1 BAB I PENDAHLUAN A. Latar Belakang Masalah Shalat adalah salah satu rukun Islam yang kedua. Shalat merupakan suatu kewajiban yang dibebankan kepada kaum muslim yang beriman dan kewajiban itu melekat sampai akhir hayat yang telah ditentukan waktuwaktunya. Sebagaimana firman Allah SWT Artinya: Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.(QS. An-Nisa: 103) Kewajiban ini harus dilaksanakan dalam setiap keadaan jika waktunya telah tiba, baik dalam keadaan sakit, dalam bepergian ataupun dalam peperangan. Kewajiban melaksanakan shalat berakhir ketika ajal telah tiba. Namun demikian Islam adalah agama yang sangat toleran atau agama yang mempermudah bagi penganutnya dalam melaksanakan ibadah shalat. Hal ini dibuktikan dalam aturan Islam jika seorang tidak sanggup melaksanakan shalat dengan berdiri maka dibolehkan mengerjakanya dengan duduk, jika tidak mampu dengan duduk maka diperbolehkan mengerjakanya dengan tiduran atau terlentang, dan jika tidak mampu dengan tiduran atau terlentang 1 Efektivitas Metode Demonstrasi …, Ismail, Fakultas Agama Islam UMP, 2016 2 maka diperbolehkan shalat dengan isarat. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Artinya:“Shalatlah kamu dengan berdiri, jika tidak mampu maka shalatlah dengan duduk, dan jika tidak mampu juga maka shalatlah dengan berbaring.” (HR. Al-Bukhari) Kebiasaan shalat sebaiknya dilakukan sejak kecil. Sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW َمُرُو أَوْالدَكُمْ بِالّصَالةِ َوهُمْ أَبْنَاءُ سَ ْبعِ سِنِين ٍوَاضْرِبُو هُمْ عَلَيْهَا َوهُمْ أَبْنَاءُ عَشْر Artinya: Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah dia apabila enggan melaksana shalat.(HR Abu Daud 495) Sebagai orang tua haruslah menyadari bahwa disamping anak itu menjadi nikmat, juga merupakan fitnah bagi orang tuanya jika tidak mampu menjaganya sebagaimana firman Allah SWT : Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; Efektivitas Metode Demonstrasi …, Ismail, Fakultas Agama Islam UMP, 2016 3 penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(QS. At Tahrim :6) Setiap orang tua muslim hendaknya menyadari bahwa anak adalah amanat Allah yang dipercayakan kepada orang tua. Dengan demikian maka orang tua muslim pantang menghianati amanat Allah berupa dikaruniakanya anak pada mereka. Diantara sekian perintah Allah berkenaan dengan amanatNya yang berupa anak adalah bahwa setiap orang tua muslim wajib mengasuh dan mendidik anak-anak dengan baik dan benar agar dapat tumbuh dewasa menjadi generasi yang saleh, sehingga terhindar dari siksa api neraka. Pada kenyatannya banyak kehidupan keluarga disekitar kita yang kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup ataupun tidak memiliki kemampuan untuk mengajarkan ilmu-ilmu agama pada anak-anaknya. Taman Pendidikan Al-Quran disingkat TPQ adalah pendidikan untuk baca dan menulis Al Quran dikalangan anak-anak, dan mempelajari ilmu-ilmu agama. Hal ini bisa menjadi alternatif dan solusi bagi orang tua dalam memnuhi kewajiban mereka untuk mengasuh dan mendidik anak mereka dengan benar sehingga menjadi generasi yang saleh. Pendidikan yang diberikan kepada anak di TPQ, yang pertama adalah tentang ketauhidan dan yang kedua adalah shalat. Memberikan pelajaran ibadah shalat terhadap anak tidaklah mudah, karena pada umumnya seorang anak itu mudah merasa bosan dan jenuh. Sebab itu seorang Ustadz atau Ustadzah harus pandai-pandai menarik perhatian para santrinya dengan menggunakan metode yang tepat ketika megajar, tidak hanya dengan satu metode saja (metode ceramah), sebab dengan menggunakan metode yang Efektivitas Metode Demonstrasi …, Ismail, Fakultas Agama Islam UMP, 