ABSTRAKSI Keberadaan kaum homoseksual terutama kaum gay di dunia termasuk di tengahtengah masyarakat Indonesia beberapa tahun terakhir ini mendapat sorotan dari berbagai pihak terutama media massa. Hal ini dikarenakan berbagai kasus yang melibatkan kaum gay termasuk kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh kaum gay itu sendiri. Salah satunya adalah kasus kekerasan seksual yang terjadi di United Kingdom atau Inggris yang dilakukan oleh Pangeran Saudi Saud Abdulaziz bin Nasser al Saud kepada pasangan gaynya Bandar Abdulaziz yang menyebabkan kematian pada bulan Februari tahun 2010. Masih jelas juga dalam ingatan masyarakat Indonesia tentang kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Veri Idham Henyansyah alias Ryan terhadap Heri Santoso yang disebabkan oleh kecemburuannya terhadap korban yang jatuh hati pada pasangan gaynya Novel. Beranjak dari fakta-fakta kekerasan seksual di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “GAY : Kekerasan seksual Sesama Pasangan di Kota Medan (Studi Deskriptif Life History pada Enam Orang Gay di Kota Medan)”. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif dalam penelitian ini menggunakan studi life history dengan maksud untuk memperoleh data yang maksimal. Studi life history adalah suatu metode yang mengungkap riwayat hidup seseorang atau sekelompok orang baik secara menyeluruh maupun hanya aspek tertentu yang digambarkan secara rinci, multi faset dan cakrawala pandang yang luas dari interaksi seseorang atau sekelompok orang dengan lingkungan dan masyarakat tanpa batas ruang dan waktu. Studi life history dalam penelitian ini digunakan untuk meneliti gay di kota Medan. Life history yang dimaksudkan dalam penelitian ini dimulai semenjak informan telah mengambil keputusan untuk menjadi gay dan telah menyatakan dirinya sebagai gay sampai pada pengalaman melakukan kekerasan seksual ataupun mengalami kekerasan seksual. Setelah melakukan penelitian pada enam orang gay maka ditemukan data bahwa kekerasan seksual tidak hanya terjadi pada pasangan heteroseksual saja, melainkan juga terjadi pada pasangan homoseksual yang dalam hal ini adalah kaum gay. Kekerasan seksual juga dilakukan dan dialami oleh gay, baik dari gay kelas atas, gay kelas menengah maupun gay kelas bawah. Bentuk-bentuk kekerasan seksual yang dilakukan dan dialami oleh kaum gay beraneka ragam, mulai dari menyulut rokok, menggigit puting payudara, memukul pantat dengan penggaris besi, menarik rambut dengan kuat, mencekik leher, pemaksaan hubungan seksual bahkan memasukkan benda tumpul ke dalam anus. Kekerasan seksual ini dilakukan dengan alasan fantasi seksual, kepuasan seksual, disuruh oleh pasangan gaynya, cemburu dan maniak seks. Universitas Sumatera Utara