desain media komunikasi visual untuk mengkampanyekan bahaya

advertisement
ARTIKEL ILMIAH
DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL
UNTUK MENGKAMPANYEKAN BAHAYA MEROKOK
DI BALI
Oleh :
NAMA
: I DA BAGUS ASTARAN
NIM
: 2007 06 004
JURUSAN
: DESAIN
PROGRAM STUDI
: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR
2013
ABSTRAK
DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL UNTUK
MENGKAMPANYEKAN BAHAYA MEROKOK DI BALI
Ida Bagus Astaran
2007 06 004
Peringatan bahaya rokok sudah dituliskan disetiap bungkusan rokok yang
berbunyi merokok dapat menyebabkan kanker, impotensi, serangan jantung,
gangguan kehamilan dan janin. Tetapi masih tetap tidak dipedulikan oleh para
remaja perokok. Ada pun masalah yang diangkat yaitu Bagaimana menentukan
konsep desain dan Bagaimanakah merancang media yang efektif dan komunikatif
dalam mengkampanyekan bahaya merokok. Dengan adanya permasalahan seperti
itu digunakanlah metode-metode perancangan seperti pengumpulan data dan
analisis data sehingga didapatkan suatu konsep perancangan modern simplicity.
Dalam menentukan konsep desain komunikasi visual perlu dipertimbangkan teori
- teori desain, teori sosial, prinsip desain, kriteria desain, serta mempertimbangkan
keadaan calon konsumen seperti demografis, psikografis, sehingga akan terwujud
media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif. Sehingga Media promosi
dapat membantu. memecahkan permasalahan yang terjadi di dalam
mengkampanyekan bahaya merokok di Bali. Untuk mendapatkan rancangan
media komunikasi yang efektif untuk mengkampanyekan Bahaya Merokok di
Bali. Agar remaja di Bali sadar akan bahayanya merokok, diperlukan konsep
dasar perancangan yang digunakan sebagai landasan perancangan media
komunikasi visual yang dapat memberikan informasi yang tepat dan informatif
yang sekaligus mampu untuk mempengaruhi khalayak sasaran.
Kata kunci : Kampanye di Bali, Desain Komunikasi visual, Bahaya Merokok.
1
ABSTRACT
VISUAL COMMUNICATION DESIGN FOR CAMPAIGNING SMOKING
HAZARDS IN BALI
Ida Bagus Astaran
200706004
Cigarette warning is written in every cigarette pack that says smoking can
cause cancer, impotence, heart disease, pregnancy and fetal disorders. But it still
does not care about the young smokers. There is also the problem raised is How
to determine the design concept and How to design an effective and
communicative media in campaigning dangers of smoking. With the existence of
such problems is used design methods such as data collection and analysis of data
to obtain a concept of modern design simplicity.In determining the visual
communication design concepts to consider theory - design theory, social theory,
design principles, design criteria, and considering the state of potential
consumers such as demographics, psychographics, so it will be realized that
effective visual communication media and communicative. So the media campaign
can help. solve problems that occur in the dangers of smoking campaign in Bali.
To get the design of effective communication media for campaigning Danger
Smoking in Bali. For teens in Bali are aware of the dangers of smoking, which
takes the basic concept of design is used as the basis for the design of visual
communication media that can provide accurate and informative information that
is able to influence the target audience.
Keywords: Campaign in Bali, Design Communication visual, Smoking Dangers
2
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Terkadang kita kurang menyadari tentang bahaya merokok itu sendiri,
padahal merokok dapat menyebabkan datangnya berbagai penyakit. Sekarang
mari kita meneliti apa yang terjadi ketika Anda perlahan-lahan menghirup asap.
