PELAYANAN YANG PALING UTAMA Roma 12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyalanyala dan layanilah Tuhan. Pelayanan bukanlah suatu kata yang asing bagi anak-anak Tuhan, karena seperti ayat di atas, kita diperintahkan untuk melayani Tuhan. Jika kita ingin membahas hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan, maka sesungguhnya banyak sekali aspek yang bisa kita bahas berkaitan dengan hal tersebut. Karena itu dalam tulisan ini kita hanya akan membicarakan dua hal saja yang berkaitan dengan pelayanan, yaitu : - Konsep atau pengertian pelayanan. Pelayanan yang paling utama . Konsep atau pengertian pelayanan Konsep atau pengertian tentang pelayanan antara lain dijelaskan di : 1Ptr 4:10 Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. 11 Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin. Dari ayat tersebut di atas, kita membaca bahwa sesungguhnya pelayanan itu merupakan suatu “karunia” dari Allah. Dan hal ini dijelaskan juga antara lain : 1Kor 12:8 Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkatakata dengan pengetahuan.9 Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.10 Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.11 Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya. Apa arti karunia ? Karunia adalah “pengasihan Allah” atau kemurah-hatian Allah. Mengapa seperti itu ? Minimal karena dua hal : Pertama : Tuhan tidak membutuhkan pelayanan kita. Mengapa Tuhan tidak membutuhkan pelayanan kita ? Karena dengan jelas Alkitab menyatakan bahwa ketika Tuhan menciptakan langit bumi dengan segala isinya yang demikian sempurna, tidak pernah Tuhan membutuhkan siapapun untuk membantu-Nya.(Kej.1-2) Tuhan juga tidak membutuhkan nasihat dari siapapun untuk menjalankan kekuasaan dan keadilan-Nya. Yes 40:14 Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk mendapat pengertian, dan siapa yang mengajar TUHAN untuk menjalankan keadilan, atau siapa mengajar Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan pengertian? Tuhan mencurahkan air bah tanpa dibantu siapapun : Kej 7:10 Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi. Tuhan membelah Laut Teberau tanpa dibantu oleh manusia : Kel 12:21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. Memang Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, tapi bukan karena uluran tangan Musa maka air laut terbelah, tapi karena kuasa Tuhan melalui perantaraan angin timur. Tuhan memelihara bangsa Israel selama 40 tahun tanpa bantuan siapapun : Kel 16:35 Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan. Ul 8:4 Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun ini. Bil 11:31 Lalu bertiuplah angin yang dari TUHAN asalnya; dibawanyalah burungburung puyuh dari sebelah laut, dan dihamburkannya ke atas tempat perkemahan dan di sekelilingnya, kira-kira sehari perjalanan jauhnya ke segala penjuru, dan kirakira dua hasta tingginya dari atas muka bumi. Kel 13:21 TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. Tuhan memelihara Elia tanpa bantuan manusia : 1Raj 17:4 Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana."5 Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. 6 Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu. Selain banyak contoh lain di perjanjian lama, di perjanjian baru pun banyak tercatat bagaimana Allah melakukan segala sesuatu tanpa perlu bantuan manusia. Kis 8:39 Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. Kis 12:6 Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu. 7 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: "Bangunlah segera!" Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus. Dalam kehidupan ini kita sering mendengar bagaimana Allah melakukan hal-hal yang ajaib tanpa dibantu oleh siapapun. Bertahun-tahun yang lalu banyak anak-anak Tuhan yang memiliki kerinduan untuk menginjili satu wilayah yang sangat tertutup bagi Injil di Indonesia, karena itu banyak hamba Tuhan yang mencoba masuk untuk melakukan penginjilan dan kita mendengar begitu banyak hamba-hamba Tuhan yang gagal dan mendapat aniaya bahkan sampai mati ketika menjalankan misinya. Saat inidaerah tersebut cukup terbuka bagi Injil, siapa yang membukanya ? Apakah karena penginjil A atau penginjil B ?atau karena misionaris A atau misionaris B ? Bukan.Kita semua tahu bahwa hal itu terjadi karena Tuhan sendiri yang membuka jalan melalui badai tsunami. Kedua : Kemampuan kita tidak memenuhi kualifikasi Allah. Saya beri contoh, misalnya hari ini ada acara di Istana Negara, apakah