,00 4.434.753.795,00 95,67 7.321.439.925,00 (2.886.686.130,00) (39,43) 779.756.200,00 999.321.200,00 913.073.250,00 91,37 165.765.000,00 747.308.250,00 450,82 BELANJA MODAL Belanja Aset Tetap Lainnya Belanja Aset Lainnya BELANJA TAK TERDUGA 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 - - - - Belanja Tak Terduga 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 - - - - 5.582.706.520.000,00 6.001.971.151.350,00 JUMLAH 5.1.2.1. 4.428.131.045.270,00 73,78 3.960.865.642.094,00 467.265.403.176,00 N/A N/A 11,80 Belanja Operasi Realisasi Belanja Operasi Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp3.736.646.652.313,00 atau 87,77% dari anggaran sebesar Rp4.257.344.071.261,90. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 adalah sebesar Rp3.147.590.464.979,00 realisasi belanja operasi Tahun Anggaran 2014 bertambah sebesar Rp589.056.187.334,00 atau naik 18,71%. Rincian realisasi belanja operasi sebagai berikut : A.1.1. Belanja Pegawai Jumlah Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp626.105.421.399,00 atau 84,84% dari anggaran sebesar Rp738.020.102.819,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp605.003.141.906,00 realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2013 bertambah sebesar Rp21.102.279.493,00 atau naik 3,49% yang terdiri dari: a. Belanja Pegawai Tidak Langsung dengan realisasi sebesar Rp481.328.441.248,00 atau 84,69% dari anggaran sebesar Rp568.367.964.269,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp423.141.043.569,00, realisasi Belanja Pegawai Tidak Langsung Tahun Anggaran 2014 bertambah sebesar Rp58.187.397.679,00 atau naik 13,75%. Belanja pegawai tidak langsung digunakan untuk pembayaran gaji dan tunjangan PNS, Kepala Daerah Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 88 dan Wakil Kepala Daerah serta Anggota DPRD; b. Belanja Pegawai Langsung dengan realisasi sebesar Rp144.776.980.151,00 atau 85,34% dari anggaran sebesar Rp169.652.138.550,00. Hal ini berarti realisasi Belanja Pegawai Langsung Tahun Anggaran 2014 berkurang sebesar Rp37.085.118.186,00 atau turun 20,39% dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp181.862.098.337,00. Realisasi belanja pegawai langsung digunakan untuk belanja pegawai yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. A.1.2. Belanja Barang Belanja barang meliputi belanja barang dan jasa sebagai penunjang pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang sifatnya rutinitas dan tidak menghasilkan aset tetap. Realisasi Belanja Barang Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp1.342.286.491.217,00 atau 83,27% dari anggaran sebesar Rp1.611.952.687.442,90. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp983.932.219.941,00 realisasi Belanja Barang Tahun Anggaran 2013 bertambah sebesar Rp358.354.271.276,00 atau naik 36,42%. A.1.3. Belanja Hibah Realisasi Belanja Hibah Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp1.681.652.739.697,00 atau 92,58% dari anggaran sebesar Rp1.816.371.281.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp1.522.469.453.132,00 realisasi Belanja Hibah Tahun Anggaran 2014 meningkat sebesar Rp159.183.286.565,00 atau naik 10,46%. Termasuk dalam Belanja Hibah tersebut adalah Belanja Bantuan Keuangan. Rincian realisasi belanja hibah dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 5.13 Realisasi Belanja Hibah No Jenis Bantuan 1 2 Belanja Hibah 1 Bantuan Hibah BOS Kepada Satuan Pendidikan Dasar 2 Belanja Hibah Kepada Pemerintah 3 Belanja Hibah Organisasi Kemasyarakatan 4 Belanja Hibah Kepada Masyarakat 5 Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota 6 Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa 7 Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik Anggaran Tahun 2014 Realisasi Tahun 2014 Selisih Lebih/ (Kurang) Realisasi Tahun 2013 Rp. Rp. Rp. % Rp. 3 4 5 6 = 4-3 7 1.816.371.281.000,00 1.681.652.739.697,00 92,58 (134.718.541.303,00) 1.522.469.453.132,00 1.008.829.420.000,00 998.148.215.000,00 98,94 (10.681.205.000,00) 985.703.197.500,00 56.221.700.000,00 46.933.845.060,00 83,48 (9.287.854.940,00) 25.539.469.492,00 194.315.625.000,00 140.176.065.796,00 72,14 (54.139.559.204,00) 65.782.046.209,00 117.092.900.000,00 59.408.515.000,00 50,74 (57.684.385.000,00) 254.694.925.000,00 351.650.636.000,00 348.978.260.000,00 99,24 (2.672.376.000,00) 102.489.000.000,00 86.660.000.000,00 86.590.000.000,00 99,92 (70.000.000,00) 86.660.000.000,00 1.601.000.000,00 1.417.838.841,00 88,56 (183.161.159,00) 1.600.814.931,00 Realisasi Belanja hibah terdiri dari : 1. Belanja Hibah BOS terealisasi sebesar Rp998.148.215.000,00 atau Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 89 98,94% dari anggaran sebesar Rp1.008.829.420.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp985.703.197.500,00 realisasi Belanja Hibah BOS Tahun Anggaran 2014 meningkat sebesar Rp12.445.017.500,00 atau naik 1,26%. Rincian Belanja Hibah BOS kepada Satuan Pendidikan Dasar dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 5.14 Rincian Belanja Hibah BOS Tahun Anggaran 2014 No Ur aian 1 2 Hibah BOS kepada Satuan Anggar an 3 Realisasi % 4 5 1.008.829.420.000,00 998.148.215.000,00 98,94 Pendidikan Dasar 1 Kabupaten Lebak 129.173.660.000,00 127.494.025.000,00 98,70 2 Kabupaten Pandeglang 125.682.650.000,00 122.771.982.500,00 97,68 3 Kabupaten Serang 141.456.340.000,00 140.270.060.000,00 99,16 4 Kabupaten Tangerang 258.896.970.000,00 256.717.850.000,00 99,16 5 Kota Serang 64.721.750.000,00 64.412.952.500,00 99,52 100,00 6 Kota Cilegon 36.709.840.000,00 36.708.152.500,00 7 Kota Tangerang 151.453.650.000,00 149.642.517.500,00 98,80 8 Kota Tangerang Selatan 100.734.560.000,00 100.130.675.000,00 99,40 2. Belanja Hibah kepada Pemerintah terealisasi sebesar Rp46.933.845.060,00 atau 83,48% dari anggaran sebesar Rp56.221.700.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp25.539.469.492,00 realisasi Hibah kepada Pemerintah Tahun Anggaran 2014 meningkat sebesar Rp21.394.375.568,00 atau naik 83,77%. Jumlah penerima hibah Tahun Anggaran 2014 dianggarkan pada 11 (sebelas) instansi pemerintah pusat, namun Sekretariat KPU Provinsi Banten tidak merealisasikan anggaran hibahnya. Rincian Belanja Hibah kepada Pemerintah Pusat dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 5.15 Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 90 Rincian Belanja Hibah kepada Pemerintah Pusat No Jenis Bantuan 1 1 2 Anggar an Tahun 2014 Rp. % Rp. 3 4 5 6 = 4-3 630.000.000,00 2 KPU PROVINSI BANTEN 9.094.700.000,00 3 BADAN NARKOTIKA (BNN) PROVINSI BANTEN 2.902.600.000,00 2.884.222.500,00 4 POLDA BANTEN 16.500.000.000,00 16.424.890.075,00 LANAL BANTEN 6 KOREM 064/MAULANA YUSUF 7 KOREM 052/WIJAYA KRAMA 8 LANUD GORDA BANTEN 9 GROUP I KOPASSUS 10 630.000.000,00 - Realisasi Tahun 2013 (Kur ang) Rp. BPS PROVINSI BANTEN 5 Selisih Lebih/ Realisasi Tahun 2014 100,00 Rp. 7 - 600.000.000,00 0,00 (9.094.700.000,00) 1.700.000.000,00 99,37 (18.377.500,00) 699.776.000,00 99,54 (75.109.925,00) 10.350.000.000,00 1.000.000.000,00 - - 0,00 - 13.000.000.000,00 13.000.000.000,00 100,00 - 5.000.000.000,00 4.700.000.000,00 4.700.000.000,00 100,00 - 1.989.693.492,00 200.000.000,00 - - 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 0,00 - 100,00 - KANWIL HUKUM dan HAM PROVINSI BANTEN - 500.000.000,00 - 0,00 - 2.000.000.000,00 11 UNTIRTA 12 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SMHB - - 0,00 - 1.000.000.000,00 - - 0,00 - 13 RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI) BANTEN 500.000.000,00 400.000.000,00 400.000.000,00 100,00 - 14 PANGKALAN UTAMA TNI AL III 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 100,00 - 15 DEWAN PENGURUS KORPRI PROV. BANTEN 2.500.000.000,00 2.400.332.485,00 96,01 (99.667.515,00) 16 KEPOLISIAN DAERAH METRO JAYA 494.400.000,00 494.400.000,00 100,00 - 56.221.700.000,00 46.933.845.060,00 83,48 (9.188.187.425,00) Jumlah 25.539.469.492,00 3. Belanja Hibah kepada Organisasi Kemasyarakatan, terealisasi sebesar Rp140.176.065.796,00 atau 72,14% dari anggaran sebesar Rp194.315.625.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp65.782.046.209,00 realisasi Hibah kepada Organisasi Kemasyarakatan Tahun Anggaran 2014 meningkat sebesar Rp74.394.019.587,00 atau naik 113,09%. Jumlah penerima hibah Tahun Anggaran 2014 adalah 551 (lima ratus lima puluh satu) organisasi. Dibandingkan dengan jumlah penerima hibah tahun 2013 sebanyak 72 (tujuh puluh dua) organisasi, jumlah penerima hibah kepada organisasi kemasyarakatan tahun 2014 bertambah sebanyak 479 (empat ratus tujuh puluh sembilan) organisasi. 4. Belanja Hibah kepada Masyarakat sebesar Rp59.408.515.000,00 atau 50,74% dari anggaran sebesar Rp117.092.900.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp254.694.925.000,00 realisasi Hibah kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2014 menurun sebesar Rp195.286.410.000,00 atau turun 76,67%. Jumlah penerima hibah kepada masyarakat Tahun Anggaran 2014 adalah 880 (delapan ratus delapan puluh) masyarakat. Dibandingkan dengan jumlah penerima hibah tahun 2013 sebanyak 1.986 (seribu sembilan ratus delapan puluh enam) masyarakat, jumlah penerima hibah kepada masyarakat tahun 2014 bertambah sebanyak 1.106 (seribu seratus enam) masyarakat. 5. Realisasi Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota, sebesar Rp348.978.260.000,00 atau 99,24% dari anggaran sebesar Rp351.650.636.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp102.489.000.000,00 realisasi Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2013 meningkat sebesar Rp246.489.260.000,00 atau naik 240,50%. Jumlah penerima bantuan keuangan Tahun Anggaran 2014 adalah 8 (delapan) pemerintah Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 91 kabupaten/kota. Rincian realisasi belanja bantuan keuangan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 5.16 Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota No Anggaran Tahun 2014 Jenis Bantuan 1 Rp. Rp. % (Kurang) Rp. 3 4 5 6 = 4-3 2 Bantuan Keuangan Kepada Selisih Lebih/ Realisasi Tahun 2014 351.650.636.000,00 348.978.260.000,00 99,24% Realisasi Tahun 2013 Rp. 7 (2.672.376.000,00) 102.489.000.000,00 1 Kabupaten/Kota Kabupaten Lebak 2 3 Kabupaten Pandeglang Kabupaten Serang 4 Kota Serang 53.224.452.000,00 53.224.452.000,00 100,00 5 6 Kota Cilegon Kota Tangerang 30.362.944.000,00 13.154.728.000,00 30.224.500.000,00 12.586.000.000,00 99,54 95,68 7 Kabupaten Tangerang 10.286.080.000,00 8.521.000.000,00 82,84 (1.765.080.000,00) 5.000.000.000,00 8 Kota Tangerang Selatan Jumlah 22.211.124.000,00 351.650.636.000,00 22.011.000.000,00 348.978.260.000,00 99,10 99,24 (200.124.000,00) (2.672.376.000,00) 9.997.000.000,00 102.489.000.000,00 90.433.932.000,00 90.433.932.000,00 100,00 - 13.538.000.000,00 26.926.020.000,00 105.051.356.000,00 26.926.020.000,00 100,00 105.051.356.000,00 100,00 - 15.517.000.000,00 39.948.000.000,00 - 13.489.000.000,00 (138.444.000,00) (568.728.000,00) 5.000.000.000,00 - Dalam realisasi bantuan keuangan kepada Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2014 diatas termasuk didalamnya adalah bantuan keuangan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), dengan rincian sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.17 Bantuan Keuangan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kepada Kabupaten/Kota No Jenis Bantuan Jum lah Bantuan (Rp.) 2 3 1 Bantuan Keuangan Jam kesda 1 Kabupaten Lebak 2 Kabupaten Pandeglang 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 3 Kabupaten Serang 1.000.000.000,00 4 Kabupaten Tangerang 1.000.000.000,00 5 Kota Serang 1.000.000.000,00 6 Kota Cilegon 1.000.000.000,00 7 Kota Tangerang 8 Kota Tangerang Selatan Jum lah 1.000.000.000,00 7.000.000.000,00 6. Realisasi Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa sebesar Rp86.590.000.000,00 atau 99,92% dari anggaran sebesar Rp86.660.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp86.660.000.000,00 realisasi Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa Tahun Anggaran 2014 berkurang sebesar Rp70.000.000,00 atau turun 0,08%. Jumlah penerima bantuan keuangan Tahun Anggaran 2014 dianggarkan untuk 1.238 (seribu dua ratus tiga puluh delapan) pemerintah desa, masing-masing desa mendapat bantuan sebesar Rp70.000.000,00, namun hanya 1.237 (seribu dua ratus tiga puluh tujuh) pemerintah desa yang merealisasikan bantuan keuangan. 1 Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 92 Desa di Kabupaten Tangerang yaitu Desa Pengadegan Kecamatan Pasar Kemis tidak merealisasikan bantuan keuangan dikarenakan sampai batas akhir penyampaian proposal bantuan keuangan, desa Pengadegan tidak menyampaikan kelengkapan proposal bantuan keuangan tersebut. Rincian Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa di 4 (empat) Kabupaten dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 5.18 Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa Anggaran Tahun 2014 No Jenis Bantuan 1 2 1. Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa a. Kabupaten Lebak b. Kabupaten Pandeglang c. Kabupaten Serang d. Kabupaten Tangerang Jumlah Realisasi Tahun 2014 Selisih Lebih/ (Kurang) Jumlah Desa Rp. Jumlah Desa Rp. % Rp. 3 4 5 6 7 8=6-4 340 326 326 246 1.238 23.800.000.000,00 22.820.000.000,00 22.820.000.000,00 17.220.000.000,00 86.660.000.000,00 340 326 326 245 1.237 23.800.000.000,00 100,00 22.820.000.000,00 100,00 22.820.000.000,00 100,00 17.150.000.000,00 99,59 86.590.000.000,00 99,92 (70.000.000,00) (70.000.000,00) 7. Realisasi Bantuan Keuangan kepada kepada Partai Politik sebesar Rp1.417.838.841,00 atau 88,56% dari anggaran sebesar Rp1.601.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp1.600.814.931,00 realisasi Bantuan Keuangan kepada Partai Politik Tahun Anggaran 2014 berkurang sebesar Rp182.976.090,00 atau turun 11,43%. Realisasi bantuan keuangan kepada partai politik dilaksanakan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2006 tentang Bantuan Keuangan kepada Partai Politik. Mekanisme besaran bantuan keuangan kepada partai politik adalah berdasarkan perolehan suara partai politik tingkat Provinsi Banten hasil Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2009. Jumlah penerima bantuan keuangan Tahun Anggaran 2014 adalah 16 (enam belas) partai politik. Rincian Belanja Bantuan Keuangan kepada Partai Politik dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 5.19 Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 93 Bantuan Keuangan kepada Partai Politik No Bantuan Keuangan Kepada Par tai Politik Jumlah Bantuan (Rp.) 2 3 1 1 Partai Demokrat 315.899.974,00 2 Partai Golongan Karya (Golkar) 233.905.840,00 3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) 193.643.830,00 4 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 185.659.959,00 5 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 111.263.243,00 6 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 7 Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 66.079.167,00 8 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 63.503.609,00 65.378.087,00 78.880.869,00 9 Partai Amanat Nasional (PAN) 10 Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) 26.386.859,00 11 Partai Bulan Bintang (PBB) 22.156.855,00 12 Partai Bintang Reformasi (PBR) 19.806.752,00 13 Partai Persatuan Daerah (PPD) 12.919.779,00 14 Partai Damai Sejahtera (PDS) 11.570.115,00 15 Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) 10.783.903,00 16 Partai Persatuan Nahdatul Ummah Indonesia (PPNUI) - Jumlah 1.417.838.841,00 Tidak termasuk dalam belanja hibah tersebut diatas, pada Tahun Anggaran 2014 terdapat realisasi hibah berupa barang yang dianggarkan pada belanja barang sebesar Rp231.562.945.714,00 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.20 Belanja Hibah Barang/Jasa Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga No SKPD REALISASI % 1 Dinas Pendidikan 57.343.266.000,00 37.308.074.550,00 65,06 2 Dinas Kesehatan 400.000.000,00 327.850.000,00 81,96 3 Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman 159.750.212.600,00 142.686.243.200,00 89,32 4 Dinas Sosial 82.000.000,00 81.670.000,00 99,60 5 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 357.840.000,00 354.905.000,00 99,18 6 Dinas Koperasi dan UMKM 2.663.544.500,00 2.195.801.000,00 82,44 7 Dinas Pemuda dan Olah Raga 146.000.000,00 144.859.000,00 99,22 8 Biro Kesejahteraan Rakyat 5.361.260.000,00 4.811.650.000,00 89,75 9 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 221.450.000,00 165.500.000,00 74,73 10 Dinas Pertanian dan Peternakan 4.409.350.000,00 2.972.970.000,00 67,42 11 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 711.898.000,00 604.815.100,00 84,96 12 Dinas Pertambangan dan Energi 30.558.423.150,00 30.127.612.864,00 98,59 13 Dinas Kelautan dan Perikanan 11.330.555.000,00 9.780.995.000,00 86,32 273.335.799.250,00 231.562.945.714,00 84,72 Jumlah A.1.4. ANGGARAN Bantuan Sosial Realisasi Bantuan Sosial adalah sebesar Rp86.602.000.000,00 atau 95,17% dari anggaran sebesar Rp91.000.