NOMOR PUTUSAN 364/PDT/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : ERSIH LUKMINTA, Perempuan, Wiraswasta, bertempat tinggal di PULOSIRIH BOULEVARD BLOK FE. No. 393, RT. Jakasetia 002, RW. Kecamatan 015, Kelurahan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Propinsi Jawa Barat. Dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya: DR. PRASTOPO, S.H., M.H., dan MARIANTO SAMOSIR, S.H., S.FIL. Advokat pada Kantor Hukum “TRUST LAW OFFICE”, beralamat kantor di Jalan Salemba Tengah II Nomor 78, Paseban Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal Kuasa 14 Januari 2016. Dan Surat tersebut dicabut kembali oleh Pemberi Kuasa tertanggal 13 Mei 2016. Selanjutnya disebut sebagai Pembanding, semula sebagai Tergugat LAWAN DRS ANDY ISWANTO SALIM, bertempat tinggal di Apartemen Centra Point Blok A-16 Nomor 19, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Margajaya, Bekasi SelatanKota Bekasi. Dalam hal ini diwakili Kuasanya: 1. NEMBANG SARAGIH, SH., 2. MANGALABAN SILABAN, SH., 3. HADI SUNARYO, SH., Para Advokat dan Penasihat Hukum pada Kantor Hukum “NHL & REKAN”, beralamat kantor di Komplek Ruko Bekasi Mas Blok B3 Lt 2, Jalan Ahmad Yani Kota Bekasi, berdasarkan Surat Kuasa Tertanggal 23 Juni 2016 disebut Khusus Selanjutnya sebagai Terbanding, semula Penggugat ; DAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BEKASI, yang beralamat kantor di Jalan Daha Blok B4, Komplek Lippo Cikarang, Kabupaten Daerah Tingkat II Bekasi, Propinsi Jawa Barat. Selanjutnya disebut sebagai Turut Terbanding, semula Turut Tergugat ; PENGADILAN TINGGI TERSEBUT ; Telah membaca surat – surat mengenai perkara tersebut ; TENTANG DUDUKNYA PERKARA : Menimbang, bahwa pihak Penggugat dengan Surat Gugatannya tertanggal 13 Maret 2015 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bekasi dibawah register Nomor 133/PDT.G/2015/PN.BKS, telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa Penggugat adalah pernah melangsungkan perkawinan menurut agama sebagairnana dimaksud di dalarn undang-undang perkawainan No. 1 tahun 1974 akan tetapi perkawinan tersehut tidak dicatatkan di catatan sipil, sehingga alasan Tergugat bahwa Penggugat dengan Tergugat hanya hidup bersama dan telah niempunyai 3 (tiga) orang anak, bahwa dengan tidak dicatatkannya perkawinan dicatatan sipil tidak berarti perkawinan itu tidak sah, akan tetapi di dalam Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No: 714 K/Pid/2013, bahwa antara Penggugat dengan Tergugat tidak diakui perkawinannya, padahal semua harta yang dimiliki antara Penggugat dengan Tergugat adalah hasil kerja keras yang dilakukan Penggugat sejak Penggugat dengan Tergugat hidup bersama sejak tahun 1992, tetapi semua harta hasil kerja keras Penggugat dikuatkan ke atas nama Tergugat hal ini akan dibuktikan Penggugat di dalam acara sidang pembuktian dan semua kwitansi-kwitansi pembelian serta dengan cara terjadinya perolehan hak dan peralihan hak terjadi sehingga dibuatkan ke atas narna Tergugat karena Penggugat tidak Halaman 2 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. memikirkan adanya keserakahan dari Tergugat dengan cara melawan hak dan melawan hukurn dengan cara mengakui bahwa harta yang diperoleh dengan hasil kerja keras Penggugat ingin dirniliki sendiri Tergugat. 2. Bahwa sesuai Putusan Mahkarnah Agung Republik Indonesia No. 714 K / Pid / 2013 tertanggal 10 September 2014 jo Putusan Pengadilan Negeri Bekasi No. 1620/Pid.13/2012/13N. Bks. tertanggal 4 Maret 2013 dimana Penggugat dilaporkan Tergugat I ke Polisi Republik Indonesia di dalam hal ini Polda Metrojaya dan disidangkan di Pengadilan Negeri Bekasi dibawah register No.1620/Pid/B/2012/ PN.Bks. tertanggal 4 Maret 2013 amar Putusannya sebagai berikut: 1. Menyatakan bahwa Terdakwa Drs. ANDY ISWANTO SALIM identitas tersebut di atas terbukti melakukan perbuatan yang di dakwakan akan tetapi bukan merupakan suatu tindak pidana; 2. Melepaskan Terdakwa Drs. ANDY ISWANTO SALIM dari segala tuntutan hukum (Onslaag van rechts vervolging); 3. Memulihkan hak Terdakwa dalarn kernampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya; 4. Memerintahkan agar Terdakwa dikeluarkan dari Rumah Tahanan Negara Bulak Kapal Bekasi; 5. Menetapkan barang bukti berupa: 1. Sertifikat Hak Milik Nomor: 2091/Margajaya/1994, Bekasi Selatan yang dibuat atas nama NY. ERSIH LUKMINTA. 2. Sertifikat Hak Milik Nornor: 5311/Jakasetia/2001, Bekasi Selatan yang dibuat atas nama NY. ERSIH LUKMINTA. 3. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor: 542/Jaka sampurna, Bekasi Barat, dibuat atas nama NY. ERSIH LUKMINTA. 4. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 530/Margajaya/2008, Bekasi Selatan, dibuat atas nama NY. ERSIH LUKMINTA. 5. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 5634/Kayuringin Jaya/2006 Bekasi Selatan dibuat atas nama NY. ERSIH LUKMINTA 6. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 5644/Kayuringin Jaya/1997, Bekasi Selatan dibuat atas nama NY. ERSH LUKMINTA. Halaman 3 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. 7. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor: 5702/Kayuringin jaya/2002 Bekasi Selatan dibuat atas nama NY. ERSIH LUKMINTA. 8. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 472/Marga Jaya/2006, Bekasi Selatan, dibuat atas narna NY. ERSIH LUKMINTA. 9. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor: 568/Marga Jaya/2006 Bekasi dibuat atas narna NY. ERSIH LUKMINTA. 10. Asli Tanda Terima Pengiriman barang Via TIKI berupa surat somasi ke-1 tertanggal 23 Nopember 2011. 11. Asli Tanda Terima Pengirirnan barang Via TIK! berupa sunat somasi ke-1 tertanggah 29 Nopember 2011. 12. Asli Tanda Terima Pengiriman barang Via JNE berupa surat somasi teguran terakhir tertanggal 2 Desember 2011. 13. Asli somasi/teguran dari kantor advokat BENTAYA, RIBERU MAULANA CAHYONO kepada sdr. ANDY ISWANTO SALIM tertanggal 23 Nopember 2011. 14. Asli somasi/teguran dari kantor advokat BENTAYA, RIBERU MAULANA CAHYONO kepada sdr. ANDY ISWANTO SALIM tertanggal 29 Nopemben 2011. 15. Asli somasi/teguran dari kantor advokat BENTAYA, RIBERU MAU LANA CAHYONO kepada sdr. ANDY ISWANTO SALIM tertanggal 01 Desember 2011. 16. Asli Buku Tabungan Bank BCA atas nama ERSIH LUKMINTA dengan Nomor Rekening : 0660496688 KCU Bekasi BCA Ahmad Yani tanggal 27/01/2009. 17. Asli Buku Tabungan Bank BCA a.n ERSIH LUKMINTA dengan Nomon Rekening 0660496688 KCU Bekasi BCA Ahmad Yani tanggal 25/02/2009. 18. Asli Buku Tabungan Bank BCA a. n ERSIH LUKMINTA dengan Nomor Rekening : 0660496688 KCU Bekasi BCA Ahmad Yani tanggal 17/12/2009. 19. Asli Buku Tabungan Bank BCA a. n ERSIH LUKMINTA dengan Nomor Rekening: 0660496688 KCU Bekasi BCA Ahmad Yani tanggal 18/03/2010 20. Asli Buku Tabungan Bank BCA a. n ERSIH LUKMINTA dengan Nomor : Rekening 0660496688 KCU Bekasi BCA Ahmad Yani tanggal 03/05/2010. Halaman 4 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. 21. Asli Buku Tabungan Bank BCA a. n ERSIH LUKMINTA dengan Nomor Rekening: 0660496688 KCU Bekasi BCA Ahmad Yani tanggat 19/10/2010. 22. Asli Buku Tabungan Bank BNI a. n ERSIH LUKMINTA dengan Nomor Rekening : 0104029455 Cabang Bekasi. 23. Asli Rekening Koran Bank Artha Graha KCP Bekasi a.n ANDY ISWANTO or ERSIH LUKMINTA dengan Nomor Rekening 1051177777 periode tanggal 01/09/2010 sampai dengan tanggal 31/12/2010. 24. Asli Rekening Koran Bank Artha Graha KCP Bekasi ANDY ISWANTO or ERSIH LUKMINTA dengan Nornor Rekening 1051177777 periode tanggal 01/08/2010 sampai dengan tanggal 31/12/2010. 25. Asli Rekening Koran Bank Mandiri KCP Bekasi Sentra Niaga Kl Mlg a.n ERSIH LUKMINTA / ANDY ISWANTO SALIM dengan Nomor Rekening : 4616998800202874 periode tanggal 01/11/2010 sampai dengan tanggal 31/03/2011. 26. Asli Rekening Koran Bank Mandiri KCP Bekasi Ruko Mas a.n ERSIH LUKMINTA dengan Nornor Rekening 4616998800202874 periode tanggal 01/11/2010 sampai dengan tanggal 31/03/2011; 3. Bahwa akan tetapi di dalam Putusan Mahkarnah Agung Republik Indonesia Perkara No : No. 714 K /Pid /2013 tertanggal 10 September 2014 yang amar putusannya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa Drs. Andy lswanto Salim tersebut telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersa!ah melakukan tindak pidana Penggelapan dan Berada dalarn Rumah dengan Melawan Hukum; 2. Menjatuhkan Pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) Tahun; 3. Menetapkan namanya Terdakwa berada dalam tahanan sebelum putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap, dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Menetapkan barang bukti berupa: 1. Sertifikat Hak Milik Nomor : 2091/Margajaya/19941 Bekasi Selatan yang dibuat atas nama NY. ERSIH LUKMINTA Halaman 5 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. 2. Sertifikat Hak Milik Nomor : 5311/Jakasetia/2001, Bekasi Selatan yang dibuat atas narna NY. ERSIH LUKMINTA 3. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nornor : 542/Jaka sampurna, Bekasi Barat, dibuat atas nama NY. ERSIH LUKMINTA 4. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nornor : 530/Margajaya/2008, Bekasi Selatan, dibuat atas nama NY. ERSIH LUKMINTA 5. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 5634/Kayuringin Jaya/2006 Bekasi Selatan dibuat atas nama NY. ERSIH LUKMINTA 6. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 5644/Kayuningin Jaya/1997 Bekasi Selatan dibuat atas nama NY. ERSIH LUKMINTA 7. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 5702/Kayuringin Jaya/2002 Bekasi Selatan dibuat atas nama NY. ERSIH LUKMINTA 8. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 472/Marga Jaya/2006, Bekasi Seiatan, dibuat atas nama NY. ERSIH LUKMINTA 9. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 568/Marga Jaya/2006 Bekasi dibuat atas nama NY. ERSIH LUKMINTA 10. Asli Tanda Terima Pengiriman barang Via TIKI berupa surat somasi ke-1 tertanggal 23 Nopember 2011. 11. Asli Tanda Terima Pengiriman barang Via TIKI berupa surat somasi ke-1 tertanggal 29 Nopember 2011. 12. Asli Tanda Terirna Pengirirnan barang Via JNE berupa surat somasi teguran terakhir tertanggal 2 Desember 2011. 13. Asli somasi/teguran dan kantor advokat BENTAYA, RIBERU MAULANA CAHYONO kepada sdr ANDY ISWANTO SALIM tertanggal 23 Nopember 2011, 14. Asli somasi/teguran dari kantor advokat BENTAYA, RIBERU MAULANA CAHYONO kepada sdr. ANDY ISWANTO SALIM tertanggal 29 Nopember 2011. 15. Asli somasi/teguran dari kantor advokat BENTAYA, RIBERU MAULANA CAHYONO kepada sdr. ANDY ISWANTO SALIM tertanggal 01 Desember 2011. 16. Asli Buku Tabungan Bank BCA atas nama ERSIH LUKMINTA dengan Nomor: Rekening 0660496688 KCU Bekasi BCA Ahmad Yani tanggal 27/01/2009 Halaman 6 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. 17. Asli Buku Tabungan Bank BCA a.n ERSIH LUKMINTA dengan Nomor Rekening : 0660496688 KCU Bekasi BCA Ahrnad Yani tanggal 25/02/2009 18. Asli Buku Tabungan Bank BCA a. n ERSIH LUKMINTA dengan Nomor Rekening : 0660496688 KCU Bekasi BCA Ahmad Yani tanggal 17/12/2009 19. Asli Buku Tabungan Bank BCA a.n ERSIH LUKMINTA dengan Nomor Rekening : 0660496688 KCU Bekasi BCA Ahmad Yani tanggal 18/03/2010 20. Asli Buku Tabungan Bank BCA a. n ERSIH LUKMINTA dengan Nomor Rekening 0660496688 KCU Bekasi BCA Ahmad Yani tanggal 03/05/2010 21. Asli Buku Tabungan Bank BCA a. n ERSIH LUKMINTA dengan Nomor Rekening 0660496688 KCU Bekasi BCA Ahmad Yani tanggal 19/10/2010 22. Asli Buku Tabungan Bank BNI a.n ERSIH LUKMINTA dengan Nornor Rekening : 0104029455 Cabang Bekasi 23. Asli Rekening Koran Bank Artha Graha KCP Bekasi a.n ANDY ISWANTO or ERSH LUKMINTA dengan Nornor Rekening 1051177777 periode tanggal 01/09/2010 sampai dengan tanggal 31/12/2010 24. Asli Rekening Koran Bank Artha Graha KCP Bekasi ANDY ISWANTO or ERSH LUKMINTA dengan Nomor Rekening 1051177777 periode tangga 01/08/2010 sampai dengan tanggal 31/12/2010 25. Asli Rekening Koran Bank Mandiri KCP Bekasi Sentra Niaga KI Mg a.n ERSIH LUKMNTA/ANDY ISWANTO SALIM dengan Nomor Rekening 4616998800202874 periode tanggal 01/11/2010 sarnpai dengan tanggal 31/03/2011 26. Asli Rekening Koran Bank Mandiri KCP Bekasi Ruko Mas a.n ERSIH LUKMINTA dengan Nomor Rekening : 4616998800202874 periode tanggal 01/11/2010 sampai dengan tanggal 31/03/2011; Dikembalikan kepada saksi ERSIH LUKMINTA; 5. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara pada semua tingkat peradilan dan pada tingkat kasasi ini sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah); Halaman 7 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. 4. Bahwa atas putusan baik Putusan Pengadilan Negeri Bekasi No. 1620/Pid.B/2012/PN.Bks. tertanggal 4 Maret 2013 maupun putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 714 K / Pid / 2013 bertanggal 10 September 2014, Penggugat sangat dirugikan diimana hasil kerja keras dari sejak tahun 1992 sarnpai gugatan ini didaftar di Pengadilan Negeri Bekasi dengan ketidak adilan menetapkan bahwa harta yang dimiliki diserahkan kepada Tergugat dengan alasan karena atas narna Tergugat. Bahwa Penggugat di dalam hal ini tidak mempersoalkan atas nama siapa harta tersebut. dibuat. Penggugat dapat membuktikan bahwa harta tersebut adalah hasil kerja keras. Penggugat sehingga Penggugat memperoleh hak yang atas harta tersebut dengan Tergugat, adapun harta yang menjadi hasil hidup bersama antara Penggugat dengan Tergugat sejak tahun 1992 adalah sebagai berikut berupa: 1. Sertifikat Hak Milik Nomor 2091/Margajaya/1994, Ruko Sentral Niaga Kalimalang B/ok A8112, yang diterbitkan Turut Tergugat, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, yang dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA 2. Sertifikat Hak Milik Nomor 5311/Jakasetia/1997, luas tanah 220 M2., jalan Pulo Sirih Boulovard FE. 393, yang diterbitkan Turut Tergugat, Taman Galaxy, Kelurahan Jaka Setia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, yang dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA, yang pembeliannya atas nama Penggugat. 3. Sertifikat Hak Milik Nomor 542/Jakasempurna/2005, luas tanah 802 M2, Jalan Raya Cemara No. 57, yang diterbitkan Turut Tergugat, Perum Jaka Sempurna, Kelurahan Jaka Sempurna, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, yang dibuat atas narna ERSIH LUKMINTA. 4. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 530110argajaya/2008, luas tanah 75 M2,Ruko Kali Mas, B/ok D3, yang diterbitkan Turut Tergugatt, kelurahan Marga Jaya Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA. 5. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 5702/Kayuringin Jaya/2002, luas tanah 75 M2 ruko sentral niaga kalimalang blok b4/34 Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, dibuat atas narna ERSIH LUKMINTA. Halaman 8 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. 6. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 5644/Kayuringin Jaya/1997, luas tanah 84 M2 Ruko Sentral Niaga Kalimalang B/ok 45151 Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi yang diterbitkan Turut Tergugat, dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA. 7. SertifIkat Hak Guna Bangunan Nomor : 472/Marga Jaya/2006, luas tanah 75 M2 / Ruko Komplek Kali Mas, B/ok B7, Kelurahan Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, yang diterbitkan Turut Tergugat, dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA. 8. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 5634/Kayuringin Jaya/2006, luas tanah 84 M2 Ruko Sentral Niaga Kalimalang B/ok A312, Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi yang diterbitkan Turut Tergugat, dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA 9. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 568/Marga Jaya/2006, luas tanah 84 M2 Ruko Sentral Niaga Kalimalang Blok 48111, Kelurahan Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi yang diterbitkan Turut Tergugat, dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA 5. Bahwa semua harta berupa tanah dan bangunan yang dimiliki dan hasil kerja keras Pengugat yang di mohonkan atas nama Tergugat tidak otomatis menjadi hak milik Tergugat. Pengugat tetap menjadi pemilik atas harta tersebut, menurut hukum karena antara Penggugat dengan Tergugat selarna hidup bersama sejak tahun 1992 diperoleh harta berupa tanah dan bangunan 6. Bahwa karena Tergugat dengan cara melawan hak dan melawan hukurn rnengakui harta herupa tanah dan bangunan menjadi miliknya pada hal harta dan hangunan tersebut adalah hasil kerja keras Penggugat untuk mernperolehnya. maka Penggugat sangat dirugikan Tergugat dimana Tergugat rnengakui menjadi haknya pada hal Tergugat tidak pernah bekerja keras yang bekerja keras adalah Penggugat hanya saja harta dan bangunan tersebut di buatkan Penggugat ke atas nama Tergugat. 7. Bahwa kerugian PENGGUGAT atas terjadinya perbuatan rnelawan hukum yang dilakukan Tergugat dimana Tergugat mengakui menjadi miliknya hanya karena di atas namakan ke atas narna Tergugat tanpa Halaman 9 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. mernikirkan hasil kerja keras Penggugat. maka Penggugat mengalami kerugian cukup besar. Bahwa kerugian yang dialami Penggugat secara materil dengan harga tanah dan bangunan sebanyak sembilan (9) sertiflkat hak milik dan sertifikat hak Guna Bangunan jika dihitung dengan harga keseluruhan pada saat ini sebesar Rp. 50.000.000.000.- (lima puluh milyar rupiah) dari nilai Rp. 50.000.000.000.