Memasuki sistem pernapasan Anda dan menyebabkan iritasi pada lapisan mukosa
lembut di paru-paru. Hal ini karena asap rokok terdiri dari campuran bahan kimia
beracun seperti karbon dioksida, karbon monoksida dan nikotin yang sangat dapat
membahayakan sistem pernapasan Anda. Setelah nikotin memasuki hati, ia mulai
bertindak seperti obat dan merangsang sekresi glukosa darah. Anda dapat melihat
bagaimana hanya satu tarik asap memiliki kapasitas untuk tidak hanya
membahayakan kekebalan Anda, tetapi juga membuat jalan bagi benda asing
seperti bakteri, virus, dan sejenisnya sehingga mengundang sejumlah penyakit.
Perlu dicatat bahwa rokok tidak hanya mempengaruhi paru-paru, tetapi juga
sebagian besar organ tubuh vital tubuh termasuk otak dan jantung. Untuk
Menciptakan kepedulian dan kesadaran serta memberikan pengetahuan mengenai
bahaya rokok pada remaja. Pesan yang akan disampaikan yaitu berupa pengertian
umum mengenai bahaya merokok. Menyebarkan informasi mengenai berbagai
macam penyakit yang diakibatkan oleh merokok. Tujuannya antara lain adalah
mengajak target sasaran untuk melakukan tujuan-tujuan kampanye dengan cara
menyebarkan informasi dan mengajak target sasaran untuk lebih peduli pada
bahaya yang ditimbulkan oleh rokok. Mengingatkan kembali pada target sasaran
akan pentingnya hidup sehat dengan menjauhi rokok. Penulis mengangkat Tema
ini sebagai Desain Media Komunikasi Visual Untuk Mengkampanyekan Bahaya
Merokok di Bali.
3
1.2 Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka
adapun rumusan masalah yang ingin disampaikan antara lain sebagai berikut;
1. Media apakah yang efektif untuk mengkampanyekan Bahaya Merokok di
Bali Agar remaja di Bali sadar akan bahayanya merokok?
2. Bagaimana merancang media komunikasi visual yang tepat sebagai sarana
dalam mengkampanyekan Bahaya Merokok di Bali?
2.2 Batasan Masalah
Batasan masalah yang akan dibahas adalah media yang akan dibuat sebagai
sarana kampanye agar terlihat lebih menarik karena berhubungan dengan
masyarakat, komunikatif dan sesuai kriteria desain. Batasan masalah dibatasi
dari perumusan masalah, proses desain hingga perwujudan berupa contohcontoh yang sesuai.
2.3 Tujuan Perancangan
Adapun tujuan perancangan media komunikasi visual ini adalah sebagai
berikut :
a. Untuk mengetahui media Komunikasi Visual apa yang efektif dan
komunikatif dalam mengkampanyekan bahaya merokok di Bali.
b. Untuk Mengetahui bagaimana mendesain media Komunikasi Visual yang
efektif dan Komunikatif dalam mengkampanyekan bahaya merokok di
Bali.
2.4 Manfaat Perancangan
Adapun manfaat yang diharapkan dari karya tugas akhir ini yaitu Agar
Mahasiswa mampu merancang media komunikasi yang efektif dan komunikatif
untuk mengkampanyekan bahaya merokok di bali. Selain itu untuk menambah
referensi akademis khususnya program studi Desain Komunikasi Visual mengenai
perancangan media komunikasi visual sebagai sarana promosi yang dapat
digunakan untuk penelitian berikutnya.
4
1.6 Metode Perancangan
Di dalam merancang suatu karya desain / media komunikasi visual untuk
mengkampanyekan bahaya merokok di bali., tentu saja memerlukan data-data
yang tepat dan akurat dari dinas kesehatan provinsi bali. Data-data tersebut
diseleksi, diolah dan digunakan sesuai dengan visi dan misi perancangan media
yang akan dibuat. Di dalam pengumpulan datanya, di sini menggunakan metode
pengumpulan data primer (metode observasi, metode wawancara) dan metode
pengumpulan data sekunder (metode kepustakaan, metode dokumentasi).
