Program Study S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan

advertisement
Program Study S1 Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
Semarang
2007
ABSTRAK
Noor Arifah
Hubungan Antara Penggunaan Earplug Dengan Gangguan Pendengaran
Tenaga Kerja Akibat Terpapar Kebisingan di Bagian Produksi CV. Rico
Gallery Ngabul Jepara
CV. Rico Gallery Ngabul Jepara dibagian produksi intensitas
kebisingannya melebihi NAB yaitu 93,3 dBA, sesuai dengan kepmenaker NO
KEP 51/MEN/1999 tentang faktor fisik di tempat kerja adalah 85 dB(A).
Walaupun tenaga kerja diwajibkan memakai sumbat telinga (earplug) namun
pada prakteknya mereka tidak memakai sumbat telinga tersebut secara kontinyu,
bahkan adapula tenaga kerja yang tidak pernah memakai sumbat telinga
(earplug). Sehingga proteksi maksimum yang diberikan oleh earplug tidak akan
tercapai. Salah satu cara untuk mengetahui adanya gangguan telinga pada
tenaga kerja yaitu dengan cara pengukuran ambang pendengaran menggunakan
audiometri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
penggunaan earplug dengan gangguan pendengaran tenaga kerja akibat
terpapar kebisingan di bagian produksi CV. Rico Gallery Ngabul Jepara.
Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory reseach secara cross
sectional. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, wawancara dan
pengukuran terhadap 28 responden. Uji statistik yang digunakan untuk
mengetahui hubungan antara penggunaan earplug dengan gangguan
pendengaran tenaga kerja dengan menggunakan uji rank spearman.
Berdasarkan hasil pengukuran audiometri terhadap 28 tenaga kerja di
bagian produksi didapatkan ambang dengar tenaga kerja yang selalu
menggunakan earplug 100 % normal, tenaga kerja yang kadang – kadang
menggunakan earplug 20 % normal dan 80 % mengalami tuli disalah satu
telinga, tenaga kerja yang tidak pernah menggunakan earplug 18.2% mengalami
tuli disalah satu telinga dan 81.8 % mengalami tuli dikedua telinga. Ada
hubungan antara penggunan earplug dengan gangguan pendengaran tenaga
kerja akibat terpapar kebisingan di bagian produksi CV. Rico Gallery Jepara
dengan p value 0.000, dan koefisien korelasi 0.906 **.
Maka untuk menekan resiko kecelakaan dan penyakit umum maupun
akibat kerja perusahaan sebaiknya memberikan teguran dan sanksi terhadap
tenaga kerja yang tidak memakai earplug. Perusahaan juga sebaiknya
memberikan pelatihan dan penyuluhan tentang manfaat dan kegunaan sumbat
telinga. Sehingga dengan demikian diharapkan tenaga kerja akan tumbuh
kesadarannya untuk memakai sumbat telinga.
Upaya pengendalian kebisingan dapat dilakukan dengan cara
penggunaan alat pelindung telinga, pemeriksaan kesehatan / daya dengar
secara berkala. Serta diharapkan tenaga kerja sebaiknya menggunakan sumbat
telinga (earplug) secara terus menerus mengigat efek kebisingan terhadap
kesehatan.
Kata Kunci
: Kebisingan, earplug, gangguan pendengaran, audiometri
Kepustakaan : 28 buah, 1980 - 2005
Download