PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit), Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Beserta Laporan Auditor Independen DAFTAR ISI Halaman Surat pernyataan direksi Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Laporan Arus Kas Konsolidasian 1–2 3 4–5 6 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 7 – 57 Informasi Tambahan 58 – 62 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 Juni Catatan 31 Desember 2016*) 2015*) 2014*) 2013*) ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Persediaan Piutang lain-lain - pihak ketiga 2d,2e,4 2g,5a 7 5.058.432.429 10.756.469.225 8.700.771.208 13.360.850.394 304.648.249.283 304.465.278.823 198.326.834.727 93.485.226.591 9.910.623.669 - - 330.959.750 Biaya dibayar dimuka dan Uang muka 2h,6 1.586.900.654 975.014.054 519.662.760 Pajak dibayar dimuka 10a 13.496.444.198 11.261.099.420 4.703.061.837 30.000.000 334.700.650.233 327.457.861.522 212.250.330.532 107.207.036.735 92.272.300.925 92.264.916.310 20.157.875.000 16.975.000.000 - 10.650.000.000 7.400.000.000 6.879.200.000 885.631.030 286.000.000 1.132.352.041 289.750.000 1.247.290.622 60.000.000 172.066.667 - 93.443.931.955 104.337.018.351 28.865.165.622 24.026.266.667 428.144.582.188 431.794.879.873 241.115.496.154 131.233.303.402 Total - Aset lancar ASET TIDAK LANCAR Persediaan Piutang pihak berelasi Aset tetap Aset lain-lain Total - Aset tidak lancar TOTAL ASET 2g,5b 2f,2t,15a 2j,8 9 *) Diterbitkan kembali (Catatan 30) dan Disajikan kembali (Catatan 31) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 1 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 Juni Catatan 31 Desember 2016*) 2015*) 2014*) 2013*) LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang lain-lain Pihak ketiga 12 43.435.177.311 36.957.425.737 499.750.000 - 10b 14.873.839.563 13.393.440.319 16.643.104.749 11.790.214.313 Utang bank 2n,13 43.841.311.278 39.067.765.374 - - Utang sewa pembiayaan 2m,14 - 129.132.806 451.220.000 - 102.150.328.152 89.547.764.236 17.594.074.749 11.790.214.313 Utang pajak Liabilitas jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Total - Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun 2n,13 37.224.828.098 56.833.786.494 50.000.000.000 - Utang pihak berelasi Utang bank 2t,15b 3.444.876.981 122.788.957.497 38.169.894.088 50.874.431.800 Uang muka pelanggan 2k,11 190.573.474.746 187.621.671.247 158.410.285.382 76.392.475.160 Liabilitas imbalan kerja karyawan 2l,16 438.085.000 330.755.000 433.418.000 99.438.000 Total - Liabilitas Jangka Panjang 231.681.264.825 367.575.170.238 247.013.597.470 127.366.344.960 Total - Liabilitas 333.831.592.977 457.122.934.474 264.607.672.219 139.156.559.273 EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) Modal saham 17 125.000.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 Tambahan modal disetor 18 (46.449.201.703) (46.302.756.405) - - Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali Pendapatan komprehensif lain Saldo laba (Defisit) 2v,1b 16 - 250.000.000 (17.614.111.174) 1.075.289.063 70.585.000 15.686.596.572 64.228.000 18.332.370.455 22.066.000 (8.400.130.891) (11.498.544.934) 94.307.979.869 (25.156.157.950) (23.492.176.065) (7.923.255.871) Total defisiensi modal yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali Total - Ekuitas (Defisiensi Modal) 5.009.342 (171.896.651) - - 94.312.989.211 (25.328.054.601) (23.492.176.065) (7.923.255.871) 428.144.582.188 431.794.879.873 241.115.496.154 131.233.303.402 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) *) Diterbitkan kembali (Catatan 30) dan Disajikan kembali (Catatan 31) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 2 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2016*) Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2015 Tahun 2015 Tahun 2014 Tahun 2013 Penjualan Apartemen 2k,20 37.958.082.940 112.723.195.337 127.147.083.681 46.166.355.791 10.820.660.148 Beban Pokok Penjualan 2k,21 26.820.367.057 75.188.145.577 85.145.682.178 30.793.685.981 7.217.550.638 11.137.715.883 37.535.049.760 42.001.401.503 15.372.669.810 3.603.109.510 Beban Penjualan 2.776.263.831 10.532.968.095 17.277.297.659 13.660.263.644 8.709.431.230 Beban Administrasi dan Umum 9.352.239.869 9.300.952.694 17.117.580.673 12.787.221.669 3.198.398.707 12.128.503.700 19.833.920.789 34.394.878.332 26.447.485.313 11.907.829.937 (990.787.817) 17.701.128.971 7.606.523.171 (11.074.815.503) (8.304.720.427) Pendapatan lain-lain 54.289.757 615.497.360 823.258.789 348.658.069 852.083.919 Beban lain-lain (44.104.378) (31.425.672) (56.217.322) (62.825.195) (45.816.058) 10.185.379 584.071.688 767.041.467 285.832.874 806.267.861 Laba (Rugi) Kotor Beban Usaha 2k,22 Jumlah Beban Usaha Laba Usaha Pendapatan / (Beban) lain-lain 23 Jumlah Pendapatan Lain-lain Laba Sebelum Pajak Final dan Pajak Penghasilan (980.602.438) 18.285.200.659 8.373.564.638 (10.788.982.629) (7.498.452.566) (1.665.263.751) (1.095.065.151) (8.817.469.173) (5.051.618.565) (4.436.886.044) (2.645.866.189) 17.190.135.508 (443.904.535) (15.840.601.194) (11.935.338.610) Pajak Kini - - - - - Pajak Tangguhan - - - - - (2.645.866.189) 17.190.135.508 (443.904.535) (15.840.601.194) (11.935.338.610) Pajak Final 2o Laba Sebelum Pajak Penghasilan Taksiran/(Manfaat) Pajak Penghasilan 2o,10c Laba Sebelum Laba Entitas Anak Pra-Akuisisi Dan laba Proforma Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Rugi Entitas Anak Dampak Penyesuaian Proforma Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali LABA (RUGI) PERIODE/TAHUN BERJALAN - (18.155.821.359) (27.176.405.881) (18.939.015.237) (666.890.937) (2.645.866.189) 35.345.956.867 26.732.501.346 3.098.414.043 (11.268.447.673) 6.357.000 - 42.162.000 22.066.000 - Penghasilan Komprehensif lainnya : Pos Yang Tidak akan direklasifikasi dalam Laba Rugi Kerugian Aktuarial Program Pensiun Pos Yang akan direklasifikasi dalam Laba Rugi Laba Komprehensif lainnya TOTAL LABA KOMPREHENSIF PERIODE/TAHUN BERJALAN - - - - - 6.357.000 - 42.162.000 22.066.000 - (2.639.509.189) 35.345.956.867 26.774.663.346 3.120.480.043 (11.268.447.673) (2.645.773.883) 35.345.956.867 26.732.501.346 3.098.414.043 (11.268.447.673) (92.306) - - - - (2.645.866.189) 35.345.956.867 26.732.501.346 3.098.414.043 (11.268.447.673) (2.639.417.105) 35.345.956.867 - - - (92.084) - - - - (2.639.509.189) 35.345.956.867 - - - (61.056,79) 14.138.382,75 10.693.000,54 1.239.365,62 (4.507.379,07) Laba neto yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali TOTAL Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali TOTAL LABA PER SAHAM DASAR DARI LABA NETO YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 19 *) Diterbitkan kembali (Catatan 30) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 3 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Tambahan Modal Disetor Modal Saham Saldo 31 Desember 2012 Proforma Ekuitas dari Transaksi Restrukturisasi Antara Entitas Sepengendali Saldo Laba (Defisit) Penghasilan Komprehensif Lain Belum Ditentukan Penggunaannya Sub-Total Kepentingan NonPengendali Total Ekuitas (Defisiensi Modal) 2.500.000.000 - 992.180.000 - (230.097.261) 3.262.082.739 - 3.262.082.739 - - 83.109.063 - - 83.109.063 - 83.109.063 - - - - (11.268.447.673) (11.268.447.673) - (11.268.447.673) 2.500.000.000 - 1.075.289.063 - (11.498.544.934) (7.923.255.871) - (7.923.255.871) - - (18.689.400.237) - - (18.689.400.237) - (18.689.400.237) Laba komprehensif tahun berjalan - - - - 3.098.414.043 3.098.414.043 - 3.098.414.043 Penghasilan komprehensif lain - - - 22.066.000 - 22.066.000 - 22.066.000 2.500.000.000 - (17.614.111.174) 22.066.000 (8.400.130.891) (23.492.176.065) - (23.492.176.065) - - (18.253.836.360) - - (18.253.836.360) - (18.253.836.360) - - - - 35.345.956.867 35.345.956.867 - 35.345.956.867 Saldo 30 Juni 2015 2.500.000.000 - (35.867.947.534) 22.066.000 26.945.825.976 (6.400.055.558) - (6.400.055.558) Saldo 31 Desember 2015 2.500.000.000 (46.302.756.405) 250.000.000 64.228.000 18.332.370.455 (25.156.157.950) (171.896.651) (25.328.054.601) Rugi proforma yang berasal dari transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali Laba komprehensif tahun berjalan Saldo 31 Desember 2013 Rugi proforma yang berasal dari transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali Saldo 31 Desember 2014 Rugi proforma yang berasal dari transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali Laba komprehensif periode berjalan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 4 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN / (Lanjutan) Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Tambahan Modal Disetor Modal Saham Setoran modal Proforma Ekuitas dari Transaksi Restrukturisasi Antara Entitas Sepengendali Saldo Laba (Defisit) Penghasilan Komprehensif Lain Belum Ditentukan Penggunaannya Sub-Total Kepentingan NonPengendali Total Ekuitas (Defisiensi Modal) 122.500.000.000 - - - - 122.500.000.000 - 122.500.000.000 - - (250.000.000) - - (250.000.000) - (250.000.000) - (146.445.298) - - - (146.445.298) - (146.445.298) Laba komprehensif periode berjalan - - - - (2.645.773.883) (2.645.773.883) (92.306) (2.645.866.189) Kepentingan non pengendali - - - - - - 176.998.299 176.998.299 Penghasilan komprehensif lain - - - 6.357.000 - 6.357.000 - 6.357.000 125.000.000.000 (46.449.201.703) - 70.585.000 15.686.596.572 94.307.979.869 5.009.342 94.312.989.211 Pembalikan modal proforma yang berasal dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih nilai dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo 30 Juni 2016 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 5 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pengeluaran kas untuk perolehan tanah, pembayaran ke kontraktor dan pemasok Pengeluaran kas untuk karyawan Penerimaan (pembayaran) kas untuk aktivitas operasional lainnya Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2016*) Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2015*) 40.909.886.439 Tahun 2015*) Tahun 2014*) Tahun 2013 149.667.403.086 156.358.469.546 128.184.166.013 87.213.135.308 (27.010.722.132) (4.568.720.833) (97.496.889.214) (5.140.420.316) (263.391.167.584) (7.588.307.749) (138.818.169.117) (5.621.275.503) (117.677.777.229) (1.658.858.984) (11.237.503.551) (15.108.894.186) 9.578.204.063 (19.650.640.775) (7.912.542.308) Arus kas diperoleh dari operasi Pembayaran beban keuangan Penerimaan bunga Penerimaan (pembayaran) pajak (1.907.060.077) (44.104.378) 54.289.757 (2.420.209.285) 31.921.199.370 (31.425.672) 615.497.360 (9.815.998.937) (105.042.801.724) (49.716.010) 816.757.477 (18.625.171.187) (35.905.919.382) (67.977.100) 353.809.974 (4.871.789.966) (40.036.043.213) (45.816.058) 411.231.933 7.323.328.269 Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi (4.317.083.983) 22.689.272.121 (122.900.931.444) (40.491.876.474) (32.347.299.069) (2.880.000) (54.742.399) (79.342.400) (137.180.000) (178.000.000) (2.880.000) (54.742.399) (79.342.400) (137.180.000) (178.000.000) (14.835.412.492) 10.650.000.000 3.155.919.484 (129.132.806) (146.445.298) 176.998.299 (250.000.000) 19.230.734.318 (85.774.602.881) 50.155.755.228 (405.351.339) (98.015.001) 45.901.551.868 (3.250.000.000) 84.619.063.409 (800.507.415) (46.302.756.405) (171.896.651) 45.040.517.055 50.000.000.000 (520.800.000) (12.704.537.712) (1.055.300.000) 249.615.000 (6.879.200.000) 50.874.431.800 1.742.180.000 (1.378.072.813) (16.891.479.675) 125.035.971.861 35.968.977.288 45.737.411.800 (5.698.036.796) 10.756.469.225 5.743.050.047 8.700.771.208 2.055.698.017 8.700.771.208 (4.660.079.186) 13.360.850.394 13.212.112.731 148.737.663 5.058.432.429 14.443.821.255 10.756.469.225 8.700.771.208 13.360.850.394 Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Pembelian aset tetap Arus kas bersih digunakan untuk Aktivitas investasi Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Penerimaan (pembayaran) pinjaman bank Penerimaan (pemberian) piutang pihak berelasi Penerimaan (Pembayaran) utang pihak berelasi Penerimaan (Pembayaran) utang sewa pembiayaan Tambahan modal disetor Kepentingan non pengendali Proforma ekuitas transaksi entitas sipengendali Arus kas bersih diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Peningkatan (Penurunan) kas bersih Kas dan bank awal tahun Kas dan Setara Kas Akhir Periode/Tahun *) Diterbitkan kembali (Catatan 30) dan Disajikan kembali (Catatan 31) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 6 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT Forza Land Indonesia (Dahulu PT Megah Satu Properti) (“Perusahaan”) adalah Perseroan terbatas yang telah secara sah didirikan dengan nama “PT Megah Satu Properti”, berkedudukan di Jakarta, berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.95 tanggal 21 Maret 2012 yang dibuat dihadapan Humberg Lie, SH.,SE.,MKn, Notaris di Jakarta Utara (selanjutnya disebut dengan “Akta Pendirian”), dimana Akta Pendirian ini, telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya AHU-23164.AH.01.01.Tahun 2012, tanggal 1 Mei 2012, telah didaftarkan di Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan Nomor Tanda Daftar Perusahaan 09.05.1.68.73448 tertanggal 4 Juni 2012. Sampai dengan tanggal Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian, Pendirian Perusahaan yang diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia masih dalam proses penyelesaian. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir terakhir berdasarkan Akta No. 84, dibuat dihadapan Humberg Lie, SH., SE., MKn., Notaris di Jakarta Utara, tanggal 14 Juli 2015 tentang Perubahan komposisi pemegang saham menjadi PT Forza Indonesia sebesar 2.475 saham dan PT Forza Aset Manajemen sebesar 25 saham, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor: AHU-AH.01.03-0951519, tanggal 14 Juli 2015. Adapun perubahan-perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut, antara lain: 1. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 23 Februari 2016, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 130 tanggal 23 Februari 2016, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU0004044.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 1 Maret 2016, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan nomor AHU.AH. 01.03-0027575 tanggal 1 Maret 2016 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-0026741.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 1 Maret 2016 dan sesuai dengan surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor 017/KETN/VI/2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) Perseroan sedang dalam proses, yang menyetujui perubahan alamat dan tempat kedudukan Perseroan, yang semula beralamat dan berkedudukan di Karinda Building Lantai 2 Suite nomor 1-2, Jalan Palmerah Selatan nomor 30A, Kelurahan Glora, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, menjadi beralamat dan berkedudukan di Wisma 77 Tower 1 Lantai 8, Jalan Letjend S. Parman Kav. 77, Slipi, Jakarta Barat 11410. 2. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 22 Maret 2016, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 134 tanggal 22 Maret 2016, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-0005568.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 22 Maret 2016 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0036797.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 22 Maret 2016 serta sesuai dengan surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor 017/KET-N/VI/2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) Perseroan sedang dalam proses, yang menyetujui perubahan Nama Perseroan yang semula Perseroan bernama PT MEGAH SATU PROPERTI diubah menjadi Perseroan bernama PT FORZA LAND INDONESIA. 7 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan) 3. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 27 April 2016, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 92 tanggal 27 April 2016, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-000822.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 29 April 2016, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar nomor AHU-AH.01.03-0044620 dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan nomor AHU.AH. 01.03-0044621 tanggal 29 April 2016 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0053815.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 29 April 2016 dan sesuai dengan surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor 017/KET-N/VI/2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) Perseroan sedang dalam proses, yang menyetujui peningkatan Modal dasar Perseroan, yang semula Rp10.000.000.000 (sepuluh milyar Rupiah) menjadi Rp500.000.000.000,00 (lima ratus milyar Rupiah) serta Modal Ditempatkan dan Modal Disetor dalam Perseroan, yang semula Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta Rupiah) berubah menjadi Rp125.000.000.000,00 (seratus dua puluh lima milyar Rupiah). Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan dari Perusahaan adalah menjalankan usaha dibidang perdagangan, jasa, kecuali jasa di bidang hukum dan pajak, pembangunan, perindustrian, percetakan dan pengangkutan darat. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perusahaan dapat melaksanakan usaha sebagai berikut : a) b) c) d) e) f) Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan pada umumnya Menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan pada umumnya Menjalankan usaha di bidang industri Menjalankan usaha di bidang percetakan Menjalankan usaha-usaha di bidang pengangkutan darat Sampai tanggal Laporan keuangan konsolidasian per 30 Juni 2016 kegiatan usaha yang secara efektif telah dijalankan berupa menyelenggarakan usaha real estat dengan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha ini. Perusahaan telah beroperasi secara komersial sejak tahun 2013. Perusahaan berkantor pusat di Wisma 77 Tower 1 Lantai 8, Jalan Letjend S. Parman Kav. 77, Kelurahan Slipi, Kecamatan Palmerah, Kota Administrasi Jakarta Barat. PT Forza Indonesia didirikan di Republik Indonesia, adalah entitas induk terakhir dari Grup. b. Susunan Direksi dan Komisaris Berdasarkan Pernyataan keputusan Rapat umum Pemegang Saham Tahunan PT Forza Land Indonesia, No.92 tanggal 27 April 2016 dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,MKn, Notaris di Jakarta Utara, menyetujui perubahan direksi dan dewan komisaris pada 30 Juni 2016, sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris : Freddy Setiawan Dewan Direksi Direktur : Erick Satria 8 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan) Berdasarkan Pernyataan keputusan Rapat umum Pemegang Saham Tahunan PT Forza Land Indonesia, No.84 tanggal 14 Juli 2015 dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,MKn, Notaris di Jakarta Utara, menyetujui perubahan direksi dan dewan komisaris pada 31 Desember 2015, sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris : Dedy Widiyanto : Freddy Setiawan Dewan Direksi Direktur : Erick Satria Berdasarkan Pernyataan keputusan Rapat umum Pemegang Saham Tahunan PT Forza Land Indonesia, No.164 tanggal 21 April 2014 dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,MKn, Notaris di Jakarta Utara, menyetujui perubahan direksi dan dewan komisaris 31 Desember 2014, sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris : Dedy Widiyanto : Freddy Setiawan : Widodo Nurly Sumady Dewan Direksi Direktur : Endy Kusumo Berdasarkan Pernyataan keputusan Rapat umum Pemegang Saham Tahunan PT Forza Land Indonesia, No.06 tanggal 04 Maret 2013 dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,MKn, Notaris di Jakarta Utara, menyetujui perubahan direksi dan dewan komisaris 31 Desember 2013, sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris : Dedy Widiyanto : Freddy Setiawan : Widodo Nurly Sumady Dewan Direksi Direktur : Ali Sutra Berdasarkan Pernyataan keputusan Rapat umum Pemegang Saham Tahunan PT Forza Land Indonesia, No.95 tanggal 21 Maret 2013 dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,MKn, Notaris di Jakarta Utara, menyetujui perubahan direksi dan dewan komisaris 31 Desember 2012, sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris : Dedy Widiyanto : Freddy Setiawan Dewan Direksi Direktur : M. Dagobert Jumlah karyawan tetap Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012 masing-masing adalah 10, 8, 14, 15 dan 14 karyawan (tidak diaudit). Jumlah gaji dan tunjangan untuk Direksi dan Komisaris, untuk periode enam bulan 30 Juni 2016 sebesar Rp 190.447.421 dan Rp217.750.000, tahun 2015 sebesar Rp380.894.842 dan Rp435.500.000, untuk tahun 2014 sebesar Rp379.059.744 dan Rp435.500.000, dan untuk tahun 2013 sebesar Rp248.957.844 dan Rp304.281.809. 9 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan) b) Entitas Anak Pada tanggal 3 Desember 2015, Perusahaan mengakuisisi 99,90% saham FL Bali, 99,60% saham FP Sutera, 99,60% saham FP Serpong, 99,60% saham FP Uluwatu dan 99,60% saham FP Bedugul yang sebelumnya dimiliki oleh PT Forza Indonesia (FI). Pada tanggal 27 April 2016, Perusahaan meningkatkan penyertaan di masing-masing entitas anak tersebut dengan mengkonversi masing-masing utang entitas menjadi penyertaan saham, sehingga kepemilikan Perusahaan terhadap masing-masing entitas anak meningkat menjadi: pada PT FL Bali 99,9977%, FP Sutera 99,9978%, FP Serpong 99,9982%, FP Uluwatu 99,9952%, FP Bedugul 99,9972%. Pada tanggal 27 April 2016, Perusahaan mengakuisisi 99,60% saham FAM yang sebelumnya dimiliki oleh PT Forza Indonesia (FI). Akuisisi yang dilakukan perusahaan atas seluruh entitas anak merupakan kombinasi bisnis entitas sepengendali, dimana seluruh entitas atau bisnis yang bergabung pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama baik sebelum maupun sesudah kombinasi bisnis. Selisih antara imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali (SINTRES) diakui di ekuitas dan disajikan dalam pos Tambahan Modal Disetor. Selisih antara imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali (SINTRES), selalu tetap disajikan sebagai Tambahan Modal Disetor walaupun pihak pengakuisisi kehilangan pengendalian, atau pelepasan aset, liabilitas, saham atau instrument kepemilikan lainke pihak lain yang tidak sepengendali. Selisih antara imbalan yang dialihkan perusahaan dengan nilai tercatat aset bersih masing-masing etitas anak saat akuisisi sebagai berikut : Perolehan tahun 2015 : Akuisisi Harga Perolehan Nilai aset bersih yang diperoleh F Bali 999.000.000 (2.005.313.203) FP Sutera 249.000.000 (11.282.797.498) FP Serpong 249.000.000 (30.932.917.718) 31 Desember 2015 FP Uluwatu 249.000.000 (335.727.986) FP Bedugul 249.000.000 249.000.000 Selisih nilai transaksi restrukturisasi Entitas Sepengendali 3.004.313.203 11.531.797.498 31.181.917.718 584.727.986 F Bali 42.999.000.000 39.993.658.371 FP Sutera 45.999.000.000 34.411.296.974 FP Serpong 56.999.000.000 25.729.891.287 3.005.341.629 11.587.703.026 31.269.108.713 FAM - Total 1.995.000.000 (44.307.756.405) - - 46.302.756.405 30 Juni 2016 FP Uluwatu 20.999.000.000 20.411.951.665 FP Bedugul 35.999.000.000 35.999.000.000 FAM 249.000.000 249.000.000 Total 203.244.000.000 156.794.798.297 587.048.335 - - 46.449.201.703 Perolehan Tahun 2016 : Akuisisi Harga Perolehan Nilai aset bersih yang diperoleh Selisih nilai transaksi restrukturisasi Entitas Sepengendali Entitas anak perusahaan sebagai berikut : Nama Perusahaan Kegiatan usaha Domisili Persentase Kepemilikan 30 Juni Tahun Beroperasi 2016 Komersial 30 Juni 2016 Total Aset 31 Desember 2015 2014 2013 Entitas Anak Langsung: FP Serpong FP Sutera FL Bali FP Uluwatu FP Bedugul FAM Real estat Real estat Real estat Real estat Real estat Jasa Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta 99,9982% 99,9978% 99,9977% 99,9952% 99,9972% 99,6000% 2013 2014 - 146.059.339.179 102.688.069.958 40.523.475.104 20.686.043.904 36.000.000.000 250.000.000 136.242.305.351 114.914.016.122 40.385.984.324 20.686.473.710 36.000.000.000 250.000.000 46.501.797.882 57.460.356.291 27.059.493.850 20.168.724.931 - 7.935.540.000 26.366.591.317 17.226.540.000 - 10 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan) PT Forza Properti Serpong (FP Serpong) Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan FP Serpong (Entitas anak) dengan Akta No. 165 tanggal 28 Nopember 2013 dari Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,MKn, Notaris di Jakarta Utara, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU66118.AH.01.01.Tahun 2013 tertanggal 17 Desember 2013. FP Serpong (Entitas Anak) telah memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) - Kecil No. 12.038.01/1.824.271 tanggal 16 Desember 2013, dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No.09.05.1.68.80756 tanggal 17 Desember 2013 dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan propinsi DKI Jakarta, dengan Kegiatan usaha pokok "aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan real estat yang dimiliki sendiri atau disewa. Perusahaan berkantor pusat di Wisma 77 Tower 1 Lantai 8, Jalan Letjend S. Parman Kav. 77, Kelurahan Slipi, Kecamatan Palmerah, Kota Administrasi Jakarta Barat. PT Forza Properti Sutera (FP Sutera) Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan FP Sutera (Entitas Anak) dengan Akta No. 125 tanggal 22 Mei 2014 dari Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,MKn, Notaris di Jakarta Utara, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU12571.40.10.2014 tertanggal 10 Juni 2014. FP Sutera (Entitas Anak) telah memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)- Kecil No. 13.84/01/1.824.271 tanggal 6 Juni 2014, dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No.09.05.1.68.82827 tanggal 10 Juni 2014 dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan propinsi DKI Jakarta, dengan Kegiatan usaha pokok "aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan real estat yang dimiliki sendiri atau disewa. Perusahaan berkantor pusat di Wisma 77 Tower 1 Lantai 8, Jalan Letjend S. Parman Kav. 77, Kelurahan Slipi, Kecamatan Palmerah, Kota Administrasi Jakarta Barat. PT Forzaland Bali (FL Bali) Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan FL Bali (Entitas Anak) dengan Akta No. 50 tanggal 10 April 2013 dari Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,MKn, Notaris di Jakarta Utara, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-25257.AH.01.01 tertanggal 10 Mei 2013. FL Bali (Entitas Anak) telah memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)- Menengah No. 09063/01/1.824.271 tanggal 4 Juni 2013, dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No.09.05.1.68.79314 tanggal 24 Juli 2013 dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan propinsi DKI Jakarta, dengan Kegiatan usaha pokok "aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan real estat yang dimiliki sendiri atau disewa. Perusahaan berkantor pusat di Wisma 77 Tower 1 Lantai 8, Jalan Letjend S. Parman Kav. 77, Kelurahan Slipi, Kecamatan Palmerah, Kota Administrasi Jakarta Barat. 11 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan) PT Forza Properti Uluwatu (FP Uluwatu) Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan FP Uluwatu (Entitas Anak) dengan Akta No. 26 tanggal 11 Nopember 2013 dari Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU121867.AH.01.09.TH 2013 tertanggal 19 Desember 2013. FP Uluwatu (Entitas Anak) telah memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)- Kecil No. 12.037.01/1.824.271 tanggal 16 Desember 2013, dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No.09.05.1.68.80757 tanggal 17 Desember 2013 dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan propinsi DKI Jakarta, dengan Kegiatan usaha pokok "aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan real estat yang dimiliki sendiri atau disewa. Perusahaan berkantor pusat di Wisma 77 Tower 1 Lantai 8, Jalan Letjend S. Parman Kav. 77, Kelurahan Slipi, Kecamatan Palmerah, Kota Administrasi Jakarta Barat. PT Forza Properti Bedugul (FP Bedugul) Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan FP Bedugul (Entitas Anak) dengan Akta No. 166 tanggal 28 Nopember 2013 dari Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,MKn, Notaris di Jakarta Utara, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU0124708.AH.01.09.TH 2013 tertanggal 27 Desember 2013. Sampai tanggal Laporan posisi keuangan konsolidasian FP Bedugul (Entitas Anak) belum memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Perusahaan berkantor pusat di Wisma 77 Tower 1 Lantai 8, Jalan Letjend S. Parman Kav. 77, Kelurahan Slipi, Kecamatan Palmerah, Kota Administrasi Jakarta Barat. Perusahaan mempunyai kepemilikan saham secara langsung pada Entitas Anak (bersama dengan Perusahaan selanjutnya disebut “Grup”): PT Forza Aset Manajemen (FAM) Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan FAM (Entitas Anak) dengan Akta No. 164 tanggal 28 Nopember 2013 dari Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, Sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian Akta tersebut masih dalam proses pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Perusahaan berkedudukan di Wisma 77 Tower 1 Lantai 8, Jalan Letjend S. Parman Kav. 77, Kelurahan Slipi, Kecamatan Palmerah, Kota Administrasi Jakarta Barat. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan –Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI), serta peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan, keputusan Ketua BapepamLK No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik. 12 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan diselesaikan oleh Direksi dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 26 Oktober 2016. Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam pemerolehan aset. Perubahan Kebijakan Akuntansi Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh DSAKIAI dan berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, yaitu: - PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan” - PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri” - PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” - PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja” - PSAK No. 46 (Revisi 2014) “Pajak Penghasilan” - PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset” - PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian” - PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” - PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” - PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian” - PSAK No. 66 “Pengaturan Bersama” - PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” - PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar” - ISAK No. 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif Melekat” Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi diatas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup: PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”, yang mengatur perubahan dalam format serta revisi judul laporan. Dampak signifikan perubahan dari standar akuntansi tersebut terhadap Grup adalah: - Perubahan nama laporan yang sebelumnya adalah “Laporan Laba Rugi Komprehensif” menjadi “Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain”; - Adanya persyaratan penyajian penghasilan komprehensif lain yang dikelompokkan menjadi (a) pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi; dan (b) pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi. PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”.PSAK ini mengubah beberapa ketentuan akuntansi terkait program imbalan pasti. Perubahan utama mencakup penghapusan “pendekatan koridor”, modifikasi akuntansi untuk pesangon dan penyempurnaan ketentuan mengenai pengakuan, penyajian dan pengakuan untuk program imbalan kerja imbalan pasti Perubahan ketentuan yang berdampak pada laporan keuangan konsolidasian antara lain sebagai berikut: a) pengakuan keuntungan (kerugian) aktuaria melalui penghasilan komprehensif lain. 13 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) b) semua biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada tanggal yang lebih awal antara ketika amandemen/kurtailmen program terjadi atau ketika entitas mengakui biaya terkait restrukturisasi atau pesangon. Sehingga biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui sepanjang periode vesting. c) beban bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK No. 24 terdahulu diganti dengan konsep bunga neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto liabilitas (aset) neto imbalan pasti pada awal setiap periode pelaporan tahunan. PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak Penghasilan”, PSAK No. 46 (Revisi 2013) ini memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. Selain itu, standar ini juga menghilangkan pengaturan tentang pajak final. Penerapan PSAK di bawah ini tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan Perusahaan: PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri”. Merupakan revisi PSAK No. 4 (Revisi 2009) yang menjadi suatu standar yang hanya mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah. PSAK No.15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” merupakan revisi dari PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi pada Entitas Asosiasi”. Standar ini mengatur ketentuan mengenai penerapan metode ekuitas sebagai metode akuntansi untuk investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama. Standar ini mendefinisikan “pengaruh signifikan”, memberikan panduan mengenai bagaimana metode ekuitas diterapkan dan menetapkan bagaimana investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama diuji penurunan nilainya. PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset Perubahan dalam PSAK No. 48 (Revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan pengaturan nilai wajar sebagaimana diatur dalam PSAK No. 68. PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK No. 50 (Revisi 2014) menghapus pengaturan pajak penghasilan yang terkait dengan dividen dan akan mengacu pada PSAK No. 46. Selain itu, PSAK No. 50 (Revisi 2014) memberikan pengaturan (pedoman aplikasi) yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus dan penyelesaian neto aset dan liabilitas keuangan. Perubahan PSAK No. 55 (Revisi 2014) mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat, pengaturan kriteria dan penghentian instrumen lindung nilai, serta pengaturan tanggal pencatatan instrumen keuangan. PSAK No. 60 (Revisi 2014) mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar, saling hapus aset dan liabilitas keuangan, serta pengalihan aset keuangan. PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”.Standar ini mengganti semua pedoman mengenai pengendalian dan konsolidasi dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009) dan ISAK No.7. Prinsip dasar bahwa suatu entitas konsolidasian menyajikan suatu induk dan entitas-entitas anaknya seolah-olah merupakan satu entitas ekonomi tunggal, beserta prosedur konsolidasinya, tidak berubah. 