SI437-052116-502-6 2762KB Oct 06 2011 05

advertisement
Modul 3
PENERAPAN E-GOVERNMENT
-SESI 5: JENIS-JENIS APLIKASI DAN
IMPLEMENTASI TIK
Dr. Nag Yeon Lee
3.2. Government to Business (G2B)
Menginovasi Layanan Bisnis
1) Sistem Pengadaaan Terintegrasi (e-Procurement)
E-Procurement System of the Public Procurement Service of Korea (KONEPS),
adalah sistem online yang memungkinkan pemrosesan yang nyaman dan cepat untuk
seluruh prosedur administratif terkait pengadaan publik, meliputi, pengajuan harga,
kontrak, pembayaran, dan penyampaian produk.
 Terhubung ke 67 sistem, sistem ini bekerja sebagai pusat untuk e-procurement melalui
penyediaan layanan one-stop and non-stop. Saat ini, sekitar 35.000 organisasi publik dan
160.000 perusahaan menggunakan sistem tersebut, sementara lebih dari 180.000 orang
mengunjungi portal tersebut setiap hari.
 Tahun 1997, pertukaran dan otentikasi sistem diimplementasikan untuk memperkenalkan
sistem EDI. Tahun 1999, pengenalan domestic procurement dan sistem akuntansi telah
diselesaikan.
 Tahun 2001, electronic government procurement system terpilih sebagai salah satu dari
pilar utama e-government di Korea.
2
3.2. Government to Business (G2B)
1) Sistem e-Procurement Terintegrasi
e-Procurement Terintegrasi: www.g2b.go.kr
Sistem pengadaan pemerintah single window untuk keseluruhan
proses melalui internet
3
3.2. Government to Business (G2B) (Lanjutan)
1) Sistem e-Procurement Terintegrasi
Proses pengadaan yang sebelumnya bergantung pada surat dan
kunjungan personal kini menjadi terkomputerisasi. Hal ini
menciptakan sistem pengadaan pemerintah yang paperless sebagai
e-marketplaces terbaik bagi sektor swasta.
 Informasi pengadaan seperti permintaan pembelian, pengumuman
lelang, pemenangan kontrak dan status kontrak disediakan real-time
di Internet.
 Sistem EDI pengadaan diimplementasikan dalam 3 fase dari 1997
sampai 2001. Public Procurement Service (PPS) dibentuk untuk
menjalankan layanan pengadaan elektronik.
 Transaksi online tercatat sebesar 87% dari semua aktivitas
perdagangan.
4
3.2. Government to Business (G2B) (Lanjutan)
2) Sistem Aplikasi Kepabeanan
 Importir dan eksportir perlu datang ke kantor kepabeanan dan institusi
keuangan untuk melewatkan ( clear) barang-barang mereka, membayar
kewajiban kepabeanan, dan meminta tax refund
.
 Perizinan, pemantauan, dan pengawasan terhadap bandara dan
pelabuhan tidak sistematis dan walaupun cukup baik untuk
memenuhi kebutuhan dasar pelanggan, seringkali masih
menyebabkan banyak ketidakenyamanan.
 Tujuan dari pembangunan sistem e-customs ialah untuk:
a) mendirikan sistem informasi yang mendukung administrasi
kepabeanan; b) menghentikan penyelundupan; c) mengurangi biaya
logistik dalam industri ekspor dan impor; dan d) memperbaiki kualitas
pelayanan kepabeanan yang ditawarkan.
 Prosedur pengurusan kepabeanan seperti laporan ekspor/impor, izin
merapat ke dermaga, dan manajemen data kargo semuanya
terkomputerisasi.
5
2) Sistem Aplikasi Kepabeanan (Lanjutan)
Gambaran
Mendirikan proses bisnis one-stop solution melalui standarisasi proses
impor/ekspor dan digitalisasi berbagai dokumen.