1.7 Metode Analisa Data
Metode analisa yang dipakai dalam laporan ini adalah metode deskriptif
kualitatif, yaitu suatu analisa data dengan memaparkan fakta-fakta mengenai data
yang diperoleh di lapangan dalam proses desain media komunikasi visual untuk
mengkampanyekan bahaya merokok di Bali. Dengan metode ini dapat diketahui
sifat-sifat, karakter, dan data-data lain yang diperlukan untuk perancangan media
kampanye bahaya merokok di Bali.
1.8 Indikator dan Model Penilaian Desain
Indikator yang digunakan dalam perancangan desain komunikasi visual ini
untuk menemukan desain terpilih dengan melakukan pengukuran atau penilaian
alternatif-alternatif desain menggunakan Skala Likert (skala yang menunjukkan
tingkatan atau rangking). Rangking didapatkan setelah melakukan penilaian
berdasarkan prinsip-prinsip desain. Dalam perancangan desain komunikasi visual
ini, unsur-unsur desain (Ilustrasi, Teks/Tipografi dan Warna) yang digunakan
dinilai berdasarkan kriteria-kriteria desain seperti dari segi : Fungsional,
Komunikatif, Informatif, Ergonomis, Artistik, Unity, Simplicity, Kreatif, Surprise
dan Etis.
5
3. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA
2.1 Data Teoritis / Data Aktual
Data teoritis atau data aktual merupakan data yang mengacu pada sumber sumber data ilmiah dan literatur tentang data yang berhubungan dengan
perancangan serta dimanfaatkan dalam perancangan.
2.1.1 Pengertian Objek
Dalam perancangan ini judul kasus yang diangkat adalah Desain
Media Komunikasi Visual Untuk Mengkampanyekan Bahaya Merokok di
Bali. Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga
120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang
berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada
ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau
kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong.
Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya
disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru
atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya tinggal hiasan,
jarang sekali dipatuhi)
Karena kurang perhatian masyarakat umum akan permasalah bahayanya
merokok dan
dibuatkan
zat yang terkandung dalam rokok, maka diperlukan atau
suatu
media
informasi
visual
untuk
memberitahu
atau
menginformasikan kepada remaja mengenai Bahaya merokok.
2.1.3 Aspek-aspek Desain Komunikasi Visual
Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep
komunikasi dan ungkapan daya kreatif yang diaplikasikan dalam berbagai media
komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri dari
6
gambar, huruf, warna, komposisi, dan layout (Widowati, 2007:27-28). Adapun
aspek-aspek Desain Komunikasi Visual : Media, Ilustrasi, Huruf / Tipografi,
Teks, Warna.
2.1.4 Prinsip-Prinsip Desain Komunikasi Visual
Di dalam Desain Komunikasi Visual, dalam merancang suatu desain perlu
diperhatikan prinsip-prinsip desain yang menjadi tolak ukur / nilai-nilai suatu
desain yang menentukan keindahan dan kualitas desain. Adapun prinsipprinsipnya seperti : Keseimbangan, Keserasian, Proporsi, Skala, Irama.
(Pujiriyanto, 2005: 94-95).
2.1.5 Teknis Perwujudan
a. Tata Letak
Layout adalah desain awal sebuah iklan yang belum jadi, biasanya berupa
coretan atau sketsa naskah yang dirancang untuk dicetak. (Nuradi, 1996 : 99)
b. Teknik Cetak
Adapun teknik cetak yang paling sering dikenal pada umumnya :
- Teknik Cetak Digital Printing
Teknologi cetak yang memiliki high quality dan akurat dengan komputer.
Teknik ini menggantikan teknik lama yaitu cetak offset yang membutuhkan
waktu lama dan proses panjang (Hardiman, 2006:33).
