BAB II KAJIAN PUSTAKA A. STM (Sains Teknologi Masyarakat) 1

advertisement
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. STM (Sains Teknologi Masyarakat)
1. Definisi STM
Istilah Sains Teknologi Masyarakat berasal dari bahasa Inggris
Science Technology Society yang dikemukakan oleh Jhon Ziman dalam
bukunya Teaching and learning About Science and Society. Pembelajaran
Science Technologi Society bararti menggunakan teknologi sebagai
penghubung antara sains dan masyarakat (Poedjiadi, 2010: 99)
Definisi lain tentang STM dikemukakan oleh Mansour (2009: 2)
bahwa STS is an interdisciplinary field of study that seeks to explore and
understand the many ways that modern science and technology shape
modern culture, values, and institutions on the one hand, and on the other
how modern values shape science and technology. Pembelajaran dengan
pendekatan STM harus diselenggarakan dengan cara mengintegrasikan
berbagai disiplin ilmu dalam rangka memahami berbagai hubungan yang
terjadi di antara sains, teknologi dan masyarakat. Hal ini berarti bahwa
pemahaman terhadap hubungan antara sistem politik, tradisi masyarakat
dan bagaimana pengaruh sains dan teknologi terhadap hubunganhubungan tersebut menjadi bagian yang penting dalam pengembangan
pembelajaran di era sekarang ini. UNESCO (Mariana dan Praginda, 2009:
2) memberikan batasan antara sains dan teknologi, bahwa sains tidak
9
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
identik dengan teknologi, antara satu dengan yang lainnya saling
bergantung, tetapi mempunyai aktifitas yang sangat berbeda. Peran sains,
ialah memberikan pencerahan kepada manusia. Peran teknologi ialah
penerapan ilmu pengetahuan untuk membantu manusia. Sains dikatakan
sebagai power of investigation dan teknologi merupakan kecakapan kreatif
yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
Menurut Yager (1996: 9) STS means viewing science in a way
quite different from the post-sputnik period where the emphasis was on the
identification of the central concept, the unifying themes, and/ or the
major theories that characterize the various science disiplines if not
science it self. STM berarti melihat ilmu dengan penekanannya adalah
pada identifikasi konsep, tema, dan teori-teori utama yang mencirikan
berbagai disiplin ilmu.
Dari kajian teori diatas disimpulkan bahwa pendekatan Sains
Teknologi
Masyarakat (STM)
merupakan
pendekatan
yang
tidak
memisahkan antara ilmu pengetahuan, teknologi yang digunakan dan
penerapan keduanya dalam masyarakat. Sehingga dapat disimpulkan
antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan masyarakat tidak dapat
dipisahkan satu sama lain.
2. Karakteristik STM
Pendekatan STM merupakan inovasi pembelajaran sains yang
berorientasi pada pembelajaran sains sebagai bidang ilmu yang tidak
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
terpisahkan dari realitas kehidupan masyarakat sehari-hari dan melibatkan
siswa secara aktif dalam mempelajari konsep-konsep sains secara terkait.
Siswa akan diantarkan untuk melihat ilmu sebagai dunianya melalui
pendekatan STM.
Menurut Yager (Hidayati dkk, 2008: 6-30) karakteristik STM
yaitu:
a) Identifikasi masalah-masalah setempat yang memiliki kepentingan dan
dampak.
b) Penggunaan sumber daya setempat (manusia, benda, lingkungan)
untuk mencari informasi yang dapat digunakan dalam memecahkan
masalah.
c) Keterlibatan siswa secara aktif dalam mencari informasi yang dapat
diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan
sehari-hari.
d) Penekanan
pada
keterampilan
proses,
dimana
siswa
dapat
menggunakan dalam memecahkan masalah.
e) Kesempatan bagi siswa untuk dapat berperan sebagai warga Negara
dimana ia mencoba untuk memecahkan masalah-masalah yang telah
diidentifikasi.
f) Identifikasi
bagaimana
sains
dan
teknologi
berdampak
pada
masyarakat di masa depan.
g) Kebebasan atau otonomi dalam proses belajar.
