PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU

advertisement
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk
(DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013
Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit),
Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013
Beserta
Laporan Auditor Independen
DAFTAR ISI
Halaman
Surat pernyataan direksi
Laporan Auditor Independen
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
Laporan Arus Kas Konsolidasian
1–2
3
4–5
6
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
7 – 57
Informasi Tambahan
58 – 62
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 Juni
Catatan
31 Desember
2016*)
2015*)
2014*)
2013*)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Persediaan
Piutang lain-lain - pihak ketiga
2d,2e,4
2g,5a
7
5.058.432.429
10.756.469.225
8.700.771.208
13.360.850.394
304.648.249.283
304.465.278.823
198.326.834.727
93.485.226.591
9.910.623.669
-
-
330.959.750
Biaya dibayar dimuka dan Uang muka
2h,6
1.586.900.654
975.014.054
519.662.760
Pajak dibayar dimuka
10a
13.496.444.198
11.261.099.420
4.703.061.837
30.000.000
334.700.650.233
327.457.861.522
212.250.330.532
107.207.036.735
92.272.300.925
92.264.916.310
20.157.875.000
16.975.000.000
-
10.650.000.000
7.400.000.000
6.879.200.000
885.631.030
286.000.000
1.132.352.041
289.750.000
1.247.290.622
60.000.000
172.066.667
-
93.443.931.955
104.337.018.351
28.865.165.622
24.026.266.667
428.144.582.188
431.794.879.873
241.115.496.154
131.233.303.402
Total - Aset lancar
ASET TIDAK LANCAR
Persediaan
Piutang pihak berelasi
Aset tetap
Aset lain-lain
Total - Aset tidak lancar
TOTAL ASET
2g,5b
2f,2t,15a
2j,8
9
*) Diterbitkan kembali (Catatan 30) dan Disajikan kembali (Catatan 31)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 Juni
Catatan
31 Desember
2016*)
2015*)
2014*)
2013*)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang lain-lain
Pihak ketiga
12
43.435.177.311
36.957.425.737
499.750.000
-
10b
14.873.839.563
13.393.440.319
16.643.104.749
11.790.214.313
Utang bank
2n,13
43.841.311.278
39.067.765.374
-
-
Utang sewa pembiayaan
2m,14
-
129.132.806
451.220.000
-
102.150.328.152
89.547.764.236
17.594.074.749
11.790.214.313
Utang pajak
Liabilitas jangka panjang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun
Total - Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas jangka panjang jatuh tempo dalam
waktu lebih dari satu tahun
2n,13
37.224.828.098
56.833.786.494
50.000.000.000
-
Utang pihak berelasi
Utang bank
2t,15b
3.444.876.981
122.788.957.497
38.169.894.088
50.874.431.800
Uang muka pelanggan
2k,11
190.573.474.746
187.621.671.247
158.410.285.382
76.392.475.160
Liabilitas imbalan kerja karyawan
2l,16
438.085.000
330.755.000
433.418.000
99.438.000
Total - Liabilitas Jangka Panjang
231.681.264.825
367.575.170.238
247.013.597.470
127.366.344.960
Total - Liabilitas
333.831.592.977
457.122.934.474
264.607.672.219
139.156.559.273
EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
Modal saham
17
125.000.000.000
2.500.000.000
2.500.000.000
2.500.000.000
Tambahan modal disetor
18
(46.449.201.703)
(46.302.756.405)
-
-
Proforma ekuitas dari transaksi
restrukturisasi antara
entitas sepengendali
Pendapatan komprehensif lain
Saldo laba (Defisit)
2v,1b
16
-
250.000.000
(17.614.111.174)
1.075.289.063
70.585.000
15.686.596.572
64.228.000
18.332.370.455
22.066.000
(8.400.130.891)
(11.498.544.934)
94.307.979.869
(25.156.157.950)
(23.492.176.065)
(7.923.255.871)
Total defisiensi modal yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
Total - Ekuitas (Defisiensi Modal)
5.009.342
(171.896.651)
-
-
94.312.989.211
(25.328.054.601)
(23.492.176.065)
(7.923.255.871)
428.144.582.188
431.794.879.873
241.115.496.154
131.233.303.402
TOTAL LIABILITAS DAN
EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
*) Diterbitkan kembali (Catatan 30) dan Disajikan kembali (Catatan 31)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni
2016*)
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni 2015
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2013
Penjualan Apartemen
2k,20
37.958.082.940
112.723.195.337
127.147.083.681
46.166.355.791
10.820.660.148
Beban Pokok Penjualan
2k,21
26.820.367.057
75.188.145.577
85.145.682.178
30.793.685.981
7.217.550.638
11.137.715.883
37.535.049.760
42.001.401.503
15.372.669.810
3.603.109.510
Beban Penjualan
2.776.263.831
10.532.968.095
17.277.297.659
13.660.263.644
8.709.431.230
Beban Administrasi dan Umum
9.352.239.869
9.300.952.694
17.117.580.673
12.787.221.669
3.198.398.707
12.128.503.700
19.833.920.789
34.394.878.332
26.447.485.313
11.907.829.937
(990.787.817)
17.701.128.971
7.606.523.171
(11.074.815.503)
(8.304.720.427)
Pendapatan lain-lain
54.289.757
615.497.360
823.258.789
348.658.069
852.083.919
Beban lain-lain
(44.104.378)
(31.425.672)
(56.217.322)
(62.825.195)
(45.816.058)
10.185.379
584.071.688
767.041.467
285.832.874
806.267.861
Laba (Rugi) Kotor
Beban Usaha
2k,22
Jumlah Beban Usaha
Laba Usaha
Pendapatan / (Beban) lain-lain
23
Jumlah Pendapatan Lain-lain
Laba Sebelum Pajak Final dan Pajak Penghasilan
(980.602.438)
18.285.200.659
8.373.564.638
(10.788.982.629)
(7.498.452.566)
(1.665.263.751)
(1.095.065.151)
(8.817.469.173)
(5.051.618.565)
(4.436.886.044)
(2.645.866.189)
17.190.135.508
(443.904.535)
(15.840.601.194)
(11.935.338.610)
Pajak Kini
-
-
-
-
-
Pajak Tangguhan
-
-
-
-
-
(2.645.866.189)
17.190.135.508
(443.904.535)
(15.840.601.194)
(11.935.338.610)
Pajak Final
2o
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Taksiran/(Manfaat) Pajak Penghasilan
2o,10c
Laba Sebelum Laba Entitas Anak Pra-Akuisisi
Dan laba Proforma Dari Transaksi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Rugi Entitas Anak Dampak Penyesuaian Proforma
Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
LABA (RUGI) PERIODE/TAHUN BERJALAN
-
(18.155.821.359)
(27.176.405.881)
(18.939.015.237)
(666.890.937)
(2.645.866.189)
35.345.956.867
26.732.501.346
3.098.414.043
(11.268.447.673)
6.357.000
-
42.162.000
22.066.000
-
Penghasilan Komprehensif lainnya :
Pos Yang Tidak akan direklasifikasi dalam Laba Rugi
Kerugian Aktuarial Program Pensiun
Pos Yang akan direklasifikasi dalam Laba Rugi
Laba Komprehensif lainnya
TOTAL LABA KOMPREHENSIF
PERIODE/TAHUN BERJALAN
-
-
-
-
-
6.357.000
-
42.162.000
22.066.000
-
(2.639.509.189)
35.345.956.867
26.774.663.346
3.120.480.043
(11.268.447.673)
(2.645.773.883)
35.345.956.867
26.732.501.346
3.098.414.043
(11.268.447.673)
(92.306)
-
-
-
-
(2.645.866.189)
35.345.956.867
26.732.501.346
3.098.414.043
(11.268.447.673)
(2.639.417.105)
35.345.956.867
-
-
-
(92.084)
-
-
-
-
(2.639.509.189)
35.345.956.867
-
-
-
(61.056,79)
14.138.382,75
10.693.000,54
1.239.365,62
(4.507.379,07)
Laba neto yang dapat diatribusikan kepada :
Pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
TOTAL
Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada :
Pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
TOTAL
LABA PER SAHAM DASAR
DARI LABA NETO YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK
ENTITAS INDUK
19
*) Diterbitkan kembali (Catatan 30)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tambahan Modal
Disetor
Modal Saham
Saldo 31 Desember 2012
Proforma Ekuitas
dari Transaksi
Restrukturisasi
Antara Entitas
Sepengendali
Saldo Laba (Defisit)
Penghasilan
Komprehensif Lain
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Sub-Total
Kepentingan NonPengendali
Total Ekuitas
(Defisiensi Modal)
2.500.000.000
-
992.180.000
-
(230.097.261)
3.262.082.739
-
3.262.082.739
-
-
83.109.063
-
-
83.109.063
-
83.109.063
-
-
-
-
(11.268.447.673)
(11.268.447.673)
-
(11.268.447.673)
2.500.000.000
-
1.075.289.063
-
(11.498.544.934)
(7.923.255.871)
-
(7.923.255.871)
-
-
(18.689.400.237)
-
-
(18.689.400.237)
-
(18.689.400.237)
Laba komprehensif tahun berjalan
-
-
-
-
3.098.414.043
3.098.414.043
-
3.098.414.043
Penghasilan komprehensif lain
-
-
-
22.066.000
-
22.066.000
-
22.066.000
2.500.000.000
-
(17.614.111.174)
22.066.000
(8.400.130.891)
(23.492.176.065)
-
(23.492.176.065)
-
-
(18.253.836.360)
-
-
(18.253.836.360)
-
(18.253.836.360)
-
-
-
-
35.345.956.867
35.345.956.867
-
35.345.956.867
Saldo 30 Juni 2015
2.500.000.000
-
(35.867.947.534)
22.066.000
26.945.825.976
(6.400.055.558)
-
(6.400.055.558)
Saldo 31 Desember 2015
2.500.000.000
(46.302.756.405)
250.000.000
64.228.000
18.332.370.455
(25.156.157.950)
(171.896.651)
(25.328.054.601)
Rugi proforma yang berasal dari transaksi
restrukturisasi antara entitas sepengendali
Laba komprehensif tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2013
Rugi proforma yang berasal dari transaksi
restrukturisasi antara entitas sepengendali
Saldo 31 Desember 2014
Rugi proforma yang berasal dari transaksi
restrukturisasi antara entitas sepengendali
Laba komprehensif periode berjalan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN / (Lanjutan)
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tambahan Modal
Disetor
Modal Saham
Setoran modal
Proforma Ekuitas
dari Transaksi
Restrukturisasi
Antara Entitas
Sepengendali
Saldo Laba (Defisit)
Penghasilan
Komprehensif Lain
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Sub-Total
Kepentingan NonPengendali
Total Ekuitas
(Defisiensi Modal)
122.500.000.000
-
-
-
-
122.500.000.000
-
122.500.000.000
-
-
(250.000.000)
-
-
(250.000.000)
-
(250.000.000)
-
(146.445.298)
-
-
-
(146.445.298)
-
(146.445.298)
Laba komprehensif periode berjalan
-
-
-
-
(2.645.773.883)
(2.645.773.883)
(92.306)
(2.645.866.189)
Kepentingan non pengendali
-
-
-
-
-
-
176.998.299
176.998.299
Penghasilan komprehensif lain
-
-
-
6.357.000
-
6.357.000
-
6.357.000
125.000.000.000
(46.449.201.703)
-
70.585.000
15.686.596.572
94.307.979.869
5.009.342
94.312.989.211
Pembalikan modal proforma yang berasal
dari transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali
Selisih nilai dari transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali
Saldo 30 Juni 2016
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Penerimaan kas dari pelanggan
Pengeluaran kas untuk perolehan tanah, pembayaran
ke kontraktor dan pemasok
Pengeluaran kas untuk karyawan
Penerimaan (pembayaran) kas untuk aktivitas
operasional lainnya
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni
2016*)
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni
2015*)
40.909.886.439
Tahun 2015*)
Tahun 2014*)
Tahun 2013
149.667.403.086
156.358.469.546
128.184.166.013
87.213.135.308
(27.010.722.132)
(4.568.720.833)
(97.496.889.214)
(5.140.420.316)
(263.391.167.584)
(7.588.307.749)
(138.818.169.117)
(5.621.275.503)
(117.677.777.229)
(1.658.858.984)
(11.237.503.551)
(15.108.894.186)
9.578.204.063
(19.650.640.775)
(7.912.542.308)
Arus kas diperoleh dari operasi
Pembayaran beban keuangan
Penerimaan bunga
Penerimaan (pembayaran) pajak
(1.907.060.077)
(44.104.378)
54.289.757
(2.420.209.285)
31.921.199.370
(31.425.672)
615.497.360
(9.815.998.937)
(105.042.801.724)
(49.716.010)
816.757.477
(18.625.171.187)
(35.905.919.382)
(67.977.100)
353.809.974
(4.871.789.966)
(40.036.043.213)
(45.816.058)
411.231.933
7.323.328.269
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi
(4.317.083.983)
22.689.272.121
(122.900.931.444)
(40.491.876.474)
(32.347.299.069)
(2.880.000)
(54.742.399)
(79.342.400)
(137.180.000)
(178.000.000)
(2.880.000)
(54.742.399)
(79.342.400)
(137.180.000)
(178.000.000)
(14.835.412.492)
10.650.000.000
3.155.919.484
(129.132.806)
(146.445.298)
176.998.299
(250.000.000)
19.230.734.318
(85.774.602.881)
50.155.755.228
(405.351.339)
(98.015.001)
45.901.551.868
(3.250.000.000)
84.619.063.409
(800.507.415)
(46.302.756.405)
(171.896.651)
45.040.517.055
50.000.000.000
(520.800.000)
(12.704.537.712)
(1.055.300.000)
249.615.000
(6.879.200.000)
50.874.431.800
1.742.180.000
(1.378.072.813)
(16.891.479.675)
125.035.971.861
35.968.977.288
45.737.411.800
(5.698.036.796)
10.756.469.225
5.743.050.047
8.700.771.208
2.055.698.017
8.700.771.208
(4.660.079.186)
13.360.850.394
13.212.112.731
148.737.663
5.058.432.429
14.443.821.255
10.756.469.225
8.700.771.208
13.360.850.394
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
Pembelian aset tetap
Arus kas bersih digunakan untuk Aktivitas investasi
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Penerimaan (pembayaran) pinjaman bank
Penerimaan (pemberian) piutang pihak berelasi
Penerimaan (Pembayaran) utang pihak berelasi
Penerimaan (Pembayaran) utang sewa pembiayaan
Tambahan modal disetor
Kepentingan non pengendali
Proforma ekuitas transaksi entitas sipengendali
Arus kas bersih diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
Peningkatan (Penurunan) kas bersih
Kas dan bank awal tahun
Kas dan Setara Kas Akhir Periode/Tahun
*) Diterbitkan kembali (Catatan 30) dan Disajikan kembali (Catatan 31)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM
a.
Pendirian dan Informasi Umum
PT Forza Land Indonesia (Dahulu PT Megah Satu Properti) (“Perusahaan”) adalah Perseroan terbatas yang
telah secara sah didirikan dengan nama “PT Megah Satu Properti”, berkedudukan di Jakarta, berdasarkan Akta
Perseroan Terbatas No.95 tanggal 21 Maret 2012 yang dibuat dihadapan Humberg Lie, SH.,SE.,MKn, Notaris di
Jakarta Utara (selanjutnya disebut dengan “Akta Pendirian”), dimana Akta Pendirian ini, telah mendapat
pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusannya AHU-23164.AH.01.01.Tahun 2012, tanggal 1 Mei 2012, telah didaftarkan di Daftar Perusahaan
sesuai UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan Nomor Tanda Daftar Perusahaan
09.05.1.68.73448 tertanggal 4 Juni 2012. Sampai dengan tanggal Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian,
Pendirian Perusahaan yang diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia masih dalam proses
penyelesaian.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir terakhir berdasarkan Akta
No. 84, dibuat dihadapan Humberg Lie, SH., SE., MKn., Notaris di Jakarta Utara, tanggal 14 Juli 2015 tentang
Perubahan komposisi pemegang saham menjadi PT Forza Indonesia sebesar 2.475 saham dan PT Forza Aset
Manajemen sebesar 25 saham, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia nomor: AHU-AH.01.03-0951519, tanggal 14 Juli 2015.
Adapun perubahan-perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut, antara lain:
1. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 23 Februari 2016,
sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 130
tanggal 23 Februari 2016, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister
Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU0004044.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 1 Maret 2016, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan nomor AHU.AH. 01.03-0027575 tanggal 1 Maret 2016 dan telah terdaftar dalam Daftar
Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor
AHU-0026741.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 1 Maret 2016 dan sesuai dengan surat keterangan notaris
Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor 017/KETN/VI/2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) Perseroan sedang dalam proses, yang
menyetujui perubahan alamat dan tempat kedudukan Perseroan, yang semula beralamat dan
berkedudukan di Karinda Building Lantai 2 Suite nomor 1-2, Jalan Palmerah Selatan nomor 30A, Kelurahan
Glora, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, menjadi beralamat dan berkedudukan di Wisma 77 Tower
1 Lantai 8, Jalan Letjend S. Parman Kav. 77, Slipi, Jakarta Barat 11410.
2. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 22 Maret 2016, sebagaimana
dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 134 tanggal 22 Maret
2016, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di
Jakarta, yang telah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum Dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-0005568.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 22 Maret 2016
dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0036797.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 22 Maret
2016 serta sesuai dengan surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi,
Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor 017/KET-N/VI/2016 pengurusan Berita Negara Republik
Indonesia (BNRI) Perseroan sedang dalam proses, yang menyetujui perubahan Nama Perseroan yang
semula Perseroan bernama PT MEGAH SATU PROPERTI diubah menjadi Perseroan bernama PT FORZA
LAND INDONESIA.
