KEPUTUSAN BUPATI KABUPATEN BEKASI

advertisement
BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI
NOMOR :
2009
PERATURAN BUPATI BEKASI
NOMOR : 38 TAHUN 2009
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA
BADAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP
BUPATI BEKASI
Menimbang
: a. bahwa
dengan
telah
diundangkannya
Peraturan
Daerah
Kabupaten Bekasi Nomor 7 Tahun 2009 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Bekasi, termasuk di dalamnya
Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, guna
melaksanakan
ketentuan
pasal
48
perlu
disusun
aturan
pelaksanaanya kedalam organisasi dan tata kerja yang meliputi
kewenangan, tugas pokok dan fungsi serta uraian tugas;
b. bahwa atas dasar pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a di atas, maka susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pengendalian Lingkungan Hidup tersebut perlu ditetapkan dengan
Peraturan Bupati.
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat
(Berita Negara Tahun 1950);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian sebagaimana telah di ubah dengan Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53; Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4389);
4. Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4737);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);
8. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan Kabupaten Bekasi (Lembaran Daerah
Kabupaten Bekasi Tahun 2008 Nomor 6);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 7 Tahun 2009 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bekasi (Lembaran
Daerah Kabupaten Bekasi Tahun 2009 Nomor 7).
2
MEMUTUSKAN
Menetapkan
: PERATURAN BUPATI BEKASI TENTANG ORGANISASI DAN TATA
KERJA BADAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Bekasi;
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Bekasi;
3. Bupati adalah Bupati Bekasi;
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi;
5. Badan adalah Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Bekasi;
6. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Bekasi;
7. Unit Pelaksana Teknis yang disingkat UPT adalah unsur pelaksana operasional
sebagian tugas Badan yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa
kecamatan;
8. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi
tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan kegiatan sesuai dengan profesinya dalam upaya mendukung
kelancaran tugas pokok Badan.
BAB II
KEWENANGAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Kewenangan
Pasal 2
Dalam menyelenggarakan pelaksanan tugas, Badan mempunyai kewenangan ;
3
Bidang Lingkungan Hidup
A.
Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup
1.
2.
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
a.
Pengawasan pelaksanaan pengelolaan Limbah B3 skala kabupaten.
b.
Pengawasan pelaksanaan pemulihan akibat pencemaran limbah B3.
c.
Pengawasan pelaksanaan sistem tanggap darurat.
d.
Pengawasan penanggulangan kecelakaan pengelolaan limbah B3.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
a.
Penilaian AMDAL bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang mempunyai
dampak penting terhadap lingkungan hidup di kabupaten/kota, sesuai
dengan standar, norma, dan prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah.
b.
Pemberian rekomendasi UKL dan UPL.
c.
Pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup bagi jenis
usaha dan/atau kegiatan yang wajib
dilengkapi AMDAL.
d.
Pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup bagi seluruh jenis usaha dan/atau kegiatan di luar
usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL.
3.
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
a.
Pengelolaan kualitas air.
b.
Penetapan kelas air pada sumber air.
c.
Pemantauan kualitas air pada sumber air.
d.
Pengendalian pencemaran air pada sumber air.
e.
Pengawasan terhadap penaatan persyaratan yang tercantum dalam izin
pembuangan air limbah ke air atau sumber air.
f.
Penerapan
paksaan
pemerintahan
atau
uang
paksa
terhadap
pelaksanaan penanggulangan pencemaran air skala kabupaten pada
keadaan darurat dan/atau keadaan yang tidak terduga lainnya.
g.
Pengaturan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.
4
4.
Pengelolaan Kualitas Udara dan Pengendalian Pencemaran Udara.
a.
Pemantauan kualitas udara ambien, emisi sumber bergerak dan tidak
bergerak.
b.
Pengujian emisi gas buang dan kebisingan kendaraan bermotor lama
secara berkala.
c.
Koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kualitas udara.
d.
Pengawasan terhadap penaatan penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara dari
sumber bergerak dan tidak bergerak.
e.
5.
Pemantauan kualitas udara ambien dan dalam ruangan.
Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Pesisir dan Laut
a.
Pengaturan terhadap pencegahan pencemaran dan perusakan wilayah
pesisir dan laut.
b.
Pengaturan terhadap pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan
wilayah pesisir dan laut.
c.
Penetapan lokasi untuk pengelolaan konservasi laut.
d.
Pengawasan penaatan instrumen pengendalian pencemaran dan/atau
kerusakan.
e.
Pemantauan kualitas lingkungan wilayah pesisir dan laut.
f.
Pengaturan pelaksanaan terhadap monitoring kualitas lingkungan
pesisir dan laut.
g.
Penegakan hukum terhadap peraturan pengendalian pencemaran
dan/atau kerusakan pesisir laut yang dikeluarkan oleh daerah
kabupaten atau yang dilimpahkan kewenangannya oleh pemerintah.
6.
Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Tanah Akibat Kebakaran
Hutan dan/atau Lahan
a.
Penetapan kriteria teknis baku kerusakan lingkungan hidup
skala
kabupaten yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau lahan.
b.
Penanggulangan kebakaran hutan dan/atau lahan.
c.
Pengawasan atas pengendalian kerusakan dan/atau pencemaran
lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau
lahan yang berdampak atau diperkirakan dapat berdampak.
5
d.
Pengendalian kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan hidup yang
berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau lahan.
7.
Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Tanah Untuk Kegiatan
Produksi Biomassa
a.
Penetapan kriteria kabupaten baku kerusakan lahan dan/atau tanah
kabupaten untuk kegiatan pertanian, perkebunan dan hutan tanaman
berdasarkan kriteria baku kerusakan tanah nasional.
b.
Penetapan kondisi lahan dan/atau tanah.
c.
Pengawasan atas pengendalian kerusakan lahan dan/atau tanah akibat
kegiatan yang berdampak atau yang diperkirakan dapat berdampak.
d.
Pengaturan pengendalian kerusakan lahan dan/atau tanah untuk
produksi biomassa.
8.
Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Akibat Bencana
a.
Penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan akibat
bencana.
9.
b.
Penetapan kawasan yang beresiko rawan bencana.
c.
Penetapan kawasan yang beresiko menimbulkan bencana lingkungan.
Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Kompetensi Personil Bidang
Lingkungan Hidup
a.
Pembinaan dan pengawasan penerapan SNI dan standar kompetensi
personil bidang pengelolaan lingkungan hidup pada.
10. Pengembangan Perangkat Ekonomi Lingkungan
a.
Penetapan peraturan daerah di bidang penerapan instrumen ekonomi
untuk pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.
b.
Pembinaan dan pengawasan penerapan instrumen ekonomi dalam
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.
c.
Penerapan instrumen ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam
dan lingkungan.
6
11. Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan, Ekolabel, Produksi Bersih, dan
Teknologi Berwawasan Lingkungan
a.
Pembinaan dan pengawasan penerapan sistem manajemen lingkungan,
ekolabel, produksi bersih, dan teknologi berwawasan lingkungan yang
mendukung pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
12. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
a.
Evaluasi hasil pelaksanaan diklat di kabupaten.
b.
Penyelenggaraan
diklat
di
bidang
lingkungan
hidup
sesuai
permasalahan lingkungan hidup.
13. Pelayanan Bidang Lingkungan Hidup
a.
Penyelenggaraan pelayanan di bidang pengendalian lingkungan hidup.
14. Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Otonomi Daerah Bidang
Lingkungan
15. Penegakan Hukum Lingkungan
a.
Penegakan hukum lingkungan skala kabupaten.
16. Perjanjian Internasional di Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan
a.
Pelaksanaan dan pemantauan penaatan atas perjanjian internasional di
bidang pengendalian dampak lingkungan
b.
Pemantauan pengendalian pelaksanaan konvensi dan protokol.
17. Perubahan Iklim dan Perlindungan Atmosfir
a.
Penetapan kebijakan pelaksanaan pengendalian dampak perubahan
iklim.
b.
Penetapan kebijakan perlindungan lapisan ozon dan pemantauan.
c.
Pemantauan dampak deposisi asam.
18. Laboratorium Lingkungan
a.
Penyediaan laboratorium lingkungan sesuai dengan kebutuhan daerah.
7
Bagian Kedua
Kedudukan
Pasal 3
(1)
Badan
merupakan
unsur
pelaksana
Pemerintah
Kabupaten
di
bidang
pengendalian lingkungan hidup;
(2)
Badan dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Bagian Ketiga
Tugas Pokok
Pasal 4
Badan
mempunyai
tugas
pokok
melaksanakan
memimpin,
merumuskan,
menyelenggarakan, membina, dan mengevaluasi penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah pada bidang pengendalian lingkungan hidup serta energi dan
sumberdaya mineral..
Bagian Keempat
Fungsi
Pasal 5
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 4 Badan
mempunyai fungsi :
a.
perumusan kebijakan teknis pengendalian lingkungan hidup serta energi dan
sumberdaya mineral;
b.
pemberian dukungan atas Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dalam
bidang pengendalian lingkungan hidup serta energi dan sumberdaya mineral;
c.
pembinaan, pelaksanaan tugas, dan evaluasi pengendalian lingkungan hidup serta
energi dan sumberdaya mineral;
d.
penyelenggaraan administrasi kesekretariatan; dan
e.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
8
BAB III
ORGANISASI
Bagian Kesatu
Unsur-unsur Organisasi
Pasal 6
Badan terdiri dari unsur-unsur :
a. Pimpinan;
b. Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat dan Sub Bagian;
c. Pelaksana adalah Bidang, Sub Bidang-Sub Bidang dan Kelompok Jabatan
Fungsional.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 7
(1)
Organisasi Badan terdiri atas :
a.
Kepala Badan;
b.
Sekretariat, membawahkan :
c.
d.
1.
Sub Bagian Perencanaan;
2.
Sub Bagian Keuangan;
3.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Bidang Tata Lingkungan dan Analisis Dampak Lingkungan, membawahkan :
1.
Sub Bidang Penataan Lingkungan Hidup;
2.
Sub Bidang Analisis Dampak Lingkungan.
Bidang
Pengendalian
Pencemaran
dan
Kerusakan
Lingkungan,
membawahkan :
e.
f.
1.
Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan;
2.
Sub Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan.
Bidang Rehabilitasi Lingkungan Hidup, membawahkan;
1.
Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup;
2.
Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi Lingkungan.
Bidang Energi Dan Sumber Daya Mineral, membawahkan;
1.
Sub Bidang Energi dan Ketenagalistrikan;
2.
Sub Bidang Geologi, Minyak dan Gas.
g.
Unit Pelaksana Teknis Badan;
h.
Kelompok Jabatan Fungsional.
9
(2)
Bagan Struktur Organisasi Badan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Bekasi Nomor 7 Tahun 2009, tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Bagian Ketiga
Bidang Tugas Unsur Organisasi
Paragraf 1
Kepala Badan
Pasal 8
(1)
Kepala Badan mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Badan sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 dan Pasal 5
Peraturan ini, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2)
Uraian Tugas
a.
merumuskan, menetapkan serta melaksanakan Rencana Strategis dan
Rencana Kerja Badan Pengendalian Lingkungan Hidup dalam rangka
kelancaran tugas;
b.
menyiapkan bahan-bahan RPJPD dan RPJMD dalam bidang Pengendalian
lingkungan
hidup
sebagai
bahan
penyusunan
RPJPD
dan
RPJMD
Kabupaten;
c.
menyiapkan bahan-bahan LPPD dan LPPD akhir masa jabatan bidang
Pengendalian lingkungan hidup sebagai bahan penyusunan LPPD dan LPPD
akhir masa jabatan Kabupaten;
d.
menyiapkan bahan-bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan Bupati
pada bidang Pengendalian lingkungan hidup;
e.
menyampaikan laporan akuntabilitas kinerja Badan Pengendalian Lingkungan
Hidup sebagai pertanggungjawaban kepada Bupati;
f.
membina dan mengevaluasi program dan kegiatan Badan Pengendalian
Lingkungan Hidup;
g.
menyiapkan
penyusunan
petunjuk
teknis
penyelenggaraan
kegiatan
Pengendalian lingkungan hidup;
h.
menyusun rencana penyelenggaraan kegiatan Pengendalian lingkungan
hidup;
i.
merumuskan dan menetapkan kebijakan kegiatan Pengendalian lingkungan
hidup;
10
j.
membina dan mengevaluasi program dan kegiatan lingkungan hidup;
k.
merumuskan kebijakan dalam bidang lingkungan hidup;
l.
merencanakan dan melaksanakan program kegiatan di bidang lingkungan
hidup;
m.
menyelenggarakan pelayanan informasi bidang lingkungan hidup;
n.
menetapkan sasaran program kegiatan dalam di bidang lingkungan hidup;
o.
merumuskan laporan akuntabilitas kinerja Kantor lingkungan hidup sebagai
pertanggungjawaban kepada Bupati;
p.
menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian program kegiatan dan
anggaran bidang lingkungan hidup;
q.
menyelenggarakan koordinasi dan konsultasi dalam kegiatan bidang
lingkungan hidup;
r.
menyelenggarakan program waskat di lingkungan hidup;
s.
menyelenggarakan kegiatan pembinaan dan pengawasan pengelolaan
limbah B3, limbah cair dan udara;
t.
menghimpun bahan-bahan dan penyusunan peraturan/ petunjuk teknis
perijinan serta rekomendasi pengelolaan limbah B3, limbah cair, dan lokasi
TPS/TPA;
u.
menyelenggarakan
pengkajian
teknis,
penelaahan
dan
penyusunan
rekomendasi dokumen kajian lingkungan (AMDAL/UKL-UPL) dan lokasi
TPS/TPA, serta pembuatan/ penerbitan ijin pengumpulan, penyimpanan
sementara dan lokasi pengolahan limbah B3, ijin pembuangan dan
pemanfaatan limbah cair;
v.
menghimpun
bahan-bahan
perencanaan/pelaksanaan
petunjuk
teknis
pengelolaan laboratorium pemerintah maupun swasta, penetapan baku mutu
lingkungan hidup daerah, serta penerapan sistem manajemen lingkungan
secara komprehensif;
w.
menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan monitoring penerapan SNI,
manajemen produksi bersih, standar kompetensi SDM bidang lingkungan
hidup, penegakan hukum lingkungan skala kabupaten, serta laboratorium
daerah pemerintah maupun swasta;
x.
menyelenggarakan kegiatan pengawasan pengelolaan limbah B3, limbah cair
dan udara;
11
y.
menghimpun bahan-bahan dan penyusunan peraturan/petunjuk teknis
pengawasan pelaksanaan perijinan serta rekomendasi pengelolaan limbah
B3, limbah cair, dan lokasi TPS/TPA;
z.
menghimpun
bahan-bahan
perencanaan/pelaksanaan
petunjuk
teknis
pengawasan penetapan baku mutu lingkungan hidup daerah, serta
penerapan sistem manajemen lingkungan secara komprehensif;
aa. menghimpun
bahan-bahan
perencanaan/pelaksanaan
petunjuk
teknis
pengawasan dan pengelolaan, penetapan, pemantauan dan pengendalian
kualitas air;
bb. menyelenggarakan penanggulangan dan pengendalian pencemaran air dan
kerusakan tata air;
cc.
menghimpun
bahan-bahan
perencanaan/pelaksanaan
petunjuk
teknis
pengawasan dan pengelolaan, penetapan, pemantauan dan pengendalian
kualitas udara;
dd. melaksanakan penanggulangan dan pengendalian pencemaran udara
meliputi pemantauan emisi dan ambient udara, serta kebisingan dan kebauan
lingkungan;
ee. menghimpun
bahan-bahan
perencanaan/pelaksanaan
petunjuk
teknis
pengawasan dan pengendalian kerusakan tanah, kebakaran hutan/lahan,
serta keanekaragaman hayati;
ff.
menghimpun bahan-bahan perumusan kebijakan daerah yang berkaitan
dengan bidang pengendalian dampak lingkungan dan perubahan iklim;
gg. menyelenggarakan kegiatan pelestarian lingkungan yang rentan terhadap
pencemaran air, ekosistem strategis dan pengkajian kearifan lingkungan
dalam konservasi sumber daya alam;
hh. menghimpun bahan-bahan dan penyusunan peraturan/ petunjuk teknis
kegiatan pelestarian lingkungan, konservasi taman nasional, serta pelestarian
suaka alam;
ii.
menginventarisasi, menetapkan dan mengawasi serta operasi terhadap
perdagangan spesies langka / dilindungi;
jj.
menyusun bahan penetapan penentuan aspek sosial budaya dalam
penentuan dan perubahan fungsi ruang kawasan/lahan, serta penetapan
kawasan yang beresiko rawan bencana;
12
kk.
menghimpun bahan-bahan, merumuskan dan menetapkan peraturan daerah
di bidang penerapan instrument ekonomi untuk pengelolaan sumber daya
alam dan lingkungan;
ll.
menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan instrumen ekonomi dalam
pengelolaan
sumber
daya
alam
serta
perencanaan/pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup;
mm. menyusun dan menetapkan otorita komponen daerah di bidang rekayasa
genetika;
nn. menyusun perencanaan dan petunjuk pelaksanaan serta melaksanakan
koordinasi dalam pensuksesan program adipura;
oo. mengembangkan peraturan daerah yang terkait dengan disinsentif ekonomi
bagi pelaku usaha dan pemberian insentif pengelolaan lingkungan hidup;
pp. mengembangkan
kebijakan
analisis
biaya
manfaat,
efektif
dalam
mengalokasikan sumber daya dan lingkungan;
qq. menyusun bahan penetapan jasa yang bergerak di bidang jasa lingkungan
hidup dan daerah wisata/potensi wisata yang dapat dikembangkan;
rr.
menyelenggarakan koordinasi dan penetapan kebijakan serta pengawasan/
pemantauan konservasi dan pemanfaatan keberlanjutan keanekaragaman
hayati;
ss.
menyelesaikan konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati;
tt.
mengembangkan sistem manajemen informasi dan pengelolaan database
serta sistem pemantauan kondisi dan potensi keanekaragaman hayati;
uu. menetapkan, melestarikan, mengatur dan melindungi keanekaragaman
hayati daerah meliputi tumbuhan, satwa liar, mikroorganisme dan plasma
nutfah;
vv.
menyelenggarakan pendataan dan pengusulan calon peserta kalpataru dan
sekolah berbudaya lingkungan;
ww. menyelenggarakan pembinaan dan pemantauan peserta kalpataru dan
sekolah berbudaya lingkungan;
xx.
menyelenggarakan konservasi ex-situ dan in-situ;
yy.
membuat peraturan perundang-undangan daerah kabupaten di bidang
mineral, batubara, panas bumi, dan air tanah;
zz.
menyusun data dan informasi wilayah kerja usaha pertambangan mineral dan
batubara serta panas bumi skala kabupaten;
aaa.
menyusun data dan informasi cekungan air tanah skala kabupaten;
13
bbb.
memberikan kajian/rekomendasi teknis untuk izin pengeboran, izin
penggalian dan izin penerapan mata air pada cekungan air tanah pada
wilayah kabupaten;
ccc.
memberikan pembinaan terhadap izin usaha pertambangan mineral,
batubara dan panas bumi pada wilayah kabupaten dan 1/3 (sepertiga)
dari wilayah kewenangan provinsi;
ddd.
