BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Arus

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Arus globalisasi saat ini, menyebabkan perusahan menghadapi lingkungan
bisnis yang kompleks dan mengalami perkembangan dengan cepat. Pengaruh
globalisasi juga menyebabkan persaingan antar perusahaan mengalami perubahan
yang semula era industri berubah menjadi era informasi dengan semakin majunya
teknologi informasi, maka informasi yang diserap perusahaan akan semakin
berfariasi. Manajemen harus pandai memisahkan data yang dapat memberikan
nilai tambah dan data yang tidak bermanfaat bagi perusahaan. Hal ini yang
menjadikan informasi sebagai sumber daya yang penting dan perlu dijaga oleh
setiap perusahaan.
Persaingan yang ketat dibidang industri manufaktur membuat pihak
manajemen perusahaan berusaha untuk meningkatkan kualitas produk yang
dihasilkan. Setiap perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan atau sasaran
yang sama yaitu mencapai keberhasilan dalam persaingan didalam industri dan
meningkatkan perkembangan usahanya. Hal ini membuat manajemen perusahaan
harus menemukan cara mengefesiensikan biaya untuk memproduksi
produk
dengan biaya rendah. Keadaan ini menyebabkan pemimpin tidak mungkin dapat
mengendalikan kegiatan operasional sendiri dan mengawasi semua karyawannya.
Dalam struktur suatu sistem pengendalian manajemen dapat dikaitkan
dengan berbagai pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi dan informasi
yang mengalir didalamnya. Sedangkan prosesnya mengacu pada suatu aktivitas
dimana para manjer dapat memastikan bahwa perusahaan akan mendapat sumbersumber (resoirces) yang dibutuhkan dan mampu menggunakannya secara efektif
dan efesien dalam mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Supriyono (2001:22) Pengendalian manajemen adalah proses yang
dilaksanakan oleh manajemen untuk menjamin bahwa sumber-sumber diperoleh
dan digunakan dengan efektif dan efesien dalam rangka pelaksanan strategi dasar
yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu unsur sistem
pengendalian manajemen adalah struktur pengendalian manajemen yang
menggolongkan suatu organisasi kedalam pusat-pusat pertanggungjawaban.
Pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut dapat digolongkan menjadi empat yaitu,
pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba dan pusat investasi.
Pusat pertanggungjawabanm (responsibility centers) diciptakan untuk
mencapai suatu sasaran tertentu, sasaran organisasi biasanya diputuskan dalam
suatu proses perencanaan strategis. Sistem pengendalian manajemen harus
didukung dengan struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi termanifestasi
dalam bentuk pusat pertanggungjawaban (responsibility centers).MenurutAnthony
dan Govindarajan (2009:171) Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi
yang dipimpin oleh manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Pada hakikatnya, perusahaan merupakan
sekumpulan pusat-pusat pertanggungjawaban yang dimana masing-masing pusat
dapat digambarkan melalui bagan organisasi. Pusat-pusat pertanggungjawab
tersebut kemudian membentuk suatu hirerki. Pada tingkatan rendah adalah pusat
untuk seksi-seksi, pergeseran kerja (workshift) dan unit organisasi kecil lainnya.
Suatu
organisasi
merupakan
kumpulan
dari
berbagai
pusat
pertanggungjawaban yang dimana tiap pusat pertanggungjawaban dipimpin oleh
seorang manajer yang bertanggungjawab atas wewenangnya, sehingga jika terjadi
penyimpangan antara rencana yang telah ditetapkan dengan realisasinya, dapat
dengan cepat dan jelas diketahui siapa yang bertanggungjawab dan manajer juga
dituntut untuk membuat laporan pertanggungjawaban dalam kinerjannya.
Pada setiap laporan pertanggungjawaban yang dibuat untuk menyajikan
laporan
yang
dapat
membantu
dalam
proses
pengendalian,
dengan
membandingkan prestasi aktual dengan prestasi yang telah dianggarkan. Apabila
dalam proses pengendalian itu ditemukan suatu keadaan yang menyebabkan
sasaran maupun tujuan yang telah ditetapkan tidak tercapai, maka laporan
pertanggungjawaban harus dapat menelusuri ketidakefesienan.
