TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TABLET FE DI BPS SULASTRI WONOLOPO TASIKMADU KARANGANYAR Ana Wigunantiningsih Dosen AKBID Mitra Husada Karanganyar Jl Achmad Yani No.167. Papahan, Tasikmadu, Karanganyar Email : [email protected] ABSTRAK Hasil Rikesdas tahun 2007 menunjukkan angka kejadian anemia sebesar 24,5%. Tahun 2009 di kabupaten Karanganyar ibu hamil yang tidak mendapatkan tablet Fe sebanyak 610 orang (4,3%). Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Studi pendahuluan wawancara pada bulan Maret 2010 di BPS Sulastri Wonolopo Tasikmadu Karanganyar dari 10 orang ibu hamil 7 orang (70%) yang mengetahui tentang tablet zat besi dan sisanya 3 orang (30%) belum mengetahui tentang tablet zat besi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe di BPS Sulastri Wonolopo Tasikmadu Karanganyar. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Instrument berupa kuesioner tertutup yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Subjek penelitian yaitu ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di BPS Sulastri Wonolopo Tasikmadu Karanganyar, pada bulan Mei-Juni sejumlah 54 orang, dengan teknik analisa data secara univariat. Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe secara umum pada kategori cukup sejumlah 29 responden (53,7%) dan paling sedikit pada kategori kurang sejumlah 10 responden (18,5%). Simpulan dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe secara umum termasuk dalam kategori cukup sejumlah 29 responden (53,7%). Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Tablet Fe MATERNAL VOLUME 4 EDISI APRIL 2011 48 PENDAHULUAN Latar Belakang Data statistik World Health Organization (WHO) tercatat angka kematian ibu dalam kehamilan dan persalinan di dunia mencapai 515.000 jiwa setiap tahun (WHO, 2008). Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 diperoleh Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia 228/100.000 Kelahiran Hidup (KH) (Depkes RI, 2010). Berdasarkan laporan dari provinsi tahun 2009, cakupan pemberian tablet tambah darah (Fe3) pada ibu hamil pada tahun 2009 rata-rata nasional 68,5%. Beberapa propinsi seperti provinsi Bali, Lampung dan NTB, mempunyai cakupan diatas 80%, sementara provinsi Papua Barat, Papua dan Sulawesi Tengah cakupannya dibawah 40%. Sedangkan hasil Rikesdas tahun 2007 menunjukkan angka kejadian anemia sebesar 24,5%. Hal ini dikarenakan belum optimalnya koordinasi dengan lintas program terkait khusunya mengenai antenatal care (ANC) (Litbangkes, 2010). Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Karanganyar masih cukup tinggi mencapai 64,9/100.000 Kelahiran Hidup (KH) selama tahun 2009, angka ini cenderung mengalami penurunan dibanding tahun 2008 sebesar 107,35/100.000 KH (Dinkes Kabupaten Karanganyar, 2010). Tahun 2009 di kabupaten Karanganyar terdapat 14.185 orang ibu hamil sedangkan ibu hamil yang mendapatkan Fe sebanyak 13.575 orang atau sebanyak 95,7%, dan yang tidak mendapatkan tablet Fe sebanyak 610 MATERNAL VOLUME 4 EDISI APRIL 2011 orang atau sebanyak 4,3% (Dinkes Kabupaten Karanganyar, 2010). Anemia pada ibu hamil adalah kekurangan zat besi, infeksi, kekurangan asam folat dan kelainan hemoglobin. Anemia dalam kehamilan adalah suatu kondisi ibu dengan kadar nilai hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester satu dan tiga, atau kadar nilai hemoglobin kurang dari 10,5 gr% pada trimester dua (Mardliyanti, 2005). Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Pengaruh anemia saat kehamilan dapat berupa abortus, persalinan kurang bulan, ketuban pecah dini ( KPD ) (Suheimi, 2009). Pada masa nifa anemia dapat menyebabkan terjadinya perdarahan post partum, infeksi, bahkan kematian jika tidak tertangani dengan baik. Kekurangan asupan zat besi di akibatkan karena asupan makanan, gangguan penyerapan, peningkatan kebutuhan zat besi atau karena terlampau banyaknya zat besi yang keluar dari tubuh, misalnya pada perdarahan. Wanita hamil butuh zat besi sekitar 60 mg perhari atau 2 x lipat kebutuhan kondisi tidak hamil (Suheimi, 2009). Peran bidan sangat penting kususnya untuk menurunkan angka kematian ibu hamil dan bersalin yang saat