- harus dibagi 2 (dua) masing-masing antara Penggugat dengan Tergugat sebesar Rp. 25.000.000.000,(dua puluh lima milyar rupiah) karena antara Penggugat dengan Tergugat hidup bersama sejak tahun 1992. Bahwa kerugian yang di alami Penggugat secara immateril, dimana atas terjadinya tindakan hukum yang dilakukan Tergugat yang memojokkan Penggugat dengan alasan menempati rurnah yang dibeli Penggugat dan bukan milik Penggugat sehingga Penggugat mengalami tekanan dan memalukan sebagai orang yang terpandang di tengah masyarakat dan keluarganya dan namanya tercemar, jika di nilai dengan uang, kerugian secara immateril sebesar Rp. 25. 000.000.000.- (dua puluh lima milyar rupiah) Bahwa karena Tergugat ingin menguasai tanah dan bangunan yang diperoleh Penggugat dengan cara rnelawan hak dan rnelawan hukum dan hasil kerja keras dan tindakan Tergugat sangat merugikan Penggugat, maka kerugian Penggugat secara materil dengan kerugian secara immateril jika dijumlahkan adalah sebesar Rp. 50.000.000.000.- (lima puluh milyar rupiah) kepada Penggugat seketika dan kontan. 8. Bahwa Tergugat harus di hukurn untuk membayar uang paksa (dwangson) sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap hari bilamana 'Tergugat tersebut lalai melakukan isi Putusan Perkara yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap. 9. Bahwa untuk rnenjamin dan mendapatkan hak Penggugat sebesar Rp. 50.000.000.000- (lima puluh juta rupiah) atas tanah dan bangunan atas kerja keras Penggugat dibuatkan ke atas nama Tergugat, maka Penggugat mohon Kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili serta memutus perkara aquo, Pengadilan Negeri Bekasi untuk meletakkan sita jaminan (conservatoire) terhadap tanah dan bangunan berupa sertifikat hak mulik/bangunan yaitu: Halaman 10 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. 1. Sertifikat Hak Milik Nomor : 2091/Margajaya/1994, Ruko Sentral Niaga Kalimalang Blok A8112, yang diterbitkan Turut Tergugat, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, yang dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA. 2. Sertifikat Hak Milik Nomor : 5311/Jakasetia/1997, luas tanah 220 M2, Jalan Pulo Sirih Boulevard FE 393 yang diterbitkan Turut Tergugat Taman Galaxy, Kelurahan Jaka Setia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, yang dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA, yang pembeliannya atas nama Penggugat. 3. Sertifikat Hak Milik Nomor : 542/Jakasempurna/2005, luas tanah 802 M2, Jalan Raya Cemara No. 57, yang diterbitkan Turut Tergugat, Perum Jaka Sempurna, Kelurahan Jaka Sempurna, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, yang dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA. 4. Sertifikat hak guna bangunan nomor : 530/margajaya/2008 luas tanah 75m2, ruko kalimas, B/ok D3, yang diterbitkan Turut Tergugat, kelurahan Marga Jaya Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA. 5. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 5702/Kayuringin Jaya/2002, luas tanah 75 M2 Ruko Sentral Niaqa Kalimalang, B/ok B4134. yang diterbitkan Turut Tergugat Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA. 6. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 5644/Kayuringin Jaya/1992, luas tanah 84 M2 Ruko Sentral Niaga Kalimalang, B/ok A515, Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatari, Kota Bekasi yang diterbitkan Turut Tergugat, dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA 7. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 472/Marga Jaya/2006, luas tanah 75 M2, Ruko Komplek Kali Mas, B/ok B7, Kelurahan Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota bekasi yang diterbitkan Turut Tergugat, dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA 8. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 5634/Kayuringin Jaya/2006, luas tanah 84 M2 Ruko Sentral Niaga Kalimalang B/ok A3/2, Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi yang diterbitkan Turut Tergugat, dibuat atas narna ERSIH LUKMINTA. Halaman 11 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. 9. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 568/Margajaya/2006, luas tanah 84 M2 Ruko Sentral Niaga Kalimalang B/ok A8/11, Kelurahan Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi yang dIterbitkan Turut Tergugat, dibuat atas mama ERSIH LUKMINTA 10. Bahwa gugatan penggugat ini di dasarkan bukti-bukti authentik, bukti bukti menurut hukum yang tidak dapat di bantah Tergugat. kiranya atas putusan aquo, mengenal perbuatan melawan hukum ini, dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uit voerbaar bij varaad) walau ada upava hukum banding. kasasi dan verzet. Bahwa berdasarkan bukti-bukti dengan kejelasan serta sesuai uraian di atas. maka Penggugat mohon dengan hormat agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bekasi yang rnerneriksa mengadili serta mernutus perkara aquo berkenan memberikankan keputusan yang dapat dijalankan lebih dahulu sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya. 2. Menyatakan Penggugat adalah sebagai pemilik sertifikat hak milik /bangunan. 3. Menyatakan tanah dan bangunan berdasarkan : 1. Sertifikat Hak Milik Nomor : 2091/Margajaya/1994, Ruko Sentral Niaga Kalimalang Blok A8/12. yang diterbitkan Turut Tergugat,. Kelurahan Margajaya. Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, yang dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA. 2. Sertifikat Hak Milik Nomor : 5311/Jakasetia/1997, luas tanah 220 M2, Jalan Pulo Sirih Boulovard FE. 393, yang diterbitkan Turut Tergugat, Taman Galaxy, Kelurahan Jaka Setia, Kecamatan Bekasi SeIatan, Kota Bekasi, yang dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA, yang pembeliannya atas nama Penggugat. 3. Sertifikat Hak Milik Nomor : 542/Jakasempurna/2005, luas tanah 802 M2, Jalan Raya Cemara No. 57, yang diterbitkan Turut Tergugat, Perum Jaka Sempurna, Kelurahan Jaka Sampurna kecamatan Bekasi selatan Kota Bekasi yang dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA. 4. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 530/Margajaya/2008, luas tanah 75M2 Ruko Kali Mas, Blok D3, yang diterbitkan Turut Tergugat, kelurahan Marga Jaya Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA. Halaman 12 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. 5. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 5702/Kayuringin Jaya/2002, luas tanah 75 M2 Ruko Sentral Niaga Kalimalang, B/ok B4/34, yang diterbitkan Turut Tergugat Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, dibuat atas nama ERSIH LUKM!NTA. 6. Sertifikat hak guna bangunan nomor : 5644/kayuringin jaya/1997, luas tanah 84 m2 Ruko Sentral Niaga Kalimalang, B/ok A5/5, Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi yang diterbitkan Turut Tergugat, dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA. 7. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 472/Marqa Jaya/2006, luas tanah 75 M2, Ruko Komplek Kali Mas, Blok B7, Kelurahan Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, yang diterbitkan Turut Tergugat, dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA. 8. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 5634/Kayuringin Jaya/2006, luas tanah 84 M2 Ruko Sentral Niaga Kalimalang B/ok A3/2, Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi yang diterbitkan Turut Tergugat, dibuat atas nama ERSIH L UKMINTA. 9. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 568/Marga Jaya/2006, luas tanah 84 M2 Ruko Sentral Niaga Kalimalang B/ok A8/11, Kelurahan Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan kota bekasi yang diterbitkan Turut Tergugat dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA. Adalah hasil kerja keras Penggugat. 4. Menyatakan Tergugat melakukan Perbuatan Melawan hukurn 5. Memerintahkan agar Turut Tergugat taat pada isi Putusan Pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukurn tetap. 6. Menghukum Tergugat supaya di dalam menjual tanah dan bangunan harus menyerahkan hasil penjualannya kepada Penggugat sebesar Rp. 25.000.000.000,- (dua puluh lima milyar rupiah) seketika dengan kontan. 7. Menghukurn Tergugat membayar ganti rugi kerugian materil dan immateril yang diderita Penggugat yaitu kerugian yang dialami Penggugat secara materil dengan harga tanah pada saat ini dari 9 (sembilan sertifikat) sebesar Rp. 25.000.000.000,- (dua puluh lima milyar rupiah), dan kerugian immateril sebesar Rp. 25.000.000.000,Halaman 13 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. (dua puluh lima milyar rupiah) maka kerugian yang dialami Penggugat sebesar Rp.50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah) harus dibayar Tergugat kepada Penggugat. 8. Menyatakan Sah dan berharga sita Jaminan yang diletakkan di atas tanah dan bangunan berdasarkan : 1. Sertifikat Hak Milik Nomor : 2091/Margajaya/1994, Ruko Sentral Niaga Kalimalang B/ok A8/12, yang diterbitkan Turut Tergugat, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, yang dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA. 2. Sertifikat Hak Milik Nomor : 5311/Jakasetia11997, luas tanah 220 M2 . Jalan Pulo Sirih Boulevard FE.393 yang diterbitkan Turut Tergugat, Taman Galaxy, Kelurahan Jaka Setia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, yang dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA, yang pembeliannya atas nama Penggugat. 3. Sertifikat Hak Milik Nomor : 542/Jakasempurna/2005, luas tanah 802 M Jalan Raya Cemara No. 57, yang diterbitkan Turut Tergugat, Perum Jaka Sempurna, Kelurahan Jaka Sampurna, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, yang dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA, 4. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nornor : 530/Margajajaya/2008, luas tanah 75 M2 Ruko Kali Mas B!ok D3, yang diterbitkan Turut Tergugat, kelurahan Marga Jaya Kecarnatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA. 5. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nornor : 5702/Kayuringin Jaya/2002, luas tanah 75 M2 Ruko Sentral Niago Ka!imalang, Blok B4/34, yang diterbitkan Turut Tergugat Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA. 6. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 5644/Kayuringin Jaya/1997, luas tanah 84 M2 Ruko Sentral Niaga Kalimalang, Blok A5/5, Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi yang diterbitkan Turut Tergugat, dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA. 7. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 472/Marga Jaya/2006, luas tanah 75 M2, Ruko Komplek Kali Mas, B/ok B7, Kelurahan Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, yang diterbitkan Turut Tergugat, dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA. Halaman 14 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. 8. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 5634/Kayuringin Jaya/2006, luas tanah 84 M2 Ruko Sentral Niaga Kalimalang Blok A3/2, Kelurahan Kayuringin Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi yang diterbitkan Turut Tergugat, dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA. 9. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 568/Margo Jaya/2006, luas tanah 84/M Ruko Sentral Niaga KalImalang Blok A8/11. Kelurahan Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi yang diterbitkan Turut Tergugat, dibuat atas nama ERSIH LUKMINTA, 9. Menghukum Tergugat apabila dalam delapan (8) hari lalai melaksanakan isi Putusan dikenakan uang paksa ( Dwang Soom) sebesar Rp. 5.000.000- (lima juta rupiah) per hari untuk dibayarkan kepada Penggugat secara tunai. 10. Menyatakan keputusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada upaya hukum banding. kasasi dan verzet. 11. Menghukum Tergugat untuk rnembayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini. Atau Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bekasi yang memeriksa dan mengadili serta memutus perkara mi berpendapat lain, Penggugat memohon agar diberikan keputusan yang seadil-adilnya dan benar berdasarkan ke Tuhanan Yang Maha Esa (Ex Ae Quo et Bono). Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat melalui Kuasanya telah mengajukan jawaban tanggal 3 Juni 2015 yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil dan argument Penggugat dalam surat gugatan, sebagaimana telah didaftarkan dengan register perkara No. 133/Pdt.G/2015/PN.Bks pada tanggal 13 Maret 2015 di Pengadilan Negeri Bekasi tentang gugatan perbuatan melawan hukum, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diakui oleh Tergugat dalam surat jawaban ini. I. DALAM EKSEPSI a. Eksepsi tentang Kompetensi (Kewenangan) Absolut II. Bahwa, walaupun Penggugat tidak menguraikan duduk perkaranya dan peristiwa hukumnya dengan jelas dan terang dalam posita (fundamentum petendi), namun petitum kedua berbunyi: "Menyatakan Penggugat adalah Halaman 15 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. sebagai pemilik sertifikat hak milik/bangunan. "Dengan kata lain, sebagai pemilik sertifikat hak milik/bangunan tersebut, Penggugat bermaksud untuk membatalkan sertifikat yang sudah ada (sudah diterbitkan) atas nama orang lain, in casu Ersih Lukminta selaku Tergugat. Sementara itu, sertifikat merupakan alat bukti yang kuat bagi kepemilikan hak atas tanah (vide Pasal 19 ayat (2) huruf c Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok- Pokok Agraria jo. Pasal 32 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 tentang Pendaftaran Tanah) dan sertifikat tanah adalah produk keputusan badan atau pejabat tata usaha negara, dalam hal ini Kepala Badan Pertanahan Nasional Kota Bekasi. Perundang-undangan telah mengatur bahwa pembatalan suatu keputusan badan atau pejabat tata usaha negara harus diajukan (digugat) ke Pengadilan Tata Usaha Negara, sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Undang- Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Dengan demikian, pengadilan yang diberi wewenang untuk mengadili perkara pembatalan sertifikat, sebagaimana diinginkan dan dimaksudkan Penggugat, seharusnya adalah Pengadilan Tata Usaha Negara, bukan Pengadilan Negeri. Dengan kata lain, dalam perkara a quo, Pengadilan Negeri Kota Bekasi tidak berwewenang untuk memeriksa dan mengadili sengketa tentang kepemilikan (pembatalan) sertifikat yang merupakan produk badan atau pejabat tata usaha negara tersebut. Oleh karena itu, Tergugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menolak atau setidak-tidaknya tidak dapat menerima gugatan No. 133/Pdt.G/2015/PN.BKS di Pengadilan Negeri Bekasi, dengan alasan bahwa gugatan tersebut telah melanggar ketentuan tentang kewenangan (kompetensi) absolut. b. Eksepsi Errorin Persona (Kekeliruan tentang Pihak Tergugat Utama\ III. Bahwa, terkait erat dengan eksepsi tentang kewenangan absolut di atas, telah terjadi kekeliruan pihak (error in persona) yang ditarik oleh Penggugat sebagai Tergugat utama dalam gugatan perbuatan melawan hukum a quo. Dalam petitum kedua surat gugatan, Penggugat menyatakan: "Penggugat. adalah sebagai pemilik sertifikat hak milik/bangunan." Dengan demikian, tujuan Penggugat adalah untuk membatalkan seluruh sertifikat yang pada saat ini tertulis atas nama Ersih Lukminta, in casu Tergugat, dan Penggugat ingin mengubah sertifikat tersebut ke atas nama Andy Iswanto Salim, in casu Penggugat. Untuk itu, Halaman 16 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. Penggugat seharusnya menarik Badan Pertanahan Nasional Kota Bekasi sebagai Tergugat utama, bukan Ersih Lukminta. Dalam kenyataannya, Penggugat menarik Kepala Badan Pertanahan Kota Bekasi justru hanya sebagai Turut Tergugat. Hingga jawaban ini diajukan Tergugat, dalam kenyataannya Badan Pertanahan Nasional Kota Bekasi tidak pernah hadir di persidangan, kemungkinan besar justru karena digugat sebagai Turut Tergugat. Dengan demikian, Penggugat telah keliru dalam menarik pihak sebagai Tergugat utama (error in persona) dalam gugatan a quo.Oleh karena itu, Tergugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menolak atau setidak-tidaknya tidak dapat menerima gugatan No. 133/Pdt.G/2015/PN.BKS di Pengadilan Negeri Bekasi, dengan alasan bahwa gugatan tersebut telah menarik pihak yang keliru sebagai Tergugat (error in persona). c. Eksepsi tentang Ne Bis in Idem IV. Bahwa, apabila Majelis Hakim berpendapat lain yang terkait dengan eksepsi, tentang kewenangan absolut dan prinsip error in persona di atas, Penggugat telah melanggar ketentuan lain tentang exceptie van gewijsde zaak yang terkait dengan asas ne bis in idem atau exceptio res judicata. Menurut asas ini, kasus dalam perkara yang sama dengan subjek hukum yang sama dan objek hukum yang sama tidak dapat dan tidak boleh diperkarakan dua kali. Apabila suatu perkara sudah pernah diajukan ke pengadilan dan terhadap telah dijatuhkan putusan dan kemudian putusan tersebut telah memperoleh kekuatan hukum tetap (in krocth van gewijsde), terhadap perkara itu tidak boleh lagi diajukan gugatan baru untuk memperkarakannya kembali. Pada kenyataannya, perkara a quo yang terkait dengan penggelapan (kepemilikan) sertifikat-sertifikat Tergugat oleh Penggugat sudah pernah diperiksa di Pengadilan Negeri Bekasi dengan register Nomor : 1620/Pid.B/2012/PN.BKS yang telah diputus pada tanggal 4 Maret 2013 dan perkara tersebut sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap (in kracth van gewijsde) melalui Putusan MA No. 714 K/Pid/2013 yang dibacakan pada tanggai 10 September 2014 dalam tahap kasasi. Putusan pada tingkat pertama maupun putusan kasasi menyatakan bahwa Penggugat telah terbukti melakukan tindak pidana penggelapan sertifikat yang merupakan milik Tergugat dan seluruh sertifikat tersebut harus dikembalikan kepada