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp36.185.650.000,00 realisasi Bantuan Sosial Tahun Anggaran 2014 meningkat sebesar Rp50.416.350.000,00 atau naik 139,33% yang dialokasikan untuk Belanja Bantuan Sosial Kepada Individu dan/atau Keluarga, Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 94 serta Belanja Bantuan Sosial Kepada Masyarakat. Pada Tahun Anggaran 2014, penerima Bantuan Sosial kepada Individu dan/atau Keluarga Yang Terencana berjumlah 32.844 (tiga puluh dua ribu delapan ratus empat puluh empat), penerima Bantuan Sosial Kepada Individu dan/atau Keluarga yang Tidak Terencana berjumlah 3.412 ( tiga ribu empat ratus dua belas), penerima Bantuan Sosial kepada Kelompok Masyarakat berjumlah 153 (seratus lima puluh tiga). Realisasi belanja bantuan sosial kepada Kelompok Masyarakat dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 5.21 Realisasi Belanja Bantuan Sosial No Jenis Bantuan 1 2 Belanja Bantuan Sosial 1 Belanja Bantuan Sosial Kepada Individu dan/atau Keluarga 2 Belanja Bantuan Sosial Kepada Masyarakat 3 Belanja Bantuan Sosial Kepada Lembaga Non Pemerintahan Jumlah Anggaran Tahun 2014 Rp. 3 Realisasi Tahun 2014 Rp. 4 % 5 Selisih Lebih/ (Kurang) Rp. 6 =4-3 Realisasi Tahun 2013 Rp. 7 75.000.000.000,00 73.372.000.000,00 97,83 16.000.000.000,00 13.230.000.000,00 82,69 6.320.000.000,00 22.320.000.000,00 - 0,00 320.000.000,00 320.000.000,00 86.602.000.000,00 95,17 91.000.000.000,00 (61.454.350.000,00) 13.545.650.000,00 (54.814.350.000,00) 36.185.650.000,00 Tidak termasuk dalam belanja bantuan sosial tersebut diatas, pada Tahun Anggaran 2014 terdapat realisasi bantuan sosial berupa barang yang dianggarkan pada belanja barang dan jasa sebesar Rp4.091.482.800,00 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.22 Belanja Bantuan Sosial Berupa Barang Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga No SKPD REALISASI % Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman 9.257.010.300,00 185.216.000,00 2,00 2 Dinas Sosial 3.446.604.500,00 3.147.294.600,00 91,32 3 4 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa 737.750.000,00 734.972.200,00 99,62 24.000.000,00 24.000.000,00 100,00 13.465.364.800,00 4.091.482.800,00 30,39 Jumlah 5.1.2.2. ANGGARAN 1 Belanja Modal Belanja modal merupakan alokasi pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Realisasi Belanja Modal adalah sebesar Rp691.308.122.957,00 atau 39,74% dari anggaran sebesar Rp1.739.627.080.088,10. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp813.275.177.115,00, realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2014 berkurang sebesar Rp121.967.054.158,00 atau turun 15,00%. Rincian realisasi Belanja Modal adalah sebagai berikut : 1. Belanja Tanah dianggarkan sebesar Rp591.183.862.550,00, terealisasi sebesar Rp136.462.264.956,00 atau 23,08%. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 95 Anggaran 2013 sebesar Rp61.035.171.919,00, realisasi Belanja Tanah Tahun Anggaran 2014 meningkat sebesar Rp75.427.093.037,00 atau naik 123,58%; 2. Belanja Peralatan dan Mesin dianggarkan sebesar Rp290.699.370.052,10 terealisasi sebesar Rp230.925.635.275,00 atau 79,44%. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp171.324.962.104,00, realisasi Belanja Peralatan dan Mesin Tahun Anggaran 2014 meningkat sebesar Rp59.600.673.171,00 atau naik 34,79%; 3. Belanja Gedung dan Bangunan dianggarkan sebesar Rp218.556.150.836,00 terealisasi sebesar Rp135.796.671.736,00 atau 62,13%. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp140.761.075.785,00 realisasi Belanja Gedung dan Bangunan Tahun Anggaran 2014 berkurang sebesar Rp4.964.404.049,00 atau turun 3,53%; 4. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan dianggarkan sebesar Rp633.552.956.350,00 terealisasi sebesar Rp182.951.993.945,00 atau 28,88%. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp432.666.762.382,00 realisasi Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Tahun Anggaran 2013 berkurang sebesar Rp249.714.768.437,00 atau turun 57,72%; 5. Belanja Aset Tetap Lainnya dianggarkan sebesar Rp4.635.419.100,00 terealisasi sebesar Rp4.434.753.795,00 atau 95,67%. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp7.321.439.925,00 realisasi Belanja Aset Tetap Lainnya Tahun Anggaran 2013 berkurang sebesar Rp2.886.686.130,00 atau turun 39,43%; 6. Belanja Aset Lainnya dianggarkan sebesar Rp999.321.200,00 terealisasi sebesar Rp913.073.250,00 atau 91,37%. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp165.765.000,00 realisasi Belanja Aset Lainnya Tahun Anggaran 2013 meningkat sebesar Rp747.308.250,00 atau naik 450,82%. Realisasi belanja modal dapat dirinci sebagai berikut : Tabel 5.23 Realisasi Belanja Modal Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 96 Anggaran No Uraian 1 1 2 3 Selisih Lebih/ (Kurang) Rp. % Rp. 4 5 6 =4-3 Belanja Tanah 591.183.862.550,00 136.462.264.956,00 23,08 (454.721.597.594,00) a. Belanja Modal Pengadaan Tanah 590.433.512.550,00 136.330.961.506,00 23,09 (454.102.551.044,00) 750.350.000,00 131.303.450,00 17,50 (619.046.550,00) 290.699.370.052,10 230.925.635.275,00 79,44 (59.773.734.777,10) b. Belanja Modal Sertifikasi Tanah 2 Realisasi Tahun 2014 Tahun 2014 Rp. Belanja Peralatan dan Mesin a. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Berat 19.092.393.500,00 16.506.732.600,00 86,46 (2.585.660.900,00) b. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Darat Bermotor 44.462.938.250,00 35.404.261.400,00 79,63 (9.058.676.850,00) c. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Darat Tidak 544.090.000,00 538.800.100,00 99,03 (5.289.900,00) Bermotor d. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan di Atas Air 120.900.000,00 119.460.000,00 98,81 (1.440.000,00) 79.000.000,00 53.130.000,00 67,25 (25.870.000,00) 198.642.500,00 Bermotor e. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Di Atas Air Tidak Bermotor f. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Udara 99,86 (270.000,00) 11.210.674.990,00 8.701.259.000,00 77,62 (2.509.415.990,00) 188.004.500,00 131.450.000,00 69,92 (56.554.500,00) i. Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor 4.976.548.742,00 3.761.140.617,00 75,58 (1.215.408.125,00) j. Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor 9.872.966.815,00 9.263.873.415,00 93,83 (609.093.400,00) k. Belanja Modal Pengadaan Komputer 26.141.726.910,10 24.892.469.626,00 95,22 (1.249.257.284,10) l. Belanja Modal Pengadaan Mebeulair 12.220.953.599,00 10.877.719.195,00 89,01 (1.343.234.404,00) m. Belanja Modal Pengadaan Peralatan Dapur dan Rumah 14.575.530.713,00 9.427.777.466,00 64,68 (5.147.753.247,00) n. Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan 4.916.206.440,00 4.686.266.340,00 95,32 (229.940.100,00) o. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Studio 9.718.585.949,00 8.132.840.917,00 83,68 (1.585.745.032,00) p. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Komunikasi 1.574.522.795,00 1.438.891.540,00 91,39 (135.631.255,00) q. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Ukur 1.832.532.900,00 1.329.127.450,00 72,53 (503.405.450,00) r. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Kedokteran 86.365.473.143,00 59.755.262.379,00 69,19 (26.610.210.764,00) s. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Laboratorium 39.321.377.907,00 32.926.045.730,00 83,74 (6.395.332.177,00) 3.085.500.399,00 2.583.805.000,00 83,74 (501.695.399,00) 200.530.000,00 196.680.000,00 98,08 (3.850.000,00) Belanja Gedung dan Bangunan 218.556.150.836,00 135.796.671.736,00 62,13 (82.759.479.100,00) a. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Bangunan (80.546.372.935,00) g. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Bengkel h. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Pengolahan Pertanian, 198.912.500,00 Perikanan Dan Peternakan Tangga t. Belanja Modal Pengadaan Alat-alat u. Belanja Modal Alat Percontohan/Peraga/Praktek 3 4 214.330.300.436,00 133.783.927.501,00 62,42 b. Belanja Modal Media Informasi Dan Publikasi 1.018.704.500,00 549.522.150,00 53,94 (469.182.350,00) c. Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Jalan 3.207.145.900,00 1.463.222.085,00 45,62 (1.743.923.815,00) Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan 633.552.956.350,00 182.951.993.945,00 28,88 (450.600.962.405,00) a. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan 536.012.309.200,00 128.834.286.905,00 24,04 (407.178.022.295,00) b. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jembatan 24.806.982.800,00 6.854.361.019,00 27,63 (17.952.621.781,00) c. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air 68.141.972.400,00 46.077.257.171,00 67,62 (22.064.715.229,00) 101.800.000,00 100.766.000,00 98,98 (1.034.000,00) e. Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik Dan Telepon 4.489.891.950,00 1.085.322.850,00 24,17 (3.404.569.100,00) Belanja Aset Tetap Lainnya 4.635.419.100,00 4.434.753.795,00 95,67 (200.665.305,00) a. Belanja Modal Pengadaan Buku/Kepustakaan 1.984.548.100,00 1.855.908.945,00 93,52 (128.639.155,00) 193.200.000,00 165.195.000,00 85,50 (28.005.000,00) c. Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Musik 533.068.500,00 527.009.500,00 98,86 (6.059.000,00) d. Belanja Modal Pengadaan Alat Olahraga 386.600.000,00 374.906.000,00 96,98 (11.694.000,00) 1.538.002.500,00 1.511.734.350,00 98,29 (26.268.150,00) 999.321.200,00 913.073.250,00 91,37 (86.247.950,00) 999.321.200,00 913.073.250,00 91,37 (86.247.950,00) 1.739.627.080.088,10 691.484.392.957,00 39,75 (1.048.142.687.131,10) d. Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan, Taman Dan Hutan Kota 5 b. Belanja Modal Pengadaan Barang Bercorak Kesenian, Kebuday aan e. Belanja Aset Tetap Renov asi 6 Belanja Aset Lainnya a. Belanja Modal Pengadaan Softw are Jum lah Berikut disajikan grafik mengenai komposisi realisasi masing-masing pos Belanja Modal Tahun Anggaran 2014. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 97 Belanja Aset Tetap Lainnya 0,642% Belanja Aset Lainnya 0,132% Belanja Tanah 19,73% Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan 26,465% Belanja Gedung dan Bangunan 19,643% No Uraian 1 2 Belanja Peralatan dan Mesin 33,40% Realisasi T ahun 2014 Rp. 3 % 4 Belanja Tanah 136.462.264.956,00 19,73 2 Belanja Peralatan dan M esin 230.925.635.275,00 33,40 3 Belanja Gedung dan Bangunan 135.796.671.736,00 19,64 4 Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan 182.951.993.945,00 26,46 5 Belanja Aset Tetap Lainny a 6 Belanja Aset Lainny a 1 Jumlah 4.434.753.795,00 913.073.250,00 691.484.392.957,00 0,64 0,13 100,00 Grafik dan Tabel 5.4 : Komposisi Realisasi Belanja Modal Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 5.1.2.3. Belanja Tidak Terduga Belanja Tidak Terduga dialokasikan untuk mengantisipasi adanya bencana yang harus segera diatasi dan untuk pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan Pemerintah Provinsi Banten. Pada Tahun Anggaran 2014 belanja tidak terduga tidak terealisasi atau 0,00% dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp5.000.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp0,00 realisasi Belanja Tidak Terduga Tahun Anggaran 2014 tidak berubah. 5.1.3. TRANSFER Berdasarkan Peraturan Gubernur Banten Nomor 51 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Banten Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 Realisasi Transfer/Bagi Hasil Pendapatan ke Kabupaten/Kota se Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp1.764.024.522.670,00 atau 94,30% dari jumlah anggaran belanja sebesar Rp1.870.732.614.091,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp1.334.273.509.903,00 realisasi Transfer Tahun Anggaran 2013 meningkat sebesar Rp270.643.475.145,00 atau naik 20,28%. Realisasi Transfer/Bagi Hasil Pendapatan ke Kabupaten/Kota Tahun 2014 seluruhnya merupakan bagi hasil pajak dengan rincian sebagai berikut : Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 98 a. Realisasi Bagi Hasil Pajak Daerah Tahun 2014 sebesar Rp1.604.916.985.048,00 atau 93,77% dari anggaran sebesar Rp1.711.625.076.469,00. dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.24 Realisasi Bagi Hasil Pajak Daerah Tahun 2014 No Kabupaten/kota Ur aian 1 2 3 1 2 3 KABUPATEN LEBAK KABUPATEN PANDEGLANG KABUPATEN SERANG KABUPATEN TANGERANG Rp. % 4 5 6 PKB 11.596.350.000,00 11.034.036.310,00 BBNKB 19.089.600.000,00 17.598.424.044,00 92,19 55.775.000,00 55.775.000,00 100,00 PBBKB 20.573.700.000,00 20.071.269.574,00 97,56 Pajak Rokok 22.448.211.905,00 21.283.011.375,00 94,81 JUMLAH 73.763.636.905,00 70.042.516.303,00 94,96 PKB 10.665.150.000,00 10.175.380.151,00 95,41 BBNKB 18.662.994.000,00 16.461.490.536,00 88,20 82.450.000,00 82.450.000,00 100,00 PBBKB 22.271.200.000,00 21.803.125.401,00 97,90 Pajak Rokok 21.393.762.250,00 21.228.307.698,00 99,23 JUMLAH 73.075.556.250,00 69.750.753.786,00 95,45 PKB 18.682.200.000,00 18.634.763.246,00 99,75 BBNKB 33.901.500.000,00 33.460.913.225,00 98,70 4.365.000.000,00 4.035.560.898,00 92,45 32.517.310.000,00 32.517.310.000,00 100,00 100,00 AP AP AP PBBKB 26.238.364.103,00 26.238.364.103,00 115.704.374.103,00 114.886.911.472,00 99,29 PKB 102.878.785.000,00 96.639.644.229,00 93,94 BBNKB 150.156.000.000,00 138.143.640.183,00 92,00 1.940.000.000,00 1.940.000.000,00 100,00 100.492.000.000,00 95.789.609.083,00 95,32 55.247.325.917,00 50.216.502.052,00 90,89 410.714.110.917,00 382.729.395.547,00 93,19 PKB 21.111.177.000,00 18.474.362.300,00 87,51 BBNKB 27.751.506.000,00 22.989.841.572,00 82,84 AP PBBKB JUMLAH KOTA CILEGON AP PBBKB KOTA TANGERANG 95,84 6.872.501.167,00 96,73 124.884.142.224,00 91,94 PKB 114.086.650.000,00 106.926.644.938,00 93,72 BBNKB 140.403.135.000,00 129.654.295.728,00 92,34 3.863.025.000,00 3.863.025.000,00 100,00 130.578.490.000,00 123.959.217.032,00 94,93 34.741.906.157,00 31.942.424.827,00 91,94 AP PBBKB 423.673.206.157,00 396.345.607.525,00 93,55 PKB 16.587.000.000,00 15.740.895.675,00 94,90 BBNKB 24.880.500.000,00 23.047.741.551,00 92,63 1.590.800.000,00 1.462.405.175,00 91,93 PBBKB 31.980.900.000,00 30.166.579.223,00 94,33 Pajak Rokok 11.080.452.299,00 11.080.452.299,00 100,00 AP JUMLAH 8 0,00 76.547.437.185,00 7.104.650.637,00 JUMLAH KOTA SERANG 79.870.770.000,00 - 135.838.103.637,00 Pajak Rokok 7 - JUMLAH Pajak Rokok 6 95,15 JUMLAH Pajak Rokok 5 Realisasi Tahun 2014 Rp. Pajak Rokok 4 Anggar an Tahun 2014 86.119.652.299,00 81.498.073.923,00 94,63 PKB 119.019.124.469,00 111.961.244.857,00 94,07 BBNKB 160.889.535.000,00 147.060.141.967,00 91,40 2.167.950.000,00 2.167.950.000,00 100,00 PBBKB 85.214.500.000,00 80.390.116.884,00 94,34 Pajak Rokok 25.445.326.732,00 23.200.130.560,00 91,18 392.736.436.201,00 364.779.584.268,00 92,88 JUMLAH PKB 414.626.436.469,00 389.586.971.706,00 93,96 JUMLAH BBNKB 575.734.770.000,00 528.416.488.806,00 91,78 JUMLAH ABT 14.065.000.000,00 13.607.166.073,00 96,74 JUMLAH AP 503.498.870.000,00 481.244.664.382,00 95,58 JUMLAH Pajak Rokok 203.700.000.000,00 192.061.694.081,00 94,29 1.711.625.076.469,00 1.604.916.985.048,00 93,77 KOTA TANGERANG SELATAN AP JUMLAH TOTAL BAGI HASIL PAJAK b. Realisasi Sisa Bagi Hasil Pajak Desember Tahun 2013 sebesar Rp102.377.180.986,00 atau 100,00% dari anggaran, dengan rincian sebagai berikut : Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 99 Tabel 5.25 Realisasi Sisa Hasil Pajak Daerah Tahun 2013 No Kabupaten/kota Ur aian 