Prosiding Seminar Nasional Keolahragaan Tahun 2017 Tren

advertisement
Prosiding Seminar Nasional Keolahragaan Tahun 2017
Tren Terbaru Dalam Penelitian dan Penelitian Bidang Olahraga
STOK BinaGuna Medan, Jumat 07 April 2017
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS DALAM PERMAINAN
BOLA VOLI MELALUI VARIASI PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIIa SMP
SWASTA AMAL BAKTI MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015
Devi Catur Winata
Dosen PJKR STOK Bina Guna Medan
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar Passing
atas dalam Permainan Bola Voli Melalui Variasi Pembelajaran pada siswa kelas VII SMP
Swasta Amal Bakti Medan tahun ajaran 2015/2016. Objek dalam penelitian ini adalah
siswa kelas VII dengan jumlah siswa 30 orang yang terdiri dari 12 orang siswa laki-laki
dan 16 orang siswa perempuan yang akan diberikan tindakan berupa Variasi pembelajaran
terhadap hasil belajar Passing atas.Dari 30 orang siswa terdapat 20 orang (60%) yang telah
mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 10 orang (40%) belum mencapai ketuntasan
belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 76,3. Sedangkan pada siklus II
dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam melakukan tes hasil belajar secara klasikal
sudah meningkat. Dari 30 orang siswa terdapat 26 orang (88%) yang telah mencapai
ketuntasan belajar, sedangkan 4 orang (13%) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan
nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 80,7, sehingga terdapat kenaikan 25% hasil belajar
dari siklus I ke siklus II.Berdasarkan hal itu maka dapat di simpulkan bahwa pembelajaran
melalui variasi Pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar Passing Atas pada siswa
kelas VII SMP Swasta Amal Bakti Medan Tahun Ajaran 2014/2015.
KATA KUNCI : Hasil belajar Passing atas ,Variasi Pembelajaran
Pendahuluan
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka
membimbing dan mengarahkan dirinya dalam meningkatkan kemampuan yang dimilikinya.
Manusia memerlukan pendidikan, melalui proses ini manusia berkembang dengan pesat karna
lingkungan memberikan bantuan dalam perkembangan manusia. Lingkungan pendidikan tersebut
dapat ditemukan di rumah, di sekolah, dan di masyarakat serta alam sekitar.Permainan bola voli
merupakan salah satu jenis permainan beregu, dimana prinsip utama dalam permainan beregu
adalah kerja sama satu regu dengan tujuan mencapai kemenangan. Untuk mencapai tujuan yang
dimaksudkan kepada setiap pemain di tuntut terlebih dahulu menguasai teknik dalam permaian
bola voli.
Pembelajaran bola voli merupakan pembelajaran yang di dalamnya terdapat beberapa
teknik dasar permainan bola voli.Teknik dasar permainan bola voli yaitu: passing atas, passing
bawah, servis, block dan smash. Dimana teknik dasar tersebut harus terlebih dahulu di kuasai
untuk dapat bermain bola voli dengan baik secara beregu.Sekolah Menegah Pertama (SMP)
Swasta Amal Bakti Medan dalam pelaksanakan kegiatan proses pembelajaran khususnya mata
1
Prosiding Seminar Nasional Keolahragaan Tahun 2017
Tren Terbaru Dalam Penelitian dan Penelitian Bidang Olahraga
STOK BinaGuna Medan, Jumat 07 April 2017
pelajaran pendidikan jasmani pendidikan jasmani kurang efektif . Hal ini di sebabkan sarana
prasarana olahraga yang kurang memadai serta cara mengajar yang disampaikan oleh guru
pendidikan jasmani terkesan monoton dan satu arah.
Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan serta wawancara dengan guru penjas di SMP
Swasta Amal Bakti medan peneliti melihat bahwa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran
pendidikan jasmani pada materi permainan bola voli pada teknik dasar passing atas siswa kurang
dapat melakukan teknik dasar tersebut dengan baik dan merasa kesulitan dalam melakukan teknik
dasar tersebut, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa kurang maksimal,
hal ini di karenakankurangnya kreativitasn guru dalam variasi pembelajaran yang
dilakukan,kurangnya guru memahami materi tersebut,suara guru kurang keras dalam
menerangkan materi pada saat memperaktekan guru haya melakukan beberapa kali saja.
