BABV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kerangka geohopanoid ditemukan di dalam ekstrak tanah subur lahan pertanian BPTP Malang dalam bentuk Hop-17(21)en-35-0Ac (1490 ~g/g). Geohopanoid yang memiliki jumlah atom karbon sebanyak 35 ini dibentuk melalui degradasi aerobik selama tahap degradasi dari senyawa prekursomya yaitu bakteriohopantetrol karena sampel diambil dari lapisan tanah permukaan yang banyak mengandung oksigen. Tidak ditemukannya substituen metil pada C-2 atau C-3 memungkinkan bahwa kesuburan tanah tidak disebabkan kontribusi bakteri genus cyanobacter dan mungkin disebabkan oleh bakteri genus frankia. Kerangka geohopanoid tidak ditemukan di dalam ekstrak tanah tidak subur lahan kering desa Dumajah 14 km Bangkalan, Madura. Hal ini menunjukkan bahwa dalam tanah tersebut tidak ada bakteri tanah yang dapat menangkap N2 bebas sehingga tanah tidak subur. Penemuan (10) di dalam tanah subur dan tidak ditemukannya geohopanoid dalam tanah tidak subur membuktikan bahwa hopanoid terkandung di dalam tanah subur dan tidak terkandung di dalam tanah tidak subur. 5.2 Saran Bakteri penyubur tanah dalam penelitian ini perlu diidentifikasi untuk mengetahui jenis bakteri yang memberikan konstribusi dalam kesuburan tanah. Selain itu, penelitian awal tentang hubungan antara hopanoid dengan kesuburan tanah ini perlu 32 diperkuat dengan penelitian terhadap jenis-jenis tanah lain yang kesuburannya berbeda, sehingga pada akhimya hopanoid dapat digunakan sebagai indikator kesuburan. 33