SEXRI BUDIMAN SEBAGAI PENCIPTA LAGU MINANG TAHUN 1974-2014: TINJAUAN BIOGRAFI SKRIPSI ALAN AGVIO NIM. 10020141 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015 0 SEXRI BUDIMAN SEBAGAI PENCIPTA LAGU MINANG TAHUN 1974-2014: TINJAUAN BIOGRAFI Alan Agvio1 Meri Erawati2 Meldawati3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research explain about, Sexri Budiman as a creator of Minang songs from 1974-2014. The formulations of this research are: (1) how the background of life and beginning of Sexri Budiman career as a Minang songs creator. (2) The development of Sexri Budmian as a creator of song (3) society response about Sexry Budiman song. The purpose of this research are (1) Explain about the background of life and the beginning of Sexri Budiman as a creator of song (2) explain about Sexri Budiman career as a creator of Minang songs (3) explain society response about Sexri Budiman song. A kind of this research is biography thematic. This writing is biography about the Sexri Budiman actor as a creator of Minang song. This research used four steps in history research that are: Heuristic, sources critic, interpretation and historiography. (1) Heuristic is aggregation of the data, searching and concluding of sources that is writing source and oral source. Source of writing likes document, newspaper, books, scientific creation and journal in the internet and then the oral source in this research the researcher got from the results of interview. Next step (2) Doing some critic to the source that resecher got and then gives some explanation toward that source, and then got the history fact. Step (3) Data interpretation is the data that researcher got and then does analysis and interpretation by connecting the data and comparing the facts of the research data until the researcher got the new facts that ready to shows. Next step (4) Historiography is writing of scientific creation after getting the data and fact that really accurate and valid the researcher writes it in a kind of the research. The results of the research are explain; (1) the background of life and the beginning of Sexri Budiman as the creator of Minang song at 1974 when he was create a song by the title “desaku’’ and then his ability to be develop under B monitoring Anduska, as a small house temple. (2) Sexri Budiman is one of productive Minang musicians in create Minang song. Since he create a song from 1974-2014 are more than 150 song that create by Sexri, one of his popular song is Marawa (3) Many song that create by Sexry popular but many people do not know if songs that singing by popular artist like Ratu Sikumbang is Sexry created. Keywords : Minang Song, creator, carier 1 Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat Dosen Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Dosen Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 2 0 PENDAHULUAN Perkembangan lagu daerah Minangkabau saat ini atau lebih sering disebut juga lagu Minang modern, tidak dapat dipisahkan dengan bentukbentuk kesenian tradisional yang berkembang lebih awal, sebab tidak jarang lagu-lagu tersebut digubah berdasarkan lagu-lagu rakat yang sudah ada. 4 Sejarahnya musik Minang telah melahirkan penyanyi dan musisi legendaris yang cukup dikenal oleh masyarakat Minang di era 1950-1990 seperti Elly Kasim, Tiar Ramon, Zalmon dan Yen Rustam.5 Penyayi-penyanyi tersebut dan lagu yang di bawakannya identik dengan ratap dan suara yang mendayu. Lagu-lagu Minang yang popular tahun 2000an seperti B.Anduska, Ferry Zein, Am Kampai, Ferry, Alex Tri Chaniago, Sexri Budiman dan lain sebagainya. Diantara pencipta lagu yang ada di Minang disebutkan diatas, yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah Sexri Budiman. Diantara lagu-lagu