7
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
3. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 27 April 2016, sebagaimana
dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 92 tanggal 27 April
2016, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di
Jakarta, yang telah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum Dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-000822.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 29 April 2016,
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar nomor AHU-AH.01.03-0044620 dan Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan nomor AHU.AH. 01.03-0044621 tanggal 29 April 2016 dan telah
terdaftar dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0053815.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 29 April 2016 dan
sesuai dengan surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister
Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor 017/KET-N/VI/2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia
(BNRI) Perseroan sedang dalam proses, yang menyetujui peningkatan Modal dasar Perseroan, yang
semula Rp10.000.000.000 (sepuluh milyar Rupiah) menjadi Rp500.000.000.000,00 (lima ratus milyar
Rupiah) serta Modal Ditempatkan dan Modal Disetor dalam Perseroan, yang semula Rp2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta Rupiah) berubah menjadi Rp125.000.000.000,00 (seratus dua puluh lima milyar
Rupiah).
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan dari Perusahaan adalah menjalankan
usaha dibidang perdagangan, jasa, kecuali jasa di bidang hukum dan pajak, pembangunan, perindustrian,
percetakan dan pengangkutan darat. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perusahaan dapat
melaksanakan usaha sebagai berikut :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan pada umumnya
Menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya
Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan pada umumnya
Menjalankan usaha di bidang industri
Menjalankan usaha di bidang percetakan
Menjalankan usaha-usaha di bidang pengangkutan darat
Sampai tanggal Laporan keuangan konsolidasian per 30 Juni 2016 kegiatan usaha yang secara efektif telah
dijalankan berupa menyelenggarakan usaha real estat dengan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan
dengan usaha ini.
Perusahaan telah beroperasi secara komersial sejak tahun 2013.
Perusahaan berkantor pusat di Wisma 77 Tower 1 Lantai 8, Jalan Letjend S. Parman Kav. 77, Kelurahan Slipi,
Kecamatan Palmerah, Kota Administrasi Jakarta Barat.
PT Forza Indonesia didirikan di Republik Indonesia, adalah entitas induk terakhir dari Grup.
b. Susunan Direksi dan Komisaris
Berdasarkan Pernyataan keputusan Rapat umum Pemegang Saham Tahunan PT Forza Land Indonesia, No.92
tanggal 27 April 2016 dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,MKn, Notaris di Jakarta Utara, menyetujui
perubahan direksi dan dewan komisaris pada 30 Juni 2016, sebagai berikut :
Dewan Komisaris
Komisaris
: Freddy Setiawan
Dewan Direksi
Direktur
: Erick Satria
8
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
Berdasarkan Pernyataan keputusan Rapat umum Pemegang Saham Tahunan PT Forza Land Indonesia, No.84
tanggal 14 Juli 2015 dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,MKn, Notaris di Jakarta Utara, menyetujui
perubahan direksi dan dewan komisaris pada 31 Desember 2015, sebagai berikut :
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
: Dedy Widiyanto
: Freddy Setiawan
Dewan Direksi
Direktur
: Erick Satria
Berdasarkan Pernyataan keputusan Rapat umum Pemegang Saham Tahunan PT Forza Land Indonesia, No.164
tanggal 21 April 2014 dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,MKn, Notaris di Jakarta Utara, menyetujui
perubahan direksi dan dewan komisaris 31 Desember 2014, sebagai berikut :
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
: Dedy Widiyanto
: Freddy Setiawan
: Widodo Nurly Sumady
Dewan Direksi
Direktur
: Endy Kusumo
Berdasarkan Pernyataan keputusan Rapat umum Pemegang Saham Tahunan PT Forza Land Indonesia, No.06
tanggal 04 Maret 2013 dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,MKn, Notaris di Jakarta Utara,
menyetujui perubahan direksi dan dewan komisaris 31 Desember 2013, sebagai berikut :
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
: Dedy Widiyanto
: Freddy Setiawan
: Widodo Nurly Sumady
Dewan Direksi
Direktur
: Ali Sutra
Berdasarkan Pernyataan keputusan Rapat umum Pemegang Saham Tahunan PT Forza Land Indonesia, No.95
tanggal 21 Maret 2013 dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,MKn, Notaris di Jakarta Utara,
menyetujui perubahan direksi dan dewan komisaris 31 Desember 2012, sebagai berikut :
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
: Dedy Widiyanto
: Freddy Setiawan
Dewan Direksi
Direktur
: M. Dagobert
Jumlah karyawan tetap Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2016, 31 Desember
2015, 2014, 2013, 2012 masing-masing adalah 10, 8, 14, 15 dan 14 karyawan (tidak diaudit).
Jumlah gaji dan tunjangan untuk Direksi dan Komisaris, untuk periode enam bulan 30 Juni 2016 sebesar Rp
190.447.421 dan Rp217.750.000, tahun 2015 sebesar Rp380.894.842 dan Rp435.500.000, untuk tahun 2014
sebesar Rp379.059.744 dan Rp435.500.000, dan untuk tahun 2013 sebesar Rp248.957.844 dan
Rp304.281.809.
9
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
b) Entitas Anak
Pada tanggal 3 Desember 2015, Perusahaan mengakuisisi 99,90% saham FL Bali, 99,60% saham FP Sutera,
99,60% saham FP Serpong, 99,60% saham FP Uluwatu dan 99,60% saham FP Bedugul yang sebelumnya
dimiliki oleh PT Forza Indonesia (FI).
Pada tanggal 27 April 2016, Perusahaan meningkatkan penyertaan di masing-masing entitas anak tersebut
dengan mengkonversi masing-masing utang entitas menjadi penyertaan saham, sehingga kepemilikan
Perusahaan terhadap masing-masing entitas anak meningkat menjadi: pada PT FL Bali 99,9977%, FP Sutera
99,9978%, FP Serpong 99,9982%, FP Uluwatu 99,9952%, FP Bedugul 99,9972%.
Pada tanggal 27 April 2016, Perusahaan mengakuisisi 99,60% saham FAM yang sebelumnya dimiliki oleh PT
Forza Indonesia (FI).
Akuisisi yang dilakukan perusahaan atas seluruh entitas anak merupakan kombinasi bisnis entitas sepengendali,
dimana seluruh entitas atau bisnis yang bergabung pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama baik
sebelum maupun sesudah kombinasi bisnis. Selisih antara imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap
transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali (SINTRES) diakui di ekuitas dan disajikan dalam pos Tambahan
Modal Disetor.
Selisih antara imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis entitas
sepengendali (SINTRES), selalu tetap disajikan sebagai Tambahan Modal Disetor walaupun pihak pengakuisisi
kehilangan pengendalian, atau pelepasan aset, liabilitas, saham atau instrument kepemilikan lainke pihak lain
yang tidak sepengendali.
Selisih antara imbalan yang dialihkan perusahaan dengan nilai tercatat aset bersih masing-masing etitas anak
saat akuisisi sebagai berikut :
Perolehan tahun 2015 :
Akuisisi
Harga Perolehan
Nilai aset bersih yang diperoleh
F Bali
999.000.000
(2.005.313.203)
FP Sutera
249.000.000
(11.282.797.498)
FP Serpong
249.000.000
(30.932.917.718)
31 Desember 2015
FP Uluwatu
249.000.000
(335.727.986)
FP Bedugul
249.000.000
249.000.000
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
Entitas Sepengendali
3.004.313.203
11.531.797.498
31.181.917.718
584.727.986
F Bali
42.999.000.000
39.993.658.371
FP Sutera
45.999.000.000
34.411.296.974
FP Serpong
56.999.000.000
25.729.891.287
3.005.341.629
11.587.703.026
31.269.108.713
FAM
-
Total
1.995.000.000
(44.307.756.405)
-
-
46.302.756.405
30 Juni 2016
FP Uluwatu
20.999.000.000
20.411.951.665
FP Bedugul
35.999.000.000
35.999.000.000
FAM
249.000.000
249.000.000
Total
203.244.000.000
156.794.798.297
587.048.335
-
-
46.449.201.703
Perolehan Tahun 2016 :
Akuisisi
Harga Perolehan
Nilai aset bersih yang diperoleh
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
Entitas Sepengendali
Entitas anak perusahaan sebagai berikut :
Nama Perusahaan
Kegiatan usaha
Domisili
Persentase Kepemilikan
30 Juni
Tahun Beroperasi
2016
Komersial
30 Juni
2016
Total Aset
31 Desember
2015
2014
2013
Entitas Anak Langsung:
FP Serpong
FP Sutera
FL Bali
FP Uluwatu
FP Bedugul
FAM
Real estat
Real estat
Real estat
Real estat
Real estat
Jasa
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
99,9982%
99,9978%
99,9977%
99,9952%
99,9972%
99,6000%
2013
2014
-
146.059.339.179
102.688.069.958
40.523.475.104
20.686.043.904
36.000.000.000
250.000.000
136.242.305.351
114.914.016.122
40.385.984.324
20.686.473.710
36.000.000.000
250.000.000
46.501.797.882
57.460.356.291
27.059.493.850
20.168.724.931
-
7.935.540.000
26.366.591.317
17.226.540.000
-
10
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
PT Forza Properti Serpong (FP Serpong)
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan FP Serpong (Entitas anak) dengan Akta No. 165 tanggal 28 Nopember
2013 dari Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,MKn, Notaris di Jakarta Utara, Akta tersebut telah mendapat
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU66118.AH.01.01.Tahun 2013 tertanggal 17 Desember 2013.
FP Serpong (Entitas Anak) telah memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) - Kecil No. 12.038.01/1.824.271 tanggal 16 Desember 2013, dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No.09.05.1.68.80756 tanggal 17
Desember 2013 dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan propinsi DKI Jakarta,
dengan Kegiatan usaha pokok "aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan real estat yang dimiliki sendiri atau
disewa.
Perusahaan berkantor pusat di Wisma 77 Tower 1 Lantai 8, Jalan Letjend S. Parman Kav. 77, Kelurahan Slipi,
Kecamatan Palmerah, Kota Administrasi Jakarta Barat.
PT Forza Properti Sutera (FP Sutera)
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan FP Sutera (Entitas Anak) dengan Akta No. 125 tanggal 22 Mei 2014 dari
Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,MKn, Notaris di Jakarta Utara, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU12571.40.10.2014 tertanggal 10 Juni 2014.
FP Sutera (Entitas Anak) telah memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)- Kecil No. 13.84/01/1.824.271 tanggal 6 Juni 2014, dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No.09.05.1.68.82827 tanggal 10 Juni
2014 dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan propinsi DKI Jakarta, dengan
Kegiatan usaha pokok "aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan real estat yang dimiliki sendiri atau disewa.
Perusahaan berkantor pusat di Wisma 77 Tower 1 Lantai 8, Jalan Letjend S. Parman Kav. 77, Kelurahan Slipi,
Kecamatan Palmerah, Kota Administrasi Jakarta Barat.
PT Forzaland Bali (FL Bali)
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan FL Bali (Entitas Anak) dengan Akta No. 50 tanggal 10 April 2013 dari
Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,MKn, Notaris di Jakarta Utara, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-25257.AH.01.01
tertanggal 10 Mei 2013.
FL Bali (Entitas Anak) telah memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)- Menengah No.
09063/01/1.824.271 tanggal 4 Juni 2013, dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No.09.05.1.68.79314 tanggal 24
Juli 2013 dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan propinsi DKI Jakarta,
dengan Kegiatan usaha pokok "aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan real estat yang dimiliki sendiri atau
disewa.
Perusahaan berkantor pusat di Wisma 77 Tower 1 Lantai 8, Jalan Letjend S. Parman Kav. 77, Kelurahan Slipi,
Kecamatan Palmerah, Kota Administrasi Jakarta Barat.
11
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
PT Forza Properti Uluwatu (FP Uluwatu)
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan FP Uluwatu (Entitas Anak) dengan Akta No. 26 tanggal 11 Nopember
2013 dari Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, Akta tersebut telah mendapat
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU121867.AH.01.09.TH 2013 tertanggal 19 Desember 2013.
FP Uluwatu (Entitas Anak) telah memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)- Kecil No. 12.037.01/1.824.271 tanggal 16 Desember 2013, dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No.09.05.1.68.80757 tanggal 17
Desember 2013 dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan propinsi DKI Jakarta,
dengan Kegiatan usaha pokok "aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan real estat yang dimiliki sendiri atau
disewa.
Perusahaan berkantor pusat di Wisma 77 Tower 1 Lantai 8, Jalan Letjend S. Parman Kav. 77, Kelurahan Slipi,
Kecamatan Palmerah, Kota Administrasi Jakarta Barat.
PT Forza Properti Bedugul (FP Bedugul)
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan FP Bedugul (Entitas Anak) dengan Akta No. 166 tanggal 28 Nopember
2013 dari Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,MKn, Notaris di Jakarta Utara, Akta tersebut telah mendapat
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU0124708.AH.01.09.TH 2013 tertanggal 27 Desember 2013.
Sampai tanggal Laporan posisi keuangan konsolidasian FP Bedugul (Entitas Anak) belum memperoleh Surat Izin
Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
Perusahaan berkantor pusat di Wisma 77 Tower 1 Lantai 8, Jalan Letjend S. Parman Kav. 77, Kelurahan Slipi,
Kecamatan Palmerah, Kota Administrasi Jakarta Barat.
Perusahaan mempunyai kepemilikan saham secara langsung pada Entitas Anak (bersama dengan Perusahaan
selanjutnya disebut “Grup”):
PT Forza Aset Manajemen (FAM)
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan FAM (Entitas Anak) dengan Akta No. 164 tanggal 28 Nopember 2013
dari Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, Sampai dengan tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian Akta tersebut masih dalam proses pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia.
Perusahaan berkedudukan di Wisma 77 Tower 1 Lantai 8, Jalan Letjend S. Parman Kav. 77, Kelurahan Slipi,
Kecamatan Palmerah, Kota Administrasi Jakarta Barat.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan –Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK –
IAI), serta peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan, keputusan Ketua BapepamLK No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.
12
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan diselesaikan oleh Direksi dan diotorisasi untuk diterbitkan pada
tanggal 26 Oktober 2016. Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia.
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas
dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu
yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun
tersebut. Biaya perolehan umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam pemerolehan
aset.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh DSAKIAI dan berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, yaitu:
- PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan”
- PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri”
- PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”
- PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”
- PSAK No. 46 (Revisi 2014) “Pajak Penghasilan”
- PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”
- PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”
- PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
- PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
- PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”
- PSAK No. 66 “Pengaturan Bersama”
- PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain”
- PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar”
- ISAK No. 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif Melekat”
Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi diatas yang relevan dan signifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasian Grup:
 PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”, yang mengatur perubahan dalam format serta
revisi judul laporan. Dampak signifikan perubahan dari standar akuntansi tersebut terhadap Grup adalah:
- Perubahan nama laporan yang sebelumnya adalah “Laporan Laba Rugi Komprehensif” menjadi “Laporan
Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain”;
- Adanya persyaratan penyajian penghasilan komprehensif lain yang dikelompokkan menjadi (a) pos-pos
yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi; dan (b) pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi.
 PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”.PSAK ini mengubah beberapa ketentuan akuntansi terkait
program imbalan pasti. Perubahan utama mencakup penghapusan “pendekatan koridor”, modifikasi
akuntansi untuk pesangon dan penyempurnaan ketentuan mengenai pengakuan, penyajian dan pengakuan
untuk program imbalan kerja imbalan pasti
Perubahan ketentuan yang berdampak pada laporan keuangan konsolidasian antara lain sebagai berikut:
a) pengakuan keuntungan (kerugian) aktuaria melalui penghasilan komprehensif lain.
13
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
b) semua biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada tanggal yang lebih awal antara ketika
amandemen/kurtailmen program terjadi atau ketika entitas mengakui biaya terkait restrukturisasi atau
pesangon. Sehingga biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui
sepanjang periode vesting.
c) beban bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK No. 24 terdahulu diganti dengan
konsep bunga neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto liabilitas (aset) neto imbalan
pasti pada awal setiap periode pelaporan tahunan.
 PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak Penghasilan”, PSAK No. 46 (Revisi 2013) ini memberikan penekanan
pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa
jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. Selain itu, standar ini juga menghilangkan pengaturan
tentang pajak final.
Penerapan PSAK di bawah ini tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang
diakui dalam laporan keuangan Perusahaan:
 PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri”. Merupakan revisi PSAK No. 4 (Revisi 2009) yang
menjadi suatu standar yang hanya mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk
laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah.
 PSAK No.15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” merupakan revisi dari
PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi pada Entitas Asosiasi”. Standar ini mengatur ketentuan mengenai
penerapan metode ekuitas sebagai metode akuntansi untuk investasi pada entitas asosiasi dan ventura
bersama.
Standar ini mendefinisikan “pengaruh signifikan”, memberikan panduan mengenai bagaimana metode ekuitas
diterapkan dan menetapkan bagaimana investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama diuji penurunan
nilainya.
 PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset Perubahan dalam PSAK No. 48 (Revisi 2014), terutama
berkaitan dengan perubahan definisi dan pengaturan nilai wajar sebagaimana diatur dalam PSAK No. 68.
 PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan
PSAK No. 50 (Revisi 2014) menghapus pengaturan pajak penghasilan yang terkait dengan dividen dan akan
mengacu pada PSAK No. 46. Selain itu, PSAK No. 50 (Revisi 2014) memberikan pengaturan (pedoman
aplikasi) yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus dan penyelesaian neto aset dan
liabilitas keuangan.