memberikan pembinaan terhadap izin usaha pertambangan mineral, dan
batubara untuk operasi produksi, yang berdampak lingkungan langsung
pada wilayah kabupaten dan 1/3 (sepertiga) dari wilayah kewenangan
provinsi;
eee.
membina dan Mengawasi pelaksanaan izin usaha pertambangan
mineral, batubara dan panas bumi, pada wilayah kabupaten dan 1/3
(sepertiga) dari wilayah kewenangan provinsi;
fff.
memberikan pembinaan terhadap izin badan usaha jasa pertambangan
mineral, batubara, dan panas bumi dalam rangka PMA dan 1*MDN di
wilayah kabupaten;
ggg.
mengelola, membina dan mengawasi pelaksanaan izin usaha jasa
pertambangan mineral, batubara, dan panas bumi dalam rangka
penanaman modal di wilayah kabupaten;
hhh.
membina dan mengawasi keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan
iii.
pertambangan termasuk reklamasi lahan pasca tambang, konservasi
dan
jjj.
peningkatan nilai tambah terhadap usaha pertambangan mineral,
batubara dan panas bumi, pada wilayah kabupaten;
kkk.
membina dan mengawasi pengusahaan KP dalam wilayah kabupaten;
lll.
membina
dan
mengawasi
Keselamatan
dan
Kesehatan
Kerja,
lingkungan pertambangan termasuk reklamasi lahan pasca tambang,
konservasi dan peningkatan nilai tambah terhadap KP dalam wilayah
kabupaten;
mmm.
menetapkan wilayah konservasi air tanah dalam wilayah kabupaten;
nnn.
membina dan mengawasi pelaksanaan izin usaha pertambangan
mineral, dan batubara untuk operasi produksi, serta panas bumi yang
berdampak lingkungan langsung dalam wilayah kabupaten;
ooo.
menetapkan nilai perolehan air tanah pada cekungan air tanah dalam
wilayah kabupaten/ kota;
14
ppp.
mengelola data dan informasi mineral, batubara, panas bumi dan air
tanah serta pengusahaan dan SIG wilayah kerja pertambangan di
wilayah kabupaten;
qqq.
menetapkan potensi panas bumi dan air tanah serta neraca sumber
daya dan cadangan mineral dan batubara di wilayah kabupaten;
rrr.
mengusulkan pengangkatan dan membina inspektur tambang serta
pembinaan jabatan fungsional kabupaten;
sss.
mengelola air bawah tanah, yang meliputi :
1)
pelaksanaan pengelolaan air bawah tanah sesuai kebijakan,
pedoman, prosedur, standar, norma, persyaratan dan kriteria di
bidang air bawah tanah;
2)
melakukan inventarisasi dan perencanaan pendayagunaan air
bawah tanah dalam rangka pengelolaan, pemanfaatan dan
perlindungan air bawah tanah dan/atau mata air;
3)
penyiapan kelembagaan, sumberdaya manusia, pengusahaan dan
pembiayaan yang mendukung pendayagunaan dan pelestarian
sumber daya air bawah tanah;
4)
melakukan pemantauan, pengendalian, pengawasan pengelolaan
dan konservasi air bawah tanah;
5)
pengaturan peruntukan pemanfaatan air bawah tanah dan atau
mata air;
6)
pemberian pembinaan dan kajian/rekomendasi teknis terhadap izin
eksplorasi
air
bawah
tanah,
izin
pengeboran
(SIP),
izin
pengambilan air bawah tanah (SIPA), izin penurapan (SIP) dan izin
pengambilan mata air (SIPMA);
7)
pemberian pembinaan terhadap izin juru bor (SDB) air bawah
tanah;
8)
pembinaan terhadap izin perusahaan pengeboran air bawah tanah
(SIPPAT);
9)
penetapan dan pengaturan sistem jaringan sumur pantau dalam
satu cekungan air bawah tanah;
10)
pengumpulan dan pengelolaan data dan informasi air bawah tanah
dan/atau mata air dalam wilayahnya;
15
11)
mendorong peran masyarakat dalam kegiatan perencanaan
pendayagunaan dan pengendalian serta pengawasan dalam
rangka konservasi air bawah tanah.
ttt.
menginventarisir energi dan sumberdaya mineral, yang meliputi :
1)
pelaksanaan pengumpulan, pencatatan, analisis dan evaluasi data
dan informasi primer hasil penyelidikan umum dan eksplorasi energi
dan sumber daya mineral non migas pemerintah daerah skala lebih
besar 1 : 100.000;
2)
pelaksanaan pengumpulan, pencatatan, analisis dan evaluasi data
dan informasi sekunder hasil kegiatan instansi terkait dan
perusahaan di bidang pertambangan umum di daerah;
3)
pelaksanaan pengelolaan sistem informasi energi dan sumber daya
mineral non migas di daerah/Bank Data Energi dan Sumberdaya
Mineral Daerah;
4)
penyampaian laporan hasil kegiatan inventarisasi energi dan
sumberdaya mineral non migas di daerah kepada pemerintah
melalui Departemen Dalam Negeri serta Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral.
uuu.
melaksanakan inventarisasi geologi dan sumber daya mineral, batubara,
panas bumi, migas dan air tanah;
vvv.
melaksanakan inventarisasi kawasan karst dan kawasan lindung
geologi;
www.
menetapkan zonasi pemanfaatan kawasan karst dan kawasan lindung
geologi;
xxx.
menetapkan
pengelolaan
lingkungan
geologi,
geologi teknik,
kawasan rawan bencana dan kawasan lingkungan geologi;
yyy.
melaksanakan inventarisasi lingkungan geologi, geologi teknik, kawasan
rawan bencana dan kawasan lingkungan geologi;
zzz.
melaksanakan kebijakan teknis mitigasi bencana geologi;
aaaa.
melakukan inventarisasi dan pengelolaan kawasan rawan bencana
geologi;
bbbb.
melaksanakan koordinasi mitigasi bencana geologi;
cccc.
mengelola informasi bencana geologi;
dddd.
melaksanakan pembinaan fungsional penyelidik bumi nasional ;
eeee.
mengelola data dan informasi geologi;
16
ffff.
melaksanakan survey dasar geologi dan tematik skala lebih besar atau
sama dengan 1 : 50.000;
gggg.
menanggulangi bencana alam geologi, yang meliputi :
1)
pembuatan peta zona kerentanan gerakan tanah skala lebih besar
dari skala 1 : 125.000;
2)
hhhh.
melakukan pemantauan bencana gerakan tanah.
mengelola kawasan kars, yang meliputi:
1)
melakukan inventarisasi kawasan kars;
2)
melakukan penyelidikan untuk menentukan klasifikasi kawasan
kars;
3)
pembuatan skala kawasan kars skala lebih besar atau sama
dengan skala 1:100.000.
iiii.
mengelola
pengusahaan
pertambangan
umum
dalam
wilayah
Kabupaten, yang meliputi :
1)
pertambangan umum (KP), yang meliputi:
1.1)
pemberian
kajian/rekomendasi
teknis
dan
pembinaan
terhadap Izin/KP Penyediaan Umum, Izin/KP Eksplorasi,
Izin/KP Eksploitasi, Izin/KP Pengolahan dan Pemurnian
Izin/KP Pengangkutan/penjualan;
1.2)
pembinaan terhadap Izin/KP Penugasan;
1.3)
pemberian
kajian/rekomendasi
teknis
dan
pembinaan
terhadap Perpanjangan Izin/KP Penyelidikan Umum, Izin/KP
Eksplorasi, Izin/KP Eksploitasi, Izin/KP pengolahan dan
pemurnian serta Izin/KP pengangkutan/penjualan;
1.4)
memberikan
pembinaan
kajian/rekomendasi
teknis
dan
terhadap Peningkatan KP eksplorasi ke KP
Eksploitasi;
1.5)
pelaksanaan pembatalan penyelidikan umum, izinn /KP
eksplorasi, izin / KP Eksploitasi, Izin/KP Pengolahan dan
Pemurnian serta Izin/KP pengangkutan/penjualan.
2)
pertambangan umum (KK/PKP2B), yang meliputi :
2.1)
Persetujuan Prinsip Aplikasi;
2.2)
Surat Izin Penyelidikan Pendahuluan;
17
2.3)
Persetujuan Tahap Kegiatan Penyelidikan Umum, kegiatan
Eksplorasi,
konstruksi,
studi
kelayakan
dan
operasi/produksi;
2.4)
Perpanjangan
Surat
Perpanjangan
Tahap
Izin
Penyelidikan
Kegiatan
Pendahuluan,
Penyelidikan
Umum,
Pendahuluan, Konstruksi, studi kelayakan;
3)
2.5)
Perpanjangan tahap kegiatan operasi/produksi;
2.6)
Pembatalan/Terminasi.
rekomendasi/Persetujuan/Izin non inti, yang meliputi :
3.1)
Surat keterangan izin peninjauan (SKIP);
3.2)
Surat izin bekerja eksplorasi;
3.3)
Surat izin produksi/tambah percontohan;
3.4)
Surat izin pengiriman contoh (bulk sampling);
3.5)
Penetapan wilayah pertambangan rakyat (WPR);
3.6)
Perubahan batas/luas wilayah KP Penyelidikan Umum, KP
Eksplorasi dan KP Eksploitasi;
3.7)
Pemindahan KP;
3.8)
Suspensi/penundaan kegiatan;
3.9)
Persetujuan rencana kerja dan biaya serta persetujuan
perubahannya;
3.10)
Izin usaha jasa pertambangan;
3.11)
Persetujuan perubahan pemegang saham;
3.12)
Persetujuan perubahan mitra kerja asing dan nasional;
3.13)
Persetujuan pencairan security deposit;
3.14)
Persetujuan pencairan jaminan kesungguhan;
3.15)
Persetujuan
kontrak jual
beli
hasil
tambang
bagi
perusahaan yang berafiliasi;
3.16)
Rekomendasi perubahan akte pendirian perusahaan;
3.17)
Rekomendasi perubahan investasi;
3.18)
Rekomendasi konsolidasi biaya;
3.19)
Rekomendasi rencana penggunaan tenaga kerja asing
(RPTKA);
3.20)
Rekomendasi izin tenaga kerja asing;
3.21)
Rekomendasi barang modal;
18
3.22)
Rekomendasi Re-Ekspor barang/peralatan;
3.23)
Rekomendasi penghapusan barang modal;
3.24)
Rekomendasi
penggunaan
alat
berat
pada
kawasan
pertambangan;
3.25)
Rekomendasi survey clearance survey udara;
3.26)
Rekomendasi pengembangan pelabuhan khusus kegiatan
tambang;
3.27)
Rekomendasi pengoperasian pelabuhan khusus kegiatan
tambang;
3.28)
Pengujian kelayakan dan pemberian izin operasi kapal
keruk/kapal hisap;
3.29)
Pemeriksaan kelayakan dan pemberian izin gudang bahan
peledak;
3.30)
Pengujian kelayakan tanki dan pemberian izin penimbunan
bahan bakar; cair;
3.31)
Pengujian kelayakan dan pemberian izin alat angkut orang
(Derek);
3.32)
Pengujian rekomendasi kelayakan pabrik zat asam dan
asitelin;
3.33)
Pengujian dan persetujuan modifikasi alat tambang;
3.34)
Pengesahan kepala/wakil kepala teknik tambang;
3.35)
Izin juru ledak (kartu izin meledakan);
3.36)
Memberikan Persetujuan ketinggian dan kemiringan jenjang
galian tambang; dan timbunan verbuden, tailing, bahan tok
dan bahan galian;
4)
tugas evaluasi dan persetujuan, yang meliputi :
4.1)
Merumuskan rencana penutupan tambang;
4.2)
Merumuskan
rencana
kegiatan
pengelolaan
dan
pemantauan lingkungan pada tahap suspensi;
4.3)
Merumuskan
laporan triwulan
realisasi
pengelolaan
dan pemantauan lingkungan pasca tambang;
4.4)
Merumuskan laporan triwulan realisasi pengelolaan dan
pemantauan masa suspensi;
4.5)
Merumuskan Laporan kinerja pengelolaan lingkungan, yang
meliputi :
19
4.5.1)
Rencana tahunan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan;
4.5.2)
Realisasi
reklamasi
untuk
penetapan
jaminan
reklamasi;
4.5.3)
Laporan
triwulan
realisasi
pengelolaan
dan
pemantauan lingkungan;
4.5.4)
Laporan semesteran pengguna lahan;
4.5.5)
Laporan
tahunan
realisasi
pengelolaan
dan
pemantauan lingkungan;
4.5.6)
Laporan
reklamasi
untuk
pelepasan
jaminan
reklamasi
untuk
pelepasan
jaminan
reklamasi;
4.5.7)
Laporan
reklamasi;
4.5.8)
Laporan terjadinya kasus lingkungan;
4.5.9)
Laporan
penanganan/pengendalian
kasus
lingkungan.
5)
4.6)
Merumuskan laporan kemajuan reklamasi;
4.7)
Merumuskan kebijakan teknis jaminan reklamasi;
4.8)
Merumuskan evaluasi laporan K-3 Perusahaan;
tugas evaluasi dan persetujuan, yang meliputi :
5.1)
Keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan;
5.2)
Lingkungan, yang meliputi :
5.2.1)
Inspeksi rutin;
5.2.2)
Inspeksi terjadinya kasus lingkungan;
5.2.3)
Pengujian kelayakan prasarana-sarana;
5.2.4)
Pengujian kualitas lingkungan;
5.3)
Konservasi;
5.4)
Penggunaan tenaga kerja;
5.5)
Produksi;
5.6)
Barang modal;
5.7)
Pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri;
5.8)
Investasi, divestasi dan keuangan;
5.9)
Penerapan standar pertambangan;
5.10)
Jasa pertambangan;
5.11)
Inspeksi kasus lingkungan.
20
jjjj.
memberikan persetujuan penggunaan wilayah kuasa pertambangan atau
wilayah kerja kontraktor untuk kegiatan lain di luar kegiatan minyak dan
gas bumi;
kkkk.
rekomendasi prosedur penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan
kegiatan minyak dan gas bumi;
llll.
memberikan pembinaan terhadap izin pendirian dan penggunaan
gudang bahan peledak di daerah operasi daratan dan di daerah operasi
12 (dua belas) mil laut;
mmmm. memberikan pembinaan terhadap izin pembukaan kantor perwakilan
perusahaan di sub sektor minyak dan gas bumi;
nnnn.
memberikan rekomendasi lokasi pendirian kilang;
oooo.
memberikan pembinaan terhadap izin pendirian depot lokal;
pppp.
memberikan pembinaan terhadap izin pendirian stasiun pengisian bahan
bakar untuk umum (SPBU);
qqqq.
memberikan pembinaan terhadap Memberikan pembinaan terhadap Izin
pemasaran jenis-jenis bahan bakar khusus (BBK) untuk mesin 2 (dua)
langkah;
rrrr.
memberikan pembinaan terhadap Izin pengumpulan dan penyaluran
pelumas bekas;
ssss.
memberikan
persetujuan
surat
keterangan
terdaftar
perusahaan
penunjang kecuali yang bergerak di bidang pabrikasi, konstruksi,
manufaktur, konsultan dan teknologi tinggi;
tttt.
merumuskan bahan penetapan peraturan daerah kabupaten di bidang
energi dan ketenagalistrikan;
uuuu.
merumuskan
Rencana
Umum
Ketenagalistrikan
Daerah
(RUKD)
kabupaten;
vvvv.
memberikan IUKU yang sarana maupun energi listriknya dalam
kabupaten;
wwww.
merumuskan kebijakan teknis harga jual tenaga listrik untuk konsumen
pemegang IUKU yang izin usahanya dikeluarkan oleh kabupaten;
xxxx.
pengaturan harga jual tenaga listrik kepada pemegang IUKU yang
izinnya dikeluarkan oleh kabupaten;
yyyy.
memberikan IUKS yang sarana instalasinya dalam kabupaten;
21
zzzz.
memberikan persetujuan penjualan kelebihan tenaga listrik oleh
pemegang IUKS kepada pemegang IUKU yang izinnya dikeluarkan oleh
kabupaten;
aaaaa.
memberikan pembinaan terhadap izin usaha jasa penunjang tenaga
listrik bagi badan usaha dalam negeri/mayoritas sahamnya dimiliki oleh
penanam modal dalam negeri;
bbbbb.
membina dan mengawasi pelaksanaan usaha ketenagalistrikan yang
izinnya diberikan oleh kabupaten;
ccccc.
menyediakan listrik pedesaan di wilayah kabupaten;
ddddd.
pengangkatan
dan
pembinaan
inspektur
ketenagalistrikan
serta
pembinaan jabatan fungsional kabupaten;
eeeee.
menyusun rencana umum ketenagalistrikan daerah yang meliputi :
1)
mengumpulkan dan mengolah data kelistrikan daerah;
2)
membuat prakirakan kebutuhan tenaga listrik daerah;
3)
membuat prakiraan kebutuhan investasi penyediaan tenaga listrik
daerah;
4)
menyusun rencana umum ketenagalistrikan daerah;
5)
menyampaikan rencana umum ketenagalistrikan daerah kepada
Pemerintah dan Gubernur;
fffff.
menyelenggarakan
pembinaan
terhadap
perizinan
usaha
usaha
ketenagalistrikan
yang
ketenagalistrikan melalui kegiatan :
1)
memproses
permohonan
izin
meliputi :
1.1)
Usaha ketenagalistrikan untuk kepentingan umum yang
fasilitas instalasinya tidak terhubung dengan grid nasional
yang wilayah usahanya di dalam wilayah kabupaten/kota;
1.2)
Usaha ketenagalistrikan untuk kepentingan sendiri yang
fasilitas instalasinya di dalam wilayah kabupaten/kota;
1.3)
Usaha penunjang tenaga listrik (UPL) yang berdomisili di
dalam wilayah kabupaten/kota.