Objectives
Higher national competitiveness in
fast changing world economy
 High quality trading service
 Lead the IT industry and import /
export information technology
 Foundation for e-Government

Background
Global
e-Trade
National competitiveness
Strengthen information technology
Cost reduction
Strategies
Limitation of existing process
Needs for higher efficiency
 Knowledge based Trading


6
Establish logistics DB
 Establish import/export DB
 Establish trading DB
 Establish trading portal site
 Establish trading automation
system

Sistem Utama
Kepabeanan
246 layanan tersedia di Internet
Declaration
Internet Clearance Portal
Paying bank
Drawback decision
(using certificate)
Access to processing info Internet Clearance Portal
(im/ex clearance, drawback)
(portal.customs.go.kr)
Internet
Declarant
Audit
Customs officer
Print out certificate of
declaration completion
Importcargo release permit
Notice of updates
Bonded storage
7
Sistem Utama
Kepabeanan
Standarisasi data
542 items  287 items
Single Window
Customs
Administration
Information System
Clearance requirement
verification agencies
A
B
A
B
Declaration
Approval
Korea Food and Drug
Administration
C
Import declaration
Verification request
Single Window
C
Verification
request
INTERNET/E
DI
Clearance result
A
Approval
Arrival report
Approval
Arrival/departure requirement verification agencies
Immigration Bureau ,MOJ
Natl’ Quarantine Service
MOMAF
Aviation Administration
8
Natl’ Fisheries Products
Quality Inspection Service
Natl’ Plant
Quarantine Service
Natl’ Veterinary Research
and Quarantine Service
Korea Medical Devices
Industry Association
Korean Dental
Trade Association
Korea Pharmaceutical
Traders Association
Korea Animal Health
Products Association
2) Sistem Aplikasi Kepabeanan (Lanjutan)
Konfigurasi
Customs clearance
Custom
Trading
Company
Logistics
Forwarder
Trading
Trading Company
Korea Trading Network
International
trading
network
AT&T
Network
Financial
network Insurance
network
Related
institution
Forwarder
National
tax agency
9
Domestic
Transportation
Domestic Insurance Foreign Import/
banks
Companybank
association
export
3.2. Government to Business (G2B) (Lanjutan)
2) Sistem Aplikasi Kepabeanan
Hasil
 Pelanggan dapat melewatkan barang-barang mereka dari kantor dengan hanya menggunakan mouse.
 Hanya membutuhkan 8 hari dari pelabuhan masuk ke pengiriman barang dibandingkan dengan
sebelumnya yang membutuhkan 23 hari. Perizinan ekspor hanya membutuhkan 2 menit dibandingkan
dengan sebelumnya yang mencapai 4 jam.
 Penghematan sekitar 2,5 triliun KRW per tahun telah tercapai dengan menggunakan sistem perizinan
yang paperless & dengan menghubungkan pihak yang terkait melalui jaringan.
 Pengurangan biaya industri hingga sekitar 3.878 miliar KRW per tahun akibat dampak langsung, seperti
penghematan waktu/biaya sebesar 709 miliar KRW, efek industri terkait seperti peningkatan produktivitas
dari industri terkait dan efisiensi penggunaan fasilitas senilai 2.370 miliar KRW dan dampak tidak
langsung sekitar 798 miliar pada sektor industri lainnya. Waktu yang dibutuhkan untuk izin kepabeanan
impor menggunakan e-custom (UNI-PASS) berkurang menjadi 3,9 hari tahun 2006 dibandingkan 9,5 hari
tahun 2003 (lihat diagram).
Melalui sistem e-custom, penyelesaian urusan ekspor saat ini dapat diproses dalam dua menit dan
penyelesaian urusan impor hanya dalam 1,5 jam. Ini adalah salah satu sistem pengurusan kepabeanan
tercepat diantara 169 negara anggota World Customs Organization.
10
3.2. Government to Business (G2B) (Lanjutan)
3) Aplikasi e-Commerce
 e-Commerce mencakup pembelian, penjualan, pemasaran, dan
pelayanan produk dan jasa melalui Internet dan jaringan
komputer lainnya .
 Menangani transaksi pembelian dan transfer dana melalui
jaringan komputer.
 Peran pemerintah dalam e-commerce adalah untuk
memungkinkan komunitas bisnis untuk mendapatkan
informasi yang berharga dan menerapkannya di waktu yang
tepat pada produksi dan penjualan barang dan jasa.
 e-Commerce dibangun di atas struktur dan keuntungan
perdagangan tradisional dengan menambahkan fleksibilitas
yang ditawarkan oleh jaringan elektronik (Lihat Gambar 1-2).