Sexri Budiman yang hits dan populer adalah Padiah Ditusuak Cinto, Patah Bacinto, dan Di mimpi Datang Juo, Kasiah Habih Sayang Tak Hilang yang diciptakan tahun 1992, Bia Mato Ko Buto tahun 1992, Sayang Babagi Duo tahun 1992, Lah Bapaga Mako Patah tahun 1994, Di Mimpi Datang Juo tahun 1994, Marawa tahun 1999, Nyao Taruhan Kasiah tahun 2001, Nyao Pulang Kabadan tahun 2008, Samo Diganggam tahun 2008.6 TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan dan batasan masalah di atas maka penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, sebagai berikut: a. Menjelaskan Sexri Budiman dan awal Sexri Budiman mulai menjadi pencipta lagu ? b. Menjelaskan perkembangan karir Sexri Budiman sebagai pencipta lagu Minang tahun 1984-2014 c. Menggambarkan respon masyarakat terhadap lagu ciptaan Sexri Budiman. MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: a. Manfaat Akademik Penulisan dalam penelitian ini dapat memberikan manfaat yang lebih mendalam sehingga peran Sexri Budiman dalam menghasilkan karya-karya berupa lagu Minang dapat diketahui dan dikenal oleh masyarakat lain. Oleh sebab itu hasil penelitian ini dapat memperkaya pengetahuan mahasiswa dan khasanah historiografi lokal serta dapat menjadikan sebagai referensi bagi para mahasiswa dan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. b. Manfaat Praktis Penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan menjadi bahan bacaan referensi bagi pembaca serta dapat menjadi acuan bagi penulisan lain dalam mengambil objek permasalan yang sama. KAJIAN PUSTAKA 1. Kerangka Konseptual a. Biografi Biografi adalah laporan tentang suatu kehidupan yang sebenarnya bukan rekaan, biografi adalah riwayat hidup seseorang7. Kata biografi berasal dari kata Bio artinya hidup dan Grafi artinya penulisan, jadi biografi artinya penulisan tentang sesuatu yang hidup atau berupa yang benarbenar terjadi pada seseorang yang hidup pada masa itu..8 b. Konsep Musik Musik merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Musik dianggap sebagai perwujudan perasaan seseorang seperti perasaan sedih, kesal dan bahagia. Perkembangan teknologi yang canggih telah melahirkan berbagai jenis aliran musik. Hal ini menandakan bahwa musik bukan merupakan suatu hal yang asing bagi manusia. Musik tumbuh seiring BATASAN MASALAH Penulisan sejarah memerlukan adanya batasan spasial dan temporal. Batasan temporal penelitian ini tahun 1974-2014. Tahun 1974 diambil sebagai batasan awal karena tahun ini merupakan tahun awal Sexri Budiman mulai menciptakan lagu dengan judul “Desaku”. Tahun 2014 diambil sebagai batasan akhir karena pada tahun 2014 merupakan batas akhir penelitian. RUMUSAN MASALAH Kajian mengenai Sexri Budiman ini akan dijabarkan dengan merumuskan beberapa pertanyaan penelitian, diantaranya: 1. Bagaimana awalnya Sexri Budiman mulai menjadi pencipta lagu? 2. Bagaimana perkembangan karir Sexri Budiman sebagai pencipta lagu dan bagaimana hasilnya? 3. Bagaimanakah respon masyarakat terhadap lagu ciptaan Sexri Budiman 7 Leirisa R.Z. “Biografi Suatu Kumpulan prasarana pada Berbagai Lokakarya”.(Jakarta : Depdikbud 1983), hal79 8 Sartono Kartodirjo, “Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah”, (Jakarta: Gramedia, 1936). Hal. 76 4 Ibid. Hal. 1 Fitri Yuliadi, Elly Kasim, Penyanyi Wanita Minangkabau 1958-2008. Skripsi. (Padang: Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya, 2010) 6 Ibid. 5 1 dengan kebudayaan manusia karena musik bagian dari hasil kreasi manusia, hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.9 c. Konsep Peran Pada skripsi ini juga digunakan konsep peran, karena peran Sexri Budiman dalam musik Minang adalah sebagai pencipta lagu, yang artinya menciptakan sebuah lagu yang akan dinyanyikan oleh seorang penyanyi. Peran adalah segala sesuatu yang dilaksanakan sesuai dengan fungsinya maka dapat disebut sebagai peran.10 Peran itu sendiri dapat membimbing orang untuk berprilaku yang dikenal juga dengan behavioral sociology. Prinsip behavioral sociology mencoba menerapkan prinsipprinsip psikologi perilaku ke dalam sosiologi, tetapi lebih memusatkan perhatiannya kepada hubungan antara akibat dan tingkah laku yang terjadi di dalam lingkungan aktor dengan tingkah laku aktor. 