1 2 3 1 KABUPATEN LEBAK - 0,00 - 0,00 AP - - 0,00 PBBKB AP PBBKB JUMLAH PKB BBNKB AP PBBKB Pajak Rokok JUMLAH PKB BBNKB KABUPATEN TANGERANG AP PBBKB Pajak Rokok JUMLAH PKB BBNKB 5 KOTA CILEGON AP PBBKB Pajak Rokok JUMLAH PKB BBNKB 6 KOTA TANGERANG AP PBBKB Pajak Rokok JUMLAH PKB BBNKB 7 KOTA SERANG AP PBBKB Pajak Rokok JUMLAH PKB BBNKB 8 KOTA TANGERANG SELATAN 2.795.870.802,00 2.795.870.802,00 - Pajak Rokok 4 6 - BBNKB KABUPATEN SERANG % 5 - JUMLAH 3 Rp. 4 BBNKB PKB KABUPATEN PANDEGLANG Rp. PKB Pajak Rokok 2 Realisasi Tahun 2014 Anggar an Tahun 2014 AP PBBKB Pajak Rokok JUMLAH 2.795.870.802,00 2.795.870.802,00 - 0,00 0,00 100,00 0,00 2.256.697.138,00 2.256.697.138,00 0,00 2.263.803,00 2.263.803,00 0,00 2.490.818.851,00 2.490.818.851,00 - - 0,00 0,00 4.749.779.792,00 4.749.779.792,00 100,00 435.906.824,00 435.906.824,00 100,00 6.216.819.985,00 6.216.819.985,00 100,00 165.045.851,00 165.045.851,00 100,00 1.333.723.945,00 1.333.723.945,00 100,00 8.151.496.605,00 - 0,00 8.151.496.605,00 100,00 100,00 399.339.236,00 399.339.236,00 17.843.145.847,00 17.843.145.847,00 100,00 62.216.538,00 62.216.538,00 100,00 4.178.141.118,00 4.178.141.118,00 100,00 - - 0,00 22.482.842.739,00 100,00 856.743.867,00 856.743.867,00 100,00 2.413.006.153,00 2.413.006.153,00 100,00 22.482.842.739,00 3.301.208.853,00 6.570.958.873,00 3.301.208.853,00 - 0,00 100,00 0,00 6.570.958.873,00 100,00 100,00 543.847.316,00 543.847.316,00 15.909.990.685,00 15.909.990.685,00 100,00 143.082.705,00 143.082.705,00 100,00 8.114.352.537,00 8.114.352.537,00 100,00 24.711.273.243,00 - 24.711.273.243,00 - 0,00 100,00 0,00 3.328.174.765,00 100,00 71.460.307,00 71.460.307,00 100,00 2.447.137.190,00 2.447.137.190,00 100,00 3.328.174.765,00 5.846.772.262,00 5.846.772.262,00 0,00 100,00 1.642.979.315,00 1.642.979.315,00 100,00 18.310.932.985,00 18.310.932.985,00 100,00 82.191.981,00 82.191.981,00 100,00 7.032.082.389,00 7.032.082.389,00 100,00 27.068.186.670,00 27.068.186.670,00 0,00 100,00 JUMLAH PKB 3.878.816.558,00 3.878.816.558,00 100,00 JUMLAH BBNKB 66.278.767.558,00 66.278.767.558,00 100,00 526.261.185,00 526.261.185,00 100,00 31.693.335.685,00 31.693.335.685,00 100,00 JUMLAH AP JUMLAH PBBKB JUMLAH PAJAK ROKOK TOTAL BAGI HASIL PAJAK 102.377.180.986,00 102.377.180.986,00 0,00 100,00 c. Realisasi Pelampauan Target Bagi Hasil Pajak Desember Tahun 2013 sebesar Rp56.730.356.636,00 atau 100,00% dari anggaran, dengan rincian sebagai berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 100 Tabel 5.26 Realisasi Pelampuan Target Bagi Hasil Pajak Desember Tahun 2013 No Kabupaten/kota Ur aian 1 2 3 1 KABUPATEN LEBAK Anggar an Tahun 2014 Rp. % 4 5 6 PKB 530.264.099,00 530.264.099,00 BBNKB 986.041.860,00 986.041.860,00 100,00 9.770.869,00 9.770.869,00 100,00 15.187.928,00 15.187.928,00 100,00 AP PBBKB Pajak Rokok - JUMLAH 1.541.264.756,00 PKB BBNKB 2 KABUPATEN PANDEGLANG 100,00 309.188,00 309.188,00 100,00 68.090.627,00 68.090.627,00 100,00 100,00 PKB 2.726.158.277,00 2.726.158.277,00 100,00 BBNKB 4.348.002.690,00 4.348.002.690,00 100,00 512.534.176,00 512.534.176,00 100,00 1.762.213.336,00 1.762.213.336,00 100,00 AP PBBKB - 100,00 PKB 4.616.302.173,00 4.616.302.173,00 100,00 BBNKB 2.758.409.312,00 2.758.409.312,00 100,00 586.314.665,00 586.314.665,00 100,00 5.613.938.882,00 5.613.938.882,00 100,00 AP PBBKB 13.574.965.032,00 - 0,00 - - 0,00 AP - - PBBKB 3.211.506.816,00 - 0,00 3.211.506.816,00 100,00 PKB 3.685.409.703,00 3.685.409.703,00 100,00 - AP PBBKB 805.627.391,00 100,00 8.089.891.699,00 8.089.891.699,00 100,00 - AP PBBKB 0,00 805.627.391,00 - 0,00 12.580.928.793,00 12.580.928.793,00 1.051.745.781,00 1.051.745.781,00 748.132.773,00 748.132.773,00 100,00 422.531.280,00 422.531.280,00 100,00 2.193.421.609,00 2.193.421.609,00 100,00 Pajak Rokok - - 100,00 0,00 0,00 JUMLAH 4.415.831.443,00 4.415.831.443,00 100,00 PKB 6.120.145.635,00 6.120.145.635,00 100,00 BBNKB - AP PBBKB - 0,00 844.467.828,00 844.467.828,00 100,00 3.079.896.484,00 3.079.896.484,00 100,00 Pajak Rokok - - 0,00 10.044.509.947,00 10.044.509.947,00 JUMLAH PKB 19.383.604.443,00 19.383.604.443,00 100,00 JUMLAH BBNKB 10.131.049.415,00 10.131.049.415,00 100,00 JUMLAH 100,00 JUMLAH AP 3.181.555.397,00 3.181.555.397,00 100,00 JUMLAH PBBKB 24.034.147.381,00 24.034.147.381,00 100,00 JUMLAH PAJAK ROKOK 56.730.356.636,00 TOTAL BAGI HASIL PAJAK 5.1.4. - 0,00 100,00 3.211.506.816,00 BBNKB KOTA TANGERANG SELATAN 3.211.506.816,00 JUMLAH PKB 8 0,00 100,00 - JUMLAH KOTA SERANG 13.574.965.032,00 BBNKB Pajak Rokok 7 - PKB BBNKB KOTA TANGERANG 0,00 9.348.908.479,00 Pajak Rokok 6 - 9.348.908.479,00 JUMLAH KOTA CILEGON 0,00 2.012.441.370,00 Pajak Rokok 5 - 2.012.441.370,00 JUMLAH KABUPATEN TANGERANG 100,00 653.578.775,00 1.290.462.780,00 Pajak Rokok 4 100,00 - JUMLAH KABUPATEN SERANG 0,00 1.541.264.756,00 653.578.775,00 AP PBBKB - 100,00 1.290.462.780,00 Pajak Rokok 3 Realisasi Tahun 2014 Rp. 56.730.356.636,00 0,00 100,00 TOTAL BELANJA DAN TRANSFER Anggaran total belanja dan transfer pada Tahun Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) Anggaran 2014 sebesar 101 Rp7.872.703.765.441,00 dengan realisasi sebesar Rp6.192.155.567.940,00 atau 78,65%. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp5.295.139.151.997,00 realisasi Belanja dan Transfer Tahun Anggaran 2014 bertambah sebesar Rp897.016.415.943,00 atau turun 16,94%. 5.1.5. SURPLUS/ (DEFISIT) Surplus/(Defisit) adalah jumlah Pendapatan setelah dikurangi dengan Belanja dan Transfer. Dalam APBD Tahun Anggaran 2014 Pemerintah Provinsi Banten menganggarkan defisit sebesar (Rp1.031.716.863.441,00) dengan realisasi surplus sebesar Rp876.277.344.714,00, hal ini terjadi karena realisasi pendapatan melampaui target serta realisasi belanja dan transfer dibawah anggaran yang ditetapkan. Tahun Anggaran 2013 terjadi surplus sebesar Rp935.090.661.802,00. Tabel perhitungan Surplus/(Defisit) dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 5.27 Realisasi Perhitungan Suplus/(Defisit) No Uraian 1 2 Selisih Lebih/ Realisasi Tahun 2014 (Kurang) Realisasi Tahun 2013 Rp. Rp. % Rp. Rp. 3 4 5 6 =3-4 7 6.840.986.902.000,00 7.068.432.912.654,00 103,32 2 BELANJA DAN TRANSFER 7.872.703.765.441,00 6.192.155.567.940,00 78,65 3 SURPLUS/(DEFISIT) (1-2) (1.031.716.863.441,00) 876.277.344.714,00 (84,93) 1 PENDAPATAN 5.1.6 Anggaran Tahun 2014 (227.446.010.654,00) 6.230.229.813.799,00 1.680.548.197.501,00 5.295.139.151.997,00 (1.907.994.208.155,00) 935.090.661.802,00 PEMBIAYAAN Realisasi Pembiayaan Netto Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp1.031.716.863.441,00 atau 100,00% dari jumlah anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp134.714.201.639,00, realisasi Pembiayaan Netto Tahun Anggaran 2014 bertambah sebesar Rp897.002.661.802,00 atau naik 665,86%. Rincian realisasi pembiayaan netto adalah sebagai berikut : a. Penerimaan Pembiayaan Penerimaan Pembiayaan terealisasi sebesar Rp1.069.804.863.441,00 atau 100% dari jumlah anggaran. Seluruhnya diperoleh dari Penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan Tahun 2013. Dibandingkan dengan realisasi Penerimaan Pembiayaan Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp450.814.201.639,00 realisasi Penerimaan Pembiayaan Tahun Anggaran 2014 meningkat sebesar Rp618.990.661.802,00 atau naik 137,31%. b. Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan terealisasi sebesar Rp38.088.000.000,00 atau 100,00% dari jumlah anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp316.100.000.000,00 realisasi Pengeluaran Pembiayaan Tahun Anggaran 2014 berkurang sebesar Rp278.012.000.000,00 atau turun 87,95%. Realisasi pengeluaran Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 102 pembiayaan Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp38.088.000.000,00 dialokasikan untuk Penyertaan Modal Pemerintah Daerah, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 5.28 Realisasi Pengeluaran Pembiayaan NO JU M L AH PEN YER TAAN PR OVI N S I B AN TEN TA. 2014 3 27.500.000.000,00 PER U S AH AAN /L EM B AGA 1 1 2 PT. PEN JAM I N K R ED I T D AER AH B AN TEN (JAM K R I D A) 2 PD . B an k Perkred itan R akyat (B PR ) - BPR Kabupaten Serang BPR Kertaraharja Kabupaten T angerang - JU M L AH 5.1.7 D asar H u ku m 4 Peraturan D aerah Prov insi Banten N omor 4 T ahun 2013 tentang Peny ertaan M odal D aerah Ke D alam M odal PT . Penjamin Kredit D aerah Banten 10.588.000.000,00 Peraturan D aerah Prov insi Banten N omor 4 T ahun 2009 tentang Penambahan Peny ertaan 4.990.000.000,00 M odal D aerah ke dalam PD . Bank Perkreditan R aky at Serang dan Bank Perkreditan R aky at Kerta R aharja T angerang. 5.598.000.000,00 38.088.000.000,00 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) adalah Surplus/(Defisit) ditambah Pembiayaan Netto. Dengan demikian Tahun Anggaran 2014 diperoleh SiLPA sebesar Rp1.907.994.208.155,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp1.069.804.863.441,00 SiLPA Tahun Anggaran 2014 meningkat sebesar Rp838.189.344.714,00 atau naik 78,35%. Perhitungan SiLPA Tahun Anggaran 2014 dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 5.29 Perhitungan SiLPA Tahun 2014 No Ur aian Anggar an Tahun 2014 Rp. 1 5.1.8. 2 Realisasi Tahun 2014 Rp. 3 4 % 5 Selisih Lebih/ (Kur ang) Realisasi Tahun 2013 Rp. Rp. 6 =4-3 7 1 PENDAPATAN 6.840.986.902.000,00 7.068.432.912.654,00 103,32 227.446.010.654,00 6.230.229.813.799,00 2 BELANJA DAN TRANSFER 7.872.703.765.441,00 6.192.155.567.940,00 78,65 (1.680.548.197.501,00) 5.295.139.151.997,00 3 SURPLUS/(DEFISIT) (1-2) (1.031.716.863.441,00) 876.277.344.714,00 (84,93) 1.907.994.208.155,00 4 PEMBIAYAAN NETTO 1.031.716.863.441,00 5 SiLPA (3+4) - 1.031.716.863.441,00 100,00 1.907.994.208.155,00 n/a 935.090.661.802,00 - 1.907.994.208.155,00 134.714.201.639,00 1.069.804.863.441,00 ASET Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki oleh Pemerintah sebagai akibat peristiwa masa lalu dan mempunyai manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Jumlah Aset Provinsi Banten pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp12.323.530.519.977,00 yang terdiri dari : 5.1.8.1. Aset Lancar Aset Lancar terdiri dari Kas atau setara kas dan aset lainnya yang diharapkan dapat Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 103 segera direalisasikan atau dipakai tidak lebih dari 1 (satu) tahun. Jumlah Aset Lancar pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp2.110.192.518.856,05 yang terdiri dari : 1. Kas Saldo Kas pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp1.909.221.956.679,00 yang terdiri dari saldo pada rekening Kas Daerah di Bank bjb cabang Serang sebesar Rp1.907.621.796.822,00, saldo yang berada di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp1.587.994.005,00 dan saldo yang berada di Bendahara Penerimaan sebesar Rp12.165.852,00 a. Saldo kas pada rekening Kas Daerah sebesar Rp1.907.621.796.822,00 seluruhnya berada pada rekening Giro di Bank bjb cabang Serang dengan nomor rekening 0070030050306. b. Saldo kas di Bendahara Pengeluaran terdiri dari: - Sisa UYHD sebesar Rp360.117.481,00 yakni pada Bendahara Pengeluaran Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa sebesar Rp354.222.481,00 dan pada Bendahara Pengeluaran Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah sebesar Rp5.895.000,00; - Pajak yang belum disetor sebesar Rp76.883.508,00 yakni pada Bendahara Pengeluaran RSUD Malingping sebesar Rp68.170.506,00, pada Bendahara Pengeluaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebesar Rp6.437.549, dan pada Bendahara Pengeluaran Biro Humas dan Protokol sebesar Rp2.275.453,00; - Jasa Giro yang belum disetor pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah sebesar Rp3.577.016,00; - Saldo kas lainnya sebesar Rp1.147.416.000,00 yakni pada Bendahara Pengeluaran Pembantu PPKD (Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah) di Biro Kesra sebesar Rp1.104.000.000,00 yang merupakan Sisa Dana Bantuan Sosial, serta saldo kas lainnya pada Bendahara Pengeluaran Pembantu Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan sebesar Rp43.416.000,00 berupa temuan BPK-RI yang belum disetor ke Kas Daerah. Rincian saldo Kas di bendahara pengeluaran dapat dilihat pada Tabel I lampiran Neraca. c. Saldo kas di Bendahara Penerimaan merupakan saldo kas hasil penerimaan pendapatan yang belum disetor ke kas daerah, terdiri dari: Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 104 - Saldo kas di bendahara penerimaan RSUD Malingping sebesar Rp3.772.700,00 berasal dari penerimaan retribusi pelayanan kesehatan sebesar Rp2.284.000,00 dan penerimaan penjualan hasil obat-obatan dan hasil farmasi sebesar Rp1.488.700,00. - Saldo kas di bendahara penerimaan RSUD Banten sebesar Rp8.393.152,00 berasal dari penerimaan retribusi pelayanan kesehatan. Rincian saldo Kas di bendahara penerimaan dapat dilihat pada Tabel II lampiran Neraca. Pada tahun 2014, terdapat dana outstanding pada Bank bjb per 31 Desember 2014 sebesar Rp3.680.932.086,00 Saldo tersebut merupakan pembayaran yang sudah diakui sebagai belanja Provinsi Banten namun belum dapat dilakukan pemindah bukuan oleh Bank bjb dikarenakan terdapat rekening yang sudah ditutup/pasif, dan kesalahan nama pemegang rekening/nomor rekening. Dana tersebut kemudian sebagian dapat diteruskan pada bulan Januari 2015 sebesar Rp3.655.932.086,00 terdiri dari : Tabel 5.30 Dana Outstanding Bank bjb Per 31 Desember 2014 Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 105 Yang Sudah Diteruskan Kepada Rekening Penerima NO PENERI MA NOMI NAL Tanggal Dilanjutkan Oleh Bank BJB 1 2 3 4 KETERANGAN RETUR 5 1 CV.YUDA PUTRA UTAMA 88.664.163,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH 2 CV. ANKA 88.680.200,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH 3 DENI ASRACHUDDIN KESUMA 30.233.750,00 14 Januari 2015 ACCOUNT CLOSING 4 PT PANCA GAGAS CIPTA 43.179.055,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH 5 INDRA NOVIANDIS 30.233.750,00 09 Januari 2015 ACCOUNT CLOSING 6 NUR AZIZAHTUL KHOTIMAH 30.305.000,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH 7 PT.PANCA GAGAS CIPTA 43.216.233,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH 8 CV.BOMANTARA INDO PRATAMA 88.699.800,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH 9 CV.NAC 88.766.618,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH 10 CV ADIF PUTRA CONTRACTOR 176.756.363,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH 11 CV LENTERA RAYA 176.275.273,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH 12 CV LENTERA RAYA 88.671.291,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH 13 CV BERKAH MAKMUR 175.212.418,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH 14 CV DELIMA JAYA 88.704.254,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH 15 CV.KEYSYA ANUGRAH 88.743.454,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH 16 CV WARNA PELANGI 88.734.546,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH 17 CV.NUSANTARA 88.703.363,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH 18 CV UNGGUL 88.684.654,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH 19 CV PUTRI SULUNG 88.666.837,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH 20 PT PANCA GAGAS CIPTA 43.237.178,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH 21 CV YOENAR PRATAMA 88.723.854,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH 22 CV MANSYUR PUTRA MANDIRI 88.713.163,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH 23 CV SINAR KADUAGUNG 88.655.254,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH 24 CV. UTAMA JAYA 88.764.837,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH 25 CV ANEKA MAKMUR 88.658.818,00 07 Januari 2015 NAMA BEDA 26 SAMIMAH 15.000.000,00 14 Januari 2015 NAMA BEDA 27 CV BERKAH MAKMUR 175.212.418,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH 28 KAS DESA CIKEDUNG 70.000.000,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH 29 KAS DESA BATUKUDA 70.000.000,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH 30 SOPIAN 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA 31 AJONG 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA 32 ENTIS SUTISNA 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA 33 ACANG BIN SARNAN 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA 34 MUHAMAD SAHAB 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA 35 RUSDI 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA 36 GANDI SUGANDI 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA 37 GEDUNG DA'WAH MUI BAZDA DAN LPTQ 100.