Perubahan PSAK No. 55 (Revisi 2014) mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat,
pengaturan kriteria dan penghentian instrumen lindung nilai, serta pengaturan tanggal pencatatan instrumen
keuangan.
PSAK No. 60 (Revisi 2014) mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar, saling hapus aset dan
liabilitas keuangan, serta pengalihan aset keuangan.
 PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”.Standar ini mengganti semua pedoman mengenai
pengendalian dan konsolidasi dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009) dan ISAK No.7. Prinsip dasar bahwa suatu
entitas konsolidasian menyajikan suatu induk dan entitas-entitas anaknya seolah-olah merupakan satu
entitas ekonomi tunggal, beserta prosedur konsolidasinya, tidak berubah.
14
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PSAK 65 memperkenalkan suatu model konsolidasi tunggal yang menggunakan pengendalian sebagai dasar
untuk mengkonsolidasikan seluruh jenis entitas, dimana pengendalian didasarkan pada apakah suatu
investor memiliki kekuasaan atas investee, eksposur/hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya
dengan investee serta kemampuannya menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi
jumlah imbal hasil.
 PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK No. 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan satu kerangka
tunggal untuk mengukur nilai wajar dan menetapkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar. PSAK
No. 68 berlaku saat SAK lain mengharuskan dan mengizinkan pengukuran nilai wajar.
b. Dasar Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan
oleh Perusahaan (entitas anaknya). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk
mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.
Hasil entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.Jika
diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang
digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup. Seluruh transaksi intra kelompok
usaha, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian.
Kepentingan non-pengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas.
Kepentingan non-pengendali pemegang saham awalnya diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi
pemilikan kepentingan non-pengendali dari nilai wajar aset neto yang dapat diidentifikasi dari pihak yang
diakuisisi. Pilihan pengukuran dilakukan pada akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah tercatat
kepentingan non-pengendali adalah jumlah kepemilikan pada pengakuan awal ditambah bagian kepentingan non
pengendali dari perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan pada
kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non-pengendali mempunyai saldo
defisit.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian
dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan kepentingan non-pengendali disesuaikan
untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah
kepentingan non-pengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara
langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan
dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa
investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan
setiap kepentingan non-pengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai
wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan
terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang Sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan
akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Grup telah melepas secara langsung asetyang relevan (yaitu
direklasifikasi kelaba rugi atauditransfer langsung kesaldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang
berlaku).Nilai wajar setiap sisa investasi pada ent itas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian
dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2014),
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal
investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas
15
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
(i) Entitas Anak
Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Grup, yakni Grup terekspos, atau memiliki hak, atas imbal
hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil
tersebut melalui kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari entitas (kekuasaan atas investee) hak
suara namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de-facto.
Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah hak suara yang dimiliki Grup, secara relatif terhadap jumlah
dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang saham lain memberikan Grup kemampuan untuk
mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas
anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian.
Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu
entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang
diakusisi sebelumnya dan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset
atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas
serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar
pada tanggal akuisisi. Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai
wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi.
Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari
ekuitas pemilik entitas induk. Biaya yang terkait dengan akuisisi dibebankan pada saat terjadinya.
Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang
sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal
akuisisi melalui laporan laba rugi.
Imbalan kontijensi yang masih harus dialihkan oleh Grup diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
Perubahan selanjutnya atas nilai wajar imbalan kontijensi yang diakui sebagai aset atau liabilitas dan dicatat
sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dalam laporan laba
rugi. Imbalan kontijensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya
diperhitungkan dalam ekuitas.
Selisih lebih dari jumlah imbalan yang dialihkan dengan nilai wajar jumlah kepentingan nonpengendali atas
jumlah neto aset dan kewajiban teridentifikasi yang diakusisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah imbalan ini
lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi, dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya
diakui langsung dalam laporan laba rugi.
Transaksi, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang
belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan
konsistensi dengan kebijakan akuntasi yang diadopsi Grup.
(ii) Perubahan kepemilikan tanpa kehilangan Pengendalian
Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan
transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat
aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian dicatat pada ekuitas.
16
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
(iii) Pelepasan entitas anak
Ketika Grup tidak lagi memiliki pengendalian atau, kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali
berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatat diakui dalam laporan laba rugi. Nilai tercatat awal adalah
sebesar nilai wajar untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi,
ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan
komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepas aset atau
liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain
direklasifikasi ke laporan laba rugi.
Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi
bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas
seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak
yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak
yang diakuisisi. Biaya biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.
c. Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat berdasarkan PSAK No. 38 (2012), “Kombinasi Bisnis Entitas
Sepengendali,” dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan
nilai buku dicatat dalam akun “Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian
dari “Tambahan Modal Disetor” dalam laporan posisi keuangan dan selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba
rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba.
Penerapan secara prospektif PSAK No. 38 (2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, yang menggantikan
PSAK No. 38 (2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” efektif tanggal 1 Januari 2013, tidak
berdampak material terhadap laporan keuangan Grup.
d. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana
entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing
dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.
Kurs, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan untuk mentranslasi nilai aset dan liabilitas pada
tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
30 Juni 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013
Dolar Singapura
Rp.9.771
Rp.9.751,-
Rp. 9.422,-
Rp.9.628,-
e. Kas dan setara kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau
kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
17
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
f. Piutang usaha dan non usaha
Piutang usaha adalah jumlah piutang pelanggan atas penjualan yang dilakukan sehubungan dengan kegiatan
usaha biasa. Piutang non-usaha adalah jumlah piutang pihak ketiga atau pihak berelasi diluar kegiatan usaha
biasa. Jika penagihan diperkirakan diharapkan / dimaksudkan diselesai dalam satu tahun atau kurang (atau
dalam siklus operasi normal usaha, jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak,
piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.
Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan
signifikan, dikurangi dengan provisi atas penurunan nilai.Kolektibilitas piutang usaha dan piutang non-usaha
ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan dengan secara langsung mengurangi
nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa perusahaan tidak dapat
menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang.
Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat
menunjukan adanya penurunan nilai piutang. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat
aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait
dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.
Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha,
yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagih pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut
dihapusbukukan dengan mengurangi akun penyisihan. Penagihan kembali dikemudian hari atas piutang yang
sebelumnya telah dihapusbukukan, dikreditkan pada laporan laba rugi.
g. Persediaan
Persediaan terdiri dari bangunan pergudangan, tanah belum dikembangkan, tanah yang sedang dikembangkan
dan bangunan yang sedang dikonstruksi, dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana
yang lebih rendah.
Tanah belum dikembangkan merupakan tanah mentah yang belum dikembangkan dan dinyatakan sebesar biaya
perolehan atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah. Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan
meliputi biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Biaya perolehan akan dipindahkan ke tanah yang sedang
dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang
dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap dibangun.
Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan
ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aset
pengembangan real estat serta biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke
bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan.
Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai
dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi, biaya lainnya yang dapat diatribusikan pada aktivitas
pengembangan real estat dan biaya pinjaman, serta dipindahkan ke bangunan yang siap dijual pada saat selesai
dibangun dan siap dijual.
Biaya aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat adalah:
 Biaya pra-perolehan tanah;
 Biaya perolehan tanah;
18
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)



Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek;
Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat; dan
Biaya pinjaman
Biaya yang dialokasikan sebagai beban proyek adalah:
 Biaya pra-perolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh.
 Kelebihan biaya dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana umum yang dikomersialkan, yang dijual
atau dialihkan, sehubungan dengan penjualan unit.
Persediaan barang dagangan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi neto.
Harga perolehan meliputi biaya pembelian serta biaya lainnya yang dapat diatribusikan dengan perolehan
barang, kecuali yang dapat ditagih kembali kepada kantor pajak. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga
penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.
Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi bersih neto dan seluruh
kerugian penurunan nilai persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian
tersebut. Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi neto,
diakui sebagai pengurang terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan tersebut.
h. Biaya dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode
garis lurus.
i. Investasi pada Entitas Asosiasi
Entitas asosiasi adalah suatu entitas, dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan
entitas anak (Catatan 1b) maupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Pemilikan, secara langsung
maupun tidak langsung, 20% atau lebih hak suara investee dianggap pemilikan pengaruh signifikan, kecuali
dapat dibuktikan dengan jelas hal yang sebaliknya.
Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana pada awalnya diakui
sebesar biaya perolehan. Selanjutnya bagian Grup atas laba rugi entitas asosiasi, setelah penyesuaian yang
diperlukan terhadap dampak penyeragaman kebijakan akuntansi dan eliminasi laba atau rugi yang dihasilkan
dari transaksi antara Grup dan entitas asosiasi, akan menambah atau mengurangi jumlah tercatat investasi
tersebut dan diakui sebagai laba rugi Grup. Penerimaan distribusi dari entitas asosiasi mengurangi nilai tercatat
investasi. Penyesuaian terhadap jumlah tercatat tersebut juga diperlukan jika terdapat perubahan dalam proporsi
bagian Grup atas entitas asosiasi yang timbul dari pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi. Bagian
Grup atas perubahan tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain dari Grup.
Goodwill yang terkait dengan akuisisi entitas asosiasi termasuk dalam jumlah tercatat investasi. Jika terdapat
goodwill negatif, maka jumlah tersebut diakui di dalam laba rugi. Goodwill tidak diamortisasi dan dilakukan uji
penurunan nilai setiap tahun.
Apabila nilai tercatat investasi telah mencapai nilai nol, kerugian selanjutnya akan diakui bila Grup mempunyai
komitmen untuk menyediakan bantuan pendanaan atau menjamin kewajiban entitas asosiasi yang
bersangkutan.
19
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
j. Aset tetap
Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya dicatat pada harga perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan rugi atas penurunan nilai. Tanah tidak disusutkan. Aset tetap kecuali tanah
disusutkan menggunakan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode masa manfaat aset
yang dinyatakan sebagai berikut:
Jenis Aset Tetap
-
Inventaris kantor
Kendaraan
Taksiran masa manfaat
4 – 8 Tahun
5 – 8 Tahun
Manajemen menelaah masa manfaat aset, metode penyusutan dan nilai sisa ditelaah dan disesuaikan, jika
diperlukan, setidaknya setiap akhir periode pelaporan. Dampak dari setiap revisi diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian, ketika perubahan terjadi.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat
terjadinya; biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya dan jika besar
kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Perusahaan,
dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan
yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan
aset dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
k. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan apartemen, perkantoran dan bangunan sejenisnya, yang pembangunannya
dilaksanakan lebih dari satu tahun diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian (percentage of
completion method), apabila seluruh syarat berikut terpenuhi:
a.
b.
c.
Proses konstruksi telah melalui tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan
untuk memulai banguna telah terpenuhi;
Jumlah pembayaran oleh pembeli melebihi 20% dari harga jual yang/telah disepakati dan jumlah tersebut
tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
Jumlah pendapatan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan handal.
Apabila salah satu atau lebih dari kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka jumlah uang yang diterima dari
pembeli akan diakui sebagai “uang muka pelanggan” di dalam laporan keuangan, sampai seluruh kriteria
tersebut dipenuhi.
Pendapatan dari penjualan rumah, rumah toko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah kavlingnya diakui
dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
a. proses penjualan telah selesai;
b. harga jual akan tertagih;
c. tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan
diperoleh pembeli; dan penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada
pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban
atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
20
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli
diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan metode deposit sampai seluruh persyaratan tersebut
dipenuhi.
Pendapatan Bunga
Interest Revenue Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang
dan tingkat bunga yang berlaku.
Beban
Biaya yang berhubung an dengan pendapatan yang menggunakan metode persentase penyelesaian diakui
sesuai dengan tingkat persentase penyelesaian dari unit bangunan pada setiap akhir periode.
Beban, kecuali yang berhubungan dengan pendapatan yang menggunakan metode persentase penyelesaian,
diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
l. Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi,
sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai
imbalan atas jasa tersebut. Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, bonus dan insentif.
Imbalan Pascakerja
Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uangpenghargaan masa kerja dihitung berdasarkan
Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”).
Grup mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode
pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan
metode Projected Unit Credit. Nilai kinikewajiban imbalan imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan
imbalan tersebut.
Grup mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga
kewajiban konstruktif yang timbul dari praktikinformal entitas Grup mencatat tidak hanya kewajiban hukum
berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik
informal entitas.
Biaya jasa kini, setiap biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, dan bunga neto atas
liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi. Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti
neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan
dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.
Pesangon
Grup mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara:
a) Ketika Grup tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut; dan
b) Ketika Group mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57 dan
melibatkan pembayaran pesangon
m. Sewa
Sewa yang mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset
kepada lessee diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa pembiayaan
dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai
kini lebih rendah dari nilai wajar.
21
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang
merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu tingkat bunga periodik yang konstan atas saldo
liabilitas. Beban keuangan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset sewaan yang
dimiliki oleh lessee dengan dasar sewa pembiayaan dicatat pada akun aset tetap dan disusutkan sepanjang
masa manfaat dari aset sewaan tersebut atau periode masa sewa, mana yang lebih pendek, jika tidak ada
kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
Dalam hal transaksi jual dan sewa-balik merupakan sewa pembiayaan maka transaksi tersebut harus
diperlakukan sebagai dua transaksi yang terpisah yaitu transaksi penjualan dan transaksi sewa. Selisih lebih
hasil penjualan dari nilai tercatat ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.
Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
n. Biaya Pinjaman
Biaya pinjaman, baik yang secara langsung maupun tidak langsung digunakan untuk mendanai suatu proses
pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat (“aset kualifikasian”), dikapitalisasi hingga saat proses
pembangunannya selesai. Untuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset kualifikasian,
jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi dengan
pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak secara khusus
digunakan untuk perolehan aset kualifikasian, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan
mengalikan tingkat kapitalisasi tertentu terhadap pengeluaran untuk aset kualifikasian tersebut.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat
digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset tersebut dan biaya pinjaman nya telah terjadi.
Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansial yang diperlukan untuk
mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya.
o. Pajak Penghasilan
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak
tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung
diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau
ekuitas.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, di
negara di mana perusahaan dan entitas anak beroperasi dan menghasilkan pendapatan kena pajak. Manajemen
secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan
dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen
menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua
perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan
keuangan konsolidasian. Namun, liabilitas pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan
awal goodwill atau pada saat pengakuan awal aset dan liabilitas yang timbul dari transaksi selain kombinasi
bisnis yang pada saat transaksi tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi dan laba rugi kena pajak. Pajak
penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif
telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan
direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
22
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa
depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan. Atas
perbedaan temporer dalam investasi pada entitas anak dan asosiasi dibentuk pajak penghasilan tangguhan,
kecuali untuk liabilitas pajak penghasilan tangguhan dimana saat pembalikan perbedaan sementara dikendalikan
oleh Grup dan sangat mungkin perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa mendatang.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan
liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena
pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara
neto.
Pajak Penghasilan Final
Beban pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang
diakui selama periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang dibayar dengan jumlah yang
dibebankan pada penghitungan laba atau rugi tahun berjalan, diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang
pajak.
Jika penghasilan telah dikenakan pajak penghasilan final, perbedaan antara nilai tercatat aset dan liabilitas
dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
p. Aset dan Liabilitas Keuangan
Aset Keuangan
Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset
keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
1.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan
untuk diperdagangkan.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau
dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang
terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai
instrumen lindung nilai.
2.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang
diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
3.
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi
positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
23
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
a.
b.
c.
Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi;
Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah
biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif.
4.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan
untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau
perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau
piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya
transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan
ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan
dihentikan pengakuannya.
Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya
diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi.
Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan
atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok
tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori, yaitu (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
1.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas
keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau
dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek
terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai
instrumen lindung nilai.
2.
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Pada saat pengakuan awal liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya dan, dalam hal utang dan pinjaman,
termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
24
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan
mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk
instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan
teknik penilaian.
Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length
market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis
arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan
penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok.
Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta
komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset
keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset
keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang
objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah
pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak
pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi
secara andal.
Untuk kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, jumlah kerugian diukur sebesar selisih antara nilai tercatat
aset dan nilai kini arus kas masa depan diestimasi (tidak termasuk kerugian kredit masa depan yang belum
terjadi) yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset dikurangi
dan jumlah kerugian diakui pada laporan laba rugi.
q. Penurunan nilai aset non-keuangan
Aset yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap
tahun, atau lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan pada kondisi yang mengindikasikan
kemungkinan penurunan nilai. Aset yang tidak diamortisasi diuji ketika terdapat indikasi bahwa nilai tercatatnya
mungkin tidak dapat dipulihkan.
Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih
tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan
nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi
(unit penghasil kas). Aset non keuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai diuji setiap tanggal
pelaporan untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai.
Pemulihan rugi penurunan nilai, untuk aset selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika, terdapat perubahan
estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir
kali.
25
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Pemulihan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset yang diukur dengan
menggunakan model revaluasi yang diperlukan oleh PSAK yang lain. Rugi penurunan nilai yang diakui atas
goodwill tidak akan dipulihkan lagi.
r. Laba bersih per saham dasar
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode berjalan.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dengan jumlah rata – rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek
berpotensi saham biasa yang dilutif.
s. Biaya Emisi Saham
Biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan kepada penerbitan saham biasa atau opsi disajikan
sebagai bagian tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
t. Transaksi pihak berelasi
Pihak- pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor), yang terdiri
dari :
1) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: ;
(i) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor ;
(ii) Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor ;
(iii) Merupakan personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut :
(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk,
entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain).
