berita – acara - Pengadilan Negeri Sibolga

advertisement
P E N E T A P A N
Nomor : 04 / PDT.G / 2014 /PN.SBG
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Sibolga yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
perdata pada tingkat pertama telah menetapkan sebagai berikut dibawah ini terhadap
perkara gugatan antara :
EBEN SIMANJUNTAK, Umur 54 Tahun, Pekerjaan Wiraswasta, Agama Islam,
Tempat Tinggal Jl. Barus KM 7 Pargodungan Kabupaten
Tapanuli Tengah disebut sebagai PENGGUGAT ;
Melawan
RALIMA BR PASARIBU, Umur 77 Tahun, Pekerjaan Tani, Agama Kristen
Protestan Alamat Dusun II Kampung Batu Desa Tapian
Nauli IV Kecamatan Tapian Nauli Kabupaten Tapanuli
Tengah disebut sebagai TERGUGAT ;
dalam hal ini memberikan kuasa kepada JUSNIAR ENDAAH SIAHAAN,SH dari
Kantor Lembaga Bantuan Hukum SIBOLGA-TAP TENG beralamat di Jl. Padang
Sidempuan No.10 B Kel.Sibuluan Nalambok, Kec.Sarudik, Kab Tapanuli Tengah
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 17 Februari 2014 terdaftar di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Sibolga register No. 17/SK/2014 pada tanggal 18 Februari 2014 ;
Pengadilan Negeri tersebut ;
Setelah membaca surat penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga No.
04/Pdt.G/2013/PN SBG tertanggal 13 Februari 2014 tentang penunjukan Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara perdata gugatan tersebut ;
Setelah membaca Surat Gugatan Penggugat tertanggal 12 Februari 2014, yang
didaftar
di
Kepaniteraan
Pengadilan
Negeri
Sibolga,
dibawah
Nomor
:
04/Pdt.G/2013/PN SBG ;
Setelah membaca Surat Pencabutan Gugatan tertanggal 18 Maret 2013 ;
Setelah membaca surat penetapan Hakim Ketua Majelis No. 04/Pdt.G/2013/PN
SBG tertanggal 17 Juni 2013 tentang penetapan hari sidang pertama untuk memeriksa
perkara ini ;
Setelah mendengar keterangan dari pihak-pihak yang berperkara ;
Setelah memperhatikan segala sesuatu yang terjadi dalam pemeriksaan
persidangan perkara ini ;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang telah terdaftar
pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sibolga pada tanggal 13 Februari 2014 dibawah
register No.04/Pdt.G/2014/PN.SBG. telah mengajukan gugatan kepada Tergugat yang
pada pokoknya menyatakan sebagai berikut :
 Bahwa Alm. Hatorangan Simanjuntak yang meninggal dunia sekitar tahun 1968
dan Almarhumh Hartisah Br. Hutagalung yang meninggal dunia sekitar tahun
2010 memiliki 6 (enam) orang anak antara lain Astina Boru Simanjuntak,
Rominna Boru Simanjuntak, Eben Simanjuntak (Penggugat), Sormauli Boru
Simanjuntak, Nurlintan Boru Simanjuntak dan Nurbijak Boru Simanjuntak
(Bukti P-1) ;
 Bahwa ke enam (6) Ahli waris dari Alm. Hatorangan Simanjuntak sepakat dan
telah dituangkan dalam suatu Surat Pernyataan dimana telah menyerahkan
sepenuhnya Harta Warisan berupa sebidang tanah persawahan kepada Eben
Simanjuntak (Penggugat) sebagai anak laki-laki dari pewaris untuk
menguasai harta warisan tersebut (Bukti P-2) ;
 Bahwa Penggugat memiliki sebidang tanah persawahan yang luasnya sekitar
180 M2 yang terletak di Desa Tapian Nauli IV Dusun II Kp.Batu Poriaha
Kecamatan Tapian Nauli Kabupaten Tapanuli Tengah dengan NOP :
12.04.040.009.003-068.0 (Bukti P-3) ;
 Bahwa Penggugat memiliki sebidang tanah persawahan yang luasnya sekitar
171 M2 yang terletak di Desa Tapian Nauli IV Dusun II Kp.Batu Poriaha
Kecamatan Tapian Nauli Kabupaten Tapanuli Tengah dengan NOP :
12.04.040.009.003-0022.0 (Bukti P-4) ;
 Bahwa tanah yang Penggugat kuasai tersebut (Bukti Pada-2 dan Pada-3)
diperoleh dari harta peninggalan orang tua Penggugat yakni Almarhum
Hatorangan Simanjuntak dimana harta peninggalan tersebut juga berasal dari
kakek Penggugat yakni Alm.Josia Simanjuntak. Sehingga kemudian secara
turun temurun dan atau secara adat istiadat masyarakat Batak yang pada
umumnya diwariskan kepada anak Laki-laki hingga pada saat sekarang ini jatuh
kepada Penggugat (Bukti P-5) ;
2
 Bahwa sepengetahuan dari Penggugat Alm.Josia Simanjuntak telah menguasai