2. Studi Relevan Beberapa tulisan yang relevan dan memberikan sumbangan terhadap penulisan ini adalah skripsi dari Rina Destariza dengan judul Ferry Zein: Maestro Musik dan Pencipta Lagu Minang Tahun 1976-2011. Tulisan ini membahas tentang perjalanan karier Ferry Zein sebagai seniman pencipta lagu yang telah mampu memberikan eksistensi di kalangan pemusik yang sudah lama aktif dalam dunia musik dan melahirkan penyanyipenyanyi Minang dan mendapatkan pengahragaan.11 Berikutnya skripsi dari Elvis Rama dengan judul Hoerijah Adam: Biografi Seorang Tokoh Kesenian Minangkabau 1963-1971. Skripsi ini membahas tentang sosok Hoerijah Adam seorang tokoh seniman Minangkabau yang telah melahirkan karya-karya dalam bidang seni seperti seni lukis, seni sastra atau puisi, seni patung dan seni tari. 12 Selanjutnya tulisan Fery Eka Putera dengan judul Biografi Syamsir Pulungan Seorang Pencipta Lagu di Sumatera Barat 1987 -2001. Ferry Eka Putra menjelaskan temuan dari penelitian ini adalah Syamsir Pulungan telah berkarier sebagai pencipta lagu sejak tahun 1972-2008. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Sejarah, yang memiliki empat tahap ; yang pertama Heuristik merupakan tahap pengumpulan data untuk mendapatkan berbagai sumber yang mendukung penelitian ini, baik sumber primer maupun sekunder. Tahap Kedua, kritik sumber, bukti-bukti sejarah adalah kumpulan fakta-fakta atau informasi-informasi sejarah yang sudah diuji kebenarannya melalui proses validasi yang dalam ilmu sejarah disebut Kritik Sumber.13 Tahap ketiga, interpretasi yang berarti menafsirkan atau memberikan makna kepada fakta-fakta (facts) atau bukti-bukti sejarah (evidences). 14 Tahap keempat yaitu Historiografi yakni penyajian data dan hasil penelitian dalam bentuk tulisan ilmiah atau skripsi. HASIL DAN PEMBAHASAN Kehidupan Masa Kecil Hingga Awal Karir Sexri Budiman a. Kehidupan Keluarga Sexri Budiman (untuk selanjutnya disebut dengan Sexri) dilahirkan di Padang pada tanggal 22 November 1966 dari pasangan suami istri Syamsuir dan Fatimah yang berasal dari Pariaman. Sexri merupakan anak ke-8 dari 11 bersaudara, ke-10 saudaranya yang lain adalah Syamsir Alam, Elna Mutia, Samsu Rizal, Syofian, Adrizam, Deswen, Irwandi, Zaitul Ikhlas, Satri Darma dan terakhir Elnomiri. 15 Ayah Sexri berprofesi sebagai Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dan ibunya berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Sebagai seorang anak tentara, Sexri dan saudarasaudaranya dibesarkan dengan disiplin yang keras. Disipilin tersebut juga pada akhirnya membuat Sexri semakin yakin memilih jalur musik sebagai profesinya. b. Latar Belakang Pendidikan Pendidikan Sexri dimulai ketika ia memasuki Sekolah dasar (SD). Sexri bersekolah di SD 63 Teluk Bayur pada tahun 1972 dan tamat pada tahun 1980. Setelah tamat dari Sekolah Dasar 63, Sexri melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 6 Teluk Bayur tahun 1980 sampai tahun 1983. Setelah menamatkan bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), Sexri sangat ingin melanjutkan pendidikannya ke Institut Kesenian Jakarta (IKJ) untuk mewujudkan dan menyalaurkan jiwa musiknya. 9 Muhammad Mulyadi, Industri Musik Indonesia Suatu Sejarah (Bekasi: Koperasi Ilmu Pengetahuan Sosial) 10 Dwi Narwoko dan Bangong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 154. 