(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi
atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain
tersebut adalah anggotanya).
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi
dari entitas ketiga
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu
entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas
yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas
pelapor.
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas Atau
merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan
yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.
26
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
u. Estimasi dan asumsi akuntansi penting
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas,
pengungkapan nilai aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian, serta jumlah
pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Estimasi, asumsi dan pertimbangan akan dievaluasi secara
berkelanjutan dan didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya, termasuk harapan peristiwa di
masa mendatang yang memungkinkan.
Grup telah mengidentifikasi kebijakan akuntansi penting berikut ini dimana pertimbangan, estimasi dan asumsi
signifikan telah dibuat dan dimana hasil actual dapat berbeda dari estimasi tersebut berdasarkan asumsi dan
kondisi yang berbeda dan secara material dapat mempengaruhi hasil keuangan atau posisi keuangan yang
dilaporkan di periode mendatang.
Rincian lebih lanjut mengenai sifat dari asumsi-asumsi dan kondisi-kondisi tersebut dapat ditemukan dalam
catatan yang relevan atas laporan keuangan.
(a) Penurunan nilai aset non keuangan
Sesuai dengan kebijakan akuntansi perusahaan, setiap aset atau unit penghasil kas dievaluasi setiap
periode pelaporan untuk menentukan apakah ada indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi, estimasi
jumlah yang dapat dipulihkan.
(b) Pajak penghasilan
Pertimbangan dan asumsi diperlukan dalam menentukan penyisihan modal dan pengurangan biaya tertentu
selama estimasi penyisihan pajak penghasilan untuk setiap perusahaan dalam perusahaan. Terdapat
banyak transaksi dan perhitungan dimana penentuan pajak akhir menjadi tidak pasti selama kegiatan usaha
normal. Dimana perhitungan pajak akhir dari hal-hal tersebut berbeda dengan jumlah yang sebelumnya
dicatat, perbedaan tersebut akan berdampak pada penetapan pajak penghasilan dan pajak penghasilan
yang ditangguhkan dalam periode penentuan pajak tersebut.
(c) Nilai realisasi bersih persediaan
Grup menelaah nilai tercatat dari persediaan pada setiap tanggal pelaporan untuk memastikan bahwa biaya
tidak melebihi nilai realisasi bersih. Estimasi dari nilai realisasi menggunakan beberapa asumsi, termasuk
perkiraan harga persediaan dan estimasi biaya untuk menyelesaikan persediaan ke produk yang dapat
dijual.
v. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Grup menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” mulai tanggal 1 Januari
2013, yang mengatur perlakuan akuntansi bagi transaksi kombinasi bisnis antar entitas sepengendali.
Penerapan revisi PSAK memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap pelaporan keuangan Grup.
Berdasarkan PSAK No. 38, oleh karena transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan
perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, transaksi tersebut diakui pada jumlah
tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.
27
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas yang bergabung,
untuk periode terjadinya kombinasi bisnis entitas sepengendali dan untuk periode komparatif sajian, disajikan
seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam
sepengendalian.
Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali atau jumlah imbalan
yang diterima dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, jika ada, dengan jumlah tercatat bisnis tersebut
dicatat sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
3. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 2, direksi diwajibkan untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain.
Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap
relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam
periode dimana estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode
revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode tersebut.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode
pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset
dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pokok Penjualan
Perusahaan mengakui pendapatan dan beban pokok penjualan dari proyek yang masih dalam progress
pembangunan berdasarkan metode persentase penyelesaian. Tahap penyelesaian diukur berdasarkan kebijakan
akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 2k. Asumsi yang penting diperlukan adalah dalam menentukan tahap
penyelesaian (persentase penyelesaian) dan jumlah estimasi pendapatan dan jumlah biaya pembangunan.
Dalam membuat asumsi, Perusahaan mengevaluasinya berdasarkan pengalaman di waktu yang lampau dan
bantuan dari spesialis.
Penurunan Nilai aset
Pengujian atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset
memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset (unit penghasil
kas) dan penjualan aset tersebut serta tingkat diskonto yang sesuai untuk menentukan nilai sekarang.
Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan
konsolidasian dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak
material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul
akan berdampak terhadap hasil usaha. Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak terdapat indikator penurunan
nilai atas aset Perusahaan.
28
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset
tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa
manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi
sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian
aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan
oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang
disebutkan di atas. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang
diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
4.
KAS DAN SETARA KAS
30 Juni 2016
Akun ini terdiri dari :
Kas
Bank
Rupiah
PT Bank Central Asia, Tbk
PT Bank CIMB Niaga, Tbk
PT Bank Permata, Tbk
PT Bank QNB Kesawan, Tbk
PT Bank Victoria Internasional, Tbk
PT Bank Negara Indonesia, (Persero) Tbk
PT Bank Pundi Indonesia, Tbk
PT Bank Mandiri, (Persero) Tbk
Dolar Singapura
PT Bank Permata, Tbk
PT OCBC NISP, Tbk
Sub total - Bank
Setara kas
Deposito berjangka
PT Bank Pundi Indonesia, Tbk
Total - Kas dan Setara Kas
31 Desember 2015
31 Desember 2014
31 Desember 2013
40.141.292
30.445.257
8.729.315
9.649.351
2.463.164.821
3.933.663
90.244.613
957.488
1.783.968.489
36.230.439
30.567.544
1.362.000
4.434.584.669
113.891.784
724.969.816
36.214.981
4.892.729.081
174.651.333
101.132.993
-
3.559.163.836
242.137.820
496.941.551
16.085.254
4.142.333.483
-
7.124.926.587
292.911.095
5.659.017.899
33.646.712
-
3.156.262
4.705.818
4.418.291.137
4.248.398
243.600.913
10.726.023.968
235.379.949
8.692.041.893
240.698.750
13.351.201.043
600.000.000
-
-
-
5.058.432.429
10.756.469.225
8.700.771.208
13.360.850.394
Seluruh saldo bank ditempatkan pada pihak ketiga untuk tanggal 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013.
Tingka bunga deposito berjangka pada PT Bank Pundi Indonesia Tbk yaitu sebesar 8,25% per tahun. Pendapatan
bunga deposito berjangka untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 sebesar Rp 3.987.500.
29
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PERSEDIAAN
a.
Persediaan Lancar
30 JUNI 2016
Penambahan
Pengurangan
Saldo Awal
Apartemen:
One Casablanca
Tanah
Pembangunan konstruksi
One Velvet
Tanah
Pembangunan konstruksi
One Azure
Tanah
Pembangunan konstruksi
One Ungasan
Tanah
Pembangunan konstruksi
Total - Persediaan
27.955.153.537
30.709.378.510
14.830.777.945
5.407.280.079
7.641.125.299
22.547.873.458
37.899.031.156
93.951.369.480
13.637.985.737
1.050.822.424
2.436.091.935
10.960.475.611
91.515.277.545
3.728.332.550
83.434.470.756
14.938.067.815
9.139.744.549
1.883.563.958
91.954.219
283.439.914
92.482.261.086
16.538.191.859
29.980.274.450
9.858.578.538
98.428.641
-
29.980.274.450
9.957.007.179
304.465.278.823
27.003.337.517
26.820.367.057
304.648.249.283
31 DESEMBER 2015
Penambahan
Pengurangan
Saldo Awal
Apartemen:
One Casablanca
Tanah
Pembangunan konstruksi
One Velvet
Tanah
Pembangunan konstruksi
One Azure
Tanah
Pembangunan konstruksi
One Ungasan
Tanah
Pembangunan konstruksi
Total - Persediaan
Apartemen:
One Casablanca
Tanah
Pembangunan konstruksi
One Velvet
Tanah
Pembangunan konstruksi
One Azure
Tanah
Pembangunan konstruksi
One Ungasan
Tanah
Pembangunan konstruksi
Total - Persediaan
Saldo Akhir
Saldo Akhir
61.410.388.841
14.525.076.264
726.448.050
64.487.057.352
34.181.683.354
48.302.755.106
27.955.153.537
30.709.378.510
47.275.636.364
3.708.881.510
47.050.926.358
11.617.175.323
375.193.242
1.688.071.096
93.951.369.480
13.637.985.737
35.174.192.351
9.394.393.915
48.406.755.726
5.995.175.959
146.477.321
451.502.059
83.434.470.756
14.938.067.815
24.539.426.850
2.298.838.632
5.440.847.600
7.559.739.906
-
29.980.274.450
9.858.578.538
198.326.834.727
191.284.126.274
85.145.682.178
304.465.278.823
Saldo Awal
31 DESEMBER 2014
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
55.764.677.648
4.786.794.741
18.406.663.964
27.771.014.733
12.760.952.771
18.032.733.210
61.410.388.841
14.525.076.264
-
47.275.636.364
3.708.881.510
-
47.275.636.364
3.708.881.510
7.284.000.000
-
27.890.192.351
9.394.393.915
-
35.174.192.351
9.394.393.915
24.232.866.100
1.416.888.102
306.560.750
881.950.530
-
24.539.426.850
2.298.838.632
93.485.226.591
135.635.294.117
30.793.685.981
198.326.834.727
30
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PERSEDIAAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2013
Penambahan
Pengurangan
Saldo Awal
Apartemen:
One Casablanca
Tanah
Pembangunan konstruksi
One Azure
Tanah
One Ungasan
Tanah
Pembangunan konstruksi
Total - Persediaan
Saldo Akhir
-
58.755.642.188
9.013.380.839
2.990.964.540
4.226.586.098
55.764.677.648
4.786.794.741
-
7.284.000.000
-
7.284.000.000
-
24.232.866.100
1.416.888.102
-
24.232.866.100
1.416.888.102
-
100.702.777.229
7.217.550.638
93.485.226.591
Persediaan lancar merupakan biaya atas bangunan apartemen dalam penyelesaian setelah dikurangi dengan
pengakuan beban pokok penjualan berdasarkan persentase penyelesaian proyek. Manajemen berpendapat tidak ada
hambatan dalam penyelesaian proyek.
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam persediaan per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing
sebesar Rp 19.267.431.541, dan 11.848.216135. Tingkat bunga pinjaman yang dikapitalisasi pada untuk tahun 2016
dan 2015 rata-rata sebesar 16% - 19%.
Manajemen berpendapat tidak perlu perlindungan asuransi untuk persediaan yang ada pada tanggal laporan posisi
keuangan.
Manajemen berpendapat bahwa nilai realisasi persediaan lebih tinggi dari biayanya. Sehingga penyisihan atas
persediaan tersebut tidak diperlukan.
Persediaan Tanah Perusahaan seluas 3.215 m2 tersebut berlokasi di DKI Jakarta, Kota. Jakarta Selatan, Kecamatan,
Tebet, Kelurahan Menteng Dalam dengan Nomor Sertifikat 09.02.01.01.3.02271.
Persediaan FP Serpong (Entitas anak), antara lain:
 Persedian yang telah memiliki sertifikat, terdiri dari :
- Tanah yang terletak dikelurahan Kelapa Dua,Kecamatan kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten
dengan luas sebesar 230 M2 dengan nomor sertifikat 28.04.28.0.1.3.09178
- Tanah yang terletak dikelurahan Kelapa Dua, Kecamatan kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten dengan
luas sebesar 4.323 M2 dengan nomor sertifikat 28.04.28.01. 3.09179
 Persediaan Tanah yang masih berstatus Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah (SPPH) dan masih dalam
proses sertifikasi, antara lain:
-
Nomor
Luas
Daerah
: 593/01-SPH/Kec.KLP/2015
: 151 M2
: Kel Kelapa Dua, Kec. Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten
-
Nomor
Luas
: 593/02-SPH/Kec.KLP/2015
: 70 M2
Daerah
: Kel Kelapa Dua, Kec. Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten
31
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PERSEDIAAN (Lanjutan)
-
Nomor
Luas
Daerah
: 593/03-SPH/Kec..KLP/2015
: 111 M2
: Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten
-
Nomor
Luas
Daerah
: 593/04-SPH/Kec..KLP/2015
: 103 M2
: Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten
-
Nomor
Luas
Daerah
: 593/05-SPH/Kec..KLP/2015
: 241 M2
: Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten
-
Nomor
Luas
Daerah
: 593/06-SPH/Kec..KLP/2015
: 419 M2
: Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten
-
Nomor
Luas
Daerah
: 593/07-SPH/Kec..KLP/2015
: 98 M2
: Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten
-
Nomor
Luas
Daerah
: 593/08-SPH/Kec..KLP/2015
: 370 M2
: Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten
-
Nomor
Luas
Daerah
: 593/09-SPH/Kec..KLP/2015
: 468 M2
: Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten
-
Nomor
Luas
Daerah
: 593/10-SPH/Kec..KLP/2015
: 205 M2
: Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten
-
Nomor
Luas
Daerah
: 593/11-SPH/Kec..KLP/2015
: 106 M2
: Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten
-
Nomor
Luas
Daerah
: 593/12-SPH/Kec..KLP/2015
: 187 M2
: Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten
-
Nomor
Luas
Daerah
: 593/13-SPH/Kec..KLP/2015
: 130 M2
: Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten
-
Nomor
Luas
Daerah
: 593/14-SPH/Kec..KLP/2015
: 490 M2
: Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten
-
Nomor
Luas
Daerah
: 593/15-SPH/Kec..KLP/2015
: 100 M2
: Kel Kelapa Dua,Kec kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Banten
32
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PERSEDIAAN (Lanjutan)
Persediaan Tanah FP Sutera (Entitas anak) seluas 5.989 m2 tersebut berlokasi Perumahan Alam Sutera Jl. Jalur
Sutera Boulevard Nomor. 03, Tangerang, Banten, dengan PPJB No. 07/PPJB/AGR/T/XI/2014.
Persediaan Tanah FL Bali (Entitas anak) seluas 7.785 m2 tersebut berlokasi di Kel. Unggasan, Kec. Kuta Selatan,
Kab. Badung, Bali dengan Sertifikat No. 22.03.09.3.02093.
Persentase penyelesaian pekerjaan, antara lain sebagai berikut:
Proyek apartemen
One Casablanca
One Velvet
One Azure
Persentase penyelesaian
31 Desember 2015
31 Desember 2014
30 Juni 2016
81,76%
14,00%
3,00%
76,08%
2,00%
2,00%
31 Desember 2013
25,00%
-
5,00%
-
b. Persediaan Tidak Lancar
30 JUNI 2016
Penambahan
Pengurangan
Saldo Awal
Akun ini terdiri dari :
Apartemen:
One Uluwatu
Tanah
Pembangunan konstruksi
One Bedugul
Tanah
One Azure
Tanah
Pematangan tanah
Total - Persediaan
17.344.500.000
3.286.375.000
7.384.615
-
17.344.500.000
3.293.759.615
36.000.000.000
-
-
36.000.000.000
21.708.750.000
13.925.291.310
92.264.916.310
7.384.615
-
21.708.750.000
13.925.291.310
92.272.300.925
31 DESEMBER 2015
Penambahan
Pengurangan
Saldo Awal
Akun ini terdiri dari :
Apartemen:
One Uluwatu
Tanah
Pembangunan konstruksi
One Bedugul
Tanah
One Azure
Tanah
Pematangan tanah
Total - Persediaan
Saldo Akhir
17.344.500.000
2.813.375.000
473.000.000
-
17.344.500.000
3.286.375.000
-
36.000.000.000
-
36.000.000.000
20.157.875.000
21.708.750.000
13.925.291.310
72.107.041.310
-
21.708.750.000
13.925.291.310
92.264.916.310
Saldo Awal
Akun ini terdiri dari :
Apartemen:
One Uluwatu
Tanah
Pembangunan konstruksi
Total - Persediaan
Saldo Akhir
16.975.000.000
16.975.000.000
31 DESEMBER 2014
Penambahan
Pengurangan
369.500.000
2.813.375.000
3.182.875.000
Saldo Akhir
-
17.344.500.000
2.813.375.000
20.157.875.000
33
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PERSEDIAAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2013
Penambahan
Pengurangan
Saldo Awal
Akun ini terdiri dari :
Apartemen:
One Uluwatu
Tanah
Total - Persediaan
-
16.975.000.000
16.975.000.000
Saldo Akhir
-
16.975.000.000
16.975.000.000
Persediaan One Azure (FP Serpong) tersebut merupakan persediaan Real estat belum dikembangkan dengan luas
tanah senilai 12.405 m2 yang berlokasi di Propinsi Banten, Kabupaten Tangerang, Kecamatan Legok, Kelurahan
Caringin. Perolehan tanah tersebut berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) tanggal 23 Desember 2015.
Pematangan tanah dilakukan berdasarkan perjanjian antara FP Serpong (Entitas anak) dengan CV Putra Mataram
Sakti pada tanggal 12 Januari 2015.
Persediaan One Uluwatu (FP Uluwatu) tersebut merupakan persediaan Real estat belum dikembangkan dengan luas
tanah senilai 9.450 m2 yang berlokasi Bali, Kab. Badung, Kec. Kuta Selatan, Desa Pecatu.
Persediaan One Bedugul (FP Bedugul) tersebut merupakan persediaan Real estat belum dikembangkan dengan luas
tanah senilai 18.000 m2 yang berlokasi Desa Gitgit, Kec. Sukasada, Kab. Buleleng, Bali.
Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa tidak terdapat masalah dengan hak kepemilikan atas tanah
tersebut dan proses sertifikasi hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti
kepemilikan yang memadai.
6.
BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA
30 Juni 2016
Akun ini terdiri dari :
Biaya dibayar dimuka
Asuransi
Uang muka
Operasional
Total - Uang Muka
31 Desember 2015
31 Desember 2014
31 Desember 2013
77.006.250
77.006.250
41.156.900
278.109.750
1.509.894.404
898.007.804
478.505.860
52.850.000
1.586.900.654
975.014.054
519.662.760
330.959.750
Uang muka operasional merupakan pembayaran perusahaan kepada karyawan untuk kegiatan operasional. Sampai
tanggal laporan keuangan konsolidasian pembayaran tersebut belum dipertanggungjawabkan.
7.
PIUTANG LAIN-LAIN
30 Juni 2016
Akun ini terdiri dari :
Pihak ketiga
Dedy Widiyanto
Piutang bunga (Catatan 23)
Total
31 Desember 2015
31 Desember 2014
31 Desember 2013
9.906.636.169
3.987.500
-
-
-
9.910.623.669
-
-
-
Bapak Dedy Widiyanto dalam tahun 2013, 2014 dan 2015 menjabat sebagai komisaris, terhitungan mulai bulan April
2016, tidak menjabat lagi sebagai komisaris utama Perusahaan ( Lihat catatan 15.b). Piutang tersebut akan dilunasi
pada bulan Nopember 2016.
34
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
ASET TETAP
30 Juni 2016
1 Januari
2016
Penambahan
30 Juni
2016
Pengurangan
Harga Perolehan
Kendaraan
Peralatan kantor
2.162.940.221
216.522.400
2.880.000
-
2.162.940.221
219.402.400
Total Harga Perolehan
2.379.462.621
2.880.000
-
2.382.342.621
Akumulasi Penyusutan
Kendaraan
Peralatan kantor
1.141.664.466
105.446.114
232.188.836
17.412.175
-
1.373.853.302
122.858.289
Total Akumulasi Penyusutan
1.247.110.580
249.601.011
-
1.496.711.591
Nilai Buku
1.132.352.041
885.631.030
31 Desember 2015
1 Januari
2015
Penambahan
31 Desember
2015
Pengurangan
Harga Perolehan
Kendaraan
Peralatan kantor
1.684.520.000
137.180.000
478.420.221
79.342.400
-
2.162.940.221
216.522.400
Total Harga Perolehan
1.821.700.000
557.762.621
-
2.379.462.621
Akumulasi Penyusutan
Kendaraan
Peralatan kantor
540.550.666
33.858.712
601.113.800
71.587.402
-
1.141.664.466
105.446.114
Total Akumulasi Penyusutan
574.409.378
672.701.202
-
1.247.110.580
Nilai Buku
1.247.290.622
1.132.352.041
31 Desember 2014
1 Januari
2014
Penambahan
31 Desember
2014
Pengurangan
Harga Perolehan
Kendaraan
Peralatan kantor
178.000.000
-
1.506.520.000
137.180.000
-
1.684.520.000
137.180.000
Total Harga Perolehan
178.000.000
1.643.700.000
-
1.821.700.000
Akumulasi Penyusutan
Kendaraan
Peralatan kantor
5.933.333
-
534.617.333
33.858.712
-
540.550.666
33.858.712
Total Akumulasi Penyusutan
5.933.333
568.476.045
-
574.409.378
Nilai Buku
172.066.667
1.247.290.622
35
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
ASET TETAP (Lanjutan)
31 Desember 2013
1 Januari
2013
Penambahan
31 Desember
2013
Pengurangan
Harga Perolehan
Kendaraan
-
178.000.000
-
178.000.000
Total Harga Perolehan
-
178.000.000
-
178.000.000
5.933.333
-
5.933.333
5.933.333
-
5.933.333
Akumulasi Penyusutan
Kendaraan
Total Akumulasi Penyusutan
-
Nilai Buku
-
172.066.667
Beban penyusutan aset tetap Perusahaan yang dialokasikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar
Rp249.601.011, Rp672.701.202, Rp568.476.045, dan Rp5.933.333,- (Catatan 22).
Perolehan kendaraan dalam tahun 2014, digunakan untuk keperluan operasional usaha. Sampai tanggal laporan
keuangan kendaraan tersebut belum dibalik namakan atas nama Perusahaan. Manajemen berkeyakinan tidak ada
halangan dalam proses balik nama tersebut (Catatan 14).
Aset tetap berupa kendaraan tertentu milik Grup telah diasuransikan kepada PT Asuransi FPG Indonesia dengan
jumlah pertanggungan sebesar Rp210.000.000 terhadap risiko kebakaran, kerusakan, pencurian dan risiko lainnya
pada tanggal 30 Juni 2016. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan cukup untuk menutupi kemungkinan
kerugian atas asset yang ditangguhkan.
Berdasarkan penelaahan aset tetap pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan
nilai atas aset tetap tersebut.
9.
ASET LAIN-LAIN
30 Juni 2016
31 Desember 2015
31 Desember 2014
31 Desember 2013
289.750.000
289.750.000
60.000.000
60.000.000
-
Akun ini terdiri dari :
Uang Jaminan
Total - Aset lain-lain
286.000.000
286.000.000
10. PERPAJAKAN
a. Pajak Dibayar Dimuka
30 Juni 2016
Akun ini terdiri dari :
Pajak Pertambahan Nilai - Masukan
Total - Pajak dibayar dimuka
13.496.444.198
13.496.444.198
31 Desember 2015
11.261.099.420
11.261.099.420
31 Desember 2014
4.703.061.837
4.703.061.837
31 Desember 2013
30.000.000
30.000.000
36
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. PERPAJAKAN (Lanjutan)
b. Utang Pajak
30 Juni 2016
Akun ini terdiri dari :
Pajak Pertambahan Nilai - Keluaran
Pajak Penghasilan pasal 23
Pajak Penghasilan pasal 21/26
Pajak Penghasilan pasa 4 ayat 2
Pajak Penghasilan atas pengalihan
Hak Atas Tanah / Bangunan
Total - Utang Pajak
31 Desember 2015
4.889.596.831
63.086.780
148.492.278
163.810.470
31 Desember 2014
5.038.629.282
103.281.012
149.920.570
158.020.000
31 Desember 2013
7.755.882.828
67.909.078
248.134.710
301.250.987
7.545.173.672
111.626.294
12.787.835
11.740.468
9.608.853.204
7.943.589.455
8.269.927.146
4.108.886.044
14.873.839.563
13.393.440.319
16.643.104.749
11.790.214.313
c. Beban (Manfaat) Pajak
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni 2016
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni 2015
Pajak kini
Pajak tangguhan
-
-
-
-
-
Total
-
-
-
-
-
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2013
Rekonsiliasi antara rugi sebelum beban (manfaat) pajak yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan
penghasilan kena pajak untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2016 dan 2015, serta untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 adalah sebagai berikut:
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni 2016
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni 2015
Laba sebelum beban pajak penghasilan konsolidasi
Dikurangi:
Laba entitas anak
(2.645.866.189)
17.190.135.508
5.203.282.683
Laba sebelum beban pajak penghasilan Perusahaan
Beda tetap:
Pendapatan yang dikenakan pajak final
Beban pokok penjualan
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban pajak
Pendapatan lain-lain
Beban lain-lain
Total Beda Tetap
Taksiran rugi fiskal
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2013
(443.904.535)
(15.840.601.194)
(11.935.338.610)
18.155.821.357
27.176.405.880
18.939.015.237
666.890.936
2.557.416.494
35.345.956.865
26.732.501.345
3.098.414.043
(11.268.447.674)
(19.571.219.981)
13.048.405.377
160.198.192
2.944.131.284
832.231.854
(8.562.571)
37.399.351
(113.211.357.610)
75.188.145.577
45.897.106
2.744.555.136
(117.135.420)
3.938.346
(124.190.228.741)
82.484.438.460
4.015.430.666
5.438.181.070
5.747.653.820
(248.254.974)
20.278.354
(46.424.074.524)
30.793.685.981
4.376.274.690
5.935.558.038
2.261.046.446
(95.715.558)
54.810.884
(11.151.399.855)
7.217.550.638
8.667.031.230
2.836.852.219
4.108.886.044
(450.616.298)
40.143.696
(2.557.416.494)
(35.345.956.865)
(26.732.501.345)
(3.098.414.043)
11.268.447.674
-
-
-
-
-
Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan-perusahaan menetapkan dan
membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, Direktorat
Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak
saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2015, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap
tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah
liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
Grup tidak memperhitungkan pajak tangguhan, dikarenakan semua pajak bersifat final.
Taksiran laba kena pajak hasil rekonsiliasi di atas menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan Pajak
Penghasilan (PPh) Badan Perusahaan. Perusahaan telah mengikuti program pengampunan pajak (Tax Amnesty)
periode September 2016.
37
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. UANG MUKA PELANGGAN
30 Juni 2016
31 Desember 2015
31 Desember 2014
31 Desember 2013
40.496.843.912
32.337.257.821
117.739.373.013
41.687.016.131
42.907.560.602
103.027.094.514
96.536.554.398
4.336.759.530
57.536.971.454
75.992.475.160
400.000.000
190.573.474.746
187.621.671.247
158.410.285.382
76.392.475.160
Akun ini terdiri dari :
Apartemen:
One Casablanca
One Velvet
One Azure
Total - Uang Muka Pelanggan
Uang muka pelanggan merupakan pembayaran yang telah diterima dari pelanggan atas pemesana unit apartement.
Penerimaan uang muka tersebut akan diakui sebagai pendapatan jika telah memenuhi kriteria pengakuan
pendapatan.
12. UTANG LAIN-LAIN
30 Juni 2016
Akun ini terdiri dari :
Pihak ketiga
PT Alfa Goldland Realty
PT Cipta Intan Persada
PT Warna Warni
Lain-lain
Total - Utang Lain-lain
31 Desember 2015
31 Desember 2014
31 Desember 2013
29.003.272.726
13.335.916.000
623.414.400
472.574.185
35.821.454.545
623.414.400
512.556.792
499.750.000
-
43.435.177.311
36.957.425.737
499.750.000
-
Utang FP Sutera (Entitas anak) ke PT Alfa Goldland Realty merupakan utang atas pembelian sebidang tanah seluas
5.989 M2 yang berlokasi di Perumahan Alam Sutera, Tangerang, Banten (Catatan 5).
13. UTANG BANK
30 Juni 2016
31 Desember 2015
31 Desember 2014
31 Desember 2013
Akun ini terdiri dari :
PT Bank Victoria, Tbk
PT Bank Pundi Indonesia, Tbk
71.066.139.376
10.000.000.000
85.901.551.868
10.000.000.000
50.000.000.000
-
-
Total
81.066.139.376
95.901.551.868
50.000.000.000
-
Dikurangi bagian jangka pendek:
PT Bank Victoria, Tbk
PT Bank Pundi Indonesia, Tbk
33.841.311.278
10.000.000.000
29.067.765.374
10.000.000.000
-
-
Total Utang Bank Jangka Pendek
43.841.311.278
39.067.765.374
-
-
Total - Utang Bank Jangka Panjang
37.224.828.098
56.833.786.494
50.000.000.000
-
Pada tanggal 13 November 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Victoria Tbk sebagai
berikut:
1. Fasilitas pinjaman FLKK dengan plafon pinjaman sebesar Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu 36 (Tiga
puluh enam) bulan untuk pembiayaan A/R Financing atas penjualan cash bertahap unit Apartement “One
Casablanca Resident”
2. Fasilitas pinjaman TLKK dengan plafon pinjaman sebesar Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu 48 (Empat
puluh Delapan) bulan untuk pembiayaan penyelesaian progress Apartement “One Casablanca Resident”
38
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. UTANG BANK (Lanjutan)
Jaminan untuk fasilitas-fasilitas tersebut adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Tanah yang terletak di Unggasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi bali dengan sertifikat
Hak Guna Bangunan nomor 2043/Unggasan, dalam surat ukur tanggal 27 Juli 2013 nomor
09304/Ungasan/2013, seluas 3.930 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.02.10186.
Tanah yang terletak di Unggasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi bali dengan sertifikat
Hak Guna Bangunan nomor 2044/Unggasan, dalam surat ukur tanggal 27 Juli 2013 nomor
09303/Ungasan/2013, seluas 3.280 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.02.10187.
Tanah yang terletak di Unggasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi bali dengan sertifikat
Hak Guna Bangunan nomor 2045/Unggasan, dalam surat ukur tanggal 27 Juli 2013 nomor
09303/Ungasan/2013, seluas 980 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.02.12242.
Tanah yang terletak di Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan
sertifikat Hak Guna Bangunan 2071/Menteng, 00005/Menteng Dalam/2011 dalam surat ukur tanggal 01 Februari
2011, seluas 645 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 09.02.01.01.02146.
Tanah yang terletak di Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan
sertifikat Hak Guna Bangunan 2072/Menteng, 00006/Menteng Dalam/2011 dalam surat ukur tanggal 01 Februari
2011, seluas 1680 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 09.02.01.01.02147.
Tanah yang terletak di Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan
sertifikat Hak Guna Bangunan 2153/Menteng, 00051/Menteng Dalam/2012 dalam surat ukur tanggal 02
November 2012, seluas 305 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 09.02.01.01.02331.
Tanah yang terletak di Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan
sertifikat Hak Guna Bangunan 2244/Menteng, 00026/Menteng Dalam/2014 dalam surat ukur tanggal 14 Maret
2014, seluas 585 M2.
Tanah yang terletak di Propinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta Selatan, Desa Ungasan atas nama PT
Forzaland Bali, dengan sertifikat Hak Guna Bangunan 2043/Ungasan, 09304/Ungasan/2013 dalam surat ukur
tanggal 26 Juli 2013, seluas 3.930 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.02.10186.
Tanah yang terletak di Propinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta Selatan, Desa Ungasan atas nama PT
Forzaland Bali, dengan sertifikat Hak Guna Bangunan 2044/Ungasan, 09303/Ungasan/2013 dalam surat ukur
tanggal 26 Juli 2013, seluas 3.280 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.02.10187.
Tanah yang terletak di Propinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta Selatan, Desa Ungasan atas nama PT
Forzaland Bali, dengan sertifikat Hak Guna Bangunan 2045/Ungasan, 09306/Ungasan/2013 dalam surat ukur
tanggal 26 Juli 2013, seluas 980 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.02.12242.
Jaminan fidusia atas tagihan-tagihan dan Piutang Perusahaan pada para Konsumen (Pembeli) Satuan unit
Apartemen “One Casablanca Residence”.
Cessie Escrow Account atas Rekening Penampungan dari seluruh dana milik Perusahaan yang akan diperoleh
dari pembayaran para Konsumen (Pembeli) Satuan unit Apartemen “One Casablanca Residence” yang dibuka
pada Bank dengan Nomor Rekening 0810000155 atas nama Perusahaan.
Jaminan Perusahaan dari PT Dersindo Mulia Perkasa.
Jaminan Pribadi (Borgtoch) dari tuan Dedy Widiyanto, tuan Freddy Setiawan, dan tuan Widodo Nurly Sumady.
Subordinasi Tagihan Para Pemegang Saham Perusahaan.
Pengikatan Jaminan Perusahaan dalam Akta Pernyataan dan Kesanggupan tanggal 01 Desember 2014, Nomor
18, dibuat di hadapan Hartanti Kuntoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Selatan.
Jaminan-jaminan lainnya yang telah dan/atau akan diberikan oleh DEBITOR dan/atau pihak lain siapapun juga,
baik yang dibuat dengan akta Notaris maupun secara dibawah tangan untuk menjamin segala sesuatu yang
terhutang dan wajib dibayar oleh Perusahaan kepada Bank.
Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Victoria diatas, mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan halhal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain sebagai berikut:
1. Melakukan merger, akuisisi dan penjualan atau pemindahantanganan atau melepaskan hak atas harta kekayaan
debitor;
2. Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham yang agendanya adalah mengubah anggaran dasar Debitor,
terytama tentang struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta susunan Direksi dan Komisaris;
3. Melakukan pelunasan pinjaman pemegang saham/afiliasi;
4. Membayar atau membagikan dividen selama jangka waktu fasilitas kredit;
39
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. UTANG BANK (Lanjutan)
5.
6.
Memperoleh kredit dalam bentuk apapun dari pihak lain baik untuk modal kerja maupun investasi, termasuk
transaksi Cross Currency Swap atau sejenisnya, kecuali yang telah ada pada saat fasilitas kredit ini diberikan
atau dalam rangka transaksi dagang yang lazim dan pinjaman subordinasi dari pemegang saham;
Melakukan investasi lainnya dan/atau menjalankan usaha yang tidak mempunyai hubungan dengan usaha yang
sedang dijalankan, kecuali investasi lainnya yang telah ada pada saat ini.
Pada tanggal 23 Desember 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Pundi Indonesia Tbk
berupa fasilitas pinjaman dengan plafon pinjaman sebesar Rp10.000.000.000 dengan jangka waktu 12 (Dua Belas)
bulan untuk pembiayaan penyelesaian progress Apartement “One Casablanca Resident”.
Jaminan untuk fasilitas tersebut berupa Tanah yang terletak di Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung,
Provinsi bali dengan sertifikat Hak Guna Bangunan nomor 1251/pecatu, dalam surat ukur tanggal 15 Juli 2014 nomor
03554/Pecatu/2014, seluas 9.450 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.03.03360.
Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Pundi Indonesia diatas, mencakup persyaratan tertentu untuk tidak
melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain sebagai berikut:
1. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau menyewakan/meyerahkan pemakaian seluruh atau
kekayaan /aset Debitur, baik barang-barang bergerak maupun tidak bergerak milik Debitur, kecuali dalam rangka
menjalankan usaha Debitur sehari-hari;
2. Menjaminkan atau mengagunkan dengan cara bagaimanapun kekayaan Debitur kepada pihak lain kecuali
menjaminkan atau mengagunkan kekayaan kepada Bank sebagaimana termaktub dalam perjanjian-perjanjian
jaminan;
3. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban Debitur untuk membayar kepada pihak ketiga,
kecuali dalam rangka menjalankan usaha Debitur sehari-hari;
4. Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak ketiga lainnya, kecuali melakukan endorsemen atas suratsurat yang dapat diperdagangkan untuk keperluan pembayaran atau penagihan transaksi-transaksi lain yang
lazim dilakukan dalam menjalankan usaha;
5. Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka menjalankan usaha
Debitur sehari-hari;
6. Mengadakan perubahan dari sifat dan kegiatan usaha Debitur seperti yang sedang dijalankan saat ini.
14. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
30 Juni 2016
Akun ini terdiri dari :
PT Mitsui Leasing Capital Indonesia
Total
31 Desember 2015
31 Desember 2014
31 Desember 2013
-
129.132.806
451.220.000
-
-
129.132.806
451.220.000
-
Utang sewa pembiayaan, merupakan utang berkaitan dengan perolehan unit kendaraan secara kredit dalam tahun
2014 untuk keperluan operasional usaha. Utang tersebut dilunasi dalam bentuk cicilan bulanan sejumlah 24 kali
pembayaran.
15. SALDO TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK BERELASI
a.
Piutang Pihak Berelasi
30 Juni 2016
Akun ini terdiri dari :
Pihak berelasi
Piutang komisaris
Total
31 Desember 2015
31 Desember 2014
31 Desember 2013
-
10.650.000.000
7.400.000.000
6.879.200.000
-
10.650.000.000
7.400.000.000
6.879.200.000
40
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. SALDO TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
Piutang pihak berelasi tersebut merupakan pinjaman yang diberikan perusahaan ke pada Bapak Dedy
Widiyanto. Selaku komisaris utama perusahaan dari 2 Desember 2016 Sampai 27 April 2016.
b. Utang Pihak Berelasi
30 Juni 2016
Akun ini terdiri dari :
Pihak Berelasi
PT Forza Indonesia
Total
31 Desember 2015
31 Desember 2014
31 Desember 2013
3.444.876.981
122.788.957.497
38.169.894.088
50.874.431.800
3.444.876.981
122.788.957.497
38.169.894.088
50.874.431.800
Utang Perusahaan ke PT Forza Indonesia merupakan pinjaman untuk modal kerja, yang tidak dikenakan bunga
dan tidak ditentukan jangka waktu pembayaran, berdasarkan Surat Perjanjian No. 010/PPMK/FI-MSP/VII/2015,
pada tanggal 14 Juli 2015 dan Perjanjian Pengakuan Hutang No. 033/PPH/FI-FLI/VI/2016, pada tanggal 30 Juni
2016.
Sifat pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Hubungan
Piutang komisaris
PT Forza Indonesia
Dewan Komisaris Perusahaan
Pemegang Saham
16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
Perusahaan dan Entitas anak memberikan imbalan kepada karyawan yang telah mencapai usia pensiun 55 tahun
berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak ada pendanaan khusus
yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasti pasca-kerja tersebut.
Perhitungan liabilitas imbalan kerja karyawan Perusahaan dan Entitas Anak pada 30 Juni 2016 dan 31 Desember
2015, 2014 dan 2013 adalah berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh PT RAS Actuarial Consulting, aktuaris
independen, sesuai laporannya No. 433/RAC/MSP-UUK/VII/2016 tanggal 22 Juli 2016 dan No. 246/RAC/MSPUUK/III/2016 tanggal 02 Maret 2016.
Analisa atas mutasi saldo liabilitas diestimasi untuk imbalan kerja karyawan pada tanggal 30 Juni 2016, 31
Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
30 Juni 2016
31 Desember 2015
31 Desember 2014
31 Desember 2013
Saldo awal tahun
Pendapatan komprehensif lain
Beban tahun berjalan (Catatan 22)
330.755.000
(35.910.000)
143.240.000
433.418.000
(353.026.000)
250.363.000
99.438.000
(21.681.000)
355.661.000
99.438.000
Saldo Akhir - Liabilitas Imbalan Kerja
438.085.000
330.755.000
433.418.000
99.438.000
Beban imbalan kerja karyawan yang dibebankan ke dalam laporan laba rugi, dengan rincian sebagai berikut:
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni 2016
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2013
Beban jasa masa kini
Beban bunga
128.953.000
14.287.000
215.689.000
34.674.000
347.208.000
8.453.000
99.438.000
-
Total Beban Imbalan Kerja
143.240.000
250.363.000
355.661.000
99.438.000
41
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan)
Penyisihan imbalan kerja pada tanggal 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, tersebut diatas
merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan aktuaris dengan menggunakan metode “Projected Unit
Credit”.
Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaris tersebut pada tanggal 30 Juni 2016, 31 Desember 2015,
2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
Tingkat mortalita
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji tahunan
Umur pensiun (tahun)
30 Juni 2016
TMI III
8%
6%
55
31 Desember 2015
TMI III
9%
6%
55
31 Desember 2014
TMI III
8%
6%
55
31 Desember 2013
TMI III
8,50%
6%
55
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto, kenaikan gaji
yang diharapkan dan mortalitas. Sensitivitas di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi
yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.
 Jika tingkat diskonto lebih tinggi (lebih rendah) sebesar 1%, kewajiban imbalan pasti akan berkurang menjadi
sebesar Rp372.263.000 (meningkat menjadi sebesar RP518.639.000).
 Jika pertumbuhan gaji yang diharapkan naik (turun) sebesar 1%, kewajiban imbalan pasti akan naik menjadi
Rp519.112.000 (turun menjadi sebesar Rp370.877.000)
 Jika tingkat kematian meningkat (turun) dalam satu tahun untuk pria dan wanita, kewajiban imbalan pasti akan
meningkat menjadi sebesar Rp439.697.000 (turun menjadi sebesar Rp436.468.000)
Analisis sensitivitas yang disajikan diatas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban
imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi
tersebut mungkin berkorelasi.
Jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak pada periode dan tahun yang berakhir tanggal 30 Juni 2016, 31
Desember 2015, 2014 dan 2013, yang berhak atas Imbalan pasca kerja tersebut dengan jumlah karyawan masingmasing sebanyak 53, 60, 69 dan 31 orang.
17. MODAL SAHAM
Berdasarkan Akta No.92 tanggal 27 April 2016 oleh Notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi,
Magister Kenotarian Notaris di Jakarta Utara, Keputusan Pemegang Saham, susunan pemegang saham per 30 Juni
2016 sebagai berikut :
30 Juni 2016
Pemegang Saham
PT Forza Indonesia
Freddy Setiawan
Total
Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetor
112.500
12.500
125.000
Persentase
Kepemilikan
99%
1%
100%
Jumlah
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
112.500.000.000
12.500.000.000
125.000.000.000
42
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. MODAL SAHAM (Lanjutan)
Berdasarkan Akta No. 84 tanggal 14 Juli 2015, Keputusan Pemegang Saham, susunan pemegang saham per 31
Desember 2015 sebagai berikut :
31 Desember 2015
Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetor
Pemegang Saham
PT Forza Indonesia
PT Forza Aset Manajemen
Total
Jumlah
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Persentase
Kepemilikan
2.475
25
2.500
99%
1%
100%
2.475.000.000
25.000.000
2.500.000.000
Berdasarkan Akta No. 06 tanggal 04 Maret 2013, Keputusan Pemegang Saham, susunan pemegang saham per 31
Desember 2014 dan 2013 sebagai berikut :
31 Desember 2013 dan 2014
Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetor
Pemegang Saham
PT Dersindo Mulia Perkasa
Freddy Setiawan
Widodo Nurly Sumady
Dedy Widiyanto
PT Dinamika Auto Prakarsa
Total
Jumlah
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Persentase
Kepemilikan
1.250
688
312
125
125
2.500
50%
28%
12%
5%
5%
100%
1.250.000.000
688.000.000
312.000.000
125.000.000
125.000.000
2.500.000.000
18. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Akun ini merupakan tambahan modal disetor sehubungan dengan Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi antara
Entitas Sepengendali pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp
(46.449.201.703) dan Rp (46.302.756.405).
Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali merupakan selisih yang timbul antara nilai akuisisi dengan nilai
buku Entitas Anak tertentu yang menggabungkan diri dengan Perusahaan dengan menggunakan metode penyatuan
kepemilikan pada April 2016 dan Desember 2015 (Catatan 1b).
19. LABA PER SAHAM
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni 2016
Laba Neto yang dapat diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk
Jumlah Rata-rata Tertimbang
per Saham Dasar
Laba per Saham Dasar
Dari Laba Neto yang Dapat Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni 2015
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2013
(2.645.773.883)
35.345.956.867
26.732.501.346
3.098.414.043
(11.268.447.673)
43.333
2.500
2.500
2.500
2.500
(61.056,79)
14.138.382,75
10.693.000,54
1.239.365,62
(4.507.379,07)
43
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. PENJUALAN
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni 2016
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni 2015
37.958.082.940
37.958.082.940
112.723.195.337
112.723.195.337
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2013
Akun ini terdiri dari :
Apartemen
Total - Penjualan
127.147.083.681
127.147.083.681
46.166.355.791
46.166.355.791
Tahun 2015
Tahun 2014
10.820.660.148
10.820.660.148
21. BEBAN POKOK PENJUALAN
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni 2016
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni 2015
Tahun 2013
Akun ini terdiri dari :
Apartemen:
One Casablanca
One Velvet
One Azure
Total - Beban Pokok Penjualan
13.048.405.378
13.396.567.546
375.394.133
75.188.145.577
-
82.484.438.460
2.063.264.338
597.979.380
30.793.685.981
-
7.217.550.638
-
26.820.367.057
75.188.145.577
85.145.682.178
30.793.685.981
7.217.550.638
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni 2015
Tahun 2015
Tahun 2014
22. BEBAN USAHA
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni 2016
Tahun 2013
Akun ini terdiri dari :
Beban penjualan
Beban promo dan branding
Beban pemasaran
2.039.949.999
736.313.832
6.689.605.545
3.843.362.550
11.711.182.835
5.566.114.824
10.395.573.247
3.264.690.397
3.563.110.067
5.146.321.163
Sub Total
2.776.263.831
10.532.968.095
17.277.297.659
13.660.263.644
8.709.431.230
Beban administrasi dan umum
Gaji dan kesejahteraan karyawan
Sewa
Beban kantor
Jamuan dan representasi
Transportasi dan perjalanan dinas
Penyusutan
Utilitas
Jasa profesional
Imbalan kerja karyawan
Pajak
Pemeliharaan
Sub-total
4.568.720.833
301.106.664
1.833.725.167
279.278.004
325.450.579
249.601.011
251.805.087
1.301.815.334
143.240.000
10.912.000
86.585.190
9.352.239.869
5.140.420.316
1.037.678.649
1.556.335.673
139.716.481
219.843.589
309.435.957
242.601.019
446.893.375
83.395.635
124.632.000
9.300.952.694
7.588.307.749
1.716.543.091
3.969.225.878
1.293.096.019
729.051.993
672.701.202
407.444.922
334.883.375
250.363.000
90.022.964
65.940.480
17.117.580.673
5.621.275.503
1.696.121.302
2.032.662.574
344.419.111
607.791.136
568.476.045
308.291.663
1.069.060.000
355.661.000
86.699.939
96.763.396
12.787.221.669
1.658.858.984
412.486.871
439.605.192
114.617.957
217.357.958
5.933.333
156.461.117
85.744.695
99.438.000
7.894.600
3.198.398.707
12.128.503.700
19.833.920.789
34.394.878.332
26.447.485.313
11.907.829.937
Total - Beban Usaha
44
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni 2016
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni 2015
Pendapatan Lain-lain
Jasa giro
Pendapatan bunga
Laba (rugi) selisih kurs
Lainnya
Total Pendapatan Lain-lain
10.343.203
3.987.500
(2.949.612)
42.908.666
54.289.757
52.358.498
441.353.573
11.543.737
110.241.552
615.497.360
75.736.607
457.435.217
6.501.312
283.585.653
823.258.789
29.939.979
228.154.437
(5.151.905)
95.715.558
348.658.069
80.492.226
330.739.707
51.346.200
389.505.786
852.083.919
Beban lain-lain
Pajak jasa giro
Adminsitrasi bank
Bunga
Total - Beban lain-lain
Total - Pendapatan Lain-lain
(2.066.094)
(13.517.521)
(28.520.763)
(44.104.378)
10.185.379
(10.311.043)
(21.114.374)
(255)
(31.425.672)
584.071.688
(12.188.709)
(33.464.885)
(10.563.728)
(56.217.322)
767.041.467
(18.613.534)
(32.785.927)
(11.425.734)
(62.825.195)
285.832.874
(16.054.021)
(23.149.173)
(6.612.864)
(45.816.058)
806.267.861
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2013
Akun ini terdiri dari :
24. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan meliputi risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko
likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan
mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia.
a.
Risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak
lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Kebijakan Grup mengelola risiko tersebut adalah
dengan menerapkan kebijakan persetujuan pembelian berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan
pengawasan terhadap portofolio kredit secara berkesinambungan serta melakukan pengelolaan atas piutangnya.
Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang
pihak berelasi dan aset lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akunakun tersebut.
Analisis umur aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dan yang lewat jatuh
tempo pada akhir periode pelaporan tetapi tidak mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Belum Jatuh
Tempo ataupun
Mengalami
Penurunan Nilai
Kas dan setara kas
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Aset lain-lain
Total
30 Juni 2016
Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai
Kurang dari
3 bulan
3 bulan 6 bulan
6 bulan 1 tahun
Total
4.418.291.137
9.910.623.669
286.000.000
600.000.000
-
-
-
5.018.291.137
9.910.623.669
286.000.000
14.614.914.806
600.000.000
-
-
15.214.914.806
Belum Jatuh
Tempo ataupun
Mengalami
Penurunan Nilai
31 Desember 2015
Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai
Kurang dari
3 bulan
3 bulan 6 bulan
6 bulan 1 tahun
Total
Kas dan setara kas
Piutang pihak berelasi
Aset lain-lain
10.726.023.968
10.650.000.000
289.750.000
-
-
-
10.726.023.968
10.650.000.000
289.750.000
Total
21.665.773.968
-
-
-
21.665.773.968
45
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
Belum Jatuh
Tempo ataupun
Mengalami
Penurunan Nilai
Kas dan setara kas
Piutang pihak berelasi
Aset lain-lain
Total
31 Desember 2014
Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai
Kurang dari
3 bulan
3 bulan 6 bulan
6 bulan 1 tahun
Total
8.692.041.893
7.400.000.000
60.000.000
-
-
-
8.692.041.893
7.400.000.000
60.000.000
16.152.041.893
-
-
-
16.152.041.893
Belum Jatuh
Tempo ataupun
Mengalami
Penurunan Nilai
31 Desember 2013
Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai
Kurang dari
3 bulan
3 bulan 6 bulan
6 bulan 1 tahun
Total
Kas dan setara kas
Piutang pihak berelasi
13.351.201.043
6.879.200.000
-
-
-
13.351.201.043
6.879.200.000
Total
20.230.401.043
-
-
-
20.230.401.043
b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko ini bagi perusahaan relatif kecil,
mengingat perusahaan tidak memiliki piutang atau utang dalam valuta asing. Potensi yang masih ada dari saldo
bank dalam Dolar Singapura.
c.
Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan
akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Risiko suku bunga yang potensial dari hutang bank yang
diperoleh Grup.
d. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Grup menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup
untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Grup mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan
setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen untuk operasi normal Grup dan secara rutin
mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban
keuangan.
Tabel dibawah ini menganalisis kewajiban keuangan Grup menuju jatuh tempo yang relevan berdasarkan sisa
jatuh tempo kontrak dari instrumen keuangan. Jumlah yang diungkapkan adalah arus kas kontraktual yang tidak
didiskontokan. Saldo jatuh tempo dalam satu tahun sama dengan nilai tercatatnya sebagai dampak dari diskonto
yang tidak signifikan.
Jumlah
tercatat
30 Juni 2016
Arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan
Setelah 1 tahun
Kurang dari
tetapi tidak lebih
Total
1 tahun
dari 5 tahun
Utang lain-lain
Uang muka pelanggan
Utang pihak berelasi
Utang bank
43.435.177.311
190.573.474.746
3.444.876.981
81.066.139.376
43.435.177.311
190.573.474.746
3.444.876.981
81.066.139.376
43.435.177.311
190.573.474.746
3.444.876.981
43.841.311.278
37.224.828.098
Total
318.519.668.414
318.519.668.414
281.294.840.316
37.224.828.098
46
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
Jumlah
tercatat
Utang lain-lain
Uang muka pelanggan
Utang pihak berelasi
Utang bank
Utang sewa pembiayaan
36.957.425.737
187.621.671.247
122.788.957.497
95.901.551.868
129.132.806
36.957.425.737
187.621.671.247
122.788.957.497
95.901.551.868
129.132.806
36.957.425.737
187.621.671.247
122.788.957.497
39.067.765.374
129.132.806
56.833.786.494
-
Total
443.398.739.155
443.398.739.155
386.564.952.661
56.833.786.494
Jumlah
tercatat
31 Desember 2014
Arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan
Setelah 1 tahun
Kurang dari
tetapi tidak lebih
Total
1 tahun
dari 5 tahun
Utang lain-lain
Uang muka pelanggan
Utang pihak berelasi
Utang bank
Utang sewa pembiayaan
499.750.000
158.410.285.382
38.169.894.088
50.000.000.000
451.220.000
499.750.000
158.410.285.382
38.169.894.088
50.000.000.000
451.220.000
499.750.000
158.410.285.382
38.169.894.088
451.220.000
50.000.000.000
-
Total
247.531.149.470
247.531.149.470
197.531.149.470
50.000.000.000
Jumlah
tercatat
Utang lain-lain
Uang muka pelanggan
Utang pihak berelasi
Total
e.