11
3.2. Government to Business (G2B) (Lanjutan)
Components of electronic commerce
Electronic Commerce
Institutions
Processes
Government
Merchants
Manufacturers
Suppliers
Consumers
Marketing
Sales
Payment
Fulfillment
Support
Networks
Corporate
Internet
Commercial
12
3.2. Government to Business (G2B) (Lanjutan)
3) Aplikasi e-Commerce
Salah satu fitur kunci dari e-commerce adalah
penyediaan transaksi business-to-business (B2B)
untuk memajukan usaha kecil menengah (UKM)
karena mayoritas transaksi e-commerce berlangsung
di e-commerce B2B (Lihat Studi Kasus).
Dalam e-commerce B2B, pemerintah perlu
membangun dan menyediakan layanan dalam bidang
e-payment, logistik, keamanan, jaringan e-trade global,
dan isu-isu legal
13
3.2. Government to Business (G2B) (Lanjutan)
a) Meningkatkan e-commerce B2B (1)
 e-Commerce B2B dapat meningkatkan produktivitas dan transparansi melalui informatisasi
seluruh kegiatan bisnis, dan menawarkan pertukaran informasi dan kerja sama antar
perusahaan yang berlokasi dalam sebuah rantai nilai tunggal untuk merangsang c-commerce
(collaborative commerce)(* Referensi).
 Pemerintah dapat menawarkan pilot project bagi c-commerce dengan prospektif UKM sebagai
target dari proyek ini. Budaya korporat saat ini cenderung tertutup dan tidak transparan, dengan
demikian, penting bagi pemerintah untuk mempromosikan budaya saling berbagi informasi. Untuk
menjamin e-commerce B2B dan pertukaran informasi yang lancar, penting untuk
mengembangkan antar muka yang efisien dan menawarkan standarisasi data dan protokol.
b) Memperluas Jaringan B2B
 Pemerintah perlu memromosikan e-business ke industri jasa dan manufaktur untuk meningkatkan
daya saing mereka.
 Di Republik Korea, pemerintah menargetkan 30 % rasio dari e-commerce terhadap total transaksi
di enam industri utama (elektronik, otomotif, perkapalan, baja, mesin, dan industri tekstil), dan
25 % di industri lainnya. Pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur e-commerce B2B,
seperti standarisasi dan e-cataloguing dari tiap industri. Sampai 2005, lebih dari 50 industri telah
membangun jaringan B2B mereka.
14
3.2. Government to Business (G2B) (Lanjutan)
3) Aplikasi e-Commerce
• C-commerce adalah sebuah model bisnis dimana sebuah
perusahaan mengintegrasikan sistemnya dengan sistem supplier
dan mitra melalui Internet.
Hal ini didukung dengan makin banyaknya aplikasi B2B yang
mengotomasi proses-proses bisnis utama dalam supply chain
dan memperluasnya melebihi batas perusahaan, dari bahan
mentah hingga produk akhir.
15
3.2. Government to Business (G2B) (Lanjutan)
3) Aplikasi e-Commerce
c) Memperbaiki sistem logistik dan pembayaran untuk mendukung
e-commerce B2B.
 Mendukung pembangunan dan pendirian sistem logistik bersama
untuk memajukan e-commerce B2B di masing-masing industri.
 Sistem logistik akan terhubung dengan sistem informasi keuangan.
Pemerintah berencana untuk membangun sistem logistik berdasarkan
ITS dan GIS, pemerintah akan membangun sebuah infrastruktur baru
seperti jaringan telekomunikasi nirkabel menggunakan UHF.
 Pemerintah akan merevisi dan mengembangkan hukum dan peraturan
terkait dengan e-payment untuk memastikan lingkungan yang
terpercaya dan aman untuk e-commerce dengan memperluas
infrastruktur untuk e-payment
dalam memfasilitasi pertumbuhan
e-commerce B2B.
16
3.2. Government to Business (G2B) (Lanjutan)
3) Aplikasi e-Commerce
d) Membangun infrastruktur bagi e-trade internasional
 Menyediakan informasi rinci tentang e-marketplace di negara lain.
 Pemerintah berencana menyediakan informasi menyangkut standar dokumen dan katalog,
standar komoditas dari setiap e-marketplace. e-Trade menyediakan lingkungan bagi
perdagangan internasional yang paperless melalui pembuatan sistem perdagangan
internasional terintegrasi agar cocok untuk dilakukan melalui internet.
 Pemerintah akan mengimplementasikan proyek jaringan e-trade global untuk menangani
semua proses berkaitan dengan perdagangan internasional, termasuk intermediasi,
kontrak, pembayaran, dan logistik.
