WACANA. akan meniru perilaku pendidiknya Libatkan stakeholders untuk bersamadikembangkan melalui berbagai metode (observational learning) dan meniru sama mengembangkan sistem, nilai, pendidikan dan pembudayaan. Slogan perilaku teman (vicarious learning) untuk sikap positif bagi berkembangnya budaya pembinaan nasionalisme ditetapkan mendapatkan reinforcement/penguatan. sekolah berkarakter positif. dengan singkatan ABITA (Aku Bangga Pada akhirnya akan terbentuk budaya Indonesia Tanah Airku). Di dalamnya sekolah berkarakter bangsa sebagai Berkarakter dalam terdapat berbagai modul, buku pegangan, proses timbal balik positif antara pendidik, Keberagaman Mars ABITA, Maskot ABITA dan Salam peserta didik, orang tua, masyarakat, Pembinaan nasionalisme dan ABITA yang telah dikenalluas di kalangan stakeholders dan lingkungan pendidikan karakter bangsa di satuan pendidikan peserta didik di Jawa Tengah. Setiap sebagai satu ekosistem pendidikan yang yang dikembangkan di Jawa Tengah tahun diselenggarakan berbagai kegiatan dinamis. hakikatnya merupakan bentuk pendidikan pembinaan bagi peserta didik sejak PAUD Budaya sekolah adalah bentuk multikultural. Arahnya adalah mendidik s.d SMAlSMK dalam bentuk sosialisasi, sikap dan perilaku, norma-norma dan peserta didik dengan nilai-nilai lomba gerak dan lagu, vokal group, simbol yang dikembangkan sepanjang keberagaman sebagai suatu bangsa, paduan suara lagu-Iagu bernuansa waktu berdasarkan sikap, nilai, kepereayaan, harapan, hubungan dan tradisi sekolah. Perubahan budaya Pembinaan nasionalisme dan karakter bangsa meneakup proses pengembangan norma, nilai, keyakinan dan tradisi merupakan kebutuhan hakiki kehidupan bangsa. sekolah. Untuk dapat mengubah Fenomena kemerosotan karakter bangsa di kalangan budaya sekolah diperlukan pemimpin yang inspiratif dalam pengembangan peserta didik merupakan bentuk lemahnya perubahan perilaku melalui proses belajar. pembinaan terhadap peserta didik dan kuatnya Budaya sekolah merupakan tekanan gerakan radikalisasi. Pengaruh media aeuan bagi warga sekolah berperilaku baik dalam konteks akademik, teknis, massa, media sosial akibat kemajuan teknologi sosial dan administratif. Lebih jauh, informasi harus diantisipasi secara cermat, terencana budaya sekolah efektif untuk membangun identitas/jatidiri sekolah dan berkelanjutan dari institusi pendidikan. sekaligus sebagai wahana peningkatan mutu dan layanan pendidikan. Budaya positif sekolah yang perlu dipromosikan antara lain: patriotisme, lomba sekolah berkarakter hidup berdampingan seeara damai dan religius, akademis, demokratis, disiplin, meraih eita-eita nasional berdasarkan kebangsaan, dan Jambore Pembinaan jujur, transparan, bersih, sehat, kerja Nasionalisme bagi peserta didik dan nilai Paneasila, dengan koridor kontitusi keras, kerjasama, toleran, menghargai UUD 1945, dalam suasana ber-Bhinneka mahasiswa di Jawa Tengah. Pemerintah inovasi, bertanggungjawab, berbagi, cinta Provinsi Jawa Tengah juga memfasilitasi Tunggal Ika sebagai suatu Negara lingkungan hidup, einta tanah air dan pembinaan nasionalisme dan karakter Kesatuan Republik Indonesia. semangat kebangsaan. Adapun budaya bangsa kepada 35 kabupaten/kota Dimensi pendidikan negatif yang harus ditinggalkan termasuk melalui pemberian bantuan multikultural menurut Tillaar (2004), diantaranya: menyontek, kurang santun, keuangan sebesar seratus juta rupiah per adalah (a) mengembangkan identitas dan berbohong, kekerasan, kurang interaksi, kabupaten/pertahun. budaya lokal (b) pemeliharaan dan kurang komunikatif, mengambil pengembangan konsep negara bangsa Pembinaan nasionalisme dan keuntungan sendiri, kurang bersika karakter bangsa dalam rangka (nation-state) (e) mewujudkan hormat dan sebagainya. peneegahan dan penanggulangan kebudayaan Indonesia yang diakui oleh Sekolah perlu membangun radikalisme akan efektif apabila (a) negara bangsa (d) masing-masing budaya sekolah berkarakter melalui memiliki manajemen pembudayaan yang komunitas saling menghargai perbedaanupaya (a) menetapkan nilai-nilai dan terstandar (b) tersedianya model perbedaan yang ada (e) merupakan keyakinan bersama yang positif sebagai manajemen pembudayaan yang efektif bentuk baru yang berbasis pada standar perilaku (b) menyosialisasikan (e) dilaksanakan sejak dini, terstruktur, pemberdayaan dan kesetaraan dalam standar perilaku bersama tersebut dan terukur dan berkelanjutan (d) adanya keberagaman (n pendidikan multikultural menginternalisasikan dalam kehidupan kesiapan individu peserta didik dan bertujuan mewujudkan visi Indonesia sehari-hari (e) mengembangkannya kesiapan mentalitas kolektif di satuan masa depan yang bermartabat. melalui proses pembiasaan (d) pendidikan (e) adanya pembimbingan Guna menjadikan pembinaan Kembangkan dalam suatu sistem dengan pendidik dan pendampingan orang tua nasionalisme dan karakter bangsa ini dukungan kelembagaan dan kapasitas serta (n adanya apresiasi dan motivasi menarik di kalangan peserta didik, sumber daya manusia yang konsisten (e) -..MediaKORPRI • EDISI MARET 2016 TAHUN VII lQJ