2.1.6 Teori Sosial Yang Mendukung Kasus
Komunikasi massa secara umum merupakan sebuah proses yang
melukiskan bagaimana komunikator secara professional menggunakan teknologi
dalam
menyebarluaskan
pengalamannya
yang
melampaui
jarak
untuk
mempengaruhi khalayak dalam jumlah yang banyak. Proses lebih lanjut memiliki
unsur yang istimewa, yaitu penggunaan saluran. Teknologi pembagi atau media
dengan massa yang disebut saluran dipergunakan untuk mengirim pesan yang
melintasi jarak jauh misalnya buku, pamflet, poster, majalah, surat kabar,
rekaman-rekaman, televisi, bahkan saat ini menggunakan komputer ditambah
dengan aplikasi dan jaringan telepon serta satelit. (Liliweri, 1991: 36)
7
3.2 Data Faktual
Data lapangan/faktual merupakan data yang diperoleh berdasarkan
kenyataan yang ada di lapangan.
3.2.1
Objek
Obyek yang dimaksudkan dalam perancangan ini adalah Desain Media
Komunikasi Visual Untuk Mengkampanyekan Bahaya Merokok di Bali.
Dalam hal ini Bali sangat giat mengatasi masalah bahaya merokok.
Berbagai program jangka menengah juga dilakukan di Bali yaitu
mengkampanyekan bahaya merokok. Untuk itu upaya kampanye sangat
perlu ditingkatkan, untuk mendukung program pemerintah melalui aneka
ragam desain komunikasi visual yang dirancang khusus dan lebih
informatif, sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk turut serta
menjaga kesehatan bebas dari bahaya rokok
3.2.2
Pengelola
Pimpinan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. I Nyoman Sutedja, MPH
3.2.3
Lokasi
Jalan Melati No. 20 Denpasar.
2.2.4 Sarana Komunikasi Visual yang Ada
Sarana komunikasi yang ada adalah poster
Aplikasi unsur-unsur desain komunikasi visual pada poster:
Gambar 2.20
Poster
8
Unsur-unsur desain komunikasi visualnya meliputi:
a. Ilustrasi menggunakan teknik gabungan ilustrasi tanda larangan
dan gambar rokok yang merupakan simbol dari bahayanya
merokok.
b. Huruf dan Tipografi yang digunakan pada desain poster adalah jenis
huruf “Sans Serif” huruf tak berkait seperti arial dan helvetica
c. Teks menjelaskan tentang keterangan bahaya merokok.
Headline (Baris Utama/ Judul)
“ Hidup sehat tanpa merokok ” Merupakan bagian terpenting dari
teks yang menarik perhatian dan merupakan hal yang pertama kali
dibaca.
Body Copy (Teks isi)
“ Tidak merokok, merupakan pilihan tepat untuk diri kita. Karena
banyak dampak buruk yang kita dapat dari merokok.dan resiko
terbesar kita adalah kematian “ Merupakan kalimat yang
menerangkan lebih rinci tentang isi pesan yang ingin disampaikan,
berfungsi untuk mengarahkan pembaca dalam mengambil sikap,
berpikir, dan bertindak lebih lanjut.
Slogan (Semboyan)
“ Enjoy your life without smoking “ yang artinya Nikmati hidup
Anda tanpa merokok . Slogan merupakan kalimat pendek yang
unik dan khas yang dimiliki oleh sebuah produk untuk lebih
meyakinkan dan memperkuat sikap konsumen untuk memilih
produk atau jasa yang ditawarkan.
d. Warna yang digunakan pada poster adalah kombinasi warna analog
seperti biru, merah, hijau dan dipadukan dengan warna putih pada
background.
e.
Layout menggunakan komposisi Format C dan Format
Menghasilkan keseimbangan dinamis dengan kesan pandangan
terarah.
