- FISIP Untirta Repository

advertisement
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK
DAN TWITTER UNTUK MEMPERKENALKAN
KOMUNITAS BISMANIA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Konsentrasi Jurnalistik
Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh:
Achmad Ramdani Fitriyadi
6662110128
KONSENTRASI JURNALISTIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG, JUNI 2015
i
PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama
: Achmad Ramdani Fitriyadi
NIM
: 6662110128
Tempat Tanggal Lahir
: Jakarta, 25 Maret 1993
Program Studi
: Ilmu Komunikasi
Menyatakan bahwa skripsi ini yang berjudul PEMANFAATAN MEDIA
SOSIAL FACEBOOK DAN TWITTER UNTUK MEMPERKENALKAN
KOMUNITAS BISMANIA, adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber
yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan benar. Apabila kemudian
hari skripsi ini terbukti mengandung unsur plagiat, maka gelar kesarjanaan saya
bisa dicabut.
Serang, Juni 2015
Achmad Ramdani Fitriyadi
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama
: Achmad Ramdani Fitriyadi
NIM
: 6662110128
Judul Skripsi
:PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK
DAN TWITTER UNTUK MEMPERKENALKAN
KOMUNITAS BISMANIA
Serang, Juni 2015
Skripsi ini Telah Disetujui untuk Diujikan
Menyetujui,
Pembimbing I
Pembimbing II
M. Jaiz, S.Sos, M. Pd
Burhanudin M, SE, M.Si.
NIP.197106292003121001
NIP.197504052008121001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si
NIP. 197108242005011002
iii
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN IMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama
: Achmad Ramdani Fitriyadi
NIM
: 6662110128
Judul Skripsi
: PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DAN
TWITTER UNTUK MEMPERKENALKAN
KOMUNITAS BISMANIA.
Telah Diuji di Hadapan Dewan Penguji Sidang Skripsi di Serang, tanggal
6 Juni 2015 dan dinyatakan LULUS.
Serang, 6 Juni 2015
Ketua Penguji
Mia Dwiana. S.Sos M.Ikom
.…………………….
NIP. 197104222006042001
Anggota:
Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.Ikom
……………………..
NIP. 198407132008122002
Anggota:
…………………….
M. Jaiz, S.Sos., M. Pd
NIP. 197106292003121001
Mengetahui,
Dekan FISIP UNTIRTA
Ketua Program Studi
Dr. Agus Sjafari, M.Si.
Neka Fitriyah,.Sos.M.Si.
NIP. 197108242005011002
NIP. 197708112005012003
iv
MOTTO
“ Salah Satu Tanda Bahwa Kamu Pintar Adalah Kamu
Tak Merasa Lebih Pintar Dari Orang Lain”
Bismillah…
Skripsi ini kupersembahkan
Dengan segala hormat dan kasih sayang
Kepada keluargaku, BAPAK, IBU dan ADIK
Yang telah melimpahkan begitu banyak kasih sayang
yang luar biasa hebat menjadi sumber
Motivasi dan inspirasi …
v
ABSTRAK
Achmad Ramdani Fitriyadi. NIM. 666211028. Skripsi. Pemanfaatan Media
Sosial Facebook dan Twitter Untuk Memperkenalkan Komunitas Bismania
Banten. Pembimbing I: M. Jaiz , S.Sos, M.Pd dan Pembimbing II:
Burhanudin M, SE, M.Si.
Bismania Community Banten merupakan bagian dari Bismania
Community pusat disingkat menjadi BMC adalah komunitas penggemar bis di
Indonesia. BMC dalam menyebarkan informasi menggunakan media sosial
Facebook dan Twitter, namun seiring berjalan, media sosial tersebut kurang
maksimal dalam pengelolaannya sehingga masalah-masalah yang ada tidak bisa
diselesaikan secara maksimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pemanfaatan media sosial Facebook dan Twitter untuk memperkenalkan
komunitas Bismania Banten. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
deskriptif dengan paradigm Post-positivis. Teori yang digunakan adalah model
penyusunan pesan. Hasil penelitian ini adalah melalui media sosial facebook dan
tentunya admin selalu mengupdate ke facebook agar yang bergabung di group
facebook bismania Banten dapat ambil bagian untuk meramaikan kegiatan yang
sudah diinformasikan oleh admin dan juga agar followers di group twitter
mengetahui bahwasannya akan ada kegiatan yang rutin dilakukan oleh komunitas
bismania agar mengajak para followers untuk ambil bagian juga mengikuti dan
meramaikan kegiatan yang akan dilakukan oleh komunitas bismania tersebut.
Kata Kunci: Media Sosial, Komunitas, Model penyusunan pesan
vi
ABSTRACT
Achmad Ramdani Fitriyadi. NIM. 666211028. Thesis. Utilization of Social
Media Facebook and Twitter For Community Introducing Bismania Banten.
Advisor I: M. Jaiz, S. Sos, M. Pd and Advisor II: Burhanuddin M, SE, M.Sc.
Bismania Community Banten is part of the Community Bismania center is
shortened to the BMC bus fan community in Indonesia. BMC in disseminating
information using social media Facebook and Twitter, but as walking, social
media is less than the maximum in its management so that problems that exist can
not be resolved to the fullest. The purpose of this study was to examine the use of
social media Facebook and Twitter to introduce Bismania community Banten.
This study uses descriptive qualitative method with Post-positivist paradigm. The
theory used is a model of drafting a message. Results of this research is through
facebook social media and of course the admin always update to facebook in order
to join in Banten Bismania facebook group can take part to enliven the activities
that have been informed by the admin and also so that followers on twitter group
bahwasannya know there will be a routine activity conducted by Bismania
community that invites followers to take part also follow and enliven the activities
to be undertaken by the Bismania community.
Keywords: Social Media, Community, Model preparation message
vii
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kekhadirat yang maha Esa pemilik alam
semesta yang menggenggam jiwa raga semua mahluk-Nya, Allah SWT, karena
atas ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan seminar ini guna memenuhi tugas
mata kuliah Seminar program studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penulis
menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan
kritik
yang
dapat
membantu
perbaikan
penelitian
yang
berjudul
“PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DAN TWITTER
UNTUK MEMPERKENALKAN KOMUNITAS BISMANIA” ini sangat
penulis harapkan. Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan
terima kasih atas segala dukungan, bantuan dan bimbingannya dalam proses
penelitian serta penyusunan penelitian ini. Pada kesempatan ini peneliti juga ingin
menyampaikan ucapan terima kasih atas segala dukungan, bantuan dan
bimbingannya dalam proses penelitian serta penyusunan skripsi ini kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.PD selaku Rektor Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
ix
4. Ibu Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.I.Kom selaku wakil Prodi ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
5. Ibu Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.I.Kom selaku dosen pembimbing
akademik.
6. Bapak M.Jaiz, S.sos, M.Pd selaku dosen pembimbing I skripsi yang
membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi
ini.
7. Bapak Burhanudin M, SE, M.Si. selaku dosen pembimbing II skripsi yang
membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi
ini.
8. Ibu Mia Dwianna W, S.Sos, M.Ikom selaku penguji sidang skripsi yang
memberikan arahan serta masukan untuk memperbaiki skripsi saya.
9. Ibu Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.I.Kom selaku penguji ke 2 sidang
skripsi yang juga memberikan arahan serta masukan untuk memperbaiki
skripsi saya.
10. Kedua orang tua ku Bapak Sarwo Edie, dan Ibuku tercinta Wastiyah, serta
Adiku Rizka Farah Apriyani terimakasih atas do‟a dan dukungan yang tak
pernah putus, juga untuk kesabaran memberi dukungan moril dan materil.
11. Untuk sahabat seperjuangan dari SD Yopi Pranata, Hendrik Febriansyah,
Bayu Estu Widodo terima kasih atas pengalaman yang sejak kecil kita
jalani bersama.
x
12. Untuk Komunitas Bismania Community Bayu opa, Mas Mumu, Puguh
kadir, Ibnu pesek, Afrizal GarudaMas, Aleh BOS, Mas Sony parto,
Bukong doyok, Resza aril, Kang Roni, Dede kuntoaji, Mas Handoyo, Pak
Darmawan, Puguh polisi, Kecap polisi, Iday sodik, Nauval Muadz, Mas
Dalang, Kiki gendut, Mandor, Fatan, Fikar, Wahyu kiwil, Bram, Kang
Haji Nurul, Luis, Awang dan buat teman-teman yang belum sempat
disebutkan namanya satu persatu yang selalu menyemangati dan memberi
penjelasan atas penelitian ini dari pertama sampai skripsi ini selesai.
13. Untuk Anak-anak Rektorat malam yang special Teguh ncip, Rangga om,
Fandi selalu sendiri, Arfian dan Agung jidat yang selalu memberikan
nasihat serta dukungan yang tak terhingga.
14. Untuk keluarga baru crew BEJEU B30 (Black Brothers) Mas Danil, Pak
Slamet dan Mas Blek yang selalu menemani pada saat touring dan
memberikan nasihat serta dukungan yang tak terhingga
15. Untuk keluarga baru crew BEJEU B36 Mas Jody, Pak Jarot dan Mas
Agus yang selalu menemani pada saat touring dan memberikan nasihat
serta dukungan yang tak terhingga.
16. Untuk teman dekat Nabilla Miftakhul Jannah yang selalu memberikan
semangat serta doa untuk menyelesaikan skripsi ini.
17. Teman-teman seperjuangan, yang selalu menjadi penghibur setia,
motivator dan selalu membantu saat peneliti kesulitan dalam pengerjaan
skripsi, Teguh Cipta, Ucup Captain, Abang-abang senior terima kasih.
xi
18. Teman Sahabat dari awal masuk kuliah Dhenim Prianka, Nur Hidayat,
Taufik Budi Wibowo, Donisius Adril, M Setiapribadi, Abel, Anita Dasyo,
Choirismi Pratami, Muhammad Argan Fadly, Antoni Budi Mulia, Fahmi
Malik Akbar, Hikmatullah Al Habib, Inu Ginanjar terima kasih telah
menjadi teman setia penghibur selama ini.
19. Keluarga besar mahasiswa ilmu komunikasi UNTIRTA angkatan 2011
juga mahasiswa UNTIRTA 2010 lainnya terima kasih atas perkenalan,
persahabatan dan pengalaman yang berkesan selama perkuliahan,
khususnya kepada teman-teman 6E JURNALISTIK.
20. Teman KKM 68 Hari Wahyudi, Angga Reynal Siahaan, Bastian
Hidayatullah, Ayu M Nafis, iis, Wardah, Anis Fuad, Mosa, Mutiara,
Firman, Risda, Amalia.
21. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Kiranya tidak ada balasan yang lebih baik kecuali yang datang dari Allah
SWT, terimakasih untuk segalanya. Kesempurnaan hanya milik-Nya dan
kebenaran datang dari-Nya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua, khususnya
bagi peneliti dan pihak yang berkepentingan.
Serang, 6 Juni 2015
Achmad Ramdani Fitriyadi
xii
xiii
xiv
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.................................................................... iii
MOTTO ................................................................................................................. iv
ABSTRAK .............................................................................................................. v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv
BAB I ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 10
1.3 Identfikasi masalah ...................................................................................... 10
1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 10
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 11
1.5.1 Manfaat Teoritis.................................................................................... 11
1.5.2 Manfaat Praktis ..................................................................................... 11
BAB II ................................................................................................................... 12
2.1 Pengertian Komunikasi ............................................................................... 12
2.1.1 Komunikasi Massa................................................................................ 12
2.1.2 Korelasi Antarkomponen dalam strategi Komunikasi .......................... 16
2.1.3 Manajemen Pesan ................................................................................. 17
2.2 New Media .................................................................................................. 19
2.3 Media Sosial ................................................................................................ 20
2.3.1 Facebook ............................................................................................... 21
2.3.2 Twitter ................................................................................................... 23
2.4 Komunitas ................................................................................................... 25
2.4.1 Pengertian Komunitas ........................................................................... 25
2.4.2 Faktor-faktor Terbentuknya Komunitas ............................................... 27
2.4.3 Macam-Macam Komunitas................................................................... 28
xv
2.4.4 Struktur Komunitas ............................................................................... 28
2.4.5 Komunitas Bismania Community......................................................... 29
2.5
Model Penyusunan Pesan ....................................................................... 32
2.6 Penelitian Terdahulu.................................................................................... 36
2.7 Kerangka Berfikir ........................................................................................ 38
BAB III ................................................................................................................. 39
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian .............................................................. 39
3.2 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 42
3.3 Lokasi dan Jadwal Penelitian ...................................................................... 43
3.4 Jenis Data .................................................................................................... 43
3.5 Sumber Data ................................................................................................ 44
3.6 Informan Penelitian ..................................................................................... 44
3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ......................................................... 46
3.8 Jadwal Penelitian ......................................................................................... 51
BAB IV ................................................................................................................. 52
4.1 Profil Subjek Penelitian ............................................................................... 53
4.1.1 Komunitas Bismania Community......................................................... 53
4.1.3 Struktur Organisasi Bismania Banten ................................................... 63
4.1.4 Facebook Bismania Community Banten .............................................. 64
4.1.5 Twitter Bismania Community Banten .................................................. 73
4.2 Analisa Hasil Penelitian .............................................................................. 78
4.2.1 Pemanfaatan Media Sosial Facebook untuk memperkenalkan
Komunitas Bismmania Community Banten .................................................. 78
4.2.2 Pemanfaatan Media Sosial Twitter untuk memperkenalkan Komunitas
Bismmania Community Banten ..................................................................... 81
BAB V................................................................................................................... 85
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 85
5.2 Saran ............................................................................................................ 86
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 88
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 91
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dunia ini dengan segala isi dan peristiwanya tidak bisa melepaskan diri
dari kaitannya dengan media massa, demikian juga media massa tidak bisa
melepaskan diri dari dunia dengan segala isi dan peristiwanya. Hal ini disebabkan
hubungan antara keduanya sangat erat sehingga menjadi saling bergantung dan
saling membutuhkan. Media massa merekam segala jenis aktifitas dan peristiwa
yang terjadi di dunia karena mempunyai tugas dan kewajiban – selain menjadi
sarana prasarana komunikasi – untuk mengakomodasi segala jenis isi dunia dan
peristiwa-peristiwa di dunia ini melalui pemberitaan dalam aneka wujud (berita,
artikel, foto, laporan penelitian, dan lain sebagainya). Peranan penting media
massa dalam kehidupan masyarakat tersebut dimanfaatkan pihak-pihak atau oleh
seorang /lembaga/instansi/perusahaan/organisasi sebagai salah satu strategi untuk
memberikan informasi, mensosialisasikan atau mempublikasikan sesuatu hal
kepada masyarakat luas.
Salah satu contohnya dalam memanfaatkan media massa yang sering
terjadi dikalangan komunitas Bismania Community terutama dalam hal kegiatan
atau yang akan dilakukan oleh komunitas Bismania Community saat menjelang
Jambore Nasional yang dilakukan setahun sekali. Para anggota bismania menarik
1
2
perhatian masyarakat dengan memanfaatkan media massa agar dapat
mempublikasikan mengenai acara kegiatan yang akan dilakukan oleh masingmasing peserta agar dapat diketahui masyarakat sehingga masyarakat dapat
mengetahui kegiatan yang akan berjalan di media sosial tersebut.
Bismania
Community
Banten
merupakan
bagian
dari
Bismania
Community pusat disingkat menjadi BMC adalah komunitas penggemar bis di
Indonesia. BMC pusat berkedudukan di Jakarta dan setiap daerah di seluruh
wilayah Indonesia berhak mendirikan korwil dalam peraturan organisasi tersendiri
seperti yang tertera dalam pasal 2 tentang tempat. Pendirian BMC secara
organisasi dimulai pada tanggal 8 Maret 2008 dan keberadaannya tidak ditentukan
oleh batasan jangka waktunya dan bersifat terbuka bagi pemilik / pengguna /
pemerhati / instansi dan industri-industri lain penunjang bus dari berbagai tahun
pembuatan, baik yang dikeluarkan oleh karoseri maupun yang langsung diimport
oleh importer umum (IU) atau perorangan.1
Di setiap komunitas atau organisasi tentunya mempunyai suatu aturan baik
yang mengikat ataupun tidak mengikat bagi para anggotanya, seperti aturan yang
di katakan oleh komunitas Bismania Community Pusat yang tentunya mengikat
bagi seluruh Kordinator Daerah termasuk Kordinator Banten diantaranya
peraturan yang tertera pada pasal 9 tentang dasar keanggotaan menyebutkan
bahwa setiap anggota Bismania harus berdasarkan ketentuan dasar Bismania
Community, sehingga setiap orang yang ingin bergabung dengan komunitas
1
AD/ART Bismania Community.Org pasal 2
3
Bismania wajib mendaftarkan melalui mekanisme yang sudah ditetapkan oleh
komunitas Bismania tersebut.
Faktanya bahwa sebuah kelompok atau tim dibangun secara suka rela, oleh
penugasan, atau oleh penataan-ulang pekerjaannya sendiri, bukan jaminan bahwa
para anggota secara perorangan akan berfungsi secara efektif sebagai sebuah
kelompok atau tim. Kelompok atau tim harus berkembang menjadi unit yang
positif dan berfungsi. Hal ini dicapai dengan bergerak melalui sejumlah tahap
perkembangan, sama seperti manusia yang tumbuh dan dewasa.2
Sebuah komunitas pasti saja mengalami beberapa hambatan atau masalah
yang dimiliki oleh anggota baik secara individu ataupun dengan kelompok
lainnya, salah satunya kekompakan antar anggota, konflik antar sesama anggota
maupun yang berhubungan dengan organisasi ataupun komunitas Bismania
Community itu sendiri. Hambatan yang lain juga dapat disebabkan oleh karena
banyaknya tingkatan atau mata rantai yang harus dilalui oleh suatu pesan dalam
komunikasi sehingga pesan yang disampaikan pun cenderung tidak efektif dan
tidak mengenai sasaran secara langsung dikarenakan ada kemungkinan diubah
oleh si penerima sebelum dilanjutkan pengirimnya. Menurut Lewis hanya kirakira 30% pesan yang dikirim secara berantai ini sesuai dengan aslinya.3
Menurut Karl Marx dalam buku komunikasi organisasi, bahwa kehadiran
konflik didasarkan pada pemilikan sarana-sarana produksi. Dimana pemilikan
sarana-sarana produksi tersebut menyebabkan adanya perbedaan hak kepemilikan
2
Pace R. Wayne dan Don F. Faules, 2005. Komunikasi Organisasi. Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya. Hal : 215
3
Abdullah Masmuh. 2008. Komunikasi Organisasi Dalam Pespektif Teori dan Praktek. Malang.
Universitas Muhammadiyah.hal: 75
4
atas sarana-sarana produksi yang dimiliki oleh setiap individu atau kelompok. Dan
perbedaan kepemilikan itulah yang kemudian akan menjadi unsur pokok adanya
pemisahan kelas di dalam masyarakat.4
Salah satu intensitas tinggi dalam komunikasi tersebut memberikan
kesempatan untuk membentuk komunitas atau kelompok baru. Dewasa ini, cukup
banyak komunitas baru yang bermunculan seperti, komunitas penggemar klub
bola Real Madrid, komunitas fotografi, komunitas pecinta vespa, komunitas
pecinta binatang reptil, komunitas kereta mania, dan lain-lain.
Maka dari itu dibutuhkan solusi untuk menjawab permasalahan tersebut.
Salah satu solusi yang bisa dipakai untuk memunculkan eksistensi sebuah
organisasi adalah dengan adanya ruang-ruang atau media yang mampu
mengakomodir kepentingan organisasi, salah satunya adalah bagaimana kegiatankegiatan organisasi mampu tersosialisasikan baik kepada internal organisasi
maupun kepada pihak luar.
Salah satu ruang atau media yang bisa menjadi alternative untuk
menyelesaikan masalah eksistensi sebuah organisasi adalah media sosial. Media
sosial dipilih karena lebih memudahkan pengguna dalam melakukan hubungan
komunikasi tanpa terhalang oleh jarak dan waktu. Dengan media sosial, pengguna
bisa mengakses segala macam informasi yang dibutuhkan kapan pun dan dimana
pun. Kehadiran media sosial tahun 2011 pada Bismania Community awalnya
diharapkan mampu menjadi solusi bagi permasalahn yang ada. Menurut data dari
Webershandwick, perusahaan public relations dan pemberi layanan jasa
4
Ibid
5
komunikasi, untuk wilayah Indonesia ada sekitar 65 juta pengguna Facebook
aktif. Sebanyak 33 juta pengguna aktif per harinya, 55 juta pengguna aktif yang
memakai perangkat mobile dalam pengaksesannya per bulan dan sekitar 28 juta
pengguna aktif yang memakai perangkat mobile per harinya. Pengguna Twitter,
berdasarkan data PT Bakrie Telecom, memiliki 19,5 juta pengguna di Indonesia
dari total 500 juta pengguna global. Twitter menjadi salah satu jejaring sosial
paling besar di dunia sehingga mampu meraup keuntungan mencapai USD 145
juta.5
Namun seiring berjalan, media sosial tersebut kurang maksimal dalam
pengelolaannya sehingga masalah-masalah yang ada tidak bisa diselesaikan secara
maksimal. Salah satu penghambatnya adalah kurangnya sumber daya manusia
yang mengoperasikan media sosial tersebut. Kekurangan sumber daya manusia
yang dimaksud dalam hal ini bukan persoalan ketidakmampuan anggota dalam
mengoperasikan media sosial namun lebih kepada ketersediaan waktu dan tempat.
Namun, di tahun 2014 media-media sosial yang ada mampu dimanfaatkannya
dengan baik.
Perkembangan Bismania Community ini hampir menyentuh setiap wilayah
di Indonesia. Di Banten, terdapat Bismania Community yang memiliki (korwil)
kordinator wilayah yang bernama Banten. Di kota Jakarta memiliki komunitas
Bismania yang bernama Jakarta Raya. Di Jawa Tengah dan sekitarnya terdapat
terdapat komunitas bis yang bernama Solo Raya. Selain di Pulau Jawa, di Pulau
5
http://kominfo.go.id
6
Sumatera tepatnya di Lampung terdapat komunitas Bismania yang bernama BMC
Lampung dan masih banyak korwil lainnya.
Keberadaan Bismania Community di masing-masing wilayah ini tentunya
harus diimbangi dengan pengelolaan yang baik pula sehingga eksistensi terbangun
di setiap wilayah. Untuk itulah maka media sosial menjadi salah satu solusi untuk
meningkatkan esistensi diri dari masing-masing komunitas Bismania tersebut.
Berkaitan dengan pengelolaan sebuah organisasi atau komunitas, Dedy
Mulyana
dalam
bukunya
mengatakan
bahwa
Komunikasi
organisasi
(Organization communication) terjadi dalam suatu jaringan yang lebih besar dari
pada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi seringkali melibatkan juga
komunikasi diadik, komunikasi antar-pribadi dan ada kalanya juga komunikasi
publik. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni
komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal. Sedangkan
komunikasi informal tidak bergantung pada struktur organisasi, seperti
komunikasi antar sejawat, juga termasuk gossip.6
Dalam Bismania Community Kordinator Banten, komunikasi dibangun baik
melalui komunikasi formal maupun informal. Komunikasi formal terjadi pada saat
dilakukannya kegiatan-kegiatan formal seperti rapat organisasi, musyawarah
daerah dan Jambore Nasional serta hal-hal lain yang sifatnya formal. Sedangkan
komunikasi informal dipakai pada saat huting Bis, Kopi Darat dan kegiatan lain
yang sifatnya untuk meningkatkan keakraban antar sesama anggota.