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
STM menurut Indrawati (2010: 18) menunjukkan karakteristik
sebagai berikut:
a) Menyiapkan individu-individu agar dapat menggunakan sains untuk
memperbaiki kehidupan mereka sendiri dan untuk menghadapi dunia
teknologi yang semakin meningkat dan kompleks.
b) Menyiapkan peserta didik untuk menghadapi isu-isu teknologi/
masyarakat secara bertanggungjawab.
c) Mengidentifikasi batang tubuh ilmu pengetahuan dasar di mana para
peserta didik perlu menguasainya agar mampu secara cerdas
menghadapi isu-isu STM.
d) Menyediakan gambaran yang tepat dan teliti kepada para peserta didik
tentang syarat-syarat dan kesempatan-kesempatan untuk menentukan
dan memilih karir dalam ruang lingkup STM.
Dengan mencermati karakteristik pendekatan STM seperti tersebut
di atas tampak bahwa pendekatan STM dimaksudkan untuk menyiapkan
atau menghasilkan warga negara yang mampu melaksanakan atau
mengambil keputusan tentang masalah-masalah aktual. Pendekatan STM
dapat juga digunakan sebagai sarana untuk pembentukan literasi yang
tidak buta tentang sains dan teknologi, karena siswa selain memperoleh
pengetahuan juga diharapkan dapat timbul kesadaran tentang pelestarian
lingkungan dan dampak negatif teknologi serta tanggung jawab untuk
mencari penyelesaiannya.
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
3. Ranah STM
Menurut Yager dan McCormack (1992: 5) ada enam ranah utama
untuk pengajaran dan penilaian. Keenam ranah tersebut selanjutnya
dinyatakan dalam gambar berikut:
Gambar 2.1 Enam Ranah dalam STM
(Yager dan McCormack)
Konsep, fakta, generalisasi, diambil dari bidang ilmu tertentu dan
merupakan kekhasan masing-masing bidang ilmu. Proses diartikan dengan
bagaimana proses memperoleh konsep atau bagaimana cara cara
memperoleh konsep dalam bidang ilmu tertentu. Kalangan filsafat ilmu
menyebutnya dengan istilah epistimologi ilmu. Kreativitas mencakup lima
prilaku individu, yakni: kelancaran, fleksibilitas, originalitas, elaborasi,
sensivitas, kreatif. Aplikasi konsep dalam kehidupan sehari hari yang
dalam hal ini siswa mampu memilih atau merencanakan tindakan terkait
dengan usaha mempermudah kelangsungan hidup ataupun kepedulian
terhadap pemeliharaan produk teknologi. Sikap yang dalam hal ini
mencakup menyadari kebebasan Tuhan, menghargai hasil penemuan para
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
ilmuan dan penemu produk teknologi, namun menyadari kemungkinan
adanya dampak negative produk teknologi, peduli terhadap masyarakat
yang kurang beruntung. Cenderung untuk ikut melaksanakan tindakan
nyata apabila terjadi sesuatu dalam lingkungannya yang memerlukan
peran sertanya.
4. Prinsip Pendekatan STM
Beberapa prinsip yang harus dimunculkan dalam penggunaan
pendekatan STM menurut Indrawati (2010: 24) adalah sebagai berikut:
a) Peserta didik melakukan identifikasi terhadap persoalan dan dampak
yang ditimbulkan dari persoalan tersebut yang muncul di sekitar
lingkungannya.
b) Menggunakan sumberdaya local untuk mencari informasi yang dapat
digunakan dalam penyelesaian persoalan
yang telah berhasil
diidentifikasi.
c) Menfokuskan pembelajaran pada akibat yang ditimbulkan oleh sains
dan teknologi bagi peserta didik .
d) Pandangan bahwa pemahaman terhadap konten sains lebih berharga
daripada sekedar mampu mengerjakan soal.
e) Adanya penekanan kepada keterampilan proses yang dapat digunakan
peserta didik untuk menyelesaikan persoalannya sendiri.
f) Adanya penekanan pada kesadaran berkarir, terutama karir yang
berhubungan dengan sains dan teknologi.
g) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
pengalaman tentang aturan hidup bermasyarakat yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan persoalan yang telah diidentifikasi.