9
2.2.5 Potensi Kasus
Beberapa orang memang berhasil stop merokok lewat kondisi
terpaksa seperti contoh di atas. Tetapi ada beberapa yang lain berhenti dengan
kesadaran sendiri saat belum ada kondisi sakit atau lainnya. Sebagian lain ada
pula yang memilih terus merokok meski tahu bahayanya sebab mereka juga
merasakan manfaatnya. Ini memang hak azasi masing-masing Kita tidak boleh
saling menghakimi atau menyalahkan. Setiap kita hendaknya dewasa dalam
memutuskan dan berani memikul semua konsekuensi pilihan-pilihan hidup
kita, termasuk dalam hal merokok atau tidak. Bukan saja konsekuensi
sekarang tetapi juga untuk masa mendatang.
Salah satu permasalahan yang ada adalah kurang efektifnya media kampanye
yang
ada dan perlu ditambah media-media kampanye yang lain agar
permasalahan yang terjadi dapat dirasakan masyarakat umum dan mau turut
serta didalam sosialisai merokok. Oleh karena itu dalam sosialisasi bahaya
merokok memerlukan suatu usaha kreatif untuk tetap sukses dan
menumbuhkan semangat masyarakat untuk berhenti merokok.
3.3 Analisis & Sintesa
3.3.1
Analisis
Analisis
sangat
diperlukan
untuk
memperoleh
kesimpulan
dari
permasalahan yang ada. Sedangkan sintesa adalah suatu perpaduan dari
permasalahan yang ada pada latar belakang masalah yang telah dirangkum dalam
analisis. Analisis dibedakan menjadi tiga yaitu analisis teori, analisis faktual, dan
analisis wawancara.
3.3.2
Sintesa
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan maka diketahui bahwa media
komunikasi visual yang digunakan sebagai sarana promosi masih kurang, untuk
itu guna mencapai tujuan yang diinginkan maka akan dirancang beberapa media
komunikasi visual yang lebih efektif dan efisien. Adapun media yang dirancang
yaitu poster, flyer, mug, t-shirt, spanduk, brosur, pin , x-banner , stiker dan
10
catalog. Media-media yang dibuat tersebut dibuatkan 3 (tiga) alternatif pilihan
desain
Selain menggunakan logo, ilustrasi yang akan digunakan yaitu teknik
fotografi yang diolah di komputer dimana menggunakan foto yang berhubungan
dengan rokok, serta ilustrasi simbolis sebagai pendukung lainnya yang diolah
dengan menggunakan komputer. Sehingga ilustrasi yang ditampilkan lebih
menarik dan komunikatif
Teks yang digunakan berisi keterangan khasus sebagai headline, fasilitas
yang dipakai menjadi naskah (body copy) teks berisi keterangan dan slogan untuk
dapat membujuk dan mempengaruhi sasaran (masyarakat) secara singkat, jelas,
informatif, komunikatif sehingga mudah dipahami dan dimengerti.
Menggunakan
merah
putih
dan
hitam.
Untuk
proses
cetaknya
menggunakan warna CMYK.
Teknik cetak yang digunakan menggunakan teknik cetak digital (sesuai
dengan jenis media).
4. KONSEP DESAIN
3.1 Konsep Dasar Perancangan
Konsep pada perancangan media kampanye bahaya merokok ini
adalah “modern simplicity”. Modern yang berarti sesuatu yang baru, tidak
kuno. Kemudian simplicity yaitu Visualisasi desain sederhana tetapi menarik
perhatian sehingga dengan visualisasi sedemikian rupa tidak menghamburkan
dan membingungkan komunikasi untuk menangkap misi dan tujuan yang
disampaikan. (Sachari, 1986:73).