2)
melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pemberian sanksi
atas pelaksanaan usaha dari pemegang saham;
22
3)
melakukan evaluasi atas
pemegang
izin
laporan
yang
pelaksanaan usaha
meliputi
aspek
dari
teknis,
keselamatan/keamanan, pelayanan dan lingkungan;
4)
menyampaikan
laporan
penyelenggaraan
perizinan
kepada
Pemerintah dan Gubernur.
ggggg.
melakukan
penegakan
hukum
dan
pengawasan
di
bidang
ketenagalistrikan di daerah melalui Kegiatan :
1)
melakukan pengawasan atas ditaatinya peraturan perundangundangan di bidang ketenagalistrikan;
2)
melakukan
penyelidikan
atas
tindak
pidana
di
bidang
ketenagalistrikan;
3)
melakukan pengawasan atas ditaatinya standar/persyaratan/norma
teknik dan lingkungan di bidang ketenagalistrikan;
4)
menyelenggarakan pembinaan di bidang ketenagalistrikan;
5)
menyampaikan laporan penyelenggaraan penegakan hukum,
pengawasan dan pembinaan kepada Pemerintah dan Gubernur.
hhhhh.
menyelenggarakan
kebijakan
program
pemerintah
di
bidang
pemanfaatan energi melalui Kegiatan :
1)
menyusun program Pemerintah Daerah dalam bidang energi, yaitu
program diverifikasi energi, intensifikasi energi, konservasi energi
dan program pemanfaatan energi yang berwawasan lingkungan
dalam rangka menunjang kebijakan Pemerintah Daerah di bidang
energi;
2)
menyusun program Pemerintah Daerah di bidang energi;
3)
mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data sumber energi
dan pemanfaatan energi daerah;
4)
menyelenggarakan penyuluhan di bidang energi;
5)
menyampaikan laporan pelaksanaan penyelenggaraan program
dan
penerapan
kebijakan
energi
kepada
Pemerintah
dan
Gubernur.
iiiii.
menghitung produksi dan realisasi lifting minyak bumi dan gas bumi
bersama pemerintah;
23
jjjjj.
memberikan rekomendasi penggunaan wilayah kerja kontrak kerja sama
untuk kegiatan lain di luar kegiatan migas pada wilayah kabupaten;
kkkkk.
menyelenggarakan
pembinaan
terhadap
izin
pembukaan
kantor
perwakilan perusahaan sub sektor migas;
lllll.
mengawasi dan mengendalikan pendistribusian dan tata niaga bahan
bakar minyak dari agen dan pangkalan dan sampai konsumen akhir di
wilayah kabupaten;
mmmmm.
memantau dan menginventarisir penyediaan, penyaluran dan
kualitas harga BBM serta melakukan analisa dan evaluasi terhadap
kebutuhan/penyediaan BBM di wilayah kabupaten;
nnnnn.
memberikan
rekomendasi
lokasi
pendirian
kilang
dan
tempat
penyimpanan migas;
ooooo.
memberikan rekomendasi izin lokasi pendirian Stasiun Pengisian Bahan
Bakar untuk Umum (SPBU);
ppppp.
memberikan rekomendasi pendirian gudang bahan peledak dalam
rangka kegiatan usaha migas di daerah operasi daratan dan di daerah
operasi pada wilayah kabupaten dan 1/3 (sepertiga) dari wilayah
kewenangan provinsi;
qqqqq.
mengusulkan Pengangkatan dan membina inspektur migas serta
pembinaan jabatan fungsional kabupaten;
rrrrr.
memfasilitasi penyelenggaraan assessment kerja sama dengan lembaga
assessment ESDM;
sssss.
mengusulkan peserta diklat teknis dan fungsional tertentu sektor energi
dan sumber daya mineral dalam skala kabupaten;
ttttt.
menyiapkan bahan persetujuan dan penetapan urusan pemerintahan
daerah kabupaten yang ditugaspembantuan kepada pemerintah desa
sesuai dengan lingkup tugasnya;
uuuuu.
menyelenggarakan
administrasi
keuangan
dan
aset
daerah
di
lingkungan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup;
vvvvv.
mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang berada dalam
penguasaan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup;
24
wwwww. menyampaikan Laporan Keuangan Badan Pengendalian Lingkungan
Hidup kepada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai
bahan penyusunan Laporan Keuangan Daerah;
xxxxx.
mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundangundangan
yang
berkaitan
dengan
lingkup
tugas
pada
Badan
Pengendalian Lingkungan Hidup sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
yyyyy.
melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris Daerah maupun Satuan
Kerja Perangkat Daerah lainnya sesuai dengan lingkup tugas pada
Badan Pengendalian Lingkungan Hidup;
zzzzz.
membagi tugas dan mendelegasikan kewenangan kepada bawahan
agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
aaaaaa. membina bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku;
bbbbbb. menilai
hasil
kerja
bawahan
secara
berjenjang
untuk
bahan
pengembangan karier;
cccccc.
menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kegiatan kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah; dan
dddddd. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati.
Paragraf 2
Sekretariat
Pasal 9
(1)
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris dan mempunyai tugas pokok
memimpin, merencanakan, mengatur, mengoordinasikan dan mengendalikan
kegiatan operasional administrasi umum, keuangan dan kepegawaian serta
pengelolaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan.
(2)
Sekretariat mengoordinir kegiatan bidang-bidang.
25
(3)
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1),
Sekretariat mempunyai fungsi :
a.
penyusunan program dan petunjuk teknis penyelenggaraan administrasi
umum, keuangan dan kepegawaian serta perencanaan, evaluasi dan
pelaporan;
b.
perencanaan operasional kegiatan administrasi umum, keuangan dan
kepegawaian;
c.
pengendalian
dan
pembinaan
administrasi
umum,
keuangan
dan
kepegawaian serta perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
d.
pengoordinasian penyusunan program dan laporan bidang-bidang;
e.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
(4)
Dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi Sekretariat membawahkan :
a.
Sub Bagian perencanaan;
b.
Sub Bagian keuangan;
c.
Sub Bagian umum dan kepegawaian.
Pasal 10
Sekretariat dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud
pada Pasal 9, mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a.
merumuskan rencana kerja sekretariat sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b.
merumuskan sasaran yang hendak dicapai berdasarkan skala prioritas dan dana
yang tersedia sebagai dasar pelaksanaan tugas;
c.
menyusun laporan akuntabilitas kinerja badan;
d.
menghimpun bahan-bahan LPJPD dan RPJMD sesuai bidang tugasnya;
e.
menghimpun bahan-bahan LPPD tahunan dan LPPD lima tahunan badan Badan
Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah pada masing-masing bidang sebagai
bahan penyusunan LPPD tahunan dan LPPD lima tahunan Kabupaten;
f.
menghimpun bahan-bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan Bupati;
g.
menyusun program dan petunjuk teknis penyelenggaraan administrasi umum,
keuangan dan kepegawaian serta perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
h.
menyelenggarakan dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas administrasi umum,
keuangan dan kepegawaian serta perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
i.
mengoordinasikan semua bidang dalam rangka menghimpun perencanaan
kegiatan, evaluasi dan menganalisa data serta laporan hasil kegiatan;
26
j.
mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan,
ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan administrasi umum, keuangan dan
kepegawaian serta perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
k.
memberikan saran dan pertimbangan teknis administrasi umum, keuangan dan
kepegawaian serta perencanaan, evaluasi dan pelaporan kepada atasan;
l.
menyusun laporan administrasi umum, keuangan dan kepegawaian serta
perencanaan, evaluasi dan pelaporan sebagai pertanggungjawaban kepada
atasan;
m.
membagi tugas dan mendelegasikan kewenangan kepada bawahan agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
n.
membimbing atau memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas
dapat berjalan lancar;
o.
menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang dengan jalan memonitor dan
mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;
p.
melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan;
q.
melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Pasal 11
(1)
Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan,
melaksanakan, membagi tugas dan mengontrol urusan perencanaan, evaluasi dan
pelaporan yang meliputi penghimpunan rencana program atau kegiatan, evaluasi
dan laporan dari masing-masing bidang pada Badan Pengendalian Lingkungan
Hidup Daerah.
(2)
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), Sub
Bagian Perencanaan mempunyai fungsi :
a.
perencanaan kegiatan perencanaan, evaluasi dan pelaporan yang meliputi
penghimpunan rencana program dan kegiatan, evaluasi dan laporan dari
masing-masing bidang pada Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah;
b.
pelaksanaan
perencanaan,
evaluasi
dan
pelaporan
yang
meliputi
penghimpunan rencana program dan kegiatan, evaluasi dan laporan dari
masing-masing bidang pada Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah;
c.
pembagian pelaksanaan tugas perencanaan, evaluasi dan pelaporan yang
meliputi penghimpunan rencana program dan kegiatan, evaluasi dan laporan
dari masing-masing bidang pada Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
Daerah;
27
d.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Pasal 12
Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala, mempunyai uraian tugas
sebagai berikut :
a. merencanakan kegiatan sub bagian perencanaan, evaluasi dan pelaporan pada
Badan;
b. menyusun bahan rencana strategik (RENSTRA) dan rencana kinerja (RENJA) dari
masing-masing bidang;
c. mengumpulkan
bahan
RPJPD,
Lingkungan Hidup Daerah
RPJMD
dan
RKPD
Badan
pada masing-masing bidang
Pengendalian
sebagai bahan
penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD Kabupaten;
d. menghimpun Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) pada Badan;
e. menghimpun, memaduserasikan dan mengolah perencanaan program dan kegiatan
dari masing-masing bidang;
f. menghimpun dan mengolah bahan evaluasi program dan kegiatan Badan;
g. mengumpulkan bahan-bahan LPPD tahunan dan LPPD lima tahunan dalam bidang
pengendalian lingkungan hidup daerah sebagai bahan penyusunan LPPD Tahunan
dan LPPD lima tahunan kabupaten;
h. mengumpulkan bahan-bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan Bupati
Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah;
i.
menyusun
bahan
laporan
akuntabilitas
kinerja
Dinas
sebagai
bahan
pertanggungjawaban kepada Bupati;
j.
menghimpun, mengolah, menganalisa, dan menyajikan data hasil kegiatan masingmasing bidang;
k. menyusun rekapitulasi bidang-bidang lingkup Badan dalam penyusunan Laporan
Kegiatan Tugas Pembantuan dari Pemerintah dan/atau Provinsi;
l.
menyusun bahan persetujuan dan bahan penetapan urusan pemerintahan daerah
kabupaten yang ditugaspembantuankan kepada pemerintah desa sesuai dengan
lingkup tugasnya;
m. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di lingkup
tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;
n. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
28
o. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
p. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
q. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku;
r. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil
kerjanya untuk bahan pengembangan karier;
s. menyusun laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan;
t. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Pasal 13
(1)
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan,
melaksanakan, membagi tugas dan mengontrol urusan administrasi keuangan
pada Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah.
(2)
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1). Sub
Bagian Keuangan mempunyai fungsi :
a.
perencanaan kegiatan administrasi keuangan pada Badan Pengendalian
Lingkungan Hidup Daerah ;
b.
pelaksanaan administrasi keuangan pada Badan Pengendalian Lingkungan
Hidup Daerah ;
c.
pembagian
pelaksanaan
tugas
administrasi
keuangan
pada
Badan
Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah ;
d.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Pasal 14
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala, mempunyai uraian tugas sebagai
berikut :
a. menyusun rencana kerja administrasi keuangan Badan;
b. melaksanakan kegiatan administrasi keuangan selaku Pejabat Penatausahaan
Keuangan di lingkup Badan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
c. meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh
bendahara pengeluaran dan diketahui/ disetujui oleh PPTK;
d. meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS gaji dan tunjangan
29
PNS dan PTT serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang diajukan oleh bendahara pengeluaran;
e. memverifikasi bukti-bukti SPJ dari para PPTK atas penggunaan dana GU;
f. meneliti dan atau memverifikasi setiap pengajuan SPP kegiatan dengan ketersedian
anggaran serta pembebanan pada kode rekening;
g. menyiapkan SPM;
h. melaksanakan pengelolaan gaji dan tunjangan pegawai;
i.
melakukan verifikasi harian atas penerimaan;
j.
menyelenggarakan akuntansi keuangan yang meliputi akuntansi penerimaan kas,
akuntansi pengeluaran kas, akuntansi aset tetap dan akuntansi selain kas;
k. menyusun laporan realisasi anggaran Badan setiap bulan dan triwulan;
l.
menyusun laporan neraca dinas setiap triwulan dan akhir tahun;
m. menyusun catatan atas laporan keuangan;
n. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan
lingkup
tugas serta mencari alternatif pemecahannya;
o. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
p. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
q. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
r. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku;
s. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil
kerjanya untuk bahan pengembangan karier;
t. menyusun laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan;
u. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Pasal 15
(1)
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok merencanakan
kegiatan, melaksanakan, membagi tugas dan mengontrol urusan tata warkat,
kepegawaian, kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan
keperluan alat tulis serta ruang perkantoran pada Badan Pengendalian Lingkungan
Hidup Daerah.
30
(2)
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :
a.
perencanaan kegiatan urusan tata warkat, kepegawaian, kehumasan dan
dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis serta ruang
perkantoran;
b.
pelaksanaan
urusan
tata
warkat,
kepegawaian,
kehumasan
dan
dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis serta ruang
perkantoran;
c.
pembagian pelaksanaan tugas urusan tata warkat, kepegawaian, kehumasan
dan dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis serta
ruang perkantoran;
d.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Pasal 16
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala, mempunyai uraian
tugas sebagai berikut :
a.
menyusun rencana kegiatan urusan tata warkat, kepegawaian, kehumasan dan
dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis serta ruang
perkantoran Badan;
b.
melaksanakan ketatawarkatan Badan meliputi pengaturan pengelolaan surat
masuk surat keluar dan pengaturan pencatatan jadwal kegiatan dinas dalam
rangka kelancaran tugas;
c.
menyiapkan bahan kegiatan kehumasan Badan;
d.
menganalisis rencana kebutuhan perlengkapan dan keperluan alat tulis kantor
(ATK), kebutuhan perlengkapan, ATK, perbekalan serta ruang Badan;
e.
menyusun Rencana Kebutuhan Barang Dinas;
f.
menyusun Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Dinas;
g.
melaksanakan penyusunan Daftar Kebutuhan Barang lingkup Badan;
h.
melaksanakan pengadaan perlengkapan, perbekalan, pemeliharaan atau penataan
gedung kantor dan keperluan alat tulis kantor (ATK) Badan;
i.
melaksanakan penyusunan Daftar Barang Badan menurut pengolongan dan
kodifikasi barang;
j.
melaksanakan pencatatan barang milik daerah dalam Kartu Inventaris Barang A,
B, C, D, E dan F;
k.
melaksanakan dokumentasi kepemilikan barang selain kendaraan, tanah dan
31
bangunan;
l.
melaksanakan penyiapan bahan sensus barang milik daerah di Badan sebagai
bahan penyusunan Buku Inventaris dan Buku Induk Inventaris barang milik
pemerintah daerah;
m.
pendistribusian perlengkapan dan keperluan alat tulis kantor (ATK) pada Badan;
n.
menganalisa dan menyusun usulan penghapusan aset Badan;
o.
menyusun bahan pengajuan penetapan status untuk penguasaan dan penggunaan
barang milik daerah yang diperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya yang
sah;
p.
melaksanakan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah yang berada
dalam penguasaan Badan;
q.
menyusun usulan pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah dan/atau
bangunan yang tidak memerlukan persetujuan DPRD dan barang milik daerah
selain tanah dan bangunan;
r.
melaksanakan urusan administrasi kepegawaian lingkup Badan meliputi layanan
administrasi kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala (KGB), daftar urut
kepangkatan (DUK), data pegawai, kartu pegawai (Karpeg), Karis/ Karsu,
tunjangan anak atau keluarga, Askes, Taspen, taperum, pensiun, membuat usulan
formasi pegawai, membuat usulan izin belajar, membuat usulan izin diklat,
kesejahteraan pegawai, penyesuaian ijazah, usulan pemberian penghargaan,
memberikan layanan Penilaian Angka Kredit
(PAK) Jabatan Fungsional,
pembinaan/teguran disiplin pegawai, membuat konsep usulan cuti pegawai sesuai
aturan yang berlaku, membuat konsep pemberian izin nikah dan cerai, membuat
usulan pemberhentian dan pengangkatan dari dan dalam jabatan, membuat dan
atau mengusulkan perpindahan atau mutasi pegawai sesuai dengan peraturan
yang berlaku, melaksanakan pengelolaan Daftar Penilaian Pekerjaan Pegawai
(DP-3);
s.
mengelola administrasi perjalanan dinas lingkup Badan;
t.
mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di lingkup
tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;
u.
mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
v.
memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
w.
membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
x.
memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai
dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;
32
y.
menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil
kerjanya untuk bahan pengembangan karier;
z.
menyusun laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan;
aa. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Paragraf 3
Bidang Tata Lingkungan dan Analisis Dampak Lingkungan
Pasal 17
(1) Bidang Tata Lingkungan dan Analisis Dampak Lingkungan dipimpin oleh seorang
Kepala dan mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola,
mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan tata
lingkungan dan analisis dampak lingkungan;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini,
Bidang Tata Lingkungan dan Analisis Dampak Lingkungan mempunyai fungsi :
a.
perencanaan operasional urusan pengendalian tata lingkungan dan analisis
dampak lingkungan;
b.
pengelolaan urusan tata lingkungan dan analisis dampak lingkungan;
c.
pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan tata lingkungan dan analisis
dampak lingkungan;
d.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi Bidang Tata Lingkungan dan
Analisis Dampak Lingkungan, membawahkan :
a.
Sub Bidang Penataan Lingkungan Hidup;
b.
Sub Bidang Analisis Dampak Lingkungan.
Pasal 18
Bidang Tata Lingkungan dan Analisis Dampak Lingkungan dalam menyelenggarakan
tugas pokok dan fungsi sebagaimana pada Pasal 17, mempunyai uraian tugas sebagai
berikut :
a.
menyusun rencana kegiatan dan anggaran Bidang Tata Lingkungan dan Analisis
Dampak Lingkungan;
33
b.
menyiapkan bahan rencana strategis dan rencana kerja Bidang Tata Lingkungan
dan Analisis Dampak Lingkungan;
c.
menyiapkan bahan-bahan RPJPD dan RPJMD sesuai bidang tugasnya sebagai
bahan penyusunan RPJPD dan RPJMD Kabupaten;
d.
mengumpulkan bahan-bahan LPPD tahunan dan LPPD lima
tahunan
bidang
sebagai bahan penyusunan LPPD Tahunan dan LPPD lima tahunan Kabupaten;
e.
menyiapkan bahan-bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan Bupati ;
f.
menghimpun dan mengumpulkan bahan rencana strategis (RENSTRA) dan
rencana kinerja (RENJA) Bidang Tata Lingkungan dan Analisis Dampak
Lingkungan;
g.
menghimpun Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Bidang Tata Lingkungan dan Analisis Dampak Lingkungan;
h.
mengelola dan menganalisa urusan Tata Lingkungan dan Analisis Dampak
Lingkungan;
i.
menyelenggarakan penyusunan masukan perencanaan tata ruang wilayah dan
kawasan berdasarkan hasil penataan lingkungan hidup;
j.
Rekomendasi Ijin Pembuangan dan Pemanfaatan Limbah Cair;
k.
menyelenggarakan kegiatan pengadaan sarana dan prasarana dalam bidang
Amdal;
l.
menyelenggarakan kegiatan pengembangan peningkatan profesionalisme Amdal;
m.
menyiapkan bahan-bahan penyusunan layanan informasi dalam bidang Amdal;
n.
menyiapkan bahan-bahan petunjuk teknis dan operasional Amdal;
o.
menyiapkan bahan-bahan, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data
statistik hasil kegiatan Amdal;
p.