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA 38 ENOK ASIAH 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA 39 CV.PANCA WAHANA SAKTI 88.705.146,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH 40 CV. ASTRID 88.710.491,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH 41 MADRASAH TSANAWIYAH AL KHAIRIYAH 42 DKM AN NUR 43 44 100.000.000,00 09 Januari 2015 REKENING PASIF 10.000.000,00 06 Januari 2015 REKENING PASIF TK AISYIYAH I 50.000.000,00 06 Januari 2015 NAMA BEDA CV IN MEDIA 35.711.569,00 08 Januari 2015 REKENING SALAH 45 KELOMPOK LPDM KAROYA 20.000.000,00 06 Januari 2015 REKENING SALAH 46 YAYASAN MASJID MIFTAHUL FALAH 25.000.000,00 06 Januari 2015 REKENING PASIF 47 PONPES HIDAYATUL HIKMAH 20.000.000,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH 48 MAJLIS TA LIM DARUSSALAM 20.000.000,00 06 Januari 2015 REKENING SALAH 49 PONPES RIADUSSOLIHIN 30.000.000,00 06 Januari 2015 REKENING SALAH 50 KADING QQ MASJID AT TAQWA 1 35.000.000,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH 51 CV. TUNGGAL JAYA MOTORINDO 68.370.488,00 07 Januari 2015 REKENING TDK ADA 52 MDA AL BAITS 50.000.000,00 06 Januari 2015 REKENING SALAH 53 PT. KIEC HOTEL & WISATA 16.660.000,00 07 Januari 2015 NAMA BEDA 54 CV. TUNGGAL JAYA MOTORINDO 60.078.248,00 07 Januari 2015 REKENING TDK ADA 55 MATLABUL HIDAYAH 20.000.000,00 06 Januari 2015 REKENING SALAH 56 YAYASAN ANWARUL ABIDIYAH 99.992.500,00 06 Januari 2015 REKENING SALAH 57 MIRZA ST 19.325.850,00 06 Januari 2015 REKENING SALAH 50.000.000,00 09 Januari 2015 BEDA NAMA 30.281.250,00 14 Januari 2015 REKENING SALAH 58 59 MUSHOLA AL IKHLAS ERIE SUDEWO SETIYADI Jumlah 3.655.932.086 Sedangkan sisanya sebesar Rp15.000.000,00 atas nama penerima BAI BASMAH sudah dikembalikan ke kas daerah pada tanggal 30 Januari 2015 dikarenakan perbedaan nama dan sebesar Rp10.000.000,00 atas nama MAJELIS TA’LIM ASSALAFIAYAH belum dikembalikan ke kas daerah dikarenakan rekening tersebut pasif dan masih dalam proses penyelesaian. 2. Piutang Pajak Piutang Pajak merupakan pos untuk menampung saldo tagihan Pajak Daerah. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 106 Piutang Pajak Pemerintah Provinsi Banten adalah sebesar Rp982.839.840,00 dengan rincian sebagai berikut : Tabel 5.31 Piutang Pajak Pemerintah Provinsi Banten No 1 1 Per 31 Desember 2014 Rp. Uraian 2 Per 31 Desember 2013 Rp. 3 Pajak Kendaraan Bermotor 4 114.027.524,00 2 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 3 Air Bawah Tanah 4 Air Permukaan Jumlah 114.027.524,00 85.392.975,00 85.392.975,00 147.744.907,00 147.744.907,00 635.674.434,00 635.674.434,00 982.839.840,00 982.839.840,00 Rincian Piutang Pajak dapat dilihat pada Tabel III Lampiran Neraca. Mulai tahun 2012 terdapat perubahan kebijakan terkait pengakuan Piutang dari PKB dan BBNKB. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) ditetapkan setelah wajib pajak membayar berdasarkan nota perhitungan pajak. Dengan demikian mulai dari tahun 2013 tidak terjadi penambahan piutang pajak yang berasal dari PKB dan BBNKB. 3. Saldo Piutang Retribusi per 31 Desember 2014 sebesar Rp6.996.500,00 yang merupakan piutang retribusi penggunaan kekayaan daerah pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman yang telah diakui sejak TA 2009. Saldo ini mengalami penurunan dibandingkan dengan saldo per 31 Desember 2013 sebesar Rp11.515.608,00 karena terdapat pembayaran sebesar Rp6.283.108,00 dan adanya penambahan akibat reklasifikasi dari Aset Lainnya ke piutang retribusi sebesar Rp1.764.000,00 dikarenakan sudah ada dokumen pendukung yang mendasarinya. Tabel 5.32 Piutang Retribusi Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Rp Rp 2 3 1 Piutang Retribusi 6.996.500,00 11.515.608,00 4. Piutang Lainnya Saldo Piutang Lainnya pada Rp5.250.338.044,07 terdiri dari: tanggal 31 Desember 2014 sebesar a. Saldo Biaya Dibayar Dimuka yang merupakan sisa pembayaran atas biaya yang telah dibayar pada tahun anggaran 2014, namun sampai dengan akhir Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 107 tahun anggaran belum diperoleh prestasinya oleh Pemerintah Daerah sebesar Rp5.250.210.044,07, terdiri atas Sewa Rumah/Gedung/Gudang/ Parkir sebesar Rp1.844.143.705,38 dan Belanja Premi Asuransi sebesar Rp3.406.066.338,69. b. Piutang kepada bank bjb sebesar Rp128.000,00 akibat kesalahan pemindahbukuan oleh bank bjb. Rincian Biaya Dibayar Dimuka dapat dilihat pada Tabel IV, Tabel V, dan Tabel VI Lampiran Neraca. 5. Persediaan Saldo Persediaan pada tanggal 31 Desember 2014 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.33 Saldo Persediaan No 1 1 2 3 4 5 6 7 Uraian 2 PERSEDIAAN ATK Alat Listrik dan Elektronik Material/Bahan a. Bahan Baku Bangunan b. Suku Cadang Sarana c. Bahan/Bibit Tanaman d. Bibit Ternak e. Obat‐Obatan f. Bahan Kimia g. Alat Kebersihan h. Barang Cetakan i. Alat Kesehatan Benda POS a. Perangko b. Materai c. Kertas Segel Bahan Bakar Minyak Bahan Makanan Pokok Lainnya Jumlah Saldo Per 31 Desember Saldo Per 31 Desember 2013 (Audited) 2014 Rp Rp 3 4 1.148.171.658,80 18.098.243.629,00 1.958.006.967,67 193.838.950,00 1.624.963.789,00 100.927.683,00 801.584.000,00 172.300.000,00 32.369.796.496,84 74.526.400,00 106.358.140,00 16.086.902.208,94 1.616.572.300,00 2.998.652.688,00 746.547.150,00 501.246.850,00 ‐ 29.232.036.095,91 112.423.785,00 329.929.367,00 22.666.747.614,00 6.216.456.969,70 1.479.500,00 114.000,00 ‐ 2.877.500,00 1.492.633.130,00 110.701.600.134,00 184.399.050.569,58 231.000,00 600.000,00 2.609.609.009,00 127.164.061.346,70 194.730.387.792,98 Terdapat Koreksi tambah saldo awal persediaan Tahun 2013 sebesar Rp4.847.381.854.40 dari saldo awal persediaan Tahun 2013 (Audited) sebesar Rp184.399.050.569,58 menjadi sebesar Rp189.246.432.423,98 yang merupakan koreksi saldo persediaan pada 3 (tiga) SKPD hasil rekonsiliasi stock opname yang dilakukan oleh Tim Inspektorat Provinsi Banten yang ditarik mundur ke tanggal 31 Desember 2014, dengan perincian sebagai berikut : (1) RSUD Banten, berdasarkan stok opname rekonsiliasi atas persediaan yang ditarik mundur per 31 Desember 2013 pada didapatkan selisih kurang sebesar Rp1.215.870.817,60 sehingga saldo akhir rekonsiliasi persediaan RSUD Banten Tahun 2013 per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp3.642.262.441,34 (Rp4.858.133.258,94-Rp1.215.870.817,60) sesuai hasil rekonsiliasi sebagaimana pada Laporan Hasil Rekonsiliasi (LHR) Inspektorat Provinsi Banten Nomor 700/266.1-Inspektorat/LHR/IX/2014 Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 108 tanggal 1 September 2014 atas Stok Opname Persediaan RSUD Banten per 31 Desember 2013 dan Berita Acara Hasil Rekonsiliasi atas Persediaan per 31 Desember 2013 pada RSUD Banten tanggal 15 Agustus 2014.Koreksi ini menindaklanjuti Hasil Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan Provinsi Banten atas LKPD Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2013 sebagaimana Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK-RI atas Sistem Pengendalian Intern (SPI) Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2013Nomor 17a/LHP/XVIII.SRG/05/2014 tanggal 28 Mei 2014, pada temuan Nomor 6.a. : “Nilai Persediaan Obat dan Alat Kesehatan Pakai Habis pada RSUD BantenTidak Dapat Diyakini sebesar Rp4.858.133.258,94”. (2) Apotik UPT Balai Kesehatan Kerja Masyarakat (BKKM) Dinas Kesehatan Provinsi Banten, berdasarkan stok opname hasil rekonsiliasi atas persediaan yang ditarik mundur per 31 Desember 2013 pada ApotikUPT BKKM Dinkes Provinsi Banten didapatkan selisih lebihsebesar Rp4.062.044,00 sehingga saldo akhir rekonsiliasi persediaan obat pada ApotikUPT BKKM Dinkes Provinsi Banten per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp696.659.274,00 (Rp692.597.230,00 +Rp4.062.044,00) dan hasil rekonsiliasisebagaimana pada Laporan Hasil Rekonsiliasi (LHR) Inspektorat Provinsi Banten Nomor700/162-Inspektorat/LHR/VIII/2014 tanggal 15 Agustus 2014 atas Stok Opname Persediaan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten pada UPT BKKM Kabupaten Tangerang per 31 Desember 2013 dan Berita Acara Hasil Rekonsiliasi atas Persediaan per 31 Desember 2013 pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten pada UPT BKKM Kabupaten Tangerang tanggal 8 Agustus 2014.Koreksi ini menindaklanjuti Hasil Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan Provinsi Banten atas LKPD Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2013 sebagaimana Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK-RI atas Sistem Pengendalian Intern (SPI) Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2013Nomor 17a/LHP/XVIII.SRG/05/2014 tanggal 28 Mei 2014, pada temuan Nomor 6.b. : “Nilai Persediaan Obat pada Apotik Balai Kesehatan Kerja Masyarakat Dinas Kesehatan senilai Rp692.597.230,00Tidak Memadai”. (3) Dinas Pendidikan Provinsi Banten, berdasarkan Berita Acara Rekonsiliasi Barang Persediaan Pakai Habis tanggal 8 Agustus 2014 yang ditarik mundur per 31 Desember 2013 didapatkan selisih lebih sebesar Rp6.059.190.628,00sehingga saldo akhir persediaan hasil rekonsiliasi persediaan pada Dindik Provinsi Banten per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp93.859.520.601,00 (Rp87.800.329.973,00+ Rp6.059.190.628,00).Koreksi ini menindaklanjuti Hasil Pemeriksaan BPKRI Perwakilan Provinsi Banten atas LKPD Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2013 sebagaimana Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK-RI atas Sistem Pengendalian Intern (SPI) Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2013Nomor 17a/LHP/XVIII.SRG/05/2014 tanggal 28 Mei 2014, pada Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 109 temuan Nomor 6.c. :“Nilai Persediaan pada Dinas Pendidikan Provinsi Banten Tidak Dapat Diyakini sebesar Rp87.800.329.973,00”. (4) Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten, berdasarkanHasil Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan Provinsi Banten atas LKPD Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2013 sebagaimana Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK-RI atas Sistem Pengendalian Intern (SPI) Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2013Nomor 17a/LHP/XVIII.SRG/05/2014 tanggal 28 Mei 2014, pada temuan Nomor 6.d. : “Nilai Persediaan pada DBMTR Tidak Dapat Diyakini sebesar Rp1.438.858.112,00”.sampai dengan tanggal 23 Maret 2015 belum selesai ditindaklanjuti oleh DBMTR dan Inspektorat Provinsi Banten. (5) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten, berdasarkanHasil Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan Provinsi Banten atas LKPD Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2013 sebagaimana Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK-RI atas Sistem Pengendalian Intern (SPI) Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2013Nomor 17a/LHP/XVIII.SRG/05/2014 tanggal 28 Mei 2014, terdapat temuan pada Nomor 6.e. :Bantuan Bibit Pohon dari Corporate Social Responsbility (CSR) BUMN pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Tidak Tercatat sebagai Persediaan serta Tidak Diketahui Jumlah dan Nilai Perolehannnya” sampai dengan tanggal 23 Maret 2015 belum selesai ditindaklanjuti oleh Dishutbun dan Inspektorat Provinsi Banten. Saldo persediaan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp194.730.387.792,98 terdiri dari persediaan yang digunakan untuk kegiatan operasional Pemerintah Provinsi Banten hasil perolehan belanja barang dan jasa sebesar Rp180.878.349.398,98, saldo persediaan barang yang akan dihibahkan kepada pihak lain sebesar Rp8.206.300.000,00, saldo persediaan dari APBN (droping) sebesar Rp953.827.154,00, sedangkan sisanya sebesar Rp4.691.911.240,00 merupakan reklasifikasi dari belanja modal SKPD. Rincian Saldo Persediaan masing-masing dapat dilihat pada Tabel VII, Tabel VIII, Tabel IX, Tabel X dan Tabel XI Lampiran Neraca. Sesuai Peraturan Gubernur Banten Nomor 33 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Banten Nomor 41 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Banten, perlengkapan dapur, kalkulator, flashdisk dan modem dicatat sebagai persediaan dan tidak dicatat sebagai aset tetap ekstrakomptable. 5.1.8.2. Investasi Jangka Panjang Investasi Jangka Panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 110 lebih dari 1 (satu) tahun anggaran. Saldo Investasi jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp566.544.946.814,85 merupakan penyertaan modal Pemerintah Daerah, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.34 Investasi Jangka Panjang Uraian 1 Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Rp. Rp. 2 3 Peny ertaan Modal pada : PT. Banten Global Dev elopment 365.748.385.591,78 348.020.310.525,54 PT. Bank Jabar Banten 130.147.464.173,00 130.147.464.173,00 PT. Penjamin Kredit Daerah 27.360.544.349,56 - Bank Perkreditan Raky at 37.630.335.554,82 24.441.658.774,42 Lembaga Perkreditan Kecamatan Jumlah a. 5.658.217.145,70 5.595.873.507,12 566.544.946.814,85 508.205.306.980,08 Saldo Investasi Jangka Panjang pada PT. Banten Global Development per 31 Desember 2014 telah memperhitungkan bagian laba/(rugi) Provinsi Banten pada perusahaan tersebut pada tahun 2014 yaitu laba sebesar Rp17.728.075.066,23. Penilaian terhadap penyertaan modal pada PT. Banten Global Development menggunakan metode ekuitas (equity method), yaitu jumlah penyertaan modal yang telah disetor ditambah atau dikurangi dengan bagian Laba/(Rugi) Pemerintah Provinsi Banten tahun berjalan pada perusahaan dimaksud serta dikurangi dengan deviden tunai. Jumlah penyertaan modal sudah sesuai dengan bukti penyertaan modal dari PT. Banten Global Development. b. Saldo penyertaan modal pada PT. Bank bjb disajikan dengan metode harga perolehan (cost method) mengingat persentase kepemilikan Pemerintah Provinsi Banten dibawah 20%. Jumlah penyertaan modal sudah sesuai dengan bukti penyertaan modal dari PT. Bank bjb. c. Saldo Investasi Jangka Panjang pada PT. Penjamin Kredit Daerah per 31 Desember 2014 telah memperhitungkan bagian laba/(rugi) Provinsi Banten pada perusahaan tersebut pada tahun 2014 yaitu rugi sebesar Rp(139.455.650,44). Penilaian terhadap penyertaan modal pada PT. Penjamin Kredit Daerah menggunakan metode ekuitas (equity method); d. Saldo penyertaan modal pada Bank Perkreditan Rakyat per 31 Desember 2014 sudah memperhitungkan saldo laba/(rugi) pada 3 (tiga) BPR, yaitu BPR Serang, BPR Kerta Raharja, BPR Malingping, mengingat persentase kepemilikan Pemerintah Provinsi Banten diatas 20% sehingga metode yang digunakan adalah metode ekuitas (equity method). Sedangkan penyajian pada BPR lainnya yaitu BPR Saketi, BPR Cipanas dan BPR Warung Gunung menggunakan metode harga perolehan (cost method). Pada tahun 2014 metode perhitungan pengakuan investasi jangka panjang pada BPR Cipanas yang semula Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 111 menggunakan equity method (kepemilikan 20,65%) berubah menjadi cost method (kepemilikan 18,15%) karena adanya penambahan modal oleh investor pada tahun 2014 sebesar Rp200.000.000,00. Selain itu pengakuan investasi jangka panjang pada BPR Kerta Raharja yang semula menggunakan cost method (kepemilikan18,67%), berubah menjadi equity method (kepemilikan 20,49%) dikarenakan Provinsi Banten telah menambah modal pada tahun 2014 sebesar Rp5.598.000.000,00. e. Saldo penyertaan modal pada LPK per 31 Desember 2014 sudah memperhitungkan saldo laba/(rugi) pada 17 (tujuh belas) LPK mengingat prosentase kepemilikan Pemerintah Provinsi Banten diatas 20% sehingga metode yang digunakan adalah metode equitas (equity method), yaitu pada : 1) Kabupaten Tangerang - LPK Curug; - LPK Kronjo; - LPK Serpong; - LPK Mauk; - LPK Legok; - LPK Sepatan; - LPK Pasar Kemis; dan - LPK Tiga Raksa 2) Kabupaten Lebak - LPK Maja; - LPK Panggarangan; - LPK Rangkasbitung; - LPK Banjarsari; - LPK Bayah; - LPK Muncang; - LPK Leuwidamar; - LPK Cimarga; dan - LPK Gunung Kencana. Sedangkan penyajian pada LPK lainnya yaitu LPK Balaraja, LPK Kresek, LPK Cadasari, LPK Pandeglang, LPK Cimanuk, LPK Labuan, LPK Cibaliung, LPK Cigeulis dan LPK Bojong menggunakan metode harga perolehan (cost method). Jumlah penyertaan modal kepada LPK sudah sesuai dengan bukti penyertaan modal yang diterbitkan oleh Lembaga Perkreditan Kecamatan adalah berupa Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 112 Surat Pengakuan Saham yang ditandatangani oleh Pimpinan Lembaga Perkreditan Kecamatan. Rincian Persentase Kepemilikan BUMD dapat diuraikan sebagai berikut : Tabel 5.35 Saldo Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Per 31 Desember 2014 NO PERUS AHAAN/LEMBAGA 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2 PROS ENTAS E PENYERTAAN MODAL 3 PT BGD PT BJB PT. JAMKRIDA PD BPR SERANG PD. BPR KERTA RAHARJA PD.BPR LPK SAKETI PD. BPR LPK MALINGPING PD. BPR LPK CIPANAS PD. BPR‐LPK WARUNGGUNUNG LPK KABUPATEN TANGERANG BALARAJA LEGOK KRESEK TI GARAKSA KRONJO SERPONG CURUG PASAR KEMI S SEPATAN MAUK 11 12 LPK KABUPATEN PANDEGLANG CADASARI PANDEGLANG CIMANUK LABUAN CIBALIUNG CIGEULIS/SOBANG BOJONG LPK KAB LEBAK RKS. BITUNG MAJA CIMARGA LW. DAMAR MUNCANG GN. KENCANA BANJAR SARI PANGGARANGAN BAYAH Metode Penilaian 4 99.86% 5.37% 96.49% 40.43% 20.94% 16.12% 22.90% 18.15% 19.58% Ekuitas Harga Perolehan Ekuitas Ekuitas Ekuitas Harga Perolehan Ekuitas Harga Perolehan Harga Perolehan 18.11% 25.50% 18.47% 26.41% 23.25% 27.08% 24.61% 24.34% 22.93% 26.99% Harga Perol ehan Ekui tas Harga Perol ehan Ekui tas Ekui tas Ekui tas Ekui tas Ekui tas Ekui tas Ekui tas 14.83% 14.81% 14.83% 14.68% 14.41% 14.47% 14.83% Harga Perol ehan Harga Perol ehan Harga Perol ehan Harga Perol ehan Harga Perol ehan Harga Perol ehan Harga Perol ehan 21.38% 21.09% 22.99% 24.47% 22.42% 22.19% 24.46% 23.36% 20.22% Ekui tas Ekui tas Ekui tas Ekui tas Ekui tas Ekui tas Ekui tas Ekui tas Ekui tas Nilai Investasi Jangka Panjang hampir seluruhnya didasarkan pada Laporan Keuangan yang belum diaudit oleh Kantor Akuntan Publik, kecuali untuk PT. Penjamin Kredit Daerah, dan PT. Banten Global Development. Perhitungan saldo Investasi Jangka Panjang dapat dilihat pada tabel XII Lampiran Neraca. 