Pendekatan STM akan membuat peserta didik berlatih untuk
menjawab berbagai persoalan yang muncul di masyarakat kemampuan
untuk menghadapi berbagai persoalan yang muncul di masyarakat. Hal ini
dikarenakan pendekatan STM selalu berupaya untuk menghubungkan
antara materi IPA di dalam kelas dengan perkembangan teknologi dan
dinamika masyarakat.
5. Langkah-langkah Pendekatan STM
Pendekatan STM berorientasi pada peningkatan kemampuan
berpikir siswa maka proses dalam memperoleh pengetahuan lebih
diutamakan. Siswa diharapkan dapat membangun atau mengkontruksi
pengetahuannya sendiri. Poedjiadi (2010:126) menjelaskan langkahlangkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM yang tidak
boleh diabaikan adalah pemantapan konsep yang menuntut guru, untuk
mencegah terjadinya miskonsepsi.
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan STM
dapat dilihat pada gambar berikut:
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
Tahap 1
Pendahuluan:
Inisiasi/Invitasi/Apersepsi/
Eksplorasi terhadap siswa
Isu atau Masalah
Pembentukan/
Pengembangan Konsep
Pemantapan
Konsep
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 4
Tahap 5
Aplikasi konsep dalam
kehidupan:
Penyelesaian
masalah atau analisis isu
Pemantapan
konsep
Pemantapan konsep
Penilaian
Gambar 2.2 Tahap Pembelajaran STM (Poedjiadi, 2010: 126)
Tahap pendahuluan dikemukakan isu-isu atau masalah yang ada di
masyarakat yang dapat digali siswa, tahap ini disebut inisiasi atau
mengawali, memulai, dan dapat disebut tahap invitasi yang berarti
undangan agar siswa memusatkan perhatian pada pembelajaran. Tahap
pembentukan konsep dapat dilakukan berbagai pendekatan dan metode,
misalnya pendekatan sejarah, keterampilan proses, metode demonstrasi,
bermain peran dan lain-lain.
Pada
tahap
pembentukan
konsep
diharapkan
siswa
telah
memahami apakah analisis terhadap isu-isu atau penyelesaian terhadap
masalah yang dikemukakan di awal pembelajaran telah menggunakan
konsep-konsep yang diikuti oleh para ilmuwan. Siswa melakukan analisis
isu atau penyelesaian masalah berbekal pemahaman konsep yang benar
yang disebut aplikasi konsep dalam kehidupan (tahap 3). Selanjutnya guru
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
perlu melakukan pemantapan konsep (tahap 4) dan yang terakhir adalah
penilaian.
6. Langkah-langkah Pembelajaran IPA materi Bumi dan Alam Semesta
Menggunakan Pendekatan STM
Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Bumi dan
Alam Semesta. Standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam penelitian
ini tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
10.
Memahami perubahan 10.2
Menjelaskan
pengaruh
lingkungan
fisik
dan perubahan
lingkungan
fisik
pengaruhnya terhadap daratan
terhadap daratan (erosi, abrasi,
banjir, dan longsor)
Sumber: Panduan KTSP
Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM
adalah sebagai berikut:
1. Tahap inisiasi diawali dengan mengangkat masalah yang terjadi di
sekitar yaitu tentang lingkungan alam yang mulai berubah. Guru
memancing siswa untuk membahas perubahan yang terjadi di
lingkungan seperti erosi, abrasi, banjir, dan longsor. Siswa diberi
kesempatan untuk mengemukakan pendapat mereka tentang sebabsebab perubahan lingkungan, proses terjadinya perubahan lingkungan,
dan dampak dari perubahan lingkungan tersebut.
2. Tahap pembentukan konsep dilakukan dengan guru memberikan
contoh dan penjelasan tentang perubahan yang terjadi di lingkungan.
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
3. Tahap aplikasi konsep dengan guru memberikan contoh beberapa
masalah yang terjadi di masyarakat dan siswa diminta untuk
menyelesaikan masalah yang telah disediakan di Lembar Kegiatan
Kelompok (LKK). Guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing
kegiatan diskusi
4. Tahap pemantapan konsep sebenarnya dilakukan guru kapan saja
terutama setelah terjadi proses diskusi apabila terjadi miskonsepsi.
Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya, kelompok lain
mengomentari dan memberi masukan terhadap kelompok yang maju.
Siswa diharapkan siswa dapat mengaplikasikan konsep-konsep yang
telah dipahami dalam kehidupan sehari-hari pada tahap ini. Siswa akan
lebih peduli terhadap produk teknologi yang berpotensi menimbulkan
perubahan lingkungan dengan memahami konsep terjadinya perubahan
lingkungan. Disinilah produk teknologi memerlukan pemeliharaan dari
masyarakat. Jika masih terdapat miskonsepsi pada seorang siswa atau
lebih maka guru menjelaskan lagi. Pada akhir tahap ini siswa dan guru
membuat kesimpulan dari materi yang dibahas.
5. Tahap penilaian merupakan tahap akhir dari pembelajaran. Tahap ini
guru memberikan soal evaluasi pada siswa. Dari hasil evaluasi yang
dikerjakan siswa dapat diketahui pengaruh pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan STM pada mata pelajaran IPA kelas IV
Sekolah Dasar.
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
B. Pembelajaran Langsung
Proses pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan di kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dalam pembagiannya
menggunakan pendekatan STM, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan
pembelajaran langsung. Pembelajaran langsung direct instruction dikenal
dengan sebutan active learning. Pembelajaran langsung juga dinamakan
whole-class teaching. Penyebutan itu mengacu pada gaya mengajar dimana
guru terlibat aktif dalam mengusung isi pengajaran kepada peserta didik dan
mengajarkannya secara langsung kepada seluruh kelas.
Menurut Arends (Trianto, 2009 : 41), model pembelajaran langsung
adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk
menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif
dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan
dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Pembelajaran
langsung dalam penelitian ini dilakukan pada kelompok kelas kontrol dengan
menggunakan metode ceramah,demonstrasi, serta kerja kelompok.
Dalam langkah-langkah pembelajarannya guru harus menyebutkan
tujuan dari pembelajaran yang akan dilakukan serta mempersiapkan siswa
untuk menerima penjelasan yang akan diberikan oleh guru. Kesimpulannya
bahwa
pembelajaran
langsung
membutuhkan
lingkungan
belajar.
Pembelajaran ini berpusat pada guru sebagai penyampai materi, sedangkan
siswa menjadi pengamat, pendengar dan partisipan yang tekun.
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
C. Belajar
1. Pengertian Belajar
Pendapat Rusman (2010: 134) belajar adalah proses perubahan
tingkah laku individu sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi
dengan lingkungan. Pendapat Rahyubi (2012: 6) belajar adalah segenap
rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh
seseorang
dan
mengakibatkan
perubahan
dalam
dirinya
berupa
penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera dan
pengalamannya.
Belajar menurut Gagne dapat didefinisikan sebagai suatu proses di
mana suatu organisasi berubah prilakunya sebagai akibat dari pengalaman
(Dahar, 2011: 2). Hanafiah dan Suhana (2010: 6) berpendapat bahwa
belajar adalah proses perubahan perilaku, berkat interaksi dengan
lingkungannya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik
dan bersifat relatif permanen, dapat diamati perubahannya, didahului
proses pemerolehan pengalaman melalui interaksi dengan lingkungannya,
serta berlangsung secara berkesinambungan dan terus-menerus. Belajar
akan membuat seseorang memiliki kemampuan kognitif, keterampilan
motorik, dan sikap.
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
2. Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Hamalik (2011: 32) faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar adalah:
1) Faktor kegiatan yang dilakukan siswa
2) Belajar memerlukan latihan
3) Suasana yang menyenangkan
4) Siswa mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam belajar
5) Faktor asosiasi
6) Pengalaman masa lampau (bahan apresiasi) dan pengertian-pengertian
yang telah dimiliki siswa
7) Faktor kesiapan belajar
8) Faktor minat dan usaha
9) Faktor-faktor fisiologis
10) Faktor intelegensi
Slameto (2010:54) menyebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi
belajar, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan
faktor yang berasal dari luar individu (eksternal). Faktor internal
dikelompokkan menjadi 3 antara lain:
1) Faktor jasmaniah, meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.
2) Faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, dan kesiapan.
3) Faktor kelelahan.
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
Untuk faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dikelompokkan
menjadi 3 antara lain:
1) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antara
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.
2) Faktor sekolah, meliputi metode mengajar yang dilakukan oleh guru,
kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, relasi peserta didik
dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,
standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan
tugas rumah,
3) Faktor masyarakat, meliputi kegiatan peserta didik dalam masyarakat,
media masa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor
yang mempengaruhi belajar adalah faktor intern dan faktor ekstern. Faktor
intern yaitu faktor dalam diri peserta didik itu sendiri seperti faktor
jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor eksteren
meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Belajar
yang berhasil menuntut adanya kesiapan faktor intern dan faktor ekstern
yang saling mendukung. Kondisi internal pebelajar yang baik serta adanya
dukungan yang maksimal dari faktor eksternal memungkinkan tingkat
keberhasilan yang lebih tinggi dalam belajar, baik secara proses belajar
maupun hasil belajar.
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
D. Tanggung Jawab
Menurut Mustari (2011: 21) bertanggung jawab adalah sikap dan perilaku
seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana yang
seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, (alam,
sosial, budaya). Sukanto (Mustari, 2014: 20) menyatakan bahwa diantara
tanggung jawab yang harus ada pada manusia adalah :
1. Tanggung jawab kepada Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan
kehidupan dengan cara takut kepada-Nya, bersyukur, dan memohon
petunjuk. Semua manusia bertanggung jawab kepada Tuhan Pencipta
Alam Semesta. Tak ada seorangpun manusia yang lepas bebas dari
tanggung jawab, kecuali orang itu gila atau anak – anak.
2. Tanggung jawab untuk membela diri dari ancaman, siksaan, penindasan,
dan perlakuan kejam dari manapun datangnya.
3. Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan dalam
mencari nafkah, ataupun sebaliknya, dan bersifat kekurangan ekonomi.
4. Tanggung jawab terhadap anak, suami atau istri atau keluarga.
5. Tanggung jawab sosial kepada masyarakat sekitar.
6. Tanggung jawab berpikir, tidak perlu mesti meniru orang lain dan
menyetujui pendapat umum atau patuh secara membuat terhadap nilainilai tradisi, menyaring segala informasi untuk dipilih, mana yang berguna
dan manakah yang merugikan kita.
7. Tanggung jawab dalam memelihara hidup dan kehidupan, termasuk
kelestarian lingkungan hidup dari berbagai bentuk pencemaran.
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
Menurut Darmiatun (2013: 142) sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dilakukan, terhadap
diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan
Tuhan Yang Maha Esa.
Indikator Sekolah :
1. Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk lisan
maupun tulisan.
2. Melakukan tugas tanpa disuruh.
3. Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam lingkup terdekat.
4. Menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tugas.
Indikator Kelas :
1. Pelaksanaan tugas piket secara teratur.
2. Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah.
3. Mengajukan usul pemecahan masalah.
Berdasarkan pengertian yang telah dijabarkan di atas maka tanggung
jawab adalah tentang perilaku seorang individu dalam menjalankan tugas serta
kewajibannya baik terhadap Tuhan, keluarga, teman maupun lingkungan
sosial.
E. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil dari suatu pencapaian yang telah dilakukan
oleh seseorang baik secara individu maupun kelompok. Menurut Hamdani
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
(2010: 138) prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki
siswa dalam menerima, menolak, dan menilai informasi-informasi yang
diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai
dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran
yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor setiap bidang studi setelah
mengalami proses belajar mengajar. Menurut Arifin (2011: 12) prestasi
belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan. Prestasi
belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas yang telah dikuasai peserta
didik. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
Selain itu prestasi belajar dapat dapat dijadikan pendorong bagi peserta
didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan
sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan.
