PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Disusun Oleh: Vinsensius Deddy Miswar Simajorang (4009238) Abstrak: Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas XI di SMK Negeri 2 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016”. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar matematika siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Lubuklinggau setelah diterapkan pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) secara signifikan sudah tuntas?. Penelitian ini bertujuan mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS). Jenis penelitian yang digunakan berbentuk eksperimen semu. Populasinya adalah seluruh siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016, yang terdiri dari 204 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Random Sampling. Berdasarkan Teknik Random Sampling diperoleh siswa kelas XI Akomodasi Perhotelan 4 sebagai sampel dengan jumlah 32 siswa, 13 laki-laki dan 19 perempuan. Pengumpulan data yang dilakukan adalah Tes. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis uji-t pada taraf signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Lubuklinggau setelah Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) secara signifikan tuntas. Rata – rata nilai tes akhir siswa sebesar 86,51 dan presentase jumlah siswa yang tuntas mencapai 84,4%. Kata kunci : Think Pair Share, Matematika. A. LATAR BELAKANG Berkaitan dengan hal di atas, dan juga hasil ulangan harian yang diperoleh dari guru matematika yang mengajar di kelas XI SMK Negeri 2 Lubuklinggau menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran matematika masih di bawah KKM yang ditetapkan sekolah tersebut yaitu 70. Hal ini terlihat dari nilai ulangan harian matematika sebelumnya di kelas XI.AP 4 yang berjumlah 32 siswa, sebanyak 13 siswa (40,63%) yang mencapai kriteria ketuntasan minimal dan 19 siswa (59,37%) yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang berarti tidak tuntas. Salah satu penyebabnya yaitu penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat. Guru dalam proses belajar mengajar masih menggunakan model yang konvensional yang membuat siswa merasa bosan karena sistem pembelajarannya masih berpusat kepada guru dan siswa hanya sebagai pendengar, sehingga proses belajar mengajar menjadi pasif dan siswa kurang termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa malas belajar karena menurutnya matematika merupakan pelajaran yang sulit dipahami. Oleh karena itu model pembelajaran diarahkan untuk mencapai sasaran tersebut, yaitu lebih banyak menekankan pembelajaran melalui proses. Salah satu model pembelajaran yang dapat menekankan pembelajaran melalui proses yaitu model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dimana dalam penerapannya siswa di tuntut untuk berpikir dan dapat mengembangkan pola interaksi dan pemikiran nya sendiri. Sehingga model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) merupakan salah satu cara yang dapat diterapkan oleh guru dalam rangka meningkatkan aktifitas belajar siswa (Slavin, 2005: 204). Berdasarkan uraian di atas penulis memilih menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) kerena pembelajaran dengan Think pair Share (TPS) ini menuntut siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran yang mana di dalamnya terdapat tiga proses penting yaitu dimana siswa diminta untuk berpikir secara individu, kemudian siswa saling berpasangan dan yang terakhir siswa membagikannya hasil pemikiran dengan pasangannya tadi di depan kelas, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah hasil belajar matematika siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Lubuklinggau setelah diterapkan pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) secara signifikan sudah tuntas?” C. MANFAAT 1. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa terhadap kemampuannya sendiri. 2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan bagi guru mata pelajaran matematika untuk dapat menerapkan model pembelajaran yang bervariasi yaitu dengan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dalam upaya untuk peningkatan hasil belajar matematika siswa. 3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kreatifitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS). D. DASAR TEORI 1. Pengertian Belajar 2. Hasil Belajar 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. 