ARTIKEL ILMIAH DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENGKAMPANYEKAN BAHAYA MEROKOK DI BALI Oleh : NAMA : I DA BAGUS ASTARAN NIM : 2007 06 004 JURUSAN : DESAIN PROGRAM STUDI : DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2013 ABSTRAK DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENGKAMPANYEKAN BAHAYA MEROKOK DI BALI Ida Bagus Astaran 2007 06 004 Peringatan bahaya rokok sudah dituliskan disetiap bungkusan rokok yang berbunyi merokok dapat menyebabkan kanker, impotensi, serangan jantung, gangguan kehamilan dan janin. Tetapi masih tetap tidak dipedulikan oleh para remaja perokok. Ada pun masalah yang diangkat yaitu Bagaimana menentukan konsep desain dan Bagaimanakah merancang media yang efektif dan komunikatif dalam mengkampanyekan bahaya merokok. Dengan adanya permasalahan seperti itu digunakanlah metode-metode perancangan seperti pengumpulan data dan analisis data sehingga didapatkan suatu konsep perancangan modern simplicity. Dalam menentukan konsep desain komunikasi visual perlu dipertimbangkan teori - teori desain, teori sosial, prinsip desain, kriteria desain, serta mempertimbangkan keadaan calon konsumen seperti demografis, psikografis, sehingga akan terwujud media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif. Sehingga Media promosi dapat membantu. memecahkan permasalahan yang terjadi di dalam mengkampanyekan bahaya merokok di Bali. Untuk mendapatkan rancangan media komunikasi yang efektif untuk mengkampanyekan Bahaya Merokok di Bali. Agar remaja di Bali sadar akan bahayanya merokok, diperlukan konsep dasar perancangan yang digunakan sebagai landasan perancangan media komunikasi visual yang dapat memberikan informasi yang tepat dan informatif yang sekaligus mampu untuk mempengaruhi khalayak sasaran. Kata kunci : Kampanye di Bali, Desain Komunikasi visual, Bahaya Merokok. 1 ABSTRACT VISUAL COMMUNICATION DESIGN FOR CAMPAIGNING SMOKING HAZARDS IN BALI Ida Bagus Astaran 200706004 Cigarette warning is written in every cigarette pack that says smoking can cause cancer, impotence, heart disease, pregnancy and fetal disorders. But it still does not care about the young smokers. There is also the problem raised is How to determine the design concept and How to design an effective and communicative media in campaigning dangers of smoking. With the existence of such problems is used design methods such as data collection and analysis of data to obtain a concept of modern design simplicity.In determining the visual communication design concepts to consider theory - design theory, social theory, design principles, design criteria, and considering the state of potential consumers such as demographics, psychographics, so it will be realized that effective visual communication media and communicative. So the media campaign can help. solve problems that occur in the dangers of smoking campaign in Bali. To get the design of effective communication media for campaigning Danger Smoking in Bali. For teens in Bali are aware of the dangers of smoking, which takes the basic concept of design is used as the basis for the design of visual communication media that can provide accurate and informative information that is able to influence the target audience. Keywords: Campaign in Bali, Design Communication visual, Smoking Dangers 2 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terkadang kita kurang menyadari tentang bahaya merokok itu sendiri, padahal merokok dapat menyebabkan datangnya berbagai penyakit. Sekarang mari kita meneliti apa yang terjadi ketika Anda perlahan-lahan menghirup asap. Memasuki sistem pernapasan Anda dan menyebabkan iritasi pada lapisan mukosa lembut di paru-paru. Hal ini karena asap rokok terdiri dari campuran bahan kimia