6
Deddy Mulyana. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
hal : 75
7
Banyak pengalaman yang diambil serta manfaat ketika mengikuti kegiatan
yang diadakan oleh Bismania Community, misalnya dalam kegiatan touring.
Touring merupakan kegiatan yang wajib dalam komunitas Bismania Community
untuk menjalin silaturahmi dengan anggota di wilayah lain dan stakeholder lain
seperti para supir bis, Pemilik Perusahaan Otobus (PO) dan menjalin kerjasama
dengan DLLAJ (Dinas Lalu Lintas dan Angkuta Jalan) untuk menunjak kegiatankegiatan yang lain, seperti mudik bareng.
Oleh karena itu, banyak manfaat yang bisa didapat ketika mengikuti
kegiatan tersebut. Selain menjalin silaturahmi sesama anggota, jaringan untuk
kebutuhan pribadi maupun organisasi pun bisa didapatkan, misalnya ketika kita
dan sanak keluarga ingin berangkat ke suatu kota kita bisa dimudahkan dalam hal
urusan pesan memesan tiket dan nomor bangku.
Tidak hanya itu, anggota pun bisa berkunjung ke salah satu tempat, lebih
tepatnya garasi salah satu perusahaan otobus ternama yang berada di kota-kota
besar contohnya pada tanggal 28 Oktober 2014 lalu komunitas Bismania
Community Kordinator Wilayah Banten touring ke kota Jepara dan berkunjung ke
salah satu perusahaan otobus Bejeu dan perusahaan otobus Shantika, dan pada
tanggal 30 Oktober 2014 berkunjung lagi ke salah satu perusahaan otobus yang
sudah mempunyai nama di Kota Kudus yaitu PO. Haryanto.
PO. Haryanto, Bejeu dan PO. Shantika merupakan termasuk dalam IPOMI
(Ikatan Pengusaha Bis Muda Indonesia). Dikarenakan seringnya kegiatan touring
dilakukan, sehingga muncul
touring ke suatu kota”
istilah “bukan Bismania, jika belum merasakan
8
Menurut Puguh selaku anggota Bismania Community Banten walaupun
setiap melakukan perjalanan touring menghabiskan dana minimal Rp.500.000
(lima ratus ribu rupiah), tetapi yang terpenting yaitu mampu meningkatkan rasa
kekeluargaan yang besar dalam komunitas ini. Seperti jargon yang selalu menjadi
acuan yaitu “Sejatipun Seduluran” yang berarti bahwa persaudara yang sejati dan
menjalin hubungan dengan kordinator wilayah lainnya yang berada di penjuru
Indonesia.
Touring dan kegiatan-kegiatan lain tentuya diharapkan mampu menjadi
media peningkatan rasa solidaritas dan kekeluargaan dari setiap anggota, sehingga
eksistensi diri organisasi pun bisa terbangun.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh komunitas Bismania Community salah
satunya yang paling dominan yaitu touring. Seperti yang telah dijelaskan diatas
bahwa touring merpakan salah satu kegiatan wajib yang harus dilaksanakan oleh
Bismania Community dalam rangka mempererat tali persaudaraan dan juga
memperlebar jaringan.
Kegiatan komunitas Bismania Community sebenarnya bukan hanya touring
saja namun banyak kegiatan-kegiatan lain yang biasanya dilaksanakan, seperti
Kopdar (Kopi Darat), hunting, futsal antar korwil dan kegiatan lainnya. Kegiatankegiatan tersebut biasanya disosialisaikan melalui media sosial yang ada seperti
Facebook dan Twitter untuk menarik minat anggota dalam mengikuti kegiatan
tersebut. Namun sosialisasi yang dilakukan tersebut terkadang tidak begitu efektif
dikarenakan masalah-masalah seperti yang telah dikemukakan diatas yaitu
kurangnya sumberdaya manusia dalam melakukan sosialisasi tersebut.
9
Atas dasar latar belakang masalah yang dijelaskan diatas, maka saya tertarik
untuk menganalisis bagaimana Pemanfaatan media sosial facebook dan twitter
untuk memperkenalkan komunitas Bismania Banten melalui media sosial yang
telah dimilikiya tersebut. Ketertarikan peneliti pada penelitian ini bukan hanya
didasarkan pada alasan bahwa peneliti merupakan salah satu anggota dari
Bismania sehingga akses terhadap penelitian ini lebih mudah, namun ketertarikan
peneliti terhadap penelitian ini yaitu didasarkan pada keinginan untuk melihat
fenomena bagaimana sebuah organisasi mampu memanfaatkan media sosial yang
tergolong sebagai jenis media baru dalam industri perkembangan media masa kini
sebagai alat untuk meningkatkan eksistensi organisasi. Untuk itu maka peneliti
mengambil judul penelitian “Pemanfaatan Media Sosial Facebook dan Twitter
Untuk Memperkenalkan Komunitas Bismania Banten”
Penelitian ini akan dilakukan pada komunitas Bismania Community Banten
dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dimana pendekatan ini lebih
menitik beratkan pada kedalaman data melalui tekhnik wawancara mendalam
pada informan yang telah ditentukan. Penelitian ini akan didukung dengan data
observasi dimana peneliti akan melihat langsung bagaiamana proses pembuatan
dan penyebaran pesan melalui media sosial yang dilaukan oleh Bismania
Community Banten.
10
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
“Bagaimana Pemanfaatan media sosial Facebook dan Twitter untuk
memperkenalkan komunitas Bismania Banten?”
1.3 Identfikasi masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1.
Bagaimana Pemanfaatan media sosial Facebook untuk memperkenalkan
komunitas Bismania Banten?
2.
Bagaimana Pemanfaatan media sosial Twitter untuk memperkenalkan
komunitas Bismania Banten?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah :
1.
Untuk
Mengetahui
pemanfaatan
media
sosial
Facebook
untuk
Twitter
untuk
memperkenalkan komunitas Bismania Banten.
2.
Untuk
Mengetahui
pemanfaatan
media
memperkenalkan komunitas Bismania Banten.
sosial
11
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat memberi kontribusi keilmuan dibidang
komunikasi, khususnya tentang kajian mengenai new media khususnya media
sosial yang terjadi pada komunitas Bismania pengguna Facebook, Twitter sebagai
sebuah fenomena komunikasi massa.
1.5.2 Manfaat Praktis
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan
tentang pemanfaatan jejaring sosial Facebook, Twitter dalam kajian new media
untuk memperkenalkan komunitas Bismania Banten.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Komunikasi
2.1.1 Komunikasi Massa
Apapun aktivitas dan profesi seseorang, tidak akan luput dari komunikasi
massa. Setidaknya dalam sehari seseorang melakukan aktivitas membaca berita di
surat
kabar,
menyaksikan
tayangan
televisi,
menonton
bioskop,
atau
mendengarkan radio. Terlebih saat ini untuk mengakses informasi menjadi lebih
mudah dengan adanya perkembangan teknologi internet. Saat seseorang
melakukam aktivitas seperti itu maka ia sedang melakukan aktivitas komunikasi
massa, karena sedang berhadapan dengan atau diterpa media massa, dimana pesan
media itu secara langsung atau tidak tengah memengaruhinya.
Berbagai pesan melalui sejumlah media massa (surat kabar, majalah, radio,
televisi, film, internet) dengan sajian berbagai peristiwa yang memiliki nilai berita
ringan atau tinggi, mencerminkan proses komunikasi massa yang selalu menerpa
kehidupan manusia. Para ahli komunikasi berpendapat, yang dimaksud dengan
komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi melalui media
massa. Para ahli komunikasi membatasi pengertian komunikasi massa hanya
12
13
pada komunikasi dengan menggunakan media massa.7
Sementara dalam buku Wiryanto dituliskan, komunikasi massa merupakan
suatu tipe komunikasi massa (human communication) yang lahir bersamaan
dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik yang mampu melipatgandakan
pesan-pesan komunikasi. Dalam sejarah publisistik dimulai satu setengah abad
setelah ditemukan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg. Sejak itu dimulai suatu
zaman publisistik atau awal dari era komunikasi massa.8
Dalam melakukan proes komunikasi dapat dilakukan dengan merencanakan
suatu kegiatan-kegiatan komunikasi. R. Wayne Pace, Brent D, Peterson, M,
Dallas Burnet, dalam bukunya Techniques for Effectives Communication
menyatakan, kegiatan komunikasi mempunyai tiga tujuan sentral yang utama,
yaitu to secure understanding, yakni memastikan atau menjamin pemahaman.
Kemudian to establish acceptance, membina atau membentuk penerimaan atau
kesepakatan. Terakhir, to motivate action, memotivasi kegiatan atau tindakan.9
Dalam melakukan kegiatan komunikasi adalah memastikan bahwa orang
yang dijadikan sasaran komunikasi itu benar-benar memahami pesan yang
disampaikan. Sehingga pada gilirannya, komunikasi berhasil dimotivasi untuk
melakukan suatu kegiatan atau tindakan (yang dikehendaki dan diharapkan).
Strategi komunikasi yang akan digunakan selain diperlukan perumusan
tujuan yang jelas, juga perlu memperhitungkan kondisi dan situasi khalayak.
Untuk itu, perlu dirumuskan strategi komunikasi dengan memperhitungkan :
7
Onong Uchjana Effendy. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
1990, Hal. 20
8
Wiryanto. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Grasindo, 2000, Hal, 1
9
Onong Uchjana Effendy. Op. Cit. Hal 32
14
mengenal khalayak, menyusun pesan, menetapkan metode, serta seleksi dan
penggunaan media.
Menurut Wilbur Schramm, komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya
tiga unsur : sumber (source), pesan (message), dan saasaran (destination). Sumber
boleh jadi seorang individu (berbicara, menulis, menggambar, memberi isyarat)
atau suatu organisasi komunikasi (seperti sebuah surat kabar, penerbit, stasiun
televisi, atau studio film). Pesan dapat berbentuk tinta pada kertas, gelombang
suara di udara, impuls dalam arus listrik, lambaian tangan, bendera di udara, atau
setiap tanda yang dapat ditafsirkan. Sasarannya mungkin seorang individu yang
mendengarkan, menonton atau membaca; atau anggota suatu kelompok, seperti
kelompok diskusi, khalayak pendengar ceramah, kumpulan penonton sepakbola,
atau anggota khalayak media massa.
Proses komunikasi perspektif ini terjadi pada diri komunikator dan
komunikan. Ketika seorang komunikator berniat akan menyampaikan suatu pesan
kepada komunikan, maka dalam dirinya terjadi suatu proses. Di muka telah
ditegaskan bahwa pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, yakni isi pesan dan
lambing. Isi pesan umumnya adalah pikiran, sedangkan lambang umumnya adalah
bahasa. Walter Lippman menyebut isi pesan itu “picture in our head”, sedangkan
Walter Hagemann menamakannya “das Bewustseininhalte”. Proses “mengemas”
atau “membungkus” pikiran dengan bahasa yang dilakukan komunikator itu
dalam bahasa komunikasi dinamakan encoding. Hasil encoding berupa pesan itu
kemudian ia transmisikan atau operkan atau kirimkan kepada komunikan.
15
Kini giliran komunikan terlibat dalam proses komunikasi intrapersonal.
Proses dalam diri komunikan disebut decoding seolah-olah membuka kemasan
atau bungkus pesan yang ia terima dari komunikator tadi. Isi bungkusan tadi
adalah pikiran komunikator. Apabila komunikan mengerti isi pesan atau pikiran
komunikator, maka komunikasi terjadi sebaliknya bilamana komunikan tidak
mengerti, maka komunikasi pun tidak terjadi.10
Pemikiran dari strukturisasi cukup sederhana: praktik-praktik dari kelompok
menciptakan struktur yang memengaruhi praktik di masa yang akan datang.
Dengan kata lain, tindakan-tindakan memiliki konsekuensi untuk tindakan
selanjutnya. Karena kita sering kali khawatir akan isi dari diskuis kita pada waktu
tertentu, sangatlah sulit untuk mengawasi masalah ini; namun begitu, proses yang
dipakai oleh suatu kelompok memang menciptakan jenis tertentu dari dunia sosial
yang menyajikan peluang dan batasan dalam kelompok di masa yang akan datang.
Untuk alas an ini, kelompok harus memberikan perhatian pada proses.
Anggota-anggota kelompok sering kali bertanya pertanyaan “apa”: apa yang
harus kita bicarakan? Apa yang kita ingin capai? Apa yang akan kita coba?
Sebagai tambahan, kelompok harus menambahkan pertanyaan “bagaimana”:
bagaimana kita menyelesaikan isu ini? Bagaimana kita akan bekerja sebagai
kelompok? Bagaimana kita mengatur waktu kita? Bagaimana kita membagi energi
kita? Apa pun yang anda lakukan, strukturisasi akan terjadi, tetapi jika anda tidak
sadar akan itu, hasilnya mungkin bukan yang diinginkan dan tidak produktif.
Pertanyaan “bagaimana” sangatlah kritis, karena proses berpengaruh.
10
Onong Uchjana Effendy. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti Hal: 31
16
Strukturisasi memiliki beberapa dampak. Ia akan menentukan, sebagai
contoh, apa yang individu dapat dan katakana dalam sebuah kelompok. Bahkan,
penelitian Bales awal tahun 1950an menunjukan bahwa komentar-komentar
kelompok tidak didistribusikan merata. Bales menunjukan bagaimana beberapa
tipe pertanyaan membentuk interaksi kelompok dan menerapkan peranan terhadap
individu.11
2.1.2 Korelasi Antarkomponen dalam strategi Komunikasi
Akan lebih baik apabila dalam strategi komunikasi diperhatikan komponenkomponen komunikasi dan factor-faktor pendukung dan penghabat pada setiap
komponen tersebut. Dimulai secara berturut-turut dari komunikan sebagai sasaran
komunikasi, media, pesan, dan komunikator. Pertama, mengenali sasaran
komunikasi. Diperlukan mempelajari siapa-siapa yang akan menjadi sasaran
komunikasi. Hal tersebut tergantung pada tujuan komunikasi, apakah komunikan
hanya sekedar mengetahui atau agar komunikan melakukan tindakan tertentu.
Kedua, pemilihan media komunikasi. Untuk mencapai sasaran komunikasi,
dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media, tergantung pada
tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan teknik yang akan
dipergunakan. Ketiga, pengkajian tujuan pesan komunikasi. Pesan komunikasi
(message) mempunyai tujuan tertentu. Hal ini menentukan teknik yang harus
diambil, apakah teknik informasi, teknik persuasi, atau teknik intruksi. Pesan
komunikasi terdiri atas isi pesan dan lambang. Isi pesan komunikasi bisa stu,
tetapi lambang yang dipergunakan bisa macam-macam. Lambang bisa
11
Stephen W. Littlejhon. 2011. Teori Komunikasi. Jakarta : Salemba Humanika hal :352
17
dipergunakan untuk menyampaikan isi komunikasi ialah bahasa, gambar, warna,
gesture, dan sebagainya. Keempat, peranan komunikator dalam komunikasi. Ada
factor yang penting pada diri komunikator bila melancarkan komunikasi, yaitu
daya tarik sumber dan kredibilitas sumber.12
2.1.3 Manajemen Pesan
Pada sub bab kolerasi antarkomponen dalam strategi komunikasi telah
disebutkan, bahwa salah satu komponen dalam strategi komunikasi adalah
mengenai pengkajian tujuan pesan komunikasi. Dalam hal ini, peneliti
menganggap adanya bahasan yang lebih focus mengenai pesan, karena pesan
merupakan jantung dari proses komunikasi. Dalam konteks komunikasi massa,
pesan tentu memiliki peran pentng juga, karena pesan atau informasilah sebagai
produk yang diberikan kepada khalayak dari komunikasi massa. Untuk itu dalam
mengolah pesan yang dapat diterima baik oleh masyarakat melalui media massa,
perlu adanya manajemen atau pengelolaan pesan yang baik.
Manajemen menurut Tommy Suprapto adalah aktivitas manajemen pada
setiap lembaga atau organisasi yang pada umumnya berkaitan dengan usaha
mengembangkan suatu tim kerja sama atau kelompok orang dalam satu kesatuan
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu
dalam organisasi yang telah diterapkan sebelumnya.13
Salah satu unsur manajemen pesan adalah membuat perencanaan pesan.
Pesan atau informasi merupakan bagian terpenting dari program komunikasi.
12
13
Onong Uchjana Effendy. Op. Cit, Hal. 35-38
Tommy Suorapto. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta : Media
Pressindo. 2009. Hal. 121
18
Untuk itu dalam menyusun pesan perlu memperhatikan faktor-faktor seperti : 1)
pesan harus merupakan pemecahan masalah komunikan, 2) komunikator yakin
bahwa pesan menguntungkan atau bermanfaat bagi target audiens bila
dilaksanakan, 3) pesan memberikan solusi tentang cara target audiens
melaksanakan pesan, 4) pesan harus sesuai dengan kemampuan, norma, budaya
dan tradisi komunikan.14
Ketika menyampaikan pesan melalui komunikasi massa, menurut Tommy
Suprapto, perlu mengetahui langkah-langkah memilih saluran atau media tempat
dimana akan membantu dalam mempublikasikan pesan. Langkah-langkah tersebut
meliputi : 1) mendaftar semua media yang ada. Dengan mengetahui media apa
saja yang ada, akan dapat memilih dengan baik. Dengan mendaftar media, dapat
mengetahui hal-hal terpenting dari setiap media. Misalnya berapa banyak proporsi
khalayak yang memiliki pesawat radio atau televisi, berapa banyak setiap harinya
orang membaca surat kabar, atau berapa banyak oplah yang terbit dari setiap surat
kabar 2) mengevaluasi setiap media. Hal ini untuk mengetahui media apa yang
cocok digunakan sesuai dengan tujuan yang ingin disampaikan melalui media
massa. 3) menemukan ketersediaan media. Setelah melakukan untuk mendaftar
disemua media, bisa saja hanya beberapa media yang cocok digunakan untuk itu
langkah ketiga ini perlu dilakukan. 4) menentukan cost efektif media. Setiap
media biasanya mengalokasikan sejumlah biaya untuk membantu proes publikasi.
Atau ada juga yang Cuma-Cuma tergantung persetujuan antara pihak media
dengan lembaga /organisasi yang akan mempubliasikan sesuatu. 5) menggunakan
14
Ibid. Hal. 149
19
kombinasi beberapa media. Riset menunjukan bahwa dalam penyebarserapan,
kombinasi antar media ternyata paling efektif untuk mencapai tujuan.15
Untuk mempublikasikan pemanfaatan media sosial kepada masyarakat
melalui komunikasi massa. Perlu adanya pengemasan pesan yang baik agar visi
misi atau tujuan yang ingin dicapai untuk memperkenalkan komunitas Bismania.
2.2 New Media
Internet banyak digembor-gemborkan sebagai produk terbaru dari
peradaban teknologi yang kelak akan menggeser televisi , perangkat telematik
menyangkut beberapa unit, pada bagian tengah terdapat unit layar gambar (layar
televisi) yang dihubungkan dengan jaringan computer yang acap kali disebut
sebagai “media baru”.16 Hal yang paling mendasari munculnya media baru ini
bukanlah karena bentuk kontennya yang berupa konten digital, melainkan siklus
kedinamisan dari konten media baru dan hubungannya yang interaktif dengan
pengguna. Siklus media baru yang dinamis ini, diibaratkan seperti berupa
pergerakan, pernafasan, dan aliran dengan gairah yang berdetak di satu waktu
(real time).
Hal lain yang tidak kalah penting, bahwa media baru merupakan ajang
demokrasi dari hak cipta, penerbitan, distribusi serta penggunaan berbagai konten
media. Kebanyakan teknologi yang dikategorikan sebagai media baru berbentuk
digital,
15
16
mempunyai
karakteristik
diantaranya
dapat
dimanipulasi,
dapat
Ibid. Hal. 150
Dennis McQuail. 2005. Mass Communication Theory, Jakarta: Gelora AksaraPratama, hal: 16
20
dihubungkan dengan jaringan, padat, dapat dikecilkan (compressed), interaktif
dan bersifat netral. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tidak saja
merubah media tapi juga merubah kehidupan sosial dan budaya. Berikut adalah
indikasi dari perubahan sosial, ekonomi, dan budaya yang diasosiasikan dengan
media baru:
1. Perubahan dari modernitas dan postmodernitas
2. Proses globalisasi yang semakin intensif
3. Pergantian era industri manufaktur oleh era „postindustrial‟
informasi
4. Desentralisasi dari yang mapan dan sentralisasi geopolitik.17
2.3 Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan Wiki merupakan
bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh
dunia. Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai
menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama dan
berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang
yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan dan membangun
sebuahkomunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai
diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik,
17
Lister, M.,Dovey, J., Giddings, S., & Kelly, K. New Media: A critical Introduction. New York:
Routledge. 2009. Hal: 10.
21
menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial
berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan
menciptakan personal branding.
Teknologi-teknologi web baru memudahkan semua orang untuk membuat
dan yang terpenting menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di Blog, tweet,
atau video di YouTube dapat direproduksi dan dilihat oleh jutaan orang secara
gratis. Pemasang iklan tidak harus membayar banyak uang kepada penerbit atau
distributor untuk memasang iklannya. Sekarang pemasang iklan dapat membuat
konten sendiri yang menarik dan dilihat banyak orang.18
2.3.1 Facebook
Anda para peselncar dunia maya yang sering berjelajah dari situs satu ke
situs lainnya pasti takan lupa untuk nongkrong atau paling tidak sekedar mampir
ke salah satu situs yang lagi meroket saat ini. Siapa yang tidak mengenal situs
jejaring Facebook? Bisa dipastikan orang yang melek huruf dan pernah
berinternet pasti mengetahui situs yang satu ini. Bahkan mereka yang dulunya
hanya berinternet untuk sekedar membuka email kini pun mulai betah berlamalama di depan computer untuk mengulak-ngulik akun Facebook-nya.
Data berbicara saat ini ada sekitar 175 juta profil aktif di situs Facebook dan
setiap profil rata-rata memiliki 500 teman. Durasi pengaksesan profil berjumlah
sekitar 3 miliar menit/hari dan lebih dari 18 juta pengguna meng-update profilnya
setiap hari. Lebih lanjut, menurut penelitian yang dilakukan oleh Student Monitor,
18
Dan Zarrella. 2010. The Social Media Marketing Book, Jakarta:PT. Serambi Ilmu Semesta.hal:2
22
Facebook termasuk dalam jajaran benda/hal kedua yang diingini oleh para
pelajar/mahasiswa di AS setelah Ipod.
Facebook dulunya hanya sebuah situs eksklusif yang dikhususkan untuk
anak-anak kampus Harvad saja. Facebook termasuk dalam kategori situs jejaring
sosial seperti Friendster, MySpace, Multiply, Yuwie, dll yang menyediakan media
bagi para penggunanya untuk saling bertukar informasi dan berinteraksi.