11 Rina Destariza, Ferry Zein: Maestro Music dan Pencipta Lagu Minang Tahun 19762011. Skripsi. Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat. Padang. 2014 12 Elvis Rama, Hoerijah Adam: Biografi Seorang Tokoh kesenian Minangkabau 1963-1971, Skripsi. Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Andalas Padang. 1998 13 Daliman A, Metode Penelitian Sejarah, (Yokyakarta : Ombak, 2002), hal.66 14 Ibid, hal.81 15 Wawancara dengan Sexri Budiman pada tanggal 25 Januari di Koto Kaciak. 2 c. Kehidupan Berkeluarga Sexri Budiman memulai kehidupan berkeluarganya pada tahun 1989 ketika Sexri berusia 23 tahun, tepatnya dua tahun setelah Sexri menamatkan pendidikan musiknya di ASKI Padang Panjang dengan menikahi seorang gadis bernama Isnawati. Selama pernikahan Sexri dan Isnawati, Sexri telah dikaruniai tiga orang anak. Ketiga anaknya tersebut adalah Ananda Suci Budiman yang lahir pada tahun 1990. Anak pertama Sexri tidak mengikuti jejak Sexri dengan sekolah di bidang musik, tetapi memilih studinya di Jurusan Kecantikan Universitas Negeri Padang (UNP) pada tahun 2009 dan menyelesaikan pendidikannya tahun 2013. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Ananda Suci Budiman bekerja pada salon kecantikan di Padang. Empat tahun kemudian tepatnya tahun 1994, Sexri dikaruniai anak kedua yang bernama Arif Budiman yang menempuh pendidikan di Universitas Putra Indonesia (UPI) Padang. Anak ketiga Sexri adalah Tiara Suci Budiman yang lahir pada tahun 2001 dan telah duduk di bangku SMP. d. Diangkat Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Sexri diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun 1992 di instansi Dinas kebudayaan dan Pariwisata bagian Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) sebagai Staf Penata Kegiatan Musik. B. Anduska yang merupakan tokoh yang berperan dalam kreatifitas musik Sexri juga merupakan orang yang berperan menempatkan Sexri sebagai staf di UPTD tersebut. Pekerjaan Sexri sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak mengganggu kepada minat dan karir Sexri dalam dunia musik, melainkan perkerjaannya tersebut justru semakin membawa Sexri pada dunia musik yang sudah dirintisnya sejak bangku sekolah dasar.16 e. Kondisi Sosial Yang Mempengaruhi Jiwa Seni Sexri Budiman Jiwa seni yang terdapat dalam diri Sexri Budiman tidak seperti seniman pada umumnya yang merupakan turunan dari orang tuanya ataupun arahan dari orang tuanya. Jiwa seni dalam diri Sexri diperolehnya secara otodidak, jiwa seninya sudah mulai terlihat ketika Sexri duduk di bangku Sekolah Dasar. Pada tahun 1974, ketika ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar dan berumur 8 tahun, Sexri telah menciptakan lagu yang berjudul “Desaku”. Berikut beberapa lirik lagu “Desaku” yang dibuat Eksistensi Sexri Budiman Dalam Dunia Musik Minang a. Gambaran Umum Musik Minang Sejak Tahun 1970-an Penyanyi-penyanyi Minang yang populer sejak tahun 1970-an seperti Tiar Ramon, Zalmon, Ucok Simbara, Yen Rustam, sampai pada penyanyi-penyanyi Minang dewasa ini seperti Rayola dan Ratu Sikumbang. 17 Pencipta-pencipta lagu Minang dinilai oleh Sexri telah banyak mengalami disorientasi. Kualitas lagu tidak lagi menjadi prioritas utama karena memang untuk menciptakan lagu yang berkualitas perlu waktu yang lama terutama untuk menghadirkan iramairama musik asli Minang. Kondisi itulah yang menjadi tolak ukur Sexri dalam bermusik, meskipun ia ingin menggabungkan musik tradisional Minang dengan musik pengaruh dari luar, tetapi ciri khas Minang berupa ratok dan irama musik Minang tetap dipertahankan, ini terlihat dari lagu Marawa yang diciptakan Sexri dan mencapai kesuksesan. b. Eksistensi Sexri Dalam Musik Minang 1. Awal Keterlibatan Sexri