Tergugat, in casu Ersih Lukminta, sebagai pemilik yang sah. Dengan demikian tidak ada lagi keraguan bahwa pemilik sertifikat atas kesembilan Halaman 17 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. aset tersebut adalah Ersih Lukminta, in CASU Tergugat. Sebaliknya, tidak ada lagi kemungkinan bagi Penggugat untuk menyatakan bahwa Penggugat adalah pemilik sertifikat tersebut. Ketentuan ini dilandasi oleh Pasal 1917 KUHPer, yang menegaskan: "Gugatan yang diajukan dengan dalil (dasar hukum) yang sama dan diajukan oleh dan terhadap pihak yang sama dalam hubungan hukum yang juga sama dengan putusan hakim yang telah berkekuatan hukum tetap (in krocth van gewijsde), maka dalam gugatan tersebut melekat unsur ne bis in idem dan oleh karena itu gugatan tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankeiijke verkiaard)" Selain itu, ketentuan hukum tersebut telah dikuatkan jurisprudensi dalam Putusan MA No. 588 K/Sip/1973 juncto 619 K/Pdt/1984, yang menyatakan bahwa apabila suatu gugatan sama dengan apa yang disengketakan dalam perkara terdahulu yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan subjek (pihak) maupun objek serta dalil dalam perkara tersebut sama dengan subjek, objek dan dalil dalam perkara sebelumnya, maka dalam gugatan tersebut secara formil terkandung unsur ne bis in idem sehingga gugatan tidak dapat diterima (bandingkan juga dengan Putusan MA No. 1743 K/Pdt/1983 juncto Putusan MA No. 647 K/Sip/1973). Oleh karena itu, Tergugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menolak atau setidak-tidaknya tidak dapat menerima gugatan No. 133/Pdt.G/2015/PN.BKS, tanggai Maret 2015, dengan alasan bahwa dalam gugatan tersebut telah melekat unsur ne bis in idem. d. Eksepsi tentang Litis Pedentis V. Bahwa, selanjutnya, apabila tujuan Penggugat adalah untuk tetap menyatakan bahwa Penggugat adalah sebagai pemilik sertifikat hak milik/bangunan walaupun hal itu telah pernah diperkarakan, diperiksa dan diadili dan kemudian telah diputus dan bahkan putusan tersebut telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde), maka upaya hukum selanjutnya yang disediakan ketentuan perundang-undangan adalah mengajukan peninjauan kembali, bukan mengulangi perkara dari tingkat pertama melalui gugatan. Putusan perkara dengan register Nomor : 714 K/Pid/2013 yang dibacakan pada tanggal 10 September 2014 dalam tahap kasasi juncto Nomor : 1620/Pid.B/2012/PN.BKS yang telah diputus pada tanggal 4 Maret 2013 pada tingkat pertama telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap (in kracth van gewijsde) tentang objek perkara yang sama dan pihak yang sama dengan amar yang menetapkan Halaman 18 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. barang bukti, termasuk 9 (sembilan) sertifikat rumah dan ruko dikembalikan kepada Ersih Lukminta, in casu Tergugat. Dengan kata lain, Ersih Lukminta adalah pemilik kesembilan sertifikat tersebut, bukan Penggugat. Karena itu sesungguhnya tidak terbuka lagi upaya hukum bagi Penggugat untuk menyatakan bahwa sertifikat tersebut adalah haknya. Dalam kenyataannya, Penggugat sedang mengajukan upaya hukum peninjauan kembali dan perkara tersebut sedang diperiksa di Pengadilan Negeri Kota Bekasi. Sementara itu, ketentuan hukum acara perdata menyatakan bahwa, apabila sengketa yang sedang digugat adalah sama dengan perkara yang sedang diperiksa dalam tingkat lain, maka gugatan tersebut harus ditolak, sebagaimana diatur dalam eksepsi litis pedentis. Menurut eksepsi tersebut, Majelis Hakim harus menolak apabila sengketa yang digugat sama dengan perkara yang sedang diperiksa oteh pengadilan. Gugatan yang diajukan Penggugat masih tergantung (aanhanging) dan pemeriksaannya sedang berjalan di Pengadilan Negeri Kota Bekasi ini, bahkan dengan Majelis Hakim yang sama dengan yang sedang memeriksa dan mengadili gugatan a quo. Oleh karena itu, Tergugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menolak atau setidak-tidaknya tidak dapat menerima gugatan No. 133/Pdt.G/2015/PN.Bks di Pengadilan Negeri Bekasi, dengan alasan bahwa gugatan tersebut masih sedang diperiksa dalam tingkat peninjauan kembali e. Eksepsi Dominii tentang Legal Standing Penggugat VI. Bahwa, selanjutnya, hukum acara mengharuskan bahwa seseorang mengajukan gugatan atas suatu hak, namun hak tersebut harus dibuktikan dengan jelas dan terang. Khususnya, gugatan atas kepemilikan mengharuskan Penggugat membuktikan haknya. Dalam hal kepemilikan tanah dan bangunan, bukti hak adalah sertifikat yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional. Hal itu telah diatur dengan tegas dalam Pasal 19 ayat (2) huruf c Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria, yang menyatakan bahwa sertifikat merupakan alat bukti yang kuat bagi kepemilikan hak atas tanah. Selanjutnya, Pasal 32 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor : 24 tentang Pendaftaran Tanah menyebutkan bahwa sertifikat yang diterbitkan secara sah atas nama seseorang atau badan hukum dalam jangka waktu lima tahun setelah diterbitkannya sertifikat tersebut berlaku sebagai alat bukti yang mutlak. Namun, dalam perkara a quo, objek perkara yang digugat oleh Penggugat Halaman 19 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. bukan merupakan milik Penggugat, melainkan milik Tergugat sebagaimana tertera dalam seluruh kesembilan sertifikat. Tidak satu pun sertifikat yang diakui Penggugat sebagai haknya menunjukkan bahwa Penggugat merupakan pemilik hak tersebut. Untuk itu Tergugat meminta Penggugat menunjukkan bahwa terdapat sertifikat atas kesembilan objek perkara yang digugat tersebut yang menunjukkan bahwa Penggugat adalah pamilik objek tersebut. Pasal 163 HIR dan Pasal 1865 KUHPer mengharuskan Penggugat membuktikan bahwa objek gugatan adalah miliknya. Sebaliknya, karena dalam kesembilan sertifikat tersetor tertera dengan terang-benderang bahwa pemiliknya adalah Ersih Lukminta, in casu Tergugat, maka harus dinyatakan bahwa Penggugat tidak mempunyai legal standingyang sah. Oleh karena itu, Tergugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menolak atau setidak-tidaknya tidak dapat menerima gugatan No. 133/Pdt.G/2015/PN.Bks, dengan alasan bahwa Penggugat bukan merupakan pemilik objek gugatan dan dengan demikian tidak mempunyai legal standing sebagai Penggugat yang sah. f. Eksepsi tentang Gugatan Kabur (Obscuur Libel) : Dasar Hukum Tidak Jelas VII. Bahwa dalam seluruh surat gugatannya, Penggugat sama sekali tidak menyebutkan dasar hukum gugatannya, khususnya tentang perolehan hak Penggugat atas kesembilan aset tersebut. Juga tidak ada uraian atau penjelasan tentang dari mana muncul (asal-usul) hak kepemilikan Penggugat. Hukum acara perdata mengharuskan bahwa posita (fundamentum petendi) harus menjelaskan dasar hukum (rechts grond). Tanpa dasar hukum, dalil gugatan seperti itu tidak memenuhi syarat formil dan gugatan dianggap tidak jelas dan tidak spesifik (een duidelijke en bepaalde conclusive). Jurisprudensi menyatakan bahwa suatu gugatan dinyatakan kabur dan tidak jelas apabila tidak dijelaskan sejak kapan dan atas dasar apa penggugat memperoleh hak, sebagaimana diuraikan dalam Putusan MA No. 250 K/Pdt/1984, tanggal 16 Januari 1986. Dalam perkara a quo, Penggugat tidak menjelaskan dengan cara apa Penggugat memperoleh hak atas seluruh kesembilan aset berupa rumah dan ruko tersebut. Apakah Penggugat memperolehnya melalui alas hak pewarisan, hibah, jual-beli, pembagian harta bersama atau dengan lain. Juga tidak diuraikan kejadian atau peristiwa yang mendasari gugatannya, misalnya berapa uang yang dikeluarkan Halaman 20 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. Penggugat, kapan aset tersebut dibeli oleh Penggugat, dari siapa aset tersebut dibeli Penggugat. Oleh karena itu, Tergugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menolak atau setidak-tidaknya tidak dapat menectoa. gugatan No.133/Pdt.G/2015/PN.BKS di Pengadilan Negeri Bekasi, dengan alasan bahwa gugatan tersebut tidak mempunyai dasar hukum yang jelas. g. Eksepsi tentang Gugatan Kabur (Obscuur Libel : Tidak Disebutkan Hukum vang Dilanggar Tergugat VIII. Bahwa Penggugat tidak menyebutkan hukum mana yang dilanggar Tergugat: Perundang-undangan mana dan pasal berapa secara spesifik? Sebagaimana tertulis dengan jelas, gugatan a quo telah diberi judul: "Gugatan Perdata mengenai Perbuatan Melawan Hukum," yang tentu saja mensyaratkan bahwa Penggugat menuduh Tergugat telah melanggar (melawan) hukum. Namun, dalam seluruh posita (fundamentum petendi) tidak ada satu kalimat pun yang menyebutkan dan menguraikan hukum mana telah dilanggar oleh Tergugat sehingga Tergugat harus dikategorikan telah melakukan perbuatan melawan hukum sehingga Penggugat layak menuntut ganti rugi materiil (nyata) dan immateriil dari Tergugat, sebagaimana dimungkinkan oleh Pasal 1365 KUHPer. Sejalan dengan itu, dalam seluruh sistem peradilan, pada saat merumuskan putusan, hakim akan dituntut untuk menghasilkan pertimbangan hukum yang didasarkan pada alasan menyebutkan hukum pasal dan dasar tertentu hukum tertentu. perundang-undangan Keharusan yang akan mendasari putusan tersebut digariskan dalam Pasal 184 ayat (2) HIR. Selain itu, keharusan tersebut juga dinyatakan dengan tegas dalam Pasal 68A ayat (2) Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Peradilan Umum: "Penetapan dan putusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus metmurf pertimbangan hukum hakim yang didasarkan pada alasan dan dasar hukum yang tepat dan benar" (bandingkan juga dengan Pasal 25 ayat (1) Undang- Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman; Pasal 107A ayat (2) Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara; Pasal 194 ayat (1) huruf / Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer; dan Pasal 60A ayat (2) UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama.] Pada Halaman 21 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. kenyataannya dalam perkara a quo,Penggugat tidak menyebutkan pasal berapa dan undang-undang mana atau hukum mana telah dilanggar oleh Tergugat sehingga gugatan tersebut layak disebut sebagai gugatan perbuatan melawan hukum. Dengan demikan jelas gugatan a quo harus dinyatakan kabur dan oleh karena itu Tergugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menolak atau setidak-tidaknya tidak dapat menerima gugatan No.133/Pdt.G/2015/PN.'BKS, dengan alasan bahwa gugatan tersebut kabur karena tidak disebutkan dan memang tidak ada hukum yang dilanggar (dilawan) oleh Tergugat. h. Eksepsi tentang Gugatan Kabur (Obscuur Libel ): Kerugian Tidak Dirinci IX. Bahwa, selanjutnya, syarat formil lain suatu posita dan petitum tentang tuntutan ganti rugi nyata (kerugian materiil) adalah bahwa apabila ada kerugian riil (nyata atau materiil), ganti rugi tersebut harus dihitung dengan rinci, objektif dan konkret dan kerugian tersebut harus disebutkan satu persatu. Jurisprudensi telah menegaskan keharusan tersebut dalam Putusan MA No. 1186 K/Sip/1973, tanggal 4 Mei 1975. Sama halnya, menurut M. Yahya Harahap, posita dan petitum tentang tuntutan ganti rugi yang tidak dirinci dalam gugatan tidak memenuhi syarat untuk dikabulkan (vide Hukum Acura Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan, Pengadilan, Penerbit Sinar Grafika, cetakan ke9, 2009, halaman 65). Pada kenyatannya, dalam perkara a quo, Penggugat mendalilkan bahwa Tergugat telah melanggar hukum atau telah melakukan perbuatan melawan hukum yang harus membayar kerugian materiil (kerugian nyata) sebesar Rp .25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar rupiah) dan kerugian immateriil, sebesar Rp.25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar rupiah). Namun, Penggugat dalam posita gugatan tidak pernah merinci satu per satu tuntutan ganti rugi materiil (nyata) dan immateriil tersebut secara objektif dan konkret, tetapi hanya begitu saja memunculkan angka Rp. 50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah). Tidak dijelaskan dan diuraikan dari mana lahir, kerugian nyata (materiil) dan kerugian immateriil tersebut. Dengan demikian, gugatan tersebut telah mengandung cacat formil karena kerugian dirumuskan dengan kabur (obscuur libel),tanpa dirinci secara objektif dan konkret. Oleh karena itu, Tergugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menolak atau Halaman 22 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. setidak-tidaknya tidak dapat menerima gugatan No. 133/Pdt.G/2015/PN.BKS, tanggal 13 Maret 2015, tersebut dengan alasan bahwa gugatan tersebut kabur karena tidak dirinci kerugian riil (kerugian materiil) dan kerugian immaterial yang dialami oleh penggugat. i. Eksepsi tentang Gugatan Kabur (Obscuur Libel) : Tidak Ada Kerugian Nyata (Materiil) X. Bahwa, selanjutnya, menurut ketentuan hukum acara perdata, suatu gugatan harus dilandasi oleh bukti nyata sehingga suatu putusan harus didasarkan pada pembuktian fakta. Juga, asas hukum acara perdata mengatakan: yang mendalilkan sesuatu, dia harus membuktikannya. Kepada Penggugat diberikan beban pembuktian. Selaras dengan hal itu, M. Yahya Harahap menegaskan, "Hakim tidak dibenarkan mengambil putusan tanpa pembuktian" (dalam Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan, Penerbit Sinar Grafika cetakan ke-9, 2009, halaman 500). Asas dan prinsip hukum pembuktian tersebut didasarkan pada ketentuan Pasal 163 HIR yang menyatakan: "Barangsiapa mengatakan mempunyai barang atau suatu hak atau mengatakan suatu perbuatan untuk meneguhkan haknya atau untuk membantah hak orang lain, haruslah membuktikan hak itu atau adanya perbuatan itu." Kunci penolakan atau pengabulan suatu gugatan adalah pembuktian yang bersumber dari fakta yang diajukan dalam persidangan. Lebih jauh, menurut jurisprudensi, fakta yang bernilai sebagai pembuktian terbatas pada fakta yang konkret dan relevan, yang jelas dan nyata membuktikan suatu keadaan atau peristiwa suatu perkara (vide Putusan AM No. 71 K/Pdt/1984). Sehubungan dengan tuntutan ganti rugi, kerugian yang didalilkan dan dituntut harus merupakan kerugian yang riil (nyata), bukan kerugian yang mengambang dan ilusionir. Kerugian riil (nyata) adalah kerugian yang benar-benar dialami oleh seseorang dan kerugian tersebut dapat dirinci dan dijabarkan serta dapat dibuktikan. Segala spekulasi dalam mengajukan jumlah (angka) tuntutan kerugian harus ditolak oleh Majelis Hakim. Dalam perkara a quo, Penggugat tidak pernah mendalilkan kerugian nyata (riil) atau kerugian yang benar-benar dialami, yang dapat dirinci dan dibuktikan. Dengan demikian, surat gugatan ini telah dirumuskan dengan kabur (obscuur libel).Oleh karena itu, Tergugat memohon kepada Ma/alif Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menolak atau setidak-tidaknya tidak dapat menerima gugatan No. 133/Pdt.G/2015/PN.BKS di Pengadilan Halaman 23 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. Negeri Bekasi, dengan alasan bahwa gugatan tersebut dirumusan dengan kabur (obscuur libel) karena Penggugat tidak menyebutkan kerugian rill (nyata) yang benar-benar dialami oleh Penggugat. j. Eksepsi tentang gugatan kabur (obscuur Libel): Petitum Gugatan tidak jelas dan saling bertentangan. 11. Bahwa, selanjutnya, hukum acara perdata mengharuskan bahwa petitum harus dirumuskan dengan rinci dan logis, khususnya untuk petitum primair. Tidak boleh ada pertentangan antara posita dan petitum dan tidak boleh ada pertentangan antara petitum dan petitum. Pelanggaran terhadap ketentuan ini menyebabkan gugatan tidak jelas dan harus dinyatakan obscuur libel. Hal itu telah ditegaskan dalam jurisprudensi, sebagaimana terdapat dalam Putusan MA No. 582 K/Sip/1973, tanggal 18 Desember 1975, juncto Putusan MA No. 492 K/Sip/1970, tanggal 21 November 1970. Dalam perkara a quo terdapat berbagai pelanggaran atas ketentuan tersebut. Pertama, dalam gugatan tersebut terdapat kontradiksi antara posita dan petitum. Padahal, ketentuan menuntut bahwa harus ada sinkronisasi dan konsistensi antara posita dan petitum agar suatu gugatan tidak kabur (obscuur libel). Sesuatu yang tidak dikemukakan dalam dalil gugatan tidak dapat diminta dalam petitum. Dalam perkara a quo,tampak jelas bahwa petitum tidak dapat disinkronkan dengan posita. Dalam posita gugatan, Penggugat tidak pernah mendalilkan bahwa kesembilan aset berupa rumah dan ruko tersebut telah dijual oleh Tergugat, tetapi Penggugat dalam petitum meminta kepada pengadilan agar Tergugat dihukum membagi dua hasil penjualan kesembilan rumah dan ruko tersebut. Dengan demikian, petitum telah bertentangan dengan posita. Kedua. Penggugat mendalilkan bahwa rumah dan ruko tersebut seluruhnya adalah miliknya, tetapi Tergugat dalam petitum meminta kepada pengadilan agar Tergugat membagi dua hasil penjualan rumah dan ruko tersebut. Petitum seperti itu dipandang dengan tegas oleh Mahkamah Agung sangat bertentangan dengan posita, sebagaimana tertuang dalam Putusan MA No. 28 K/Sip/1973, tanggal 5 November 1975. Ketiga. terlihat jelas bahwa terdapat pertentangan di antara petitum dan petitum yang diajukan oleh Penggugat. Petitum kedua menyatakan kesembilan aset tersebut sepenuhnya dan seluruhnya adalah milik Penggugat, sementara dalam petitum keenam Penggugat menuntut agar penjualan tanah dan bangunan tersebut dibagi dua antara Tergugat dan Penggugat, masingHalaman 24 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. masing Rp.25.000.000.000,- (dua puluh miliar rupiah). Dalam perumusan posita (fundamentum petendi) sangat tidak jelas apa sesungguhnya posisi hukum Penggugat: Apakah sebagai pemilik tunggal atau pemilik bersama antara Tergugat dan Penggugat. Penggugat telah mendalilkan dirinya sebagai pemilik tunggal atas kesembilan aset berupa rumah dan ruko tersebut sebagaimana tertuang dalam petitum kedua, tetapi Penggugat juga sekaligus mendalilkan bahwa Penggugat hanya memiliki setengah dari kesembilan aset berupa rumah dan ruko tersebut. Dengan demikian, surat gugatan ini tab dirumuskan dengan sangat kabur (obscuur libel).Oleh karena itu memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menolak atau setidaktidaknya tidak dapat menerima gugatan No. 133/Pdt.G/2015/PN.BKS, dengan alasan bahwa gugatan tersebut kabur karena petitum gugatan tidak jelas dan karena petitum bertentangan dengan posita dan juga petitum yang satu bertentangan dengan petitum yang lain. 12. Bahwa oleh karena itu, berdasarkan salah satu atau seluruhnya dari kesepuluh jenis eksepsi yang telah diuraikan di atas, Tergugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini menyatakan bahwa gugatan perbuatan melawan hukum dengan register perkara No. 133/Pdt.G/2015/PN.BKS, yang telah didaftarkan oleh Penggugat di Pengadilan Negeri Bekasi pada tanggal 13 Maret 2015 tidak dapat diterima (niet ontvantkelik verkiaard). I. DALAM POKOK PERKARA 13. Bahwa Tergugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa atau mengadili perkara ini agar segala sesuatu yang telah dikemukakan dalam bagian eksepsi, baik tentang eksepsi kompetensi absolut maupun eksepsi prosesuil dan eksepsi materiil, dianggap sebagai satu-kesatuan yang tidak terpisahkan dari bagian pokok perkara ini. 14. Bahwa selanjutnya Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil dan argumen Penggugat dalam surat gugatan dengan register No. 133/Pdt.G/2015/PN.Bks., yang telah didaftarkan pada tanggal 13 Maret 10121 di Pengadilan Negeri Bekasi tentang gugatan perbuatan melawan hukum. 