 Jaringan yang dibangun akan dihubungkan dengan sistem perdagangan internasional
otomatis dari negara-negara Asia dan Eropa.
17
3.2. Government to Business (G2B) (Lanjutan)









18
3) Aplikasi e-Commerce
e) Mengatasi isu-isu E-Commerce
Isu-isu terkait perpajakan atas barang dan jasa melalui jaringan elektronik perlu
diselesaikan segera.
Isu keamanan data juga krusial dalam e-commerce baik itu terkait dengan pembelian tiket
penerbangan online, penggunaan kartu kredit dan debit melalui Internet, ataupun
perdagangan reksa dana, asuransi, dan layanan deposito secara online.
Area baru di cyberspace dan cybermarket.
Perubahan mendasar dalam paradigma ekonomi saat ini.
Ketika pasar e-commerce tumbuh dengan cepat, isu-isu berikut menjadi masalah utama
yang perlu dipecahkan.
Isu utama e-commerce:
 Perpajakan
 Isu terkait privasi
 Isu terkait konsumen
 Kriptografi, otentikasi/sertifikasi
 Akses dan penggunaan infrastruktur informasi
 Dampak kemasyarakatan
3.2. Government to Business (G2B) (Lanjutan)








19
3) Aplikasi e-Commerce
f) Memajukan informatisasi sektor UKM
Menghubungkan seluruh perusahaan di Republik Korea dengan internet dan memperluas
basis bagi e-business di seluruh negara.
Pemerintah memberikan dukungan untuk akses internet bagi UKM. Menghubungkan UKM
akan memromosikan pembentukan pasar yang mandiri bagi UKM dan e-business yang
produktif.
Pemerintah membantu UKM yang kekurangan dana dan teknologi untuk mengadoposi IT
melalui layanan terintegrasi oleh ASPs (Application Service Providers), dan juga
memenuhi kebutuhan informatisasi dari 30.000 UKM.
Pemerintah akan membangun jaringan untuk sistem pendukung
e-business
komprehensif dan menyediakan layanan dalam kompleks industri yang terkonsentrasi.
Membangun sistem penyebaran informasi industri yang akan membantu UKM
meningkatkan daya saing mereka dan mengurangi biaya untuk mendapatkan informasi.
Pemerintah akan mendorong industri besar seperti permesinan dan elektronik untuk
membangun basisdata informasi dari industri dan sistem pencarian terintegrasi untuk
informasi industri.
yang
3.2. Government to Business (G2B) (Lanjutan)
 3) Aplikasi e-Commerce
 Studi Kasus e-Commerce (1)
 Volume e-commerce di Republik Korea telah mencapai KRW 413.584 triliun di tahun 2006,
menunjukkan peningkatan sebesar 15,4 persen dari tahun 2005. Proporsi tiap jenis
transaksi tidak banyak berubah, dengan proporsi B2B agak menurun dan B2G yang
semakin meningkat.
 Tabel 1 Volume e-commerce berdasarkan jenis transaksi
(unit : KRW 1 billon, %)
Type
2005
2006
%
Total e-Commerce Volume
358,450
%
100.0
413,584
Amount
100.0
55,134
%
15.4
B2B
319,202
89.1
366,191
88.5
46,990
14.7
B2G
29,036
8.1
34,436
8.3
5,400
18.6
B2C
7,821
2.2
9,132
2.2
1,211
15.3
Others
2,292
0.6
3,826
0.9
1,534
66.9
Source : National Statistical Office, 2007.
20
Increase from Previous Year
3.2. Government to Business(G2B) (Lanjutan)
 3) Aplikasi e-Commerce
(unit : KRW 1 billon, %)
Type
2005
2006
%
B2B e-Commerce
Buyer-led
O pen
Cooperativ e
Seller-led
O pen
Cooperativ e
Broker-led*
319,202
Increase from Prev ious Y ear
%
100.0
366,191
Amount
100.0
14.7
228,167
71.5
263,318
71.9
35,151
15.4
54,538
(23.9)
64,845
(24.6)
10,307
18.9
173,629
(76.1)
198,473
(75.4)
24,844
14.3
77,443
24.3
86,238
23.5
8,794
11.4
9,379
(12.1)
8,666
(10.0)
-713
-7.6
68,064
(87.9)
77,571
(90.0)
9,507
14.0
13,591
4.3
16,635
4.5
3,044
22.4
Note : Broker-led markets are e-marketplaces.