beracun seperti karbon dioksida, karbon monoksida dan nikotin yang sangat dapat membahayakan sistem pernapasan Anda. Setelah nikotin memasuki hati, ia mulai bertindak seperti obat dan merangsang sekresi glukosa darah. Anda dapat melihat bagaimana hanya satu tarik asap memiliki kapasitas untuk tidak hanya membahayakan kekebalan Anda, tetapi juga membuat jalan bagi benda asing seperti bakteri, virus, dan sejenisnya sehingga mengundang sejumlah penyakit. Perlu dicatat bahwa rokok tidak hanya mempengaruhi paru-paru, tetapi juga sebagian besar organ tubuh vital tubuh termasuk otak dan jantung. Untuk Menciptakan kepedulian dan kesadaran serta memberikan pengetahuan mengenai bahaya rokok pada remaja. Pesan yang akan disampaikan yaitu berupa pengertian umum mengenai bahaya merokok. Menyebarkan informasi mengenai berbagai macam penyakit yang diakibatkan oleh merokok. Tujuannya antara lain adalah mengajak target sasaran untuk melakukan tujuan-tujuan kampanye dengan cara menyebarkan informasi dan mengajak target sasaran untuk lebih peduli pada bahaya yang ditimbulkan oleh rokok. Mengingatkan kembali pada target sasaran akan pentingnya hidup sehat dengan menjauhi rokok. Penulis mengangkat Tema ini sebagai Desain Media Komunikasi Visual Untuk Mengkampanyekan Bahaya Merokok di Bali. 3 1.2 Rumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka adapun rumusan masalah yang ingin disampaikan antara lain sebagai berikut; 1. Media apakah yang efektif untuk mengkampanyekan Bahaya Merokok di Bali Agar remaja di Bali sadar akan bahayanya merokok? 2. Bagaimana merancang media komunikasi visual yang tepat sebagai sarana dalam mengkampanyekan Bahaya Merokok di Bali? 2.2 Batasan Masalah Batasan masalah yang akan dibahas adalah media yang akan dibuat sebagai sarana kampanye agar terlihat lebih menarik karena berhubungan dengan masyarakat, komunikatif dan sesuai kriteria desain. Batasan masalah dibatasi dari perumusan masalah, proses desain hingga perwujudan berupa contohcontoh yang sesuai. 2.3 Tujuan Perancangan Adapun tujuan perancangan media komunikasi visual ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui media Komunikasi Visual apa yang efektif dan komunikatif dalam mengkampanyekan bahaya merokok di Bali. b. Untuk Mengetahui bagaimana mendesain media Komunikasi Visual yang efektif dan Komunikatif dalam mengkampanyekan bahaya merokok di Bali. 2.4 Manfaat Perancangan Adapun manfaat yang diharapkan dari karya tugas akhir ini yaitu Agar Mahasiswa mampu merancang media komunikasi yang efektif dan komunikatif untuk mengkampanyekan bahaya merokok di bali. Selain itu untuk menambah referensi akademis khususnya program studi Desain Komunikasi Visual mengenai perancangan media komunikasi visual sebagai sarana promosi yang dapat digunakan untuk penelitian berikutnya. 4 1.6 Metode Perancangan Di dalam merancang suatu karya desain / media komunikasi visual untuk mengkampanyekan bahaya merokok di bali., tentu saja memerlukan data-data yang tepat dan akurat dari dinas kesehatan provinsi bali. Data-data tersebut diseleksi, diolah dan digunakan sesuai dengan visi dan misi perancangan media yang akan dibuat. Di dalam pengumpulan datanya, di sini menggunakan metode pengumpulan data primer (metode observasi, metode wawancara) dan metode pengumpulan data sekunder (metode kepustakaan, metode dokumentasi). 