Untitled - Wahyu Akhir Zaman

advertisement
PELAYANAN YANG PALING UTAMA
Roma 12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyalanyala dan layanilah Tuhan.
Pelayanan bukanlah suatu kata yang asing bagi anak-anak Tuhan, karena seperti
ayat di atas, kita diperintahkan untuk melayani Tuhan.
Jika kita ingin membahas hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan, maka
sesungguhnya banyak sekali aspek yang bisa kita bahas berkaitan dengan hal
tersebut. Karena itu dalam tulisan ini kita hanya akan membicarakan dua hal saja
yang berkaitan dengan pelayanan, yaitu :
-
Konsep atau pengertian pelayanan.
Pelayanan yang paling utama .
Konsep atau pengertian pelayanan
Konsep atau pengertian tentang pelayanan antara lain dijelaskan di :
1Ptr 4:10 Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah
diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
11 Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang
menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya
dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala
sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai
selama-lamanya! Amin.
Dari ayat tersebut di atas, kita membaca bahwa sesungguhnya pelayanan itu
merupakan suatu “karunia” dari Allah.
Dan hal ini dijelaskan juga antara lain :
1Kor 12:8 Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata
dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkatakata dengan pengetahuan.9 Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman,
dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.10 Kepada yang
seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia
memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan
karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia
memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia
memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.11 Tetapi semuanya ini
dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada
tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Apa arti karunia ?
Karunia adalah “pengasihan Allah” atau kemurah-hatian Allah.
Mengapa seperti itu ?
Minimal karena dua hal :
Pertama :
Tuhan tidak membutuhkan pelayanan kita.
Mengapa Tuhan tidak membutuhkan pelayanan kita ?
Karena dengan jelas Alkitab menyatakan bahwa ketika Tuhan menciptakan langit
bumi dengan segala isinya yang demikian sempurna, tidak pernah Tuhan
membutuhkan siapapun untuk membantu-Nya.(Kej.1-2)
Tuhan juga tidak membutuhkan nasihat dari siapapun untuk menjalankan
kekuasaan dan keadilan-Nya.
Yes 40:14 Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk mendapat pengertian, dan
siapa yang mengajar TUHAN untuk menjalankan keadilan, atau siapa mengajar Dia
pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan pengertian?
Tuhan mencurahkan air bah tanpa dibantu siapapun :
Kej 7:10 Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi.
Tuhan membelah Laut Teberau tanpa dibantu oleh manusia :
Kel 12:21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu
TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat
laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
Memang Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, tapi bukan karena uluran
tangan Musa maka air laut terbelah, tapi karena kuasa Tuhan melalui perantaraan
angin timur.
Tuhan memelihara bangsa Israel selama 40 tahun tanpa bantuan siapapun :
Kel 16:35 Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka
tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan
tanah Kanaan.
Ul 8:4 Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi
bengkak selama empat puluh tahun ini.
Bil 11:31 Lalu bertiuplah angin yang dari TUHAN asalnya; dibawanyalah burungburung puyuh dari sebelah laut, dan dihamburkannya ke atas tempat perkemahan
dan di sekelilingnya, kira-kira sehari perjalanan jauhnya ke segala penjuru, dan kirakira dua hasta tingginya dari atas muka bumi.
Kel 13:21 TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk
menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi
mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.
Tuhan memelihara Elia tanpa bantuan manusia :
1Raj 17:4 Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah
Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana."5 Lalu ia pergi dan ia
melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah
timur sungai Yordan.
6 Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging
kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.
Selain banyak contoh lain di perjanjian lama, di perjanjian baru pun banyak tercatat
bagaimana Allah melakukan segala sesuatu tanpa perlu bantuan manusia.
Kis 8:39 Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus
dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan
sukacita.
Kis 12:6 Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang
banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai.
Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.
7 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar
dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya:
"Bangunlah segera!" Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.
Dalam kehidupan ini kita sering mendengar bagaimana Allah melakukan hal-hal
yang ajaib tanpa dibantu oleh siapapun.