menurut Bapak dan Ibu kita akan diijinkan untuk melayani disana ? Entah itu sebagai pembicara, sebagai paduan suara, sebagai song leader, penyambut tamu atau posisi pelayanan lain ? Saya yakin kemungkinan besar kita tidak diijinkan. Mengapa ? Karena kualifikasi kita tidak memenuhi standard untuk memberikan pelayanan di Istana Negara. Jika kualifikasi kita yang tidak memenuhi standard untuk melayani di Istana Negara, bahkan mungkin di Gubernuran atau di kantor Walikota bahkan di tempat yang lebih rendah lagi sekalipun, mengapa kita diijinkan untuk melayani di Rumah Allah, Rumah Sang Pencipta langit dan bumi, Raja dari segala raja ? Bukankan itu terjadi semata-mata karena pengasihan Allah ? Saya pernah menonton sebuah film dimana diceriterakan bahwa ada satu keluarga yang baru mendapatkan seorang menantu wanita yang tinggal bersama keluarga tersebut. Setelah melewati masa bulan madu, maka sang ibu mertua mengajarkan sang menantu wanitanya cara memasak dan beberapa lama kemudian sangmenantu yang bertugas memasak. Seringkali ketika memasak maupun setelah memasak sang ibu mertua memberikan komentar tentang masakan dan cara memasak pada sang menantu. Suatu hari sang menantu mengeluh pada suaminya bahwa ia merasa diperlakukan dengan tidak baik oleh sang ibu mertua karena ia merasa bahwa sebelumnya sang ibu mertua yang masak tapi setelah mereka menikah ia yang harus masak untuk keluarga itu dan sang ibu hanya memberi komentar saja, kurang ini, kurang itu dan sebagainya. Dan kebetulan sang ibu melewati kamar anak mereka ketika sang menantu mengeluh pada suaminya. Keesokan paginya pada saat sarapan pagi sang ibu berkata bahwa mulai sore nanti ibunya yang akan masak lagi. Mendengar hal tersebut tentunya sang menantu merasa senang sekali, namun ia merasa heran karena ternyata ayah mertua juga merasa senang bahkan suaminya juga merasa sangat gembira sekali. Sore hari ketika mereka makan masakan yang dimasak ibu mertua, barulah sang menantu tahu mengapa seisi keluarga begitu gembira mendengar bahwa mereka akan makan masakan ibunya lagi, karena ternyata kelezatan dan kualitasnya sangat jauh diatas masakannya. Sehingga sesungguhnya selama ini bukan hanya sang menantu yang merasa menderita karena harus memasak bagi keluarga, anggota keluarga yang lain juga sangat menderita karena harus makan makanan yang kualitas dan kelezatannya sangat rendah. Demikian juga sesungguhnya pelayanan kita dihadapan Allah, kualitas pelayanan kita sangat jauh dibawah standard yang seharusnya. Kalau standard pelayanan kita begitu rendah, mengapa Allah mengijinkan kita melayani ? Allah mengijinkan kita melayani hanya karena karunia, pengasihan Allah kepada kita manusia yang hanyalah debu tanah. Beberapa dari kita mungkin merasa bahwa mereka memiliki bakat yang luar biasa, suara yang sangat indah.Pernah mendapatkan begitu banyak penghargaan sehingga tentunya suaranya sangat indah berbeda dengan suara jemaat atau suara saya misalnya yang sangat buruk. Sesungguhnya walaupun suara kita sedemikian indah bahkan jika dianggap yang terindah sejagat raya ini sekali pun, apakah suara kita lebih indah dari suara para malaikat yang memuji-muji Tuhan ? Why 7:11 Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah, 12 sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!" Sesungguhnya bukan hanya pelayanan yang merupakan karunia Allah bagi kita, memasuki Rumah Tuhan dan memuji Tuhan pun merupakan karunia. Saat ini jika kita ingin masuk Istana Negara, kemungkinan besar kita akan ditolak untuk masuk. Demikian juga misalnya jika hari ini Bapak Presiden kita berulang tahun, sangat besar kemungkinan kita pun akan ditolak jika ingin bernyanyi dihadapan Bapak Presiden. Siapakah kita sehingga Allah yang maha kuasa, Pencipta langit dan bumi, Raja diatas segala raja mengijinkan kita untuk masuk di Rumah-Nya ? Mengijinkan kita untuk menyanyikan pujian dihadapan-Nya ? Sesungguhnya semua itu terjadi hanya karena karunia-Nya semata, hanya karena pengasihan-Nya semata. Karena itu kita harus sadar akan posisi kita dan harus bersikap sebagaimana seharusnya. Ibr 12:28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Selanjutnya surat Petrus juga menjelaskan bahwa kita harus melakukan pelayanan kita dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah pada kita. 1 Pet4:11 Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin. Siapakah manusia ? Punya kekuatan dan kemampuan apakah manusia ? Maz 103:14 Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu. 