McClelland dkk (Moore, Grabsch and Rotter, 2010: 25)
defined the need for Achievement (n Achievement) as “success in
competition with some standard of excellence. That is, the goal of
some individual inthe story is to be successful in terms of competition
with some standard of excellence. The individual may fail to achieve
this goal, but the concern over competitionwith a standard of
excellence still enables one to identify the goal sought as
anachievement goal. Individuals who exhibit the need for Achievement
seek to accomplish realistic but challenging goals.
Mc Clelland dkk (Moore, Grabsch and Rotter) mejelaskan bahwa
kebutuhan prestasi didefinisikan sebagai “sukses dalam persaingan dengan
beberapa keunggulan. Artinya tujuan dari beberapa individu adalah untuk
menjadikannya sukses dalam hal kompetisi dengan beberapa keunggulan.
Selain itu perlu adanya prestasi adalah “keinginan untuk mencapai sesuatu
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
yang sulit, mencapai standar tinggi keberhasilan, dapat menguasai tugastugas kompleks, dan dapat melampaui orang lain”.
Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah
hasil yang diperoleh oleh seorang siswa baik individu maupun kelompok
sebagai bukti telah melaksanakan suatu usaha-usaha belajar dalam suatu
proses pembelajaran. Prestasi ini tidak akan didapatkan ataupun dihasilkan
selama seseorang tidak melakukan suatu usaha untuk mendapatkannya.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Hamdani (2010:139) faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu:
a) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari siswa. Faktor ini antara
lain sebagai berikut.
1) Kecerdasan (Intelegensi)
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.
Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya
inteligensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai
dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalanya perkembangan
ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu
anak dengan anak lainnya sehingga anak pada usia tertentu sudah
memiliki tingkat kecerdasan lebih tinggi dibandingkan dengan
kawan sebayanya. Oleh karena itu, jelas bahwa faktor intelegensi
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar
mengajar.
2) Faktor jasmaniah atau faktor fisiologis
Kondisi jasmaniah atau fisiologis pada umumnya sangat
berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang.
3) Sikap
Sikap yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi terhadap
suatu hal, orang atau benda dengan suka, tidak suka, atau acuh tak
acuh. Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan,
kebiasaan, dan keyakinan. Dalam diri siswa harus ada sikap yang
positif (menerima) kepada sesama siswa atau kepada gurunya.
Sikap positif ini akan menggerakannya untuk belajar. Adapun
siswa yang sikapnya negatif (menolak) kepada sesama siswa atau
gurunya tidak akan mempunyai kemauan untuk belajar.
4) Minat
Minat
menurut
para
ahli
psikologi
adalah
suatu
kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu
secara terus-menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan
senang. Minat itu dapat dikatakan terjadi karena perasaan senang
pada sesuatu. Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap
pembelajaran. Jika menyukai suatu mata pelajaran, siswa akan
belajar dengan senang hati tanpa beban.
5) Bakat
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang
untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap
orang memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai
prestasi sampai tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masingmasing. Bakat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar
pada bidang-bidang studi tertentu.
6) Motivasi
Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat menentukan baiktidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar
kesuksesan belajarnya. Kuat lemahnya motivasi belajar turut
mempengaruhi keberhasilan belajar. Oleh karena itu, motivasi
belajar perlu diusahakan, terutama yang berasal dari dalam diri
dengan cara memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan
harus dihadapi untuk mencapai cita-cita.
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena
hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa
untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam
belajar adalah cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan.
Demikian pula, dalam kegiatan belajar mengajar seorang anak
didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.
b) Faktor Eksternal
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
1) Keadaan keluarga
Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan
utama. Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam
keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat
seseorang terdorong untuk belajar secara aktif karena rasa aman
merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang
menambah motivasi untuk belajar.
2) Keadaan sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama
yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa.
Oleh karena itu, lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong
siswa untuk belajar lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara
penyajian pembelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat
pelajaran, dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa yang
baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya.
3) Lingkungan masyarakat
Lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam proses pelaksanaan
pendidikan. lingkungan alam sekitar sangat berperngaruh terhadap
perkembangan pribadi. Lingkungan dapat membentuk kepribadian
anak karena dalam pergaulan sehari-hari, seorang anak selalu
menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya.
Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal di suatu
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
lingkungan temannya yang rajin belajar, kemungkinan besar hal
tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya sehingga ia akan
turut belajar sebagaimana temannya.
