BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Kecil dan Menengah Industri adalah kegiatan untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi yang lebih tinggi nilainya (Rhodant, dalam Sigit Pranoto, 2008). Industri kecil sebagai usaha produktif, terutama dalam bidang produksi atau bidang jasa-jasa misalnya transportasi, atau jasa perhubungan yang menggunakan modal dan tenaga kerja dalam jumlah yang relatif kecil (Winardi, dalam Sigit Pranoto, 2008). Industri kecil dan Menengah (IKM) adalah kelompok usaha yang mampu menyerap banyak tenaga kerja dan menjadi sumber pendapatan masyarakat (Nurhayati, dkk, 2012). Pengertian industri kecil dan menengah beserta kriterianya sangat beragam. Keseragaman ini lebih disebabkan oleh pendefinisian pihak-pihak atau lembaga pemerintahan yang merumuskan kebijakan pengembangan industri kecil dan menengah. Dalam prakteknya antar departemen dan badan pemerintah mempunyai kriteria sendiri-sendiri yang berbeda dalam mendefinisikan industri kecil dan menengah. Perbedaan tersebut misalnya seperti pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Badan Pusat Statistik (BPS). Disperindag mengukur industri kecil dan menengah berdasarkan nilai investasi awal (asset). Sedangkan BPS berdasarkan jumlah tenaga kerja (Lestari, 2011). Badan Pusat Statistik (2013) mendefinisikan Industri Kecil adalah unit usaha dengan jumlah 5-19 orang. Industri Menengah adalah unit usaha dengan jumlah tenaga kerja 20-99 orang. Sementara itu Disperindag mendefinisikan industri kecil 5 dan menengah berdasarkan nilai asetnya yaitu Industri Kecil adalah industri yang mempunyai nilai investasi perusahaan sampai dengan 200 juta rupiah (tidak termasuk tanah dan bangunan). sedangkan Industri Menengah adalah industri dengan nilai investasi perusahaan seluruhnya antara 200 juta - 5 milyar rupiah (tidak termasuk tanah dan bangunan) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan NO 590/MPP/KEP/10/1999 (Lestari, 2011). Dari beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa industri kecil dan menengah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seorang pengusaha atau beberapa pengusaha. Kegiatan tersebut dimulai dari mengolah bahan baku menjadi produk hingga siap untuk dipasarkan dengan nilai yang sesuai. Meskipun tidak memerlukan modal yang besar tetapi dapat menyerap tenaga kerja. 2.2 Klasifikasi Pengertian klasifikasi menurut (Basuki, dalam Subrata, 2009) adalah proses pengelompokan, artinya mengumpulkan benda/entitas yang sama serta memisahkan benda/entitas yang tidak sama. Sedangkan menurut (Hmakotrda dan Tairas, dalam Subrata, 2009) bahwa klasifikasi adalah pengelompokan yang sistematis daripada sejumlah obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama. Dengan demikian, klasifikasi secara umum adalah sesuatu yang dibagi-bagi menurut kelas-kelas data tersebut. Berdasarkan data dari IKM yang cukup banyak di Kota Gorontalo, maka pengklasifikasian perlu dilakukan untuk membuat kelas-kelas dari data tersebut berdasarkan kategori cabang industri, nilai investasinya, jumlah 6 tenaga kerja, potensi komoditi dan berdasarkan sentra IKM agar dapat dianalisis secara lebih fokus dan detail. 2.3 Peta dan Pemetaan Peta dasar atau peta umum adalah peta yang menggambarkan segala sesuatu yang terdapat pada suatu wilayah. Seperti kota, jalan raya, danau, pegunungan dan lain sebagainya (Rina, 2009) dan Pemetaan menurut (Erlina, dkk dalam Yori Deka Rina, 2009) merupakan konsep dasar dari SIG yang berfungsi menvisualisasikan suatu data yang berbentuk daftar atau tabel. Sehingga data tersebut dapat divisualisasikan sesuai dengan keinginan dan juga dapat mengubahnya ke bentuk grafik yang mudah untuk dianalisis. Dalam SIG peta juga digunakan untuk presentasi geografis dan menterjemahkan secara visual data pendukungnya. Peta sendiri adalah grafik yang mewakili bagian dari permukaan bumi. Oleh karena itu, penyajian data IKM diperlukan peta Kota Gorontalo yang memiliki batasan wilayah kecamatan dan batasan wilayah kelurahannya. 2.4 Sistem Informasi Geografis (SIG) Defenisi SIG selalu berubah karena SIG merupakan bidang kajian ilmu teknologi yang relatif masih baru. Dari akronim dapat diambil beberapa defenisi dari SIG (Hadi, 2012) yakni: 7 1. Sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristis fenomena yang ditemukan disuatu lokasi. 2. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegraikan, memanipulasi, menganalisa dan menampilkan data yang berhubungan dengan posisi-posisi permukaan bumi. 3. SIG merupakan kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang memungkinkan untuk mengelola, memetakan informasi spasial berikut data atributnya dengan akurasi kartografi. 4. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk (1) akuisisi dan validasi data, (2) kompilasi data, (3) penyimpanan data, (4) perubahan dan updating data, (5) manajemen dan pertukaran data, (6) manipulasi data, (7) pemanggilan dan presentasi data, (8) analisa data. 5. SIG merupakan sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat. GIS adalah sistem basis data dengan kemampuan-kemampuan khusus untuk data tereferensi secara georafis. Sistem informasi geografis (SIG) yaitu teknologi baru yang berfungsi untuk menangani masalah informasi geografis berupa data spasial dan non spasial yang memiliki kelebihan menyimpan, memanggil, menganalisis, mengintegrasikan, dan menampilkan data. Dengan kelebihan yang dimiliki oleh sistem informasi geografis 8 yang hasilnya dapat memetakan kondisi suatu daerah dengan tiitk-titik koordinat tertentu. Maka SIG dapat menyelesaikan permasalahan mengenai kondisi pertumbuhan suatu wilayah yang berada di daerah khususnya perindustrian yang semakin meningkat. 2.4.1 Komponen Pada SIG Berikut ini adalah komponen pada SIG, (Hadi, 2012) yaitu : 1. Hardware SIG membutuhkan komputer untuk penyimpanan dan pemprosesan data. Ukuran dari sistem komputerisasi bergantung pada tipe SIG itu sendiri. 2. Software Sebuah softwere SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografis. Elemen-elemen yang harus terdapat dalam softwere SIG adalah: a. Tool untuk melakukan input dan transfer data geografis b. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) c. Tool yang mendukung query geografis, analisis dan visualisasi d. Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografis 3. Data Data dalam SIG dibagi atas dua bentuk, yakni geographical atau data spasial, dan attribut atau data spasial. Data spasial adalah data yang terdiri atas lokasi eksplisit suatu geografi yang diset kedalam bentuk koordinat. Data attribut 9 adalah gambaran data yang terdiri atas informasi yang relevan terhadap suatu lokasi, seperti kedalaman, ketinggian, lokasi penjualan, dan lain-lain. 4. Metode SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunia nyata, yaitu metode, model dan implementasi akan berbeda-beda untuk setiap permasalahan. Jadi, metodologi yang digunakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan untuk beberapa proyek SIG. 5. Manusia Teknologi SIG tidaklah bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi nyata. 2.4.2 Data Geografis Data geografis ini dapat dikelompokkan menjadi data spasial dan data atribut. Data spasial digambarkan dalam berbagai bentuk (Rina, 2009) yaitu : 1. Titik Titik (berdimensi nol : objek yang hanya memiliki lokasi tidak memiliki panjang) adalah tipe data paling sederhana dari data spasial. Titik menggambarkan berbagai bentuk data seperti : lokasi SPBU, kota atau stasiun cuaca. 2. Garis Garis (berdimensi satu : objek yang mempunyai panjang) ialah data yang mempunyai sifat : panjang, kelengkungan dan orientasi. 10 3. Poligon atau bidang Polygon (berdimensi dua : objek yang memiliki panjang dan lebar) adalah data yang berupa batas garis, seperti batas pembagian wilayah atau batas sebuah danau. 4. Blok atau volume Melibatkan unsur dimensi tiga, seperti ketinggian atau kedalaman ke bentuk berupa bangunan gedung. Data tersebut kemudian disusun dalam bentuk layer-layer berdasarkan tema, waktu, atau prioritas yang dikehendaki. Data atribut (non spasial) ini disebut juga sebagai data tematik (data yang menyangkut tema tertentu). Atribut biasanya disajikan sebagai teks, foto ataupun legenda yang terdapat di dalam tabel. 