31 Desember 2015
Arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan
Setelah 1 tahun
Kurang dari
tetapi tidak lebih
Total
1 tahun
dari 5 tahun
31 Desember 2013
Arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan
Setelah 1 tahun
Kurang dari
tetapi tidak lebih
Total
1 tahun
dari 5 tahun
76.392.475.160
50.874.431.800
76.392.475.160
50.874.431.800
76.392.475.160
50.874.431.800
-
127.266.906.960
127.266.906.960
127.266.906.960
-
Risiko Harga
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini,
Aset keuangan perusahaan terbesar dalam bentuk pinjaman, risiko harga berdampak atas nilai riil piutang
tersebut.
47
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. INFORMASI SEGMEN OPERASI
Grup dikelola dan dikelompokkan dalam divisi usaha penjualan apartemen. Informasi bentuk segmen operasi yang
berupa segmen usaha Grup adalah sebagai berikut:
Penjualan Apartemen
30 JUNI 2016
Eliminasi
Konsolidasi
Pos-pos Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan Komprehensif Lain
Penjualan
Beban pokok penjualan
37.958.082.940
26.820.367.057
-
37.958.082.940
26.820.367.057
Laba Kotor
11.137.715.883
-
11.137.715.883
2.776.263.831
9.352.239.869
-
2.776.263.831
9.352.239.869
(990.787.817)
-
(990.787.817)
Penghasilan (Beban) Lain-lain
(5.200.980.005)
5.211.165.384
10.185.379
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Final
dan Pajak Penghasilan
(6.191.767.822)
5.211.165.384
(980.602.438)
Beban Pajak Final
(1.665.263.751)
-
(1.665.263.751)
Laba sebelum Pajak Penghasilan
Pajak kini
Pajak Tangguhan
(7.857.031.573)
-
5.211.165.384
-
(2.645.866.189)
-
Laba Sebelum Laba Entitas Anak
Pra-Akuisisi Dan laba Proforma Dari
Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
(7.857.031.573)
5.211.165.384
(2.645.866.189)
Laba Bersih
(7.857.031.573)
5.211.165.384
(2.645.866.189)
Laporan posisi keuangan:
Aset segmen
631.382.782.876
(203.238.200.688)
428.144.582.188
Liabilitas segmen
339.036.959.047
(5.205.366.070)
333.831.592.977
Penghasilan (beban) yang tidak dapat dialokasikan:
Beban Penjualan
Beban Administrasi dan Umum
Laba Usaha
48
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan)
Penjualan Apartemen
Pos-pos Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan Komprehensif Lain
Penjualan
Beban pokok penjualan
30 JUNI 2015
Eliminasi
Konsolidasi
112.723.195.337
75.188.145.577
-
112.723.195.337
75.188.145.577
Laba Kotor
37.535.049.760
-
37.535.049.760
Penghasilan (beban) yang tidak dapat dialokasikan:
Beban Penjualan
Beban Administrasi dan Umum
10.532.968.095
9.300.952.694
-
10.532.968.095
9.300.952.694
Laba Usaha
17.701.128.971
-
17.701.128.971
584.071.688
-
584.071.688
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Final
dan Pajak Penghasilan
18.285.200.659
-
18.285.200.659
Beban Pajak Final
(1.095.065.151)
-
(1.095.065.151)
Laba sebelum Pajak Penghasilan
Pajak kini
Pajak Tangguhan
17.190.135.508
-
-
17.190.135.508
-
Laba Sebelum Laba Entitas Anak
Pra-Akuisisi Dan laba Proforma Dari
Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
17.190.135.508
-
17.190.135.508
Rugi Entitas Anak Dampak
Penyesuaian Proforma Dari
Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
-
(18.155.821.359)
(18.155.821.359)
17.190.135.508
18.155.821.359
35.345.956.867
Laporan posisi keuangan:
Aset segmen
474.840.879.004
(117.623.006.014)
357.217.872.990
Liabilitas segmen
481.240.934.563
(117.623.006.014)
363.617.928.549
Penghasilan (Beban) Lain-lain
Laba Bersih
49
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan)
Penjualan Apartemen
Pos-pos Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan Komprehensif Lain
Penjualan
Beban pokok penjualan
31 DESEMBER 2015
Eliminasi
Konsolidasi
127.147.083.681
85.145.682.178
-
127.147.083.681
85.145.682.178
Laba Kotor
42.001.401.503
-
42.001.401.503
Penghasilan (beban) yang tidak dapat dialokasikan:
Beban Penjualan
Beban Administrasi dan Umum
17.277.297.659
17.117.580.673
-
17.277.297.659
17.117.580.673
7.606.523.171
-
7.606.523.171
767.041.467
-
767.041.467
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Final
dan Pajak Penghasilan
8.373.564.638
-
8.373.564.638
Beban Pajak Final
(8.817.469.173)
-
(8.817.469.173)
Laba sebelum Pajak Penghasilan
Pajak kini
Pajak Tangguhan
(443.904.535)
-
-
(443.904.535)
-
Laba Sebelum Laba Entitas Anak
Pra-Akuisisi Dan laba Proforma Dari
Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
(443.904.535)
-
(443.904.535)
Laba Entitas Anak Dampak
Penyesuaian Proforma Dari
Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
-
(27.176.405.881)
(27.176.405.881)
(443.904.535)
27.176.405.881
26.732.501.346
Laporan posisi keuangan:
Aset segmen
634.937.984.996
(203.143.105.123)
431.794.879.873
Liabilitas segmen
658.521.039.597
(201.398.105.123)
457.122.934.474
Laba Usaha
Penghasilan (Beban) Lain-lain
Laba Bersih
50
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan)
Penjualan Apartemen
31 DESEMBER 2014
Eliminasi
Konsolidasi
Pos-pos Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan Komprehensif Lain
Penjualan
Beban pokok penjualan
46.166.355.791
30.793.685.981
-
46.166.355.791
30.793.685.981
Laba Kotor
15.372.669.810
-
15.372.669.810
Penghasilan (beban) yang tidak dapat dialokasikan:
Beban Penjualan
Beban Administrasi dan Umum
13.660.263.644
12.787.221.669
-
13.660.263.644
12.787.221.669
Laba Usaha
(11.074.815.503)
-
(11.074.815.503)
285.832.874
-
285.832.874
(10.788.982.629)
-
(10.788.982.629)
(5.051.618.565)
-
(5.051.618.565)
Laba sebelum Pajak Penghasilan
Pajak kini
Pajak Tangguhan
(15.840.601.194)
-
-
(15.840.601.194)
-
Laba Sebelum Laba Entitas Anak
Pra-Akuisisi Dan laba Proforma Dari
Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
(15.840.601.194)
-
(15.840.601.194)
Laba Entitas Anak Dampak
Penyesuaian Proforma Dari
Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
-
(18.939.015.237)
(18.939.015.237)
Laba Bersih
(15.840.601.194)
18.939.015.237
3.098.414.043
Laporan posisi keuangan:
Aset segmen
344.791.721.615
(103.676.225.461)
241.115.496.154
Liabilitas segmen
368.533.897.679
(103.926.225.460)
264.607.672.219
Penghasilan (Beban) Lain-lain
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Final
dan Pajak Penghasilan
Beban Pajak Final
51
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan)
Penjualan Apartemen
Pos-pos Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan Komprehensif Lain
Penjualan
Beban pokok penjualan
31 DESEMBER 2013
Eliminasi
Konsolidasi
10.820.660.148
7.217.550.638
-
10.820.660.148
7.217.550.638
Laba Kotor
3.603.109.510
-
3.603.109.510
Penghasilan (beban) yang tidak dapat dialokasikan:
Beban Penjualan
Beban Administrasi dan Umum
8.709.431.230
3.198.398.707
-
8.709.431.230
3.198.398.707
Laba Usaha
(8.304.720.427)
-
(8.304.720.427)
806.267.861
-
806.267.861
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Final
dan Pajak Penghasilan
(7.498.452.566)
-
(7.498.452.566)
Beban Pajak Final
(4.436.886.044)
-
(4.436.886.044)
Laba sebelum Pajak Penghasilan
Pajak kini
Pajak Tangguhan
(11.935.338.610)
-
-
(11.935.338.610)
-
Laba Sebelum Laba Entitas Anak
Pra-Akuisisi Dan laba Proforma Dari
Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
(11.935.338.610)
-
(11.935.338.610)
Laba Entitas Anak Dampak
Penyesuaian Proforma Dari
Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
-
(666.890.937)
(666.890.937)
Laba Bersih
(11.935.338.610)
666.890.937
(11.268.447.673)
Laporan posisi keuangan:
Aset segmen
181.230.965.655
(49.997.662.253)
131.233.303.402
Liabilitas segmen
189.404.221.527
(50.247.662.254)
139.156.559.273
Penghasilan (Beban) Lain-lain
26. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar
pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset
keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask
price).
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan
teknik penilaian tertentu. Perseroan menggunakan metode discounted cash flow dengan menggunakan asumsiasumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian untuk
menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya. Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar,
atau liabilitas dapat diselesaikan dengan dasar transaksi arms-length.
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan yang dicatat laporan posisi
keuangan konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013:
52
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)
30 Juni 2016
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Aset keuangan
Kas dan setara kas
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Piutang pihak berelasi
Biaya dibayar dimuka dan Uang muka
31 Desember 2015
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
31 Desember 2014
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
31 Desember 2013
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
5.058.432.429
9.910.623.669
1.586.900.654
5.058.432.429
9.910.623.669
1.586.900.654
10.756.469.225
10.650.000.000
975.014.054
10.756.469.225
10.650.000.000
975.014.054
8.700.771.208
7.400.000.000
519.662.760
8.700.771.208
7.400.000.000
519.662.760
13.360.850.394
6.879.200.000
330.959.750
13.360.850.394
6.879.200.000
330.959.750
16.555.956.752
16.555.956.752
22.381.483.279
22.381.483.279
16.620.433.968
16.620.433.968
20.571.010.144
20.571.010.144
Liabilitas keuangan
Utang lain-lain - pihak ketiga
Utang pihak berelasi
Uang muka pelanggan
Utang bank
Utang sewa pembiayaan
43.435.177.311
3.444.876.981
190.573.474.746
81.066.139.376
-
43.435.177.311
3.444.876.981
190.573.474.746
81.066.139.376
-
36.957.425.737
122.788.957.497
187.621.671.247
95.901.551.868
129.132.806
36.957.425.737
122.788.957.497
187.621.671.247
95.901.551.868
129.132.806
499.750.000
38.169.894.088
158.410.285.382
50.000.000.000
451.220.000
499.750.000
38.169.894.088
158.410.285.382
50.000.000.000
451.220.000
50.874.431.800
76.392.475.160
-
50.874.431.800
76.392.475.160
-
Total Liabilitas Keuangan
318.519.668.414
318.519.668.414
443.398.739.155
443.398.739.155
247.531.149.470
247.531.149.470
127.266.906.960
127.266.906.960
Total Aset Keuangan
27. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING
Perusahaan
a.
b.
c.
d.
e.
Perusahaan menandatangani Perjanjian kontrak kerja sama dengan PT Pulauintan Bajaperkasa untuk pekerjaan
Pekerjaan Struktur pada proyek pembangunan One Casablanca Residence, No. 002/SPK-OCR//II/2014/STR
tanggal 17 Februari 2014 dengan nilai kontrak sebesar Rp55.660.000.000. Estimasi pekerjaan selesai dalam
waktu 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari.
Perusahaan menandatangani Perjanjian kontrak kerja sama dengan PT Eppconindo Pilar Abadi untuk pekerjaan
Arsitektur proyek pembangunan One Casablanca Residence, No. 42/SPK/III/15/PJT tanggal 13 Maret 2015,
dengan nilai kontrak sebesar Rp22.300.000.000. Estimasi pekerjaan selesai dalam waktu 10 bulan untuk jasa
pekerjaan Arsitektur dan 6 bulan untuk pemeliharaan.
Perusahaan menandatangani Perjanjian kontrak kerja sama dengan PT Artha Sarana Mandiri untuk pekerjaan
Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing proyek One Casablanca Residence, No. 44/IV/15/PJT tanggal 31 Maret
2015, dengan nilai kontrak sebesar Rp22.808.923.000. Estimasi pekerjaan selesai dalam waktu 10 bulan untuk
jasa pekerjaan mekanikal, elektrikal dan plumbing, serta 6 bulan untuk pemeliharaan.
Perusahaan menandatangani Perjanjian kontrak kerja sama dengan PT Kakanta untuk pekerjaan Jasa
Pengadaan dan Pemasangan Crown Baja, Canopy, Gym dan Separator Beam proyek One Casablanca
Residence, 068/SPK/MSP/II/16 tanggal 18 Februari 2016, dengan nilai kontrak sebesar Rp2.045.055.447.
Estimasi pekerjaan selesai dalam waktu 3,5 bulan untuk pengadaan dan pabrikasi 1,5 bulan dan pemasangan
railing 2 bulan (jangka waktu perjanjian telah habis, namun tidak menghilangkan hak dan kewajiban para pihak
sehingga para pihak masih menundukkan diri terhadap perjanjian ini).
Perusahaan menandatangani Perjanjian kontrak kerja sama dengan PT Pilar Mas Konstruksi untuk pekerjaan
Pengadaan & Pemasangan Railing proyek One Casablanca Residence, No. 70/SPK/MSP/III/16 tanggal 14 Maret
2016, dengan nilai kontrak sebesar Rp22.808.923.000. Estimasi pekerjaan selesai dalam waktu 10 bulan untuk
jasa pekerjaan mekanikal, elektrikal dan plumbing, serta 6 bulan untuk pemeliharaan.
FP Serpong (Entitas Anak)
a.
FP Serpong menandatangani Perjanjian kontrak kerja sama dengan PT. Graha Pondasi Semesta untuk
Pekerjaan Pondasi Pada Apartemen One Azure Serpong, 044/SPK/FPS/VIII/15 tanggal 10 Agustus 2015 dengan
nilai kontrak sebesar Rp11.637.000.000. Estimasi pekerjaan selesai dalam waktu 165 (seratus enam puluh lima)
hari, diperpanjang menjadi 365 (tiga ratus enam puluh lima hari).
53
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
b.
c.
FP Serpong menandatangani Perjanjian kontrak kerja sama dengan PT. Reka Prima Kuantitama untuk
pekerjaan Quantity Surveyor pada Apartemen One Azure Serpong, 039/III/15/PJT pada tanggal 14 April 2015
dengan nilai kontrak sebesar Rp1.350.000.000. Estimasi pekerjaan selesai dalam waktu 56 bulan.
FP Serpong menandatangani Perjanjian kontrak kerja sama dengan PT. Wiratman untuk pekerjaan Jasa
Konsultan Perencanan Struktur pada Apartemen One Azure Serpong, 029/VII/14/PJT pada tanggal 18 Juli 2014
dengan nilai kontrak sebesar Rp1.750.000.000. Estimasi pekerjaan selesai dalam waktu 6 bulan dan
pengawasan berkala 20 bulan yang diperpanjang menjadi perencanaan struktur 12 bulan dan pengawasan
berkala 27 bulan sejak pelaksanaan dimulai.
FP Sutera (Entitas Anak)
a.
b.
c.
d.
FP Sutera menandatangani Perjanjian kontrak kerja sama dengan PT. Wiratman untuk Pekerjaan Konsultan
Perencana Struktur Apartemen One Velvet, No. 007/III/15/PJT tanggal 24 Maret 2015 dengan nilai kontrak
sebesar Rp1.800.000.000. Estimasi pekerjaan selesai dalam waktu Perencanaan struktur selama 6 bulan
terhitung dari gambar design arsitektur freeze untuk perencanaan struktur dan atau mengikuti waktu
perencanaan secara keseluruhan dan pengawasan berkala maksimal 15 (lima) belas bulan sejak pelaksanaan
struktur dimulai.
FP Sutera menandatangani Perjanjian kerja sama dengan Lj Hooker Lampung untuk Jasa Pemasaran Unit
Satuan Rumah Susun (sarusun)/Apartemen One Velvet Residences dan One Azure, tanggal 19 Agustus 2015
dengan nilai perjanjian 3% dari hasil penjualan setiap unit satuan rumah susun (sarusun)/Apartemen. Jangka
waktu 21 September 2015 sampai dengan tanggal 21 September 2016.
FP Sutera menandatangani Perjanjian kerja sama dengan Ray White untuk Jasa Pemasaran Unit Satuan Rumah
Susun (sarusun)/Apartemen One Velvet Residences dan One Azure, tanggal 21 September 2015 dengan nilai
perjanjian 3% dari hasil penjualan setiap unit satuan rumah susun (sarusun)/Apartemen. Jangka waktu 21
September 2015 sampai dengan tanggal 21 September 2016.
FP Sutera menandatangani Perjanjian kerja sama dengan Dedi Mahardi untuk Jasa Pemasaran Unit Satuan
Rumah Susun (sarusun)/Apartemen One Velvet Residences dan One Azure, tanggal 01 Oktober 2015 dengan
nilai perjanjian 2% dari hasil penjualan setiap unit satuan rumah susun (sarusun)/Apartemen. Jangka waktu 01
Oktober 2015 sampai dengan tanggal 01 Oktober 2016.
28. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS PENDANAAN NONKAS
30 Juni 2016
Penambahan modal melalui konversi utang pihak berelasi
122.500.000.000
31 Desember 2015
-
29. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 81 tanggal 25 Agustus 2016, dibuat
dihadapan Humberg Lie, SH., SE., MKn., Notaris di Jakarta Utara, yang sudah mendapat Persetujuan Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan terbatas dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor
AHU-0015345.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 25 Agustus 2016, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran
Dasar Perseroan nomor AHU-AH.01.03-0074773 tanggal 25 Agustus 2016, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Data Perseroan nomor AHU-AH.01.03-0074774 tanggal 25 Agustus 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan nomor AHU-0099349.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 25 Agustus 2016. Perseroan dengan suara bulat
menyetujui dan memutuskan hal-hal sebagai berikut:susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
adalah sebagai berikut:
54
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (Lanjutan)
a.
Menyetujui penjualan sebagian saham milik perseroan terbatas PT FORZA INDONESIA sebanyak 6.000 (enam
ribu) saham dalam Perseroan kepada PT SURYA FAJAR CAPITAL, sehingga setelah penjualan saham dalam
Perseroan tersebut, susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. PT Forza Indonesia
2. Freddy Setiawan
3. PT Surya Fajar Capital
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Modal Saham dalam Portepel
b.
c.
d.
Nilai Nominal Rp100,00 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai
%
(lembar)
Nominal (Rupiah)
5.000.000.000
500.000.000.000
1.065.000.000
125.000.000
60.000.000
1.250.000.000
3.750.000.000
106.500.000.000
12.500.000.000
6.000.000.000
125.000.000.000
375.000.000.000
85,2
10,0
4,8
100,00
Menyetujui perubahan nilai nominal saham Perseroan, yang semula masing-masing saham bernilai nominal
sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta Rupiah) berubah menjadi masing-masing bernilai nominal sebesar Rp
100,00 (seratus Rupiah);
Menyetujui perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka atau disingkat
“Tbk” melalui Penerbitan dan Penjualan saham baru pada Perseroan;
Menyetujui perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, yang untuk selanjutnya
menjadi sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur Independen
Direktur
: Freddy Setiawan
: Patris Jasur
: Erick Satria
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen
: Ali Sutra
: Supandi WS
55
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Setelah penerbitan laporan keuangan konsolidasian 30 Juni 2016 pada tanggal 05 September 2016. Manajemen
Perusahaan melakukan penertiban kembali laporan keuangan konsolidasian sehubungan dengan pengakuan
pendapatan bunga, reklasifikasi akun uang muka pelanggan dan utang lain-lain, reklasifikasi arus kas konsolidasian.
Perubahan akibat penerbitan kembali adalah sebagai berikut:
Sebelum penerbitan
kembali
Penyajian
kembali
Sesudah diterbitkan
kembali
Deskripsi
30 Juni 2016
LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Utang lain-lain - pihak ketiga
Uang muka pelanggan
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN INTERIM KONSOLIDASIAN
Pendapatan / (Beban) lain-lain
Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2016
LAPORAN ARUS KAS INTERIM KONSOLIDASIAN
Penerimaan kas dari pelanggan
Penerimaan (pembayaran) kas untuk aktivitas
operasional lainnya
Pembayaran beban keuangan
Penerimaan bunga
9.906.636.169
112.316.015.771
121.692.636.286
3.987.500
(68.880.838.460)
68.880.838.460
9.910.623.669
43.435.177.311
190.573.474.746
6.197.879
(3.987.500)
10.185.379
31.843.000.531
9.066.885.908
40.909.886.439
(2.166.630.143)
(47.053.990)
53.251.869
(9.070.873.408)
2.949.612
1.037.888
(11.237.503.551)
(44.104.378)
54.289.757
31. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Perusahaan menyajikan kembali laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan
2013 sehubungan dengan akuisisi entitas anak baru di bulan April 2016, sesuai dengan PSAK No. 38, karena
transaksi tersebut merupakan transaksi entitas sepengendali, sehingga transaksi tersebut seolah-olah sudah terjadi
ditahun-tahun sebelumnya, serta dampak perubahan atas penerbitan kembali laporan per 30 Juni 2016 (Catatan 30).
Dampak penyajian kembali tersebut pada akun sebagai berikut :
Sebelum penyajian
kembali
Penyajian
kembali
Sesudah disajikan
kembali
Deskripsi
31 Desember 2015
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Piutang pihak berelasi
Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi
antara entitas sepengendali
Utang lain-lain - pihak ketiga
Uang muka pelanggan
31 Desember 2014
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Piutang pihak berelasi
Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi
antara entitas sepengendali
Utang lain-lain - pihak ketiga
Uang muka pelanggan
31 Desember 2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Piutang pihak berelasi
Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi
antara entitas sepengendali
Utang lain-lain - pihak ketiga
Uang muka pelanggan
Utang pihak berelasi
10.400.000.000
250.000.000
10.650.000.000
96.771.378.289
127.807.718.695
250.000.000
(59.813.952.552)
59.813.952.552
250.000.000
36.957.425.737
187.621.671.247
7.150.000.000
250.000.000
7.400.000.000
(17.864.111.174)
89.911.151.644
68.998.883.738
250.000.000
(89.411.401.644)
89.411.401.644
(17.614.111.174)
499.750.000
158.410.285.382
6.629.200.000
250.000.000
6.879.200.000
825.289.063
4.635.414.386
72.082.060.774
50.549.431.800
250.000.000
(4.635.414.386)
4.310.414.386
325.000.000
1.075.289.063
76.392.475.160
50.874.431.800
56
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Serta
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Sebelum penyajian
kembali
Periode Enam Bulan Sampai 30 Juni 2015
LAPORAN ARUS KAS INTERIM KONSOLIDASIAN
Penerimaan kas dari pelanggan
Penerimaan (pembayaran) kas untuk aktivitas
operasional lainnya
Pembayaran beban keuangan
Penerimaan bunga
Tahun 2015
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Penerimaan kas dari pelanggan
Penerimaan (pembayaran) kas untuk aktivitas
operasional lainnya
Penerimaan (Pembayaran) utang pihak berelasi
Tahun 2014
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Penerimaan kas dari pelanggan
Penerimaan (pembayaran) kas untuk aktivitas
operasional lainnya
Penerimaan (Pembayaran) utang pihak berelasi
Penyajian
kembali
Sesudah disajikan
kembali
106.709.482.740
42.957.920.346
149.667.403.086
27.849.026.160
(19.881.935)
603.953.623
(42.957.920.346)
(11.543.737)
11.543.737
(15.108.894.186)
(31.425.672)
615.497.360
185.955.918.638
(29.597.449.092)
156.358.469.546
(19.781.162.532)
84.380.980.912
29.359.366.595
238.082.497
9.578.204.063
84.619.063.409
43.083.178.755
85.100.987.258
128.184.166.013
65.125.346.483
(12.379.537.712)
(84.775.987.258)
(325.000.000)
(19.650.640.775)
(12.704.537.712)
57
PT FORZA LAND INDONESIA (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI)
LAPORAN POSISI KEUANGAN (INDUK)
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. INFORMASI TAMBAHAN
Informasi tambahan berikut adalah informasi laporan keuangan tersendiri PT Forza Land Indonesia Tbk (Entitas
Induk) untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 yang menyajikan investasi pada
anak berdasarkan pada metode biaya, sebagai berikut :
31 Desember
30 Juni 2016
2015
2014
2013
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
4.455.247.002
8.415.311.352
5.284.958.362
12.952.983.279
60.446.904.614
58.664.532.047
75.935.465.106
60.551.472.388
9.660.623.669
-
-
-
342.590.750
135.716.750
160.730.400
278.109.751
6.480.548.009
4.993.158.618
-
-
21.000.000
21.000.000
-
-
81.406.914.044
72.229.718.767
81.381.153.868
73.782.565.418
5.205.366.070
211.798.105.122
111.076.225.460
55.747.662.254
Aset Tetap
Investasi saham
Total - Aset tidak lancar
530.740.000
203.244.000.000
208.980.106.070
686.381.600
1.995.000.000
214.479.486.722
1.143.969.333
112.220.194.793
172.066.667
55.919.728.921
TOTAL ASET
290.387.020.114
286.709.205.489
193.601.348.661
129.702.294.339
Persediaan
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Biaya dibayar dimuka dan Uang muka
Pajak dibayar dimuka
Aset Lain-lain
Total - Aset lancar
ASET TIDAK LANCAR
Piutang pihak berelasi
58
PT FORZA LAND INDONESIA (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI)
LAPORAN POSISI KEUANGAN (INDUK) /Lanjutan
30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan)
31 Desember
30 Juni 2016
2015
2014
2013
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang Lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang pajak
13.963.250.876
708.664.400
249.750.000
-
5.388.043.516
4.605.361.137
13.998.637.066
11.782.822.313
43.841.311.278
39.067.765.374
-
-
Liabilitas jangka panjang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun
Utang bank
Utang sewa pembiayaan
Total - Liabilitas Jangka Pendek
-
64.460.000
451.220.000
-
63.192.605.670
44.446.250.911
14.699.607.066
11.782.822.313
37.224.828.098
56.833.786.494
50.000.000.000
-
3.444.876.981
122.788.957.497
38.169.894.088
50.874.431.800
40.496.843.912
41.687.016.131
96.536.554.398
75.992.475.160
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas jangka panjang jatuh tempo dalam
waktu lebih dari satu tahun
Utang bank
Utang pihak berelasi
Uang muka pelanggan
Liabilitas diestmasi imbalan kerja
karyawan
Total - Liabilitas Jangka Panjang
Total - Liabilitas
63.506.000
56.596.000
73.358.000
51.110.000
81.230.054.991
221.366.356.122
184.779.806.486
126.918.016.960
144.422.660.661
265.812.607.033
199.479.413.552
138.700.839.273
125.000.000.000
2.500.000.000
2.500.000.000
2.500.000.000
70.585.000
20.893.774.453
64.228.000
18.332.370.456
22.066.000
(8.400.130.891)
(11.498.544.934)
145.964.359.453
20.896.598.456
(5.878.064.891)
(8.998.544.934)
290.387.020.114
286.709.205.489
193.601.348.661
129.702.294.339
EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
Modal Saham
Pendapatan Komprehensif Lain
Saldo laba (Defisit)
Jumlah - Ekuitas (Defisiensi Modal)
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
(DEFISIENSI MODAL)
59
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI)
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (INDUK)
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit), serta Untuk Tahun-Tahun
Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan)
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni 2016
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni 2015
Penjualan Apartemen
19.562.365.011
112.723.195.337
123.661.907.038
46.166.355.791
10.820.660.148
Beban Pokok Penjualan
13.048.405.377
75.188.145.577
82.484.438.460
30.793.685.981
7.217.550.638
6.513.959.634
37.535.049.760
41.177.468.578
15.372.669.810
3.603.109.510
8.667.031.230
Laba Kotor
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2013
Beban Usaha
Beban Penjualan
160.198.192
45.897.106
4.015.430.666
4.376.274.690
2.944.131.281
2.708.361.802
5.438.181.070
5.935.558.038
2.836.852.219
Jumlah Beban Usaha
3.104.329.473
2.754.258.908
9.453.611.736
10.311.832.728
11.503.883.449
Laba Usaha
3.409.630.161
34.780.790.852
31.723.856.842
5.060.837.082
(7.900.773.939)
Pendapatan lain-lain
21.405.041
569.104.360
776.576.677
353.434.292
781.356.005
Beban lain-lain
(37.399.351)
(3.938.346)
(20.278.354)
(54.810.885)
(40.143.695)
(15.994.310)
565.166.014
756.298.323
298.623.407
741.212.310
3.393.635.851
35.345.956.866
32.480.155.165
5.359.460.489
(7.159.561.629)
(5.747.653.820)
(2.261.046.446)
(4.108.886.044)
Beban Administrasi dan Umum
Pendapatan/(Beban) lain-lain
Jumlah Pendapatan Lain-lain
Laba Sebelum Pajak Final dan Pajak Penghasilan
Pajak Final
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
(832.231.854)
-
2.561.403.997
35.345.956.866
26.732.501.345
3.098.414.043
(11.268.447.673)
Pajak Kini
-
-
-
-
-
Pajak Tangguhan
-
-
-
-
-
2.561.403.997
35.345.956.866
26.732.501.345
3.098.414.043
(11.268.447.673)
6.357.000
-
42.162.000
22.066.000
-
-
-
-
-
-
6.357.000
-
42.162.000
22.066.000
-
2.561.403.997
35.345.956.866
26.732.501.345
3.098.414.043
(11.268.447.673)
Taksiran/(Manfaat) Pajak Penghasilan
LABA (RUGI) NETO PERIODE BERJALAN
Penghasilan Komprehensif lainnya :
Pos Yang Tidak akan direklasifikasi dalam laba rugi
Keuntungan aktuaria atas asumsi keuangan
Pos Yang akan direklasifikasi dalam laba rugi
Laba Komprehensif Lainnya
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
PERIODE BERJALAN
60
PT FORZA LAND INDONESIA Tbk (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (INDUK)
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit), serta Untuk Tahun-Tahun
Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan)
Penghasilan
Komprehensif Lainnya
Modal Saham
Saldo 01 Januari 2013
Total Ekuitas (Defisiensi
Modal)
Saldo Laba (Defisit)
2.500.000.000
-
(230.097.261)
2.269.902.739
-
-
(11.268.447.673)
(11.268.447.673)
2.500.000.000
-
(11.498.544.934)
(8.998.544.934)
Laba komprehensif tahun berjalan
-
-
3.098.414.043
3.098.414.043
Pendapatan komprehensif lain
-
22.066.000
-
22.066.000
2.500.000.000
22.066.000
(8.400.130.891)
(5.878.064.891)
-
-
35.345.956.866
35.345.956.866
Saldo 30 Juni 2015
2.500.000.000
22.066.000
26.945.825.975
29.467.891.975
Saldo 31 Desember 2015
2.500.000.000
64.228.000
18.332.370.456
20.896.598.456
122.500.000.000
-
-
122.500.000.000
-
-
2.561.403.997
2.561.403.997
-
6.357.000
-
6.357.000
125.000.000.000
70.585.000
20.893.774.453
145.964.359.453
Rugi komprehensif tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2013
Saldo 31 Desember 2014
Laba komprehensif periode berjalan
Penambahan modal saham
Laba komprehensif periode berjalan
Pendapatan komprehensif lain
Saldo 30 Juni 2016
61
PT FORZA LAND INDONESIA (DAHULU PT MEGAH SATU PROPERTI)
LAPORAN ARUS KAS (INDUK)
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit), serta Untuk Tahun-Tahun
Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan)
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni 2016
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Penerimaan kas dari pelanggan
Pengeluaran kas untuk perolehan tanah, pembayaran
ke kontraktor dan pemasok
Pengeluaran kas untuk karyawan
Penerimaan (pembayaran) kas untuk aktivitas
operasional lainnya
Tahun 2015
Periode Enam Bulan
Sampai 30 Juni 2015
Tahun 2014
Tahun 2013
Tahun 2012
18.372.192.792
68.812.368.771
91.757.327.035
66.710.435.029
86.813.135.308
-
(14.830.777.944)
(335.293.255)
(65.213.505.401)
(942.356.993)
(47.962.247.910)
(579.237.297)
(46.177.678.699)
(1.385.136.665)
(67.769.023.026)
(1.534.248.583)
-
793.666.166
(7.565.338.960)
(1.835.669.296)
(7.980.635.378)
(7.698.550.323)
148.737.663
Arus kas diperoleh dari operasi
Pembayaran beban keuangan
Penerimaan bunga
Pembayaran (penerimaan) pajak
3.999.787.759
(35.541.757)
12.842.470
(1.536.938.866)
(4.908.832.583)
776.576.679
(20.278.354)
(20.134.088.367)
41.380.172.532
(15.741.159)
488.162.273
(5.155.457.286)
11.166.984.287
353.434.289
(54.810.882)
(45.231.693)
9.811.313.376
(40.143.694)
410.370.119
7.673.936.269
148.737.663
-
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi
2.440.149.606
(24.286.622.625)
36.697.136.360
11.420.376.001
17.855.476.070
148.737.663
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
Pembelian aset tetap
Investasi saham entitas anak
Arus kas bersih digunakan untuk Aktivitas investasi
(201.249.000.000)
(201.249.000.000)
(1.995.000.000)
(1.995.000.000)
-
-
(178.000.000)
(178.000.000)
-
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Penerimaan (pembayaran) pinjaman bank
Penerimaan (pemberian) piutang pihak berelasi
Penerimaan (Pembayaran) utang pihak berelasi
Penerimaan (Pembayaran) utang sewa pembiayaan
Arus kas bersih diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
(14.835.412.492)
206.592.739.052
3.155.919.484
(64.460.000)
194.848.786.044
45.901.551.868
(100.721.879.662)
84.619.063.409
(386.760.000)
29.411.975.615
19.230.734.318
(99.121.383.435)
50.155.755.228
(26.880.000)
(29.761.773.889)
50.000.000.000
(55.653.563.206)
(12.379.537.712)
(1.055.300.000)
(19.088.400.918)
(55.747.662.254)
50.874.431.800
(4.873.230.454)
-
Peningkatan kas bersih
Kas dan setara kas awal tahun
(3.960.064.350)
8.415.311.352
3.130.352.990
5.284.958.362
6.935.362.471
5.284.958.362
(7.668.024.917)
12.952.983.279
12.804.245.616
148.737.663
148.737.663
-
Kas dan Setara Kas Akhir Periode
4.455.247.002
8.415.311.352
12.220.320.833
5.284.958.362
12.952.983.279
148.737.663
62
Download