Prestasi belajar setiap orang berbeda-beda. Prestasi belajar
dipengaruhi oleh faktor dalam diri seseorang dan luar diri seseorang.
Kedua faktor tersebut harus saling mendukung untuk memperoleh prestasi
yang maksimal.
F. Pembelajaran IPA
1. Pengertian IPA
Menurut Aly dan Rahma (2010: 18) IPA adalah suatu pengetahuan
teoritis yang diperoleh/disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu
melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori,
eksperimentasi, observasi, dan demikian seterusnya kait-mengait antara
cara yang satu dengan cara yang lain. Ilmu teoritis harus didasarkan atas
pengamatan, percobaan-percobaan terhadap gejala alam yang berkaitan
dengan kenyataan, kejadian, dan hubungan sebab akibat dari kenyataan
dan kejadian di lingkungan.
Depdiknas (2006: 484) berpendapat bahwa IPA berhubungan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA
bukan hanya sekedar penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan
suatu proses penemuan. IPA/Sains menurut Mariana dan Praginda (2009:
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
23) dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang
tersusun secara sitematik, dirumuskan secara umum, ditandai oleh
penggunaan metode ilmiah dan munculnya sikap ilmiah.
Menurut Susanto (2013: 167) IPA adalah usaha manusia dalam
memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat sasaran, serta
menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga
mendapatkan suatu kesimpulan. Djojosoediro (2010: 18) berpendapat IPA
merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa
fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui
suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.
Dari pendapat di atas dapat diketahui adanya keterkaitan, bahwa
sebenarnya IPA merupakan produk dan proses yang tidak terpisahkan.
Produk berupa kumpulan pengetahuan yang terdiri atas fakta, konsep,
prinsip, teori, dan hukum IPA. Prosesnya adalah langkah-langkah yang
harus ditempuh untuk memperoleh pengetahuan atau mencari penjelasan
tentang gejala-gejala alam yang berupa metode ilmiah.
2. Karakteristik IPA
Jacobson (Susanto, 2013: 170) menyebutkan karakteristik IPA
yang meliputi:
a) IPA merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori.
b) Proses ilmiah dapat berupa fisik dan mental, serta mencermati
fenomena alam, termasuk juga penerapannya.
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
c) Sikap keteguhan hati, keingintahuan, dan menyingkap rahasia alam.
d) IPA tidak dapat membuktikan semua akan tetapi hanya sebagian atau
beberapa saja.
e) Keberanian IPA bersifat subjektif dan bukan kebenaran yang bersifat
objektif.
Menurut Djojosoediro (2010: 20) IPA mempunyai karakteristik sebagai
berikut:
a) IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat
dibuktikan lagi oleh semua orang dengan menggunakan metode ilmiah
dan prosedur seperti yang dilakukan terdahulu oleh penemunya.
b) IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara
sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada
gejala-gejala alam.
c) IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun
dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi,
eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi,
observasi.
d) IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan dengan
bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil
eksperimen dan observasi.
e) IPA meliputi empat unsur, yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap.
G. Hasil Penelitian Yang Relevan
Beberpa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
1. Jurnal yang berjudul “Effectiveness of Science Technology Society (STS)
Instruction on Student Understanding of the Nature of Science and
Attitudes toward Science” yang diteliti oleh Behiye Akcay dan Hakan
Akcay. Penelitian tersebut mengungkapkan an investigation about the
impact of science-technology-society (STS) instruction on middle school
student understanding of the nature of science (NOS) and attitudes toward
science compared to students taught by the same teacher using traditional
textbook oriented instruction. Eight lead teachers used STS instruction an
attempt to improve student understanding of NOS concepts. The major
findings of the study suggest that students experiencing STS instruction
improve their understanding of the nature of science and attitudes toward
science significantly more than do students who were instructed with
traditional instruction. Analysis of the data indicates that students in STS
classrooms attain more positive changes in their views about the NOS.
Specifically, the STS students displayed powerful changes in their
understanding of the ways in scientific theories and the scientist.
Implications for improving teacher professional development programs
are suggested.