Bertahun-tahun yang lalu banyak anak-anak Tuhan yang memiliki kerinduan untuk
menginjili satu wilayah yang sangat tertutup bagi Injil di Indonesia, karena itu
banyak hamba Tuhan yang mencoba masuk untuk melakukan penginjilan dan kita
mendengar begitu banyak hamba-hamba Tuhan yang gagal dan mendapat aniaya
bahkan sampai mati ketika menjalankan misinya. Saat inidaerah tersebut cukup
terbuka bagi Injil, siapa yang membukanya ? Apakah karena penginjil A atau
penginjil B ?atau karena misionaris A atau misionaris B ? Bukan.Kita semua tahu
bahwa hal itu terjadi karena Tuhan sendiri yang membuka jalan melalui badai
tsunami.
Kedua :
Kemampuan kita tidak memenuhi kualifikasi Allah.
Saya beri contoh, misalnya hari ini ada acara di Istana Negara, apakah menurut
Bapak dan Ibu kita akan diijinkan untuk melayani disana ? Entah itu sebagai
pembicara, sebagai paduan suara, sebagai song leader, penyambut tamu atau posisi
pelayanan lain ?
Saya yakin kemungkinan besar kita tidak diijinkan.
Mengapa ?
Karena kualifikasi kita tidak memenuhi standard untuk memberikan pelayanan di
Istana Negara.
Jika kualifikasi kita yang tidak memenuhi standard untuk melayani di Istana Negara,
bahkan mungkin di Gubernuran atau di kantor Walikota bahkan di tempat yang
lebih rendah lagi sekalipun, mengapa kita diijinkan untuk melayani di Rumah Allah,
Rumah Sang Pencipta langit dan bumi, Raja dari segala raja ?
Bukankan itu terjadi semata-mata karena pengasihan Allah ?
Saya pernah menonton sebuah film dimana diceriterakan bahwa ada satu keluarga
yang baru mendapatkan seorang menantu wanita yang tinggal bersama keluarga
tersebut. Setelah melewati masa bulan madu, maka sang ibu mertua mengajarkan
sang menantu wanitanya cara memasak dan beberapa lama kemudian sangmenantu
yang bertugas memasak. Seringkali ketika memasak maupun setelah memasak sang
ibu mertua memberikan komentar tentang masakan dan cara memasak pada sang
menantu.
Suatu hari sang menantu mengeluh pada suaminya bahwa ia merasa diperlakukan
dengan tidak baik oleh sang ibu mertua karena ia merasa bahwa sebelumnya sang
ibu mertua yang masak tapi setelah mereka menikah ia yang harus masak untuk
keluarga itu dan sang ibu hanya memberi komentar saja, kurang ini, kurang itu dan
sebagainya. Dan kebetulan sang ibu melewati kamar anak mereka ketika sang
menantu mengeluh pada suaminya.
Keesokan paginya pada saat sarapan pagi sang ibu berkata bahwa mulai sore nanti
ibunya yang akan masak lagi. Mendengar hal tersebut tentunya sang menantu
merasa senang sekali, namun ia merasa heran karena ternyata ayah mertua juga
merasa senang bahkan suaminya juga merasa sangat gembira sekali.
Sore hari ketika mereka makan masakan yang dimasak ibu mertua, barulah sang
menantu tahu mengapa seisi keluarga begitu gembira mendengar bahwa mereka
akan makan masakan ibunya lagi, karena ternyata kelezatan dan kualitasnya sangat
jauh diatas masakannya. Sehingga sesungguhnya selama ini bukan hanya sang
menantu yang merasa menderita karena harus memasak bagi keluarga, anggota
keluarga yang lain juga sangat menderita karena harus makan makanan yang
kualitas dan kelezatannya sangat rendah.
Demikian juga sesungguhnya pelayanan kita dihadapan Allah, kualitas pelayanan
kita sangat jauh dibawah standard yang seharusnya.
Kalau standard pelayanan kita begitu rendah, mengapa Allah mengijinkan kita
melayani ?
Allah mengijinkan kita melayani hanya karena karunia, pengasihan Allah kepada
kita manusia yang hanyalah debu tanah.