Budiman Dalam Seni Musik Awal keterlibatan Sexri dalam musik telah tumbuh sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Sejak SD Sexri telah menciptakan sebuah lagu yang berjudul “Desaku” pada tahun 1974, pada waktu Sexri baru berumur 8 Tahun. Lirik tersebut kesannya memang sederhana, tetapi apa yang dilakukan oleh Sexri adalah sebuah prestasi yang luar biasa jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya pada waktu itu. Bahkan bisa jadi lebih berprestasi dibandingkan dengan Ferry Zein. Berdasarkan pada skripsi yang ditulis oleh Rina Destariza, dijelaskan bahwa Ferry Zein pada waktu SMA kelas 2 mulai tertarik dan mencoba membuat lirik-lirik lagu dalam Bahasa Indonesia salah satunya adalah Sejuta Bidadari, 18 Keinginan Sexri untuk beraktivitas dalam dunia musik tidak mendapatkan dukungan dari orang tuanya. Ketika Sexri memutuskan untuk kuliah di Akademi Seni Kerawitan Indonesia (ASKI) Padang Panjang dengan mengambil jurusan musik, orang tuanya juga tidak setuju. Atas ketidak setujuan tersebut, Sexri terpaksa menjalani perkuliahannya tanpa mendapatkan bantuan dari orangtuanya. Setelah wisuda di ASKI Padang Panjang, Sexri baru kembali kepada orangtuanya. 19 17 Sexri Budiman, “Lagu Minang Baru Muncul Pada Tahun 1970”, dalam Singgalang 18 Rina Destariza, Maestro Musik Minang dan Pencipta Lagu Minang Tahun 1976-2011. Skripsi. Padang: Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat, 2014 19 Wawancara dengan bapak B. Anduska Di Taman Budaya tanggal 9 februari 2015 16 Wawancara dengan Sexri Budiman pada tanggal 9 Februari di Taman Budaya Padang 3 Umbuik Mudo 2. Mengikuti Lomba Cipta Lagu Minang Debut pertama Sexri dalam industri musik adalah sewaktu Sexri duduk di bangku Sekolah Menengah Atas dengan bergabung bersama Syamsi Hasan pada tahun 1984. Karir Sexri semakin produktif dimana Sexri seringkali menjadi penata musik pada grup Nan Jombang Kosgoro yang tampil di beberapa daerah. Di akhir bangku sekolahnya di usia 20 tahun, Sexri telah mengikuti Lomba Cipta Lagu Minang II pada tahun 1986. Lomba tersebut Sexri mengikutkan lagunya yang berjudul Pinto Aruah. Lomba yang diadakan oleh Sanggar Barabah tersebut, lagu Minang milik Sexri masuk dalam 12 lagu terbaik yang diikutkan ke babak final. Ini menarik karena peserta yang ikut lomba ini adalah pencipta lagu Minang yang sudah berpengalaman dan banyak menghasilkan karya. Pada tahun 1989, Sexri kembali mengikuti perlombaan, pada waktu itu Sexri telah kuliah di ASKI Padang Panjang. Sexri mengikuti Lomba Cipta Lagu Pop Daerah (LCLPD Minang I seSumatera Barat yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang diselenggarakan oleh RRI-TVRI Stasiun Padang pada tahun 1989. 3. Sexri Budiman dalam Industri Musik dan Karyanya Sejak tahun 1984 ketika ia memulai rekaman bersama dengan Syamsi Hasan hingga tahun 2014 Sexri telah menciptakan lebih kurang 150 buah jenis lagu. Lagu-lagu yang diciptakan oleh Sexri ada yang untuk kepentingan rekaman, tetapi ada pula berupa jingle untuk perusahaan, lembaga maupun keperluan lain seperti keperluan MTQ seperti yang pernah dilakukan di Jambi. Akan tetapi tidak semua judul lagu tersebut dapat diingat oleh Sexri, meskipun begitu penelitian ini mencoba menghimpun lagu-lagu yang berhasil diciptakan oleh Sexri. Adapun diantara lagu-lagu tersebut adalah terlihat pada tabel 1 berikut: Tabel 1. Lagu-Lagu Yang Diciptakan oleh Sexri Budiman Sepanjang tahun 1974-2014 Judul lagu Desaku Buyuang Suruik Baburu Babi Bungo Di Pusaro Padiah Ditusuak Cinto Simbah Keringatmu Pemuda Bia Mato Ko Buto Sumpah Pambasuah Muko Karam Ditapi Tahun Diciptakan 1974 1986 1986 1987 1989 1990 1991 Judul lagu Nan Tido Patah Ditangah Yatim Piatu Marawa Mangganggam Bayang Lah Hilang Nyao Taruhan Kasiah Baulang Tikam Taraguak