Source : National Statistucal Office, 2007.
Table 2 B2B e-Commerce volume by transaction type
21
46,990
%
3.2. Government to Business (G2B) (Lanjutan)

3) Aplikasi e-Commerce
 B2G
 Di pasar B2G tahun 2006, kontrak konstruksi, yang memiliki porsi besar antara tahun 2002 hingga 2005,
berkurang sehingga porsinya lebih kecil dibandingkan dengan pembelian barang dan jasa untuk pertama kalinya
dalam lima tahun terakhir.
 Pasar B2G yang melibatkan lembaga pemerintah seperti lembaga administratif pusat, lembaga pemerintah
daerah, dan kantor-kantor pendidikan mengambil porsi sebesar 34.436 triliun KRW.
(unit : KRW1billon, %)
Type
2005
2006
%
B2G e-Commerce
%
Amount
%
29,036
100.0
34,436
100.0
5,400
18.6
Purchase of goods and services
13,064
45.0
19,385
56.3
6,321
48.4
Construction contracts
15,972
55.0
15,050
43.7
-922
-5.8
Source : National Statistucal Office, 2007.
Tabel 3. Volume e-Commerce B2G
22
Increase fromPrevious Year
3.2. Government to Business (G2B) (Lanjutan)
3) Aplikasi e-Commerce
Tabel 4 Jumlah Pusat Perbelanjaan Online
(unit : %)
Type
2005
2006
%
Total No. of Online Mails
4,355
100.0
Increase from Previous Year
%
4,531
100.0
Amount
%
176
4.0
By Merchandize Type
General Mails
300
6.9
242
5.3
-58
-19.3
4,055
33.1
4,289
94.7
234
5.8
Online Mails
2,115
48.6
2,208
48.7
93
4.4
Online and Offline Mails
2,240
51.4
2,323
51.3
83
3.7
Specialized Mails
By Operation Type
Note : Data are based on the end December every year.
Source : National Statistucal Office, 2007.
23
Latihan
 Buatlah daftar layanan G2B yang umum.
Layanan manakah yang dapat menjadi killer
application?
Pada aspek bisnis manakah?
 Jelaskan dengan singkat pengertian B2B, B2G, B2C,
dan C2C dan buat daftar transaksi bisnis yang
muncul di masing-masing kategori.
24
3.3. Government to Government (G2G)
Menginovasi Cara Kerja Pemerintah
1) Sistem Keuangan Terintegrasi
Sejak pertengahan 1970-an hingga 1985, bank-bank lokal di
Republik Korea diperkenalkan dengan sistem komputer untuk
unit bisnis dan dibangun jaringan yang menghubungkan pusat
dan cabang.
Sebagai bagian dari proyek Sistem Informasi Dasar Nasional,
sistem informasi keuangan antar bank dikembangkan,
sehingga konsumen dapat menikmati transaksi keuangan antar
bank. Sistem informasi keuangan antar bank diperbaharui pada
tahun 1992-1996 dan lembaga-lembaga keuangan bukan bank,
seperti perusahaan sekuritas, perusahaan asuransi, dan
perusahaan investasi juga ikut terhubung.
25
3.3. Government to Government (G2G)
1) Sistem Informasi Keuangan Terintegrasi
- Manajemen aktivitas keuangan nasional secara real-time
- Menghubungkan 23 sistem terkait keuangan yang beroperasi secara
independen di berbagai lembaga pemerintah
26
3.3. Government to Government (G2G) (Lanjutan)
1) Sistem Informasi Keuangan Terintegrasi
27
3.3. Government to Government (G2G) (Lanjutan)
1) Sistem Informasi Keuangan Terintegrasi
Dalam sektor manajemen keuangan pemerintah, penting untuk menghubungkan seluruh sistem informasi finansial yang beroperasi secara independen di
berbagai lembaga pemerintah. Sistem keuangan terintegrasi ini disebut NAFIS
dan fungsi sistem tersebut sebagai berikut;
NAFIS terdiri dari 10 modul;
1. Modul Persiapan Anggaran dan Alokasi Anggaran meliputi seluruh proses
anggaran pemerintah.
2. Modul Manajemen Penerimaan dan Pembayaran meliputi pengumpulan
pendapatan pajak dan non pajak, dan pembelajaan publik.