tanah tersebut sejak tahun 1894 dan setelah Alm.Josia Simanjuntak meninggal
dunia sekitar tahun 1960, harta tersebut jatuh kepada Alm. Hatorangan
Simanjuntak. Setelah Alm. Hatorangan Simanjuntak meninggal dunia sekitar
tahun 1968, harta warisan tersebut diwariskan kepada Penggugat yang
merupakan satu-satunya anak laki-laki dari keluarga besar Hatorangan
Simanjuntak. Akan tetapi dikarenakan Penggugat masih berumur kurang lebih 9
(sembilan) tahun, maka harta tersebut dikuasai oleh Alm. Hartisah Boru
Hutagalung yang merupakan ibu dari Penggugat dan saudari Penggugat yakni
Astina Boru Simanjuntak. Harta warisan tersebut digunakan oleh keluarga
Penggugat untuk persawahan ;
 Bahwa dalam masyarakat Adat Batak anak laki-laki punya peranan penting
sebagai pemegang Ahli Waris yang sah dan dapat menguasai harta peninggalan
orang tuanya baik sebahagian maupun keseluruhan dan ini sudah merupakan
kebiasaan yang dilakukan masyarakat adat Batak secara turun temurun
khususnya dikeluarga Penggugat ;
Sesuai dengan Undang-undang Pokok Agraria dalam Pasal 5, yang
berbunyi :
Hukum agrarian yang berlaku atas bumi, air dan ruang angkasa ialah hukum
adat, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional dan Negara
yang berdasrkan atas persatuan bangsa, dengan sosialisme Indonesia serta
dengan peraturan-peraturan yang tercantum dalam Undang-udang ini dan
dengan peraturan perundangan lainnya, segala sesuatu dengan mengindahkan
unsure-unsur yang bersandar pada hukum agaman.
Undang-undang Dasar 1945 setelah Amandemen dalam Pasal 18 B ayat 2,
yang berbunyi :
Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat
serta hak-hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia,
yang diatur dalam Undang-undang.
3
 Bahwa sekitar tahun 1971 Tergugat dan keluarganya telah menguasai
sebahagian tanah milik Penggugat (sekitar 10m x 40m = 400 M2), dan Tergugat
beralasan bahwa tanah tersebut telah dijual kepada Tergugat melalui
Almarhumah Lumida Boru Simanjuntak yang merupakan Bibi Penggugat, adik
perempuan Alm. Hatorangan Simanjuntak. Tergugat mengatakan bahwa hasil
dari penjualan tanah tersebut digunakan keluarga Penggugat untuk biaya
perobatan orang tua Penggugat yakni Alm. Horangan Simanjuntak dan jual beli
tersebut dituangkan dalam bentuk surat kertas segel tahun 1971 ;
 Bahwa keluarga besar Penggugat menduga surat segel tahun 1971 tersebut
dipalsukan atau berisi keterangan bohong dikarenakan orang tua Penggugat
meninggal dunia sekitar tahun 1968, sedangkan transaksi jual beli tersebut
dilakukan sekitar tahun 1971, sungguh tidak masuk akal. Dimana yang punya
tanah adalah Alm.Hatorangan Simanjuntak bukan Lumida Boru Simanjuntak
atau marga lainnya ;
 Bahwa atas penguasaan Tanah tersebut yang dilakukan oleh pihak Tergugat,
pihak keluarga besar Penggugat ingin melaporkan hal tersebut kepihak
kepolisian dengan dugaan telah melakukan tindak pidana sesuai dengan Pasal
263 KUH Pidana tentang pemalsuan surat dan Pasal 385 KUH Pidana tentang
penyalahgunaan hak atas tanah, akan tetapi karena bersifat kekeluargaan atau
masih kerabat dekat, Penggugat dan keluarga besar hanya menyelesaikannya
dengan Tergugat yang dimediasi oleh pihak pemerintah desa setempat, dalam
hal ini Kepala Desa Tapian Nauli IV Kecamatan Tapian Nauli Kabupaten
Tapanuli Tengah ;
 Bahwa perdamaian yang Penggugat dan Tergugat lakukan yang igagasi oleh
Penggugat tidak ada titik temu dengan kata lain pihak Tergugat tetap
bersikukuh pada pendiriaanya yang menyatakan tanah tersebut milik Tergugat ;
 Bahwa dengan itikad baik Penggugat dan rasa kekeluargaan yang besar, tidak
henti-hentinya Penggugat terus berupaya untuk melakukan mediasi lagi agar
permasalahan ini selesai dikarenakan Tergugat masih merupakan kerabat dekat
Penggugat. maka Penggugat mengusulkan untuk melakukan mediasi lagi
kepada pihak perangkat desa dengan memberikan tanah tersebut hanya
sebahagian dengan ukuran 10m x 20m = 200 M2 untuk Tergugat. Akan tetapi