Facebook diluncurkan pertama kali pada tanggal 4 Februari 2006 oleh seorang
mahasiswa Harvad University, Mark Zuckerberg. Nama facebook sendiri
diinspirasi oleh Zuckerberg dari sebuah istilah dikalangan kampus seantero AS
untuk saling mengenal antar semua civitas akademiknya. Awalnya para
penggunanya hanya dikhususkan bagi para mahasiswa di kampus Harvad
University.
Lalu kemudian diperluas ke sejumlah kampus di wilayah Boston (Boston
College, Boston University, Northeastern University, Tufts University) dan
kampus-kampus lainnya seperti Rochester, Standford, NYU, Northwestern, and
Ivy League. Menyusul kemudian sejumlah kampus lain di AS. Akhirnya,
penggunanya lebih diperluas lagi ke sejumlah kampus lain di seluruh dunia.
Tanggal 11 September 2006, Facebook membuat satu langkah penting dengan
mengizinkan aksesnya ke seluruh netter yang mempunyai alamat email valid,
namun, dengan pembatasan usia.
Facebook adalah website Social Networking yang sangat popular
belakangan ini. Di website ini, Anda bisa melihat berita tentang bagaimana
keadaan teman-teman Anda, sedang apa mereka saat ini, kemarin melakukan apa
23
dan lain-lain. Selain itu, Anda juga bisa bermain games bersama, berbagi photo,
video, cerita, link-link, website dan banyak lagi. Pada saat buku ini dibuat,
pengguna Facebook sudah mencapai 11 juta orang di Indonesia. 11 juta adalah
jumlah yang sangat banyak, artinya Anda bisa menawarkan produk atau jasa Anda
kepada mereka melalui Facebook. Untuk mengunjungi website ini, ketik pada
browser: www.facebook.com.19
2.3.2 Twitter
Kata Twitter berasal dari kata Tweet yang diartikan secara bebas adalah
kicauan burung. Burung berkicau tidak pernah panjang. Kicauan burung itu
singkat namun kontinyu. Dengan konsep itulah Twitter dibuat. Orang yang
mengirim statusnya ke public disebut tweeting. Pesan yang dikirim disebut tweet
yang berada pada timeline.20 Dengan basis microblogging, maka Twitter adalah
sebuah perwujudan dari web 2.0 yang sukses. Indikator web 2.0 adalah
kemampuan untuk berinteraksi antarpengguna. Microblog adalah suatu bentuk
blog yang memungkinkan penggunanya untuk menulis teks pembaharuan singkat
(biasanya kurang dari 200 karakter) dan mempublikasikannya, baik untuk dilihat
semua orang atau kelompok terbatas yang dipilih oleh pengguna tersebut.21
Twitter didirikan oleh Evan Williams, Jack Dorsey, Christopher “Biz”
Stone, dan Noah Glass, pada tahun 2006. Jejaring sosial berbasis microblog itu
lahir setelah Odeo, startup (perusahaan rintisan) yang dibangun oleh Glass dan
Williams pada tahun 2005, gagal. Odeo fokus pada layanan podcasting. Kedua
19
Andy Shera. 2010. Step by Step Internet Marketing, Jakarta: PT Elex Media Komputindo.hal:5
Yulius Andre Pudyastomo. 2009. Twitter: Facebook mah kuno!. Yogyakarta: Mediakom. hal:11
21
Hanif Fakhrurroja S.Si dan Aris Munandar S.Si. 2009. Twitter ngoceh dapet duit, Yogyakarta:
Great Publisher, hal:10
20
24
pendirinya mundur dari bisnis tersebut setelah iTunes Store milik Apple muncul
dengan layanan serupa. Glass dan Williams lalu berdiskusi dengan rekan mereka,
Jack Dorsey, yang saat itu tengah mengembangkan sebuah layanan messaging
yang unik.
Singkat cerita, akhirnya mereka bertiga bersama Biz Stone membangun
sebuah startup baru bernama Obvious Corp. Di bawah Obvious Corp, mereka
mengembangkan beberapa aplikasi, termasuk aplikasi messaging dengan kode
nama “Twttr”. Mereka menambahkan dua huruf vokal ke dalam kode nama
aplikasi itu, menjadi Twitter, dan merilisnya pada tahun 2006.
Sepenggal cerita itu mungkin sudah pernah kita dengar ataupun baca.
Tetapi, buku yang ditulis oleh Bilton mengulik lebih dalam tentang tahun-tahun
pertama Twitter berdiri. Selain memaparkan berbagai masalah internal
perusahaan, Bilton juga menggambarkan dengan detail karakter dan peran setiap
orang penting yang membentuk Twitter.
Pada tahun 2013, sudah ada sekitar 300 juta akun pengguna aktif yang
terdaftar dalam jejaring sosial ini. Menurut data yang dilansir oleh NYTimes.com,
setelah 7 tahun berdiri, Twitter sudah memiliki lebih dari 2.000 orang karyawan,
lebih dari 200 juta pengguna aktif, serta estimasi market value hingga 16 miliar
dollar AS. Setelah melakukan IPO (initial public offering), para co-founder dan
investor Twitter dipastikan akan bertambah kaya.22
22
http://tekno.kompas.com/read/2013/11/25/0929570/mengupas.buku.sejarah.twitter.penuh.intrik/
di akses pada hari jumat tanggal 19 Desember 2014 pukul 03.38wib
25
2.4 Komunitas
2.4.1 Pengertian Komunitas
Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berarti "kesamaan",
kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh
semua atau banyak". Komunitas sebagai sebuah kelompok sosial dari beberapa
organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat
yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat
memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan
sejumlah kondisi lain yang serupa. Definisi Komunitas adalah sebuah identifikasi
dan interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan
fungsional.23
Pengertian Komunitas Menurut Kertajaya Hermawan adalah sekelompok
orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam
sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas
tersebut karena adanya kesamaan interest atau values.24
Proses pembentukannya bersifat horisontal karena dilakukan oleh individuindividu yang kedudukannya setara. Komunitas adalah sebuah identifikasi dan
interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional.25
Kekuatan pengikat suatu komunitas, terutama, adalah kepentingan bersama dalam
memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas
23
A.P Sumarno. 1989. Dimensi-dimensi Komunikasi Politik. Bandung : Citra Aditya Bakti, hal: 45
Kertajaya Hermawan. Arti Komunitas, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2008) hal :40
25
Soenarno. 2002 Kekuatan Komunitas Sebagai Pilar Pembangunan Nasional, makalah disajikan
pada Seminar Nasional – Kekuatan Komunitas sebagai Pilar Pembangunan, Fakultas Tehnik
Universitas Muhammadiyah, Jakarta 24 april 2002/ diakses pada hari senin tanggal 22
Desember 2014 pukul 00.42 wib
24
26
kesamaan latar belakang budaya, ideologi, sosial-ekonomi. Disamping itu secara
fisik suatu komunitas biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis.
Masing-masing komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang
berbeda dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta
mengembangkan kemampuan kelompoknya.
27
2.4.2 Faktor-faktor Terbentuknya Komunitas
Suatu komunitas terbentuk oleh 4 faktor yaitu:
1. Komunikasi dan keinginan berbagi (sharing) para anggota
saling menolong satu sama lain.
2. Tempat yang disepakati bersama untuk bertemu.
3. Ritual dan kebiasaan: orang-orang datang secara teratur dan
periodik.
4. Influencer: merintis suatu hal dan para anggota selanjutnya ikut
terlibat.
Vanina juga menjelaskan bahwa komunitas mempunyai beberapa aturan
sendiri, yaitu:
1. Saling berbagi mereka saling menolong dan berbagi satu sama
lain dalam komunitas.
2. Komunikasi : mereka saling respon dan komunikasi satu sama
lain.
3. Kejujuran : dilarang keras berbohong, sekali seseorang
berbohong, maka akan segera ditinggalkan.
4. Transparansi : saling bicara terbuka dan tidak boleh
menyembunyikan sesuatu hal.
5. Partisipasi : semua anggota harus disana dan berpartisipasi
pada acara bersama komunitas.26
26
http://.vaninadelobelle.com, Corporate Community Management by Vanina Delobelle, PhD,
May 2008 diakses pada hari Senin tanggal 22 Desember 2014 pukul 01.09 wib
28
2.4.3 Macam-Macam Komunitas
Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar dapat
dibagi dalam dua bagian yaitu:
1. Komunitas akuantik
Komunitas ini misalnya terdapat dilaut, di danau, di sungai, di parit aatau
di kolam.
2. Komunitas terrestrial
Yaitu kelompok organisme yang terdapat diperkarangan, di hutan, di
padang rumput, di padang pasir, dan lain-lain.
2.4.4 Struktur Komunitas
Karakter komunitas adalah sebagai berikut :
1. Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas.
Vitalitas
menggambarkan
kapasitas
pertumbuhan
dan
perkembangbiakan organisme.
2. Kuantitatif, seperti frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi
kehadiran merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu
spesies di dalam suatu habitat. Densitas (kepadatan) dinyatakan
sebagai jumlah atau biomassa perunit contoh, atau persatuan
luas/volume, atau persatuan penangkapan.
3. Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung
menuju ke satu arah yang berlangsung lambat secara teratur pasti
terarah dan dapat diramalkan. Suksesi-suksesi terjadi sebagai akibat
29
dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitasnya dan memerlukan
waktu. Menurut konsep mutakhir suksesi merupakan pergantian jenisjenis pioner oleh jenis-jenis yang lebih mantap yang sangat sesuai
dengan lingkungannya.27
2.4.5 Komunitas Bismania Community
Organisasi komunitas ini bernama “Bismania Community” dan disingkat
menjadi BMC: adalah komunitas penggemar Bis Indonesia. Bismania Community
pusat berkedudukan di Jakarta dan dapat mendirikan kordinator wilayah di daerah
di seluruh wilayah Indonesia, aturan pembentukan kordinator wilayah ditentukan
dalam peraturan organisasi tersendiri. Pendirian Bismania Community secara
organisasi dimulai pada tanggal 8 Maret 2008 dan keberadaannya tidak ditentukan
oleh batasan jangka waktunya. Bismania Community bersifat terbuka bagi pemilik
/ pengguna / pemerhati / instansi dan industry-industri lain penunjang bus dari
berbagai tahun pembuatan baik yang dikeluarkan oleh karoseri maupun yang
langsung diimport oleh importer umum (IU) atau perorangan.
Terdapat lima asas yang dimiiki oleh Bismania Community sebagai berikut:
1. Asas Sukarela
Bismania Community adalah komunitas yang anggotanya bersifat sukarela
dan tanpa paksaan oleh pihak manapun dan dengan alas an apapun.
27
Irwan, Djamal Zoer‟aini. 2003. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi Ekologi Komunitas dan
Lingkungan, Jakarta: Bumi Aksara hal: 56
30
2. Asas Kekeluargaan & Kebersamaan
Pendirian Bismania Community didsarkan pada rasa kekeluargaan dengan
tujuan meningkatkan kualitas kekeluargaan dan pengertian sesama
anggotanya serta menjalin kerjasama antar anggota internal Bismania
Community.
3. Asas Setara
Bismania Community merupakan sekumpulan anggota yang bersifat
setara, dimana semua pengurus dan anggota memiliki kedudukan yang
sama dan mengemban tanggung jawab dan kewajiban yang setara dalam
memajukan Bismania Community.
4. Asas Bebas & Aktif
Bebas diartikan sebagai hal yang tidak terikat oleh peraturan-peraturan
yang dapat menghambat kreatifitas dan ruang gerak arah komunitas
dengan tetap patuh pada turan-aturan yang ditetapkan oleh perintah. Aktif
diartikan sebagai anggota-anggota Bismania Community yang berperan
secara proaktif turut dan mendukung setiap kegiatan yang diselenggarakan
oleh Bismania Community, baik yang formal maupun informal.
5. Asas Netral
Pengurus dan anggota tidak membeda-bedakan satu sama lain, baik segi
bahasa, warna kulit, agama, jenis kelamin dan status sosial dalam
masyarakat. Bismania Community tidak diperbolehkan berpihak di dalam
suatu permasalahan atau melibatkan diri baik secara organisasi atau dalam
pertentangan-pertentangan yang bersifat SARA & individu.
31
Beberapa tujuan Bismania Community adalah sebagai berikut:
1. Menghimpun dan mengkoordinir para pengguna / pemilik / pemerhati /
instansi dan industri-industri lain penunjang bus dengan berbagai tahun
pembuatan dalam suatu wadah agar dapat dengan mudah saling
memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna transportasi
tersebut.
2. Meningkatkan wawasan para anggota mengenai pengetahuan teknis dunia
transportasi/teknis otomotif secara umum dan bus secara khusus sehingga
para anggota dapat memperoleh manfaat terutama hal-hal yang berkaitan
dengan keamanan transportasi operasional kendaraan dan perbaikanperbaikan teknis lainnya.
3. Meningkatkan rasa kekeluargaan antar anggota Bismania Community
kususnya dan antar pengguna jasa/operator bus pada umumnya, sehingga
melahirkan rasa solidaritas yang tinggi antar anggota dan lingkungan
internalnya.
4. Ikut berpartisipasi dalam menciptakan disiplin dan ketertiban berlalu lintas
di jalan raya dengan mematuhi rambu-rambu dan peraturan lain yang
ditetapkan oleh pemerintah.
5. Berperan aktif menjaga dan mempromosikan lingkungan bersih melalui
usaha-usaha tertentu sehingga member kontribusi nyata baik internal
maupun eksternal.
32
2.5 Model Penyusunan Pesan
Teori-teori tentang penyusunan pesan menggambarkan sebuah skenario
yang lebih kompleks, dimana pelaku komunikasi benar-benar menyusun pesan
yang sesuai dengan maksud pelaku komunikasi dalam situasi yang dihadapi.
Dalam model penyusunan pesan, terdapat teori perencanaan. Teori perencanaan
(theory of planning) merupakan sebuah teori terkemuka tentang perencanaan
dalam bidang komunikasi dihasilkan oleh Charles Berger yang menjelaskan
proses oleh individu atau lembaga dalam merencanakan prilaku komunikasi.
“Teori perencanaan dikembangkan sebagai jawaban atas gagasan bahwa
komunikasi merupakan proses mencapai tujuan. Manusia tidak terlibat dalam
kegiatan komunikasi hanya karena mereka memang melakukannya; mereka
berkomunikasi untuk memenuhi tujuan. Rencana-rencana kognitif memberikan
panduan yang penting dalam menyusun dan menyebarkan pesan-pesan untuk
mencapai tujuan. Rencana pesan yang memungkinkan pelaku komunikasi
mencapai tujuan dengan lebih banyak dan lebih efisien; sehingga kompetensi
komunikasi sangat bergantung pada kualitas rencana pesan individu.”28
Teori ini memberikan penjelasan tentang bagaimana rencana dibuat dan
dirumuskan. Teori perencanaan dalam bidang komunikasi yang dibuat Charles
Berger ini menjelaskan proses individu melakukan perencanaan dalam proses
komunikasi.29 Perencanaan merupakan proses berpikir atas rencana aksi, karena
komunikasi sangat penting untuk mencapai tujuan. Teori yang berangkat dari
psikologi sosial ini menjelaskan tentang proses komunikasi yaitu proses membuat
pesan dan proses memahami pesan.
28
Stephen W Littlejohn dan Karen A. Foss. Teori Komunikasi Theories of Human
Communication, Jakarta : Penerbit Salemba Humanika. 2009. Hal. 184-185
29
Ibid. Hal 18
33
Kajian tentang perencanaan merupakan ilmu kognitif dari para psikolog
yang telah melakukan banyak pemikiran dan penelitian pada teori ini, Berger
menulis bahwa rencana-rencana dari prilaku komunikasi adalah representasi
kognitif hierarki dari rangkaian tindakan mencapai tujuan. Dengan kata lain,
rencana-rencana merupakan gambaran dari langkah-langkah yang akan diambil
seseorang untuk memenuhi sebuah tujuan. Semuanya disebut hierarki karena
tindakan-tindakan tertentu diperlukan untuk menyusun segala sesuatunya,
sehingga tindakan-tindakan lain akan diambil. Oleh karena itu, perencanaan
adalah proses memikirkan berbagai rencana tindakan.30
Perencanaan pesan merupakan perhatian utama karena komunikasi sangat
penting dalam meraih tujuan. Sebagian mahluk sosial, orang lain memiliki
peranan penting dalam kehidupan manusia, karena setiap manusia memiliki tujuan
untuk mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara. Manusia dapat mencapai
banyak tujuan dengan berkomunikasi dalam cara tertentu, tetapi komunikasi
sangat sentral dalam mencapai tujuan sosial. Memahami sesuatu tentang
bagaimana kita berencana mencapai tujuan tersebut merupakan tujuan penting,
mempelajari perilaku tujuan bukanlah tugas yang mudah. Bagi seseorang, tujuan
cenderung merupakan sesuatu yang kompleks. Tujuan disusun dalam suatu
hierarki dan mencapai tujuan tertentu terlebih dahulu memungkinkan untuk
mencapai tujuan lainnya.31
30
31
Ibid. Hal 185
Ibid. Hal 185
34
Banyak tujuan yang sebenarnya merupakan bagian dari proses perencanaan
itu sendiri. Tujuan yang menjadi bagian dari proses perencanaan ini disebut
dengan meta tujuan (metagoal) yang berfungsi memandu berbagai rencana yang
dibuat. Kekuatan tujuan memengaruhi seberapa kompleksnya suatu rencana.
Kompleksitas suatu rencana tersebut bergantung pada seberapa banyak
pengetahuan tentang persuasi. Berger mengartikan hal ini sebagai pengetahuan
dalam bidang khusus dan umum. Berger menyebutkan pengetahuan atau
informasi mengenai suatu topic adalah sebagai pengetahuan khusus (spesific
domain knowledge) dan pengetahuan mengenai bagaimana cara berkomunikasi
sebagai pengetahuan domain umum (general domain knowledge).32
Teori Berger memperkirakan bahwa semakin banyak yang diketahui maka
akan semakin kompleks rencana tersebut. Dengan demiian, jika memiliki banyak
motivasi dan pengetahuan, maka akan menciptakan rencana yang lebih kompleks.
Namun apabila motivasi dan pengetahuan rendah, maka rencana yang dimiliki
mungkin tidak akan berkembang. Namun, biasanya ada batasan-batasan pada
seberapa kompleksnya sebuah rencana.33
Apa yang terjadi apabila upaya untuk mencapai tujuan mendapat hambatan?
Terdapat dua pertimbangan untuk mengenai hal ini. Pertama, dengan mencoba
tindakan khusus yang berbeda, Berger menyebutnya sebagai perubahan hierarki
rencana tingkat rendah ( low level plane hierarchy alternation ). Dalam hal ini,
kebanyakan orang melakukan tindakan yang pertama. Namun jika tujuaannya
32
33
Ibid. Hal 186
Ibid. Hal 186
35
sangat penting, maka akan cenderung membuat penyesuaian tingkat tinggi dan
akan melakukannya lebih cepat dibandingkan jika memiliki motivasi rendah.
Perencanaan dan pencapaian tujuan sangat berhubungan dengan emosi,
dalam hal mempertahankan suatu rencana yang kompleks, tidak tertutup
kemungkinan dapat mengalami kesulitan untuk melaksanakannya sehingga gagal
mencapai tujuan. Perasaan nyaman yang dirasakan pada saat melaksanakan
rencana dinamakan fluiditas tindakan. Orang terkadang memiliki fluiditas yang
tinggi dan terkadang rendah. Semakin kompleks suatu rencana dan semakin besar
emosi yang terlibat maka semakin rendah fluiditas tindakan.
Jika tujuan terhalangi, maka akan cenderung bereaksi negatif. Sebaliknya,
jika rencana berhasil, maka sering kali merasa terangkat. Perasaan-perasaan
negatif yang dialami ketika gagal mencapai sebuah tujuan, bergantung pada
seberapa pentingnya tujuan tersebut.34 Perasaan-perasaan tersebut sebagian juga
ditentukan oleh seberapa keras usaha untuk mencapainya dan seberapa dekat pada
tujuan yang sebenarnya didapatkan. Berger mengatakan bahwa ketepatan sosial
merupakan sebuah tujuan yang penting.35
Dalam penelitian ini disebutkan bahwa peneliti memakai teori proses
perencanaan dimana teori tersebut merencanakan apa yang akan dilakukan demi
sebuah tujuan yang diinginkan dan mengetahui manfaat sebuah proses
memikirkan berbagai rencana tindakan.
34
35
Ibid. Hal 187
Ibid. Hal 187
36
2.6 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Perbandingan dengan penelitian sebelumnya
Penelitian
Penelitian
sebelumnya 1
sebelumnya 2
Penelitian terbaru
Judul
Fitur-fitur Blackberry Pemanfaatan
Pemanfaatan Media
penelitian
dalam Membentuk
Media Massa Oleh
Sosial Facebook dan
Perilaku Sosial di
Rumah Dunia
Twitter
Kalangan Mahasiswa
Sebagai Strategi
Memperkenalkan
FISIP Untirta,
dalam
Komunitas Bismania
membudayakan
Banten.
Untuk
literasi
Nama
Bangkit
Nurzahara
Achmad
Ramdani
peneliti
Mahendra/2012/Untir Amalia/2012/Untirt Fitriyadi/2015/Untirt
ta
a
a
Metode
Metode deskriptif
Metode deskriptif
Metode deskriptif
penelitian
dengan pendekatan
dengan pendekatan
dengan pendekatan
kualitatif, yaitu
kualitatif, rumah
kualitatif komunitas
menggambarkan
dunia
Bismania Banten
tentang pembentukan
memanfaatkan
dengan
perilaku sosial yang
media massa
memanfaatkan
timbul karena fitur-
sebagai salah satu
media sosial
fitur blackberry di
cara agar dapat
facebook dan twitter
kalangan mahasiswa
membantu
untuk
FISIP Untirta.
mensosialisasikan
memperkenalkan
budaya literasi.
komunitas bismania
banten.
37
Kesimpulan
Terdapatnya sebuah Melalui
penelitian
budaya
komunikasi dunia
rumah Tentunya Admin
serta
visi yang memegang
baru, yaitu melalui misi yang diusung media sosial tersebut
fitur-fitur yang ada mengenai
pada blackberry
literasi harus selalu sering
tersebut
dijadikan mengupdate ke
indicator
untuk media yang
mengetahui
digunakan oleh
perkembangan
komunitas bismania
minat
baca
tulis agar pemanfaatan
budaya literasi di media yang
masyarakat.
digunakan berjalan
dengan baik.
Teori yang Uses
digunakan
Gratification
and Teori Perencanaan
Model
Pesan
Penyusunan
38
2.7 Kerangka Berfikir
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DAN TWITTER UNTUK
MEMPERKENALKAN KOMUNITAS BISMANIA
Model Penyusunan Pesan
merencanakan apa yang akan dilakukan demi sebuah
tujuan yang diinginkan dan mengetahui manfaat sebuah
proses dan memikirkan berbagai rencana tindakan
Media Sosial
Facebook
Twitter
Memperkenalkan Komunitas Bismania
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian ini pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan
kebenaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif, yaitu menggambarkan satu peristiwa yang terjadi
saat ini tanpa melakukan hipotesis atau membuat prediksi, tidak mencari
hubungan atau menjelaskan hubungan.36
Menurut Rakhmat dalam bukunya metode penelitian komunikasi, penelitian
deskriptif ditujukan untuk: mengumpulkan informasi aktual secara rinci
melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi
praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi, menentukan
apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar
dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu
yang akan datang.37
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti kondisi objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci,
teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis
36
Jalaludin Rakhmat. 2005. metode penelitian komunikasi. Bandung: PT.Remaja rosdakarya,
hal.24.