Melaksanakan monitoring dari pengelolaan dan pemantauan lingkungan (AMDAL,
UKL/UPL) yang dilakukan oleh industri;
q.
menyiapkan
bahan-bahan
penyusunan
peraturan/petunjuk
teknis
serta
rekomendasi pengelolaan , limbah cair.
r.
menyelenggarakan pengkajian teknis, penelaahan dan penyusunan rekomendasi
dokumen kajian lingkungan (AMDAL/UKL-UPL).
s.
menyiapkan bahan-bahan perencanaan/pelaksanaan petunjuk teknis pengelolaan
laboratorium pemerintah maupun swasta,
t.
penetapan baku mutu lingkungan hidup daerah, serta penerapan
sistem
manajemen lingkungan secara komprehensif;
u.
menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan monitoring penerapan SNI,
manajemen produksi bersih, standar kompetensi SDM bidang lingkungan hidup,
34
penegakan hukum lingkungan skala kabupaten, serta laboratorium daerah
pemerintah maupun swasta;
v.
menyelenggarakan koordinasi dengan bidang lain
w.
menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
urusan pelayanan Bidang Tata Lingkungan dan Analisis Dampak Lingkungan;
x.
menyusun bahan laporan akuntabilitas kerja Bidang Tata Lingkungan dan Analisis
Dampak Lingkungan;
y.
menyusun pertanggungjawaban laporan kegiatan dan keuangan;
z.
mengendalikan pelaksanaan teknis kegiatan lingkup Bidang Tata Lingkungan dan
Analisis Dampak Lingkungan;
aa. melakukan pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah di lingkup Bidang
Tata Lingkungan dan Analisis Dampak Lingkungan;
bb. mempelajari, memahami dan menyelenggarakan peraturan perundang-undangan
dan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan Bidang Tata Lingkungan dan
Analisis Dampak Lingkungan;
cc.
melaksanakan
program
pengawasan
internal
di
lingkungan
bidang
Tata
Lingkungan dan Analisis Dampak Lingkungan;
dd. memberikan saran dan pertimbangan teknis bidang tugasnya kepada atasan;
ee. melaksanakan evaluasi tugas dan menginventarisasi permasalahan lingkup
tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;
ff.
membagi tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
gg. membimbing atau memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas
dapat berjalan lancar;
hh. menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan mengembangkan
karier;
ii.
melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan;
jj.
melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Pasal 19
(1) Sub Bidang Penataan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok merencanakan
kegiatan, melaksanakan, membagi tugas dan mengontrol urusan penataan
lingkungan hidup.
35
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini,
Sub Bidang Penataan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :
a.
perencanaan kegiatan urusan penataan lingkungan hidup;
b.
pelaksanaan urusan penataan lingkungan hidup;
c.
pembagian pelaksanaan tugas urusan penataan lingkungan hidup;
d.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya
Pasal 20
Sub Bidang Penataan Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala, mempunyai
uraian tugas sebagai berikut :
a.
menyusun rencana kegiatan dan anggaran Sub Bidang Penataan Lingkungan
Hidup;
b.
menyiapkan bahan rencana strategis dan rencana kerja Sub Bidang Penataan
Lingkungan Hidup;
c.
menyiapkan bahan-bahan RPJPD dan RPJMD sesuai bidang tugasnya sebagai
bahan penyusunan RPJPD dan RPJMD Kabupaten;
d.
mengumpulkan bahan-bahan LPPD tahunan dan LPPD lima tahunan Sub Bidang
Penataan Lingkungan Hidup sebagai bahan penyusunan LPPD tahunan dan LPPD
lima tahunan Kabupaten;
e.
menyiapkan bahan-bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan Bupati ;
f.
menghimpun dan mengumpulkan bahan rencana strategis (RENSTRA) dan
rencana kinerja (RENJA) Sub Bidang Penataan Lingkungan Hidup:
g.
menghimpun Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Sub Bidang Penataan Lingkungan Hidup;
h.
Rekomendasi Ijin Pembuangan dan Pemanfaatan Limbah Cair;
i.
menyelenggarakan inventarisasi permasalahan program dan kegiatan dalam
bidang Penataan lingkungan hidup;
j.
melaksanakan penyusunan masukan perencanaan tata ruang wilayah dan
kawasan berdasarkan hasil penataan lingkungan hidup;
k.
melakukan penataan sumber daya manusia melalui sekolah bebudaya lingkungan,
adipura, menginventarisir perusahaan yang bersertifikasi lngkungan;
l.
Melaksanakan monitoring dari pengelolaan dan pemantauan lingkungan (AMDAL,
UKL/UPL) yang dilakukan oleh industri;
m.
melaksanakan koordinasi dengan Sub Bidang lain;
36
n.
menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Sub Bidang Penataan Lingkungan Hidup;
o.
menyusun bahan laporan akuntabilitas kerja;
p.
menyusun pertanggungjawaban laporan kegiatan dan keuangan;
q.
melaksanakan program pengawasan internal di lingkungan Sub Bidang Penataan
Lingkungan Hidup;
r.
mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan,
ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
s.
memberikan saran dan pertimbangan teknis bidang tugasnya kepada atasan;
t.
melaksanakan evaluasi tugas dan menginventarisasi permasalahan di lingkup
tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;
u.
membagi tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
v.
membimbing atau memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas
dapat berjalan lancar;
w.
menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan mengembangkan
karier;
x.
melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan;
y.
melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Pasal 21
(1)
Sub Bidang Analisis Dampak Lingkungan mempunyai tugas pokok merencanakan
kegiatan, melaksanakan, membagi tugas dan mengontrol urusan analisis dampak
lingkungan.
(2)
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini,
Sub Bidang Analisis Dampak Lingkungan mempunyai fungsi :
a.
perencanaan kegiatan urusan analisis dampak lingkungan;
b.
pelaksanaan urusan analisis dampak lingkungan;
37
c.
pembagian pelaksanaan tugas urusan analisis dampak lingkungan;
d.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Pasal 22
Sub Bidang Analisis Dampak Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala, mempunyai
uraian tugas sebagai berikut :
a.
menyusun rencana kegiatan dan anggaran Sub Bidang Analisis Dampak
Lingkungan;
b.
menyiapkan bahan rencana strategis dan rencana kerja Sub Bidang Analisis
Dampak Lingkungan;
c.
menyiapkan bahan-bahan RPJPD dan RPJMD sesuai bidang tugasnya sebagai
bahan penyusunan RPJPD dan RPJMD Kabupaten;
d.
mengumpulkan bahan-bahan LPPD tahunan dan LPPD lima tahunan Sub Bidang
Analisis Dampak Lingkungan sebagai bahan penyusunan LPPD tahunan dan
LPPD lima tahunan Kabupaten;
e.
menyiapkan bahan-bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan Bupati ;
f.
menghimpun dan mengumpulkan bahan rencana strategis (RENSTRA) dan
rencana kinerja (RENJA) Sub Bidang Analisis Dampak Lingkungan:
g.
menghimpun Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Sub Bidang Analisis Dampak Lingkungan;
h.
melaksanakan kegiatan pengadaan sarana dan prasarana dalam bidang Amdal;
i.
menyelenggarakan kegiatan pengembangan peningkatan profesionalisme Amdal;
j.
menyiapkan bahan-bahan penyusunan layanan informasi dalam bidang Amdal;
k.
menyiapkan bahan-bahan petunjuk teknis dan operasional Amdal;
l.
menyiapkan bahan-bahan, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data
statistik hasil kegiatan Amdal;
m.
melaksanakan pengkajian teknis, penelaahan dan penyusunan rekomendasi
dokumen kajian lingkungan (AMDAL/UKL-UPL);
n.
melaksanakan
pembinaan,
pengawasan
dan
monitoring
penerapan
SNI,
manajemen produksi bersih, standar kompetensi SDM bidang lingkungan hidup,
penegakan hukum lingkungan skala kabupaten, serta laboratorium daerah
pemerintah maupun swasta;
o.
melaksanakan koordinasi dengan Sub Bidang lain;
p.
menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Sub Bidang Analisis Dampak Lingkungan;
38
q.
menyusun bahan laporan akuntabilitas kerja;
r.
menyusun pertanggungjawaban laporan kegiatan dan keuangan;
s.
melaksanakan program pengawasan internal di lingkungan Sub Bidang Analisis
Dampak Lingkungan;
t.
mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan,
ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
u.
memberikan saran dan pertimbangan teknis bidang tugasnya kepada atasan;
v.
melaksanakan evaluasi tugas dan menginventarisasi permasalahan di lingkup
tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;
w.
membagi tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
x.
membimbing atau memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas
dapat berjalan lancar;
y.
menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan mengembangkan
karier;
z.
melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan;
aa. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Paragraf 4
Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Pasal 23
(1)
Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan dipimpin oleh
seorang Kepala dan mempunyai tugas pokok merencanakan operasional,
mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan
urusan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan;
(2)
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) , Bidang
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan :
39
a.
perencanaan operasional urusan pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan;
b.
pengelolaan urusan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan;
c.
pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan;
d.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3)
Dalam
meyelenggarakan
tugas
pokok
dan
fungsi
Bidang
Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, membawahkan :
a.
Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan;
b.
Sub Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan.
Pasal 24
Bidang
Pengendalian
Pencemaran
dan
Kerusakan
Lingkungan
dalam
menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana pada Pasal 23, mempunyai
uraian tugas sebagai berikut :
a.
menyusun rencana kegiatan dan anggaran Bidang Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan;
b.
menyiapkan bahan rencana strategis dan rencana kerja Bidang Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan;
c.
menyiapkan bahan-bahan RPJPD dan RPJMD sesuai bidang tugasnya sebagai
bahan penyusunan RPJPD dan RPJMD Kabupaten;
d.
mengumpulkan bahan-bahan LPPD tahunan dan LPPD lima
tahunan
bidang
sebagai bahan penyusunan LPPD Tahunan dan LPPD lima tahunan Kabupaten;
e.
menyiapkan bahan-bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan Bupati ;
f.
menghimpun dan mengumpulkan bahan rencana strategis (RENSTRA) dan
rencana kinerja (RENJA) Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan;
g.
menghimpun Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan;
h.
Mengelola dan menganalisa urusan pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup;
i.
Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian serta pengelolaan pelestarian
lingkungan;
40
j.
Merumuskan kebijakan teknis dibidang pengendalian pencemaran air, udara dan
limbah padat dari sumber manufaktur, pengembangan energi dan migas,
kehutanan, pertanian, perkebunan,
kegiatan domestik serta pengendalian
pencemaran udara dari sumber bergerak;
k.
Menyelenggarakan pengendalian pemantauan dan kepengawasan analisis dan
evaluasi serta pelaporan di bidang pengendalian pencemaran lingkungan;
l.
Menyelenggarakan pengendalian pemantauan dan kepengawasan analisis dan
evaluasi serta pelaporan di bidang pengendalian pencemaran lingkungan akibat
kegiatan industri;
m.
Melakukan penyiapan bahan perumsan kebijakan dan pengembangan pedoman
teknis serta baku mutu analisis evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
kebijakan di bidang pengendalian pencemaran akibat kegiatan industri;
n.
Memantau dan mengawaasi penaatan, analisis dan evaluasi serta pelaporan di
bidang pengendalian pencemaran dari sumber domestik dan usaha skala kecil;
o.
Menyelenggarakan analisis dan penyiapan bahan pengawasan penaatan dan
evaluasi serta penyusunan laporan di bidang pengelolaan sampah;
p.
Menyelenggarakan
pengendalian,
pemantauan
dan
pengawasan
akibat
pengeloaan persampahan;
q.
Menyelenggarakan analisis dan penyiapan bahan pengawasan penatan dan
evaluasi serta penyusunan laporan di bidan pengelolaan air limbah domestik;
r.
Menyelenggarakan pengawasan, penataan, pemantauan dan evaluasi pelaksanan
pengelolaan bahan berbahaya dan beracun dan limbah bahan berbahaya dan
beracun;
s.
Memantau analisis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan
bahan berbahaya dan beracun dan limbah bahan berbahaya dan beracun dari
kegiatan industri pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup;
t.
Menyelenggarakan pengawasan, penataan dan pelaksanaan pengendalan teknis
dampak
limbah
bahan
berbahaya
dan
beracun
dari
kegiatan
industri\,
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup;
u.
Menyelenggarakan pemeriksaan dan pengawasan pengelolaan limbah cair, polusi
udara dan tanah terhadap perusahaan yang menghasilkan limbah yang
mencemari air, udara dan tanah;
v.
Menyelenggarakan pengelolaan pengaduan kasus kerusakan lingkungan hidup;
w.
Menyelenggarakan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan;
x.
Menyelenggarakan
pengembangan dan peningkatan kualitas serta kapasitas
lingkungan dan pelaksanaan Program Kali Bersih (Prokasih);
41
y.
Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian serta pemulihan dampak
kerusakan lingkungan;
z.
Mengendalikan dan mengevaluasi urusan pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup;
aa. Melaksanakan tugas-tugas yang dilimpahkan Kepala Badan sebagai pengguna
anggaran APBD pada Badan Pengendalian Lingkungan Hidup;
bb. Mempertanggungjawabkan laporan-laporan kegiatan, keuangan secara, bulanan,
triwulan dan tahunan yang akan dikoordinasikan Sekretariat pada Badan
Pengendalian Lingkungan Hidup;
cc.
Mengendalikan
pelaksana
teknis
kegiatan
lingkup
bidang
pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup;
dd. Melakukan pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah di lingkup bidang
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup Badan Pengendalian
Lingkungan Hidup;
ee. Mempelajari,
memahami
dan
melaksanakan
peraturan
perundang-
undangan,
ff.
ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan administrasi umum, keuangan serta
perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
gg. Menyiapkan bahan-bahan penyusunan peraturan/petunjuk teknis pengiriman serta
rekomendasi pengelolaan limbah B3, udara, dan limbah padat;
hh. Menyelenggarakan kegiatan pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah
B3, limbah cair, udara dan limbah padat;
ii.
Pembuatan/ Penerbitan izin TPS, Pengumpulan Limbah B3 skala Kabupaten serta
Pemberian
rekomendasi
izin
pengumpulan,
pengolahan,
pemanfaatan,
penimbunan dan pemusnahan limbah B3 skala propinsi dan nasional;
jj.
Melakukan Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan limbah padat non B3 yang
bernilai ekonomis serta membuat/ menerbitkan rekomendasi izin pengelolaan
limbah padat non B3 yang bernilai ekonomis;
kk.
menyelenggarakan koordinasi dengan bidang lain
ll.
menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
urusan pelayanan Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan;
mm. menyusun bahan laporan akuntabilitas kerja Bidang Pengendalian Pencemaran
dan Kerusakan Lingkungan;
nn. menyusun pertanggungjawaban laporan kegiatan dan keuangan;
oo. mengendalikan pelaksanaan teknis kegiatan lingkup Bidang Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan;
42
pp. melakukan pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah di lingkup Bidang
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan;
qq. mempelajari, memahami dan menyelenggarakan peraturan perundang-undangan
dan
ketentuan-ketentuan
yang
berkaitan
dengan
Bidang
Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan;
rr.
melaksanakan program pengawasan internal di lingkungan bidang Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan;
ss.
memberikan saran dan pertimbangan teknis bidang tugasnya kepada atasan;
tt.
melaksanakan evaluasi tugas dan menginventarisasi permasalahan lingkup
tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;
uu. membagi tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
vv.
membimbing atau memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas
dapat berjalan lancar;
ww. menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan mengembangkan
karier;
xx.
melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan;
vv.
melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Pasal 25
(1)
Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai tugas pokok
merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas dan mengontrol urusan
pengendalian pencemaran lingkungan.
(2)
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) , Sub
Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai fungsi :
a.
perencanaan kegiatan urusan pengendalian pencemaran lingkungan;
b.
pelaksanaan urusan pengendalian pencemaran lingkungan;
c.
pembagian pelaksanaan tugas urusan pengendalian pencemaran lingkungan;
d.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya
43
Pasal 26
Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala,
mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a.
menyusun rencana kegiatan dan anggaran Sub Bidang Pengendalian Pencemaran
Lingkungan;
b.
menyiapkan bahan rencana strategis dan rencana kerja Sub Bidang Pengendalian
Pencemaran Lingkungan;
c.
menyiapkan bahan-bahan RPJPD dan RPJMD sesuai bidang tugasnya sebagai
bahan penyusunan RPJPD dan RPJMD Kabupaten;
d.
mengumpulkan bahan-bahan LPPD tahunan dan LPPD lima tahunan Sub Bidang
Pengendalian Pencemaran Lingkungan sebagai bahan penyusunan LPPD
tahunan dan LPPD lima tahunan Kabupaten;
e.
menyiapkan bahan-bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan Bupati ;
f.
menghimpun dan mengumpulkan bahan rencana strategis (RENSTRA) dan
rencana kinerja (RENJA) Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan:
g.
menghimpun Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan;
h.
Melaksanakan pengawasan dan pengendalian serta pengelolaan pelestarian
lingkungan;
i.
Perumusan kebijakan teknis dibidang pengendalian pencemaran air, udara dan
limbah padat dari sumber manufaktur, pengembangan energi dan migas,
kehutanan, pertanian, perkebunan,
kegiatan domestik serta pengendalian
pencemaran udara dari sumber bergerak;
j.
Pelaksaaan pengendalian pemantauan dan kepengawasan analisis dan evaluasi
serta pelaporan di bidang pengendalian pencemaran lingkungan;
k.
Pelaksaaan pengendalian pemantauan dan kepengawasan analisis dan evaluasi
serta pelaporan di bidang pengendalian pencemaran lingkungan akibat kegiatan
industri;
l.
Melakukan penyiapan bahan perumsan kebijakan dan pengembangan pedoman
teknis serta baku mutu analisis evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
kebijakan di bidang pengendalian pencemaran akibat kegiatan industri;
m. Memantau dan mengawaasi penaatan, analisis dan evaluasi serta pelaporan di
bidang pengendalian pencemaran dari sumber domestik dan usaha skala kecil;
n.
Melaksanakan analisis dan penyiapan bahan pengawasan penaatan dan evaluasi
serta penyusunan laporan di bidang pengelolaan sampah;
44
o.
Pelaksanan pengendalian, pemantauan dan pengawasan akibat pengeloaan
persampahan;
p.
Pelaksanan analisis dan penyiapan bahan pengawasan penatan dan evaluasi
serta penyusunan laporan di bidan pengelolaan air limbah domestik;
q.
Melaksanakan pengawasan, penataan, pemantauan dan evaluasi pelaksanan
pengelolaan bahan berbahaya dan beracun dan limbah bahan berbahaya dan
beracun;
r.
Memantau analisis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan
bahan berbahaya dan beracun dan limbah bahan berbahaya dan beracun dari
kegiatan industri pertambangan dan energi;
s.
Pelaksanaan pengawasan, penataan dan pelaksanaan pengendalan teknis
dampak
limbah
bahan
berbahaya
dan
beracun
dari
kegiatan
industri\,
pertambangan dan energi;
t.
Melaksanakan pemeriksaan dan pengawasan pengelolaan limbah cair, polusi
udara dan tanah terhadap perusahaan yang menghasilkan limbah yang
mencemari air, udara dan tanah;
u.
Melaksananakan pengawasan dan pengendalian serta pengelolaan pelestarian
lingkungan;
v.
Menyelenggarakan kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah
B3, limbah cair, udara dan limbah padat;
w.