Jadi penulis mengambil kesimpulan Modern simplicity adalah suatu konsep
yang mempunyai kesan baru atau tidak kuno tetapi tetap sederhana dan
menarik perhatian sehingga dengan visualisasi sedemikian rupa tidak
menghamburkan dan membingungkan konsumen untuk menangkap tujuan
yang disampaikan oleh seorang desainer , selain itu dengan konsep tersebut
11
lebih mudah di cerna masyarakat. jadi sangat mempengaruhi unsur-unsur
visual yang terdapat dalam media Kampanye bahaya merokok yang akan
dirancang, terutama pada ilustrasi, ilustrasi yang digunakan ialah ilustrasi
yang bersifat modern dimana ilustrasi yang akan ditampilkan adalah ilustrasi
foto rokok yang sifatnya cendrung lebih mudah di pahami oleh remaja
masakini kemudian di kombinasikan dengan warna yaitu merah dan hitam.
Dan teks menggunakan jenis font yang mudah dipahami dan hurufnya mudah
dibaca, dan berisikan slogan yang bersifat persuasif. Tipe huruf ini sangat
memiliki kesan modern dari sisi bentuk huruf tersebut.
4.2 Skema Pola Pikir
Salah satu hal penting agar kegiatan kampanye ini dapat difungsikan secara
maksimal dan tepat sasaran adalah dengan memahami terlebih dahulu pola pikir
dalam desain. Konsep pola pikir yang dimaksud adalah langkah-langkah
pemikiran dalam desain media komunikasi visual antara komunikator dan
komunikan guna memastikan pesan yang disampaikan sesuai sasaran, adapun
skema pola pikir dalam desain media bahaya merokok.
Komunikator harus mengetahui kebutuhan manusia sebagai masyarakat
sehingga sebelum mencapai tujuan, komunikator harus terlebih dahulu memberi
penjelasan kepada pihak perancang (desainer) tentang keperluan informasi dan
data yang nantinya akan dijadikan acuan dalam merancang desain tersebut. Media
yang diwujudkan akan ditujukan kepada penerima pesan (komunikator).
4.3 Skema Proses Perancangan
Dalam perancangan desain komunikasi visual diperlukan juga konsep pola
perancangan. Dimana untuk mendukung pemecahan masalah diperlukan
dukungan data teori dan lapangan yang kemudian dilakukan analisis berdasarkan
metode pendekatan yang telah ditetapkan untuk menghasilkan sintesa. Setelah
penulisan media dalam sintesa kemudian dilanjutkan dengan proses perancangan
12
awal berupa gambar kasar untuk selanjutnya dipilih dan diwujudkan melalui
proses cetak.
4.4 Strategi Media
Strategi adalah siasat atau kebijakan/ langkah-langkah yang dilakukan
untuk mencapai tujuan. Strategi media dibentuk untuk target sasaran (audience)
dengan panduan media, yang terdiri dari pilihan media dan jadwal media, yang
disusun dengan memperhitungkan kebiasaan target (audience) masing-masing
pangsa pasar dalam penggunaan media. Target audience inilah yang menentukan
saluran media mana yang paling efektif dan efisien. Efektif artinya cocok untuk
mengiklankan produk yang dirancang, dan efisien artinya yang terjangkau
(Sanyoto, 2006:66-67).
4.5 Program Tayangan Media
Program tayangan media adalah program dimana media yang didesain
akan muncul/ terbit/ disebarkan kepada khalayak sasaran/ masyarakat. Aspek
yang terkait diantaranya yaitu Kapan, Dimana, dan Frekuensi.
4.6 Strategi Kreatif
Strategi kreatif adalah kebijakan yang akan dilakukan terhadap panduan
kreatif, terdiri dari isi pesan dan bentuk pesan, yang disusun berdasarkan target
audience-nya, karena pada dasarnya target audience-lah yang menentukan isi
(content) dan bentuk (form) pesan iklan yang akan disampaikan (Sanyoto, 2006:
83). Adapun strategi kreatif yang dilakukan pada media komunikasi visual untuk
mengkampanyekan bahaya merokok di Bali adalah: Isi pesan, Bentuk pesan,
Strategi visual, Gaya visual dan Material.