37
ibid : 25
39
40
data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.38 Pendekatan penelitian yang dapat digunakan dalam penelitian
ini adalah pendekatan kualitatif. Melalui penelitian kualitatif, penulis berupaya
untuk memperoleh informasi secara menyeluruh mengenai pemanfaatan media
sosial Facebook dan Twitter untuk memperkenalkan komunitas Bismania
Community Banten. Pendekatan kualitatif dipilih agar penulis dapat mendapatkan
pemahaman yang dalam terhadap permasalah yang ada.
Dengan digunakan pendekatan kualitatif, maka data didapat akan lebih
lengkap, lebih mendalam, kredibel dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat
tercapai. dan dapat ditemukan data yang bersifat proses kerja, perkembangan
suatu kegiatan, deskripsi yang luas dan mendalam, perasaan, norma, keyakinan,
sikap mental, etos kerja dan budaya yang dianut seorang maupun sekelompok
orang dalam lingkungan kerjanya.39
Menurut Sugiyono, bila dilihat dari level explanation, penelitian kualitatif
bisa menghasilkan informasi yang deskriptif yaitu memberikan gambaran yang
menyeluruh dan jelas terhadap situasi yang diteliti.40 Jadi, penelitian kualitatif
deskriptif ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa yang diteliti. Penelitian ini
tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membaut
prediksi.
38
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D,Bandung : Alfabeta hal 1
ibid hal : 181
40
Ibid hal : 21
39
41
Menurut Salim dalam buku Paradigmanya adalah basis kepercayaan utama
dari system berfikir, basis dari ontology, epistemology, dan metodologi. Dalam
pandangan filosof, paradigm merupakan pandangan awal yang membedakan,
memperjelas dan mempertajam orientasi berfikir seseorang. Hal ini membawa
konsekuensi praktis terhadap perilaku, cara berfikir, intepretasi dan kebijakan
dalam pemilihan masalah. Paradigm member representasi dasar yang sederhana
dari informasi pandangan yang kompleks sehingga orang dapat memilih untuk
bersikap atau mengambil keputusan.
Paradigma menurut Kuhn didefinisikan sebagai suatu cara pandang, nilainilai, metode-medote, prinsip dasar, atau cara memecahkan sesuatu masalah, yang
dianut oleh suatu masyarakat ilmiah pada suatu masa tertentu.41
Peneliti dalam melakukan penelitian ini menggunakan paradigm post –
positivis. Paradigm ini berbicara bukan hanya terlibat, terasa dan teraba saja tetapi
mencoba memahami makna dibalik yang ada. Realitas sosial menurut paradigma
ini adalah suatu gejala yang utuh yang terkait dengan konteks, bersifat kompleks,
dinamis dan penuh makna. Oleh karena itu, mengetahui keberadaannya tidak
dalam bentuk ukuran akan tetapi dalam bentuk eksplorasi untuk dapat
mendeskripsikannya secara utuh.42 Karena dengan menggunakan paradigm post –
posotivis ini, peneliti berusaha untuk memahami tentang Pemanfaatan Media
41
Djaman Satori & Aan Komariah. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung:
Alfabeta.Hal:9
42
Ibid. Hal 12
42
Sosial Facebook dan Twitter Untuk Memperkenalkan Komunitas Bismania
Banten. Selain itu peneliti tidak hanya mengolah data mentahnya saja, tetapi
peneliti lebih mencari tahu di setiap kejadian apa yang menyangkut penelitian ini.
3.2 Ruang Lingkup Penelitian
Setiap manusia memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap suatu hal.
Untuk itu perlu diberikan batasan untuk menghindari penafsiran yang keliru atas
judul penelitian ini. Untuk menghindari kesalah pahaman dalam menginterpretasi,
sekaligus memudahkan pembaca dalam memahami judul penelitian ini, maka
penulis merasa perlu untuk mencantumkan batasan masalah dalam penelitian ini,
sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran dalam pembahasan selanjutnya.
adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada pemanfaatan media sosial
facebook, twitter untuk memperkenalkan komunitas Bismania Banten.
Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat fokus dalam satu bagian.
Sehingga data yang diperoleh falid, spesifik, mendalam dan memudahkan
peneliti untuk menganalisis data yang diperoleh.
2. Peneliti mengobservasi pada pemanfaatan media sosial facebook, twitter
untuk memperkenalkan komunitas Bismania Banten.
3. Peneliti mewawancarai atau menggali informasi dari informan baik dari
anggota Bismania maupun informan luar.
43
Penelitian ini mendeskripsikan pemanfaatan media sosial facebook, twitter
untuk memperkenalkan komunitas Bismania Banten dalam menunjukan eksistensi
mereka melalui media sosial facebook dan twitter.
3.3 Lokasi dan Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Serang dan juga di Base Camp komunitas
Bismania Community Banten, Terminal Pakupatan Serang dan Angkringan
tepatnya didepan Agen Sinar Jaya ataupun Alfamidi tersebut merupakan tempat
berkumpulnya anggota komunitas Bismania Community, serta beberapa tempat
lain karena penelitian ini tidak bisa fokus disatu tempat. Dengan tujuan untuk
menggambarkan perencanaan dan komunikasi persuasif yang dilakukan oleh
Anggota Komunitas Bismania Community Banten.
3.4 Jenis Data
Dalam penelitian ini dibutuhkan jenis data yang berupa pemaparan atau
uraian tentang suatu persoalan secara logis dan akurat. Adapun jenis data yang
akan di identifikasi dalam penelitian ini adalah:
1. Data yang berkaitan dengan Komunitas Bismania Community
2. Data
mengenai
Community
komunikasi
persuasif
anggota
Bismania
44
3.5 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penlitian ini meliputi data primer dan
data sekunder. Adapun data yang menjadi sumber data primer adalah melalui
wawancara dari informan penelitian dan juga melalui pengamatan langsung
(observasi) peneliti pada kegiatan yang dilakukan oleh komunitas Bismania
Community Banten, sedangkan yang menjadi sumber data sekunder antara lain
company profile, dan informasi media yang memiliki relevansi dengan masalah
penelitian dan layak dijadikan refrensi, dokumentasi intern dalam melakukan
penelitian. Dengan menggunakan dokumentasi untuk memperoleh data-data,
selain itu juga menggunakan riset perpustakaan untuk mencari data atau
informasi riset melalui membaca buku-buku refrensi yang berhubungan dengan
masalah penelitian.
3.6 Informan Penelitian
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh
Spadley dinamakan “Social Situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga
eleman, yaitu : tempat (place), pelaku (actors) dan aktifitas (activity) yang
berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai
objek penelitian yang ingin diketahui “apa yang terjadi” didalamnya.43
Pada istilah kualitatif juga tidak menggunakan istilah sample. Sample pada
penelitian kualitatif disebut sebagai informan atau subyek penelitian, yaitu
orang–orang yang dipilih diwawancari atau diobservasi sesuai tujuan penelitian.
43
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D,Alfabeta:Bandung,hal.215
45
Informan disebut sebagai subyek penelitian karena informan dianggap aktif
mengkonstruksi realitas bukan sekedar objek yang hanya mengisi kuesioner.44
Adapun yang menjadi key informan dalam penelitian yaitu Anggota
komunitas Bismania Community yang dianggap memiliki informasi terkait
dengan baik di Banten. Informan Kunci tersebut adalah :
1. Bayu Irawan ( Ketua Bismania Community Kordinator Banten ).
2. Muhammad Naufal Muadz (Humas Bismania Community
Kordinator Banten).
3. Ibnu Reja Fauzan ( Sekjen Bismania Community Kordinator
Banten)
Dan yang menjadi informan untuk membantu melengkapi data dalam
penelitian ini adalah :
1. Saleh Hidayat ( Anggota Bismania Community Kordinator
Banten ).
2. Dede Gurat (Admin Bismania Community Kordinator Banten).
3. Ricky (Masyarakat Umum).
Dalam penelitian ini dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan
permasalahan penelitian. Adapun yang menjadi kriteria peneliti dalam memilih
ketiga informan tersebut, diantaranya adalah (1) Informan yang telah bergabung
dengan “Komunitas Bismania Community” sejak lama, (2) Informan yang
memilki informasi penting terkait “Komunitas Bismania Community” dapat
44
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Hal.296
46
memberi informasi dengan baik di Provinsi Banten, (3) Informan yang mengerti
aspek-aspek komunikasi dengan berdasarkan pada latar belakang pendidikan
serta pengalamannya yang memiliki keterkaitan langsung dengan anggota
komunitas bismania community dan, (4) Berasal dari level atau posisi yang
berbeda di komunitas Bismania Community dengan tanggung jawab tugas yang
berbeda agar peneliti dapat melakukan perbandingan hasil wawancara ketiganya
apakah membentuk pola jawaban yang sama dan saling mendukung atau tidak.
3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Wawancara.
Wawancara yang dilakukan peneliti adalah wawancara tidak
terstruktur dan wawancara terstruktur. wawancara tidak terstruktrur
yaitu wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya.45 Selain wawancara tidak terstruktur, peneliti
juga melakukan wawancara secara terstruktur yaitu dengan
menyusun dan mempersiapkan pertanyaan sebagai pedoman
wawancara. Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data
45
Sugiono. 2008. Metode PenelitianKuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfabet, hal: 233
47
dalam metode survey melalui data pertanyaan yang diajukan secara
lisan terhadap responden atau subjek.46
Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan model millers and
huberman, mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh47. Aktifitas analisis data, yaitu :
1. Data reduction (reduksi data).
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
perlu dicatat secara teliti dan rinci, mereduksi data bererti merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting
dicari tema dan polanya.
2. Data display (penyajian data).
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan
data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, hubungan antar katagori dan lainnya. Yang paling
sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif
adalah dengan teks yang bersifat naratif. Penyajian data merupakan
upaya penyusunan, pengumpulan informasi kedalam suatu matrik atau
konfigurasi yang mudah dipahami. Konfigurasi semacam ini akan
memungkinkan
adanya
penarikan
kesimpulan
dan
pengambilan
tindakan. Kecenderungan kognitif manusia adalah penyederhanaan
46
Rosady Ruslan. 2006. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Raja
GrafindoPersada, hal: 26
47
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung : R&D Alfabeta, hal: 220
48
informasi yang komplek kedalam suatu bentuk yang dapat dipahami
secara gambling. Penyajian data yang sederhana dan mudah dipahami
adalah cara utama untuk menganalisis data deskriptif kualitatif yang
valid. Penyajian ini bisa dalam bentuk grafik, matrik atau bagan yang
dirancang untuk menghubungkan informasi. Penyajian data yang penulis
lakukan adalah mengenai Pemanfaatan Media Sosial Facebook dan
Twitter Untuk Memperkenalkan Komunitas Bismania Banten.
3. Conclusion drawing / verification.
Dalam hal ini setelah dilakukan reduksi data, dan menyajikan data yang
didapat dari lapangan maka langkah terakhir adalah penarikan
kesimpulan verivikasi terhadap data-data yang ada. Data inilah yang
kemudian disusun kedalam satuan-satuan, kemudian dikatagorikan
sesuai dengan masalah-masalahnya. Data tersebut dihubungkan dan
dibandingkan antara satu sama lain sehingga mudah ditarik kesimpulan
sebagai jawaban dari sikap permasalahan yang ada.48 kesimpulan yang
ingin peneliti sampaikan adalah mengenai Pemanfaatan Media Sosial
Facebook dan Twitter Untuk Memperkenalkan Komunitas Bismania
Banten. Menurut denim sebagaimana dikutip ardianto, proses kerja
sebagai kerja ilmiah, apakah ilmu eksakta atau ilmu sosial, memutlakan
objektivitas. Sebuah proses kerja ilmiah disebut memenuhi kriteria
apabila persyaratan kesahihan (validitas) dan realibilitas terpenuhi.
Karena penelitian kuantitatif dan kualitatif merupakan bentuk kerja
48
Matthew B. Milles, A Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Penerjemah Tjejep
Rohendi Rosidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press, hal: 25
49
ilmiah, setiap penelitian memerlukan objektivitas, validitas dan
reliabilitas.49
Reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan apakah penelitian uang
dilakukan dapat diulangi datau direplika oleh peneliti lain. Bila ia, menggunakan
metode yang sama, apakah hasilnya akan sama. Jadi reliabilitas menunjukan
adanya konsistensi, yakni memberikan hasil yang konsisten untuk kesamaan
hasil sehingga dapat dipercaya. Denim dikutip Ardianto dalam bukunya
metodologi penelitian untuk PR, reliabilitas dalam penelitian kualitatif harus
diartikan sebagai penelitian yang dapat dipercaya dan dilakukan dengan penuh
kejujuran. Ini berarti bahwa semua materi penelitian seperti catatan data
lapangan, fotografi, dan dokumen harus bisa dicek akurasinya, baik dalam
proses pembuatan maupun materinya.50
Beberapa faktor yang menentukan reliabilitas menurut Nasution yang
dikutip Ardianto adalah (a) status dan kedudukan peneliti dikalangan anggota
kelompok yang diselediki serta hubungan pribadinya dengan partisipan (b)
pilihan informan (c) situasi dan kondisi sosial yang mempengaruhi informasi
yang diberikan (d) definisi konsep yang dikembangkan dan dirumuskan dapat
berbeda-beda menurut tiap-tiap peneliti dan dengan sendirinya mempersulit
replikasi (e) metode pengumpulan data yang tidak diuraikan dengan jelas dan
perinci
akan
mempersulit
replikasi.51
Untuk
mendapatkan
tingkat
keterpercayaan atau kebenaran hasil penelitian, ada berbagai cara yang dapat
49
Elvinaro Ardianto. Q-Aness, Bambang. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung : Simbosa,
hal : 193
50
ibid hal : 196
51
ibid
50
dilakukan, yakni (a) memperpanjang masa observasi (b) mengamati terus
menerus (c) triangulasi.
Tujuan triangulasi adalah mengecek kebenaran dan tertentu dengan
membandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber lain, pada berbagai
fase penelitian lapangan, pada waktu yang berlainan, dan dilakukan dengan
mengunakan teknik berbeda. Triangulasi dapat juga dilakukan dengan
menggunakan teknik berbeda, misalnya observasi, wawancara dan dokumen.
Triangulasi tidak sekedar menilai kebenaran data, tetapi juga menyelidiki
validitas tafsiran kita mengenai data tersebut. Maka itu, triangulasi bersifat
refelktif. (d) membicarakanya dengan orang lain (e) menganalisis kasus negative
(f) menggunakan refrensi (g) mengadakan member check.52 maksudnya, agar
informasi yang kita peroleh dan gunakan dalam penulisan skripsi ini sesuai
dengan apa yang dimaksud oleh informan.
52
ibid hal: 197
51
3.8 Jadwal Penelitian
Tabel 2.2
Jadwal Penelitian
Waktu Pelaksanaan
Januari 2015-juni 2015
No
KEGIATAN
Des
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Observasi awal
Pengajuan judul
Perizinan dan
observasi
Pengumpulan data
Bimbingan
Penyusunan proposal
Seminar proposal
Revisi proposal
Penyusunan Pedoman
Wawancara
Observasi &
Wawancara
Pengolahan dan
analisis data
Sidang skripsi
Revisi skripsi
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini peneliti menguraikan data dan hasil penelitian tentang
permasalahan yang telah dirumuskan pada BAB I, yaitu Pemanfaatan Media
Sosial Facebook dan Twitter untuk memperkenalkan Komunitas Bismania
Banten.
Hasil penelitian ini diperoleh dari teknik wawancara dengan informan
sebagai bentuk pencarian data dan observasi langsung dilapangan yang kemudian
peneliti analisis. Analisis ini berfokus pada pemanfaatan media sosial Facebook
dan Twitter untuk memperkenalkan Komunitas Bismania Banten, yang kemudian
dikaitkan dengan beberapa unsur atau identifikasi masalah.
Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data
berupa kata-kata tertulis dan lisan, didasari oleh atau perilaku yang diamati.
Pendekatannya diarahkan pada latar dan individu secara holistic (utuh). Jadi,
tidak dilakukan proses isolasi pada objek penelitian kedalam variabel dan
hipotesis. Tetapi memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Untuk tahap
analisis, yang dilakukan peneliti adalah membuat daftar pertanyaan untuk
wawancara, pengumpulan data, dan analisis data yang dilakukan sendiri oleh
peneliti. Untuk dapat mengetahui sejauhmana yang diberikan informan penelitian,
peneliti menggunakan beberapa tahap :
52
53
1. Menyusun draft pertanyaan wawancara dari unsur kredibilitas yang
akan ditanyakan pada narasumber atau informan.
2. Melakukan wawancara dengan informan Bismania Community daerah
Banten.
3. Melakukan observasi langsung dilapangan untuk melengkapi data-data
yang berhubungan dengan penelitian.
4. Memindahkan data penelitian yang berbentuk daftar dari semua
pertanyaan yang diajukan kepada narasumber atau informan.
5. Menganalisis hasil wawancara yang telah dilakukan, agar pembahasan
lebih sistematis dan terarah, maka peneliti membagi dalam tiga
pembahasan, yaitu :
a. Profil subjek penelitian
b. Hasil penelitian
c. pembahasan
4.1 Profil Subjek Penelitian
4.1.1 Komunitas Bismania Community
Berawal dari penuturan di sebuah blog, www.anjarpriandoyo.wordpress.com
dimana
penulis
menceritakan
tentang
complain
dalam
perjalanannya
menggunakan bis. Thread tersebut ternyata mengundang banyak pengunjung,
menciptakan sebuah suasana diskusi mulai dari kualitas karoseri bus, pelayanan
suatu perusahaan otobus bahkan sampai bedah mesin. Termasuk di dalamnya
Gentur, memiliki gagasan bahwa ternyata yang memiliki kecintaan dan interest
54
terhadap bis tidaklah sedikit, membuatnya berfikir kenapa tidak diorganisir saja
rekan-rekan tersebut dalam satu wadah, dalam hal ini komunitas. Sehingga bisa
memaksimalkan ide, gagasan atau hobi tersebut dalam tempat tersendiri, tidak
selalu „nebeng‟ dalam blog pribadi mengingat peminat obrolan tentang bus
semakin banyak.
Disusul oleh rekan-rekan yang lain, diadakanlah beberapa kali kopi darat.
Hingga akhirnya memutuskan untuk membuat suatu komunitas bis dengan
mailing list bertitle [email protected] sebagai sarana bertukar
informasi, yang juga merupakan tanda resmi berdirinya Bismania Community,
yaitu pada tanggal 3 April 2007. Bismania Community belum memiliki struktur
organisasi yang jelas. Secara aklamasi, ditunjuklah Gentur sebagai Ketua pada
waktu itu.
Timbulnya PT Bismania Indonesia menjadi awal kekacauan komunitas.
Berjalan beberapa bulan, beberapa founder komunitas ini kemudian mendirikan
satu badan usaha dengan nama PT Bismania Indonesia (PT BMI), bergerak di
bidang event organizer (missal jika ada pameran), advertisement dan agency bus,
dan
juga
Majalah
Bus
“Bus
Magazine”
serta
mendirikan
website
www.bismania.com sebagai sarana penyebaran informasinya (profit oriented),
sementara tujuan dibentuknya Bismania Community di awal adalah murni
komunitas yang independen dan non profit oriented.
Pendirian badan usaha dengan bentuk PT (Perseroan Terbatas) dengan nama
yang sama dengan komunitas yakni “Bismania” disertai tanpa adanya sosialisasi
55
dan transparansi yang memadai kepada member komunitas inilah yang menjadi
awal terjadi kekacauan di komunitas ini. Beberapa rekan di bismania memberi
stempel sah pada PT BMI ini, sebagian lagi berpendapat bisnis pribadi sebaiknya
dilakukan di luar koridor komunitas, penggunaan nama yang sama juga
diperdebatkan karena bisa menimbulkan konflik of interest atau benturan
kepentingan di masa mendatang yang akan menyulitkan kedua belah pihak.
Pro kontra mengenai masalah ini menimbulkan perpecahan di masa lalu,
milist bismania yang seharusnya menjadi ajang informasi, menjadi ajang adu
domba, fitnah, bertengkar yang luar biasa yang mengarah pada terjadinya konflik.
Milist yang nyaman berubah menjadi tidak nyaman dan dibiarkan oleh sang
moderator menjadi tidak terkendali, pada saat inilah ajakan untuk berpindah ke
website sebagai sarana informasi bismania, tentunya dengan harapan menaikkan
rating website tersebut agar semakin banyak dilirik.
Konflik yang terjadi semakin meruncing hingga akhirnya, timbulah
perpecahan. Sesuatu yang harusnya tidak akan terjadi jika konflik yang ada
dikelola secara baik, apresiasi sebagian pengurus PT yang sebagian masih muda
yang masih mengedepankan emosional dan ego dalam penyelesaian konflik
semakin membuat runyam. Ketidaktahuan dalam menyikapi dan membaca
peluang ditambah sentimental negatif kepada anggota komunitas yang kontra
dengan keberadaan BMI ini akhirnya memuncak, pecahlah bismania, Bismania
sebagai komunitas dalam bentuk Bismania Community (BMC) dengan mailing
56
list [email protected] dan PT Bismania Indonesia (BMI) dengan
senjata website www.bismania.com
Sampai suatu saat terjadi konsolidasi antara Bismania Community dengan
BMI, dengan notulen rapat yang menghasilkan kesepakatan bahwa founderfounder tersebut menyerahkan Bismania Community untuk dikelola dengan baik
oleh rekan-rekan yang lain, sementara mereka akan tetap konsen dengan bendera
PT. Bismania Indonesia dan Bus Magazine sebagai iconnya waktu itu, yang pada
akhirnya membentuk komunitas penggemar bis baru disamping bismania
community.
Bismania Community terpecah menjadi 3 kubu :
1. www.bismania.org Bismania Community (BMC) – memakai logo
bismania baru
2. www.bismania.com Bismania Forum (Forbiscom) – memakai logo
Bismania yang lama
3. www.portalbus.info terdiri dari : JakBus (Jakarta Bus Society), Bandung
Bisser Community (BBC), Malang Bus Lovers (MBL), Bali Bus Maniac
(BBM), TMBC (Tasik Malaya Bisser Community), KBC (Kudus
Buslovers Community) dan masih banyak lagi.
Bismania Community dengan musyawarah dan mufakat, akhirnya resmi
dibentuk suatu kepengurusan secara organisasi berikut strukturnya pada tanggal 8
Maret 2008 dengan mengusung AD dan ART sebagai dasar-dasar aturan
57
pergerakannya. Member hingga saat ini sudah mencapai lebih dari 1.000 orang
yang tersebar di seluruh penjuru nusantara bahkan sampai ke luar negeri ter-wakili
dalam bentuk korwil (koordinator wilayah) yaitu Jabodetabek, Jateng I, DIY,
Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Bali, Papua bahkan ada di Singapore.