4. Model Pembelajaran Kooperatif. 5. Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). 6. Kelebihan dan Kelemahan Model Kooperatif Think Pair Share (TPS) 7. Barisan dan Deret Aritmetika E. METODE Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan pertimbangan peneliti dengan sengaja dan sistematik memberikan variabel (manipulasi) yang berupa pembelajaran matematika dengan model Think Pair Share untuk diamati peningkatannya terhadap hasil belajar matematika siswa. F. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI SMK Negeri 2 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016, dimulai dari tanggal 20 April sampai dengan 23 Mei 2016. Dalam pelaksanaannya, peneliti melakukan lima kali pertemuan yaitu dengan rincian satu kali pemberian pre-test, tiga kali mengadakan pembelajaran dengan model Think Pair Share (TPS) dan satu kali pemberian post-test. 1. Data Hasil Pre-test Pemberian pre-test dilakukan pada pertemuan pertama tanggal 3 Mei 2016. Pelaksanaan pre-test ini berfungsi untuk mengetahui kemampuan awal siswa tentang suatu materi atau topik sebelum dilakukan pembelajaran. Soal yang digunakan berbentuk essay yang terdiri dari 5 soal. Berdasarkan hasil perhitungan (lampiran C), rekapitulasi hasil pre-test siswa dapat dilihat pada tabel Hasil Perhitungan Data Pre-test Nilai Rata-rata 23,16 Tabel Hasil Perhitungan Data Pre-test Skor Rata-rata Simpangan Baku Tuntas 19,69 15,76 0 Tidak Tuntas 32 Berdasarkan tabel Hasil Perhitungan Data Pre-test, diketahui bahwa seluruh siswa mendapatkan nilai dibawah 70 (KKM) atau 100% siswa belum tuntas. Rata-rata nilai keseluruhan siswa sebesar 23,16. Jadi secara deskriptif dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal siswa sebelum melakukan pembelajaran dengan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) belum tuntas. 2. Data Hasil Post-test Post-test merupakan tes akhir yang dilakukan untuk melihat hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), dengan demikian setelah dilaksanakan post-test dapat diketahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa atau tidak dibandingkan dengan hasil belajar sebelumnya. Post-test ini dilakukan pada pertemuan terakhir dalam pembelajaran yaitu pertemuan kelima pada tanggal 21 Mei 2016. Soalsoal post-test yang digunakan merupakan soal yang berbentuk soal essay yang terdiri dari 5 soal. Berdasarkan hasil perhitungan (lampiran C), rekapitulasi nilai hasil tes akhir siswa atau post-test dapat dilihat pada tabel Data Post-test Nilai Rata-rata 86,51 Hasil Perhitungan Data Post-test Skor Rata-rata Simpangan Baku Tuntas 73,53 11,78 27 Tidak Tuntas 5 Berdasarkan data pada tabel Data Post-test dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan 70 (tuntas) dalam posttest ini sebanyak 27 siswa (84,37%) dan nilai yang kurang dari 70 (belum tuntas) adalah 5 siswa (15,63%). Skor rata-rata berada diantara 68 sampai dengan 99. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil post-test siswa setelah diterapkan model pembelajaran tipe Think Pair Share (TPS) sudah tuntas, karena diatas kriteria ketuntasan minimal yaitu 70. Perbedaan kemampuan awal dan kemampuan akhir dapat dilihat pada grafik nilai Pre-Test dan Post-Test 100 50 0 Pre-Test Post-Test Grafik Rata-rata nilai Pre-Test dan Post-Test Berdasarkan hasil pre-test dan post-test dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata post-test mengalami peningkatan sebesar 63,35 dari yang awalnya cuma 23,16 menjadi 86,51. Hal ini tidak lepas karena pada saat sebelum dilakukan post-test dilakukan pembelajaran yang menggunakan menggunakan model pembelajaran tipe Think Pair Share (TPS) yang mana sudah dijelaskan di atas bahwa model pembelajaran ini menuntut siswa aktif sehingga dengan sendirinya siswa secara individu maupun pasangan di tuntut berpikir kritis. Adapun ketuntasan siswa dapat dilihat pada grafik Ketuntasan Hasil Belajar Pre-Test dan Post-Test berikut : 40 30 tidak tuntas 20 tuntas 10 0 pre-test post-test Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Pre-Test dan Post-Test Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa pada pre-test semua siswa tidak ada yang tuntas hal ini disebabkan karena siswa belum mempelajari tentang materi yang diberikan dan pada saat post-test siswa mengalami peningkatan hasil belajar. Dapat dilihat dari hasil yang tuntas setelah diterapkan model pembelajaran tipe Think Pair Share (TPS) menyatakan 27 orang siswa yang tuntas dan 5 orang siswa yang tidak tuntas 3. Uji Hipotesis Data penelitian yang diperoleh dari hasil post-test digunakan untuk menguji hipotesis secara statistika. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah “Hasil belajar matematika siswa kelas XI SMK Negeri 2 Lubuklinggau setelah diterapkan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) sudah tuntas”. Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu melakukan uji normalitas data setelah itu pengujian hipotesis. a. 2 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data hasil tes siswa berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui kenormalan data, digunakan uji normalitas data dengan uji kecocokan 2 (chi-kuadrat). Berdasarkan ketentuan perhitungan statistik mengenai uji normalitas data dengan taraf kepercayaan 0,05 , jika 2 hitung 2 tabel maka data berdistribusi normal. Rekapitulasi hasil perhitungan uji normalitas (selengkapnya pada lampiran C) dapat dilihat pada tabel Hasil Perhitungan Uji Normalitas berikut: Tabel Hasil Perhitungan Uji Normalitas 2 hitung Nilai Post-test 7,89 Dk 5 2 tabel 11,07 Keterangan Normal Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa nilai 2 hitung data post-test lebih kecil daripada 2 tabel .Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk data post-test berdistribusi normal. b. Uji Hipotesis Dalam penelitian ini diperlukan pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah : Ho : rata-rata hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) kurang dari 70 (µ ≤70) Ha : rata-rata hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) lebih dari atau sama dengan 70 (µ > 70) Berdasarkan hasil perhitungan hasil uji hipotesis data akhir (post- test) dapat dilihat pada tabel Uji Hipotesis Tes akhir ( Post-test ) Data Post-test Tabel Hasil Uji Hipotesis Tes akhir ( Post-test ) thitung Dk ttabel Kesimpulan t hitung > t tabel 7,92 30 1,70 (Ho ditolak dan Ha di terima) Berdasarkan tabel Uji Hipotesis Tes akhir ( Post-test ) diperoleh nilai thitung sebesar 7,92. Kemudian nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel dengan dk = 30, untuk α = 0,05 sehingga diperoleh ttabel sebesar 1,70. Hal ini berarti thitung > ttabel . Karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Hasil belajar matematika siswa kelas XI AP 4 SMK Negeri 2 Lubuklinggau setelah diterapkan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) secara signifikan sudah tuntas”. G. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa “Hasil belajar matematika siswa kelas XI SMK Negeri 2 Lubuklinggau setelah diterapkan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) sudah tuntas”. Yang mana rata-rata hasil belajar siswa sebesar 86,51 dan presentase jumlah siswa yang tuntas sebesar 84,4%, apabila dibandingkan dengan hasil belajar sebelum menggunakan model kooperatif Think Pair Share (TPS) dimana rata-rata hasil belajar siswa sebesar 23,16. hal ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa. H. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Daryanto. 2012. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Fathani, A.H. 2009. Matematika: Hakikat dan logika. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Hamalik, O. 2006. Proses Belajar-Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Lie, A. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo. Priyadi, G. 2008. buku Matematika SMK dan MAK Erlangga Program Keahlian Seni, Pariwisata, Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Teknologi Kerumahtanggaan Kelas XI, Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama Puspita, N. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa kelas X SMA Negeri 5 Lubuklinggau. Skripsi Pada STKIP-PGRI Lubuklinggau: Tidak diterbitkan Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Slavin, R. 2005. Cooperatif Learning: Teori, Riset and Praktik, terj: Nurulita Yusron, Bandung: Nusa Media. Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo persada. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sukiman. (2012). Pengembangan Sistem Evaluasi. Yogyakarta: Insan Madani. Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Inovatif Berorientasi Wardane, Y. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe think pair share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Matematika siswa kelas X SMA Negeri Megang Sakti. Skripsi Pada STKIP-PGRI Lubuklinggau: Tidak diterbitkan.