Mato Kelok Lidah Kasiah Habih Sayang Tak Hilang Sayang Babagi Duo Bia Mato Ko Buto Cinto Babagi Duo Alah Bapaga Mako Patah Di Mimpi Datang Juo Kasih habih Sayang Tak Hilang Basuluah Jo Aia Mato Taraguak Aia Mato 1991 1992 1992 1992 1992 1992 1992 1994 1994 Cincin Bapulangkan Mars SMK 6 Padang Nyao Pulang Kabadan Samo Diganggam Sangkak Ameh Risau Nyo Hati Kabek Nyato, Bungo Cincin Bapulangan Baulang tikam 2005 2006 2008 2008 2010 2010 2011 2011 2012 Lah Hilang 1994 1994 1995 2013 Sasa Sapanjang Maso Salah Manimbang 2014 2014 Lagu-lagu dari tabel 1 diatas hanyalah sebagian dari lagu-lagu yang diciptakan oleh Sexri, namun masih banyak lagu yang lain yang sudah tidak ingat olehnya baik judul lagu maupun tahun pembuatannya, ditambah lagi arsip-arsip penulisan lagu tersebut tidak ditemukan lagi, karena biasanya Sexri menciptakan lagu saat ide nya muncul. Jadi ketika sedang tidak sibuk di kantornya, tiba-tiba ada ide untuk menciptakan lagu, maka kertas-kertas yang tidak dipakai bisa digunakan oleh Sexri untuk menulis not-not lagu. Diantara lagu-lagu ciptaan Sexri tersebut, lagu yang tergolong booming adalah lagu Marawa dan Nyawo Pulang Ka Badan. Judul Lagu Ciptaan : Marawa : Sexri Budiman Marawa di alek gadang Manga baganti jo kain hitam Barek langkah den ayunkan Raso badan tak batulang Adiak tabujua di muko palaminan.. Den himbau himbau indak manjawek.. Mato tapiciang tangan balipek. Dendang baganti... Baganti jo ratok tangih. Lah harok suntiang nan kuniang ameh Ka dipasangkan ka anak daro.. Kito bapisah.. Bapisah sabalun basandiang.. Tahun Diciptakan 1999 1999 1999 2001 2001 2001 2005 Den harok baharak sabalik kampuang.. Kironyo baharak ka pusaro. Cinto Mambaku 1991 Aia 1991 2005 Bialah Manimbang Judul lagu ciptaan Sexri diatas merupakan lagu yang booming tahun 2014 yang dinyanyikan oleh Ratu Sikumbang. Sebetulnya lagu tersebut 2005 4 telah booming sebelumnya dengan dinyanyikan oleh penyanyi yang berbeda. Lagu Marawa misalnya sejak diciptakan oleh Sexri pada tahun 1999, lagu tersebut pertama kali dinyanyikan oleh Noval, kemudian dinyanyikan kembali oleh Madi Gubarsa dan Ratu Sikumbang, begitu juga dengan lagu Nyao Pulang Ka Badan yang dinyanyikan oleh Ratu Sikumbang telah dinyanyikan oleh Anroys sebelumnya. 20 4. Kegiatan lain dalam dunia Musik diluar Menciptakan lagu Kesuksesan Sexri dalam menciptakan lagu Minang memang sudah tidak diragukan lagi. Hal ini bisa terlihat dari produktifnya Sexri dalam menciptakan lagu-lagu Minang. Disamping itu eksistensi Sexri turut diakui oleh seniman-seniman sesama pencipta lagu. Sexri tidak hanya menciptakan lagu, Tetapi turut memberikan sumbangsih pemikirannya tentang perkembangan dan eksistensi lagu Minang. Oleh sebab itu ketika dibentuk organisasi Persatuan Artis Penyanyi, pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) pada tahun 1995, Sexri Budiman juga bergabung dalam organisasi tersebut sebagai penasehat bersama dengan Agusli Taher, Musfar, Widyarman, Markis Nur, Agusman BL, Asben, Amtris, Buslidel, Rhian D`Kincai, Beze Hanafi, Man Rano, Yuskal.21 Menjadi penasehat berdasarkan SK 2013, Sexri pernah menjabat sebagai sekretaris di PAPPRI, tetapi ia kemudian tidak aktif lagi di organisasi penyanyi dan pencipta lagu Minang tersebut karena menurutnya organisasi PAPPRI tidak bisa menjadi wadah bertukar pikiran baginya dengan sesama pemusik yang lain, sebab ketika ada acara berkumpul yang dibahas seringkali bukan musik Minang tetapi hal-hal lain diluar konteks.22 “Umumnya orang Minang tak benar-benar paham akan hakikat sebuah organisasi, padahal organisasi merupakan wadah pemersatu orangorang yang merasa satu profesi, tujuan atau ilmu, dan organiasi hidup dari anggotanya, bukan anggota yang mencari hidup di organisasi”.23 Terkait dengan