Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk perbesaran citra obyek untuk mengamati obyek berukuran mikro . Perkembangan mikroskop dari mikroskop optik yang menggunakan gelombang cahaya hingga mikroskop elektron yang menggunakan berkas elektron untuk menerangi obyek . Jenis mikroskop optik pada umumnya tidak dapat membentuk citra yang lebih kecil dari panjang gelombang yang digunakan ( 4000π΄π΄° ) , sedangkan mikroskop elektron memiliki panjang gelombang yang jauh lebih kecil dari pada gelombang cahaya . Panjang 150 gelombang elektron tergantung pada tegangan pemercepat ππ = οΏ½ mikroskop elektron dapat dipeoleh perbesaran dengan resolusi tinggi . ππ , sehingga dengan Jenis – jenis mikroskop • TEM ( Transmission Electron Microscope ) • SEM ( Scanning Electron Microscope ) Setiap mikroskop elektron memiliki senapan elektron yang berupa filamen yang dipercepat elektron untuk menerangi sampel ( obyek ) . Elektron tersebut difokuskan dengan lensa magnetik silinder untuk menerangkan obyek . Pada TEM , berkas elektron dipancarkan melaui obyek yang akan diperbesar akan diserap obyek sebagian , dan sebagian lagi dilewatkan obyek . Sedangkan SEM , berkas elektron difokuskan dan digerakkan . Oleh elektron , berkas tersebut dihamburkan membentuk pantulan balik ( pancaran elektron sekunder ) . Elektron yang telah mebentuk pantulan balik kemudian dicacah oleh detektor sekunder dan diubah menjadi tegangan . Hasil dari detektor sekunder akan ditampilkan dalam bentuk pixel . Jumlah pixel akan memberikan keterangan dari pixel . Karena hasil yang diperolah dari pengamatan mikroskop berupa gambar fotografi , analisis biasanya dilakukan secara visual . Kesulitan terjadi ketika jumlah obyek besar , tidak beraturan . Jika dapat dilakukan secara otomatis , maka akan sangat membantu dalam menganalisa . Oleh karena itu , perlu dikembangkan sistem pengolahan citra . Transformasi Fourier merupakan metode matematik yang dapat diterapkan dalam pengolahan sinyal dan analisis citra digital , yaitu menghubungkan domain spasial dengan domain frekuensi . Prinsip Kerja Dengan memperlakukan elektron sebagai gelombang , rnaka dapat disederhanakan dalam tiga bidang mikroskop elektronik yang digunakan untuk menghitung amplitudo kompleks darii gelombang medan elektron. • Bidang Obyek . • Bidang fokal lensa obyektif . • Bidang citra . Analisa Fourier Transformasi Fourier Transformasi Fourier Diskrit digunakan untuk menghitung spektrum amplitudo dan fasa dari suatu sinyal . Jika diperoleh N buah data hasil data hasil sampel dalam domain waktu , maka transformasi fourier diskrit didefinisokan sebagai : 1 −ππ 2ππππππ ππ(π£π£) = ∑ππ−1 ππ=0 π₯π₯(ππ)ππ ππ ππ(π£π£) = ππππππππππ + ππππππππππππππππππ Dimana ππππππππππ dan ππππππππππππππππππππ adalah harga nilai real dan nilai imajiner dari spektrum . Model spektrum fourier dinyatakan dengan : ππ(π£π£) = |ππ(π£π£)|ππ ππ ∅(π£π£) Dengan sudut fase spektrum ππππππππππππππππππ (π£π£) οΏ½ ∅(π£π£) = π‘π‘π‘π‘π‘π‘−1 οΏ½ ππππππππππ (π£π£) Citra mikroskopik dapat dikatakan sebagai sinyaldua dimensi, yang digambarkan dalarn bentuk fungsi duapeubah f(x,y). Peubah x dan y menyatakan koordinat spasial dan nilai fungsi rnenyatakan intensitas cahaya. (transformasi dua dimensi) N-1 (0,0) x N-1 (0,0) transformasi N-1 x (0,0) transformasi N-1 N-1 N-1 y y y Fungsi Transfer Mikroskop Fungsi transfer mikroskop ada.lah tanggap frekuensi dalam bentuk frekuensi spa sial dari suatu sistem yang berhubungan dengan distribusi sinusoida dari intensitas cahaya pada bidang obyek. Gambar diatas memperlihatkan fungi transfer modulasi dari suatu sistem optik yang mengalami defokalisasi tanpa adanya aberasi yang dihitung dengan metoda analitis Hopkins . Filterisasi dalam domain frekuensi dialkukan dengan mengalihkan fungsi transfer optik π»π» ( π’π’, π£π£ ) sehingga diperoleh spektrum citra yang terkoleksi . πΊπΊ(π’π’, π£π£) = π»π»(π’π’, π£π£). πΉπΉ(π’π’, π£π£) Penggunaan analisis fourier digunakan untuk mengoreksi pola pola gangguan yang bersifat periodik . Pola pita periodek pada spektrum frekuensi identik dengan trnasformasi fourier jendela segi empat yang hasilnya berupa sinus kardinal sempit . Hasilnya terlihat pada spektrum frekuensi berupa titik – titik terang vertikal . Jika titik – titik terang vertikal tersebut dihilangkan , maka akan diperoleh citra awal tanpa gangguan pola – pola horizontal dari latar belakang . x Gambar diatas memperlihatkan citra obyek dengan latar belaknag pita – pita horozontal . Kemudian dilakukan transformasi Fourier sehingga menghasilkan spektrum frekuensi . Filter dilakukan pada spektrum frekuensi dari titik titik vertikal yang berhubungan dengan pola pita horizontal . Dengan transformasi fourier inverse diperoleh citra tanpa pola pola pita . Analisis Fourier dapat digunakan untuk mengukur posisi , area dan parameter patikel lainnya dari suatu citra . Perkembangan metode matematik baik untuk analisis bentuk maupun pengenalan pola , memungkinkan dapat dilakukannya analisis citra secara komputerisasi . Program pengolahan citra tersebut dapat digunakan untuk analisa tekstur dan struktur periodik dalam digital mikrografi dengan menggunakan transformasi fourier. Penggunaan analisis fourier terutama untuk mengoreksi pola – pola gangguan yang bersifat periodik .