Hal ini berpengaruh pada hasil belajar siswa sehingga banyak siswa yang remedial atau
mengulang pada saat ujian praktek passing atas permainan bola voli tersebut. Dimana nilai kriteria
ketuntasan minimum (KKM) yang harus di capai siswa tersebut adalah 70, sementara dalam
melakukan peraktek passing atas bola voli tersebut pada siswa kelas VI yang berjumlah 30 orang
hanya sekitar 10 orang siswa yang tuntas (33,4%) yang mencapai KKM , sementara 20 siswa
(66.7%) tidak mencapai KKM.Berdasarkan hasil belajar tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa tergolong rendah dan perlu diadakan perbaikan dalam pembelajaran pendidikan
jasmani materi passing atas dalam permainan bola voli.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti tertarik mengadakan penelitian yang berjudul
“Upaya meningkatan Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Melalui Variasi Pembelajaran pada
siswa kelas VIIa SMP Amal Bakti Medan Tahun Ajaran 2014/2015.
Hakekat Permainan Bola voli
Permainan bola voli diciptakan pada tahun 1895 oleh William G. Morgan dari Amerika
Serikat (Depdikbud, 1979:18). Pada mulanya permainan ini bernama Mintonette, mengingat dari
permainan ini dimainkan dengan melambungkan bola (memukul-mukul bola) sebelum bola
tersebut menyentuh lantai, maka pada tahun 1896 oleh Prof. H.T. Halsted mengusulkan nama
permainan menjadi “Volley Ball“.
Permainan bola voli adalah suatu jenis olah raga permainan. Permainan ini dimainkan
oleh dua regu yang saling berhadapan yang masing-masing regu terdiri dari enam pemain, setiap
regu berusaha untuk dapat memukul dan menjatuhkan bola ke dalam lapangan melewati di atas
jaring atau net dan mencegah pihak lawan dapat memukul dan menjatuhkan bola ke dalam
lapangannya (Aip Syarifuddin dan Muhadi, 1992: 183).
Bola voli terbuat dari kulit lunak dan lentur atau bahan kulit sintetis dan
sejenisnya.Penggunaan bahan sintetis harus mendapat persetujuan atau pengesahan dari FIVB.
Beberapa ketentuan mengenai bola voli adalah : warna harus seragam dan terang, keliling 165167cm, berat 200-280gram, tekenan udara 0,30-0,325 kg/cm² atau 294,3-318,82 mbar (Nuril
Ahmadi, 2007:18).
Hakikat Teknik Dasar Permainan Bola Voli
Permainan bola voli cukup dikenal di Indonesia.Bola voli dimainkan oleh dua regu yang
tiap regu terdiri dari enam pemain. Tiap regu berusaha menempatkan bola didaerah lawan agar
mandapat angka ( point ). Regu yang pertama mencapai angka 25 adalah regu yang
menang.Menurut Nuril Ahmadi (2007: 31) Melakukan teknik dasar dalam permainan bola voli
2
Prosiding Seminar Nasional Keolahragaan Tahun 2017
Tren Terbaru Dalam Penelitian dan Penelitian Bidang Olahraga
STOK BinaGuna Medan, Jumat 07 April 2017
adalah suatu proses melatihkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek dengan sebaik
mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang permainan bola voli. Di samping
itu, agar permainan berlangsung dengan baik, lancar, dan teratur maka teknik dasar permainan
bola voli harus dikuasai dengan baik. Selanjutnya, (Yunus 1992: 68) menyatakan bahwa teknik
dasar permainan bola voli meliputi: (a) servis, (b) passing, (c) umpan (set-up), (d) smash (spike),
(e) bendungan (block).
Variasi Pembelajaran
Variasi mengandung makna perbedaan. Dalam kegiatan pembelajaran, pengertian variasi
merujuk pada tindakan dan perbuatan guru, yang disengaja atau pun secara spontan, yang
dimaksud untuk memacu dan mengikat perhatian siswa selama pelajaran berlangsung. Tujuan guru
mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran untuk mengurangi kebosanan siswa sehingga
perhatian mereka terpusat pada pelajaran.