pihak dari Tergugat tetap menolak usul tersebut. Menurut sepengetahuan dari
Penggugat, ini dikarenakan ada beberapa pihak yang mendukung perbuatan
4
Tergugat untuk ini dikarenakan ada beberapa pihak yang mendukung perbuatan
Tergugat untuk merampas tanah milik Penggugat ;
 Bahwa pihak dari Tergugat justru melaporkan Penggugat dan keluarga ke pihak
kepolisian dengan dugaan melanggar Pasal 170 KUHP tentang pengerusakan
terhadap barang yang dilakukan secara bersama-sama, dimana pihak Ralima
Boru Pasaribu dalam melampirkan Atas Hak atas tanah tersebut hanya
berdasarkan kertas segel, yang Penggugat menduga kertas itu adalah Aspal
(Asli tapi Palsu) atau dengan kata lain berisi keterangan bohong, dimana
penjualnya merupakan bibi atau adik perempuan Alm. Hatorangan Simanjuntak
yang sudah meninggal dunia disertai salah satu saksi yang mencantumkan nama
Penggugat ;
 Bahwa Surat yang bersegel tersebut yang dibuat pada tahun 1971 oleh Tergugat
dengan Almarhumah Lumida Boru Simanjuntak (adik perempuan Alm.
Hatoragan Simanjuntak) dimana salah satu saksi dibuat nama Penggugat adalah
cacat hukum, kerena tidak sesuai dengan bunyi Pasal 1320 KUH Perdata
sekitar 12 Tahun sehingga belum cakap bertindak dalam hukum, itu masih salah
satunya (Bukti P-6) ;
 Bahwa Surat Kertas Segel yang dimiliki oleh Tergugat dengan Lumida Boru
Simanjuntak juga menyertakan orang-orang yang sudah meninggal dunia.
Menurut sepengetahuan dari Hormat Uli Boru Simanjuntak yang merupakan
adik perempuan dari Alm. Hatorangan Simanjuntak dan Bibi (Namboru-bahasa
batak) dari Penggugat yang masih hidup sampai sekarang, bahwa transaksi jual
beli tersebut yang diduga cacat hukum tersebut, karena tidak pernah sama sekali
dilakukan oleh keluarga besar Hatorangan Simanjuntak. Ini dibuktikan dengan
surat pernyataan dari Hormat Uli Boru Simanjuntak (Bukti P-7) ;
 Bahwa selain dari tanah yang sudah diserobot oleh Tergugat, Tergugat juga
pernah juga menjual tanah milik Penggugat sekitar 10m x 15m (sekarang
menjadi halaman Gereja Pentakosta) secara diam-diam kepada pihak Gereja
Pentakosta tanpa sepengetahuan dari pihak Penggugat atau keluarga besarnya
sebagai pemilik tanah tersebut. Akan tetapi karena diperuntukkan untuk Gereja
Pentakosta, Penggugat tidak terlalu mempermasalahkannya ;
 Bahwa dengan adanya KERUGIAN MATERIIL DAN IMMANTERIIL
YANG
DIDERITA
OLEH
PENGGUGAT
SEBAGAI
AKIBAT
PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH
TERGUGAT ;
5
Majelis Hakim Yang Mulia yang memeriksa perkara aquo, secara NYATA
DAN TERANG sebagaimana dipaparkan secara rinci dan jelas, Para Tergugat
telah melakukan tindakan PERBUATAN MELAWAN HUKUM, dan
karenanya SELAIN PENGGUGAT memohon kepada Majelis Hakim Yang
Mulia yang memeriksa perkara aquo untuk memerintahkan Tergugat membayar
sejumlah GANTI KERUGIAN yang terdiri dari :
a. Bahwa karena telah terbukti Tergugat telah melakukan Perbuatan
Melawan Hukum kepada PENGGUGAT sehingga menimbulkan
kerugian yakni sebesar Rp. 40.000.000,- (Empat puluh juta rupiah)
kepada PENGGUGAT maka PENGGUGAT mengalami kehilangan
keuntungan yang seharusnya diharapkan dan/atau didapatkan dari hasil
persawahan atas tanah tersebut. Dan oleh dikarenakan beralasan hukum bagi
Pengadilan Negeri Sibolga menghukum Tergugat untuk membayar secara
tunai dan sekaligus ;
b. Bahwa oleh karena nama baik dan integritas tidak dapat dinilai dengan uang
namun untuk kepentingan pemeriksaan perkara Perbuatan Melawan Hukum
ini, dan disamping itu Penggugat telah merasa terganggu dalam hal Laporan
Polisi di Mapolres Kabupaten Tapanuli Tengah yang merupakan tindakan
dari Tergugat, maka perlu ditetapkan juga kerigian immaterial yang diderita
PENGGUGAT, karenanya menghukum Tergugat untuk membayar
kerugian immaterial secara tunai dan sekaligus kepada PENGGUGAT yang
dapat ditaksir sebesar Rp. 100.000.000,-(seratus juta rupiah) sejak putusan
perkara ini berkekuatan hukum tetap ;
 Bahwa agar gugatan PENGGUGAT ini apabila kelak dikabulkan oleh
Pengadilan tidak menjadi hampa (illusoir) dan mengigat TERGUGAT