ini masih cukup tinggi. Promosi kesehatan tentang tablet Fe terhadap ibu hamil untuk mencegah terjadinya anemia, perdarahan saat bersalin dan pascasalin. Salah satunya dengan cara melakukan konseling tentang pengertian, manfaat, efek sampang, kebutuhan, cara minum, waktu minum, bahan yang mengandung Fe, yang membantu dan 49 menghambat penyerapan Fe, dan pengaruh kekurangan Fe. Berdasarkan data yang ada di Puskesmas Tasikmadu Karanganyar terdapat ibu hamil sebanyak 890 yang mendapat tablet Fe sebanyak 883 (99,2%) dan 7 orang (0,8 %) tidak mendapat tablet Fe (Dinkes Kab Karanganyar, 2010). BPS Sulastri Wonolopo Tasikmadu Karanganyar merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan yang berada di wilayah puskesmas Tasikmadu dengan rata-rata kunjungan ibu hamil 25-30 per bulan. Berdasarkan data yang diperoleh dari studi pendahuluan wawancara pada bulan Maret 2010 di BPS Sulastri Wonolopo Tasikmadu Karanganyar dari 10 orang ibu hamil yang diberi pertanyaan tentang tablet zat besi hanya 7 orang (70%) yang mengetahui tentang tablet zat besi dan sisanya 3 orang (30%) belum mengetahui tentang tablet zat besi. Berdasarkan data diatas maka Penulis tertarik mengambil penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di BPS Sulastri Wonolopo Tasikmadu Karanganyar”. BAHAN DAN METODE A. Landasan Teori 1. pengetahuan a. Pengertian pengetahuan ( Knowledge ) Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap sesuatu obyek tertentu, pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba. Sebagian besar MATERNAL VOLUME 4 EDISI APRIL 2011 pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007) b. Cara Memperoleh Pengetahuan Cara memperoleh pengetahuan ada 2, yaitu: 1) Tradisional Terdiri dari coba salah (trial dan error), kekuasaan atau otoritas, berdasarkan pengalaman pribadi, melalui jalan pikiran. Cara coba salah dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Cara kekuasaan atau otoritas yaitu orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dahulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris maupun berdasarkan penalaran sendiri. Berdasarkan pengalaman pribadi dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi pada masa yang lalu, melalui jalan pikiran dilakukan dengan cara penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya (Notoatmodjo, 2010). 2) Modern Cara baru atau cara modern dalam memperoleh pengetahuan lebih sistematis, logis dan alamiah. Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah” atau lebih populer disebut metodologi penelitian yaitu dengan mengembangkan metode berfikir induktif. Mula-mula mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala alam atau kemasyarakatan kemudian hasilnya dikumpulkan dan diklasifikasikan, akhirnya diambil kesimpulan umum. 50 (Notoatmodjo, 2010). c. Tingkatan Pengetahuan Pengetahuan yang mencangkup dalam dominan kognitif mempunyai 6 tingkatan: 1. Tahu (know) Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. 2. Memahami (comprehension) Yaitu suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterprestasi materi tersebut secara benar. Orang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap obyek yang akan diteliti. 3. Aplikasi (application) Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riel (sebenarnya). Aplikasi disini data diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. 4. Analisa (analisis) Merupakan suatu kemampuan untukmenjabarkan materi atau suatu obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5. Sintesis (syntesis) Yaitu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam MATERNAL VOLUME 4 EDISI APRIL 2011 suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada. 6. Evaluasi (evaluation) Berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kinerja yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada (Notoatmodjo, 2007). d. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu : 1) Pendidikan Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media masa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat. 2) Media Masa/Informasi Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. 