Dalam proses belajar mengajar, kegiatan siswa menjadi pusat perhatian guru. Untuk itu
agar kegiatan pengajaran dapat merangsang siswa untuk aktif dan kreatif belajar tentu saja
diperlukan lingkungan belajar yang kondusif. Salah satu upaya kearah itu adalah dengan cara
memperhatikan beberapa prinsip penggunaan variasi dalam mengajar. Prinsip-prinsip tersebut
adalah :
a. Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan
yang hendak dicapai. Dalam menggunakan keterampilan variasi sebaiknya semua jenis
perhatian siswa dan tidak menganggu proses belajar mengajar.
b. Direncanakan secara baik dan eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran. Jadi
penggunaan variasi ini harus benar-benar berstruktur dan direncanakan.
c. variasi digunakan. Disamping itu juga harus ada variasi penggunaan komponen untuk tiap
jenis variasi, terutama penggunaan variasi gaya mengajar, dalam bervariasi harus
disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan agar menarik siswa untuk
memperhatikan atau mendengarkan penjelasan guru.
d. Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan, sehingga tidak akan
merusak
Aman simaremare (2007:23), :pengertian variasi diartikan sebagai lain dari pada yang
lain”, yaitu perbedaan memvariasikan berarti mengubah-ubah bentuk supaya lain dari yang ada
atau dari yang biasa. Misalnya “ seorang ibu memvariasikan menu makanan yang dihidangkan
untu keluarga setiap hari .” bayangkan kita akan merasa bosan jika setiap hari merasakan masakan
yang sama. Dalam kehidupan sehari-hari jika kita melihat, merasakan dan mengalami hal atau
peristiwa yang sama berulang-ulang terus, kita akan bosan dan untuk menghilangkan kebosanan
itu, kita berusaha membuat perubahan-perubahan dalam hidup kita sendiri.
METODE PENELITIAN
Berdasarkan maksud dan tujuan dari penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
tindakan kelas (PTK). Dengan kata lain, PTK dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan dan
memperbaiki mutu proses belajar mengajar dikelas namun apabila PTK penjas tidak harus dikelas
karena pembelajaran penjas lebih sering dilakukan diluar kelas (lapangan), serta membantu
memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran disekolah.
3
Prosiding Seminar Nasional Keolahragaan Tahun 2017
Tren Terbaru Dalam Penelitian dan Penelitian Bidang Olahraga
STOK BinaGuna Medan, Jumat 07 April 2017
Dalam penelitian untuk meningkatkan hasil belajar Passing atas bola voli melalui variasi
bermain adalah siswa kelas VIIa SMP Swasta Amal Bakti Medan yang berjumlah 30 orang siswa
dimana 18 siswa putri dan 12 siswa putra.Penelitian ini dilaksanakan di SMP Swasta Amal Bakti
Medan Tahun Ajaran 2014/2015.
Analisa data yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap diantaranya :
1. Reduksi Data
Proses reduksi data dilakukan dengan cara menyeleksi, menyerdehanakan dan
mentranformasikan data yang telah disajikan dalam transkip catatan lapangan. Kegiatan reduksi
data ini bertujuan untuk melihat kesalahan atau kekurangan siswa dalam pelaksanaan tes dan
tindakan apa yang dilakukan untuk perbaikan kesalahan tersebut.
2. Paparan Data
Dalam kegiatan ini data yang diperoleh dari hasil belajar siswa dipaparkan dalam bentuk
tabel dengan menggunakan rumus yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui persentase
kemampuan siswa digunakan rumus :
B
x100 %
KKM =
N
Keterangan :
KKM :Kriteria Ketuntasan Minimal
B
: Skor yang diperoleh
N
: Skor total maksimal (16)
Dengan kriteria :
0  KKM < 70
= Siswa belum tuntas dalam belajar
70  KKM  100
= Siswa sudah tuntas dalam belajar
Sumber : ( Sekolah, SMP Swasta Amal Bakti Medan Tahun Ajaran 2014/2015 )
Dari uraian tersebut dapat diketahui siswa yang belum tuntas dalam belajar dan siswa yang
sudah tuntas dalam belajar secara individu. Selanjutnya dapat juga diketahui apakah ketuntasan
belajar siswa secara klasikal dapat tercapai, dilihat dari persentase siswa yang sudah tuntas dalam
belajar dapat dirumuskan sebagai berikut :
banyak siswa yang kkm  70%
PKK =
banyak siswa keseluruha n
Keterangan :
PKK = Persentase Ketuntasan Klasikal
Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar, jika dikelas telah tercapai 85% yang telah
mencapai persentase penilaian hasil  70, maka ketuntasan belajar secara klasikal telah tercapai.