perkembangan musik Minang, Sexri merasa prihatin sebab ada kecendrungan lagu Minang mengalami peningkatan dari segi kuantitas tetapi menunjukkan kemunduran dalam segi kualitas. Dari segi kualitas lagu Minang sekarang banyak yang bobrok. Seharusnya lagu Minang memiliki fonfasi yang kuat pada kata dan melodi. Kata harus dipilih yang benar-benar Minang dan melodi juga harus menomorsatukan Garinyiak yang menjadi khas Minang, bukan merupakan irama latin yang datar. Banyak pencipta lagu yang asal-asalan dan tidak mau belajar. Pencipta lagu Minang sudah berorientasi pada nilai komersil sehingga kualitas menjadi hilang”. 24 Sexri juga berkontribusi dalam perkembangan lagu Minang dengan membantu mengasah kemampuan menyanyi generasi muda Minang yang memiliki ketertarikan terhadap musik. Di sela-sela kesibukannya sebagai Pegawai Negeri Sipil dan menciptakan lagu, Sexri masih berkesempatan melatih remaja-remaja yang ingin belajar musik kepadanya baik di kantornya di Taman Budaya Padang, maupun dikediamannya di Cendana Mata Air. Pekerjaan tersebut sudah dijalani sejak dia bekerja di Taman Budaya Padang, pekerjaannya tersebut tidak berseberangan dengan pekerjaannya sebagai pencipta lagu. Kegiatan melatih penyanyi tersebut masih dilakukannya sampai tahun 2015 ketika penelitian ini dilakukan. 5. Sexri Budiman Dikalangan Pemusik dan Penggemarnya Sebagai seorang yang berkecimpung di dunia musik, Sexri Budiman tidak terlepas dari bantuan para sahabat-sahabat sesama pencipta lagu. Bantuan tersebut berupa dorongan ataupun motivasi untuk membangkit semangat untuk tetap berkarier. Sexri Budiman sebagai seorang pencipta lagu telah melahirkan syair-syair lagu yang dapat diterima baik oleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari syair lagu yang berjudul Marawa yang sering dinyanyikan oleh kalangan masyarakat. Pergaulan Sexri Budiman dengan sesama pemusik dan seniman cukup dikenal, hal ini terlihat dari sikap Sexri Budiman yang suka menolong. Membuat Sexri Budiman dikenal orang yang ramah dan baik. Selain itu Sexri Budiman juga dikenal kesederhanaannya, oleh sebab itu Sexri Budiman mendapat tempat di hati para sahabatnya. Sexri Budiman mempunyai kepribadian yang baik dan berbicara dengan santun sehingga teman-teman yang berbicara dengan Sexri tidak tersinggung. Sebelum melakukan rekaman lagu Sexri Budiman membiasakan untuk musyawarah dan minta pendapat tentang kariernya. Lirik lagu yang diciptakan mudah dihafal, bahasa mudah dimengerti. Setiap menciptakan lagu sebelum merekam lagu Sexri mendiskripsikan pada rekan 20 Wawancara dengan Sexri Budiman di Taman Budaya pada tanggal 8 Februari 2015. Sebenarnya menurut Sexri, Ratu Sikumbang adalah penyanyi yang ke-4 menyanyikan lagu Marawa sejak dia menciptakan lagu tersebut. Dia lupa nama penyanyi yang ke-3. 21 Lampiran Surat Keputusan DPP PAPPRI No: 006/SK-PAPPRI/I/2013, tanggal 31 Januari 2013. 22 Management Artist, Apa kabar Lagu Minang, 28 Juli 2009 23 Management Artist, Apa kabar Lagu Minang, 28 Juli 2009 24 Management Artist, Apa kabar Lagu Minang, 28 Juli 2009 5 atau sahabat biar makna yang tersandung dalam lagu yang tidak bisa di mengerti.25 luar biasa jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya pada waktu itu. Nama Sexri telah mulai dikenal sejak tahun 1986 ketika dia menjadi juara dalam Lomba Cipta Lagu Minang, padahal saat itu usianya masih muda. Terhadap lagu-lagu Sexri Budiman, seniman musik Minang memberikan respon yang positif terhadap lagu ciptaan Sexri Budiman. SARAN Adapun beberapa hal yang dapat disarankan dalam penelitian ini adalah: 1. Agar penyanyi-penyanyi Minang mampu kembali fokus menciptakan lagu-lagu Minang yang berkualitas yang berasal dari ciri khas Minang asli, bukan dengan lagu Minang berirama disco karena itu bukan budaya Minang. 