1.7 Metode Analisa Data Metode analisa yang dipakai dalam laporan ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu analisa data dengan memaparkan fakta-fakta mengenai data yang diperoleh di lapangan dalam proses desain media komunikasi visual untuk mengkampanyekan bahaya merokok di Bali. Dengan metode ini dapat diketahui sifat-sifat, karakter, dan data-data lain yang diperlukan untuk perancangan media kampanye bahaya merokok di Bali. 1.8 Indikator dan Model Penilaian Desain Indikator yang digunakan dalam perancangan desain komunikasi visual ini untuk menemukan desain terpilih dengan melakukan pengukuran atau penilaian alternatif-alternatif desain menggunakan Skala Likert (skala yang menunjukkan tingkatan atau rangking). Rangking didapatkan setelah melakukan penilaian berdasarkan prinsip-prinsip desain. Dalam perancangan desain komunikasi visual ini, unsur-unsur desain (Ilustrasi, Teks/Tipografi dan Warna) yang digunakan dinilai berdasarkan kriteria-kriteria desain seperti dari segi : Fungsional, Komunikatif, Informatif, Ergonomis, Artistik, Unity, Simplicity, Kreatif, Surprise dan Etis. 5 3. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1 Data Teoritis / Data Aktual Data teoritis atau data aktual merupakan data yang mengacu pada sumber sumber data ilmiah dan literatur tentang data yang berhubungan dengan perancangan serta dimanfaatkan dalam perancangan. 2.1.1 Pengertian Objek Dalam perancangan ini judul kasus yang diangkat adalah Desain Media Komunikasi Visual Untuk Mengkampanyekan Bahaya Merokok di Bali. Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi) Karena kurang perhatian masyarakat umum akan permasalah bahayanya merokok dan dibuatkan zat yang terkandung dalam rokok, maka diperlukan atau suatu media informasi visual untuk memberitahu atau menginformasikan kepada remaja mengenai Bahaya merokok. 2.1.3 Aspek-aspek Desain Komunikasi Visual Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri dari 6 gambar, huruf, warna, komposisi, dan layout (Widowati, 2007:27-28). Adapun aspek-aspek Desain Komunikasi Visual : Media, Ilustrasi, Huruf / Tipografi, Teks, Warna. 2.1.4 Prinsip-Prinsip Desain Komunikasi Visual Di dalam Desain Komunikasi Visual, dalam merancang suatu desain perlu diperhatikan prinsip-prinsip desain yang menjadi tolak ukur / nilai-nilai suatu desain yang menentukan keindahan dan kualitas desain. Adapun prinsipprinsipnya seperti : Keseimbangan, Keserasian, Proporsi, Skala, Irama. (Pujiriyanto, 2005: 94-95). 2.1.5 Teknis Perwujudan a. Tata Letak Layout adalah desain awal sebuah iklan yang belum jadi, biasanya berupa coretan atau sketsa naskah yang dirancang untuk dicetak. (Nuradi, 1996 : 99) b. Teknik Cetak Adapun teknik cetak yang paling sering dikenal pada umumnya : - Teknik Cetak Digital Printing Teknologi cetak yang memiliki high quality dan akurat dengan komputer. Teknik ini menggantikan teknik lama yaitu cetak offset yang membutuhkan waktu lama dan proses panjang (Hardiman, 2006:33). 2.1.6 Teori Sosial Yang Mendukung Kasus Komunikasi massa secara umum merupakan sebuah proses yang melukiskan bagaimana komunikator secara professional menggunakan teknologi dalam menyebarluaskan pengalamannya yang melampaui jarak untuk mempengaruhi khalayak dalam jumlah yang banyak. Proses lebih lanjut memiliki unsur yang istimewa, yaitu penggunaan saluran. Teknologi pembagi atau media dengan massa yang disebut saluran dipergunakan untuk mengirim pesan yang melintasi jarak jauh misalnya buku, pamflet, poster, majalah, surat kabar, rekaman-rekaman, televisi, bahkan saat ini menggunakan komputer ditambah dengan aplikasi dan jaringan telepon serta satelit. (Liliweri, 1991: 36) 7 3.2 Data Faktual Data lapangan/faktual merupakan data yang diperoleh berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan. 3.2.1 Objek Obyek yang dimaksudkan dalam perancangan ini adalah Desain Media Komunikasi Visual Untuk Mengkampanyekan Bahaya Merokok di Bali. Dalam hal ini Bali sangat giat mengatasi masalah bahaya merokok. Berbagai program jangka menengah juga dilakukan di Bali yaitu mengkampanyekan bahaya merokok. Untuk itu upaya kampanye sangat perlu ditingkatkan, untuk mendukung program pemerintah melalui aneka ragam desain komunikasi visual yang dirancang khusus dan lebih informatif, sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk turut serta menjaga kesehatan bebas dari bahaya rokok 3.2.2 Pengelola Pimpinan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. I Nyoman Sutedja, MPH 3.2.3 Lokasi Jalan Melati No. 20 Denpasar. 