perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 BAB I

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebuah perusahaan didirikan untuk mencari keuntungan dengan membuat
produk atau jasa bagi para konsumen yang membutuhkan sebagai upaya agar dapat
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya dalam jangka panjang. Pada umumnya
perusahaan mempunyai tujuan yang sama, yaitu mendapatkan keuntungan yang optimal,
serta dapat terus memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar, sehingga hal tersebut mendorong terjadinya persaingan ketat antar perusahaan.
Perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya (input), seperti bahan
baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) bagi
pelanggan. Terdapat tiga jenis perusahaan, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan
dagang, dan perusahaan jasa yang berusaha untuk meningkatkan laba dengan meningkatkan volume penjualan atas produk-produknya. Di tengah persaingan antar perusahaan
yang semakin ketat, berbagai cara dilakukan perusahaan untuk meraih pangsa pasar agar
dapat meningkatkan volume penjualan, seperti pemberian potongan harga, pemberian
hadiah, variasi produk, sampai penjualan kredit. Konsekuensi dari kebijakan penjualan
secara kredit tersebut dapat menimbulkan peningkatan jumlah piutang. Agar tidak
menganggu alur kas masuk, maka tingkat penjualan kredit harus diperhitungkan
berdasarkan besarnya modal kerja yang diperlukan perusahaan untuk menjalankan
kegiatan operasionalnya.
Investasi yang terlalu besar dalam piutang dapat menimbulkan lambatnya perputaran modal kerja sehingga semakin kecil pula kemampuan perusahaan dalam meningkatkan volume penjualannya. Perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya
harus memiliki sistem pengelolaan yang baik, khususnya pengelolaan manajemen
keuangan agar modal yang dimiliki bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
commit1to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
Dalam mengelola manajemen keuangan, khususnya mengenai piutang usaha
perlu direncanakan secara matang sehingga manajemen piutang usaha dapat berjalan
secara efektif, baik mengenai prosedur pemberian kredit, pengumpulan piutang, penagihan piutang, dan masalah lain yang berhubungan dengan piutang. Piutang meliputi
semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan,
atau organisasi (Kieso, 2002:256). Piutang biasanya memiliki bagian yang signifikan
dari total aktiva lancar perusahaan.
Pada umumnya piutang usaha timbul karena adanya transaksi penjualan barang
atau jasa secara kredit. Penjualan kredit tidak akan segera menghasilkan penerimaan kas tetapi menimbulkan piutang kepada konsumen, atau yang biasa
disebut dengan piutang usaha, dan barulah kemudian pada hari jatuh temponya,
terjadi aliran kas masuk (cash in flow) yang berasal dari pengumpulan piutang
usaha tersebut (Hartati, 2010:1).
Piutang mempunyai resiko yang harus ditanggung perusahaan berupa kerugian
apabila debitur tidak melakukan pembayaran atau terjadi kecurangan dalam pengelolaan
piutang. Untuk memperkecil resiko yang ditanggung perusahaan, ada beberapa hal yang
perlu diperhitungkan, antara lain jumlah dana yang diinvestasikan dalam piutang, syarat
penjualan, kemungkinan tidak terbayarnya piutang, dan resiko lain yang akan timbul.
Oleh karena itu, diperlukan sistem pengendalian piutang yang efektif.
Terdapat penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Anggraeny Retno Hayati
dengan judul Analisis Efektivitas Sistem Pengelolaan dan Sistem Pengendalian Piutang
pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Terminal Petikemas Makassar,
mengungkapkan bahwa sistem pengelolaan dan pengendalian piutang PT Pelabuhan
Indonesia IV (Persero) Cabang Terminal Petikemas Makassar belum efektif dilihat dari
rasio keuangan yang berhubungan dengan piutang. Penelitian ini menggunakan rasio
keuangan yang berhubungan dengan piutang yaitu rasio perputaran piutang (receivable
turn over-RTO), umur rata-rata piutang (average collection period), rasio tunggakan, dan
rasio penagihan.