3. Modul General Ledger meliputi pencatatan seluruh transaksi keuangan,
penutupan akhir tahun, dan laporan fiskal dari tiap entitas pemerintah.
28
3.3. Government to Government (G2G) (Lanjutan)
1) Sistem Informasi Keuangan Terintegrasi
4. Modul Cash Management meliputi prakiraan keuangan, pengalokasian keuangan, dan
operasi keuangan oleh bank sentral.
5. Modul Manajemen Aset dan Manajemen Pinjaman meliputi manajemen properti nasional
seperti tanah, bangunan, pesawat dan kapal-kapal, serta manajemen risiko negara
terhadap aset-aset tersebut.
6. Modul Statistik Keuangan Terkonsolidasi meliputi pengolahan laporan fiskal berdasarkan
informasi keuangan terkonsolidasi dari seluruh lembaga pemerintah.
7. Modul Analisis Keuangan meliputi perkiraan dan simulasi makroekonomi, analisis indeks
finansial, dan pengukuran kinerja.
Dan yang lebih penting lagi, NAFIS berinteraksi dengan sistem internal dan eksternal
lainnya.
29
3.3. Government to Government (G2G) (Lanjutan)
1) Sistem Informasi Keuangan Terintegrasi
Hasil
 Jaringan informasi keuangan menghilangkan batas ruang dan waktu,
memungkinkan transaksi keuangan 24 jam sehari, 7 hari seminggu
dan 365 hari setahun.
 Hal tersebut menciptakan momentum bagi pasar keuangan lokal untuk
berkembang dengan menciptakan platformsistem informasi keuangan
yang saling berbagi.
 Jaringan ini diharapkan membantu memperkuat daya saing
internasional industri keuangan Republik Korea.
30
3.3. Government to Government (G2G) (Lanjutan)
 2) Sistem informasi e-government daerah
 Mencakup keseluruhan konsep e-government daerah dan dua
level e-government dibawahnya;
a) Informatisasi administrasi provinsi
b) Peningkatan administrasi kota/kabupaten/distrik.
 Pemerintah daerah digital memungkinkan pertukaran informasi
real-time melalui hubungan vertikal dan horisontal antara
lembaga administrasi pusat dan daerah.
 Efisiensi telah ditingkatkan dan layanan konsumen telah
diperbaiki dengan adanya infrastruktur pemrosesan elektronik
untuk administrasi dan permohonan masyarakat.
31
3.3. Government to Government (G2G) (Lanjutan)
Sistem Informasi Pemerintah Daerah
Pembangunan administrasi pemerintah yang komprehensif
Sistem Informasi diantara 232 pemerintah daerah
32
3.3. Government to Government (G2G) (Lanjutan)
2) Sistem informasi e-government daerah
Hasil
 Dengan pertukaran informasi dasar yang dibutuhkan untuk urusan
kemasyarakatan seperti tempat tinggal, tanah dan kendaraan. Jumlah
dokumen yang dibutuhkan pelamar yang harus disiapkan telah menurun
dan kunjungan ke lembaga menjadi tidak diperlukan lagi.
 Ketika layanan kesehatan dan kesejahteraan mengubah paradigma dari
berorientasi bisnis ke berorientasi pelanggan, jumlah formulir yang
dibutuhkan telah berkurang menjadi 13 dibandingkan dengan sebelumnya
berjumlah 60.
 Waktu pemrosesan untuk pemeliharaan akun fasilitas menurun menjadi
seminggu dari sebulan. Dan pengelolaan akun kendaraan menjadi dua jam
dari 20 hari.
33
3.3. Government to Government (G2G) (Lanjutan)
2) Sistem informasi e-government daerah
 Pemerintah Pusat dan Daerah: dihubungkan melalui Pemerintah
Daerah Digital.
a) Informatisasi administrasi kota/provinsi
 Pemerintah pusat dan daerah terhubung dalam sistem pelaporan
sehingga meningkatkan efisiensi dan akurasi. Selain itu, untuk
menghubungkan 18 kementerian dan pemerintah-pemerintah daerah,
sebuah kanal penyampaian informasi telah dibangun setelah
melakukan standarisasi 1.237 hal.
 Otomatisasi 904 proses kerja di 18 bidang administratif umum telah
meningkatkan efisiensi dalam prosedur kerja, selain juga beban
berat pegawai negeri menjadi berkurang dengan pencegahan
duplikasi kerja.
34
TERIMA KASIH
Download