5.1.8.3. Aset Tetap Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Saldo Aset Tetap per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp9.830.444.975.007,53 dengan rincian sebagai berikut : Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 113 Tabel 5.34 Aset Tetap NO JENIS ASET TETAP 1 1 Tanah 2 SALDO PER 31 DESEMBER 2013 SALDO PER 31 DESEMBER 2014 MUTASI LAINNYA PENAMBAHAN TAHUN 2014 TAMBAH KURANG 5 6 3 3,495,111,433,984.00 4 135,789,160,756.00 2 Peralatan dan Mesin 878,631,052,313.15 228,624,727,806.09 3 Gedung dan Bangunan 943,857,010,080.51 55,271,750,031.20 127,276,584,044.00 1,126,405,344,155.71 4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 5 Aset Tetap Lainnya 3,286,585,672,965.00 73,738,774,698.00 13,904,548.00 3,360,338,352,211.00 14,449,307,368.80 2,726,761,195.00 6 Kontstruksi Dalam Pengerjaan 305,065,325,219.00 414,353,450,600.00 8,923,699,801,930.45 910,504,625,086.29 Jumlah 3,774,680,157.22 7=3+4-5+6 3,630,900,594,740.00 1,103,481,099,962.02 17,176,068,563.80 127,290,488,592.00 127,275,260,444.00 592,143,515,375.00 131,049,940,601.22 9,830,444,975,007.53 Apabila dibandingkan dengan Saldo Aset Tetap per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp8.923.699.801.930,46 terdapat penambahan sebesar Rp910.504.625.086,29 mutasi tambah sebesar Rp127.290.488.592 mutasi kurang sebesar Rp131.049.940.601,22 Penjelasan aset tetap dapat diuraikan sebagai berikut : A. Penambahan Aset Tetap Penambahan Aset Tetap sebesar Rp910.504.625.086,29 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Tanah Penambahan tanah sebesar Rp135.789.160.756,00 berasal dari: a. Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman sebesar Rp 6,490.411.325.00 yakni terdiri dari untuk lahan sungai Cilemer Sebesar Rp6.360.061.325,00 Belanja Sertifikat Tanah untuk Sumber Daya Air Tandon Kronjo Sebesar Rp130.350.000,00 b. Dinas Bina Marga dan Tata Ruang sebesar Rp121.344.400.081.00 yakni terdiri dari untuk lahan ruas jalan KH. Hasyim Ashari sebesar Rp31.503.653.870,00 untuk Pengadaan lahan ruas jalan SP. Muncul – Pamulang – Otista (Batas DKI) Sebesar Rp66.793.392.981,00 untuk pengadaan lahan ruas jalan Letnan Jidun – TB. Suwandi (Lingkar Selatan) sebesar Rp9.116.188.710,00 untuk pengadaan lahan ruas jalan Sempu – Cilaku Sebesar Rp13.336.043.910,00 untuk pengadaan lahan ruas jalan KH. Abdul Fatah Hasan – Abdul Hadi Sebesar Rp595.120.610,00 c. Biro Perlengkapan dan Aset Daerah sebesar Rp7,954,349,350.00 yakni terdiri dari pengadaan lahan penyelesaian KP3B (pembayaran ganti kerugian sisa tanah dan tegakan diatasnya seluas 2668 M2) sebesar Rp2.378.234.880,00 dan pembayaran ganti kerugian tanah & tegakan diatasnya seluas 6.253 M2 di kelurahan Banjar agung cipocok Jaya Serang Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 114 BAnten sebesar Rp4.932.801.020,00 serta kapitalisasi tanah Kajati tahun 2013 sebesar Rp643.313.450,00 2. Peralatan dan Mesin Penambahan peralatan dan mesin sebesar Rp 228.624.727.806,69 berasal dari seluruh SKPD. 3. Gedung dan Bangunan Penambahan gedung dan bangunan sebesar Rp 55.271.750.031,20 yang berasal dari: a. Dinas Pendidikan sebesar RP 4.261.290.900,00 b. Dinas Kesehatan sebesar Rp344.338.263,00 yakni terdiri dari kapitalisasi ke nilai gedung farmasi sebesar Rp145241000 dan ke gedung Labkesda sebesar Rp199.097.263,00 c. RSUD Banten sebesar Rp350.801.000,00 yakni kapitalisasi ke gedung TPS B3 sebesar Rp59.995.000,00, pembuatan auning sebesar Rp198.019.000,00 dan pembangunan konstruksi TPS limbah B3 sebesar Rp92.787.000,00 d. Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman sebesar Rp34.993.420.225,00 e. Dinas Bina Marga dan Tata Ruang sebesar Rp992.324.050,00 f. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah sebesar Rp789.140.185,00 yakni terdiri dari pembangunan pintu gerbang selatan sebesar Rp34.458.750,00 dan pembangunan pintu gerbang timur sebesar Rp 50.074.515,00 serta kapitalisasi ke nilai gedung utama sebesar Rp 624.282.600,00 g. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika sebesar Rp1.176.538.869,20 yakni terdiri dari kapitalisasi nilai gedung kantor KP3B sebesar Rp 578.599.600,00 dan Rambu Jalan sebesar Rp163.150.000,00 serta Run Way Traffic Light sebesar Rp434.789.085,00 h. Badan Lingkungan Hidup Daerah sebesar Rp412.703.000,00 yakni terdiri dari pembangunan kantin sebesar Rp177.844.000,00 dan pembangunan kanopi parkiran mobil dan motor sebesar Rp150.091.000,00 serta kapitalisasi nilai gedung KP3B sebesar Rp 84.768.000,00 i. Dinas Sosial sebesar Rp673.148.100,00 yakni tediri dari pengadaan konstruksi auning/kanopi Rp68.048.100,00 dan kapitalisasi ke nilai gedung sebesar Rp605.100.000,00 j. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebesar Rp281.765.000,00 yakni untuk kapitalisasi ke nilai gedung. k. Dinas Koperasi dan UMKM sebesar Rp87.100.000,00 berupa pembangunan kanopi parkiran. l. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebesar Rp61.315.000,00 berupa bangunan musholla di area Kampung Banten. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 115 m. Sekretariat Dewan sebesar Rp615.171.000,00 yakni terdiri dari pembangunan gedung genset sebesar Rp267.150.000,00 dan pembangunan musholla sebesar Rp199.596.000 serta kapitalisasi ke nilai gedung KP3B sebesar Rp148.425.000,00 n. Biro Perlengkapan dan Aset Daerah sebesar Rp6.048.493.200,00 yakni terdiri dari kapitalisasi ke gedung tahun lalu sebesar Rp1.876.411.800,00 dan pembangunan kanopi parkir kendaraan roda empat dan dua, penataan taman, penataan pagar, pembangunan rumah genset, penataan transering bronjong sebesar Rp4.172.081.400,00 o. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah sebesar Rp2.006.607.445,00 yakni terdiri dari pembuatan pos jaga sebesar Rp100.220.000,00 dan kapitalisasi ke nilai gedung sebesar Rp1.906.387.445,00 p. Badan Pendidikan dan Pelatihan sebesar Rp387.271.000,00 yakni terdiri dari Pembangunan Kanopi Depan Kantor dengan nilai Rp 29.455.000,00 dan untuk Pembangunan Kantin yang menghabiskan biaya Rp 200.530.000,00 serta kapitalisasi ke bangunan air mancur sebesar Rp 157.286.000,00 q. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah sebesar Rp379.692.000,00 yakni digunakan untuk bangunan gedung kantor permanen r. Dinas Pertanian dan Peternakan sebesar Rp476.660.200,00 yakni terdiri dari Rp9.680.000,00 untuk pemagaran kantor UPT Rp199.900.000,00 untuk belanja renovasi tempat parkir mobil, Rp70.677.900,00 untuk pembuatan pagar padang penggembalaan Rp39.434.300,00 untuk pembuatan sanitasi kandang dan pembuatan kandang penjepit Rp91.900.000,00 untuk revitalisasi gudang pakan dan mess pegawai pada kegiatan fasilitasi pengembangan kawasan sitandu dan kapitalisasi ke nilai gedung sebesar Rp65.067.700,00 s. Dinas Kehutanan dan Perkebunan sebesar Rp498.340.000,00 yakni terdiri dari Pembangunan Toilet Umum di Tahura Banten sebesar Rp 89.446.000,00, pembangunan pos leket Tahura Banten senilai Rp 74.493.000,00, pembangunan 16 unit shelter Tahura Banten senilai Rp 99.776.000,00, pembangunan kanopi parkir kantor sebesar Rp 96.900.000,00, pembangunan halaman pagar parkir motor senilai Rp 45.375.000,00 dan kapitalisasi ke nilai gedung KP3B sebesar Rp 92.350.000,00. t. Dinas Pertambangan dan energi sebesar Rp43.790.594,00 yakni terdiri dari Rp24.635.250,00 untuk bangunan gudang terbuka darurat, Rp19.155.340,00 untuk gedung garasi/pool semi permanen, Rp4.777.500,00 untuk bangunan tempat kerja lain-lain. u. Dinas Kelautan dan Perikanan sebesar Rp292.240.000,00 yakni terdiri dari Rp48.048.000,00 untuk gedung pos jaga semi permanen, Rp49.900.000,00 Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 116 untuk pembuatan garasi permanen Rp194.292.000,00 untuk mess/wisma/bungalow/tempat peristirahatan permanen. v. Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebesar Rp99.600.000,00 untuk Pengadaan Pagar atau Tanda Batas dan Pondasi (TPT). 4. Jalan, Irigasi dan Jaringan Penambahan jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp73.738.774.698,00 yang berasal dari: a. Dinas Pendidikan sebesar Rp2.212.766.000,00 b. RSU Malingping sebesar Rp89.173.000,00 yakni untuk pemasangan paving block jalan dan garasi rumah dinas c. RSU Banten sebesar Rp180.720.000,00 yakni untuk belanja pengembangan jaringan LAN dan Internet sebesar Rp75.000.000,00 dan Rp105.720.000,00 untuk kabel ITC 20 pair indoor d. Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman sebesar Rp29.295.614.724,00 e. Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Sebesar Rp38.768.952.474,00 f. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah sebesar Rp47.775.000,00 yakni berupa instalasi penangkal petir manual. g. Badan Lingkungan Hidup Daerah sebesar Rp56.425.000,00 yakni pemasangan instalasi LAN h. Dinas Sosial sebesar Rp104.565.900,00 i. Dinas Koperasi dan UMKM sebesar Rp9.866.000,00 yakni berupa instalasi air j. Biro Perlengkapan dan Aset Daerah sebesar Rp1.406.701.000,00 yakni pengaspalan jalan di lingkungan kantor Sekretariat Daerah, pembuatan ram besi gorong -gorong sebelah selatan setda kp3b Provinsi Banten, penataan Instalasi air taman dan luar gedung di lingkungan Setda KP3B dan instalansi genset rumah dinas wakil gubernur k. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah sebesar Rp128.517.000,00 l. Badan Pendidikan dan Pelatihan sebesar Rp682.527.000,00 yakni Turap Jembatan Samping Air Mancur sebesar Rp 103.042.000,00, Konstruksi Saluran Drainase senilai Rp 158.117.000,00, Turap Lapangan senilai Rp 157.786.000,00, Konstruksi Jaringan Air Bersih/Minum (Pemasangan meteran PDAM) senilai Rp 25.150.000,00 dan Inatalasi Jaringan Lokal Area Network (LAN) senilai Rp 238.432.000,00 m. Dinas Pertanian dan Peternakan sebesar Rp60.853.600,00 yakni berupa pembuatan jalan lingkungan kandang kawasan sitandu Provinsi Banten n. Dinas Pertambangan dan Energi sebesar Rp684.318.000,00 yakni terdiri dari Rp349.214.500,00 dan Rp335.103.500,00 untuk sumur pantau Kota Serang 5. Aset Tetap Lainnya Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 117 Penambahan aset tetap lainnya sebesar Rp2.726.761.195,00 yang berasal dari: a. RSUD Banten sebesar Rp100.369.000,00 yakni berupa buku ilmu pengetahuan kesehatan b. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah sebesar Rp26.405.500,00 berupa buku-buku umum,ilmu social, geografi, biografi, sejarah dan lainlain c. Badan Penelitian dan Pengembangan sebesar Rp8.282.000,00 berupa koleksi buku d. Dinas Koperasi dan UMKM sebesar Rp102.034.000,00 berupa aset tetap e. f. g. h. i. j. k. d. 6. renovasi pada Balai Latihan Koperasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebesar Rp265.95.000,00 yakni Rp69.517.100,00 untuk rumah baduy, Rp14.862.900,00 untuk lumbung baduy, Rp181.115.000,00 untuk alat musik nasional/daerah Dinas Pemuda dan Olahraga sebesar Rp166.687.000,00 berupa peralatan olahraga Sekretariat DPRD sebesar Rp41.250.000,00 berupa koleksi buku Biro Hukum sebesar Rp14.320.000 berupa koleksi buku Biro Organisasi sebesar Rp4.488.900,00 berupa koleksi buku Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah sebesar Rp 433.683.050,00 Badan Perpustaakan dan Arsip Daerah sebesar Rp1.271.838.745,00 berupa koleksi buku Dinas Kelautan dan Perikanan sebesar Rp291.908.000,00 yakni terdiri dari untuk aset renovasi. Konstruksi Dalam Pengerjaan Pada tahun 2014 terdapat penambahan Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp414.353.450.600,00 Rincian penambahan dan pengurangan KDP Tahun Anggaran 2014 dapat dilihat pada Tabel XIV Lampiran Neraca. Penambahan aset tetap tahun 2014 sebesar Rp910.504.625.086,29 apabila dibandingkan dengan realisasi belanja modal sebesar Rp691.484.392.957,00 terdapat perbedaan sebesar Rp219.020.232.129,29 Rincian penambahan aset serta perbedaan antara penambahan aset tetap tahun 2014 dengan realisasi belanja modal dapat dilihat pada Tabel XII dan XIII Lampiran Neraca. B. Mutasi Lainnya 1. Mutasi Tambah Mutasi tambah sebesar Rp15.228.148,00 merupakan koreksi saldo awal di Dinas Pendidikan pada Gedung dan Bangunan sebesar Rp1.323.600,00 dan Jalan, Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 118 Irigasi dan Jaringan sebesar Rp13.904.548,00 hal ini dikarenakan adanya denda keterlambatan pada tahun 2013 yang belum ada pengakuan aset tetapnya. 2. Mutasi Kurang Mutasi kurang sebesar Rp3.774.680.157,22 terdiri dari reklasifikasi dari peralatan dan mesin ke aset lain-lain (aset rusak berat) sebesar Rp3.772.685.265,22 serta pengurangan peralatan dan mesin (ekstrakomptabel) pada Biro Humas dan Protokol sebesar Rp1.944.892,00. 5.1.8.4. Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset non lancar yang tidak dapat dikategorikan dalam Aset Tetap. Saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2014 seperti terlihat dalam tabel. Tabel 5.37 Aset Lainnya No 1 1 2 3 4 5 6 Uraian 2 Tuntutan Perbendaharaan Tuntutan Ganti Rugi Aset Tidak Berwujud Piutang Pajak Dalawursa Piutang Retribusi Tidak Lancar Aset lain‐lain Jumlah Per 31 Desember 2014 (Rp) Per 31 Desember 2013 (Rp) 3 4 86.967.586,00 819.659.353,00 15.881.180.061,76 981.515.869,00 ‐ 10.389.812.280,84 28.159.135.150,60 114.797.210,00 878.138.262,00 13.731.477.929,00 981.515.869,00 7.304.000,00 12.901.338.714,92 28.614.571.984,92 Aset Lainnya sebesar Rp28.159.135.150,60 terdiri dari : 1. Saldo Tuntutan Perbendaharaan per 31 Desember 2014 sebesar Rp86.967.586,00 yang merupakan saldo piutang TP berdasarkan SK pembebanan kerugian sementara tanggal 3 Agustus 2009. Saldo ini mengalami penurunan dibandingkan saldo per 31 Desember 2013 sebesar Rp114.797.210,00 karena terdapat pembayaran sebesar Rp27.829.624,00. 2. Saldo Tuntutan Ganti Rugi per 31 Desember 2014 sebesar Rp819.659.353,00 yang merupakan saldo piutang TGR berdasarkan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM). Saldo ini mengalami penurunan dibandingkan saldo per 31 Desember 2013 sebesar Rp878.138.262,00 karena terdapat pebayaran sebesar Rp58.478.909,00 Saldo Piutang TGR belum termasuk kerugian daerah yang masih dalam proses majelis TP-TGR dan belum dibuatkan SKTJM-nya. Yang belum dicatat dalam kerugian tersebut akan dicatat sebagai Piutang TGR apabila sudah ada SKTJM. 