Sistem pengendalian piutang yang efektif akan memengaruhi keberhasilan
suatu perusahaan dalam menjalankan kebijakan penjualan barang atau jasa secara kredit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
Sebaliknya, kelalaian dalam pengendalian piutang bisa berakibat fatal bagi perusahaan,
misalnya banyak piutang yang tidak tertagih yang disebabkan kurang selektifnya perusahaan dalam memberikan kredit penjualan, lemahnya kebijakan pengumpulan dan
penagihan piutang.
Dalam pengendalian piutang dibutuhkan usaha untuk mengawasi setiap perkembangan yang terjadi baik dari kuantitas, waktu, maupun keadaan debitur. Selain hal
tersebut, perusahaan perlu menetapkan kebijakan piutang yang dapat digunakan sebagai
pedoman bagi unit kerja yang mengurusi masalah piutang perusahaan. Dalam mengurusi
masalah piutang, karyawan yang menangani akuntansi untuk piutang tidak boleh terlibat
pula dalam penagihan piutang, karena dengan pemisahan fungsi-fungsi tersebut akan
mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan atau kecurangan.
Kecurangan dalam suatu siklus kerja sangat sering terjadi sehingga dapat
merugikan perusahaan. Kecurangan yang mungkin terjadi pada bagian piutang
usaha adalah tidak mencatat pembayaran debitur dan mengantongi uangnya,
menunda pencatatan piutang dengan melakukan cash lapping, melakukan pembukuan palsu atas mutasi piutang, dan lain sebagainya. Pengendalian intern
merupakan salah satu cara yang digunakan dalam mengantisipasi kecurangan
(Hartati, 2010:2).
Menurut Mulyadi (2001: 163) “Sistem pengendalian intern meliputi struktur
organisasi, metode dan ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen”. Definisi sistem pengendalian intern tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk
sistem tersebut. Dengan demikian, pengertian pengendalian intern tersebut diatas berlaku
baik dalam perusahaan yang mengolah informasi secara manual, dengan mesin pembukuan, maupun dengan komputer.
Sistem pengendalian internal suatu perusahaan dikatakan efektif apabila semua
unsur-unsurnya diterapkan. Menurut COSO (Committee of Sponsoring Organization)
unsur-unsur pengendalian intern adalah (a) lingkungan pengendalian, (b) penentuan
resiko, (c) aktivitas pengendalian, (d) informasi dan komunikasi, dan (e) pengawasan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
dan pemantauan. Model COSO adalah salah satu model pengendalian internal yang
banyak digunakan para auditor sebagai dasar untuk mengevaluasi dan mengembangkan
pengendalian intern.
Terdapat penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Adistya Maharani (2011)
dengan judul Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penjualan Jasa Perawatan Air
Conditioner dan Piutang pada CV Mavista Technic. Hasil dari penelitian tersebut adalah
sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur
pencatatan, praktek yang sehat serta karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung
jawabnya, telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan
perusahan dan tidak menyimpang dari teori yang terdapat dalam ilmu akuntansi. Hal ini
terlihat dari hasil pengujian terhadap dokumen terkait dengan menggunakan attribute
sampling model stop or go sampling.
PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak
dibidang manufaktur dengan memproduksi buku sekolah dan buku umum. PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri berpusat di Jalan Dr. Supomo No.23 Solo 57141. Dalam
melakukan penjualan produk yang dihasilkan ke masyarakat, PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri dibagi menjadi 2 departemen yaitu Departemen School Books dan Departemen
General Books.
General Books merupakan salah satu bagian dari PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri yang khusus menangani penjualan buku-buku umum yang diterbitkan oleh PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. General Books ini tersebar diseluruh wilayah di
Indonesia meliputi DKI Jakarta, Jawa Timur, Jateng DIY, Jawa Barat, Sumatra,
Sulawesi, dan Kalimantan. Departemen General Book melakukan kegiatan penjualan
buku-buku umum seperti novel, fiksi, buku anak, buku remaja, buku dewasa, dan AlQur’an. Pada Departemen General Book area DIY-Jateng transaksi penjualannya
meliputi penjualan konsinyasi, penjualan kredit, dan penjualan tunai.