Semuanya terdiri dari anggota aktif maupun pasif yang berdasarkan kategori
pekerjaan/status beragam mulai dari pelajar sampai pengusaha sekalipun. Selain
mailing
list
[email protected]
sebagai
sarana
komunikasinya,
Bismania Community juga mempunyai website resmi di www.bismania.org
(bukan www.bismania.com ).53
Penelitian ini dilakukan terhadap Komunitas Bismania Community yang
merupakan komunitas pencinta bis pertama yang berada di area Banten dan
disahkan dalam musyawarah Nasional Bismania Community pada tanggal 15 juli
2012 serta mempunyai tugas dan fungsi untuk memupuk dan meningkatkan
kesadaran para anggota dalam kehidupan bermasyarakat. Misi Komunitas ini
adalah ingin memperjuangkan aspirasi dan membina anggota dalam usaha
mewujudkan tujuan organisasi dan sebagai sarana komunikasi dengan pemerintah,
pengusaha bis, serta organisasi kemasyarakatan. Selain itu sebagai badan
representatif dari penggemar bis di Indonesia untuk para pencinta bis yang berada
di area Banten.
Organisasi komunitas ini bernama “Bismania Community” dan disingkat
menjadi BMC: adalah komunitas penggemar Bis Indonesia. Bismania Community
53
www.bismania.org
58
pusat berkedudukan di Jakarta dan dapat mendirikan kordinator wilayah di daerah
di seluruh wilayah Indonesia, aturan pembentukan kordinator wilayah ditentukan
dalam peraturan organisasi tersendiri. Pendirian Bismania Community secara
organisasi dimulai pada tanggal 8 Maret 2008 tepatnya di Kutoarjo dan
keberadaannya tidak ditentukan oleh batasan jangka waktunya.
Bismania Community bersifat terbuka bagi pemilik / pengguna / pemerhati /
instansi dan industry-industri lain penunjang bus dari berbagai tahun pembuatan
baik yang dikeluarkan oleh karoseri maupun yang langsung diimport oleh
importer umum (IU) atau perorangan khususnya oleh pencinta bis dan masyarakat
Banten sekitarnya. Bismania Community Banten merupakan komunitas pencinta
bis pertama di daerah banten dan sekitarnya, diresmikan pada saat musyawarah
daerah pada bulan januari 2014 bertempat di Terminal Poris Pelawad di kota
Tanggerang dan di hadiri oleh seluruh anggota dan petinggi Bismania pada saat
itu. Kegiatan yang dilakukan oleh komunitas bismania tidak jauh dengan hunting,
kopdar dan touring ditempat yang sudah ditentukan.
Keanggotaan
dalam komunitas ini bersifat stelsel aktif, yaitu dapat
diartikan secara aktif mengikuti kegiatan-kegiatan Bismania Community untuk
memperoleh keanggotaan dan anggota Bismania merupakan salah satu individu
yang memiliki minat atau kepentingan yang sama terhadap Bis dan elemenelemen pendukungnya. Anggota kehormatan Bismania Community adalah
individu yang memiliki keahlian, pengalaman, komitmen dan perhatian serta
berperan terhadap dunia perbisan serta dianggap telah memiliki karya /
berkontribusi nyata dalam upaya pembangunan dunia perbisan Indonesia.
59
Sebelum menjadi dan ditetapkannya sebagai anggota resmi Bismania
Community tentunya ada yang namanya pendaftaran keanggota. Pendaftaran
keanggotaan wajib dilakukan oleh pengurus korwil ditempat anggota berdomisili,
serta pendaftaran anggota
kehormatan diusulkan oleh pengurus korwil
(kordinator wilayah) dan di musyawarahkan oleh (kordinator derah) baru setelah
itu disahkan oleh pengurus pusat.
Korwil merupakan wadah tertinggi penggemar bis yang tergabung dalam
Bismania Community di suatu daerah, korwil diberi nama sesuai dengan daerah
dimana ia berada. Dalam hal terdapat beberapa daerah maka dapat dipilih nama
yang sesuai menggambarkan gabungan daerah-daerah tersebut dan setiap korwil
harus mengadakan kegiatan-kegiatan internal dan mengikuti kegiatan-kegiatan
eksternal, baik yang dilakukan oleh pengurus nasional maupun pengurus korwil
lainnya.
Setiap anggota yang sudah terdaftar dalam komunitas Bismania Community
wajib mempunyai hak dan kewajiban mengeluarka pendapat, mengajukan usul
dan pertanyaan secara lisan maupun tulisan kepada pengurus. Tidak hanya itu,
keanggotaan
dalam
komunitas
Bismania
Community
mempunyai
hak
perlindungan, hak membela diri jika dikenakan sanksi organisasi serta memiliki
hak untuk memilih dan dipilih calon ketua apabila kepengurusan sudah habis
dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan.
Anggota Bismania Community berhak atas segala kemudahan dan fasilitas
yang diberikan oleh komunitas tersebut, termasuk mendapatkan informasi yang
berguna berkaitan dengan dunia perbisan dan sarana pendukung lainnya termasuk
60
mendapatkan informasi yang berguna berkaitan dengan dunia Bus setelah itu
dipublikasikan kembali melalui group twitter dan facebook agar khalayak
mengetahui perkembangan seputar dunia perbisan.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan komunitas Bismania Community itu
sendiri meliputi Kopdar, hunting, touring dan mengadakan acara perlombaan
seperti futsal antar korwil. Kopdar yang diadakan seminggu sekali ini menjadi
kegiatan rutin komunitas Bismania Community Banten, namun kegiatan Jambore
Nasional merupakan acara yang paling disukai dan ditunggu-tunggu oleh para
anggota.
Dengan keberadaan member yang semakin bertambah banyak, bahkan
tersebar di berbagai daerah hingga pada masanya Bismania Community
mengadakan Jambore Nasional I (Pertama) pada 1 Juli 2007 bertempat di Pool
PO. Nusantara Kudus serta Jambore II Bismania Community Tahun 2009
Bertempat di Yogjakarta,pada tanggal 28 Februari s/d 1 Maret 2009.
Dalam acara ini, diadakan kunjungan ke beberapa PO antara lain: BIMO,
Suharno-Prayogo, LangenMulyo, selain itu diselingi Fun Futsal, Donor Darah,
foto sesi di stadion mandala krida, serta acara kekeluargaan di Kaliurang.
Jambore III Bismania Community Tahun 2011 bertempat di Salatiga-Jawa
Tengah, Jambore III dilaksanakan pada 5-6 Maret 2011. Dalam acara ini diadakan
kunjungan ke PO Safari dan Blue Star yang berada di kota tersebut, acara Tanam
Pohon di Terminal Tingkir Salatiga, serta Kampanye Go Green/Bus to Work and
School di pusat kota Salatiga. Jambore IV Bismania Community Tahun 2013
61
Acara yang diselenggarakan di Bandung-Jawa Barat, tanggal 8-9 Juni 2013 ini di
isi berbagai acara antara lain:
-Kunjungan ke PO Kramat Djati-Bandung
-Diskusi Transportasi bersama Damri, PO. Medal Sekarwangi, Segundo
Automodel
-Bedah Buku "Beauty and the Bus" karya M.Faizi
-Sepak Bola ceria
Jambore V Bismania Community diadakan di kota Malang pada tanggal 17
Mei 2014 kegiatan tersebut tidak kalah serunya dengan Jambore nasional
sebelumnya tidak tanggung-tanggung hampir 25 Bis ikut serta dari berbagai
wilayah dipulau Jawa dan berkunjung ke salah satu Karoseri ternama di Kota
Malang yaitu Karoseri Tentrem. Tidak hanya berkunjung dan melihat-lihat cara
pembuatan Bis mulai dari memotong hingga merakit menjadi sebuah kerangka,
serta hunting bareng bersama seluruh peserta yang bertemakan “Beauty on the
Bus”.
Berikutnya pada tahun 2015 tepatnya pada tanggal 16-17 Mei Bismania
Community mengadakan Jambore Nasional ke VI yang bertempat di Kota Jepara.
Acara yang ke VI ini merupakan acara yang mewah dan sekaligus memecahkan
rekor muri terbanyak miniatur Bis sebanyak 302 unit. Kegiatan tersebut
melibatkan Bupati Kota jepara sekaligus mengkampanyekan keselamatan
62
berkendara oleh Kapolres Kota Jepara agar kepada pengguna jalan lebih berhatihati dalam berkendara dan menghormati antar sesame pengguna jalan.
Selain keenam kegiatan yang wajib diatas, terkadang Bismania Banten
mengadakan Bakti sosial bersama anak yatim piatu dan mengajak mereka piknik
ke salah satu tempat rekreasi serta menggalang dana apabila saudara kita terkena
bencana alam di suatu daerah. Latar belakang profesi dan pendidikan anggota pun
beragam. Mulai dari mahasiswa, pegawai swasta, sampai dari kalangan
pendidikan dan masyarakat umum. Sebagian dari mereka kebanyakan baru
mengenal komunitas adanya komunitas Bismania Community.
63
4.1.3 Struktur Organisasi Bismania Banten
SUSUNAN ORGANISASI BISMANIA COMMUNITY
KORWIL CSM (CILEGON, SERANG, MERAK)
PERIODE 2014-2016
Penasehat
Sonny Hari Purnomo
Ketua
Bayu Irawan
Sekretaris
Ibnu reja Faujan
Bendahara
Saleh Hidayat
Seksi Kegiatan
Humas
Dede Gurat
M. Noor Ichsani
Wahyu Hidayat
Luis
ANGGOTA
BISMANIA COMMUNITY
KORWIL CSM
64
4.1.4 Facebook Bismania Community Banten
Facebook Bismania Banten bernama Bismania Community Korwil CSM
(Cilegon, Serang, Merak). Group facebook ini merupakan wadah berkumpulnya
para pencinta bis yang berdomisili di sekitar area Serang, Cilegon dan merak.
Group ini di buat kurang lebih pada tanggal 29 Maret tahun 2012 dan Anggota
group Bismania Community di facebook sampai saat ini mencapai 750 orang. Ahli
komunikasi lainnya, Joseph A. Devito merumuskan defenisi komunikasi massa
yang pada intinya merupakan penjelasan tentang pengertian massa serta media
yang digunakan.
Ketika peneliti bertanya, “apa tujuan anda memilih jejaring sosial
facebook?”, Informan Nauval Menjawab :
“ya, karena banyak muda-mudi sekarang yang menurut saya hampir semua
ya bermain di medsos terutama facebook untuk mempermudah
memberikan informasi terkait agenda acara dan kegiatan rutin terkait
komunitas bismania community.54”
Senada apa yang disampaikan informan yang bernama Bayu atas jawaban
dari pertanyaan peneliti bahwa :
“media sosial facebook dipiih untuk menyampaikan semua kebijakan dan
kepentingan bismania Community kepada semua anggotanya disitu kita
setiap atau korwil dibentuk group, bisa melalui facebook, twitter ataupun
BBM, dan disitu setiap anggota pun wajib masuk group dan disitu kita
bisa mempublikasikan semua kebijakan semua informasi tentang
Bismania.55”
Alasan komunitas Bismania memilih Facebook sebagai media publikasi
dikarenakan banyak muda mudi sekarang ini yang kebanyakan bermain facebook,
54
55
Transkip wawancara Muhammad Nauval hal : 96
Transkip wawancara Bayu Irawan hal : 93
65
dikarenakan facebook lebih mudah menemukan teman lama serta mempunyai
fitur-fitur lengkap didalamnya diantara media sosial lainnya. Hampir semua orang
bermain facebook.
Menurut
admin
group
facebook
bismania
karena
mempermudah
memberikan informasi antar korwil lainnya dan saling bersilaturahmi antar
anggota maupun korwil lainnya yang berada di pulau jawa maupun luar pulau
jawa terkait agenda acara dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
bismania, contohnya saja memberikan jadwal rutin kegiatan kopdar yang
diadakan setiap satu minggu sekali serta memberikan informasi untuk kegiatan
Jambore Nasional yang diadakan setiap setahun sekali.
Dengan semakin meningkatnya animo masyarakat terhadap pencinta bis,
bukan tidak mungkin jumlah anggota komunitas Bismania Community akan
semakin berkembang. Tentu saja perkembangan ini harus diikuti pula oleh
peningkatan profesionalisme Bismania Community sebagai sebuah organisasi,
termasuk dalam hal mempublikasi agenda anggota dan eksistensi mereka.
Maka dari itu dibutuhkan solusi untuk menjawab permasalahan tersebut.
Salah satu solusi yang bisa dipakai untuk memunculkan eksistensi sebuah
organisasi adalah dengan adanya ruang-ruang atau media yang mampu
mengakomodir kepentingan organisasi, salah satunya adalah bagaimana kegiatankegiatan organisasi mampu tersosialisasikan baik kepada internal organisasi
maupun kepada pihak luar. Media sosial dipilih karena lebih memudahkan
pengguna dalam melakukan hubungan komunikasi tanpa terhalang oleh jarak dan
waktu.
66
Pertanyaan ini di lontarkan kepada Informan, “sejak kapan group facebook
dibuat?”, Informan Nauval Menjawab :
“jadi semakin banyaknya yang tergabung di komunitas ini, saya inisiatif
untuk membuat semacam group di media sosial dan pada akhirnya sepakat
dengan teman-teman lainnya, facebooklah yang dipilih untuk dibuatnya
group dan kurang lebih group facebook bismania banten dibuat pada
tangga 29 maret 2012.56
Senada apa yang disampaikan informan yang bernama Bayu atas jawaban
dari pertanyaan peneliti bahwa :
“facebooklah yang sangat tepat dibuatnya group karena hampir semua
anggota dan teman-teman lainnya mempunyai facebook dan facebook
tersebut waktu itu dibuat sekitar tahun 2012 tepatnya pada tanggal 29
maret di sahkannya facebook dibuat sebagai group bismania.57”
Kekurangan sumber daya manusia yang dimaksud dalam hal ini bukan
persoalan ketidakmampuan anggota dalam mengoperasikan media sosial namun
lebih kepada ketersediaan waktu dan tempat.
Peneliti bertanya, “siapa admin yang mengoprasikan media sosial
facebook?”, Informan Bayu Menjawab :
“pastinya sih yang mengoprasikan group facebook bismania humas ya,
disini saudara Nauval selaku humas, karena selain mengetahui seluk beluk
kegiatan komunitas ini humas berperan penting dalam menjalankan tugas
dalam segi apapun dan terlibat andil dalam sebuah organisasi apapun jadi
kita mempercayai humas sebagai admin untuk mengoprasikan group
tersebut.58”
Kegiatan dalam publikasi Bismania Community memang termasuk kegiatan
utama, karena orang akan langsung bisa melihat kegiatan nyata komunitas
56
Transkip wawancara Muhammad Nauval hal : 96
Transkip wawancara Bayu Irawan hal : 93
58
Transkip wawancara Bayu Irawan hal : 93
57
67
tersebut. Disini peneliti akan menanyakan sebuah pertanyaan yang menyangkut
kegiatan yang akan dan sudah dilaksanakan oleh komunitas Bismania Community.
”berapa sering mengupdate status di facebook?”, Informan Nuval
Menjawab :
“sebenarnya untuk masalah update di group sih kapan saja selagi updatean tersebut bermanfaat bagi anggota yang tergabung didalam group
tersebut. Hanya saja kita mengupdate di facebook setiap kegiatan rutin
yang dilakukan komunitas bismania contohnya saja dalam hal
mempublikasikan bahwasannya setiap seminggu sekali akan diadakannya
kopi darat yang bertempat di angkringan ataupun terminal.59
Senada apa yang disampaikan informan yang bernama Bayu atas jawaban
dari pertanyaan peneliti bahwa :
“kurang lebihnya sih kita mengupdate status di facebook kalau ada
kegiatan aja seperti halnya kopdar, hunting ataupun informasi yang
berkaitan tentang komunitas bismania ya, sekira-kiranya yang penting aja
kayaknya sih kita bakal mengupdate di group.60”
Karena media mampu menjangkau khalayak secara luas, jumlah media yang
diperlukan sebenarnya tidak terlalu banyak sehingga kompetisinya selalu
berlangsung ketat. Untuk menyampaikan berita dari mulut ke mulut ke seluruh
AS, tentunya diperlukan jutaan orang. Namun satu stasiun pemancar cukup untuk
menyampaikan pesan itu.61 Disini peneliti bertanya kepada informan mengenai
pertanyaan selanjutnya “informasi apa saja yang di update?”, Informan Ibnu
Menjawab :
“pastinya yang berhubungan dengan komunitas bismania yang akan dan
belum dilaksanakan contohnya saja seperti kegiatan jambore nasional,
59
Transkip wawancara Muhammad Nauval hal : 96
Transkip wawancara Bayu Irawan hal : 93
61
William L. Rivers – Jay W.Jensen Theodore Peterson. 2004. Media massa & masyarakat
modern Jakarta: Prenada Media.hal:19
60
68
kopdar nasional dan juga segala aktivitas apa yang akan dilaksanakan oleh
komunitas ini yang akan datang.62
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tidak saja merubah
media tapi juga merubah kehidupan sosial dan budaya. Berikut adalah indikasi
dari perubahan sosial, ekonomi, dan budaya yang diasosiasikan dengan media
baru:
1. Perubahan dari modernitas dan postmodernitas
2. Proses globalisasi yang semakin intensif
3. Pergantian era industri manufaktur oleh era „postindustrial‟
informasi
4. Desentralisasi dari yang mapan dan sentralisasi geopolitik.63
Efek komunikasi pada individu akan beragam walaupun individu
menerima pesan yang sama. Terdapat faktor psikologis dalam menerima pesan
yang disampaikan media massa. Masing-masing individu mempunyai perhatian,
minat, keinginan yang berbeda yang dipengaruhi faktor-faktor psikologis yang
ada pada diri individu tersebut sehingga mempengaruhi dalam menerima pesan
yang disampaikan media massa, maka peneliti akan menanyakan kembali kepada
informan mengenai seputar eksistensi komunitas Bismania Community di media
sosial. Maka peneliti bertanya, “apakah dengan adanya group facebook bismania
semakin banyak kegiatan yang dilakukan komunitas tersebut?”, Informan Ibnu
Menjawab :
“sebenarnya kegiatan bukan dilihat dari banyak atau tidaknya anggota,
melainkan kegiatan tersebut apakah sudah diagendakan dari jauh-jauh hari
62
Transkip wawancara Ibnu Reja Fauzan hal : 99
Lister, M.,Dovey, J., Giddings, S., & Kelly, K. New Media: A critical Introduction. New York:
Routledge. 2009. Hal: 10
63
69
sebelum anggota tersebut masuk dalam sebuah group facebook menurut
saya sih gitu.64
Berbeda dengan apa yang disampaikan informan yang bernama Nauval
atas jawaban dari pertanyaan peneliti bahwa :
“menurut saya sih tergantung dari respon setiap anggotanya masingmasing minat atau tidaknya untuk mengikuti kegiatan yang dilaksanakan
oleh bismania itu sendiri.65”
Beberapa pengertian secara terminologi, yaitu pertama, apa yang ada,
kedua, apa yang memiliki aktualitas (ada), dan ketiga adalah segala sesuatu (apa
saja) yang di dalam menekankan bahwa sesuatu itu ada.66 Sedangkan
eksistensialisme sendiri adalah gerakan filsafat yang menentang esensialisme,
pusat perhatiannya adalah situasi manusia, maka kegiatan yang dilaksankan tidak
mengacu dengan seberapa banyak orang yang mengikutinya tetapi seberapa
sukses acara tersebut mengemas sedemikian rupa susuan yang baik dan benar agar
terciptanya dengan sukses kegiatan tersebut.
Memahami eksistensialisme memang bukan hal yang mudah. Banyak
pendapat perihal definisi dari eksistensi. Tapi, secara garis besar, dapat ditarik
benang merah, diantara beberapa perbedaan definisi tersebut. Bahwa, para
eksistensialis dalam mendefinisikan eksistensialisme, merujuk pada sentral
kajiannya yaitu cara wujud manusia. Peneliti menanyakan kembali seputar
pertnyaan yang menyangkut eksistensi mereka di media sosial Facebook, “apakah
setiap kegiatan Bismania selalu di update ke Facebook?”, Informan Nauval
Menjawab:
64
Transkip wawancara Ibnu Reja Fauzan hal : 99
Transkip wawancara Muhammad Nauval hal : 96
66
Lorens Bagus. 2005. Kamus Filsafat Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hal:183
65
70
“pastinya sih ia, setiap melakukan dan sesudah melkukan kegiatan selalu
di update terutama di facebook agar anggota yang tidak mengikuti acara
tersebut menjadi tahu apa saja yang dilakukan setelah itu pastinya banyak
yang penasaran bagi yang hanya bergabung saja di media sosial dan ikut
serta bergabung dengan komunitas ini.67”
Sama apa yang disampaikan informan yang bernama Ibnu atas jawaban dari
pertanyaan peneliti bahwa :
“setiap bentuk kegiatan Bmc korwil csm ataupun Bmc pusat dan Bmc
lainnya akan di update untuk memberikan informasi terkait kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh komunitas ini ataupun sudah dilaksanakan.68”
Manusia
dalam
dunianya,
menggunakan
benda-benda
yang
ada
disekitarnya. Di sinilah peran aktif manusia yang harus menentukan hakikat
keberdaan dirinya di dunia ini dan mendorong dirinya untuk selalu beraktifitas
sesuai dengan pilihan dirinya dalam mengambil jalan hidup di dunia. Dengan
segala
peristiwa
kesibukannya,
maka
manusia
dapat
menemukan
arti
keberadaanya. Bereksistensi harus diartikan secara dinamis. Bereksistensi berarti
menciptakan dirinya secara aktif. Bereksistensi berarti berbuat, menjadi,
merencanakan. Setiap saat manusia menjadi lebih atau kurang dari keadaannya
semula.
Eksistensialisme metodis adalah bentuk pemikiran yang menggunakan
konsep konsep dasar eksistensialisme manusia, seperti ; pengalaman personal,
sejarah situasi individu, kebebasan, sebagai alat atau sarana untuk membahas
tema-tema khusus dalam kehidupan manusia. Dari eksistensialisme metodis
peneliti menyimpulkan dan kembali menanyakan kepada informan perihal
eksistensi di media sosial facebook, peneliti bertanya, “apakah group facebook
67
68
Transkip wawancara Muhammad Nauval hal : 96
Transkip wawancara Ibnu Reja Fauzan hal : 99
71
korwil banten berbagi informasi dengan korwil lain?”, Informan Nauval
Menjawab :
“ya, setiap kegiatan yang dilakukan Banten selalu di share sebagai
informasi kepada korwil untuk bersama-sama mengikuti kegiatan tersebut
agar terciptanya hubungan harmonis antar sesama korwil.69”
Sama apa yang disampaikan informan yang bernama Ibnu atas jawaban dari
pertanyaan peneliti bahwa :
“group facebook Bmc Banten dan Group Bmc korwil lain tentunya akan
saling berbagi informasi entah urusan informasi kegiatan resmi maupun
yang tidak berkaitan dengan kegiatan yang dilaksanakan baik oleh Bmc
Banten maupun Korwil/ lain.70”
Media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang
saling membagi ide, bekerjasama dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi,
berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan
pasangan dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media sosial
menjadikan kita sebagai diri sendiri. Manusia bertanggung jawab untuk mengada-kan dirinya, sehingga istilah “berada” dapat diartikan mengambil atau
menempati tempat. Sehingga manusia memang harus keluar dari dirinya sendiri
dan berada di antara atau di tengah-tengah segala “yang berada” untuk mencapai
eksistensinya.
