BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Hubungan kerjasama antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian dalam pembentukan suatu Reksa Dana yaitu tertuang dalam Kontrak Investasi Kolektif. Dalam Kontrak Investasi Kolektif tertuang hak, tugas dan kewajiban masing-masing pihak. Sebelum Kontrak Investasi Kolektif dibuat masing-masing pihak membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa antar Manajer Investasi dan Bank Kustodian tidak terafiliasi. Kontrak yang dibuat Manajer Investasi dan Bank Kustodi tidak hanya mengikat Manajer Investasi dan Bank Kustodian saja tetapi juga mengikat Pemegang Unit Penyertaan. Dalam hal salah satu pihak tidak memenuhi salah satu tugas dan tanggung jawabnya yang tercantum dalam Kontrak, maka pihak lainnya dapat memberikan teguran. Sanksi-sanksi ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. 2. Dalam hal Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dibubarkan maka Manajer Investasi dan Bank Kustodian masing-masing mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan baik tugas dan tanggung 1 jawab terhadap Reksa Dana itu sendiri maupun tugas dan tanggung jawab terhadap Pemegang Unit Penyertaan. Sementara dalam hal terjadinya pembubaran suatu Reksa Dana dimana Pemegang Unit Penyertaan tidak diketahui keberadaannya, maka hasil likuidasi tersebut akan disimpan dalam rekening giro yang menjadi tanggung jawab Manajer Investasi sampai Pemegang Unit Penyertaan yang bersangkutan memberikan instruksi secara jelas. Alternatif lain Manajer Investasi dapat memindahkan dana hasil likuidasi tersebut ke Reksa Dana lain yang ditentukan oleh Manajer Investasi dengan atas nama dan untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan Reksa Dana yang bersangkutan. 3. Dalam hal Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dibubarkan, Peraturan Pasal Modal mengenai Reksa Dana dan Kontrak Investasi Kolektif cukup melindungi hak-hak dari Pemegang Unit Penyertaan. Perlindungan hak-hak Pemegang Unit Penyertaan tersebut dapat dilihat dari kewajiban Manajer Investasi untuk memberitahukan rencana pembubaran dan memberikan kesempatan kepada Pemegang Unit Penyertaan untuk melakukan penjualan kembali. Dalam hal Pemegang Unit Penyertaan tidak diketahui keberadaannya, maka Manajer Investasi akan membuat pengumuman di surat kabar harian berperedaran nasional sebanyak 3 (tiga) kali pengumuman dalam tenggang waktu masing-masing 2 (dua) minggu. Hal ini untuk memberi kesempatan kepada Pemegang Unit Penyertaan untuk mengambil dana likuidasi. Tetapi apabila setelah diumumkan sebagaimana 2 tersebut diatas Pemegang Unit Penyertaan belum mengambil dana hasil likuidasi maka dana tersebut akan disimpan di rekening giro di Bank Kustodian sebagai Bank Umum selama 10 (tahun). Hal ini untuk mengantisipasi jika suatu saat Pemegang Unit Penyertaan yang sah datang untuk mengambil dana hasil likuidasi tersebut. B. SARAN 1. Kontrak Investasi Kolektif adalah Kontrak yang dibuat oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Oleh karena itu setiap ada rencana perubahan Kontrak Investasi Kolektif, maka surat permohonan pemberitahuan perubahan Kontrak Investasi Kolektif yang ditujukan ke Otoritas Jasa Keuangan harus dibuat oleh dan ditandatangani oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Pihak-pihak terkait dalam pembuatan Kontrak Investasi Kolektif seperti Notaris dan Konsultan Hukum harus bersikap independen, tidak memihak salah satu pihak. Selain itu juga harus memperhatikan hak-hak dari Pemegang Unit Penyertaan apakah sudah terlindungi dengan baik. Pembuatan perjanjian walaupun menganut asas kebebasan berkontrak tetapi tetap diupayakan agar tidak menyimpang dari peraturan dan kebiasaan yang berlaku. 2. Pemegang Unit Penyertaan sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada Reksa Dana maka harus telah membaca dan mengerti resiko-resiko investasi. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dalam berinvestasi. Dalam hal pembubaran Reksa Dana apabila dilakukan pengalihan dana hasil likuidasi Pemegang Unit Penyertaan ke dalam Reksa Dana lain dimana Reksa 3 Dana yang menerima pengalihan dana mempunyai kebijakan investasi yang sama dengan Reksa Dana yang dibubarkan, maka itu tidak akan menjadi masalah. Masalah dapat timbul apabila Reksa Dana yang akan dibubarkan mempunyai kebijakan investasi yang berbeda dengan Reksa Dana lain sebagai Reksa Dana yang menerima pengalihan, maka hal tersebut harus diperhatikan. Misalnya Reksa Dana yang akan dibubarkan mempunyai kebijakan investasi dalam Reksa Dana Pendapatan Tetap, dan Reksa Dana yang lain sebagai Reksa Dana yang menerima pengalihan mempunyai kebijakan investasi pada Reksa Dana Saham, dimana dalam Reksa Dana saham atau Reksa Dana campuran terdapat risiko yang lebih tinggi. Ada baiknya pengalihan Reksa Dana juga memperhatikan profil Pemegang Unit Penyertaan. 3. Guna menggairahkan perkembangan Reksa Dana sudah saatnya mulai dipikirkan untuk memberikan jaminan bagi Pemegang Unit Penyertaan yaitu dengan menerapkan kebijakan setiap Reksa Dana harus menyertakan Pemegang Unit Penyertaan dalam suatu asuransi. Dengan begitu apabila hasil investasi tidak menguntungkan bahkan malah merugikan Pemegang Unit Penyertaan maka Pemegang Unit Penyertaan masih memiliki asuransi. 4