2.2.4 Sarana Komunikasi Visual yang Ada Sarana komunikasi yang ada adalah poster Aplikasi unsur-unsur desain komunikasi visual pada poster: Gambar 2.20 Poster 8 Unsur-unsur desain komunikasi visualnya meliputi: a. Ilustrasi menggunakan teknik gabungan ilustrasi tanda larangan dan gambar rokok yang merupakan simbol dari bahayanya merokok. b. Huruf dan Tipografi yang digunakan pada desain poster adalah jenis huruf “Sans Serif” huruf tak berkait seperti arial dan helvetica c. Teks menjelaskan tentang keterangan bahaya merokok. Headline (Baris Utama/ Judul) “ Hidup sehat tanpa merokok ” Merupakan bagian terpenting dari teks yang menarik perhatian dan merupakan hal yang pertama kali dibaca. Body Copy (Teks isi) “ Tidak merokok, merupakan pilihan tepat untuk diri kita. Karena banyak dampak buruk yang kita dapat dari merokok.dan resiko terbesar kita adalah kematian “ Merupakan kalimat yang menerangkan lebih rinci tentang isi pesan yang ingin disampaikan, berfungsi untuk mengarahkan pembaca dalam mengambil sikap, berpikir, dan bertindak lebih lanjut. Slogan (Semboyan) “ Enjoy your life without smoking “ yang artinya Nikmati hidup Anda tanpa merokok . Slogan merupakan kalimat pendek yang unik dan khas yang dimiliki oleh sebuah produk untuk lebih meyakinkan dan memperkuat sikap konsumen untuk memilih produk atau jasa yang ditawarkan. d. Warna yang digunakan pada poster adalah kombinasi warna analog seperti biru, merah, hijau dan dipadukan dengan warna putih pada background. e. Layout menggunakan komposisi Format C dan Format Menghasilkan keseimbangan dinamis dengan kesan pandangan terarah. 9 2.2.5 Potensi Kasus Beberapa orang memang berhasil stop merokok lewat kondisi terpaksa seperti contoh di atas. Tetapi ada beberapa yang lain berhenti dengan kesadaran sendiri saat belum ada kondisi sakit atau lainnya. Sebagian lain ada pula yang memilih terus merokok meski tahu bahayanya sebab mereka juga merasakan manfaatnya. Ini memang hak azasi masing-masing Kita tidak boleh saling menghakimi atau menyalahkan. Setiap kita hendaknya dewasa dalam memutuskan dan berani memikul semua konsekuensi pilihan-pilihan hidup kita, termasuk dalam hal merokok atau tidak. Bukan saja konsekuensi sekarang tetapi juga untuk masa mendatang. Salah satu permasalahan yang ada adalah kurang efektifnya media kampanye yang ada dan perlu ditambah media-media kampanye yang lain agar permasalahan yang terjadi dapat dirasakan masyarakat umum dan mau turut serta didalam sosialisai merokok. Oleh karena itu dalam sosialisasi bahaya merokok memerlukan suatu usaha kreatif untuk tetap sukses dan menumbuhkan semangat masyarakat untuk berhenti merokok. 3.3 Analisis & Sintesa 3.3.1 Analisis Analisis sangat diperlukan untuk memperoleh kesimpulan dari permasalahan yang ada. Sedangkan sintesa adalah suatu perpaduan dari permasalahan yang ada pada latar belakang masalah yang telah dirangkum dalam analisis. Analisis dibedakan menjadi tiga yaitu analisis teori, analisis faktual, dan analisis wawancara. 