Maka
pada
dasarnya
sebuah
komunitas
pastinya
harus
mempatenkan komunitas tersebut dengan berbagai cara mulai dari nama
komunitas tersebut, kapan komunitas itu dibuat serta yang terpenting jajaran atau
struktur anggota yang membentuk komunitas hingga menjadi eksis sampai
sekarang ini. Pada kesempatan ini peneliti menanyakan kembali sebuah
69
70
Transkip wawancara Muhammad Nauval hal : 96
Transkip wawancara Ibnu Reja Fauzan hal : 99
72
pertanyaan yang paling penting awal mulanya komunitas ini dibuat, maka dari itu
peneliti bertanya, “kapan group facebook bismania itu dibuat?”, Informan Nauval
Menjawab :
“group facebook bismania community dibuat dan ditetapkan pada tanggal
29 maret 2012 pada wktu itu ketua kita yang bernama bayu mengusulkan
untuk membuat group tersebut supaya anggota bisa langsung bertukar
pikiran dan membuat informasi kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
komunitas ini maka dari itu agar mudah untuk berkomunikasi kepada
anggotanya.71”
Pengertian Komunitas Menurut Kertajaya Hermawan adalah sekelompok
orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam
sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas
tersebut karena adanya kesamaan interest atau values. Untuk meraih kalayak
sebanyak mungkin, harus berusaha membidik sasaran tertentu. Sebagai contoh,
editor Koran selalu mengingatkan reporternya untuk mencari berita yang menarik
minat orang-orang yang akan menyampaikannya kepada orang lain. Peneliti akan
menanyakan kembali perihal pertanyaan seberapa banyak jumlah anggota
komunitas tersebut. “berapa banyak jumlah anggota bismania sesudah adanya
group di facebook?”, Informan Nauval Menjawab :
“mungkin setelah adanya group bismania di facebook anggota bismania
bertambah sekitar 200 anggota karena mayoritas anggota-anggota baru
menggunakan media sosial terutama facebook, nah disitulah kami
membuat group supaya yang tidak tahu menjadi penasaran dan ingin
bergabung ke komunitas kami.72”
Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi
diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang
71
72
Transkip wawancara Muhammad Nauval hal : 96
Transkip wawancara Muhammad Nauval hal : 96
73
pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan
personal branding. Komunikasi dilakukan oleh institusi sosial yang harus peka
terhadap kondisi lingkungannya. Ada interaksi tertentu yang berlangsung antar
media dan masyarakat. Media tidak hanya memengaruhi tatanan politik, sosial
dan ekonomi dimana ia berada, namun juga dipengaruhi olehnya. Oleh sebab itu,
untuk memahami media secara baik, kita harus menelaah latar belakang, asumsiasumsi dan keyakinan-keyakinan dasarnya
4.1.5 Twitter Bismania Community Banten
Twitter merupakan salah satu media sosial yang diartikan secara bebas yaitu
kicauan burung, sama halnya dengan media sosial facebook. Twitter lebih
memberikan informasi secara singkat dan jelas seputar kegiatan yang dilakukan
oleh komunitas Bismania Community Banten. Peneliti bertanya “apa tujuan anda
memilih jejaring sosial twitter?” , Informan Nauval Menjawab :
“menurut saya semua anak muda tidak mungkin mempunyai berbagai
macam media sosial selain facebook pastinya mereka juga mempunyai
twitter sebagai media sosial ke 2 setelah facebook makannya kami
memilih twitter sebagai media publikasi ke khalayak yang mengikuti
perkembangan komunitas bismania ini.73”
Sama apa yang disampaikan informan yang bernama Bayu atas jawaban dari
pertanyaan peneliti bahwa :
“Setelah facebook twitter di pilih sebagai media publikasi untuk
menginformasikan kepada anggota kita dan juga twitter lebih simple
dibanding facebook dan twitter dipilih oleh kami untuk menyebarluaskan
informasi kepada khalayak follower yang bergabung di group twitter
tersebut.74”
73
74
Transkip wawancara Bayu Irawan hal : 104
Transkip wawancara Bayu Irawan hal : 104
74
Perbedaan twitter dengan facebook yaitu pada sebutan like dari khalayak
untuk menyukai status di facebook dan retweet apabila khalayak suka dengan
postingan yang di update ataupun informasi yang ditulis oleh pemilik akun
tersebut. Twitter bismania banten dibuat kurang lebih pada tanggal 29 juni tahun
2012 yang disingkat dengan BMC_Banten.
Peneliti bertanya, “berapa sering mengupdate status di twitter?” informan
Nauval menjawab :
”menurut saya kurang lebih seminggu tiga kali untuk mengupdate berbagai
informasi seputar komunitas ini dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan
sehingga para followers mengetahui dan ingin ikut serta atas kegiatan yang
dilakukan oleh bismania community tersebut”75
Pengikut yang tergabung dalam group twitter bismania mencapai 4000 lebih
yang didalamnya terdapat anggota aktif resmi dan sisanya hanya merupakan
khalayak yang ingin mengetahui perkembangan seputar kegiatan dan dunia
perbisan.
Senada apa yang disampaikan informan yang bernama Dede atas jawaban
dari pertanyaan peneliti bahwa:
“informasi kurang lebih seminggu tiga kali kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh bismania community di update agar para follower
mengetahui apa saja kegiatan yang dilaksanakan oleh komunitas bismania
community tersebut.76”
Hampir sama dengan facebook, twitter merupakan media publikasi ke dua
untuk memberikan informasi kepada anggota ataupun khalayak yang sudah
bergabung dan follow akun resmi Bismania Community Banten tersebut, maka
75
76
Transkip wawancara Bayu Irawan hal : 104
Transkip wawancara Dede Gurat hal : 113
75
peneliti menanyakan kembali sebuah pertanyaan, “informasi apa saja yang di
update?”, Informan Bayu Menjawab :
“pastinya informasi yang diberikan seputar kegiatan yang akan
dilaksanakan bismania dan dunia seputar bis yang baru keluar dari karoseri
ataupun pabrik, nah disini kami mengemasnya dan memberikan informasi
kepada follower agar mereka mengetahui dan menyimak tentang informasi
apa saja yang kami berikan supaya mereka ingin lebih tahu dan bergabung
dengan komunitas kami.77”
Senada apa yang disampaikan informan yang bernama Dede atas jawaban dari
pertanyaan peneliti bahwa :
“kegiatan yang kami sajikan kepada khalayak ataupun followers meliputi
kegiatan kami yang akan datang atupun sesudah yang dilakukan, maka
dari itu setiap kegiatan atau informasi apapun kami langsung informasikan
kepada teman-teman baik yang bergabung ataupun tidak yang penting
mereka mengetahui seputar informasi yang diberikan oleh komunitas
bismania community.78”
Maka dari itu komunitas Bismania memilih akun facebook dan twitter
dikarenakan media tersebut adalah media yang paling mudah untuk memberikan
informasi kepada anggota maupun khalayak yang ingin tahu seberapa eksis
kegiatan Bereksistensi harus diartikan secara dinamis. Setiap saat manusia
menjadi lebih atau kurang dari keadaannya semula yang dilaksanakan oleh
komunitas tersebut dan informasi seputar dunia perbisan mulai dari perkembangan
tentang sejarah perusahaan bis ataupun model terbaru bis yang sekarang-sekarang
ini diperbincangkan oleh khalayak.
Komunitas sebagai sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang
berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
77
78
Transkip wawancara Bayu Irawan hal : 104
Transkip wawancara Dede Gurat hal : 113
76
Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki
maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah
kondisi lain yang serupa. Definisi Komunitas adalah sebuah identifikasi dan
interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional,
sepertihalnya dengan informan pada saat peneliti bertanya “dari mana anda
mengetahui komunitas bismania?” Informan Saleh Menjawab :
“berawal saya mengetahui dengan adanya komunitas ini melihat sebuah
stiker yang bernama bismania community banten di salah satu pintu bis,
nah saya penasaran mencari di internet dan terhubung langsung dengan
facebook bismania pusat, setelah saya teliti akhirnya saya membaca salah
satu komentar di kolom yang terdaftar bahwasannya group facebook
bismania banten itu ada kemudian saya mencarinya dan pada akhirnya
bergabunglah saya di media sosial facebook dan twitter tersebut.79”
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan Wiki merupakan
bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh
dunia. Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai
menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama dan
berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang
yang bisa menjadi teman baik.
Dengan adanya media sosial facebook dan twitter group Bismania
Community Banten sampai sekarang ini semakin eksis dan banyak yang ingin
mengetahui perkembangan Bismania Banten dengan adanya group facebook dan
twitter. Peneliti menanyakan kembali seputar pertanyaan kepada informan
79
Transkip wawancara Saleh Hidayat hal : 116
77
“informasi apa saja yang di dapat setelah adanya group di twitter?”, Informan
Dede Menjawab :
“setelah adanya group di twitter ataupun fanspage kami menjadi lebih tahu
seputar dunia perbisan entah itu informasi kepemilikan pemerintah perihal
bis tersebut hingga kenaikan tarif dan pembuatan bis di karoseri yang
terbaru, nah kami disini sebagai komunitas pencinta bis memberitahukan
kembali kepada khalayak agar kami menjadi sama-sama mengetahui
mengenai perkembangan yang didapat dari substansi atau instansi terkait
seputar dunia perbisan.80”
Senada apa yang disampaikan informan yang bernama Saleh atas jawaban
dari pertanyaan peneliti bahwa :
“dengan adanya group komunitas bismania di twitter kami menjadi lebih
mengetahui tentang kepemilikan instansi terkait mulai dari perusahaan
otobis mana yang tergabung dan mana yang harus diperbaiki perihal bis
yang sekiranya tidak layak jalan, kami langsung mengemasnya kembali
dengan informasi yang akurat kepada follower agar mereka sama-sama
mengetahui seputar perkembangan yang diberikan oleh komunitas
bismania.81”
Dengan semakin meningkatnya animo masyarakat terhadap pencinta bis,
bukan tidak mungkin jumlah anggota komunitas Bismania Community di group
twitter akan semakin bertambah dan berkembang. Tentu saja perkembangan ini
harus diikuti pula oleh peningkatan profesionalisme Bismania Community sebagai
sebuah organisasi, termasuk dalam proses hal mempublikasi agenda komunitas
dan eksistensi mereka.
80
81
Transkip wawancara Dede Gurat hal : 113
Transkip wawancara Saleh Hidayat hal : 116
78
4.2 Analisa Hasil Penelitian
4.2.1 Pemanfaatan Media Sosial Facebook untuk memperkenalkan
Komunitas Bismmania Community Banten
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh komunitas Bismania Community
bisa dipublikasikan melalui sejumlah media. Baik itu media cetak, media
elektronik atau media publikasi lain seperti pameran. Namun perlu dipahami,
publikasi yang maksimal tidak hanya dari sisi jumlah media yang memuat,
melainkan juga penyampaian informasi yang lengkap, serta berada di posisi yang
strategis atau mudah difahami dan dicerna khalayak, maka peneliti menanyakan
sebuah pertanyaan, “informasi apa saja yang di dapat setelah adanya group
facebook?”, Informan Saleh Menjawab :
“informasi yang di dapat setelah adanya group facebook bismania kami
jadi mengetahui seputar informasi kegiatan yang akan dilakukan oleh
bismania pusat contohnya saja kegiatan rutin setiap setahun sekali yaitu
jambore nasional serta kegiatan amal yang pastinya dilakukan komunitas
ini apabila kordinator wilayah terkena musibah disuatu daerahnya pasti
kami masing-masing kordinator menyumbang entah itu pakaian bekas
ataupun berupa sembako, tidak hanya itu kami pun bisa saling berbagi
informasi antar korwil perihal seputar jalan menjelang arus mudik
berlangsung.82”
Alasan komunitas Bismania memilih facebook sebagai media publikasi
dikarenakan banyak muda mudi sekarang ini yang kebanyakan bermain facebook,
dikarenakan facebook lebih mudah menemukan teman lama serta mempunyai
fitur-fitur lengkap didalamnya diantara media sosial lainnya. Hampir semua orang
bermain facebook, maka peneliti akan menanyakan kembali sebuah pertanyan,
“apa yang menarik dengan adanya group facebook?,” Informan Dede Menjawab :
82
Transkip wawancara Saleh Hidayat hal : 116
79
“selain mencari teman lebih gampang, kita juga bisa lebih mengenal
korwil lain dan berbagi informasi satu sama lain tentang perkembangan
dunia bis di Indonesia dan saling bertukar informasi terkait arus mudik
yang terjadi pada saat liburan tiba.83”
Berkaitan dengan upaya mempublikasikan kegiatan komunitas Bismania
Community, tentunya seperti halnya futsal bareng antar korwil kopdar setiap satu
minggu serta hunting ke tempat-tempat yang sekiranya menjadi spot terbaik yang
dilewati oleh bis antar kota. Peneliti menanyakan kembali sebuah pertanyaan
“apakah pernah berbagi kegiatan di bismania melalui facebook?”, Informan Saleh
Menjawab :
“selalu ada kegiatan yang kami lakukan contohnya saja melakukan kopdar
bareng antar korwil dan melakukan bakti sosial apabila saudara kita yang
terkena bencana membutuhkan, bukan hanya itu terkadang kami
bertanding futsal bareng dengan korwil lain demi menumbuhkan
kekeluargaan yang erat.84”
Maka dari itu disitulah kami mempubliasikannya kepada khalayak melalui
media yang sudah ditentukan seperti facebook. Facebook dipilih sebagai media
publikasi
Bismania
Community
dikarenakan
banyak
anggota
Bismania
Community menggunakan facebook sebagai media sosialisasi dan eksistensi diri.
Komunikasi kelompok dapat dilihat sebagai sebuah system yang terdiri atas
berbagai input, proses-proses internal, dan output. Input terdiri atas informasi,
sumber-sumber kelompok dan sifat tugas. Proses ini menyertakan interaksi
kelompok, dan pengembangan keputusan dari output menyertakan tugas-tugas
terselesaikan, sebagaimana halnya hubungan antarpribadi.
83
84
Transkip wawancara Dede Gurat hal : 113
Transkip wawancara Saleh Hidayat hal : 116
80
Proses input output yang terserap dalam bidang tersebut memperingatkan
kita tentang fakta bahwa kelompok-kelompok hadir dalam sistem-sistem yang
lebih besar.85 Pesan yang disampaikan oleh khalayak dari sebuah proses yang
dilakukan komunitas Bismania Community merupakan cara yang paling baik
untuk menunjukan eksistensi mereka melalui media sosial facebook, maka dari itu
facebook dipilih oleh komunitas ini dikarenakan hampir semua orang yang
tergabung didalam group ini mempunyai lebih dari satu media sosial. Disitulah
kami menunjukan eksistensi melalui media facebook sebagai sarana peneguhan
komunitas Bismania Community Kordinator Banten.
Ketika kita berkomunikasi dalam kelompok, kita harus menaruh perhatian
terhadap sifat alami dan kualitas dari input tersebut dan menjadi lebih waspada
terhadap
cara
dimana
tindakan-tindakan
kita
dalam
sebuah
kelompok
menimbulkan dampak yang dapat memengaruhi lingkungan yang lebih luas,
belum termasuk kelompok itu sendiri.86Secara tradisional, kita berpikir bahwa
kelompok adalah sebuah tatanan untuk hidup, interaksi antarmuka. Pemahaman
umum akan kelompok ini telah berubah secara cepat ketika internet membuat
kelompok-kelompok untuk bekerja dan terbentuk secara bersama-sama tanpa
berada
di
lingkup
yang
sama
dan
tanpa
interaksi
langsung
berkesinambungan.87
85
Stephen W. Littlejhon. 2011. Teori Komunikasi. Jakarta : Salemba Humanika hal :350
Ibid hal : 351
87
Ibid hal :351
86
dan
81
4.2.2 Pemanfaatan Media Sosial Twitter untuk memperkenalkan Komunitas
Bismmania Community Banten
Fungsi media publikasi bagi eksistensi komunitas memang sangatlah
penting. Seperti telah dipaparkan sebelumnya, dikaitkan dengan eksistensi
terhadap komunitas, media publikasi juga berperan dalam memainkan opini dan
propaganda . Tidak bisa dipungkiri, Media publikasi juga berperan sebagai bukti
otentik tentang karya dan kreatifitas seorang seniman. Serta komunitas Bismania
Community melalui media sosial twitter yang dipublikasikan, akan menjadi bukti
nyata eksistensi komunitas tersebut dalam mempublikasi berbagai macam
informasi dan seputar kegiatan yang menarik khalayak, agar penasaran untuk
bergabung di komunitas tersebut. Maka peneliti bertanya kepada informan
“informasi apa saja yang di dapat setelah adanya group twitter?” Informan Saleh
Menjawab :
“setelah adanya group twitter kami terutama anggota lebih mengetahui apa
saja seputar kegiatan yang akan dilakukan baik yang sifatnya tertutup
maupun terbuka, dan juga khalayak yang memfollow akun bismania ini
menjadi tahu seputar dunia bis baik dari awal pembuatan maupun sudah
jadi nah disitulah kami jadi merasa terbantu atas informasi yang sudah
diberikan oleh komunitas bismania community tersebut.88”
Tiap-tiap media yang digunakan, memiliki nilai keuntungan dan
kerugiannya masing-masing yang berdampak bagi si pengguna media sosial
88
Transkip wawancara Saleh Hidayat hal : 116
82
tersebut. Karena itu media publikasi yang digunakan untuk mempublikasikan
kegiata yang dilakukan oleh komunitas Bismania Community cukup beragam.
Media publikasi komunitas Bismania Community berupa media massa baik
cetak, maupun elektronik, media buku dan benda cetakan lainnya seperti brosur,
catalog atau leaflet, media pameran, sampai ke penggunaan media internet.
Khusus untuk media internet, dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan
perkembangan teknologi internet, penggunaan media internet sebagai media
publikasi memang makin meningkat. Publikasi melalui internet bisa dilakukan
melalui website atau jejaring sosial yang semakin banyak penggunaannya akhirakhir ini, seperti jejaring sosial twitter.
Publikasi melalui internet dilakukan Bismania Community lewat group
twitter BMC_Banten . Sampai saat ini, jumlah followers anggota grup twitter ini
mencapai 4,066 Followers. Dengan semakin tingginya animo masyarakat terhadap
dunai transportasi, bukan tidak mungkin jumlah ini akan meningkat terus.
Penggunaan twitter sebagai media publikasi memang dinilai efektif oleh banyak
kalangan. Saat ini, di antara jejaring sosial yang kita pakai, twitter termasuk yang
paling mudah setelah facebook, sering dan banyak diakses oleh pengguna internet.
Sehingga kemungkinan pesan disampaikan melalui media ini lebih mudah
diterima khalayak. Peneliti bertanya “apa tujuan anda memilih jejaring sosial
twitter?”, Informan Nauval Menjawab :
“Nauval menyebutkan, media publikasi yang efektif adalah media online
seperti facebook dan twitter. Karena media tersebut merupakan media
yang banyak di pakai oleh sebagian yang mengetahui media sosial dan
menurut saya hampir semua orang di dunia ini mempunyai media sosial,
karena untuk mempermudah memberikan informasi terkait agenda acara
83
dan kegiatan rutin
Commnunity.89”
yang
dilakukan
oleh
komunitas
Bismania
Senada apa yang disampaikan informan yang bernama Bayu atas jawaban
dari pertanyaan peneliti bahwa :
“selain facebook, twitter merupakan media ke dua untuk melakukan
eksistensi suatu komunitas karena hampir semua orang diseluruh dunia
pasti mempunyai media sosial twitter maupun facebook, dan twitter juga
lebih simple dalam memberikan informasi kepada khalayak dibanding
media sosial lainnya tentunya twitter juga media publikasi untuk
memberikan informasi terkait apa yang akan dilakukan komunitas
Bismania Community.90”
Penggunaan media twitter oleh Bismania Community ditujukan pula untuk
mempublikasikan
event-event
atau
kegiatan
yang
dilakukan
Bismania
Community. Baik kegiatan tunggal Bismania, maupun kegiatan gabungan dengan
kordinator wilayah lain. Peneliti bertanya “berapa kali dalam seminggu informasi
yang diberikan di group twitter?” Inforrman Dede Menjawab :
“informasi yang dilakukan oleh komunitas bismania itu sendiri wajib dan
penting untuk dipublikasi kepada khalayak, kemungkinan informasi
kegiatan yang sudah dilakukan oleh komunitas ataupun informasi lainnya
di upload tiga sampai empat kali dalam seminggu tergantung admin yang
sekiranya penting kita langsung upload kira-kira sih begitu.”
Account twitter BMC_Banten dibuat pada tanggal 29 Juni 2012. Grup ini
sudah serimg menyampaikamn kegiatan yang diselenggarakan oleh Bismania
Community, dan publikasi ini dinilai efektif karena bisa dilakukan cepat dan tentu
saja lebih hemat biaya.
89
90
Transkip wawancara Muhammad Nauval hal : 107
Transkip wawancara Bayu Irawan hal : 104
84
Grup twitter BMC_Banten dimanfaatkan juga untuk memberikan
informasi kepada anggota komunitas Bismania Community dan masyarakat.
Melalui grup ini., masyarakat bisa mengetahui sayarat dan ketentuan bergabung
ke dalam komunitas Bismania Community, sementara anggota komunitas bisa
mengetahui info terbaru mengenai kegiatan komunitas Bismania Community.
Organisasi , termasuk komunitas, adalah sekumpulan orang yang memiliki
kesadaran untuk mewujudkan tujuan bersama. Berpijak pada definisi tersebut
telah tampak bahwa oraganisasi merupakan makluk hidup dan memiliki tujuan
yang harus dipahami oleh seluruh anggota organisasi. Pemahaman tersebut
merupakan suatu kajian yang mendalam karena apa pun tujuan organisasi
haruslah berlandaskan pada visi organisasi. Seperti jargon yang selalu menjadi
acuan yaitu “Sejatipun Seduluran” yang berarti bahwa persaudara yang sejati dan
menjalin hubungan dengan kordinator wilayah lainnya yang berada di penjuru
Indonesia, dan yang paling penting sebuah organisasi termasuk komunitas bisa
berkembang dan maju jika dikelola dengan manajemen yang baik.
Bismania Community sebagai sebuah komunitas tentu saja harus berusaha
professional agar keberadaannya tetap diakui. Bahkan bisa berkembang maju.
Banyak hal yang perlu dilakukan untuk membenahi keorganisasian komunitas ini.
Mulai dari pembenahan manajemen secara professional, sampai peningkatan
kualifikasi anggota komunitas tersebut.