15. Bahwa benar, sebagaimana didalilkan Penggugat dalam surat gugatan dalam angka 1 pada halaman 1, bahwa Tergugat dan Penggugat telah melakukan pernikahan menurut ketentuan agama Katolik pada tanggal 15 Februari 13&1 di Gereja Santo Fransiskus Xaverius, Jl. Yos Sudarso Halaman 25 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. No. 1 Tanjung Priok, di hadapan imam J. Muji Santara, S.J., tetapi dengan mempergunakan dispensasi untuk Perkawinan Beda Agama No. 1988/D-954/91, sebagaimana terbukti dari Surat Perkawinan Keuskupan Agung Jakarta, yang disalin dari Buku Perkawinan II, halaman 142, No. 567, pada tanggal 17 Februari 19&1, karena pada saat itu terdapat perbedaan agama: Tergugat beragama Katolik, sementara itu Penggugat beragama Buddha. 16. Bahwa meskipun telah dilaksanakan menurut hukum agama Katolik, perkawinan tersebut tentu saja tidak sah menurut hukum Negara Republik Indonesia dan bukan merupakan suatu perkawinan sebagaimana diamanatkan Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yang menegaskan: "Tiap-tiap perkawinan dicatat peraturan perundang-undangan yang berlaku." Pasal tersebut mengatur bahwa, agar suatu perkawinan yang dilakukan menurut hukum masing- masing agama dianggap sah, perkawinan tersebut harus dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Menurut Pasal 2 Peraturan Pemerintah tersebut, pencatatan perkawinan orang yang melangsungkan perkawinannya menurut agamanya dan kepercayaannya, selain agama Islam, dilakukan oleh Pegawai Pencatat perkawinan pada Kantor Catatan Sipil sebagaimana dimaksud dalam berbagai perundang-undangan mengenai, pencatatan perkawinan. Selanjutnya Pasal 11 Peraturan Pemerintah tersebut menegaskan: "(1) Sesaat sesudah dilangsungkannya perkawinan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Pasal 10 Peraturan Pemerintah ini, kedua mempelai menandatangani akta perkawinan yang telah disiapkan oleh Pegawai Pencatat berdasarkan ketentuan yang berlaku; (2) Akta perkawinan, yang telah ditandatangani oleh mempelai itu selanjutnya ditandatangani pula oleh kedua saksi dan Pegawai Pencatat yang menghadiri perkawinan (dan bagi yang melangsungkan perkawinan menurut agama Islam, ditandatangani pula oleh wali nikah atau yang mewakilinya); (3) Dengan penandatanganan akta perkawinan, maka perkawinan telah tercatat secara resmi." Dalam, kenyataannya belum pernah Tergugat dan Penggugat mencatatkan perkawinan yang telah dilangsungkan di Gereja Katolik tersebut di Kantor Catatan Sipil dan belum pernah terbit akta perkawinan antara Tergugat dan Penggugat. Halaman 26 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. Oleh karena itu, perkawinan antara Tergugat dan Penggugat bukanlah suatu perkawinan yang sah, melainkan hanya merupakan perkawinan siri (bawah tangan, samenleven), dan tidak ada alasan hukum yang membenarkan bahwa Tergugat dan Penggugat telah melangsungkan perkawinan yang sah menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia 17. Bahwa benar, sebagaimana didalilkan Penggugat dalam angka 1 surat gugatan pada halaman 1, bahwa Tergugat dan Penggugat pernah hidup bersama (samenleven) selama kira-kira 18 tahun, sejak 1992 hingga 2010 tanpa ikatan pernikahan secara hukum. Dari kehidupan bersama di luar nikah (tanpa ikatan pernikahan negara) tersebut, Tergugat telah dikaruniai tiga orang anak di luar kawin, yang bernama: 17.1. Stella Kirana Salim, perempuan, anak pertama luar kawin dari E.wh Lukminta, yang lahir di Jakarta, pada tanggal 22 Desember 1992, sesuai dengan Kutipan Akta Kelahiran No. 034a/1998, yang diterbitkan Kantor Catatan Sipil Kabupaten Dati II Bekasi, pada tanggal 5 Agustus 1998 17.2. Gabriella Paramitha Salim, perempuan, anak kedua luar kawin dari Ersih Lukminta, yang lahir di di Jakarta, pada tanggal 9 September 1994 sesuai dengan Kutipan Akta Kelahiran No. 034b/1998, diterbitkan Kantor Catatan Sipil Kabupaten Dati II Bekasi, pada tanggal 5 Agustus 1998. 17.3. Adeline Triana Salim, perempuan, anak ketiga luar kawin dari Ersih Lukminta, yang lahir di luar kawin di Jakarta, pada tanggai 6 Desember 1994 sesuai dengan Kutipan Akta Kelahiran No. 034c/1998, diterbitkan Kantor Catatan Sipil Kabupaten Dati II Bekasi, pada tanggal 5 Agustus 1998. 18. Bahwa dengan demikian, ketiga anak tersebut dilahirkan bukan dari hasil perkawinan yang sah menurut perundang-undangan yang berlaku, rnelainkan lahir di luar nikah. Karena itu, ketiga anak tersebut secara biologis merupkw anak Tergugat dan Penggugat, tetapi menurut hukum merupakan anak Tergugat sebagai orangtua tunggal. Hal itu tertera dengan jelas dalarn masirig-masing akta kelahiran ketiga anak tersebut, yang menerangkan bahwa Stella Kirana Salim, Gabriella Paramitha Salim dan Adeline Triana Salim masing-masing adalah anak pertama perempuan, anak kedua perempuan dan anak ketiga perempuan luar kawin dari Ersih Lukrninta. Dasar dari penerbitan ketiga akta kelahiran Halaman 27 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. tersebut adalah Penetapan Pengadilan Negeri Bekasi, No. 92/PDT.P/ 1998/PN.BKS, tanggal 15 Juli 1998. 19. Bahwa tidak benar dan Tergugat dengan tegas menoak dan membantah dalil Penggugat, sebagaimana dituliskan dalam angka 1 surat gugatan pada halaman 1, yang menyatakan bahwa, usemua harta yang dimiliki antara Penggugat dengan Tergugat adalah hasil kerja keras yang dilakukan Penggugat sejak Penggugat dengan Tergugat hidup bersama sejak tahun 1992." Hal itu tidak benar karena malah sebaliknya seluruh aset yang tertulis atas nama Tergugat adalah hasil kerja keras Tergugat. Bahkan, selama hidup bersama (samenleven) tersebut, Tergugat tidak pernah dibantu oleh Penggugat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, membeli aset berupa rumah dan ruko, apalagi memenuhi kebutuhan kesehatan dan pendidikan ketiga anak biologis Penggugat. Sepanjang Tergugat hidup bersama di luar nikah dengan Penggugat, Tergugat bekerja sendiri untuk memenuhi segata kebutuhan tersebut. Tergugat dengan ini menegaskan bahwa Tergugat mampu menopang hidupnya sendiri dan membiayai pendidikan dan segala kebutuhan ketiga anak tersebut. Malah Penggugat selama hidup bersama tanpa ikatan pernikahan tersebut menggantungkan hidupnya pada Tergugat. Hal itu sernua dapat dibuktikan oleh Tergugat dari pergerakan arus uang dan saldo per tahun 2010 yang tertera dalam tiga rekening pribadi Tergugat. Bank Central Asia Cabang Utama Bekasi dengan No. 0660496688, di Bank Negara Indonesia dengan No. 0104029455 clan di Bank Mandiri dengan No. 156-00-5555000-0, sebelum terjadi permasalahan antara Tergugat dan Penggugat pada akhir tahun 2010. 20. Bahwa oleh karena tidak ada ikatan perkawinan yang sah antara Tergugat clan Penggugat sebagairnana diatur dalam ketentuan Undang-Undang Nornor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Peraturan Pernerintah Normr .9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, maka Tergugat menegaskan bahwa tidak ada hubungan hukurn antara Tergugat dan Penggugat sebagai suami-isteri. Sebagai akibatnya, sama seperti ketiga anak yang terlahir dalam hidup bersarna (samenleven) antara Tergugat dan Penggugat tanpa ikatan perkawinan tersebut menjadi anak Tergugat sebagai orang tua tunggal, juga tentu saja tidak ada percampuran harta antara Tergugat clan Penggugat. Dengan kata lain, Tergugat mempunyai harta yang terpisah dari harta Penggugat dan rnasing-masing mengurus dan bertanggung Halaman 28 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. jawab terhadap harta masing-rnasing. OIeh karena itu, meskipun Tergugat clan Penggugat pernah hidup bersama di bawah satu atap dan bahkan memperoleh tiga anak, segala sesuatu yang dihasilkan oleh Tergugat dari kerja kerasnya dan dibeli atas nama Tergugat, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian kesembilan aset berupa rumah dan ruko tersebut, tidak layak dan sama sekali tidak mempunyai landasan hukum untuk dituntut oleh Penggugat sebagai milik pribadinya atau agar penjualannya dibagi dua oleh Tergugat dan Penggugat. Sama sekali satu sen pun tidak ada hak Penggugat dalam seluruh aset yang dibeli oleh Tergugat. 21. Bahwa kebenaran dalil Tergugat tentang ketiadaan ikatan perkawinan clan tentang keterpisahan harta tersebut telah dibuktikan dalarn perkara pidana Nomor 1620/Pid.B/2012/PN.Bks, sebagaimana telah diputuskan pada tanggal 4 Maret 2013,yang amarnya berbunyi bahwa Penggugat (Andy Iswanto Salim yang pada saat itu Terdakwa) telah terbukti melakukan perbuatan yang didakwakan berupa "penggelapan" sebagaimana diatur dalam Pasat 372 KtJHP dan "penyerobotan" (berada dalam rumah dengan melawan hukum) sebagaimana diatur dalam Pasal 167 ayat (1) KUHP. Andaikata sertifikat yang digelapkan tersebut adalah milik Penggugat, tentu saja Penggugat tidak akan divonis telah melakukan penggelapan. Sama halnya, andaikata Penggugat adalah pemilik ruko dan rumah tersebut, tentu saja Penggugat tidak akan divonis telah melakukan penyerobotan (berada datam rumah dengan melawan hukum). Hal itu berarti bahwa Penggugat sama sekali bukan merupakan pemilik kesembilan aset berupa rumah dan ruko yang dituntut oleh Penggugat. Lebih tepatnya, pertimbangan hukurrinya menyatakan bahwa "Terdakwa Drs. Andy lswanto Salim terbukti melakukan perb'aian yang didakwakan." Pertimbangan hukum tersebut didukung oleh saksi ahil Suharnoko, S.H., MI-1 dan Dr. I. Sriyanto, S.H., M.H., keduanya dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang menyatakan bahwa "perkawinan yang tidak tercatat tidak diakui oleh Negara dan, sebagai konsekuensinya, anaknya menjadi anak yang lahir di luar kawin, harta yang diperoleh dari perkawinan, menjadi harta pribadi dan tidak dapat diajukan gugatan, perkawinannya tidak diakui oleh Negara, dan untuk kepemilikan harta yang diperoleh clan perkawinan yang tidak tercatat maka bukti kepemilikannya adalah masing-masing." Bahkan, perkara pidana pada tingkat pertama tersebut kernudian telah diuji oleh Mahkamah Agung dan Halaman 29 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. pada akhirnya telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap (in kracht van gewisjde), setelah diajukan upaya hukum kasasi dengan register perkara Nornor 714 K/Pid/2013, sebagaimana telah diputus oleh Mahkamah Agung pada tanggal 10 September 2014, dengan arnar putusan pertama yang berbunyi: "Menyatakan Terdakwa Drs. Andy lswanto Salim tersebut telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana penggelapan dan berada dalam rumah dengan melawan hukum." Kemudian, diktum yang keempat berbunyi: "Menetapkan barang bukti dikembalikan kepada saksi Ersih Lukminta." Di antara barang bukti tersebut terdapat sembilan sertifikat rumah dan ruko yang dituntut oleh Penggugat. Perlu dicatat dan ditegaskan bahwa, oleh karena Putusan Mahkamah Agung Nomor 714 K/Pid/2013, tanggal 10 September 2014, tersebut telah final clan berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewisjde), maka tidak ada keraguan lagi bahwa Penggugat sama sekali bukan rnerupakan pernilik kesembilan sertifikat rumah dan ruko tersebut karena terbukti bahwa Penggugat telah menggelapkannya dan Penggugat telah terbukti melakukan penyerobotan. Penggugat bukan merupakan pemilik rumah di Jalan Cemara Raya Nomor 57, Perumahan Jaka Sampurna, Kelurahan Jaka Sampurna, Bekasi Selatan tersebut. Sebaliknya, seluruh aset berupa rumah dan ruko tersebut adalah milik Tergugat, yang dibeli atas jerih payah Tergugat. 22. Bahwa, sebagaimana disebutkan di atas, baik dalam putusan Pengadilan Negeri Bekasi dalam perkara Nomor 1620/Pid.B/2012/PN.Bks, tanggal 4 Maret 2013, pada tingkat pertama rnaupun dalam Putusan Mahkamah Agung dalam perkara Nomor 714 K/Pid/2013, tanggal 10 September 2014, tingkat kasasi, amarnya dengan tegas menetapkan agar dikembalikan kepada Ersih Lukminta, in casu Tergugat, seluruh barang bukti, termasuk tetapi tidak terbatas pada kesembilan sertifikat rumah dan ruko tersebut, berupa: 22.1. Sertifikat Hak Milik Nomor 2091/Margajaya/1994, Bekasi Selatan, yang dibuat atas narna Ny. Ersih Lukminta, 22.2. Sertifikat Hak Milik Nomor 5311/Jakasetia/2001, Bekasi Selatan, yang dibuat atas nama Ny. Ersih Lukrninta, 22.3. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 542/Jaka Sampurna, Bekasi Barat, yang dibuat atas nama Ny. Ersih Lukminta, 22.4. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 530/Margajaya/2008, Bekasi Selatan, yang dibuat atas nama Ny. Ersih Lukminta, Halaman 30 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. 22.5. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 5634/Kayuringin Jaya/2006, Bekasi Selatan, yang dibuat atas nama Ny. Ersih Lukminta, 22.6. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 5644/Kayuringin Jaya/1997, Bekasi Selatan, yang dibuat atas narna Ny. Ersih Lukrnirta, 22.7. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 5702/Kayuringin Jaya/2002, Bekasi Selatan, yang dibuat atas nama Ny. Ersih Lukrninta, 22.8. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 568/Marga Jaya/2006, Bekasi Selatan, yang dibuat atas nama Ny. Ersih Lukminta, 22.9. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 530/Margajaya/2008, Bekasi Selatan, yang dibuat atas nama Ny. Ersih Lukminta. Dengan kata lain, tentu saja sekali lagi perlu ditekankan bahwa amar putusan ini juga dengan tegas hendak menyatakan bahwa seluruh kesembilan sertifikat rumah dan ruko tersebut adalah barang yang digelapkan Penggugat karena dia menguasainya tanpa hak atau dengan cara melawan hukum, dengan demikian telah melanggar Pasal 372 KUHP. Juga, Penggugat telah terbukti melakukan tindakan penyerobotan (berada dalam rumah Tergugat dengan rnelawan hukurn), dengan demikian telah rnelanggar Pasal 167 ayat (1) KUHP. Sebaliknya, amar putusan tersebut juga hendak menyatakan dengan tegas bahwa Tergugat merupakan pemilik yang sah atas seluruh kesembilan sertifikat tersebut, bersama aset fisiknya. 23. Bahwa, sehubungan dengan proses perolehan melalui pembelian atas seluruh kesembilan aset berupa rumah clan ruko tersebut, Tergugat dengan mi perlu menerangkan bahwa 23.1. Tanah dan bangunan rumah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 2091/Margajaya/2003, dengan Surat Ukur Nomor 189/Margajaya/2003, atas nama Ny. Ersih Lukminta, in casu Tergugat, dengan luas 84 M2, yang terletak di Sentral Niaga Kalimalang, Blok A-8 No. 12, Kelurahan Marga Jaya, Bekasi Selatan, dibeli oleh Tergugat dan Widjaja Suryadinata, sebagaimana tertuang dalam Akta Jual Beli Nomor 43/2003, yang dibuat di hadapan Ny. Rosita Siagian, S.H., selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah, pada tanggal 20 ianuari 2003. 23.2. Tanah dan bangunan rumah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 5311/Jakasetia/1997, dengan Gambar Situasi Nomor 199902/1996, atas nama Ny. Ersih Lukminta, in casu Tergugat, dengan luas 220 M2, yang terletak di Jalan Pulo Sirih Boulevard, Blok FE No. 393, Halaman 31 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. Tamar. Galaxy, Kelurahan Jaka Setia, Bekasi Selatan, dibeli oleh Tergugat dan Muslim Leoma Putra, sebagaimana tertuang dalam Akta Jual Bell Nomor 1302/2001, yang dibuat di hadapan Christine Sabaria Sinaga, S.H., selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah, pada tanggal 12 Desember 2001. 23.3. Tanah dan bangunan rumah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 542/Jaka Sampurna/2005, dengan Gambar Situasi Nomor 1097/1980, atas niania Ny. Ersih Lukminta, in casu Tergugat, derigan luas 802 M2, yang terletak di Jalan Raya Cemara No. 57, Perumahan Jaka Sampurna, Kelurahan Jaka Sampurna, Bekasi Selatan, dibeli oleh Tergugat dari Ny. Nunung Nurhayati, Nurdin Aziz, Arief Alfaridzi, Edwin Ananda, Emil Faisal, Aulia Renantha Hasan, sebagaimana tertuang dalam Akta Jual Beli Nomor 64/2005, yang dibuat di hadapan Meyer, S.H., selaku Pejabat Pembua Akta Tanah, pada tanggal 10 Oktober 2005. 