2016 4 tepat santri akan dapat dengan mudah menyerap dan memahami apa yang disampaikan oleh Ustadz atau Ustadzahnya. Dengan kata lain Ustadz atau Ustadzah harus memiliki kemampuan untuk mengajar secara bervariasi, sehingga anak tidak cenderung bersifat pasif dan mudah bosan dalam proses pembelajaran. Karena bagaimanapun juga mengajarkan anak tentang shalat sangatlah mutlak diajarkan dengan baik dan benar. Berdasarkan hasil pengamatan sementara pada hari Jumat tanggal 8 April 2016 di TPQ Nur Rosyid Kalibagor menunjukan bahwa keterampilan mempraktekan shalat masih sangat rendah. Ketika santri diminta untuk mempraktekan tata cara shalat, seperti takbiratul ihram,ruku, sujud, duduk antara dua sujud dan duduk tasyahud akhir masih banyak yang belum mengusai. Rendahnya kemampuan praktek ini, dikarenakan Ustadz atau ustadzahnya di TPQ tersebut menggunakan metode ceramah dan tidak mencontohkan praktek shalat fardhu secara konkrit.Agar pembelajaran tepat guna dan bermakna, apalagi materi pelajaranya memang memerlukan suatu contoh konkrit dari seorang Ustadz atau ustadzahnya, penulis berasumsi bahwa penerapan metode demonstrasi akan dapat meningkatakan kemampuan praktek shalat. Menurut Syaiful Sagala (2011:210) Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang suatu proses atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruan. Metode ini lebih sesuai untuk mengajarkan bahanbahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan, suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin. Efektivitas Metode Demonstrasi …, Ismail, Fakultas Agama Islam UMP, 2016 5 Menurut Nana Sudjana (2010:83) metode demonstrasi adalah suatu metode mengajar memperlihatkan bagaimana jalanya suatu proses terjadinya sesuatu. Sedangkan menurut Syaodih Nana (2010:107) metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu, dimana keaktifan biasanya lebih banyak pada pihak guru. Melalui penerapan metode demonstrasi diharapkan pembelajaran berlangsung secara efektif dan tepat guna. Penerapanya penulis yakini akan dapat meningkatkan pemahaman dan keaktifan santri ketika proses pembelajaran berlangsung. Karena melalui metode ini Ustadz atau Ustadzahnya langsung mempraktekan tata cara shalat, santri lebih banyak melakukan kegiatan belajar seperti mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan. Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti mengambil judul : “Efektivitas Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Keterampilan Mempraktikan Shalat Fardhu Pada Santri TPQ Nur Rasyid Kalibagor Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas Tahun 2016”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalahnya yaitu: “Apakah dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan keterampilan shalat fardhu pada santri TPQ Nur Rasyid Kalibagor, Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas Tahun 2016” Efektivitas Metode Demonstrasi …, Ismail, Fakultas Agama Islam UMP, 2016 6 C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode demonstrasi dalam meningkatkan keterampilan shalat fardhu pada santri TPQ Nur Rosyid Kalibagor Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas Tahun 2016. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis Sebagai referensi ilmiah, serta memperkaya hasanah dunia pendidikan Islam dalam rangka meningkatkan keilmuan kusunya ilmu Pendidikan Agama Islam. 2. Manfaat Praktis a. Menjadi acuan bagi ustad atau ustadzah dalam mengajar dan mendidik santri-santrinya. b. Sebagai bekal dan latihan bagi penulis dalam menambah ilmu dan wawasan keagamaan. Efektivitas Metode Demonstrasi …, Ismail, Fakultas Agama Islam UMP, 2016