3.3.2 Sintesa Berdasarkan analisa yang telah dilakukan maka diketahui bahwa media komunikasi visual yang digunakan sebagai sarana promosi masih kurang, untuk itu guna mencapai tujuan yang diinginkan maka akan dirancang beberapa media komunikasi visual yang lebih efektif dan efisien. Adapun media yang dirancang yaitu poster, flyer, mug, t-shirt, spanduk, brosur, pin , x-banner , stiker dan 10 catalog. Media-media yang dibuat tersebut dibuatkan 3 (tiga) alternatif pilihan desain Selain menggunakan logo, ilustrasi yang akan digunakan yaitu teknik fotografi yang diolah di komputer dimana menggunakan foto yang berhubungan dengan rokok, serta ilustrasi simbolis sebagai pendukung lainnya yang diolah dengan menggunakan komputer. Sehingga ilustrasi yang ditampilkan lebih menarik dan komunikatif Teks yang digunakan berisi keterangan khasus sebagai headline, fasilitas yang dipakai menjadi naskah (body copy) teks berisi keterangan dan slogan untuk dapat membujuk dan mempengaruhi sasaran (masyarakat) secara singkat, jelas, informatif, komunikatif sehingga mudah dipahami dan dimengerti. Menggunakan merah putih dan hitam. Untuk proses cetaknya menggunakan warna CMYK. Teknik cetak yang digunakan menggunakan teknik cetak digital (sesuai dengan jenis media). 4. KONSEP DESAIN 3.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep pada perancangan media kampanye bahaya merokok ini adalah “modern simplicity”. Modern yang berarti sesuatu yang baru, tidak kuno. Kemudian simplicity yaitu Visualisasi desain sederhana tetapi menarik perhatian sehingga dengan visualisasi sedemikian rupa tidak menghamburkan dan membingungkan komunikasi untuk menangkap misi dan tujuan yang disampaikan. (Sachari, 1986:73). Jadi penulis mengambil kesimpulan Modern simplicity adalah suatu konsep yang mempunyai kesan baru atau tidak kuno tetapi tetap sederhana dan menarik perhatian sehingga dengan visualisasi sedemikian rupa tidak menghamburkan dan membingungkan konsumen untuk menangkap tujuan yang disampaikan oleh seorang desainer , selain itu dengan konsep tersebut 11 lebih mudah di cerna masyarakat. jadi sangat mempengaruhi unsur-unsur visual yang terdapat dalam media Kampanye bahaya merokok yang akan dirancang, terutama pada ilustrasi, ilustrasi yang digunakan ialah ilustrasi yang bersifat modern dimana ilustrasi yang akan ditampilkan adalah ilustrasi foto rokok yang sifatnya cendrung lebih mudah di pahami oleh remaja masakini kemudian di kombinasikan dengan warna yaitu merah dan hitam. Dan teks menggunakan jenis font yang mudah dipahami dan hurufnya mudah dibaca, dan berisikan slogan yang bersifat persuasif. Tipe huruf ini sangat memiliki kesan modern dari sisi bentuk huruf tersebut. 4.2 Skema Pola Pikir Salah satu hal penting agar kegiatan kampanye ini dapat difungsikan secara maksimal dan tepat sasaran adalah dengan memahami terlebih dahulu pola pikir dalam desain. Konsep pola pikir yang dimaksud adalah langkah-langkah pemikiran dalam desain media komunikasi visual antara komunikator dan komunikan guna memastikan pesan yang disampaikan sesuai sasaran, adapun skema pola pikir dalam desain media bahaya merokok. Komunikator harus mengetahui kebutuhan manusia sebagai masyarakat sehingga sebelum mencapai tujuan, komunikator harus terlebih dahulu memberi penjelasan kepada pihak perancang (desainer) tentang keperluan informasi dan data yang nantinya akan dijadikan acuan dalam merancang desain tersebut. Media yang diwujudkan akan ditujukan kepada penerima pesan (komunikator). 4.3 Skema Proses Perancangan Dalam perancangan desain komunikasi visual diperlukan juga konsep pola perancangan. Dimana untuk mendukung pemecahan masalah diperlukan dukungan data teori dan lapangan yang kemudian dilakukan analisis berdasarkan metode pendekatan yang telah ditetapkan untuk menghasilkan sintesa. Setelah penulisan media dalam sintesa kemudian dilanjutkan dengan proses perancangan 12 awal berupa gambar kasar untuk selanjutnya dipilih dan diwujudkan melalui proses cetak. 