Beberapa dari kita mungkin merasa bahwa mereka memiliki bakat yang luar biasa,
suara yang sangat indah.Pernah mendapatkan begitu banyak penghargaan sehingga
tentunya suaranya sangat indah berbeda dengan suara jemaat atau suara saya
misalnya yang sangat buruk.
Sesungguhnya walaupun suara kita sedemikian indah bahkan jika dianggap yang
terindah sejagat raya ini sekali pun, apakah suara kita lebih indah dari suara para
malaikat yang memuji-muji Tuhan ?
Why 7:11 Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat
makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah,
12 sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan
hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!"
Sesungguhnya bukan hanya pelayanan yang merupakan karunia Allah bagi kita,
memasuki Rumah Tuhan dan memuji Tuhan pun merupakan karunia. Saat ini jika
kita ingin masuk Istana Negara, kemungkinan besar kita akan ditolak untuk masuk.
Demikian juga misalnya jika hari ini Bapak Presiden kita berulang tahun, sangat
besar kemungkinan kita pun akan ditolak jika ingin bernyanyi dihadapan Bapak
Presiden.
Siapakah kita sehingga Allah yang maha kuasa, Pencipta langit dan bumi, Raja diatas
segala raja mengijinkan kita untuk masuk di Rumah-Nya ? Mengijinkan kita untuk
menyanyikan pujian dihadapan-Nya ?
Sesungguhnya semua itu terjadi hanya karena karunia-Nya semata, hanya karena
pengasihan-Nya semata. Karena itu kita harus sadar akan posisi kita dan harus
bersikap sebagaimana seharusnya.
Ibr 12:28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah
kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan
kepada-Nya, dengan hormat dan takut.
Selanjutnya surat Petrus juga menjelaskan bahwa kita harus melakukan pelayanan
kita dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah pada kita.
1 Pet4:11 Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang
menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya
dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala
sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai
selama-lamanya! Amin.
Siapakah manusia ? Punya kekuatan dan kemampuan apakah manusia ?
Maz 103:14 Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.
15 Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang
demikianlah ia berbunga; 16 apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan
tempatnya tidak mengenalnya lagi.
Mat 6:27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan
sehasta saja pada jalan hidupnya?
Yak 4:13 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat
ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat
untung,"14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti
hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
Teknologi membuat banyak manusia begitu percaya diri, seolah-olah mampu
melakukan apapun, namun sesungguhnya menciptakan rumput yang kita injakinjak pun manusia tidak mampu. Kita hanya mampu membudidayakan rumput, tapi
kita tidak mampu menciptakan dari tidak ada atau dari nol, karena kita tidak
mampu menciptakan kehidupan untuk rumput tersebut, sehingga yang bisa kita
ciptakan adalah rumput buatan yang tidak memiliki kehidupan.
Karena itu setiap kali kita mendapatkan karunia untuk melayani Allah, maka kita
harus melakukan itu dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah pada kita, karena
kemampuan kita sangat terbatas apalagi bila dibandingkan dengan kemampuan
Allah.
Yes 55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikianlah firman TUHAN.9 Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah
tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Oleh karena itu selain kita harus melakukan setiap pelayanan kita dengan sungguhsungguh, kita juga harus terus berdoa pada Tuhan agar kita diberikan kekuatan dan
hikmat untuk mampu melakukan pelayanan kita sesuai dengan apa yang Tuhan
kehendaki, bukan menurut apa yang kita kehendaki atau menurut pengetahuan kita
semata karena pengetahuan dan kemampuan kita sangat rendah.
Ketika kita melakukan pelayanan kita dengan kekuatan yang dianugerahkan oleh
Allah, maka melalui pelayanan tersebut nama Allah akan dimuliakan bukan hanya
oleh mereka yang dilayani, tapi terutama oleh kita yang melayani. Mengapa ?