23.4. Tanah clan bangunan ruko dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 530/Margajaya/2008, dengan Gambar Situasi Nomor 25487/1995, atas nama Ny. Ersih Lukminta, in casu Tergugat, dengan luas 75 M2, yang terletak di Ruko Kali Mas, Blok D No. 3, KeluTthMarga Jaya, Bekasi Selatan, dibeli oleh Tergugat dari Ella Karmila, sebagaimana tertuang dalam Akta Jual Beli Nomor 1091/2008, yang dibuat di hadapan Christine Sabaria Sinaga, S.H., selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah, pada tanggal 23 Juni 2008. 23.5. Tanah dan bangunan ruko dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nornor 5702/Kayuringin Jaya/2002, dengan Garnbar Situasi Nornor 14932/1995, atas nama Ny. Ersih Lukminta, in casu Tergugat, dengan luas 75 M2, yang terletak di Sentral Niaga Kalimalarig., Blok B4 No. 34, Kelurahan Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, dibeli oleh Tergugat dari Ny. Sari Handojo, sebagaimana tertuang dalam Akta Jual Beli Nomor 665/2002, yang dibuat di hadapan Christine Sabaria Sinaga, SH, selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah, pada tanggal 26 Juni 2002. 23.6. Tanah dan bangunan ruko dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 5644/Kayuningin Jaya/1997, dengan Garnbar Situasi Nomor 14986/1995, atas nama Ny. Ersih Lukminta, in casu Tergugat, dengan luas 84 M2, yang terletak di Sentral Niaga Kalimalang, Blok A5 No. 5, Kelurahan Kayuringin Jaya, Bekasi Halaman 32 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. Selatan, dibeli oleh Tergugat dan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional, sebagaimana tertuang dalam Akta Jual Bell Nomor 739/129/Bekasi Selatan/1997, yang dibuat di hadapan Ny. Chairunnisa Said Selenggang, S.H., selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah, pada tanggal 19 Juni 1997. 23.7. Tanah dan bangunan ruko dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 472/Marga Jaya/2006, dengan Gambar Situasi Nomor 25429/1995, atas nama Ny. Ersih Lukminta, in casu Tergugat, dengan luas 75 M2, yang terletak di Ruko Kali Mas Blok B No. 7A, Kelurahan Marga Jaya, Bekasi Selatan, dibeli oleh Tergugat dari Ir. Wienarto Yanuar Jong, sebagaimana tertuang dalam Akta Jual Beli Nomor 51/2006, yang dibuat di hadapan Meyer, S.H., selaku Pejabat Pernbuat Akta Tanah, pada tangga! 7 April 2006. 23.8. Tanah dan bangunan ruko dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 5634/Kayuringin Jaya/2006, dengan Gambar Situasi Nomor 14976/1995, atas nama Ny. Ersih Lukminta, in casu Tergugat, dengan luas 84 M2, yang terletak di Ruko Sentral Niaga Kalimalang, Blok No. 2, Kelurahan Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, dibeli oleh Tergugat berdasarkan Kutipan Risalah Lelang dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Bekasi Nomor 434/2006, tanggal 21 November 2006. 23.9. Tanah dan bangunan ruko dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 568/Marga Jaya/2006, dengan Gambar Situasi Nomor 14753/1995, atas nama Ny. Ersih Lukrninta, in casu Tergugat, dengan luas 84 M2, yang terletak di Ruko Sentral Niaga Kalimalang, Blok A8 No. 11, Kelurahan Marga Jaya, Bekasi Selatan, dibeli oleh Tergugat dan PT. Profesindo Oto Servis Manajemen, sebagaimana tertuang dalam Akta Jual Beli Nornor 86/2004, yang dibuat di hadapan Hartojo, S.H., selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah, pada tanggal 29 Juli 2004. 24. Bahwa tidak benar dan Tergugat menyangkal dan menolak dalil Penggugat dalam angka 4 surat gugatan pada halaman 4-5 dengan argumen sebagai berikut: 24.1. Tentang keberatan Penggugat atas putusan perkara dengan register Nomor 714 K/Pid/2013 yang dibacakan pada tanggal 10 September 2014 dalam tahap kasasi juncto Nomor 1620/Pid.B/ 2012/PN.BKS yang telah diputus pada tanggal 4 Maret 2013 pada Halaman 33 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. tingkat pertama telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap (in kracth van gewijsde) tersebut, maka upaya hukum selanjutnya yang disediakan ketentuan perundang-undangan adalah mengajukan peninjauan kembali, bukan mengulangi perkara dengan objek yang sama dan tingkat pertama melalului gugatan. Dalam kenyataannya, Penggugat sedang mengajukupaya hukum peninjauan kembali dan perkara tersebut sedang diperiksa di Pengadilan Negeri Kota Bekasi oleh Majelis Hakim yang juga memeriksa dan mengadili perkara a quo. Sebagaimana telah diuraikan dalam bagian eksepsi tentang litis pedentis, ketentuan hukum acara perdata menyatakan bahwa, oleh karena sengketa ya sedang digugat adalah sama dengan perkara yang sedang diperiksa dalam tingkat lain, Majelis Hakim harus menolak atau setidak-tidaknya tidak dapat menerima perkara a quo untuk diperiksa dan diadili. Gugatan yang diajukan Penggugat masih tergantung (aanhangig) dan pemeriksaannya sedang berjalan di tempat lain. 24.2. Tergugat menyangkal dan menolak dalil Penggugat yang menyatakan bahwa "harta tersebut adalah hasil kerja keras Penggugat" dan harta tersebut merupakan hasil hidup bersama. Tampak jelas bahwa dalil ini telah dirumuskan dengan saling kontradiktif: antara hasil kerja keras Penggugat dan hasil hidup bersama, sehingga menjadi suatu dalii yang kabur dan harus ditolak. Selain itu, Tergugat menyangkal dan menolak dalil tersebut dengan alasan bahwa Penggugat sama sekali tidak mempunyai usaha dan juga tidak bekerja. Pada dasarnya, Penggugat justru menumpang hidup secara mutlak pada hasil keringat Tergugat. Tergugat telah membiayai kehidupan Penggugat selama hidup bersama (samenleven) tanpa ikatan perkawinan tersebut. Sebaliknya, Tergugat telah bekerja keras dan bahkan Tergugat juga membiayai segala kebutuhan hidup sehari-hari, kesehatan dan pendidikan ketiga anak biologis Tergugat dan Penggugat karena dalam kenyataannya, Penggugat sama sekali tidak pernah bertanggung jawab atas kebutuhan-kebutuhan anak-anak biologisriya tersebut, bahkan hingga saat inil. Semua itu dapat terpenuhi karena Tergugat mempunyai usaha penjualan buah "Tropis" yang didirikan oleh Tergugat berdasarkan Surat Keputusan Halaman 34 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. Walikota Bekasi Nomor 032/SK/EK.503/Vl/1995 tentang Izin Tempat Usaha Toko Buah-buahan, tanggal 1 Juni 1995, atas nama Ersih Luminta, in casu Tergugat; Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah Nomor 510/1150/BPPT/PM/VI/2011, tertanggal 8 Juni 2011, atas nama Ersih Lukminta, in casu Tergugat; dan Tanda Daftar Perusahaan Perorangan Nomor 102655202840 tertanggal 6 Juni 2011. Dari usaha itulah Tergugat dapat memenuhi kebutuhan hidup Tergugat dan ketiga anak tersebut, sebagaimapa. dapat dibuktikan dan harus keuangan Tergugat yang tertera dalam tiga rekening pribadi Tergugat di Bank Central Asia Cabang Utama Bekasi dengan No. 0660496688, di Bank Negara Indonesia dengan No. 0104029455 dan di Bank Mandiri dengan No. 156-00-55550000. Juga, dan usaha itulah Tergugat sanggup membeli kesembilan aset yang, dituntut Penggugat sebagai miliknya atau diminta agar penjualannya dibagi dua, termasuk ketiga aset di Cikarang yang digugat dalam perkara lain, dengan register Nomor 132/Pdt.G/2015/PN.Bks. O!eh karena itu, sama sekali tidak benar dan dengan ini Tergugat menolak dalil Penggugat yang menyatakan bahwa harta tersebut ada!ah hasil kerja keras Penggugat. Seluruh harta tersebut tentu saja juga bukan merupakan hasil hidup bersama, melainkan hasil kerja Tergugat. 25. Bahwa tidak benar dan Tergugat menyangkal clan menolak dalil Penggugat dalam angka 5 surat gugatan pada halaman 5-6 tentang kepemilikan Penggugat atas harta berupa tanah dan bangunan tersebut dengan berikut: 25.1. Tergugat menyangkal dan menolak dalil bahwa "semua harta berupa tanah dan bangunan yang dimiliki dan hasil kerja keras Penggugat yang dimohonkan atas nama Tergugat tidak otomatis menjadi hak milik Tergugat" Tergugat berpendapat dalil tersebut adalah dalil yang kabur (obscuur libel) sehingga gugatan a quo harus ditolak atau setidaknya tidak dapat diterima karena Penggugat tidak menyebutkan hukum mana dan pasal berapa yang menjadi dasar (landasan) Penggugat dalam menyebutkan bahwa Penggugat tetap menjadi pemilik atas harta tersebut. Dalil Penggugat sama sekali tidak didasari oleh suatu alasan (landasan) hukum yang kuat: Hukum mana mengatur bahwa tanah dan bangunan tersebut tidak otomatis menjadi hak milik Tergugat? Halaman 35 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. Tergugat meminta Penggugat menunjukkan dan menyebutkan dasar (landasan) hukum tersebut. Sebaliknya, Tergugat menegaskan bahwa pembelian kesembilan aset yang dituntut Penggugat tersebut adalah hasil kerja keras Tergugat yang diperoleh melalui usaha toko buah Tropis, sebagaimana telah dijelaskan di atas. Lagipula, fakta yang sesungguhnya adalah bahwa Penggugat adalah orang yang rnenganggur dan sama sekali tidak rnempunyai pekerjaan, yang menumpang hidup dari mata pencaharian Tergugat. Selain itu dari segi juridis telah terbukti dari pendapat ahil Suharnoko, S.H., MU clan Dr. I. Sriyanto, S.H., M.H., di persidangan dalam perkara pidana Nomor 1620/Pid.B/ 2012/PN.Bks bahwa "perkawinan yang tidak tercatat tidak diakui oleh Negara dan, sebagal konsekuensinya, harta yang diperoleh dari perkawinan menjadi harta pribadi dan tidak dapat, diajukan gugatan., perkawinannya tidak diakui oleh Negara, dan untuk kepemilikan harta yang diperoleh dari perkawinan yang tidak tercatat maka bukti kepemilikannya adalah masing-masing." Selain itu, pertimbangan juridis putusan Putusan Mahkamah Agung Nomor 714 K/Pid/2013, tanggal 10 September 2014, yang telah berkekuatv hukum tetap (in kracht van gewisjde) menegaskan bahwa Terdakwa, in casu Penggugat, tanpa sepengetahuan dan seizin Tergugat membawa dan memindahkan sertifikat milik Tergugat sehingga perbuatan Penggugat merupakan tindak pidana dan telah ditetapkan bahwa sertifikat tersebut harus dikembalikan kepada Tergugat. Dengan dernikian, karena merupakan hasil kerja keras Tergugat dan dibeli atas nama Tergugat, kesembilan rumah dan ruko tersebut tentu saja otomatis menjadi milikTergugat. 25.2. Secara juridis, khusus untuk harta benda yang tidak bergerak berupa tanah dan bangunan, bukti kepemilikan yang absah dan sahih adalah sertifikat yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional. Andaikata pun benda yang tidak bergerak tersebut dikuasai oleh orang lain, belum tentu orang yang menguasai itu dianggap sebagai pemilik yang sah, sebagaimana terjadi dengan rumah dan ruko Tergugat yang dikuasai hingga saat ini oleh Penggugat. Hal itu telah diatur dengan tegas dalam Pasal 19 ayat (2) huruf c Uridang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang PokokPokok Agraria, yang menyatakan bahwa sertifikat rnerupakan alat Halaman 36 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. bukti yang kuat bagi kepemilikan hak atas tanah. Selanjutnya, Pasal 32 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 tentang, Pendaftaran Tanah menyebutkan bahwa sertifikat yang diterbitkan secana sah atas nama seseorang atau badan hukum dalam jangka waktu lima tahun setelah diterbitkannya sertifikat tersebut berlaku sebagai alat bukti yang rnutlak. Oleh karena itu, tidak dapat dibantah lagi bahwa kesembilan rumah dan ruko tersebut tentu saja otomatis menjadi milik Tergugat. 25.3. Tergugat menyangkal dan menolak dalil Penggugat bahwa "Penggugat tetap rnenjadi pemilik atas harta tersebut menurut hukum karena antara Penggugat dan Tergugat selama hidup bersarna sejak tahun 1992 diperoleh harta berupa tanah dan bangunan." Dalil Penggugat ini sama sekali tidak didasari oleh suatu alasan (landasan) hukum yang kuat: Menurut hukum mana harta tersebut menjadi milik Penggugat? Sebaliknya, Suharnoko, S.H., MLI dan Dr. I. Sriyanto, S.H., MH, telah menandaskan bahwa Negara tidak akan mengakui perkawinan yang tidak tercatat dan, sebagai konsekuensinya, harta yang diperoleh dan kehidupan bersama (samenleven) menjadi harta pribadi dm kepemilikan harta yang diperoleh dari perkawinan yang tidak tercatat ada pada masing-masing pihak. Pasal 35 ayat (1) Undang-Undang Nornor 1 Tahun 1975 mengatur: "Harta benda yang diperoleh selama perkawinan rnenjadi harta bersama." Sementara itu, Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan junct Pasal 2-9 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menegaskan bahwa tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang benlaku. Dalarn kenyataannya tidak ada perkawinan antara Tergugat dan Penggugat karena kehidupan bersama (samenleven) tersebut tidak perniah dicatatkan dan dengan demikian juga tidak ada harta bersama. Jadi, fakta bahwa Tergugat dan Penggugat telah hidup bersama (samenleven) sejak tahun 1992 tidak serta-merta rnenjadi landasan hukum untuk rnenyimpulkan bahwa harta tersebut otomatis seluruhnya menjadi milik Penggugat. Bahkan, kehidupan bersama tersebut tidak serta-merta menjadikan harta tersebut menjadi harta bersama. Itulah makna dan tujuan ketentuanHalaman 37 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. ketentuan yang diatur dalam perundang-undangan yang terkait dengan perkawinan. Jadi, karena Negara tidak akan mengakui perkawinan yang tidak tercatat, maka harta yang dipero!eh dari kehidupan bersama (samenleven) menjadi harta pribadi dan kepemilikan harta yang diperoleh dari perkawinan yang tidak tercatat ada pada masing-masing pihak. 26. Bahwa se!anjutnya tidak benar dan Tergugat menolak dan membantah dalil, Penggugat yang dituliskan dalam angka 6 surat gugatan pada halarnan 6, dengan argumen sebagal berikut: 26.1. Tergugat menyangkal dan menolak dalil bahwa "Tergugat dengan cara rnelawan hukuni niengakui harta berupa tanah dan bangunan rnenjadi miliknya." Sebagaimana diuraikan dalam bagian eksepsi, Penggugat perlu dan harus menyebutkan dengan jelas dan definitif hukum mana telah dilanggar atau dilawan oleh Tergugat dalam kepemilikan kesembilan aset berupa rumah dan ruko tersebut. nyatanya, dalamseluruh posita (fundamentum petendi), Penggugat tidak pernah menyebutkan dan menguraikan hukum mana telah dilanggar oleh Tergugat sehingga Tergugat harus dikategorikan telah melakukan perbuatan melawan hukum. Tampak jelas bahwa Penggugat telah mengajukan suatu gugatan yang kabur clan ilusionir, tanpa landasan hukum. OIeh karena itu, Tergugat memohon kepada Majelis Hakim yang merneriksa dan mengadili perkara mi untuk menolak atau setidak-tidaknya tidak dapat menerima gugatan a quo. 26.2. Selanjutnya, Tergugat menyangkal dan menolak tuduhan Penggugat bahwa “Tergugat mengakui menjadi haknya padahal Tergugat tidak pernah bekerja keras, yang bekerja keras adalah Penggugat." Sebagaimana sudah dijelaskan di atas, Tergugat menyangkal dan menolak tuduhan tersebut. Malah sebaliknya, selama hidup bersama (samenleven) tanpa ikatan perkawinan, justru Penggugat sama sekali tidak mempunyal usaha dan juga tidak bekerja. Penggugat justru menumpang hidup pada Tergugat. Tergugat telah membiayai kehidupan Penggugat. Bahkan, Tergugat juga membiayai segala kebutuhan hidup sehari-hari, kesehatan dan pendidikan ketiga anak Tergugat dan Penggugat karena Penggugat sama sekali tidak pernah bertanggung jawab atas kebutuhan-kebutuhan anak biologisnya. Semua itu dapat Halaman 38 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. terpenuhi karena Tergugat mempunyai usaha penjualan buah "Tropis". Dari usaha itulah Tergugat dapat memenuhi kebutuhan hidup Tergugat dan ketiga anak tersebut. Juga, dari usaha itulah Tergugat sanggup membeli kesembilan aset yang dituntut Penggugat sebagai mihknya atau diminta agar penjualannya dibagi dua, terniasuk ketiga aset di Cikarang yang digugat dalam perkara lain, dengan register Nomor 132/Pdt.G/2015/PN.Bks. OIeh karena itu, sama sekali tidak benar dan dengan ini Tergugat menolak tuduhan Penggugat yang menyatakan bahwa harta tersebut adalah hasil kerja keras Penggugat. 27. Bahwa selanjutnya tidak benar dan Tergugat menolak dan membantah dalil Penggugat yang dituliskan dalam angka 7 surat gugatan pada pada halaman 6, dengan alasan-alasan juridis sebagai berikut: 27.1. Tergugat menyangkal dan menolak dalil dan tuntutan Penggugat bahwa "kerugian yang dialanil Penggugat secara materil dengan harga tanah dan bangunan sebanyak sembilan (9) sertifikat hak milik dari sertifikat hak Guna Bangunan jika dihitung dengan harga keseluruhan pada saat ini sebesar Rp. 50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah)." Tergugat dengan ini menegaskan bahwa tuntutan seperti ini adalah suatu tuntutan yang kabur (obscuur libel) dan ilusionir, karena tidak didasarkan pada fakta dan bukti. Sebagaimana sudah dikemukakan dalam bagian eksepsi, menurut ketentuan hukum acara perdata suatu gugatan harus dilandasi oleh bukti nyata sehingga suatu putusan harus didasarkan pada pembuktian fakta tersebut. Juga, asas hukum acara perdata mengatakan: Siapa yang mendalilkan sesuatu, dia harus membuktikannya. Selaras dengan hal itu, M. Yahya Harahap menegaskan, "Hakim tidak dibenarkan mengambil putusan tanpa pembuktian" (dalam Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan, Penerbit Sinar Grafika, cetakan ke-9, 2009, halaman 500). Asas dan prinsip hukum tersebut didasarkan pada ketentuan Pasal 163 HIR yang menyatakan: "Barangsiapa mengatakan mempunyai barang atau sutua hak atau mengatakan suatu perbuatan untuk meneguhkan haknya atau untuk membantah hak orang lain, haruslah membuktikan hak itu atau adanya perbutan itu." Lebih jauh, menurut jurisprudensi, fakta yang bernilai sebagai pembuktian Halaman 39 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. terbatas pada fakta yang konkret dan relevan, yang jelas dan nyata membuktikan suatu keadaan atau peristiwa suatu perkara (vide Putusan MA No. 71 K/Pdt/1984). Sehubungan dengan tuntutan ganti rugi, kerugian yang didalilkan harus merupakan kerugian yang riil (nyata), bukan kerugiari yang kabur dan ilusionir. Kerugian riil (nyata) adatah kerugian yang benar-benar dialami oleh seseorang dan kerugian tersebut dapat dibuktikan. Segala spekulasi dalam mengajukan jumlah (angka) tuntutan kerugian harus ditolak. Dalam perkara a quo, Penggugat tidak pernah mendalilkan kerugian nyata (riil) atau kerugian yang benar-benar dialami oleh Penggugat, yang dapat dibuktikan secara nyata. Dengan demikian, tuntutan ganti rugi tersebut telah dirumuskan dengan kabur (obscuw libel). Oleh karena itu, Tergugat rnemohon kepada Majelis Hakim yang memeniksa clan mengadili perkara mi untuk menolak tuntutan kerugian Penggugat, dengan alasan bahwa gugatan tersebut dirumusan dengan kabur (obscuur libel) karena Penggugat tidak menyebutkan kerugian rill (nyata) yang benarbenar dialami oleh Penggugat. 