Tujuan utama penilaian kinerja adalah untuk memotivasi personel dalam
mencapai sasaran strategik organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang
telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang
dikehandaki oleh perusahaan. Perusahaan memiliki pusat pertanggungjawab yang
dimana digunakan sebagai alat penilaian kinerja. Penilaian kinerja adalah
penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi dan
personelnya, berdasarkan strategik, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Dalam penelitian ini peneliti membahas pusat pertanggungjawaban kinerja
manajer pada PT PALIndonesia (Persero)adalah Badan Usaha Milik Negara yang
bergerak di bidang industri galangan kapal. Kantor pusat dan industri galangan
kapal ini terdapat di Surabaya, Jawa Timur. Sesuai dengan kemampuan
perusahaan baik dibidang teknologi atau design maupun investasi dan manufaktur,
maka PT PALIndonesia (Persero) diarahkan pada pembuatan dua Divisi Kapal
yaitu Divisi Kapal Niaga dan Divisi Kapal Perang.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis memilih judul “Penerapan
Pusat Pertanggungjawaban sebagai Dasar Penilaian Kinerja Manajer pada
PT PAL Indonesia (Persero)” Yang diharapkan dapat membantu memberikan
gambaran tentang pusat pertanggungjawaban yang efektif dan efesien pada PT
PAL Indonesia (Persero).
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada diatas, maka masalah pokok yang
terdapat dalam penulisan ini:
“Bagaimana penerapan pusat pertanggungjawaban digunakan sebagai dasar
penilaian kinerja manajer pada PT PAL Indonesia (Persero)?”
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah
penelitian yang telah diuraikan diatas. Maka tujuan yang dikehendaki dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui sejauh mana perusahaan telah menerapkan pusat
pertanggungjawaban dengan efektif dan efisien sesuai dengan fungsinya
sebagai alat penilaian prestasi.
2.
Untuk mengetahui dan mengevaluasi pusat pertanggungjawaban sebagai
dasar untuk pengendalian manajemen dan untuk menilai prestasi kerja
manajer pada Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia (Persero).
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini adalah untuk membantu manajer dalam
meningkatkan kemampuaanya guna untuk menginterprestasikan dan mengawasi
kinerja para karyawan sebagai bahan masukan dipertimbangkan dalam usaha
memperbaiki kinerja perusahaan manfaat dari penelitian ini dapat digolongan
menjadi 2 yaitu:
1.
Kontribusi Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi kepada
pihak manajemen perusahaan tentang penerapan pusat pertanggungjawaban
sebagai
sumbangan
pemikiran
dan
bahan
evaluasi
yang
dapat
dipertimbangkan manajer guna bermanfaat bagi kelangsungan kinerja apa
yang
diproduksi
oleh
masing-masing
pusat
tanggung
jawab
dan
membandingkan hasil yang dicapai dengan anggaran yang ditetapkan.
2.
Kontribusi Teoritis
a. Peneliti dapat memperdalam pengetahuan atau menambah wawasan
terutama dalam pengetahuan tentang penilaian kinerja dengan tinjauan
pusat
pertanggungjawaban
sebagai
dasar
manajemen serta menerapkan teori-teori
struktur
pengendalian
tersebut dalam berbagai
kegiatan.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai aplikasi teori-teori
yang telah didapat dengan realita yang ada sehingga dapat memperluas
wawasan pengetahuan penulis.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian
Dengan melihat pokok masalah yang dihadapi dan untuk mempermudah
pembahasan selanjutnya, maka penelitian ini dibatasi baik oleh subyek atau obyek
penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah Divisi Kapal Niaga PT PAL
Indonesia (Persero) selama dua tahun 20012-2013. Sedangkan obyek yang diteliti
dalam penelitian ini adalah
penerapan pusat pertanggungjawaban dalam
menunjang penilaian kinerja manajer yang dinilai dari pusat pendapatan (revenue
center). Sehingga hal tersebut dapat menunjang penilaian kinerja manajer pada
Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia (Persero) secara efektif dan efisien.
Download