Sebagian transaksi penjualan pada Departemen General Book area DIY-Jateng
dilakukan secara kredit sehingga jumlah piutang usaha pada departemen ini cukup besar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
Pada tahun 2012 besarnya piutang 14,43 persen dari total penjualan dan pada tahun 2013
besarnya piutang 11,52 persen dari total penjualan.
Tabel 1.1 Beberapa Akun dalam Neraca dan Laporan Laba-Rugi
Tahun
Keterangan
2012
2013
Akun dalam neraca (rupiah)
Piutang
338.347.533
383.115.462
Cadangan Kerugian Piutang
185.845.964
252.309.728
Akun dalam laporan laba-rugi (rupiah)
Penjualan
2.344.177.283
3.323.188.208
Biaya Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
46.883.546
66.463.764
Sumber: Laporan Keuangan PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Departemen General
Book Jateng-DIY (data diolah)
Pada Departemen General Books DIY-Jateng terdapat beberapa piutang usaha
yang sudah melewati masa jatuh temponya namun belum dilunasi oleh pelanggan.
Permasalahan lainnya yang ada di Departemen General Books DIY-Jateng yaitu tidak
adanya divisi penagihan piutang. Pengumpulan atau penagihan piutang dilakukan oleh
sales representative pada masing-masing dabin yaitu dabin Solo, dabin Yogjakarta, dan
dabin Semarang, padahal menurut sistem pengendalian intern yang baik fungsi penjualan harus dipisahkan dari fungsi penagihan piutang. Hal tersebut dilakukan untuk
menghindari kemungkinan terjadi kecurangan, seperti penjualan fiktif oleh karyawan
tersebut yang dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, untuk mengetahui lebih dalam
mengenai sistem pengendalian intern piutang pada PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Departemen General Books Jateng-DIY, maka dilakukan penelitian dengan judul
“Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Piutang Usaha Pada PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri Departemen General Books Jateng-DIY”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Bagaimana kebijakan pemberian kredit penjualan pada pelanggan yang ditetapkan
oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Departemen General Books Jateng-DIY?
2. Berapa lama periode kredit yang ditetapkan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Departemen General Books Jateng-DIY bagi pelanggan?
3. Bagaimana sistem pengendalian intern piutang usaha pada PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri Departemen General Books Jateng-DIY?
4. Apakah sistem pengendalian intern piutang usaha pada PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri Departemen General Books Jateng-DIY sudah efektif?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dapat diketahui tujuan dari penelitian yaitu:
1. Untuk menganalisis kebijakan pemberian kredit penjualan pada pelanggan yang
ditetapkan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Departemen General Books JatengDIY.
2. Untuk mengetahui seberapa lama periode kredit yang ditetapkan PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri Departemen General Books Jateng-DIY bagi pelanggan PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri Departemen General Books Jateng-DIY.
3. Untuk menganalis kelebihan dan kekurangan sistem pengendalian intern piutang
usaha pada PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Departemen General Books JatengDIY.
4. Untuk mengevaluasi keefektifan sistem pengendalian intern piutang usaha pada PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Departemen General Books Jateng-DIY.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, perusahaan, serta
pihak lain yang membaca hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Departemen General Books Jateng-DIY,
sebagai bahan pertimbangan, perbaikan, dan pengembangan manajemen untuk segera
memperbaiki dan menyempurnakan sistem pengendalian intern piutang usaha apabila
diketahui adanya kekurangan maka diajukan saran-saran untuk meningkatkan
keefektifan sistem pengendalian intern piutang pada PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri Departemen General Books Jateng-DIY.
2. Bagi pihak lain, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran kepada peneliti lain atau para akademisi yang akan mengambil skripsi atau
tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus referensi dalam penulisan.
commit to user
Download