2.5 SIG Berbasis Web Web adalah salah satu aplikasi yang berisiskan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) didalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser (Arief, dalam Rindo dan Riastri, 2012). Sedangkan Menurut (Islamadina, dalam Islamadina dan Nasaruddin, 2011) Web SIG merupakan suatu teknologi yang memungkinkan informasi spasial yang disajikan dalam format user di Internet. Web SIG dapat memungkinkan dalam pembuatan data, pengeditan data, analisis data dan memberikan query informasi. Web SIG merupakan gabungan antara desain grafis pemetaan, peta digital dengan analisis geografis, pemograman komputer dan sebuah database yang saling terhubung menjadi satu 11 bagian web desain dan web pemetaan (Ati, dalam Islamadina dan Nasaruddin, 2011). Salah satu fungsi penyajian suatu sistem informasi geografis berbasis web yaitu untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat luas khususnya masyarakat Kota Gorontalo. 2.6 Google Maps API (Application Programming Interface) Google Maps adalah layanan mapping online yang disediakan oleh google. Layanan ini dapat diakses melalui situs http://maps.google.com. Pada situs tersebut kita dapat melihat informasi geografis pada hampir semua wilayah di bumi (Ichtiara, 2008). Google Maps menyediakan beberapa mode pada tampilan petanya antara lain, (Ichtiara, 2008) : Sattelite : Menampilkan gambar muka bumi di seluruh lokasi di dunia yang diambil dari satelit atau pesawat udara. Terrain : Menampilkan citra topografi dari muka bumi. Traffic :Menampilkan informasi mengenai keadaan lalu lintas dengan indikator warna merah, kuning dan hijau (hanya tersedia di beberapa kota di Amerika Serikat). Street : Merupaan tampilan yang serupa dengan mode sattelite, namun dapat dilihat bebagai sudut (hingga 3600) (hanya tersedia di beberapa kota di Amerika Serikat). Sedangkan Google Maps Application Programming Interface (API) merupakan suatu fitur aplikasi yang dikeluarkan oleh google untuk memfasilitasi 12 pengguna yang ingin mengintegrasikan google maps ke dalam website masingmasing dengan menampilkan data point milik sendiri. 2.7 Research and Devolopment (R&D) Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat laboratorium, tapi juga bisa perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran kelas, pelatihan, bimbingan, evaluasi dan lain-lain (Wiyono dan Danawan, 2009). Berikut ini adalah tabel modifikasi tahapan-tahapan penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh para ahli (Wiyono dan Danawan, 2009) : Tabel 2.1 Bentuk modifikasi dari model penelitian dan pengembangan Borg dan Gall (1983) 1. Sukmadinata (2006) Research and information collecting 2. Planning 3. Develop preliminary form of product 1. Studi pendaguluan : a) studi kepustakaan, b) survei lapangan dan c) penyusunan produk awal : validasi ahli 4. 5. 6. 7. 2. Ujicoba pengembangan model : 1) ujicoba terbatas dan 2) ujicoba luas Premilinary field testing Main product revision Main field testing Operational product revision 8. Operational field testing 9. Final product revision 10. Dissemination and implementation 4. Ujicoba produk akhir dan sosialisasi hasil 13 Sugiono (2006) 1. Need analysis 2. Pengembangan produk awal 3. Validasi ahli 4. Ujicoba lapangan Dick dan Carry (1996), model 4D 1. Define instructional requirements 2. Design prototypical instructional model 3. Develop tested and reliable instructional model 5. Revisi produk 4. Disseminate instructional mode 2.8 Penelitian Terkait Peneilitian yang dilakukan oleh Rina (2009) yang berjudul “Penggunaan Sistem Informasi Geografis Pada Data Spasial Dan Data Atribut”. Pada penelitian ini menghasilkan aplikasi yang dapat menggabungkan data spasial dan data atribut dimana data spasial berupa peta Kota Depok ditampilkan oleh ArcView berbentuk layer-layer sedangkan data atribut dibuat dalam bentuk basisdata yang ditampilkan menggunakan Microsoft Excel. Penelitian yang dilakukan oleh Rindo dan Riasti (2012) dengan judul “Pembangunan Sistem Informasi Geografis Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Kudus Berbasis Web” yang meliputi berbagai jenis usaha, antara lain kerajinan tangan, pangan, mebel dan tektil. Penelitian ini menghasilkan aplikasi pemetaan UMKM yang dapat ditampilkan berdasarkan kecamatan, kemudian dapat menentukkan titik lokasi UMKM dan dapat menambahkan daftar produk dan data pengusaha. Dari kedua penelitian di atas peneliti melakukan suatu penelitian tentang sistem informasi geografis industri kecil dan menengah (IKM) berupa pengklasifikasian data IKM-IKM yang berada di Kota Gorontalo berbasis web. Pengklasifikasianya berdasarkan cabang industri, nilai investasinya, jumlah tenaga kerja, potensi komoditi dan sentra IKM. Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat mempermudah pengguna dalam mendapatkan informasi mengenai IKM. 14