mungkin akan mengalihkan kepemilikan asetnya berupa tanah seluas 10m x 8m
yang terletak di Desa Tapian Nauli IV Dusun II Kp. Batu Poriaha Kecamatan
Tapian Nauli Kabupaten Tapanuli Tengah kepada pihak ketiga, maka kiranya
cukup beralasan hukum bagi PENGGUGAT untuk memohon kepada Bapak
Ketua Pengadilan Negeri Sibolga dan atau Mejelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini agar berkenan kiranya meletakkan sita jaminan
(Conservatoir beslag) terhadap tanah tersebut ;
6
 Bahwa karena gugatan PENGGUGAT ini dimajukan berdasarkan pada Faktafakta hukum dan bukti-bukti yang tidak terbantah oleh TERGUGAT dan
mengingat besarnya kepentingan hukum PENGGUGAT kiranya cukup urgen
dan beralasan hukum bagi PENGGUGAT
untuk memohon kepada yang
Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sibolga yang memeriksa dan
mengadili perkara ini agar dapat memberi putusan hukuk yang dapat dijalankan
serta merta (uit voerbaar bij vooraad) ;
Bahwa berdasarkan kedudukan dan kepentingan hukum PENGGUGAT sumber dan
dasar hukum yang diajukan serta fakta-fakta hukum dalam pokok perkara yang terjadi
sebagaimana dijelaskan di atas, maka PENGGUGAT dengan ini mohon kepada yang
terhormat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sibolga yang memeriksa dan mengadili
perkara ini, berkenan menerima, memeriksa dan memutuskan sebagi berikut :
Dalam Provisi :
 Untuk menghindari kerugian yang berkelanjutan serta lebih besar bagi
Penggugat, akibat Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh
TERGUGAT, Penggugat mohon kepada Pengadilan Negeri Sibolga untuk
memerintahkan kepada Tergugat menghentikan segala kegiatan atau perbuatan
Para Tergugat diatas tanah milik Penggugat tersebut selama perkara ini
diproses hingga telah berkekuatan hukum tetap ;
 Bahwa, untuk menghindarkan Tergugat lalai melaksanakan putusan provisi ini,
maka beralasan menghukum Tergugat membayar uang paksa/ dwangsom
sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) per hari ;
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Penggugat dengan segala kerendahan hati
mohon agar Pengadilan Negeri Sibolga, berkenan memutuskan hal-hal sebagai berikut:
Dalam Provisi:
 Memerintahkan kepada Para Tergugat untuk menghentikan segala kegiatan
atau perbuatan tanpa persetujuan Penggugat atas tanah tersebut, selama perkara
ini diproses hingga telah berkekuatan hukum tetap ;
 Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) bila lalai
melaksanakan putusan provisi yakni sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
per hari ;
7
Dalam Pokok Perkara :
1. Mengabulkan/ menerima Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum ;
3. Menyatakan bukti Tergugat berupa Surat Kertas Segel, Batal demi hukum ;
4. Memerintahkan kepada Tergugat untuk membayar Total Kerugian Kehilangan
Keuntungan, yakni sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) secara
penuh dan seketika kepada PENGGUGAT ;
5. Memerintahkan kepada Tergugat membayar KERUGIAN IMMATERIIL
sebesar Rp100.000.000,00 (SERATUS JUTA RUPIAH) secara penuh dan
seketika kepada PENGGUGAT ;
6. Menyatakan sah dan berharganya sita jaminan yang telah dilaksanakan ;
7. Menyatakan bukti-bukti PENGGUGAT sah menurut hukum dan menyatakan
putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) ;
8. Menyatakan sah bahwa tanah persawahan yang luasnya sekitar 180 M2 (NOP
12.04.040.009.003-068.0) dan 171 M2 (NOP : 12.04.040.009.003-0022.0)
yang terletak di Desa Tapian Nauli IV Dusun II kp. Batu Poriaha, Kecamatan
Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah milik dari Penggugat ;
9. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa sebesar Rp. 1.000.000
(satu juta rupiah) perhari jika Tergugat lalai menjalankan isi putusan perkara
ini apabila telah berkekuatan hukum tetap ;
10. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum ;
Atau
Jika Pengadilan Negeri Sibolga berpendapat lain mohon putusan yang seadiladilnya / Ex aequo et bono.