Melakukan Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan limbah padat non B3 yang
bernilai ekonomis serta membuat/ menerbitkan rekomendasi izin pengelolaan
limbah padat non B3 yang bernilai ekonomis;
x.
melaksanakan koordinasi dengan Sub Bidang lain;
y.
menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan;
z.
menyusun bahan laporan akuntabilitas kerja;
aa. menyusun pertanggungjawaban laporan kegiatan dan keuangan;
bb. melaksanakan
program
pengawasan
internal
di
lingkungan
Sub
Bidang
Pengendalian Pencemaran Lingkungan;
45
cc. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan,
ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
dd. memberikan saran dan pertimbangan teknis bidang tugasnya kepada atasan;
ee. melaksanakan evaluasi tugas dan menginventarisasi permasalahan di lingkup
tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;
ff.
membagi tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
gg. membimbing atau memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas
dapat berjalan lancar;
hh. menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan mengembangkan
karier;
ii.
melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan;
gg. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Pasal 27
(1)
Sub Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas pokok
merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas dan mengontrol urusan
pengendalian kerusakan lingkungan.
(2)
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) , Sub
Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan mempunyai fungsi :
a.
perencanaan kegiatan urusan pengendalian kerusakan lingkungan;
b.
pelaksanaan urusan pengendalian kerusakan lingkungan;
c.
pembagian pelaksanaan tugas urusan pengendalian kerusakan lingkungan;
d.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya
Pasal 28
Sub Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala,
mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a.
menyusun rencana kegiatan dan anggaran Sub Bidang Pengendalian Kerusakan
Lingkungan;
46
b.
menyiapkan bahan rencana strategis dan rencana kerja Sub Bidang Pengendalian
Kerusakan Lingkungan;
c.
menyiapkan bahan-bahan RPJPD dan RPJMD sesuai bidang tugasnya sebagai
bahan penyusunan RPJPD dan RPJMD Kabupaten;
d.
mengumpulkan bahan-bahan LPPD tahunan dan LPPD lima tahunan Sub Bidang
Pengendalian Kerusakan Lingkungan sebagai bahan penyusunan LPPD tahunan
dan LPPD lima tahunan Kabupaten;
e.
menyiapkan bahan-bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan Bupati ;
f.
menghimpun dan mengumpulkan bahan rencana strategis (RENSTRA) dan
rencana kinerja (RENJA) Sub Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan:
g.
menghimpun Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Sub Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan;
h.
melaksanakan pengelolaan pengaduan kasus kerusakan lingkungan hidup;
i.
menyelenggarakan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan;
j.
melaksanakan
pengembangan
dan
peningkatan
kualitas
serta
kapasitas
lingkungan dan pelaksanaan Program Kali Bersih (Prokasih);
k.
melaksanakan pengawasan dan pengendalian serta pemulihan dampak kerusakan
lingkungan;
l.
Pembuatan/
Penerbitan
izin
Tempat
Penyimpanan
Sementara
(TPS),
Pengumpulan Limbah B3 skala Kabupaten serta Pemberian rekomendasi izin
pengumpulan, pengolahan, pemanfaatan, penimbunan dan pemusnahan limbah
B3 skala propinsi dan nasional;
m.
Menyelenggarakan kegiatan pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan limbah B3,
limbah cair, udara dan limbah padat;
n.
Menyiapkan bahan-bahan penyusunan peraturan/ petunjuk teknis pengiriman serta
rekomendasi pengelolaan limbah B3 limbah cair, udara, dan limbah padat;
o.
menyiapkan bahan-bahan, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data
statistik hasil kegiatan Pengendalian Kerusakan Lingkungan;
p.
menyiapkan bahan-bahan perencanaan/pelaksanaan petunjuk teknis pengawasan
dan
pengendalian
kerusakan
tanah,
kebakaran
hutan/lahan,
serta
keanekaragaman hayati skala kabupaten;
q.
melaksanakan koordinasi dengan Sub Bidang lain;
r.
menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Sub Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan;
s.
menyusun bahan laporan akuntabilitas kerja;
t.
menyusun pertanggungjawaban laporan kegiatan dan keuangan;
47
u.
melaksanakan
program
pengawasan
internal
di
lingkungan
Sub
Bidang
Pengendalian Kerusakan Lingkungan;
v.
mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan,
ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
w.
memberikan saran dan pertimbangan teknis bidang tugasnya kepada atasan;
x.
melaksanakan evaluasi tugas dan menginventarisasi permasalahan di lingkup
tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;
y.
membagi tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
z.
membimbing atau memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas
dapat berjalan lancar;
aa. menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan mengembangkan
karier;
bb. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan;
cc. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Paragraf 5
Bidang Rehabilitasi Lingkungan Hidup
Pasal 29
(1)
Bidang Rehabilitasi Lingkungan Hidup dipmpin oleh seorang Kepala dan
mempunyai
tugas
mengoordinasikan,
pokok
merencanakan
mengendalikan,
mengevaluasi
operasional,
dan
mengelola,
melaporkan
urusan
Rehabilitasi Lingkungan Hidup
(2)
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) , Bidang
Rehabilitasi Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :
a.
perencanaan operasional urusan Rehabilitasi Lingkungan Hidup;
b.
pengelolaan urusan Rehabilitasi Lingkungan Hidup;
48
c.
pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan Rehabilitasi Lingkungan Hidup;
d.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3)
Dalam menyelenggarakan tugas pkok dan fungsi Bidang Rehabilitasi Lingkungan
Hidup, membawahkan :
a.
Subbidang Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup;
b.
Subbidang Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi Lingkungan.
Pasal 30
Bidang Rehabilitasi Lingkungan Hidup dalam meyelenggarakan tugas pokok dan fungsi
sebagaimana pada Pasal 29, mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a.
menyusun rencana kegiatan dan anggaran Bidang Rehabilitasi Lingkungan Hidup;
b.
menyiapkan bahan rencana strategis dan rencana kerja Bidang Rehabilitasi
Lingkungan Hidup;
c.
menyiapkan bahan-bahan RPJPD dan RPJMD sesuai bidang tugasnya sebagai
bahan penyusunan RPJPD dan RPJMD Kabupaten;
d.
mengumpulkan bahan-bahan LPPD tahunan dan LPPD lima
tahunan
bidang
sebagai bahan penyusunan LPPD Tahunan dan LPPD lima tahunan Kabupaten;
e.
menyiapkan bahan-bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan Bupati ;
f.
menghimpun dan mengumpulkan bahan rencana strategis (RENSTRA) dan
rencana kinerja (RENJA) Bidang Rehabilitasi Lingkungan Hidup;
g.
menghimpun Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Bidang Rehabilitasi Lingkungan Hidup;
h.
mengelola dan menganalisa urusan Rehabilitasi Lingkungan Hidup;
i.
menyelenggarakan pemulihan wilayah pesisir laut akibat abrasi;
j.
menyelenggarakan program langit biru;
k.
menyelenggarakan program penganekaragaman hayati, identitas flora/fauna
kabupaten;
l.
Melaksanakan inventarisasi tentang kerusakan lingkungan yang selanjutnya untuk
ditindaklanjuti oleh kegiatan pemulihan lingkungan hidup;
m.
Melaksanakan pemulihan kualitas air, udara dan tanah akibat dari suatu kegiatan
yang mencemari dan merusak lingkungan hidup;
n.
Melaksanakan pemulihan lingkungan akibat kegiatan pencemaran dan kerusakan
lingkungan oleh berbagai kegiatan usaha;
o.
Melaksanakan program pengembangan laboratorium lingkungan hidup;
49
p.
menyiapkan bahan-bahan perencanaan/pelaksanaan petunjuk teknis pengelolaan
laboratorium pemerintah maupun swasta, penetapan baku mutu lingkungan hidup
daerah, serta penerapan sistem manajemen lingkungan secara komprehensif;
q.
melaksanakan pembinaan, pengawasan dan memberikan Rekomendasi bagi
pembuatan izin Undang-Undang Gangguan/ HO:
r.
Menyelenggarakan penataan sumber daya manusia melalui sekolah berbudaya
lingkungan, adipura, menginventarisir perusahaan yang bersertifikasi lingkungan;
s.
menyelenggarakan analisis pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan peran
lembaga swadaya masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup;
t.
menyelenggarakan penyusunan pedoman pelaksanaan kebijakan di bidang
peningkatan peran lembaga swadaya masyarakat dalam pelestarian lingkungan
hidup;
u.
menyelenggarakan pemantauan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan
peran lembaga swadaya masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup;
v.
mengevaluasi laporan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan peran
lembaga swadaya masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup;
w.
mengendalikan dan mengevaluasi urusan Rehabilitasi Lingkungan Hidup;
x.
melaksanakan tugas-tugas yang dilimpahkan Kepala Badan sebagai pengguna
anggaran APBD pada Badan Pengendalian Lingkungan Hidup;
y.
mempertanggungjawabkan laporan-laporan kegiatan, keuangan secara, bulanan,
triwulan dan tahunan yang akan dikoordinasikan Sekretariat pada Badan
Pengendalian Lingkungan Hidup;
z.
menyelenggarakan koordinasi dengan bidang lain
aa. menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
urusan pelayanan Bidang Rehabilitasi Lingkungan Hidup;
bb. menyusun bahan laporan akuntabilitas kerja Bidang Rehabilitasi Lingkungan
Hidup;
cc.
menyusun pertanggungjawaban laporan kegiatan dan keuangan;
dd. mengendalikan
pelaksanaan
teknis
kegiatan
lingkup
Bidang
Rehabilitasi
Lingkungan Hidup;
ee. melakukan pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah di lingkup Bidang
Rehabilitasi Lingkungan Hidup;
ff.
mempelajari, memahami dan menyelenggarakan peraturan perundang-undangan
dan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan Bidang Rehabilitasi Lingkungan
Hidup;
gg. melaksanakan program pengawasan internal di lingkungan bidang Rehabilitasi
Lingkungan Hidup;
50
hh. memberikan saran dan pertimbangan teknis bidang tugasnya kepada atasan;
ii.
melaksanakan evaluasi tugas dan menginventarisasi permasalahan lingkup
tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;
jj.
membagi tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
kk.
membimbing atau memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas
dapat berjalan lancar;
ll.
menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan mengembangkan
karier;
mm. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan;
kk.
melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Pasal 31
(1)
Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok
merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas dan mengontrol urusan
pemulihan kualitas lingkungan hidup.
(2)
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) , Sub
Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :
a.
Perencanaan kegiatan urusan pemulihan kualitas lingkungan hidup;
b.
pelaksanaan urusan pemulihan kualitas lingkungan hidup;
c.
pembagian pelaksanaan tugas urusan pemulihan kualitas lingkungan hidup;
d.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya
Pasal 32
Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala,
mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a.
menyusun rencana kegiatan dan anggaran Sub Bidang Pemulihan Kualitas
Lingkungan Hidup;
b.
menyiapkan bahan rencana strategis dan rencana kerja Sub Bidang Pemulihan
Kualitas Lingkungan Hidup;
c.
menyiapkan bahan-bahan RPJPD dan RPJMD sesuai bidang tugasnya sebagai
bahan penyusunan RPJPD dan RPJMD Kabupaten;
51
d.
mengumpulkan bahan-bahan LPPD tahunan dan LPPD lima tahunan Sub Bidang
Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup sebagai bahan penyusunan LPPD tahunan
dan LPPD lima tahunan Kabupaten;
e.
menyiapkan bahan-bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan Bupati ;
f.
menghimpun dan mengumpulkan bahan rencana strategis (RENSTRA) dan
rencana kinerja (RENJA) Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup:
g.
menghimpun Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup;
h.
melaksanakan pemulihan wilayah pesisir laut akibat abrasi;
i.
melaksanakan program langit biru;
j.
melaksanakan
program
penganekaragaman
hayati,
identitas
flora/fauna
kabupaten;
k.
mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;
l.
menyiapkan bahan-bahan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja;
m.
memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
n.
membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
o.
memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai
dengan pedoman dan petunjuk yang berlaku;
p.
Melaksanakan inventarisasi tentang kerusakan lingkungan yang selanjutnya untuk
ditindaklanjuti oleh kegiatan pemulihan lingkungan hidup;
q.
Melaksanakan pemulihan kualitas air, udara dan tanah akibat dari suatu kegiatan
yang mencemari dan merusak lingkungan hidup;
r.
Melaksanakan pemulihan akibat kegiatan pencemaran dan kerusakan lingkungan
oleh berbagai kegiatan usaha ;
s.
Melaksanakan program pengembangan laboratorium lingkungan hidup;
t.
menyiapkan bahan-bahan perencanaan/pelaksanaan petunjuk teknis pengelolaan
laboratorium pemerintah maupun swasta, penetapan baku mutu lingkungan hidup
daerah, serta penerapan sistem manajemen lingkungan secara komprehensif;
u.
melaksanakan pembinaan, pengawasan dan memberikan Rekomendasi bagi
pembuatan izin Undang-Undang Gangguan/ HO;
v.
melaksanakan koordinasi dengan Sub Bidang lain;
w.
menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup;
x.
menyusun bahan laporan akuntabilitas kerja;
y.
menyusun pertanggungjawaban laporan kegiatan dan keuangan;
52
z.
melaksanakan program pengawasan internal di lingkungan Sub Bidang Pemulihan
Kualitas Lingkungan Hidup;
aa. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan,
ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
bb. memberikan saran dan pertimbangan teknis bidang tugasnya kepada atasan;
cc. melaksanakan evaluasi tugas dan menginventarisasi permasalahan di lingkup
tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;
dd. membagi tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
ee. membimbing atau memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas
dapat berjalan lancar;
ff.
menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan mengembangkan
karier;
gg. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan;
hh. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Pasal 33
(1)
Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi Lingkungan mempunyai
tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas dan
mengontrol urusan pemberdayaan masyarakat dan komunikasi lingkungan.
(2)
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) , Sub
Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi Lingkungan mempunyai
fungsi :
a.
Perencanaan kegiatan urusan pemberdayaan masyarakat dan komunikasi
lingkungan;
b.
Pelaksanaan urusan pemberdayaan masyarakat dan komunikasi lingkungan;
c.
Pembagian pelaksanaan tugas urusan pemberdayaan masyarakat dan
komunikasi lingkungan;
53
d.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya
Pasal 34
Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi Lingkungan dipimpin oleh
seorang Kepala, mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a.
menyusun
rencana
kegiatan
dan
anggaran
Sub
Bidang
Pemberdayaan
Masyarakat dan Komunikasi Lingkungan;
b.
menyiapkan
bahan
rencana
strategis
dan
rencana
kerja
Sub
Bidang
Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi Lingkungan;
c.
menyiapkan bahan-bahan RPJPD dan RPJMD sesuai bidang tugasnya sebagai
bahan penyusunan RPJPD dan RPJMD Kabupaten;
d.
mengumpulkan bahan-bahan LPPD tahunan dan LPPD lima tahunan Sub Bidang
Pemberdayaan
Masyarakat
dan
Komunikasi
Lingkungan
sebagai
bahan
penyusunan LPPD tahunan dan LPPD lima tahunan Kabupaten;
e.
menyiapkan bahan-bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan Bupati ;
f.
menghimpun dan mengumpulkan bahan rencana strategis (RENSTRA) dan
rencana kinerja (RENJA) Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi
Lingkungan:
g.
menghimpun Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi
Lingkungan;
h.
Melaksanakan analisis pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan peran
lembaga swadaya masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup;
i.
Melaksanakan
penyusunan
pedoman
pelaksanaan
kebijakan
di
bidang
peningkatan peran lembaga swadaya masyarakat dalam pelestarian lingkungan
hidup;
j.
Melaksanakan pemantauan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan peran
lembaga swadaya masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup;
k.
Menyusun evaluasi laporan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan peran
lembaga swadaya masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup;
l.
Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;
m.
Menyiapkan bahan-bahan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja;
n.
Menyelenggarakan penataan sumber daya manusia melalui sekolah berbudaya
lingkungan, adipura, menginventarisir perusahaan yang bersertifikasi lingkungan;
54
o.
Melaksanakan sosialisasi dan pembinaan implementasi penataan perusahaan
terhadap peraturan lingkungan hidup;
p.
Melaksanakan peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan
lingkungan;
q.
melaksanakan koordinasi dengan Sub Bidang lain;
r.
menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi Lingkungan;
s.
menyusun bahan laporan akuntabilitas kerja;
t.
menyusun pertanggungjawaban laporan kegiatan dan keuangan;
u.
melaksanakan
program
pengawasan
internal
di
lingkungan
Sub
Bidang
Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi Lingkungan;
v.
mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan,
ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
w.
memberikan saran dan pertimbangan teknis bidang tugasnya kepada atasan;
x.
melaksanakan evaluasi tugas dan menginventarisasi permasalahan di lingkup
tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;
y.
membagi tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
z.
membimbing atau memberikan petunjuk terhadap pembagian tugas kepada
bawahan berdasarkan pembagian tugas agar pelaksanaan tugas dapat berjalan
lancar;
aa. menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan mengembangkan
karier;
bb. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan;
cc. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
55
Paragraf 6
Bidang Energi Dan Sumber Daya Mineral
Pasal 35
(1)
Bidang Energi Dan Sumber Daya Mineral dipmpin oleh seorang Kepala dan
mempunyai
tugas
pokok
merencanakan
operasional,
mengelola,
mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan energi
dan sumber daya mineral
(2)
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) , Bidang
Energi Dan Sumber Daya Mineral mempunyai fungsi :
a.
perencanaan operasional urusan energi dan sumber daya mineral;
b.
pengelolaan urusan energi dan sumber daya mineral;
c.
pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan energi dan sumber daya
mineral;
d.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
e.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3)
Dalam menyelenggarakan tugas pkok dan fungsi Bidang Energi Dan Sumber Daya
Mineral, membawahkan :
a.
b.
Sub Bidang Energi dan Ketenagalistrikan;
Sub Bidang Geologi, Minyak dan Gas.