4.4 Strategi Media Strategi adalah siasat atau kebijakan/ langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Strategi media dibentuk untuk target sasaran (audience) dengan panduan media, yang terdiri dari pilihan media dan jadwal media, yang disusun dengan memperhitungkan kebiasaan target (audience) masing-masing pangsa pasar dalam penggunaan media. Target audience inilah yang menentukan saluran media mana yang paling efektif dan efisien. Efektif artinya cocok untuk mengiklankan produk yang dirancang, dan efisien artinya yang terjangkau (Sanyoto, 2006:66-67). 4.5 Program Tayangan Media Program tayangan media adalah program dimana media yang didesain akan muncul/ terbit/ disebarkan kepada khalayak sasaran/ masyarakat. Aspek yang terkait diantaranya yaitu Kapan, Dimana, dan Frekuensi. 4.6 Strategi Kreatif Strategi kreatif adalah kebijakan yang akan dilakukan terhadap panduan kreatif, terdiri dari isi pesan dan bentuk pesan, yang disusun berdasarkan target audience-nya, karena pada dasarnya target audience-lah yang menentukan isi (content) dan bentuk (form) pesan iklan yang akan disampaikan (Sanyoto, 2006: 83). Adapun strategi kreatif yang dilakukan pada media komunikasi visual untuk mengkampanyekan bahaya merokok di Bali adalah: Isi pesan, Bentuk pesan, Strategi visual, Gaya visual dan Material. 13 5. VISUALISASI DESAIN 4.1 Poster Nama Media : Poster Ukuran : 42 cm x 29,7 cm Bahan : Art Paper 210 gsm Teknik Cetak : digital 4.2. Flyer 14 Nama Media : Flyer Ukuran : 10,5 cm x 14.8 cm Bahan : Art Paper 150 gsm Teknik Cetak : Digital 4.3 X-Banner Nama Media : X-Banner Ukuran : 160 cm x 60 cm Bahan : fixel Teknik Cetak : Digital 15 4.4 Pin Nama Media : Pin Ukuran Bahan : 5 cm x 5 cm : Glossy Teknik Cetak : Digital Printing 4.5 Mug 16 Nama Media : Mug Ukuran : Diameter 8cm Bahan : Keramik Teknik Cetak : Digital printing 4.6 T-shirt Nama Media : T-shirt Ukuran :L Bahan : catton combed 20s Teknik Cetak : cetak digital printing 17 4.7 Stiker Nama Media : stiker Ukuran : 25cm x 10 cm Bahan : Kertas Bontax Teknik Cetak : Digital Printing 4.8 Spanduk Nama Media : spanduk Ukuran : 300cm x 100 cm Bahan : Vinyl Teknik Cetak : Digital 18 4.9 Brosur Nama Media : Brosur Ukuran : 27,9cm x 21cm Bahan : art paper 150gsm Teknik Cetak : Digital 4.10 Katalog Nama Media : Katalog Desain Ukuran : (14,8 cm x 21 cm) Bahan : art paper 210 gsm Teknik Cetak : digital printing 19 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari analisis yang penulis lakukan sebelumnya didapatkan kesimpulan sebagai berikut: a. Untuk mendapatkan desain media komunikasi yang efektif untuk mengkampanyekan Bahaya Merokok di Bali. Agar remaja di Bali sadar akan bahayanya merokok, diperlukan konsep dasar perancangan yang digunakan sebagai landasan perancangan media komunikasi visual yang dapat memberikan informasi yang tepat dan informatif yang sekaligus mampu untuk mempengaruhi khalayak sasaran. Media Komunikasi Visual yang efektif dan Komunikatif yang digunakan dalam upaya Kampanye Bahaya merokok antara lain adalah Poster, Flyer, Mug, T-Shirt, Spanduk, Brosur, X-Banner, Pin, Stiker, dan katalog untuk desain. Media-media ini dipilih sesuai dengan kebutuhan dalam proses kampanye, karena lebih tepat dalam menyampaian pesan kepada remaja perokok. b. Melalui konsep Modern Simplicity dapat merancang media komunikasi visual yang efektif, dan komunikatif. konsep yang mempunyai kesan baru atau tidak kuno tetapi tetap sederhana dan menarik perhatian sehingga dengan visualisasi sedemikian rupa tidak menghamburkan dan membingungkan konsumen untuk menangkap tujuan yang disampaikan oleh seorang desainer, serta tepat pada sasaran dapat terwujud sehingga tujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terhadap Dampak dari bahaya merokok. 