3. Aset Tidak Berwujud, terdiri dari aset non keuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki dan digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya. Aset tidak berwujud milik Pemerintah Provinsi Banten terdiri dari Software yang diperoleh melalui Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 119 kegiatan sampai dengan Tahun Anggaran 2014. Selama tahun 2014 terdapat penambahan aset tidak berwujud sebesar Rp2.149.702.132,76 dan saldo tahun 2014 menjadi Rp15.881.180.061,76. Penambahan aset tidak berwujud tersebut berasal dari kapitalisasi Belanja Modal serta Belanja Barang dan Jasa Konsultasi Software pada 22 SKPD namun tidak termasuk belanja updating serta pemeliharaan software. Penambahan aset tidak berwujud terdapat pada SKPD : Tabel 5.38 Penambahan Aset Tidak Berwujud No. SKPD JUMLAH 1 DINAS PENDIDIKAN 92.834.482,76 2 DINAS KESEHATAN 113.004.000,00 3 RSUD BANTEN 4 DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PEMUKIMAN 77.127.050,00 5 DINAS BINA MARGA DAN TATA RUANG 73.435.000,00 6 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 53.670.000,00 7 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 64.631.200,00 8 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH 29.800.000,00 9 229.185.100,00 DINAS SOSIAL 145.870.000,00 10 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 93.850.900,00 11 DINAS KOPERASI DAN UMKM 29.750.000,00 12 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU 13 SEKRETARIS DPRD 14 BIRO EKONOMI DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH 15 BIRO UMUM SEKRETARIAT DAERAH 92.638.000,00 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 49.830.000,00 16 17 98.422.500,00 48.620.000,00 138.095.000,00 384.274.600,00 18 INSPEKTORAT 56.550.000,00 19 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 50.760.000,00 20 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH 21 BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH 113.700.000,00 22 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 48.782.000,00 TOTAL 64.872.300,00 2.149.702.132,76 Penjelasan lebih lanjut dapat dilhat pada Tabel XVIII Lampiran Neraca. 4. Piutang Pajak Daluwarsa sebesar Rp981.515.869,00 merupakan reklasifikasi Piutang Pajak yang sudah daluwarsa tetapi belum dilakukan penghapusan dengan rincian sebagai berikut : Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 120 Tabel 5.39 Piutang Pajak Daluwarsa No. 1 1 2 3 4 Uraian 2 Pajak Kendaraan Bermotor Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Air Bawah Tanah Air Permukaan Jumlah Per 31 Per 31 Desember 2014 Desember 2013 Rp Rp 3 4 188,717,275.00 188,717,275.00 82,234,475.00 82,234,475.00 75,804,285.00 75,804,285.00 634,759,834.00 634,759,834.00 981,515,869.00 981,515,869.00 Tidak terdapat mutasi pada tahun 2014. Rincian Piutang Pajak Daluwarsa dapat dilihat pada Tabel XIX Lampiran Neraca 5. Piutang Retribusi tidak lancar sebesar Rp0,00. Saldo ini mengalami penurunan dibandingkan saldo per 31 Desember 2013 sebesar Rp7.304.000,00 dikarenakan terjadi mutasi kurang akibat reklasifikasi atas piutang retribusi tidak lancar menjadi aset lain-lain karena piutang retribusi tidak lancar tersebut tidak diketahui dasarnya (dokumen dan SKRD tidak ditemukan). 6. Aset Lain-Lain sebesar Rp10.389.812.280,84 terdiri dari : - Sisa piutang atas Tunjangan Komunikasi Intensif Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Banten dan Dana Operasional Pimpinan DPRD sebesar Rp237.655.000,00. Tidak terdapat realisasi penyetoran atas Piutang tersebut pada tahun 2014; - Uang Sitaan Kejaksaan yang disita dari anggota DPRD yang menerima Tunjangan Perumahan masa bakti 1999–2004 per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp169.000.000,00. Saldo tersebut merupakan sitaan an. JT sebesar Rp44.000.000,00, R sebesar Rp10.000.000, I sebesar Rp40.000.000,00, ES sebesar Rp15.000.000,00, dan titipan an. HMS sebesar Rp2.000.000,00, MS sebesar Rp8.000.000,00, dan AF sebesar Rp50.000.000,00. Tidak terdapat realisasi penyetoran atas Piutang tersebut pada tahun 2014; - Aset berupa kajian-kajian sebesar Rp2.843.354.500,00 yaitu pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah sebesar Rp46.900.000,00 dan Dinas Kelautan dan Perikanan sebesar Rp2.796.454.500,00; - Aset tetap yang kondisinya rusak berat sebesar Rp4.849.516.281,40 yang tersebar di seluruh SKPD sebagai berikut : Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 121 Tabel 5.40 Aset Tetap yang Rusak Berat No 1 1 Dinas Pendidikan 2 Dinas Kesehatan SKPD Saldo AsetRusaak Berat sd 2013 Penambahan Pengurangan Saldo AsetRusaak Berat sd 2014 2 3 4 5 6=(3+4-5) 3 RSUD Malingping 4 RSUD Banten 5 Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman 6 Dinas Bina Marga dan Tata Ruang 7 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan 8 Informatika 9 Badan Lingkungan Hidup Daerah Badan Pemberdayaan Perempuan Dan 10 Masyarakat Desa 11 Dinas Sosial - 44.240.000,00 267.520.400,00 44.240.000,00 106.000.000,00 267.520.400,00 - 2.240.000,00 204.978.621,00 689.679.670,00 286.001.630,00 2.240.000,00 - 175.734.400,00 183.090.000,00 307.457.986,00 78.613.000,00 83.672.900,00 83.672.900,00 253.768.990,00 - 513.945.270,00 78.613.000,00 148.230.000,00 286.001.630,00 204.978.621,00 490.547.986,00 12 Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi 13 Dinas Koperasi Dan UMKM Badan Koordinasi Penanaman Modal Dan 14 Pelayanan Terpadu 15 Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata 106.000.000,00 7.900.000,00 10.950.000,00 394.098.990,00 10.950.000,00 15.300.000,00 6.300.000,00 100.816.000,00 100.816.000,00 9.000.000,00 - 739.104.480,00 890.390.900,00 739.104.480,00 890.390.900,00 196.919.750,33 205.473.665,66 196.919.750,33 205.473.665,66 16 Dinas Pemuda Dan Olahraga 17 Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik - 18 DPRD - 19 Kepala Daerah Dan Wakil Daerah - 20 Sekretaris DPRD 21 Biro Pemerintahan 22 Biro Hukum 23 Biro Organisasi 24 Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan 165.707.543,35 118.324.150,00 20.332.200,00 68.729.300,00 132.508.700,00 165.707.543,35 118.324.150,00 14.599.780,00 20.332.200,00 14.599.780,00 68.729.300,00 - 132.508.700,00 - 25 Biro Kesejahteraan Rakyat - 26 Biro Umum - 27 Biro Perlengkapan dan Aset 28 Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan 29 Daerah (SKPD) 30 Inspektorat Provinsi 31 Badan Kepegawaian Daerah 6.342.000,00 582.536.742,00 62.000.000,00 81.170.312,00 6.300.000,00 81.335.597,00 202.532.000,00 33 Satpol PP 81.170.312,00 1.656.838.687,00 1.656.838.687,00 32 Badan Pendidikan Dan Pelatihan 68.342.000,00 582.536.742,00 81.335.597,00 6.300.000,00 202.532.000,00 - 242.440.300,00 242.440.300,00 60.704.360,00 60.704.360,00 146.986.250,00 146.986.250,00 34 Badan Penanggulangan Bencana Daerah - 35 Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah 36 Kantor Penghubung 18.683.000,00 615.647.000,00 18.683.000,00 615.647.000,00 5.000.000,00 426.483.000,00 195.967.500,00 75.530.000,00 580.941.008,00 24.200.366,66 5.000.000,00 24.200.366,66 473.988.510,00 12.170.000,00 75.530.000,00 12.170.000,00 239.884.085,33 580.941.008,00 239.884.085,33 127.315.929,40 160.303.202,00 127.315.929,00 160.303.202,40 7.361.262.620,73 4.058.686.895,00 6.570.433.234,33 4.849.516.281,40 37 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 38 Sekretaris Komisi Penyiaran Indonesia Daerah 39 Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah 40 Dinas Pertanian dan Peternakan 41 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 42 Dinas Pertambangan dan Energi 426.483.000,00 44.002.500,00 625.953.510,00 43 Dinas Kelautan dan Perikanan 44 Dinas Perindustrian dan Perdagangan JUMLAH - Nilai penambahan aset rusak berat tahun 2014 sebesar Rp4.058.686.895,00 serta pengurangan aset rusak berat yang sudah dihapuskan sebesar Rp6.570.433.234,33. - Belanja Penunjang yang akan dikapitalisasi sebesar Rp1.890.634.100,00. - DED Pembangunan Instalasi Farmasi pada Dinas Kesehatan sebesar Rp89.155.000,00; Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 122 - Kendaraan bermotor yang hilang sebesar Rp253.540.726,00 berada pada Biro Perlengkapan dan Aset. - Piutang Retribusi Penggunaan Kekayaan Daerah pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman yang telah diakui sejak TA 2009 namun masih ditelusuri dokumen yang menjadi dasar pengakuan sebagai piutang retribusi sebesar Rp56.956.673,44. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan dengan saldo piutang retribusi tahun 2013 sebesarRp56.736.768,19. Hal ini dikarenakan terdapat mutasi tambah berupa reklasifikasi dari Piutang Retribusi Tidak Lancar sebesar Rp7.304.000,00 serta mutasi kurang karena terdapat pembayaran sebesar Rp5.320.094,75 dan terdapat direklasifikasi ke piutang retribusi sebesar Rp1.764.000,00 dikarenakan dokumen yang mendasarinya telah diketahui . Rincian Aset Lainnya dapat dilihat pada Tabel XV Lampiran Neraca. 5.1.9. KEWAJIBAN Saldo Kewajiban pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp411.239.835.418,00 yang merupakan utang perhitungan pihak ketiga dan utang jangka pendek lainnya. Tabel 5.41 Kewajiban No Uraian 1 Utang Perhitungan Pihak Ketiga 2 Utang Jangka Pendek Lainnya Jumlah Per 31 Desember 2014 Rp. 76.883.508,00 411.162.951.910,00 411.239.835.418,00 Per 31 Desember 2013 Rp. 4.863.050,00 159.107.537.622,00 159.112.400.672,00 Utang perhitungan pihak ketiga merupakan pajak yang dipungut oleh Bendahara RSUD Malingping sebesar Rp68.170.506,00, Bendahara Bappeda sebesar Rp6.437.549,00 dan Bendahara Biro Humas dan Protokol sebesar Rp2.275.453,00 yang belum disetor ke Kas Negara sampai dengan 31 Desember 2014, dan telah disetorkan oleh Bendahara Biro Humas dan Protokol tanggal 2 Januari 2015 sebesar Rp2.275.453,00, oleh Bendahara Bappeda tanggal 5 Januari 2015 sebesar Rp6.437.549,00, dan oleh Bendahara RSUD Malingping tanggal 2 Januari 2015 sebesar Rp4.222.500,00, tanggal 5 Januari 2015 sebesar Rp2.267.452,00, tanggal 6 Januari 2015 sebesar Rp35.038.190,00, tanggal 7 Januari 2015 sebesar Rp16.770.133,00, tanggal 12 Januari 2015 sebesar Rp966.000,00, tanggal 22 Januari 2015 sebesar Rp8.017.521,00, serta tanggal 23 Januari 2015 sebesar Rp888.710,00. Utang Jangka Pendek Lainnya sebesar Rp411.162.951.910,00 terdiri dari: 1. Utang Bagi Hasil Pajak Kepada Kabupaten/Kota Bulan Desember 2014 sebesar Rp181.371.891.952,00. Terdiri dari Alokasi Bagi Hasil Pajak Daerah Bulan Desember Tahun 2014 sebesar Rp101.991.750.117,00 dan pelampauan target bagi hasil pajak daerah tahun 2014 sebesar Rp79.380.141.835,00 yang akan dibayarkan Tahun Anggaran 2015. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 123 Alokasi Bagi Hasil Pajak Daerah Bulan Desember Tahun 2014 merupakan hak Kabupaten/Kota dari Bagi Hasil Pajak yang belum dibayarkan oleh Provinsi untuk periode penerimaan bulan Desember 2014. Jumlah tersebut belum dibayar mengacu kepada Pasal 9 Peraturan Gubernur Banten nomor 51 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Banten Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014. Rincian Alokasi Bagi Hasil Pajak Bulan Desember 2014 dan pelampauan target berdasarkan Keputusan Gubernur Banten Nomor 973/kep.125-huk/2015 tanggal 13 Maret 2015 tentang Alokasi Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah Untuk Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut : Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 124 Tabel 5.42 Rincian Sisa Bagi Hasil Pajak Bulan Desember 2014 No Kabupaten/Kota Uraian 1 2 3 Alokasi BHP Bulan Desember 2014 Rp. PKB BBNKB 1 KABUPATEN LEBAK AP Rokok PBBKB JUMLAH PKB BBNKB 2 KABUPATEN PANDEGLANG AP Rokok PBBKB 5 1.491.175.956,00 - 16.320.276,00 1.165.200.530,00 2.918.984.470,00 4.084.185.000,00 502.430.426,00 1.498.169.996,00 2.000.600.422,00 3.721.120.602,00 5.100.296.921,00 8.821.417.523,00 489.769.849,00 590.922.817,00 1.272.624.771,00 - 165.454.552,00 BBNKB 440.586.775,00 2.591.840.126,00 3.032.426.901,00 AP 329.439.102,00 316.284.049,00 645.723.151,00 5.825.379.028,00 5.825.379.028,00 Rokok AP Rokok 4.476.876.707,00 15.925.803.614,00 6.239.140.771,00 3.930.956.595,00 10.170.097.366,00 12.012.359.817,00 2.179.870.524,00 14.192.230.341,00 5.030.823.865,00 309.228.498,00 309.228.498,00 4.609.443.283,00 9.640.267.148,00 4.702.390.917,00 5.004.623.192,00 9.707.014.109,00 27.984.715.370,00 16.034.122.092,00 44.018.837.462,00 2.017.524.127,00 - 2.017.524.127,00 2.287.767.213,00 - 2.287.767.213,00 AP Rokok PKB AP Rokok PBBKB JUMLAH PKB BBNKB AP Rokok PBBKB JUMLAH PKB BBNKB KOTA TANGERANG S ELATAN 4.476.876.707,00 15.108.340.983,00 BBNKB BBNKB 8 817.462.631,00 PKB JUMLAH KOTA S ERANG 2.148.377.698,00 8.589.922.173,00 PBBKB 7 14.227.038,00 4.074.000.000,00 1.945.397.827,00 JUMLAH KOTA TANGERANG 14.227.038,00 3.908.545.448,00 1.897.961.073,00 PBBKB 6 1.080.692.666,00 1.272.624.771,00 47.436.754,00 PKB KOTA CI LEGON 1.533.069.771,00 1.680.303.099,00 BBNKB 5 41.893.815,00 6.193.998.402,00 JUMLAH KABUPATEN TANGERANG 1.187.242.054,00 16.320.276,00 PBBKB 4 6=4+5 624.928.364,00 468.074.599,00 PKB KABUPATEN S ERANG 4 562.313.690,00 Hak Kabupaten/Kota yang Belum Dibayarkan Rp. 2.395.923.771,00 JUMLAH 3 Pelampauan Target Bagi Hasil Pajak Daerah Tahun 2014 Rp. AP Rokok PBBKB - - - 232.149.470,00 1.086.468.530,00 1.318.618.000,00 3.323.332.815,00 2.772.203.983,00 6.095.536.798,00 7.860.773.625,00 3.858.672.513,00 11.719.446.138,00 7.160.005.062,00 3.923.256.735,00 11.083.261.797,00 10.748.839.272,00 2.261.084.259,00 13.009.923.531,00 2.799.481.330,00 406.612.031,00 406.612.031,00 3.330.530.670,00 6.130.012.000,00 6.619.272.968,00 5.899.318.566,00 12.518.591.534,00 27.327.598.632,00 15.820.802.261,00 43.148.400.893,00 846.104.325,00 1.290.533.056,00 2.136.637.381,00 1.832.758.449,00 783.770.088,00 2.616.528.537,00 49.040.948,00 - - 3.223.425.660,00 49.040.948,00 3.223.425.660,00 1.814.320.777,00 1.085.276.529,00 2.899.597.306,00 4.542.224.499,00 6.383.005.333,00 10.925.229.832,00 7.057.879.612,00 4.738.195.357,00 13.214.472.087,00 - 2.245.196.172,00 11.796.074.969,00 13.214.472.087,00 444.247.654,00 444.247.654,00 2.207.006.828,00 4.452.203.000,00 4.824.383.116,00 3.491.453.491,00 8.315.836.607,00 27.341.930.987,00 10.880.903.330,00 38.222.834.317,00 JUMLAH PKB 24.420.174.190,00 16.996.753.997,00 41.416.928.187,00 JUMLAH BBNKB 43.300.584.340,00 7.858.458.812,00 51.159.043.152,00 JUMLAH JUMLAH AP JUMLAH Rokok JUMLAH PBBKB TOTAL BAGI HAS I L PAJAK 378.480.050,00 1.506.919.546,00 1.885.399.596,00 11.638.305.919,00 27.109.783.917,00 38.748.089.836,00 22.254.205.618,00 25.908.225.563,00 48.162.431.181,00 101.991.750.117,00 79.380.141.835,00 181.371.891.952,00 Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 125 2. Pekerjaan yang progres penyelesaian fisiknya belum dibayarkan pada tahun anggaran 2014 sebesar Rp229.791.059.958,00, terdiri dari: - Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman sebesar Rp14.317.899.086,00; - Dinas Bina Marga dan Tata Ruang sebesar Rp212.072.732.552,00; - Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sebesar Rp1.456.492.000,00; - RSUD Banten sebesar Rp458.865.000,00; - Dinas Kesehatan sebesar Rp1.485.071.320,00. 5.1.10. EKUITAS DANA Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban Pemerintah Provinsi Banten. Saldo Ekuitas Dana per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp11.912.290.684.559,00 dengan rincian sebagai berikut : Tabel 5.43 Ekuitas Dana No Uraian 1 Ekuitas Dana Lancar 2 Ekuitas Dana Investasi Saldo Ekuitas Dana 5.1.10.1 Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Rp Rp 1.698.952.683.438,05 1.101.564.840.409,97 10.213.338.001.121,00 9.460.519.680.895,46 11.912.290.684.559,00 10.562.084.521.305,40 Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2014 sebesar Rp1.698.952.683.438,05 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.44 Ekuitas Dana Lancar No. Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Uraian Rp. 1 1 2 Pembiay aan 2 Sisa Lebih Anggaran (SILPA) Pendap atan y ang ditangguhkan 3 Cadangan Piutang 4 Cadangan Persediaan 5 Dana y ang harus di sediakan p embay aran utang jangka p endek S aldo Ekuitas Dana Lancar untuk 3 1.907.994.208.155,00 Rp. 3 1.069.804.863.441,00 1.150.993.016,00 16.115.408,00 6.240.046.384,07 6.452.348.613,39 194.730.387.792,98 184.399.050.569,58 (411.162.951.910,00) (159.107.537.622,00) 1.698.952.683.438,05 1.101.564.840.409,97 Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 126 5.1.10.2 Ekuitas Dana Investasi Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan Pemerintah Provinsi Banten yang tertanam dalam investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya dikurangi dengan kewajiban jangka panjang. Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember 2014 sebesar Rp10.213.338.001.121,00 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.45 Ekuitas Dana Investasi Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Rp. Rp. No. Uraian 1 1 2 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 3 566.544.946.814,85 3 508.205.306.980,08 2 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 9.618.633.919.155,52 8.923.699.801.930,46 3 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya S aldo Ekuitas Dana Investasi 28.159.135.150,60 28.614.571.984,92 10.213.338.001.121,00 9.460.519.680.895,46 5.1.11. KOMPONEN-KOMPONEN LAPORAN ARUS KAS Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi di Kas Daerah selama Tahun Anggaran 2014. Penerimaan dan pengeluaran kas diklasifikasikan berdasarkan Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan, Aktivitas Pembiayaan dan Aktivitas Non Anggaran. Saldo awal Kas Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp1.069.618.555.761,00 selama Tahun 2014 terdapat kenaikan bersih kas sebesar Rp838.003.241.061,00 yang berasal dari: 1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi sebesar Rp1.567.389.326.338,00 yang bersumber dari selisih antara Arus Kas Masuk dengan dan Arus Kas Keluar, sebagai berikut : Tabel 5.46 Arus Kas dari Aktivitas Operasi No URAIAN 1 2 Tahun 2014 Tahun 2013 Rp Rp 3 4 1 Arus Kas Masuk 7.068.420.618.802,00 6.230.229.813.799,00 2 Arus Kas Keluar 5.501.031.292.464,00 4.482.050.138.202,00 Arus Kas Bersih ( 1 - 2 ) 1.567.389.326.338,00 1.748.179.675.597,00 Arus Kas Masuk sebesar Rp7.068.420.618.802,00 bersumber dari Pendapatan Asli Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 127 Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah, sedangkan Arus Kas Keluar sebesar Rp5.501.031.292.464,00 merupakan realisasi Belanja selain Belanja Modal, serta Uang Persediaan (UP) dan Tambahan UP pada Bendahara yang belum dikembalikan ke Kas Daerah. 2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan Arus Kas bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non (Rp691.484.392.957,00), dengan perhitungan sebagai berikut : Keuangan adalah Tabel 5.47 Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan No URAIAN 1 2 Tahun 2014 Tahun 2013 Rp Rp 3 4 1 Arus Kas Masuk - - 2 Arus Kas Keluar 691.484.392.957,00 813.275.177.115,00 Arus Kas Bersih ( 1 - 2 ) (691.484.392.957,00) (813.275.177.115,00) Arus Kas keluar sebesar Rp691.484.392.957,00 terdiri dari Belanja Modal pengadaan Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi dan Jaringan, Aset Tetap lainnya serta belanja aset lainnya. 3. Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan Arus Kas bersih dari Aktivitas Pembiayaan sebesar (Rp37.901.692.320,00) dengan perhitungan sebagai berikut : Tabel 5.48 Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan No URAIAN 1 2 Tahun 2014 Tahun 2013 Rp Rp 3 4 1 Arus Kas Masuk 186.307.680,00 369.441.048,00 2 Arus Kas Keluar 38.088.000.000,00 316.100.000.000,00 (37.901.692.320,00) (315.730.558.952,00) Arus Kas Bersih ( 1 - 2 ) Arus Kas masuk sebesar Rp 186.307.680,00 seluruhnya berasal dari Penyetoran Sisa UYHD, sedangkan Arus Kas Keluar sebesar Rp38.088.000.000,00 merupakan penyertaan modal kepada PT Banten Global Development dan PD BPR/LPK. 4. Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran Arus kas dari aktivitas non anggaran sebesar Rp00,- dengan perhitungan sebagai berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 128 Tabel 5.49 Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran No URAIAN 1 2 Tahun 2014 Tahun 2013 Rp Rp 3 4 1 Arus Kas Masuk 515.583.887.928,00 173.124.953.566,18 2 Arus Kas Keluar 515.583.887.928,00 173.125.097.926,18 Arus Kas Bersih ( 1 - 2 ) - (144.360,00) Arus Kas Masuk dan Arus Kas Keluar sebesar Rp515.583.887.928,00 merupakan penerimaan perhitungan pihak ketiga sebesar Rp163.414.394.736,00 dan koreksi Bank bjb sebesar Rp352.169.493.192,00. Rincian Perhitungan Pihak Ketiga sebagai berikut : Tabel 5.50 Rincian Perhitungan Pihak Ketiga Realisasi Tahun 2014 No. Uraian 1 1 2 Iuran Wajib Pegawai 2 Taperum 3 Askes 4 Pajak Penghasilan Ps 21 19.165.491.672,00 5 Pajak Penghasilan Ps 22 6.599.894.947,00 6 Pajak Penghasilan Ps 23 7 Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) 8 Taspen 9 PFK lainnya Rp 3 16.058.768.311,00 322.287.000,00 2.973.960.665,00 5.928.780.501,00 100.607.063.691,00 281.172,00 2.590.042,00 10 Potongan Lain-lain 289.778.835,00 11 Pajak Penghasilan Ps. 4 (2) 11.465.497.900,00 JUMLAH 163.414.394.736,00 Dengan demikian pada akhir Tahun Anggaran 2014 terdapat saldo akhir kas di BUD (Kas Daerah) sebesar Rp1.907.621.796.822,00 yang diperoleh dari perhitungan sebagai berikut: 1. Saldo awal kas di BUD Rp 1.069.618.555.761 ,00 2. Kenaikan Bersih Kas Rp 3. Saldo akhir kas di BUD (1+2) Rp 1.907.621.796.822,00 838.003.241.061,00 Disamping itu terdapat saldo kas di bendahara pengeluaran sebesar Rp1.587.994.005,00 dan saldo kas di bendahara penerimaan sebesar Rp12.165.852,00 sehingga saldo kas Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 129 keseluruhan sebesar Rp1.909.221.956.679,00. Jumlah saldo kas per 31 Desember 2014 sebesar Rp1.909.221.956.679,00 tidak sama dengan Sisa Lebih Pembiayaan TA 2014 sebesar Rp1.907.994.208.155,00 atau berbeda sebesar Rp1.227.748.524,00. Hal ini disebabkan pada saldo kas terdapat pajak yang belum disetor ke kas negara oleh Bendahara Pengeluaran sebesar Rp76.883.508,00 yang bukan merupakan bagian dari SILPA serta saldo kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp1.150.993.016,00 dan terdapat piutang kepada bank bjb sebesar Rp128.000,00 akibat kesalahan pemindahbukuan oleh bank bjb. Perhitungan rekonsiliasi antara saldo kas pada Neraca atau Laporan Arus Kas dengan SILPA dapat diuraikan sebagai berikut: a b Saldo Kas pada Neraca Hutang Pajak Rp 1.909.221.956.679,00 Rp 76.883.508,00 c Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 1.150.993.016,00 d Piutang pada Bank BJB (Hak Pemerintah Prov insi Banten Rp 128.000,00 d pada Bank BJB akibat kesalahan pemindahbukuan oleh SILPA (a-b-c+d) Rp 1.907.994.208.155,00 Saldo Kas di Bendahara pengeluaran sebesar Rp360.117.481,00 yang merupakan sisa UYHD tahun 2014 telah disetor ke Kas Daerah pada tanggal 6 Januari 2015 sebesar Rp60.000,00, tanggal 7 Januari 2015 sebesar Rp5.835.000,00 dan tanggal 9 Januari 2015 sebesar Rp354.222.481,00. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 130 BAB VI INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten tahun 2014 merupakan konsolidasi dari laporan keuangan SKPD dengan nomenklatur struktur organisasi SKPD berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten, dibentuk : 1. Sekretariat Daerah; 2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 3. Dinas Daerah; 4. Lembaga Teknis Daerah; 5. Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Provinsi Banten Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah, kami senantiasa melakukan upaya-upaya perbaikan sistem, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan beberapa hal yang menjadi rekomendasi pemeriksa. Dalam hal peningkatan pengelolaan aset tetap, telah dilakukan beberapa upaya, antara lain: 1. Pemerintah Provinsi Banten meningkatkan sistem penjaminan mutu (quality assurance) yang memadai dalam hal penyajian aset tetap di neraca; 2. Melakukan Penghapusan Barang Milik Daerah terutama terhadap barang yang tercatat dalam Aset Lainnya; 3. Melakukan Sensus Barang Daerah untuk jenis mesin dan peralatan. Pada tahun 2014, Pemerintah Provinsi Banten telah menggunakan software Pengelolaan Keuangan Daerah melalui aplikasi SIMDA Keuangan yang sama pada tahun sebelumnya. Dalam rangka implementasi Akuntansi berbasis Akrual pada tahun 2015, sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan Permendagri 64/2014 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi Banten pada tahun 2014 telah menyusun 2 (dua) buah Peraturan Gubernur terkait hal tersebut, yaitu: 1. Peraturan Gubernur Banten nomor 18 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Banten; 2. Peraturan Gubernur Banten nomor 19 Tahun 2014 tentang Sistem dan Prosedur Akuntansi Pemerintah Provinsi Banten. TINDAK LANJUT HASIL REVIU SEBELUMNYA Terhadap saldo temuan BPK Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebanyak 195 rekomendasi dengan nilai total sebesar Rp71.896.352.225,20 per 23 Maret 2015 baru ditindaklanjuti sebanyak 63 rekomendasi atau 32,31% dengan nilai sebesar Rp3.545.286.413,70 atau sebesar 4,93% dan sisanya sebesar Rp68.351.065.811,50 atau sebesar 95,06% belum selesai ditindaklanjuti, dengan rincian sebagai berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 131 a. Saldo temuan BPK Tahun 2013 sebanyak 180 rekomendasi dengan nilai total sebesar Rp68.232.103.534,01 per 23 Maret 2015 baru ditindaklanjuti sebanyak 51 rekomendasi atau 28,33% dengan nilai sebesar Rp2.757.177.634,70 atau sebesar 4,04% dan sisanya sebesar Rp65.474.925.899,31 atau sebesar 95,95% belum selesai ditindaklanjuti; b. Terhadap saldo temuan BPK Tahun 2014 sebanyak 15 rekomendasi dengan nilai total sebesar Rp3.664.248.691,25 per 23 Maret 2015 baru ditindaklanjuti sebanyak 12 rekomendasi atau 80% dengan nilai sebesar Rp788.108.779,00 atau sebesar 21,51% dan sisanya sebesar Rp2.876.139.912,25 atau sebesar 78,49% belum selesai ditindaklanjuti. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 132 BAB VII PENUTUP Demikian uraian Catatan Atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, disajikan dengan harapan dapat memberikan gambaran lebih rinci melalui perangkaan pendapatan, belanja maupun pembiayaan pada kurun waktu satu tahun anggaran. Catatan Atas Laporan Keuangan Daerah merupakan salah satu media informasi Keuangan Daerah untuk mengukur kinerja Pemerintah Daerah pada tahun anggaran berjalan serta sebagai alat kontrol, kendali dan pengawasan. Penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan serta Kemasyarakatan yang dibiayai APBD tidak mungkin tercapai secara optimal tanpa adanya dukungan, dorongan serta partisipasi aktif dari seluruh komponen lapisan masyarakat. Oleh karenanya pencapaian kinerja Pemerintah pada Tahun Anggaran 2014 ini pada hakekatnya adalah keberhasilan masyarakat selaku pelaku pembangunan secara keseluruhan. Sebagai akhir laporan ini disampaikan bahwa Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun 2014 adalah sebesar Rp1.907.994.208.155,00 terdiri dari : 1. Saldo pada Kas Daerah sebesar Rp1.907.621.796.822,00 2. Saldo UYHD pada Bendahara Pengeluaran sebesar Rp 360.117.481,00 3. Bendahara Penerimaan Rp 12.165.852,00 4. Piutang Bank bjb Rp 128.000,00 Akhirnya dengan senantiasa berserah diri kepada-Nya semoga diberikan petunjuk dan ridho dari Allah SWT, dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada kita bersama. Serang, 2015 Plt. GUBERNUR BANTEN, H. RANO KARNO, S.IP Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 133 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Dalam Rupiah) NO URAIAN 2 1 1 PENDAPATAN Ref ANGGARAN TAHUN 2014 REALISASI TAHUN 2014 (AUDITED) % SELISIH ANGGARAN DENGAN REALISASI 3 4 5 6=(5/4) 7=(4-5) REALISASI TAHUN 2013 (AUDITED) 8 5.1.1 2 PENDAPATAN ASLI DAERAH 3 Pendapatan Pajak Daerah a. 4.473.832.000.000,00 4.624.337.475.308,00 103,36 (150.505.475.308,00) 3.943.816.591.566,00 4 Pendapatan Retribusi Daerah b. 34.318.000.000,00 30.734.862.552,00 89,56 3.583.137.448,00 13.669.633.828,00 5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan c. 44.785.160.505,00 42.421.275.504,00 94,72 2.363.885.001,00 38.331.096.525,00 6 Lain-lain PAD yang sah d. 109.480.227.441,00 201.632.128.392,00 184,17 (92.151.900.951,00) 122.734.394.540,00 4.662.415.387.946,00 4.899.125.741.756,00 105,08 (236.710.353.810,00) 4.118.551.716.459,00 494.140.096.588,00 7 8 9 5.1.1.1 Jumlah Pendapatan Asli Daerah PENDAPATAN TRANSFER 5.1.1.2 10 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA PERIMBANGAN a. 11 Dana Bagi Hasil Pajak 1). 419.211.440.000,00 415.270.932.833,00 99,06 3.940.507.167,00 12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 2). 3.325.530.000,00 3.573.210.289,00 107,45 (247.680.289,00) 13 Dana Alokasi Umum 3). 728.490.012.000,00 728.490.012.000,00 100,00 14 Dana Alokasi Khusus 4). 15 16 17 18 19 Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - LAINNYA Dana Otonomi Khusus Dana Penyesuaian 20 - 4.181.761.250,00 617.081.101.000,00 16.717.970.000,00 12.538.478.000,00 75,00 4.179.492.000,00 10.601.213.000,00 1.167.744.952.000,00 1.159.872.633.122,00 99,33 7.872.318.878,00 1.126.004.171.838,00 1.009.433.920.000,00 1.001.583.024.000,00 99,22 7.850.896.000,00 979.144.586.000,00 1.009.433.920.000,00 1.001.583.024.000,00 99,22 7.850.896.000,00 979.144.586.000,00 2.177.178.872.000,00 2.161.455.657.122,00 99,28 15.723.214.878,00 2.105.148.757.838,00 421.758.000,00 5.441.490.000,00 1.290,19 (5.019.732.000,00) 4.670.632.000,00 b. Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 21 22 23 24 Total Pendapatan Transfer LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 25 Pendapatan Hibah 26 Pendapatan Dana Darurat 27 Pendapatan Lainnya 28 a. b. Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah 29 30 31 5.1.1.3 JUMLAH PENDAPATAN BELANJA 970.884.054,00 - - (1.439.139.722,00) - 2.410.023.776,00 248,23 1.858.707.502,00 1.392.642.054,00 7.851.513.776,00 563,79 (6.458.871.722,00) 6.529.339.502,00 6.840.986.902.000,00 7.068.432.912.654,00 103,32 (227.446.010.654,00) 6.230.229.813.799,00 5.1.2 32 BELANJA OPERASI 5.1.2.1 33 Belanja Pegawai A.1.1 738.020.102.819,00 626.105.421.399,00 84,84 111.914.681.420,00 605.003.141.906,00 34 Belanja Barang A.1.2 1.611.952.687.442,90 1.342.286.491.217,00 83,27 269.666.196.225,90 983.932.219.941,00 35 Bunga - - - - 36 Subsidi - - - - 37 Hibah 38 Bantuan Sosial 39 40 41 A.1.3 A.1.4 Jumlah Belanja Operasi BELANJA MODAL 1.816.371.281.000,00 1.681.652.739.697,00 92,58 134.718.541.303,00 1.522.469.453.132,00 91.000.000.000,00 86.602.000.000,00 95,17 4.398.000.000,00 36.185.650.000,00 4.257.344.071.261,90 3.736.646.652.313,00 87,77 520.697.418.948,90 3.147.590.464.979,00 5.1.2.2 42 Belanja Tanah 1 591.183.862.550,00 136.462.264.956,00 23,08 454.721.597.594,00 61.035.171.919,00 43 Belanja Peralatan dan Mesin 2 290.699.370.052,10 230.925.635.275,00 79,44 59.773.734.777,10 171.324.962.104,00 44 Belanja Gedung dan Bangunan 3 218.556.150.836,00 135.796.671.736,00 62,13 82.759.479.100,00 140.761.075.785,00 45 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 4 633.552.956.350,00 182.951.993.945,00 28,88 450.600.962.405,00 432.666.762.382,00 46 Belanja Aset Tetap Lainnya 5 4.635.419.100,00 4.434.753.795,00 95,67 200.665.305,00 7.321.439.925,00 47 Belanja Aset Lainnya 6 999.321.200,00 913.073.250,00 91,37 86.247.950,00 165.765.000,00 1.739.627.080.088,10 691.484.392.957,00 39,75 1.048.142.687.131,10 813.275.177.115,00 48 49 Jumlah Belanja Modal 50 BELANJA TAK TERDUGA 5.1.2.3 51 Belanja Tak Terduga 5.1.2.3 52 Jumlah Belanja Tak Terduga 53 54 55 56 JUMLAH BELANJA TRANSFER 5.000.000.000,00 - 0,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 - 0,00 5.000.000.000,00 - 6.001.971.151.350,00 4.428.131.045.270,00 73,78 1.573.840.106.080,00 3.960.865.642.094,00 1.870.732.614.091,00 1.764.024.522.670,00 94,30 106.708.091.421,00 1.334.273.509.903,00 5.1.3 TRANSFER/BAGI HASIL PENDAPATAN KE KAB/KOTA 57 Bagi Hasil Pajak 58 Bagi Hasil Retribusi - - - - 59 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya - - - - 60 - JUMLAH TRANSFER/BAGI HASIL PENDAPATAN KE KAB/KOTA - 1.870.732.614.091,00 1.764.024.522.670,00 94,30 106.708.091.421,00 1.334.273.509.903,00 61 62 JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 5.1.4 7.872.703.765.441,00 6.192.155.567.940,00 78,65 1.680.548.197.501,00 5.295.139.151.997,00 63 SURPLUS/DEFISIT 5.1.5 (1.031.716.863.441,00) 876.277.344.714,00 -84,93 (1.907.994.208.155,00) 935.090.661.802,00 NO URAIAN Ref ANGGARAN TAHUN 2014 REALISASI TAHUN 2014 (AUDITED) % SELISIH ANGGARAN DENGAN REALISASI REALISASI TAHUN 2013 (AUDITED) 1 2 3 4 5 6=(5/4) 7=(4-5) 8 64 66 PEMBIAYAAN 5.1.6 67 68 PENERIMAAN PEMBIAYAAN a. 69 Penggunaan SiLPA 100,00 - 70 Pencairan Dana Cadangan - - - - - 71 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - - - - - 72 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - - - - - 73 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya - - - - - 74 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank - - - - - 75 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - - - - - 76 Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi - - - - - 77 Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya - - - - - 78 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara - - - - - 79 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah - - - - - 80 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah Lainnya - - - - 100,00 - 81 1.069.804.863.441,00 Jumlah Penerimaan 1.069.804.863.441,00 1.069.804.863.441,00 1.069.804.863.441,00 450.814.201.639,00 450.814.201.639,00 82 83 PENGELUARAN PEMBIAYAAN b. 84 Pembentukan Dana Cadangan 85 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah - - 100,00 - 86 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - 87 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya - - - - - - - - 88 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank - - - - - 89 - Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - - - - - 90 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi - - - - - 91 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya - - - - - 92 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara - - - - - 93 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah - - - - - 94 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah Lainnya - - - - 95 Pembayaran Biaya Pemungutan Pajak Daerah dan Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ) Terutang - - - - - 96 Penjaminan Pinjaman Daerah - - - - 316.100.000.000,00 - 134.714.201.639,00 97 98 99 100 38.088.000.000,00 Jumlah Pengeluaran PEMBIAYAAN NETO Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (63+98) 5.1.7 38.088.000.000,00 38.088.000.000,00 38.088.000.000,00 100,00 1.031.716.863.441,00 1.031.716.863.441,00 100,00 - ` 1.907.994.208.155,00 n/a ` (1.907.994.208.155,00) 316.100.000.000,00 - ` 1.069.804.863.441,00 Serang, Juni 2015 Plt. GUBERNUR BANTEN H. RANO KARNO, S.IP PROVINSI BANTEN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN ANGGARAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Dalam Rupiah) NO URAIAN ANGGARAN TAHUN 2014 REALISASI TAHUN 2014 (AUDITED) % SELISIH ANGGARAN DENGAN REALISASI REALISASI TAHUN 2013 (AUDITED) 1 2 3 4 5 = 4/3 6=3-4 7 4 4.1 4.1.1. 4.1.2. 4.1.3. 4.1.4. PENDAPATAN DAERAH PENDAPATAN ASLI DAERAH Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 4.662.415.387.946,00 4.473.832.000.000,00 34.318.000.000,00 44.785.160.505,00 109.480.227.441,00 4.899.125.741.756,00 4.624.337.475.308,00 30.734.862.552,00 42.421.275.504,00 201.632.128.392,00 105,08% 103,36% 89,56% 94,72% 184,17% (236.710.353.810,00) (150.505.475.308,00) 3.583.137.448,00 2.363.885.001,00 (92.151.900.951,00) 4.118.551.716.459,00 3.943.816.591.566,00 13.669.633.828,00 38.331.096.525,00 122.734.394.540,00 4.2. 4.2.1. 4.2.2. 4.2.3. DANA PERIMBANGAN Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus 1.167.744.952.000,00 422.536.970.000,00 728.490.012.000,00 16.717.970.000,00 1.159.872.633.122,00 418.844.143.122,00 728.490.012.000,00 12.538.478.000,00 99,33% 99,13% 100,00% 75,00% 7.872.318.878,00 3.692.826.878,00 4.179.492.000,00 1.126.004.171.838,00 498.321.857.838,00 617.081.101.000,00 10.601.213.000,00 4.3. 4.3.1. 4.3.4. 4.3.6. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH Pendapatan Hibah Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Pendapatan Lainnya 1.010.826.562.054,00 421.758.000,00 1.009.433.920.000,00 970.884.054,00 1.009.434.537.776,00 99,86% 5.441.490.000,00 1290,19% 1.001.583.024.000,00 99,22% 2.410.023.776,00 248,23% 1.392.024.278,00 (5.019.732.000,00) 7.850.896.000,00 -1.439.139.722,00 985.673.925.502,00 4.670.632.000,00 979.144.586.000,00 1.858.707.502,00 JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 6.840.986.902.000,00 7.068.432.912.654,00 103,32% (227.446.010.654,00) 6.230.229.813.799,00 BELANJA DAERAH 5 5.1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 5.1.1. Belanja Pegawai 5.1.2. Belanja Bunga 5.1.3. Belanja Subsidi 5.1.4. Belanja Hibah 5.1.5. Belanja Bantuan Sosial 5.1.6. Belanja Bagi Hasil Kepada Kabupaten/Kota 5.1.7. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota dan Pemdes 5.1.8. Belanja Tidak Terduga 5.1.9. Belanja Bantuan Pilkada 4.351.471.859.360,00 568.367.964.269,00 1.376.459.645.000,00 91.000.000.000,00 1.870.732.614.091,00 439.911.636.000,00 5.000.000.000,00 - 4.013.607.703.615,00 481.328.441.248,00 1.244.666.640.856,00 86.602.000.000,00 1.764.024.522.670,00 436.986.098.841,00 - 92,24% 84,69% 90,43% 95,17% 94,30% 99,33% 0,00% - 337.864.155.745,00 87.039.523.021,00 131.793.004.144,00 4.398.000.000,00 106.708.091.421,00 2.925.537.159,00 5.000.000.000,00 - 3.316.069.656.604,00 423.141.043.569,00 1.331.719.638.201,00 36.185.650.000,00 1.334.273.509.903,00 190.749.814.931,00 - 5.2. 5.2.1. 5.2.2. 5.2.3. BELANJA LANGSUNG Belanja Pegawai Belanja Barang & Jasa Belanja Modal 3.521.231.906.081,00 169.652.138.550,00 1.611.952.687.442,90 1.739.627.080.088,10 2.178.547.864.325,00 144.776.980.151,00 1.342.286.491.217,00 691.484.392.957,00 61,87% 85,34% 83,27% 39,75% 1.342.684.041.756,00 24.875.158.399,00 269.666.196.225,90 1.048.142.687.131,10 1.979.069.495.393,00 181.862.098.337,00 983.932.219.941,00 813.275.177.115,00 JUMLAH BELANJA DAERAH 7.872.703.765.441,00 6.192.155.567.940,00 78,65% 1.680.548.197.501,00 5.295.139.151.997,00 Surplus/(Defisit) (1.031.716.863.441,00) 876.277.344.714,00 -84,93% (1.907.994.208.155,00) 935.090.661.802,00 6 6.1. 3.1.1 3.1.5 PEMBIAYAAN DAERAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman 1.031.716.863.441,00 1.069.804.863.441,00 1.069.804.863.441,00 - 1.031.716.863.441,00 1.069.804.863.441,00 1.069.804.863.441,00 - 100,00% 100,00% 100,00% - - 134.714.201.639,00 450.814.201.639,00 450.814.201.639,00 - 6.2. 6.2.1 6.2.2 6.2.3 6.2.5 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Pembayaran Pokok Utang Penjaminan Pinjaman Daerah 38.088.000.000,00 38.088.000.000,00 - 38.088.000.000,00 38.088.000.000,00 - 100,00% - 316.100.000.000,00 316.100.000.000,00 - 6.3 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN - 1.907.994.208.155,00 100,00% n/a (1.907.994.208.155,00) Serang, Juni 2015 Plt. GUBERNUR BANTEN H. RANO KARNO, S.IP 1.069.804.863.441,00 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN NERACA DAERAH PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dalam Rupiah) NO. URAIAN 1 ASET 2 ASET LANCAR 3 Kas - Kas di Kas Daerah 4 5 - Kas di Bendahara Pengeluaran - Kas di Bendahara Penerimaan 6 7 Piutang Pajak 8 Piutang Retribusi Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 9 10 Piutang Dana Bagi Hasil 11 Piutang Lainnya 12 Persediaan 13 Jumlah Aset Lancar (4 s/d 12) 14 INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Non Permanen 15 16 Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah 17 Jumlah Investasi Non Permanen (15) Investasi Permanen 18 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 19 20 Investasi Permanen lainnya 21 Jumlah Investasi Permanen (19 s/d 20) 22 Jumlah Investasi Jangka Panjang (17+21) 23 ASET TETAP 24 Tanah Peralatan dan Mesin 25 26 Gedung dan Bangunan 27 Jalan Irigasi dan Jaringan Aset Tetap Lainnya 28 Konstruksi dalam Pengerjaan 29 30 Akumulasi Penyusutan 31 Jumlah Aset Tetap (24 s/d 30) 32 DANA CADANGAN 33 Dana Cadangan 34 Jumlah Dana Cadangan (33) 35 ASET LAINNYA 36 Tuntutan Perbendaharaan 37 Tuntutan Ganti Rugi Aset Tidak Berwujud 38 39 Piutang Pajak Daluwarsa 40 Piutang Retribusi Tidak Lancar 41 Aset Lain-lain 42 Jumlah Aset lainnya (36 s/d 41) 43 JUMLAH ASET (13+22+31+34+42) Ref NILAI PER 31 DESEMBER 2014 (AUDITED) NILAI PER 31 DESEMBER 2013 (AUDITED) 5.1.8 5.1.8.1 1.909.221.956.679,00 1.907.621.796.822,00 1.587.994.005,00 12.165.852,00 982.839.840,00 6.996.500,00 5.250.338.044,07 194.730.387.792,98 2.110.192.518.856,05 1.069.825.697.539,00 1.069.618.555.761,00 191.026.370,00 16.115.408,00 982.839.840,00 11.515.608,00 5.458.137.525,39 184.399.050.569,58 1.260.677.241.081,97 5.1.8.2 - - - 566.544.946.814,85 566.544.946.814,85 566.544.946.814,85 508.205.306.980,08 508.205.306.980,08 508.205.306.980,08 5.1.8.3 3.630.900.594.740,00 1.103.481.099.962,02 1.126.405.344.155,71 3.360.338.352.211,00 17.176.068.563,80 592.143.515.375,00 9.830.444.975.007,53 - 3.495.111.433.984,00 878.631.052.313,15 943.857.010.080,51 3.286.585.672.965,00 14.449.307.368,80 305.065.325.219,00 8.923.699.801.930,46 - 5.1.8.4 86.967.586,00 819.659.353,00 15.881.180.061,76 981.515.869,00 10.389.812.280,84 28.159.135.150,60 12.535.341.575.829,00 114.797.210,00 878.138.262,00 13.731.477.929,00 981.515.869,00 7.304.000,00 12.901.338.714,92 28.614.571.984,92 10.721.196.921.977,40 NO. URAIAN 44 KEWAJIBAN 45 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Perhitungan Pihak ketiga 46 47 Utang Bunga 48 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Pemerintah Daerah 49 Lainnya 50 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 51 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank 52 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Obligasi 53 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Lainnya 54 Utang Jangka Pendek Lainnya 55 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek (46 s/d 54) 56 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 57 Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 58 Utang Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya 59 Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 60 Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank 61 Utang Dalam Negeri - Obligasi 62 Utang Jangka Panjang lainnya 63 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang (57 s/d 62) 64 JUMLAH KEWAJIBAN (55+63) 65 EKUITAS DANA 66 EKUITAS DANA LANCAR 67 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 68 Pendapatan yang Ditangguhkan 69 Cadangan Piutang 70 Cadangan Persediaan 71 Dana yg harus disediakan utk Pemb Utang Jk Pendek 72 Jumlah Ekuitas Dana Lancar (67 s/d 71) 73 EKUITAS DANA INVESTASI 74 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 75 Diinvestasikan dalam Aset tetap 76 Diinvestasikan dalam Aset lainnya 77 Dana yg harus disediakan utk Pemb Utang Jk Panjang 78 Jumlah Ekuitas Dana Investasi (74 s/d 77) 79 EKUITAS DANA CADANGAN 80 Diinvestasikan dalam Dana Cadangan 81 Jumlah Ekuitas Dana Cadangan (80) 82 JUMLAH EKUITAS DANA (72+78+81) 83 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA (64+82) Ref NILAI PER 31 DESEMBER 2014 (AUDITED) NILAI PER 31 DESEMBER 2013 (AUDITED) 76.883.508,00 - 4.863.050,00 - 5.1.9 - - 411.162.951.910,00 411.239.835.418,00 159.107.537.622,00 159.112.400.672,00 411.239.835.418,00 159.112.400.672,00 1.907.994.208.155,00 1.150.993.016,00 6.240.046.384,07 194.730.387.792,98 (411.162.951.910,00) 1.698.952.683.438,05 1.069.804.863.441,00 16.115.408,00 6.452.348.613,39 184.399.050.569,58 (159.107.537.622,00) 1.101.564.840.409,97 566.544.946.814,85 9.830.444.975.007,53 28.159.135.150,60 10.425.149.056.973,00 508.205.306.980,08 8.923.699.801.930,46 28.614.571.984,92 9.460.519.680.895,46 5.1.10 5.1.10.1 5.1.10.2 12.124.101.740.411,00 12.535.341.575.829,00 Serang, 10.562.084.521.305,40 10.721.196.921.977,40 Juni 2015 Plt. GUBERNUR BANTEN H. RANO KARNO, S.IP PEMERINTAH PROVINSI BANTEN LAPORAN ARUS KAS Untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah) URAIAN Ref ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI a. Arus Kas Masuk : Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaaan Daerah yang Dipisahkan Lain - Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Dana Bagi Hasil Pajak Dana Bagi Hasil Bukan Pajak ( Sumber Daya Alam ) Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Dana Penyesuaian Hibah Pendapatan Lainnya b. Jumlah 4.624.337.475.308,00 30.724.057.400,00 42.421.275.504,00 201.630.639.692,00 415.270.932.833,00 3.573.210.289,00 728.490.012.000,00 12.538.478.000,00 1.001.583.024.000,00 5.441.490.000,00 2.410.023.776,00 7.068.420.618.802,00 3.943.816.591.566,00 13.669.633.828,00 38.331.096.525,00 122.734.394.540,00 494.140.096.588,00 4.181.761.250,00 617.081.101.000,00 10.601.213.000,00 979.144.586.000,00 4.670.632.000,00 1.858.707.502,00 6.230.229.813.799,00 Jumlah 626.105.421.399,00 1.342.286.491.217,00 1.681.652.739.697,00 86.602.000.000,00 1.764.024.522.670,00 360.117.481,00 5.501.031.292.464,00 605.003.141.906,00 983.932.219.941,00 1.522.469.453.132,00 36.185.650.000,00 0,00 1.334.273.509.903,00 186.163.320,00 4.482.050.138.202,00 1.567.389.326.338,00 1.748.179.675.597,00 Arus Kas Keluar : Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Tidak Terduga Belanja Bagi Hasil ke Kabupaten/Kota Uang Persediaan dan TUP yang belum dikembalikan ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN c. Arus Kas Masuk : Pendapatan Penjualan atas Tanah 5.1.11.2 Jumlah Arus Kas Keluar : Belanja Tanah Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Gedung dan Bangunan Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Aset Tetap Lainnya Belanja Aset Lainnya Jumlah Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan ( c-d ) 2013 (AUDITED) 5.1.11.1 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi ( a - b ) d. 2014 (AUDITED) 136.462.264.956,00 230.925.635.275,00 135.796.671.736,00 182.951.993.945,00 4.434.753.795,00 913.073.250,00 691.484.392.957,00 (691.484.392.957,00) 61.035.171.919,00 171.324.962.104,00 140.761.075.785,00 432.666.762.382,00 7.321.439.925,00 165.765.000,00 813.275.177.115,00 (813.275.177.115,00) URAIAN Ref ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN e. Arus Kas Masuk : Penerimaan Pinjaman dan Obligasi Penerimaan Kembali Pinjaman Penerimaan Piutang Penyetoran Sisa UYHD Tahun Lalu f. Jumlah 186.307.680,00 186.307.680,00 369.441.048,00 369.441.048,00 Jumlah 38.088.000.000,00 38.088.000.000,00 316.100.000.000,00 316.100.000.000,00 (37.901.692.320,00) (315.730.558.952,00) Jumlah 163.414.394.736,00 352.169.493.192,00 515.583.887.928,00 171.479.743.286,18 1.645.210.280,00 173.124.953.566,18 Jumlah 163.414.394.736,00 352.169.493.192,00 515.583.887.928,00 171.479.743.286,18 1.645.354.640,00 173.125.097.926,18 Arus Kas Keluar : Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah Pembayaran Pokok Utang Penjaminan Pinjaman Daerah Pengembalian Pendapatan Tahun Lalu ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN g. Arus Kas Masuk : Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga Koreksi / Kesalahan Setor 5.1.11.4 Arus Kas Keluar : Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga Koreksi / Kesalahan Setor Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran ( g-h ) Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas Selama Periode Saldo Awal Kas di BUD / Kas Daerah Saldo Akhir Kas di BUD / Kas Daerah Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan Saldo Akhir Kas 2013 (AUDITED) 5.1.11.3 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan ( e-f ) h. 2014 (AUDITED) - (144.360,00) 838.003.241.061,00 1.069.618.555.761,00 619.173.795.170,00 450.444.760.591,00 1.907.621.796.822,00 1.587.994.005,00 12.165.852,00 1.909.221.956.679,00 1.069.618.555.761,00 191.026.370,00 16.115.408,00 1.069.825.697.539,00 Serang, Juni 2015 Plt. GUBERNUR BANTEN H. RANO KARNO, S.IP