3) Sosial Budaya dan Ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun 51 tidak melakukan, yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. 4) Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan kedalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan setiap individu. 5) Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. 6) Usia Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Dua sikap tradisional mengenal jalannya perkembangan selama hidup. a) Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuan. Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua karena mengalami kemunduran baik fisik maupun mental. 7) Minat Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. MATERNAL VOLUME 4 EDISI APRIL 2011 Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal, sehingga seorang memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam (Mubarak, 2010). 2. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah suatu proses bertemunya sel sperma dan sel telur, karena itulah seorang wanita menjadi hamil (Thomson, 2008). Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin, mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan (Mandriwati, 2009). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifudin, 2006). Pada trimester III kadar hemoglobin turun sampai dibawah 11gr/dl. Kenaikan volume darah selama kehamilan akan meningkatkan kebutuhan Fe atau zat besi (Sulistyoningsih, 2010). Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu di hitung dari hari pertama haid terakhir, kehamilan di bagi 3 52 triwulan pertama dimulai konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke 7 sampai 9 bulan ( Dwi, 2010 ). b. Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi dalam kehamilan. Setelah terjadinya pembuahan akibat bersatunya sel telur denngan sel spermatozoa, kemudian diikuti oleh beberapa proses, pembelahan, dan selanjutnya melakukan nidasi atau implantasi, maka selanjutnya hasil konsepsi mengalami pertumbuhan dan pekembangan (Susilawati, 2009). c. Pertumbuhan dan perkembangan embrio Pertumbuhan embrio bermula dari lempeng embrional (embrional plat) kemudian diferensiasi menjadi 3 usur lapisan; ektodermal, mesodermal, dan endodermal; ruang amnion akan tumbuh pesat mendesak exocoeloma, sehingga dinding ruang amnion mendekati korion; mesoblas di ruang amnion dan mudigah menjadi padat disebut body stalk yang merupaka jembatan antara embrio dan dinding trofoblas, yang kelak akan menjadi tali pusat; Tali pusat terdapat : jelly whayton: jaringan lemak untuk melindungi pembulu darah; 2 arteri umbilikalis, 1 vena umbilikalis (Prawirohardjo, 1999) Kedua arteri dan vena ini menghubungkan system kardiovaskular janin dengan plasenta sestem kardiovaskular akan terbentuk pada kehamilan minggu ke sepuluh. Table 2,1 : Perkembangan ibu kehamilan Umur Keterangan kehamilan Minggu ke sperma membuahi MATERNAL VOLUME 4 EDISI APRIL 2011 0 Minggu ke-4/ bulan ke-1 Minggu ke-8/ bulan ke-2 Minggu ke-12/ bulan ke-3 Minggu ke-16/ bulan ke-4 Minggu ke-20/ bulan ke-5 ovum kemudian hasil konsepsi membagi menjadi dua, empat, delapan, setelah menjadi morulla masuk untuk menempel ± 11 hari setelah konsepsi. dari embrio, bagian tubuh pertana muncul dalah : tulang belakang, otak dan sraf, jantung, sirkulasi darah dan pencernaan terbentuk. perkembangan embrio lebih cepat, jantung mulai memompa darah embrio berubah menjadi janin, denyut jantung janin dapat dilihat dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG), berbentuk manusia, gerakan pertama dimulai, jenis kelamin sudah di tentukan, ginjal sudah memproduksi urin. system musculoskeletal matamg, system saraf terkontrol,pembuluh darah berkembang cepat, denyut jantung janin terdengar lewat Dopler, pancreas memproduksi insulin. vernik melindungi tubuh, lanugo menutupi tubuh, janin membuat jadwal untuk tidur, menelan dan menendang. 