Pasal 36
Bidang Rehabilitasi Lingkungan Hidup dalam meyelenggarakan tugas pokok dan fungsi
sebagaimana pada Pasal 35, mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a.
menyusun rencana kegiatan dan anggaran Bidang Rehabilitasi Lingkungan Hidup;
b.
menyiapkan bahan rencana strategis dan rencana kerja Bidang Rehabilitasi
Lingkungan Hidup;
c.
menyiapkan bahan-bahan RPJPD dan RPJMD sesuai bidang tugasnya sebagai
bahan penyusunan RPJPD dan RPJMD Kabupaten;
d.
mengumpulkan bahan-bahan LPPD tahunan dan LPPD lima tahunan bidang
sebagai bahan penyusunan LPPD Tahunan dan LPPD lima tahunan Kabupaten;
e.
menyiapkan bahan-bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan Bupati;
56
f.
menghimpun dan mengumpulkan bahan rencana strategis (RENSTRA) dan
rencana kinerja (RENJA) Bidang Rehabilitasi Lingkungan Hidup;
g.
menghimpun Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran
(DPA)
Bidang
Rehabilitasi
Lingkungan
Hidup
mengelola
dan
menganalisa urusan pertambangan dan energi;
h.
menyusun bahan pemberian izin penyediaan, peruntukan, penggunaan, dan
pengusahaan sumber air tanah;
i.
menyusun bahan pengelolaan air bawah tanah, yang meliputi :
1.
pelaksanaan pengelolaan air bawah tanah sesuai kebijakan, pedoman,
prosedur, standar, norma, persyaratan dan kriteria di bidang air bawah
tanah;
2.
melakukan inventarisasi dan perencanaan pendayagunaan air bawah tanah
dalam rangka pengelolaan, pemanfaatan dan perlindungan air bawah tanah
dan atau mata air;
3.
penyiapan kelembagaan, sumber daya manusia, pengusahaan dan
pembiayaan yang mendukung pendayagunaan dan pelestarian sumber
daya air bawah tanah;
4.
melakukan pemantauan, pengendalian, pengawasan pengelolaan dan
konservasi air bawah tanah;
5.
pengaturan peruntukan pemanfaatan air bawah tanah dan atau mata air;
6.
pemberian izin eksplorasi air bawah tanah, izin pengeboran (SIP), izin
pengambilan air bawah tanah (SIPA), izin penurapan (SIP), dan izin
pengambilan mata air (SIPMA);
7.
penetapan dan mengatur sistem jaringan sumur pantau dalam satu
cekungan air bawah tanah;
8.
pengumpulan dan pengelolaan data dan informasi air bawah tanah dan/atau
mata air dalam wilayahnya;
9.
mendorong
peran
masyarakat
dalam
kegiatan
perencanaan
pendayagunaan dan pengendalian serta pengawasan dalam rangka
konservasi air bawah tanah;
j.
menyusun bahan pembuatan peraturan perundang-undangan daerah kabupaten
di bidang mineral, batubara, panas bumi, dan air tanah;
k.
menyusun bahan penyusunan data dan informasi wilayah kerja usaha
pertambangan mineral dan batubara serta panas bumi;
l.
menyusun data dan informasi cekungan air tanah;
57
m.
menyusun bahan pemberian kajian/rekomendasi teknis untuk izin pengeboran,
izin penggalian dan izin penurapan mata air pada cekungan air tanah pada
wilayah kabupaten;
n.
menyusun bahan pemberian izin usaha pertambangan mineral, batubara dan
panas bumi pada wilayah kabupaten dan 1/3 (sepertiga) dari wilayah kewenangan
provinsi;
o.
menyusun bahan pemberian izin usaha pertambangan mineral, dan batubara
untuk operasi produksi yang berdampak lingkungan;
p.
menyusun bahan pembinaan
dan
pengawasan
pelaksanaan
izin
usaha
pertambangan mineral, batubara dan panas bumi, pada wilayah kabupaten dan
1/3 (sepertiga) dari wilayah kewenangan provinsi;
q.
menyusun bahan pemberian pembinaan terhadap izin badan usaha jasa
pertambangan mineral, batubara, dan panas bumi dalam rangka PMA dan PMDN
di wilayah kabupaten;
r.
menyusun bahan pengelolaan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin
usaha jasa pertambangan mineral, batubara, dan panas bumi dalam rangka
penanaman modal di wilayah kabupaten;
s.
menyusun bahan pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja,
lingkungan pertambangan termasuk reklamasi lahan pasca tambang, konservasi
dan peningkatan nilai tambah terhadap usaha pertambangan mineral, batubara
dan panas bumi, pada wilayah kabupaten;
t.
menyusun bahan pembinaan dan pengawasan pengusahaan KP dalam wilayah
kabupaten;
u.
menyusun bahan pembinaan dan pengawasan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, lingkungan pertambangan termasuk reklamasi lahan pasca tambang,
konservasi dan peningkatan nilai tambah terhadap KP dalam wilayah kabupaten;
v.
menyusun bahan penetapan wilayah konservasi air tanah dalam wilayah
kabupaten;
w.
menyusun bahan pembinaan
dan
pengawasan
pelaksanaan
izin
usaha
pertambangan mineral, dan batubara untuk operasi produksi, serta panas bumi
yang berdampak lingkungan langsung dalam wilayah kabupaten;
x.
menyusun bahan penetapan nilai perolehan air tanah pada cekungan air tanah
dalam wilayah kabupaten/ kota;
y.
menyusun bahan pengelolaan data dan informasi mineral, batubara, panas bumi
dan air tanah serta pengusahaan dan SIG wilayah kerja pertambangan di wilayah
kabupaten;
58
z.
menyusun bahan penetapan potensi panas bumi dan air tanah serta neraca
sumber daya dan cadangan mineral dan batubara di wilayah kabupaten;
aa.
menyusun bahan pengusulan pengangkatan dan membina inspektur tambang
serta pembinaan jabatan fungsional kabupaten;
bb.
menyusun bahan pengelolaan air bawah tanah, yang meliputi :
1.
pelaksanaan pengelolaan air bawah tanah sesuai kebijakan, pedoman,
prosedur, standar, norma, persyaratan dan kriteria di bidang air bawah
tanah;
2.
melakukan inventarisasi dan perencanaan pendayagunaan air bawah tanah
dalam rangka pengelolaan, pemanfaatan dan perlindungan air bawah tanah
dan atau mata air;
3.
penyiapan kelembagaan, sumberdaya manusia, pengusahaan dan
pembiayaan yang mendukung pendayagunaan dan pelestarian sumber/
daya air bawah tanah;
4.
melakukan pemantauan, pengendalian, pengawasan pengelolaan dan
konservasi air bawah tanah;
5.
pengaturan peruntukan pemanfaatan air bawah tanah dan/atau mata air;
6.
pemberian pembinaan terhadap izin eksplorasi air bawah tanah, izin
pengeboran (SIP), izin pengambilan air bawah tanah (SIPA), izin penurapan
(SIP), dan izin pengambilan mata air (SIPMA);
7.
pemberian pembinaan terhadap izin juru bor (SDG) air bawah tanah;
8.
pemberian pembinaan terhadap izin perusahaan pengeboran air bawah
tanah (SIPPAT);
9.
penetapan dan mengatur sistem jaringan sumur pantau dalam satu
cekungan air bawah tanah;
10.
pengumpulan dan pengelolaan data dan informasi air bawah tanah dan/atau
mata air dalam wilayahnya;
11.
mendorong peran masyarakat dalam kegiatan perencanaan
pendayagunaan dan pengendalian serta pengawasan dalam rangka
konservasi air bawah tanah.
cc.
menginventarisir energi dan sumberdaya mineral, yang meliputi :
1.
pelaksanaan pengumpulan, pencatatan, analisis dan evaluasi data dan
informasi primer hasil penyelidikan umum dan eksplorasi energi dan sumber
daya mineral non migas pemerintah daerah skala lebih besar 1:100.000;
59
2.
pelaksanaan pengumpulan, pencatatan, analisis dan evaluasi data dan
informasi sekunder hasil kegiatan instansi terkait dan perusahaan di bidang
pertambangan umum di daerah;
3.
pelaksanaan pengelolaan sistem informasi energi dan sumber daya mineral
non migas di daerah/Bank Data Energi dan Sumber Daya Mineral Daerah;
4.
penyampaian laporan hasil kegiatan inventarisasi energi dan sumberdaya
mineral non migas di daerah kepada pemerintah melalui Departemen Dalam
Negeri dan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
dd.
menyusun bahan pelaksanaan inventarisasi geologi dan sumber daya
mineral, batubara, panas bumi, migas dan air tanah pada wilayah kabupaten;
ee.
menyusun bahan pelaksanaan inventarisasi kawasan karst dan kawasan
lindung geologi pada wilayah kabupaten;
ff.
menyusun bahan penetapan zonasi pemanfaatan kawasan karst dan kawasan
lindung geologi pada wilayah kabupaten;
gg.
menyusun bahan penetapan pengelolaan lingkungan geologi, geologi teknik,
kawasan rawan bencana dan kawasan lingkungan geologi di wilayah kabupaten;
hh.
menyusun bahan pelaksanaan inventarisasi lingkungan geologi, geologi
teknik, kawasan rawan bencana dan kawasan lingkungan geologi pada wilayah
kabupaten;
ii.
menyusun bahan pelaksanaan kebijakan teknis mitigasi bencana geologi pada
wilayah kabupaten;
jj.
menginventarisasi dan pengelolaan, kawasan rawan bencana geologi pada
wilayah kabupaten;
kk.
menyusun bahan pelaksanaan koordinasi mitigasi bencana geologi pada wilayah
kabupaten;
ll.
menyusun bahan pengelolaan informasi bencana geologi pada wilayah
kabupaten;
mm. menyusun bahan pelaksanaan pembinaan fungsional penyelidik bumi nasional
pada wilayah kabupaten;
nn.
menyusun bahan pengelolaan data dan informasi geologi pada wilayah
kabupaten;
oo.
menyusun bahan pelaksanaan survey dasar geologi dan tematik skala lebih besar
atau sama dengan 1 : 50.000;
pp.
menyusun bahan penanggulangan bencana alam geologi yang meliputi :
60
1.
pembuatan peta zona kerentanan gerakan tanah skala lebih besar dari
skala 1:125.000;
2.
qq.
pemantauan bencana gerakan tanah.
menyusun bahan pengelolaan kawasan kars, yang meliputi :
1.
melakukan inventarisasi kawasan kars;
2.
penyelidikan untuk menentukan klasifikasi kawasan kars;
3.
pembuatan skala kawasan kars skala lebih besar atau sama dengan skala 1
: 100.000.
rr.
menyusun bahan pengelolaan pengusahaan pertambangan umum dalam wilayah
Kabupaten, yang meliputi :
1)
pertambangan Umum (KP), yang meliputi :
1.1)
pelaksanaan pembinaan terhadap Izin/KP Penyediaan Umum,
Izin/KP Eksplorasi, Izin/KP Eksploitasi, Izin/KP Pengolahan dan
Pemurnian, Izin/KP Pengangkutan/penjualan serta Izin/KP
Penugasan;
1.2)
pelaksanaan pembinaan terhadap Perpanjangan Izin/KP
Penyelidikan Umum, Izin/KP Eksplorasi, Izin/KP Eksploitasi Izin/KP
pengolahan dan pemurnian serta Izin/KP pengangkutan/penjualan;
1.3)
memberikan pembinaan terhadap peningkatan KP penyelidikan
umum dan eksplorasi;
1.4)
memberikan pembinaan terhadap peningkatan KP eksplorasi
ke KP eksploitasi;
1.5)
pembatalan penyelidikan umum, eksplorasi, KP eksplorasi,
pengolahan dan pemurnian serta pengangkutan/penjualan;
2)
pertambangan Umum (KK/PKP2B), yang meliputi :
2.1)
persetujuan Prinsip Aplikasi;
2.2)
surat Izin Penyelidikan Pendahuluan;
2.3)
persetujuan tahap kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi,
konstruksi, studi kelayakan dan operasi/produksi;
2.4)
perpanjangan surat izin penyelidikan pendahuluan;
2.5)
perpanjangan tahap kegiatan penyelidikan umum, pendahuluan,
konstruksi, studi kelayakan serta operasi/produksi;
2.6)
3)
pembatalan/terminasi;
rekomendasi/Persetujuan/Izin non inti, yang meliputi:
3.1)
surat keterangan izin peninjauan (SKIP);
61
3.2)
surat izin bekerja eksplorasi;
3.3)
surat izin produksi/tambah percontohan;
3.4)
surat izin pengiriman contoh (bulk sampling);
3.5)
penetapan wilayah pertambangan rakyat (WPR);
3.6)
perubahan batas/luas wilayah KP Penyelidikan Umum, KP Eksplorasi
dan KP Eksploitasi
3.7)
pemindahan KP;
3.8)
suspensi/penundaan kegiatan;
3.9)
persetujuan rencana kerja dan biaya serta persetujuan
perubahannya;
3.10) izin usaha jasa pertambangan;
3.11) persetujuan perubahan pemegang saham;
'
3.12) persetujuan perubahan mitra kerja asing dan nasional;
3.13) persetujuan pencairan security deposit;
3.14) persetujuan pencairan jaminan kesungguhan;
3.15) persetujuan kontrak jual beli hasil tambang bagi perusahaan yang
berafiliasi;
3.16) rekomendasi perubahan akte pendirian perusahaan;
3.17) rekomendasi perubahan investasi;
3.18) rekomendasi konsolidasi biaya;
3.19) rekomendasi rencana penggunaan tenaga kerja asing (RPTKA);
3.20) rekomendasi izin tenaga kerja asing;
3.21) rekomendasi barang modal;
3.22) rekomendasi Re-Ekspor barang/peralatan;
3.23) rekomendasi penghapusan barang modal;
3.24) rekomendasi impor barang/peralatan dengan fasilitas OB 23;
3.25) rekomendasi survey clearance survey udara;
3.26) rekomendasi pengembangan pelabuhan khusus kegiatan tambang;
3.27) rekomendasi pengoperasian pelabuhan khusus kegiatan tambang;
3.28) pengujian kelayakan dan pemberian izin operasi kapal keruk/kapal
hisap;
3.29) pemeriksaan kelayakan dan pemberian izin gudang bahan peledak;
3.30) pengujian kelayakan tanki dan pemberian izin penimbunan bahan
bakar cair;
3.31) pengujian kelayakan dan pemberian izin alat angkut orang (Derek);
62
3.32) pengujian rekomendasi kelayakan pabrik zat asam dan asitelin;
3.33) pengujian dan persetujuan modifikasi alat tambang;
3.34) pengesahan kepala/wakil kepala teknik tambang;
3.35) izin juru ledak (kartu izin meledakan);
3.36) memberikan Persetujuan ketinggian dan kemiringan jenjang galian
tambang dan timbunan verbuden, tailing, bahan tok dan bahan
galian.
4)
tugas evaluasi dan persetujuan, yang meliputi:
4.1)
merumuskan rencana penutupan tambang;
4.2)
merumuskan rencana kegiatan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan pada tahap suspensi;
4.3)
merumuskan
laporan triwulan
realisasi
pengelolaan
dan
pemantauan lingkungan pasca tambang;
4.4)
merumuskan laporan triwulan realisasi pengelolaan dan pemantauan
masa suspensi;
4.5)
merumuskan laporan kinerja pengelolaan lingkungan, yang meliputi:
4.5.1)
rencana tahunan pengelolaan dan pemantauan lingkungan;
4.5.2)
realisasi reklamasi untuk penetapan jaminan reklamasi;
4.5.3)
laporan triwulan realisasi pengelolaan dan pemantauan
lingkungan;
4.5.4)
laporan semester pengguna lahan;
4.5.5)
laporan tahunan realisasi pengelolaan dan pemantauan
lingkungan;
5)
4.5.6)
laporan reklamasi untuk pelepasan jaminan reklamasi;
4.5.7)
laporan reklamasi untuk pelepasan jaminan reklamasi;
4.5.8)
laporan terjadinya kasus lingkungan;
4.5.9)
laporan penanganan/pengendalian kasus lingkungan.
4.6)
merumuskan laporan kemajuan reklamasi;
4.7)
merumuskan kebijakan teknis jaminan reklamasi;
4.8)
merumuskan evaluasi laporan K-3 perusahaan.
tugas evaluasi dan persetujuan, yang meliputi:
5.1)
keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan;
5.2)
lingkungan, yang meliputi :
5.2.1) inspeksi rutin;
5.2.2) inspeksi terjadinya kasus lingkungan;
63
5.2.3) pengujian kelayakan prasarana-sarana;
5.2.4) pengujian kualitas lingkungan.
5.3)
konservasi;
5.4)
penggunaan tenaga kerja;
5.5)
produksi;
5.6)
barang modal;
5.7)
pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri;
5.8)
investasi, divestasi dan keuangan;
5.9)
penerapan standar pertambangan Penerapan standar pertambangan;
5.10) jasa pertambangan;
5.11) inspeksi kasus lingkungan.
ss.
menyusun bahan persetujuan penggunaan wilayah kuasa pertambangan atau
wilayah kerja kontraktor untuk kegiatan lain di luar kegiatan minyak dan gas
bumi;
tt.
menyusun bahan rekomendasi prosedur penggunaan kawasan hutan untuk
kepentingan kegiatan minyak dan gas bumi;
uu.
menyusun bahan pemberian pembinaan terhadap izin pendirian dan
penggunaan gudang bahan peledak di daerah operasi daratan dan di daerah
operasi 12 (dua belas) mil laut;
vv.
menyusun bahan pemberian pembinaan terhadap izin pembukaan kantor
perwakilan perusahaan di sub sektor minyak dan gas bumi;
ww.
menyusun bahan pemberian rekomendasi lokasi pendirian kilang;
xx.
menyusun bahan pemberian pembinaan terhadap izin pendirian depot lokal;
yy.
menyusun bahan pemberian pembinaan terhadap izin pendirian stasiun
pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU);
zz.
menyusun bahan pemberian pembinaan Izin pemasaran jenis-jenis bahan
bakar khusus (BBK) untuk mesin 2 (dua) langkah;
aaa.
menyusun bahan pemberian pembinaan terhadap izin pengumpulan dan
penyaluran pelumas bekas;
bbb.
menyusun bahan pemberian persetujuan surat keterangan terdaftar
perusahaan penunjang kecuali yang bergerak di bidang pabrikasi, konstruksi,
manufaktur, konsultan dan teknologi tinggi;
ccc.
menyusun bahan perumusan bahan Penetapan peraturan daerah kabupaten
di bidang energi dan ketenagalistrikan;
64
ddd.
menyusun bahan perumusan Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah
(RUKD) kabupaten;
eee.
bahan pemberian IUKU yang sarana maupun energi listriknya dalam
kabupaten;
fff.
menyusun bahan perumusan kebijakan teknis harga* jual tenaga listrik untuk
konsumen pemegang IUKU yang izin usahanya dikeluarkan oleh kabupaten;
ggg.
menyusun bahan Pengaturan harga jual tenaga listrik kepada pemegang
IUKU yang izinnya dikeluarkan oleh kabupaten;
hhh.
menyusun bahan pemberian IUKS yang sarana instalasinya dalam
kabupaten;
iii.
menyusun bahan pemberian persetujuan penjualan kelebihan tenaga listrik
oleh pemegang IUKS kepada pemegang IUKU yang izinnya dikeluarkan oleh
kabupaten;
jjj.
menyusun bahan pemberian pembinaan terhadap izin usaha jasa penunjang
tenaga listrik bagi badan usaha dalam negeri/mayoritas sahamnya dimiliki
oleh penanam modal dalam negeri;
kkk.
menyusun bahan pembinaan dan Mengawasi pelaksanaan usaha
ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh kabupaten;
lll.
menyusun bahan penyediaan listrik pedesaan di wilayah kabupaten;
mmm.
menyusun bahan pengusulan Pengangkatan dan pembinaan inspektur
ketenagalistrikan serta pembinaan jabatan fungsional kabupaten;
nnn.
menyusun bahan rencana umum ketenagalistrikan daerah yang meliputi:
ooo.
mengumpulkan dan mengolah data kelistrikan daerah;
ppp.
membuat prakiraan kebutuhan tenaga listrik daerah;
qqq.
membuat prakiraan kebutuhan investasi penyediaan tenaga listrik daerah;
rrr.
menyusun rencana umum ketenagalistrikan daerah;
sss.
menyampaikan rencana umum ketenagalistrikan daerah kepada Pemerintah
dan Gubernur;
ttt.
mengumpulkan dan mengolah data kelistrikan daerah;
uuu.
membuat prakiraan kebutuhan tenaga listrik daerah;
vvv.
membuat prakiraan kebutuhan investasi penyediaan tenaga listrik daerah;
www.
menyusun rencana umum ketenagalistrikan daerah;
xxx.
menyampaikan rencana umum ketenagalistrikan daerah kepada Pemerintah
dan Gubernur.