14 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) PSAK 65 memperkenalkan suatu model konsolidasi tunggal yang menggunakan pengendalian sebagai dasar untuk mengkonsolidasikan seluruh jenis entitas, dimana pengendalian didasarkan pada apakah suatu investor memiliki kekuasaan atas investee, eksposur/hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee serta kemampuannya menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil. PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK No. 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan satu kerangka tunggal untuk mengukur nilai wajar dan menetapkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar. PSAK No. 68 berlaku saat SAK lain mengharuskan dan mengizinkan pengukuran nilai wajar. b. Dasar Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anaknya). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Hasil entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup. Seluruh transaksi intra kelompok usaha, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian. Kepentingan non-pengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan non-pengendali pemegang saham awalnya diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi pemilikan kepentingan non-pengendali dari nilai wajar aset neto yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dilakukan pada akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah tercatat kepentingan non-pengendali adalah jumlah kepemilikan pada pengakuan awal ditambah bagian kepentingan non pengendali dari perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit. Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan kepentingan non-pengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non-pengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk. Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan non-pengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang Sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Grup telah melepas secara langsung asetyang relevan (yaitu direklasifikasi kelaba rugi atauditransfer langsung kesaldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku).Nilai wajar setiap sisa investasi pada ent itas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas 15 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) (i) Entitas Anak Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Grup, yakni Grup terekspos, atau memiliki hak, atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari entitas (kekuasaan atas investee) hak suara namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de-facto. Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah hak suara yang dimiliki Grup, secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang saham lain memberikan Grup kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian. Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakusisi sebelumnya dan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Biaya yang terkait dengan akuisisi dibebankan pada saat terjadinya. Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi. Imbalan kontijensi yang masih harus dialihkan oleh Grup diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya atas nilai wajar imbalan kontijensi yang diakui sebagai aset atau liabilitas dan dicatat sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dalam laporan laba rugi. Imbalan kontijensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Selisih lebih dari jumlah imbalan yang dialihkan dengan nilai wajar jumlah kepentingan nonpengendali atas jumlah neto aset dan kewajiban teridentifikasi yang diakusisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah imbalan ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi, dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi. Transaksi, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntasi yang diadopsi Grup. (ii) Perubahan kepemilikan tanpa kehilangan Pengendalian Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian dicatat pada ekuitas. 16 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) (iii) Pelepasan entitas anak Ketika Grup tidak lagi memiliki pengendalian atau, kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatat diakui dalam laporan laba rugi. Nilai tercatat awal adalah sebesar nilai wajar untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi. Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya. c. Kombinasi Bisnis Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat berdasarkan PSAK No. 38 (2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali,” dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku dicatat dalam akun “Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor” dalam laporan posisi keuangan dan selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba. Penerapan secara prospektif PSAK No. 38 (2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, yang menggantikan PSAK No. 38 (2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” efektif tanggal 1 Januari 2013, tidak berdampak material terhadap laporan keuangan Grup. d. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. Kurs, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan untuk mentranslasi nilai aset dan liabilitas pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 30 Juni 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Dolar Singapura Rp.9.771 Rp.9.751,- Rp. 9.422,- Rp.9.628,- e. Kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. 17 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) f. Piutang usaha dan non usaha Piutang usaha adalah jumlah piutang pelanggan atas penjualan yang dilakukan sehubungan dengan kegiatan usaha biasa. Piutang non-usaha adalah jumlah piutang pihak ketiga atau pihak berelasi diluar kegiatan usaha biasa. Jika penagihan diperkirakan diharapkan / dimaksudkan diselesai dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal usaha, jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar. Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi dengan provisi atas penurunan nilai.Kolektibilitas piutang usaha dan piutang non-usaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa perusahaan tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat menunjukan adanya penurunan nilai piutang. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material. Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha, yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagih pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut dihapusbukukan dengan mengurangi akun penyisihan. Penagihan kembali dikemudian hari atas piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan, dikreditkan pada laporan laba rugi. g. Persediaan Persediaan terdiri dari bangunan pergudangan, tanah belum dikembangkan, tanah yang sedang dikembangkan dan bangunan yang sedang dikonstruksi, dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Tanah belum dikembangkan merupakan tanah mentah yang belum dikembangkan dan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah. Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Biaya perolehan akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap dibangun. Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aset pengembangan real estat serta biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan. Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi, biaya lainnya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat dan biaya pinjaman, serta dipindahkan ke bangunan yang siap dijual pada saat selesai dibangun dan siap dijual. Biaya aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat adalah: Biaya pra-perolehan tanah; Biaya perolehan tanah; 18 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek; Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat; dan Biaya pinjaman Biaya yang dialokasikan sebagai beban proyek adalah: Biaya pra-perolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh. Kelebihan biaya dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana umum yang dikomersialkan, yang dijual atau dialihkan, sehubungan dengan penjualan unit. Persediaan barang dagangan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi neto. Harga perolehan meliputi biaya pembelian serta biaya lainnya yang dapat diatribusikan dengan perolehan barang, kecuali yang dapat ditagih kembali kepada kantor pajak. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan. Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi bersih neto dan seluruh kerugian penurunan nilai persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi neto, diakui sebagai pengurang terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan tersebut. h. Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. i. Investasi pada Entitas Asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu entitas, dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitas anak (Catatan 1b) maupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Pemilikan, secara langsung maupun tidak langsung, 20% atau lebih hak suara investee dianggap pemilikan pengaruh signifikan, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas hal yang sebaliknya. Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Selanjutnya bagian Grup atas laba rugi entitas asosiasi, setelah penyesuaian yang diperlukan terhadap dampak penyeragaman kebijakan akuntansi dan eliminasi laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi antara Grup dan entitas asosiasi, akan menambah atau mengurangi jumlah tercatat investasi tersebut dan diakui sebagai laba rugi Grup. Penerimaan distribusi dari entitas asosiasi mengurangi nilai tercatat investasi. Penyesuaian terhadap jumlah tercatat tersebut juga diperlukan jika terdapat perubahan dalam proporsi bagian Grup atas entitas asosiasi yang timbul dari pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi. Bagian Grup atas perubahan tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain dari Grup. Goodwill yang terkait dengan akuisisi entitas asosiasi termasuk dalam jumlah tercatat investasi. Jika terdapat goodwill negatif, maka jumlah tersebut diakui di dalam laba rugi. Goodwill tidak diamortisasi dan dilakukan uji penurunan nilai setiap tahun. Apabila nilai tercatat investasi telah mencapai nilai nol, kerugian selanjutnya akan diakui bila Grup mempunyai komitmen untuk menyediakan bantuan pendanaan atau menjamin kewajiban entitas asosiasi yang bersangkutan. 19 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) j. Aset tetap Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi atas penurunan nilai. Tanah tidak disusutkan. Aset tetap kecuali tanah disusutkan menggunakan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode masa manfaat aset yang dinyatakan sebagai berikut: Jenis Aset Tetap - Inventaris kantor Kendaraan Taksiran masa manfaat 4 – 8 Tahun 5 – 8 Tahun Manajemen menelaah masa manfaat aset, metode penyusutan dan nilai sisa ditelaah dan disesuaikan, jika diperlukan, setidaknya setiap akhir periode pelaporan. Dampak dari setiap revisi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, ketika perubahan terjadi. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya; biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Perusahaan, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya. k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan apartemen, perkantoran dan bangunan sejenisnya, yang pembangunannya dilaksanakan lebih dari satu tahun diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian (percentage of completion method), apabila seluruh syarat berikut terpenuhi: a. b. c. Proses konstruksi telah melalui tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai banguna telah terpenuhi; Jumlah pembayaran oleh pembeli melebihi 20% dari harga jual yang/telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; Jumlah pendapatan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan handal. Apabila salah satu atau lebih dari kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka jumlah uang yang diterima dari pembeli akan diakui sebagai “uang muka pelanggan” di dalam laporan keuangan, sampai seluruh kriteria tersebut dipenuhi. Pendapatan dari penjualan rumah, rumah toko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah kavlingnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: a. proses penjualan telah selesai; b. harga jual akan tertagih; c. tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. 20 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan metode deposit sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi. Pendapatan Bunga Interest Revenue Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang berlaku. Beban Biaya yang berhubung an dengan pendapatan yang menggunakan metode persentase penyelesaian diakui sesuai dengan tingkat persentase penyelesaian dari unit bangunan pada setiap akhir periode. Beban, kecuali yang berhubungan dengan pendapatan yang menggunakan metode persentase penyelesaian, diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). l. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut. Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, bonus dan insentif. Imbalan Pascakerja Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uangpenghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”). Grup mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kinikewajiban imbalan imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut. Grup mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktikinformal entitas Grup mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik informal entitas. Biaya jasa kini, setiap biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, dan bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi. Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain. Pesangon Grup mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara: a) Ketika Grup tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut; dan b) Ketika Group mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57 dan melibatkan pembayaran pesangon m. Sewa Sewa yang mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada lessee diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa pembiayaan dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. 21 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu tingkat bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset sewaan yang dimiliki oleh lessee dengan dasar sewa pembiayaan dicatat pada akun aset tetap dan disusutkan sepanjang masa manfaat dari aset sewaan tersebut atau periode masa sewa, mana yang lebih pendek, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Dalam hal transaksi jual dan sewa-balik merupakan sewa pembiayaan maka transaksi tersebut harus diperlakukan sebagai dua transaksi yang terpisah yaitu transaksi penjualan dan transaksi sewa. Selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa. Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. n. Biaya Pinjaman Biaya pinjaman, baik yang secara langsung maupun tidak langsung digunakan untuk mendanai suatu proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat (“aset kualifikasian”), dikapitalisasi hingga saat proses pembangunannya selesai. Untuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi dengan pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak secara khusus digunakan untuk perolehan aset kualifikasian, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi tertentu terhadap pengeluaran untuk aset kualifikasian tersebut. Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset tersebut dan biaya pinjaman nya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansial yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya. Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya. o. Pajak Penghasilan Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas. Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, di negara di mana perusahaan dan entitas anak beroperasi dan menghasilkan pendapatan kena pajak. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak. Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan konsolidasian. Namun, liabilitas pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal goodwill atau pada saat pengakuan awal aset dan liabilitas yang timbul dari transaksi selain kombinasi bisnis yang pada saat transaksi tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi dan laba rugi kena pajak. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan. 22 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan. Atas perbedaan temporer dalam investasi pada entitas anak dan asosiasi dibentuk pajak penghasilan tangguhan, kecuali untuk liabilitas pajak penghasilan tangguhan dimana saat pembalikan perbedaan sementara dikendalikan oleh Grup dan sangat mungkin perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa mendatang. Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto. Pajak Penghasilan Final Beban pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui selama periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang dibayar dengan jumlah yang dibebankan pada penghitungan laba atau rugi tahun berjalan, diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak. Jika penghasilan telah dikenakan pajak penghasilan final, perbedaan antara nilai tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. p. Aset dan Liabilitas Keuangan Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. 1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. 2. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. 3. Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: 23 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) a. b. c. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. 4. Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi. Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori, yaitu (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. 1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. 2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada saat pengakuan awal liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. 24 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya. Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Untuk kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, jumlah kerugian diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini arus kas masa depan diestimasi (tidak termasuk kerugian kredit masa depan yang belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset dikurangi dan jumlah kerugian diakui pada laporan laba rugi. q. Penurunan nilai aset non-keuangan Aset yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap tahun, atau lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan pada kondisi yang mengindikasikan kemungkinan penurunan nilai. Aset yang tidak diamortisasi diuji ketika terdapat indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi (unit penghasil kas). Aset non keuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai diuji setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai. Pemulihan rugi penurunan nilai, untuk aset selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. 25 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) Pemulihan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset yang diukur dengan menggunakan model revaluasi yang diperlukan oleh PSAK yang lain. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak akan dipulihkan lagi. r. Laba bersih per saham dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode berjalan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata – rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. s. Biaya Emisi Saham Biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan kepada penerbitan saham biasa atau opsi disajikan sebagai bagian tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. t. Transaksi pihak berelasi Pihak- pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor), yang terdiri dari : 1) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: ; (i) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor ; (ii) Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor ; (iii) Merupakan personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. 2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut : (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain). (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). (vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas Atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian. 26 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) u. Estimasi dan asumsi akuntansi penting Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas, pengungkapan nilai aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian, serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Estimasi, asumsi dan pertimbangan akan dievaluasi secara berkelanjutan dan didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya, termasuk harapan peristiwa di masa mendatang yang memungkinkan. Grup telah mengidentifikasi kebijakan akuntansi penting berikut ini dimana pertimbangan, estimasi dan asumsi signifikan telah dibuat dan dimana hasil actual dapat berbeda dari estimasi tersebut berdasarkan asumsi dan kondisi yang berbeda dan secara material dapat mempengaruhi hasil keuangan atau posisi keuangan yang dilaporkan di periode mendatang. Rincian lebih lanjut mengenai sifat dari asumsi-asumsi dan kondisi-kondisi tersebut dapat ditemukan dalam catatan yang relevan atas laporan keuangan. (a) Penurunan nilai aset non keuangan Sesuai dengan kebijakan akuntansi perusahaan, setiap aset atau unit penghasil kas dievaluasi setiap periode pelaporan untuk menentukan apakah ada indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi, estimasi jumlah yang dapat dipulihkan. (b) Pajak penghasilan Pertimbangan dan asumsi diperlukan dalam menentukan penyisihan modal dan pengurangan biaya tertentu selama estimasi penyisihan pajak penghasilan untuk setiap perusahaan dalam perusahaan. Terdapat banyak transaksi dan perhitungan dimana penentuan pajak akhir menjadi tidak pasti selama kegiatan usaha normal. Dimana perhitungan pajak akhir dari hal-hal tersebut berbeda dengan jumlah yang sebelumnya dicatat, perbedaan tersebut akan berdampak pada penetapan pajak penghasilan dan pajak penghasilan yang ditangguhkan dalam periode penentuan pajak tersebut. (c) Nilai realisasi bersih persediaan Grup menelaah nilai tercatat dari persediaan pada setiap tanggal pelaporan untuk memastikan bahwa biaya tidak melebihi nilai realisasi bersih. Estimasi dari nilai realisasi menggunakan beberapa asumsi, termasuk perkiraan harga persediaan dan estimasi biaya untuk menyelesaikan persediaan ke produk yang dapat dijual. v. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Grup menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” mulai tanggal 1 Januari 2013, yang mengatur perlakuan akuntansi bagi transaksi kombinasi bisnis antar entitas sepengendali. Penerapan revisi PSAK memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap pelaporan keuangan Grup. Berdasarkan PSAK No. 38, oleh karena transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. 27 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas yang bergabung, untuk periode terjadinya kombinasi bisnis entitas sepengendali dan untuk periode komparatif sajian, disajikan seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian. Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali atau jumlah imbalan yang diterima dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, jika ada, dengan jumlah tercatat bisnis tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. 3. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 2, direksi diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode dimana estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode tersebut. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini: Pengakuan Pendapatan dan Beban Pokok Penjualan Perusahaan mengakui pendapatan dan beban pokok penjualan dari proyek yang masih dalam progress pembangunan berdasarkan metode persentase penyelesaian. Tahap penyelesaian diukur berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 2k. Asumsi yang penting diperlukan adalah dalam menentukan tahap penyelesaian (persentase penyelesaian) dan jumlah estimasi pendapatan dan jumlah biaya pembangunan. Dalam membuat asumsi, Perusahaan mengevaluasinya berdasarkan pengalaman di waktu yang lampau dan bantuan dari spesialis. Penurunan Nilai aset Pengujian atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset (unit penghasil kas) dan penjualan aset tersebut serta tingkat diskonto yang sesuai untuk menentukan nilai sekarang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha. Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak terdapat indikator penurunan nilai atas aset Perusahaan. 28 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap. 4. KAS DAN SETARA KAS 30 Juni 2016 Akun ini terdiri dari : Kas Bank Rupiah PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank Permata, Tbk PT Bank QNB Kesawan, Tbk PT Bank Victoria Internasional, Tbk PT Bank Negara Indonesia, (Persero) Tbk PT Bank Pundi Indonesia, Tbk PT Bank Mandiri, (Persero) Tbk Dolar Singapura PT Bank Permata, Tbk PT OCBC NISP, Tbk Sub total - Bank Setara kas Deposito berjangka PT Bank Pundi Indonesia, Tbk Total - Kas dan Setara Kas 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 40.141.292 30.445.257 8.729.315 9.649.351 2.463.164.821 3.933.663 90.244.613 957.488 1.783.968.489 36.230.439 30.567.544 1.362.000 4.434.584.669 113.891.784 724.969.816 36.214.981 4.892.729.081 174.651.333 101.132.993 - 3.559.163.836 242.137.820 496.941.551 16.085.254 4.142.333.483 - 7.124.926.587 292.911.095 5.659.017.899 33.646.712 - 3.156.262 4.705.818 4.418.291.137 4.248.398 243.600.913 10.726.023.968 235.379.949 8.692.041.893 240.698.750 13.351.201.043 600.000.000 - - - 5.058.432.429 10.756.469.225 8.700.771.208 13.360.850.394 Seluruh saldo bank ditempatkan pada pihak ketiga untuk tanggal 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. Tingka bunga deposito berjangka pada PT Bank Pundi Indonesia Tbk yaitu sebesar 8,25% per tahun. Pendapatan bunga deposito berjangka untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 sebesar Rp 3.987.500. 29 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PERSEDIAAN a. Persediaan Lancar 30 JUNI 2016 Penambahan Pengurangan Saldo Awal Apartemen: One Casablanca Tanah Pembangunan konstruksi One Velvet Tanah Pembangunan konstruksi One Azure Tanah Pembangunan konstruksi One Ungasan Tanah Pembangunan konstruksi Total - Persediaan 27.955.153.537 30.709.378.510 14.830.777.945 5.407.280.079 7.641.125.299 22.547.873.458 37.899.031.156 93.951.369.480 13.637.985.737 1.050.822.424 2.436.091.935 10.960.475.611 91.515.277.545 3.728.332.550 83.434.470.756 14.938.067.815 9.139.744.549 1.883.563.958 91.954.219 283.439.914 92.482.261.086 16.538.191.859 29.980.274.450 9.858.578.538 98.428.641 - 29.980.274.450 9.957.007.179 304.465.278.823 27.003.337.517 26.820.367.057 304.648.249.283 31 DESEMBER 2015 Penambahan Pengurangan Saldo Awal Apartemen: One Casablanca Tanah Pembangunan konstruksi One Velvet Tanah Pembangunan konstruksi One Azure Tanah Pembangunan konstruksi One Ungasan Tanah Pembangunan konstruksi Total - Persediaan Apartemen: One Casablanca Tanah Pembangunan konstruksi One Velvet Tanah Pembangunan konstruksi One Azure Tanah Pembangunan konstruksi One Ungasan Tanah Pembangunan konstruksi Total - Persediaan Saldo Akhir Saldo Akhir 61.410.388.841 14.525.076.264 726.448.050 64.487.057.352 34.181.683.354 48.302.755.106 27.955.153.537 30.709.378.510 47.275.636.364 3.708.881.510 47.050.926.358 11.617.175.323 375.193.242 1.688.071.096 93.951.369.480 13.637.985.737 35.174.192.351 9.394.393.915 48.406.755.726 5.995.175.959 146.477.321 451.502.059 83.434.470.756 14.938.067.815 24.539.426.850 2.298.838.632 5.440.847.600 7.559.739.906 - 29.980.274.450 9.858.578.538 198.326.834.727 191.284.126.274 85.145.682.178 304.465.278.823 Saldo Awal 31 DESEMBER 2014 Penambahan Pengurangan Saldo Akhir 55.764.677.648 4.786.794.741 18.406.663.964 27.771.014.733 12.760.952.771 18.032.733.210 61.410.388.841 14.525.076.264 - 47.275.636.364 3.708.881.510 - 47.275.636.364 3.708.881.510 7.284.000.000 - 27.890.192.351 9.394.393.915 - 35.174.192.351 9.394.393.915 24.232.866.100 1.416.888.102 306.560.750 881.950.530 - 24.539.426.850 2.298.838.632 93.485.226.591 135.635.294.117 30.793.685.981 198.326.834.727 30 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PERSEDIAAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2013 Penambahan Pengurangan Saldo Awal Apartemen: One Casablanca Tanah Pembangunan konstruksi One Azure Tanah One Ungasan Tanah Pembangunan konstruksi Total - Persediaan Saldo Akhir - 58.755.642.188 9.013.380.839 2.990.964.540 4.226.586.098 55.764.677.648 4.786.794.741 - 7.284.000.000 - 7.284.000.000 - 24.232.866.100 1.416.888.102 - 24.232.866.100 1.416.888.102 - 100.702.777.229 7.217.550.638 93.485.226.591 Persediaan lancar merupakan biaya atas bangunan apartemen dalam penyelesaian setelah dikurangi dengan pengakuan beban pokok penjualan berdasarkan persentase penyelesaian proyek. Manajemen berpendapat tidak ada hambatan dalam penyelesaian proyek. Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam persediaan per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp 19.267.431.541, dan 11.848.216135. Tingkat bunga pinjaman yang dikapitalisasi pada untuk tahun 2016 dan 2015 rata-rata sebesar 16% - 19%. Manajemen berpendapat tidak perlu perlindungan asuransi untuk persediaan yang ada pada tanggal laporan posisi keuangan. Manajemen berpendapat bahwa nilai realisasi persediaan lebih tinggi dari biayanya. Sehingga penyisihan atas persediaan tersebut tidak diperlukan. Persediaan Tanah Perusahaan seluas 3.215 m2 tersebut berlokasi di DKI Jakarta, Kota. Jakarta Selatan, Kecamatan, Tebet, Kelurahan Menteng Dalam dengan Nomor Sertifikat 09.02.01.01.3.02271. Persediaan FP Serpong (Entitas anak), antara lain: Persedian yang telah memiliki sertifikat, terdiri dari : - Tanah yang terletak dikelurahan Kelapa Dua,Kecamatan kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten dengan luas sebesar 230 M2 dengan nomor sertifikat 28.04.28.0.1.3.09178 - Tanah yang terletak dikelurahan Kelapa Dua, Kecamatan kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten dengan luas sebesar 4.323 M2 dengan nomor sertifikat 28.04.28.01. 3.09179 Persediaan Tanah yang masih berstatus Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah (SPPH) dan masih dalam proses sertifikasi, antara lain: - Nomor Luas Daerah : 593/01-SPH/Kec.KLP/2015 : 151 M2 : Kel Kelapa Dua, Kec. Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten - Nomor Luas : 593/02-SPH/Kec.KLP/2015 : 70 M2 Daerah : Kel Kelapa Dua, Kec. Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten 31 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PERSEDIAAN (Lanjutan) - Nomor Luas Daerah : 593/03-SPH/Kec..KLP/2015 : 111 M2 : Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten - Nomor Luas Daerah : 593/04-SPH/Kec..KLP/2015 : 103 M2 : Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten - Nomor Luas Daerah : 593/05-SPH/Kec..KLP/2015 : 241 M2 : Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten - Nomor Luas Daerah : 593/06-SPH/Kec..KLP/2015 : 419 M2 : Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten - Nomor Luas Daerah : 593/07-SPH/Kec..KLP/2015 : 98 M2 : Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten - Nomor Luas Daerah : 593/08-SPH/Kec..KLP/2015 : 370 M2 : Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten - Nomor Luas Daerah : 593/09-SPH/Kec..KLP/2015 : 468 M2 : Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten - Nomor Luas Daerah : 593/10-SPH/Kec..KLP/2015 : 205 M2 : Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten - Nomor Luas Daerah : 593/11-SPH/Kec..KLP/2015 : 106 M2 : Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten - Nomor Luas Daerah : 593/12-SPH/Kec..KLP/2015 : 187 M2 : Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten - Nomor Luas Daerah : 593/13-SPH/Kec..KLP/2015 : 130 M2 : Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten - Nomor Luas Daerah : 593/14-SPH/Kec..KLP/2015 : 490 M2 : Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten - Nomor Luas Daerah : 593/15-SPH/Kec..KLP/2015 : 100 M2 : Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten 32 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PERSEDIAAN (Lanjutan) Persediaan Tanah FP Sutera (Entitas anak) seluas 5.989 m2 tersebut berlokasi Perumahan Alam Sutera Jl. Jalur Sutera Boulevard Nomor. 