53 krangka berkembang masyarakat sebagai penyakit kurang cepat, perkembangan darah (Desi, 2009). Zat besi adalah mineral yang di butuhkan pernafasan di mulai. untuk membentuk sel darah merah ( janin bernafas, menelan hemoglobin ). Selain itu, mineral ini juga dan mengatur suhu, berperan kompomen untuk membentuk surfactant mulai mioglobin (protein yang membawa membentuk di paru- oksigen ke otot), kolagen (protein yang paru, mata mulai terdapat di tulang, tulang rawan dan membuka dan menutup, jaringan penyambung), serta enzim bentuk janin 2/3 bentuk (Pundiknas, 2003). Zat besi penting untuk pembentukan saat lahir Minggu lemak colat hemoglobin. Untuk meningkatkan masa ke-32/ berkembang pesat di hemoglobin, di perlukan zat besi sekitar bulan ke-8 bawah kulit, mulai 500 mg ( termasuk simpanan ) karena system zat besi, selama hamil volume darah meningkat sampai 50 %. Pada saat melahirkan, ada kalsium dan fosfor. Minggu seluruh uterus di zat besi yang hilang sebanyak 250 mg, kegunakan bayi sehingga belum untuk janin dan plasenta 36/bulan tidak bisa bergerak (Sibagariang, 2010). ke-9 banyak, antibody ibu di b. Manfaat transfer ke bayi untuk Tablet besi selama kehamilan sangat mencapai kekebalan penting karena dapat membantu proses untuk 6 bulan pertama pembentukan sel darah merah sehingga sampai kekebalan dapat mencegah terjadinya anemia/ bekerja bayi bekerja penyakit kekurangan darah dalam tubuh ibu hamil. (Ridwan, 2007). sendiri. Seorang wanita hamil memerlukan Sumber: (Prawirohardjo, 1999). banyak zat besi untuk memiliki cukup d. Tinggi fundus uteri Menentukan umur kehamilan dilihat dari energi, mencegah perdarahan yang Tinggi Fundus Uteri (TFU) menurut terlalu banyak saat melahirkan, dan memastikan bayi tumbuh dapat spiegelberg: membantuk darah yang sehat dan 3. Zat besi menyimpan zat besi untuk beberapa a. Pengertian Zat besi adalah salah satu unsur penting bulan pertama setelah lahir (Thomson, dalam proses pembentukan sel darah 2008 ). merah. Zat besi secara alamiah diperoleh Zat besi mengambil peran penting dalam dari makanan. Kemampuan zat besi proses distribusi oksigen dalam darah dalam makanan sehari hari secara tubuh manusia. Zat besi juga berfungsi berkelanjutan dapat menimbulkan dalam proses produksi haemoglobin penyakit anemia gizi atau yang dikenal (Henzprima, 2010). c. Efek samping Minggu ke24/bulan ke-6 Minggu ke-28/ bulan ke-7 MATERNAL VOLUME 4 EDISI APRIL 2011 54 Pemberian tablet besi ini mempunyai efek samping seperti mual, muntah, nyeri lambung, kadang diare dan sulit buang air besar atau sembelit. Agar tidak terjadi efek samping dianjurkan untuk minum tablet besi atau sirup besi setelah makan pada malam hari. Setelah minum tablet zat besi atau sirup zat besi biasanya kotoran (feses) berwarna kehitaman (Ridwan, 2007). d. Kebutuhan Tablet zat besi diberikan pada ibu hamil sebanyak satu tablet setiap hari berturutturut minimal selama 90 hari selama masa kehamilan. Tablet besi mengandung 200 mg ferro sulfat setara dengan 60 miligram besi elemental dan 0,25 mg asam folat ( Ridwan, 2007). Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekati 800 mg. Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar 8–10 mg zat besi. Perhitungan makan 3 kali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20–25 mg zat besi perhari. Selama kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan untuk wanita hamil (Ningrum ,2009). Pada wanita hamil dengan janin tunggal kebutuhan zat besi sekitar 1000 mg selama hamil atau sekitar 200-300%. perkiraan besarnya zat besi yang perlu ditimbun selama hamil 1040 mg. dari jumlah itu, 200 mg zat besi tertahan oleh MATERNAL VOLUME 4 EDISI APRIL 2011 tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah sel darah merah dan 200 mg hilang ketika melahirkan. Kebutuhan zat besi pada trimester pertama relatife lebih sedikit yaitu sekitar 0.8 mg per hari, tetapi pada trimester dua dan trimester tiga meningkat menjadi 6,3 mg per hari. pembarian tablet zat besi untuk pencegahan 1x1 perhari sedang kan untuk pengobatan 3x1 perhari (Wasnidar, 2007). e. Waktu minum Tablet besi sebaiknya diminum pada malam hari setelah makan sebelum tidur untuk mengurangi efek mual (Depkes RI,2009). Mengkonsumsi zat besi sebaiknya dilakukan pada jeda makan dimana lambung tidak banyak makanan. Pada keadaan ini zat besi akan mudah diserap ( Warnidar, 2007). f. Cara minum Penyerapan zat besi bisa meningkat bila ada zat asam dalam lambung. Cara minum tablet zat besi sehingga