65
yyy.
menyusun bahan
penyelenggaraan
pembinaan
terhadap
perizinan
usaha ketenagalistrikan melalui Kegiatan :
zzz.
memproses permohonan izin usaha ketenagalistrikan yang meliputi :
aaaa.
usaha ketenagalistrikan untuk kepentingan umum yang fasilitas instalasinya
tidak terhubung dengan grid nasional yang wilayah usahanya di dalam
wilayah kabupaten/kota;
bbbb.
usaha ketenagalistrikan untuk kepentingan sendiri yang fasilitas instalasinya
di dalam wilayah kabupaten/kota;
cccc.
usaha penunjang tenaga listrik (UPL) yang berdomisili di dalam wilayah
kabupaten/kota;
dddd.
melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pemberian sanksi atas
pelaksanaan usaha dar pemegang saham;
eeee.
melakukan evaluasi atas laporan pelaksanaan usaha dari pemegang izin yang
meliputi aspek teknis, keselamatan/keamanan, pelayanan dan lingkungan;
ffff.
menyampaikan laporan penyelenggaraan perizinan kepada Pemerintah dan
Gubernur.
gggg.
melakukan penegakan hukum dan pengawasan di bidang ketenagalistrikan di
daerah melalui Kegiatan :
hhhh.
melakukan pengawasan atas ditaatinya peraturan perundang-undangan di
bidang ketenagalistrikan;
iiii.
melakukan penyelidikan atas tindak pidana di bidang ketenagalistrikan;
jjjj.
melakukan pengawasan atas ditaatinya standar/persyaratan/norma teknik dan
lingkungan di bidang ketenagalistrikan;
kkkk.
menyelenggarakan pembinaan di bidang ketenagalistrikan;
llll.
menyampaikan laporan penyelenggaraan penegakan hukum, pengawasan
dan pembinaan kepada Pemerintah dan Gubernur.
mmmm. menyusun bahan
penyelenggaraan
kebijakan
program
pemerintah
di
bidang pemanfaatan energi melalui Kegiatan :
nnnn.
menyusun program Pemerintah Daerah dalam bidang energi, yaitu program
diverifikasi energi, intensifikasi energi, konservasi energi dan program
pemanfaatan energi yang berwawasan lingkungan dalam rangka menunjang
kebijakan Pemerintah Daerah di bidang energi;
oooo.
menyusun program Pemerintah Daerah di bidang energi;
pppp.
mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data sumber energi dan
pemanfaatan energi daerah;
66
qqqq.
menyelenggarakan penyuluhan di bidang energi;
rrrr.
menyampaikan laporan pelaksanaan penyelenggaraan program dan
penerapan kebijakan energi kepada Pemerintah dan Gubernur.
ssss.
melaksanakan penghitungan produksi dan realisasi lifting minyak bumi dan
gas bumi bersama pemerintah;
tttt.
menyusun bahan pemberian rekomendasi penggunaan wilayah kerja kontrak
kerja sama untuk kegiatan lain di luar kegiatan migas pada wilayah
kabupaten;
uuuu.
menyusun bahan penyelenggaraan pembinaan terhadap izin pembukaan
kantor perwakilan perusahaan di sub sektor migas;
vvvv.
menyusun bahan pengawasan dan pengendalian pendistribusian dan tata
niaga bahan bakar minyak dari agen dan pangkalan dan sampai konsumen
akhir di wilayah kabupaten;
wwww.
menyusun bahan pemantauan dan menginventarisir penyediaan, penyaluran
dan kualitas harga BBM serta melakukan analisa dan evaluasi terhadap
kebutuhan/penyediaan BBM di wilayah kabupaten;
xxxx.
menyusun bahan pemberian rekomendasi lokasi pendirian kilang dan tempat
penyimpanan migas;
yyyy.
memberikan rekomendasi izin lokasi pendirian Stasiun Pengisian Bahan
Bakar untuk Umum (SPBU);
zzzz.
menyusun bahan pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan peledak
dalam rangka kegiatan usaha migas di daerah operasi daratan dan di daerah
operasi pada wilayah kabupaten dan 1/3 (sepertiga) dari wilayah kewenangan
provinsi;
aaaaa.
menyusun bahan pengusulan Pengangkatan dan membina inspektur migas
serta pembinaan jabatan fungsional kabupaten;
bbbbb.
menyusun bahan fasilitasi penyelenggaraan assessment kerja sama dengan
lembaga assessment ESDM;
ccccc.
menyusun bahan pengusulan peserta diklat teknis dan fungsional tertentu
sektor energi dan sumber daya mineral dalam skala kabupaten;
ddddd.
menyelenggarakan koordinasi dengan bidang lain
eeeee.
menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil
kegiatan urusan pelayanan Bidang Energi Dan Sumber Daya Mineral;
fffff.
menyusun bahan laporan akuntabilitas kerja Bidang Energi Dan Sumber Daya
Mineral;
67
ggggg.
menyusun pertanggungjawaban laporan kegiatan dan keuangan;
hhhhh.
mengendalikan pelaksanaan teknis kegiatan lingkup Bidang Energi Dan
Sumber Daya Mineral;
iiiii.
melakukan pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah di lingkup
Bidang Energi Dan Sumber Daya Mineral;
jjjjj.
mempelajari, memahami dan menyelenggarakan peraturan perundangundangan dan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan Bidang Energi
Dan Sumber Daya Mineral;
kkkkk.
melaksanakan program pengawasan internal di lingkungan bidang Energi Dan
Sumber Daya Mineral;
lllll.
memberikan saran dan pertimbangan teknis bidang tugasnya kepada atasan;
mmmmm. melaksanakan evaluasi tugas dan menginventarisasi permasalahan lingkup
tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;
nnnnn.
membagi tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
ooooo.
membimbing atau memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan
tugas dapat berjalan lancar;
ppppp.
menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan mengembangkan
karier;
qqqqq.
melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan;
rrrrr.
melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Pasal 37
(1)
Sub Bidang Geologi, Minyak dan Gas mempunyai tugas pokok merencanakan
kegiatan, melaksanakan, membagi tugas dan mengontrol urusan Geologi, Minyak
dan Gas.
(2)
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) , Sub
Bidang Geologi, Minyak dan Gas mempunyai fungsi :
a.
perencanaan kegiatan urusan Geologi, Minyak dan Gas;
b.
pelaksanaan urusan Geologi, Minyak dan Gas;
c.
pembagian pelaksanaan tugas urusan Geologi, Minyak dan Gas;
d.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya
68
Pasal 38
Sub Bidang Geologi, Minyak dan Gas dipimpin oleh seorang Kepala, mempunyai uraian
tugas sebagai berikut :
a.
menyusun rencana kegiatan dan anggaran Sub Bidang Geologi, Minyak dan Gas;
b.
menyiapkan bahan rencana strategis dan rencana kerja Sub Bidang Geologi,
Minyak dan Gas;
c.
menyiapkan bahan-bahan RPJPD dan RPJMD sesuai bidang tugasnya sebagai
bahan penyusunan RPJPD dan RPJMD Kabupaten;
d.
mengumpulkan bahan-bahan LPPD tahunan dan LPPD lima tahunan Sub Bidang
Geologi, Minyak dan Gas sebagai bahan penyusunan LPPD tahunan dan LPPD
lima tahunan Kabupaten;
e.
menyiapkan bahan-bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan Bupati ;
f.
menghimpun dan mengumpulkan bahan rencana strategis (RENSTRA) dan
rencana kinerja (RENJA) Sub Bidang Geologi, Minyak dan Gas:
g.
menghimpun Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Sub Bidang Geologi, Minyak dan Gas;
h.
menyiapkan bahan pemberian izin penyediaan, peruntukan, penggunaan dan
pengusahaan pertambangan dan energi;
i.
menyiapkan bahan pengelolaan air bawah tanah, yang meliputi :
1)
pelaksanaan pengelolaan air bawah tanah sesuai kebijakan, pedoman,
prosedur, standar, norma, persyaratan dan kriteria dibidang air bawah tanah;
2)
melakukan inventarisasi dan perencanaan pendayagunaan air bawah tanah
dalam rangka pengelolaan, pemanfaatan dan perlindungan air bawah tanah
dan/atau mata air;
3)
penyiapan
kelembagaan,
sumberdaya
manusia,
pengusahaan
dan
pembiayaan yang mendukung pendayagunaan dan pelestarian sumber daya
air bawah tanah;
4)
pemantauan, pengendalian, pengawasan pengelolaan dan konservasi air
bawah tanah;
5)
pengaturan peruntukan pemanfaatan air bawah tanah dan/atau mata air;
6)
pemberian izin eksplorasi air bawah tanah, izin pengeboran (SIP), izin
pengambilan air bawah tanah (SIPA), izin penurapan (SIP), dan izin
pengambilan mata air (SIPMA);
7)
penetapan dan mengatur sistem jaringan sumur pantau dalam satu cekungan
air bawah tanah;
69
8)
pengumpulan dan pengelolaan data dan informasi air bawah tanah dan/atau
mata air dalam wilayahnya;
9)
mendorong peran masyarakat dalam kegiatan perencanaan pendayagunaan
dan pengendalian serta pengawasan dalam rangka konservasi air bawah
tanah.
j.
menyiapkan bahan pembuatan peraturan perundang-undangan daerah kabupaten
di bidang mineral, batubara, panas bumi dan air tanah;
k.
menyiapkan bahan penyusunan data dan informasi wilayah kerja usaha
pertambangan mineral dan batubara serta panas bumi skala kabupaten;
l.
menyiapkan bahan penyusunan data dan informasi cekungan air tanah skala
kabupaten;
m.
menyiapkan bahan pemberian kajian/rekomendasi teknis untuk izin pengeboran,
izin penggalian dan izin penurapan mata air pada cekungan air tanah pada wilayah
kabupaten;
n.
menyiapkan bahan pemberian pembinaan terhadap izin usaha pertambangan
mineral, batubara dan panas bumi pada wilayah kabupaten dan 1/3 (sepertiga) dari
wilayah kewenangan provinsi;
o.
menyiapkan bahan pemberian pembinaan terhadap izin usaha pertambangan
mineral, dan batubara untuk operasi produksi, yang berdampak lingkungan
langsung pada wilayah kabupaten dan 1/3 (sepertiga) dari wilayah kewenangan
provinsi;
p.
menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha
pertambangan mineral, batubara dan panas bumi, pada wilayah kabupaten dan 1/3
(sepertiga) dari wilayah kewenangan provinsi;
q.
menyiapkan bahan pemberian pembinaan terhadap izin badan usaha jasa
pertambangan mineral, batubara, dan panas bumi dalam rangka PMA dan PMDN
di wilayah kabupaten;
r.
menyiapkan bahan pengelolaan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin
usaha jasa pertambangan mineral, batubara dan panas bumi dalam rangka
penanaman modal di wilayah kabupaten;
s.
menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan
kerja, lingkungan pertambangan termasuk reklamasi lahan pasca tambang,
konservasi dan peningkatan nilai tambah terhadap usaha pertambangan mineral,
batubara dan panas bumi pada wilayah kabupaten;
t.
menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan pengusahaan KP dalam wilayah
kabupaten;
70
u.
menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan
kerja, lingkungan pertambangan termasuk reklamasi lahan pasca tambang,
konservasi dan peningkatan nilai tambah terhadap KP dalam wilayah kabupaten;
v.
menyiapkan bahan penetapan wilayah konservasi air tanah dalam wilayah
kabupaten;
w.
menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha
pertambangan mineral dan batubara untuk operasi produksi serta panas bumi yang
berdampak lingkungan langsung dalam wilayah kabupaten;
x.
menyiapkan bahan penetapan nilai perolehan air tanah pada cekungan air tanah
dalam wilayah kabupaten/ kota;
y.
menyiapkan bahan pengelolaan data dan informasi mineral, batubara, panas bumi
dan air tanah serta pengusahaan dan SIG wilayah kerja pertambangan di wilayah
kabupaten;
z.
menyiapkan bahan penetapan potensi panas bumi dan air tanah serta neraca
sumber daya dan cadangan mineral dan batubara di wilayah kabupaten;
aa. menyiapkan bahan pengusulan pengangkatan dan pembinaan inspektur tambang
serta pembinaan jabatan fungsional kabupaten;
bb. menyiapkan bahan pengelolaan air bawah tanah, yang meliputi :
1)
pelaksanaan pengelolaan air bawah tanah sesuai kebijakan, pedoman,
prosedur, standar, norma, persyaratan dan kriteria di bidang air bawah tanah;
2)
melakukan inventarisasi dan perencanaan pendayagunaan air bawah tanah
dalam rangka pengelolaan, pemanfaatan dan perlindungan air bawah tanah
dan/atau mata air;
3)
penyiapan
kelembagaan,
sumberdaya
manusia,
pengusahaan
dan
pembiayaan yang mendukung pendayagunaan dan pelestarian sumber daya
air bawah tanah;
4)
melakukan
pemantauan,
pengendalian,
pengawasan
pengelolaan
dan
konservasi air bawah tanah;
5)
pengaturan peruntukan pemanfaatan air bawah tanah dan/atau mata air;
6)
pemberian pembinaan terhadap izin eksplorasi air bawah tanah, izin
pengeboran (SIP), izin pengambilan air bawah tanah (SIPA), izin penurapan
(SIP) dan izin pengambilan mata air (SIPMA);
7)
pemberian pembinaan terhadap izin juru bor (SUB) air bawah tanah;
8)
pemberian pembinaan terhadap izin perusahaan pengeboran air bawah tanah
(SIPPAT);
9)
penetapan dan mengatur sistem jaringan sumur pantau dalam satu cekungan
air bawah tanah;
71
10) pengumpulan dan pengelolaan data dan informasi air bawah tanah dan/atau
mata air dalam wilayahnya;
11) mendorong peran masyarakat dalam kegiatan perencanaan pendayagunaan
dan pengendalian serta pengawasan dalam rangka konservasi air bawah
tanah.
cc. menginventarisir energi dan sumberdaya mineral, yang meliputi :
1)
pelaksanaan pengumpulan, pencatatan, analisis dan evaluasi data dan
informasi primer hasil penyelidikan umum dan eksplorasi energi dan sumber
daya mineral non migas pemerintah daerah skala lebih besar 1 : 100.000;
2)
pelaksanaan pengumpulan, pencatatan, analisis dan evaluasi data dan
informasi sekunder hasil kegiatan instansi terkait dan perusahaan di bidang
pertambangan umum di daerah;
3)
pelaksanaan pengelolaan sistem informasi energi dan sumber daya mineral
non migas di daerah/Bank Data Energi dan Sumberdaya Mineral Daerah;
4)
penyampaian laporan hasil kegiatan inventarisasi energi dan sumberdaya
mineral non migas di daerah kepada pemerintah melalui Departemen Dalam
Negeri serta Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
5)
penyiapan bahan pelaksanaan inventarisasi geologi dan sumber daya
mineral, batubara, panas bumi, migas dan air tanah pada wilayah kabupaten;
dd. menyiapkan bahan pelaksanaan inventarisasi kawasan karst dan kawasan lindung
geologi;
ee. menyiapkan
bahan
penetapan zonasi
pemanfaatan
kawasan
karst dan
kawasan lindung geologi;
ff.
menyiapkan
bahan
penetapan
pengelolaan
lingkungan geologi,
geologi
teknik, kawasan rawan bencana dan kawasan lingkungan geologi;
gg. menyiapkan bahan pelaksanaan inventarisasi lingkungan geologi,
geologi
teknik, kawasan rawan bencana dan kawasan lingkungan geologi;
hh. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis mitigasi bencana geologi ;
ii.
inventarisasi dan pengelolaan, kawasan rawan bencana geologi;
jj.
menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi mitigasi bencana geologi;
kk. menyiapkan bahan pengelolaan informasi bencana geologi;
72
ll.
menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan fungsional penyelidik bumi nasional;
mm. menyiapkan bahan pengelolaan data dan informasi geologi;
nn. menyiapkan bahan pelaksanaan survey dasar geologi dan tematik skala lebih
besar atau sama dengan 1 : 50.000;
oo. melaksanakan penanggulangan bencana alam geologi, yang meliputi :
1) pembuatan peta zona kerentanan gerakan tanah skala lebih besar dari skala 1 :
125.000;
2) pemantauan bencana gerakan tanah.
pp. menyiapkan bahan pengelolaan kawasan kars, yang meliputi:
1) melakukan inventarisasi kawasan kars;
2) melakukan penyelidikan untuk menentukan klasifikasi kawasan kars;
3) pembuatan skala kawasan kars skala lebih besar atau sama dengan skala 1 :
100.000.
qq. menyiapkan bahan pengelolaan pengusahaan pertambangan umum dalam wilayah
Kabupaten, yang meliputi :
1)
pertambangan umum (KP), yang meliputi :
1.1)
pemberian pembinaan terhadap Izin/KP Penyediaan Umum;
1.2)
pemberian pembinaan terhadap Izin/KP Eksplorasi;
1.3)
pemberian pembinaan terhadap Izin/KP Eksploitasi;
1.4)
pemberian
pembinaan
terhadap
Izin/KP
Pengolahan
dan
Pemurnian;
1.5)
pemberian pembinaan terhadap Izin/KP Pengangkutan/penjualan;
1.6)
memberikan pembinaan terhadap Izin/KP Penugasan;
1.7)
memberikan
pembinaan
terhadap
perpanjangan
Izin/KP
Penyelidikan Umum;
1.8)
pemberian pembinaan terhadap perpanjangan Izin/KP Eksplorasi;
1.9)
pemberian pembinaan terhadap perpanjangan Izin/KP Eksploitasi;
1.10)
pemberian pembinaan terhadap perpanjangan Izin/KP pengolahan
dan pemurnian;
1.11)
pemberian pembinaan
terhadap
perpanjangan
Izin/KP pengangkutan/penjualan;
1.12)
pemberian pembinaan terhadap peningkatan KP penyelidikan
umum dan eksplorasi;
1.13)
pemberian pembinaan
terhadap
peningkatan
KP
eksplorasi
ke KP Eksploitasi;
73
2)
1.14)
pembatalan penyelidikan umum;
1.15)
pembatalan eksplorasi;
1.16)
pembatalan/pengakhiran KP Eksplorasi;
1.17)
pembuatan Izin/KP Pengolahan dan Pemurnian;
1.18)
pembuatan Izin/KP pengangkutan/penjualan.
pertambangan umum (KK/PKP2B), yang meliputi :
2.1)
persetujuan prinsip aplikasi;
2.2)
surat izin penyelidikan pendahuluan;
2.3)
persetujuan
tahap
kegiatan
penyelidikan
umum,
eksplorasi,
konstruksi, studi kelayakan dan operasi/produksi;
2.4)
perpanjangan surat izin penyelidikan pendahuluan;
2.5)
perpanjangan tahap kegiatan penyelidikan umum, pendahuluan,
konstruksi, studi kelayakan dan operasi/produksi;
2.6)
3)
pembatalan/terminasi.
rekomendasi/persetujuan/izin non inti, yang meliputi :
3.1)
surat keterangan izin peninjauan (SKIP);
3.2)
surat izin bekerja eksplorasi;
3.3)
surat izin produksi/tambah percontohan;
3.4)
surat izin pengiriman contoh (bulk sampling;
3.5)
penetapan wilayah pertambangan rakyat (WPR);
3.6)
perubahan batas/luas wilayah KP Penyelidikan Umum,
KP
Eksplorasi dan KP Eksploitasi;
3.7)
pemindahan KP;
3.8)
suspensi/penundaan kegiatan;
3.9)
persetujuan
rencana
kerja
dan
biaya
serta
persetujuan
perubahannya;
3.10)
izin usaha jasa pertambangan;
3.11)
persetujuan perubahan pemegang saham;
3.12)
persetujuan perubahan mitra kerja asing dan nasional;
74
3.13)
persetujuan pencairan security deposit;
3.14)
persetujuan pencairan jaminan kesungguhan;
3.15)
persetujuan kontrak jual beli hasil tambang bagi perusahaan yang
berafiliasi;
3.16)
pemberian rekomendasi perubahan akte pendirian perusahaan;
3.17)
pemberian rekomendasi perubahan investasi;
3.18)
pemberian rekomendasi konsolidasi biaya;
3.19)
pemberian rekomendasi rencana penggunaan tenaga kerja asing
(RPTKA);
3.20)
pemberian rekomendasi izin tenaga kerja asing;
3.21)
pemberian rekomendasi barang modal;
3.22)
pemberian rekomendasi re-ekspor barang/peralatan;
3.23)
pemberian rekomendasi penghapusan barang modal;
3.24)
pemberian rekomendasi impor barang/peralatan dengan fasilitas
OB 23;
3.25)
pemberian rekomendasi survey clearance survey udara;
3.26)
pemberian
rekomendasi
pengembangan
pelabuhan
khusus
kegiatan tambang;
3.27)
pemberian rekomendasi pengoperasian pelabuhan khusus kegiatan
tambang;
3.28)
pengujian kelayakan dan pemberian izin operasi kapal keruk/kapal
hisap;
3.29)
pemeriksaan kelayakan dan pemberian izin gudang bahan peledak;
3.30)
pengujian kelayakan tanki dan pemberian izin penimbunan bahan
bakar cair;
3.31)
pengujian kelayakan dan pemberian izin alat angkut orang (Derek);
3.32)
pengujian rekomendasi kelayakan pabrik zat asam d0n asitelin;
3.33)
pengujian dan persetujuan modifikasi alat tambang;
3.34)
pengesahan kepala/wakil kepala teknik tambang;
3.35)
izin juru ledak (kartu izin meledakan);
3.36)
memberikan persetujuan ketinggian dan kemiringan jenjang galian
tambang dan timbunan verbuden, tailing, bahan tok dan bahan
galian.