(Suryosubroto, 1997: 129).
Hasil
Penelitian ini dilaksanakan di lapangan SMP Swasta Amal Bakti MedanTahun Ajaran
2015/2016. Dari observasi diketahui bahwa dari 25 orang siswa,5 orang siswa mencapai
ketuntasan belajar dan 20 orang siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Hal ini diperlukan
sebagai informasi awal bagi peneliti untuk memberikan pemecahan masalah dan kendala yang
dihadapi siswa dalam proses belajar Passing atas.
4
Prosiding Seminar Nasional Keolahragaan Tahun 2017
Tren Terbaru Dalam Penelitian dan Penelitian Bidang Olahraga
STOK BinaGuna Medan, Jumat 07 April 2017
Tes passing atas pada memiliki 3 aspek yaitu, Sikap Awalan, Sikap pelaksanaan dan Sikap
Lanjutan. Pada sikap awalan yang mendapat skor 4 terdapat 7 nilai yang muncul (19,5%) yang
mendapat skor 3 ada 77 nilai yang muncul (21,9%) dan yang mendapat nilai 2 ada 82 nilai yang
muncul (23.8%) dan yang mendapat nilai 1 ada 3 nilai yang muncul (8,4%).dimana hasil dari
sikap pelaksanaan mendapat nilai 4 berjumlah 47 nilai yang muncul (13.5%) yang mendapat nilai
3 berjumlah 68 nilai yang muncul (18.9%) yang mendapat nilai 2 berjumlah 30 nilai yang muncul
(83.4%) yang mendapat nilai 1 ada 1 nilai yang muncul (2.8%). Pada sikap lanjutan yang
mendapat nilai 4 ada 26 nilai yang muncul (72,3%) yang mendapat nilai 3 berjumlah 58 nilai yang
muncul (17.2%) yang medapat nilai 2 berjumlah 40 nilai yang muncul (12,2%) dan yang
memiliki nilai 1 berjumlah 3 nilai yang muncul(8,4%).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, secara umum dapat disimpulkan bahwa:
Adanya peningkatan hasil belajar siswa melalui Variasi Pembelajaran Passing atas pada siswa
kelasVII SMP Swasta Amal Bakti Medan.Pada siklus I siswa cukup antusias dalam mengikuti
pembelajaranPassing atas Sesuai dengan refleksi, dengan nilai rata-rata kelas
pembelajaranpassing atas adalah 76,3 dengan persentase ketuntasan 66% siswa yang lulus dan
hasil belajar siswa pada siklus kedua adalah 80,7 dengan persentase ketuntasan 88% dapat
disimpulkan adanya peningkatan yang signifikan hasil belajar pada siklus II.
5
Prosiding Seminar Nasional Keolahragaan Tahun 2017
Tren Terbaru Dalam Penelitian dan Penelitian Bidang Olahraga
STOK BinaGuna Medan, Jumat 07 April 2017
DAFTAR PUSTAKA
Abdul kadir ateng 2003”Perkembangan Kajian Olahraga Terkini, Olahraga di
Sekolah”Jakarta: Raja Grafindo Persada
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Dewan Dan Bidang Perwasitan PBVSI. 2004. Peraturan Permainan Bola Voli. Jakarta : PBVSI
DimiyantidanMujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. 1990 KurikulumdanPembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Sudjana. 2002.Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya
Suharno H.P. 1992. Dasar-Dasar Permainan BolaVoli. Yogyakarta (Diktat).
Sukintaka. 2003. Filsafat Pendidikan Jasmani: Keberhasilan Dikjas Mendukung Keberhasilan
Olahraga,” Perkembangan Olahraga Terkini Kajian para Pakar, ed.
Harsuki.Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Susilo. 2009. Prinsip dan Teori Dasar Penelitian Pendidikan. Jakarta: Poliyama Widya Pustaka
Syarifudin, 1992. Kunci Sukses Pengembangan Program Pendidikan Jasmani .Jakarta :
Ardadizyajaya, 2000
RusliLutan2000 Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode, Jakarta:Depdikbud.
6
Download