membantu penyerapan lebih baik bersamaan dengan minum vitamin C, jus, air jeruk atau minum bersamaan dengan makan daging atau ikan sehingga menstimulasi asam lambung (Depkes RI, 2009). Agar penyerapan zat besi lebih baik, perlu adanya vitamin C yang banyak terdapat pada jeruk, macam – macam jus, brokoli, tomat atau minum tablet besi dengan air putih, jangan minum disertai dengan kopi, susu, teh (Sibagariang, 2010). g. Bahan makanan yang mangandung Zat besi (Fe) terdapat dalam bahan makanan hewani, kacang-kacangan, dan 55 sayuran berwarna hijau tua. Pemenuhan Fe oleh tubuh memang sering dialami sebab rendahnya tingkat penyerapan Fe di dalam tubuh, terutama dari sumber Fe nabati yang hanya diserap 1-2%. Penyerapan Fe asal bahan makanan hewani dapat mencapai 10-20%. Fe bahan makanan hewani (heme) lebih mudah diserap daripada Fe nabati (non heme) (Henzprima, 2010). Sumber makanan yang mengandung zat besi berasal dari daging (khususnya empela ati, ginjal dan daging organ dalam lainnya), daging ayam (dan semua jenis ungas dan burung ), belalang, jangkrik dan laron, semua jenis telur, buncis, kacang polong dan miju – miju, bunga matahari, labu dan ketela, sayur sayuran berdaun hijau gelap, sukunsukunan, ubi, ramba (Thomson, 2008). h. Makanan yang membantu penyerapan dan yang menghambat Agar penyerapan zat besi lebih baik, perlu adanya vitamin C yang banyak terdapat pada jeruk, macam – macam jus, brokoli, tomat (Sibagariang, 2010). Keanekaragaman konsumsi makanan sangat penting dalam membantu meningkatkan penyerapan Fe di dalam tubuh. Kehadiran protein hewani, vitamin C, vitamin A, zink (Zn), asam folat, zat gizi mikro lain dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Manfaat lain mengkonsumsi makanan sumber zat besi adalah terpenuhinya kecukupan vitamin A. Makanan sumber zat besi umumnya merupakan sumber vitamin A (Henzprima, 2010). Kopi, teh, minuman berakohol, garam kalsium, magnesium dan fitat dapat mengikat Fe sehingga mengurangi jumlah serapan zat besi dalam tubuh ( MATERNAL VOLUME 4 EDISI APRIL 2011 Ningrum, 2009 ). Hindari minum dengan air teh, kopi dan susu karena dapat menganggu proses penyerapan (Depkes RI, 2009). i. Pengaruh kekurangan tablet Fe Kekurangan zat besi yang umum di derita ibu hamil meningkatkan resiko kelahiran bayi prematu atau bayi dengan berat badan rendah dan ibunya yang menderita anemia (sibagariang, 2010). kekurangan zat besi juga dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan sel-sel tubuh termasuk selsel otak (Wasnidar, 2007). Gejala dan tanda ibu hamil yang mengalami anemia: 1) Merasa lelah atau lemas 2) Kulit pucat progresif dari kulit 3) Denyut jantung cepat 4) Sesak napas 5) Konsentrasi teganggu (Amazine, 2010). Dampak zat besi pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan abortus, partus imatur/prematur), gangguan proses persalinan (inertia, atonia, partus lama, perdarahan atonis), gangguan pada masa nifas (subinvolusi rahim, daya tahan terhadap infeksi dan stress kurang, produksi ASI rendah), dan gangguan pada janin (abortus, dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian perinatal, dan lain-lain) (Nurlaela, 2009). Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Resiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat. Di 56 samping itu, perdarahan antepartum dan postpartum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemis dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah. Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan (abortus, partus imatur/prematur), gangguan proses persalinan (inertia, atonia, partus lama, perdarahan atoni), gangguan pada masa nifas (subinvolusi rahim, daya tahan terhadap infeksi dan stress kurang, produksi ASI rendah), dan gangguan pada janin (abortus, dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian perinatal, dan lain-lain) (Ningrum, 2009). j. Akibat kelebihan zat besi 1) Masalah Pencernaan :Kelebihan konsumsi suplemen zat besi akan memicu berbagai masalah perut seperti: Mual, Muntah, Sembelit, Sakit perut dan Diare 2) Zat besi berpotensi menimbulkan korosi pada lapisan usus yang menyebabkan ulserasi. Setelah mengambil suplemen, salah satu keluhan umum yang muncul adalah tinja yang berwarna gelap yang disebabkan minimnya penyerapan zat besi. Meskipun tidak berbahaya, jika kondisi ini terjadi berulang disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. 