85
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada Bab IV, penulis menyimpulkan beberapa hal
dalam penelitian ini :
1. Pemanfaatan Media Sosial dalam mempublikasikan hasil kegiatan dan cara
komunitas Bismania Community bereksistensi melalui media sosial,
komunitas Bismania Community melakukan beberapa kegiatan, mulai dari
kopi darat, touring, hingga acara tahunan yaitu Jambore Nasional Bismania
Community proses mereka dalam menumbuhkan
dan menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan amal serta kegiatan rutin yang dilakukan oleh komunitas
Bismania Community itu sendiri melalui media sosial facebook dan tentunya
admin selalu mengupdate ke facebook agar yang bergabung di group facebook
bismania Banten dan ambil bagian untuk meramaikan kegiatan yang sudah
diinformasikan oleh admin tersebut.
2. Pemanfaatan Media Sosial Twitter yang digunakan oleh pengurus & anggota
komunitas Bismania Community dalam mempublikasikan hasil kegiatan rutin
serta foto anggota tentunya admin selalu berinteraksi kepada khalayak dalam
melakukan pemberitahuan kegiatan yang dilakukan oleh komunitas tersebut,
yaitu mulai dari kegiatan kopi darat, touring, hingga acara tahunan juga sama
85
86
seperti yang dipublikasikan media lainnya seperti group BBM dan facebook,
agar followers di group twitter mengetahui bahwasannya akan ada kegiatan
yang rutin dilakukan oleh komunitas bismania agar mengajak para followers
untuk ambil bagian mengikuti dan meramaikan kegiatan yang akan dilakukan
oleh komunitas bismania tersebut
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyampaikan sejumlah saran
sebagai berikut :
1. Bismania Community harus lebih meningkatkan lagi dalam hal mengoprasikan
media sosial facebook khususnya admin yang harus sering aktif dalam
mengupdate tentang seputar dunia bis di Indonesia, entah itu mengupload foto
bis sampai ke bagian detai rangka bis dan mesin yang bi situ pakai. Walaupun
waktu yang menjadi penghalang setidaknya admin harus aktif dalam
memberitahu informasi seputar perkembangan bis di Indonesia entah sehari 3
sampai 5 kali mengupdate yang penting bagaimana seorang admin
memanfaatkan media tersebut supaya eksis di dunia maya dan terlihat oleh
semua orang yang memiliki media sosial khususnya facebook.
2. Penggunaan media twitter di group bismania community tentunya harus
dibarengi dengan keaktifan para anggotanya khususnya admin. Terlepas dari
itu admin merupakan satu dari anggota yang berperan aktif dalam hal
megoprasikan media tersebut, walaupun admin mempunyai kegiatan lain
87
setidaknya dalam sehari harus mengupdate informasi 3 sampai 5 kali
memberikan informasi kepada followers yang tergabung dalam komunitas
bismania agar semua orang yang menggunakan media sosial twitter
mengetahui eksistensi yang dilakukan oleh komunitas bismania tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung : Simbosa.
Bagus, Lorens. 2005. Kamus Filsafat Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Djamal Zoer‟aini, Irwan. 2003. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi Ekologi
Komunitas dan Lingkungan, Jakarta : Bumi Aksara.
Effendy, Onong Uchjana. 2003, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
From, Erich. 2004. Konsep Manusia Menurut Marx. Trjm Agung Prihantono,
Yogyakarta :
Hadiwijiono, Harun. 1980. Sari Sejarah Filsafat, Yogyakarta : Kanisius.
Hammersma, Hari 1984. Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Modern, Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
Hermawan, Kertajaya. 2008. Arti komunitas, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Kriyantono, Rachmat.Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup.
Littlejhon. W, Stephen. 2011. Teori Komunikasi. Jakarta : Salemba Humanika
Maksum, Ali. 2008. Pengantar Filsafat, Jakarta : Ar-Ruzz Media.
Martin,Vincent. 2003. Filsafat Eksistensialisme, Yogyakarta : Pusataka Pelajar.
Masmuh, Abdullah. 2008. Komunikasi Organisasi. Malang. Universitas
Muhammadiyah.
Milles, Matthew B, A Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta
: Tjejep Rohendi Rosidi Universitas Indonesia Press.
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja.
Rosdakarya.
Muyana, Deddy. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
88
89
Pace R. Wayne dan Don F. Faules. 2005. Komunikasi Organisasi. Bandung. PT.
Remaja Rosdakarya.
Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Komunikasi Politik, Komunikator, Pesan, dan Media.
Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Rakhmat, Jalaludin 2005. metode penelitian komunikasi. Bandung: PT.Remaja
rosdakarya.
Rakhmat, Jalaludin. 1998. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Rivers, William L. et.al. 2004. Media massa & masyarakat modern . Jakarta:
Prenada Media.
Ruslan, Rosady. 2006.Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi.
Jakarta: Raja GrafindoPersada.
Sartre, 2001. Eksistensialism and Humanism, terj. Plilips Mairet, Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Satori, Djaman & Komariah, Aan. 2010. Metodelogi Penelitian Kualitatif.
Bandung : Alfabeta
Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D,Bandung :
Alfabeta
Sumarmo, AP. 1989. Dimensi-dimensi komunikasi politik, Bandung : citra aditya
bakti.
Tafsir, Ahmad. 2006. Filsafat Umum; Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Warsito, Loekisno Choiril. 2003 Paham Ketuhanan Modern Sejarah Dan PokokPokok Ajarannya, Surabaya: Elkaf.
Zarrella, Dan. 2010. The Social Media Marketing Book, Jakarta:PT. Serambi Ilmu
Semesta.
90
Sumber lain :
AD/ART Bismania community.org pasal 2 diakses pada tanggal 16 Desember
2014 hari selasa pukul 22.00wib
http://.vaninadelobelle.com, Corporate Community Management by Vanina
Delobelle, PhD, May 2008 diakses pada hari Senin tanggal 22 Desember
2014 pukul 01.09 wib
http://eprints.uny.ac.id/9749/3/bab%202%20-08520244026.pdf / di akses pada
hari jumat tanggal 19 Desember 2014 pukul 02.25wib
http://komunikologi.wordpress.com/2008/03/29/dimensi-eksistensi-manusiadalam-seni-ilmu-filsafat-dan-agama-2/ diakses pada hari minggu tanggal
21 Desember 2014 pukul 02.25 wib
http://tekno.kompas.com/read/2013/11/25/0929570/mengupas.buku.sejarah.twitte
r.penuh.intrik/ di akses pada hari jumat tanggal 19 Desember 2014 pukul
03.38wib
http://tokoh-tokoh.com/sejarah-path-jejaring-sosial/ diakses pada hari minggu
tanggal 21 Desember 2014 pukul 01.34 wib.
http://unpas.ac.id/pages/apa-itu-sosial-media/ diakses pada tanggal 19 Desember
2014 hari jumat pukul 02.00wib
Soenarno. 2002 Kekuatan Komunitas Sebagai Pilar Pembangunan Nasional,
makalah disajikan pada Seminar Nasional – Kekuatan Komunitas sebagai
Pilar Pembangunan, Fakultas Tehnik Universitas Muhammadiyah,
Jakarta 24 april 2002/ diakses pada hari senin tanggal 22 Desember 2014
pukul 00.42 wib
https://www.bismania.org/Diakses pada hari senin tanggal 4 mei 2015 pada pukul
20.21wib
LAMPIRAN-LAMPIRAN
91
92
PEDOMAN DAN HASIL WAWANCARA
Pedoman wawancara untuk meneliti “Pemanfaatan Media Sosial Facebook dan
Twitter untuk memperkenalkan Komunitas Bismania Banten”
A. FACEBOOK
Informan pertama Bayu Irawan (Ketua Bismania Banten) :
1. Apa tujuan anda memilih jejaring sosial facebook?
Jawab : Media sosial facebook dipiih untuk menyampaikan semua
kebijakan dan kepentingan Bismania Community kepada semua
anggotanya disitu kita setiap atau korwil dibentuk group, bisa melalui
facebook, twitter ataupun BBM, dan disitu setiap anggota pun wajib
masuk group dan disitu kita bisa mempublikasikan semua kebijakan
semua informasi tentang Bismania
2. Sejak kapan group facebook dibuat?
Jawab : Facebooklah yang sangat tepat dibuatnya group karena hampir
semua anggota dan teman-teman lainnya mempunyai facebook dan
facebook tersebut waktu itu dibuat sekitar tahun 2012 tepatnya pada
tanggal 29 maret di sahkannya facebook dibuat sebagai group Bismania.
3. Siapa admin yang mengoprasikan media sosial facebook?
Jawab : pastinya sih yang mengoprasikan group facebook bismania humas
ya, disini saudara Nauval selaku humas, karena selain mengetahui seluk
beluk kegiatan komunitas ini humas berperan penting dalam menjalankan
93
tugas dalam segi apapun dan terlibat andil dalam sebuah organisasi apapun
jadi kita mempercayai humas sebagai admin untuk mengoprasikan group
tersebut.
4. Berapa sering mengupdate status di facebook?
Jawab: kurang lebihnya sih kita mengupdate status di facebook kalau ada
kegiatan aja seperti halnya kopdar, hunting ataupun informasi yang
berkaitan tentang komunitas bismania ya, sekira-kiranya yang penting aja
kayaknya sih kita bakal mengupdate di group.
5. Informasi apa saja yang di update?
Jawab: seputar kegiatan bismania yang akan direncanakan dan
diinformasikan oleh pusat lalu saya memberitahukan kembali kepada
anggota-anggota saya dan mereka saling memberitahu melalui group bbm
ataupun langsung meng-upload ke group facebook supaya yang tergabung
di facebook mengetahui kegiatan komunitas kita.
6. Apakah dengan adanya group facebook bismania semakin banyak
kegiatan?
Jawab : ga menentu sih ya, yang pasti dengan adanya group facebook kita
lebih privasi seputar kegiatan yang akan kami lakukan dn tidak
sembarangan untuk bergabung dengan group facebook kami dan hanya
admin serta jajarannya yang mempunyai kebijakan untuk bergabung atau
tidaknya.
7. Apakah group facebook korwil banten berbagi informasi dengan korwil
lain?
94
Jawab : itu sih pasti ya kita pasti berbagi informasi dengan korwil lain,
baik itu seputar kegiatan atau pun dalam rangka hari jadi komunitas
Bismania itu sendiri apakah dari seluruh korwil akan menghadiri atau
tidak nah disitu kami saling berbagi dalam hal apapun.
8. Kapan facebook bismania itu dibuat?
Jawab : dibuatnya group facebook sih kurang lebih tanggal 29 maret
2012, awalnya setelah dipikir-pikir kenapa kita tidak membuat group saja
agar lebih mudah berkordinasi dengan anggota lainnya agar semuanya
terlihat mana yang aktif dan hanya sekedar usul saja mungkin sih itu.
9. Berapa banyak anggota facebook bismania?
Jawab :kira-kira sih anggota yang tergabung di dalam group facebook
4000an lebih ya, pastinya setiap harinya ada saja yang ingin bergabung
dan yang terpenting semua memiliki facebook agar yang anggota baru
penasaran dan ikut bergabung ke dalam group facebook bismania.
10. Berapa banyak jumlah anggota bismania sesudah adanya group di
facebook?
Jawab : banyak sih ya kemungkinan ribuan setelah adanya group
facebook perhari bisa mencapai 10-50 orang yang ingin bergabung ke
dalam group bismania dan tidak mudah untuk bergabung semua yang
memegang kendali itu admin.
95
Informan kedua Muhammad Nauval (Humas Bismania Banten) :
1. Apa tujuan anda memilih jejaring sosial facebook?
Jawab : ya, karena banyak muda-mudi sekarang yang menurut saya
hampir semua ya bermain di medsos terutama facebook untuk
mempermudah memberikan informasi terkait agenda acara dan kegiatan
rutin terkait komunitas bismania community.
2. Sejak kapan group facebook dibuat?
Jawab : jadi semakin banyaknya yang tergabung di komunitas ini, saya
inisiatif untuk membuat semacam group di media sosial dan pada akhirnya
sepakat dengan teman-teman lainnya, facebooklah yang dipilih untuk
dibuatnya group dan kurang lebih group facebook bismania banten dibuat
pada tangga 29 maret 2012.
3. Siapa admin yang mengoprasikan media sosial facebook?
Jawab : yang mengoprasikan group facebook ini saya sendiri selaku
humas, karena saya bisa dibilang yang bertanggung jawab atas kegiatan
yang komunitas ini lakukan serta diberi kepercayaan oleh ketua saya
sendiri untuk mengoprasikan group facebook ini.
4. Berapa sering mengupdate status di facebook?
Jawab : sebenarnya untuk masalah update di group sih kapan saja selagi
update-an tersebut bermanfaat bagi anggota yang tergabung didalam group
tersebut. Hanya saja kita mengupdate di facebook setiap kegiatan rutin
yang
dilakukan komunitas bismania
contohnya
saja
dalam hal
96
mempublikasikan bahwasannya setiap seminggu sekali akan diadakannya
kopi darat yang bertempat di angkringan ataupun terminal.
5. Informasi apa saja yang di update?
Jawab : pastinya sih informasi yang menyangkut kegiatan kita serta
jadwal kita kumpul untuk kopi acara futsal bareng dan lebih tepatnya
menginformasikan seputar alat transportasi khususnya bus dan acara
setahun sekali yaitu jamboree nasional.
6. Apakah dengan adanya group facebook bismania semakin banyak
kegiatan?
Jawab : menurut saya sih tergantung dari respon setiap anggotanya
masing-masing minat atau tidaknya untuk mengikuti kegiatan yang
dilaksanakan oleh bismania itu sendiri.
7. Apakah group facebook korwil banten berbagi informasi dengan korwil
lain?
Jawab : ya, setiap kegiatan yang dilakukan Banten selalu di share sebagai
informasi kepada korwil untuk bersama-sama mengikuti kegiatan tersebut
agar terciptanya hubungan harmonis antar sesama korwil.
8. Kapan facebook bismania itu dibuat?
Jawab : group facebook bismania community dibuat dan ditetapkan pada
tanggal 29 maret 2012 pada wktu itu ketua kita yang bernama bayu
mengusulkan untuk membuat group tersebut supaya anggota bisa langsung
bertukar pikiran dan membuat informasi kegiatan yang akan dilaksanakan
97
oleh komunitas ini maka dari itu agar mudah untuk berkomunikasi kepada
anggotanya.
9. Berapa banyak anggota facebook bismania?
Jawab : jumlah anggota facebook bismania ribuan ya yang pasti, dan
terlihat mana yang anggota di korwil kami mana yang bukan dan setiap
hari pun banyak yang ingin bergaung dengan group facebook bismania
tersebut ira-kira samping 10-15 orang dalam sehari.
10. Berapa banyak jumlah anggota bismania sesudah adanya group di
facebook?
Jawab : mungkin setelah adanya group bismania di facebook anggota
bismania bertambah sekitar 200 anggota karena mayoritas anggotaanggota baru menggunakan media sosial terutama facebook, nah disitulah
kami membuat group supaya yang tidak tahu menjadi penasaran dan ingin
bergabung ke komunitas kami.
98
Informan ketiga Ibnu Reja Fauzan (Sekjen Bismania Banten) :
1. Apa tujuan anda memilih jejaring sosial facebook?
Jawab : menurut saya facebook sangat terjangkau di kalangan anggota
komunitas kami dan hampir semua orang mempunyai facebook sebagai
kebutuhan mereka untuk mengshare foto atau update apa yang mereka
suka, dan facebook sangatlah menjamur di kalangan komunitas Bismania
Community Banten.
2. Sejak kapan group facebook dibuat?
Jawab : tepatnya pada tanggal 29 maret 2012 group facebook diresmikan
oleh kesepakatan anggota serta para petinggi Bismania Banten, oleh
karena itu kami memutuskan untuk membuat group facebook agar mudah
saling berkontribusi antar sesama anggota lainnya.
3. Siapa admin yang mengoprasikan media sosial facebook?
Jawab : yang mengoprasikan media sosial facebook saudara Nauval ia
sebagai humas dan dipercaya memegang tanggung jawab dalam
mengoprasikan segala aktivitas yang dilakukan oleh komunitas Bismania
dan saudara Nauval yang bertugas sebagai admin.
4. Berapa sering mengupdate status di facebook?
Jawab : kemungkinan kita mengupdate di facebook apabila kita akan
melakukan kegiatan dan acara-acara besar komunitas ini, serta berbagi
informasi dalam sharing foto seputar bis di Indonesia dan trayek
perjalanan bis tersebut.
99
5. Informasi apa saja yang di update?
Jawab : pastinya yang berhubungan dengan komunitas bismania yang
akan dan belum dilaksanakan contohnya saja seperti kegiatan jambore
nasional, kopdar nasional dan juga segala aktivitas apa yang akan
dilaksanakan oleh komunitas ini yang akan datang.
6. Apakah dengan adanya group facebook bismania semakin banyak
kegiatan?
Jawab : sebenarnya kegiatan bukan dilihat dari banyak atau tidaknya
anggota, melainkan kegiatan tersebut apakah sudah diagendakan dari jauhjauh hari sebelum anggota tersebut masuk dalam sebuah group facebook
menurut saya sih gitu.
7. Apakah group facebook korwil banten berbagi informasi dengan korwil
lain?
Jawab : group facebook Bmc Banten dan Group Bmc korwil lain tentunya
akan saling berbagi informasi entah urusan informasi kegiatan resmi
maupun yang tidak berkaitan dengan kegiatan yang dilaksanakan baik oleh
Bmc Banten maupun Korwil/ lain.
8. Kapan facebook bismania itu dibuat?
Jawab : facebook Bismania dibuat pada tanggal 29 maret 2012 dan
disepakati pada tanggal tersebut oleh ketua serta jajarannya yang
mempunyai jabatan dikomunitas ini, semua diputuskan oleh penasihat dan
ketua setelah itu dirembukan kepada anggota.
100
9. Berapa banyak anggota facebook bismania?
Jawab : anggota Alhamdulillah mencapai 4000 lebih ya dan setiap harinya
jumlah tersebut makin bertambah dengan adanya group facebook dan
omongan yang tersebar oleh anggota yang mengetahui komunitas
Bismania.
10. Berapa banyak jumlah anggota bismania sesudah adanya group di
facebook?
Jawab : banyak ya makin hari makin bertambah pastinya sesudah adanya
group facebook Bismania Banten dan yang tahu pastinya memberitahukan
kembali kepada teman terdekat bahwa sekarang komunitas Bismania
Banten mempunyai group facebook.
101
Informan keempat Dede Gurat (Sekertaris Bismania Banten) :
1. Apa tujuan anda memilih jejaring sosial facebook?
Jawab : mayoritas anggota serta jajarannya memilih facebook karena
facebook sendiri banyak yang menggunakan sebagai media sosial yang
paling mudah dan banyak di pakai hampir semua orang dan tentunya
komunitas Bismania Banten memilih facebook sebagai media sosial yang
paling aktif pertama setelah twitter.
2. Sejak kapan group facebook dibuat?
Jawab : waktu itu facebook dibuat pada tanggal 29 maret 2012 ketua kita
bayu irawan memutuskan tanggal tersebut karena waktu itu pas kita lagi
kumpul di pelabuhan ngomongin agenda nah disitu kita sekaligus
menetapkan tanggal tersebut dan disepakati oleh anggota dan jajarannya.
3. Siapa admin yang mengoprasikan media sosial facebook?
Jawab : selain Nauval sebagai humas saya sendiri selaku sekertaris
menjadi admin apabila saudara nauval sedang sibuk kami saling
berkordinasi untuk mengoprasikan group tersebut secara bergantian.
4. Berapa sering mengupdate status di facebook?
Jawab : kita mengupdate tergantung kita sih kalau yang menurut saya
penting walaupun ga terlalu penting-penting amat pasti saya update yang
penting updatean kita masih seputar kegiatan ataupun membicarakan
seputar bis.
102
5. Informasi apa saja yang di update?
Jawab : kalau informasi yang pasti saya menginformasikan kepada
anggota yang tergabung seputar acara tahunan ataupun setiap minggunya
kegiatan yang akan kita lakukan bersama, agar kegiatan tersebut diketahui
oleh anggota yang tergabung di group facebook Bismania Banten.
6. Apakah dengan adanya group facebook bismania semakin banyak
kegiatan?
Jawab : belum tentu juga ya sebelum adanya group facebook kegiatan kita
sudah banyak ya walaupun hanya sekedar berkumpul yang ga jelas dan
pastinya kita selalu membahas seputar dunia bis di Indonesia serta
mengagendakan kegiatan Bismania Banten selanjutnya.
7. Apakah group facebook korwil banten berbagi informasi dengan korwil
lain?
Jawab : itu sudah pasti ya kami selalu berbagi informasi dengan korwil
lain, karena masing-masing korwil pasti selalu berbagi informasi apabila
ada
informasi
yang
menyangkut
musyawarah
bersama
dengan
pemilik/owner serta jajaran petinggi Bismania setelah itu kami publikasi di
group facebook.
8. Kapan facebook bismania itu dibuat?
Jawab : hampir sama ya dengan jawaban yang lainnya sepertinya tanggal
29 maret 2012 dan sudah di sahkan oleh ketua kita bayu irawan serta di
rembukan kembali kepada anggota khususnya Bismania Banten korwil
CSM.
103
9. Berapa banyak anggota facebook bismania?
Jawab : anggota kita banyak ya kalo diitung-itung hampir sekitar 10005000an anggota yang pastinya dari penjuru Indonesia setiap harinya
banyak yang bergabung ke dalam komunitas Bismania di media sosial
facebook.
10. Berapa banyak jumlah anggota bismania sesudah adanya group di
facebook?
Jawab : ga menentu juga sih yang pasti setiap harinya anggota kita
bertambah di facebook dan mereka sangat antusias dalam perkembangan
dunia bis di Indonesia khususnya di komunitas Bismania Community.
104
PEDOMAN DAN HASIL WAWANCARA
Pedoman wawancara untuk meneliti “Pemanfaatan Media Sosial Facebook dan
Twitter untuk memperkenalkan Komunitas Bismania Banten”
B. TWITTER
Informan pertama Bayu Irawan (Ketua Bismania Banten) :
1. Apa tujuan anda memilih jejaring sosial twitter?
Jawab : Setelah facebook twitter di pilih sebagai media publikasi untuk
menginformasikan kepada anggota kita dan juga twitter lebih simple
dibanding facebook dan twitter dipilih oleh kami untuk menyebarluaskan
informasi kepada khalayak follower yang bergabung di group twitter
tersebut.
2. Sejak kapan group twitter dibuat?
Jawab : twitter kita buat kalau tidak salah pada tangga 29 juni 2012 kita
tetapkan sebagai awal mula twitter kita tetapkan, setelah facebook twitter
menjadi media sosial untuk bereksistensi di media sosial yang sekarang ini
di pakai oleh semua orang setelah facebook.
3. Siapa admin yang mengoprasikan media sosial twitter?
Jawab : admin yang mengoprasikan group twitter sama saja ya seperti
facebook yaitu saudara Nauval dan Dede, sebab mereka berdua merupakan
orang yang menurut saya aktif di media sosial dan saya mempercayakan
mereka untuk mengoprasikan kedua media tersebut untuk menjawab
105
masalah yang sekiranya khalayak bertanya dan mereka memberitahu
solusi jalan keluarnya.