27.2. Selanjutnya, syarat formil lain suatu posita dan petitum tentang tuntutan ganti rugi materiil adalah bahwa apabila ada kerugian riil (nyata), ganti rugi tersebut harus dihitung dengan rinci, objektif dan konkret dan kerugian tersebut harus dijabarkan satu per satu. Jurisprudensi telah menegaskan keharusan tersebut dalam Putusan MA No. 1186 K/Sip/1973, tanggal 4 Mei 1975. Sama halnya, menurut M. Yahya Harahap, posita dan petitum tentang tuntutan ganti rugi yang tidak dirinci dalam gugatan tidak memenuhi syarat untuk dikabulkan (vide Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan, Penerbit Sinar Grafika, cetakan ke-9, 2009, halarnan 65). Pada kenyatannya, dalam perkara a quo, Penggugat mendalilkan telah mengalami kerugian materiil (kerugian nyata) sebesar Rp.50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah) dan kerugian immateriil sebesar Rp.25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar rupiah). Namun, Penggugat tidak pernah merinci tuntutan ganti rugi materiil (nyata) dan immaterill tersebut. Tidak dijelaskan dan diuraikan dari mana lahir kerugian materill dan kerugian immateriil tersebut. Dengan demikian, gugatan tersebut telah Halaman 40 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. rnengandung cacat formil karena tuntutan kerugian tersebut tidak dirinci dengan objektif dan konkret. Oleh karena itu, Tergugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa clan mengadili perkara ini untuk menolak tuntutan kerugian materiil dan immateriil tersebut karena kerugian tersebut tidak dihitung dengan rinci, objektif dan konkret. 27.3. Tergugat menolak dalil tentang tuntutan kerugian immaterial dengan tuduhan bahwa "tindakan hukurn yang dilakukan Tergugat telah memojokkan Penggugat dengan alasan menempati rumah yang dibeli Penggugat dan bukan milik Penggugat sehingga Penggugat mengalami tekanan clan memalukan sebagai orang yang terpandang di tengah masyarakat dan keluarganya." Dengan ini Tergugat menegaskan bahwa, bukan hanya terpojok, tetapi telah menjadi fakta juridis bahwa Penggugat telah melanggar atau melawan hukum karena telah terbukti melakukan tindak pidana penggelapan dan penyerobotan (berada dalam rumah dengan melawan hukum). Tampaknya Penggugat telah menggunakan logika hukum yang bengkok dan keliru. Seharusnya Tergugat sendirilah yang harus rnenuntut ganti rugi terhadap Penggugat karena Penggugat hingga saat ini masih menguai rumah dan ruko Tergugat meskipun Penggugat telah terbukti melakukan tindak pidana penggelapan dan penyerobotan. Fakta juridis bahwa Penggugat telah melakukan tindakan yang melawan (rnelanggar) hukum telah merupakan suatu fakta hukum dan telah menjadi sesuatu yang berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewisjde), sebagaimana termuat dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 714 K/Pid/2013, tanggal 10 September 2014, yang menegaskan bahwa Terdakwa, in casu Penggugat, tanpa sepengetahuan dan seijin Tergugat telah rnembawa dan rnemindahkan sertifikat milik Tergugat sehingga perbuatan Penggugat merupakan tindak pidana dan putusan tersebut telah menetapkan agar sertifikat tersebut dikembalikan kepada Tergugat. Amar putusan pertama berbunyi: "Menyatakan Terdakwa Drs. Andy Iswanto Salim tersebut telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana penggelap dan berada dalam rumah dengan melawan hukum."Kemudian, diktum keempat berbunyi: "Menetapkan barang bukti dikembalikan kepada saksi Ersih Lukminta." Karena telah Halaman 41 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. terbukti bahwa Penggugat sama sekali bukan merupakan pemilik kesembilan sertifikat tersebut dan karena terbukti bahwa Penggugat telah menggelapkannya dan juga telah terbukti bahwa Penggugat bukan merupakan pemilik rumah di Jalan Cemara Raya Nomor 57, Perumahan Jaka Sampurna, Kelurahan Jaka Sampurna, Bekasi Selatan, maka tidak ada alasan juridis bahwa Tergugat telah menimbulkan kerugian immateriil terhadap Penggugat. Oleh karena itu, Tergugat memohon kepada Majelis Hakim yang, memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menolak tuntutan kerugian immateriil tersebut karena justru Penggugat telah terbukti melakukan tindak pidana penggelapan clan penyerobotan (berada dalam rumah dengan melawan hukum). 27.4. Tergugat menolak dalil Penggugat yang terkait dengan "daril nilai Rp.50.000.000.000,- (lima puluh milar rupiah) harus dibagi 2 (dua) masing-masing antara Penggugat dengan Tergugat sebesr Rp. 25.000.000.000,- (dua puluh miliar rupiah) karena antara Penggugat dan Tergugat hidup bersama sejak tahun 1992." Dengan ini Tergugat menolak tuntutan Penggugat dengan berbagai alasan. Pertama, sebagairnana telah diuraikan dalam eksepsi, hukum acara perdata mengharuskan agar petitum dirumuskan dengan rinci dan logis khususnya untuk petitum primair. Pelanggaran terhadap ketentuan ini menyebabkan gugatan tidak jelas dan harus dinyatakan obscuur libel. Hal itu telah ditegaskan dalam jurisprudensi, sebagaimana terdapat dalam Putusan MA No. 582 K/Sip/1973, tanggal 18 Desember 1975, juncto Putusan MA No. 492 K/Sip/1970, tanggal 21 November 197C Kedua, dalam gugatan tersebut terdapat kontradiksi antara posita clan petitum. Padahal ketentuan menuntut bahwa harus ada sinkronisasi dan konsistenti antara posita dan petitum, agar suatu gugatan tidak kabur (obscuur libel). Sesuatu yang tidak dikemukakan dalam dalil gugatan tidak dapat diminta dalam petitum. Dalam perkara a quo' tampak jelas bahwa petitum tidak dapat disinkronkan dengan posita. Dalam posita gugatan, Penggugat tidak pernah mendalilkan bahwa kesembilan aset berupa rumah dan ruko tersebut telah dijual oleh Tergugat, tetapi Penggugat dalam petiturn meminta kepada pengadilan agar Tergugat dihukum membagi dua hasil penjualan kesembilan rumah dan ruko tersebut. Dengan demikian, Halaman 42 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. petitum telah bertentangan dengan posita. Penggugat mendalilkan bahwa rumah dan ruko tersebut seluruhnya adalah miliknya, tetapi Tergugat dalam petitum meminta kepada pengadilan agar Tergugat membagi dua hasil penjulan rumah dan ruko tersebut. Petitum seperti itu dipandang dengan tegas oleh Mahkamah Agung sangat bertentangan dengan posita, sebagaimana tertuang dalam Putusan MA No. 28 K/Sip/1973, tanggal 5 November 1975. Ketiga, dalam gugatan tersebut terdapat kontradiksi antara petitum dan petitum. Petitum kedua menyatakan, bahwa seluruh kesembilan aset tersebut sepenuhnya adalah milik Penggugat, sementara itu dalam petitum keenam Penggugat menuntut agar penjualan tanah dan bangunan tersebut dibagi dua antara Tergugat dan Penggugat, masing-masing Rp. 25.000.000.000,(dua puluh lima miliar rupiah). Dalam merumuskan posita (fundamentum petendi) sangat tidak jelas apa sesungguhnya posisi hukum Penggugat: Apakah sebagai pemilik tunggal atas kesembilan aset tersebut atau sebagai pemilik bersama antara Tergugat dan Penggugat. Penggugat telah rnendalilkan dirinya sebagai pemilik tunggal atas kesembilan aset berupa rumah dan ruko tersebut sebagaimana tertuang dalam petitum kedua, tetapi Penggugat juga sekaligus mendalilkan bahwa Penggugat hanya memiliki setengah dari kesembflan aset berupa rumah dan ruko tersebut. Dengan demikian, surat gugatan ini telah dirumuskan dengan sangat kabur (obscuur libel). Oleh karena itu, Terugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara untuk menolak gugatan a quo. 28. Bahwa Tergugat menolak tuntutan Penggugat dalam angka 8 surat gugatan pada halarnan 6 tentang uang paksa (dwangsom), khususnya karena Penggugat sama sekali tidak memahami lembaga uang paksa tersebut dan juga tidak mengerti tentang ketentuan-ketentuan penerapan uang paksa. Sebagai landasan hukumnya, Pasal 606a Rv mengatur: “Sepanjang suatu keputusan hakim mengandung hukurnan untuk sesuatu yang lain dari pda pembayar sejumlah uang, maka dapat ditentukan bahwa, sepanjang atau setiap kali terhukum tidak memenuhi hukuman tersebut, olehnya ,' diserahkan sejumlah uang yang besarnya ditetapkan dalam keputusan hakim, dan uang tersebut dinamakan uang paksa." Jadi, uang paksa hanya boleh dimohonkan atau dituntut urutuk petitum di luar pembayaran sejumlah uang. Sementara itu, dalam petitum gugatannya, Halaman 43 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. Penggugat telah menuntut pembayaran ganti rugi mateniil dan imrnateriil berupa uang sejumlah. Rp. 50.000,000.000,- (lima puluh miliar rupiah). Dengan demikian, uang paksa yang diajukan dalam petitum kesembilan sangat bertentangan dengan ganti kerugian materiil dan immateriil yang diajukan dalam petitum ketujuh. Hal itu telah ditegaskan dan diperkuat oleh jurisprudensi dalam Putusan MA No. 79K/Sip/1972 yang menegaskan bahwa uang paksa (dwangsom) tidak dapat dituntut bersarnaan dengan tuntutan mernbayar uang. Juga, ketentun itu telah diperkuat kembali oteh jurisprudensi dalam Putusan MA No. K/Pdt/2005 yang berpendapat bahwa lembaga uang paksa tidak dapat diterapkan dalam suatu petitum atau suatu putusan yang mengandung diktum (amar) penghukuman membayar sejumlah uang, karena penghukuman untuk membayar sejumlah uang itu selalu dapat diwujudkan, misalnya dengan upaya paksa atau eksekusi. Selain itu, syarat lain meriegaskan bahwa uang paksa hanya berlaku terhadap perkara apabila tergugat tidak melaksanakan perbuatan tertentu karena wanprestasi, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1234 KUHPer dan juga uang paksa tidak boleh diterapkan dalam perkara tentang perbuatan melawan hukurn. OIeh karena itu, Tergugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menolak tuntutan uang paksa (dwarigsom) yang diajukan Penggugat karena hal itu bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan. 29. Bahwa Tergugat menolak dalil Penggugat dalam angka 9 pada halaman tentang sita jaminan (conservatoir beslaag). Alasannya adalah bahwa argumen, permohorian dan fakta tersebut seluruhnya bertentangan dengan ketentuari perundarig-undangan, khususnya hukum tentang jaminan, dengan penjelasan sebagai berikut. Pertama, tuntutan ganti rugi yang diajukan Penggugat adalah ilusionir dan kabur, karena tidak ada kerugian nyata yang terinci, Oleh karena itu, sama sekali tidak ada kerugian nyata sehingga permohonan sita jaminan harus ditolak. Kedua, permohonan sita jaminan yang diajukan Penggugat tampak aneh karena Penggugat justru mernohonkan sita jarninan atas aset yang diakuinya sebagai rniliknya sendiri clan merupakan objek perkara. Oleh karena alasan tersebut, permohonan sita jarninan ini juga harus ditolak. Ketiga, memang sita jaminan adalah suatu tindakan untuk menempatkan hartakekayaan Tergugat secara paksa ke dalam keadaan penjagaan yang dilakukan secara resmi berdasarkan perintah pengadilan. Namun Halaman 44 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. demikian, seharusnya dipaharni bahwa penyitaan merupakan tindakan hukum yang bersifat eksepsional (pengecualian),. Penyitaan merupakan salah satu acara mengadili yang bersifat istimewa sehingga tidak dapat dilakukan dengan melalaikan pertimbangan yang hati-hati dan seksama. Khususnya, alasan yang menuntut pertimbangan yang hati-hati dan saksama tersebut terkait dengan kemungkinan bahwa suatu gugatan belum tentu benar clan putusan yang akan dijatuhkan oleh Majelis Hakirm belum tentu akan dikabulkan. Perlu juga dipertimbangkan bahwa penyitaan merupakan suatu tindakan perampasan harta-kekayaan yang merupakan pelanggaran hak asasi yang paling dasar bagi setiap orang. "Oleh karena itu, rneskipun undang-undang membolehkan penyitaan sebelum merneriksa pokok perkara, sedapat mungkin cara ini dihindari. Kecuali, sedemikian rupa nyatanya kebenaran dalil gugatan karena didukung o!eh fakta-fakta yang bersifat prima facie dan objektif, penyitaan pada tahap proses yang demikian tentunya dapat ditolerir" (vide M. Yahya Harahap, S.H.,dalam Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Pen yitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan, Cetakan Kesembulan, Sinar Grafika, Jakarta: 2009, pada halaman 283). OIeh karena itu, berdasarkan ketiga pertimbangan tersebut, Tergugat memohon kepada Majetis Hakim yang rnemeriksa perkara a quo untuk menolak permohonan sita jaminan yang diajukan oleh Penggugat. 30. Bahwa Tergugat menolak dalil Periggugat dalam angka 10 surat gugatan pada halaman 7 tentang putusan yang dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) karena Penggugat tidak memaharni bahwa gugatannya tidak memenuhi syarat-syarat dan ketentuan yang telah diatur untuk putusan serta-merta. Putusan pelaksanaan lebih dulu (putusan yang dapat dilaksanakan dengan serta-merta) bersifat eksepsional (pengecualian), dengan syarat-syarat yang sangat ketat dan sangat khusus. Pelanggaran atas syarat-syarat tersebut mengakibatkan putusan mengandung pelanggaran hukum atau melampaui batas kewenangan yang diberikan oleh undangundang kepada hakim. Pasal 180 HIR, Pasal 191 RBG dan Pasal 54 Rv dengan tegas rnengatur bahwa syarat yang harus terpenuhi adalah bahwa gugatan didasarkan pada suatu alas hak yang bertentuk akta otentik. Bahkan untuk mempertegas tentang betapa tidak mudah untuk rnenjatuhkan putusann, pelaksanaan lebih dulu (putusan serta-rnerta), Mahkamah Agung telah menerbitkan berbagai surat edaran agar hakim tidak semena-mena menjatuhkan putusan yang Halaman 45 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. dapat dilaksanakan lebih dulu, antara lain Surat Edaran MA Nomor 13 Tahun 1964, Surat Edaran MA Nomor 5 Thhun 1969, Surat Edaran MA Nornor 3 Tahun 1971, Surat Edaran MA Nomor 6 Tahun 1975, dan Surat Edaran MA Nornor 3 Tahun 1978. Telah diatur bahwa syarat untuk menjatuhkan putusan yang dapat dilaksanakan lebih dulu atau putusan serta-merta adaah bahwa surat bukti yang diajukan untuk membuktikan dalil gugatan terdiri atas akta otentik atau akta bawah tangan yang diakui isi dan tanda tangan oleh Tergugat, sehingga mempunyai kekuatan nilal pembuktian sempurna dan mengikat (volledig en bindende bewjjs kracht). Selain itu harus ada putusan yang sudah berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde) yang menguntungkan pihak Periggugat. Sementara itu, dalam putusan perkara pidana tingkat kasasi dengan register Nomor 714K/Pid/2013 yang dibacakan pada tanggal 10 September 2014 dan telah mempunyal kekuatan hukum tetap (in kracht van gewiijsde), rnalah sebaliknya terdapat amar (diktum) bahwa atas objek perkara yang sama dengan perkara a quo justru Penggugat telah terbukti dengan sah dan meyakinkan melakukan perbuatan melawan hukum, dengan telah terbukti melakukan tindak pidana"penggelapan" sebagaimana diatur dalam Pasal 372 KUHP dan "penyerobotan" (berada dalam rumah dengan rnelawan hukum) sebagaimana diatur dalam Pasal 167 ayat (1) KUHP. Lebih jauh, baik ketentuan hukum HIR, RBG dan Rv maupun Surat Edaran MA tersebut seluruhnya menandaskan bahwa sifat penerapan putusan sertamerta ada!ah fakultatif dan bukan imperatif. Oleh karena itu, Tergugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk rnenolak tuntutan tuntutan tentang putusan serta-merta (uitvoerbaar bij voorraad), yang diajukan Periggugat karena hal itu bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan. 31. Bahwa Tergugat membantah dan menolak seluruhnya dalil dan argumen Penggugat dalam alinea-alinea selebihnya dan rnernohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk tidak mengabulkan seluruh permohonan dan tuntutan se!ebihnya. 