3) Perubahan Warna: Kelebihan suplemen zat besi juga dapat menyebabkan:Perubahan warna gigi , Warna kebiruan muncul di bibir, telapak tangan, dan kuku 4) Masalah Kulit : Efek samping kelebihan zat besi juga mengakibatkan gangguan kulit seperti: Gatal, Ruam, MATERNAL VOLUME 4 EDISI APRIL 2011 Pucat dan berkeringat serta Pembengkakan mulut atau tenggorokan. (Amazine, 2010) METODE Penelitian ini menggunakan penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Lokasi Penelitian dilakukan di BPS Sulastri Wonolopo Tasikmadu Karanganyar pada bulan Mei-Juni 2010. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di BPS Sulastri Wonolopo Tasikmadu Karanganyar, pada bulan Mei-Juni yang berjumlah 60 orang ibu hamil. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 54 dengan menggunakan teknik accidental sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet zat besi. Data tentang hasil pengukuran tingkat pengetahuan ibu hamil dapat dikategorikan menjadi baik, cukup, kurang. Ketentuan tersebut menggunakan ketentuan normatif yang menggunakan Rentang Nilai. Alat ukur yang digunakan adalah berupa kuesioner tertutup. Cara memberikan penilaianya yaitu dengan pertanyaan positif bila memilih jawaban benar maka diberi skor 1 dan bila memilih jawaban salah diberi skor 0. Sedangkan pada pertanyaan negatif bila memilih jawabannya benar, maka diberi skor 0 dan bila memilih jawaban salah maka skornya 1 (Arikunto, 2006). Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan di RB Ibunda Jaten Karanganyar dengan responden berjumlah 30 karena mempunyai 57 karasteritik sampel yang sama dengan sampel penelitian. 1. Uji Validitas Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan analisis butir soal yang dimaksud dikorelasi dengan skor total. Validitas dihitung menggunakan korelasi Product moment dengan program komputer dengan rumus : Nxyx . y r xy Nx2 x2 Ny2 y2 Setelah diperoleh harga rxy kemudian hasilnya diukur dengan harga product moment dinyatakan valid setelah dikonsultasikan dengan rtabel pada taraf signifikan 5%. Jika harga rxy lebih besar rtabel (rxy > rtabel) maka dikatakan valid (Arikunto, 2006). Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS For Windows diperoleh bahwa dari 35 item pertanyaan instrumen terdapat 5 item soal yang tidak valid (memiliki rxy lebih kecil dari rtabel, adapun rtabel untuk pengujian dengan taraf signifikan 5% dan jumlah sampel 30 adalah sebesar 0,361) yaitu item soal nomor 3, 6,15, 33, dan 35. Setelah kelima soal tersebut dibuang maka 30 item soal valid yang tersisa digunakan dalam pengujian reliabilitas. 2. Uji Reabiltias Pengujian reabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Adapun rumus yang digunakan adalah: 11 2r 22 r11 = 1 1 1 r 2 2 MATERNAL VOLUME 4 EDISI APRIL 2011 Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS For Windows diperoleh nilai reliabilitas Spearman-Brown sebesar 0,831. Hal ini menunjukkan nilai kuesioner mendekati angka 1 maka disimpulkan bahwa instrumen reliabel. 3. Cara Pengambilan data Dilakukan dengan cara peneliti terjun langsung ke lahan untuk melakukan penyebaran kuesioner kepada ibu hamil yang periksa untuk kemudian diisi dan langsung dikembalikan pada peneliti saat itu juga. Teknik Analisa Data menggunakan analisis univariat yaitu menganalisis variabel-variabel yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi dan proporsi untuk mengetahui karakteristik responden. Bentuk persentase untuk melihat derajat pengetahuan dapat digunakan rumus : x P = 100% n Keterangan : P = persentase x = jumlah responden yang masuk dalam kreteria n= jumlah keseluruhan sample (Arikunto, 2006). HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan di BPS Sulastri Wonolopo Tasikmadu Karanganyar pada bulan Mei-Juni 2010 dengan jumlah sampel ibu 54 responden. 