20 5.2 Saran Melihat hal yang tertulis dalam laporan ini, adapun saran-saran yang ingin disampaikan, antara lain: c. Pemerintah diharapkan dapat lebih peduli dalam upaya peningkatan kampanye bahaya merokok di Bali. d. Para remaja diharapkan bisa mengerti tentang bahayanya merokok dan berhenti merokok e. Bagi para desainer, dalam membuat desain sebaiknya memperhatikan konsep yang digunakan, dengan menyesuaikan unsur-unsur desain, seperti ilustrasi, teks / tipografi, warna, dan layout. Yang selanjutnya bisa diwujudkan dengan bahan dan teknik cetak yang sesuai dengan mediamedia yang dirancang. Serta juga memperhatikan kapan, dimana, dan frekuensi media tersebut disebarkan. Sehingga media-media tersebut, bisa efektif dan efisien digunakan untuk mempromosikan perusahaan. 21 DAFTAR PUSTAKA Agusrijanto. 2001. Copywriting : Seni Mengasah Kretivitas & Memahami Bahasa Iklan. Bandung : PT. Remaja Rosadakarya Offset. Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: P.N Balai Pustaka Ananda, Maya. 1978. Seluk Beluk Reklame Dalam Dunia Perdagangan, Jakarta: Mutiara Arikunto, Suharsimi. 1985. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rinieka Cipta. Daryanto S.S. 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, Apollo, Surabaya. Hadi, Sutrisno. 1987. Metodelogi Research, Yogyakarta: Fak. Psikologi UGM. Kusrianto Adi. 2007. Pengantar DKV, Penerbit Andi, Yogyakarta. Kusmiarti,R.Artini. 1999. Teori Dasar Disain Komunikasi Visual / oleh Artini, Sri Pudjiastuti,Pamudji Suptandar-Djambatan, Jakarta. Marzuki. 1995. Metodologi Riset, Yogyakarta: BPEFE-UII. Nasir, M. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalilea Indonesia Nugroho, Eko. 2008. Pengenalan Teori Warna. Yogyakarta: CV Andi Offset. Nuradi. 1996. Kamus Istilah Periklanan Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Poerwadarminta. 1998. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. . 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. . 2000. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer, Penerbit Andi, Yogyakarta. Rustan,Surianto.2009.Layout Dasar & Penerapannya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Syarifudin. 2013 Kamus Umum Bahasa Indonesia. Sachari, Agus. 1986. Paradigma Desain Indonesia. Jakarta: CV Rajawali. Sachari. 2005. Pengantar Metodelogi Penelitian Budaya Rupa dan Desain. Arsitektur. Seni Rupa dan Kriya. Bandung: Erlangga Santosa, Sigit. 2002. Advertising Guide Book. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka. 22 Sanyoto, Ebdi, Sadjiman. 2005. Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain (Nirmana). Yogyakarta: CV. Arti Bumi Intaran. Surakhmad, 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah. Jakarta; PT. tarsito. Susanto, Astrid. 2002. Filsafat Komunikas. Bandung: Bina Cipta. Tapran, Hidayat. 2006. Grafika & Teknologi Cetak (Offset Lithografhy). Surabaya : JP BOOKS. Waduis, Anwar. 2002. Filsafat Estetika. Nur Cahyo www.kaluxsurfclinic.blogspot.com/ Diunduh 17 Maret 2013 www.allaboutsurfboards.com/ Diunduh 17 Maret 2013 www.klasifikasiwarna.com / Diunduh 17 Maret 2013 www.deviantart.com Diunduh 17 Maret 2013 www.digilib.petra.ac.id/viewer www.layoutsparks.com www.wikipedia.org/wiki/Seni_grafis#Cetak_Digital www.Wikipedia/perilaku konsumen.html/ Diunduh tanggal 17 maret 2013 www.infokesehatan101.blogspot.com/2012/08/bahaya-merokok.html/diunduh 17 Maret 2013 www.centraniaga.com/2013/02/bahaya-rokok-berbanding-manfaatnya.html/ diunduh 17 Maret 2013 www.ridwanaz.com/kesehatan/ingin-tahu-lebih-detail-bahaya-rokok-bagikesehatan-kita/ diunduh 04 April 2013 www.natanews.com/669/perokok-di-bali-melonjak-tajam www.psikologizone.com/penyebab-remaja-merokok/065114038 www.inforemaja.com/2012/10/pengertian-ciri-ciri-remaja.html www.indomultimedia.com www.kesehatan.kompasiana.com/medis/2013/01/30/bahaya-merokok529869.html / Diunduh 17 maret 2013 12 Oktober 2012 23