03, Tangerang, Banten, dengan PPJB No. 07/PPJB/AGR/T/XI/2014. Persediaan Tanah FL Bali (Entitas anak) seluas 7.785 m2 tersebut berlokasi di Kel. Unggasan, Kec. Kuta Selatan, Kab. Badung, Bali dengan Sertifikat No. 22.03.09.3.02093. Persentase penyelesaian pekerjaan, antara lain sebagai berikut: Proyek apartemen One Casablanca One Velvet One Azure Persentase penyelesaian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 30 Juni 2016 81,76% 14,00% 3,00% 76,08% 2,00% 2,00% 31 Desember 2013 25,00% - 5,00% - b. Persediaan Tidak Lancar 30 JUNI 2016 Penambahan Pengurangan Saldo Awal Akun ini terdiri dari : Apartemen: One Uluwatu Tanah Pembangunan konstruksi One Bedugul Tanah One Azure Tanah Pematangan tanah Total - Persediaan 17.344.500.000 3.286.375.000 7.384.615 - 17.344.500.000 3.293.759.615 36.000.000.000 - - 36.000.000.000 21.708.750.000 13.925.291.310 92.264.916.310 7.384.615 - 21.708.750.000 13.925.291.310 92.272.300.925 31 DESEMBER 2015 Penambahan Pengurangan Saldo Awal Akun ini terdiri dari : Apartemen: One Uluwatu Tanah Pembangunan konstruksi One Bedugul Tanah One Azure Tanah Pematangan tanah Total - Persediaan Saldo Akhir 17.344.500.000 2.813.375.000 473.000.000 - 17.344.500.000 3.286.375.000 - 36.000.000.000 - 36.000.000.000 20.157.875.000 21.708.750.000 13.925.291.310 72.107.041.310 - 21.708.750.000 13.925.291.310 92.264.916.310 Saldo Awal Akun ini terdiri dari : Apartemen: One Uluwatu Tanah Pembangunan konstruksi Total - Persediaan Saldo Akhir 16.975.000.000 16.975.000.000 31 DESEMBER 2014 Penambahan Pengurangan 369.500.000 2.813.375.000 3.182.875.000 Saldo Akhir - 17.344.500.000 2.813.375.000 20.157.875.000 33 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PERSEDIAAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2013 Penambahan Pengurangan Saldo Awal Akun ini terdiri dari : Apartemen: One Uluwatu Tanah Total - Persediaan - 16.975.000.000 16.975.000.000 Saldo Akhir - 16.975.000.000 16.975.000.000 Persediaan One Azure (FP Serpong) tersebut merupakan persediaan Real estat belum dikembangkan dengan luas tanah senilai 12.405 m2 yang berlokasi di Propinsi Banten, Kabupaten Tangerang, Kecamatan Legok, Kelurahan Caringin. Perolehan tanah tersebut berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) tanggal 23 Desember 2015. Pematangan tanah dilakukan berdasarkan perjanjian antara FP Serpong (Entitas anak) dengan CV Putra Mataram Sakti pada tanggal 12 Januari 2015. Persediaan One Uluwatu (FP Uluwatu) tersebut merupakan persediaan Real estat belum dikembangkan dengan luas tanah senilai 9.450 m2 yang berlokasi Bali, Kab. Badung, Kec. Kuta Selatan, Desa Pecatu. Persediaan One Bedugul (FP Bedugul) tersebut merupakan persediaan Real estat belum dikembangkan dengan luas tanah senilai 18.000 m2 yang berlokasi Desa Gitgit, Kec. Sukasada, Kab. Buleleng, Bali. Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa tidak terdapat masalah dengan hak kepemilikan atas tanah tersebut dan proses sertifikasi hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai. 6. BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA 30 Juni 2016 Akun ini terdiri dari : Biaya dibayar dimuka Asuransi Uang muka Operasional Total - Uang Muka 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 77.006.250 77.006.250 41.156.900 278.109.750 1.509.894.404 898.007.804 478.505.860 52.850.000 1.586.900.654 975.014.054 519.662.760 330.959.750 Uang muka operasional merupakan pembayaran perusahaan kepada karyawan untuk kegiatan operasional. Sampai tanggal laporan keuangan konsolidasian pembayaran tersebut belum dipertanggungjawabkan. 7. PIUTANG LAIN-LAIN 30 Juni 2016 Akun ini terdiri dari : Pihak ketiga Dedy Widiyanto Piutang bunga (Catatan 23) Total 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 9.906.636.169 3.987.500 - - - 9.910.623.669 - - - Bapak Dedy Widiyanto dalam tahun 2013, 2014 dan 2015 menjabat sebagai komisaris, terhitungan mulai bulan April 2016, tidak menjabat lagi sebagai komisaris utama Perusahaan ( Lihat catatan 15.b). Piutang tersebut akan dilunasi pada bulan Nopember 2016. 34 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. ASET TETAP 30 Juni 2016 1 Januari 2016 Penambahan 30 Juni 2016 Pengurangan Harga Perolehan Kendaraan Peralatan kantor 2.162.940.221 216.522.400 2.880.000 - 2.162.940.221 219.402.400 Total Harga Perolehan 2.379.462.621 2.880.000 - 2.382.342.621 Akumulasi Penyusutan Kendaraan Peralatan kantor 1.141.664.466 105.446.114 232.188.836 17.412.175 - 1.373.853.302 122.858.289 Total Akumulasi Penyusutan 1.247.110.580 249.601.011 - 1.496.711.591 Nilai Buku 1.132.352.041 885.631.030 31 Desember 2015 1 Januari 2015 Penambahan 31 Desember 2015 Pengurangan Harga Perolehan Kendaraan Peralatan kantor 1.684.520.000 137.180.000 478.420.221 79.342.400 - 2.162.940.221 216.522.400 Total Harga Perolehan 1.821.700.000 557.762.621 - 2.379.462.621 Akumulasi Penyusutan Kendaraan Peralatan kantor 540.550.666 33.858.712 601.113.800 71.587.402 - 1.141.664.466 105.446.114 Total Akumulasi Penyusutan 574.409.378 672.701.202 - 1.247.110.580 Nilai Buku 1.247.290.622 1.132.352.041 31 Desember 2014 1 Januari 2014 Penambahan 31 Desember 2014 Pengurangan Harga Perolehan Kendaraan Peralatan kantor 178.000.000 - 1.506.520.000 137.180.000 - 1.684.520.000 137.180.000 Total Harga Perolehan 178.000.000 1.643.700.000 - 1.821.700.000 Akumulasi Penyusutan Kendaraan Peralatan kantor 5.933.333 - 534.617.333 33.858.712 - 540.550.666 33.858.712 Total Akumulasi Penyusutan 5.933.333 568.476.045 - 574.409.378 Nilai Buku 172.066.667 1.247.290.622 35 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. ASET TETAP (Lanjutan) 31 Desember 2013 1 Januari 2013 Penambahan 31 Desember 2013 Pengurangan Harga Perolehan Kendaraan - 178.000.000 - 178.000.000 Total Harga Perolehan - 178.000.000 - 178.000.000 5.933.333 - 5.933.333 5.933.333 - 5.933.333 Akumulasi Penyusutan Kendaraan Total Akumulasi Penyusutan - Nilai Buku - 172.066.667 Beban penyusutan aset tetap Perusahaan yang dialokasikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp249.601.011, Rp672.701.202, Rp568.476.045, dan Rp5.933.333,- (Catatan 22). Perolehan kendaraan dalam tahun 2014, digunakan untuk keperluan operasional usaha. Sampai tanggal laporan keuangan kendaraan tersebut belum dibalik namakan atas nama Perusahaan. Manajemen berkeyakinan tidak ada halangan dalam proses balik nama tersebut (Catatan 14). Aset tetap berupa kendaraan tertentu milik Grup telah diasuransikan kepada PT Asuransi FPG Indonesia dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp210.000.000 terhadap risiko kebakaran, kerusakan, pencurian dan risiko lainnya pada tanggal 30 Juni 2016. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas asset yang ditangguhkan. Berdasarkan penelaahan aset tetap pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap tersebut. 9. ASET LAIN-LAIN 30 Juni 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 289.750.000 289.750.000 60.000.000 60.000.000 - Akun ini terdiri dari : Uang Jaminan Total - Aset lain-lain 286.000.000 286.000.000 10. PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar Dimuka 30 Juni 2016 Akun ini terdiri dari : Pajak Pertambahan Nilai - Masukan Total - Pajak dibayar dimuka 13.496.444.198 13.496.444.198 31 Desember 2015 11.261.099.420 11.261.099.420 31 Desember 2014 4.703.061.837 4.703.061.837 31 Desember 2013 30.000.000 30.000.000 36 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. PERPAJAKAN (Lanjutan) b. Utang Pajak 30 Juni 2016 Akun ini terdiri dari : Pajak Pertambahan Nilai - Keluaran Pajak Penghasilan pasal 23 Pajak Penghasilan pasal 21/26 Pajak Penghasilan pasa 4 ayat 2 Pajak Penghasilan atas pengalihan Hak Atas Tanah / Bangunan Total - Utang Pajak 31 Desember 2015 4.889.596.831 63.086.780 148.492.278 163.810.470 31 Desember 2014 5.038.629.282 103.281.012 149.920.570 158.020.000 31 Desember 2013 7.755.882.828 67.909.078 248.134.710 301.250.987 7.545.173.672 111.626.294 12.787.835 11.740.468 9.608.853.204 7.943.589.455 8.269.927.146 4.108.886.044 14.873.839.563 13.393.440.319 16.643.104.749 11.790.214.313 c. Beban (Manfaat) Pajak Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2016 Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2015 Pajak kini Pajak tangguhan - - - - - Total - - - - - Tahun 2015 Tahun 2014 Tahun 2013 Rekonsiliasi antara rugi sebelum beban (manfaat) pajak yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan penghasilan kena pajak untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2016 dan 2015, serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 adalah sebagai berikut: Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2016 Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2015 Laba sebelum beban pajak penghasilan konsolidasi Dikurangi: Laba entitas anak (2.645.866.189) 17.190.135.508 5.203.282.683 Laba sebelum beban pajak penghasilan Perusahaan Beda tetap: Pendapatan yang dikenakan pajak final Beban pokok penjualan Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban pajak Pendapatan lain-lain Beban lain-lain Total Beda Tetap Taksiran rugi fiskal Tahun 2015 Tahun 2014 Tahun 2013 (443.904.535) (15.840.601.194) (11.935.338.610) 18.155.821.357 27.176.405.880 18.939.015.237 666.890.936 2.557.416.494 35.345.956.865 26.732.501.345 3.098.414.043 (11.268.447.674) (19.571.219.981) 13.048.405.377 160.198.192 2.944.131.284 832.231.854 (8.562.571) 37.399.351 (113.211.357.610) 75.188.145.577 45.897.106 2.744.555.136 (117.135.420) 3.938.346 (124.190.228.741) 82.484.438.460 4.015.430.666 5.438.181.070 5.747.653.820 (248.254.974) 20.278.354 (46.424.074.524) 30.793.685.981 4.376.274.690 5.935.558.038 2.261.046.446 (95.715.558) 54.810.884 (11.151.399.855) 7.217.550.638 8.667.031.230 2.836.852.219 4.108.886.044 (450.616.298) 40.143.696 (2.557.416.494) (35.345.956.865) (26.732.501.345) (3.098.414.043) 11.268.447.674 - - - - - Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan-perusahaan menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, Direktorat Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2015, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak. Grup tidak memperhitungkan pajak tangguhan, dikarenakan semua pajak bersifat final. Taksiran laba kena pajak hasil rekonsiliasi di atas menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Badan Perusahaan. Perusahaan telah mengikuti program pengampunan pajak (Tax Amnesty) periode September 2016. 37 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. UANG MUKA PELANGGAN 30 Juni 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 40.496.843.912 32.337.257.821 117.739.373.013 41.687.016.131 42.907.560.602 103.027.094.514 96.536.554.398 4.336.759.530 57.536.971.454 75.992.475.160 400.000.000 190.573.474.746 187.621.671.247 158.410.285.382 76.392.475.160 Akun ini terdiri dari : Apartemen: One Casablanca One Velvet One Azure Total - Uang Muka Pelanggan Uang muka pelanggan merupakan pembayaran yang telah diterima dari pelanggan atas pemesana unit apartement. Penerimaan uang muka tersebut akan diakui sebagai pendapatan jika telah memenuhi kriteria pengakuan pendapatan. 12. UTANG LAIN-LAIN 30 Juni 2016 Akun ini terdiri dari : Pihak ketiga PT Alfa Goldland Realty PT Cipta Intan Persada PT Warna Warni Lain-lain Total - Utang Lain-lain 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 29.003.272.726 13.335.916.000 623.414.400 472.574.185 35.821.454.545 623.414.400 512.556.792 499.750.000 - 43.435.177.311 36.957.425.737 499.750.000 - Utang FP Sutera (Entitas anak) ke PT Alfa Goldland Realty merupakan utang atas pembelian sebidang tanah seluas 5.989 M2 yang berlokasi di Perumahan Alam Sutera, Tangerang, Banten (Catatan 5). 13. UTANG BANK 30 Juni 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Akun ini terdiri dari : PT Bank Victoria, Tbk PT Bank Pundi Indonesia, Tbk 71.066.139.376 10.000.000.000 85.901.551.868 10.000.000.000 50.000.000.000 - - Total 81.066.139.376 95.901.551.868 50.000.000.000 - Dikurangi bagian jangka pendek: PT Bank Victoria, Tbk PT Bank Pundi Indonesia, Tbk 33.841.311.278 10.000.000.000 29.067.765.374 10.000.000.000 - - Total Utang Bank Jangka Pendek 43.841.311.278 39.067.765.374 - - Total - Utang Bank Jangka Panjang 37.224.828.098 56.833.786.494 50.000.000.000 - Pada tanggal 13 November 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Victoria Tbk sebagai berikut: 1. Fasilitas pinjaman FLKK dengan plafon pinjaman sebesar Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu 36 (Tiga puluh enam) bulan untuk pembiayaan A/R Financing atas penjualan cash bertahap unit Apartement “One Casablanca Resident” 2. Fasilitas pinjaman TLKK dengan plafon pinjaman sebesar Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu 48 (Empat puluh Delapan) bulan untuk pembiayaan penyelesaian progress Apartement “One Casablanca Resident” 38 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. UTANG BANK (Lanjutan) Jaminan untuk fasilitas-fasilitas tersebut adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Tanah yang terletak di Unggasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi bali dengan sertifikat Hak Guna Bangunan nomor 2043/Unggasan, dalam surat ukur tanggal 27 Juli 2013 nomor 09304/Ungasan/2013, seluas 3.930 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.02.10186. Tanah yang terletak di Unggasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi bali dengan sertifikat Hak Guna Bangunan nomor 2044/Unggasan, dalam surat ukur tanggal 27 Juli 2013 nomor 09303/Ungasan/2013, seluas 3.280 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.02.10187. Tanah yang terletak di Unggasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi bali dengan sertifikat Hak Guna Bangunan nomor 2045/Unggasan, dalam surat ukur tanggal 27 Juli 2013 nomor 09303/Ungasan/2013, seluas 980 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.02.12242. Tanah yang terletak di Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan sertifikat Hak Guna Bangunan 2071/Menteng, 00005/Menteng Dalam/2011 dalam surat ukur tanggal 01 Februari 2011, seluas 645 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 09.02.01.01.02146. Tanah yang terletak di Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan sertifikat Hak Guna Bangunan 2072/Menteng, 00006/Menteng Dalam/2011 dalam surat ukur tanggal 01 Februari 2011, seluas 1680 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 09.02.01.01.02147. Tanah yang terletak di Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan sertifikat Hak Guna Bangunan 2153/Menteng, 00051/Menteng Dalam/2012 dalam surat ukur tanggal 02 November 2012, seluas 305 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 09.02.01.01.02331. Tanah yang terletak di Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan sertifikat Hak Guna Bangunan 2244/Menteng, 00026/Menteng Dalam/2014 dalam surat ukur tanggal 14 Maret 2014, seluas 585 M2. Tanah yang terletak di Propinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta Selatan, Desa Ungasan atas nama PT Forzaland Bali, dengan sertifikat Hak Guna Bangunan 2043/Ungasan, 09304/Ungasan/2013 dalam surat ukur tanggal 26 Juli 2013, seluas 3.930 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.02.10186. Tanah yang terletak di Propinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta Selatan, Desa Ungasan atas nama PT Forzaland Bali, dengan sertifikat Hak Guna Bangunan 2044/Ungasan, 09303/Ungasan/2013 dalam surat ukur tanggal 26 Juli 2013, seluas 3.280 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.02.10187. Tanah yang terletak di Propinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta Selatan, Desa Ungasan atas nama PT Forzaland Bali, dengan sertifikat Hak Guna Bangunan 2045/Ungasan, 09306/Ungasan/2013 dalam surat ukur tanggal 26 Juli 2013, seluas 980 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.02.12242. Jaminan fidusia atas tagihan-tagihan dan Piutang Perusahaan pada para Konsumen (Pembeli) Satuan unit Apartemen “One Casablanca Residence”. Cessie Escrow Account atas Rekening Penampungan dari seluruh dana milik Perusahaan yang akan diperoleh dari pembayaran para Konsumen (Pembeli) Satuan unit Apartemen “One Casablanca Residence” yang dibuka pada Bank dengan Nomor Rekening 0810000155 atas nama Perusahaan. Jaminan Perusahaan dari PT Dersindo Mulia Perkasa. Jaminan Pribadi (Borgtoch) dari tuan Dedy Widiyanto, tuan Freddy Setiawan, dan tuan Widodo Nurly Sumady. Subordinasi Tagihan Para Pemegang Saham Perusahaan. Pengikatan Jaminan Perusahaan dalam Akta Pernyataan dan Kesanggupan tanggal 01 Desember 2014, Nomor 18, dibuat di hadapan Hartanti Kuntoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Selatan. Jaminan-jaminan lainnya yang telah dan/atau akan diberikan oleh DEBITOR dan/atau pihak lain siapapun juga, baik yang dibuat dengan akta Notaris maupun secara dibawah tangan untuk menjamin segala sesuatu yang terhutang dan wajib dibayar oleh Perusahaan kepada Bank. Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Victoria diatas, mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan halhal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain sebagai berikut: 1. Melakukan merger, akuisisi dan penjualan atau pemindahantanganan atau melepaskan hak atas harta kekayaan debitor; 2. Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham yang agendanya adalah mengubah anggaran dasar Debitor, terytama tentang struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta susunan Direksi dan Komisaris; 3. Melakukan pelunasan pinjaman pemegang saham/afiliasi; 4. Membayar atau membagikan dividen selama jangka waktu fasilitas kredit; 39 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. UTANG BANK (Lanjutan) 5. 6. Memperoleh kredit dalam bentuk apapun dari pihak lain baik untuk modal kerja maupun investasi, termasuk transaksi Cross Currency Swap atau sejenisnya, kecuali yang telah ada pada saat fasilitas kredit ini diberikan atau dalam rangka transaksi dagang yang lazim dan pinjaman subordinasi dari pemegang saham; Melakukan investasi lainnya dan/atau menjalankan usaha yang tidak mempunyai hubungan dengan usaha yang sedang dijalankan, kecuali investasi lainnya yang telah ada pada saat ini. Pada tanggal 23 Desember 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Pundi Indonesia Tbk berupa fasilitas pinjaman dengan plafon pinjaman sebesar Rp10.000.000.000 dengan jangka waktu 12 (Dua Belas) bulan untuk pembiayaan penyelesaian progress Apartement “One Casablanca Resident”. Jaminan untuk fasilitas tersebut berupa Tanah yang terletak di Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi bali dengan sertifikat Hak Guna Bangunan nomor 1251/pecatu, dalam surat ukur tanggal 15 Juli 2014 nomor 03554/Pecatu/2014, seluas 9.450 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.03.03360. Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Pundi Indonesia diatas, mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain sebagai berikut: 1. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau menyewakan/meyerahkan pemakaian seluruh atau kekayaan /aset Debitur, baik barang-barang bergerak maupun tidak bergerak milik Debitur, kecuali dalam rangka menjalankan usaha Debitur sehari-hari; 2. Menjaminkan atau mengagunkan dengan cara bagaimanapun kekayaan Debitur kepada pihak lain kecuali menjaminkan atau mengagunkan kekayaan kepada Bank sebagaimana termaktub dalam perjanjian-perjanjian jaminan; 3. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban Debitur untuk membayar kepada pihak ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha Debitur sehari-hari; 4. Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak ketiga lainnya, kecuali melakukan endorsemen atas suratsurat yang dapat diperdagangkan untuk keperluan pembayaran atau penagihan transaksi-transaksi lain yang lazim dilakukan dalam menjalankan usaha; 5. Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka menjalankan usaha Debitur sehari-hari; 6. Mengadakan perubahan dari sifat dan kegiatan usaha Debitur seperti yang sedang dijalankan saat ini. 14. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 30 Juni 2016 Akun ini terdiri dari : PT Mitsui Leasing Capital Indonesia Total 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 - 129.132.806 451.220.000 - - 129.132.806 451.220.000 - Utang sewa pembiayaan, merupakan utang berkaitan dengan perolehan unit kendaraan secara kredit dalam tahun 2014 untuk keperluan operasional usaha. Utang tersebut dilunasi dalam bentuk cicilan bulanan sejumlah 24 kali pembayaran. 15. SALDO TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK BERELASI a. Piutang Pihak Berelasi 30 Juni 2016 Akun ini terdiri dari : Pihak berelasi Piutang komisaris Total 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 - 10.650.000.000 7.400.000.000 6.879.200.000 - 10.650.000.000 7.400.000.000 6.879.200.000 40 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. SALDO TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan) Piutang pihak berelasi tersebut merupakan pinjaman yang diberikan perusahaan ke pada Bapak Dedy Widiyanto. Selaku komisaris utama perusahaan dari 2 Desember 2016 Sampai 27 April 2016. b. Utang Pihak Berelasi 30 Juni 2016 Akun ini terdiri dari : Pihak Berelasi PT Forza Indonesia Total 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 3.444.876.981 122.788.957.497 38.169.894.088 50.874.431.800 3.444.876.981 122.788.957.497 38.169.894.088 50.874.431.800 Utang Perusahaan ke PT Forza Indonesia merupakan pinjaman untuk modal kerja, yang tidak dikenakan bunga dan tidak ditentukan jangka waktu pembayaran, berdasarkan Surat Perjanjian No. 010/PPMK/FI-MSP/VII/2015, pada tanggal 14 Juli 2015 dan Perjanjian Pengakuan Hutang No. 033/PPH/FI-FLI/VI/2016, pada tanggal 30 Juni 2016. Sifat pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Hubungan Piutang komisaris PT Forza Indonesia Dewan Komisaris Perusahaan Pemegang Saham 16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Perusahaan dan Entitas anak memberikan imbalan kepada karyawan yang telah mencapai usia pensiun 55 tahun berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak ada pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasti pasca-kerja tersebut. Perhitungan liabilitas imbalan kerja karyawan Perusahaan dan Entitas Anak pada 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh PT RAS Actuarial Consulting, aktuaris independen, sesuai laporannya No. 433/RAC/MSP-UUK/VII/2016 tanggal 22 Juli 2016 dan No. 246/RAC/MSPUUK/III/2016 tanggal 02 Maret 2016. Analisa atas mutasi saldo liabilitas diestimasi untuk imbalan kerja karyawan pada tanggal 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Saldo awal tahun Pendapatan komprehensif lain Beban tahun berjalan (Catatan 22) 330.755.000 (35.910.000) 143.240.000 433.418.000 (353.026.000) 250.363.000 99.438.000 (21.681.000) 355.661.000 99.438.000 Saldo Akhir - Liabilitas Imbalan Kerja 438.085.000 330.755.000 433.418.000 99.438.000 Beban imbalan kerja karyawan yang dibebankan ke dalam laporan laba rugi, dengan rincian sebagai berikut: Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2016 Tahun 2015 Tahun 2014 Tahun 2013 Beban jasa masa kini Beban bunga 128.953.000 14.287.000 215.689.000 34.674.000 347.208.000 8.453.000 99.438.000 - Total Beban Imbalan Kerja 143.240.000 250.363.000 355.661.000 99.438.000 41 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan) Penyisihan imbalan kerja pada tanggal 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, tersebut diatas merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan aktuaris dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaris tersebut pada tanggal 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut: Tingkat mortalita Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Umur pensiun (tahun) 30 Juni 2016 TMI III 8% 6% 55 31 Desember 2015 TMI III 9% 6% 55 31 Desember 2014 TMI III 8% 6% 55 31 Desember 2013 TMI III 8,50% 6% 55 Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto, kenaikan gaji yang diharapkan dan mortalitas. Sensitivitas di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan. Jika tingkat diskonto lebih tinggi (lebih rendah) sebesar 1%, kewajiban imbalan pasti akan berkurang menjadi sebesar Rp372.263.000 (meningkat menjadi sebesar RP518.639.000). Jika pertumbuhan gaji yang diharapkan naik (turun) sebesar 1%, kewajiban imbalan pasti akan naik menjadi Rp519.112.000 (turun menjadi sebesar Rp370.877.000) Jika tingkat kematian meningkat (turun) dalam satu tahun untuk pria dan wanita, kewajiban imbalan pasti akan meningkat menjadi sebesar Rp439.697.000 (turun menjadi sebesar Rp436.468.000) Analisis sensitivitas yang disajikan diatas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi. Jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak pada periode dan tahun yang berakhir tanggal 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, yang berhak atas Imbalan pasca kerja tersebut dengan jumlah karyawan masingmasing sebanyak 53, 60, 69 dan 31 orang. 17. MODAL SAHAM Berdasarkan Akta No.92 tanggal 27 April 2016 oleh Notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotarian Notaris di Jakarta Utara, Keputusan Pemegang Saham, susunan pemegang saham per 30 Juni 2016 sebagai berikut : 30 Juni 2016 Pemegang Saham PT Forza Indonesia Freddy Setiawan Total Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor 112.500 12.500 125.000 Persentase Kepemilikan 99% 1% 100% Jumlah Ditempatkan dan Disetor Penuh 112.500.000.000 12.500.000.000 125.000.000.000 42 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. MODAL SAHAM (Lanjutan) Berdasarkan Akta No. 84 tanggal 14 Juli 2015, Keputusan Pemegang Saham, susunan pemegang saham per 31 Desember 2015 sebagai berikut : 31 Desember 2015 Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Pemegang Saham PT Forza Indonesia PT Forza Aset Manajemen Total Jumlah Ditempatkan dan Disetor Penuh Persentase Kepemilikan 2.475 25 2.500 99% 1% 100% 2.475.000.000 25.000.000 2.500.000.000 Berdasarkan Akta No. 06 tanggal 04 Maret 2013, Keputusan Pemegang Saham, susunan pemegang saham per 31 Desember 2014 dan 2013 sebagai berikut : 31 Desember 2013 dan 2014 Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Pemegang Saham PT Dersindo Mulia Perkasa Freddy Setiawan Widodo Nurly Sumady Dedy Widiyanto PT Dinamika Auto Prakarsa Total Jumlah Ditempatkan dan Disetor Penuh Persentase Kepemilikan 1.250 688 312 125 125 2.500 50% 28% 12% 5% 5% 100% 1.250.000.000 688.000.000 312.000.000 125.000.000 125.000.000 2.500.000.000 18. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan tambahan modal disetor sehubungan dengan Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi antara Entitas Sepengendali pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp (46.449.201.703) dan Rp (46.302.756.405). Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali merupakan selisih yang timbul antara nilai akuisisi dengan nilai buku Entitas Anak tertentu yang menggabungkan diri dengan Perusahaan dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan pada April 2016 dan Desember 2015 (Catatan 1b). 19. LABA PER SAHAM Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2016 Laba Neto yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Jumlah Rata-rata Tertimbang per Saham Dasar Laba per Saham Dasar Dari Laba Neto yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2015 Tahun 2015 Tahun 2014 Tahun 2013 (2.645.773.883) 35.345.956.867 26.732.501.346 3.098.414.043 (11.268.447.673) 43.333 2.500 2.500 2.500 2.500 (61.056,79) 14.138.382,75 10.693.000,54 1.239.365,62 (4.507.379,07) 43 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PENJUALAN Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2016 Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2015 37.958.082.940 37.958.082.940 112.723.195.337 112.723.195.337 Tahun 2015 Tahun 2014 Tahun 2013 Akun ini terdiri dari : Apartemen Total - Penjualan 127.147.083.681 127.147.083.681 46.166.355.791 46.166.355.791 Tahun 2015 Tahun 2014 10.820.660.148 10.820.660.148 21. BEBAN POKOK PENJUALAN Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2016 Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2015 Tahun 2013 Akun ini terdiri dari : Apartemen: One Casablanca One Velvet One Azure Total - Beban Pokok Penjualan 13.048.405.378 13.396.567.546 375.394.133 75.188.145.577 - 82.484.438.460 2.063.264.338 597.979.380 30.793.685.981 - 7.217.550.638 - 26.820.367.057 75.188.145.577 85.145.682.178 30.793.685.981 7.217.550.638 Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2015 Tahun 2015 Tahun 2014 22. BEBAN USAHA Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2016 Tahun 2013 Akun ini terdiri dari : Beban penjualan Beban promo dan branding Beban pemasaran 2.039.949.999 736.313.832 6.689.605.545 3.843.362.550 11.711.182.835 5.566.114.824 10.395.573.247 3.264.690.397 3.563.110.067 5.146.321.163 Sub Total 2.776.263.831 10.532.968.095 17.277.297.659 13.660.263.644 8.709.431.230 Beban administrasi dan umum Gaji dan kesejahteraan karyawan Sewa Beban kantor Jamuan dan representasi Transportasi dan perjalanan dinas Penyusutan Utilitas Jasa profesional Imbalan kerja karyawan Pajak Pemeliharaan Sub-total 4.568.720.833 301.106.664 1.833.725.167 279.278.004 325.450.579 249.601.011 251.805.087 1.301.815.334 143.240.000 10.912.000 86.585.190 9.352.239.869 5.140.420.316 1.037.678.649 1.556.335.673 139.716.481 219.843.589 309.435.957 242.601.019 446.893.375 83.395.635 124.632.000 9.300.952.694 7.588.307.749 1.716.543.091 3.969.225.878 1.293.096.019 729.051.993 672.701.202 407.444.922 334.883.375 250.363.000 90.022.964 65.940.480 17.117.580.673 5.621.275.503 1.696.121.302 2.032.662.574 344.419.111 607.791.136 568.476.045 308.291.663 1.069.060.000 355.661.000 86.699.939 96.763.396 12.787.221.669 1.658.858.984 412.486.871 439.605.192 114.617.957 217.357.958 5.933.333 156.461.117 85.744.695 99.438.000 7.894.600 3.198.398.707 12.128.503.700 19.833.920.789 34.394.878.332 26.447.485.313 11.907.829.937 Total - Beban Usaha 44 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2016 Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2015 Pendapatan Lain-lain Jasa giro Pendapatan bunga Laba (rugi) selisih kurs Lainnya Total Pendapatan Lain-lain 10.343.203 3.987.500 (2.949.612) 42.908.666 54.289.757 52.358.498 441.353.573 11.543.737 110.241.552 615.497.360 75.736.607 457.435.217 6.501.312 283.585.653 823.258.789 29.939.979 228.154.437 (5.151.905) 95.715.558 348.658.069 80.492.226 330.739.707 51.346.200 389.505.786 852.083.919 Beban lain-lain Pajak jasa giro Adminsitrasi bank Bunga Total - Beban lain-lain Total - Pendapatan Lain-lain (2.066.094) (13.517.521) (28.520.763) (44.104.378) 10.185.379 (10.311.043) (21.114.374) (255) (31.425.672) 584.071.688 (12.188.709) (33.464.885) (10.563.728) (56.217.322) 767.041.467 (18.613.534) (32.785.927) (11.425.734) (62.825.195) 285.832.874 (16.054.021) (23.149.173) (6.612.864) (45.816.058) 806.267.861 Tahun 2015 Tahun 2014 Tahun 2013 Akun ini terdiri dari : 24. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan meliputi risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia. a. Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Kebijakan Grup mengelola risiko tersebut adalah dengan menerapkan kebijakan persetujuan pembelian berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan terhadap portofolio kredit secara berkesinambungan serta melakukan pengelolaan atas piutangnya. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang pihak berelasi dan aset lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akunakun tersebut. Analisis umur aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dan yang lewat jatuh tempo pada akhir periode pelaporan tetapi tidak mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut: Belum Jatuh Tempo ataupun Mengalami Penurunan Nilai Kas dan setara kas Piutang lain-lain - pihak ketiga Aset lain-lain Total 30 Juni 2016 Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai Kurang dari 3 bulan 3 bulan 6 bulan 6 bulan 1 tahun Total 4.418.291.137 9.910.623.669 286.000.000 600.000.000 - - - 5.018.291.137 9.910.623.669 286.000.000 14.614.914.806 600.000.000 - - 15.214.914.806 Belum Jatuh Tempo ataupun Mengalami Penurunan Nilai 31 Desember 2015 Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai Kurang dari 3 bulan 3 bulan 6 bulan 6 bulan 1 tahun Total Kas dan setara kas Piutang pihak berelasi Aset lain-lain 10.726.023.968 10.650.000.000 289.750.000 - - - 10.726.023.968 10.650.000.000 289.750.000 Total 21.665.773.968 - - - 21.665.773.968 45 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) Belum Jatuh Tempo ataupun Mengalami Penurunan Nilai Kas dan setara kas Piutang pihak berelasi Aset lain-lain Total 31 Desember 2014 Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai Kurang dari 3 bulan 3 bulan 6 bulan 6 bulan 1 tahun Total 8.692.041.893 7.400.000.000 60.000.000 - - - 8.692.041.893 7.400.000.000 60.000.000 16.152.041.893 - - - 16.152.041.893 Belum Jatuh Tempo ataupun Mengalami Penurunan Nilai 31 Desember 2013 Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai Kurang dari 3 bulan 3 bulan 6 bulan 6 bulan 1 tahun Total Kas dan setara kas Piutang pihak berelasi 13.351.201.043 6.879.200.000 - - - 13.351.201.043 6.879.200.000 Total 20.230.401.043 - - - 20.230.401.043 b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko ini bagi perusahaan relatif kecil, mengingat perusahaan tidak memiliki piutang atau utang dalam valuta asing. Potensi yang masih ada dari saldo bank dalam Dolar Singapura. c. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Risiko suku bunga yang potensial dari hutang bank yang diperoleh Grup. d. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Grup menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Grup mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen untuk operasi normal Grup dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan. Tabel dibawah ini menganalisis kewajiban keuangan Grup menuju jatuh tempo yang relevan berdasarkan sisa jatuh tempo kontrak dari instrumen keuangan. Jumlah yang diungkapkan adalah arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan. Saldo jatuh tempo dalam satu tahun sama dengan nilai tercatatnya sebagai dampak dari diskonto yang tidak signifikan. Jumlah tercatat 30 Juni 2016 Arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan Setelah 1 tahun Kurang dari tetapi tidak lebih Total 1 tahun dari 5 tahun Utang lain-lain Uang muka pelanggan Utang pihak berelasi Utang bank 43.435.177.311 190.573.474.746 3.444.876.981 81.066.139.376 43.435.177.311 190.573.474.746 3.444.876.981 81.066.139.376 43.435.177.311 190.573.474.746 3.444.876.981 43.841.311.278 37.224.828.098 Total 318.519.668.414 318.519.668.414 281.294.840.316 37.224.828.098 46 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) Jumlah tercatat Utang lain-lain Uang muka pelanggan Utang pihak berelasi Utang bank Utang sewa pembiayaan 36.957.425.737 187.621.671.247 122.788.957.497 95.901.551.868 129.132.806 36.957.425.737 187.621.671.247 122.788.957.497 95.901.551.868 129.132.806 36.957.425.737 187.621.671.247 122.788.957.497 39.067.765.374 129.132.806 56.833.786.494 - Total 443.398.739.155 443.398.739.155 386.564.952.661 56.833.786.494 Jumlah tercatat 31 Desember 2014 Arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan Setelah 1 tahun Kurang dari tetapi tidak lebih Total 1 tahun dari 5 tahun Utang lain-lain Uang muka pelanggan Utang pihak berelasi Utang bank Utang sewa pembiayaan 499.750.000 158.410.285.382 38.169.894.088 50.000.000.000 451.220.000 499.750.000 158.410.285.382 38.169.894.088 50.000.000.000 451.220.000 499.750.000 158.410.285.382 38.169.894.088 451.220.000 50.000.000.000 - Total 247.531.149.470 247.531.149.470 197.531.149.470 50.000.000.000 Jumlah tercatat Utang lain-lain Uang muka pelanggan Utang pihak berelasi Total e. 31 Desember 2015 Arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan Setelah 1 tahun Kurang dari tetapi tidak lebih Total 1 tahun dari 5 tahun 31 Desember 2013 Arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan Setelah 1 tahun Kurang dari tetapi tidak lebih Total 1 tahun dari 5 tahun 76.392.475.160 50.874.431.800 76.392.475.160 50.874.431.800 76.392.475.160 50.874.431.800 - 127.266.906.960 127.266.906.960 127.266.906.960 - Risiko Harga Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini, Aset keuangan perusahaan terbesar dalam bentuk pinjaman, risiko harga berdampak atas nilai riil piutang tersebut. 47 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. INFORMASI SEGMEN OPERASI Grup dikelola dan dikelompokkan dalam divisi usaha penjualan apartemen. Informasi bentuk segmen operasi yang berupa segmen usaha Grup adalah sebagai berikut: Penjualan Apartemen 30 JUNI 2016 Eliminasi Konsolidasi Pos-pos Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Penjualan Beban pokok penjualan 37.958.082.940 26.820.367.057 - 37.958.082.940 26.820.367.057 Laba Kotor 11.137.715.883 - 11.137.715.883 2.776.263.831 9.352.239.869 - 2.776.263.831 9.352.239.869 (990.787.817) - (990.787.817) Penghasilan (Beban) Lain-lain (5.200.980.005) 5.211.165.384 10.185.379 Laba (Rugi) Sebelum Pajak Final dan Pajak Penghasilan (6.191.767.822) 5.211.165.384 (980.602.438) Beban Pajak Final (1.665.263.751) - (1.665.263.751) Laba sebelum Pajak Penghasilan Pajak kini Pajak Tangguhan (7.857.031.573) - 5.211.165.384 - (2.645.866.189) - Laba Sebelum Laba Entitas Anak Pra-Akuisisi Dan laba Proforma Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (7.857.031.573) 5.211.165.384 (2.645.866.189) Laba Bersih (7.857.031.573) 5.211.165.384 (2.645.866.189) Laporan posisi keuangan: Aset segmen 631.382.782.876 (203.238.200.688) 428.144.582.188 Liabilitas segmen 339.036.959.047 (5.205.366.070) 333.831.592.977 Penghasilan (beban) yang tidak dapat dialokasikan: Beban Penjualan Beban Administrasi dan Umum Laba Usaha 48 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan) Penjualan Apartemen Pos-pos Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Penjualan Beban pokok penjualan 30 JUNI 2015 Eliminasi Konsolidasi 112.723.195.337 75.188.145.577 - 112.723.195.337 75.188.145.577 Laba Kotor 37.535.049.760 - 37.535.049.760 Penghasilan (beban) yang tidak dapat dialokasikan: Beban Penjualan Beban Administrasi dan Umum 10.532.968.095 9.300.952.694 - 10.532.968.095 9.300.952.694 Laba Usaha 17.701.128.971 - 17.701.128.971 584.071.688 - 584.071.688 Laba (Rugi) Sebelum Pajak Final dan Pajak Penghasilan 18.285.200.659 - 18.285.200.659 Beban Pajak Final (1.095.065.151) - (1.095.065.151) Laba sebelum Pajak Penghasilan Pajak kini Pajak Tangguhan 17.190.135.508 - - 17.190.135.508 - Laba Sebelum Laba Entitas Anak Pra-Akuisisi Dan laba Proforma Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali 17.190.135.508 - 17.190.135.508 Rugi Entitas Anak Dampak Penyesuaian Proforma Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - (18.155.821.359) (18.155.821.359) 17.190.135.508 18.155.821.359 35.345.956.867 Laporan posisi keuangan: Aset segmen 474.840.879.004 (117.623.006.014) 357.217.872.990 Liabilitas segmen 481.240.934.563 (117.623.006.014) 363.617.928.549 Penghasilan (Beban) Lain-lain Laba Bersih 49 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan) Penjualan Apartemen Pos-pos Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Penjualan Beban pokok penjualan 31 DESEMBER 2015 Eliminasi Konsolidasi 127.147.083.681 85.145.682.178 - 127.147.083.681 85.145.682.178 Laba Kotor 42.001.401.503 - 42.001.401.503 Penghasilan (beban) yang tidak dapat dialokasikan: Beban Penjualan Beban Administrasi dan Umum 17.277.297.659 17.117.580.673 - 17.277.297.659 17.117.580.673 7.606.523.171 - 7.606.523.171 767.041.467 - 767.041.467 Laba (Rugi) Sebelum Pajak Final dan Pajak Penghasilan 8.373.564.638 - 8.373.564.638 Beban Pajak Final (8.817.469.173) - (8.817.469.173) Laba sebelum Pajak Penghasilan Pajak kini Pajak Tangguhan (443.904.535) - - (443.904.535) - Laba Sebelum Laba Entitas Anak Pra-Akuisisi Dan laba Proforma Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (443.904.535) - (443.904.535) Laba Entitas Anak Dampak Penyesuaian Proforma Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - (27.176.405.881) (27.176.405.881) (443.904.535) 27.176.405.881 26.732.501.346 Laporan posisi keuangan: Aset segmen 634.937.984.996 (203.143.105.123) 431.794.879.873 Liabilitas segmen 658.521.039.597 (201.398.105.123) 457.122.934.474 Laba Usaha Penghasilan (Beban) Lain-lain Laba Bersih 50 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan) Penjualan Apartemen 31 DESEMBER 2014 Eliminasi Konsolidasi Pos-pos Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Penjualan Beban pokok penjualan 46.166.355.791 30.793.685.981 - 46.166.355.791 30.793.685.981 Laba Kotor 15.372.669.810 - 15.372.669.810 Penghasilan (beban) yang tidak dapat dialokasikan: Beban Penjualan Beban Administrasi dan Umum 13.660.263.644 12.787.221.669 - 13.660.263.644 12.787.221.669 Laba Usaha (11.074.815.503) - (11.074.815.503) 285.832.874 - 285.832.874 (10.788.982.629) - (10.788.982.629) (5.051.618.565) - (5.051.618.565) Laba sebelum Pajak Penghasilan Pajak kini Pajak Tangguhan (15.840.601.194) - - (15.840.601.194) - Laba Sebelum Laba Entitas Anak Pra-Akuisisi Dan laba Proforma Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (15.840.601.194) - (15.840.601.194) Laba Entitas Anak Dampak Penyesuaian Proforma Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - (18.939.015.237) (18.939.015.237) Laba Bersih (15.840.601.194) 18.939.015.237 3.098.414.043 Laporan posisi keuangan: Aset segmen 344.791.721.615 (103.676.225.461) 241.115.496.154 Liabilitas segmen 368.533.897.679 (103.926.225.460) 264.607.672.219 Penghasilan (Beban) Lain-lain Laba (Rugi) Sebelum Pajak Final dan Pajak Penghasilan Beban Pajak Final 51 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan) Penjualan Apartemen Pos-pos Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Penjualan Beban pokok penjualan 31 DESEMBER 2013 Eliminasi Konsolidasi 10.820.660.148 7.217.550.638 - 10.820.660.148 7.217.550.638 Laba Kotor 3.603.109.510 - 3.603.109.510 Penghasilan (beban) yang tidak dapat dialokasikan: Beban Penjualan Beban Administrasi dan Umum 8.709.431.230 3.198.398.707 - 8.709.431.230 3.198.398.707 Laba Usaha (8.304.720.427) - (8.304.720.427) 806.267.861 - 806.267.861 Laba (Rugi) Sebelum Pajak Final dan Pajak Penghasilan (7.498.452.566) - (7.498.452.566) Beban Pajak Final (4.436.886.044) - (4.436.886.044) Laba sebelum Pajak Penghasilan Pajak kini Pajak Tangguhan (11.935.338.610) - - (11.935.338.610) - Laba Sebelum Laba Entitas Anak Pra-Akuisisi Dan laba Proforma Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (11.935.338.610) - (11.935.338.610) Laba Entitas Anak Dampak Penyesuaian Proforma Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - (666.890.937) (666.890.937) Laba Bersih (11.935.338.610) 666.890.937 (11.268.447.673) Laporan posisi keuangan: Aset segmen 181.230.965.655 (49.997.662.253) 131.233.303.402 Liabilitas segmen 189.404.221.527 (50.247.662.254) 139.156.559.273 Penghasilan (Beban) Lain-lain 26. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perseroan menggunakan metode discounted cash flow dengan menggunakan asumsiasumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya. Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan dasar transaksi arms-length. Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan yang dicatat laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013: 52 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan) 30 Juni 2016 Nilai Tercatat Nilai Wajar Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang lain-lain - pihak ketiga Piutang pihak berelasi Biaya dibayar dimuka dan Uang muka 31 Desember 2015 Nilai Tercatat Nilai Wajar 31 Desember 2014 Nilai Tercatat Nilai Wajar 31 Desember 2013 Nilai Tercatat Nilai Wajar 5.058.432.429 9.910.623.669 1.586.900.654 5.058.432.429 9.910.623.669 1.586.900.654 10.756.469.225 10.650.000.000 975.014.054 10.756.469.225 10.650.000.000 975.014.054 8.700.771.208 7.400.000.000 519.662.760 8.700.771.208 7.400.000.000 519.662.760 13.360.850.394 6.879.200.000 330.959.750 13.360.850.394 6.879.200.000 330.959.750 16.555.956.752 16.555.956.752 22.381.483.279 22.381.483.279 16.620.433.968 16.620.433.968 20.571.010.144 20.571.010.144 Liabilitas keuangan Utang lain-lain - pihak ketiga Utang pihak berelasi Uang muka pelanggan Utang bank Utang sewa pembiayaan 43.435.177.311 3.444.876.981 190.573.474.746 81.066.139.376 - 43.435.177.311 3.444.876.981 190.573.474.746 81.066.139.376 - 36.957.425.737 122.788.957.497 187.621.671.247 95.901.551.868 129.132.806 36.957.425.737 122.788.957.497 187.621.671.247 95.901.551.868 129.132.806 499.750.000 38.169.894.088 158.410.285.382 50.000.000.000 451.220.000 499.750.000 38.169.894.088 158.410.285.382 50.000.000.000 451.220.000 50.874.431.800 76.392.475.160 - 50.874.431.800 76.392.475.160 - Total Liabilitas Keuangan 318.519.668.414 318.519.668.414 443.398.739.155 443.398.739.155 247.531.149.470 247.531.149.470 127.266.906.960 127.266.906.960 Total Aset Keuangan 27. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING Perusahaan a. b. c. d. e. Perusahaan menandatangani Perjanjian kontrak kerja sama dengan PT Pulauintan Bajaperkasa untuk pekerjaan Pekerjaan Struktur pada proyek pembangunan One Casablanca Residence, No. 002/SPK-OCR//II/2014/STR tanggal 17 Februari 2014 dengan nilai kontrak sebesar Rp55.660.000.000. Estimasi pekerjaan selesai dalam waktu 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari. Perusahaan menandatangani Perjanjian kontrak kerja sama dengan PT Eppconindo Pilar Abadi untuk pekerjaan Arsitektur proyek pembangunan One Casablanca Residence, No. 42/SPK/III/15/PJT tanggal 13 Maret 2015, dengan nilai kontrak sebesar Rp22.300.000.000. Estimasi pekerjaan selesai dalam waktu 10 bulan untuk jasa pekerjaan Arsitektur dan 6 bulan untuk pemeliharaan. Perusahaan menandatangani Perjanjian kontrak kerja sama dengan PT Artha Sarana Mandiri untuk pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing proyek One Casablanca Residence, No. 44/IV/15/PJT tanggal 31 Maret 2015, dengan nilai kontrak sebesar Rp22.808.923.000. Estimasi pekerjaan selesai dalam waktu 10 bulan untuk jasa pekerjaan mekanikal, elektrikal dan plumbing, serta 6 bulan untuk pemeliharaan. Perusahaan menandatangani Perjanjian kontrak kerja sama dengan PT Kakanta untuk pekerjaan Jasa Pengadaan dan Pemasangan Crown Baja, Canopy, Gym dan Separator Beam proyek One Casablanca Residence, 068/SPK/MSP/II/16 tanggal 18 Februari 2016, dengan nilai kontrak sebesar Rp2.045.055.447. Estimasi pekerjaan selesai dalam waktu 3,5 bulan untuk pengadaan dan pabrikasi 1,5 bulan dan pemasangan railing 2 bulan (jangka waktu perjanjian telah habis, namun tidak menghilangkan hak dan kewajiban para pihak sehingga para pihak masih menundukkan diri terhadap perjanjian ini). Perusahaan menandatangani Perjanjian kontrak kerja sama dengan PT Pilar Mas Konstruksi untuk pekerjaan Pengadaan & Pemasangan Railing proyek One Casablanca Residence, No. 70/SPK/MSP/III/16 tanggal 14 Maret 2016, dengan nilai kontrak sebesar Rp22.808.923.000. Estimasi pekerjaan selesai dalam waktu 10 bulan untuk jasa pekerjaan mekanikal, elektrikal dan plumbing, serta 6 bulan untuk pemeliharaan. FP Serpong (Entitas Anak) a. FP Serpong menandatangani Perjanjian kontrak kerja sama dengan PT. Graha Pondasi Semesta untuk Pekerjaan Pondasi Pada Apartemen One Azure Serpong, 044/SPK/FPS/VIII/15 tanggal 10 Agustus 2015 dengan nilai kontrak sebesar Rp11.637.000.000. Estimasi pekerjaan selesai dalam waktu 165 (seratus enam puluh lima) hari, diperpanjang menjadi 365 (tiga ratus enam puluh lima hari). 53 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) b. c. FP Serpong menandatangani Perjanjian kontrak kerja sama dengan PT. Reka Prima Kuantitama untuk pekerjaan Quantity Surveyor pada Apartemen One Azure Serpong, 039/III/15/PJT pada tanggal 14 April 2015 dengan nilai kontrak sebesar Rp1.350.000.000. Estimasi pekerjaan selesai dalam waktu 56 bulan. FP Serpong menandatangani Perjanjian kontrak kerja sama dengan PT. Wiratman untuk pekerjaan Jasa Konsultan Perencanan Struktur pada Apartemen One Azure Serpong, 029/VII/14/PJT pada tanggal 18 Juli 2014 dengan nilai kontrak sebesar Rp1.750.000.000. Estimasi pekerjaan selesai dalam waktu 6 bulan dan pengawasan berkala 20 bulan yang diperpanjang menjadi perencanaan struktur 12 bulan dan pengawasan berkala 27 bulan sejak pelaksanaan dimulai. FP Sutera (Entitas Anak) a. b. c. d. FP Sutera menandatangani Perjanjian kontrak kerja sama dengan PT. Wiratman untuk Pekerjaan Konsultan Perencana Struktur Apartemen One Velvet, No. 007/III/15/PJT tanggal 24 Maret 2015 dengan nilai kontrak sebesar Rp1.800.000.000. Estimasi pekerjaan selesai dalam waktu Perencanaan struktur selama 6 bulan terhitung dari gambar design arsitektur freeze untuk perencanaan struktur dan atau mengikuti waktu perencanaan secara keseluruhan dan pengawasan berkala maksimal 15 (lima) belas bulan sejak pelaksanaan struktur dimulai. FP Sutera menandatangani Perjanjian kerja sama dengan Lj Hooker Lampung untuk Jasa Pemasaran Unit Satuan Rumah Susun (sarusun)/Apartemen One Velvet Residences dan One Azure, tanggal 19 Agustus 2015 dengan nilai perjanjian 3% dari hasil penjualan setiap unit satuan rumah susun (sarusun)/Apartemen. Jangka waktu 21 September 2015 sampai dengan tanggal 21 September 2016. FP Sutera menandatangani Perjanjian kerja sama dengan Ray White untuk Jasa Pemasaran Unit Satuan Rumah Susun (sarusun)/Apartemen One Velvet Residences dan One Azure, tanggal 21 September 2015 dengan nilai perjanjian 3% dari hasil penjualan setiap unit satuan rumah susun (sarusun)/Apartemen. Jangka waktu 21 September 2015 sampai dengan tanggal 21 September 2016. FP Sutera menandatangani Perjanjian kerja sama dengan Dedi Mahardi untuk Jasa Pemasaran Unit Satuan Rumah Susun (sarusun)/Apartemen One Velvet Residences dan One Azure, tanggal 01 Oktober 2015 dengan nilai perjanjian 2% dari hasil penjualan setiap unit satuan rumah susun (sarusun)/Apartemen. Jangka waktu 01 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 01 Oktober 2016. 28. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS PENDANAAN NONKAS 30 Juni 2016 Penambahan modal melalui konversi utang pihak berelasi 122.500.000.000 31 Desember 2015 - 29. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 81 tanggal 25 Agustus 2016, dibuat dihadapan Humberg Lie, SH., SE., MKn., Notaris di Jakarta Utara, yang sudah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan terbatas dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-0015345.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 25 Agustus 2016, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan nomor AHU-AH.01.03-0074773 tanggal 25 Agustus 2016, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan nomor AHU-AH.01.03-0074774 tanggal 25 Agustus 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0099349.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 25 Agustus 2016. Perseroan dengan suara bulat menyetujui dan memutuskan hal-hal sebagai berikut:susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: 54 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (Lanjutan) a. Menyetujui penjualan sebagian saham milik perseroan terbatas PT FORZA INDONESIA sebanyak 6.000 (enam ribu) saham dalam Perseroan kepada PT SURYA FAJAR CAPITAL, sehingga setelah penjualan saham dalam Perseroan tersebut, susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. PT Forza Indonesia 2. Freddy Setiawan 3. PT Surya Fajar Capital Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Modal Saham dalam Portepel b. c. d. Nilai Nominal Rp100,00 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai % (lembar) Nominal (Rupiah) 5.000.000.000 500.000.000.000 1.065.000.000 125.000.000 60.000.000 1.250.000.000 3.750.000.000 106.500.000.000 12.500.000.000 6.000.000.000 125.000.000.000 375.000.000.000 85,2 10,0 4,8 100,00 Menyetujui perubahan nilai nominal saham Perseroan, yang semula masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta Rupiah) berubah menjadi masing-masing bernilai nominal sebesar Rp 100,00 (seratus Rupiah); Menyetujui perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka atau disingkat “Tbk” melalui Penerbitan dan Penjualan saham baru pada Perseroan; Menyetujui perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, yang untuk selanjutnya menjadi sebagai berikut: Direksi Direktur Utama Direktur Independen Direktur : Freddy Setiawan : Patris Jasur : Erick Satria Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen : Ali Sutra : Supandi WS 55 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Setelah penerbitan laporan keuangan konsolidasian 30 Juni 2016 pada tanggal 05 September 2016. Manajemen Perusahaan melakukan penertiban kembali laporan keuangan konsolidasian sehubungan dengan pengakuan pendapatan bunga, reklasifikasi akun uang muka pelanggan dan utang lain-lain, reklasifikasi arus kas konsolidasian. Perubahan akibat penerbitan kembali adalah sebagai berikut: Sebelum penerbitan kembali Penyajian kembali Sesudah diterbitkan kembali Deskripsi 30 Juni 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN Piutang lain-lain - pihak ketiga Utang lain-lain - pihak ketiga Uang muka pelanggan LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN INTERIM KONSOLIDASIAN Pendapatan / (Beban) lain-lain Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2016 LAPORAN ARUS KAS INTERIM KONSOLIDASIAN Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan (pembayaran) kas untuk aktivitas operasional lainnya Pembayaran beban keuangan Penerimaan bunga 9.906.636.169 112.316.015.771 121.692.636.286 3.987.500 (68.880.838.460) 68.880.838.460 9.910.623.669 43.435.177.311 190.573.474.746 6.197.879 (3.987.500) 10.185.379 31.843.000.531 9.066.885.908 40.909.886.439 (2.166.630.143) (47.053.990) 53.251.869 (9.070.873.408) 2.949.612 1.037.888 (11.237.503.551) (44.104.378) 54.289.757 31. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Perusahaan menyajikan kembali laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 sehubungan dengan akuisisi entitas anak baru di bulan April 2016, sesuai dengan PSAK No. 38, karena transaksi tersebut merupakan transaksi entitas sepengendali, sehingga transaksi tersebut seolah-olah sudah terjadi ditahun-tahun sebelumnya, serta dampak perubahan atas penerbitan kembali laporan per 30 Juni 2016 (Catatan 30). Dampak penyajian kembali tersebut pada akun sebagai berikut : Sebelum penyajian kembali Penyajian kembali Sesudah disajikan kembali Deskripsi 31 Desember 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Piutang pihak berelasi Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali Utang lain-lain - pihak ketiga Uang muka pelanggan 31 Desember 2014 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Piutang pihak berelasi Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali Utang lain-lain - pihak ketiga Uang muka pelanggan 31 Desember 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Piutang pihak berelasi Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali Utang lain-lain - pihak ketiga Uang muka pelanggan Utang pihak berelasi 10.400.000.000 250.000.000 10.650.000.000 96.771.378.289 127.807.718.695 250.000.000 (59.813.952.552) 59.813.952.552 250.000.000 36.957.425.737 187.621.671.247 7.150.000.000 250.000.000 7.400.000.000 (17.864.111.174) 89.911.151.644 68.998.883.738 250.000.000 (89.411.401.644) 89.411.401.644 (17.614.111.174) 499.750.000 158.410.285.382 6.629.200.000 250.000.000 6.879.200.000 825.289.063 4.635.414.386 72.082.060.774 50.549.431.800 250.000.000 (4.635.414.386) 4.310.414.386 325.000.000 1.075.289.063 76.392.475.160 50.874.431.800 56 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Sebelum penyajian kembali Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2015 LAPORAN ARUS KAS INTERIM KONSOLIDASIAN Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan (pembayaran) kas untuk aktivitas operasional lainnya Pembayaran beban keuangan Penerimaan bunga Tahun 2015 LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan (pembayaran) kas untuk aktivitas operasional lainnya Penerimaan (Pembayaran) utang pihak berelasi Tahun 2014 LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan (pembayaran) kas untuk aktivitas operasional lainnya Penerimaan (Pembayaran) utang pihak berelasi Penyajian kembali Sesudah disajikan kembali 106.709.482.740 42.957.920.346 149.667.403.086 27.849.026.160 (19.881.935) 603.953.623 (42.957.920.346) (11.543.737) 11.543.737 (15.108.894.186) (31.425.672) 615.497.360 185.955.918.638 (29.597.449.092) 156.358.469.546 (19.781.162.532) 84.380.980.912 29.359.366.595 238.082.497 9.578.204.063 84.619.063.409 43.083.178.755 85.100.987.258 128.184.166.013 65.125.346.483 (12.379.537.712) (84.775.987.258) (325.000.000) (19.650.640.775) (12.704.537.712) 57 PT FORZA LAND INDONESIA (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) LAPORAN POSISI KEUANGAN (INDUK) 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. INFORMASI TAMBAHAN Informasi tambahan berikut adalah informasi laporan keuangan tersendiri PT Forza Land Indonesia Tbk (Entitas Induk) untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 yang menyajikan investasi pada anak berdasarkan pada metode biaya, sebagai berikut : 31 Desember 30 Juni 2016 2015 2014 2013 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 4.455.247.002 8.415.311.352 5.284.958.362 12.952.983.279 60.446.904.614 58.664.532.047 75.935.465.106 60.551.472.388 9.660.623.669 - - - 342.590.750 135.716.750 160.730.400 278.109.751 6.480.548.009 4.993.158.618 - - 21.000.000 21.000.000 - - 81.406.914.044 72.229.718.767 81.381.153.868 73.782.565.418 5.205.366.070 211.798.105.122 111.076.225.460 55.747.662.254 Aset Tetap Investasi saham Total - Aset tidak lancar 530.740.000 203.244.000.000 208.980.106.070 686.381.600 1.995.000.000 214.479.486.722 1.143.969.333 112.220.194.793 172.066.667 55.919.728.921 TOTAL ASET 290.387.020.114 286.709.205.489 193.601.348.661 129.702.294.339 Persediaan Piutang lain-lain - pihak ketiga Biaya dibayar dimuka dan Uang muka Pajak dibayar dimuka Aset Lain-lain Total - Aset lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi 58 PT FORZA LAND INDONESIA (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) LAPORAN POSISI KEUANGAN (INDUK) /Lanjutan 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan) 31 Desember 30 Juni 2016 2015 2014 2013 LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang Lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak 13.963.250.876 708.664.400 249.750.000 - 5.388.043.516 4.605.361.137 13.998.637.066 11.782.822.313 43.841.311.278 39.067.765.374 - - Liabilitas jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang sewa pembiayaan Total - Liabilitas Jangka Pendek - 64.460.000 451.220.000 - 63.192.605.670 44.446.250.911 14.699.607.066 11.782.822.313 37.224.828.098 56.833.786.494 50.000.000.000 - 3.444.876.981 122.788.957.497 38.169.894.088 50.874.431.800 40.496.843.912 41.687.016.131 96.536.554.398 75.992.475.160 Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas jangka panjang jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun Utang bank Utang pihak berelasi Uang muka pelanggan Liabilitas diestmasi imbalan kerja karyawan Total - Liabilitas Jangka Panjang Total - Liabilitas 63.506.000 56.596.000 73.358.000 51.110.000 81.230.054.991 221.366.356.122 184.779.806.486 126.918.016.960 144.422.660.661 265.812.607.033 199.479.413.552 138.700.839.273 125.000.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 70.585.000 20.893.774.453 64.228.000 18.332.370.456 22.066.000 (8.400.130.891) (11.498.544.934) 145.964.359.453 20.896.598.456 (5.878.064.891) (8.998.544.934) 290.387.020.114 286.709.205.489 193.601.348.661 129.702.294.339 EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) Modal Saham Pendapatan Komprehensif Lain Saldo laba (Defisit) Jumlah - Ekuitas (Defisiensi Modal) TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) 59 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (INDUK) Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit), serta Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan) Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2016 Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2015 Penjualan Apartemen 19.562.365.011 112.723.195.337 123.661.907.038 46.166.355.791 10.820.660.148 Beban Pokok Penjualan 13.048.405.377 75.188.145.577 82.484.438.460 30.793.685.981 7.217.550.638 6.513.959.634 37.535.049.760 41.177.468.578 15.372.669.810 3.603.109.510 8.667.031.230 Laba Kotor Tahun 2015 Tahun 2014 Tahun 2013 Beban Usaha Beban Penjualan 160.198.192 45.897.106 4.015.430.666 4.376.274.690 2.944.131.281 2.708.361.802 5.438.181.070 5.935.558.038 2.836.852.219 Jumlah Beban Usaha 3.104.329.473 2.754.258.908 9.453.611.736 10.311.832.728 11.503.883.449 Laba Usaha 3.409.630.161 34.780.790.852 31.723.856.842 5.060.837.082 (7.900.773.939) Pendapatan lain-lain 21.405.041 569.104.360 776.576.677 353.434.292 781.356.005 Beban lain-lain (37.399.351) (3.938.346) (20.278.354) (54.810.885) (40.143.695) (15.994.310) 565.166.014 756.298.323 298.623.407 741.212.310 3.393.635.851 35.345.956.866 32.480.155.165 5.359.460.489 (7.159.561.629) (5.747.653.820) (2.261.046.446) (4.108.886.044) Beban Administrasi dan Umum Pendapatan/(Beban) lain-lain Jumlah Pendapatan Lain-lain Laba Sebelum Pajak Final dan Pajak Penghasilan Pajak Final Laba Sebelum Pajak Penghasilan (832.231.854) - 2.561.403.997 35.345.956.866 26.732.501.345 3.098.414.043 (11.268.447.673) Pajak Kini - - - - - Pajak Tangguhan - - - - - 2.561.403.997 35.345.956.866 26.732.501.345 3.098.414.043 (11.268.447.673) 6.357.000 - 42.162.000 22.066.000 - - - - - - 6.357.000 - 42.162.000 22.066.000 - 2.561.403.997 35.345.956.866 26.732.501.345 3.098.414.043 (11.268.447.673) Taksiran/(Manfaat) Pajak Penghasilan LABA (RUGI) NETO PERIODE BERJALAN Penghasilan Komprehensif lainnya : Pos Yang Tidak akan direklasifikasi dalam laba rugi Keuntungan aktuaria atas asumsi keuangan Pos Yang akan direklasifikasi dalam laba rugi Laba Komprehensif Lainnya TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN 60 PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (INDUK) Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit), serta Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan) Penghasilan Komprehensif Lainnya Modal Saham Saldo 01 Januari 2013 Total Ekuitas (Defisiensi Modal) Saldo Laba (Defisit) 2.500.000.000 - (230.097.261) 2.269.902.739 - - (11.268.447.673) (11.268.447.673) 2.500.000.000 - (11.498.544.934) (8.998.544.934) Laba komprehensif tahun berjalan - - 3.098.414.043 3.098.414.043 Pendapatan komprehensif lain - 22.066.000 - 22.066.000 2.500.000.000 22.066.000 (8.400.130.891) (5.878.064.891) - - 35.345.956.866 35.345.956.866 Saldo 30 Juni 2015 2.500.000.000 22.066.000 26.945.825.975 29.467.891.975 Saldo 31 Desember 2015 2.500.000.000 64.228.000 18.332.370.456 20.896.598.456 122.500.000.000 - - 122.500.000.000 - - 2.561.403.997 2.561.403.997 - 6.357.000 - 6.357.000 125.000.000.000 70.585.000 20.893.774.453 145.964.359.453 Rugi komprehensif tahun berjalan Saldo 31 Desember 2013 Saldo 31 Desember 2014 Laba komprehensif periode berjalan Penambahan modal saham Laba komprehensif periode berjalan Pendapatan komprehensif lain Saldo 30 Juni 2016 61 PT FORZA LAND INDONESIA (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) LAPORAN ARUS KAS (INDUK) Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit), serta Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan) Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2016 Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pengeluaran kas untuk perolehan tanah, pembayaran ke kontraktor dan pemasok Pengeluaran kas untuk karyawan Penerimaan (pembayaran) kas untuk aktivitas operasional lainnya Tahun 2015 Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2015 Tahun 2014 Tahun 2013 Tahun 2012 18.372.192.792 68.812.368.771 91.757.327.035 66.710.435.029 86.813.135.308 - (14.830.777.944) (335.293.255) (65.213.505.401) (942.356.993) (47.962.247.910) (579.237.297) (46.177.678.699) (1.385.136.665) (67.769.023.026) (1.534.248.583) - 793.666.166 (7.565.338.960) (1.835.669.296) (7.980.635.378) (7.698.550.323) 148.737.663 Arus kas diperoleh dari operasi Pembayaran beban keuangan Penerimaan bunga Pembayaran (penerimaan) pajak 3.999.787.759 (35.541.757) 12.842.470 (1.536.938.866) (4.908.832.583) 776.576.679 (20.278.354) (20.134.088.367) 41.380.172.532 (15.741.159) 488.162.273 (5.155.457.286) 11.166.984.287 353.434.289 (54.810.882) (45.231.693) 9.811.313.376 (40.143.694) 410.370.119 7.673.936.269 148.737.663 - Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi 2.440.149.606 (24.286.622.625) 36.697.136.360 11.420.376.001 17.855.476.070 148.737.663 Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Pembelian aset tetap Investasi saham entitas anak Arus kas bersih digunakan untuk Aktivitas investasi (201.249.000.000) (201.249.000.000) (1.995.000.000) (1.995.000.000) - - (178.000.000) (178.000.000) - Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Penerimaan (pembayaran) pinjaman bank Penerimaan (pemberian) piutang pihak berelasi Penerimaan (Pembayaran) utang pihak berelasi Penerimaan (Pembayaran) utang sewa pembiayaan Arus kas bersih diperoleh dari Aktivitas Pendanaan (14.835.412.492) 206.592.739.052 3.155.919.484 (64.460.000) 194.848.786.044 45.901.551.868 (100.721.879.662) 84.619.063.409 (386.760.000) 29.411.975.615 19.230.734.318 (99.121.383.435) 50.155.755.228 (26.880.000) (29.761.773.889) 50.000.000.000 (55.653.563.206) (12.379.537.712) (1.055.300.000) (19.088.400.918) (55.747.662.254) 50.874.431.800 (4.873.230.454) - Peningkatan kas bersih Kas dan setara kas awal tahun (3.960.064.350) 8.415.311.352 3.130.352.990 5.284.958.362 6.935.362.471 5.284.958.362 (7.668.024.917) 12.952.983.279 12.804.245.616 148.737.663 148.737.663 - Kas dan Setara Kas Akhir Periode 4.455.247.002 8.415.311.352 12.220.320.833 5.284.958.362 12.952.983.279 148.737.663 62