2. Agar pencipta lagu di Minang semakin kompak, sehingga ada pembicaraan kearah perkembangan musik Minang kedepannya 3. Agar media semakin banyak mengekspos musik-musik Minang sehingga generasi muda tidak hanya suka kepada lagu-lagu pop Indonesia tetapi juga lagu Minang. DAFTAR PUSTAKA Surat Keputusan DPP PAPPRI No: 006/SKPAPPRI/I/2013, tanggal 31 Januari 2013 Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2003) hal. 208-209 Leirisa, R.Z, “Biografi Suatu Kumpulan Prasarana pada berbagai Lokakarya”, (Jakarta: Depdikbud, 1983). Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah. Terjemahan Nogroho Notosusanto (Jakarta: Universitas Indonesia-Press. 1975). Muhammad Mulyadi, Industri Musik Indonesia Suatu Sejarah (Bekasi: Koperasi Ilmu Pengetahuan Sosial) Sartono Kartodirjo, “Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah”, Jakarta: Gramedia, 1936. Widya Pekerti, “Pendidikan Seni dan Drama Musik” (Jakarta: Depdikbud, 1980) Elvis Rama, Hoerijah Adam: Biografi Seorang Tokoh kesenian Minangkabau 1963-1971, Skripsi. Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Andalas Padang. 1998 Elwa Sukaisih” Biografi Yan Juned Musisi Gamad Legendaris Minangkabau” Skripsi. Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang.2010. “Zaenal Arifin dan Perkembangan Musik di Padang”, Haluan Minggu, 1 Oktober 1978 C. Respon Masyarakat terhadap Lagu Ciptaan Sexri Budiman Nama Sexri Budiman bagi senimanseniman musik Minang bukan sesuatu yang asing karena Sexri Budiman merupakan salah satu seniman yang produktif menciptakan lagu. Nama Sexri telah mulai dikenal sejak tahun 1986 ketika dia menjadi juara dalam Lomba Cipta Lagu Minang, padahal saat itu usianya masih muda26. Terhadap lagu-lagu Sexri Budiman, seniman musik Minang memberikan respon yang positif, informasi didapat masyarakat. Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan tidak ada yang sempurna. begitu pula dengan Sexri Budiman. Terkait dengan kepribadiannya, seniman musik Minang tidak terlalu banyak berkomentar. Hanya pada umumnya mereka mengungkapkan bahwa dari segi kepribadian, Sexri merupakan orang yang tidak terlalu banyak bicara tetapi lebih banyak menunjukkan kualitas. 27 Beberapa masyarakat yang diwawancarai terkait dengan nama Sexri Budiman, memang tidak banyak masyarakat yang mengetahuinya, kecuali orang yang benar-benar memahami dan terlibat dalam seluk beluk musik. Ketika nama Sexri Budiman disebutkan, tidak banyak masyarakat yang tahu, tetapi ketika disebutkan Marawa, Nyao Pulang Ka Badan barulah mereka mengetahuinya. Berikut kutipan salah satu wawancara dengan masyarakat terkait Sexri. Informasi terkait didapat dari Rina.“Kurang tau uni nyo..tapi kalau lagu nan adiak kecek an tadi tu tau mah..kalau baralek acok dinyayikan dek urang lagu tu mah,,pi kalau iyo nyo mambuek lagu, yo rancak lagu nyo mah” KESIMPULAN Sexri Budiman dilahirkan di Padang pada tanggal 22 November 1966 dari pasangan suami istri Syamsuir dan Fatimah yang berasal dari Pariaman. Sexri merupakan anak ke-8 dari 11 bersaudara, ke-10 saudaranya yang lain adalah Syamsir Alam, Elna Mutia, Samsu Rizal, Syofian, Adrizam, Deswen, Irwandi, Zaitul Ikhlas, Satri Darma dan terakhir Elnomiri. Awal keterlibatan Sexri dalam musik telah tumbuh sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Sejak SD Sexri telah menciptakan sebuah lagu yang berjudul “Desaku” pada tahun 1974, pada waktu Sexri baru berumur 8 Tahun. Lirik tersebut kesannya memang sederhana, tetapi apa yang dilakukan oleh Sexri adalah sebuah prestasi yang 25 Wawancara dengan Kardi Dt. Sari Dano tanggal 3 februari 2015 di Taman Budaya Padang 26 Haluan minggu 2 Juli 1986. 27 Wawancara dengan Rizal Tanjung dan Ferry di Taman Budaya pada tanggal 10 februari 2015 6