13
5. VISUALISASI DESAIN
4.1 Poster
Nama Media : Poster
Ukuran
: 42 cm x 29,7 cm
Bahan
: Art Paper 210 gsm
Teknik Cetak : digital
4.2. Flyer
14
Nama Media : Flyer
Ukuran
: 10,5 cm x 14.8 cm
Bahan
: Art Paper 150 gsm
Teknik Cetak : Digital
4.3 X-Banner
Nama Media : X-Banner
Ukuran
: 160 cm x 60 cm
Bahan
: fixel
Teknik Cetak : Digital
15
4.4 Pin
Nama Media : Pin
Ukuran
Bahan
: 5 cm x 5 cm
: Glossy
Teknik Cetak : Digital Printing
4.5 Mug
16
Nama Media
: Mug
Ukuran
: Diameter 8cm
Bahan
: Keramik
Teknik Cetak : Digital printing
4.6 T-shirt
Nama Media
: T-shirt
Ukuran
:L
Bahan
: catton combed 20s
Teknik Cetak
: cetak digital printing
17
4.7 Stiker
Nama Media
: stiker
Ukuran
: 25cm x 10 cm
Bahan
: Kertas Bontax
Teknik Cetak : Digital Printing
4.8 Spanduk
Nama Media
: spanduk
Ukuran
: 300cm x 100 cm
Bahan
: Vinyl
Teknik Cetak : Digital
18
4.9 Brosur
Nama Media : Brosur
Ukuran
: 27,9cm x 21cm
Bahan
: art paper 150gsm
Teknik Cetak : Digital
4.10 Katalog
Nama Media : Katalog Desain
Ukuran
: (14,8 cm x 21 cm)
Bahan
: art paper 210 gsm
Teknik Cetak : digital printing
19
5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari analisis yang penulis lakukan sebelumnya didapatkan kesimpulan sebagai
berikut:
a. Untuk mendapatkan desain media komunikasi yang efektif untuk
mengkampanyekan Bahaya Merokok di Bali. Agar remaja di Bali sadar
akan bahayanya merokok, diperlukan konsep dasar perancangan yang
digunakan sebagai landasan perancangan media komunikasi visual yang
dapat memberikan informasi yang tepat dan informatif yang sekaligus
mampu untuk mempengaruhi khalayak sasaran. Media Komunikasi Visual
yang efektif dan Komunikatif yang digunakan dalam upaya Kampanye
Bahaya merokok antara lain adalah Poster, Flyer, Mug, T-Shirt, Spanduk,
Brosur, X-Banner, Pin, Stiker, dan katalog untuk desain. Media-media ini
dipilih sesuai dengan kebutuhan dalam proses kampanye, karena lebih
tepat dalam menyampaian pesan kepada remaja perokok.
b. Melalui konsep Modern Simplicity dapat merancang media komunikasi
visual yang efektif, dan komunikatif. konsep yang mempunyai kesan baru
atau tidak kuno tetapi tetap sederhana dan menarik perhatian sehingga
dengan
visualisasi
sedemikian
rupa
tidak
menghamburkan
dan
membingungkan konsumen untuk menangkap tujuan yang disampaikan
oleh seorang desainer, serta tepat pada sasaran dapat terwujud sehingga
tujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terhadap Dampak dari
bahaya merokok.
20
5.2 Saran
Melihat hal yang tertulis dalam laporan ini, adapun saran-saran yang
ingin disampaikan, antara lain:
c. Pemerintah diharapkan dapat lebih peduli dalam upaya peningkatan
kampanye bahaya merokok di Bali.
d. Para remaja diharapkan bisa mengerti tentang bahayanya merokok dan
berhenti merokok
e. Bagi para desainer, dalam membuat desain sebaiknya memperhatikan
konsep yang digunakan, dengan menyesuaikan unsur-unsur desain, seperti
ilustrasi, teks / tipografi, warna, dan layout. Yang selanjutnya bisa
diwujudkan dengan bahan dan teknik cetak yang sesuai dengan mediamedia yang dirancang. Serta juga memperhatikan kapan, dimana, dan
frekuensi media tersebut disebarkan. Sehingga media-media tersebut, bisa
efektif dan efisien digunakan untuk mempromosikan perusahaan.