58 A. Karakteristik Responden 1. Umur Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur Umur Frekuensi Persentase (%) < 20 tahun 3 5,6 20 – 35 tahun 49 90,7 > 35 tahun 2 3,7 Total 54 100,0 (Sumber: Data Primer, 2010) Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan umur paling banyak berumur 20-35 tahun sejumlah 49 responden (90,7%) dan paling sedikit umur >35 tahun sejumlah 2 responden (3,7%). 2. Tingkat Pendidikan Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat Frekuensi Persentase pendidikan (%) SD 5 9,3 SMP 15 27,7 SMA 34 63,0 Total 54 100,0 (Sumber: Data Primer, 2010) Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan paling banyak dengan tingkat pendidikan SMA sejumlah 34 responden (63%) dan paling sedikit tingkat pendidikan SD sejumlah 5 (9,3%). MATERNAL VOLUME 4 EDISI APRIL 2011 3. Paritas Tabel 4.3 Karakteristik berdasarkan paritas Kehamilan Frekuensi ke 1 16 2 27 3 11 Total 54 responden Persentase (%) 29,6 50,0 20,4 100,0 (Sumber: Data Primer, 2010) Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan paritas paling banyak kehamilan ke-2 sejumlah 27 responden (50,0%) dan paling sedikit kehamilan ke3 sejumlah 11 (20,4%). 4. Informasi Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan informasi/media massa Informasi Frekuensi Persentase (%) Sudah 46 85,2 Belum 8 14,8 Total 54 100,0 (Sumber: Data Primer, 2010) Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan informasi paling banyak sudah mendapat informasi/media massa sejumlah 46 responden (85,2%) dan yang belum mendapat informasi sejumlah 8 (14,8%). B. Deskripsi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe Tingkat pengetahuan baik, cukup dan kurang ditentukan dengan menggunakan nilai rentang dengan perhitungan nilai tertinggi-nilai terendah dibagi 3, yaitu 28-19 = 9/3 = 3 sehingga dapat ditentukan pengetahuan baik jika nilai 19-22, cukup nilai 22-25, baik nilai 26-28. Didapatkan hasil sebagai berikut: 59 Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Tasikmadu Karanganyar sudah mendapat Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang informasi tentang tablae Fe dari tenaga Tablet Fe Secara Umum kesehatan berupa konseling tentang tablet Fe, sejumlah 46 responden Kategori Frekuensi Persentase (%) (85,2%). Hal ini juga berpengaruh Baik 15 27,8 terhadap tingkat pengetahuan responden, Cukup 29 53,7 meskipun efek perilkau yang ditimbulkan Kurang 10 18,5 bersifat jangka pendek dan tertutup. Total 54 100,0Sesuai dengan teori Mubarak (2010), informasi yang diperoleh baik dari (Sumber: Data Primer, 2010) pendidikan formal maupun non formal berupa konseling atau penyuluhan dapat Dari tabel 4.5 diketahui bahwa tingkat memberikan pengaruh jangka pendek pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe (immediate impact) sehingga secara umum pada kategori cukup menghasilkan perubahan atau sejumlah 29 responden (53,7%) dan peningkatan pengetahuan (Notoatmodjo, paling sedikit pada kategori kurang 2007). Hal ini dapat dilihat bahwa hasil sejumlah 10 responden (18,5%). penelitian menunjukkan 15 responden memiliki pengetahuan yang baik tentang Pembahasan Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet zat besi. Tablet Fe di PBS Sulastri Wonolopo Pengalaman yang dimiliki oleh seseorang Tasikmadu Karanganyar dalam kategori juga akan berpengaruh terhadap tingkat cukup, dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan. Dalam hal ini orang pendidikan rata-rata pendidikan mempunyai pengetahuan dengan cara responden adalah pendidikan menengah mengenali dari apa yang sudah dialami yaitu SMA sejumlah 34 responden sebelumnya. Dalam hal pengetahuan (63%). Sesuai dengan teori Notoadmojo tentang tablet besi pada ibu hamil (2007) tingkat pengetahuan seseorang pengetahuna dipengaruhi oleh jumlah dipengaruhi oleh berbagai faktor salah paritas ibu yang rata-rata merupakan satunya adalah pendidikan. Pendidikan multigravida sebanyak 38 responden. merupakan usaha untuk mengembangkan Selanjutnya menurut Notoadmojo (2007) kepribadian dan kemampuan di dalam pengetahuan juga dipengaruhi oleh dan di luar sekolah yang berlangsung umur/usi. Usia mempengaruhi terhadap seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. proses belajar, makin tinggi pendidikan Semakin bertambah usia akan semakin