15 Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; 16 apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi. Mat 6:27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Yak 4:13 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung,"14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Teknologi membuat banyak manusia begitu percaya diri, seolah-olah mampu melakukan apapun, namun sesungguhnya menciptakan rumput yang kita injakinjak pun manusia tidak mampu. Kita hanya mampu membudidayakan rumput, tapi kita tidak mampu menciptakan dari tidak ada atau dari nol, karena kita tidak mampu menciptakan kehidupan untuk rumput tersebut, sehingga yang bisa kita ciptakan adalah rumput buatan yang tidak memiliki kehidupan. Karena itu setiap kali kita mendapatkan karunia untuk melayani Allah, maka kita harus melakukan itu dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah pada kita, karena kemampuan kita sangat terbatas apalagi bila dibandingkan dengan kemampuan Allah. Yes 55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikianlah firman TUHAN.9 Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. Oleh karena itu selain kita harus melakukan setiap pelayanan kita dengan sungguhsungguh, kita juga harus terus berdoa pada Tuhan agar kita diberikan kekuatan dan hikmat untuk mampu melakukan pelayanan kita sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki, bukan menurut apa yang kita kehendaki atau menurut pengetahuan kita semata karena pengetahuan dan kemampuan kita sangat rendah. Ketika kita melakukan pelayanan kita dengan kekuatan yang dianugerahkan oleh Allah, maka melalui pelayanan tersebut nama Allah akan dimuliakan bukan hanya oleh mereka yang dilayani, tapi terutama oleh kita yang melayani. Mengapa ? Karena ketika kita tidak menggunakan kekuatan dan hikmat kita dalam melayani, tapi menyerahkan sepenuhnya pelayanan tersebut terjadi karena kekuatan dari Allah, maka kita akan terheran-heran dengan pengertian dan hasil yang Tuhan berikan. Ketika kita mengalami bagaimana Tuhan memberikan kita pengertianpengertian dan bagaimana Tuhan membukakan jalan bagi pelayanan-pelayanan kita secara ajaib, pada saat itulah dari hati kita akan keluar suatu pujian bagi Allah, sungguh Allah kita luar biasa. Kita bisa merasakan kebenaran “ Kami memuji kebesaran-Mu, ajaib Tuhan, ajaib Tuhan”, karena kita merasakan bagaimana kuasa Allah nyata dalam kehidupan kita. Selain itu, pelayanan kita menjadi berkat bagi orang lain, karena apa yang kita sampaikan atau kita lakukan sesuai dengan Firman dan rencana Allah. Mengapa kita sering mendengar banyak hamba Tuhan maupun aktifis yang kelelahan dan hidupnya kering dan hampa ditengah kesibukannya melayani ? Karena mereka melayani dengan kekuatan dirinya sendiri, tidak menyadari bahwa kita hanya debu.Hidupnya hampa, karena dalam pelayanannya tidak pernah merasakan kuasa Tuhan terjadi dalam hidupnya.Bagaimana Tuhan memberikan pengertian yang ajaib mengenai Firman-Nya mengenai jalan-jalan-Nya.Hal ini terjadi karena selama ini mereka lebih banyak menjalankan pelayanannya dengan mengandalkan hikmat dan kekuatannya sendiri. Jemaat atau mereka yang dilayani pun pulang dengan hati yang hampa, karena pelayanan yang diterimanya hanyalah sekedar suatu pertunjukkan atau suatu ceramah semata. Saat ini ada beberapa hamba Tuhan yang bahkan tidak pernah berdoa meminta pertolongan Tuhansebelum menyampaikan khotbahnya. Beberapa hamba Tuhan begitu percaya diri akan kemampuannya, namun kalau kita amati apa yang disampaikan, sesungguhnya yang disampaikan adalah sekedar ilmu pengetahuan, pendapat manusia semata. Sehingga apa yang disampaikan sesungguhnya hanyalah ceramah, bukan Firman ! 2 Tim 4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. Pelayanan yang paling utama . Pelayanan yang paling utama yang Tuhan tugaskan pada kita terdapat di Ulangan 6 : 5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. 6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, 7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. 8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, 9 dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu. Ayat-ayat di atas dengan jelas menyatakan bahwa kita harus mengajarkan Firman Allah berulang-ulang kepada anak-anak kita, membicarakan Firman Allah setiap saat dan dalam setiap kesempatan bahkan menuliskan Firman Allah di tempattempat terbaik atau paling menonjol di rumah kita. Apa tujuan Tuhan untuk hal tersebut ? Maleakhi 2:15 menjelaskan bahwa yang dikehendaki Allah dari sebuah keluarga adalah keturunan yang ilahi, anak-anak Tuhan. Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh?Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu?Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya. Bahkan dalam Maleakhi 2: 10-16, Tuhan menekankan bahwa yang Tuhan kehendaki selain keturunan ilahi adalah kesetiaan kedua pasangan hidup, suami dan istri. Tuhan sangat serius mengingini agar setiap keturunan anak Tuhan menjadi keturunan ilahi, bahkan Tuhan sampai berencana untuk membunuh Musa karena Musa lalai menjalankan hal tersebut. Kel 4 : 24 Tetapi di tengah jalan, di suatu tempat bermalam, TUHAN bertemu dengan Musa dan berikhtiar untuk membunuhnya. 25 Lalu Zipora mengambil pisau batu, dipotongnya kulit khatan anaknya, kemudian disentuhnya dengan kulit itu kaki Musa sambil berkata: "Sesungguhnya engkau pengantin darah bagiku." 26 Lalu TUHAN membiarkan Musa. "Pengantin darah," kata Zipora waktu itu, karena mengingat sunat itu. Beruntung Musa memiliki istri yang bijaksana yang ingat akan perjanjian antara Tuhan dan Abraham sehingga ia menyunatkan anaknya. Kej 17:9 Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun. 10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; 11 haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. Zipora mengatakan “pengantin darah” karena di perjanjian lama, Allah sering menyatakan hubungan antara Allah dengan orang-orang pilihannya sebagai suatu hubungan suami istri dan hubungan itu ditandai dengan adanya darah karena sunat. Hos 2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. Dari ayat di atas dimana Tuhan sampai berikhtiar untuk membunuh Musa, kita menyadari bahwa tugas agar setiap anak kita menjadi anak yang ilahi atau menjadi anak Tuhan adalah sesuatu yang serius dituntut oleh Tuhan. Kita tidak bisa memberi alasan karena sibuk maka kita boleh lalai menjalankan pelayanan yang utama ini bahkan jika kita sibuk karena pelayanan untuk Tuhan sekalipun, karena kalau kita pelajari, Tuhan berikhtiar untuk membunuh Musa terjadi bukan sebelum Musa mendapat perintah Allah untuk memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, tapi setelah Tuhan memberi perintah pada Musa (Kej 3). Ini berarti pelayanan yang sepenting dan seberat apapun tidak bisa menjadi alasan bagikita untuk lalai mendidik anak anak kita agar mereka menjadi anak-anak milik Tuhan. Tahun 2005 ketika saya mengerti hal ini, saya menyediakan suatu waktu khusus untuk berbicara dengan ketiga anak saya tentang keselamatan dalam Yesus Kristus walaupun ketiga anak saya sudah ke Sekolah Minggu sejak mereka masih kecil, bahkan mereka juga ikut melayani di gereja. Saya ingin agar mereka betul-betul mengerti mengapa keselamatan hanya ada dalam dan melalui Yesus Kristus. Kis 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." Yoh 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Dan setelah itu saya juga perlu memastikan bahwa mereka semua telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka. Jika kita perhatikan Amanat Agung Tuhan Yesus dalam Matius 28 : 19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Dalam Kisah Rasul 1 : 8 dijelaskan bahwa : “ Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Jadi Injil disebarluaskan mulai dari Yerusalem, kemudian seluruh Yudea, Samaria barulah ke ujung bumi. Kita tahu bahwa Yerusalem adalah sebuah kota, Yudea adalah propinsi dimana Yerusalem terletak, kemudian Samaria adalah propinsi yang merupakan tetangga dari propinsi Yudea. Ayat ini bisa ditafsirkan bahwa pekabaran Injil dimulai dari bagian yang terkecil yaitu keluarga kita, anak istri-suami kita. Bila mereka telah menerima Injil dan menjadi anak Tuhan, maka kita mulai masuk ke Yudea yaitu keluarga besar kita, adik-kakak kita, kakek-nenek kita, mertua kita, besan kita, keponakan kita, paman dan bibi kita. Setelah itu kita menginjili para tetangga kita, rekanan bisnis kita, teman-teman kita dan jika sudah selesai, maka barulah kita menginjili seluruh ujung bumi. Karena latar belakang saya sebagai pengusaha, maka saya tidak banyak mengenal dengan dekat para hamba Tuhan maupun para aktifis. Namun dari sedikit hamba Tuhan dan aktifis yang saya kenal, sedikitnya saya mengetahui ada empat orang hamba Tuhan atau aktifis yang anaknya murtad, pindah ke agama lain. Kita tentu tidak berharap hal seperti ini terjadi dalam hidup kita, karena itu sediakan waktu lebih banyak untuk mendidik anak-anak kita.Pastikan semua anak kita adalah anak Tuhan.