Temuan utama dari studi ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan
STM siswa mengalami peningkatan pemahaman mereka tentang sifat ilmu
pengetahuan dan sikap terhadap ilmu pengetahuan secara signifikan lebih
daripada siswa yang diperintahkan dengan instruksi tradisional . Analisis
data menunjukkan bahwa siswa di kelas STS mencapai perubahan yang
lebih positif dalam pandangan mereka tentang NOS .
2. Abas dengan judul “Perbandingan Hasil Belajar Model Cooperative
Learning dengan Model Science Technology Society pada Siswa Kelas X
MAN 1 Model Kota Bengkulu” hasil perhitungan diperoleh Zhitung >
Ztabel (1,99 > 1,96). Maka dapat disimpulkan untuk hasil belajar biologi
siswa kelas X6 yang menggunakan model pembelajaran STM, lebih tinggi
daripada hasil belajar biologi siswa kelas X5 yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe GI.
3. Penelitian
yang berjudul
“Model Pembelajaran
Sains
Teknologi
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
Masyarakat berpengaruh terhadap hasil belajar IPA Siswa kelas V SD
Gugus
Srikandi”
oleh
Wibawa,
Suara,
Sujana
hasil
penelitian
menunjukkan pembelajaran STM berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa.
Penelitian-penelitian terdahulu mengenai penerapan pendekatan STM
menunjukkan penerapan pendekatan STM dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran yang meliputi aktivias siswa serta hasil belajar siswa. Hasil
penelitian-penelitian tersebut dapat dijadikan acuan dalam penelitian yang
akan dilakukan yaitu Pengaruh Pendekatan STM (Sains Teknologi
Masyarakat) Terhadap Tanggung Jawab dan Prestasi Belajar IPA Materi Bumi
dan Alam Semesta Kelas IV MI GUPPI Talagening. Selanjutnya hasil
penelitian ini diharapkan dapat
melengkapi hasil penelitian-penelitian
sebelumnya.
H. Kerangka Pemikiran
Pembelajaran merupakan proses memanipulasi lingkungan untuk
memudahkan orang belajar, untuk mengukur apakah pembelajaran telah
berhasil atau tidak dapat dilihat dari hasil belajar yang telah dicapai
siswa. Pembelajaran disusun tidak hanya menekankan pada apa yang akan
dipelajari, tetapi juga bagaimana menggunakan apa yang telah dipelajari.
Pendekatan STM siswa dapat belajar melalui topik yang dibahas
dengan jalan menghubungkan antara sains dan teknologi sederhana yang ada
dalam masyarakat. Siswa juga dibimbing untuk mampu menyelesaikan
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
masalah menggunakan kosep-konsep sains yang diperoleh, mengenal
menggunakan produk teknologi, serta mengambil keputusan berdasarkan nilai,
sehingga pada akhirnya pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM
dapat mempermudah siswa untuk belajar dengan prestasi belajar yang optimal
diikuti tanggung jawab yang memuaskan.
Pendekatan STM diharapkan dapat memberikan pengaruh positif
terhadap tanggung jawab. Jadi, diduga penerapan
model STM dapat
mempengaruhi hasil belajar IPA siswa. Penjelasan di atas dapat dilihat pada
gambar di bawah ini
Pebelajaran di sekolah kurang dikaitkan dengan
kehidupan siswa sehari-hari.
Perlu pendekatan pembelajaran yang dapat mengangkat
fenomena-fenomena di lingkungan sekitar siswa
STM
Siswa bersikap peduli terhadap masalah yang ada di lingkungan
sekitarnya dan merasa materi yang dipelajarinya penting untuk
dirinya
STM berpengaruh terhadap tanggung jawab dan
prestasi belajar IPA
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
I. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berfikir diatas, dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut :
1. Ada pengaruh penerapan pendekatan STM terhadap tanggung jawab siswa
kelas IV MI GUPPI Talagening.
2. Ada pengaruh penerapan pendekatan STM terhadap prestasi belajar siswa
kelas IV MI GUPPI Talagening.
Pengaruh Pendekatan Stm…, Siti Sobariyah, FKIP, UMP, 2016
Download