4)
tugas evaluasi dan persetujuan, yang meliputi :
4.1)
perumusan rencana penutupan tambang;
4.2)
perumusan
rencana
kegiatan
pengelolaan
dan
pemantauan
lingkungan pada tahap suspensi;
4.3)
perumusan laporan
triwulan
realisasi
pengelolaan
dan
pemantauan lingkungan pasca tambang;
4.4)
perumusan laporan triwulan realisasi pengelolaan dan pemantauan
masa suspensi;
75
4.5)
perumusan laporan kinerja pengelolaan lingkungan, yang meliputi:
4.5.1)
perencanaan tahunan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan;
4.5.2)
realisasi reklamasi untuk penetapan jaminan reklamasi;
4.5.3)
pelaporan triwulan realisasi pengelolaan dan pemantauan
lingkungan;
4.5.4)
pelaporan semester pengguna lahan;
4.5.5)
pelaporan tahunan realisasi pengelolaan dan pemantauan
lingkungan;
5)
4.5.6)
pelaporan reklamasi untuk pelepasan jaminan reklamasi;
4.5.7)
pelaporan reklamasi untuk pelepasan jaminan reklamasi;
4.5.8)
pelaporan terjadinya kasus lingkungan;
4.5.9)
pelaporan penanganan/pengendalian kasus lingkungan
4.6)
merumuskan laporan kemajuan reklamasi;
4.7)
merumuskan kebijakan teknis jaminan reklamasi;
4.8)
merumuskan evaluasi laporan k-3 perusahaan.
tugas evaluasi dan persetujuan, yang meliputi :
5.1)
keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan;
5.2)
lingkungan, yang meliputi :
5.2.1)
inspeksi rutin;
5.2.2)
inspeksi terjadinya kasus lingkungan;
5.2.3)
pengujian kelayakan prasarana-sarana;
5.2.4)
pengujian kualitas lingkungan;
5.3)
konservasi;
5.4)
penggunaan tenaga kerja;
5.5)
produksi;
5.6)
barang modal;
5.7)
pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri;
5.8)
investasi, divestasi dan keuangan;
5.9)
penerapan
standar
pertambangan
penerapan
standar
pertambangan;
5.10) jasa pertambangan;
5.11) inspeksi kasus lingkungan.
rr.
menyiapkan bahan persetujuan penggunaan wilayah kuasa pertambangan atau
wilayah kerja kontraktor untuk kegiatan lain di luar kegiatan minyak dan gas bumi;
ss. menyiapkan bahan rekomendasi prosedur penggunaan kawasan hutan untuk
kepentingan kegiatan minyak dan gas bumi;
76
tt.
menyiapkan bahan pemberian pembinaan terhadap izin pendirian dan penggunaan
gudang bahan peledak di daerah operasi daratan dan di daerah operasi 12 (dua
betas) mil laut;
uu. menyiapkan bahan pemberian pembinaan terhadap izin pembukaan kantor
perwakilan perusahaan di sub sektor minyak dan gas bumi;
vv. menyiapkan bahan pemberian rekomendasi lokasi pendirian kilang;
ww. menyiapkan bahan pemberian pembinaan terhadap izin pendirian depot lokal;
xx. menyiapkan bahan pemberian pembinaan terhadap izin pendirian stasiun
pengisian bahan Dakar untuk umum (SPBU);
yy. menyiapkan bahan pemberian pembinaan terhadap pemberian pembinaan
terhadap izin pemasaran jenis-jenis bahan bakar khusus (bbk) untuk mesin 2 (dua)
langkah;
zz. menyiapkan bahan pemberian pembinaan terhadap izin pengumpulan dan
penyaluran pelumas bekas;
aaa. menyiapkan bahan pemberian persetujuan surat keterangan terdaftar perusahaan
penunjang kecuali yang bergerak di bidang pabrikasi, konstruksi, manufaktur,
konsultan dan teknologi tinggi;
bbb. melaksanakan koordinasi dengan Sub Bidang lain;
ccc. menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Sub Bidang Geologi, Minyak dan Gas;
ddd. menyusun bahan laporan akuntabilitas kerja;
eee. menyusun pertanggungjawaban laporan kegiatan dan keuangan;
fff.
melaksanakan program pengawasan internal di lingkungan Sub Bidang Geologi,
Minyak dan Gas;
ggg. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan,
ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
hhh. memberikan saran dan pertimbangan teknis bidang tugasnya kepada atasan;
iii.
melaksanakan evaluasi tugas dan menginventarisasi permasalahan di lingkup
tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;
77
jjj.
membagi tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
kkk. membimbing atau memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas
dapat berjalan lancar;
lll.
menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan mengembangkan
karier;
mmm. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan;
nnn. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Pasal 39
1)
Sub
Bidang
Energi
dan
Ketenagalistrikan
mempunyai
tugas
pokok
merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas dan mengontrol urusan
energi dan ketenagalistrikan.
2)
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) , Sub
Bidang Energi dan Ketenagalistrikan mempunyai fungsi :
a.
perencanaan kegiatan urusan energi dan ketenagalistrikan;
b.
pelaksanaan urusan energi dan ketenagalistrikan;
c.
pembagian pelaksanaan tugas urusan energi dan ketenagalistrikan;
d.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya
Pasal 40
Sub Bidang Energi dan Ketenagalistrikan dipimpin oleh seorang Kepala, mempunyai
uraian tugas sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
menyusun rencana kegiatan dan anggaran Sub Bidang Energi dan
Ketenagalistrikan;
menyiapkan bahan rencana strategis dan rencana kerja Sub Bidang Energi dan
Ketenagalistrikan;
menyiapkan bahan-bahan RPJPD dan RPJMD sesuai bidang tugasnya sebagai
bahan penyusunan RPJPD dan RPJMD Kabupaten;
mengumpulkan bahan-bahan LPPD tahunan dan LPPD lima tahunan Sub
Bidang Energi dan Ketenagalistrikan sebagai bahan penyusunan LPPD tahunan
dan LPPD lima tahunan Kabupaten;
78
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
menyiapkan bahan-bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan Bupati ;
menghimpun dan mengumpulkan bahan rencana strategis (RENSTRA) dan
rencana kinerja (RENJA) Sub Bidang Energi dan Ketenagalistrikan:
menghimpun Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Sub Bidang Energi dan Ketenagalistrikan;
menyiapkan bahan perumusan Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD)
kabupaten;
menyiapkan bahan pemberian IUKU yang sarana maupun energi listriknya dalam
kabupaten;
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis harga jual tenaga listrik untuk
konsumen pemegang IUKU yang izin usahanya dikeluarkan oleh kabupaten;
menyiapkan bahan pengaturan harga jual tenaga. listrik kepada pemegang IUKU
yang izinnya dikeluarkan oleh kabupaten;
menyiapkan bahan pemberian IUKS yang sarana instalasinya dalam kabupaten;
menyiapkan bahan pemberian persetujuan penjualan kelebihan tenaga listrik oleh
pemegang IUKS kepada pemegang IUKU yang izinnya dikeluarkan oleh
kabupaten;
menyiapkan bahan pemberian pembinaan terhadap izin usaha jasa penunjang
tenaga listrik bag! badan usaha dalam negeri/mayoritas sahamnya dimiliki oleh
penanam modal dalam negeri;
menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha
ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh kabupaten;
menyiapkan bahan penyediaan listrik pedesaan di wilayah kabupaten;
menyiapkan bahan pengusulan pengangkatan dan pembinaan inspektur
ketenagalistrikan serta pembinaan jabatan fungsional kabupaten;
menyiapkan bahan penyusunan rencana umum ketenagalistrikan daerah yang
meliputi:
1)
pengumpulan dan mengolah data kelistrikan daerah;
2)
pembuatan prakiraan kebutuhan tenaga listrik daerah;
3)
pembuatan prakiraan kebutuhan investasi penyediaan tenaga listrik daerah;
4)
5)
6)
7)
8)
9)
penyusunan rencana umum ketenagalistrikan daerah;
penyampaian rencana umum ketenagalistrikan daerah kepada Pemerintah
dan Gubernur;
pengumpulan dan mengolah data kelistrikan daerah;
pembuatan prakiraan kebutuhan tenaga listrik daerah;
pembuatan prakiraan kebutuhan investasi penyediaan tenaga listrik daerah;
penyusunan rencana umum ketenagalistrikan daerah;
10)
s.
penyampaian rencana umum ketenagalistrikan daerah kepada Pemerintah
dan Gubernur.
menyiapkan
bahan
penyelenggaraan
pembinaan
terhadap
perizinan
usaha ketenagalistrikan melalui Kegiatan :
1)
pemprosesan permohonan izin usaha ketenagalistrikan yang meliputi:
79
1.1) usaha ketenagalistrikan untuk kepentingan umum yang fasilitas
instalasinya tidak terhubung dengan grid nasional yang wilayah
usahanya di dalam wilayah kabupaten/kota;
1.2) usaha ketenagalistrikan untuk kepentingan sendiri yang fasilitas
instalasinya di dalam wilayah kabupaten/kota;
2)
3)
t.
lingkungan;
4)
penyampaian laporan penyelenggaraan perizinan kepada Pemerintah
dan Gubernur
melaksanakan
penegakan
hukum
dan
pengawasan
di bidang
ketenagalistrikan di daerah melalui Kegiatan :
1)
melakukan pengawasan atas ditaatinya peraturan perundang-undangan di
2)
3)
4)
5)
u.
1.3) usaha penunjang tenaga listrik (UPL) yang berdomisili di dalam
wilayah kabupaten/kota.
pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pemberian sanksi atas
pelaksanaan usaha dari pemegang saham;
melakukan evaluasi atas laporan pelaksanaan usaha dari pemegang izin
yang meliputi aspek teknis, keselamatan/keamanan, pelayanan dan
bidang ketenagalistrikan;
melakukan penyelidikan atas tindak pidana di bidang ketenagalistrikan;
melakukan pengawasan atas ditaatinya standar/persyaratan/norma teknik
dan lingkungan di bidang ketenagalistrikan;
penyelenggaraan pembinaan di bidang ketenagalistrikan;
penyampaian laporan penyelenggaraan penegakan hukum, pengawasan
dan pembinaan kepada Pemerintah dan Gubernur.
menyiapkan bahan penyelenggaraan kebijakan program pemerintah di
bidang pemanfaatan energi melalui kegiatan :
1)
penyusunan program Pemerintah Daerah dalam bidang energi, yaitu
program diverifikasi energi, intensifikasi energi, konservasi energi dan
program pemanfaatan energi yang berwawasan lingkungan dalam rangka
menunjang kebijakan Pemerintah Daerah di bidang energi;
2)
3)
v.
w.
penyusunan program Pemerintah Daerah di bidang energi;
pengumpulan, mengolah dan mengevaluasi data sumber energi dan
pemanfaatan energi daerah;
4)
penyelenggaraan penyuluhan di bidang energi;
5)
penyampaian laporan pelaksanaan penyelenggaraan program dan
penerapan kebijakan energi kepada Pemerintah dan Gubernur.
menyiapkan bahan penghitungan produksi dan realisasi lifting minyak bumi dan
gas bumi bersama pemerintah;
menyiapkan bahan pemberian rekomendasi penggunaan wilayah kerja dan
kontrak kerja sama untuk kegiatan lain di luar kegiatan migas pada wilayah
kabupaten;
80
x.
menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan terhadap izin pembukaan kantor
perwakilan perusahaan di sub sektor migas;
y.
menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian pendistribusian dan tata niaga
bahan bakar minyak dari agen dan pangkalan serta sampai konsumen akhir di
wilayah kabupaten;
z.
memantau dan menginventarisir penyediaan, penyaluran dan kualitas harga BBM
serta melakukan analisa dan evaluasi terhadap kebutuhan/penyediaan BBM di
wilayah kabupaten;
aa.
menyiapkan bahan pemberian rekomendasi lokasi pendirian kilang dan tempat
penyimpanan migas;
bb.
menyiapkan bahan pemberian rekomendasi izin lokasi pendirian Stasiun
Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU);
cc.
menyiapkan bahan pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan peledak
dalam rangka kegiatan usaha migas di daerah operasi daratan dan di daerah
operasi pada wilayah kabupaten dan 1/3 (sepertiga) dari wilayah kewenangan
provinsi;
dd.
menyiapkan bahan pengusulan pengangkatan dan membina inspektur migas
serta pembinaan jabatan fungsional kabupaten;
ee.
menyiapkan bahan fasilitasi penyelenggaraan assessment kerja sama dengan
lembaga assessment ESDM;
ff.
menyiapkan bahan pengusulan peserta diklat teknis dan fungsional tertentu sektor
energi dan sumber daya mineral dalam skala kabupaten;
gg.
melaksanakan koordinasi dengan Sub Bidang lain;
hh.
menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Sub Bidang Energi dan Ketenagalistrikan;
ii.
menyusun bahan laporan akuntabilitas kerja;
jj.
menyusun pertanggungjawaban laporan kegiatan dan keuangan;
kk.
melaksanakan program pengawasan internal di lingkungan Sub Bidang Energi
dan Ketenagalistrikan;
ll.
mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan,
ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
mm. memberikan saran dan pertimbangan teknis bidang tugasnya kepada atasan;
nn.
melaksanakan evaluasi tugas dan menginventarisasi permasalahan di lingkup
tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;
oo.
membagi tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
81
pp.
membimbing atau memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan
tugas dapat berjalan lancar;
qq.
menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan mengembangkan
karier;
rr.
melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan;
ss.
melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Paragraf 7
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 41
(1)
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
kegiatan Badan sesuai kebutuhan.
(2)
Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugas pokoknya bertanggung
jawab kepada Kepala Badan.
(3)
Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai bidang keahliannya.
(4)
Setiap kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk di antara tenaga fungsional yang ada di lingkungan Badan.
(5)
Pembentukan jabatan fungsional ditetapkan berdasarkan sifat, jenis, kebutuhan
dan beban kerjanya.
(6)
Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
B A B IV
TATA
KERJA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 42
(1)
Hal-hal yang menjadi tugas pokok Dinas merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan.
82
(2)
Penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dinas dilaksanakan oleh Kepala BidangKepala Bidang, Kepala Seksi-Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional
menurut bidang tugasnya masing-masing.
(3)
Pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kewenangan Dinas diatur lebih lanjut dalam
bentuk uraian tugas yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
(4)
Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Badan wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi.
(5)
Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Dinas wajib memimpin dan
memberikan bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan.
Bagian Kedua
Pelaporan
Pasal 43
(1)
Kepala Badan wajib bertanggung jawab dan menyampaikan laporan kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2)
Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Badan wajib bertanggung jawab
dan menyampaikan laporan kepada atasannya masing-masing.
(3)
Pengaturan mengenai jenis laporan dan cara penyampaiannya berpedoman pada
ketentuan yang berlaku.
Bagian Ketiga
Hal Mewakili
Pasal 44
(1)
Sekretaris mewakili Kepala Badan apabila berhalangan dalam menjalankan tugas.
(2)
Apabila Sekretaris berhalangan, Kepala Badan dapat menunjuk salah seorang
Kepala Bidang sesuai bidang tugas dan/atau kemampuan.
83
BAB V
KEPEGAWAIAN
Pasal 45
(1)
Kepala Badan diangkat dan diberhentikan oleh Bupati berdasarkan usulan
Sekretaris Daerah.
(2)
Kepala Badan wajib melaksanakan pembinaan, pengawasan melekat dan
membuat Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(3)
Kepala Badan wajib memperhatikan pelaksanaan kenaikan pangkat dan gaji
pegawai bawahannya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(4)
Ketentuan-ketentuan lain mengenai kepegawaian diatur berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
BAB VI
PEMBIAYAAN
Pasal 46
Pembiayaan Badan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Bekasi.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 47
(1) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan ini sepanjang mengenai teknis
pelaksanaannya akan diatur kemudian.
(2) Dengan berlakunya Peraturan ini maka Peraturan lain yang mengatur hal-hal yang
sama dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
84
Pasal 48
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bekasi.
Ditetapkan di Cikarang Pusat
pada tanggal 31 Desember 2009
BUPATI BEKASI
ttd.
H. SA’DUDDIN
Diundangkan di Cikarang Pusat
pada tanggal 31 Desember 2009
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BEKASI
ttd.
H. DADANG MULYADI
BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2009 NOMOR
Salinan sesuai dengan aslinya,
KEPALA BAGIAN HUKUM
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BEKASI
DEDDY ROHENDI
Pembina Tingkat I
NIP. 19560901 198203 1 011
85
Download