seseorang makin mudah orang tersebut berkembang pula daya tangkap dan pola untuk menerima informasi demikian pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. pula sebaliknya. Responden dalam penelitian ini Selain di pengaruhi oleh pendidikan pengetahuan juga dipengaruhi oleh mayoritas 49 (90,7%) berusia antara 30tersedianya informasi, dimana rata-rata 35 tahun, dimana usia ini merupakan usia responden di BPS Sulastri Wonolopo MATERNAL VOLUME 4 EDISI APRIL 2011 60 reproduktif yang berpengaruh baiknya Berdasarkan simpulan di atas informasi yang diperoleh. maka diharapkan: Pengetahuan merupakan hasil tahu 1. Bagi ibu hamil khususnya tingkat manusia yang terjadi setelah orang pengetahuan yang masih rendah melakukan penginderaan terhadap suatu untuk lebih meningkatkan objek tertentu. Penginderaan terjadi pengetahuannya tentang tablet Fe melalui panca indera manusia yaitu dengan menanyakan lebih jelas indera penglihatan, pendengaran, pada tenaga kesehatan dan penciuman, perasaan dan perabaan, tetapi membaca buku KIA. Dapat juga sebagian besar pengetahuan tersebut dengan membaca buku atau diperoleh melalui mata dan telinga informasi yang berkaitan dengan (Notoatmodjo, 2007). Faktor-faktor yang tablet besi. mempengaruhi pengetahuan dalam 2. Bagi petugas kesehatan penelitian ini diantaranya, pendidikan diharapkan lebih intensif dan informasi (Notoadmojo, 2007). mengadakan penyuluhan tentang Tingkat pengetahuan yang dimiliki pentingnya Tablet Fe bagi ibu responden dalam penelitian sama seperti hamil agar ibu lebih mengetahui yang dikemukan dalam teori dipengaruhi tentang tablet Fe dan mau oleh berbagai faktor baik faktor mengkonsumsi Tablet Fe secara pendidikan, pengalaman maupun adanya teratur. sumber informasi yang tersedia. Selain faktor tersebut tingkat pengetahuan juga Daftar Pustaka dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dalam diri individu seperti minat dan Arikunto , S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT motivasi dalam mencari pengetahuan, Rineka Cipta : Jakarta. keingintahuan yang dimiliki juga kemampuan daya tangkap individu dalam menerima dan merespon setiap informasi Departemen Kesehatan RI. 2009. Buku Kader Usaha Perbaikan Gizi yang diberikan, tetapi dalam penelitian Keluarga. Edisi XXVI 2000. ini faktor internal individu tidak dikaji Departemen Kesehatan dan secara mendalam. Kesejahteraan Sosial RI: Jakarta SIMPULAN DAN SARAN Indiarti. 2006. Panduan Lengkap A. Simpulan Kehamilan, Persalinan Dan Berdasarkan hasil penelitian Perawatan Bayi. Diglossia Media: diketahui bahwa tingkat pengetahuan Jakarta ibu hamil tentang tablet Fe secara umum termasuk dalam kategori cukup sejumlah 29 responden Notoadmojo S .2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Renika Cipta (53,7%). : Jakarta. B. Saran MATERNAL VOLUME 4 EDISI APRIL 2011 61 . 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Renika Taufiqurrahman, A, M. 2009. Pengantar Cipta : Jakarta. Metodelogi Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan. Lembaga . 2003. Peromosi Pengembangan Pendidikan (LPP) Kesehatan Dan Perilaku dan pecetakan UNS (UNS Press)L: Kesehatan. Renika Cipta: Jakarta Surakarta. Nurlaela. 2009. Faktor yang Wasnidar , dkk. 2007. Anemia Pada Ibu mempengaruhi prilaku ibu hamil Hamil. Trans Info Media: Jakarta. dalam mengkonsumsi tablet fe. http://nurlaela.blog.com/2009/09/2 4/faktor-faktor-yangmempengaruhi-perilaku-ibu-hamildalam-mengkonsumsi-tablet-fe/ Diakses pada tanggal 10 April 2010 Ningrum, W. 2009. Pemberian tablet fe pada ibu hamil untuk mencegah anemia. http://ningrumwahyuni.wordpress.co m/2009/09/04/pemberian-tablet-fepada-ibu-hamil-untuk-mencegahanemia/ Diakses pada tanggal 10 April 2010. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, cv: Bandung . . 2011. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta cv: Bandung. Suyanto. 2008. Riset Kebidanan Metodologi Dan Aplikasi. Mitra Cendikia Press : Jogjakarta. Susilawati, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan 1 (kehamilan). Cv Trans Info Media: Jakarta. Thomson, dkk. 2008. Panduan Lengkap Kebidanan. Pallnall: Yogyakarta, MATERNAL VOLUME 4 EDISI APRIL 2011 62