Karena ketika kita tidak menggunakan kekuatan dan hikmat kita dalam melayani,
tapi menyerahkan sepenuhnya pelayanan tersebut terjadi karena kekuatan dari
Allah, maka kita akan terheran-heran dengan pengertian dan hasil yang Tuhan
berikan. Ketika kita mengalami bagaimana Tuhan memberikan kita pengertianpengertian dan bagaimana Tuhan membukakan jalan bagi pelayanan-pelayanan kita
secara ajaib, pada saat itulah dari hati kita akan keluar suatu pujian bagi Allah,
sungguh Allah kita luar biasa. Kita bisa merasakan kebenaran “ Kami memuji
kebesaran-Mu, ajaib Tuhan, ajaib Tuhan”, karena kita merasakan bagaimana kuasa
Allah nyata dalam kehidupan kita.
Selain itu, pelayanan kita menjadi berkat bagi orang lain, karena apa yang kita
sampaikan atau kita lakukan sesuai dengan Firman dan rencana Allah.
Mengapa kita sering mendengar banyak hamba Tuhan maupun aktifis yang
kelelahan dan hidupnya kering dan hampa ditengah kesibukannya melayani ?
Karena mereka melayani dengan kekuatan dirinya sendiri, tidak menyadari bahwa
kita hanya debu.Hidupnya hampa, karena dalam pelayanannya tidak pernah
merasakan kuasa Tuhan terjadi dalam hidupnya.Bagaimana Tuhan memberikan
pengertian yang ajaib mengenai Firman-Nya mengenai jalan-jalan-Nya.Hal ini
terjadi karena selama ini mereka lebih banyak menjalankan pelayanannya dengan
mengandalkan hikmat dan kekuatannya sendiri.
Jemaat atau mereka yang dilayani pun pulang dengan hati yang hampa, karena
pelayanan yang diterimanya hanyalah sekedar suatu pertunjukkan atau suatu
ceramah semata.
Saat ini ada beberapa hamba Tuhan yang bahkan tidak pernah berdoa meminta
pertolongan Tuhansebelum menyampaikan khotbahnya. Beberapa hamba Tuhan
begitu percaya diri akan kemampuannya, namun kalau kita amati apa yang
disampaikan, sesungguhnya yang disampaikan adalah sekedar ilmu pengetahuan,
pendapat manusia semata. Sehingga apa yang disampaikan sesungguhnya hanyalah
ceramah, bukan Firman !
2 Tim 4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran
sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk
memuaskan keinginan telinganya.4 Mereka akan memalingkan telinganya dari
kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Pelayanan yang paling utama .
Pelayanan yang paling utama yang Tuhan tugaskan pada kita terdapat di Ulangan 6 :
5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap kekuatanmu.
6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan
membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam
perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan
haruslah itu menjadi lambang di dahimu,
9 dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu
gerbangmu.
Ayat-ayat di atas dengan jelas menyatakan bahwa kita harus mengajarkan Firman
Allah berulang-ulang kepada anak-anak kita, membicarakan Firman Allah setiap
saat dan dalam setiap kesempatan bahkan menuliskan Firman Allah di tempattempat terbaik atau paling menonjol di rumah kita.
Apa tujuan Tuhan untuk hal tersebut ?
Maleakhi 2:15 menjelaskan bahwa yang dikehendaki Allah dari sebuah keluarga
adalah keturunan yang ilahi, anak-anak Tuhan.
Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh?Dan apakah yang
dikehendaki kesatuan itu?Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang
tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
Bahkan dalam Maleakhi 2: 10-16, Tuhan menekankan bahwa yang Tuhan kehendaki
selain keturunan ilahi adalah kesetiaan kedua pasangan hidup, suami dan istri.
Tuhan sangat serius mengingini agar setiap keturunan anak Tuhan menjadi
keturunan ilahi, bahkan Tuhan sampai berencana untuk membunuh Musa karena
Musa lalai menjalankan hal tersebut.
Kel 4 : 24 Tetapi di tengah jalan, di suatu tempat bermalam, TUHAN bertemu dengan
Musa dan berikhtiar untuk membunuhnya.
25 Lalu Zipora mengambil pisau batu, dipotongnya kulit khatan anaknya, kemudian
disentuhnya dengan kulit itu kaki Musa sambil berkata: "Sesungguhnya engkau
pengantin darah bagiku."
26 Lalu TUHAN membiarkan Musa. "Pengantin darah," kata Zipora waktu itu, karena
mengingat sunat itu.