21
DAFTAR PUSTAKA
Agusrijanto. 2001. Copywriting : Seni Mengasah Kretivitas & Memahami Bahasa
Iklan. Bandung : PT. Remaja Rosadakarya Offset.
Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: P.N Balai Pustaka
Ananda, Maya. 1978. Seluk Beluk Reklame Dalam Dunia Perdagangan, Jakarta:
Mutiara
Arikunto, Suharsimi. 1985. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rinieka Cipta.
Daryanto S.S. 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, Apollo, Surabaya.
Hadi, Sutrisno. 1987. Metodelogi Research, Yogyakarta: Fak. Psikologi UGM.
Kusrianto Adi. 2007. Pengantar DKV, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Kusmiarti,R.Artini. 1999. Teori Dasar Disain Komunikasi Visual / oleh Artini, Sri
Pudjiastuti,Pamudji Suptandar-Djambatan, Jakarta.
Marzuki. 1995. Metodologi Riset, Yogyakarta: BPEFE-UII.
Nasir, M. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalilea Indonesia
Nugroho, Eko. 2008. Pengenalan Teori Warna. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Nuradi. 1996. Kamus Istilah Periklanan Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Poerwadarminta. 1998. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
. 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
. 2000. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Rustan,Surianto.2009.Layout Dasar & Penerapannya. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Syarifudin. 2013 Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Sachari, Agus. 1986. Paradigma Desain Indonesia. Jakarta: CV Rajawali.
Sachari. 2005. Pengantar Metodelogi Penelitian Budaya Rupa dan Desain.
Arsitektur. Seni Rupa dan Kriya. Bandung: Erlangga
Santosa, Sigit. 2002. Advertising Guide Book. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
22
Sanyoto, Ebdi, Sadjiman. 2005. Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain (Nirmana).
Yogyakarta: CV. Arti Bumi Intaran.
Surakhmad, 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah. Jakarta; PT. tarsito.
Susanto, Astrid. 2002. Filsafat Komunikas. Bandung: Bina Cipta.
Tapran, Hidayat. 2006. Grafika & Teknologi Cetak (Offset Lithografhy). Surabaya
: JP BOOKS.
Waduis, Anwar. 2002. Filsafat Estetika. Nur Cahyo
www.kaluxsurfclinic.blogspot.com/ Diunduh 17 Maret 2013
www.allaboutsurfboards.com/ Diunduh 17 Maret 2013
www.klasifikasiwarna.com / Diunduh 17 Maret 2013
www.deviantart.com
Diunduh 17 Maret 2013
www.digilib.petra.ac.id/viewer
www.layoutsparks.com
www.wikipedia.org/wiki/Seni_grafis#Cetak_Digital
www.Wikipedia/perilaku konsumen.html/ Diunduh tanggal 17 maret 2013
www.infokesehatan101.blogspot.com/2012/08/bahaya-merokok.html/diunduh 17
Maret 2013
www.centraniaga.com/2013/02/bahaya-rokok-berbanding-manfaatnya.html/
diunduh 17 Maret 2013
www.ridwanaz.com/kesehatan/ingin-tahu-lebih-detail-bahaya-rokok-bagikesehatan-kita/ diunduh 04 April 2013
www.natanews.com/669/perokok-di-bali-melonjak-tajam
www.psikologizone.com/penyebab-remaja-merokok/065114038
www.inforemaja.com/2012/10/pengertian-ciri-ciri-remaja.html
www.indomultimedia.com
www.kesehatan.kompasiana.com/medis/2013/01/30/bahaya-merokok529869.html / Diunduh 17 maret 2013 12 Oktober 2012
23
Download