4. Berapa sering mengupdate status di twitter?
Jawab : balik lagi ya sama seperti facebook sebelumnya untuk
mengupdate kurang lebih seminggu 3 kali mengupdate apapun itu
informasi yang sekiranya manfaat untuk followers kami langsung update,
sebelum mengupdate di twitter para admin sudah standby atas masingmasing media yang sekiranya untuk media publikasi salah satunya media
facebook dan twitter.
5. Informasi apa saja yang di update?
Jawab : informasi pastinya tidak jauh-jauh dari dunia seputar bis dan
kegiatan yang akan dilakukan dan acara yang dilakukan setiap harinya,
seperti kumpul kopdar hingga hunting kami selalu update juga di media
sosial twitter pastinya dan sehingga apa yang mereka tidak tahu informasi
di facebook bisa melihat juga di media sosial twitter.
6. Apakah dengan adanya group twitter bismania semakin banyak kegiatan?
Jawab : tidak juga sih, sebelum group twitter ini ada kami selalu ada
kegiatan juga dan dengan adanya group ini lebih tepatnya keanggotaan
yang semakin meningkat dibarengi juga kegiatan yang semakin bertambah
dan dikenal oleh khalayak media sosial.
106
7. Apakah group twitter korwil banten berbagi informasi dengan korwil lain?
Jawab : tidak jauh-jauh dengan group facebook ya sama pastinya kita
selalu berbagi informasi dengan group twitter lainnnya di twitter dalam
segala hal apapun itu baik dari info acara tahunan maupun masing-masing
jadwal kopdar masing-masing korwil.
8. Kapan twitter bismania itu dibuat?
Jawab : tanggal 29 juni 2012 lebih 2 bulan setelah pembuatan group
facebook, group twitter ini dibuat untuk menampung sebagai keluh kesah
anggota ataupun yang tergabung di masing-masing group tersebut setelag
group facebook.
9. Berapa banyak anggota twitter bismania?
Jawab : anggota group twitter bismania pada saat ini berjumlah 4,066
followers dan semua merupakan khalayak yang mempunyai hobi yang
sama menyukai alat transportasi terutama bis dan makin hari makin
bertambah jumlah anggota tersebut.
10. Berapa banyak jumlah anggota bismania sesudah adanya group di twitter?
Jawab : setelah adanya group twitter bismania makin hari makin
bertambahnya anggota kita dan jumlah anggota di masing-masing group
tidak menentu karena setiap harinya bisa berubah jumlahnya tapi yang
pasti sekitar ada 4000an followers anggota yang tergabung di media sosial
twitter.
107
Informan kedua Muhammad Nauval (Humas Bismania Banten) :
1. Apa tujuan anda memilih jejaring sosial twitter?
Jawab : menurut saya semua anak muda tidak mungkin mempunyai
berbagai macam media sosial selain facebook pastinya mereka juga
mempunyai twitter sebagai media sosial ke 2 setelah facebook makannya
kami memilih twitter sebagai media publikasi ke khalayak yang mengikuti
perkembangan komunitas bismania ini.
2. Sejak kapan group twitter dibuat?
Jawab : twitter di buat pada tanggal 29 juni 2012 sama seperti jawaban
yang lainnya dan tanggal tersebut sudah ditetapkan oleh ketua kita yaitu
bayu dan disepakati oleh semua anggota yang memegang penuh jabatan
dan sudah diresmikan oleh pusat maupun ketua pusat.
3. Siapa admin yang mengoprasikan media sosial twitter?
Jawab : untuk masalah admin yang memegang penuh masih saya sendiri
sebagai humas dan ditemani oleh partner saya dede dan kami berdua yang
bertanggung jawab mengoperasikan media sosial yang dipunyai oleh
komunitas ini yaitu facebook dan twitter sebagai media eksistensi kita.
4. Berapa sering mengupdate status di twitter?
Jawab : menurut saya kurang lebih seminggu tiga kali untuk mengupdate
berbagai informasi seputar komunitas ini dan kegiatan apa saja yang akan
dilakukan sehingga para followers mengetahui dan ingin ikut serta atas
kegiatan yang dilakukan oleh bismania community tersebut.
108
5. Informasi apa saja yang di update?
Jawab : yang kita update tidak jauh-jauh dari kegiatan yang dilakukan
oleh komunitas bismania banten dan apa saja yang akan dilakukan
kegiatan yang akan datang serta informasi yang menjadi kegiatan rutin
kami yang setiap harinya kami update di media sosial facebook ataupun
twitter.
6. Apakah dengan adanya group twitter bismania semakin banyak kegiatan?
Jawab : tidak juga dan tidak mempengaruhi juga menurut saya sebelum
adanya group twitter ini juga kegiatan kita stabil berjalan entah kopdar
dengan korwil lain ataupun mengadakan hunting bareng dengan para
followers yang biasa disebut kopdar mingguan.
7. Apakah group twitter korwil banten berbagi informasi dengan korwil lain?
Jawab : itu sih sudah pasti kita selalu berkordinasi dengan korwil lain baik
itu memberikan info seputar jadwal kopdar maupun kegiatan sosial yang
menjadi agenda kita kepada kaum duafa yang membutuhkan.
8. Kapan twitter bismania itu dibuat?
Jawab : twitter dibuat pada tanggal 29 juni 2012 yang sudah ditetapkan
oleh semua anggota dan sudah disepakati oleh ketua kita maupun pusat.
109
9. Berapa banyak anggota twitter bismania?
Jawab : anggota kita sih khususnya banten mencapai 4000 followers
kurang lebih dan masing-masing korwil pastinya mempunyai anggota
yang banyak serta masing-masing anggota mempunyai kekeluargaan yang
kuat dan saling berkerja sama apabila sedang melakukan acara yang
sedang dilakukan.
10. Berapa banyak jumlah anggota bismania sesudah adanya group di twitter?
Jawab : jumlah anggota di group twitter tidak menentu sekali lagi saya
infokan tidak menentu karena setiap hari makin banyak yang ingin
bergabung dengan group tersebut tentunya setelah bergabung dengan
group faceboook mereka bergabung dengan group twitter.
110
Informan ketiga Ibnu Reja Fauzan (Sekjen Bismania Banten) :
1. Apa tujuan anda memilih jejaring sosial twitter?
Jawab : twitter dipilih oleh komunitas kami dikarenakan twitter media
sosial kedua yang kami pilih pastinya selain mempunyai media sosial
facebook diikuti media twitter dipilih oleh anggota dan khususnya yang
tergabung dengan group twitter.
2. Sejak kapan group twitter dibuat?
Jawab : group twitter dibuat sekitar tanggal 29 juni 2012 dan semua sudah
diakui oleh semua jajaran bismania ataupun pusat, twitter menjadi wadah
kedua setelah group facebook yang menjadi wadah untuk memecahkan
masalah bersama untuk komunitas bismania khususnya banten.
3. Siapa admin yang mengoprasikan media sosial twitter?
Jawab : admin twitter masih sama yang mengoprasikan yaitu humas dan
sekertaris yaitu nauval dan dede mereka dipilih oleh jajaran bismania
banten karena mereka berdua yang setiap harinya aktif dalam media sosial
baik facebook ataupun twitter maka dari itu mereka dipercaya untuk
mengoprasikan group twitter.
4. Berapa sering mengupdate status di twitter?
Jawab : pastinya dalam seminggu kita mengupdate segala informasi yang
akan diberikan oleh admin paling tidak seminggu 3kali dan itupun
sebelum mengupdate tentunya berkordinasi dengan ketua serta yang
bertanggung jawab atas pengoprasian group twitter tersebut.
111
5. Informasi apa saja yang di update?
Jawab : informasi tidak jauh-jauh dengan dunia alat transportasi
khususnya bis yang menjadi perbincangan di group twitter ataupun
facebook, dan serta kegiatan yang akan kami lakukan contohnya informasi
kegiatan yang setiap tahunnya akan dilakukan yaitu jamboree nasional.
6. Apakah dengan adanya group twitter bismania semakin banyak kegiatan?
Jawab : menurut saya sebelum dibentuknya group twitter kegiatan kita
berjalan sesuai rencana baik yang sudah dijadwalkan ataupun yang
dadakan entah itu berjalan dengan baik atau tidaknya yang penting kita
sudah memberitahukan kepada anggota yang tergabung di group twitter.
7. Apakah group twitter korwil banten berbagi informasi dengan korwil lain?
Jawab : itu sudah pasti setiap korwil dan masing-masing korwil tentunya
berkordinasi dan berkerjasama dalam hal apapun dan mereka saling
support apa yang masing-masing korwil laksanakan ataupun kegiatan yang
korwil lakukan pasti saling berbagi informasi.
8. Kapan twitter bismania itu dibuat?
Jawab : 29 juni 2012 sudah ditetapkan oleh anggota dan seluruh
jajarannya dan sudah juga diresmikan oleh pusat bahwasannya group
twitter bismania banten ditetapkan pada tanggal tersebut.
112
9. Berapa banyak anggota twitter bismania?
Jawab :anggota group di twitter sekitar 4000 followers dan makin hari
makin bertambah dengan jumah anggota yang semakin harinya semakin
bertambah dalam group twitter.
10. Berapa banyak anggota twitter bismania?
Jawab : sesudah atau sebelum adanya group di twitter anggota bismania
banten semakin harinya semakin bertambah dan tidak dibatasi oleh admin
semua yang suka dengan bis dan hobi yang sama tentunya bisa bergabung
dengan group twitter bismania banten ini.
113
Informan keempat Dede Gurat (Sekertaris Bismania Banten) :
1. Apa tujuan anda memilih jejaring sosial twitter?
Jawab : twitter dipilih sebagai media sosial yang kedua bagi komunitas
bismania banten dan pastinya seluruh anggota kami mempunyai media
sosial twitter sesudah facebook dan twitter dipilih sebagai media penyalur
eksistensi komunitas kita kepada khalayak.
2. Sejak kapan group twitter dibuat?
Jawab : 29 juni 2012 yang diusulkan oleh ketua dan berkordinasi kepada
admin serta jajarannya dan sudah ditetapkan oleh semua jajaran bismania
banten pada tanggal tersebut.
3. Siapa admin yang mengoprasikan media sosial twitter?
Jawab : untuk twitter masih saya juga ya yang mengendalikan ataupun
mengoprasikan semua media sosial yang menyangkut komunitas bismania
khususnya banten, saya dan nauval yang dipercaya dari ketua untuk
memegang penuh tugas ini.
4. Berapa sering mengupdate status di twitter?
Jawab : tidak jauh beda ya dengan facebook pastinya setelah kita update
di facebook lalu kita juga menulis ulang kembali apa yang sudah
diinformasikan di facebook ke twitter sama dan tidak jauh berbeda dan
sama-sama media untuk eksistensi.
114
5. Informasi apa saja yang di update?
Jawab : informasi yang menyangkut komunitas bismania banten serta
informasi update masalah seputar alat transportasi dan saling berbagi
informasi khususnya di dunia otomotif khususnya bis yang sekarang ini
ramai diperbincangkan contohnya saja seperti armada busway yang sering
rusak.
6. Apakah dengan adanya group twitter bismania semakin banyak kegiatan?
Jawab : Alhamdulillah dengan adanya group twitter yang sering
bertambah sih anggota yang banyak ingin bergabung dan tentunya
dibarengi oleh kegiatan-kegiatan yang sekiranya rutin pasti kita
laksanakan untuk lebih baik kedepannya.
7. Apakah group twitter korwil banten berbagi informasi dengan korwil lain?
Jawab :itu sih sudah pasti ya korwil mana saja pasti saling berbagi
informasi tidak hanya dengan banten saja pokoknya semua korwil saling
memberitahu kegiatan mereka masing-masing mulai dari kopdar sampai
informasi yang penting yang ada di dalam komunitas bismania itu sendiri.
8. Kapan twitter bismania itu dibuat?
Jawab : 29 juni 2012 tanggal tersebut sudah ditetapkan oleh semua
anggota dan dimusyawarahkan bersama oleh anggota khususnya korwil
banten itu sendiri.
115
9. Berapa banyak anggota twitter bismania?
Jawab : banyaknya sih 4000an lebih dan tidak menentu jumlah tersebut
dikarenakan setiap harinya anggota kita pasti bertambah entah itu 5 orang
ataupun lebih, yang jelas perharinya anggota yang ingin bergabung di
komunitas ini akan terus menerus.
10. Berapa banyak anggota twitter bismania?
Jawab : kalau di gabung oleh semuanya banyak sekali ya ribuan orang
bahkan puluhan kurang lebih anggota kita banyak dari penjuru Indonesia
mulai dari sabang hingga marauke bahkan ada yang sampai ke luar negeri
contohnya Singapore dan masih banyak lagi.
116
PEDOMAN DAN HASIL WAWANCARA
Pedoman wawancara untuk meneliti “Pemanfaatan Media Sosial Facebook dan
Twitter untuk memperkenalkan Komunitas Bismania Banten”
C.
ANGGOTA
1.
Kapan anda bergabung dengan bismania community?
Jawab : saya bergabung dengan komunitas ini kurang lebih pada tanggal 20
desember 2014 awalnya saya melihat stiker bismania di salah satu
kendaraan bermotor setelah saya searching di media sosial dan pada
akhirnya sayapun meminta kontak salah satu anggota setelah itu saya ikut
gabung.
2.
Dari mana anda mengetahui komunitas bismania?
Jawab : saya mengetahui sebenarnya penasaran terhadap stiker yang di
pasang di pintu bis tersebut dan saya selidiki ternyata ada komunitasnya
kebetulan saya juga suka dan hobi dengan bis dan pada akhirnya saya
bergabunglah dengan komunitas bismania banten.
3.
Kenapa anda bergabung dengan bismania community?
Jawab : karena hobi saya mencintai alat transportasi khususnya bis dan
sangat suka juga dengan bis dan pada akhirnya sayapun bergabung dengan
komunitas ini.
4.
Sebagai apa anda di bismania community?
Jawab : Alhamdulillah selain anggota saya dipercaya sebagai bendahara
kedua setelah apriyanti yang memegang jabatan bendahara.
5.
Berapa kali anda mengikuti kegiatan bismania community?
Jawab : bisa dibilang sering ya karena setiap kegiatan saya mengikutinya
dengan kesenangan dan insya allah kl sekiranya tidak ada halangan saya
selalu mengikutinya.
6.
Apakah kegiatan bismania sudah dipublikasi dengan baik di facebook dan
twitter?
117
Jawab : menurut saya sih Alhamdulillah sudah ya sudah baik dan sampai
kepada khalayak, karena setiap kegiatan yang dilakukan oleh komunitas
bismania banten pasti saja admin selalu mengupdate ke media sosial yaitu
facebook dan twitter.
7.
Apakah publikasi yang dilakukan oleh bismania sudah maksimal?
Jawab : Alhamdulillah maksimal karena setiap kegiatan yang sudah kami
lakukan kebanyakan masyarakat pada banyak yang menanyakan komunitas
kita dan antusias dalam kegiatan yang kami lakukan pastinya.
8.
Informasi apa saja yang di dapat setelah adanya group facebook?
Jawab : tentunya tidak jauh-jauh ya yang pasti seputar kegiatan yang akan
dilakukan dan agenda yang akan kita bahas bersama acara tahunan pastinya
kita memberitahukannya ke media sosial facbook.
9.
Informasi apa saja yang di dapat setelah adanya group twitter?
Jawab : tidak jauh berbeda ya pastinya setiap kegiatan yang akan kita
lakukan tentunya kita akan mengshare lewat facebook atupun twitter.
10.
Berapa kali dalam seminggu informasi yang diberikan di group facebook?
Jawab : informasi yang diberikan kurang lebih 3 sampai 4 kali kita
memberikan informasi seputar dunia bis dan acara kegiatan yang akan
dilakukan oleh komunitas bismania banten itu sendiri.
11.
Berapa kali dalam seminggu informasi yang diberikan di group twitter?
Jawab : hampir sama dengan facebook kurang lebih 3 sampai 4 kali kita
menginformasikan kepada khalayak atau anggota yang tergabung di dalam
group facebook ataupun twitter.
12.
Sejak kapan anda bergabung di group facebook?
Jawab : sejak pertama kali bergabung dengan komunitas ini dan setelah hari
berikutnya saya diinformasikan oleh ketua bahwasannya anggota baru
setelah 3 hari langsung bergabung di group manapun khususnya banten.
118
D.
MASYARAKAT UMUM
1.
Dari mana anda mengetahui komunitas bismania?
Jawab : saya mengetahui komunitas tersebut dari temen saya yang sangat
mencintai dan idam-idamkan bis dan disitulah saya mengetahui bahwa
adanya komunitas pencinta bis di Indonesia yaitu bismania, walaupun
awalnya saya bingung dan ternyata saya mencoba sekali ikut dengan teman
saya untuk mengikuti kegiatan komunitas tersebut yaitu kopdar.
2.
Berapa kali anda mengikuti kegiatan bismania community?
Jawab : kurang lebih 2kali saya mengikuti acara yang diadakan oleh
komunitas tersebut yang pertama saya ikut gabung kopi darat dan yang
kedua saya mengikuti acara tahunan yaitu jamboree nasional bismania
community yang diadakan di kota jepara jawa tengah.
3.
Apakah kegiatan bismania sudah dipublikasi dengan baik di facebook dan
twitter?
Jawab : setahu saya sih dalah hal publikasi di media sosial kemungkinan
belum terlalu maksimal, masalahnya yang mengetahui komunitas pencinta
bis ini hanya orang-orang tertentu saja yang aktif di media sosial dan
menurut saya bagi pencinta bis tersebut sangat antusias dalam hal
kegiatannya ya cukup bagus hanya saja belum semua orang mengetahui
komunitas tersebut.
4.
Informasi apa saja yang di dapat dari komunitas bismania di facebook dan
twitter?
Jawab : yang saya lihat sih kebanyakan memberitahu soal kegiatan dan
jadwal masing-masing daerah kopi darat dan juga menginformasikan
seputar dunia bis di Indonesia mulai dari biro perjalanan sampai wisata,
semua saling bertukar informasi dan pendapat tentang keluaran bis baru dari
pabrikan serta mesin dan chassis yang bis tersebut pakai.
5.
Apa yang menarik dari komunitas bismania community?
119
Jawab : yang menarik menurut saya sih banyak banget ya, walaupun saya
belum terlalu tahu seputar komunitas ini yang saya tahu komunitas ini
berpergian ke penjuru Indonesia dengan menggunakan alat transportasi
khususnya bis dan mereka sangat dekat sekali dengan crew ataupun supir
bisa dibilang sudah akrab dan juga bisa mengetahui jadwal angkutan umum
baik dalam kota ataupun antar kota antar provinsi mungkin itu yang paling
menarik dan masih banyak lagi.
6.
Apakah anda bergabung dengan group facebook dan twitter?
Jawab : saya tidak bergabung hanya saja saya selalu memantau dan melihat
group tersebut, saya hanya suka dengan informasi yang baru contohnya saja
keluaran bis dari karoseri mana memakai mesin apa serta fasilitas yang
diberikan oleh perusahaan bis tersebut, dan tidak kalah juga fasilitas bis
sekarang bisa di adu dengan fasilitas pesawat hampir sama hanya saja
berbeda alam.
120
DOKUMENTASI KEGIATAN BISMANIA COMMUNITY BANTEN
JAMBORE PERTAMA
Diadakannya Jambore Nasional Bismania Community Pertama diadakan di Jawa
Tengah tepatnya di Kota Kudus dan kunjungan ke salah satu Po. Nusantara pada
tanggal 1 Juli 2007.
121
JAMBORE KEDUA
Jambore II BisMania Community Tahun 2009 Bertempat di Yogjakarta,pada
tanggal 28 Februari s/d 1 Maret 2009. Dalam acara ini, diadakan kunjungan ke
beberapa PO antara lain: BIMO, Suharno Prayogo, LangenMulyo, selain itu
diselingi Fun Futsal, Donor Darah, foto sesi di stadion mandala krida, serta acara
kekeluargaan di Kaliurang.
122
JAMBORE KETIGA
Jambore III BisMania Community Tahun 2011 bertempat di Salatiga-Jawa
Tengah, Jambore III dilaksanakan pada 5-6 Maret 2011. Dalam acara ini diadakan
kunjungan ke PO Safari dan Blue Star yang berada di kota tersebut, acara Tanam
Pohon di Terminal Tingkir Salatiga, serta Kampanye Go Green/Bus to Work and
School di pusat kota Salatiga.
123
JAMBORE KEEMPAT
Jambore IV BisMania Community Tahun 2013 Acara yang diselenggarakan di
Bandung-Jawa Barat, tanggal 8-9 Juni 2013 ini di isi berbagai acara antara lain:
-Kunjunganke PO Kramat Djati-Bandung, Diskusi Transportasi bersama Damri,
PO. Medal Sekarwangi, Segundo Automodel, Bedah Buku "Beauty and the Bus"
karya M.Faizi dan Sepak Bola ceria.
124
JAMBORE KELIMA
Jambore V Bismania Community diadakan di kota Malang pada tanggal 17 Mei
2014 kegiatan tersebut tidak kalah serunya dengan Jambore nasional sebelumnya
tidak tanggung-tanggung hampir 25 Bis ikut serta dari berbagai wilayah dipulau
Jawa dan berkunjung ke salah satu Karoseri ternama di Kota Malang yaitu
Karoseri Tentrem.
125
JAMBORE KEENAM
Berikutnya pada tahun 2015 tepatnya pada tanggal 16-17 Mei Bismania
Community mengadakan Jambore Nasional ke VI yang bertempat di Kota Jepara.
Acara yang ke VI ini merupakan acara yang mewah dan sekaligus memecahkan
rekor muri terbanyak miniatur Bis sebanyak 302 unit. Kegiatan tersebut
melibatkan Bupati Kota jepara sekaligus mengkampanyekan keselamatan
berkendara oleh Kapolres Kota Jepara agar kepada pengguna jalan lebih berhatihati dalam berkendara dan menghormati antar sesame pengguna jalan.
126
TWITTER BISMANIA COMMUNITY BANTEN
FACEBOOK BISMANIA KORWIL CSM (CILEGON, SERANG, MERAK)
127
TOURING SEKALIGUS KUNJUNGAN KE SALAH SATU PO.
SHANTIKA & BEJEU.
128
KEGIATAN HUNTING & KOPDAR
129
KEGIATAN TOURING BISMANIA BANTEN
130
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap
: Achmad Ramdani Fitriyadi
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat tanggal lahir : Jakarta, 25 Maret 1993
Alamat rumah
: Taman Ciruas Permai Blok K7 No 3, Kecamatan Ciruas,
Desa Pelawad, Ciruas Serang, RT 0/RW04
Hand Phone
: 085939864939
Agama
: Islam
Email
: [email protected]
Riwayat Pendidikan :
1. 1999 TK Bhayangkari
2. 2005 SDN Utan Kayu Selatan, 25 Pagi Jakarta Timur
3. 2008 SMP YP 17-1 Serang
4. 2011 SMK PGRI 1 Kota Serang.
5. 2015 Lulusan Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa.
Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik, konsentasi Jurnalistik
Pengalaman Organisasi dan bekerja
1.
2.
3.
4.
5.
Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTIRTA
Badan Eksekutif Mahasiswa BEM FISIP UNTIRTA
Lembaga Pers Kampus Orange Fisip UNTIRTA
Untirta TV
Front Aksi Mahasiswa FAM UNTIRTA
Download