Beruntung Musa memiliki istri yang bijaksana yang ingat akan perjanjian antara
Tuhan dan Abraham sehingga ia menyunatkan anaknya.
Kej 17:9 Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus
memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.
10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu
serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
11 haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara
Aku dan kamu.
Zipora mengatakan “pengantin darah” karena di perjanjian lama, Allah sering
menyatakan hubungan antara Allah dengan orang-orang pilihannya sebagai suatu
hubungan suami istri dan hubungan itu ditandai dengan adanya darah karena sunat.
Hos 2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan
menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan
kasih sayang.
Dari ayat di atas dimana Tuhan sampai berikhtiar untuk membunuh Musa, kita
menyadari bahwa tugas agar setiap anak kita menjadi anak yang ilahi atau menjadi
anak Tuhan adalah sesuatu yang serius dituntut oleh Tuhan.
Kita tidak bisa memberi alasan karena sibuk maka kita boleh lalai menjalankan
pelayanan yang utama ini bahkan jika kita sibuk karena pelayanan untuk Tuhan
sekalipun, karena kalau kita pelajari, Tuhan berikhtiar untuk membunuh Musa
terjadi bukan sebelum Musa mendapat perintah Allah untuk memimpin bangsa
Israel keluar dari tanah Mesir, tapi setelah Tuhan memberi perintah pada Musa (Kej
3). Ini berarti pelayanan yang sepenting dan seberat apapun tidak bisa menjadi
alasan bagikita untuk lalai mendidik anak anak kita agar mereka menjadi anak-anak
milik Tuhan.
Tahun 2005 ketika saya mengerti hal ini, saya menyediakan suatu waktu khusus
untuk berbicara dengan ketiga anak saya tentang keselamatan dalam Yesus Kristus
walaupun ketiga anak saya sudah ke Sekolah Minggu sejak mereka masih kecil,
bahkan mereka juga ikut melayani di gereja. Saya ingin agar mereka betul-betul
mengerti mengapa keselamatan hanya ada dalam dan melalui Yesus Kristus.
Kis 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia,
sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia
yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Yoh 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada
seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Dan setelah itu saya juga perlu memastikan bahwa mereka semua telah menerima
Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka.
Jika kita perhatikan Amanat Agung Tuhan Yesus dalam Matius 28 :
19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir
zaman."
Dalam Kisah Rasul 1 : 8 dijelaskan bahwa :
“ Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu
akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan
sampai ke ujung bumi."
Jadi Injil disebarluaskan mulai dari Yerusalem, kemudian seluruh Yudea, Samaria
barulah ke ujung bumi.
Kita tahu bahwa Yerusalem adalah sebuah kota, Yudea adalah propinsi dimana
Yerusalem terletak, kemudian Samaria adalah propinsi yang merupakan tetangga
dari propinsi Yudea.
Ayat ini bisa ditafsirkan bahwa pekabaran Injil dimulai dari bagian yang terkecil
yaitu keluarga kita, anak istri-suami kita. Bila mereka telah menerima Injil dan
menjadi anak Tuhan, maka kita mulai masuk ke Yudea yaitu keluarga besar kita,
adik-kakak kita, kakek-nenek kita, mertua kita, besan kita, keponakan kita, paman
dan bibi kita. Setelah itu kita menginjili para tetangga kita, rekanan bisnis kita,
teman-teman kita dan jika sudah selesai, maka barulah kita menginjili seluruh
ujung bumi.
Karena latar belakang saya sebagai pengusaha, maka saya tidak banyak mengenal
dengan dekat para hamba Tuhan maupun para aktifis.
Namun dari sedikit hamba Tuhan dan aktifis yang saya kenal, sedikitnya saya
mengetahui ada empat orang hamba Tuhan atau aktifis yang anaknya murtad,
pindah ke agama lain.
Kita tentu tidak berharap hal seperti ini terjadi dalam hidup kita, karena itu
sediakan waktu lebih banyak untuk mendidik anak-anak kita.Pastikan semua anak
kita adalah anak Tuhan.
Download