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan, untuk Penggugat
datang menghadap sendiri /prinsipal, Tergugat II datang menghadap Kuasanya
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 17 Februari 2014 terdaftar di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Sibolga register No. 17/SK/2014 pada tanggal 18 Februari 2014 ;
8
Menimbang, bahwa pada persidangan tanggal 18 Maret 2014, Penggugat telah
menyatakan di persidangan mengajukan permohonan untuk melakukan pencabutan
atas gugatannya tersebut dan yang dibuat secara tertulis yang ditujukan kepada Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Sibolga dalam perkara a quo ;
Menimbang, bahwa karena pencabutan gugatan yang diajukan oleh pihak
Penggugat sebelum adanya proses jawab-jinawab dari pihak Tergugat, maka
Pencabutan surat gugatan yang diajukan pihak Penggugat dapat dikabulkan tanpa
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari pihak Tergugat sesuai dengan Pasal 271
RV;
Menimbang, bahwa karena pencabutan gugatan oleh Penggugat patut dan layak
umtuk dikabulkan, maka untuk itu kepada Panitera diperintahkan untuk mencoret
perkara ini dari register ;
Menimbang, bahwa oleh karena pencabutan perkara tersebut dikabulkan, maka
biaya perkara ini dibebankan kepada Pengugat yang besarnya sampai saat ini
sebagaimana dalam penetapan dibawah ini ;
Mengingat, Pasal 271 RV, dan peraturan perundang-undangan serta peraturanperaturan hukum lainnya yang bersangkutan ;
MENETAPKAN
1. Mengabulkan permohonan Penggugat untuk mencabut perkara ini ;
2. Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Sibolga untuk mencatat dalam register
perihal pencabutan perkara Nomor : 04/PDT.G/2014/PN.SBG dan selanjutnya
mencoret/mencatatkan dalam register perkara perdata di kepaniteraan Perdata
Pengadilan Negeri Sibolga ;
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sampai saat ini sebesar Rp
386.000,- (tiga ratus delapan puluh enam ribu rupiah) ;
Demikianlah
ditetapkan dalam rapat
permusyawaratan
Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Sibolga pada hari : SELASA tanggal 18 MARET 2014 oleh kami
EMANUEL ARI BUDIHARJO, SH sebagai Hakim Ketua, HERMAN F.A.
DAULAY, SH., MH dan ANTONI TRIVOLTA, SH masing-masing sebagai Hakim
9
Anggota, penetapan mana diucapkan pada hari : SELASA tanggal 18 MARET 2014
dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh EMANUEL ARI BUDIHARJO,
SH sebagai Hakim Ketua, HERMAN F.A. DAULAY, SH., MH dan ANTONI
TRIVOLTA, SH masing-masing sebagai Hakim Anggota, dibantu oleh P.
HUTABARAT, SH selaku Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Sibolga, serta
dihadiri oleh Penggugat/Principal dan dihadiri oleh oleh Kuasa Tergugat ;
HAKIM-HAKIM ANGGOTA,
HAKIM KETUA MAJELIS,
HERMAN F.A. DAULAY, SH, MH
EMANUEL ARI BUDIHARJO, SH
ANTONI TRIVOLTA, SH
PANITERA PENGGANTI,
P. HUTABARAT, SH
Perincian biaya-biaya :
 Pendaftaran ……………....Rp.
30.000,-
 Biaya Proses ……………...Rp.
75.000,-
 Biaya Panggilan ………….Rp. 270. 000, Redaksi………….……....….Rp.
5.000,-
 Materai …………...…….....Rp.
6.000,-
Jumlah ………..…………...Rp.
386.000.-
10
11
Download