32. Bahwa, berdasarkan seluruh bantahan di atas, yang didasarkan pada landasan hukurn yang sahih dan juga dilandasi oleh fakta hukum yang sebenarnya dan didukung oieh bukti-bukti yang sahih, Tergugat rnemohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menerima eksepsi Tergugat dan menolak seluruh dalil Penggugat dalam pokok perkara yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Bekasi dengan Halaman 46 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. register perkara No. 133/Pdt.G/2015/PN.BKS tentang perbuatan melawan hukum, pada tanggal 13 Maret 2015, karena gugatan tersebut tidak didasarkan pada fakta hukum dan sarna sekali tidak mempunyai landasan hukum dan juga dalilnya bertentangan dengan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku. 33. Bahwa, karena gugatan a quo tidak beralasan dan harus ditotak atau setidaknya tidak dapat diterima, maka Tergugat rnernohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menghukum Penggugat membayar seluruh biaya yang timbul dalam pekara ini. Berdasarkan seluruh uraian dan alasan-alasan hukum tersebut di atas, Tergugat memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bekasi yang memeriksa dan mengadili perkara mi berkenan untuk menerima jawaban Tergugat dan kemudian memberikan putusan dengan amar sebagai berikut: DALAM EKSEPSI 1. Menerima dan mengabulkan eksepsi Tergugat untuk seluruhnya. 2. Menyatakan gugatan perbuatan melawan hukum dengan register perkara No. 133/Pdt.G/2015/PN.BKS tidak dapat diterima untuk seluruhnya (niet onvankelijke verklard). DALAM POKOK PERKARA 1. Menolak gugatan perbuatan melawan hukum Penggugat untuk seluruhnya. 2. Menghukum Penggugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini. Atau: Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bekasi berpendapat lain, Tergugat memohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Menimbang, bahwa atas Gugatan Penggugat tersebut, pihak Turut Tergugat pada tanggal 8 Juli 2015 telah mengajukan jawabannya yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 472/Margajaya Gambar Situasi tanggal 30-10-1995 Nomor 25429/1995 luas 72 m2 tercatat atas nama Nyonya Ersih Lukminta, diperoleh berdasarkan Akta Jual Bell tanggal 1 April 2006 Nomor. 51/2006 dibuat dihadapari Meyer, SH PPAT untuk Wilayah Kota Bekasi; 2. Bahwa Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 530/Margajaya Gambar Situasi tanggal 30 Oktober 1995 Nomor 24387/1995 luas 75 m2 Halaman 47 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. tercatat atas nama Nyonya Ersih Lukminta, diperoleh berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 23 April 2008 Nomor. 1091/2004 dibuat dihadapan Christine Sabaria Sinaga, SH PPAT untuk Wilayah Kota Bekasi; 3. Bahwa Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 568/Margajaya Gambar Situasi tanggal 01 Juni 1995 Nomor 14753/1995 luas 84 m2 tercatat atas nama Nyonya Ersih Lukminta, diperoleh berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 29 Juli 2004 Nomor. 86/2004 dibuat dihadapan Hartijo, SR PPAT untuk Wilayah Kota Bekasi; 4. Bahwa Sertipikat Hak Milik Nomor 209 1/Margajaya Surat Ukur tanggal 17 Desember 2003 Nomor 14753/1995 luas 84 m2 tercatat atas nama Nyonya Ersih Lukminta, berasal dari Hak Guna Bangunan Nomor 569/Margajaya; 5. Bahwa Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 5634/Kayuringin Jaya Gambar Situasi tanggal 01 Juni 1995 Nomor. 14976/1995 luas 84 m2 tercatat atas nama Nyonya Ersih Lukminta, diperoleh berdasarkan Kutipan Risalah Lelang dari Kantor Kekayaan Negara dan Lelang Bekasi tanggal 21 November 2006 Nomor. 343/2006; 6. Bahwa Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor. 5644/Kayuringin Jaya Gambar Situasi tanggal 01 Juni 1995 Nomor. 14986/1995 luas 84 m2 tercatat atas nama Nyonya Ersih Lukminta, diperoleh berdasarkan Akta Jual Bell tanggal 19 Juni 1997 Nomor. 739/129/Belasi Selatan/ 1997 dibuat dihadapan Ny.Chairunnisa Said Selenggang, SH, PPAT untuk Wilayah Kecamatan Bekasi Selatan; 7. Bahwa Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 5702/Kayuringin Jaya Gambar Situasi tanggal 01 Juni 1995 Nomor. 14932/1995 luas 75 m2 tercatat atas nama Nyonya Ersih Lukminta, diperoleh berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 16 Maret 2001 Nomor. 63/2001 dibuat dihadapan Ny. Vivana Vietry, SR PPAT untuk Wilayah Kota Bekasi; 8. Bahwa Sertipikat Hak Milik Nomor 542/Jakasampurna Gambar Situasi Nomor. 1097/1980 luas 802 m2 tercatat atas nama Nyonya Ersih Lukminta, diperoleh berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 10 Oktober 2005 Nomor. 64/2005 dibuat dihadapan Meyer, SH PPAT untuk Wilayah Kota Bekasi; 9. Bahwa Sertipikat Hak Milik Nomor 531 1/Jakasetia Gambar Situasi tanggal 05 Agustus 1996 Nomor. 19902/1996 luas 220 m2 tercatat atas nama Nyonya Ersih Lukminta, diperoleh berdasarkan Akta Jual Halaman 48 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. Beli tanggal 12 Desember 2001 Nomor. 1301/2001 dibuat dihadapan Christine Sabaria Sinaga, SH PPAT untuk Wilayah Kota Bekasi; Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, mohon kepada Majelis Hakim yang terhormat agar berkenan memeriksa dan memutus perkara dengan seadil-adilnya. Mengutip uraian tentang hal ini, segala pertimbangan yang tercantum dalam salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Bekasi, tertanggal 13 Januari 2016 Nomor 133/Pdt/G/2015/PN.Bks., yang amarnya berbunyi sebagai berikut : DALAM EKSEPSI - Menolak seluruh Eksepsi Tergugat; DALAM POKOK PERKARA 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan bahwa: a. Sertifikat Hak Milik Nomor : 2091/Margajaya/1994, Ruko Sentral Niaga Kalimalang Blok A8/12. yang diterbitkan Turut Tergugat,. Kelurahan Margajaya. Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, yang dibuat atas nama Ersih Lukminta adalah harta bawaan Penggugat; b. Sertifikat Hak Milik Nomor : 5311/Jakasetia/1997, luas tanah 220 M2, Jalan Pulo Sirih Boulovard FE. 393, yang diterbitkan Turut Tergugat, Taman Galaxy, Kelurahan Jaka Setia, Kecamatan Bekasi SeIatan, Kota Bekasi, yang dibuat atas nama Ersih Lukminta, yang pembeliannya atas nama Pengggat adalah harta bersama Penggugat dan Tergugat; c. Sertifikat Hak Milik Nomor : 542/Jakasempurna/2005, luas tanah 802 M2, Jalan Raya Cemara No. 57, yang diterbitkan Turut Tergugat, Perum Jaka Sempurna, Kelurahan Jaka Sampurna kecamatan Bekasi selatan Kota Bekasi yang dibuat atas nama Ersih Lukminta, adalah harta bersama Penggugat dan Tergugat; d. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 530/Margajaya/2008, luas tanah 75 M2 Ruko Kali Mas, Blok D3, yang diterbitkan Turut Tergugat, kelurahan Marga Jaya Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, dibuat atas nama Ersih Lukminta, adalah harta bersama Penggugat dan Tergugat adalah harta bersama Penggugat dan Tergugat; Halaman 49 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. e. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 5702/Kayuringin Jaya/2002, luas tanah 75 M2 Ruko Sentral Niaga Kalimalang, B/ok B4/34, yang diterbitkan Turut Tergugat Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, dibuat atas nama Ersih Lukminta adalah harta bersama Penggugat dan Tergugat; f. Sertifikat hak guna bangunan nomor : 5644/kayuringin jaya/1997, luas tanah 84 m2 Ruko Sentral Niaga Kalimalang, B/ok A5/5, Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi yang diterbitkan Turut Tergugat, dibuat atas nama Ersih Lukminta, adalah harta bersama Penggugat dan Tergugat; g. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 472/Marga Jaya/2006, luas tanah 75 M2, Ruko Komplek Kali Mas, Blok B7, Kelurahan Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, yang diterbitkan Turut Tergu gat, dibuat atas nama Ersih Lukminta adalah harta bersama Penggugat dan Tergugat; h. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 5634/Kayuringin Jaya/2006, luas tanah 84 M2 Ruko Sentral Niaga Kalimalang B/ok A3/2, Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi yang diterbitkan Turut Tergugat, dibuat atas nama Ersih Lukminta adalah harta bersama Penggugat dan Tergugat; i. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 568/Marga Jaya/2006, luas tanah 84 M2 Ruko Sentral Niaga Kalimalang B/ok A8/11, Kelurahan Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan kota Bekasi yang diterbitkan Turut Tergugut dibuat atas nama Ersih Lukminta adalah harta bersama Penggugat dan Tergugat; 3. Menyatakan Tergugat melakukan Perbuatan Melawan hukurn; 4. Memerintahkan kepada Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh pada putusan ini; 5. Menyatakan harga penjualan yang telah disepakati oleh Penggugat dan Tergugat atas harta bersama dibagi dua dengan porsi setengah bahagian untuk Penggugat dan setengah bahagian lagi untuk Tergugat; 6. Menghukum Tergugat untuk rnembayar biaya yang timbul dalarn perkara ini Rp. 1.156.000,00 (satu juta seratus lima puluh enam ribu rupiah); Halaman 50 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. Menimbang, bahwa menurut “SURAT PERNYATAAN PERMOHONAN BANDING” Nomor 133/Pdt/G/2015/PN.Bks. yang dibuat oleh BEBET UBAEDILAH AFFANDI, S.H.,M.H., Panitera Pengadilan Negeri Bekasi, bahwa pada tanggal 22 Januari 2016 ERSIH LUKMINTA melalui Kuasanya MARIANTO SAMOSIR, S.H., S.FIL, telah mengajukan Permohonan Banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Bekasi tersebut diatas, dan permohonan banding mana telah diberitahukan kepada pihak lawannya masing-masing pada tanggal 24 Februari 2016 kepada Turut Terbanding, semula Turut Tergugat dan tanggal 26 Februari 2016 kepada Terbanding, semula Penggugat ; Menimbang, bahwa untuk kepentingan pemeriksaan dalam tingkat banding ini, Pembanding, semula Tergugat telah mengajukan memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bekasi tanggal 26 Mei 2016 dan memori banding tersebut telah diberitahukan dengan seksama kepada pihak Terbanding, semula Penggugat pada tanggal 3 Jun i 2016 dan kepada pihak Turut Terbanding, semula Turut Tergugat pada tanggal 8 Juni 2016 ; Menimbang, bahwa pihak Terbanding, semula Penggugat melalui Kuasanya telah telah mengajukan kontra memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bekasi tanggal 12 Juli 2016 dan kontra memori banding tersebut telah diberitahukan dengan seksama kepada pihak Pembanding, semula Tergugat pada tanggal 15 Juli i 2016 ; Menimbang, bahwa kedua belah pihak yang berperkara telah diberitahukan untuk memeriksa berkas perkara masing – masing pada tanggal 14 Juli 2016 kepada Turut Terbanding, semula Turut Tergugat, tanggal 15 Juli 2016 kepada Pembanding, semula Tergugat (melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat), dan tanggal 19 Juli 2016 kepada Terbanding, semula Penggugat ; Memperhatikan Surat Keterangan Tidak Menggunakan Hak Melakukan Pemeriksaan Berkas Perkara (Inzage) Nomor 133/Pdt/G/2015/ PN.Bks., tanggal 5 Agustus 2016 yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Bekasi yang menerangkan bahwa pihak Turut Terbanding, semula Turut Tergugat tidak menggunakan haknya melakukan Pemeriksaan Berkas Perkara (Inzage) sampai lewat waktu yang telah ditentukan oleh Undangundang ; Halaman 51 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. Memperhatikan Salinan Akta Kesepakatan Damai tanggal 26 September 2016 Nomor 5 yang dibuat dan ditandatangani oleh PUTRY SETIA. NINGSIH, SH., M.Kn., Notaris dan PPAT beralamat kantor di Griya Karang Asri 2 Jalan Mawar Blok G/27 Karang Tengah, Kabupaten Sukabumi. Dalam Kutipan Akta Kesepakatan Damai tersebut, dinyatakan bahwa antara PIHAK PERTAMA ERSIH LUKMINTA dengan PIHAK KEDUA Drs. ANDY ISWANTO SALIM telah sepakat untuk BERDAMAI dan SETUJU akan mencabut segala bentuk gugatan Perdata di Pengadilan Negeri Bekasi terhadap perkara Perdata Nomor 132/Pdt.G/2015/PN.Bks., jo Nomor 06/Bdg/ 2016/PN.Bks., jo Nomor 363/Pdt/2016/PT.Bdg., (dalam proses banding) dan Nomor 133/Pdt.G/2015/PN.Bks., jo Nomor 07/Bdg/2016/PN.Bks., jo Nomor 364/Pdt/2016/PT.Bdg., (dalam proses banding) ; Menimbang, bahwa Akta Perdamaian Nomor 247/Pdt.G/2016/ PN.Bks., tanggal 6 Oktober 2016, menyatakan bahwa para pihak yang bersengketa dalam perkata gugatan Nomor 133/Pdt.G/2015/PN.Bks., jo Nomor 07/Bdg/2016/PN.Bks., jo Nomor 364/Pdt/2016/PT.Bdg., (dalam proses banding) yang di tuangkan dalam putusan Majelis Hakim tingkat pertama Nomor 247/Pdt.G/2016/ PN.Bks., tanggal 6 Oktober 2016 yang amar selengkapnya sebagai berikut : MENGADILI : - Menghukum Penggugat/Pihak ke-II dan Tergugat/Pihak ke-I untuk mentaati isi Salinan Akta Kesepakatan Damai Nomor 05, tanggal 26 September 2016 yang dibuat dihadapan Notaris Putry Setia N, SH., M.Kn., ; - Menghukum kedua belah pihak untuk membayar biaya perkara secara tanggung renteng sebesar Rp. 1.011.000,00 (satu juta sebelas ribu rupiah) ; Menimbang, bahwa Akta Kesepakatan Damai Nomor 05, tanggal 26 September 2016 yang dibuat dihadapan Notaris Putry Setia N, SH., M.Kn., pada pokoknya sebagai berikut : KESEPAKATAN DAMAI NOMOR 05 - Pada hari ini, Senin, tanggal 26-09-2016 (dua puluh enam September dua ribu enam belas) - Pukul 16.30 (enam belas lewat tiga puluh menit) waktu Indonesia Barat. Halaman 52 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. - Menghadap kepada saya, PUTRY SETIA NINGSIH, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Kabupaten Sukabumi, dengan Wilayah Jabatan Propinsi Jawa Barat dan dihadiri oleh para saksi yang saya, Notaris, kenal dan akan disebut pada bagian akhir akta ini: 1. Nyonya ERSIH LUKMINTA, lahir di Jakarta, pada tanggal 10-04-1968 (sepuluh April seribu Sembilan ratus enam puluh delapan), Warga Negara Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di Bekasi, jalan Pulosirih Boulevard Blok FE 393, Rukun tetangga 002, Rukun warga 015, Kelurahan Jaka Setia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Propinsi Jawa Barat, pemegang Nomor Induk Kependudukan: 3275045004680015; - Untuk selanjutnya disebut: PIHAK PERTAMA 2. Tuan Doktorandus Andy Iswanto Salim (dalam kartu tanda penduduk tertulis ANDY ISWANTO SALIM, Drs. ), lahir di Palembang, pada tanggal 06-09-1976 (enam September seribu Sembilan ratus enam puluh tujuh), Warga Negara Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di Bekasi, Jalan Cut Mutia Raya Komp Mutiara Mas Blok B3, Rukun tetangga 003, Rukun warga 001, Kelurahan Sepanjang jaya, Kecamatan rawalumbu, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, pemegang Nomor Induk Kependudukan: 3275040609670016 - Untuk selanjutnya disebut: PIHAK KEDUA - Para penghadap saya, Notaris kenal. - Para penghadap bertindak sebagaimana tersebut diatas, mengaku, menerangkan Bahwa dengan ini Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara sadar dan beralaskan Itikad Baik, sepakat dan setuju mengikatkan diri dalam perjanjian berdasarkan syarat dan ketentuan yang diatur sebagai berikut: A. Tentang duduk permasalahannya - Pihak Pertama dan Pihak Kedua saat ini sedang berperkara di Pengadilan Negeri Bekasi dengan gugatan sebagai berikut: - 1. NO.132/Pdt.G/2015/PN.BKS J.o. no.06/Bdg/2016/PN.Bks (dalam proses banding) - 2. NO. 133/Pdt.G/2015/PN.BKS J.o.no.O7/Bdg/2016/PN.Bks (dalam proses banding) Halaman 53 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. - 3. NO.247/Pdt.G/2016/PN.BKS dalam proses pembuktian dan siding sedang berjalan Dalam gugatan perkara tersebut diatas terdapat sejumlah asset property yang terdaftar atas nama Pihak Pertama (Ersih Lukminta) sebagai berikut dibawah ini, yang telah menjadi obyek perkara diantara Para Pihak. 1. Tanah dan Bangunan ( Ruko ) dengan Sertifikat HGB No. 568 Kel. Margajaya, Bekasi Selatan, yang setempat di kenal sebagai Komplek Sentral Niaga Kalimalang Blok A8 No 11. 2. Tanah dan Bangunan ( Ruko ) dengan Sertifikat HGB No. 530 Kel. Margajaya, Bekasi Selatan, yang setempat di kenal sebagai Komplek Bekasi Mas Blok D no 3 yang sedang disewakan ke PT. Bank Danamon Indonesia Tbk. 3. Tanah dan Bangunan ( Ruko ) dengan Sertifikat HGB No. 5702 / Kel. Kayuringin jaya, Bekasi Selatan, yang setempat di kenal sebagai Komplek Sentral Niaga Kalimalang Blok B4 No 34 4. Tanah dan Bangunan ( Rumah ) dg Sertifikat Hak Milik No. 5311 Kel. Jaka Setia, Bekasi Selatan, yang setempat di kenal sebagai Komplek Perum Galaxy FE 393 5. Tanah dan Bangunan ( Rumah ) dengan Sertifikat Hak Milik No. 542/ Kel. Jaka sampurna, Bekasi Barat, yang setempat di kenal sebagai Komplek Perumahan Jaka Permai. 6. Tanah dan Bangunan ( Ruko ) dengan Sertifikat HGB No. 5644 Kel. Kayuringin, Bekasi Selatan, yang setempat di kenal sebagai Komplek Sentral Niaga Kalimalang Blok A5 No 5 yang sedang disewakan ke PT. Bank Syariah Mandiri. 7. Tanah dan Bangunan ( Ruko ) dengan Sertifikat HGB No. 472 Kel. Margajaya, Bekasi Selatan, yang setempat di kenal sebagai Komplek Bekasi Mas Blok B no 7 yang sedang disewakan ke PT. Exelcomindo Tbk. (X L) 8. Tanah dan Bangunan ( Ruko ) dengan Sertifikat HGB No. 5634 Kel. Kayuringin jaya, Bekasi Selatan, yang setempat di kenal sebagai Komplek Sentral Niaga Kalimalang Blok A3 No 2 yang sedang disewakan ke PT. Bank Tabungan Negara 9. Tanah dan Bangunan ( Ruko ) dengan Sertifikat Hak Milik No. 2091Kel. Margajaya, Bekasi Selatan, yang setempat di kenal sebagai Komplek Sentral Niaga Kalimalang Blok A8 No 12. Halaman 54 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. 10.Tanah dan Bangunan ( Ruko ) dengan Sertifikat HGB No 615/Kel. Margajaya, Bekasi Selatan, yang setempat di kenal sebagai Komplek Sentral Niaga Kalimalang Blok A10. no 9 yang sedang disewakan ke ADVAN 11.Tanah dan Bangunan ( Ruko ) dengan Sertifikat HGB No. 4013/Kel. Pasirsari, Cikarang, yang setempat di kenal sebagai Komplek Cikarang Commercial Centre Blok A No. 8 12.Tanah dan Bangunan ( Ruko ) dengan Sertifikat HGB No. 4014 /Kel. Pasirsari, Cikarang, yang setempat di kenal sebagai Komplek Cikarang Commercial Centre Blok A no 9 13.Tanah dan Bangunan ( Ruko ) dengan Sertifikat HGB No. 4016 /Kel. Pasirsari, Cikarang, yang setempat di kenal sebagai Komplek Cikarang Commercial Centre Blok A no 9 B. Bahwa antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk Berdamai dan setuju akan mencabut segala bentuk gugatan Perdata dan laporan Pidana di Kepolisian Republik Indonesia, yang paling lambat akan dilakukan pencabutan terhadap hal-hal tersebut 1 (minggu) sejak Kesepakatan ini ditandatangani oleh Para Pihak adalah sebagai berikut: - PIHAK PERTAMA akan mencabut Laporan Kepolisian dengan Nomor Laporan : LP/2065/IV/2016/PMJ/Dit. Reskrimum tertanggal 28 April 2016; - PIHAK KEDUA akan mencabut Gugatan Perdata yang terdaftar melalui Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bekasi dengan Nomor Gugatan sebagai berikut : No. 132/Pdt.G/2015/PN.Bks J.o. No. 06/bdg/2016/PN.Bks (dalam Proses Banding) No. 133/Pdt.G/2015/PN.Bks J.o. No. 07/Bdg/2016/PN.Bks (Dalam Proses Banding) No. 247/Pdt.G/2016/PN.Bks Dalam Proses pembuktian dan sidang sedang berjalan C. Bahwa dengan Perdamaian ini Pihak Pertama sepakat dan setuju menyerahkan Sertifikat dan semua dokumen terkait dengan Pengalihan nama atas 4 (empat) obyek asset dibawah ini apa adanya berikut beban biaya pengalihan kepada Pihak Kedua, yaitu: Halaman 55 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. 1. Tanah dan Bangunan ( Ruko ) dengan Sertifikat Hak Milik No. 2091/ Kel. Margajaya, Bekasi Selatan, yang setempat di kenal sebagai A Komplek Sentral Niaga Kalimalang Blok A8 No 12. 2. Tanah dan Bangunan ( Ruko ) dengan Sertifikat HGB No. 568 Kel. Margajaya, Bekasi Selatan, yang setempat di kenal sebagai Komplek Sentral Niaga Kalimalang Blok A8 No 11. 3. Tanah dan Bangunan ( Rumah ) dg Sertifikat Hak Milik No. 5311/Kel. Jaka Setia, Bekasi Selatan, yang setempat di kenal sebagai Komplek Perum Galaxy FE 393. 4. Tanah dan Bangunan ( Ruko ) dengan Sertifikat HGB No. 5702/Kel. Kayuringin jaya, Bekasi Selatan, yang setempat di kenal sebagai Komplek Sentral Niaga Kalimalang Blok B4 No 34 D. Sebagai syarat Kesepakatan Damai dengan Pihak Kedua ini, Pihak Pertama akan menghibahkan kepada Anak2 dengan cara di buatkan Akta Hibah dari Pihak Pertama kepada masing2 anak untuk 1 (satu) obyek, yang diatur sebagai berikut: 1. Tanah dan Bangunan ( Ruko ) dengan Sertifikat HGB No. 530/Kel. Margajaya, Bekasi Selatan, yang setempat di kenal sebagai Komplek Bekasi Mas Blok D no 3 yang sedang disewakan ke PT. Bank Danamon lndonesia Tbk. Dihibahkan untuk Anak ke 1. Stella Kirana Salim 2. Tanah dan Bangunan ( Ruko ) dengan Sertifikat HGB No. 472/Kel. Margajaya, Bekasi Selatan, yang setempat di kenal sebagai Komplek Bekasi Mas Blok B no 7 yang sedang disewakan ke PT. Exelcomindo Tbk. ( X L Axiata) DiHibahkan untuk Anak Ke 2. Gabriella Paramitha Salim 3. Tanah dan Bangunan ( Ruko ) dengan Sertifikat HGB No. 5634/Kel. Kayuringin jaya, Bekasi Selatan, yang setempat di kenal sebagai Komplek Sentral Niaga Kalimalang Blok A3 No 2 yang sedang disewakan ke PT. Bank Tabungan Negara. Tbk Dihibahkan untuk Anak ke 3, Adeline Triana Salim E. Terhadap Asset lain tersisa yang belum diatur diatas menjadi Hak mutlak sepenuhnya Pihak Pertama, sebagai berikut: 1. Tanah dan Bangunan ( Rumah ) dengan Sertifikat Hak Milik No.542/ Kel. Jaka sampurna, Bekasi Barat, yang setempat di kenal sebagai Komplek Perumahan Jaka Permai, jl Cemara Raya no. 57. Halaman 56 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. 2. Tanah dan Bangunan ( Ruko ) dengan Sertifikat HGB No. 5644/Kel. Kayuringin, Bekasi Selatan, yang setempat di kenal sebagai Komplek Sentral Niaga Kalimalang Blok A5 No 5 yang sedang disewakan ke PT. Bank Syariah Mandiri. 3. Tanah dan Bangunan ( Ruko ) dengan Sertifikat HGB No. 615 /Kel. Margajaya, Bekasi Selatan, yang setempat di kenal sebagai Komplek Sentral Niaga Kalimalang Blok A10. no 9 yang sedang disewakan ke ADVAN. 4. Tanah dan Bangunan ( Ruko ) dengan Sertifikat HGB No. 4013 /Kel. Pasirsari, Cikarang, yang setempat di kenal sebagai Komplek Cikarang Commercial Centre Blok A No. 8. 5. Tanah dan Bangunan ( Ruko ) dengan Sertifikat HGB No. 4014 /Kel. Pasirsari, Cikarang, yang setempat di kenal sebagai Komplek Cikarang Commercial Centre Blok A no 9. 6. Tanah dan Bangunan ( Ruko ) dengan Sertifikat HGB No. 4016 /Kel. Pasirsari, Cikarang, yang setempat di kenal sebagai Komplek Cikarang Commercial Centre Blok A no 9, Berikut dengan Bangunan Jembatan 2 Lantai yang dikerjasamakan dengan PT.Royal Persada untuk usaha My Place Spa. F. Bahwa Pihak Kedua sepakat dan setuju akan melakukan pencabutan Blokir di Kantor Badan Pertanahan Nasional ( BPN ) atas semua obyek perkara setelah perdamaian ini, dan akan dilakukan oleh Pihak Kedua paling lambat 3 (tiga) hari sejak Kesepakatan ini ditandatangani oleh Para Pihak; G. Bahwa sebelum terlaksananya Kesepakatan Damai dari Para Pihak, maka para pihak sepakat dan setuju menitipkan semua sertifikat dan dokumen terkait kepada Notaris yang ditunjuk para pihak dan penitipan dokumen tersebut atas nama Pihak Pertama dan Pihak Kedua, termasuk Sertifikat Hak Bangunan No. 615/ Marga Jaya Bekasi Selatan atas nama ERSIH LUKMINTA beserta lampirannya dan bukti2 pembeliannya, akta-akta dan semua bukti surat yang dijadikan oleh para pihak baik di dalam pengadilan maupun diluar pengadilan, sehingga masing-masing Pihak tidak dapat menyalah gunakannya sebelum terlaksananya klausul2 isi Kesepakatan Damai ini pada poin Huruf (B), (E), (F) dan Huruf (I) perjanjian ini. H. Bahwa atas pengalihan hak tersebut diatas dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua, maka segala beban biaya yang timbul yang disebabkan oleh Pengalihan Hak tersebut sepenuhnya akan ditanggung oleh Pihak Kedua. Halaman 57 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. Sehingga Pihak Pertama tidak lagi terbeban atas biaya yang timbul dikarenakan pengalihan hak tersebut yang akan dilakukan dengan cara Hibah atau cara apapun yang seefisien dan terbaik buat para pihak dengan tidak merugikan dan membebani Pihak Pertama maupun Pihak Anak2. I. Bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat dan setuju, dimana terkait segala hal bukti berupa apapun termasuk kwitansi, surat-surat, pernyataan, akta-akta dan lain-lainnya terkait asset milik Pihak Pertama yang dijadikan bukti oleh Pihak Kedua baik didalam persidangan maupun diluar muka persidangan dinyatakan sudah tidak sah dan berkekuatan hukum lagi di kemudian hari sejak Kesepakatan ini ditandatangani oleh kedua belah pihak. Sehingga segala bukti tersebut tidaklah lagi dapat dijadikan dasar oleh Pihak Kedua untuk melawan atau membuktikan apapun terhadap Pihak Pertama baik di muka persidangan maupun diluar pengadilan, dengan adanya perjanjian perdamaian ini; J. Bahwa Pihak Kedua selanjutnya akan menyerahkan 2 (dua) Akte Kelahiran milik anaknya yang bernama GABRIELLA PARAMITHA SALIM dan ADELINE TRIANA SALIM yang dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil Jakarta Utara, di hari Kesepakatan ini ditandatangani langsung kepada Pihak Anak2 untuk di hanguskan supaya tidak disalahgunakan dikemudian hari karena dari Pihak Anak2 sudah memiliki Akta Kelahiran sendiri masing -masing yang dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil Bekasi. K. Bahwa berdasarkan Kesepakatan Bersama ini, Pihak Pertama dan Pihak Kedua beserta Pihak Anak2, sepakat dan setuju untuk tidak saling tuntut menuntut dan menggugat secara Perdata maupun Pidana di kemudian hari, tidak akan melakukan segala hal yang merugikan masing-masing pihak satu sama lain termasuk terhadap pihak satu sama lain, baik dalam bentuk ancaman-ancaman, gangguan-gangguan, serta tidak akan mengambil langkah hukum apapun sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, terhitung sejak Kesepakatan ini ditandatangani bersama. L. Bahwa atas pelanggaran atau tidak terpenuhinya Prestasi yang disepakati oleh masing-masing pihak yang tercantum dalam klausul Kesepakatan ini, maka Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat dan setuju akan menerima konsekuensi atau akibat hukumnya dalam bentuk apapun sesuai peraturan perundang-undangan baik secara hukum perdata maupun hukum pidana; Halaman 58 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. M. Kesepakatan Bersama untuk Berdamai ini didasarkan pada niat dan itikad baik para pihak untuk mengakhiri perseturuan dan semua permasalahan hukum baik di dalam maupun di luar pengadilan, Bahwa Kesepakatan ini dapat batal dengan sendirinya jikalau salah satu Pihak dalam Kesepakatan ini dapat dibuktikan Ialai dalam melakukan Prestasinya atau tidak dapat memenuhi apa yang di sepakati dalam klausu-klausul Kesepakatan ini, maka Pihak Anak2 dapat menjadi mediator buat penyelesaiannya, bila tahapan itu sudah terlampaui, maka tidak dibutuhkan persetujuan terlebih dahulu dari Para Pihak dalam hal batalnya Kesepakatan ini; N. Kesepakatan Bersama ini terjadi atas persetujuan dan kesepakatan kedua belah pihak dan diketahui Pihak Anak-anaknya isi dan maksud dalam Kesepakatan Damai ini yang dibuat dalam keadaan sadar, sehat jasmani dan rohani serta tidak ada paksaan dari pihak manapun juga; - Selanjutnya hadir di hadapan saya, Notaris dengan dihadiri oleh saksisaksi yang sama, yaitu: 1. Nona STELLA KIRANA SALIM, lahir di Jakarta, pada tanggal 22-121992 (dua puluh dua Desember seribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan), Warga Negara Indonesia, Pelajar/Mahasiswa, bertempat tinggal di Bekasi, jalan Pulosirih Boulevard Blok FE 393, Rukun tetangga 002, Rukun warga 015, Kelurahan Jaka Setia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Propinsi Jawa Barat, pemegang Nomor Induk Kependudukan: 3275046212920015; 2. Nona GABRIELLA PARAMITHA SALIM, lahir di Jakarta, pada tanggal 09-09-1994 (Sembilan September seribu Sembilan ratus Sembilan puluh Sembilan), Warga Negara Indonesia, Pelajar/Mahasiswa, bertempat tinggal di Bekasi, jalan Pulosirih Boulevard Blok FE 393, Rukun tetangga 002, Rukun warga 015, Kelurahan Jaka Setia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Propinsi Jawa Barat, pemegang Nomor Induk Kependudukan: 3275044909940023; 3. Tuan HADI SUNARYO (dalam kartu tanda penduduk tertulis HADI SUNARYO, SH) lahir di Kediri, pada tanggal 26-04-1968 (dua puluh enam april seribu Sembilan ratus enam puluh delapan) Warga Negara Indonesia, Karyawan swasta, bertempat tinggal di Bekasi, Jalan Irida Barat 20 BLK E 1 nomor 06, Rukun tetangga 005, Rukun warga 014, kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Halaman 59 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Pemegang nomor Induk Kependudukan: 3275012604680006; 4. Tuan FENDY CHANDRA, lahir di Palembang, pada tanggal 18-091967 (delapan belas September seribu Sembilan ratus enam puluh tujuh) Warga Negara Indonesia, Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Jakarta, Jalan Gebang Mutiara Blok D. 5/4, Rukun tetangga 003, Rukun warga 013, Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta, Pemegang nomor Induk Kependudukan: 3175061809670010; 5. Tuan MARYOKO, Sarjana Hukum (dalam Kartu Tanda Penduduk tertulus MARYOKO, SH), lahir di tangerang, pada tanggal 07-021977 (tujuh Februari seribu Sembilan ratus tujuh puluh tujuh), Warga Negara Indonesia, Pengacara, bertempat tinggal di Tangerang, Kosambi Barat Nomor 26, Rukun tetangga 007, Rukun warga 003, Kelurahan Kosambi Barat, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Pemegang nomor Induk Kependudukan: 3603140702770008; 6. Tuan CHRISTIAN JOHANNES INDRA LASROHA PANGABEAN (dalam Kartu Tanda Penduduk tertulis C. JOHANNES INDRA L.P) lahir di Jakarta, Pada tanggal 22-08-1985 (dua puluh dua agustus seribu Sembilan ratus delapan puluh lima), Warga Negara Indonesia, Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Jakarta, Jalan Surabaya Timur/3, Rukun Tetangga 001, Rukun warga 002, Kelurahan Menteng, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, Pemegang nomor Induk Kependudukan: 3171062208850002; - Para penghadap yang terakhir ini menerangkan bahwa telah mengetahui dan membenarkan isi akta ini. - Para Penghadap dengan ini menyatakan, menjamin akan kebenaran semua identitas dan atau semua surat-surat atau dokumen yang mendasari pembuatan akta ini, yang diperlihatkan kepada saya, Notaris, adalah identitas dan atau dokumen yang sah dan benar adanya sesuai yang tercatat didalam surat-surat atau dokumen tersebut dan Para Penghadap bertanggung jawab sepenuhnya atas hal tersebut dan selanjutnya para penghadap juga menyatakan telah mengerti dan memahami isi akta ini. Halaman 60 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. - Apabila dalam pegeluaran salinan/kutipan/petikan dari minuta akta (akta otentik) terhadap kekeliruan atau salah ketik, maka Notaris akan melakukan pembetulan kesalahan ketik yang disesuaikan pada minuta kata (akta otentik). DEMIKIAN AKTA INI Dibuat dan diselesaikan ditempat kedudukan Saya, pada hari dan tanggal seperti tersebut pada bagian awal akta ini, dengan dihadiri oleh: 1. Nyonya SITI NURPUSPITA, lahir di Bogor, pada tanggal 11-091990 (sebelas September seribu Sembilan ratus Sembilan puluh ), ), Warga Negara Indonesia, Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Kabupaten Bogor, Dramaga Haji Abas, Rukun Tetangga 01, Rukun warga 01, Kelurahan Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Pemegang nomor Induk Kependudukan: 3201305109900001; 2. Tuan IBNU CHOMIS, lahir di Jakarta, pada tanggal 29-11-1988 (dua puluh Sembilan November seribu Sembilan ratus delapan puluh delapan), ), Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di Jakarta, Jalan Persada raya no 2, Rukun Tetangga 003, Rukun warga 011, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta, Pemegang nomor Induk Kependudukan: 3174012911880005; Kedua-duanya pegawai Kantor Notaris dan untuk sementara berada di Kabupaten Sukabumi sebagai saksi-saksi. Setelah Saya, Notaris membacakan akta ini kepada para penghadap dan para saksi, makan pada saat ini juga para penghadap mebubuhkan sidik jari tangannya pada lembaran tersendiri yang dilekatkan pada minuta akta ini, segera penghadap, para saksi, dan saya, Notaris menandatangani akta ini. Dibuat dengan satu coretan dengan gentian. Minuta akta ini bermaterai cukup dan telah ditandatangani dengan secukupnya. Diberikan sebagai salinan yang sama bunyinya. TENTANG HUKUMNYA : Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri Bekasi tersebut dijatuhkan pada tanggal 13 Januari 2016 dengan dihadiri oleh Kuasa Halaman 61 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. Penggugat, Kuasa Tergugat dan Kuasa Turut Tergugat, Tergugat dengan perantaraan kuasanya tersebut mengajukan permohonan banding pada tanggal 22 Januari 2016, dengan demikian permohonan banding tersebut diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara yang ditentukan dalam Undang-undang, oleh karena itu secara formal permohonan banding tersebut dapat diterima ; Menimbang, bahwa akan tetapi Pembanding, semula Tergugat dan Terbanding, semula Penggugat pada tanggal 26 September 2016 telah mengadakan Akta Kesepakatan Damai dalam perkara perdata Nomor 133/Pdt.G/2015/PN.Bks., jo Nomor 07/Bdg/2016/PN.Bks., jo Nomor 364/Pdt/ 2016/PT.Bdg., sebagaimana tertuang dalam Akta Kesepakatan Damai Nomor 5 yang ditandatangani oleh Para Pihak yang berperkara tersebut ; Menimbang, bahwa Akta Kesepakatan Damai Nomor 05 tanggal 26 September 2016 dan Akta Perdamaian Nomor 247/Pdt.G/2016/PN.Bks., tanggal 6 Oktober 2016 tersebut diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Jawa Barat masing-masing pada tanggal 18 Oktober 2016 dan tanggal 2 November 2016 saat perkara tersebut belum diputus, sehingga permohonan Perdamaian tersebut dapat dikabulkan dan amar Putusan sebagaimana tersebut dibawah ini ; Menimbang, bahwa oleh karena Akta Kesepakatan Damai tersebut ditetapkan dan dituangkan dalam putusan tingkat banding, adalah beralasan untuk membebankan biaya perkara sejauh pemeriksaan dalam tingkat banding ini kepada Pembanding, semula Tergugat dan kepada Terbanding, semula Penggugat ; Memperhatikan ketentuan – ketentuan dalam Undang – undang Nomor : 20 Tahun 1947, serta Ketentuan – ketentuan lain yang bersangkutan M E N G A D I L I 1. : Mengabulkan Akta Kesepakatan Damai dari Pembanding, semula Tergugat dan Terbanding, semula Penggugat dalam perkara Perdata Nomor 133/Pdt/G/2015/PN.Bks. ; 2. Memerintahkan kepada Para Pihak untuk mematuhi serta melaksanakan isi Akta Kesepakatan Damai Nomor 05, tanggal 26 September 2016 yang telah disepakatinya tersebut ; Halaman 62 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG. 3. Membebankan biaya perkara kepada kedua belah pihak dalam peradilan tingkat banding sebesar Rp.150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah) ; Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Jawa Barat pada hari ini : Kamis tanggal, 22 Desember 2016, oleh kami : A. FADLOL TAMAM, S.H., M.Hum., Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Jawa Barat sebagai Hakim Ketua Majelis, dengan KAREL TUPPU, S.H. M.H., dan AMRIL, S.H., M.Hum., masing masing sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam Tingkat Banding. Putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri para Hakim Anggota dan dihadiri pula oleh H. NANANG PRIATNA, S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Jawa Barat tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara.- HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA, ttd ttd KAREL TUPPU, S.H. M.H. A. FADLOL TAMAM, S.H., M.Hum. ttd A M R I L, S.H., M.Hum. PANITERA PENGGANTI, ttd H. NANANG PRIATNA, S.H. Perincian biaya perkara : - Materai ……………………… Rp. 6.000,- - Redaksi ……………………… Rp. 5.000,- - Pemberkasan ……………….. Rp. 139.000,- +_ Jumlah ………..............……. Rp. 150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah) Halaman 63 putusan Nomor 364/PDT/2016/PT.BDG.